referat antenatal dan pemeriksaan obstetri

34
BAB II PENJELASAN II.1 Definisi Pelayanan ANTENATAL (Antenatal Care) Pelayanan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan. Pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care. American Academy of Pediatrics dan American College of Obstetricians and Gynecologist (2002) memberikan batasan mengenai prenatal care sebagai : “A comprehensive antepartum care program that involves a coordinated approach to medical care and psychosocial support that optimally begins before conception and extends throughout the antepartum periode” Pelayanan antenatal meliputi 4 program yang komperehansif yaitu : 1. Pelayanan prakonsepsi 2. Menegakkan diagnosa kehamilan 3. Perawatan prenatal awal 4. Perawatan pada kunjungan prenatal lanjutan Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 1

Upload: aditya-wira-buana

Post on 06-Feb-2016

38 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

antenatal

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

BAB II

PENJELASAN

II.1 Definisi Pelayanan ANTENATAL (Antenatal Care)

Pelayanan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan

penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan

yang aman dan memuaskan. Pada beberapa kepustakaan disebut sebagai Prenatal Care.

American Academy of Pediatrics dan American College of Obstetricians and

Gynecologist (2002) memberikan batasan mengenai prenatal care sebagai :

“A comprehensive antepartum care program that involves a coordinated approach to medical

care and psychosocial support that optimally begins before conception and extends throughout

the antepartum periode”

Pelayanan antenatal meliputi 4 program yang komperehansif yaitu :

1. Pelayanan prakonsepsi

2. Menegakkan diagnosa kehamilan

3. Perawatan prenatal awal

4. Perawatan pada kunjungan prenatal lanjutan

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter

spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama

masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 7T yaitu

:

1. Timbang berat badan dan Ukur tinggi badan

2. Ukur tekanan darah

3. Pemberian imunisasi TT

4. Ukur tinggi fundus uteri

5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

6. Tes penyakit menular

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 1

Page 2: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

7. Temu wicara

Tujuan pelaksanaan Antenatal care

1. Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta

mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.

2. Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan

penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.

3. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

Asuhan antenatal harus dilaksanakan sedini mungkin. Dan dilakukan sesuai perencanaan

sebagai berikut :

Jadwal pemeriksaan (usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir) :

- Sampai 28 minggu : 4 minggu sekali

- 28 – 36 minggu : 2 minggu sekali

- Di atas 36 minggu : 1 minggu sekali

- Perkecualian jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan

penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.

II.2 Kunjungan Pertama / pemeriksaan pertama Antenatal Care

II.2.1 Tujuan Pemeriksaan :

1. Menentukan diagnosis ada atau tidaknya kehamilan

2. Menentukan usia kehamilan, dan perkiraan persalinan

3. Menentukan status kesehatan ibu, dan janin

4. Menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada atau tidaknya faktor risiko

kehamilan

5. Menentukan rencana pemeriksaan beserta penatalaksanaan selanjutnya

II.2.2 Anamnesis

1. Identitas Pasien

Identitas umum, perhatian pada usia ibu, status perkawinan dan tingkat

pendidikan. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30 tahun. Pada

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 2

Page 3: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar nikah, kemungkinan ada unsur

penolakan psikologis yang tinggi. Tidak jarang pasien meminta aborsi. Usia muda

juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk kemungkinan adanya komplikasi obstetri

seperti preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm, abortus.

2. Keluhan utama

Sadar atau tidak akan kemungkinan hamil, apakah semata-mata ingin periksa

hamil, atau ada keluhan beserta masalah lain yang dirasakan.

3. Riwayat kehamilan sekarang, atau riwayat penyakit sekarang

Ada atau tidaknya gejala, dan tanda kehamilan. Jika ada amenorea, kapan hari

pertama haid terakhir, siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting untuk

memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan saat persalinan

menggunakan Rumus Naegele (h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus 28 + x hari.

Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan ini sebelumnya atau

belum (jika sudah, berarti ini bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap

penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita).

Apakah ada keluhan / masalah dari sistem organ lain, baik yang berhubungan

dengan perubahan fisiologis kehamilan maupun tidak.

4. Riwayat penyakit dahulu

Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat

oleh kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi

makanan, maupun obat tertentu, dan sebagainya. Ada atau tidaknya riwayat operasi

umum / lainnya maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan

sebagainya).

5. Riwayat penyakit keluarga

Berisi tentang Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan

sebagainya.

6. Riwayat khusus obstetri ginekologi

a. Adakah riwayat kehamilan / persalinan / abortus sebelumnya (dinyatakan

dengan kode GxPxAx, gravida / para / abortus), berapa jumlah anak hidup.

b. Ada/tidaknya masalah2 pada kehamilan / persalinan sebelumnya seperti

prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan sebagainya.

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 3

Page 4: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

c. Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka persalinan,

keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat.

d. Riwayat menarche, siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau gangguan haid

lainnya, riwayat penyakit kandungan lainnya.

e. Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah/tidak.

7. Riwayat sosial, dan ekonomi Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.

II.2.3 Diagnosa kehamilan

1. Riwayat amenorea

2. Pembesaran uterus

3. Tes kehamilan positif

4. Keluhan subyektif lain yang mungkin terjadi selama kehamilan : mual dan muntah

serta rasa berat pada payudara.

Manifestasi kehamilan dapat dibagi menjadi :

1. Dugaan kehamilan (presumptive)

a. Gejala :

i. Amenorea :

- Berhentinya menstruasi disebabkan oleh kenaikan kadar

estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh corpus luteum

- Mempunyai arti penting dalam dugaan kehamilan hanya bila

siklus haid sebelumnya berlangsung secara teratur dan spontan.

- Selain kehamilan, amenorea juga dapat terjadi akibat :

ketegangan emosional, penyakit menahun, obat-obat opioid

dan dopaminergik, penyakit endokrin dan tumor ginekologi

tertentu.

ii. Mual dan muntah:

- 50% diderita oleh ibu hamil, mencapai puncak pada 8 – 12

minggu

- Keluhan semakin berat pada pagi hari (“morning sickness”)

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 4

Page 5: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

- Derajat keluhan dipengaruhi oleh ketegangan emosi

- Hiperemesis gravidarum : mual muntah disertai dengan

dehidrasi dan ketonuria sehingga mengganggu aktivitas

keseharian pasien. Keadaan ini memerlukan perawatan intensif

di Rumah Sakit  

- Terapi emesis gravidarum sedang:

1. Makan sedikit dan sering

2. Dukungan emosional

3. Vitamin B6 dosis tinggi dan Vitamin prenatal

4. Anti muntah diberikan sebagai pilihan akhir

- Keluhan mual disebabkan oleh kenaikan kadar hCG dimana

pada trimester I kadar hCG dapat mencapai 100 mIU/ml

iii. Perubahan pada payudara:

- Mastodinia (rasa tegang pada payudara).

- Pembesaran kelenjar sebaseus sirkumlakteal (Montgomery

tubercle) pada kehamilan 6 – 8 minggu akibat stimulasi

hormonal.

- Sekresi kolustrum setelah kehamilan 16 minggu.

iv. Quickening. Persepsi gerakan janin pertama kali (pada multigravida

14 – 16 minggu; pada primigravida 18- 20 minggu)

v. Perubahan pada traktus urinarius:

- Iritabilitas vesika urinaria, sering berkemih dan nocturia

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 5

Page 6: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

- Infeksi traktus urinarius

2. Tanda:

a. Kenaikan suhu basal – kenaikan suhu basal persisten selama 3 minggu.

b. Perubahan pada kulit:

i. Chloasma gravidarum: setelah kehamilan 16 minggu kulit didaerah

muka menjadi gelap dan menjadi semakin gelap bila terkena sinar

matahari.

ii. Linea nigra: warna puting susu dan linea alba menjadi gelap akibat

adanya rangsangan oleh melanophore akibat peningkatan kadar MSH-

melanocyte stimulating hormon.

iii. striae gravidarum”: striae pada payudara dan abdomen akibat separasi

jaringan kolagen yang terlihat sebagai jaringan parut iregular.

Diperkirakan akibat pengaruh hormon adrenocorticosteroid dan

nampak pada kehamilan lanjut.

iv. Spider telengangiectasis” : kelainan kulit akibat tingginya kadar

estrogen sirkulasi yang juga dapat terlihat pada kegagalan hepar.

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 6

Page 7: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

2. Kemungkinan kehamilan (probable)

a. Gejala: Gejala sama dengan yang sudah dijelaskan 

b. Tanda

i. Organ panggul Terjadi sejumlah perubahan pada organ panggul yang

dapat dirasakan oleh dokter saat melakukan pemeriksaan vagina.

- Chadwick’s sign: kongesti pembuluh darah yang menyebabkan

perubahan warna servik dan vagina yang kebiruan

- Leukorea: peningkatan sekresi vagina yang terdiri dari sel

epitel dan peningkatan sekresi lendir servik akibat rangsangan

hormon. Lendir servik yang disapukan pada objek glas dan

dibiarkan mengering tidak memperlihatkan gambaran “daun

pakis” tapi gambaran ”granular”.

- Ladin’s sign: pada minggu ke 6 terjadi pelunakan uterus

dibagian mid-line anterior sepanjang uterocervical junction

- Hegar’s sign: Meluasnya daerah isthmus yang menjadi lunak,

sehingga pada pemeriksaan vaginal corpus uteri seolah

“terpisah” dari bagian servik. Keadaan ini dijumpai pada

kehamilan 6-8 minggu.

- Von Fernwald’s sign: perlunakan fundus uteri yang iregular

diatas lokasi implantasi pada kehamilan 4 – 5 minggu. Bila

kejadian ini terjadi pada bagian cornu (Piskacek’s sign) maka

harus dibedakan dengan adanya leiomioma uteri atau kelainan

uterus lain. Pada kehamilan 10 minggu, uterus menjadi

simeteris dan berukuran dua kali lipat.

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 7

Page 8: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

ii. Perubahan pada tulang dan ligamentum panggul: selama kehamilan

tulang panggul dan struktur ligamen mengalami sedikit perubahan.

Terjadi relaksasi ringan pada sendi simfsis pubis. 

iii. Terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari kehamilan 7 sampai

28 minggu. Pada minggu 16-22, pertumbuhan terjadi secara cepat

dimana uterus keluar panggul dan mengisi rongga abdomen.

iv. Kontraksi uterus : Oleh karena uterus membesar, bentuk uterus

menjadi globular dan sering mengalami dextro-rotasi. Kontraksi uterus

tanpa rasa sakit (Braxton Hicks contraction) mulai muncul pada

kehamilan 28 minggu dan biasanya menghilang bila dibawa berjalan-

jalan. Kontraksi uterus tersebut menjadi semakin kuat mendekati saat

persalinan.

v. Balotemen : Pada kehamilan 16 – 20 minggu, dengan pemeriksaan

bimanual dapat terasa adanya benda yang melenting dalam uterus

( tubuh janin ). 

3. Diagnosa pasti kehamilan (positive)

a. DJJ

i. Detik jantung janin dapat terdengar dengan menggunakan fetoskop

pada ibu yang bertubuh langsing pada kehamilan 17 – 18 minggu.

ii. Dengan tehnik Doppler, detik jantung janin dapat terdengar pada

kehamilan 10 minggu.

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 8

Page 9: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

b. Palpasi bagian Janin

i. Bentuk tubuh janin sering dapat diperiksa melalui palpasi abdomen

pada kehamilan lebih dari 28 minggu.

ii. Gerakan janin dapat dirasakan setelah kehamilan 18 minggu

c. Ultrasonografi

i. Tehnik ini sangat bermanfaat bagi pemantauan viabilitas janin.

ii. Aktivitas jantung dapat dilihat pada kehamilan 5 – 6 minggu

iii. Ekstrimitas janin terlihat pada kehamilan 7 – 8 minggu

iv. Gerakan jari tangan terlihat pada kehamilan 9 – 10 minggu

II.2.4 Pemeriksaan Fisis

1. Status generalis / pemeriksaan umum

Penilaian keadaan umum, kesadaran, komunikasi/kooperasi.

Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan), tinggi/berat badan.

Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan tinggi < 145 cm, berat badan 75 kg.

Batas hipertensi pada kehamilan yaitu 140/90 mmHg (nilai diastolik lebih bermakna

untuk prediksi sirkulasi plasenta).

a. Kepala : apakah terdapat keluhan umum di kepala seperti nyeri kepala

pemeriksaan sekilas terhadap kojungtiva mata, pemeriksaan pada sklera.

pemeriksaan terhadap tanda cyanosis pada selaput lendir di bagian bibir, dan

juga pemeriksaan terhadap mulut dan bagian kepala lainnya.

b. Paru / jantung / abdomen inspeksi palpasi perkusi auskultasi umum.

Ekstremitas diperiksa terhadap edema, pucat, sianosis, varises, simetri

(kecurigaan polio, mungkin terdapat kelainan bentuk panggul).

Jika ada luka terbuka atau fokus infeksi lain harus dimasukkan menjadi

masalah dan direncanakan penatalaksanaannya.

2. Status obstetricus / pemeriksaan khusus obstetrik

a. Abdomen

Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran abdomen

mungkin belum nyata).

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 9

Page 10: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

b. Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan muda dilakukan dengan

palpasi bimanual dalam, dapat diperkirakan ukuran uterus – pada kehamilan

lebih besar, tinggi fundus dapat diukur dengan pita ukuran sentimeter, jarak

antara fundus uteri dengan tepi atas simfisis os pubis).

Pemeriksaan palpasi Leopold dilakukan dengan sistematika :

i. Leopold I

Menentukan tinggi fundus dan meraba bagian janin yang di fundus

dengan kedua telapak tangan.

ii. Leopold II

Kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan, jari ke arah

kepala pasien, mencari sisi bagian besar (biasanya punggung) janin,

atau mungkin bagian keras bulat (kepala) janin.

iii. Leopold III

Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak di bawah (di

atas simfisis) sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.

iv. Leopold IV

Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan, jari ke

arah kaki pasien, untuk konfirmasi bagian terbawah janin dan

menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk / melewati pintu atas

panggul (biasanya dinyatakan dengan satuan x/5)

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 10

Page 11: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

Jika memungkinkan dalam palpasi diperkirakan juga taksiran berat

janin (meskipun kemungkinan kesalahan juga masih cukup besar).

Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin dapat menggunakan

rumus cara Johnson-Tossec yaitu :

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 11

Page 12: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

tinggi fundus (cm) – (12/13/14)) x 155 gram.

Auskultasi : dengan Funandoscope kayu Laennec atau alat

Doppler yang ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung

frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima, kemudian dijumlah

dan dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi satu menit. Sebenarnya

pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin

dihitung seluruhnya selama satu menit.

Batas frekuensi denyut jantung janin normal adalah 120-160

denyut per menit. Takikardi menunjukkan adanya reaksi kompensasi

terhadap beban / stress pada janin (fetal stress), sementara bradikardi

menunjukkan kegagalan kompensasi beban / stress pada janin (fetal

distress/gawat janin).

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 12

Page 13: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

1. Takikardi berat; detak jantung diatas 180x/mnt

2. Takikardi ringan: antara 160-180x/mnt

3. Normal: antara 120-160x/mnt

4. Bradikardia ringan: antara 100-119x/mnt

5. Bradikardia sedang: antara 80-100x/mnt

6. Bradikardia berat: kurang dari 80x/mnt

c. Genitalia eksterna

i. Inspeksi luar : keadaan vulva / Vagina / uretra, ada tidaknya tanda

radang, luka / perdarahan, discharge, kelainan lainnya. Labia

dipisahkan dengan dua jari pemeriksa untuk inspeksi lebih jelas.

ii. Inspeksi dalam menggunakan spekulum (in speculo) :

1. Labia dipisahkan dengan dua jari pemeriksa

2. Alat spekulum Cusco (cocorbebek) dimasukkan ke vagina

dengan bilah vertikal kemudian di dalam liang vagina diputar

90° sehingga horisontal, lalu dibuka.

3. Deskripsi keadaan porsio serviks (permukaan, warna)

4. Keadaan ostium, ada/tidaknya darah/cairan/ discharge di

forniks

5. Keadaan dinding dalam vagina, ada/tidak tumor, tanda radang

atau kelainan lainnya.

6. Spekulum ditutup horisontal, diputar vertikal dan dikeluarkan

dari vagina.

iii. Genitalia interna

1. Palpasi : colok vaginal (vaginal touché) dengan dua jari

sebelah tangan dan BIMANUAL dengan tangan lain menekan

fundus dari luar abdomen.

a. Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya

pembukaan serviks. Diperiksa ada/tidak kelainan uterus

dan adneksa yang dapat ditemukan. Ditentukan bagian

terbawah

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 13

Page 14: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

b. Pada pemeriksaan di atas 34-36 minggu dilakukan

perhitungan pelvimetri klinik untuk memperkirakan

adanya disproporsi fetopelvik atau sefalopelvik.

c. Kontraindikasi relatif colok vaginal adalah :

i. Perdarahan per vaginam pada kehamilan

trimester ketiga, karena kemungkinan adanya

plasenta previa, dapat menjadi pencetus

perdarahan yang lebih berat (hanya boleh

dilakukan di meja operasi, dilakukan dengan

cara perabaan fornices dengan sangat hati-hati)

ii. ketuban pecah dini – dapat menjadi predisposisi

penjalaran infeksi (korioamnionitis)

Pemeriksaan dalam (vaginal touché) seringkali

tidak dilakukan pada kunjungan antenatal pertama, kecuali

ada indikasi.

Umumnya pemeriksaan dalam yang sungguh

bermakna untuk kepentingan obstetrik (persalinan) adalah

pemeriksaan pada usia kehamilan di atas 34-36 minggu,

untuk memperkirakan ukuran, letak, presentasi janin,

penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta

pelvimetri klinik untuk penilaian kemungkinan persalinan

normal pervaginam. Alasan lainnya, pada usia kehamilan

kurang dari 36 minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar

jalan lahir masih minimal, akan sulit dan sakit untuk

eksplorasi.

iv. Pemeriksaan rektal (rektal touché) : dilakukan atas indikasi.

II.3 Pemeriksaan Lanjutan

II.3.1 Jadwal kunjungan

Idealnya seperti di atas (sampai 28 minggu 1 kali setiap bulan, 29-36 minggu setiap 2

minggu sekali dan di atas 36 minggu setiap minggu sekali).

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 14

Page 15: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

Pada kunjungan pemeriksaan lanjutan, diperiksa :

1. Keluhan ibu, tekanan darah, berat badan, dan tinggi fundus uteri

2. Terhadap janin diperiksa perkiraan besar / berat janin, presentasi dan letak janin,

denyut jantung janin, aktifitas janin, perkiraan volume cairan amnion dan letak

plasenta (jika memungkinkan dengan USG).

II.3.2 Pemeriksaan Laboratorium

Jika terdapat kelainan, ditatalaksana dan diperiksa ulang terus sampai mencapai normal.

Jika sejak awal laboratorium rutin dalam batas normal, diulang kembali pada kehamilan 32-34

minggu.

Periksa juga infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Hepatitis / HIV).

Periksa gula darah pada kunjungan pertama, bila normal, periksa ulang pada kunjungan minggu

ke 26-28, untuk deteksi dini diabetes mellitus gestasional.

II.3.3 Pemeriksaan lain-lain

1. Pelvimetri radiologik (akhir trimester 3), jika diperlukan, untuk perhitungan jalan lahir.

Pada trimester 3 akhir, pembentukan dan pematangan organ janin sudah hampir selesai,

sehingga kemungkinan mutasi / karsinogen jauh lebih kecil dibandingkan pada trimester

pertama / kedua. Tetap harus digunakan dosis radiasi sekecil-kecilnya.

2. Ultrasonografi (USG), pemeriksaan ini tidak berbahaya karena menggunakan gelombang

suara. Frekuensi yang digunakan dari 3.5, 5.0, 6.5 atau 7.5 MHz. Makin tinggi frekuensi,

resolusi yang dihasilkan makin baik tetapi penetrasi tidak dapat dalam, karena itu harus

disesuaikan dengan kebutuhan. Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Pervaginam

Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.

i. Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.

ii. Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.

iii. Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.

iv. Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.

v. Tidak menyebabkan keguguran.

b. Perabdominan

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 15

Page 16: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

Probe USG di atas perut. Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.

Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak

baru menembus rahim.

Pemeriksaan dengan USG wajib semasa kehamilan sebetulnya hanya dua kali, yaitu

1. Saat pertama kali pemeriksaan kehamilan (usia kehamilan berapa pun namun biasanya

pada usia kehamilan 10-12 minggu). Pemeriksaan ini dilakukan sebagai skrining awal.

Gambaran janin yang masih sekitar 8 cm akan terlihat tampil secara utuh pada layar

monitor.

2. Usia kehamilan 20-24 minggu sebagai skrining lengkap. Setelah usia kehamilan lebih

dari 12 minggu gambaran janin pada layar monitor akan terlihat sebagian-sebagian/tidak

secara utuh. Karena alat scan USG punya area yang terbatas, sementara ukuran besar

janin sudah bertambah atau lebih dari 8 cm. Jadi, untuk melihat kondisi janin dapat per

bagian, misalnya detail muka, detail jantung, detail kaki dan sebagainya.

Selain itu, penggunaan alat USG dapat dilakukan atas dasar indikasi yakni:

a. Pemeriksaan USG serial untuk mengukur pertumbuhan berat badan janin.

b. Bila perlu pada usia kehamilan 38-42 minggu untuk melihat bagaimana posisi

bayi apakah melintang, kepala turun, dan lainnya.

Manfaat pemeriksaan USG berdasarkan trimester :

a. Trimester I

- Memastikan hamil atau tidak.

- Mengetahui keadaan janin, lokasi hamil, jumlah janin dan tanda

kehidupannya.

- Mengetahui keadaan rahim dan organ sekitarnya.

- Melakukan penapisan awal dengan mengukur ketebalan selaput lendir,

denyut janin, dan sebagainya

b. Trimester II:

- Melakukan penapisan secara menyeluruh.

- Menentukan lokasi plasenta.

- Mengukur panjang serviks.

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 16

Page 17: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

c. Trimester III:

- Menilai kesejahteraan janin.

- Mengukur biometri janin untuk taksiran berat badan.

- Melihat posisi janin dan tali pusat.

- Menilai keadaan plasenta.

II.4 Nasehat untuk perawatan umum sehari-hari

II.4.1 Aktifitas Fisik

Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas ringan sampai sedang), istirahat minimal 15 menit

tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring dianjurkan kaki agak ditinggikan. Jika tingkat aktifitas berat,

dianjurkan untuk dikurangi. Istirahat harus cukup.

Olahraga dapat ringan sampai sedang, dipertahankan jangan sampai denyut nadi melebihi

140 kali per menit. Jika ada gangguan / keluhan yang mencurigakan dapat membahayakan

(misalnya, perdarahan per vaginam), aktifitas fisik harus dihentikan.

II.4.2 Pekerjaan

Hindari pekerjaan yang membahayakan atau terlalu berat atau berhubungan dengan

radiasi / bahan kimia, terutama pada usia kehamilan muda.

II.4.3 Imunisasi

Terutama tetanus toksoid. Imunisasi lain sesuai indikasi.

II.4.4 Berpergian

Tidak perlu kuatir bepergian dengan menumpang pesawat udara biasa, karena tidak

membahayakan kehamilan. Tekanan udara di dalam kabin kapal penumpang telah diatur sesuai

atmosfer biasa.

II.4.5 Mandi dan berpakaian

Mandi cukup seperti biasa. Pemakaian sabun khusus / antiseptik vagina tidak dianjurkan

karena justru dapat mengganggu flora normal vagina. Selain itu aplikasi sabun vaginal dengan

alat semprot dapat menyebabkan emboli udara atau emboli cairan yang dapat berbahaya.

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 17

Page 18: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

Berpakaian sebaiknya yang memungkinkan pergerakan, pernapasan dan perspirasi yang

leluasa.

II.4.6 Senggama

Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi perdarahan atau keluar cairan dari kemaluan,

harus dihentikan (abstinentia). Jika ada riwayat abortus sebelumnya, coitus ditunda sampai usia

kehamilan di atas 16 minggu, di mana diharapkan plasenta sudah terbentuk, dengan implantasi

dan fungsi yang baik. Beberapa kepustakaan menganjurkan agar coitus mulai dihentikan pada 3-

4 minggu terakhir menjelang perkiraan tanggal persalinan.

Hindari trauma berlebihan pada daerah serviks / uterus.

Pada beberapa keadaan seperti kontraksi / tanda-tanda persalinan awal, keluar cairan

pervaginam, keputihan, ketuban pecah, perdarahan pervaginam, abortus iminens atau abortus

habitualis, kehamilan kembar, penyakit menular seksual, sebaiknya coitus jangan dilakukan.

II.4.7 Perawatan mamae dan abdomen

Perawatan mammae dan abdomen Jika terjadi papila retraksi, dibiasakan papillla ditarik

manual dengan pelan. Striae / hiperpigmentasi dapat terjadi, tidak perlu dikuatirkan berlebihan.

II.4.8 Hewan peliharaan

Hewan piaraan dapat menjadi carrier infeksi (misalnya, bulu kucing / burung, dapat

mengandung parasit toxoplasma). Dianjurkan menghindari kontak.

II.4.9 Merokok dan alkohol

Harus dihentikan sekurang-kurangnya selama kehamilan dan sampai persalinan, nifas dan

menyusui selesai. Obat-obat depresan adiktif (narkotik dsb.) mendepresi sirkulasi janin dan

menekan perkembangan susunan saraf pusat pada janin.

II.4.10 Gizi

Makanan sehari-hari dianjurkan yang memenuhi standar kecukupan gizi untuk ibu hamil,

Untuk pencegahan anemia defisiensi, diberi tambahan vitamin dan tablet Fe.

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 18

Page 19: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

1. Kalori

Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat.

Energi ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah,

dan jaringan yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk

proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori

ini tidak lantas menjadikan anda terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar

80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya

sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untuk

mengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek,

gunakanlah rasa lapar anda sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan

anda untuk membantu menilai apakah anda mengkonsumsi makanan sejumlah kalori

yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk

membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.

2. Protein

Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-

waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk

pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap

harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam

makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi

kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 19

Page 20: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan

seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.

3. Asam folat

Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam

perkembangan embrio.  Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat

pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan

kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir

rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat

diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil

tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat

dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam,

asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami

yang mengandung folat.

4. Zat besi

Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah

merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume

darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi.

Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan

zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko

melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih

tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari

suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal

sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.

5. Zinc

Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng

rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan

berat lahir rendah. Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan

mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun

mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang

dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum

utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 20

Page 21: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen. Namun

anda dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika anda dalam

kondisi yang kurang sehat.

6. Kalsium

Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30 mg sehari. Paling

banyak ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium

untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu

pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk

mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium

tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang

ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar  1000 mg per hari. Sumber kalsium dari

makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga

merupakan sumber kalsium yang baik.

7. Vitamin C

Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya.

Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan

dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita

hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat

dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry,

jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat

besi dalam tubuh.

8. Vitamin A

Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi

penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan

vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin

A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega,

susu, kuning telur, dan lainnya.

BAB III

KESIMPULAN

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 21

Page 22: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

Pelayanan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan

penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman

dan memuaskan.

Standard minimal pelayanan antenatal yang meliputi 7T yaitu :

1. Timbang berat badan dan Ukur tinggi badan

2. Ukur tekanan darah

3. Pemberian imunisasi TT

4. Ukur tinggi fundus uteri

5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

6. Tes penyakit menular

7. Temu wicara

Sebagai kesimpulan hasil pemeriksaan kehamilan harus disebutkan 10 hal berikut dibawah ini :

1. Hamil atau tidak hamil ( berdasarkan tanda pasti kehamilan ).

2. Primigravida atau multigravida.

3. G (gravida ) ………P(para) 1 – 2 – 3 – 4.

i. Jumlah partus aterm (> 37 minggu/ berat anak > 2500 g).

ii. Jumlah partus preterm (22 – 37 minggu / berat anak < 2500g )

iii. Jumlah abortus ( < 20 minggu ).

iv. Jumlah anak hidup saat ini.

4. Anak hidup atau mati.

5. Usia kehamilan ( aterm / preterm ……… minggu ).

6. Letak anak :

a. Situs : misalnya situs longitudinal.

b. Habitus : misalnya fleksi.

c. Posisi : misalnya punggung kiri dengan ubun-ubun kecil kiri melintang.

d. Presentasi : misalnya presentasi belakang kepala.

7. Kehamilan intra atau ekstrauterin.

8. Hamil tunggal atau kembar.

9. Inpartu atau tidak  ( sebutkan tahapan persalinan)

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 22

Page 23: Referat Antenatal Dan Pemeriksaan Obstetri

10. Keadaan jalan lahir : tumor jalan lahir, hasil pemeriksaan pelvimetri klinik, cacat rahim

pasca sectio caesar atau miomektomi intramural.

11. Keadaan umum ibu :

a. Komplikasi atau penyakit penyakit yang menyertai kehamilan atau persalinan

( misal: pre – eklampsia, anemia , hepatitis dsb nya )

b. Komplikasi persalinan ( misal : “secondary arrest” , kala II memanjang, gawat

janin )

Pemeriksaan Obsteri dan ANTENATAL CARE | 23