rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) …...22. peratu ran menteri dalam negeri nomor 80 tahun 2015...

535

Upload: others

Post on 29-May-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

    KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017

    PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016

  • ii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………... i

    DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… ii

    PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 22 TAHUN 2016………………………... 1

    PENJELASAN ATAS PERATURAN BUPATI KENDAL

    NOMOR 22 TAHUN 2016…………………………………………………………………. 9

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 11

    1.1. Latar Belakang .................................................................................. 11

    1.2. Dasar Hukum .................................................................................... 11

    1.3. Maksud dan Tujuan. .......................................................................... 14

    1.4. Hubungan RPKD Kabupaten Kendal Dengan Dokumen Perencanaan

    Pembangunan Lainnya. ..................................................................... 14

    1.5. Sistematika ........................................................................................ 19

    BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015 DAN CAPAIAN

    KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH ................... 21

    2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ..................................................... 21

    2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi .............................................. 21

    2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah .......................................... 21

    2.1.1.2. Wilayah Rawan Bencana ....................................................... 21

    2.1.1.3. Demografi ............................................................................. 22

    2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat .......................................... 23

    2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi .................... 23

    2.1.3. Aspek Pelayanan Umum ....................................................... 38

    2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib ............................................... 38

    2.1.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan ............................................. 60

    2.2. Hasil Evaluasi RKPD Tahun 2015 ...................................................... 66

    2.2.1. Hasil Evaluasi Capaian Indikator RPJMD

    Sampai dengan Tahun 2015 ................................................. 68

    2.3. Permasalahan Pembangunan ........................................................... 130

    2.3.1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar ........................................... 130

    2.3.2. Urusan Pemerintahan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan

    Pelayanan Dasar ................................................................. 132

  • iii

    2.3.3. Urusan Pemerintahan Pilihan ............................................. 135

    BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

    BESERTA KERANGKA PENDANAAN ................................................ 138

    3.1 Arah Kebijakan EkonomiDaerah ...................................................... 138

    3.1.1 Kondisi Perekonomian Daerah ............................................ 139

    3.1.2 Tantangan dan Prospek Pengembangan

    Perekonomian Daerah ......................................................... 144

    3.2 Arah dan Kebijakan Keuangan Daerah ............................................. 145

    3.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah .................................... 145

    BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH .................... 155

    4.1 Visi dan Misi RPJP Kabupaten Kendal ............................................. 155

    4.2 Prioritas Pembangunan .................................................................... 158

    4.2.1. Prioritas Pembangunan ProvinsiJawa Tengah Tahun 2017 .. 159

    4.2.2. Prioritas Pembangunan Kabupaten Kendal Tahun 2017 ...... 162

    4.3 Target Pembangunan Tahun 2017 ................................................... 166

    BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

    DAERAH TAHUN 2017 ..................................................................... 184

    5.1 Urusan Wajib Pelayanan Dasar ......................................................... 184

    5.2 Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar .................................................. 185

    5.3 Urusan Pilihan .................................................................................. 187

    5.4 Urusan Penunjang………………………………………………………………..188

    BAB VI PENUTUP………………………………………………………………………….529

  • PROVINSI JAWA TENGAH

    PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 22 TAHUN 2016

    TENTANG

    RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI KENDAL,

    Menimbang :

    a.

    bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat (2) dan Pasal

    26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah menjadi pedoman

    penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

    b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah jo Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian

    dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017, maka Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten

    Kendal Tahun 2017 perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

    dalam huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah

    Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

    Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965

    tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan Mengubah Undang–Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang

    Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);

  • 2

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

    Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

    Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

    4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

    Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4700);

    7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

    diubah dengan beberapa kali dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

    Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5679);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan mulai Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor

    12, 13, 14 dan 15 dari Hal Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Jawa Timur/Tengah/Barat dan Daerah

    Istimewa Yogyakarta;

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 3079);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan, Penyelenggaraan

  • 3

    Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4593);

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada

    Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,

    Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

    14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

    Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

    15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

    Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

    16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

    17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

    18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

    Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor

    21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

    19. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

    Nomor 3);

    20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

    tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

    tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

    21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

    Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

  • 4

    22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita

    Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

    23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 518);

    24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025

    (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Berita Daerah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3);

    25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5);

    26. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah

    Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2006 Nomor

    6 Seri E No.4);

    27. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan daerah

    Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2007 Nomor 11 Seri E No. 7, Tambahan Lendaran

    Daerah Kabupaten Kendal Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan

    Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2008 Nomor

    3 Seri E No. 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 31);

    28. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 14 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang menjadi Kewenangan

    Pemerintahan Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2007 Nomor 14 Seri E

    No. 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 12);

    29. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2 Tahun 2008

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupoaten Kendal Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2008 Nomor 2 Seri E No. 1,

    Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 30);

    30. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Staf Ahli Bupati dan Sekretariat Desaw

    Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran

  • 5

    Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011 Nomor 16 Seri D Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal

    Nomor 80);

    31. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

    Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011 Nomor 17 Seri D Nomor 3, Tambahan

    Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 81);

    32. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 18 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

    Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011 Nomor 18 Seri D

    Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 82);

    33. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 19 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kendal

    (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011 Nomor 19 Seri D Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 83);

    34. Peraturan Bupati Kendal Nomor 53 Tahun 2013 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana

    Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal (Berita Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2013 Nomor 53 Seri E No. 38);

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan

    :

    PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017.

    BAB I KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

    1. Daerah adalah Kabupaten Kendal.

    2. Pemerintah daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

    3. Bupati adalah Bupati Kendal.

    4. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam

    penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

    5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat BAPPEDA adalah satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab terhadap

    pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di Daerah.

  • 6

    6. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan

    masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pedapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun

    peningkatan indeks pembangunan manusia.

    7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

    Kabupaten Kendal Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJP daerah adalah dokumen perencanaan

    pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.

    8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen

    perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

    9. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah

    untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.

    10. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut dengan Renstra PD adalah dokumen

    perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

    11. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja PD adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.

    12. Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA

    adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.

    13. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program

    prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada setiap Perangkat Daerah untuk

    setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-PD sebelum dibahas bersama dengan DPRD.

    14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan

    Peraturan Daerah.

    15. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

    16. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

    17. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran dan

    tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan

    Perencanaan Pembangunan Daerah.

  • 7

    Pasal 2

    RKPD Tahun 2017 adalah dokumen perencanaan

    pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun, yaitu tahun 2017 yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2017 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.

    BAB II

    SISTEMATIKA RKPD TAHUN 2017

    Pasal 3

    Sistematika RKPD Tahun 2017 terdiri atas:

    BAB I : PENDAHULUAN.

    BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN

    2015 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH.

    BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN.

    BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN.

    BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

    PRIORITAS DAERAH.

    BAB VI : PENUTUP.

    BAB III

    PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2017

    Pasal 4

    RKPD Tahun 2017 secara rinci sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

    Pasal 5

    (1) RKPD Tahun 2017 disusun berdasarkan visi, misi dan program Pemerintah Daerah sebagaimana diatur dalam RPJP Daerah.

    (2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam

    penyusunan KUA, PPAS, dan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2017.

    Pasal 6

    (1) Prioritas pembangunan daerah sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 3 disusun didasarkan pada RPJPD Kabupaten Kendal Tahun 2005-2025, Prioritas

    Nasional Tahun 2017, dan Prioritas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017

  • 8

    (2) Prioritas pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secara rinci tercantum dalam Lampiran

    yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

    Pasal 7

    (1) Rencana Program Prioritas Pembangunan Daerah Tahun Anggaran 2017, dikelompokkan sesuai dengan prioritas pembangunan daerah yang secara rinci

    tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

    (2) Setiap Kepala SKPD wajib mendukung pelaksanaan

    program prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

    BAB IV

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 8

    Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kendal.

    Ditetapkan di Kendal pada tanggal 7 Juni 2016

    BUPATI KENDAL,

    MIRNA ANNISA

    Diundangkan di Kendal Pada tanggal 7 Juni 2016

    BERITA DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016

    NOMOR 22 SERI E No.21

    SEKRETARIS DAERAH

    KABUPATEN KENDAL,

    BAMBANG DWIYONO

    Cap & Tanda Tangan

    Cap & Tanda Tangan

  • 9

    PENJELASAN

    ATAS

    PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 22 TAHUN 2016

    TENTANG

    RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017

    I. UMUM.

    Berdasarkan ketentuan Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun

    2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diamanatkan RKPD

    menjadi pedoman penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah. Secara umum dokumen RKPD mempunyai nilai strategis antara lain :

    a. merupakan instrumen pelaksanaan RPJMD untuk mewujudkan visi dan

    misi kepala daerah;

    b. menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja SKPD, berupa program/

    kegiatan SKPD dan/ atau lintas SKPD;

    c. mewujudkan konsistensi program dan sinkronisasi pencapaian sasaran

    RPJMD;

    d. menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS untuk menyusun RAPBD;

    e. menjadi pedoman dalam mengevaluasi rancangan Peraturan Daerah

    tentang APBD;

    f. menjadi instrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

    Dalam rangka penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah agar dapat berjalan dengan baik dan sistematis maka diperlukan

    suatu rangkaian kegiatan penyusunan RKPD yang matang. Rangkaian

    penyusunan RKPD dilakukan melalui urutan kegiatan sebagai berikut :

    a. Persiapan penyusunan RKPD;

    b. Penyusunan rancangan awal RKPD;

    c. Penyusunan rancangan RKPD;

    d. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)

    RKPD;

    e. Perumusan rancangan akhir RKPD; dan

    f. Penetapan RKPD.

    Kemudian setelah melalui rangkaian penyusunan RKPD sebagaimana

    tersebut di atas dan dalam rangka memberikan pedoman penyusunan RAPBD

    Kabupaten kendal Tahun Anggaran 2016, perlu untuk menerbitkan RKPD

    Kabupaten Kendal Tahun 2016. Penerbitan RKPD Kabupaten Kendal ini perlu

    ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan

    Pasal 26 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional, Pasal 129 ayat (2) Peraturan Menteri

    Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

    Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

    Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dan

    Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016

  • 10

    tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja

    Pemerintah Daerah Tahun 2017.

    Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu menetapkan Peraturan

    Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Tahun

    2017.

    II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1

    Cukup Jelas.

    Pasal 2

    Cukup Jelas.

    Pasal 3

    Cukup Jelas.

    Pasal 4

    Cukup Jelas.

    Pasal 5

    Cukup Jelas.

    Pasal 6

    Cukup Jelas.

    Pasal 7

    Cukup Jelas.

    Pasal 8

    Cukup Jelas.

    TAMBAHAN BERITA DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR …..

  • 11

    LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KENDAL

    NOMOR : 22 Tahun 2016

    TANGGAL : 7 Juni 2016

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

    pada Pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya

    menyusun Rencana Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem

    perencanaan pembangunan nasional. Rencana Pembangunan Daerah

    dikoordinasikan, disinergikan, dan diharmonisasikan oleh Perangkat Daerah

    yang membidangi perencanaan pembangunan daerah. Pada Pasal 263

    disebutkan bahwa Dokumen Perencanaan Daerah terdiri dari Rencana

    Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD), Rencana Pembangungan Jangka

    Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

    Pasal 263 ayat (3) menyebutkan RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD

    yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan

    Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun

    yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah dan program

    strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Penyusunan RKPD

    tahun 2017 Kabupaten Kendal berpedoman RPJPD tahun 2005-2025, Prioritas

    Nasional 2017, Prioritas Provinsi Jawa Tengah 2017 dan Visi Misi Kepala Daerah

    yang telah dilantik tangal 17 Februari 2016. Hal ini dikarenakan sampai dengan

    penyusunan RKPD 2017, RPJMD belum tersusun.

    1.2. Dasar Hukum

    Dasar hukum dalam penyusunan RKPD Kabupaten Kendal Tahun 2017

    mendasarkan peraturan perundang-undangan, antara lain :

    1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

    daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah sebagaimana

    telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang

    Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan Mengubah Undang–Undang

    Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah–daerah Kabupaten

    dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik

  • 12

    Indonesia Nomor 2757); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

    Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4421);

    2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

    antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4438);

    3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

    Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

    Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

    4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

    Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

    diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

    tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

    tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5679);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan mulai

    Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari Hal

    Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Jawa Timur/Tengah/Barat dan

    Daerah Istimewa Yogyakarta;

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kota Madya

    Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    3079);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan

    Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan

    Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan

    Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

    Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

    Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan

    Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

    Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

  • 13

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

    dan Pengawasan, Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4593);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara

    Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4664);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

    Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4737);

    13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

    14. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan

    Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

    Perundang-undangan;

    15. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata

    Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan

    Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal

    (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2006 Nomor 6 Seri E No.4 );

    16. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 14 Tahun 2007 tentang Urusan

    Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang menjadi

    Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah

    Kabupaten Kendal Tahun 2007 Nomor 14 Seri E No. 8, Tambahan

    Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 12);

    17. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2005-2025

    (lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2008 Nomor 2 Seri E No. 5,

    Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 30);

    18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

    Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali

  • 14

    terakhir Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

    Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

    2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

    19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang

    Pembentukan Produk Hukum Daerah;

    20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman

    Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah

    Tahun 2017

    21. Peraturan Bupati Kendal Nomor 53 Tahun 2013 tentang Tahapan dan Tata

    Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal (Berita

    Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2013 Nomor 53 Seri E No. 38);

    1.3. Maksud dan Tujuan.

    Maksud penyusunan RKPD Kabupaten Kendal Tahun 2017 adalah

    tersusunnya perencanaan pembangunan tahunan yang merupakan penjabaran

    dari dokumen jangka menengah dan panjang. Sedangkan tujuan penyusunan

    RKPD Kabupaten Kendal Tahun 2017 adalah menyusun pedoman

    pembangunan tahun 2017 yang akan menjadi acuan bagi SKPD dalam

    menyusun Renja SKPD.

    1.4. Hubungan RPKD Kabupaten Kendal Dengan Dokumen Perencanaan

    Pembangunan Lainnya.

    Dokumen RKPD Kabupaten Kendal Tahun 2017 ini sebagai rencana

    tahunan yang penjabaran tahunan dari RPJMD kabupaten Kendal Tahun 2016 –

    2021, namun karena pada penyusunan RKPD tahun 2017 dokumen RPJMD

    belum tersusun, berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 bagi

    daerah yang belum memiliki dokumen RPJMD maka penyusunan RKPD 2017

    mendasarkan pada dokumen RPJPD tahun 2005 – 2025 pada tahab periode ke

    3 Perda Nomor 2 tahun 2008 (RPJP Kabupaten Kendal tahun 2005 – 2025). Arah

    kebijakan dalam dokumen RPJP untuk tahun 2015 – 2020 adalah sebagai

    berikut :

    1. Terwujudnya masyarakat Kabupaten Kendal yang berakhlak mulia, bermoral,

    beretika, berbudaya, dan beradab.

    Ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: Penguatan budaya masyarakat guna

    membentuk karakter masyarakat yang berbudaya, tangguh dan tetap

    berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan budaya lokal yang memiliki

    ketahanan dalam dinamika pergaulan regional, nasional, dan internasional;

  • 15

    Penguatan akses dan mutu pendidikan, tenaga pendidik yang bersertifikasi

    serta peningkatan relevansi kurikulum pendidikan menengah dan tinggi yang

    sesuai dengan pangsa pasar kerja; Penguatan kualitas tenaga kesehatan,

    pelayanan dan sarana prasarana kesehatan guna mewujudkan sistem

    jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang profesional; Penguatan

    aktualisasi nilai-nilai kearifan lokal dalam rangka peningkatan kualitas jati

    diri yang berbasis pada modal sosial yang makin berkembang;

    Penguatansikap yang baik dalam hubungan (toleransi)antar umat beragama

    di Kabupaten Kendal; dan Penguatan nilai-nilai baru yang positif dan

    produktif dalam rangka memantapkan budaya dan karakter masyarakat

    kabupaten kendal.

    2. Terwujudnya masyarakat yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat

    yang lebih makmur dan sejahtera.

    Ditunjukkan oleh hal-hal berikut: Penguatan daya saing kompetitif

    perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya

    manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus

    meningkat; Penguatan penanganan kesejahteraan masyarakat melalui

    peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta peningkatan sistem

    pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan; Penguatan

    pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan iklim yang lebih kondusif,

    termasuk membaiknya infrastruktur penunjang kegiatan tersebut; Penguatan

    pembangunan infrastruktur lebih didorong melalui peningkatan peran swasta

    dengan meletakkan dasar-dasar kebijakan dan regulasi serta reformasi dan

    rekonstruksi kelembagaan; Penguatan dalam pengembangan sumber daya

    manusia yang berkualitas, antara lain ditandai dengan meningkatnya indeks

    pembangunan manusia (IPM) dan indeks pembangunan gender (IPG) yang

    diarahkan untuk membangun daerah yang berkarakter cerdas, kompetitif,

    adil, beradab dan berorientasi iptek; meningkatkan kualitas dan akses

    masyarakat terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan; meningkatkan

    kesejahteraan dan perlindungan perempuan dan anak; dan mengendalikan

    jumlah dan laju pertumbuhan penduduk; Penguatan kinerja aparat terkait

    dalam upaya meminimalkan jumlah penduduk miskin, dengan meningkatkan

    laju pertumbuhan ekonomi, dan menurunkan jumlah angka pengangguran;

    Penguatan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat melalui perluasan

    akses pengelolaan sumber daya ekonomi dalam rangka meningkatkan daya

    beli dan kesejahteraan masyarakat miskin; Penguatan dalam peningkatan

    profesionalisme kerja birokrasi Pemerintah Kabupaten Kendal melalui

  • 16

    pendidikan/pelatihan (diklat) sehingga dapat meningkatkan sistem dan

    pelayanan terpadu, serta mempersempit kemungkinan penyalahgunaan

    /penyimpangan yang merugikan masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan

    Republik Indonesia; dan Penguatan dalam penerapan hasil penelitian dan

    IPTEK yang mampu mendorong berkembangnya teknologi madya diberbagai

    bidang.

    3. Terwujudnya Kabupaten Kendal yang demokratis, berlandaskan hukum dan

    berkeadilan.

    Ditunjukkan oleh hal-hal berikut: Penguatan dalam penempatan supremasi

    hukum dan hakasasi manusia, yaitu dengan meningkatkan kepercayaan

    masyarakat terhadap upaya pemerintah dan Pemerintah Daerah memperbaiki

    kinerja maupun sistem kelembagaannya; Penguatan dalam penyelenggaraan

    pemerintah yang efektif dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good

    governance dan clean government melalui peningkatan efektivitas dan

    akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah; Penguatan proses

    demokratisasi, politik, dan penegakan hukum melalui peningkatan kualitas

    kelembagaan politik danakuntabilitas aparat dan penegak hukum; Penguatan

    kualitas dan implementasi perencanaan yang berorientasi pada pemanfaatan

    sumber daya pembangunan secarasinergi; Penguatan perankelembagaan

    lokal yang berbasis kepada nilai-nilai lokal yang bersumber dari jati diri

    budaya masyarakat Kabupaten Kendal dalam pembangunan daerah;

    Penguatan dalam mendukung pelaksanaan nilai-nilai demokrasi dengan

    menitik beratkan pada prinsip toleransi, nondiskriminasi dan kemitraan; dan

    Penguatan nilai-nilai kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek

    kehidupan berkembang makin mantap.

    4. Terwujudnya Kabupaten Kendal yang aman dan damai.

    Ditandai oleh hal-hal berikut: Penguatan budaya masyarakat yang

    berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya bangsa yang berakar dari budaya

    lokal yang memiliki ketahanan dalam dinamika pergaulan, baik ditingkat

    lokal, daerah, maupun nasional; Penguatan sistem keamanan dalam upaya

    mencegah, menangkal dan menindak kejahatan yang ada dengan melibatkan

    para tokoh masyarakat dan elemen lain yang berkepentingan; Penguatan

    sistem keamanan lingkungan baik yang dilaksanakan aparat maupun oleh

    masyarakat; Penguatan model penanggulangan yang komprehensif dalam

    mengupayakan pengurangan pemasokan/permintaan narkotika dan obat-

    obatan terlarang lainnya; Peningkatan kerjasama dengan pihak kepolisian

    dalam upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban; Penguatan sistem

  • 17

    pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam pencegahan

    /pemberantasan tindak kriminal; Penguatan dalam penciptaan kondisi aman

    dan damai di berbagai wilayah perdesaan terus membaik dengan

    meningkatnya kemampuan dasar pertahanan dan keamanan sipil; dan

    Penguatan kemampuan lembaga keamanan dari tingkat daerah hingga

    nasional secara terpadu, serasi dan seimbang.

    5. Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan.

    Ditandai oleh hal-hal berikut: Penguatan tingkat kesejahteraan masyarakat

    yang diharapkan semakin membaik, dan mulai merata disemua lapisan

    masyarakat; Penguatan bidang infrastruktur perdesaan terus dikembangkan,

    terutama yang mendukung pengembangan sektor pertanian; Peningkatan

    pembangunan perumahan (rumah murah dan sehat) yang dilengkapi dengan

    prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh lapisan masyarakat terus

    ditingkatkan dan didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka

    panjang dan berkelanjutan secara efektif, efisien dan akuntabel, sehingga

    kondisi tersebut diharapkan semakin mendorong terwujudnya permukiman

    yang sehat, merata dan berkeadilan; Penguatan pelayanan bidang kesehatan

    dengan mempermudah setiap unsur pelayanan kesehatan dan peningkatan

    profesionalisme tenaga kesehatan yang didukung dengan sarana /prasarana

    yang semakin lengkap; Penguatan sistem dan kelembagaan penanganan

    Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pemberdayaan

    penduduk usia lanjut melalui peningkatan kepekaandan respon

    kelembagaan; dan Peningkatan program partisipasi masyarakat dalam

    pembangunan melalui perbaikan sistem PNPM, PPK, dan P2KP menjadi

    program pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan yang mandiri.

    6. Terwujudnya Kabupaten Kendal yang asri dan lestari.

    Ditandai oleh hal-hal berikut: Penguatan proses pembangunan berwawasan

    lingkungan yang sedang berjalan, dicerminkan oleh terjaganya daya dukung

    lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk mendukung kualitas

    kehidupan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan; Penguatan pengelolaan

    dalam pendayagunaan sumber daya alam yang diimbangi dengan upaya

    pelestarian fungsi lingkungan hidup yang didukung oleh meningkatnya

    kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat yang memanfaatkannya;

    Pengembangan manajemen pengendalian pencemaran dan kerusakan

    lingkungan melalui penguatan kelembagaan masyarakat dan pemantapan

    penegakan hukum lingkungan; Penguatan kualitas penataan ruang melalui

    pemulihan dan perluasan kawasan lindung, pengelolaan kawasan andalan

  • 18

    dan strategis secara optimal sesuai daya dukung lingkungan dan prinsip

    pembangunan berkelanjutan; Peningkatan dalam pengelolaan sumber daya

    air (konservasi) yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air

    dan pengembangan sumber daya air serta terpenuhinya penyediaan air

    minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat; dan Penguatan

    sistem pemeliharaan keanekaragaman hayati dan kekhasan sumber daya

    alam tropis lainnya sehingga bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan

    masyarakat dan terpeliharanya lingkungan.

    7. Terwujudnya Kabupaten Kendal sebagai wilayah pantai dan pegunungan

    yang maju.

    Ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: Pengembangan pembangunan fisik dan

    fungsi pelabuhan Kabupaten Kendal dalam upaya mendorong peningkatan

    pertumbuhan ekonomi daerah; Pengembangan reklamasi pantai dengan

    melanjutkan penanaman secara masal tanaman mangrove (hutanbakau)

    sehingga dapat mencegah abrasi (pengikisan pantai oleh air laut) karena

    terlindung oleh akar-akar pohon bakau, serta dapat meningkatkan kekayaan

    biota laut; Pengembangan produktivitas pertanian, perikanan dan kehutanan

    diarahkan untuk menghasilkan produk-produk yang bertumpu pada sistem

    agribisnis dan agroindustri, guna menjamin ketersediaan pangan;

    Peningkatan industri kelautan yang meliputi perhubungan laut, industri

    maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber daya mineral

    dikembangkan secara sinergi, optimal, danberkelanjutan; Peningkatan

    pengembangan kawasan pegunungan sebagai tempat wisata alam dan hutan

    lindung; dan Peningkatan pembangunan kelautan sebagai gerakan yang

    didukung oleh semua sektor.

    8. Terwujudnya peran aktif Kabupaten Kendal dalam pergaulan antar regional,

    nasional.

    Ditandai oleh hal-hal berikut: Penguatan kepemimpinan dan kontribusi

    Kabupaten Kendal dalam berbagai kerjasama antar daerah dalam rangka

    mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih adil dan damai dalam berbagai

    aspek kehidupan; Peningkatan kerjasama dan kemitraan strategis antar

    pelaku pembangunan daerah secara regional maupun nasional yang semakin

    nyata bermanfaat bagi masyarakat; Peningkatan kerjasama regional antar

    daerah kabupaten/kota, baik yang langsung maupun melalui kerjasama

    Kedungsepur; dan Peningkatan kerjasama ditingkat nasional (rencana

    membuka akses hubungan antar provinsi melalui jalurl aut).

  • 19

    Selain itu RKPD Kabupaten Kendal juga memperhatikan arahan kebijakan

    nasional dalam RKP Nasional Tahun 2017, dan arah kebijakan RKPD Provinsi

    Jawa Tengah Tahun 2017 serta beberapa dokumen perencanaan pembangunan

    daerah yang bersifat multi sektoral antara lain Rencana Tata Ruang Wilayah

    (RTRW) Kabupaten Kendal (Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 20

    Tahun 2011) dan RTRW Provinsi Jawa Tengah (Peraturan DaerahProvinsi Jawa

    Tengah Nomor 6 Tahun 2010), Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian

    Tujuan Pembangunan Millenium/MDGs (Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun

    2011), Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) dan Rencana Aksi

    Daerah Pendidikan Untuk Semua (RAD PUS).

    Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka RKPD Kabupaten Kendal

    Tahun 2017 dapat sejalan dengan arah kebijakan pembangunan yang telah

    ditegaskan dalam RKP Nasional 2017, RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017.

    Hal ini sejalan dengan kebijakan pengintegrasian perencanaan pembangunan

    daerahdengan dokumen rencana pembangunan secara nasional. Dengan

    demikian maka pencapaian hasil-hasil pembangunan daerah berkontribusi

    dalam pencapaian keberhasilan pembangunan secara nasional.

    1.5. Sistematika

    Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kendal Tahun 2017

    ini disusun berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

    Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

    Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerahdengan sistematika sebagai berikut :

    BAB I

    Pendahuluan.

    Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, maksud dan

    tujuan, hubungan anta dokumen perencanaan dan sistematika RKP

    Daerah Kabupaten Kendal.

    BAB II Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2015 dan Capaian Kinerja

    Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

    Memuat kondisi eksisting Kabupaten Kendal; berdasarkan aspek

    geografi dan demografi, Evaluasi pelaksanaan RKP Daerah Tahun

    2015; pencapaian target-target RPJMD Kabupaten Kendal 2010-

    2015, dan isu strategis pembangunan daerah.

    BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Beserta Kerangka Pendanaan.

    Memuat tentang arah kebijakan ekonomi daerah (berisi kondisi

  • 20

    perekonomian regional dan daerah tahun 2015 serta perkiraan tahun

    2017), dan arah kebijakan keuangan daerah (berisi arah kebijakan

    pendapatan daerah, arah kebijakan belanja daerah, dan arah

    kebijakan pembiayaan daerah).

    BAB IV Prioritas dan SasaranPembangunan Daerah.

    Memuat prioritas pembangunan daerah tahun 2017 berdasarkan isu

    strategis dan hasil evaluasi dokumen perencanaan serta prioritas

    nasional dan Provinsi Jawa Tengah.

    BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah.

    Memuat Rencana Program dan fokus Kegiatan Pemerintah Daerah

    Kabupaten Kendal Tahun 2017, yang meliputi Urusan Wajib dan

    Urusan Pilihan.

    BAB VI Penutup.

    Memuat harapan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan

    dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan

    daerah Kabupaten Kendal.

  • 21

    BAB II

    EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015

    DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

    PEMERINTAH DAERAH

    2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

    2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

    Karakteristik Lokasi dan Wilayah

    Kabupaten Kendal merupakan salah satu dari 35 kabupaten/ Kota di Jawa

    Tengah. Lokasi Kabupaten Kendal terletak pada posisi geografis 109°40’ - 110°18’

    Bujur Timur dan 6°32’ - 7°24’ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Kendal di

    sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah timur berbatasan

    dengan Kota Semarang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten

    Temanggung, serta di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Batang.

    Topografi Kabupaten Kendal terbagi dalam tiga jenis, yaitu : daerah

    pegunungan yang terletak di bagian paling selatan dengan ketinggian antara 0

    sampai dengan 2.579 m dpl. Suhu berkisar antara 25°C. Daerah perbukitan

    berada di sebelah tengah dan dataran rendah serta pantai di sebelah utara

    dengan ketinggian antara 0 s/d 10 m dpl dan suhu berkisar 27°C. Kecamatan

    Plantungan merupakan kecamatan dalam wilayah dataran tinggi dengan

    ketinggian 697 m dpl. Begitu pula dengan Kecamatan Sukorejo dengan

    ketinggian 524 m dpl. Sedangkan Kecamatan Weleri adalah kecamatan yang

    memiliki ketinggian terendah di atas permukaan laut, dengan ketinggian 4 m

    dpl.

    Kabupaten Kendal merupakan daerah yang memiliki wilayah agraris. Hal

    ini ditunjukkan dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian.

    Dari seluruh luas lahan yang ada di Kabupaten Kendal, 75,92% digunakan

    untuk usaha pertanian (sawah, tegalan, tambak dan kolam) dan hutan serta

    perkebunan. Sedangkan sisanya digunakan untuk pekarangan (lahan untuk

    bangunan dan halaman sekitarnya), padang rumput dan sementara tidak

    diusahakan.

    Wilayah Rawan Bencana

    Analisis indeks rawan bencana Indonesia yang dilakukan oleh Badan

    Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2011, Kabupaten Kendal

    termasuk daerah yang memiliki kelas kerawanan bencana yang tinggi.

    Berdasarkan Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang

  • 22

    Wilayah Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031, kawasan rawan bencana di

    Kabupaten Kendal terbagi sebagai berikut :

    a. Kawasan rawan bencana banjir

    Kecamatan Kendal, Patebon, Ngampel, Kaliwungu, Brangsong, Cepiring,

    Kangkung, Rowosari, Weleri.

    b. Kawasan rawan bencana kekeringan

    Bagian tengah daerah.

    c. Kawasan rawan bencana angin topan

    Bagian tengah daerah.

    d. Kawasan rawan bencana gelombang pasang

    Kecamatan Rowosari, Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong,

    Kaliwungu.

    e. Kawasan rawan bencana longsor

    Kecamatan Pageruyung, Plantungan, Gemuh, Kangkung, Kaliwungu,

    Kaliwungu Selatan, Cepiring, Patebon, Singorojo, Limbangan, Patean,

    Sukorejo.

    f. Kawasan rawan bencana abrasi

    Kecamatan Rowosari, Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong,

    Kaliwungu.

    Demografi

    Jumlah penduduk Kabupaten Kendal tahun 2014 tercatat sebanyak

    993.347 jiwa, terdiri atas 495.241 (49,86 persen) laki-laki dan 498.106 (50,14

    persen) perempuan. Penduduk terbesar ada di Kecamatan Boja dengan jumlah

    penduduk 71.586 jiwa (7,21%). Sedangkan Kecamatan Plantungan merupakan

    kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit, yaitu sebesar 32.673 jiwa

    (3,28%).

    Kepadatan penduduk di Kabupaten Kendal sebesar 991 jiwa per km2.

    Penyebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan beberapa kecamatan

    mengalami kepadatan penduduk yang cukup tinggi seperti Kecamatan Kota

    Kendal dan Weleri. Pada kedua kecamatan tersebut kepadatan penduduk

    mencapai 2.236 dan 2.051 jiwa setiap kilometer persegi.

  • 23

    Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Kendal Menurut Kecamatan

    dan Jenis Kelamin Tahun 2014

    No Uraian Jenis Kelamin

    Total Laki - laki Perempuan

    1 Plantungan 15.972 16.701 32.673

    2 Sukorejo 27.959 27.443 55.402

    3 Pageruyung 18.498 18.292 36.790

    4 Patean 26.173 26.526 52.699

    5 Singorojo 25.693 25.397 51.090

    6 Limbangan 17.233 18.229 35.462

    7 Boja 35.966 35.590 71.586

    8 Kaliwungu 28.543 29.779 58.222

    9 Kaliwungu Selatan

    22.465 21.799 58.322

    10 Brangsong 22.803 22.100 44.903

    11 Pegandon 19.359 20.354 39.713

    12 Ngampel 17.989 18.667 36.656

    13 Gemuh 25.151 25.956 51.107

    14 Ringinarum 18.456 16.141 34.597

    15 Weleri 30.741 31.659 62.130

    16 Rowosari 27.805 27.499 55.304

    17 Kangkung 23.975 24.136 48.111

    18 Cepiring 26.726 27.511 54.237

    19 Patebon 33.956 32.875 66.831

    20 Kota Kendal 30.018 31.452 61.470

    Jumlah 495.241 498.106 993.347

    Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015

    2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

    2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

    1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

    a. Pertumbuhan PDRB

    Perkembangan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) terdiri dari PDRB

    Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) dan PDRB Atas Harda Konstan 2010

    (PDRBADHK). PDRB ADHB Kabupaten Kendal tahun 2010 – 2014 menunjukkan

    peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2010 PDRB ADHB sebesar Rp

    10.778.661 juta, kemudian meningkat menjadi Rp 16.661.783 juta pada tahun

    2014. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

  • 24

    Gambar 2.1.

    Perkembangan PDRB ADHB Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014 (juta rupiah) (Sumber: BPS Kabupaten Kendal, 2015)

    Sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB ADHB di

    Kabupaten Kendal adalah sektor industri pengolahan dan sektor pertanian,

    kehutanan, dan perikanan. Lebih lengkapnya distribusi masing-masing sektor

    dapat dilihat dalam tabel berikut.

    Tabel 2.2 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kendal

    Tahun 2010-2014 (%)

    No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014

    1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

    23,15 22,32 21,96 22,25 22,22

    2. Pertambangan dan Penggalian

    0,41 0,40 0,38 0,36 0,41

    3. Industri Pengolahan 38,48 40,42 41,42 40,71 40,74

    4. Pengadaan Listrik, Gas 0,22 0,21 0,20 0,19 0,18

    5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

    Limbah, dan Daur Ulang

    0,10 0,09 0,08 0,08 0,08

    6. Konstruksi 6,61 6,28 6,43 6,72 6,85

    7. Perdagangan Besar

    dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

    12,89 12,67 12,00 11,82 11,31

    8. Transportasi dan Pergudangan

    2,20 2,04 1,93 1,86 1,80

    9. Penyedia Akomodasi dan Makan Minum

    3,13 3,11 2,99 3,27 3,55

    10. Informasi dan Komunikasi

    3,36 3,29 3,22 3,00 2,82

    11. Jasa Keuangan dan Asuransi

    2,04 1,95 2,04 2,06 2,08

  • 25

    No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014

    12. Real Estate 0,84 0,76 0,74 0,82 0,90

    13. Jasa Perusahaan 0,24 0,24 0,24 0,26 0,27

    14. Administrasi Pemerintahan,

    Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

    2,31 2,14 2,17 2,18 2,24

    15. Jasa Pendidikan 2,04 2,16 2,29 2,49 2,56

    16. Jasa Kesehatan dan

    Kegiatan Sosial

    0,59 0,62 0,68 0,69 0,69

    17. Jasa Lainnya 1,40 1,30 1,23 1,25 1,29 Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015

    Sementara itu perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun

    2010 Kabupaten Kendal dalam kurun waktu lima tahun (2010-2014) trennya

    juga meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2010 PDRB ADHK tahun 2010

    Kabupaten Kendal adalah Rp 18.798,2 juta dan meningkat menjadi Rp

    23.463,05 juta. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 2.2.

    Perkembangan PDRB ADHK Kabupaten Kendal Tahun 2010– 2014 (Juta Rupiah)

    (Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015)

    Dari data diatas maka dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi di

    Kabupaten Kendal tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Pertumbuhan

    ekonomi di Kabupaten Kendal sejak tahun 2011 sampai 2014 cenderung

    mengalami penurunan. Jika pada tahun 2011 angkanya sebesar 6,57%, pada

    tahun 2014 turun menjadi 5,10%.

  • 26

    Gambar 2.3.

    Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2014 (Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015)

    b. Laju Inflasi

    Laju inflasi Kabupaten Kendal menunjukkan tren meningkat dengan angka

    yang fluktuatif. Dalam 5 tahun terakhir (2010 – 2014) rata-rata inflasi di

    Kabupaten Kendal sebesar 5,65%. Angka inflasi Kabupaten Kendal pada tahun

    2014 adalah yang tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir yakni

    sebesar 8,34%. Jika dibandingkan dengan inflasi di Jawa Tengah selama 5

    tahun, angka inflasi di Kendal masih dibawah inflasi Jawa Tengah, kecuali pada

    tahun 2011 dan 2013. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah

    ini.

    Gambar 2.4.

    Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Kendal dan Jawa Tengah (%) Tahun 2010 – 2014

    (Sumber: Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015)

  • 27

    c. PDRB Per Kapita

    Produk Domestik Regional Bruto per kapita merupakan Produk Domestik

    Regional Bruto dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB per

    Kapita atas dasar harga Berlaku mencerminkan nilai PDRB dan per (orang)

    penduduk. PDRB per Kapita atas dasar harga Konstan dapat mencerminkan

    pertumbuhan nyata pendapatan per kapita penduduk di wilayah bersangkutan.

    Tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum bisa ditunjukkan oleh

    meningkatnya tingkat pendapatan perkapita suatu wilayah. Semakin tinggi

    tingkat perolehan pendapatan per kapita menunjukkan semakin tinggi pula

    tingkat kesejahteraannya. Sebaliknya penurunan pada tingkat pendapatan per

    kapita menunjukkan tingkat kesejahteraan yang semakin menurun. Dengan

    asumsi bahwa pendapatan faktor dan transfer yang mengalir ke luar (transfer

    out) sama dengan yang masuk (transfer in), maka pendapatan per kapita dapat

    ditunjukkan melalui tingkat PDRB per kapita.

    PDRB per kapita penduduk Kabupaten Kendal dalam kurun 2011-2014

    naik dari Rp.23,42 juta menjadi Rp. 30,66 juta berdasarkan atas harga berlaku,

    serta naik dari 22,21 juta rupiah menjadi 26,01 juta rupiah jika berdasarkan

    atas dasar harga konstan.

    Gambar 2.5.

    PDRB per Kapita Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2014 (juta) (Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015)

    d. Penduduk Miskin

    Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kendal mengalami penurunan dari

    14,47% pada tahun 2010 menjadi 11,80% pada tahun 2014. Jika

    diakumulasikan terjadi penurunan capaian sebesar 2,67%. Perkembangan

    tingkat kemiskinan di Kabupaten Kendal selengkapnya dapat dilihat pada

    gambar di bawah ini.

  • 28

    Gambar 2.6.

    Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Kendal

    Tahun 2010-2014

    Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kendal jika dibandingkan dengan

    wilayah lain di Provinsi Jawa Tengah berada di peringkat 14 dari total 35

    kabupaten/kota yang ada. Capaian Kabupaten Kendal sudah di bawah rata-rata

    Jawa Tengah. Jika dibandingkan dengan kabupaten sekitarnya, Kabupaten

    Kendal masih lebih tinggi tingkat kemiskinannya dibandingkan dengan

    Kabupaten Batang dan juga Temanggung.

    Gambar 2.7.

    Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Kabupaten Kendal Tahun 2014 dibandingkan Kab/Kota Lain di Jawa Tengah

    (Sumber: TKPK Provinsi Jawa Tenga Tahun 2015)

  • 29

    2. Fokus Kesejahteraan Sosial

    a. Indeks Pembangunan Manusia

    Indeks pembangunan Manusia adalah angka yang digunakan untuk

    mengukur kemajuan pembangunan sumberdaya manusia di suatu wilayah.

    Unsur pembentuk IPM terdiri dari tiga bidang yaitu kesehatan. pendidikan dan

    perekonomian. Indikator dari bidang kesehatan yaitu usia harapan hidup.

    indikator dari bidang pendidikan yaitu angka melek huruf dan rata-rata lama

    sekolah, sementara dari bidang perekonomian indikator yang dipergunakan

    yaitu rata-rata pengeluaran perkapita.

    Perkembangan IPM (dengan metode baru dari BPS) di Kabupaten Kendal

    dalam periode 2010-2014 menunjukkan peningkatan. Tahun 2010 IPM

    Kabupaten Kendal sebesar 66,23 kemudian meningkat menjadi 68,46 pada

    tahun 2014. Perkembangan IPM Kabupaten Kendal sejalan dengan peningkatan

    perkembangan IPM di Provinsi Jawa Tengah yang meningkat dari 66,08 menjadi

    68,78 pada tahun 2014. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

    Gambar 2.8.

    Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014

    (Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)

    Capaian perkembangan IPM Kabupaten Kendal jika dibandingkan dengan

    capaian Kab/Kota lain posisinya ada di kelompok menengah yakni peringkat 18

    dari 35 kab/kota di Jawa Tengah. Capaian tersebut sudah di atas Kabupaten

    Batang, namun demikian masih dibawah capaian Kabupaten Semarang dan

    juga Kabupaten Demak. Apabila dibandingkan dengan capaian IPM Provinsi

    Jawa Tengah, capaian IPM Kabupaten Kendal masih lebih rendah. Selengkapnya

    dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

  • 30

    Gambar 2.9.

    Posisi Relatif Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kendal dan Kab/Kota di Sekitarnya Tahun 2014

    (Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)

    Sementara itu. indeks pembentuk IPM Kabupaten Kendal yaitu usia

    harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran

    perkapita akan diuraikan di bawah ini.

    1) Angka Harapan Hidup (AHH)

    Perkembangan angka harapan hidup di Kabupaten Kendal dalam kurun

    waktu 5 tahun (2010-2014) menunjukkan peningkatan. Capaian selama lima

    tahun meningkat dari waktu ke 73,92 tahun. kemudian meningkat menjadi

    74,14 tahun pada tahun 2014. AHH di Kabupaten Kendal setiap tahun

    capaiannya selalu di atas capaian rata-rata Provinsi Jawa Tengah. Untuk lebih

    jelasnya bisa dilihat pada Gambar di bawah ini:

  • 31

    Gambar 2.10.

    Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) (tahun) Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014

    (Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)

    2) Harapan Lama Sekolah (HLS)

    Angka harapan lama sekolah (HLS) didefinisikan lamanya sekolah (dalam

    tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa

    mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah

    pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah

    per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama

    Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas. HLS dapat

    digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di

    berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam

    tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.

    Perkembangan angka harapan lama sekolah di Kabupaten Kendal

    menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2010, capaian angka HLS adalah 11,17

    tahun kemudian meningkat menjadi 11,83 tahun pada tahun 2014. Jika pada

    tahun 2010 sampai 2012 capaian HLS Kabupaten Kendal selalu di atas capaian

    rata-rata Jawa Tengah, namun pda tahun 2013 dan 2014 angkanya justru di

    bawah capaian arata-rata Jawa Tengah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

    Gambar di bawah ini.

  • 32

    Gambar 2.11.

    Perkembangan Harapan Lama Sekolah Kabupaten KendalTahun 2010 – 2014 (Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)

    3) Rata-rata Lama Sekolah

    Perkembangan tingkat rata-rata lama sekolah di Kabupaten Kendal

    cenderung stabil pada 5 tahun terakhir. Peningkatan yang terjadi tidak terlalu

    signifikan. Jika diakumulasikan, perkembangan rata-rata lama dari tahun 2010

    sampai 2014 adalah sebesar 0,42. Selain itu, rata-rata lama sekolah di

    Kabupaten Kendal dalam kurun waktu lima tahun juga masih lebih rendah

    dibandingkan dengan capaian rata-rata Provinsi Jawa Tengah. Peningkatan

    capaian yang tidak terlalu signifikan adalah tanda bagi pemerintah daerah

    bekerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk melakukan upaya-upaya guna

    meningkatkan kemampuan masyarakat supaya masyarakat dapat mendapatkan

    pendidikan yang layak.

    Perkembangan angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Kendal lebih

    jelasnya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

  • 33

    Gambar 2.12.

    Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014

    (Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)

    4) Pengeluaran per Kapita

    Capaian pengeluaran per kapita Kabupaten Kendal dari tahun 2010-2014

    menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun 2010, capaian pengeluaran per

    kapita adalah sebesar Rp 9.358.000/kapita/tahun dan meningkat pada tahun

    2014 menjadi sebesar Rp 10.126.000/kapita/tahun. Capaian tersebut sudah di

    atas rata-rata Jawa Tengah. Meningkatnya capaian pengeluaran per kapita ini

    menunjukkan bahwa daya beli masyarakat sebagai simbol dari meningkatnya

    kesejahteraan juga semakin baik. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar di

    bawah ini.

  • 34

    Gambar 2.13.

    Perkembangan Pendapatan Per Kapita (ribu Rp) KabupatenKendal Tahun 2010 – 2014

    (Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)

    b. Angka Partisipasi Kasar

    Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah proporsi anak sekolah pada suatu

    jenjang tertentu yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut terhadap

    jumlah penduduk pada kelompok usia tertentu. Angka partisipasi kasar untuk

    semua jenjang pendidikan baik PAUD maupun dasar di Kabupaten Kendal

    selama 4 tahun terakhir angkanya fluktuatif. Bahkan untuk jenjang pendidikan

    dasar (SD sederajat dan SMP sederajat) angkanya di atas 100%. APK PAUD

    perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan APK PAUD Laki-laki, hal itu terjadi

    dari tahun 2010 – 2015. Sedangkan APK SD/MI berdasarkan jenis kelamin

    perempuan rata-rata lebih rendah dari APK SD/MI Laki-laki. Pada jenjang

    pendidikan SMP/MTs APK laki-laki lebih rendah dibandingkan dengan

    perempuan. Lebih lengkap perkembangan APK di Kabupaten Kendal dapat

    dilihat dalam gambar sebagai berikut.

  • 35

    Gambar 2.14.

    Perkembangan Angka Partisipasi Kasar di Kendal Tahun 2011 – 2014 Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014

    (Sumber: Dinas Pendidikan Tahun 2015)

    c. Angka Partisipasi Murni

    Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi anak sekolah pada satu

    kelompok usia tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan

    kelompok usianya terhadap seluruh anak pada kelompok usia tersebut. APM

    SD/SDLB/MI/Paket A dari tahun 2011 – 2015 fluktuatif. APM tertinggi terjadi

    pada tahun 2014 yaitu 93,40%, namun menurun pada tahun 2015 menjadi

    84,73%. APM SD/SDLB/MI/Paket A perempuan dari tahun 2011 – 2015 lebih

    rendah dibandingkan dengan laki-laki. Pada APM SMP/SMPLB/MTS/Paket B

    dari tahun 2011 – 2014 mengalami peningkatan dan pada tahun 2015

    mengalami penurunan. Pada tahun 2011 APM SMP/SMPLB/MTS/PAKET B

    sebesar 74,06% meningkat pada tahun 2014 menjadi 85,39% dan menurun pada

    tahun 2015 menjadi 60,24%. APK SMP/SMPLB/MTS/PAKET B perempuan dari

    tahun 2011 – 2015 lebih tinggi dibanding dengan laki-laki

    Lebih lengkap capaian APM di Kabupaten Kendal tersaji dalam gambar

    2.15 berikut.

  • 36

    Gambar 2.15.

    Perkembangan Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2014 (Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Tahun 2015)

    d. Angka Kematian Ibu (AKI)

    Kematian Ibu di Kabupaten Kendal mulai tahun 2010 sampai dengan

    tahun 2014 jika dilihat dari data yang ada kondisinya sangat memprihatinkan

    karena angkanya masih sangat tinggi. Meskipun demikian Angka kematian ibu

    dalam kurun waktu tersebut trennya mengalami penurunan. Angka tersebut

    perlu menjadi perhatian bagi semua stakeholder terkait untuk merumuskan

    kebijakan dan program dalam rangka penurunan AKI di Kabupaten Kendal.

    Lebih lengkap capaian AKI di Kabupaten Kendal selama 5 tahun terakhir dapat

    dilihat dalam gambar berikut.

    Gambar 2.16.

    Perkembangan Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014 (Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2015)

  • 37

    e. Angka Kematian Bayi (AKB)

    Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir

    sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Kematian bayi tersebut dibagi atas

    dua kategori yaitu; (1)kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan

    kematian neonatal, adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama

    setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa

    anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau

    didapat selama kehamilan, (2)kematian bayi eksogen atau kematian post neo-

    natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai

    menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian

    dengan pengaruh lingkungan luar.

    Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Kendal dari tahun 2010 – 2014

    trendnya turun, meskipun dari sisi capaian tahunannya fluktuatif. Pada tahun

    2010 AKB Kabupaten Kendal sebesar 7,3 per 1.000 kelahiran hidup meningkat

    sangat drastis pada tahun 2012 menjadi 14,2 per 1.000 Kelahiran Hidup, namun

    kondisinya menurun cukup signifikan pada tahun 2014 AKB sebesar 6,8 per

    1.000 Kelahiran Hidup.

    Gambar 2.1.

    Perkembangan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014 (Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2015)

  • 38

    2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

    Fokus Layanan Urusan Wajib

    1. Pendidikan

    a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

    APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) usia 4 -6 tahun dari tahun 2011 –

    2015 fluktuatif cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 APK PAUD

    sebanyak 49,24% meningkat menjadi 52,92%. Apabila dilihat dari APK PAUD

    usia 0 – 6 tahun masih dibawah 40% yaitu pada tahun 2015 sebesar38,17%.

    Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kabupaten Kendal belum

    banyak yang menyekolahkan anak pada anak di usia 0-4 tahun

    Tabel 2.3 Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Kendal Tahun 2010-2014

    No Indikator 2011 2012 2013 2014 2015

    1 Angka Partisipasi Kasar (APK)

    Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 4–6 Tahun

    49,24 51,14 53,08 52,17 52,92

    2 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 0–6 Tahun

    TAD TAD TAD 35,20 38,17

    3 Persentase Lembaga PAUD yang Terakreditasi

    68,15 67,44 67,94 67,94 37,23

    Sumber: Dinas Pendidikan, 2015

    b. Pendidikan Dasar

    Keterjangkauan pendidikan dasar di Kabupaten Kendal menunjukkan

    kondisi menuju ke arah yang semakin baik. Hal ini terlihat dari indikator Angka

    Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang semakin tinggi.

    Berdasarkan Semua indikator keterjangkauan baik APM maupun APK SD dan

    SMP sederajat terlihat semakin membaik dari tahun ke tahun.

    Angka putus sekolah SD berkisar antara 0.08% – 0,10% dimana angka

    putus sekolah SD di Kabupaten Kendal ini masih lebih baik jika dibangdingkan

    dengan rata-rata angka putus sekolah di Provinsi Jawa Tengah yang pada tahun

    2014 masih sebesar 0,09. Namun demikian APS pada tahun 2015 mengalami

    peningkatan menjaadi 0,16%. APS SMP di Kabupaten Kendal menunjukkan tren

    menurun dari tahun 2011-2014. Angka tersebut juga lebh rendah bila

    dibandingkan dengan APS Provinsi Jawa Tengah yang pada tahun 2014 ini

    sebesar 0,30. Namun demikian pada tahun 2015 angka putus sekolah

    mengalami peningkatan menjadi 0,84%, kondisi ini diatas rata-rata target

    nasional.

  • 39

    Tabel 2.4 Indikator Pendidikan Dasar Kabupaten Kendal Tahun 2010-2014

    Jenis Data 2011 2012 2013 2014 2015

    SD/MI/ Sederajat

    - APM 86,27 89,81 89,10 93,40 84,73

    - APK 102,34 103,30 104,01 106,81 106,29

    - APS 0,10 0,10 0,08 0,08 0,16

    SMP/MTs/ Sederajat

    - APM 74,06 82,31 81,87 85,39 60,24

    - APK 98,12 100,10 100,37 101,84 98,57

    - APS 0,42 0,59 0,27 0,28 0,84

    Sumber : Dinas Pendidikan, 2015

    2. Kesehatan

    a. Status Kesehatan

    Status kesehatan di Kabupaten Kendal secara umum masih memerlukan

    perhatian. Indikator kesehatan yang penting untuk diprioritaskan

    penanganannya adalah angka kematian ibu melahirkan(AKI), dimana pada

    tahun 2014 sebesar 119,97 per 100.000 kelahiran. Angka ini sudah mengalami

    penurunan dari tahun 2013 yang sebesar 128,8. Apabila dibandingkan dengan

    target MDG’s maka angka tersebut masih jauh di atas target yang ditetapkan

    sebesar 90 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.

    Angka kematian bayi (AKB) menunjukkan tren yang semakin membaik,

    pada tahun 2014 AKB Kabupaten Kendal sebesar 6,8. Angka tersebut sudah

    lebih rendah jika dibandingkan dengan target MDG’s tahun 2015 sebesar 8,5

    dari 1.000 kelahiran hidup.Angka Kematian Balita (AKABA) pada tahun 2014

    sebesar 1,2 per 1.000 kelahiran hidup sudah sangat baik dan sudah dapat

    memenuhi target MDG’s sebesar 11,96 per 1.000 kelahiran hidup.Walaupun

    kondisi status kesehatan sudah mengalami perbaikan pada tahun 2014, namun

    indikator kesehatan tersebut masih perlu mendapatkan perhatian. Mengingat

    angka-angka kesehatan yang disajikan masih belum menunjukkan tren

    membaik melainkan masih bersifat fluktuatif. Perkembangan status kesehatan di

    Kabupaten Kendal secara lengkap disajikan pada Tabel 2.5 berikut.

  • 40

    Tabel 2.5 Perkembangan Status Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2010-2014

    Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

    AKB per 1.000 KLH 7,3 11,7 14,2 9,4 6,8

    AKABA per 1.000 KLH 0,3 0,36 0,48 1,3 1,2

    AKI per 100.000 KLH 144 165 123,64 128,8 119,97

    UHH (Tahun) 68,44 68,77 69,1 Tda tda

    IR DBD 5,19 0,9 19,45 57,5 59,7

    CFR DBD 0,4 0 2,1 1,6 1,06

    Prevalensi HIV/AIDS 0,004 0,004 0,004 0,084 0,097

    Sumber : Dinas Kesehatan, 2015

    b. Perkembangan Status Gizi Balita

    Kesehatan balita merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam

    pembangunan manusia, dimana masa balita merupakan masa yang menentukan

    kesehatan manusia pada masa mendatang. Pada Tabel 2.10 terlihat bahwa

    jumlah balita di bawah garis merah masih tinggi yaitu sebanyak 2.470 dan

    cenderung meningkat dari tahun sebelumnya. Namun terjadi peningkatan pada

    persentase balita yang berat badannya naik. Sedangkan persentase balita gizi

    buruk juga masih stagnan pada angka 0,04%.

    Tabel 2.6 Perkembangan Status Gizi Balita Kabupaten Kendal Tahu 2014

    Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

    Jumlah Balita bawah garis merah (BGM)

    1358 1448 1301 1131 2470

    Persentase balita yang ditimbang berat badannya naik

    78,01 76,73 76,91 77,8 89,16

    persentase balita gizi buruk

    0,02 0,02 0,03 0,04 0,04

    Sumber : Dinas Kesehatan, 2015

    c. Sarana Kesehatan

    Sarana kesehatan di Kabupaten Kendal pada tahun 2015terdiri atas

    rumah sakit sejumlah tiga unit, Puskesmas 30 unit, Puskesmas PONED

    sebanyak 10 unit, dan Puskemas Pembantu 54 unit, dengan total kapasitas

    tempat tidur sebanyak 249 unit. Jika dibandingkan dengan penduduk di

    Kabupaten Kendal yang berjumlah 993.347 jiwa, maka kapasitas tempat tidur

    tersebut masih sangat kurang. Selain meningkatkan kapasitas sarana kesehatan

    pemerintah, diperlukan juga peran serta swasta dalam penyediaan sarana

    kesehatan di Kabupaten Kendal.

  • 41

    Tabel 2.7 Banyaknya Sarana Kesehatan di Kabupaten Kendal Tahun 2015

    Kecamatan Rumah

    Sakit Puskesmas

    Puskesmas

    Pembantu

    Kapasitas

    Tempat Tidur

    Plantungan 0 1 2 0

    Sukorejo 0 2 3 36

    Pageruyung 0 1 2 0

    Patean 0 1 4 0

    Singorojo 0 2 3 0

    Limbangan 0 1 3 13

    Boja 0 2 2 50

    Kaliwungu 1 1 1 32

    Kaliwungu Selatan 0 1 3 0

    Brangsong 0 2 3 28

    Pegandon 0 1 1 13

    Ngampel 0 1 2 0

    Gemuh 0 2 3 0

    Ringinarum 0 1 4 0

    Weleri 1 2 2 0

    Rowosari 0 2 3 50

    Kangkung 0 2 2 0

    Cepiring 0 1 3 17

    Patebon 0 2 3 0

    Kota Kendal 1 2 5 10

    Jumlah 2015 3 30 54 249

    Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015

    3. Pekerjaan Umum

    a. Sumber Daya Air

    Berdasarkan data dari Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Energi dan

    Sumber Daya Mineral (SDA ESDM) pada tahun 2014, terlihat bahwa hal

    mendesak yang perlu mendapatkan perhatian dan prioritas adalah kondisi

    saluran primer dan saluran sekunder. Dimana kondisi keduanya sebagian besar

    (70%) dalam kondisi rusak. Dari panjang 478,936 km saluran sekunder yang ada

    di Kabupaten Kendal, sepanjang 320 km berada di bawah kewenangan

    Kabupaten dan 158,936 km berada di bawah kewenangan Provinsi dan Pusat.

    Tabel 2.8

    Kondisi Bangunan Irigasi Kabupaten Kendal Tahun 2014

    No Jenis Bangunan/ Jumlah Panjang Kondisi

    Irigasi (buah) (Km) Baik Rusak

    1 Saluran

    Primer/induk

    - 21,351 30% 70%

    2 Saluran sekunder - 478,936 30% 70%

    3 Saluran terjunan 82 - 60% 40%

    4 Bendung 640 - 60% 40%

    5 Pengambilan bebas - - - -

  • 42

    No Jenis Bangunan/ Jumlah Panjang Kondisi

    Irigasi (buah) (Km) Baik Rusak

    6 Mata Air 54 - 50% 50%

    7 Bangunan Bagi 9 - 60% 40%

    8 Bangunan Bagi sadap

    7 - 60% 40%

    9 Bangunan sadap 426 - 60% 40%

    10 Bangunan corongan 8 - 50% 50%

    11 Bangunan talang 43 - 50% 50%

    12 Bangunan Siphon 11 - 60% 40%

    13 Bangunan Terowongan

    1 - 80% 20%

    Sumber : Dinas Bina Marga SDA ESDM, 2015

    b. Bina Marga

    Kabupaten Kendal memiliki 257 ruas jalan, dimana pada tahun 2014

    kondisi ruas jalan di Kabupaten Kendal sebagian besar dalam kondisi rusak.

    Sebanyak 42 ruas (16,34%) dalam kondisi baik, 74 ruas (28,79%) dalam kondisi

    sedang, 89 ruas (34,63%) berkondisi rusak, dan 52 ruas (20,23%) dalam kondisi

    rusak berat.

    Tabel 2.9 Kondisi Ruas Jalan di Kabupaten Kendal Tahun 2010-2014

    No Keadaan 2010 2011 2012 2013 2014

    1. Jenis Permukaan

    a. Aspal 223 221 221 238 238

    b. Kerikil 19 22 22 10 10

    c. Tanah 12 11 11 6 6

    d. Lainnya 3 3 3 3 3

    Jumlah 257 257 257 257 257

    2. Kondisi Jalan

    a. Baik 104 126 105 67 42

    b. Sedang 36 52 48 94 74

    c. Rusak 80 46 37 60 89

    d. Rusak Berat 37 33 67 36 52

    Jumlah 257 257 257 257 257

    Sumber : Dinas Bina Marga SDA ESDM, 2015

    Apabila ditinjau dari panjang, terdapat sepanjang 770,993 km jalan

    kewenangan Kabupaten Kendal. Dari jumlah tersebut sebagian besar jenis

    permukaannya aspal. Kondisi jalan di Kabupaten Kendal pada tahun 2014

    sepanjang 245,120 km (31,79) dalam kondisi baik dan sepanjang 209,608 km

    (27,17%) dalam kondisi rusak.

  • 43

    Tabel 2.10 Panjang dan Kondisi Jalan di Kabupaten Kendal Tahun 2010-2014

    No Keadaan Panjang Jalan (Km)

    2010 2011 2012 2013 2014

    1. Jenis Permukaan

    a. Hotmix 76,76 212,69 244,762 237,003 282,670

    b. Aspal 678,57 445,88 433,808 515,015 405,668

    c. Berbatu 24 20 0 13,825 23,525

    d. Kerikil 66 66 66 0 0,000

    e. Tanah 26,42 26,423 26,423 5,15 13,450

    f. Lainnya (beton) 45,680

    Jumlah 871,75 770,993 770,993 770,993 770,993

    2. Kondisi Jalan

    a. Baik 317,723 380,087 246,775 240,949 245,120

    b. Sedang 105,47 153,25 158,54 150,296 183,250

    c. Rusak 235,26 137,656 137,538 149,698 209,608

    d. Rusak Berat 112,54 100 228,14 230,050 133,015

    e. Tidak Terinci 0 0 0 0 0

    Jumlah 770,993 770,993 770,993 770,993 770,993

    Sumber : Dinas Bina Marga SDA ESDM, 2015

    c. Persampahan

    Jumlah timbulan sampah dari tahun 2011 – 2014 mengalami

    peningkatan. Pada tahun 2011 jumlah timbulan sampah sebanyak 215,45

    m3meningkat pada tahun 2014 menjadi 224,18 m3. Persentase pengangkutan

    sampah dari tahun 2011 – 2014 juga mengalami peningkatan dari 69,62%

    menjadi 71,37% pada tahun 2014.

    Tabel 2.11

    Pengelolaan Sampah di Kabupaten Kendal Tahun 2011 - 2014

    Indikator 2011 2012 2013 2014

    Prosentase pengangkutan sampah

    Layanan / jml penduduk

    86.174 (14%)

    86.606 (14%)

    89.212 (14.38%)

    89.658 (14.38

    %)

    Layanan / Penduduk Kab. (Jiwa)

    614.050 (69.62%)

    617.127 (72.09%)

    620.219 (70.83%)

    623.327 (71.33%)

    Terangkut / timbulan (m3)

    150 / 215.45

    156 / 216.53

    158 / 223.05

    160 / 224.18

    Keterangan (Timbulan sampah per orang / hari Tahun 2011 - 2017 = 2,5 Liter Tahun 2018 - 2021 = 2,25 Liter )

    69,62% 72,04% 70,83% 71,37%

  • 44

    Meningkatnya jumlah timbulan sampah yang terangkut disebabkan oleh

    meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana sampah.

    Tabel 2.12 Sarana Pengumpulan Sampah Kabupaten Kendal

    Tahun 2013-2014

    No Rincian 2012 2013

    1 Truk sampah 8 8

    2 Truk container 7 7

    3 Container 20 24

    4 Gerobak sampah 45 47

    5 Tempat Pembuangan Sementara 208 500

    6 Tempat pembuangan akhir 2 2

    7 Truk tinja 0 0

    8 Transfer depo 3 2

    9 Instalasi pengolahan limbah tinja 0 0

    10 Whelloader 1 0

    11 Bulldozer 2 3

    Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015

    Daerah pelayanan kebersihan di Kabupaten Kendal meliputi 12

    Kecamatan, yaitu Kota Kendal, Brangsong, Kaliwungu, Kaliwungu Selatan,

    Pegandon, Patebon, Cepiring, Ngampel, Weleri, Sukorejo, dan Boja. Sedangkan

    sarana dan prasana kebersihan tahun 2014 diuraikan pada Tabel berikut ini.

    Tabel 2.13

    Sarana Pengelolaan Sampah Kabupaten Kendal Tahun 2014

    No Rincian Jumlah

    1 dump truk (8 m3) 5

    2 dump truk (6 m3) 3

    3 Arm Roll (6 m3) 7

    4 motor sampah 4

    5 kontainer di daerah pelayanan 15

    6 gerobak sampah 11

    7 Becak sampah 36

    8 alat berat bulldozer 2

    9 TPS (1 m3) 81

    10 TPS (> 2 m3) 9

    11 Tong sampah (0,3 m3) 410

    Apabila dilihat dari jenis sampahnya, penanganan sampah di Kabupaten

    Kendal tidak sepenuhnya perlu mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

    yang jumlahnya terbatas. Dimana persentase terbanyak adalah berupa sampah

    organik dan kayu. Jenis sampah tersebut merupakan jenis sampah yang dapat

  • 45

    diolah kembali dan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga

    masyarakat yang mengelolanya. Pada tahun 2014 dari 30,18 m3/ hari sisa

    sampah yang tidak terangkut ke TPA, sebanyak 0,4-0,5 m3/hari diolah untuk

    komposting.

    Tabel 2.14

    Persentase Komposisi Jenis Sampah di Kabupaten Kendal Tahun 2013-2014

    Jenis Sampah

    Persentase Komposisi

    Sampah (%)

    2013 2014

    Kertas 8,37 8,57

    Kayu 22,47 22,10

    Kain 2,74 2,79

    Karet/ Kulit 0,74 0,76

    Plastik 7,26 7,11

    Metal/ Logam 1,08 1,11

    Gelas/ Kaca 1,58 1,65

    Organik 55,16 55,50

    Lain-lain 0,60 0,45

    Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015

    4. Perumahan

    Tingginya kepadatan penduduk pada beberapa kecamatan di Kabupaten

    Kendal, mengakibatkan tumbuhnya permukiman kumuh. Berdasarkan hasil

    kajian yang dilakukan pada tahun 2014 pada Kecamatan Kota Kendal,

    Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Rowosari, teridentifikasi bahwa tingkat

    kekumuhan pada kecamatan-kecamatan tersebut rendah sampai tinggi. Tingkat

    kekumuhan paling tinggi di Desa/Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota

    Kendal.

    Tabel 2.15 Hasil Identifikasi Tingkat Kekumuhan Permukiman Kumuh

    Kabupaten Kendal Tahun 2014

    No Kecamatan Desa/

    Kelurahan RT/RW

    Tingkat

    Kekumuhan

    1 Kota Kendal Patukangan RT1/RW II, RT 11,

    12/RW 3

    Sedang

    2 Kota Kendal Pegulon RW VII Rendah

    3 Kota Kendal Bandengan RW II, III, & IV Tinggi

    4 Kota Kendal Karangsari RT 1,2,3,4/ RW IV Sedang

    5 Kota Kendal Pekauman RT 1, 2/ RW II Rendah

    6 Kota Kendal Ngilir RT 5/ RW III Rendah

    7 Kaliwungu Krajan Kulon RT 3/ RW VII Sedang

    8 Kaliwungu Kutoharjo RT 2/ RW III Rendah

    9 Kaliwungu Sarirejo RT 5,6,7 / RW I Rendah

    10 Weleri Penyangkringan RT 1,2,3,4/ RW VI Rendah

    11 Rowosari Sendang

    Dawuhan

    RT 1,3,4/ RW I, RT 2,5/

    RW II, RT 4,5/ RW III, RT 2,4,5/ RW IV

    Rendah

  • 46

    No Kecamatan Desa/

    Kelurahan RT/RW

    Tingkat Kekumuhan

    12 Rowosari Gempol Sewu RW 8 Sedang

    13 Rowosari Sendang

    Sikucing

    RT 1,2/ RW IV Rendah

    14 Rowosari Parakan RT 1,4/ RW II Sedang

    Sumber : Bappeda Kabupaten Kendal, 2014

    5. Penataan Ruang

    Penyelenggaraan penataan ruang wilayah di Kabupaten Kendal bertujuan

    mewujudkan ruang wilayah sebagai kota industri yang didukung oleh

    pertanian, produktif, prospektif, dan berkelanjutan menuju penguatan ekonomi

    masyarakat yang adil dan sejahtera. Adapun kebijakan penataan ruang di

    Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut :

    a. pengembangan dan pemantapan kawasan industri pesisir timur;

    b. pengembangan sarana prasarana wilayah untuk mendukung kegiatan

    industri;

    c. pengembangan kegiatan pertanian produktif dan prospektif di bagian

    utara;

    d. pengembangan agropolitan di bagian selatan;

    e. pengembangan minapolitan di bagian utara;

    f. pengembangan kawasan budidaya tanaman tahunan hasil nonkayu;

    g. pengembangan kegiatan peternakan di bagian selatan;

    h. pengembangan pusat-pusat pelayanan secara berhierarki;

    i. pengembangan dan pemantapan sistem prasarana wilayah;

    j. pengembangan kelengkapan sarana prasarana permukiman di bagian

    tengah;

    k. pengendalian secara ketat terhadap kawasan lindung di bagian selatan;

    l. peningkatan fungsi kawasan pertahanan untuk kepentingan pertahanan

    dan keamanan negara.

    6. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat

    Kabupaten Kendal sebagai salah satu kota yang terletak di jalur utara

    Pulau Jawa adalah wilayah yang sangat strategis. Kabupaten Kendal ini dilewati

    jalur utama perekonomian di Jawa Tengah dan juga Pulau Jawa bagian utara

    sehingga tingkat mobilitas transportasi manusia dan barang sangat tinggi. Hal

    tersebut menyebabkan ancaman gangguan ketertiban dan keamanan yang

    cukup tinggi. Kasus kriminal yang terjadi di Kabupaten Kendal selama 5 tahun

    kondisinya fluktuatif, sempat menurun dari tahun 2