refleksikasus aci

8
FORM REFLEKSI KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ______________________________________________________________________ _______________________ Nama Dokter Muda : Aci Dwi Lestari NIM: 09711060 Stase : Kulit dan Kelamin Identitas Pasien Nama / Inisial : sdr.U No RM : 146608 Umur : 17 tahun Jenis kelamin : laki- laki Diagnosis/ kasus : Agne Vulgaris Pengambilan kasus pada minggu ke : 3 Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib) a. Ke-Islaman* b. Etika/ moral c. Medikolegal d. Sosial Ekonomi e. Aspek lain Form uraian 1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ). Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin diantarkan oleh ayahnya dengan keluhan terdapat bintil-bintil kemerahan yang tidak disertai gatal di pipi kanan kiri dan dahi yang menganggu penampilan. Bintil-bintil kemerahan Page 1

Upload: aci-dwi-lestari

Post on 15-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

refkas

TRANSCRIPT

FORM REFLEKSI KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA_____________________________________________________________________________________________Nama Dokter Muda: Aci Dwi Lestari

NIM: 09711060Stase

: Kulit dan KelaminIdentitas Pasien

Nama / Inisial

: sdr.U

No RM

: 146608Umur

: 17 tahun

Jenis kelamin: laki-lakiDiagnosis/ kasus : Agne VulgarisPengambilan kasus pada minggu ke : 3Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib)a. Ke-Islaman*

b. Etika/ moral

c. Medikolegal

d. Sosial Ekonomi

e. Aspek lain

Form uraian1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang diambil ).

Pasien datang ke Poli Kulit dan Kelamin diantarkan oleh ayahnya dengan keluhan terdapat bintil-bintil kemerahan yang tidak disertai gatal di pipi kanan kiri dan dahi yang menganggu penampilan. Bintil-bintil kemerahan yang tidak disertai gatal dan nyeri dirasa timbul mulai sejak 1 tahun yang lalu dan keluhan dirasa semakin banyak pada bagian pipi dan dahi. Keluhan ini pertama muncul dirasa pada bagian pipi dan sebelumnya pasien merasa kulitnya berminyak dan pasien sering memencet sampai keluar lemak. Sejak kulitnya agak berminyak mulai timbul bintil-bintil pada pipi dan sering dipencet kemudian semakin banyak dan juga ada dibagian dahi. Pasien sebelumnya belum pernah memeriksakannya ke dokter. Karena pasien merasa keluhan ini menganggu penampilan maka pasien memuruskan untuk memeriksakannya. Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki riwayat alergi dan belum pernah mengalami riwayat serupa.

Menurut keterangan pasien, pasien jarang membersihkan mukanya setelah beraktivitas diluar rumah hanya memakai sabun muka saat pasien mandi dan kadang-kadang sering mengganti sabun mukanya yang dibeli dipasaran.

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus

Agne Vulgaris adalah suatu peradangan klinis pada folikel pilosebaseus yang secara klinis ditandai dengan adanya komedo,papul, pustul,nodul dan kista pada daerah predileksi, yaitu wajah, bahu, lengan atas, dad, dan punggung bagian atas yang sering dijumpai pada usia remaja.

Agne Vulgaris ini biasanya timbul pada masa pubertas dan pada wanita insidensi terbanyak pada usia 14-18 tahun sedangkan pada laki-laki 16-19 tahun. Pada waktu pubertas terdapat kenaikan hormon androgen yang beredar dalam darah yang dapat menyebabkan hiperplasia dan hipertrofi glandula sebasea.

Faktor yang menyebabkan timbulnya Agne Vulgaris yaitu Sebum, dimana merupakan faktor utama penyebab timbulnya acne, biasanya agne yang keras selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak. Kemudian penyebab yang kedua adalah bakteri, biasanya mikroba yang terlibat dengan proses terbentuknya acne adalah Corynebacterum acne, Staphylococcus epidermis, dan pityrosporum ovale. Penyebab yang ketiga adalah faktor herediter yang berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar kulit (glandula sebasea) dan biasanya sensitif terhadap hormon androgen. Faktor yang keempat adalah hormon, yaitu hormon androgen, hormon estrogen, dan hormon progesteron. Hormon androgen berasal dari testes dan kelenjar anak ginjal (adrenal) yang menyebabkan kelenjar palit bertambah besar dan produksi sebum meningkat. Sedangkan hormon estrogen menurunkan kadar gonadrotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis dan hormon gonadrotropin dapat menurunkan produksi sebum. Sedangkan secara fisiologis hormon progesteron tidak berefek pada aktivitas kelenjar lemak, produksi sebum tetap selama siklus haid, tapi kadang progesteron dapat menyebabkan acne pre menstruasi. Faktor resiko utama bagi penyakit ini adalah faktor genetik dan beranjaknya usia remaja. Penyakit ini lebih sering dijumpai pada usia 16-19 tahun, yaitu usia beranjak dewasa dan faktor genetik. Pada pasien ini, faktor resiko pertamanya adalah usia, dimana usia pasien 17 tahun, dimana usia pasien menginjak usia remaja dan pasien memiliki keluarga yang mengalami keluhan serupa dan pasien banyak aktivitas diluar rumah dan pasien sering gonta ganti pembersih wajah.

3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai * *pilihan minimal satu

Seorang pasien memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalaninya, yang sudah diatur di dalam UU kesehatan. Hak pasien dalam UU No.44/ 2009 tentang rumah sakit (pasal 32 UU 44/2009) menyebutkan bahwa setiap pasien mempunyai hak sebagai berikut, diantaranya:

Memperoleh informasi tentang hak dan kewajinban pasien

Memperoleh layanan yang elektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi

Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain (second opinion) yan mempunyai surat izin praktek (SIP) baik didalam maupun di luar Rumah sakit

Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya

Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya

Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan

Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis

Sementara itu kewajiban pasien diatur diantaranya dalam UU No 29 tahun 2004 tentang praktik Kedokteran, terutama pasal 53 UU, yang meliputi:

Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatanya

Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter dan dokter gigi

Mematuhi ketentuan yang berlaku di saryankes Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Dari segi etika / moral tindakan yang dilakukan di rumah sakit terhadap pasien sudah sesuai dengan etika. Dokter dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan kode etik meliputi etika terhadap ilmu biomedis yang memiliki 4 prinsip dasar yaitu:

1. beneficence (asas berbuat baik, melindungi hak pasien, memaksimalkan akibat baik dari upaya pengobatan pasien), pada kasus ini dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan seksama, dokter melakukan anamnesis dengan ramah dan terarah. Setelah mendiagnosis, dokter memberikan obat yang sesuai dan tidak lupa dokter memberikan informasi mengenai penyakit pasien, obat yang akan diberikan dan bagaimana cara mengkonsumsinya. 2. non maleficence (prinsip moral dokter dilarang melakukan tindakan buruk yang mencelakakan pasien)3. justice (prinsip moral yang tujuanya menjamin nilai manusia sebagai makhluk berakal budi)

pada kasus ini dokter memberikan pelayanan terbaik pada pasien, dokter tidak membedakan apakah pasien adalah pasien umum ataukah pasien jamkesmas.

4. otonom yaitu prinsip moral untuk menghargai hak pasien salah satunya dengan informed consent serta hak pasien untuk mengambil keputusan.

Salah satu bentuk menghargai pasien adalah dengan melakukan informed consent, sebelum dokter melakukan pemeriksaan , dokter meminta persetujuan terlebih dahulu kepada pasien.

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuaiPasien dalam kasus ini tampak kurang bersih, diduga pasien terkena penyakit ini karena kurangnya perhatian akan kebersihan diri serta lingkungan. Sesungguhnya agama Islam sangatlah memperhatikan kesehatan dan kebersihan. Kalangan ahli kedokteran Islam menyebutkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Al-Quran dan hadis berpesan agar manusia memperhatikan kebersihan, seperti ditegaskan di surat al maidah : 6 dan surat al-nisa: 43, ayat yang mewajibkan berwudlu atau mandi sebelum solat karena membasuh dengan air merupakan cara untuk membersihkan diri dari kotoran yang menempel dibadan.Ajaran Islam sangat memperhatikan masalah kebersihan yang merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu kedokteran. Dalam terminologi Islam, masalah yang berhubungan dengan kebersihan disebut dengan al-Thaharat. Dari sisi pandang kebersihan dan kesehatan, al-thaharat merupakan salah satu bentuk upaya preventif, berguna untuk menghindari penyebaran berbagai jenis kuman dan bakteri.

Umpan balik dari pembimbing

.,...

TTD Dokter Pembimbing

TTD Dokter Muda

-----------------------------------

--------------------------------

Page 1