remaja masjid dan pembinaanya

26
Remaja Masjid Dan Pembinaanya MASA REMAJA Kalau kita berbicara tentang remaja, mungkin akan terbayang dalam benak kita tentang anak- anak manusia yang berada dalam masa-masa menyenangkan, ceria, penuh canda, semangat, gejolak keingintahuan, pencarian identitas diri dan emosi. Remaja adalah anak manusia yang sedang tumbuh selepas masa anak-anak menjelang dewasa. Dalam masa ini tubuhnya berkembang sedemikian pesat dan terjadi perubahan-perubahan dalam wujud fisik dan psikis. Badannya tumbuh berkembang menunjukkan tanda-tanda orang dewasa, perilaku sosialnya berubah semakin menyadari keberadaan dirinya, ingin diakui, dan berkembang pemikiran maupun wawasannya secara lebih luas. Mungkin kalau kita perkirakan umur remaja berkisar antara 13 tahun sampai dengan 25 tahun. Pembatasan umur ini tidak mutlak, dan masih bisa diperdebatkan. Masa remaja adalah saat-saat pembentukan pribadi, dimana lingkungan sangat berperan. Kalau kita perhatikan ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman pergaulan dan dunia luar. Lingkungan yang dibutuhkan oleh remaja adalah lingkungan yang islami, yang mendukung perkembangan imaji mereka secara positif dan menuntun mereka pada kepribadian yang benar. Lingkungan yang islami akan memberi kemudahan dalam pembinaan remaja. PEMBINAAN REMAJA MELALUI MASJID Pembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang taat. Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim). Untuk membina remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik. Melalui organisasi ini, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mengembangkan kreatitivitas. Remaja Masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta’ala untuk mencapai keridlaan-Nya. Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program yang selanjunya ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas. Remaja Masjid yang telah mapan biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka menyusun Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang berorientasi pada: keislaman, kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan Keilmuan. Mereka juga melakukan pembidangan kerja berdasarkan kebutuhan organisasi, agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Beberapa bidang kerja dibentuk untuk mewadahi fungsi- fungsi organisasi yang disesuaikan dengan Program Kerja dan aktivitas yang akan diselenggarakan, di antaranya: 1. Administrasi dan Kesekretariatan. 2. Keuangan. 3. Pembinaan Anggota.

Upload: sharifmuc

Post on 05-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Remaja Masjid Dan Pembinaanya

MASA REMAJAKalau kita berbicara tentang remaja, mungkin akan terbayang dalam benak kita tentang anak-anak manusia yang berada dalam masa-masa menyenangkan, ceria, penuh canda, semangat, gejolak keingintahuan, pencarian identitas diri dan emosi. Remaja adalah anak manusia yang sedang tumbuh selepas masa anak-anak menjelang dewasa.

Dalam masa ini tubuhnya berkembang sedemikian pesat dan terjadi perubahan-perubahan dalam wujud fisik dan psikis. Badannya tumbuh berkembang menunjukkan tanda-tanda orang dewasa, perilaku sosialnya berubah semakin menyadari keberadaan dirinya, ingin diakui, dan berkembang pemikiran maupun wawasannya secara lebih luas. Mungkin kalau kita perkirakan umur remaja berkisar antara 13 tahun sampai dengan 25 tahun. Pembatasan umur ini tidak mutlak, dan masih bisa diperdebatkan.

Masa remaja adalah saat-saat pembentukan pribadi, dimana lingkungan sangat berperan. Kalau kita perhatikan ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja, yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman pergaulan dan dunia luar. Lingkungan yang dibutuhkan oleh remaja adalah lingkungan yang islami, yang mendukung perkembangan imaji mereka secara positif dan menuntun mereka pada kepribadian yang benar. Lingkungan yang islami akan memberi kemudahan dalam pembinaan remaja.

PEMBINAAN REMAJA MELALUI MASJIDPembinaan remaja dalam Islam bertujuan agar remaja tersebut menjadi anak yang shalih; yaitu anak yang baik, beriman, berilmu, berketerampilan dan berakhlak mulia. Anak yang shalih adalah dambaan setiap orangtua muslim yang taat. Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

Apabila anak Adam mati, maka semua amalnya terputus, kecuali tiga: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim).

Untuk membina remaja bisa dilakukan dengan berbagai cara dan sarana, salah satunya melalui Remaja Masjid. Yaitu suatu organisasi atau wadah perkumpulan remaja muslim yang menggunakan Masjid sebagai pusat aktivitas. Remaja Masjid merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang terbaik. Melalui organisasi ini, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mengembangkan kreatitivitas.

Remaja Masjid membina para anggotanya agar beriman, berilmu dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah subhanahu wa taala untuk mencapai keridlaan-Nya. Pembinaan dilakukan dengan menyusun aneka program yang selanjunya ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas. Remaja Masjid yang telah mapan biasanya mampu bekerja secara terstruktur dan terencana. Mereka menyusun Program Kerja periodik dan melakukan berbagai aktivitas yang berorientasi pada: keislaman, kemasjidan, keremajaan, keterampilan dan Keilmuan.

Mereka juga melakukan pembidangan kerja berdasarkan kebutuhan organisasi, agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Beberapa bidang kerja dibentuk untuk mewadahi fungsi-fungsi organisasi yang disesuaikan dengan Program Kerja dan aktivitas yang akan diselenggarakan, di antaranya:1. Administrasi dan Kesekretariatan.2. Keuangan.3. Pembinaan Anggota.4. Perpustakaan dan Informasi.5. Kesejahteraan Umat.6. Kewanitaan.

KUANTITAS DAN KUALITAS ANGGOTA REMAJA MASJIDOrganisasi adalah alat untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan memerlukan perjuangan yang sungguh-sungguh dengan memanfaatkan segenap sumber daya dan kemampuan. Dalam perjuangan dibutuhkan kesabaran tanpa batas, hanya bentuknya saja yang mengalami perubahan.

Perjuangan yang dilakukan Remaja Masjid adalah dalam kerangka dawah islamiyah, yaitu perjuangan untuk menyeru umat manusia kepada kebenaran yang datangnya dari Allah subhanahu wa taala. Ada pertarungan antara yang haq dengan yang bathil. Dimana telah diketahui bahwa kebenaran, insya Allah, akan mampu mengalahkan kebathilan. Namun perlu diingat, bahwa di dunia ini kebathilan yang terorganisir juga memiliki peluang untuk dapat mengalahkan kebenaran yang tidak terorganisir. Karena itu, dalam perjuangan melawan kebathilan perlu persiapan yang sungguh-sungguh dan tertata dengan rapi, seperti bunyanun marshush .

Untuk membentuk bangunan yang tersusun kokoh (bunyanun marshush) diperlukan organisasi dan management yang tangguh serta didukung sumber daya manusia (SDM) yang mencukupi dan berkualitas. Perekrutan (recruitment) dan kaderisasi anggota sangat diperlukaan oleh Remaja Masjid dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas anggotanya. Hal ini dilakukan untuk menjamin kelangsungan aktivitas dan misi organisasi dalam mendawahkan Islam. Bertambahnya anggota akan menambah semangat dan tenaga baru, sedang tersedianya kader-kader yang berkualitas akan mendukung suksesnya estafet kepemimpinan organisasi.

Remaja muslim adalah unsur utama organisasi Remaja Masjid Keberadaan dan keterlibatan mereka dalam organisasi dapat dibedakan sebagai kader, aktivis, partisipan dan simpatisan. Pengurus perlu meningkatkan kuantitas dengan melakukan:a.Melakukan pendaftaran (regristerasi) anggota.b.Mendaftar remaja muslim warga baru.c.Melakukan penyadaran kepada remaja muslim yang belum menjadi anggota, agar mereka mau bergabung dalam wadah bersama.

Peningkatan kualitas yang dilakukan adalah untuk meningkatkan keimanan, keilmuan dan amal shalih mereka. Hal itu dilakukan dengan melakukan proses kaderisasi yang dilakukan secara serius, sistimatis dan berkelanjutan, melalui jalur: pelatihaan, kepengurusan, kepanitiaan dan aktivitas . Dalam proses perkaderan dilakukan upaya-upaya penanaman nilai-nilai, akhlaq, intelektualitas, profesionalisme, moralitas dan integritas Islam. Sehingga diperoleh kader ideal Remaja Masjid yang memiliki profil : remaja muslim yang beriman, berilmu dan berakhlaq mulia yang mampu beramal shalih secara profesional serta memiliki fikrah Islam yang komprehensif.

HUBUNGAN ANTARA TAMIR DAN REMAJA MASJIDTamir Masjid adalah organisasi yang mengurus seluruh kegiatan yang ada kaitannya dengan Masjid, baik dalam membangun, merawat maupun memakmurkannya, termasuk usaha-usaha pembinaan remaja muslim di sekitar Masjid. Pengurus Tamir Masjid harus berupaya untuk membentuk Ramaja Masjid sebagai wadah aktivitas bagi remaja muslim. Dengan adanya Remaja Masjid tugas pembinaan remaja muslim akan menjadi lebih ringan. Pengurus Tamir Masjid, melalui Bidang Pembinaan Remaja Masjid, tinggal memberi kesempatan dan arahan kepada Remaja Masjid untuk tumbuh dan berkembang, serta mampu beraktivitas sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Remaja Masjid merupakan anak organisasi (underbouw) Tamir Masjid, karena itu, dalam aktivitasnya perlu menyelaraskan dengan aktivitas Tamir Masjid, sehingga terjadi sinergi yang saling menguatkan. Meskipun demikian, Remaja Masjid adalah organisasi otonom yang relatif independen dalam membina anggotanya. Remaja Masjid dapat menyusun program, menentukan bagan dan struktur organisasi serta memilih pengurusnya sendiri. Karena itu, para aktivisnya memiliki kesempatan untuk berkreasi, mengembangkan potensi dan kemampuannya serta beraktivitas secara mandiri.

SIKAP DAN PERILAKU AKTIVIS REMAJA MASJIDSebagai generasi muda muslim pewaris Masjid, aktivis Remaja Masjid seharusnya mencerminkan muslim yang memiliki keterikatan dengan tempat beribadah umat Islam tersebut. Sikap dan perilakunya islami, sopan-santun dan menunjukkan budi pekerti yang mulia (akhlaqul karimah). Pemikiran, langkah dan tindak-tanduknya dinafasi oleh nilai-nilai Islam. Mereka berkarya dan berjuang untuk menegakkan kalimat Allah dalam rangka beribadah mencari keridlaan-Nya. Allah subhanahu wa taala menjadi tujuannya, dan Rasulullah menjadi contoh tauladan dan sekaligus idolanya. Gerak dan aktivitasnya berada dalam siklus: beriman, berilmu, beramal shalih dan beramar maruf nahi munkar, menuju kesuksesan dan kebahagiaan fid dunya wal akhirah.

Beberapa sikap dan perilaku praktis yang perlu diperhatikan aktivis Remaja Masjid berkaitan dengan aktivitasnya di Masjid, antara lain adalah:1.Menyadari sebagai pemakmur Masjid.2.Mengamalkan adab sopan santun di Masjid.3.Rajin melaksanakan shalat berjamaah di Masjid.4.Berpakaian yang islami.5.Menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan.6.Mengembangkan kepribadian yang menarik.7.Rajin menuntut ilmu.8.Berusaha terlibat dalam kepengurusan Remaja Masjid.

JENIS-JENIS AKTIVITAS REMAJA MASJIDSebagaimana telah kita ketahui, bahwa Remaja Masjid adalah organisasi yang menghimpun remaja muslim yang aktif datang dan beribadah shalat berjamaah di Masjid. Karena keterikatannya dengan Masjid, maka peran utamanya tidak lain adalah memakmurkan Masjid. Ini berarti, kegiatan yang berorientasi pada Masjid selalu menjadi program utama. Di dalam melaksanakan perannya, Remaja Masjid meletakkan prioritas pada kegiatan-kegiatan peningkatan keislaman, keilmuan dan keterampilan anggotanya.

Aktivitas Remaja Masjid yang baik adalah yang dilakukan secara terencana, kontinyu dan bijaksana; disamping itu juga memerlukan strategi, metode, taktik dan teknik yang tepat. Untuk sampai pada aktivitas yang baik tersebut, pada masa sekarang diperlukan pemahaman organisasi dan management yang baik pula. Adapun jenis-jenis aktivitas Remaja Masjid adalah:1. Berpartisipasi dalam memakmurkan Masjid.2. Melakukan pembinaan remaja muslim.3. Menyelenggarakan proses kaderisasi umat.4. Memberi dukungan pada penyelenggaraan aktivitas Tamir Masjid.5. Melaksanakan aktivitas dawah dan sosial.

MENGATASI KONFLIK INTERNAL REMAJA MASJIDKonflik internal yang disebabkan adanya perbedaan ide, persepsi ataupun motivasi dapat saja terjadi dalam setiap organisasi, tidak terkecuali pada organisasi Remaja Masjid. Perbedaan pendapat memang sesuatu yang biasa dalam berorganisasi. Dalam batas-batas tertentu kadang diperlukan, terutama untuk mendapatkan pembanding atau alternatif dalam pengambilan keputusan (decision making). Namun, perbedaan pendapat yang tidak terkendali dapat menyebabkan perpecahan yang mengganggu aktivitas, karena dapat mengakibatkan terjadinya perselisihan (konflik) di antara Pengurus Remaja Masjid maupun dengan anggotanya.

Untuk menghindari terjadinya konflik internal dalam Remaja Masjid bisa dilakukan dengan memupuk ukhuwah islamiyah (persaudaraan berdasarkan keyakinan yang sama terhadap Islam). Rasa bersaudara sesama muslim harus melembaga dan menafasi kehidupan organisasi Remaja Masjid, sehingga para anggota dapat merasakannya.

Disamping pemupukan rasa ukhuwah islamiyyah, secara teknis juga perlu adanya aturan main dalam berorganisasi. Aturan main utama dan paling penting adalah adanya ketaatan pada pemimpin serta kesadaran mau kembali kepada Allah dan Rasul-Nya, artinya menggunakan Al Quraan dan As Sunnah sebagai tempat ruju.Selanjutnya, dibuat aturan-aturan teknis yang mengatur kehidupan berorganisasi secara bersama, yaitu: Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Pedoman-pedoman Organisasi yang lainnya. Selain aturan formal tersebut, dalam kegiatan sehari-hari dikembangkan sikap toleran dalam berdiskusi, saling menghargai pendapat orang lain meskipun itu berbeda. Juga perlu dikembangkan teknik bermusyawarah yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.Seandainya konflik itu tetap terjadi, maka perlu diupayakan adanya perdamaian (ishlah) antara masing-masing pihak yang berselisih. Upaya pengishlahan ini dapat dilakukan baik secara internal organisasi Remaja Masjid maupun dengan bantuan Tamir Masjid.

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS 49: 10, Al Hujuraat)

JARINGAN ORGANISASI REMAJA MASJIDRemaja Masjid biasanya menghimpun para remaja muslim yang berdomisili di sekitar Masjid. Banyak Masjid yang mendirikan organisasi ini sebagai wadah aktivitas generasi muda, sehingga muncullah ribuan organisasi Remaja Masjid. Ini adalah potensi yang sangat besar dalam menggapai Kebangkitan Islam (the revival of Islam) di abad ke-15 Hijriyyah yang telah dicanangkan umat Islam dalam KTT Islam pertama di Rabbat, Marokko, tahun 1969.

Untuk mendayagunakan potensi Remaja Masjid bagi kemaslahatan umat Islam, langkah yang perlu dilakukan di antaranya adalah dengan meningkatkan peran sosialnya. Peran ini akan dapat optimal apabila mereka dipersatukan dalam suatu asosiasi Remaja Masjid dengan membentuk suatu organisasi gabungan atau asosiasi yang merupakan forum komunikasi, koordinasi dan kerja sama antar Remaja Masjid. Forum ini menyatukan kegiatan-kegiatan Remaja Masjid dalam asosiasinya dengan menyelengarakan aktivitas bersama.

Asosiasi Remaja Masjid bisa dibentuk pada tingkat lokal, regional maupun nasional. Pada tingkat lokal, bisa menghimpun organisasi-organisasi Remaja Masjid lingkup kecamatan maupun tingkat kota / kabupaten, untuk tingkat wilayah merupakan koordinasi dari suatu provinsi, sedang untuk tingkat nasional mengkoordinasikan seluruh Remaja Masjid dalam suatu negara. Struktur organisasinya bisa terdiri dari tingkat kecamatan (Pengurus Cabang), tingkat kota / kabupaten (Pengurus Daerah), tingkat Provinsi (Pengurus Wilayah) dan tingkat nasional (Pengurus Pusat).

Saat ini BKPRMI adalah merupakan asosiasi terbesar dalam menghimpun Remaja Masjid di Indonesia, dengan aktivitas dari tingkat lokal hingga nasional. Sebagai suatu organisasi yang menghimpun pemuda dan remaja Masjid, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dapat menjadi suatu alternatif dalam menyatukan organisasi-organisasi Remaja Masjid di Indonesia. Sudah selayaknya organisasi-organisasi Remaja Masjid bergabung dalam BKPRMI, agar dawah yang diselenggarakan dapat berlangsung efektif dan berdampak luas. Beberapa program seperti pelatihan, bakti sosial, musabaqah tilawatil quraan (MTQ), event perlombaan, seminar, peningkatan keterampilan, perumusan pedoman-pedoman organisasi Remaja Masjid, work shop, temu kader dan lain sebagainya, apabila digarap dengan baik akan memberi dampak positif yang luas bagi kemajuan dawah islamiyah. (berjamaah.com)

PENTINGNYA PELAKSANAAN PROGRAM PEMBINAAN REMAJA MASJID

Pentingnya Pelaksanaan Program Pembinaan Remaja Masjid Sejak peradaban manusia muncul sampai sekarang remaja selalu menjadi pusat perhatian berbagai komponen masyarakat seperti orang tua, organisasi, agama, dan masyarakat umum. Bahkan, oleh pemerintah dalam hal ini Bangsa dan Negara tidak segan-segan mengeluarkan sejumlah anggaran besar untuk mengurus berbagai hal tentang remaja. Besarnya perhatian berbagai kalangan tentang remaja disebabkan oleh banyaknya harapan dan potensi yang diinginkan oleh berbagai komponen masyarakat, termasuk pemerintah pada diri remaja menurut Monks, (2001: 8).

Di antara harapan termasuk yaitu remaja diharapkan menjadi anak yang berbakti dan pahlawan keluarga oleh orang tua, menjadi anak yang cerdas (intelek) dan bermoral oleh pendidik, menjadi orang yang beriman dan bertaqwa serta berahlak mulia oleh agama, menjadi calon pemimpin dalam organisasi, dan menjadi pencipta kedamaian dan ketertiban oleh masyarakat umum. Sedangkan harapan bagi bangsa dan negara adalah pelanjut pembangunan bangsa ke depan yang berkualitas, kontrol sosial agen perubahan, atau pelopor dan pelaksana kegiatan yang berbasis kemasyarakatan dan umat.

Perwujudan keseluruhan harapan tersebut di atas, mustahil tercapai dengan sendirinya, perlu ada langkah-langkah strategi guna mewujudkannya. Upaya-upaya yang dilakukan selama ini misalnya, menekankan pembinaan remaja di lingkungan keluarga dan melalui pendidikan formal (sekolah). Di samping itu, pemerintah juga giat mengadakan seminar atau pelatihan mengenai remaja dan membentuk organisasi remaja di bawah naungan instansi tertentu. Demikian pula masyarakat umum membentuk berbagai macam lembaga atau organisasi pemuda, baik yang berciri sosial kemasyarakatan, pendidikan, politik, maupun lembaga pemuda yang bercirikan aliran tertentu.

Semua kegiatan atau organisasi ini setidaknya memberikan kontribusi yang banyak dalam mewujudkan harapan berbagai komponen masyarakat dan pemerintah terhadap diri remaja, atau minimal menjadi wadah bagi remaja untuk menyalurkan bakat dan minatnya. Selain itu, adanya kegiatan atau organisasi remaja tersebut menurut Toputri, (2004:) mampu menggali potensi remaja menjadi remaja kreatif, inovatif tidak berperilaku menyimpang seperti tawuran, seks bebas, pengguna obat-obat terlarang, premanisme, dan hura-hura.

Berdasarkan hal di atas tampak bahwa selama ini pembinaan remaja dari berbagai sisi masih kurang efektif. Hal tersebut tampak pada kurang maksimal dan variatifnya bentuk pembinaan yang dilaksanakan organisasi remaja. Kurang maksimal yang dimaksud di sini adalah suatu kegiatan pembinaan seperti pelatihan dasar organisasi dan kepemimpinan, dilakukan hanya sebatas teori yang tidak ada lanjutannya yang aplikatif. Inilah yang disinyalir oleh Palengjahu (1997) yang menyatakan kurang maksimalnya pembinaan remaja diukur dari out putnya yang kurang tampak pada diri remaja setelah diadakan program pembinaan. Adapun kurang inovatif maksudnya, organisasi pembinaan remaja yang dilakukan terobosan-terobosan baru yang teruji mampu membina remaja dengan baik. Salah satu contoh yang diperkenalkan Monks (2001) yang dipandang sebagai terobosan baru adalah memadukan teori dan simulasi terbatas dalam program pembinaan remaja.

Organisasi remaja yang dipandang mampu mewujudkan harapan berbagai komponen masyarakat, termasuk bangsa terhadap remaja adalah remaja masjid. Melalui organisasi ini dilakukan aneka kegiatan atau program kerja yang tidak hanya berorientasi keagamaan (Islam), tetapi juga hal-hal sosial kemasyarakatan. Sebagai sebuah wadah pembinaan remaja, remaja masjid memiliki ciri khas atau keunikan yang jarang didapatkan di organisasi bersifat umum. Organisasi ini menggabungkan antara penanaman nilai-nilai Agama Islam (ibadah) dengan kegiatan sosial kemasyarakatan (muamalah). Contohnya, baca tulis Al-Quran, kajian seputar agama Islam, latihan dasar kepemimpinan, bakti sosial, seminar, dan pelatihan tentang masalah remaja, atau lomba lagu qasidah.

Remaja masjid sering juga mengadakan kegiatan kajian-kajian untuk memperluas kegiatan umum, keterampilan dasar seperti kursus-kursus keterampilan memperbaiki standar.hidup, dan pengenalan terhadap produk-produk teknologi. Selain itu, kegiatan organisasi remaja masjid ini independen, artinya tidak terikat oleh organisasi politik, aliran-aliran tertentu, apalagi status sosial. Beberapa ciri khas ini menunjukkan bahwa remaja masjid murni mengembang pembentukan remaja yang berkualitas, baik dari segi aqidah serta mengarahkan remaja berwawasan luas dan mempunyai keterampilan.Remaja Cemerlang Remaja Hebat

HALAQAH REMAJA MASJID yang di adakan di Masjid Raja Muda Musa,Semenyih adalah satu program yg mengajak pelajar sekolah,remaja dan belia kearah satu pendekatan untuk mengalihkan pandangan serta tujuan atau cara hidup mereka kearah Remaja Cemerlang,Remaja Hebat.Dalam ceramah Motivasi yang di sampaikan oleh Hj Muhammad Zakaria telah meletakan beberapa perkara kenapa Halaqah Remaja Masjid di adakan?

1 Membina generasi pelajar/belia/remaja dan masyarakat khususnya supaya dapat mengerakan Islam sebagai ad Din Wa al-Daulah iaitu menegakan agama Islam dalam kehidupan seharian berlandaskan syariat Islamiah melalui al Quran as-Sunnah2 Membina generasi yg berani menegakan akhlak Islamiah dalam diri dan sensitif segala perkara yang berkaitan dengan Islam.3 Membina generasi yg sedar akan cabaran dan godaan dalam berbagai bentuk yg mengancam kehidupan seharian, serta mentarbiah mereka di dalam usrah ini dengan pengisian ilmu pengetahuaan.4 Membina generasi yg boleh berusaha menghidupkan tradisi ilmu di dalam diri dan mempunyai dan mempunyai semangat persaingan yg tinggi dlm mendapatkan ilmu pengetahuaan.5 Iklaskan diri kepada Allah S.W.T demi untuk mencari keredhaan -Nya6 Memperkukuhkan perasaan persaudaraaan sesama ahli kumpulan halaqah remaja masjid

Ini adalah antara petikan motivasi Halaqah Remaja Masjid .Untuk pertemuan seterusnya iaitu pada 8hb Mac 09 Jam 2.30 petang - 5.15 petang.Kepada sesiapa yang berminat untuk meyertai program ini silalah ambil borang di pejabat Masjid Raja Muda Musa Semenyih pada waktu solat.

Oleh :Tuan Haji Nik Mustapha bin Haji Nik Hassan1. MUQADIMAHMasjid adalah sebuah institusi masyarakat yang sangat penting dalam Islam. Ia merupakan pusat untuk kepimpinan Islam merancang, melaksana dan menggembeleng kesemua tenaga umat Islam setempat supaya berpatisipasi dan berprestasi untuk memajukan umat Islam dalam kesemua aspek kehidupan termasuk aspek pembinaan rohani, akhlak dan pembangunan kehidupan masyarakat.

Untuk institusi masjid mampu berperanan secara cemerlang, institusi ini perlu dipimpin, diurus dan ditadbir dengan baik semoga di mana ia berada, kesemua penduduk dapat digembeleng agar tiada seorang pun terkecuali dalam usaha kita membangun kekuatan ummah.

Kertas ringkas ini pada permulaannya akan membicarakan tentang konsep masjid dan peranannya dalam membangun ummah. Bahagian kedua akan membincangkan tentang bagaimana pengurusan dan pentadbiran masjid sepatutnya beroperasi agar peranan institusi masjid akan tercapai.

2. KONSEP MASJID DAN PERANANNYAUsaha membina masjid adalah tindakan awalan dan utama yang diambil oleh Nabi (s.a.w.) dalam membangun tamadun masyarakat pertama Islam di Madinah. Di tempat untanya berhenti dalam perjalanan hijrah yang jauh dari Makkah ke Madinah iaitu di perkarangan rumah Sahl dan Suhayl, tanah mereka dibeli dan masjid pertama dibina.

Bagi Islam masjid adalah rumah Allah tempat umat Islam beribadat, khususnya bersolat jemaah harian dan bersolat Jumaat pada setiap minggu. Di samping itu masjid hendaklah turut diguna untuk umat Islam bertemu dalam menganjurkan segala urusan kehidupan bermasyarakat dalam sesebuah tempat.Pemahaman Islam terhadap konsep ibadah adalah luas. Ia termasuk segala urusan kehidupan bermasyarakat. Islam menganjur kepada kesepaduan di antara segala urusan kehidupan dengan ajaran agama. MengIslamkan segala urusan duniawi adalah tuntutan kepada umat Islam.

Allah berfirman dengan maksud, Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, nescaya dia akan melihat (balasan)nya pula.(Az-Zalzalah: 7-8)

Justeru, adalah tepat jika umat Islam pada masa kini menghidupkan peranan masjid agar relevan dengan segala urusan kemasyarakatan kerana bagi Islam kesemuanya menjadi ibadah jika ia dirancang dan dilaksana mengikut tuntutan agama. Sebagai contoh, cadangan berikut boleh disyorkan semoga masjid dijadikan tempat kesedaran dan peningkatan kekuatan ekonomi ummah.

Antara cadangan tersebut adalah berikut:i. Memberi kesedaran tentang kepentingan umat Islam berusaha meningkat kekuatan ekonomi melalui pendekatan Islam dalam program ilmiah di masjid.ii. Menganjur kursus-kursus perniagaan yang berwibawa mengikut pendekatan Islam di masjid. Dengan usaha ini ramai ahli peniaga dapat didekatkan kepada masjid.iii. Membina masjid di kawasan pusat perniagaan negeri dan negara. Oleh itu bangunan masjid perlu juga dibangun di pusat kegiatan ekonomi. Ini sekali gus meyakinkan bahawa Islam tidak menganjurkan pemisahan ibadah khusus dengan melaksana hidup harian yang mesti disandarkan kepada Islam.

Allah berfirman dengan maksud, Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah kurnia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.(Al-Jumaah: 10)iv. Menyedia kemudahan perkhidmatan perbankan, insuran danperkhidmatan penting berhampiran dan jika mampu dalam perkarangan masjid. Usaha ini akan mendekatkan institusi kewangan ekonomi kepada masjid.v. Menyedia dan menjual keperluan asas masyarakat setempat di perkarangan masjid. Usaha ini mampu menarik ahli masyarakat mendekati masjid. Untuk memboleh institusi masjid berperanan seperti yang di atas kemantapan pengurusan dan pentadbiran masjid perlu dipertingkat dan dikemaskini.

3. PENGURUSAN DAN PENTADBIRAN MASJID DENGAN BERKESANPengurusan dan pentadbiran adalah satu proses yang dirancang dengan mengatur segala kegiatan bagi mencapai matlamat tertentu sesebuah organisasi. Dalam konteks perbincangan kertas ini ia menjurus kepada bagaimana kepimpinan dan warga petugas sesebuah masjid menyedia kemudahan dan mengatur aktiviti masjid semoga peranan institusi masjid seperti yang dibincang dalam Bahagian 2 dapat direalisasi. Oleh kerana institusi masjid merupakan tempat yang mencetus aktiviti kehidupan masyarakat setempat, usaha untuk mendapat seberapa kerjasama dan sokongan ahli masyarakat sangatlah penting. Mereka secara sukarela perlu digembeleng untuk turut sama menyumbang kepada kejayaan aktiviti masjid. Kepimpinan masjid perlu memiliki wawasan yang jelas tentang peranan masjid dan sekali gus juga mampu memahami tuntutan keperluan masyarakat setempat. Dengan memiliki wawasan yang relevan dengan keadaan setempatdan semasa, kepimpinan masjid perlu merancang dan melaksana aktiviti untuk tujuan jangka masa pendek dan jangka masa panjang. Pada jangka panjang kesemua aktiviti masjid tersebut hendaklah berjaya menjana kepada penglibatan umat Islam setempat untuk membangun kekuatan masyarakat Islam dalam kesemua aspek termasuk rohani, ekonomi, budaya, pendidikandan sebagainya.

Proses pengurusan tersebut justeru itu perlu melibatkan beberapa unsur seperti berikut:iii. Menggaris matlamat jangka pendek dan panjang masjid dengan jelas.iv. Menentu bidang usaha dan jenis kegiatan masjid.v. Menyusun struktur pengurusan masjid untuk mencapaimatlamatnya. Dengan memiliki kepimpinan yang beramanah, jujur, berwawasan dan berkemampuan serta sokongan yang jitu oleh kesemua ahli jawatankuasa terbabit, perancangan yang dilaksana untuk mencapai objektif masjid terbabit akan berjaya.

Semangat syura perlu dibudayakan dalam membuat keputusan untuk kepentingan aktiviti masjid. Dengan amalan tersebut ia akan memantapkan kerjasama yang intim oleh kesemua ahli jawatankuasa masjid dan sekali gus menarik minat lebih ramai untuk memberi sumbangan. Di samping itu, jawatankuasa yang hendak dibentuk perlu mengarah kepada pencapaian matlamat masjid. Bukan jumlah jawatankuasa yang menentu kepada kejayaan aktiviti masjid tetapi yang lebih penting ialah peranan setiap jawatan yang mampu menjurus kepada pelaksanaan aktiviti masjid secara berkesan dan berkualiti.

Aspek yang perlu diurus dan ditadbir dengan baik termasuk:vi. Bangunan dan kemudahan fasiliti kepada pengguna masjid seperti ruang solat, bilik perpustakaan, ruang seminar, bilik air, kawasan persekitaran masjid dan sebagainya.vii. Tabung masjid. Segala bentuk sumbangan wang dan harta untuk masjid perlu diurus dengan telus dengan sistem pelaporan yang professional.viii.Aktiviti program masjid. Kesemua program masjid perlu dihalusi semoga ia menyumbang kepada peningkatan penghayatan Islam dalam masyarakat.

4. PENUTUPJelas daripada perbincangan di atas masjid adalah sebuah institusi yang sangat penting dalam membangun kekuatan ummah. Oleh kerana masjid dibina di merata kawasan, melalui institusi tersebut kesemua ahli masyarakat Islam perlu digembeleng untuk menjaya agenda masyarakat setempat demi untuk memaju masyarakat Islam keseluruhannya.

Untuk menjayakan peranan masjid, kualiti kepimpinan dan pengurusan

Sifat Orang Mukmin Cinta Pada Masjid

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,Masjid ialah jantung umat Islam. Ia bukan sahaja menyediakan tempat kepada umat untuk solat malah ia mengerakkan umat untuk cergas dan melakukan semua perubahan hari demi hari. Sesiapa sahaja di kalangan orang Islam secara ikhlas datang ke masjid akan menjadi tetamu Allah. Ia akan mendapat kedamaian hati daripada keberkatan masjid. Jika ia duduk dalam masjid membaca Al-Quran, berzikir, mengikuti majlis ilmu dan menunaikan solat sunat maka tingkah laku dan sikapnya akan terpimpin. Perhubungan hati dan jiwanya dengan Allah SWT. semakin hampir dan akan memperolehi ketenangan dalam jiwanya.

Menurut satu hadis dari Nabi SAW. bahawa salah satu golongan yang mendapat perlindungan daripada Allah SWT. di hari kiamat nanti adalah insan yang hati dan jiwanya terpaut dengan masjid.

Dari Abu Hurairah r.a. yang berkata, bahawa Rasulullah SAW bersabda : " Mahukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah akan menghapuskan kesalahan dan meninggikan darjat?" Mereka menjawab, " Ya, wahai Rasulullah!" Baginda bersabda, " Menyempurnakan wuduk di saat-saat sulit, banyaknya langkah ke masjid dan menunggu solat (berikutnya) setelah (melakukan solat). Maka itu merupakan pengikat.. itu merupakan pengikat." (Hadis Riwayat Muslim)

Sahabat yang dimuliakan,Di dalam masjid juga ia berpeluang berkomunikasi dan bergaul mesra dengan ulama selepas majlis ilmu dan ia akan menjadi proaktif. Jika ia berpegang kepada pengajaran yang di ajar di dalam masjid ahli keluarganya juga akan terselamat dari kesesatan aqidah dan kesesatan cara hidup asing. Dari iktikaf hingga ke majlis ilmu dan khutbah, umat Islam sentiasa digerakkan supaya aktif membaiki iman, akhlak, jatidiri dan gaya hidup. Masjid menyiar dan melaungkan keagungan Allah SWT dan Deen Islam. Selagi Al-Quran dan Sunah Rasulullah SAW terpelihara, selagi itu pengajaran-pengajaran di dalam masjid akan berjaya mendekatkan manusia kepada Allah SWT dan memimpin ke jalan kebenaran.

Masjid ialah pusat pendidikan dan latihan praktikal bagi umat sejak dari peringkat kanak-kanak mumayyiz. Kesan pada hati dan ingatan mereka terpahat hingga hari tua. Mereka akan ke masjid jika berlaku kegelinciran dalam hidup. Sebagaimana Ramadhan bulan rehat dan bulan pembersihan untuk hati yang ternoda pada sepanjang tahun maka begitu juga masjid sebagai tempat mengimbau kesalahan dan keterlanjuran sepanjang hari. Kunjungan lima kali sehari ke masjid diibaratkan sebagai mandi lima kali sehari di dalam sungai yang jernih dan tenang. Oleh itu untuk memulihkan penyakit sosial dalam masyarakat wajib bermula dari masjid.

Sahabat yang dihormati,Betapa ramai bukan Islam mendapat kesedaran awal ketika berkunjung ke masjid atau mendengar laungan azan yang penuh makna. Melihat kepada tatacara solat berjemaah dilakukan dengan saf yang lurus dan bergerak mematuhi seorang imam. Seorang yang bijak boleh memahami bahawa Islam menyuruh umatnya berdisplin dan mentaati pemimpin yang bertakwa.

Betapa seorang yang bernajis atau berhadas besar dilarang memasuki masjid menunjukkan ia adalah tempat yang suci. Oleh yang demikian, masjid hendaklah dijadikan zon bebas dari sebarang pengaruh kecuali Al-Quran dan Sunah. Ia dibina dan ditadbir oleh orang bertakwa dan orang yang takut hanya kepada Allah SWT. Sehubungan itu, setiap kebenaran yang sepatutnya umat dapat daripada masjid tidak akan disorokkan. Firman Allah SWT. dalan surah At-Taubah ayat 18 yang bermaksud, "Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mengerjakan solat, menunaikan zakat dan tidak takut selain dari Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan mendapat petunjuk."

Sahabat yang dikasihi,Masjid hendaklah diberikan peranan asalnya sebagai pusat pendidikan, komunikasi dan penyebaran Islam. Sebab itulah Rasulullah SAW membina masjid sejurus sampai di Madinah dalam hijrah yang agong. Daripada masjid itulah terbentuknya tamadun pertama yang adil dan tepat dalam sejarah manusia hingga tempiasnya kita rasa pada hari ini. Oleh itu, untuk mengembalikan kekuatan dan kegemilangan umat Islam hendaklah kembali kepada formula Rasulullah SAW membina umat, antaranya yang utama ialah peranan masjid yang berkesan dalam masyarakat.Masjid pusat pembinaan, kebangkitan ummah ( BH )

2012/06/10 - 11:44:46 AM Oleh Engku Ahmad Zaki Engku Alwi Cetak Emel Kawan

ISRAK adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Baitulmaqdis, manakala Mikraj pula perjalanan Rasulullah menuju ke langit ketujuh, Sidratul Muntaha, Arasy dan Singgahsana (Kursi) Allah hingga Baginda menerima wahyu daripada hadrat Allah Yang Maha Besar.

Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya peranan masjid dalam kehidupan umat Islam. Masjid adalah pusat pembinaan ummah dari aspek kerohanian, mental dan fizikal, sekali gus bertindak sebagai pemangkin kebangkitan umat.

Di masjid umat Islam memulakan langkah kehidupan seharian mereka dan seterusnya meneruskan kelangsungan hidup dengan cemerlang seperti diasaskan oleh Rasulullah dalam firman Allah yang bermaksud: Hanya yang layak memakmurkan (menghidupkan) masjid Allah itu ialah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat serta mendirikan solat dan menunaikan zakat dan tidak takut melainkan kepada Allah, (dengan adanya sifat yang itu) maka adalah diharapkan mereka menjadi golongan yang mendapat petunjuk. (Surah al-Taubah, ayat 18).

Masjid ialah satu istilah Arab yang kata dasarnya sajada-yasjudu-masjidan, secara etimologinya bermaksud tempat bersujud. Pengertian sujud tidak seharusnya disempitkan dalam konteks ibadat solat saja seperti yang difahami oleh kebanyakan umat Islam dewasa ini.

Jika diimbas kembali kepada perjalanan hidup Rasulullah SAW, masjid didirikan bukan hanya sekadar sebagai tempat untuk melaksanakan ibadat solat berjemaah saja, tetapi di masjid itulah juga tempat berlangsungnya pelbagai aktiviti sosial dan program kemasyarakatan serta terpantulnya nilai keislaman dalam proses perhubungan timbal balik dengan kehidupan di luar masjid.

Pendek kata, bukankah seluruh aktiviti kehidupan seharian kita pada hakikatnya adalah untuk bersujud dan beribadat kepada Allah Yang Maha Agung seperti dalam firman Allah yang bermaksud: Katakanlah! Sesungguhnya solatku dan ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam. (Surah al-Anam, ayat 162)

Dalam erti kata lain, masjid ialah sebuah institusi yang hidup dan tidak bersifat statik dengan kepelbagaian peranannya dalam membangunkan komuniti masyarakat Islam dalam setiap lapangan hidup ummah sejagat. Di masjidlah, tempat terciptanya peradaban Islam yang unggul seperti pernah dirintis oleh generasi Rasulullah SAW dan sahabat selepasnya.

Dalam hal ini, Prof Dr Muhammad Said Ramadhan al-Buty pernah berkata: Tidak hairanlah jika masjid adalah tonggak utama dan terpenting yang mendasari pembentukan sebuah masyarakat Islam yang unggul kerana masyarakat Islam tidak akan terbentuk secara kukuh dan rapi kecuali dengan komitmen mereka terhadap Islam, di mana hal itu tidak boleh diwujudkan sama sekali kecuali dengan cara memakmurkan masjid.

Sehubungan itu, Islam menganjurkan umatnya supaya memakmurkan masjid dengan menghadiri dan melaksanakan pelbagai bentuk ibadat di dalamnya seperti solat lima waktu berjemaah, bertadarus al-Quran, ceramah agama dan sebagainya. Dalam syariat Islam, seseorang Muslim sangat digalakkan untuk jemaah di masjid lima kali sehari, malah ganjaran pahala solat berjemaah di masjid berlipat kali ganda sehingga dua puluh tujuh darjat berbanding dengan solat secara bersendirian.

Umat Menjadi Hebat Apabila Masjid Berfungsi

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,

Masjid ialah jantung umat Islam. Ia bukan sahaja menyediakan tempat kepada umat untuk solat malah ia mengerakkan umat untuk cergas dan melakukan semua perubahan hari demi hari. Sesiapa sahaja di kalangan orang Islam secara ikhlas datang ke masjid akan menjadi tetamu Allah. Ia akan mendapat kedamaian hati daripada keberkatan masjid. Jika ia duduk dalam masjid membaca Al-Quran, berzikir, mengikuti majlis ilmu dan menunaikan solat sunat maka tingkah laku dan sikapnya akan terpimpin. Perhubungan hati dan jiwanya dengan Allah SWT. semakin hampir dan akan memperolehi ketenangan dalam jiwanya.

Menurut satu hadis dari Nabi SAW. bahawa salah satu golongan yang mendapat perlindungan daripada Allah SWT. di hari kiamat nanti adalah insan yang hati dan jiwanya terpaut dengan masjid.

Dari Abu Hurairah r.a. yang berkata, bahawa Rasulullah SAW bersabda : " Mahukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah akan menghapuskan kesalahan dan meninggikan darjat?" Mereka menjawab, " Ya, wahai Rasulullah!" Baginda bersabda, " Menyempurnakan wuduk di saat-saat sulit, banyaknya langkah ke masjid dan menunggu solat (berikutnya) setelah (melakukan solat). Maka itu merupakan pengikat.. itu merupakan pengikat." (Hadis Riwayat Muslim)

Sahabat yang dimuliakan,

Di dalam masjid juga ia berpeluang berkomunikasi dan bergaul mesra dengan ulama selepas majlis ilmu dan ia akan menjadi proaktif. Jika ia berpegang kepada pengajaran yang di ajar di dalam masjid ahli keluarganya juga akan terselamat dari kesesatan aqidah dan kesesatan cara hidup asing. Dari iktikaf hingga ke majlis ilmu dan khutbah, umat Islam sentiasa digerakkan supaya aktif membaiki iman, akhlak, jatidiri dan gaya hidup. Masjid menyiar dan melaungkan keagungan Allah SWT dan Deen Islam. Selagi Al-Quran dan Sunah Rasulullah SAW terpelihara, selagi itu pengajaran-pengajaran di dalam masjid akan berjaya mendekatkan manusia kepada Allah SWT dan memimpin ke jalan kebenaran.

Masjid ialah pusat pendidikan dan latihan praktikal bagi umat sejak dari peringkat kanak-kanak mumayyiz. Kesan pada hati dan ingatan mereka terpahat hingga hari tua. Mereka akan ke masjid jika berlaku kegelinciran dalam hidup. Sebagaimana Ramadhan bulan rehat dan bulan pembersihan untuk hati yang ternoda pada sepanjang tahun maka begitu juga masjid sebagai tempat mengimbau kesalahan dan keterlanjuran sepanjang hari. Kunjungan lima kali sehari ke masjid diibaratkan sebagai mandi lima kali sehari di dalam sungai yang jernih dan tenang. Oleh itu untuk memulihkan penyakit sosial dalam masyarakat wajib bermula dari masjid.

Sahabat yang dihormati,

Betapa ramai bukan Islam mendapat kesedaran awal ketika berkunjung ke masjid atau mendengar laungan azan yang penuh makna. Melihat kepada tatacara solat berjemaah dilakukan dengan saf yang lurus dan bergerak mematuhi seorang imam. Seorang yang bijak boleh memahami bahawa Islam menyuruh umatnya berdisplin dan mentaati pemimpin yang bertakwa.

Betapa seorang yang bernajis atau berhadas besar dilarang memasuki masjid menunjukkan ia adalah tempat yang suci. Oleh yang demikian, masjid hendaklah dijadikan zon bebas dari sebarang pengaruh kecuali Al-Quran dan Sunah. Ia dibina dan ditadbir oleh orang bertakwa dan orang yang takut hanya kepada Allah SWT. Sehubungan itu, setiap kebenaran yang sepatutnya umat dapat daripada masjid tidak akan disorokkan. Firman Allah SWT. dalan surah At-Taubah ayat 18 yang bermaksud, "Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mengerjakan solat, menunaikan zakat dan tidak takut selain dari Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan mendapat petunjuk."

Sahabat yang dikasihi,

Masjid hendaklah diberikan peranan asalnya sebagai pusat pendidikan, komunikasi dan penyebaran Islam. Sebab itulah Rasulullah SAW membina masjid sejurus sampai di Madinah dalam hijrah yang agong. Daripada masjid itulah terbentuknya tamadun pertama yang adil dan tepat dalam sejarah manusia hingga tempiasnya kita rasa pada hari ini. Oleh itu, untuk mengembalikan kekuatan dan kegemilangan umat Islam hendaklah kembali kepada formula Rasulullah SAW membina umat, antaranya yang utama ialah peranan masjid yang berkesan dalam masyarakat.

Tajuk :: Masjid Membina Keunggulan Ummah Pemidato :: Mohd Shahrulnizam bin Md RoniSekolah :: Sekolah Berasrama Penuh Integrasi Kubang Pasu, Bukit Kayu Hitam, KedahGuru :: En. Ariffin bin SallehPeringkat :: Daerah (Johan), Negeri (Naib Johan) Assalamualaikum w.b.t.Terima kasih saudara pengacara, para hakim yang cendekia, penjaga masa yang setia, seterusnya hadirin umat Muhammad semua. Pada pagi yang penuh barakah ini, saya tampil ke pentas bagi menyampaikan syarahan yang bermauduk Pengimarahan Masjid Membina Keunggulan Ummah. Secara konseptualnya, frasa pengimarahkan bermaksud menggerakkan atau menghidupkan suasana di masjid dengan pelbagai kegiatan berfaedah. Masjid pula, menurut Fatwa Lajnadah Imah ialah tempat yang disediakan untuk dilaksanakan atau ditunaikan solat lima waktu secara berjamaah di dalamnya. Sementara frasa membina keunggulan ummah dapat saya konsepkan sebagai membangunkan masyarakat atau komuniti Muslim yang lebih baik, cekap dan ulung. Keunggulan ini dapat dilihat daripada pelbagai aspek, terutamanya dari segi kerohanian, sosial, pendidikan dan ekonomi umat. Maka secara tuntasnya, tajuk syarahan saya pada hari ini dapat takrifkan sebagai proses menjalankan aktivti menghidupkan masjid dalam kalangan masyarakat mampu meningkatkan ketinggian mutu umat Islam seluruhnya. Maka melalui syarahan saya pada pagi yang berkat ini, saya akan menghuraikan bagaimana keunggulan umat dapat dicapai menerusi pelbagai aktiviti yang berfaedah yang dijalankan di masjid oleh muslimin dan muslimat.Sidang hadirin paksi umat, Ayuh, hayatilah mandala fikir saya yang pertama : masjid pemangkin rohani umat. Tujuan utama pembinaan masjid adalah sebagai tempat beribadat. Maka, hendaklah kita menghidupkan masjid dengan ibadat yang sesuai dengan maqasid atau tujuan utama pembinaan masjid. Allah s.w.t berfirman dalam surah al-Nur, ayat 36 : Maksudnya : Di rumah-rumah (Allah) itu, diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya.Ayat ini menjelaskan masjid perlu dipenuhi dengan aktiviti aktiviti ibadah. Maka janganlah kita jadikan masjid yang indah dan mahal ini hanya untuk berbangga atau sebagai pusat pelancongan sahaja, tetapi imarahkanlah masjid-masjid ini dengan aktiviti aktiviti ibadat dengan sebaik-baiknya. Maka, ayuhlah kita memastikan masjid kita diimarahkan mengikut maqasid pembinaanya yang utama.Hadirin warga dewan yang cendekia, Beralih kepada bicara minda saya yang kedua : masjid pemangkin perkembangan ilmu. Sejak awal perkembangan Islam lagi, Rasulullah s.a.w telah menjadikan masjid sebagai pusat penyebaran ilmu dan dakwah. Masjid Nabawi ialah pusat ibadat, juga pusat pengajian Islam terunggul pada waktu itu. Pada zaman khalifah Jafar al-Mansur pula, masjid Jami al-Mansur menjadi pusat pengajian ilmu Islam. Bahkan, Universiti al-Azhar sendiri berkembang daripada sebuah masjid. Firman Allah dalam surah al-Mujadalah, ayat 11:Maksudnya : Allah mengangkat darjat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu daripada kalangan kamu dengan beberapa darjat.Namun kini kita dapati banyak masjid yang hanya didirikan solat berjamaah, tetapi tidak diimarahkan dengan pengisian ilmu kepada ahli jamaah. Lebih menyedihkan ada masjid lengang seusai sahaja bulan Ramadan. Maka, seharusnya kita kembali menjadikan masjid sebagai pusat pengembangan ilmu kepada seluruh masyarakat kerana apabila masyarakat kita kaya dengan ilmu, keunggulan ummah akan jelas kelihatan. Hadirin sidang kemasyarakatan; Seterusnya beralih kepada mandala fikir saya yang ketiga; masjid sebagai sebagai pusat sosial masyarakat. Masjid bukan tempat ibadat khusus semata-mata, bahkan sebagai pusat kegiatan masayarakat. Aktiviti kemasyarakatan seperti walimatul urus, pusat kaunseling, tempat penginapan musafir dan lain-lain perlu diwujudkan di seluruh masjid. Jika diimbau sirah, masjid telah dijadikan pusat pentadbiran, syura dan strategi dakwah. Allah telah berfirman dalam surah al-Tawbah, ayat 18:Maksudnya : Orang yang layak mengimarahkan (yakni menghidupkan) masjid-masjid Allah itu ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat serta mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat serta tidak takut melainkan kepada Allah. Masalah pandangan bahawa masjid hanya semata-mata sebagai tempat beribadat khusus dapat dikikis sekiranya semua masjid di negara ini mempunyai kemudahan yang lengkap seperti yang terdapat di masjid Jamek Bandar Baru UDA, Johor Bahru. Di masjid tersebut ditempatkan klinik, tadika, rumah musafir, pusat seni khat, dan pelbagai kemudahan untuk keperluan masyarakat setempat. Natijahnya, masjid ini sentiasa menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat sekitarnya. Jelaslah apabila masjid dijadikan sebagai pusat kegiatan sosial, masjid dapat membina masyarakat dan sosial yang unggul.Sidang dewan sekalian, Seterusnya wacana minda saya yang keempat, Masjid pemangkin penyatuan ummah. Perpaduan ialah elemen terpenting dalam menjana ummah gemilang. Pembinaan masjid Quba dan Masji d Nabawi di Madinah oleh Rasulullah membuktikan bahawa dengan wujudnya masjid, masyarakat akan dapat berkumpul dan bertanya khabar, menjadikan ukhuwah Islamiah dapat dijalinkan dengan lebih erat. Hal ini seterusnya memangkin keunggulan ummah. Hal ini selari dengan perintah Allah seperti yang terkandung dalam surah Ali Imran, ayat 103:Maksudnya: Berpegang teguhlah kamu dengan tali Allah (agama Islam) dan jangan kamu bercerai berai... Malangnya kini ada pihak yang menjadikan masjid sebagai tempat menyebarkan fitnah dan menimbulkan sengketa sesama umat. Jika hal ini berterussan sudah pasti keunggulan umat Islam akan pecah berderai. Sewajarnya kita perlulah menghayati dan mengimarahkan masjid dengan aktiviti yang mampu membina perpaduan sesama kita agar keunggulan umat terus terpelihara.Tuan-tuan, puan-puan hadirin yang budiman; Hujah saya yang kelima, masjid sebagai pusat pembentukan sahsiah ummah. Masjid ialah rumah Allah yang mulia. Oleh sebab itu, Islam telah mengajarkan tataetika khusus kepada umat Islam ketika berkunjung ke masjid. Pakaian mestilah menutup aurat, percakapan di masjid juga perlulah menjurus ke arah perkara-perkara yang positif dan membina sahaja. Secara tidak langsung tataetika ini mengajar kita bersahsiah terpuji. Khutbah-khutbah Jumaat pula boleh dijadikan landasan untuk memperingatkan umat Islam agar sentiasa berkeperibadian mulia agar menjadi contoh kepada orang lain. Firman Allah:Maksudnya : Wahai anak-anak Adam, pakailah pakaian kamu yang indah dan berhiaslah ketika kamu ke masjid-masjid (al-Araf : 31) Malangnya ada segelintir umat Islam kini tidak memelihara adab-adab di masjid sehingga Islam dipandang sebagai agama yang tidak mementingkan adab dan sahsiah penganutnya. Oleh itu, kita wajar menjadikan masjid sebagai pusat latihan membina sahsiah dan keperibadian agar keunggulan umat Islam terserlah di mata dunia.Warga dewan penerus wawasan, Shah Waliullah Ad-Dahlawy, ulama terkemuka dari India, (1703-1762) berkata, Kesejahteraan ekonomi merupakan prasyarat untuk suatu kehidupan yang baik. Tingkat kesejahteraan ekonomi sangat menentukan tingkat kehidupan. Seseorang semakin tinggi tingkat kesejahteraan ekonominya, akan semakin mudah untuk mencapai kehidupan yang lebih baik (hayatan thayyibah). Hal ini selari dengan mandala fikir saya yang terakhir, masjid penjana ekonomi ummah. Kita lihat kini, kawasan sekitar masjidil haram dan masjid nabawi telah diiktiraf sebagai pusat perniagaan bertaraf dunia. Allah sendiri mrenggalakkan kita mencari rezaeki selepas sahaja kita menunaikan solat seperti yang terkandng dalam firman-Nya dalam surah al-Jumaah, ayat 10:Kemudian setelah selesai sembahyang, bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah apa yang kamu hajati daripada kurniaan Allah.Sehubungan dengan itu, masjid hari ini perlu diimarahkan sebagai pusat ekonomi umat dengan menjadikannya sebagai pusat pungutan zakat, infaq, sedekah dan kemudahan perbankan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan masjid kini seperti masjid Negara dan Masjid Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur. Masjid Jamek Bandar Baru UDA Johor Bahru pula menyediakan peluang perniagaan di bazar tetap dan bazar ramadan setiap kali bulan Ramadan. Kesimpulannya, jika ekonomi umat dapat dijana melalui masjid-masjid di seluruh dunia sudah pasti umat Islam akan lebih unggul dalam bidang ekonomi dan muamalat.Sidang hadirin Umat Pilihan; Bagunan pertama yang didirikan oleh Rasulullah setibanya baginda ke Madinah ialah masjid. Berpusat di masjid, Rasulullah membina umat Islam melalui sistem musyawarah dan pentadbiran, menjadikannya pusat pengembangan ilmu, sebagai pusat sosial dan kemasyarakatan dan sebagai penjana ekonomi umat Islam. Maka pada hari ini, kita sewajarnya mengimarahkan masjid masjid dengan fungsi-fungsinya seperti yang tlah ditunjukkan oleh Rasulullah s.a.w. Jika kita memiliki kekuatan untuk mengimarahkan masjid dari masa ke masa, sudah tentu ummah yang unggul dapat dilahirkan dan tidak dapat disangkal lagi, kegemilangan Islam akan berada di persadanya! Sebagai pengakhiran, cuba kita renungkan kata-kata Imam Malek Tidak akan memperolehi kejayaan ummah kemudian, melainkan mencontohi bagaimana ummah terdahulu memperolehinya.Sekian,teks syarahan agama sekolah mmenengah IMAN DAN TAQWA PENCETUS UMMAH GEMILANG

Ahad, 12 Februari 2012

Assalamualaikum wrt.salam integriti pembuka bicara , Yang dimuliakan saudara pengacara majlis, barisan panel hakim yangmenjunjung panji keadilan, penjaga masa yang setia dengan masanya, seterusnya warga dewan yang dirahmati Allah.

Tampilnya saya di pentas ini adalah untuk menyampaikan syarahan yangbertajuk IMAN DAN TAQWA PENCETUS UMMAH GEMILANG. Terlebih dahulu izinkan saya mendefinisikan satu persatu tajuk syarahan saya pada pagi ini.Perkataan iman bermakna mengaku dengan lidah, membenarkan di dalam hati dan mengamalkan segala perintah AllahTaqwa pula membawa maksud mengawal diri daripada melakukan perkara yang dimurkai Allah dengan mengerjakan segala suruhannya dan meninggalkan larangannya.

Frasa Pencetus Ummah Gemilang adalah merujuk kepada ummat Islam yang bermutu dan cemerlang.Wacana fikrah pertama "Insan Beriman Dan Bertakwa Teras Masyarakat GemilangHadhirin-hadhirat, pengabdian diri dengan sepenuh hati terhadap segala perintah Allah sudah tentu bertitik tolak daripada keimanan yang utuh, kemudian dipancarkan melalui kesungguhan amalan melahirkan ummah cemerlang bertepatan dengan penegasan Allah dalam Surah al-Mu'minun ayat 1 :1. Sesungguhnya berjayalah orang-orang Yang beriman,

Keimanan dan ketakwaan yang teguh inilah penyelamat Bilal bin Rabah daripada lembah kekufuran biarpun diazab penuh dahsyat oleh tuannya. Iman yang mantap dan teguh inilah yang memperkasakan jatidiri ummah dan menyelamatkan mereka daripada gejala negatif seperti penagihan dadah, pelacuran serta pergaulan bebas.Statistik dadah kebangsaan 2004 menunjukkan 90% penagih terdiri daripada remaja muslim. Nah! terbuktilah iman dan takwa teras masyarakat cemerlang memacu kecemerlangan ummah.Wacana fikrah kedua " Insan Berakhlak MuliaTeras Ummah yang gemilang

Ini amat bertepatan dengan motif utama pengutusan Rasulullah ke muka bumi demi memurnikan akhlak manusia sebagaimana Sabda Baginda:

( )

Ertinya: Sesungguhnya aku diutuskan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia

Terpancarlah keutuhan akhlak dan sahsiah terpuji Rasulullah melalui karektor beliau sebagai seorang pemimpin negara yang beretika, seorang sahabat yang prihatin serta ketua keluarga yang penyayang. Imbau sahaja keindahan akhlak Rasulullah dengan pemuda Yahudi yang kencing di dalam Masjid Nabawi, Baginda tidak memarahi pemuda tersebut bahkan baginda sendiri membasuhnya menyebabkan pemuda tadi memeluk Islam di hadapan Baginda. Lihatlah hari ini lantaran kerapuhan akhlak, remaja kita dirobek rakus oleh budaya punk , black metal memuja syaitan serta vandalisme meranapkan harta benda awam. Ternyata akhlak mulia tonggak ummah gemilang.Wacana Fikrah ketiga "Insan Beramanah Dan Jujur Teras Ummah Gemilang".Dengan ketakwaan yang tinggi akan melahirkan rasa muraqabah Allah dalam segenap urusan hidup lantas tertegaklah konsep Al ihsan:

( )Yang bermaksud: Kamu menyembah Allah seolah-olah kamu melihatnya, jika kamu tidak melihatnya, sesungguhnya dia melihat kamu.Imbau sahaja betapa jujur dan amanahnya seorang pemimpin bergelar Omar Abdul Aziz , yang sanggup bergelap bila membicarakan urusan keluarga kerana tidak mahu menggunakan harta kerajaan. Bilamana menyuburnya benih amanah dalam jiwa ummah maka lahirlah insan yang jujur kepada Allah, diri sendiri dan orang lain sekaligus terhindar daripada segala unsur penipuan, penyalahgunaan kuasa dan rasuah. Ingatlah, tanpa jujur dan amanah hancurlah ummah.Konklusinya, tidak tertegak rumah tanpa tiang, tidak tertegak agama tanpa iman, dan tidak tertegak ummah gemilang tanpa peribadi unggul.Justeru hiasi diri dengan senyuman, hiasi masyarakatdengan peribadi unggul, pasti cerialah hidup.Meniti wacana fikrah saya yang keempat : ketinggian akidah nucleus solidarity dan perpaduan ummah

Tema ukhuwwah dan perpaduan bukanlah satu isu lapuk yang dibiarkan diatas lantai sejarah, bahkan islam telah menobatnya mengisi tampuk keutamaan dan menjadi prinsip asas islam. Kerana itulah Allah menyeru umat islam agar terus mempertahankan kesatuanummah yang ada sebagaimana firmannya dalam surah al hujurat ayat10.Sebenarnya orang-orang Yang beriman itu adalah bersaudara, maka damaikanlah di antara dua saudara kamu (yang bertelingkah) itu;

Lihatlah betapa damai dan utuhnya perpaduan ini andai dibina atas paksi akidah yang jelas. Marilah kita menyorot generasi awal para sahabat yang mendapat asuhan langsung dari rasul tercinta, berkumpul dibawah bumbung masjid nabawi dengan penug integrasi tanpa ada sekelumit rasa perbezaan taraf dan warna kulit. Beitulah kekuatan madinah yang dipersaudarakan nabi dalam elemen pembentukan kota bercahaya ini dan kiaskan lah bagaimana negara kita cuba mempraktikkannya dalam penubuhan sekolah wawasan yang berkongsi misi dan usaha untuk terus gemilang bersama perpaduan dan keamanan.

Tuntasnya integrasi nasional berpaksikan agama teras kegemilangan ummah.

Menuntun bicara hujah saya yang kelima ; keagungan akidah pencetus semangat jihad dan pengorbanan.Dengarlah ayat 41 surah at-Taubah41. Pergilah kamu beramai-ramai (untuk berperang pada jalan Allah), sama ada Dengan keadaan ringanataupun Dengan keadaan berat; dan berjihadlah Dengan harta benda dan jiwa kamu pada jalan Allah

ayat ini secara jelas merupakan satu slogan bagaimana kejayaan umat islam kini dieksprementasikan melalui usaha dan jihad yang berterusan dalam semua lapangan samada ekonomi, kesihatan, pembangunan mahupun ketenteraan. Dan bagaimana umat terdahulu persis saidina khalid alwalid dan solahuddin al ayubi mampu menjadi penakluk dunia dan benteng terampuh menjaga keselamatan agama. Juga persis Abdrahman bin auf melancarkan jihad ekonomi dalam memecahkan monopoli ekonomi kapitalis yahudi penjajah di madinah 14 dekad yang lalu.

ironinya kekuatan jihad merupakan aspirasi ummah dan daulah berwibawa.

Wacana fikrah keenam Insan Berdaya Saing Teras Ummah Gemilang Kepercayaan yang teguh terhadap Qadha dan Qadar mencetuskan muslim yang gigih berusaha, berdaya saing serta tidak menyalahkan takdir semata-mata menjadikan mereka berdiri sama tinggi, duduk sama sebaris dengan bangsa lain. Keazaman membara serta keyakinan yang tinggi kepada Allah menjadi kunci kejayaan Datin Paduka Mazlina ,wanita pertama di dunia belayar secara solo di Benua Antartika ,namanya gah terukir dipersada dunia. Ini bertepatan dengan seruan Allah:

( )Ertinya: Dan berlumba-lumbalah kamu melakukan kebaikan

Sebagai contoh, imbau masa lampau, lantaran suburnya sifat berdaya saing serta berlumba-lumba dalam penerokaan ilmu muncullah nama besar seperti Ibnu Sina perintis ilmu matematik, al Khawarizmi perintis ilmu astronomi serta Ibnu Batuta ahli pelayaran tekemuka. Nama mereka meniti dibibir sepanjang zaman.Justeru, marilah kita suburkan sifat juang serta daya saing yang tinggi untuk kita berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain.

Konklusi dari hujahan saya tadi, ummah yang gemilang perlu menrealisasikan gagasan islamisasi ilmu dan pemikiran islam mereka kepada ketamadunan dan peradaban ulung berteraskan iman an taqwa dan paradigma yang dibawa oleh alquran dan sunnah.

Akhirnya :Indah mawar kembang bersemi , izinkan saya mengundur diriDengan lafaz yang mulia

Wabillahi Taufiq wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhKamus Dewan mentakrifkanmasjid sebagai bangunan khas tempat orang Islamberibadat.