rekomendasi konsep tata hijau - repository.ipb.ac.id · contoh tanaman yang efektif digunakan yaitu...

13
REKOMENDASI KONSEP TATA HIJAU Penanaman lanskap harus dapat memberikan fungsi yang dapat mendukung keberlanjutan aktivitas yang ada dalam lanskap tersebut. Fungsi arsitektural penting dalam penataan tanaman, yaitu mempertimbangkan bagaimana tanaman dapat digunakan dalam lanskap untuk memenuhi fungsi yang diinginkan sebagai elemen pembentuk ruang seperti screen, pengarah, peneduh maupun alas. Penerapan fungsi tanaman pada lanskap permukiman juga harus menampilkan aspek estetika sehingga pengguna dapat menikmati keberadaan tanaman. Pada suatu lanskap, penanaman sebaiknya memperhatikan fungsi-fungsi utama yang dibutuhkan. Tidak semua fungsi yang dibutuhkan harus terpenuhi, karena setiap tapak spesifik dan membutuhkan fungsi yang berbeda-beda dengan derajat pemenuhan yang tidak sama. Pemenuhan fungsi penanaman yang dibutuhkan juga bergantung kepada keinginan masing-masing pemilik properti yang bersangkutan. Gerbang Utama dan Gerbang Cluster Penataan tanaman pada area gerbang utama (Gambar 23) harus dapat menampilkan identitas selain memberikan kesan estetik bagi kawasan tersebut. Fungsi pengarah juga dibutuhkan untuk mengarahkan pandangan dan memberikan orientasi pada gerbang sebagai focal point. Untuk menonjolkan area gerbang sebagai focal point dan identitas kawasan, penanaman pada area tersebut dapat ditata dengan pola-pola menarik yang berbeda dengan area lainnya, dengan pemilihan tanaman lokal atau yang menjadi ciri khas daerah. Untuk menjamin faktor keamanan, tanaman yang dipilih sebaiknya berupa tanaman rendah seperti semak atau tanaman penutup tanah yang memberi kesan terbuka sehingga tidak menghalangi pandangan pengguna jalan. Penempatan tanaman dengan nilai estetik baik dari bentuk tajuk, tekstur, warna daun, batang maupun bunga dapat diterapkan untuk menghadirkan aksen pada lanskap gerbang utama. Untuk mendukung keberadaan name sign, tanaman dengan postur lebih tinggi daripada name sign itu sendiri dapat ditempatkan

Upload: lykien

Post on 12-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

85

REKOMENDASI KONSEP TATA HIJAU

Penanaman lanskap harus dapat memberikan fungsi yang dapat

mendukung keberlanjutan aktivitas yang ada dalam lanskap tersebut. Fungsi

arsitektural penting dalam penataan tanaman, yaitu mempertimbangkan

bagaimana tanaman dapat digunakan dalam lanskap untuk memenuhi fungsi yang

diinginkan sebagai elemen pembentuk ruang seperti screen, pengarah, peneduh

maupun alas. Penerapan fungsi tanaman pada lanskap permukiman juga harus

menampilkan aspek estetika sehingga pengguna dapat menikmati keberadaan

tanaman.

Pada suatu lanskap, penanaman sebaiknya memperhatikan fungsi-fungsi

utama yang dibutuhkan. Tidak semua fungsi yang dibutuhkan harus terpenuhi,

karena setiap tapak spesifik dan membutuhkan fungsi yang berbeda-beda dengan

derajat pemenuhan yang tidak sama. Pemenuhan fungsi penanaman yang

dibutuhkan juga bergantung kepada keinginan masing-masing pemilik properti

yang bersangkutan.

Gerbang Utama dan Gerbang Cluster

Penataan tanaman pada area gerbang utama (Gambar 23) harus dapat

menampilkan identitas selain memberikan kesan estetik bagi kawasan tersebut.

Fungsi pengarah juga dibutuhkan untuk mengarahkan pandangan dan memberikan

orientasi pada gerbang sebagai focal point. Untuk menonjolkan area gerbang

sebagai focal point dan identitas kawasan, penanaman pada area tersebut dapat

ditata dengan pola-pola menarik yang berbeda dengan area lainnya, dengan

pemilihan tanaman lokal atau yang menjadi ciri khas daerah. Untuk menjamin

faktor keamanan, tanaman yang dipilih sebaiknya berupa tanaman rendah seperti

semak atau tanaman penutup tanah yang memberi kesan terbuka sehingga tidak

menghalangi pandangan pengguna jalan.

Penempatan tanaman dengan nilai estetik baik dari bentuk tajuk, tekstur,

warna daun, batang maupun bunga dapat diterapkan untuk menghadirkan aksen

pada lanskap gerbang utama. Untuk mendukung keberadaan name sign, tanaman

dengan postur lebih tinggi daripada name sign itu sendiri dapat ditempatkan

86

sebagai background. Tanaman lainnya yang ditempatkan di sekeliling name sign

sebaiknya berupa tanaman rendah seperti semak atau penutup tanah. Tanaman

memanjat juga dapat digunakan untuk melembutkan kesan keras pada pilar-pilar

di tepi jalan yang mengelilingi gerbang.

Untuk gerbang cluster (Gambar 24), fungsi penanaman yang sama dapat

diterapkan, yaitu fungsi estetika, identitas dan mengimbangi kesan keras yang

muncul dari hardscape. Keterbukaan juga menjadi faktor yang harus

dipertimbangkan untuk member keleluasaan pandangan. Untuk itu, tanaman yang

digunakan sebaiknya meliputi pohon pendek, semak atau perdu dan tanaman

penutup tanah yang sesuai dengan konsep tropis yang ingin ditonjolkan.

87

23 87

88

24 88

89

Jalan Utama

Penataan tanaman pada lanskap jalan utama (Gambar 25) dalam kawasan

permukiman dapat berfungsi sebagai pembatas visual (screen), kontrol kesilauan,

peneduh, penahan erosi, pengarah serta estetika. Kebutuhan akan terpenuhinya

fungsi-fungsi tersebut bergantung pada kondisi spesifik tapak dan keinginan

pengguna tapak atau pemilik properti.

Penataan tanaman untuk menjadi pembatas visual dapat diterapkan pada

area-area di mana terdapat pemandangan buruk yang harus dibatasi, atau area di

mana penggunanya membutuhkan privasi, seperti penanaman pada bagian depan

rumah atau pada jalan publik yang berbatasan dengan rumah warga. Agar dapat

memenuhi fungsi pembatas visual dengan optimal, tanaman yang dipilih

sebaiknya merupakan pohon, perdu maupun semak dengan ketinggian lebih dari

1,5 meter atau setinggi pandangan mata, dengan penanaman rapat, tajuk

bersinggungan atau membentuk baris. Tanaman dengan massa daun rapat dapat

membatasi pandangan lebih baik daripada yang berdaun jarang. Contoh tanaman

yang dapat digunakan sebagai pembatas visual antara lain cemara lilin (Cupressus

sempervirens), daun renda merah (Acalypha godseffiana) dan bambu jepang

(Arundinaria pumila).

Keberadaan tanaman dengan fungsi kontrol kesilauan sangat dibutuhkan

pada median jalan. Jalan utama pada permukiman seperti Bogor Nirwana

Residence dilewati kendaraan dengan intensitas cukup tinggi karena keberadaan

The Jungle sebagai area rekreasi di dalam permukiman yang dapat diakses oleh

masyarakat umum. Untuk dapat menahan silau lampu kendaraan dengan baik,

penanaman pada median sebaiknya menggunakan semak atau perdu yang

tingginya melebihi tinggi lampu pada kendaraan. Penanaman rapat secara kontinu

dengan massa daun padat dapat meningkatkan keefektifan pemenuhan fungsi ini.

Contoh tanaman yang efektif digunakan untuk memenuhi fungsi ini antara lain

pangkas kuning (Duranta repens), azalea (Rhododendron sp.) dan krimbosa

(Tabernaemontana corymbosa).

Fungsi peneduh sangat dibutuhkan pada tepi jalan untuk memberikan

kenyamanan pada pengguna jalan, terutama pejalan kaki. Pohon peneduh juga

penting untuk menahan cahaya matahari agar tidak terlalu banyak yang

90

dipantulkan oleh jalan beraspal dan menimbulkan gangguan visual pada pengguna

jalan. Untuk memenuhi fungsi ini dengan baik, tanaman yang sebaiknya dipilih

adalah pohon sedang dengan bentuk tajuk bulat, kubah, menyebar atau tidak

beraturan, dengan percabangan minimal 5 meter di atas tanah sehingga tidak

mengganggu kendaraan yang melintas. Peletakan tanaman sebaiknya sesuai

dengan orientasi objek yang dinaungi atau mengikuti arah pergerakan matahari.

Untuk jalan berorientasi utara-selatan, tinggi pohon akan sangat penting dalam

memberikan naungan, sementara untuk jalan berorientasi barat-timur, bentuk

tajuk akan sangat berpengaruh. Pengaturan jarak tanam juga penting untuk

efektivitas fungsi peneduh. Tanaman yang ditanam kontinu dengan tajuk

bersinggungan akan lebih memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan serta

dapat berfungsi ganda sebagai tanaman pengarah. Untuk fungsi peneduh ini,

contoh tanaman yang efektif digunakan yaitu bintaro (Cerbera odollam), dadap

merah (Erythrina crista-galli) dan tanjung (Mimusoph elengi).

Fungsi pengarah merupakan salah satu fungsi terpenting yang dibutuhkan

dalam suatu lanskap jalan. Keberadan tanaman pengarah di tepi dan median jalan

dapat memudahkan pengguna jalan menentukan orientasi menuju focal point atau

area tertentu. Kriteria tanaman dengan fungsi pengarah pada lanskap jalan yaitu

perdu dengan ketinggian 3 hingga 6 meter atau pohon dengan ketinggian lebih

dari 6 meter. Tanaman ditanam secara massal, berbaris atau linear dan lebih baik

jika peletakannya kontinu dengan jarak tanam teratur. Penataan tersebut dapat

menimbulkan kesan rapi dan memudahkan orientasi pengguna jalan. Tanaman

yang dapat memenuhi fungsi pengarah dengan baik antara lain kenari (Canarium

commune), glodogan tiang (Polyalthia longifolia) dan palem raja (Roystonea

regia).

Area jalan yang berada pada kontur tidak rata membutuhkan penanaman

dengan fungsi penahan erosi. Tanaman untuk penahan erosi dapat berupa tanaman

pendek maupun pohon. Untuk tanaman pendek, kriteria tanaman penahan erosi

meliputi penutupan merata, ditanam secara massal dan lebih baik berupa penutup

tanah tahunan atau rumput yang perakarannya dapat menahan tanah dengan baik

serta tidak memerlukan pemeliharaan intensif. Untuk pohon, lebih diutamakan

menggunakan pohon konifer atau berdaun jarum dengan percabangan horizontal

91

dan kulit batang kasar, serta penutupan merata. Dalam Booth (1983),

dikemukakan bahwa sekitar 60 % curah hujan mencapai tanah setelah melalui

kanopi pohon tipe konifer, pohon jenis lain meneruskan 80 % curah hujan. Hal ini

disebabkan struktur daun pohon jenis konifer yang dapat menjerap tetesan air

lebih baik. Kulit batang kasar juga dapat memperlambat pergerakan air menuruni

batang pohon sehingga mengurangi kecepatan air hujan mencapai permukaan

tanah.

Untuk mencegah kemonotonan, dalam penataan tanaman dibutuhkan

variasi. Variasi yang ingin ditampilkan harus dipertimbangkan dengan baik karena

bila terlalu banyak dapat menimbulkan kekacauan desain. Variasi yang dapat

diterapkan adalah gradasi dan repetisi. Gradasi dapat diperoleh dengan menyusun

atau mengelompokkan tanaman berdasarkan karakter fisik yang mudah terlihat

seperti warna, bentuk maupun tekstur. Repetisi dapat dihadirkan dengan

menempatkan tanaman dengan karakter fisik yang khas dalam kelompok dengan

dengan meletakkannya secara berulang dalam jarak tertentu. Untuk mengimbangi

kecepatan kendaraan, penyajian tanaman secara massal dapat dilakukan dengan

perubahan jenis sepanjang jarak tertentu, disesuaikan dengan kecepatan maksimal

kendaraan yang melintasi jalan. Hal ini dimaksudkan agar pengguna jalan dapat

menangkap kesan warna, bentuk maupun tekstur dari tanaman. Untuk jalan

permukiman dengan kecepatan maksimal 20km/jam, dapat dilakukan penanaman

dengan satu jenis tanaman yang dominan sepanjang 120 hingga 180 meter.

Untuk penanaman pada ujung-ujung median atau area dimana kecepatan

kendaraan berkurang seperti pada persimpangan jalan, penanaman dapat lebih

difokuskan pada fungsi estetik namun tetap terbuka tanpa penggunaan tanaman

yang tingginya melebihi pandangan.

92

25 92

93

Taman Publik

Penataan tanaman pada area taman publik (Gambar 26) sebaiknya

memenuhi fungsi pembatas visual, peneduh, penahan angin, penahan erosi, alas

dan estetika. Pemenuhan fungsi-fungsi tersebut juga bergantung dari karakter dan

kebutuhan masing-masing tapak.

Pembatas visual (screen) dibutuhkan dalam sebuah taman publik untuk

membatasi pemandangan buruk dari luar taman. Namun demi faktor keamanan

dan keselamatan pengguna taman, sebuah taman publik sebaiknya tetap memiliki

kesan terbuka untuk mencegah tindakan kriminal terjadi di dalam taman tersebut.

Pembatas visual yang dibutuhkan pada taman publik sebaiknya tidak terlalu masif

sehingga tidak menghalangi seluruh pandangan ke dalam taman atau sebaliknya.

Kriteria pembatas visual yang dibutuhkan pada sebuah taman publik sama dengan

kriteria yang diterapkan pada jalan, yaitu pohon, perdu atau semak dengan

ketinggian lebih dari 1,5 meter dengan tajuk bersinggungan atau overlapping,

ditanam berbaris atau membentuk massa dengan massa daun rapat. Contoh

tanaman yang dapat digunakan yaitu bambu jepang (Arundinaria pumila) yang

ditanam berjarak, hanjuang (Cordyline terminalis) atau batavia (Jatropha

pandurifolia).

Untuk fungsi peneduh, kriteria penilaiannya yaitu pohon dengan tinggi

sedang atau kurang dari 15 meter dengan bentuk tajuk menyebar, bulat, kubah

atau tidak beraturan, peletakan sesuai orientasi objek yang dinaungi, tajuk

bersinggungan, massa daun padat, percabangan minimal 2,5 meter di atas tanah

dan ditanam secara kontinu atau teratur. Fungsi peneduh sangat dibutuhkan dalam

suatu taman publik untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna taman.

Penempatan yang tepat juga harus dipertimbangkan agar dapat memberi naungan

secara optimal. Tanaman peneduh dapat diletakkan di dekat area duduk-duduk

maupun dengan memperkirakan arah bayangan yang ditimbulkan saat tanaman

terkena sinar matahari. Tanaman dengan fungsi peneduh baik yang dapat

digunakan seperti bintaro (Cerbera odollam), kersen (Muntingia calabura) dan ki

hujan (Samanea saman).

Fungsi penahan angin diperlukan dalam suatu taman publik untuk

mencegah hembusan angin yang terlalu kencang memasuki taman sehingga dapat

94

mengurangi kenyamanan pengguna taman. Kriteria tanaman sebagai penahan

angin pada taman publik yaitu pohon tinggi atau kombinasi pohon dan semak atau

penanaman berlapis, ditanam berbaris atau membentuk massa, jarak tanam rapat,

tidak berdaun besar dan daun tidak mudah rontok. Keberadaan tanaman penahan

angin di sekitar taman publik sebaiknya direncanakan dengan baik agar tetap

dapat menyediakan jalur sirkulasi udara sehingga taman tidak menjadi pengap.

Pada taman publik yang terletak pada area berkontur, fungsi penahan

erosi sangat dibutuhkan. Kriteria penahan erosi pada lanskap taman publik sama

seperti kriteria penahan erosi pada lanskap jalan yaitu tanaman pendek (tanaman

penutup tanah atau semak rendah) dengan penutupan merata, ditanam secara

massal dan berupa penutup tanah tahunan atau rumput, atau pohon dengan

penutupan merata, pohon konifer (berdaun jarum), pohon dengan percabangan

horizontal dan kulit batang kasar. Penanaman rumput sebagai alas pada taman

publik merupakan pilihan yang tepat karena rumput merupakan tanaman penutup

tanah dengan penutupan merata yang berfungsi menahan erosi dan dapat

meningkatkan nilai estetik taman, sekaligus tahan injakan sehingga dapat

menjamin aktivitas pengguna.

Taman publik dengan estetika tinggi akan lebih disukai pengguna, namun

penataan tanaman dengan fungsi estetika tetap harus mempertimbangkan

kebutuhan ruang untuk pemenuhan aktivitas yang dibutuhkan oleh pengguna.

Aktivitas yang umumnya terdapat pada taman publik skala kecil seperti dalam

area permukiman ini adalah berjalan-jalan atau rekreasi pasif seperti duduk dan

melihat-lihat.

95

26 95

96

Taman Depan Rumah

Penataan tanaman pada taman depan rumah pada permukiman BNR

(Gambar 27) lebih mengutamakan fungsi estetika dengan berbagai gaya penataan

maupun pemilihan tanaman, mengikuti keinginan pemilik properti namun tetap

memperhatikan fungsi penanaman yang dibutuhkan. Penataan tanaman dengan

pola geometrik dapat menimbulkan kesatuan tema dengan bangunan rumah yang

bergaya modern minimalis. Untuk mengurangi kesan monoton, tanaman dengan

warna cerah dapat memberikan aksen.

Penanaman dekat dinding rumah (foundation planting) dapat diterapkan

untuk mengimbangi kesan keras yang ditimbulkan bangunan. Peletakan tanaman

pada grading berfungsi sebagai barrier dan memberi tanda perbedaan ketinggian

sehingga bermanfaat untuk keamanan. Bila diletakkan berbaris di bagian depan

taman, tanaman juga dapat berfungsi sebagai pagar. Tanaman yang dapat

digunakan dalam foundation planting ini seperti marantha (Marantha sp.),

spatipilum (Spathiphyllum wallisii) atau air mancur (Russelia equisetiformis).

Tanaman yang digunakan lebih baik berupa semak atau perdu rendah

hingga sedang yang dikombinasikan dengan tanaman penutup tanah sehingga

menciptakan kesan terbuka dan lapang. Desain dengan perawatan yang mudah

dan tidak intensif lebih baik karena tidak merepotkan pemilik properti.

Keberadaan satu atau dua batang pohon dapat dipertimbangkan sebagai peneduh

atau screen pandangan atau pemandangan buruk, namun peletakannya sebaiknya

memperkirakan arah jatuhnya bayangan yang diinginkan maupun arah pandangan

atau pemandangan yang ingin diblokir. Pohon yang dapat digunakan pada taman

depan rumah antara lain sawo (Achras zapota), kamboja (Plumeria sp.) dan jambu

biji (Psidium guajava).

97

32 27 97