rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) …...22. peratu ran menteri dalam negeri nomor 80 tahun 2015...
TRANSCRIPT
-
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016
-
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………… ii
PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 22 TAHUN 2016………………………... 1
PENJELASAN ATAS PERATURAN BUPATI KENDAL
NOMOR 22 TAHUN 2016…………………………………………………………………. 9
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 11
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 11
1.2. Dasar Hukum .................................................................................... 11
1.3. Maksud dan Tujuan. .......................................................................... 14
1.4. Hubungan RPKD Kabupaten Kendal Dengan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Lainnya. ..................................................................... 14
1.5. Sistematika ........................................................................................ 19
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015 DAN CAPAIAN
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH ................... 21
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ..................................................... 21
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi .............................................. 21
2.1.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah .......................................... 21
2.1.1.2. Wilayah Rawan Bencana ....................................................... 21
2.1.1.3. Demografi ............................................................................. 22
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat .......................................... 23
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi .................... 23
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum ....................................................... 38
2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib ............................................... 38
2.1.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan ............................................. 60
2.2. Hasil Evaluasi RKPD Tahun 2015 ...................................................... 66
2.2.1. Hasil Evaluasi Capaian Indikator RPJMD
Sampai dengan Tahun 2015 ................................................. 68
2.3. Permasalahan Pembangunan ........................................................... 130
2.3.1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar ........................................... 130
2.3.2. Urusan Pemerintahan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan
Pelayanan Dasar ................................................................. 132
-
iii
2.3.3. Urusan Pemerintahan Pilihan ............................................. 135
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
BESERTA KERANGKA PENDANAAN ................................................ 138
3.1 Arah Kebijakan EkonomiDaerah ...................................................... 138
3.1.1 Kondisi Perekonomian Daerah ............................................ 139
3.1.2 Tantangan dan Prospek Pengembangan
Perekonomian Daerah ......................................................... 144
3.2 Arah dan Kebijakan Keuangan Daerah ............................................. 145
3.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah .................................... 145
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH .................... 155
4.1 Visi dan Misi RPJP Kabupaten Kendal ............................................. 155
4.2 Prioritas Pembangunan .................................................................... 158
4.2.1. Prioritas Pembangunan ProvinsiJawa Tengah Tahun 2017 .. 159
4.2.2. Prioritas Pembangunan Kabupaten Kendal Tahun 2017 ...... 162
4.3 Target Pembangunan Tahun 2017 ................................................... 166
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
DAERAH TAHUN 2017 ..................................................................... 184
5.1 Urusan Wajib Pelayanan Dasar ......................................................... 184
5.2 Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar .................................................. 185
5.3 Urusan Pilihan .................................................................................. 187
5.4 Urusan Penunjang………………………………………………………………..188
BAB VI PENUTUP………………………………………………………………………….529
-
PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 22 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KENDAL,
Menimbang :
a.
bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat (2) dan Pasal
26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah menjadi pedoman
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah jo Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017, maka Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Kendal Tahun 2017 perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965
tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan Mengubah Undang–Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);
-
2
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah dengan beberapa kali dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan mulai Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor
12, 13, 14 dan 15 dari Hal Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Jawa Timur/Tengah/Barat dan Daerah
Istimewa Yogyakarta;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3079);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4574);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan, Penyelenggaraan
-
3
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
19. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 3);
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
-
4
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 518);
24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Berita Daerah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3);
25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2006 Nomor
6 Seri E No.4);
27. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan daerah
Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2007 Nomor 11 Seri E No. 7, Tambahan Lendaran
Daerah Kabupaten Kendal Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Nomor 11 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2008 Nomor
3 Seri E No. 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 31);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 14 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2007 Nomor 14 Seri E
No. 8, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 12);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupoaten Kendal Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2008 Nomor 2 Seri E No. 1,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 30);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Staf Ahli Bupati dan Sekretariat Desaw
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran
-
5
Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011 Nomor 16 Seri D Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal
Nomor 80);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 17 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011 Nomor 17 Seri D Nomor 3, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 81);
32. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 18 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011 Nomor 18 Seri D
Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 82);
33. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 19 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kendal
(Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011 Nomor 19 Seri D Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 83);
34. Peraturan Bupati Kendal Nomor 53 Tahun 2013 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal (Berita Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2013 Nomor 53 Seri E No. 38);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Kendal.
2. Pemerintah daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Bupati adalah Bupati Kendal.
4. Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat BAPPEDA adalah satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan tugas dan fungsi perencanaan pembangunan di Daerah.
-
6
6. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pedapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun
peningkatan indeks pembangunan manusia.
7. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Kendal Tahun 2005-2025 yang selanjutnya disebut RPJP daerah adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025.
8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen
perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
9. Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah
untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah.
10. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut dengan Renstra PD adalah dokumen
perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
11. Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja PD adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
12. Kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA
adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.
13. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya disingkat PPAS adalah rancangan program
prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada setiap Perangkat Daerah untuk
setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-PD sebelum dibahas bersama dengan DPRD.
14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
15. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
16. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
17. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mencapai sasaran dan
tujuan serta untuk memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah.
-
7
Pasal 2
RKPD Tahun 2017 adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun, yaitu tahun 2017 yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2017 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2017.
BAB II
SISTEMATIKA RKPD TAHUN 2017
Pasal 3
Sistematika RKPD Tahun 2017 terdiri atas:
BAB I : PENDAHULUAN.
BAB II : EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN
2015 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH.
BAB III : RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN.
BAB IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN.
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PRIORITAS DAERAH.
BAB VI : PENUTUP.
BAB III
PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2017
Pasal 4
RKPD Tahun 2017 secara rinci sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 5
(1) RKPD Tahun 2017 disusun berdasarkan visi, misi dan program Pemerintah Daerah sebagaimana diatur dalam RPJP Daerah.
(2) RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
penyusunan KUA, PPAS, dan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2017.
Pasal 6
(1) Prioritas pembangunan daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 disusun didasarkan pada RPJPD Kabupaten Kendal Tahun 2005-2025, Prioritas
Nasional Tahun 2017, dan Prioritas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
-
8
(2) Prioritas pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), secara rinci tercantum dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 7
(1) Rencana Program Prioritas Pembangunan Daerah Tahun Anggaran 2017, dikelompokkan sesuai dengan prioritas pembangunan daerah yang secara rinci
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(2) Setiap Kepala SKPD wajib mendukung pelaksanaan
program prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kendal.
Ditetapkan di Kendal pada tanggal 7 Juni 2016
BUPATI KENDAL,
MIRNA ANNISA
Diundangkan di Kendal Pada tanggal 7 Juni 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016
NOMOR 22 SERI E No.21
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KENDAL,
BAMBANG DWIYONO
Cap & Tanda Tangan
Cap & Tanda Tangan
-
9
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 22 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2017
I. UMUM.
Berdasarkan ketentuan Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diamanatkan RKPD
menjadi pedoman penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah. Secara umum dokumen RKPD mempunyai nilai strategis antara lain :
a. merupakan instrumen pelaksanaan RPJMD untuk mewujudkan visi dan
misi kepala daerah;
b. menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja SKPD, berupa program/
kegiatan SKPD dan/ atau lintas SKPD;
c. mewujudkan konsistensi program dan sinkronisasi pencapaian sasaran
RPJMD;
d. menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS untuk menyusun RAPBD;
e. menjadi pedoman dalam mengevaluasi rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD;
f. menjadi instrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.
Dalam rangka penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah agar dapat berjalan dengan baik dan sistematis maka diperlukan
suatu rangkaian kegiatan penyusunan RKPD yang matang. Rangkaian
penyusunan RKPD dilakukan melalui urutan kegiatan sebagai berikut :
a. Persiapan penyusunan RKPD;
b. Penyusunan rancangan awal RKPD;
c. Penyusunan rancangan RKPD;
d. Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
RKPD;
e. Perumusan rancangan akhir RKPD; dan
f. Penetapan RKPD.
Kemudian setelah melalui rangkaian penyusunan RKPD sebagaimana
tersebut di atas dan dalam rangka memberikan pedoman penyusunan RAPBD
Kabupaten kendal Tahun Anggaran 2016, perlu untuk menerbitkan RKPD
Kabupaten Kendal Tahun 2016. Penerbitan RKPD Kabupaten Kendal ini perlu
ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan
Pasal 26 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Pasal 129 ayat (2) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dan
Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016
-
10
tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2017.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal Tahun
2017.
II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1
Cukup Jelas.
Pasal 2
Cukup Jelas.
Pasal 3
Cukup Jelas.
Pasal 4
Cukup Jelas.
Pasal 5
Cukup Jelas.
Pasal 6
Cukup Jelas.
Pasal 7
Cukup Jelas.
Pasal 8
Cukup Jelas.
TAMBAHAN BERITA DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR …..
-
11
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KENDAL
NOMOR : 22 Tahun 2016
TANGGAL : 7 Juni 2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
pada Pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya
menyusun Rencana Pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem
perencanaan pembangunan nasional. Rencana Pembangunan Daerah
dikoordinasikan, disinergikan, dan diharmonisasikan oleh Perangkat Daerah
yang membidangi perencanaan pembangunan daerah. Pada Pasal 263
disebutkan bahwa Dokumen Perencanaan Daerah terdiri dari Rencana
Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD), Rencana Pembangungan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Pasal 263 ayat (3) menyebutkan RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD
yang memuat rancangan kerangka ekonomi Daerah, prioritas pembangunan
Daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah dan program
strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Penyusunan RKPD
tahun 2017 Kabupaten Kendal berpedoman RPJPD tahun 2005-2025, Prioritas
Nasional 2017, Prioritas Provinsi Jawa Tengah 2017 dan Visi Misi Kepala Daerah
yang telah dilantik tangal 17 Februari 2016. Hal ini dikarenakan sampai dengan
penyusunan RKPD 2017, RPJMD belum tersusun.
1.2. Dasar Hukum
Dasar hukum dalam penyusunan RKPD Kabupaten Kendal Tahun 2017
mendasarkan peraturan perundang-undangan, antara lain :
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan Mengubah Undang–Undang
Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah–daerah Kabupaten
dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik
-
12
Indonesia Nomor 2757); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan mulai
Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 dari Hal
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Jawa Timur/Tengah/Barat dan
Daerah Istimewa Yogyakarta;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kota Madya
Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3079);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
-
13
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan, Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4664);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
14. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal
(Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2006 Nomor 6 Seri E No.4 );
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 14 Tahun 2007 tentang Urusan
Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan yang menjadi
Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah
Kabupaten Kendal Tahun 2007 Nomor 14 Seri E No. 8, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 12);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2005-2025
(lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2008 Nomor 2 Seri E No. 5,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 30);
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
-
14
terakhir Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun 2017
21. Peraturan Bupati Kendal Nomor 53 Tahun 2013 tentang Tahapan dan Tata
Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Kendal (Berita
Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2013 Nomor 53 Seri E No. 38);
1.3. Maksud dan Tujuan.
Maksud penyusunan RKPD Kabupaten Kendal Tahun 2017 adalah
tersusunnya perencanaan pembangunan tahunan yang merupakan penjabaran
dari dokumen jangka menengah dan panjang. Sedangkan tujuan penyusunan
RKPD Kabupaten Kendal Tahun 2017 adalah menyusun pedoman
pembangunan tahun 2017 yang akan menjadi acuan bagi SKPD dalam
menyusun Renja SKPD.
1.4. Hubungan RPKD Kabupaten Kendal Dengan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Lainnya.
Dokumen RKPD Kabupaten Kendal Tahun 2017 ini sebagai rencana
tahunan yang penjabaran tahunan dari RPJMD kabupaten Kendal Tahun 2016 –
2021, namun karena pada penyusunan RKPD tahun 2017 dokumen RPJMD
belum tersusun, berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 bagi
daerah yang belum memiliki dokumen RPJMD maka penyusunan RKPD 2017
mendasarkan pada dokumen RPJPD tahun 2005 – 2025 pada tahab periode ke
3 Perda Nomor 2 tahun 2008 (RPJP Kabupaten Kendal tahun 2005 – 2025). Arah
kebijakan dalam dokumen RPJP untuk tahun 2015 – 2020 adalah sebagai
berikut :
1. Terwujudnya masyarakat Kabupaten Kendal yang berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab.
Ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: Penguatan budaya masyarakat guna
membentuk karakter masyarakat yang berbudaya, tangguh dan tetap
berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan budaya lokal yang memiliki
ketahanan dalam dinamika pergaulan regional, nasional, dan internasional;
-
15
Penguatan akses dan mutu pendidikan, tenaga pendidik yang bersertifikasi
serta peningkatan relevansi kurikulum pendidikan menengah dan tinggi yang
sesuai dengan pangsa pasar kerja; Penguatan kualitas tenaga kesehatan,
pelayanan dan sarana prasarana kesehatan guna mewujudkan sistem
jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang profesional; Penguatan
aktualisasi nilai-nilai kearifan lokal dalam rangka peningkatan kualitas jati
diri yang berbasis pada modal sosial yang makin berkembang;
Penguatansikap yang baik dalam hubungan (toleransi)antar umat beragama
di Kabupaten Kendal; dan Penguatan nilai-nilai baru yang positif dan
produktif dalam rangka memantapkan budaya dan karakter masyarakat
kabupaten kendal.
2. Terwujudnya masyarakat yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat
yang lebih makmur dan sejahtera.
Ditunjukkan oleh hal-hal berikut: Penguatan daya saing kompetitif
perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya
manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus
meningkat; Penguatan penanganan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta peningkatan sistem
pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan; Penguatan
pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan iklim yang lebih kondusif,
termasuk membaiknya infrastruktur penunjang kegiatan tersebut; Penguatan
pembangunan infrastruktur lebih didorong melalui peningkatan peran swasta
dengan meletakkan dasar-dasar kebijakan dan regulasi serta reformasi dan
rekonstruksi kelembagaan; Penguatan dalam pengembangan sumber daya
manusia yang berkualitas, antara lain ditandai dengan meningkatnya indeks
pembangunan manusia (IPM) dan indeks pembangunan gender (IPG) yang
diarahkan untuk membangun daerah yang berkarakter cerdas, kompetitif,
adil, beradab dan berorientasi iptek; meningkatkan kualitas dan akses
masyarakat terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan; meningkatkan
kesejahteraan dan perlindungan perempuan dan anak; dan mengendalikan
jumlah dan laju pertumbuhan penduduk; Penguatan kinerja aparat terkait
dalam upaya meminimalkan jumlah penduduk miskin, dengan meningkatkan
laju pertumbuhan ekonomi, dan menurunkan jumlah angka pengangguran;
Penguatan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat melalui perluasan
akses pengelolaan sumber daya ekonomi dalam rangka meningkatkan daya
beli dan kesejahteraan masyarakat miskin; Penguatan dalam peningkatan
profesionalisme kerja birokrasi Pemerintah Kabupaten Kendal melalui
-
16
pendidikan/pelatihan (diklat) sehingga dapat meningkatkan sistem dan
pelayanan terpadu, serta mempersempit kemungkinan penyalahgunaan
/penyimpangan yang merugikan masyarakat, bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan Penguatan dalam penerapan hasil penelitian dan
IPTEK yang mampu mendorong berkembangnya teknologi madya diberbagai
bidang.
3. Terwujudnya Kabupaten Kendal yang demokratis, berlandaskan hukum dan
berkeadilan.
Ditunjukkan oleh hal-hal berikut: Penguatan dalam penempatan supremasi
hukum dan hakasasi manusia, yaitu dengan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap upaya pemerintah dan Pemerintah Daerah memperbaiki
kinerja maupun sistem kelembagaannya; Penguatan dalam penyelenggaraan
pemerintah yang efektif dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good
governance dan clean government melalui peningkatan efektivitas dan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan daerah; Penguatan proses
demokratisasi, politik, dan penegakan hukum melalui peningkatan kualitas
kelembagaan politik danakuntabilitas aparat dan penegak hukum; Penguatan
kualitas dan implementasi perencanaan yang berorientasi pada pemanfaatan
sumber daya pembangunan secarasinergi; Penguatan perankelembagaan
lokal yang berbasis kepada nilai-nilai lokal yang bersumber dari jati diri
budaya masyarakat Kabupaten Kendal dalam pembangunan daerah;
Penguatan dalam mendukung pelaksanaan nilai-nilai demokrasi dengan
menitik beratkan pada prinsip toleransi, nondiskriminasi dan kemitraan; dan
Penguatan nilai-nilai kesadaran dan penegakan hukum dalam berbagai aspek
kehidupan berkembang makin mantap.
4. Terwujudnya Kabupaten Kendal yang aman dan damai.
Ditandai oleh hal-hal berikut: Penguatan budaya masyarakat yang
berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya bangsa yang berakar dari budaya
lokal yang memiliki ketahanan dalam dinamika pergaulan, baik ditingkat
lokal, daerah, maupun nasional; Penguatan sistem keamanan dalam upaya
mencegah, menangkal dan menindak kejahatan yang ada dengan melibatkan
para tokoh masyarakat dan elemen lain yang berkepentingan; Penguatan
sistem keamanan lingkungan baik yang dilaksanakan aparat maupun oleh
masyarakat; Penguatan model penanggulangan yang komprehensif dalam
mengupayakan pengurangan pemasokan/permintaan narkotika dan obat-
obatan terlarang lainnya; Peningkatan kerjasama dengan pihak kepolisian
dalam upaya menciptakan ketentraman dan ketertiban; Penguatan sistem
-
17
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dalam pencegahan
/pemberantasan tindak kriminal; Penguatan dalam penciptaan kondisi aman
dan damai di berbagai wilayah perdesaan terus membaik dengan
meningkatnya kemampuan dasar pertahanan dan keamanan sipil; dan
Penguatan kemampuan lembaga keamanan dari tingkat daerah hingga
nasional secara terpadu, serasi dan seimbang.
5. Terwujudnya pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan.
Ditandai oleh hal-hal berikut: Penguatan tingkat kesejahteraan masyarakat
yang diharapkan semakin membaik, dan mulai merata disemua lapisan
masyarakat; Penguatan bidang infrastruktur perdesaan terus dikembangkan,
terutama yang mendukung pengembangan sektor pertanian; Peningkatan
pembangunan perumahan (rumah murah dan sehat) yang dilengkapi dengan
prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh lapisan masyarakat terus
ditingkatkan dan didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka
panjang dan berkelanjutan secara efektif, efisien dan akuntabel, sehingga
kondisi tersebut diharapkan semakin mendorong terwujudnya permukiman
yang sehat, merata dan berkeadilan; Penguatan pelayanan bidang kesehatan
dengan mempermudah setiap unsur pelayanan kesehatan dan peningkatan
profesionalisme tenaga kesehatan yang didukung dengan sarana /prasarana
yang semakin lengkap; Penguatan sistem dan kelembagaan penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan pemberdayaan
penduduk usia lanjut melalui peningkatan kepekaandan respon
kelembagaan; dan Peningkatan program partisipasi masyarakat dalam
pembangunan melalui perbaikan sistem PNPM, PPK, dan P2KP menjadi
program pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan yang mandiri.
6. Terwujudnya Kabupaten Kendal yang asri dan lestari.
Ditandai oleh hal-hal berikut: Penguatan proses pembangunan berwawasan
lingkungan yang sedang berjalan, dicerminkan oleh terjaganya daya dukung
lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk mendukung kualitas
kehidupan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan; Penguatan pengelolaan
dalam pendayagunaan sumber daya alam yang diimbangi dengan upaya
pelestarian fungsi lingkungan hidup yang didukung oleh meningkatnya
kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat yang memanfaatkannya;
Pengembangan manajemen pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan melalui penguatan kelembagaan masyarakat dan pemantapan
penegakan hukum lingkungan; Penguatan kualitas penataan ruang melalui
pemulihan dan perluasan kawasan lindung, pengelolaan kawasan andalan
-
18
dan strategis secara optimal sesuai daya dukung lingkungan dan prinsip
pembangunan berkelanjutan; Peningkatan dalam pengelolaan sumber daya
air (konservasi) yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air
dan pengembangan sumber daya air serta terpenuhinya penyediaan air
minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat; dan Penguatan
sistem pemeliharaan keanekaragaman hayati dan kekhasan sumber daya
alam tropis lainnya sehingga bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat dan terpeliharanya lingkungan.
7. Terwujudnya Kabupaten Kendal sebagai wilayah pantai dan pegunungan
yang maju.
Ditandai oleh hal-hal sebagai berikut: Pengembangan pembangunan fisik dan
fungsi pelabuhan Kabupaten Kendal dalam upaya mendorong peningkatan
pertumbuhan ekonomi daerah; Pengembangan reklamasi pantai dengan
melanjutkan penanaman secara masal tanaman mangrove (hutanbakau)
sehingga dapat mencegah abrasi (pengikisan pantai oleh air laut) karena
terlindung oleh akar-akar pohon bakau, serta dapat meningkatkan kekayaan
biota laut; Pengembangan produktivitas pertanian, perikanan dan kehutanan
diarahkan untuk menghasilkan produk-produk yang bertumpu pada sistem
agribisnis dan agroindustri, guna menjamin ketersediaan pangan;
Peningkatan industri kelautan yang meliputi perhubungan laut, industri
maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber daya mineral
dikembangkan secara sinergi, optimal, danberkelanjutan; Peningkatan
pengembangan kawasan pegunungan sebagai tempat wisata alam dan hutan
lindung; dan Peningkatan pembangunan kelautan sebagai gerakan yang
didukung oleh semua sektor.
8. Terwujudnya peran aktif Kabupaten Kendal dalam pergaulan antar regional,
nasional.
Ditandai oleh hal-hal berikut: Penguatan kepemimpinan dan kontribusi
Kabupaten Kendal dalam berbagai kerjasama antar daerah dalam rangka
mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih adil dan damai dalam berbagai
aspek kehidupan; Peningkatan kerjasama dan kemitraan strategis antar
pelaku pembangunan daerah secara regional maupun nasional yang semakin
nyata bermanfaat bagi masyarakat; Peningkatan kerjasama regional antar
daerah kabupaten/kota, baik yang langsung maupun melalui kerjasama
Kedungsepur; dan Peningkatan kerjasama ditingkat nasional (rencana
membuka akses hubungan antar provinsi melalui jalurl aut).
-
19
Selain itu RKPD Kabupaten Kendal juga memperhatikan arahan kebijakan
nasional dalam RKP Nasional Tahun 2017, dan arah kebijakan RKPD Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2017 serta beberapa dokumen perencanaan pembangunan
daerah yang bersifat multi sektoral antara lain Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Kendal (Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 20
Tahun 2011) dan RTRW Provinsi Jawa Tengah (Peraturan DaerahProvinsi Jawa
Tengah Nomor 6 Tahun 2010), Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian
Tujuan Pembangunan Millenium/MDGs (Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun
2011), Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) dan Rencana Aksi
Daerah Pendidikan Untuk Semua (RAD PUS).
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka RKPD Kabupaten Kendal
Tahun 2017 dapat sejalan dengan arah kebijakan pembangunan yang telah
ditegaskan dalam RKP Nasional 2017, RKPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017.
Hal ini sejalan dengan kebijakan pengintegrasian perencanaan pembangunan
daerahdengan dokumen rencana pembangunan secara nasional. Dengan
demikian maka pencapaian hasil-hasil pembangunan daerah berkontribusi
dalam pencapaian keberhasilan pembangunan secara nasional.
1.5. Sistematika
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kendal Tahun 2017
ini disusun berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerahdengan sistematika sebagai berikut :
BAB I
Pendahuluan.
Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, maksud dan
tujuan, hubungan anta dokumen perencanaan dan sistematika RKP
Daerah Kabupaten Kendal.
BAB II Evaluasi Pelaksanaan RKPD Tahun 2015 dan Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Memuat kondisi eksisting Kabupaten Kendal; berdasarkan aspek
geografi dan demografi, Evaluasi pelaksanaan RKP Daerah Tahun
2015; pencapaian target-target RPJMD Kabupaten Kendal 2010-
2015, dan isu strategis pembangunan daerah.
BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Beserta Kerangka Pendanaan.
Memuat tentang arah kebijakan ekonomi daerah (berisi kondisi
-
20
perekonomian regional dan daerah tahun 2015 serta perkiraan tahun
2017), dan arah kebijakan keuangan daerah (berisi arah kebijakan
pendapatan daerah, arah kebijakan belanja daerah, dan arah
kebijakan pembiayaan daerah).
BAB IV Prioritas dan SasaranPembangunan Daerah.
Memuat prioritas pembangunan daerah tahun 2017 berdasarkan isu
strategis dan hasil evaluasi dokumen perencanaan serta prioritas
nasional dan Provinsi Jawa Tengah.
BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah.
Memuat Rencana Program dan fokus Kegiatan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kendal Tahun 2017, yang meliputi Urusan Wajib dan
Urusan Pilihan.
BAB VI Penutup.
Memuat harapan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan
dalam rangka pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
daerah Kabupaten Kendal.
-
21
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015
DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH DAERAH
2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah
2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi
Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Kabupaten Kendal merupakan salah satu dari 35 kabupaten/ Kota di Jawa
Tengah. Lokasi Kabupaten Kendal terletak pada posisi geografis 109°40’ - 110°18’
Bujur Timur dan 6°32’ - 7°24’ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Kendal di
sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah timur berbatasan
dengan Kota Semarang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten
Temanggung, serta di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Batang.
Topografi Kabupaten Kendal terbagi dalam tiga jenis, yaitu : daerah
pegunungan yang terletak di bagian paling selatan dengan ketinggian antara 0
sampai dengan 2.579 m dpl. Suhu berkisar antara 25°C. Daerah perbukitan
berada di sebelah tengah dan dataran rendah serta pantai di sebelah utara
dengan ketinggian antara 0 s/d 10 m dpl dan suhu berkisar 27°C. Kecamatan
Plantungan merupakan kecamatan dalam wilayah dataran tinggi dengan
ketinggian 697 m dpl. Begitu pula dengan Kecamatan Sukorejo dengan
ketinggian 524 m dpl. Sedangkan Kecamatan Weleri adalah kecamatan yang
memiliki ketinggian terendah di atas permukaan laut, dengan ketinggian 4 m
dpl.
Kabupaten Kendal merupakan daerah yang memiliki wilayah agraris. Hal
ini ditunjukkan dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian.
Dari seluruh luas lahan yang ada di Kabupaten Kendal, 75,92% digunakan
untuk usaha pertanian (sawah, tegalan, tambak dan kolam) dan hutan serta
perkebunan. Sedangkan sisanya digunakan untuk pekarangan (lahan untuk
bangunan dan halaman sekitarnya), padang rumput dan sementara tidak
diusahakan.
Wilayah Rawan Bencana
Analisis indeks rawan bencana Indonesia yang dilakukan oleh Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2011, Kabupaten Kendal
termasuk daerah yang memiliki kelas kerawanan bencana yang tinggi.
Berdasarkan Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
-
22
Wilayah Kabupaten Kendal Tahun 2011-2031, kawasan rawan bencana di
Kabupaten Kendal terbagi sebagai berikut :
a. Kawasan rawan bencana banjir
Kecamatan Kendal, Patebon, Ngampel, Kaliwungu, Brangsong, Cepiring,
Kangkung, Rowosari, Weleri.
b. Kawasan rawan bencana kekeringan
Bagian tengah daerah.
c. Kawasan rawan bencana angin topan
Bagian tengah daerah.
d. Kawasan rawan bencana gelombang pasang
Kecamatan Rowosari, Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong,
Kaliwungu.
e. Kawasan rawan bencana longsor
Kecamatan Pageruyung, Plantungan, Gemuh, Kangkung, Kaliwungu,
Kaliwungu Selatan, Cepiring, Patebon, Singorojo, Limbangan, Patean,
Sukorejo.
f. Kawasan rawan bencana abrasi
Kecamatan Rowosari, Kangkung, Cepiring, Patebon, Kendal, Brangsong,
Kaliwungu.
Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Kendal tahun 2014 tercatat sebanyak
993.347 jiwa, terdiri atas 495.241 (49,86 persen) laki-laki dan 498.106 (50,14
persen) perempuan. Penduduk terbesar ada di Kecamatan Boja dengan jumlah
penduduk 71.586 jiwa (7,21%). Sedangkan Kecamatan Plantungan merupakan
kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit, yaitu sebesar 32.673 jiwa
(3,28%).
Kepadatan penduduk di Kabupaten Kendal sebesar 991 jiwa per km2.
Penyebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan beberapa kecamatan
mengalami kepadatan penduduk yang cukup tinggi seperti Kecamatan Kota
Kendal dan Weleri. Pada kedua kecamatan tersebut kepadatan penduduk
mencapai 2.236 dan 2.051 jiwa setiap kilometer persegi.
-
23
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Kendal Menurut Kecamatan
dan Jenis Kelamin Tahun 2014
No Uraian Jenis Kelamin
Total Laki - laki Perempuan
1 Plantungan 15.972 16.701 32.673
2 Sukorejo 27.959 27.443 55.402
3 Pageruyung 18.498 18.292 36.790
4 Patean 26.173 26.526 52.699
5 Singorojo 25.693 25.397 51.090
6 Limbangan 17.233 18.229 35.462
7 Boja 35.966 35.590 71.586
8 Kaliwungu 28.543 29.779 58.222
9 Kaliwungu Selatan
22.465 21.799 58.322
10 Brangsong 22.803 22.100 44.903
11 Pegandon 19.359 20.354 39.713
12 Ngampel 17.989 18.667 36.656
13 Gemuh 25.151 25.956 51.107
14 Ringinarum 18.456 16.141 34.597
15 Weleri 30.741 31.659 62.130
16 Rowosari 27.805 27.499 55.304
17 Kangkung 23.975 24.136 48.111
18 Cepiring 26.726 27.511 54.237
19 Patebon 33.956 32.875 66.831
20 Kota Kendal 30.018 31.452 61.470
Jumlah 495.241 498.106 993.347
Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a. Pertumbuhan PDRB
Perkembangan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) terdiri dari PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) dan PDRB Atas Harda Konstan 2010
(PDRBADHK). PDRB ADHB Kabupaten Kendal tahun 2010 – 2014 menunjukkan
peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2010 PDRB ADHB sebesar Rp
10.778.661 juta, kemudian meningkat menjadi Rp 16.661.783 juta pada tahun
2014. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
-
24
Gambar 2.1.
Perkembangan PDRB ADHB Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014 (juta rupiah) (Sumber: BPS Kabupaten Kendal, 2015)
Sektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam PDRB ADHB di
Kabupaten Kendal adalah sektor industri pengolahan dan sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan. Lebih lengkapnya distribusi masing-masing sektor
dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 2.2 Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Kendal
Tahun 2010-2014 (%)
No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
23,15 22,32 21,96 22,25 22,22
2. Pertambangan dan Penggalian
0,41 0,40 0,38 0,36 0,41
3. Industri Pengolahan 38,48 40,42 41,42 40,71 40,74
4. Pengadaan Listrik, Gas 0,22 0,21 0,20 0,19 0,18
5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan Daur Ulang
0,10 0,09 0,08 0,08 0,08
6. Konstruksi 6,61 6,28 6,43 6,72 6,85
7. Perdagangan Besar
dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
12,89 12,67 12,00 11,82 11,31
8. Transportasi dan Pergudangan
2,20 2,04 1,93 1,86 1,80
9. Penyedia Akomodasi dan Makan Minum
3,13 3,11 2,99 3,27 3,55
10. Informasi dan Komunikasi
3,36 3,29 3,22 3,00 2,82
11. Jasa Keuangan dan Asuransi
2,04 1,95 2,04 2,06 2,08
-
25
No Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013 2014
12. Real Estate 0,84 0,76 0,74 0,82 0,90
13. Jasa Perusahaan 0,24 0,24 0,24 0,26 0,27
14. Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
2,31 2,14 2,17 2,18 2,24
15. Jasa Pendidikan 2,04 2,16 2,29 2,49 2,56
16. Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
0,59 0,62 0,68 0,69 0,69
17. Jasa Lainnya 1,40 1,30 1,23 1,25 1,29 Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015
Sementara itu perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun
2010 Kabupaten Kendal dalam kurun waktu lima tahun (2010-2014) trennya
juga meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2010 PDRB ADHK tahun 2010
Kabupaten Kendal adalah Rp 18.798,2 juta dan meningkat menjadi Rp
23.463,05 juta. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.2.
Perkembangan PDRB ADHK Kabupaten Kendal Tahun 2010– 2014 (Juta Rupiah)
(Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015)
Dari data diatas maka dapat diketahui tingkat pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Kendal tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Kendal sejak tahun 2011 sampai 2014 cenderung
mengalami penurunan. Jika pada tahun 2011 angkanya sebesar 6,57%, pada
tahun 2014 turun menjadi 5,10%.
-
26
Gambar 2.3.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2014 (Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015)
b. Laju Inflasi
Laju inflasi Kabupaten Kendal menunjukkan tren meningkat dengan angka
yang fluktuatif. Dalam 5 tahun terakhir (2010 – 2014) rata-rata inflasi di
Kabupaten Kendal sebesar 5,65%. Angka inflasi Kabupaten Kendal pada tahun
2014 adalah yang tertinggi dalam kurun waktu lima tahun terakhir yakni
sebesar 8,34%. Jika dibandingkan dengan inflasi di Jawa Tengah selama 5
tahun, angka inflasi di Kendal masih dibawah inflasi Jawa Tengah, kecuali pada
tahun 2011 dan 2013. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah
ini.
Gambar 2.4.
Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Kendal dan Jawa Tengah (%) Tahun 2010 – 2014
(Sumber: Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015)
-
27
c. PDRB Per Kapita
Produk Domestik Regional Bruto per kapita merupakan Produk Domestik
Regional Bruto dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. PDRB per
Kapita atas dasar harga Berlaku mencerminkan nilai PDRB dan per (orang)
penduduk. PDRB per Kapita atas dasar harga Konstan dapat mencerminkan
pertumbuhan nyata pendapatan per kapita penduduk di wilayah bersangkutan.
Tingkat kesejahteraan masyarakat secara umum bisa ditunjukkan oleh
meningkatnya tingkat pendapatan perkapita suatu wilayah. Semakin tinggi
tingkat perolehan pendapatan per kapita menunjukkan semakin tinggi pula
tingkat kesejahteraannya. Sebaliknya penurunan pada tingkat pendapatan per
kapita menunjukkan tingkat kesejahteraan yang semakin menurun. Dengan
asumsi bahwa pendapatan faktor dan transfer yang mengalir ke luar (transfer
out) sama dengan yang masuk (transfer in), maka pendapatan per kapita dapat
ditunjukkan melalui tingkat PDRB per kapita.
PDRB per kapita penduduk Kabupaten Kendal dalam kurun 2011-2014
naik dari Rp.23,42 juta menjadi Rp. 30,66 juta berdasarkan atas harga berlaku,
serta naik dari 22,21 juta rupiah menjadi 26,01 juta rupiah jika berdasarkan
atas dasar harga konstan.
Gambar 2.5.
PDRB per Kapita Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2014 (juta) (Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015)
d. Penduduk Miskin
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kendal mengalami penurunan dari
14,47% pada tahun 2010 menjadi 11,80% pada tahun 2014. Jika
diakumulasikan terjadi penurunan capaian sebesar 2,67%. Perkembangan
tingkat kemiskinan di Kabupaten Kendal selengkapnya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
-
28
Gambar 2.6.
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin dan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Kendal
Tahun 2010-2014
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kendal jika dibandingkan dengan
wilayah lain di Provinsi Jawa Tengah berada di peringkat 14 dari total 35
kabupaten/kota yang ada. Capaian Kabupaten Kendal sudah di bawah rata-rata
Jawa Tengah. Jika dibandingkan dengan kabupaten sekitarnya, Kabupaten
Kendal masih lebih tinggi tingkat kemiskinannya dibandingkan dengan
Kabupaten Batang dan juga Temanggung.
Gambar 2.7.
Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan Kabupaten Kendal Tahun 2014 dibandingkan Kab/Kota Lain di Jawa Tengah
(Sumber: TKPK Provinsi Jawa Tenga Tahun 2015)
-
29
2. Fokus Kesejahteraan Sosial
a. Indeks Pembangunan Manusia
Indeks pembangunan Manusia adalah angka yang digunakan untuk
mengukur kemajuan pembangunan sumberdaya manusia di suatu wilayah.
Unsur pembentuk IPM terdiri dari tiga bidang yaitu kesehatan. pendidikan dan
perekonomian. Indikator dari bidang kesehatan yaitu usia harapan hidup.
indikator dari bidang pendidikan yaitu angka melek huruf dan rata-rata lama
sekolah, sementara dari bidang perekonomian indikator yang dipergunakan
yaitu rata-rata pengeluaran perkapita.
Perkembangan IPM (dengan metode baru dari BPS) di Kabupaten Kendal
dalam periode 2010-2014 menunjukkan peningkatan. Tahun 2010 IPM
Kabupaten Kendal sebesar 66,23 kemudian meningkat menjadi 68,46 pada
tahun 2014. Perkembangan IPM Kabupaten Kendal sejalan dengan peningkatan
perkembangan IPM di Provinsi Jawa Tengah yang meningkat dari 66,08 menjadi
68,78 pada tahun 2014. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
Gambar 2.8.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014
(Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)
Capaian perkembangan IPM Kabupaten Kendal jika dibandingkan dengan
capaian Kab/Kota lain posisinya ada di kelompok menengah yakni peringkat 18
dari 35 kab/kota di Jawa Tengah. Capaian tersebut sudah di atas Kabupaten
Batang, namun demikian masih dibawah capaian Kabupaten Semarang dan
juga Kabupaten Demak. Apabila dibandingkan dengan capaian IPM Provinsi
Jawa Tengah, capaian IPM Kabupaten Kendal masih lebih rendah. Selengkapnya
dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
-
30
Gambar 2.9.
Posisi Relatif Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kendal dan Kab/Kota di Sekitarnya Tahun 2014
(Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)
Sementara itu. indeks pembentuk IPM Kabupaten Kendal yaitu usia
harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran
perkapita akan diuraikan di bawah ini.
1) Angka Harapan Hidup (AHH)
Perkembangan angka harapan hidup di Kabupaten Kendal dalam kurun
waktu 5 tahun (2010-2014) menunjukkan peningkatan. Capaian selama lima
tahun meningkat dari waktu ke 73,92 tahun. kemudian meningkat menjadi
74,14 tahun pada tahun 2014. AHH di Kabupaten Kendal setiap tahun
capaiannya selalu di atas capaian rata-rata Provinsi Jawa Tengah. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada Gambar di bawah ini:
-
31
Gambar 2.10.
Perkembangan Angka Harapan Hidup (AHH) (tahun) Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014
(Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)
2) Harapan Lama Sekolah (HLS)
Angka harapan lama sekolah (HLS) didefinisikan lamanya sekolah (dalam
tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah
pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah
per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama
Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas. HLS dapat
digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di
berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam
tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.
Perkembangan angka harapan lama sekolah di Kabupaten Kendal
menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2010, capaian angka HLS adalah 11,17
tahun kemudian meningkat menjadi 11,83 tahun pada tahun 2014. Jika pada
tahun 2010 sampai 2012 capaian HLS Kabupaten Kendal selalu di atas capaian
rata-rata Jawa Tengah, namun pda tahun 2013 dan 2014 angkanya justru di
bawah capaian arata-rata Jawa Tengah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar di bawah ini.
-
32
Gambar 2.11.
Perkembangan Harapan Lama Sekolah Kabupaten KendalTahun 2010 – 2014 (Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)
3) Rata-rata Lama Sekolah
Perkembangan tingkat rata-rata lama sekolah di Kabupaten Kendal
cenderung stabil pada 5 tahun terakhir. Peningkatan yang terjadi tidak terlalu
signifikan. Jika diakumulasikan, perkembangan rata-rata lama dari tahun 2010
sampai 2014 adalah sebesar 0,42. Selain itu, rata-rata lama sekolah di
Kabupaten Kendal dalam kurun waktu lima tahun juga masih lebih rendah
dibandingkan dengan capaian rata-rata Provinsi Jawa Tengah. Peningkatan
capaian yang tidak terlalu signifikan adalah tanda bagi pemerintah daerah
bekerja sama dengan dinas-dinas terkait untuk melakukan upaya-upaya guna
meningkatkan kemampuan masyarakat supaya masyarakat dapat mendapatkan
pendidikan yang layak.
Perkembangan angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Kendal lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
-
33
Gambar 2.12.
Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014
(Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)
4) Pengeluaran per Kapita
Capaian pengeluaran per kapita Kabupaten Kendal dari tahun 2010-2014
menunjukkan tren peningkatan. Pada tahun 2010, capaian pengeluaran per
kapita adalah sebesar Rp 9.358.000/kapita/tahun dan meningkat pada tahun
2014 menjadi sebesar Rp 10.126.000/kapita/tahun. Capaian tersebut sudah di
atas rata-rata Jawa Tengah. Meningkatnya capaian pengeluaran per kapita ini
menunjukkan bahwa daya beli masyarakat sebagai simbol dari meningkatnya
kesejahteraan juga semakin baik. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar di
bawah ini.
-
34
Gambar 2.13.
Perkembangan Pendapatan Per Kapita (ribu Rp) KabupatenKendal Tahun 2010 – 2014
(Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2015)
b. Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah proporsi anak sekolah pada suatu
jenjang tertentu yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut terhadap
jumlah penduduk pada kelompok usia tertentu. Angka partisipasi kasar untuk
semua jenjang pendidikan baik PAUD maupun dasar di Kabupaten Kendal
selama 4 tahun terakhir angkanya fluktuatif. Bahkan untuk jenjang pendidikan
dasar (SD sederajat dan SMP sederajat) angkanya di atas 100%. APK PAUD
perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan APK PAUD Laki-laki, hal itu terjadi
dari tahun 2010 – 2015. Sedangkan APK SD/MI berdasarkan jenis kelamin
perempuan rata-rata lebih rendah dari APK SD/MI Laki-laki. Pada jenjang
pendidikan SMP/MTs APK laki-laki lebih rendah dibandingkan dengan
perempuan. Lebih lengkap perkembangan APK di Kabupaten Kendal dapat
dilihat dalam gambar sebagai berikut.
-
35
Gambar 2.14.
Perkembangan Angka Partisipasi Kasar di Kendal Tahun 2011 – 2014 Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014
(Sumber: Dinas Pendidikan Tahun 2015)
c. Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah proporsi anak sekolah pada satu
kelompok usia tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan
kelompok usianya terhadap seluruh anak pada kelompok usia tersebut. APM
SD/SDLB/MI/Paket A dari tahun 2011 – 2015 fluktuatif. APM tertinggi terjadi
pada tahun 2014 yaitu 93,40%, namun menurun pada tahun 2015 menjadi
84,73%. APM SD/SDLB/MI/Paket A perempuan dari tahun 2011 – 2015 lebih
rendah dibandingkan dengan laki-laki. Pada APM SMP/SMPLB/MTS/Paket B
dari tahun 2011 – 2014 mengalami peningkatan dan pada tahun 2015
mengalami penurunan. Pada tahun 2011 APM SMP/SMPLB/MTS/PAKET B
sebesar 74,06% meningkat pada tahun 2014 menjadi 85,39% dan menurun pada
tahun 2015 menjadi 60,24%. APK SMP/SMPLB/MTS/PAKET B perempuan dari
tahun 2011 – 2015 lebih tinggi dibanding dengan laki-laki
Lebih lengkap capaian APM di Kabupaten Kendal tersaji dalam gambar
2.15 berikut.
-
36
Gambar 2.15.
Perkembangan Angka Partisipasi Murni di Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2014 (Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal Tahun 2015)
d. Angka Kematian Ibu (AKI)
Kematian Ibu di Kabupaten Kendal mulai tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014 jika dilihat dari data yang ada kondisinya sangat memprihatinkan
karena angkanya masih sangat tinggi. Meskipun demikian Angka kematian ibu
dalam kurun waktu tersebut trennya mengalami penurunan. Angka tersebut
perlu menjadi perhatian bagi semua stakeholder terkait untuk merumuskan
kebijakan dan program dalam rangka penurunan AKI di Kabupaten Kendal.
Lebih lengkap capaian AKI di Kabupaten Kendal selama 5 tahun terakhir dapat
dilihat dalam gambar berikut.
Gambar 2.16.
Perkembangan Angka Kematian Ibu di Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014 (Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2015)
-
37
e. Angka Kematian Bayi (AKB)
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Kematian bayi tersebut dibagi atas
dua kategori yaitu; (1)kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan
kematian neonatal, adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama
setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa
anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau
didapat selama kehamilan, (2)kematian bayi eksogen atau kematian post neo-
natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai
menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian
dengan pengaruh lingkungan luar.
Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Kendal dari tahun 2010 – 2014
trendnya turun, meskipun dari sisi capaian tahunannya fluktuatif. Pada tahun
2010 AKB Kabupaten Kendal sebesar 7,3 per 1.000 kelahiran hidup meningkat
sangat drastis pada tahun 2012 menjadi 14,2 per 1.000 Kelahiran Hidup, namun
kondisinya menurun cukup signifikan pada tahun 2014 AKB sebesar 6,8 per
1.000 Kelahiran Hidup.
Gambar 2.1.
Perkembangan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2014 (Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2015)
-
38
2.1.3. Aspek Pelayanan Umum
Fokus Layanan Urusan Wajib
1. Pendidikan
a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
APK Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) usia 4 -6 tahun dari tahun 2011 –
2015 fluktuatif cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 APK PAUD
sebanyak 49,24% meningkat menjadi 52,92%. Apabila dilihat dari APK PAUD
usia 0 – 6 tahun masih dibawah 40% yaitu pada tahun 2015 sebesar38,17%.
Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kabupaten Kendal belum
banyak yang menyekolahkan anak pada anak di usia 0-4 tahun
Tabel 2.3 Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini Kabupaten Kendal Tahun 2010-2014
No Indikator 2011 2012 2013 2014 2015
1 Angka Partisipasi Kasar (APK)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 4–6 Tahun
49,24 51,14 53,08 52,17 52,92
2 Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 0–6 Tahun
TAD TAD TAD 35,20 38,17
3 Persentase Lembaga PAUD yang Terakreditasi
68,15 67,44 67,94 67,94 37,23
Sumber: Dinas Pendidikan, 2015
b. Pendidikan Dasar
Keterjangkauan pendidikan dasar di Kabupaten Kendal menunjukkan
kondisi menuju ke arah yang semakin baik. Hal ini terlihat dari indikator Angka
Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang semakin tinggi.
Berdasarkan Semua indikator keterjangkauan baik APM maupun APK SD dan
SMP sederajat terlihat semakin membaik dari tahun ke tahun.
Angka putus sekolah SD berkisar antara 0.08% – 0,10% dimana angka
putus sekolah SD di Kabupaten Kendal ini masih lebih baik jika dibangdingkan
dengan rata-rata angka putus sekolah di Provinsi Jawa Tengah yang pada tahun
2014 masih sebesar 0,09. Namun demikian APS pada tahun 2015 mengalami
peningkatan menjaadi 0,16%. APS SMP di Kabupaten Kendal menunjukkan tren
menurun dari tahun 2011-2014. Angka tersebut juga lebh rendah bila
dibandingkan dengan APS Provinsi Jawa Tengah yang pada tahun 2014 ini
sebesar 0,30. Namun demikian pada tahun 2015 angka putus sekolah
mengalami peningkatan menjadi 0,84%, kondisi ini diatas rata-rata target
nasional.
-
39
Tabel 2.4 Indikator Pendidikan Dasar Kabupaten Kendal Tahun 2010-2014
Jenis Data 2011 2012 2013 2014 2015
SD/MI/ Sederajat
- APM 86,27 89,81 89,10 93,40 84,73
- APK 102,34 103,30 104,01 106,81 106,29
- APS 0,10 0,10 0,08 0,08 0,16
SMP/MTs/ Sederajat
- APM 74,06 82,31 81,87 85,39 60,24
- APK 98,12 100,10 100,37 101,84 98,57
- APS 0,42 0,59 0,27 0,28 0,84
Sumber : Dinas Pendidikan, 2015
2. Kesehatan
a. Status Kesehatan
Status kesehatan di Kabupaten Kendal secara umum masih memerlukan
perhatian. Indikator kesehatan yang penting untuk diprioritaskan
penanganannya adalah angka kematian ibu melahirkan(AKI), dimana pada
tahun 2014 sebesar 119,97 per 100.000 kelahiran. Angka ini sudah mengalami
penurunan dari tahun 2013 yang sebesar 128,8. Apabila dibandingkan dengan
target MDG’s maka angka tersebut masih jauh di atas target yang ditetapkan
sebesar 90 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Angka kematian bayi (AKB) menunjukkan tren yang semakin membaik,
pada tahun 2014 AKB Kabupaten Kendal sebesar 6,8. Angka tersebut sudah
lebih rendah jika dibandingkan dengan target MDG’s tahun 2015 sebesar 8,5
dari 1.000 kelahiran hidup.Angka Kematian Balita (AKABA) pada tahun 2014
sebesar 1,2 per 1.000 kelahiran hidup sudah sangat baik dan sudah dapat
memenuhi target MDG’s sebesar 11,96 per 1.000 kelahiran hidup.Walaupun
kondisi status kesehatan sudah mengalami perbaikan pada tahun 2014, namun
indikator kesehatan tersebut masih perlu mendapatkan perhatian. Mengingat
angka-angka kesehatan yang disajikan masih belum menunjukkan tren
membaik melainkan masih bersifat fluktuatif. Perkembangan status kesehatan di
Kabupaten Kendal secara lengkap disajikan pada Tabel 2.5 berikut.
-
40
Tabel 2.5 Perkembangan Status Kesehatan Kabupaten Kendal Tahun 2010-2014
Indikator 2010 2011 2012 2013 2014
AKB per 1.000 KLH 7,3 11,7 14,2 9,4 6,8
AKABA per 1.000 KLH 0,3 0,36 0,48 1,3 1,2
AKI per 100.000 KLH 144 165 123,64 128,8 119,97
UHH (Tahun) 68,44 68,77 69,1 Tda tda
IR DBD 5,19 0,9 19,45 57,5 59,7
CFR DBD 0,4 0 2,1 1,6 1,06
Prevalensi HIV/AIDS 0,004 0,004 0,004 0,084 0,097
Sumber : Dinas Kesehatan, 2015
b. Perkembangan Status Gizi Balita
Kesehatan balita merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam
pembangunan manusia, dimana masa balita merupakan masa yang menentukan
kesehatan manusia pada masa mendatang. Pada Tabel 2.10 terlihat bahwa
jumlah balita di bawah garis merah masih tinggi yaitu sebanyak 2.470 dan
cenderung meningkat dari tahun sebelumnya. Namun terjadi peningkatan pada
persentase balita yang berat badannya naik. Sedangkan persentase balita gizi
buruk juga masih stagnan pada angka 0,04%.
Tabel 2.6 Perkembangan Status Gizi Balita Kabupaten Kendal Tahu 2014
Indikator 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah Balita bawah garis merah (BGM)
1358 1448 1301 1131 2470
Persentase balita yang ditimbang berat badannya naik
78,01 76,73 76,91 77,8 89,16
persentase balita gizi buruk
0,02 0,02 0,03 0,04 0,04
Sumber : Dinas Kesehatan, 2015
c. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan di Kabupaten Kendal pada tahun 2015terdiri atas
rumah sakit sejumlah tiga unit, Puskesmas 30 unit, Puskesmas PONED
sebanyak 10 unit, dan Puskemas Pembantu 54 unit, dengan total kapasitas
tempat tidur sebanyak 249 unit. Jika dibandingkan dengan penduduk di
Kabupaten Kendal yang berjumlah 993.347 jiwa, maka kapasitas tempat tidur
tersebut masih sangat kurang. Selain meningkatkan kapasitas sarana kesehatan
pemerintah, diperlukan juga peran serta swasta dalam penyediaan sarana
kesehatan di Kabupaten Kendal.
-
41
Tabel 2.7 Banyaknya Sarana Kesehatan di Kabupaten Kendal Tahun 2015
Kecamatan Rumah
Sakit Puskesmas
Puskesmas
Pembantu
Kapasitas
Tempat Tidur
Plantungan 0 1 2 0
Sukorejo 0 2 3 36
Pageruyung 0 1 2 0
Patean 0 1 4 0
Singorojo 0 2 3 0
Limbangan 0 1 3 13
Boja 0 2 2 50
Kaliwungu 1 1 1 32
Kaliwungu Selatan 0 1 3 0
Brangsong 0 2 3 28
Pegandon 0 1 1 13
Ngampel 0 1 2 0
Gemuh 0 2 3 0
Ringinarum 0 1 4 0
Weleri 1 2 2 0
Rowosari 0 2 3 50
Kangkung 0 2 2 0
Cepiring 0 1 3 17
Patebon 0 2 3 0
Kota Kendal 1 2 5 10
Jumlah 2015 3 30 54 249
Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015
3. Pekerjaan Umum
a. Sumber Daya Air
Berdasarkan data dari Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Energi dan
Sumber Daya Mineral (SDA ESDM) pada tahun 2014, terlihat bahwa hal
mendesak yang perlu mendapatkan perhatian dan prioritas adalah kondisi
saluran primer dan saluran sekunder. Dimana kondisi keduanya sebagian besar
(70%) dalam kondisi rusak. Dari panjang 478,936 km saluran sekunder yang ada
di Kabupaten Kendal, sepanjang 320 km berada di bawah kewenangan
Kabupaten dan 158,936 km berada di bawah kewenangan Provinsi dan Pusat.
Tabel 2.8
Kondisi Bangunan Irigasi Kabupaten Kendal Tahun 2014
No Jenis Bangunan/ Jumlah Panjang Kondisi
Irigasi (buah) (Km) Baik Rusak
1 Saluran
Primer/induk
- 21,351 30% 70%
2 Saluran sekunder - 478,936 30% 70%
3 Saluran terjunan 82 - 60% 40%
4 Bendung 640 - 60% 40%
5 Pengambilan bebas - - - -
-
42
No Jenis Bangunan/ Jumlah Panjang Kondisi
Irigasi (buah) (Km) Baik Rusak
6 Mata Air 54 - 50% 50%
7 Bangunan Bagi 9 - 60% 40%
8 Bangunan Bagi sadap
7 - 60% 40%
9 Bangunan sadap 426 - 60% 40%
10 Bangunan corongan 8 - 50% 50%
11 Bangunan talang 43 - 50% 50%
12 Bangunan Siphon 11 - 60% 40%
13 Bangunan Terowongan
1 - 80% 20%
Sumber : Dinas Bina Marga SDA ESDM, 2015
b. Bina Marga
Kabupaten Kendal memiliki 257 ruas jalan, dimana pada tahun 2014
kondisi ruas jalan di Kabupaten Kendal sebagian besar dalam kondisi rusak.
Sebanyak 42 ruas (16,34%) dalam kondisi baik, 74 ruas (28,79%) dalam kondisi
sedang, 89 ruas (34,63%) berkondisi rusak, dan 52 ruas (20,23%) dalam kondisi
rusak berat.
Tabel 2.9 Kondisi Ruas Jalan di Kabupaten Kendal Tahun 2010-2014
No Keadaan 2010 2011 2012 2013 2014
1. Jenis Permukaan
a. Aspal 223 221 221 238 238
b. Kerikil 19 22 22 10 10
c. Tanah 12 11 11 6 6
d. Lainnya 3 3 3 3 3
Jumlah 257 257 257 257 257
2. Kondisi Jalan
a. Baik 104 126 105 67 42
b. Sedang 36 52 48 94 74
c. Rusak 80 46 37 60 89
d. Rusak Berat 37 33 67 36 52
Jumlah 257 257 257 257 257
Sumber : Dinas Bina Marga SDA ESDM, 2015
Apabila ditinjau dari panjang, terdapat sepanjang 770,993 km jalan
kewenangan Kabupaten Kendal. Dari jumlah tersebut sebagian besar jenis
permukaannya aspal. Kondisi jalan di Kabupaten Kendal pada tahun 2014
sepanjang 245,120 km (31,79) dalam kondisi baik dan sepanjang 209,608 km
(27,17%) dalam kondisi rusak.
-
43
Tabel 2.10 Panjang dan Kondisi Jalan di Kabupaten Kendal Tahun 2010-2014
No Keadaan Panjang Jalan (Km)
2010 2011 2012 2013 2014
1. Jenis Permukaan
a. Hotmix 76,76 212,69 244,762 237,003 282,670
b. Aspal 678,57 445,88 433,808 515,015 405,668
c. Berbatu 24 20 0 13,825 23,525
d. Kerikil 66 66 66 0 0,000
e. Tanah 26,42 26,423 26,423 5,15 13,450
f. Lainnya (beton) 45,680
Jumlah 871,75 770,993 770,993 770,993 770,993
2. Kondisi Jalan
a. Baik 317,723 380,087 246,775 240,949 245,120
b. Sedang 105,47 153,25 158,54 150,296 183,250
c. Rusak 235,26 137,656 137,538 149,698 209,608
d. Rusak Berat 112,54 100 228,14 230,050 133,015
e. Tidak Terinci 0 0 0 0 0
Jumlah 770,993 770,993 770,993 770,993 770,993
Sumber : Dinas Bina Marga SDA ESDM, 2015
c. Persampahan
Jumlah timbulan sampah dari tahun 2011 – 2014 mengalami
peningkatan. Pada tahun 2011 jumlah timbulan sampah sebanyak 215,45
m3meningkat pada tahun 2014 menjadi 224,18 m3. Persentase pengangkutan
sampah dari tahun 2011 – 2014 juga mengalami peningkatan dari 69,62%
menjadi 71,37% pada tahun 2014.
Tabel 2.11
Pengelolaan Sampah di Kabupaten Kendal Tahun 2011 - 2014
Indikator 2011 2012 2013 2014
Prosentase pengangkutan sampah
Layanan / jml penduduk
86.174 (14%)
86.606 (14%)
89.212 (14.38%)
89.658 (14.38
%)
Layanan / Penduduk Kab. (Jiwa)
614.050 (69.62%)
617.127 (72.09%)
620.219 (70.83%)
623.327 (71.33%)
Terangkut / timbulan (m3)
150 / 215.45
156 / 216.53
158 / 223.05
160 / 224.18
Keterangan (Timbulan sampah per orang / hari Tahun 2011 - 2017 = 2,5 Liter Tahun 2018 - 2021 = 2,25 Liter )
69,62% 72,04% 70,83% 71,37%
-
44
Meningkatnya jumlah timbulan sampah yang terangkut disebabkan oleh
meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana sampah.
Tabel 2.12 Sarana Pengumpulan Sampah Kabupaten Kendal
Tahun 2013-2014
No Rincian 2012 2013
1 Truk sampah 8 8
2 Truk container 7 7
3 Container 20 24
4 Gerobak sampah 45 47
5 Tempat Pembuangan Sementara 208 500
6 Tempat pembuangan akhir 2 2
7 Truk tinja 0 0
8 Transfer depo 3 2
9 Instalasi pengolahan limbah tinja 0 0
10 Whelloader 1 0
11 Bulldozer 2 3
Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015
Daerah pelayanan kebersihan di Kabupaten Kendal meliputi 12
Kecamatan, yaitu Kota Kendal, Brangsong, Kaliwungu, Kaliwungu Selatan,
Pegandon, Patebon, Cepiring, Ngampel, Weleri, Sukorejo, dan Boja. Sedangkan
sarana dan prasana kebersihan tahun 2014 diuraikan pada Tabel berikut ini.
Tabel 2.13
Sarana Pengelolaan Sampah Kabupaten Kendal Tahun 2014
No Rincian Jumlah
1 dump truk (8 m3) 5
2 dump truk (6 m3) 3
3 Arm Roll (6 m3) 7
4 motor sampah 4
5 kontainer di daerah pelayanan 15
6 gerobak sampah 11
7 Becak sampah 36
8 alat berat bulldozer 2
9 TPS (1 m3) 81
10 TPS (> 2 m3) 9
11 Tong sampah (0,3 m3) 410
Apabila dilihat dari jenis sampahnya, penanganan sampah di Kabupaten
Kendal tidak sepenuhnya perlu mengandalkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
yang jumlahnya terbatas. Dimana persentase terbanyak adalah berupa sampah
organik dan kayu. Jenis sampah tersebut merupakan jenis sampah yang dapat
-
45
diolah kembali dan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga
masyarakat yang mengelolanya. Pada tahun 2014 dari 30,18 m3/ hari sisa
sampah yang tidak terangkut ke TPA, sebanyak 0,4-0,5 m3/hari diolah untuk
komposting.
Tabel 2.14
Persentase Komposisi Jenis Sampah di Kabupaten Kendal Tahun 2013-2014
Jenis Sampah
Persentase Komposisi
Sampah (%)
2013 2014
Kertas 8,37 8,57
Kayu 22,47 22,10
Kain 2,74 2,79
Karet/ Kulit 0,74 0,76
Plastik 7,26 7,11
Metal/ Logam 1,08 1,11
Gelas/ Kaca 1,58 1,65
Organik 55,16 55,50
Lain-lain 0,60 0,45
Sumber : BPS Kabupaten Kendal, 2015
4. Perumahan
Tingginya kepadatan penduduk pada beberapa kecamatan di Kabupaten
Kendal, mengakibatkan tumbuhnya permukiman kumuh. Berdasarkan hasil
kajian yang dilakukan pada tahun 2014 pada Kecamatan Kota Kendal,
Kecamatan Kaliwungu dan Kecamatan Rowosari, teridentifikasi bahwa tingkat
kekumuhan pada kecamatan-kecamatan tersebut rendah sampai tinggi. Tingkat
kekumuhan paling tinggi di Desa/Kelurahan Bandengan Kecamatan Kota
Kendal.
Tabel 2.15 Hasil Identifikasi Tingkat Kekumuhan Permukiman Kumuh
Kabupaten Kendal Tahun 2014
No Kecamatan Desa/
Kelurahan RT/RW
Tingkat
Kekumuhan
1 Kota Kendal Patukangan RT1/RW II, RT 11,
12/RW 3
Sedang
2 Kota Kendal Pegulon RW VII Rendah
3 Kota Kendal Bandengan RW II, III, & IV Tinggi
4 Kota Kendal Karangsari RT 1,2,3,4/ RW IV Sedang
5 Kota Kendal Pekauman RT 1, 2/ RW II Rendah
6 Kota Kendal Ngilir RT 5/ RW III Rendah
7 Kaliwungu Krajan Kulon RT 3/ RW VII Sedang
8 Kaliwungu Kutoharjo RT 2/ RW III Rendah
9 Kaliwungu Sarirejo RT 5,6,7 / RW I Rendah
10 Weleri Penyangkringan RT 1,2,3,4/ RW VI Rendah
11 Rowosari Sendang
Dawuhan
RT 1,3,4/ RW I, RT 2,5/
RW II, RT 4,5/ RW III, RT 2,4,5/ RW IV
Rendah
-
46
No Kecamatan Desa/
Kelurahan RT/RW
Tingkat Kekumuhan
12 Rowosari Gempol Sewu RW 8 Sedang
13 Rowosari Sendang
Sikucing
RT 1,2/ RW IV Rendah
14 Rowosari Parakan RT 1,4/ RW II Sedang
Sumber : Bappeda Kabupaten Kendal, 2014
5. Penataan Ruang
Penyelenggaraan penataan ruang wilayah di Kabupaten Kendal bertujuan
mewujudkan ruang wilayah sebagai kota industri yang didukung oleh
pertanian, produktif, prospektif, dan berkelanjutan menuju penguatan ekonomi
masyarakat yang adil dan sejahtera. Adapun kebijakan penataan ruang di
Kabupaten Kendal adalah sebagai berikut :
a. pengembangan dan pemantapan kawasan industri pesisir timur;
b. pengembangan sarana prasarana wilayah untuk mendukung kegiatan
industri;
c. pengembangan kegiatan pertanian produktif dan prospektif di bagian
utara;
d. pengembangan agropolitan di bagian selatan;
e. pengembangan minapolitan di bagian utara;
f. pengembangan kawasan budidaya tanaman tahunan hasil nonkayu;
g. pengembangan kegiatan peternakan di bagian selatan;
h. pengembangan pusat-pusat pelayanan secara berhierarki;
i. pengembangan dan pemantapan sistem prasarana wilayah;
j. pengembangan kelengkapan sarana prasarana permukiman di bagian
tengah;
k. pengendalian secara ketat terhadap kawasan lindung di bagian selatan;
l. peningkatan fungsi kawasan pertahanan untuk kepentingan pertahanan
dan keamanan negara.
6. Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat
Kabupaten Kendal sebagai salah satu kota yang terletak di jalur utara
Pulau Jawa adalah wilayah yang sangat strategis. Kabupaten Kendal ini dilewati
jalur utama perekonomian di Jawa Tengah dan juga Pulau Jawa bagian utara
sehingga tingkat mobilitas transportasi manusia dan barang sangat tinggi. Hal
tersebut menyebabkan ancaman gangguan ketertiban dan keamanan yang
cukup tinggi. Kasus kriminal yang terjadi di Kabupaten Kendal selama 5 tahun
kondisinya fluktuatif, sempat menurun dari tahun 2