referat trauma listrik

25
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN REFERAT AGUSTUS 2008 TRAUMA LISTRIK OLEH : M.LEO TAHRIUM M.LEO TAHRIUM C 111 01 071 C 111 01 071 HUTRI YUNUS HUTRI YUNUS C 111 02 072 C 111 02 072 FREZZY S.SAMUEL FREZZY S.SAMUEL C 111 03 058 C 111 03 058 TAUFIQURACHMAN TAUFIQURACHMAN C 111 03 141 C 111 03 141 PEMBIMBING : dr. DENNY MATHIUS SUPERVISOR : Prof. Dr. dr. Johanna M. Kandow, SpPA(K), DFM, SpF LIBRARY MANAGER DATE SIGNATURE

Upload: vic-william

Post on 02-Jan-2016

322 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

trauma listrik

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Trauma Listrik

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGALFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

REFERAT AGUSTUS 2008

TRAUMA LISTRIK

OLEH :

M.LEO TAHRIUMM.LEO TAHRIUM C 111 01 071C 111 01 071HUTRI YUNUSHUTRI YUNUS C 111 02 072C 111 02 072FREZZY S.SAMUELFREZZY S.SAMUEL C 111 03 058C 111 03 058TAUFIQURACHMANTAUFIQURACHMAN C 111 03 141C 111 03 141

PEMBIMBING :dr. DENNY MATHIUS

SUPERVISOR :Prof. Dr. dr. Johanna M. Kandow, SpPA(K), DFM, SpF

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK DI BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2008

LIBRARY MANAGER

DATE SIGNATURE

Page 2: Referat Trauma Listrik

TRAUMA LISTRIK

PENDAHULUAN

Luka adalah suatu keadaan ketidaksinambungan jaringan tubuh yang terjadi akibat

kekerasan. Dalam kesempatan kali ini kami akan membahas tentang luka bakar

khususnya luka bakar yang disebabkan oleh sengatan listrik. (1)

Luka bakar adalah suatu trauma yang dapat disebabkan oleh panas, arus listrik,

bahan kimia, petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan-jaringan yang lebih dalam.

Dalamnya luka bakar tergantung tinggi panasnya, penyebab dan lamanya kontak dengan

kulit. (2)

Luka listrik adalah salah satu jenis luka karena peristiwa fisika. Trauma listrik

terjadi saat seseorang menjadi bagian dari sebuah perputaran aliran listrik atau

disebabkan oleh terkenanya pada saat berada dekat dengan sumber listrik. Rangkaian

listrik dalam hal ini adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling

dihubungkan dengan cara-cara tertentu. Elemen atau komponen memiliki dua buah

terminal atau kutub pada kedua ujungnya. Pembatasan elemen atau komponen listrik

pada Rangkaian Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan

pasif. Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber

tegangan dan sumber arus. Elemen lain adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak

dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya dapat

menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau banyak juga

yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R.(2,3)

Cedera Akibat Listrik merupakan kerusakan yang terjadi jika arus listrik mengalir

ke dalam tubuh manusia dan membakar jaringan ataupun menyebabkan terganggunya

fungsi suatu organ dalam. Tubuh manusia adalah penghantar listrik yang baik. Kontak

langsung dengan arus listrik bisa berakibat fatal. Arus listrik yang mengalir ke dalam

tubuh manusia akan menghasilkan panas yang dapat membakar dan menghancurkan

jaringan tubuh. Meskipun luka bakar listrik tampak ringan, tetapi mungkin saja telah

terjadi kerusakan organ dalam yang serius, terutama pada jantung, otot atau otak. (14)

Page 3: Referat Trauma Listrik

Luka yang diakibatkan oleh arus listrik yang fatal umumnya disebabkan oleh

kecelakaan, dan lebih sering pada arus bolak-balik (AC) daripada searah (DC).

Kerusakan yang diakibatkan oleh trauma listrik disebabkan oleh dua mekanisme yaitu

terjadinya pemanasan dan aliran listrik itu sendiri yang melewati jaringan. Pemanasan

akan menyebabkan nekrosis koagulatif dan aliran listrik pada jaringan akan menyebabkan

kerusakan membran sel. Kerusakan terbesar biasanya pada sel-sel saraf pembuluh darah

dan otot. (2)

Faktor-faktor yang berperan didalam terjadinya luka akibat arus listrik adalah (4,5,6,7,8) :

1. Tegangan (volt), tegangan rendah (600 volt atau kurang dari 600 volt), tegangan

tinggi ( lebih dari 600 volt).

2. Kuat arus (ampere), makin besar arus, makin berbahaya bagi kelangsungan hidup.

3. Jenis arus listrik, sensitifitas terhadap arus listrik bolak balik (AC) 4-6 kali lebih

besar dibandingkan arus listrik searah (DC).

4. Tahanan kulit (ohm), tahanan dari tubuh yang terbesar adalah kulit, tulang, lemak.

5. Arah aliran listrik , mematikan bila melintasi otak atau jantung; misalnya arah

aliran dari kepala ke kaki atau lengan ke lengan

6. Luas permukaan kontak, Luas 50 cm2 dapat mematikan tanpa menimbulkan jejas

listrik

7. Lama kontak, waktu lamanya seseorang kontak dengan benda yang beraliran

listrik menentikan kecepatan datangnya kematian. Sebagai contoh, bila intensitas

sekitar 70-300mA, maka kematian akan terjadi dalam waktu 5 detik; sedangkan

pada intensitas sekitar 200-700 mA akan terjadi dalam waktu 1 detik.

8. Keadaan korban

o Kesadaran korban saat mendapatkan trauma listrik

o Riwayat penyakit korban sebelumnya

o Pekerjaan

Page 4: Referat Trauma Listrik

ETIOLOGI

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, trauma listrik terjadi saat seseorang

menjadi bagian dari sebuah perputaran aliran listrik atau bisa disebabkan pada saat berada

dekat dengan sumber listrik. Klasifikasi yang paling sering untuk membagi trauma karena

listrik adalah karena petir, Aliran listrik tegangan rendah arus bolak balik (AC), aliran

listrik tegangan tinggi arus bolak balik (AC) dan arus searah (4)

Petir

Petir/lightening, adalah muatan listrik statis dalam awan dengan voltase sampai

10 mega volt dan kekuatan arus listrik sampai seratus ribu ampere yang dalam waktu

1/1000-1 detik dilepaskan kebumi.(6) Luka karena petir biasanya terjadi saat seseorang

menjadi bagian atau bearada dekat dengan terjadinya petir, secara umum, biasanya

pasien menjdi objek yang paling tinggi dibandingkan sekitarnya atau berada dekat

dengan objek yang tinggi misalnya pohon. Pada saat petir menyambar, biasanya

langit terlihat bersih.(4)

Seseorang yang disambar petir pada tubuhnya terdapat kelainan yang disebabkan

oleh faktor arus listrik, faktor panas dan faktor pemindahan udara.(6)

1. Efek Listrik

o Ada tanda listrik (electrick mark)

o Aborecence mark : gambaran seperti percabangan pohon oleh karena

vasodilatasi pembuluh darah vena pada kulit akibat bersentuhan dengan petir,

gambaran ini akan menghilang setelah beberapa jam

2. Efek panas

o Rambut, pakaian,sepatu, bahkan seluruh tubuh akan terbakar/hangus

o Metalisasi : Logam yang dikenakan korban akan meleleh ( perhiasan, arloji)

3. Efef ledakan (pemindahan udara)

o Setelah kilat udara setempat menjadi vacum lalu diisi oleh udara kembali

sehingga timbul suara menggelegar/guntur

Page 5: Referat Trauma Listrik

o Akibat pemindahan udara ini, pakaian korban koyak, korban terlontar

sehingga terdapat luka akibat persentuhan dengan benda tumpul, misalnya

abrasi, kontusi, patah tulang tengkorak, epidural/subdural bleeding

o Bile tidak meninggal mungkin didapatkan : lumpuh, tuli, buta yang sifatnya

sementara.

Listrik tegangan Tinggi AC

Pada kasus ini tegangan listrik lebih dari 600 volt. Luka listrik karena tegangan

tinggi sering terjadi pada saat terdapat objek yang bersifat konduktif disentuh yang

tersambung dengan sumber listrik bertegangan tinggi. (4)

Listrik tegangan rendah AC

Tegangan rendah adalah 600 volt atau kurang dari 600 volt. Secara umum, ada 2

tipe luka listrik tegangan rendah dengan arus bolak-balik yang memungkinkan : Anak

yang menggigit kawat listrik yang bisa menyebabkan luka berat pada bibir, wajah,

dan lidah, kemudian anak-anak atau orang dewasa yang terjatuh saat menyentuh

objek yang dialiri energi listrik. (4)

Arus searah (DC)

Luka listrik karena arus searah biasanya terjadi saat laki-laki usia muda secara

tidak sengaja menyentuh rel kereta dari sebuah kereta listrik yang sedang berjalan. Arus

searah (DC) kurang berbahaya dibanding arus bolak-balik (AC); arus dari 50-80 mA AC

dapat mematikan dalam hitungan detik, dimana 250 mA DC dalam waktu yang sama

sering dapat selamat. Arus bolak-balik adalah 4-6 kali menyebabkan kematian, sebagian

karena efek bertahan, yang merupakan hasill dari spasme otot tetanoid dan mencegah

korban lepas dari konduktor hidup.(4)

PATOFISIOLOGI

Page 6: Referat Trauma Listrik

Secara umum, energi listrik membutuhkan aliran energi (elektron-elektron) dalam

perjalanannya ke objek. Semua objek bisa bersifat konduktor (menghantarkan listrik)

atau resistor (menghambat arus listrik). Kulit berperan sebagai penghambat arus listrik

yang alami dari sebuah aliran listrik. Kulit yang kering memiliki resistensi sebesar

40.000-100.000 ohm. Kulit yang basah memiliki resistensi sekitar 1000 ohm, dan kulit

yang tebal kira-kira sebesar 2.000.000 ohm. Anak dengan kulit yang tipis dan kadar air

tinggi akan menurunkun resistensi, dibandingkan orang dewasa. Tahanan dari alat-alat

tubuh bagian dalam diperkirakan sekitar 500-1000 ohm, termasuk tulang, tendon, dan

lemak memproduksi tahanan dari arus listrik. Pembuluh darah, sel saraf, membran

mukosa, dan otot adalah penghantar listrik yang baik. Dengan adanya luka listrik , pada

sayatan melintang akan memperlihatkan kerusakan jaringan.(7,9)

Elektron akan mengalir secara abnormal melewati tubuh yang menyebabkan

perlukaan ataupun kematian dengan cara depolarisasi otot dan saraf, menginisiasi aliran

listrik abnormal yang dapat menggangu irama jantung dan otak, atau produksi energi

listrik menyebabkan luka listrik dengan cara pemanasan yang menyebabkan nekrosis dan

membentuk porasi (membentuk lubang di membran sel). (5)

Aliran sel yang melewati otak, baik tegangan tinggi atau tegangan rendah, dapat

menyebabkan penurunan kesadaran dan secara langsung menyebabkan depolarisasi sel-

sel saraf otak. Arus bolak balik dapat menyebabkan fibrilasi ventrikel jika aliran listrik

melewati daerah dada. Hal ini dapat terjadi saat aliran listrik mengalir dari tangan ke

tangan, tangan ke kaki, atau dari kepala ke tangan/kaki. (4,9)

GEJALA KLINIK

Banyaknya penyebab dari kasus luka listrik, sehingga anamnesa yang menunjang

sangat diperlukan baik riwayat penyakit sebelumnya maupun hal-hal spesifik yang

berhubungan dengan kejadian saat seseorang terkena aliran listrik. Arah aliran listrik

penting untuk mengetahui munculnya luka listrik, arah vertikal dapat menjadi lebih

berbahaya daripada arah horizontal. (9)

Page 7: Referat Trauma Listrik

Ada 3 derajat dari beratnya luka bakar pada luka akibat listrik (1,10) :

1. Luka Bakar Derajat I

- Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis (superficial)

- Kulit kering, hiperemis berupa eritem

- Tidak dijumpai bulla

- Nyeri karena ujung-ujung saraf sensoris teriritasi

- Sembuh spontan dalam 5-10 hari

Page 8: Referat Trauma Listrik

2. Luka bakar derajat II

- Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis, berupa reaksi

inflamasi disertai proses eksudasi

- Dijumpai bulla

- Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi

- Dasar luka berwarna merah atau pucat sering terletak lebih tinggi di atas

kulit normal.

- Dibedakan menjadi dua :

a. Derajat dua A (Superficial)

- Kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis.

- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat

dan kelenjar sebasea masih utuh.

- Penyembuhan secara spontan dalam 10-14 hari.

b. Derajat dua B (Deep)

- Kerusakan hampir seluruh bagian dermis

- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat,

kelenjar sebasea masih ada.

- Penyembuhan terjadi lebih lama, tergantung dari biji epitel

yang tersisa. (biasanya lebih satu bulan)

3. Luka Bakar Derajat III

- Kerusakan seluruh tebal dermis dan lapisan yang lebih dalam.

- Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar

sebasea rusak.

- Tidak dijumpai bulla

Page 9: Referat Trauma Listrik

- Kulit yang terbakar berwarna abu-abu dan pucat karena kering letaknya

lebih rendah dibanding kulit sekitar.

- Terjadi koagulasi protein pada epidermis dan dermis.

- Penyembuhan luka terjadi lama karena tidak ada proses epitelisasi spontan

dari dasar luka.

- Nyeri (-), dan hilang sensasi karena ujung-ujung saraf sensorik rusak.

Luka listrik karena tegangan tinggi ataupun karena petir biasanya menyebabkan

luka bakar karena suhu yang mencapai 5000°C, dan luka bakarnya biasanya cukup berat.

Petir juga dapat menyebabkan henti jantung secara tiba-tiba yang menyebabkan asistolik

atau henti napas. Depolarisasi pada jantung menyebabkan asistolik. Depolarisasi otak

dapat menyebabkan kehilangan kesadaran, amnesia, dan koma. Luka listrik juga dapat

menyebabkan disritmia jantung. Kematian mendadak juga bisa diakibat arus listrik bolak

balik bertegangan tinggi karena terjadinya fibrilasi ventrikel. Fibrilasi ventrikel 3 kali

lebih sering terjadi pada aliran yang melewati tangan ke tangan.(7,9,11)

(a) (b)

Gambar (a) Luka listrik pada telapak tangan4

Gambar (b) luka lustrik pada daerah dada9

Page 10: Referat Trauma Listrik

Kematian akibat petir dapat terjadi karena efek arus listrik, efek panas dan efek

ledakan gas panas yang timbul. Secara makroskopik akan ditemukan aborescent mark

(kemerahan kulit seperti percabangan pohon), metalisasi (perpindahan metal dari benda

yang dipakai ke dalam kulit, magnetisasi ( benda metal yang dipakai berubah menjadi

magnet). Pakaian sering terbakar dan compang camping akibat efek ledakan panas (blast

effect)(8)

(c) (d)

Gambar (c) Luka bakar listrik dengan tepi yang meninggi

Gambar (d) Luka akibat petir, gambar seperti percabangan , aborescent markings

Pada pemeriksaan otopsi, dikarenakan tidak ada penemuan khusus pada luka

listrik, sehingga tidak jarang penyebab kematian tidak jelas. (11,12) Pada pemeriksaan luar

pemeriksa mencari electric mark. Electric mark adalah kelainan yang dapat dijumpai

pada tempat dimana listrik masuk ke dalam tubuh. Electric mark berbentuk bundar atau

oval dengan bagian yang datar dan rendah di tengah, dikeliilingi oleh kulit yang

menimbul. Bagian tersebut biasanya pucat dan kulit diluar elektrik mark akan

menunjukkan hiperemis. Bentuk dan ukurannya tergantung dari benda yang berarus

lisrtrik yang mengenai tubuh. (6) Namun demikian, pada kasus terkenanya arus listrik pada

bak mandi misalnya, tidak ditemukan electric mark. (11, 12)

Page 11: Referat Trauma Listrik

(e) (f)

Gambar (e) luka listrik yang menembus sepatu disekitar sol karet. Pada tegangan tinggi

(7600V) 4

Gambar (f) memperlihatkan luka listrik, pada tegangan 120 votl, lutut 4

Joule burn (endogenous burn) dapat terjadi bilamana kontak antara tubuh dengan

benda yang mengandung arus listrik cukup lama, dengan demikian bagian tengah yang

dangkal dan pucat pada electric mark dapat menjadi hitam hangus terbakar. Exogenous

burn, dapat terjadi bila tubuh manusia terkena benda yang berarus listrik dengan tegangan

tinggi, yang memang sudah mengandung panas; misalnya pada tegangan di atas 330 volt.

Tubuh korban hangus terbakar dengan kerusakan yang sangat berat, yang tidak jarang

disertai patahnya tulang-tulang. Selain itu pemeriksa harus mencari adanya gelembung

berisi cairan seperti kulit yang seolah tersentuh api listrik ; kulit yang hangus, jaringan

otot yang ikut hangus, tulang yang ikut meleleh dan membentuk butir kalium fosfat; dan

kawat yang menguap dan berkondensasi di kulit. (6)

Penyebab kematian pada trauma listrik berupa fibrilasi ventrikel, dan kelumpuhan

otot dan pusat pernapasan.(6,13)

Pada kematian akibat fibrilasi ventrikel, dalam autopsi akan ditemukan dilatasi

dari bilik jantung , kadang-kadang dengan peteki dibawah perikardium dan endokardium

ventrikel, ada kongesti dari vena aferent dan pulmonal sianosis. (6)

Page 12: Referat Trauma Listrik

TERAPI

Terlebih dahulu, sebelum penderita ditangani, arus listrik harus diputus. Harus

diingat bahwa penderita mengandung muatan listrik bila masih berhubungan dengan

sumber arus. Kemudian, kalau perlu, dilakukan resusitasi jantung dengan masase jantung

dan napas buatan mulut ke mulut. Cairan parenteral harus diberikan. Kadang luka bakar

di kulit luar tampak ringan, tetapi kerusakan jaringan yang lebih banyak dari yang

diperkirakan sebab sering kerusakan jauh lebih luas dari pada yang disangka. Kalau

banyak terjadi kerusakan otot , urin akan berwarna gelap oleh mioglobin, penderita ini

perlu diberi manitol dengan dosis awal 25 gr disusul dosis rumat 12,5 gr/jam. Kalau perlu

manitol diberikan sampai enam kali, untuk memperbaiki filtrasi ginjal dan mencegah

gagal ginjal. Bila ada udem otak dapat diberikan diuretik dan kortikosteroid. (1)

Pada luka bakar yang dalam dan berat, perlu pembersihan jaringan mati secara

bertahap karena tidak semua jaringan mati jelas tampak pada hari pertama. Bila luka pada

ekstermitas, mungkin perlu fisiotomi pada hari pertama untuk mencegah sindrom

kompartemen. Selanjutnya dilakukan rekonstruksi kulit. (1)

ASPEK MEDIKOLEGAL

Didalam melakukan pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka akibat

kekerasan, pada hakikatnya dokter diwajibkan untuk dapat memberikan kejelasan dari

permasalahan sebagai berikut (6) :

a. Jenis luka apakah yang terjadi ?

b. Jenis kekerasan /senjata apakah yang menyebabkan luka?

c. Bagaimanakah kualifikasi luka itu?

Pasal 351

(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan

bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah

Page 13: Referat Trauma Listrik

(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana

penjara paling lama tahun;

(3) Jika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun;

(4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan;

(5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 352

(1) Kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka penganiayaan yang

tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan

jabatan atau pencaharian, diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan

pidana penjara paling lama tiga bulan atau denda paling banyak tiga ratus

rupiah.Pidana dapat ditambahka sepertiga bagi orang yang melakukan

kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi

bawahannya.

(2) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

Pasal 90

Luka berarti :

Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama

sekali, atau yang menimbulkan bahaya maut.

Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan

pencaharian;

Kehilangan salah satu panca indera;

Mendapat cacat berat :

Menderita sakit lumpuh;

Terganggunya daya pikir selama 4 minggu lebih;

Page 14: Referat Trauma Listrik

Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan

Dari pasal-pasal tersebut dapat dibedakan empat jenis tindakan pidana; yaitu :

1. penganiayaan ringan;

2. penganiayaan;

3. penganiayaan yang mengakibatkan luka berat;

4. penganiayaan yang mengkibatkan kematian.

Penganiayaan ringan, yaitu penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau

halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian; di dalam ilmu

kedokteran forensik pengertiannya menjadi ;” luka yang tidak berakibat penyakit atau

halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian” . Luka ini dinamakan “

luka derjat pertama”

Bila akibat penganiayaan seseorang itu mendapat luka atau menimbulkan

penyakit atau halangan di dalam melakukan pekerjaan jabatan atau pencaharian, akan

tetapu hanya untuk sementara waktu saj, maka luka ini dinamakan “ luka derajat kedua”

Apabila penganiayaan tersebut mengakibatkan luka berat seperti yang dimaksud

dalam pasal 90 KUHP, luka tersebut dinamalan “lika derajat tiga”

Suatu hal yang penting yang harus diingat di dalam menentukan ada tidaknya luka

akibat kekerasan adalah adanya kenyataan bahwasanya tidak selamanya kekerasan itu

akan meninggalkan bekas/luka. Kenyataan tersebut antara lain disebabkan adanya faktor

yang menentukan terbentuknya lika akibat kekerasan suatu benda, yaitu luas permukaan

benda yang bersentuhan dengan tubuh. Bila luas permukaan benda yang bersentuhan

dengan tubuh itu cukup besar, yang berarti kekuatan untuk dapat merusak menimbulkan

luka lebih kecil bila dibandingkan dengan benda yang mempunyai luas permukaan yang

mengenai tubuh lebih kecil.

Faktor lain yang juga harus diingat adalah faktor waktu, oleh karena dengan

berjalannya waktu maka suatu luka dapat menyembuh dan tidak ditemukan pada saat

dilakukan pemeriksaan. Dalam hal yang demikian penulisan di dalam kesimpulan Visum

et Repertum juga berbunyi :” tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.”

Page 15: Referat Trauma Listrik

Kekerasan yang menyebabkan luka dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :

luka karena kekerasan mekanik (benda tajam, tumpul dan senjata api), luka karena

kekerasan fisik (luka karena arus listrik, petir, suhu tinggi dan suhu rendah), dan luka

karena kekerasan kimiawi (asam organik, asam anorganik, kaustik alkali dan karena

logam berat).(6)

Page 16: Referat Trauma Listrik

DAFTAR PUSTAKA

1. Mansjoer, Arif, et all, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3, Fakultas

Kedokteran UI, Jakarta, 2000; p 218, 222-223

2. Sjamsuhidajat R, Wim De Jong, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2, ECG,

Jakarta, 2004; p 75-83

3. Babik J, Sandor, Sopko., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008

March 26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.11.no.3;p153 available

at :http://

www.medbc.com/annals/review/vol_11/num_3/text/vol11n3p153.htm - 18k

4. Ramdhani M., Konsep Rangkaian Listrik. [online] [cited on 2008 April 5 th]

available at : http:// www.bsn.or.id/files/sni/SNI04-6267.446-2003.pdf

5. Wright RK., Electrical Injuries [online] July 25th 2007 [cited on 2008 March

26th] available at : http:// www.emedicine.com/EMERG/topic162.htm - 105k

6. Subrahmanyam., Electrical Burn Injuries [online] [cited on 2008 March

26th]; Annals of Burns and Fire Disasters vol.17.no.3;p9 available at : http://

www.medbc.com/annals/review/vol_17/num_1/text/vol17n1p9.asp

7. Idries, Abdul Mun’im., Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik, Edisi 1,

Binarupa Aksara, Jakarta, 2002; p 86-91,108-17

8. Howard E, Jarvis., Electrical and Lightening Injuries in Emergency Medicine

Manual, edisi 6, McGrawHill, Boston, 2004; p. 593.

9. Mansyoer Arif, dkk: Luka akibat listrik dalam Kapita Selekta Kedokteran

Jilid II, Edisi 3, Media Aesculapius, Jakarta, 2001; p.222-3

10. Benson BE., Electrical Burns [online] October 3rd 2006 [cited on 2008

March 26th] available at : http:// www.emedicine.com/PED/topic2734.htm -

109k

11. Anonym., Electrical Burns [online] [cited on 2008 March 26th] available at :

http:// www.healthsquare.com/mc/fgmc1422.htm - 49k

Page 17: Referat Trauma Listrik

12. Gatewood MO., Zane RD., Lightening Injuries [online] 2004 [cited on 2008

March 26th] available at : http:// www.emc.2004/02/002/lighteninginuries.pdf

13. Bockholt B, Schneider V., Death by electrocaution in the bathub [online]

2003 [cited on 2008 March 26th] available at : http:// www.medline.ru

14. Cooper, Mari Ann.,Price TG., Electrical and Lightening Injuries [online]

[cited on 2008 March 26th] available at : http://

www.uic.edu/labs/lightning injury /Electr&Ltn.pdf

15. Cedera Akibat Listrik [online] [cited on 2008 April 18th]

http://Fund0c.multiply.com