rencana pelaksanaan pembelajaran · web viewpasal 1 ayat (1) uud negara republik indonesia tahun...

21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) BAB 6 ( Pertemuan 2 ) Sekolah : SMP NEGERI 1 BOJONG Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas/Semester : VII (Tujuh) / 1 (Satu) Materi Pokok : Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia - Makna Proklamasi Kemerdekaan - Peran Daerah Dalam Kerangka NKRI Alokasi Waktu : 1 Pertemuan x 3 JP ( 120 Menit ) A. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu mempertahankan, menghargai , memahami nilai kesejarahan dan elaksanakan tanggung jawab moral terkait dengan perjuangan menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kebanggaan terhadap daerah masing-masing perlu terus ditanamkan dan ditumbuhkembangkan dalam masyarakat. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi N o Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1 1.6 Menghargai karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.. 1.6.1. Bersyukur terhadap daerahnya sebagai bagian dari NKRI. 1.6.2 . Bangga terhadap daerah dalam kerangka NKRI. 2 2.6 Menghargai karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2.6.1. Menghargai karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3 3.6 Memahami karakteristik daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3.6.1 Mendeskripsikan perjuangan menuju NKRI. 3.6.2 . Menganalisis peran pejuang di daerah dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3.6.3 . Mendeskripsikan makna proklamasi kemerdekaan Indonesia. 3.6.4 . Mendeskripsikan peran daerah tempat tinggalnya dalam

Upload: vanduong

Post on 19-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP)

BAB 6 ( Pertemuan 2 )

Sekolah : SMP NEGERI 1 BOJONGMata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)Kelas/Semester : VII (Tujuh) / 1 (Satu)Materi Pokok : Daerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

- Makna Proklamasi Kemerdekaan- Peran Daerah Dalam Kerangka NKRI

Alokasi Waktu : 1 Pertemuan x 3 JP ( 120 Menit )

A. Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu mempertahankan, menghargai , memahami nilai kesejarahan dan elaksanakan tanggung jawab moral terkait dengan perjuangan menuju Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kebanggaan terhadap daerah masing-masing perlu terus ditanamkan dan ditumbuhkembangkan dalam masyarakat.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1 1.6 Menghargai karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa..

1.6.1. Bersyukur terhadap daerahnya sebagai bagian dari NKRI.1.6.2 . Bangga terhadap daerah dalam kerangka NKRI.

2 2.6 Menghargai karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.6.1. Menghargai karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3 3.6 Memahami karakteristik daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3.6.1 Mendeskripsikan perjuangan menuju NKRI.3.6.2 . Menganalisis peran pejuang di daerah dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.3.6.3 . Mendeskripsikan makna proklamasi kemerdekaan Indonesia.3.6.4 . Mendeskripsikan peran daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI3.6.5 Menganalisis masalah berkaitan dengan peran daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.

4 4.6 Memahami karakteristik daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4.6.1. Menunjukkan keterampilan mengamati tentang karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.4.6.2. Menyusun laporan hasil pengamatan tentang karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.4.6.3. Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang arakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.

C. Materi PembelajaranDaerah Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia1. Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Alinea pertama teks proklamasi berbunyi, ”Kami bangsa Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaan Indonesia”.

Hal itu mengandung makna bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia telah dinyatakan dan diumumkan kepada dunia. Alinea kedua berbunyi, ”Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.” bermaksud agar pemindahan kekuasaan pemerintahan harus dilaksanakan secara hati-hati dan penuh perhitungan agar tidak terjadi pertumpahan darah secara besar-besaran.

Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan hasil perjuangan rakyat di seluruh wilayah Indonesia. Seluruh rakyat berjuang bersama untuk merebut hak bangsa yang diambil oleh penjajah. Semenjak kedatangan bangsa Barat

Page 2: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

berawal dengan melakukan perdagangan di Indonesia. Namun dengan perubahan sikap bangsa Barat yang ingin menguasai dan menjajah Indonesia.

2. Pengertian Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Negara Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri negara adalah negara kesatuan. Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”. Berikan deskripsi tentang pasal ini!

Para pendiri negara menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan yang diwujudkan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Para pendiri negara telah mewariskan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur persatuan dan kesatuan dalam beberapa ketentuan, yaitu sebagai berikut.

a. Sila ke-3 Pancasila, ”Persatuan Indonesia”; b. Pembukaan UUD 1945 alinea IV, ”… Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada … persatuan Indonesia ...”; serta c. Pasal 1 ayat (1) UUD 1945, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik”. Negara Indonesia adalah suatu negara persatuan yang tidak terpecahpecah, dibentuk di atas dan di dalam bangsa

Indonesia yang tidak terbagibagi. Pemikiran tentang daerah negara Indonesia merdeka dari pendiri negara dapat dijumpai dalam sidang BPUPKI.

Muhammad Yamin, dalam pidatonya tanggal 11 Juli 1945 mengatakan : ”...Pemerintah dalam republik ini pertama-tama akan tersusun dari badan-badan masyarakat seperti desa, yaitu

susunan pemerintah yang paling bawah. Pemerintah ini saya namai pemerintah bawahan. Dan pemerintah pusat akan terbentuk di kota negara, ibu negara Republik Indonesia. Itu saya namai pemerintah atasan. Antara pemerintah atasan dan pemerintah bawahan itu adalah pemerintah daerah, yang boleh saya sebut pemerintah tengahan...” (Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, halaman 181-182)

Soepomo sebagai Ketua Panitia Kecil Perancang Undang-Undang Dasar dalam sidang BPUPKI tanggal 15 Juli 1945 mengatakan : ”...Kita menyetujui bentuk negara kesatuan (eenheidstaat). Oleh karena itu di bawah Negara Indonesia tidak ada

negara bawahan, tidak ada ”onderstaat”, akan tetapi hanya ada daerah-daerah pemerintahan belaka. Pembagian daerah Indonesia dan bentuknya pemerintahan daerah ditetapkan dengan undang-undang.”

”...Hak-hak usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa harus diperingati juga. Daerah-daerah yang bersifat istimewa itu ialah pertama daerah kerajaan baik di Jawa maupun luar Jawa. Kedua, daerah-daerah kecil yang mempunyai susunan rakyat asli seperti desa di Jawa, nagari di Minangkabau, dusun dan marga di Palembang, huta dan kuria di Tapanuli, gampong di Aceh. Maksudnya, daerah-daerah istimewa tadi dihormati dengan menghormati dan memperbaiki susunan asli...” (Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, halaman 271-272)

Kemudian, berkenaan dengan daerah-daerah istimewa, pada tanggal 18 Agustus 1945 di hadapan anggota PPKI, Soepomo mengatakan :

”...dan adanya daerah-daerah istimewa diindahkan dan dihormati susunannya yang asli, akan tetapi keadaannya sebagai daerah, bukan negara; jangan sampai salah paham dalam menghormati adanya daerah...” (Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI, halaman 424)

Berdasarkan pemikiran dari dua orang tokoh pendiri negara perancang UUD Negara Republik Indonesia Tahun

1945, maka dapat disimpulkan bahwa susunan daerah pembagiannya terdiri dari daerah besar, daerah-daerah istimewa, dan daerah-daerah kecil desa atau sebutan lain (nagari, dusun, marga, huta, kuria, gampong, meunasah).

Pembagian susunan daerah itu tidak membuat negara Indonesia terpecah-pecah, akan tetapi tetap dalam satu ikatan, yaitu negara Indonesia. Konstitusi negara Indonesia juga secara tegas mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat istimewa dan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Adapun yang dimaksud dengan masyarakat hukum adat adalah masyarakat hukum adat atau adat istiadat seperti desa, marga, nagari, gampong, huta, dan huria.

Dalam perkembangannya, mengingat luasnya wilayah negara, urusan pemerintahan yang semakin kompleks, dan jumlah warga negara yang makin banyak dan heterogen maka dilaksanakan azas otonomi dan tugas perbantuan. Pasal 18, 18A, dan 18B UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara kesatuan dengan sistem pemerintahan daerah yang berasaskan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Majelis Permusyawartan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menyatakan bahwa ada tujuh prinsip yang menjadi paradigma dan arah politik yang mendasari pasal-pasal 18, 18A, dan 18B, yaitu sebagai beriku :

a. Prinsip daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.b. Prinsip menjalankan otonomi seluas-luasnya.c. Prinisp kekhususan dan keragaman daerah.

Page 3: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

d. Prinsip mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya.e. Prinisip mengakui dan menghormati pemerintahan daerah yang bersifat khusus dan istimewa.f. Prinsip badan perwakilan dipilih langsung dalam suatu pemilihan umum.g. Prinsip hubungan pusat dan daerah dilaksanakan secara selaras dan adil (Rusdianto Sesung,2013 :46).

Penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah yang memuat tentang hubungan dan wewenang pemerintah pusat dan daerah, pembagian urusan pemerintahan, dan beberapa hal yang lain yang bertalian dengan otonomi daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.Konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah, yakni daerah otonom harus berperan nyata dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarkat melalui pelayanan publik, pemberdayaan, partisipasi masyarakat, dan peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Peran daerah dalam NKRI antara lain sebagai berikut.a. Mempertahankan bentuk dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana ketentuan pasal 37

ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi, ”Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan”.

b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pendapatan masyarakat.c. Memajukan bangsa melalui inovasi dan kreativitas aparatur sipil negara di daerah. d. Melaksanakan pembangunan nasional untuk meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, kesempatan dan kualitas pelayanan publik, dan daya saing daerah.e. Mengembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis.

D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik ( Discovery Learning ) 2. Metode : Diskusi, Bekerja Dalam Kelompok dan Praktik Kewarganegaraan 3. Model : Snowball Throwing

E. Media Pembelajaran 1. Media Pembelajaran : LCD, Laptop, Kitab Suci Alqur’an, Gambar-gambar, Video, LKS, Rubrik Penilaian Antar Peserta Didik 2. Alat/ Bahan : Papan tulis, Spidol, Panduan Lagu Nasional

F. Sumber Pembelajaran 1. Kitab Suci Alqur’an 2. Buku Guru dan Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs Kelas VII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016; 3. Internet

G. Langka-langkah Pembelajaran

Pertemuan Keenam ( 120 menit )No Kegiatan Proses Pembelajaran Alokkasi

Waktu1 Pendahuluan Persiapan 1

2

Guru menyampaikan ucapan salam dan selamat kepada peserta didik kelas VII yang telah menjadi Peserta didik SMPGuru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan diawali pembacaan Alqur’an QS Al-Asher

5 menit

Absensi 3 Guru menanyakan kehadiran peserta didik serta kebersihan dan kerapihan kelas , kesiapan buku tulis dan sumber belajar

Motivasi 4 Guru memberikan motivasi dengan membimbing siswa untuk menyanyikan lagu wajib nasional ” Maju Tak Gentar ”

5 menit

Motivasi 5 Guru melakukan tanya jawab seputar Peran Tokoh Pejuang Bangsa menjajagi pemahaman tentang Peran Tokoh dalam mewujudkan NKRI dan memberikan apresiasi atas jawaban peserta didik

5 menit

Apersepsi 6 Guru menyampaikan kompetensi dasar , indikator pencapaian kompetensi yang akan dicapai, manfaat pembelajaran, cara penilaian dalam pembelajaran serta peta konsep dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

5 menit

2 Inti 1 Guru membimbing peserta didik untuk membagi diri menjadi 5 kelompok

5 menit

Page 4: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

2 Guru meminta peserta didik mengamati gambar – gambar tayangan yang berkakaitan dengan berbagai peristiwa serta peran tokoh dalam perannya dalam mewujudkan NKRI dan mencatat hal-hal yang penting atau yang ingin diketahui dalam gambar tersebut. Guru dapat memberi penjelasan singkat tentang gambar, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik yang berkaitan dengan peran tokoh dalam perjuangan mewujudkan NKRI

5 menit

3 Ketua kelompok mendapatkan penjelasan tentang materi makna proklamasi kemerdekaan.

5 menit

4 Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya, kemudian menyampaikan materi yang dijelskan oleh guru kepada teman-temannya.

5 menit

5 Peserta didik masing-masing menuliskan satu pertanyaan menyangkut materi yang dibuat oleh ketua kelompok.

5 menit

6 Kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilemparkan dari satu siswa ke siswa lainnya selama beberapa menit.

5 menit

7 Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan, siswa dipersilakan menjawabnya secara bergantian.

10 menit

8 Guru memfasilitasi peserta didik dengan sumber belajar lain seperti buku, artikel, LKSpenunjang lain atau internet.

5 menit

9 Guru membimbing kelompok untuk menghubungkan informasi yang diperoleh untuk menyimpulkan tentang makna proklamasi kemerdekaan dan NKRI. Guru membimbing kelompok dalam langkah ini, seperti membantu mengambil kesimpulan berdasarkan informasi.

10 menit

10 Guru membimbing peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang makna proklamasi kemerdekaan dan NKRI secara tertulis. Laporan dapat berupa display, bahan tayang, maupun dalam bentuk kertas lembaran.

5 menit

11 Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil telaah di kelas. Kegiatan penyajian dapat setiap kelompok secara bergantian di depan kelas. Atau melalui memajang hasil telaah (display) di dinding kelas dan kelompok lain saling mengunjungi dan memberikan komentar atas hasil telaah kelompok lain. Guru dapat juga melakukan bentuk penyajian sesuai kondisi sekolah. Usahakan bentuk kegiatan mengomunikasikan bervariasi dengan pertemuan sebelumnya agar peserta didik tidak bosan

15 menit

Penutup Menyimpulkan

1 Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal.

5 menit

Refleksi 2 Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui berbagai cara seperi tanya jawab tentang apa yang sudah dipelajari, apa manfaat pembelajaran, apa perubahan sikap yang perlu dilakukan.

5 menit

3 Guru melaukan tes secara tertulis atau lisan untuk menilai pengetahuan peserta didik. Guru dapat menggunakan soal Uji Kompetensi atau membuat soal sesuai indikator pencapaian kompetensi. ( Uji Kompetensi Terlampir )AKTIVITAS 6.3. : Bacalah dari berbagai sumber tentang undang-undang ini, dan lengkapi informasi dalam tabel berikut.

10 menit

4 Guru menjelaskan kegiatan minggu berikutnya dan memberikan tugas mempelajari materi tentang peran daerah dalam perjuangan kemerdekaan

H. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Penilaian Kompetensi Sikap

a. Teknik Penilaian : Observasi b. Prosedur Penilaian : Penilaian terus menerus selama pembelajara c. Instrumen Penilaian 1) Jenis/ Teknik Penilaian : Observasi 2) Bentuk Instrumen dan Instrumen : Jurnal Perkembangan Sikap

Kelas : VII ( Tujuh )Semester : Ganjil ( 1 )Materi Pokok : Daerah Dalam Kerangka NKRI

Page 5: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

No Waktu / Tanggal Nama Peserta Didik Catatan

Prilaku Butir Sikap Keterangan

1234

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan 1) Teknik : Penugasan 2) Bentuk Instrumen : Soal Uraian ( Aktivitas 6.7 dan 6.8, Uji Kompetensi 6.3.)

Kelas : VII ( )Semester : 1 (satu)Materi Pokok : Daerah Dalam Kerangka NKRI

No Nama Peserta Didik

Jawaban Peserta DidikMenjawab

Saja Mendefinisikan Mendefinisikandengan Uraian

Mendefinisikandengan Penjelasan Logis

1 2 3 412345

3) Pedoman Penskoran : Penskoran aktivitas diberi skor rentang 1-4, dan nilai maksimal 100. Adapun kriteria skor diantaranya sebagai berikut. Skor 1 jika jawaban hanya berupaya menjawab saja. Skor 2 jika jawaban berupa mendefinisikan. Skor 3 jika jawaban berupa mendefinisikan dan sedikit uraian. Skor 4 jika jawaban berupa mendefinisikan dan penjelasan logis.

Nilai = Skor Perolehan × 25

3. Penilaian Kompetensi KeterampilanPenilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran, serta mengapresiasi pada saat menyampaikan hasil telaah tentang Mempertahankan NKRI

1) Teknik : Observasi Dalam Presentasi 2) Bentuk Instrumen : Format Penilaian Keterampilan

Materi : Daerah Dalam Kerangka NKRI

No Nama Peserta DidikKemampuan

Bertanya

Kemampuan Menjawab /

Berargumentasi

MemberiMasukan /

SaranMengapresiasi

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1123

3) Pedoman Penskoran :

No Aspek Penskoran

1 Kemampuan BertanyaSkor 4 apabila selalu bertanya.Skor 3 apabila sering bertanya.Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya.Skor 1 apabila tidak pernah bertanya.

2 Kemampuan Berargumentasi

Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan jelas.Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dan tidak jelas.

Page 6: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional, dan tidak jelas.Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidak rasional, dan tidak jelas.

3 Memberi MasukanSkor 4 apabila selalu memberi masukan.Skor 3 apabila sering memberi masukan.Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan.Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.

4 MengapresiasiSkor 4 apabila selalu memberikan pujian.Skor 3 apabila sering memberikan pujian.Skor 2 apabila kadang-kadang memberi pujian.Skor 1 apabila tidak pernah memberi pujian.

Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang

Nilai = Skor Perolehan × 50 2 Pembelajaran Pengayaan dan Remedial

Pengayaan Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan secara pribadi sudah mampu memahami peran daerah dalam kerangkan NKRI..

Bentuk pengayaan sebagai berikut: 1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas. 2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya. Remedial

Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu memahami peran daerah dalam kerangkan NKRI. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkan apablai peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedial dapat dilakukan atara lain dengan : (1) Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas, (2) Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas, (3) Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Perlu diperhatikan bahwa materi yang diulang atau dites kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang berdasarkan analisis belumdikuasai oleh peserta didik. Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara holistis, yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua.

Interaksi Guru dan Orang TuaInterkasi guru dengan orang tua dapat dilakukan melalui beberapa langkah antara lain :1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik melakukan wawancara dengan

pengurus atau anggota organisasi masyarakat bericikan kedaerahan di lingkungan masyarakatnya.2. Guru meminta peserta didik memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai/ dikomentari guru kepada orang

tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil pekerjaan siswa. Orang tua dapat menuliskan apresiasi kepada anak sebagai bukti perhatian mereka agar anak senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan menjadi portofolio siswa.

Saran-saran / Catatan Kepala Sekolah : __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Bojong, ………………………. 2016 Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran PPKn

Drs. H. ASEP SUHENDAR, M.Pd. SUMARMO, S.Pd NIP. 196202151982031008 NIP. 196411131990021001

Page 7: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

Lampiran :

1. Daftar Gambar :1) Tokoh Pejuang Bangsa2) Pembacaan Teks Proklamasi

2. Video Perjuangan Rakyat , Tokoh Dalam Mewujudkan NKRI3. Lembar soal :

a. Aktivitas 6.3 : Bacalah dari berbagai sumber tentang undang-undang ini, dan lengkapi informasi dalam tabel berikut.Isi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pemerintahan Daerah

NO ISI URAIAN KET1 Arti Otonomi Daerah

2 Arti Daerah Otonom

3 Arti Desentralisasi

4 Arti Dekonsentrasi

Page 8: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

5 Arti Tugas Pembantuan

6 Kewenangan Pemerintah Pusat

7 Kewenangan Pemerintah Daerah

8 Pemerintah Daerah

9 Keuangan Daerah

10 Peraturan Daerah

11 Pemilihan Kepala Daerah

12 Wewewnang DPR

4. Kunci Jawaban :1. Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepen- tingan

masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2. Daerah Otonom adalah kesatuan mas- yarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut pra- karsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia

3. Desentralisasi adalah penyerahan wewe- nang pemerintah oleh Pemerintah kepada Dae- rah Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewe- nang dari pemerintah pusat kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dan/atau perangkat pusat di daerah.

5. Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan desa serta dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai pembiayaan, sarana, prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggung jawabkannya kepada yang menugaskan.

6. Hal – hal yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat meliputi bidang – bidang :- Agama- Moneter / Keuangan- Peradilan- Hankam- Hubungan Luar Negeri

7. Hal – hal yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah ( Daerah Otonom ) meliputi bidang – bidang :Pendidikan, Energi dan lingkunganIlmu pengetahuan dan teknologiKesehatan Kesejahteraan sosialKesempatan kerja

Page 9: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

KomunikasiPerpajakanPertanianPembangunanTransportasi, dll

8. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah daerah adalah Gubernur (untuk provinsi), Bupati (untuk kabupaten), Walikota (untuk Kota) dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

9. Keuangan Daerah Sumber-sumber keuangan daerah dalam pelak- sanaan desentralisasi adalah : Pendapatan Asli Daerah (PAD); Dana Perimbangan; Pinjaman Daerah ; dan lain- lain penerimaan yang sah. Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri atas Hasil Pajak Daerah; Hasil Restribusi Daerah; Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah lainnya yang dipisahkan serta lain- lain pendapatan daerah yang sah. Dana Perimbangan terdiri atas bagian daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan Penerimaan dari sumber daya alam; Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).Penerimaan Negara dari Pajak Bumi dan Bangunan dibagi dengan imbangan 10% untuk Pemerintah Pusat dan 90% untuk Daerah.

10. Peraturan Daerah ( Perda ) adalah Segala bentuk Peraturan Perundang-undangan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah yang disyahkan oleh Kepala Daerah dan DPRD. Perda berlaku di daerah tersebut. - Perda Propinsi- Perda Kabupaten / Kota

11. Kepala Daerah adalah Pejabat Publik Daerah atau Kepala Pemerintahan Daerah ( Gubernur , Bupati, Walokota ), Kepala Daerah dipilih melalui proses demokrasi langsung / Pilkada, Masa Jabatan Kepala daerah 5 tahun.

12. Tugas dan Wewenang DPRD

Adapun tugas dan wewenang DPRD sebagaimana diatur dalam pasal 42 UU Republik Indonesia nomor 32 Tahun 2004 adalah sebagai berikut:a. membentuk Peraturan Daerah yang dibahas de-ngan kepala daerah untuk mendapat persetujuan bersama; b. membahas dan menyetujui rancangan Peraturan Daerah tentang APBD bersama dengan Kepala Daerah;c. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerjasama internasional di daerah; d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur/Wakil kepala daerah/wakil kepala daerah kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri bagi DPRD Propinsi dan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur bagi DPR kabupaten/kota;e. memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah;f. memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah;g. memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah;h. menerima laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah;i. membentuk panitia pengawas pemilihan kepala daerah;

j. melakukan pengawasan dan meminta laporan KPUD dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah;

5. Format Penilaian dan Absensi.

DAFTAR : GAMBAR – GAMBAR :

1. Perjuangan Rakyat Surabaya Mempertahankan Kemerdekaan, 10 Nopember 1945

Page 10: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

2. Pembacaan proklamasi oleh Ir. Soekarno

3. Teks Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Salah Satu Bentuk Pelayanan DasarPemerintah Daerah Kepada Nasyarakat

Page 11: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

Merumuskan Program PNPM Tingkat Kecamatan

Pelantikan Kepala Daerah Hasil Pilkada

Page 12: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

KANTOR KECAMATAN

KANTOR PUSAT PEMERINTAHAN PROPINSI JAWA BARAT

Page 13: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”

PAHLAWAN NASIONAL :

Page 14: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”
Page 15: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN · Web viewPasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, ”Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”