realisasi ------------------------- · hasil spime mengindikasikan nilai tukar rupiah terhadap usd...
TRANSCRIPT
1 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)
TRIWULAN I-2020 Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2020 Melambat
Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME) Bank Indonesia periode triwulan I-2020
mengindikasikan perekonomian Indonesia pada triwulan I-2020 diprakirakan tumbuh 4,28%
(yoy), lebih rendah dari 4,97% (yoy) pada triwulan IV-2019. Sementara itu, untuk keseluruhan
tahun 2020, responden memprakirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh 4,56% (yoy),
lebih rendah dibandingkan 5,02% (yoy) pada tahun 2019.
Inflasi pada akhir tahun 2020 diprakirakan sebesar 3,08% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
2,72% (yoy) pada 2019. Prakiraan tersebut berada dalam kisaran sasaran inflasi pemerintah
tahun 2020-2021 sebesar 3,0±1%.
Nilai tukar Rupiah terhadap USD pada akhir tahun 2020 diprakirakan akan melemah sampai
level Rp15.266 per USD dibandingkan dengan realisasi akhir tahun 2019 sebesar Rp13.901 per
USD. Responden memprakirakan bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut dipengaruhi
kondisi perekonomian global maupun regional serta menurunnya perekonomian Indonesia.
Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulanan
Pertumbuhan ekonomi
Indonesia triwulan I-
2020 diprakirakan lebih
rendah dibandingkan
triwulan sebelumnya
Survei Proyeksi Indikator Makro Indonesia (SPIME) triwulan I-2020 mengindikasikan
perekonomian Indonesia triwulan I-2020 diprakirakan tumbuh 4,28% (yoy), lebih rendah
dibandingkan realisasi triwulan IV-2019 sebesar 4,97 (yoy). Kinerja perekonomian diprakirakan
akan kembali mengalami perlambatan pada triwulan II-2020 dengan pertumbuhan sebesar 4,16%
(yoy), sejalan dengan prakiraan puncak penyebaran wabah COVID-19 di Indonesia. Namun
demikian, responden memprakirakan kinerja perekonomian akan kembali membaik mulai triwulan
III-2020 hingga tercatat tumbuh 4,79% (yoy) pada triwulan IV-2020 (Grafik 1).
Grafik 1 Prakiraan Pertumbuhan PDB Triwulanan
<------------------------------------- Realisasi ------------------------------------> <---------------- Prakiraan ---------------->
* Hasil SPIME Q1-2020
PERTUMBUHAN EKONOMI
2 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)
Tekanan inflasi triwulan
II-2020 diprakirakan
lebih tinggi.
Responden memprakirakan inflasi pada triwulan II-2020 sebesar 3,01% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan realisasi triwulan I-2020 sebesar 2,96% (yoy), diindikasi sejalan dengan faktor
musiman Ramadhan dan Idulfitri yang berlangsung pada triwulan II-2020. Tekanan kenaikan
harga diprakirakan akan semakin menguat sampai dengan triwulan IV-2020 (Grafik 2).
Grafik 2 Prakiraan Inflasi Triwulanan
Nilai tukar rupiah pada
triwulan II-2020
diprakirakan akan
menguat.
Hasil SPIME mengindikasikan nilai tukar Rupiah terhadap USD pada triwulan II-2020
diprakirakan akan menguat pada level Rp15.575 per USD dibandingkan realisasi Rp16.367 per
USD pada triwulan I-2020. Responden memprakirakan penguatan nilai tukar Rupiah akan
berlanjut sampai dengan triwulan IV-2020 (Grafik 3).
Grafik 3 Prakiraan Nilai Tukar Triwulanan
Tabel 1 Perkiraan Indikator Ekonomi Triwulanan
2019 2020
Q IV QI
≤ ≤ ≤ ≤
*) Hasil SPIME Tw I-2020
No. Indikator Ekonomi
REALISASI PRAKIRAAN*
Q I-2021Q IV - 2020Q II - 2020 Q III - 2020
3 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)
Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Tahun 2020
Responden
memprakirakan
perekonomian tahun
2020 akan tumbuh
lebih rendah.
Berdasarkan hasil SPIME triwulan I-2020, responden menyatakan kinerja perekonomian
Indonesia tahun 2020 tumbuh 4,56%, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun 2019 sebesar
5,02% (yoy). Hal ini disebabkan antara lain oleh lesunya perekonomian dunia, penyebaran
pandemik Corona Virus Disease (COVID-19) di Indonesia, dan terjadinya penurunan daya beli
masyarakat. Hasil survei kinerja perekonomian tahun 2020 tersebut lebih rendah dibandingkan
dengan revisi Bank Indonesia terhadap prakiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang
berada di kisaran 5,0-5,4%1 dan lebih rendah dari 5,3% asumsi makro APBN 20202.
Terkait dengan perkembangan harga, responden SPIME memprakirakan inflasi pada
akhir tahun 2020 sebesar 3,08% (yoy), lebih tinggi dari realisasi inflasi tahun 2019 sebesar 2,72%
(yoy). Angka prakiraan tersebut masih berada dalam kisaran sasaran inflasi tahun 2020-2021
sebesar 3,0±1%2. Responden menyatakan bahwa peningkatan tekanan inflasi tersebut terutama
diindikasi disebabkan oleh distribusi barang yang kurang lancar, ketersediaan barang/jasa yang
akan berkurang, dan pelemahan kurs Rupiah terhadap Dollar AS.
Adapun dalam aspek nilai tukar, hasil SPIME triwulan I-2020 memperkirakan nilai tukar
Rupiah terhadap USD pada akhir tahun 2020 akan melemah hingga Rp15.266 per USD
dibandingkan realisasi akhir tahun 2019 sebesar Rp13.901 per USD. Responden memprakirakan
bahwa pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut dipengaruhi faktor kondisi perekonomian global
maupun regional tahun 2020 serta menurunnya perekonomian Indonesia. Prakiraan nilai tukar
tahun 2020 tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan asumsi makro dalam APBN 2020
sebesar Rp14.400 per USD (Tabel 2).
Tabel 2 Prakiraan Indikator Ekonomi Tahun 2020 dan 2021
Pertumbuhan
ekonomi Indonesia
tahun 2021
diprakirakan membaik
Prakiraan Kondisi Ekonomi Makro Tahun 2021
Pada tahun 2021, responden masih optimis perekonomian Indonesia akan semakin
membaik dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2020. PDB tahun 2021
diprakirakan akan tumbuh 5,09% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan prakiraan
pertumbuhan tahun 2020 sebesar 4,56% (yoy) (Tabel 2). Responden memprakirakan
peningkatan kinerja perekonomian pada tahun 2021 disebabkan oleh membaiknya
perekonomian dunia, peningkatan investasi baik yang bersumber dari domestik maupun luar
negeri, dan adanya peningkatan daya beli masyarakat.
Responden memiliki optimisme yang cukup tinggi terhadap prospek perekonomian
Indonesia tahun 2021, diindikasikan dengan 73,5% responden memprakirakan ekonomi tahun
2021 akan tumbuh di antara rentang 5,00-5,24% (Grafik 4).
1 2
Keterangan:
*) Kementerian Keuangan RI
4 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)
Grafik 4 Prakiraan Pertumbuhan PDB Tahun 2020 dan 2021
Grafik 5 Prakiraan Inflasi Tahun 2020 dan 2021 Grafik 6 Prakiraan Nilai Tukar Tahun 2020 dan 2021
Prakiraan Inflasi
tahun 2021
sedikit lebih
tinggi
Inflasi secara keseluruhan tahun 2021 diprakirakan sebesar 3,09% (yoy), sedikit lebih tinggi
dibandingkan prakiraan tahun 2020 sebesar 3,08% (yoy) (Tabel 2).
Nilai tukar
rupiah pada
tahun 2021
diprakirakan
menguat.
Nilai tukar Rupiah terhadap USD pada tahun 2021 diprakirakan akan menguat pada
Rp15.144 per USD dibandingkan prakiraan tahun 2020 sebesar Rp15.266 per USD (Tabel 2).
Responden menyatakan bahwa penguatan nilai tukar Rupiah tersebut antara lain dipengaruhi oleh
kondisi ekonomi global dan regional serta perbaikan pertumbuhan Indonesia.
22.6
9.7
29.0
19.4 19.4
-- -5.9
11.8
73.5
8.8
-
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
< 4.25% 4.25 - 4.49 % 4.50 - 4.74% 4.75 - 4.99 % 5.00 - 5.24% > =5.25%
% responden
Prakiraan 2020 Prakiraan 2021
91.2
5.9 - - 2.9 -
88.2
8.8 - 2.9 - -
-
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
<= 3,5% 3,51 - 3,75 % 3,76 - 4,0% 4,01 - 4,25 % 4,26 - 4,50% > 4,5%
% responden
Prakiraan 2020 Prakiraan 2021
- -5.9 5.9
38.2
50.0
2.9 -
32.4
23.5
5.9
35.3
-
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
≤ 13,500 13,501-13,750 13,751-14,000 14,001-14,250 14,251 - 14,500 > 14,500
% responden
Prakiraan 2020 Prakiraan 2021
5 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)
PRAKIRAAN INDIKATOR EKONOMI HASIL SURVEI TRIWULAN I-2020
Grafik 7 Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2020 Grafik 8 Prakiraan Inflasi Triwulan II-2020
Sebanyak 27,3% responden memprakirakan pertumbuhan PDB
triwulan II-2020 berkisar di bawah 4,25% (yoy) (MPE: 4,16%, yoy).
Sebanyak 97,1% responden memprakirakan laju inflasi triwulan
II-2020 di bawah atau sama dengan 3,5% (yoy) (MPE: 3,01%,
yoy).
Grafik 9 Prakiraan Nilai Tukar Rupiah Triwulan II-2020 Grafik 10 Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2020
Sebanyak 70,6% responden memprakirakan nilai tukar Rupiah
terhadap USD pada triwulan II-2020 berada pada level di atas
Rp14.500 per USD (MPE: Rp15.575 per USD).
Pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diprakirakan berada pada
kisaran 4.50-4.74% (yoy) oleh 35,3% responden (MPE: 4,56%,
yoy).
27.3
18.2 18.2 18.2 18.2
- -
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
< 4.25% 4.25 - 4.49 % 4.50 - 4.74% 4.75 - 4.99 % 5.00 - 5.24% > =5.25%
% responden
97.1
- 2.9 - -
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
<= 3,5% 3,51 - 3,75 % 3,76 - 4,0% 4,01 - 4,25 %
% responden
2.9 8.8
17.6
70.6
-
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
13,751-14,000 14,001-14,250 14,251 - 14,500 > 14,500
% responden
20.6
8.8
35.3
17.6 17.6
- -
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
< 4.25% 4.25 - 4.49 % 4.50 - 4.74% 4.75 - 4.99 % 5.00 - 5.24% > =5.25%
% responden
6 Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (SPIME)
Grafik 11 Prakiraan Inflasi Tahun 2020 Grafik 12 Prakiraan Nilai Tukar Tahun 2020
Sebanyak 91,2% responden memprakirakan inflasi tahun 2020
akan berada di bawah atau sama dengan 3,5% (yoy) (MPE:
3,08%, yoy).
Sebanyak 50,0% responden memprakirakan nilai tukar Rupiah
tahun 2020 akan berada pada kisaran di atas Rp14.500 per USD
(MPE: Rp15.266 per USD).
91.2
5.9 - - 2.9
-
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
<= 3,5% 3,51 - 3,75 % 3,76 - 4,0% 4,01 - 4,25 % 4,26 - 4,50%
% responden
5.9 5.9
38.2
50.0
-
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
13,751-14,000 14,001-14,250 14,251 - 14,500 > 14,500
% responden
METODOLOGI
Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi (perubahan nama dari Survei Persepsi Pasar)
merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Triwulan IV-2001 terhadap responden
terpilih yang terdiri dari para ekonom, pengamat/peneliti ekonomi, analis pasar uang/modal
serta ekonom/praktisi perbankan. Responden dipilih berdasarkan metode purposive
sampling. Hasil survei disajikan dengan metode pooling (persentase responden yang
menjawab paling banyak) dan mean point estimates (MPE).
METODOLOGI