relai directional

Upload: randi-novaldi

Post on 03-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Relai Directional

    1/6

    PRAKTIKUM PROTEKSI SISTEM TENAGA

    Modul IV

    Relay Di rectional 1 Fasa

    Nama : Randi Novaldi

    No. BP : 1010952047

    Kelompok :6 (Enam)

    Laboratorium Sistem Tenaga dan Distribusi Elektrik

    Jurusan Teknik Elektro

    Fakultas Teknik Universitas Andalas

    Padang

    2014

  • 8/12/2019 Relai Directional

    2/6

    Pendahuluan

    Rele proteksi suatu peralatan yang didesain untuk mengamankan peralatan

    system tenaga listrik pada kondisi tidak normal. Rele proteksi adalah susunanpiranti, baik elektronik maupun magnetic yang direncanakan untuk mendeteksi

    suatu kondisi ketidak normalan pada peralatan listrik yang bisa membahayakan

    peralatan tersebut. Jika bahaya itu muncul maka relay pengaman akan secara

    otomatis memberikan sinyal atau perintah untuk membuka pemutus tenaga (circuit

    breaker) agar bagian yang tergangu dapat dipisahkan dari system yang normal.

    Relay proteksi dapat mengamankan peralatan dengan cara mengukur atau

    membandingkan besaran-besaran yang dirasakannya, misalnya arus, tegangan,

    daya, sudut phasa, frekuensi, impedansi dan sebagainya. Alat tersebut akan

    mengambil keputusan seketika dengan perlambatan waktu membuka pemutus

    tenaga atau hanya memberikan tanda tanpa membuka pemutus tenaga. Disamping

    itu relay juga berfungsi untuk menunjukan lokasi dan macam gangguanya.

    Berdasarkan data dari relay maka akan memudahkan kita dalam menganalisis

    ganguanya.

    Salah satu klasifikasi relai berdasarkan besaran input adalah Relai

    Directional.

    Relay Directional

    Relai ini berfungsi mengidentifikasi perbedaan fasa antara arus yang satu

    dengan yang lain atau perbedaan fasa antar tegangan. Relai ini dapat membedakan

    apakah gangguan yang terjadi berada di belakang (reverse fault) atau di depan

    (forward fault).

    Relay Directional berfungsi untuk memproteksi saluran udara terhadap

    gangguan antara fasa atau tiga fasa dan hanya bekerja pada satu arahsaja, karena

    relay ini dapat membedakan arah arus gangguan. Atau Relay Directional ini juga

    merupakan relay arus lebih yang memiliki elemen arah.

  • 8/12/2019 Relai Directional

    3/6

    Dua besaran listrik yang dipakai pada relai directional ini adalah pertama

    besaran tegangan yang berfungsi sebagai patokan untuk sudut fasanya yang tetap

    dan kedua adalah besaran arus yang berfungsi sebagai besaran kerja karena fasanya

    tergantung kepada lokasi gangguan itu sendiri.

    Elemen pada Directional Relay

    1. Elemen arah (directional element),Berfungsi untuk menentukan arah kerjarelay.

    2. Elemen kerja (operating element),Berfungsi untuk medeteksi besaran arusgangguan.

    Directional relay ini dipakai untuk jaringan loop atau jaringan paralel,

    maksudnya agar cara kerja relay ini bisa seselektif relay overcurrent yang dipakai

    pada jaringan radial. Penggunaan directional relay pada jenis jaringan ini

    dikarenakan magnitude arus bisa saja terjadi dalam besar yang sama untuk duua

    feeder sehingga diperlukan relay ini untuk menseleksi untuk feeder manakah dia

    akan bekerja untuk arus gangguan tersebut. Untuk diketahui lebih jauh bahwa araharusakan berbeda untuk daerah gangguan yang berbeda.

    Directional Relay ini harus memiliki beberapa persyaratan :

    Memiliki kecepatan yang tinggi untuk beroperasi. Memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi. Mampu bekerja pada nilai tegangan yang rendah.

    Memilki rating suhu short time yang cukup. Tidak boleh memilki beban yang bberlebih. Tidak boleh ada Voltage creep atau current creep, yaitu jika koil tegangan

    atau koil arus sendiri saja yang bekerja tanpa ada koil pasangannya yang

    lain yang bekerja (energized sendiri tanpa diiikuti koilyang lain).

  • 8/12/2019 Relai Directional

    4/6

    Persamaan Torka Umum Relay Directional

    Cara Kerja Relay Directional

    Element arah akan mengontrol sudut antara fluks-fluks yang disebabkan

    oleh parameter-parameter RX dari bawah elektromagnet yang bervariasi. Metoda

    yang lain untuk pengontrolan ini adalah dengan menyuplai kumparan yang lebih

    rendah dari sumber tegangan yang terpisah. Ketika tegangan dari sumber ini sama

    atau bertolak belakang dari keluaran dari kumparan magnet sekunder maka tidak

    akan ada arus yang yang terdapat pada koil yang ada dibawahnya dan tidak akan

    ada torka yang dihasilkannya. Tetapi jika besarnya lebih kecil dan bertanda sama

    maka akan timbul torka pada sisi sekundernya.

    Karakteristik Relay Directional

  • 8/12/2019 Relai Directional

    5/6

    Torka maksimum dapat diubah dengan menambahkan tahanan atau

    kapasitor atau kombinasi keduanya secara seri dengan rangkaian tegangan.

    Hubungan relay harus dibuat sehingga tegangan dan arus yang memasuki relai

    selama kondisi gangguan yang mana bisa terdiri atas seksi rangkaian proteksi

    menghasilkan torka positif. Untuk menghasilkan ini semua tipe gangguan relay

    tidak dapat dihubungkan agar beroperasi pada true-watts karena untuk beberapa

    gangguan tegangan akan sangat kecil dan juga faktor daya akan kecil yang akan

    menghasilkan torka yang kecil. Untuk menghindari hal ini maka harus diperiksa

    apakah sufficient torkanya ada.

  • 8/12/2019 Relai Directional

    6/6

    DAFTAR KEPUSTAKAAN

    Tim Asisten LSTDE. 2014.Modul PratikumSistem Proteksi. Padang :UniversitasAndalas.

    http://taqiyyuddinalawiy.files.wordpress.com/2012/09/diktat-proteksi-sistem-

    tenaga-listrik.pdf.

    qtop.files.wordpress.com/2008/07/rele.pdf

    iwan78.files.wordpress.com/2011/04/sistem-proteksi.pdf

    http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/index.php?dir=Zulkarnaini/Proteksi%20Zulkarnaini

    /Bahan%20Proteksi%20pdf/&file=Bab%20IV.pdf

    di akses pada : 07 Maret 2014 pukul 22.11 WIB

    http://taqiyyuddinalawiy.files.wordpress.com/2012/09/diktat-proteksi-sistem-tenaga-listrik.pdfhttp://taqiyyuddinalawiy.files.wordpress.com/2012/09/diktat-proteksi-sistem-tenaga-listrik.pdfhttp://taqiyyuddinalawiy.files.wordpress.com/2012/09/diktat-proteksi-sistem-tenaga-listrik.pdfhttp://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/index.php?dir=Zulkarnaini/Proteksi%20Zulkarnaini/Bahan%20Proteksi%20pdf/&file=Bab%20IV.pdfhttp://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/index.php?dir=Zulkarnaini/Proteksi%20Zulkarnaini/Bahan%20Proteksi%20pdf/&file=Bab%20IV.pdfhttp://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/index.php?dir=Zulkarnaini/Proteksi%20Zulkarnaini/Bahan%20Proteksi%20pdf/&file=Bab%20IV.pdfhttp://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/index.php?dir=Zulkarnaini/Proteksi%20Zulkarnaini/Bahan%20Proteksi%20pdf/&file=Bab%20IV.pdfhttp://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/index.php?dir=Zulkarnaini/Proteksi%20Zulkarnaini/Bahan%20Proteksi%20pdf/&file=Bab%20IV.pdfhttp://taqiyyuddinalawiy.files.wordpress.com/2012/09/diktat-proteksi-sistem-tenaga-listrik.pdfhttp://taqiyyuddinalawiy.files.wordpress.com/2012/09/diktat-proteksi-sistem-tenaga-listrik.pdf