regulasi perbankan

Upload: muslim-jafar

Post on 07-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

REGULASI PERBANKAN

TRANSCRIPT

REGULASI PERBANKANBagian ini memaparkan regulasi terkait aktivitas perbankan. Di dalamnya mencakup regulasi pokok, seperti undang-undang terkait Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan undang-undang yang menjadi dasar hukum segala macam aktivitas di dunia perbankan, di antaranya transfer dana, lalu lintas devisa, dan sistem nilai tukar.JudulBerkas

Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/23/PBI/2011

Disertai FAQ [PDF]

I. Latar Belakang Pengaturan

Tujuan pengaturan untuk mengakomodasi karakteristik kegiatan usaha Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) yang tidak sepenuhnya sama dengan perbankan konvensional dan dalam rangka memenuhi amanah Pasal 38 UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Penerapan Manajemen Risiko pada BUS dan UUS disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan BUS dan UUS.

II. Pokok-pokok Pengaturan:

1. Bank wajib menerapkan Manajemen Risiko secara efektif, untuk BUS dilakukan secara individual maupun konsolidasi dengan perusahaan anak, sedangkan untuk UUS dilakukan terhadap seluruh kegiatan usaha UUS yang merupakan satu kesatuan dengan penerapan Manajemen Risiko pada Bank Umum Konvensional yang memiliki UUS (BUK induk).

2. Penerapan Manajemen Risiko paling kurang mencakup :a. pengawasan aktif Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah;b. kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Manajemen Risiko;c. kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian Risiko serta sistem informasi Manajemen Risiko; dand. sistem pengendalian intern yang menyeluruh.

3. Bank Usaha Syariah dan Unit Usaha Syariah wajib menerapkan Manajemen Risiko yang mencakup 10 risiko, yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan, Risiko Imbal Hasil (rate of return risk), dan Risiko Investasi (equity investment risk). Penerapan Risiko Imbal Hasil (rate of return risk) dan Risiko Investasi (equity investment risk) belum diperhitungkan dalam penilaian Risiko (risk profile) BUS dan UUS. BUS dan UUS wajib melakukan penilaian terhadap Risiko Imbal Hasil dan Risiko Investasi meskipun penilaian kedua jenis risiko dimaksud belum diperhitungkan dalam penilaian Risiko (risk profile) BUS dan UUS.

4. Peringkat risiko dikategorikan menjadi 5 peringkat, yaitu 1 (Low), 2 (Low to Moderate), 3 (Moderate), 4 (Moderate to High), dan 5 (High).

5. Implementasi/pelaksanaan manajemen risiko harus dilakukan dengan cara yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah.

6. Penerapan Manajemen Risiko UUS adalah sebagai berikut :a. Manajemen Risiko UUS merupakan satu kesatuan dengan Manajemen Risiko BUK induk.b. Fungsi pengawasan aktif terbatas sampai dengan Direktur UUS.c. Kebijakan, prosedur dan penetapan limit UUS merupakan bagian tidak terpisahkan dari Manajemen Risiko BUK induk.d. Sistem Informasi Manajemen Risiko UUS dapat menggunakan teknologi sistem informasi yang digunakan dalam system informasi Manajemen Risiko BUK induk.e. Pelaksanaan sistem pengendalian intern untuk UUS dapat digabung dengan sistem pengendalian intern dari BUK induk.f. Komite Manajemen Risiko dan satuan kerja Manajemen Risiko untuk UUS dapat dibentuk secara tersendiri atau digabungkan dengan BUK induk sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha UUS serta Risiko yang melekat pada UUS.

Dalam hal Komite Manajemen Risiko untuk UUS dibentuk secara tersendiri, maka keanggotaan Manajemen Risiko UUS paling kurang terdiri dari :1) Direktur UUS2) Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan BUK3) Pejabat eksekutif terkait

Dalam hal komite Manajemen Risiko untuk UUS digabung dengan komite Manajemen risiko BUK induk maka dalam pembahasan yang terkait dengan Manajemen Risiko UUS, Direktur UUS wajib diikutsertakan sebagai salah satu anggota komite Manajemen Risiko BUK induk.

7. Pemberian masa transisi untuk UUS sebagai berikut:a. kewajiban penyampaian laporan profil Risiko untuk UUS berlaku sejak laporan posisi bulan Juni 2012.b. penyesuaian pengungkapan Manajemen Risiko untuk UUS berlaku pertama kali pada laporan tahunan BUK induk posisi akhir Desember 2012.

8. BUS dan UUS menyampaikan laporan profil risiko secara triwulanan kepada Bank Indonesia paling lambat 15 hari kerja setelah akhir bulan laporan dan mengungkapkan Manajemen Risiko dalam laporan tahunan sesuai dengan ketentuan transparansi kegiatan usaha bank.

9. Dengan diberlakukannya PBI ini, maka Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dinyatakan tidak berlaku bagi BUS dan UUS.http://www.ojk.go.id/peraturan-bank-indonesia-nomor-13-23-pbi-2011Mengapa Bank harus diregulasi ? Bank sebagai Lembaga Intermediasi diberi izin untuk menghimpun dana simpanan, memberikan kredit, sertamenerbitkan cek. Aset yang dimilki bank sebagian besar adalah dana milik pihak lain sehingga kebangkrutan bank akan berdampak langsung pada kerugian bagi pemilik dana tersebut. Bank merupakan lembaga keuangan yang besifat highly geared (jumlah hutang lebih besar bila dibandingkan dengan modalnya) Kebangkrutan sebuah bank sangat berpeluang berdampak kerugian atau membuat bank lainnya runtuh (Efek Domino). Keruntuhan bank-bank dan pihak-pihak penyimpan dana dibank berpotensi menimbulkan Risiko Sistemik yang berdampak pada perekonomian suatu negara. Regulator Perbankan Indonesia : Bank Indonesia, Pemerintah.

Regulasi Perbankan IndonesiaPeraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas PBI No.5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.Surat Edaran No.5/21/DPNP 29 September 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.Definisi Risiko : Risiko merupakan akibat dari kejadian (event) yang berpotensi mempengaruhi pencapaian tujuan (objective). Dalam pengertian umum, risiko diartikan bersifat netral, belum tentu merugikan dan belum tentu mengutungkan, sehingga dikenal istilah upside risk dan downside risk. Risiko menurut pengertian Bank Indonesia adalah potensi kerugian akibat terjadinya suatu peristiwa (events) tertentu. Pembahasan mengenai risiko terkait dengan peluang dan dampak dari terjadinya peristiwa risiko tersebut

Manajemen Risiko Bank :Manajemen Risiko adalah serangkaianmetodologi dan prosedur yang digunakanuntuk mengidentifikasi, mengukur, memantau,dan mengendalikan Risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank.Salah satu fungsi penting dari modal bank adalah sebagai penyerap utama kerugian yang timbul akibat kejadian risiko guna menjaga keberlangsungan usaha bank.Untukmenjamin keberlangsungan usaha tersebut, bank wajib menyediakan modal minimum olehregulator, yang disebut dengan kecukupanmodal (capital adequacy).Besarnya modal bergantung kepada besarnya risiko yang dihadapi bank (risk based capital). Setiap bank mungkin memiliki risiko yang berbeda tergantung dari kompleksitas usahanya sehingga kewajiban penyediaan modal minimum pun akan berbeda.

Dampak Kerugian akibat Kejadian RisikoKerugian akibat kejadian risiko akanmengurangi laba yang diperoleh,bahkan menggerus modal bank yang sudah disediakan.Padaumumnya dampak kerugian akan langsungberpengaruh kepada stakeholder yaituPEGAWAI dan PEMEGANG SAHAM. Lebihjauh, dampak kerugian dapat berpengaruhkepada nasabah atau pun perekonomian.Bagi Pemegang Saham Penurunan atau bahkan kehilangan nilai investasi Kehilangan dividen akibat berkurangnya laba bank Bertanggung jawab terhadap kerugian Bagi Pegawai Tindakan indisipliner karena kelalaian atau pun kesengajaan Berkurangnya pendapatan, pengurangan bonus atau bahkan gaji Kehilangan pekerjaan Bagi Nasabah Penurunan tingkat pelayanan nasabah Pengurangan ketersediaan produk Krisis likuiditas Perubahan regulasi

Pengertian Jenis RisikoRisiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan (default) pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank seperti perkreditan (loans), tresuri dan investasi, dan pembiayaan perdagangan (trade finance), yang tercatat dalam banking book maupun trading book.Risiko Pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan Bank (adverse movement). Risiko Suku Bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Bank yang mengandung risiko suku bunga. Risiko Nilai Tukar (Foreign Exchange/FX Risk) adalah risiko kerugian akibat pergerakan yang berlawanan dari nilai tukar pada saat Bank memiliki posisi terbuka.Risiko Likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu. Risiko likuiditas dapat dikategorikan sebagai berikut:1)Risiko Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul karena Bank tidak mampu melakukan offsetting posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak memadai atau terjadi gangguan di pasar (market disruption);2)Risiko Likuiditas Pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena Bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.Risiko reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.Risiko strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aktiva Produktif, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN), risiko strategik terkait dengan ketentuan Rencana Kerja Anggaran Tahunan (RKAT) Bank, dan risiko lain yang terkait dengan ketentuan tertentu.

Menyadari bahwa risiko melekat pada semua aktivitas pada setiap unit kerja dan setiap jenjang jabatan yang ada. Mengenali risiko sejak dini pada masing-masing bidang aktivitas pekerjaan, karena yang paling mengetahui detail risiko yang ada pada suatu aktivitas adalah pegawai yang langsung terjun pada aktivitas tersebut. Menyusun rencana untuk mengelola dan mengantisipasi (mitigasi) atas risiko-risiko yang telah teridentifikasi. Kepatuhan terhadap Kebijakan, Prosedur dan Ketentuan internal maupun eksternal Selalu mengembangkan kebiasaan sadar risiko (risk awareness) sehingga membangun suatu budaya risiko yang kuat. Risiko yang dianggap tidak penting secara tidak disadari berpotensi menimbulkan dampak besar yang tersembunyi, baik untuk perusahaan maupun untuk individu di dalamnya.

Lalu Siapakah yang Bertanggung Jawab atas Risiko? Seluruh Stakeholder: Seluruh unit kerja sesuai dengan risiko yang melekat pada aktivitas fungsionalnya. Seluruh jajaran pegawai pada setiap jenjang jabatan sesuai dengan tanggung jawabnya.

Dari Artikel saya diatas mencerminkan bahwa risiko menjadi tanggung jawab keseluruhan pihak internal bank dan eksternal dari bank. baik pemberi regulator maupun yang menjalankan regulator-regulator tersebut.http://rydwaanburns.blogspot.co.id/2012/06/berkenalan-dengan-manajemen-risiko.html