refrigrant musicool

21
REKOMENDASI PENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON SEBAGAI PENGGANTI REFRIGERAN SINTETIK PADA PENGGUNAAN AC (AIR CONDITIONER) DI LINGKUNGAN SBU 1 PT. PGN (PERSERO) TBK Pendahuluan Penggunaan air conditioner (AC) sudah menjadi kebutuhan primer di negara yang beriklim tropis seperti Indonesia. Penggunaan AC dengan refrigeran sintetik diklaim mendorong terjadinya efek rumah kaca yang dapat menimbulkan pemanasan global. Penggunaan refrigeran sintetik seperti R-11, R-12, R-22, R-134a, R-502, dll dapat menimbulkan kerusakan lapisan ozon yang menyebabkan meningkatnya intensitas radiasi sinar ultra violet sehingga membahayakan bagi kehidupan manusia. Seiring perkembangan jaman dan teknologi, masyarakat mulai tergugah melakukan tindakan untuk menyelamatkan penipisan lapisan ozon dan terjadinya pemanasan global sebagai efek rumah kaca. Dikeluarkannya berbagai macam peraturan yang membatasi pemakaian refrigeran sintetik, diantara Montreal Protokol, London Amandemen, Konvensi Wina, Kyoto Protokol, dan Keppres no. 23 tahun 1992, menjadikan refrigeran sintetik semakin tidak populer di masyarakat. Hidrokarbon sebagai refrigeran dalam sistem refrigerasi mulai diperhitungkan sebagai alternatif pengganti refrigeran sintetik. Hidrokarbon memiliki beberapa kelebihan seperti ramah lingkungan dengan nilai Ozon Depleting Potential (ODP) nol dan Global Warming Potential (GWP) yang dapat diabaikan, sehingga refrigeran hidrokarbon dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti refrigeran sintetik dan tidak berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan. Sifat Refrigeran Sifat-sifat refrigeran yang harus dipenuhi untuk kebutuhan mesin pendingin adalah : 1. Tekanan penguapan harus tinggi Sebaiknya refrigerant memiliki temperatur penguapan pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya vakum

Upload: abe90star

Post on 16-Apr-2015

245 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Penggunaan Refrigrant Jenis MusicoolPembahasan dan UraianPT. PGN (Persero) Tbk. SBU Distribusi Wilayah 1

TRANSCRIPT

Page 1: Refrigrant Musicool

REKOMENDASI PENGGUNAAN REFRIGERAN HIDROKARBON SEBAGAI

PENGGANTI REFRIGERAN SINTETIK PADA PENGGUNAAN AC (AIR

CONDITIONER) DI LINGKUNGAN SBU 1 PT. PGN (PERSERO) TBK

Pendahuluan

Penggunaan air conditioner (AC) sudah menjadi kebutuhan primer di negara yang beriklim tropis

seperti Indonesia. Penggunaan AC dengan refrigeran sintetik diklaim mendorong terjadinya efek

rumah kaca yang dapat menimbulkan pemanasan global. Penggunaan refrigeran sintetik seperti R-

11, R-12, R-22, R-134a, R-502, dll dapat menimbulkan kerusakan lapisan ozon yang menyebabkan

meningkatnya intensitas radiasi sinar ultra violet sehingga membahayakan bagi kehidupan manusia.

Seiring perkembangan jaman dan teknologi, masyarakat mulai tergugah melakukan tindakan

untuk menyelamatkan penipisan lapisan ozon dan terjadinya pemanasan global sebagai efek rumah

kaca. Dikeluarkannya berbagai macam peraturan yang membatasi pemakaian refrigeran sintetik,

diantara Montreal Protokol, London Amandemen, Konvensi Wina, Kyoto Protokol, dan Keppres no. 23

tahun 1992, menjadikan refrigeran sintetik semakin tidak populer di masyarakat.

Hidrokarbon sebagai refrigeran dalam sistem refrigerasi mulai diperhitungkan sebagai alternatif

pengganti refrigeran sintetik. Hidrokarbon memiliki beberapa kelebihan seperti ramah lingkungan

dengan nilai Ozon Depleting Potential (ODP) nol dan Global Warming Potential (GWP) yang dapat

diabaikan, sehingga refrigeran hidrokarbon dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti refrigeran

sintetik dan tidak berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan.

Sifat Refrigeran

Sifat-sifat refrigeran yang harus dipenuhi untuk kebutuhan mesin pendingin adalah :

1. Tekanan penguapan harus tinggi

Sebaiknya refrigerant memiliki temperatur penguapan pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga

dapat dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi

volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.

2. Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi

Tekanan pengembunan akan berbanding lurus dengan perbandingan kompresi. Apabila tekanan

pengembunannya rendah maka perbandingan kompresi akan menjadi lebih rendah, yang akan

mengakibatkan penurunan prestasi kompresor. Selain itu, dengan tekanan kerja yang lebih

rendah, kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, dan ledakan menjadi lebih kecil

sehingga mesin dapat bekerja lebih aman.

3. Kalor laten penguapan harus tinggi

Kalor laten penguapan akan mempengaruhi kapasitas refrigerasi. Untuk kapasitas refrigerasi

yang sama dengan kalor laten penguapan yang lebih tinggi, maka jumlah refrigeran yang

bersirkulasi menjadi lebih kecil.

4. Volume spesifik (terutama dalam fasa gas) yang cukup kecil

Refrigeran dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang kecil akan

memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume torak yang lebih kecil.

Page 2: Refrigrant Musicool

5. Koefisien prestasi harus tinggi

Koefisien prestasi merupakan parameter yang terpenting untuk menekan biaya operasi,

sehingga dengan nilai yang tinggi maka biaya operasional dapat ditekan.

6. Konduktifitas termal yang tinggi

Konduktifitas termal sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor.

7. Viskositas yang rendah dalam fasa cair dan fasa gas.

Dengan turunnya tahanan aliran refrigeran dalam pipa, maka kerugian tekanan akan semakin

berkurang.

8. Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak

menyebabkan korosi pada material isolator listrik

9. Stabil dan tidak bereaksi terhadap material yang dipakai, sehingga tidak menyebabkan korosi

10. Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau merangsang

11. Tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak

12. Refrigeran harus mudah dideteksi apabila terjadi kebocoran

13. Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh

14. Ramah lingkungan

Perkembangan Kebijakan Pemerintah di Bidang Penghematan Energi

1. Bidang energi

- Inpres no. 10 tahun 2005, tentang penghematan energi

- Peraturan Menteri ESDM no. 031 tahun 2005, tentang tata cara pelaksanaan penghematan

energi

- Peraturan Pemerintah no. 36 tahun 2005, tentang pengaturan pelaksanaan UU no. 28 tahun

2002 tentang bangunan gedung

2. Penghapusan Bahan Perusak Ozon (BPO) dan Gas Rumah Kaca (GRK)

- Keppres RI no. 23 tahun 1992, tentang perlindungan lapisan ozon

- UU no. 17 tahun 2004, tentang perubahan iklim termasuk pembatasan emisi gas rumah kaca

- Peraturan Presiden RI no. 33 tahun 2005, tentang pengendalian produksi dan perdagangan

HFCF

Perbandingan Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Hidrokarbon

Struktur kimia refrigeran sintetik yaitu memiliki satu atau lebih atom dari golongan halogen,

klorin, fluorin dan bromin, yang membentuk senyawa chlorofluorocarbon (CFC). Jika gas CFC yang

memiliki dua atom klorin terlepas ke udara dan terkena sinar ultraviolet, maka atom klorin (Cl) akan

terlepas dan bereaksi dengan ozon (O3) lalu mengambil satu atom oksigen dari ozon untuk

membentuk klorin monoksida (ClO) dan oksigen (O2). ClO dapat bereaksi dengan O3 lainnya dan

menghasilkan atom klorin tunggal dan dua molekul oksigen. Atom klorin ini menjadi katalis yang

dapat mempercepat proses penipisan lapisan ozon. Satu atom klorin tunggal dapat bereaksi dengan

100.000 molekul ozon. Reaksi kimia dari proses penipisan ozon yang terjadi ditunjukkan pada

persamaan 1.

Page 3: Refrigrant Musicool

Hidro karbon

R-11 R-12 R-113 R-114 R-115 R-500 R-502 R-22 R-123 R-32 R-125 R-134a R-143a R-717 R-744 HCODP 1 1 1.07 0.8 0.52 0.74 0.29 0.06 0.02 0 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05GWP 3500 7300 5000 9200 9320 5210 4510 1700 93 650 2800 1300 3800 0 1 3ALT 60 130 90 200 400 96 212 15 2 6 26 16 41 1 120 1

Sintetik

CFCl3 ↔ Cl + CFCl2

Cl + O3 ↔ ClO + O2

ClO + O3 ↔ Cl + 2 O2 ..........................................................................................................................(1)

Refrigeran hidrokarbon berbeda dengan refrigeran sintetik, apabila dilihat dari struktur kimia

penyusunnya. Refrigeran hidrokarbon tidak memiliki atom golongan halogen, klorin, fluorin, dan

bromin, yang berpotensi mengakibatkan penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

Perbandingan potensi terjadinya penipisan lapisan ozon dan pemanasan global antara refrigeran

sintetik dengan refrigeran ditunjukkan pada tabel 3 dan gambar 6. Sedangkan perbandingan aspek

lingkungan, aspek energi, dan aspek ekonomis ditunjukkan pada tabel 4.

Tabel 1. Perbandingan nilai ODP, GWP, dan ALT refrigeran sintetik dan hidrokarbon

Gambar 1. Perbandingan refrigeran sintetik dan hidrokarbon terhadap lingkungan dilihat dari nilai

ODP, GWP, dan ALT

Page 4: Refrigrant Musicool

Tabel 2. Perbandingan refrigeran sintetik dengan refrigerant hidrokarbon dilihat dari aspek

lingkungan, energi, dan ekonomis

  REFRIGERAN SINTETIK REFRIGERAN HIDROKARBON

ASPEK LINGKUNGAN (Berhubungan

dengan kelayakan

lingkungan)

Menimbulkan kerusakan ozon, ditunjukkan dengan nilai ODP = 1

Tidak berpotensi menimbulkan kerusakan ozon, dengan nilai ODP = 0

Berpotensi menyebabkan pemanasan global, ditunjukkan dengan kisaran nilai GWP antara 93 - 9320

Tidak berpotensi menyebabkan pemanasan global, yang ditunjukkan dengan nilai GWP = 3

Tidak ramah lingkungan Ramah lingkungan

ASPEK ENERGI (sifat fisika dan termodinamika)

Boros pemakaian listrik Rasio penghematan listrik sebesar ±20%

kerja mesin kompresor berat Dengan sifat fisika yang baik, maka kerja mesin kompresor menjadi lebih ringan

Life time kompresor lebih pendek Life time kompresor lebih panjang, karena sifat temodinamika yang lebih baik

ASPEK EKONOMIS

(Berhubungan dengan

kelayakan ekonomi)

Biaya pemakaian listrik tinggi, karena proses pendinginan tidak berjalan dengan cepat

Biaya pemakaian listrik lebih kecil, karena proses pendinginan berlangsung lebih cepat

Volume penggunaan refrigeran lebih besar

Volume penggunaan refrigeran hidrokarbon lebih hemat 30% dibanding refrigeran sintetik

Biaya penggantian tinggi Tidak memerlukan penggantian komponen peralatan AC

Berdasarkan tabel 3, tabel 4, dan gambar 6 dapat disimpulkan bahwa refrigeran hidrokarbon

memiliki keunggulan di beberapa aspek, diantaranya :

1. Ramah lingkungan

Refrigeran Hidrokarbon memiliki nilai ODP = 0, nilai GWP = 3, dan nilai ALT = 1. Ozon Depleting

Potential (ODP) merupakan nilai potensi penipisan lapisan ozon akibat penggunaan refrigeran,

Global Warming Potential (GWP) merupakan nilai potensi terjadinya pemanasan global akibat

penggunaan refrigeran, sedangkan Atmosphere Life Time (ALT) adalah lama waktu refrigeran

berada di atmosfer (tahun).

2. Hemat energi

Ditunjukkan dengan sifat fisika dan termodinamika yang lebih baik dibanding refrigeran sintetik,

yang berpengaruh kepada penghematan energi listrik sebesar 20%.

Page 5: Refrigrant Musicool

- Densitas lebih

rendah - Berat

jenis lebih kecil

- Bobot lebih kecil

- Viskositas lebih

rendah - Tahanan di

pipa lebih kecil

- Pemakaian energi lebih

kecil

Pemakaian listrik lebih kecil

Biaya listrik lebih kecil

Kalor laten lebih besar

Efek pendinginan lebih

baik

Pemakaian listrik

lebih kecil

Biaya listrik lebih kecil

a. Sifat fisika yang baik

b. Sifat termodinamika yang baik

3. Hemat bahan

Volume penggunaan refrigeran hidrokarbon lebih hemat 30% dibanding dengan volume

penggunaan refrigeran sintetik.

4. Lebih dingin

Hal ini dikarenakan sifat termodinamika (kalor laten) yang dimiliki oleh refrigeran hidrokarbon

lebih besar sehingga proses pendinginan menjadi lebih cepat dan udara keluaran yang

dihasilkan lebih dingin.

5. Kompatible

Refrigeran hidrokarbon dapat digunakan di semua jenis mesin pendingin, kecuali mesin

sentrifugal.

6. Drop-in subtitute

Penggunaan refrigeran hidrokarbon tidak memerlukan proses penggantian komponen peralatan

AC (sistem refrigerasi), dan tidak merusak komponen AC.

Kelemahan refrigeran hidrokarbon adalah sifat mudah terbakar dari hidrokarbon itu sendiri.

Masalah ini dapat diatasi dengan menjaga sistem refrigerasi dimana refrigeran tidak berhubungan

langsung dengan ruang yang akan dikondisikan. Refrigeran digunakan untuk mendinginkan air

(refrigeran sekunder) sehingga mencapai temperatur tertentu, kemudian refrigeran sekunder tersebut

dialirkan ke koil-koil pendingin yang berada di dalam ruangan (fan coil unit).

Aspek Safety

Beberapa alasan pentingnya aspek safety di dalam penggunaan refrigeran antara lain :

1. Pada dasarnya, semua jenis refrigeran dapat mengakibatkan “cold burn” pada kulit sehingga

harus dihhindai kontak langsung dengan anggota tubuh.

2. Refrigeran hidrokarbon memiliki kelemahan yaitu sifat yang mudah terbakar (flammable).

3. Refrigeran setelah masuk ke dalam sistem refrigerasi akan tercampur dengan pelumas

kompresor sehingga kalau terjadi bocor akan rawan terhadap api.

Page 6: Refrigrant Musicool

Pada proses pembakaran, energi panas (api) dapat terbentuk apabila memenuhi persyaratan

segitiga api, yaitu bahan bakar (fuel), udara (air), dan sumber api (heat) seperti ditunjukkan pada

gambar 7.

Gambar 2. Segitiga Api

Refrigeran hidrokarbon termasuk ke dalam jenis bahan bakar. Di dalam udara bebas terdapat

21% kandungan oksigen dan 79% kandungan nitrogen yang termasuk kedalam segitiga api. Dari 3

komponen segitiga api yang ada, terdapat 2 komponen yang memenuhi persyaratan timbulnya api

yaitu adanya oksigen di udara dan hidrokarbon yang merupakan bahan bakar. Oleh karena itu, untuk

mencegah terjadinya percikan api dari penggunaan hidrokarbon, perlu adanya penanganan terhadap

sumber api yaitu saklar AC. Langkah preventif untuk mencegah terjadinya percikan api adalah

dengan tidak meletakkan saklar di bawah AC, karena apabila terjadi kebocoran di dalam

penggunaannya, hidrokarbon akan terkumpul ke bawah. Hal ini dikarenakan densitas hidrokarbon

lebih berat dari udara. Oleh karena itu, penempatan saklar AC hendaknya di samping atau di atas

AC.

Mengingat banyaknya peralatan elektronik yang ada di lantai, dan apabila terjadi kebocoran

hidrokarbon, kondisi ini tidak langsung menyebabkan terjadinya percikan api. Hal ini dikarenakan

adanya batasan minimum dan maksimum refrigeran hidrokarbon dapat terbakar, seperti ditunjukkan

pada gambar 8.

0% 100%

Gambar 3. Batasan refrigeran dapat terbakar

LFL setara dengan 35 g/m3 refrigeran hidrokarbon di udara. Untuk alasan keamanan, volume

maksimum refrigeran hidrokarbon yang diperbolehkan adalah 8 g/m3 di ruangan tertutup.

LFL [Volume %]R-600a 1.95Propane 2.1

UFL [Volume %]R-600a 9.1Propane 9.5

LFL = Lower Flammability Limit UFL = Upper Flammability Limit

Page 7: Refrigrant Musicool

Tindakan pencegahan terhadap terjadinya percikan api dapat dilakukan dengan menambahkan

sealen atau proteksi terhadap sambungan antara selang refrigeran dengan kompresor, karena

kebocoran refrigeran sering terjadi di antara sambungan antara selang refrigeran dengan kompresor.

Sealen yang dipasangkan di sambungan selang berupa sealen silikon yang tidak mudah terkena

korosi akibat hidrokarbon.

Selain itu, aspek keselamatan terhadap penggunaan refrigeran hidrokarbon dilihat dari

kompetensi/kemampuan teknisi di dalam melakukan retrofit (penggantian refrigeran), pengisian

refrigeran, maupun di dalam melakukan pengecekan berkala.

Merek Dagang Refrigeran Hidrokarbon

Terdapat beberapa merek dagang refrigeran hidrokarbon, baik produk dalam negeri maupun luar

negeri. Refrigeran produksi dalam negeri diantaranya adalah Musicool (Pertamina) dan Artek (PT.

Greenstar Artek Indonesia), sedangkan refrigeran produksi luar negeri antara lain Duracool (Duracool

Refrigerant.Inc) dan HyChill (HyChill Australia).

Refrigeran Musicool

Keutamaan refrigeran Musicool antara lain ramah terhadap lingkungan, memiliki kandungan

panas laten yang tinggi, cocok dengan pelumas kompresor jenis mineral dan sintetik, dapat

menghemat listrik, berat molekulnya lebih ringan, waktu pencapaian temperatur rendah/dingin lebih

cepat, pemakaiannya didukung oleh peraturan nasional dan internasional, serta tidak korosif, tidak

beracun, dan tidak berbau.

Hasil uji laboratorium Pertamina menunjukkan bahwa hidrokarbon Musicool mampu

menggantikan refrigeran sintetik secara langsung tanpa penggantian komponen sistem refrigerasi.

Namun yang harus diperhatikan adalah kesamaan tipe dari refrigeran yang digunakan sebelumnya

dengan tipe refrigeran hidrokarbon Musicool. Adapun jenis refrigeran Musicool yang tersedia antara

lain :

- Musicool – 12 sebagai pengganti freon R - 12

- Musicool – 22 sebagai pengganti freon R - 22

- Musicool – 134 sebagai pengganti freon R - 134a

- Musicool – 502 sebagai pengganti R - 502

- Musicool – 600 sebagai pengganti R - 600a

Spesifikasi bahan kimia dan hazards dari refrigeran Musicool ditunjukkan pada tabel 5. Tabel 6

menjelaskan mengenai komposisi dari refrigeran Musicool, tabel 7 menunjukkan sifat fisik kimia

refrigeran Musicool, dan tabel 8 menunjukkan perbandingan sifat fisik kimia dari refrigeran sintetik

dan hidrokarbon.

Tabel 3. Spesifikasi bahan kimia dan hazards

Spesifikasi bahan kimia Formula C3H8

Massa molar 44.1 g/mol Fasa Colorless gas

Titik leleh -187.7 °C, 85.5 K, -305.9 °FTitik didih -42.1 °C, 231.1 K, -43.8 °F

Page 8: Refrigrant Musicool

MC-22 MC-12 MC-134 MC-600

Ethane, % wt < 0,5 traces traces Traces

Propane, % wt > 99,5 * ** < 0,3

i- Butane, % wt < 0,3 * ** > 99,5

n-Butane, % wt < 0,3 * ** < 0,5

Pentane< 100 ppm

< 100 ppm

< 100 ppm

< 0,3% wt

n-Hexane< 50 ppm

< 50 ppm

< 50 ppm

< 50 ppm

Olefins< 0,03%

wt< 0,03%

wt< 0,03%

wt< 0,03%

wt

Water Content< 10 ppm

< 10 ppm

< 10 ppm

< 10 ppm

Sulphur Content < 2 ppm < 2 ppm < 2 ppm < 2 ppm

MC-12 / MC-134

MC-22 MC-600

Physical State Gas Gas GasSpecific Gravity 0.552 0.529  -Evaporation Rate

Fast>1 (1=n-butylacetate)

Fast>1 (1=n-butylacetate)

Fast>1 (1=n-butylacetate)

Freezing Point n. av. -188o C  -

pH n. ap. n. ap. n. ap.

Odour & Appearance

Colorless Gas, Sweet Petroleum

odor stench to allow leak

detection

Colorless Gas, Sweet Petroleum

odor stench to allow leak

detection

Colorless Gas, Sweet Petroleum

odor stench to allow leak

detectionVapour Pressure 5.5 94.86 34.983

Vapour Density12.56 kg /

m3

20564 kg /

m3

9.1065 kg /

m3

HS Code 271119 271112 271113

Hazards Klasifikasi Mudah terbakar (F+)Titik api -104 °C, 169 K

Temperatur autoignition

540 °C, 813 K

Batas explosive 2.37 – 9.5%

Tabel 4. Komposisi Musicool

Tabel 5. Sifat fisik kimia Musicool

Page 9: Refrigrant Musicool

Tabel 6. Perbandingan sifat fisik kimia Musicool MC-22 dengan Freon R-22

No Parameter MC-22 R-22 EFEK

1Panas Jenis Cairan Jenuh pd 37,8o C, Kj/Kg

2,909 1,325

Efek refrigerasi lebih baik

2Panas Jenis Uap Jenuh pd 37,8o

C, Kj/Kg2,238 0,9736

3Konduktivitas Termal Cairan Jenuh pd 37,8o C, w/m  

0,0868 0,0778

4Konduktivitas Termal Uap Jenuh pd 37,8o C, w/m

0,0211 0,0128

5Kerapatan Cairan Jenuh pd 37,8o C, (kg/m3)

471,3 1.138,0

Pemakaian energi lebih kecil, kerja kompresor lebih ringan

6Kerapatan Cairan Jenuh pd 37,8o C, (kg/m3)

28,53 62,46

7Kerapatan Uap Jenuh pd 37,8o

C, (kg/m3)2,412 4,705

8Viskositas Cairan Jenuh pd 37,8o C, (uPa-s)

84,58 143,1

9Viskositas Uap Jenuh pd 37,8o

C, (uPa-s)9,263 13,39

Sejak diluncurkan pada bulan Agustus 2004, refrigeran Musicool sudah digunakan di berbagai

gedung dan perkantoran baik di Jakarta maupun di daerah lain di Indonesia. Tabel 9 menunjukkan

perusahaan-perusahaan yang telah menggunakan refrigeran Musicool. Tabel 10 menunjukkan contoh

perhitungan efisiensi ekonomi (rasio pengurangan energi listrik) dari berbagai instansi pengguna

refrigeran Musicool.

Tabel 7. Pengguna refrigeran Musicool (sumber : Pertamina UP III – Plaju)

No. Perusahaan Lokasi Jenis Usaha Jenis AC1 The Residence Sultan Jakarta Apartemen Chiller/Sentral2 Panorama Regency Hotel Batam Hotel Chiller/Sentral3 The Patra Bali Resort & Villas Bali Hotel Multi Split

4Kementrian Pendidikan & Kebudayaan

Jakarta Kementrian Split & Sentral

5 Kementrian ESDM Jakarta Kementrian Split6 Pemerintahan Kota Bekasi Bekasi Pemerintahan Split7 PT. Waskita Karya Jakarta BUMN Chiller/Sentral8 BNI Jatinegara Jakarta BUMN Chiller/Sentral9 BNI Matraman Jakarta BUMN Chiller/Sentral

10 PT. Wijaya Karya Jakarta BUMN Chiller/Sentral11 Gd. Kwarnas Pramuka Jakarta Gd. Perkantoran Chiller/Sentral12 PT. NOK Indonesia Bekasi Industri Split

13PT. Panasonic Shikoku Electronics

Bekasi Industri Split & Sentral

14 PT. Dystar Colors Indonesia Cilegon Industri Split15 PT. Dystar Colors Indonesia Serang Industri Split & Sentral16 PT. Gaya Motor (Astra Group) Jakarta Industri Split & Sentral

17PT. Panasonic Semiconductor Ind

Karawang Industri Split & Sentral

18 PT. Honda Prospect Motor Karawang Industri Chiller & Split19 PT. Digital Media Teknologi Bekasi Industri Chiller/Split Duct20 PT. Asia Pasifik Fortuna Sari Tangerang Industri Chiller & Split21 PT. Colorpack Indonesia Tangerang Industri Chiller & Split

22PT. Isuzu Astra Motor Internasional

Jakarta Industri Split/Split Duct

Page 10: Refrigrant Musicool

23 PT. Sinar Sosro Jakarta Industri Duct24 PT. Agel Langgeng Jakarta Industri Split Duct25 PT. Akasha Wira Internasional Bogor Industri Chiller/Sentral26 RS. Juwita Bekasi Rumah sakit Split27 RS. Siloam Cikarang Rumah sakit Chiller/Sentral28 Klinik Jasa Marga Jakarta Klinik Split29 PT. Rekayasa Industri Jakarta BUMN Chiller/Sentral30 PT. Indonesia Power – Grati Pasuruan BUMN Split Duct

31PT. Telkom – area network Jatinegara

Jakarta BUMN Split & PAC

32PT. Telkom – area network Gambir

Jakarta BUMN Split & PAC

33 PT. Telkom – area network Kota Jakarta BUMN Split & PAC34 PT. Telkom – area network Bogor Bogor BUMN Split & PAC

35PT. Pertamina Geothermal Energy

Kamojang BUMN Split & Sentral

36 PT. Pertamina Jakarta BUMN Chiller/Sentral37 PT. Pertamina EP field Rantau Aceh BUMN Split

Tabel 8. Rasio pengurangan energi listrik (sumber : Pertamina UP III – Plaju)

No Instansi Lokasi Rasio penghematan listrik 1 PT. Pertamina EP field Rantau Aceh 25.8%2 PT. Telkom – area network Bogor Bogor 20.6%3 The Patra Bali Resort & Villas Bali 24.4%4 PT. Panasonic Shikoku Electronics Cibitung 19.7%5 PT. Honda Prospect Motor Karawang 19%

Perhitungan Efisiensi Ekonomi Penggunaan Refrigeran Musicool

Untuk mengetahui total penghematan terhadap penggunaan refrigeran Musicool (MC-22) di

HOSBU 1 sebagai pengganti refrigeran R-22, maka dilakukan perhitungan efisiensi ekonomi

dengan asumsi sebagai berikut :

1. Jumlah AC yang ada di HOSBU 1 adalah 85 unit (2 PK) dan jenis AC Split

2. Daya listrik yang digunakan adalah 900 watt

3. Konstanta konversi daya listrik sebesar 0.74, yang diperoleh dari hasil perhitungan

berdasarkan contoh yang dilakukan oleh Pertamina Eksplorasi & Produksi – Field Rantau,

Aceh

Hasil perhitungan efisiensi ekonomi penggunaan refrigeran Musicool ditunjukkan pada tabel

11.

Tabel 9. Perhitungan efisiensi ekonomi penggunaan refrigeran Musicool

Penghematan energi listrik

Jumlah unit AC 85

Total daya listrik sebelum konversi (kW) 76,5

Total daya listrik setelah konversi (kW) 56,7463995

Total penghematan listrik yang diperoleh (kW) 19,7536005

Ratio penghematan listrik (%) 25,8217

Estimasi Penghematan Biaya Listrik  

Estimasi rata-rata pemakaian unit AC per hari (jam) 12

Rata-rata hari kerja per bulan 20

Tarif dasar listrik (Rp) Rp 1.100

Page 11: Refrigrant Musicool

Penghematan biaya listrik (kWH) per bulan 4740,86412

790,14402 kWH x Rp 1.100 Rp 5.214.951

Penghematan biaya listrik (kWH) per tahun Rp 62.579.406

Kontribusi pengurangan emisi CO2 

Pengurangan emisi CO2 dalam satu bulan (kg) 3792,691296

pengurangan emisi CO2 dalam satu tahun (MTon) 45,51229555

Dari tabel 11, dapat disimpulkan bahwa :

1. Rasio penghematan listrik yang diperoleh dari proses konversi refrigeran sintetik menjadi

refrigeran hidrokarbon adalah sebesar 25,8%

2. Dengan mengacu kepada pemakaian listrik 12 jam/hari, rata-rata hari kerja per bulan adalah

20 hari, dan tarif dasar listrik yang berlaku di 2012 adalah Rp 1.100, maka diperoleh bahwa

penghematan biaya listrik (kWH) per bulan sebagai akibat dari konversi refrigeran sintetik

menjadi refrigeran hidrokarbon di HOSBU 1 adalah sebesar Rp 5.214.951 dan penghematan

biaya listrik per tahun sebesar Rp 62.579.406.

3. Kontribusi pengurangan emisi gas CO2 dalam satu bulan yaitu sebesar 3.792,691 kg.

Refrigeran Artek

PT. Greenstar Artek Indonesia merupakan salah satu produsen refrigeran hidrokarbon sebagai

suatu solusi untuk mengurangi efek pemanasan global, yang dikenal dengan nama Artek. Berlokasi di

Jl. Abdul Majid Raya no. 46 A Cipete Jakarta, PT. Greenstar Artek Indonesia memiliki beberapa jenis

refrigeran hidrokarbon sebagai pengganti refrigeran sintetik. Tabel 12 menunjukkan konversi nama

refrigeran sintetik dengan refrigeran hidrokarbon Artek.

Tabel 10. Nama refrigeran hidrokarbon Artek

Refrigeran Sintetik

Refrigeran Hidrokarbon

Struktur KimiaRefrigeran

Hidrokarbon Artek ®

CFCR-11 R1270a Isopentane (C5H10) AR-11R-12 R290/R600a Propana (C3H8)

Isobutana (C4H10)AR-12

R502 R290/R170 Propana (C3H8)Etana (C2H6)

AR-502

R-503, R-13, R-23 R170 Etana (C2H6) AR-23HCFCR-22, R-13B1 R290 Propana (C3H8) AR-22HFCR-134a R290/R600a Propana (C3H8)

Isobutana (C4H10)AR-134a

R-404a, R-507, R-407a, R-407b, R-508a, R-508b

R290/R170 Etana (C2H6) AR-404, AR-407, AR-507, AR-508, AR-502

R-407c, R-410a, R-410b

R290/R170 Propana (C3H8) AR-22, AR-407c, AR-410a, AR-410b

NH3 (amonia) R290 Propana (C3H8) AR-22

Page 12: Refrigrant Musicool

Penghematan energi listrik dari penggunaan refrigeran hidrokarbon Artek bergantung kepada

tipe/jenis AC dan berapa kekuatan AC (PK). Tabel 13 menunjukkan rasio penghematan listrik dari

penggunaan refrigeran Artek terhadap berbagai tipe AC.

Tabel 11. Rasio penghematan listrik

Tipe AC PK Rasio Penghematan ListrikRefrigerator & Chiller 0,08 – 0,5 PK 5 – 10%Split & AC Window 0,5 – 2,5 PK 10 – 15%

AC Split ≥3 PK 15 – 25%Temperatur rendah (Freezer) ≥3 PK 20 – 35%

Sejak diluncurkan pada tahun 1996, refrigeran Artek sudah digunakan di berbagai industri,

bandara, dan penggunaan AC untuk kendaraan. Tabel 14 menunjukkan pengguna refrigeran Artek

dan efisiensi ekonomi dilihat dari jumlah refrigeran yang digunakan.

Tabel 12. Pengguna refrigeran Artek

No Pengguna Refrigeran Artek Lokasi1 KUD Ujung Berung Bandung2 KUD Cikajang Garut3 Bandara Juanda Surabaya4 Bandara Sepinggan Balikpapan5 PT. Caltex Riau6 Panasonic Batrey Batam7 VICO Indonesia Balikpapan8 Oberoy Hotel Lombok9 Universitas Negeri Padang Padang10 Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung11 Badan Sertifikasi dan Standarisasi Surabaya12 Universitas Pembangunan Nasional Jakarta13 Universitas Indonesia Jakarta14 Politeknik Negeri Bandung Bandung15 Gedung Sucofindo Pusat Jakarta16 Cilegon Mall Banten17 PT. Sumiden (steel factory) Cimanggis18 PT. SKF (Bering factory) Jakarta19 RS. Siloam Jakarta20 Bandara Selaparang Mataram21 YPI Pesantren Al Zaytun Indramayu22 LIPI Bandung23 PT. Vastek Prima Bandung24 PT. Grand Textile Industry Bandung25 PT. Himalaya Tunas Texindo Bandung26 PT. Kelian Equatorial Mining Balikpapan27 PT. Al Ma’soem Bandung28 Bank Danamon cabang Permata Hijau Jakarta29 Bank Danamon cabang Cinere Jakarta

Refrigeran Duracool

Refrigeran Duracool merupakan produk refrigeran yang diproduksi oleh Duracool Refrigerant Inc.

Canada. Terdapat tiga tipe refrigeran Duracool sebagai pengganti refrigeran sintetik, yaitu Duracool

12a® sebagai pengganti R-12, Duracool 22a® sebagai pengganti R-22, dan Duracool 502a® sebagai

pengganti R-502.

Page 13: Refrigrant Musicool

Berdasarkan penelitian internal yang dilakukan oleh Duracool, diperoleh bahwa rasio

penghematan listrik dari penggunaan refrigerant Duracool bisa mencapai 35%. Tabel 15

menunjukkan spesifikasi dari refrigeran Duracool untuk masing-masing tipe refrigeran.

Tabel 13. Spesifikasi Duracool

No Tipe Refrigeran Spesifikasi1 Duracool 12a®

Physical State GasSpesific Gravity 0.531Evaporation Rate RapidFreezing Point -285° FpH N/AOdour & Appearance Colorless Gas, Odor addedVapour Pressure 85Vapour Density 1.63

2 Duracool 22a®Physical State GasSpesific Gravity 0.5066Evaporation Rate RapidFreezing Point -305° FpH N/AOdour & Appearance Colorless Gas, Odor addedVapour Pressure 70Vapour Density 1.52

3 Duracool 502a®Physical State GasSpesific Gravity 0.506Evaporation Rate RapidFreezing Point -44.5° FpH N/AOdour & Appearance Colorless Gas, Odor addedVapour Pressure 140Vapour Density 1.50

Refrigeran HyChill

Refrigeran HyChill memiliki 4 tipe refrigeran yaitu HR 12 (gabungan antara R-600a dengan R-

290), HR 22/502 (pengganti dari refrigeran sintetik R-22 dan R-502), HR 290 kemampuan setara

refrigeran sintetik amonia, dan HR 600a. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh HyChill

Australia Pty Ltd, disebutkan bahwa efisiensi penggunaan listrik dari refrigerant HyChill adalah

sebesar 20%. Penggunaan refrigeran HyChill lebih banyak digunakan untuk pengisian AC kendaraan,

seperti untuk kendaraan merek Alfa Romeo 33, Audi 80, BMW318i, Eunos 30X, Ford Bronco, Honda

Accord, Honda City, Honda Civic, Jeep Cherokee, Mazda 323, dll. Tabel 16 menunjukkan spesifikasi

dari refrigeran Duracool untuk masing-masing tipe refrigeran.

Tabel 14. Spesifikasi HyChill

Tipe Refrigeran SpesifikasiHR12 , HR22, HR290 Refrigerant Physical State GasAuto Ignition 460ºCEvaporation Rate RapidVapour Pressure 490kPag Vapour Density 1.5 – 2.0

Page 14: Refrigrant Musicool

Perbandingan refrigeran Musicool, Artek, Duracool, dan HyChill

Berdasarkan penjabaran dan detail produk dari masing-masing refrigeran, maka dapat

disimpulkan kelebihan dan kekurangan dari refrigeran Musicool, Artek, Duracool, dan HyChill yang

ditunjukkan pada tabel 17.

Tabel 15. Perbandingan refrigeran hidrokarbon

Rekomendasi Penggunaan Refrigeran Musicool sebagai Pengganti Refrigeran Sintetik

Refrigeran Musicool direkomendasikan sebagai refrigeran sintetik untuk digunakan di lingkungan

HOSBU 1 PT. PGN (Persero) Tbk. Pertimbangan yang digunakan adalah :

1. Dengan menggunakan Musicool, PT. PGN berkontribusi dalam pemakaian produk lokal dalam

negeri yang sesuai dengan Surat Edaran Menteri Negara BUMN kepada Direksi BUMN No.

SE-02/BBU/2006 tgl 23 Januari 2006 tentang Perusahaan BUMN & Anak perusahaan di

lingkungan BUMN untuk mengutamakan produk dalam negeri

2. Musicool merupakan produk dari Pertamina dengan jumlah pengguna Musicool mencapai 37

kantor dan instansi sejak diluncurkan tahun 2004

3. Salah satu pengguna Musicool adalah kantor area Cirebon PT. PGN (Persero) Tbk, yang

menggunakan pada tahun 2010 dan sudah memperoleh sertifikasi penghematan energi dari

Pertamina

Musicool Artek Duracool HyChill

Produsen Pertamina UP III Plaju-Palembang

PT. Greenstar Artek Indonesia Duracool Refrigerant Inc.

CanadaHyChill Australia Pty

LtdProduksi Lokal Lokal Internasional Internasional

Distibutor di Indonesia

Pertamina UP III Plaju-Palembang

PT. Greenstar Artek Indonesia PT. Gendaindo Pratama -

- British Standard/BS 4434 tahun 1995

- ANSI/ASHRAE 15 - 1992 - Clean Air Act : 1990 - ISO 5149

- AS/NZS-1677 - ANSI/ASHRAE 34 - 1992 - SNAP regulation section 612 - BS 4434 - 1995- SNI 06-6500-2000 - BS 4434 : 1995 - Australia/New Zealand

Standard AS 1677-1998

- SNI 06-6511-2000 - AS/NZS 1677 : 1998- SNI 06-6512-2000 - SNI-06-6500-2000- SNI 7647 - 2010 - SNI-06-6501.1-2000

- SNI-06-6501.2-2000

Kemasan Tabung dengan

ukuran 3 kg, 6 kg, 9 kg, dan 45 kg

Tabung dengan ukuran 3 kgRecharge kit, Tabung 12 kg, dan

kaleng 6ozTabung dengan ukuran 9

kg

Rasio penghematan

listrik

±20% ±5% - ±35% ±35% ±20%

Instansi pengguna

PT. Sinar Sosro, PT. Pertamina, PT. Isuzu Astra Motor Internasional, PT. Pertamina Geothermal Energy, PT. Pertamina EP field Rantau

Bandara Sepinggan, Bandara Juanda, Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Indonesia, LIPI Bandung, Bank Danamon cabang Cinere Jakarta

tidak ada data tidak ada data

Jasa konverter Ada Tidak ada data tidak ada data tidak ada data

Prosedur keamanan & keselamatan

Page 15: Refrigrant Musicool

4. Refrigeran Musicool sudah mengikuti prosedur keamanan dan keselamatan yang berstandar

internasional dan berstandar SNI

5. Rasio pengurangan energi listrik yang dihasilkan dari penggunaan refrigerant Musicool yaitu

±20%, yang diperoleh dari perhitungan penggunaan AC di kantor dan instansi

6. Kemasan yang lebih variatif (ukuran tabung 3 kg, 6 kg, 9 kg, dan 45 kg)

7. Jasa konversi freon AC ke Musicool mudah diperoleh, karena Pertamina menyediakan layanan

jasa untuk melakukan konversi tersebut

Kesimpulan

1. Penggunaan refrigeran hidrokarbon memberikan kontribusi bagi penyelamatan lingkungan dari

penipisan lapisan ozon dan pemanasan global

2. Sifat fisika dan termodinamika yang lebih baik, menjadikan refrigeran hidrokarbon lebih hemat

energi dilihat dari pengurangan energi listrik yang digunakan dibandingkan dengan penggunaan

refrigeran sintetik

3. Rekomendasi penggunaan refrigeran Musicool dapat digunakan sebagai alternatif pengganti

refrigeran sintetik untuk diterapkan di lingkungan HOSBU 1 PT. PGN (Persero) Tbk.