rdtr
TRANSCRIPT
PEDOMAN PENYUSUNANRENCANA DETAIL TATA RUANG
KABUPATEN/KOTA
PENTINGNYA PENYUSUNAN PEDOMAN PENYUSUNAN RDTRA.
Penyusunan pedoman ini sebagai acuan dalamkegiatan penyusunan rencana detail tata ruang danperaturan zonasi oleh pemerintah daerah dan parapemangku kepentingan lainnya
Penyusunan pedoman ini merupakan amanat dari PPno.15 tahun 2010 pasal 59 ayat 6 dan pasal 155 ayat 2
Penyusunan pedoman ini sebagai acuan dalamkegiatan penyusunan rencana detail tata ruang danperaturan zonasi oleh pemerintah daerah dan parapemangku kepentingan lainnya
Dengan adanya pedoman ini produk rencana detailtata ruang dan peraturan zonasi yang disusun olehpemerintah daerah dapat lebih berkualitas danoperasional sebagai acuan dalam pemanfaatan sertapengendaliaan pemanfaatan ruang
KRONOLOGIS PEDOMAN RDTR REMARKS1.Pedoman Penyusunan RDTR umumnya untukBagian Wilayah Kota (bukan Kabupaten)2.Pedoman Penyusunan RDTR Kabupaten secaraimplisit mulai disebut melalui :a) KepMenkimpraswil No 327/M/KPTS/2002 danb) Permendagri No 8/1998
PermendagriNo.4 1980
PedomanPenyusunanKota Beserta
PetunjukPelaksanaannya
InstruksiMendagri
No 650-122/1980
PelaksanaanPermendagri No
4/1980
SKB Mendagri-Menteri PU
No 650-1595/1985No 503/KPTS/1985
Tugas danTanggung-
JawabPerencanaan
Kota
KepMen PU No640/KPTS/1986
PerencanaanTata Ruang
Kota
Permendagri No2/1987
PedomanPenyusunan
Rencana Kota
KepmendagriNo 59/1988
PetunjukPelaksanaan
Permendagri No2/1987
SEBELUM TERBITNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 24/1992
PermendagriNo.4 1980
PedomanPenyusunanKota Beserta
PetunjukPelaksanaannya
InstruksiMendagri
No 650-122/1980
PelaksanaanPermendagri No
4/1980
SKB Mendagri-Menteri PU
No 650-1595/1985No 503/KPTS/1985
Tugas danTanggung-
JawabPerencanaan
Kota
KepMen PU No640/KPTS/1986
PerencanaanTata Ruang
Kota
Permendagri No2/1987
PedomanPenyusunan
Rencana Kota
KepmendagriNo 59/1988
PetunjukPelaksanaan
Permendagri No2/1987
Permendagri No 8/1988
Penyelenggaraan Penataan Ruang diDaerah
Kep MenkimpraswilNo 327/KPTS/M/2002
Penetapan Enam Pedoman Bidang PenataanRuang
SESUDAH TERBITNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 24/1992
RTRW
Tidak/belum bisadijadikan dasar dalampelaksanaanpemanfaatan ruang danpengendalianpemanfaatan ruang
1
Telahmengamanahkanpenyusunan RDTR
2
RDTR danPZ gabung
RTRWTelahmengamanahkanpenyusunan RDTR
2
3 Telah memilikikedalaman RDTR(1:5000)
PZ
PZ saja
POINT PENTING PEDOMAN
Peraturan Zonasi merupakan bagian tidak terpisahkan dariRDTR 1
Peta Pola Ruang Berfungsi sebagai Peta Zonasi bagi Zoning Map
Peta Perencanaan Dapat Dibagi Lagi ke Dalam BeberapaLembar Peta (Skala 1:5000) untuk Wilayah Perencanaan Yang
Terlalu Luas
2
B.
Muatan RDTR1. Tujuan Penataan Ruang2. Rencana Pola Ruang3. Rencana Jaringan Prasarana4. Penetapan Bagian dari Wilayah Perencanaan Yang diprioritaskan
Penangannnya5. Ketentuan Pemanfaatan Ruang6. Peraturan Zonasi
Peta Perencanaan Dapat Dibagi Lagi ke Dalam BeberapaLembar Peta (Skala 1:5000) untuk Wilayah Perencanaan Yang
Terlalu Luas
4
3
Muatan Peraturan ZonasiStandar TeknisMateri Wajib :1. Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan2. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang3. Ketentuan Tata Bangunan4. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal5. Ketentuan PelaksanaanMateri Pilihan (ada bila dibutuhkan):6. Ketentuan Tambahan7. Ketentuan Khusus8. Standar Teknis9. Ketentuan Pengaturan Zonasi
5
Muatan Peraturan ZonasiStandar TeknisMateri Wajib :1. Ketentuan kegiatan dan Penggunaan Lahan2. Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang3. Ketentuan Tata Bangunan4. Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimal5. Ketentuan PelaksanaanMateri Pilihan (ada bila dibutuhkan):6. Ketentuan Tambahan7. Ketentuan Khusus8. Standar Teknis9. Ketentuan Pengaturan Zonasi
Apabila RDTR telah disahkan sebagai Perda sebelum disahkannya Pedomanini, maka Peraturan Zonasi ditetapkan sebagai Perda tersendiri danmuatannya meliputi Zoning Map dan Zoning Text
6
Prosedur Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi dibedakan atas:1. Prosedur penyusunan RDTR2. Prosedur Penyusunan PZ yang berisi zoning text untuk wilayah perencanaan
(apabila RDTR dan PZ disatukan)3. Prosedur Penyusunan PZ yang berisi zoning text dan Zoning Map (apabila RDTR
tidak disusun atau lebih dahulu ditetapkan sebagai Perda)
7
C. PEDOMAN RDTR
• Istilah dan definisi• Kedudukan RDTR dan Peraturan Zonasi• Fungsi dan Manfaat RDTR• Kriteria dan Lingkup Wilayah RDTR• Masa Berlaku RDTR
I.Ketentuan
Umum
• Tujuan Penataan Ruang• Rencana Pola Ruang• Rencana Jaringan Prasarana• Penetapan Bagian dari Wilayah Perencanaan
yang diprioritaskan Penanganannya• Ketentuan Pemanfaatan Ruang
II. MuatanRDTR
• Tujuan Penataan Ruang• Rencana Pola Ruang• Rencana Jaringan Prasarana• Penetapan Bagian dari Wilayah Perencanaan
yang diprioritaskan Penanganannya• Ketentuan Pemanfaatan Ruang
• Komponen Materi Peraturan Zonasi• Pengelompokan Materi
III. PeraturanZonasi
• Proses dan Jangka Waktu Penyusunan RDTR danPeraturan Zonasi
• Pelibatan Peran Masyarakat dalam PenyusunanRDTR dan Peraturan Zonasi
• Penetapan RDTR dan Peraturan Zonasi
• Materi teknis RDTR dan Peraturan Zonasi• Naskah Raperda tentang RDTR dan
Peraturan Zonasi
V. KelengkapanDokumen
IV. Prosedur PenyusunanRDTR dan Peraturan
Zonasi
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Perencanaan2.1
Contoh:
Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan adalahmewujudkan kawasan koridor Ampenan – Mataram –Cakranegara (AMC) sebagai embrio kawasan strategispertumbuhan ekonomi serta sebagai ikon ikon kota MataramMetro
Kriteria Perencanaan RDTR berikut PZ :• RTRW kabupaten/kota belum dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang karena tingkatketelitian petanya belum mencapai 1:5000; dan/atau
• RTRW kabupaten/kota sudah mengamanatkan bagian dari wilayahnya yangperlu disusun RDTR-nya.
Lingkup Wilayah Perencanaan RDTR berikut PZ :• wilayah administrasi;• kawasan fungsional, seperti bagian wilayah kota/sub wilayah kota;• bagian daerah wilayah kabupaten/kota yang memiliki ciri perkotaan;• kawasan strategis kabupaten/kota yang memiliki ciri kawasan perkotaan;
dan/atau• bagian wilayah kabupaten /kota yang berupa kawasan pedesaan dan
direncanakan menjadi kawasan perkotaan.
I. KETENTUAN UMUM
Lingkup Wilayah Perencanaan RDTR berikut PZ :• wilayah administrasi;• kawasan fungsional, seperti bagian wilayah kota/sub wilayah kota;• bagian daerah wilayah kabupaten/kota yang memiliki ciri perkotaan;• kawasan strategis kabupaten/kota yang memiliki ciri kawasan perkotaan;
dan/atau• bagian wilayah kabupaten /kota yang berupa kawasan pedesaan dan
direncanakan menjadi kawasan perkotaan.
Masa Berlaku RDTR berikut PZ :RDTR berlaku dalam jangka waktu 20 (dua puluh)tahun dan ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Perencanaan2.1
Contoh:
Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan adalahmewujudkan kawasan koridor Ampenan – Mataram –Cakranegara (AMC) sebagai embrio kawasan strategispertumbuhan ekonomi serta sebagai ikon ikon kota MataramMetro
TUJUAN PENYUSUNAN
RDTR
Contoh: Mewujudkan kawasan pusat kota Padang Baratsebagai embrio kawasan strategis pertumbuhan ekonomi sertasebagai ikon kota Padang.
1
II. MUATAN RDTR
Contoh:
Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan adalahmewujudkan kawasan koridor Ampenan – Mataram –Cakranegara (AMC) sebagai embrio kawasan strategispertumbuhan ekonomi serta sebagai ikon ikon kota MataramMetro
RENCANA POLA RUANGterdiri atas:
-Zona Lindung dan Zona Budi daya- peta rencana pola ruang RDTR
berfungsi sebagai Zoning Map bagi peraturan zonasi
2
:
ZONA LINDUNG, yang meliputi:a) Zona Hutan lindung
b) Zona yang memberi perlindungan terhadapzona bawahannya
- zona bergambut dan zona- zona resapan air
c) Zona perlindungan setempat
- sempadan pantai- zona sekitar danau atau waduk- sempadan sungai- zona sekitar mata air
d) Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)- taman RT- taman kota- taman RW- pemakaman
e) Zona suaka alam dan cagar budayaf) Zona rawan bencana alam
- zona rawan tanah longsor- zona rawan gelombang pasang- zona rawan banjir(zona ini digambarkan dalam peta terpisah)
g) Zona lindung lainnya.
ZONA BUDI DAYA, yang meliputi:a) Zona perumahan
- Kepadatan sangat tinggi- Kepadatan tinggi- Kepadatan sedang- Kepadatan rendah- Kepadatan sangat rendahBila diperlukan dapat dirinci lebih lanjutkedalam rumah susun sumah kopel. rumah
deret, rumah tunggal, rumah taman, dsbb) Zona perdagangan dan jasa
- Deret- Tunggal
c) Zona perkantoran- Perkantoran pemerintahan- Perkantoran swasta
d) Zona sarana pelayanan umum- Pendidikan- Kesehatan- Sosial budaya-Transportasi- Olah raga- Peribadatan
e) Zona industri- Industri kimia dasar- Industri kecil- Industri mesin dan logam dasar- Aneka industri
Rencana pola ruang RDTR terdiri atas:
ZONA LINDUNG, yang meliputi:a) Zona Hutan lindung
b) Zona yang memberi perlindungan terhadapzona bawahannya
- zona bergambut dan zona- zona resapan air
c) Zona perlindungan setempat
- sempadan pantai- zona sekitar danau atau waduk- sempadan sungai- zona sekitar mata air
d) Zona Ruang Terbuka Hijau (RTH)- taman RT- taman kota- taman RW- pemakaman
e) Zona suaka alam dan cagar budayaf) Zona rawan bencana alam
- zona rawan tanah longsor- zona rawan gelombang pasang- zona rawan banjir(zona ini digambarkan dalam peta terpisah)
g) Zona lindung lainnya.
ZONA BUDI DAYA, yang meliputi:a) Zona perumahan
- Kepadatan sangat tinggi- Kepadatan tinggi- Kepadatan sedang- Kepadatan rendah- Kepadatan sangat rendahBila diperlukan dapat dirinci lebih lanjutkedalam rumah susun sumah kopel. rumah
deret, rumah tunggal, rumah taman, dsbb) Zona perdagangan dan jasa
- Deret- Tunggal
c) Zona perkantoran- Perkantoran pemerintahan- Perkantoran swasta
d) Zona sarana pelayanan umum- Pendidikan- Kesehatan- Sosial budaya-Transportasi- Olah raga- Peribadatan
e) Zona industri- Industri kimia dasar- Industri kecil- Industri mesin dan logam dasar- Aneka industri
f) Zona Khusus(yang selalu ada di wilayah perkotaan namun tidak
termasuk ke dalam zona sebagaimana dimaksudpada a hingga f)
- Pertahanan dan keamanan- Tempat pengolahan akhir (TPA)- Instalasi pengolahan air limbah- Instalasi penting lainnya
g) Zona lainnya(zona yang tidak selalu ada di kawasan perkotaan)
- Pertanian- Pariwisata- Pertambangan- Dan lain-lain
Lanjutan (zona budidaya) ....
f) Zona Khusus(yang selalu ada di wilayah perkotaan namun tidak
termasuk ke dalam zona sebagaimana dimaksudpada a hingga f)
- Pertahanan dan keamanan- Tempat pengolahan akhir (TPA)- Instalasi pengolahan air limbah- Instalasi penting lainnya
g) Zona lainnya(zona yang tidak selalu ada di kawasan perkotaan)
- Pertanian- Pariwisata- Pertambangan- Dan lain-lain
a) morfologi wilayah perencanaanb) keserasian dan keterpaduan
fungsi wilayah perencanaanc) jangkauan dan batasan pelayanan
untuk keseluruhan wilayahperencanaan kota yangmemperhatikan rencana strukturruang RTRW.
Rencana pola ruang pada RDTRmerupakan penurunan dari rencana polaruang di RTRW yang didelineasi menjadiwilayah-wilayah perencanaan yangditetapkan dengan mempertimbangkan:
RENCANA POLA RUANG:PENDELINEASIAN MAKRO
a) morfologi wilayah perencanaanb) keserasian dan keterpaduan
fungsi wilayah perencanaanc) jangkauan dan batasan pelayanan
untuk keseluruhan wilayahperencanaan kota yangmemperhatikan rencana strukturruang RTRW.
Pembagian wilayah perencanaan kota Padang
Contoh Rencana pola ruang di RTRW pada suatu wilayah perencanaan
Contoh pendetailan rencana polaruang di RDTR
RTRW
Wilayah perencanaanSubwilayah perencanaan
Rencana pola ruang RDTR digambarkan kedalampeta wilayah perencanaan yang terdiri atasSUBWILAYAH PERENCANAAN.
Zona yang terdapat pada wilayah perencanaanRDTR HARUS TETAP SESUAI DOMINASIKAWASAN PADA RENCANA POLA RUANGRTRW meskipun terdapat zona-zona lainnyaselain zona dominasi tersebut.
Pendetailan ke SKALA 1:5000 MENUNJUKKANBAHWA DI DALAM ZONA YANGMENDOMINASI TERSEBUT BISA SAJATERDAPAT FUNGSI ZONA LAINNYA.
Rencana pola ruang dihasilkan daripertampalan peta-peta yangdidelineasi berdasarkan :
FISIK: - Bagian Wilayah
Perkotaan (BWP)
- Sub BWP
- Blok
FUNGSI: - Zona
- Subzona
RENCANA POLA RUANG:PENDELINEASIAN MAKRO
Rencana pola ruang dihasilkan daripertampalan peta-peta yangdidelineasi berdasarkan :
FISIK: - Bagian Wilayah
Perkotaan (BWP)
- Sub BWP
- Blok
FUNGSI: - Zona
- Subzona
NGDELINEASI FISIK:
1. Dimulai dengan penggunaanpeta dasar yangmenunjukkan kondisi fisiksuatu kota
Peta Dasar
2. Dimana akan dihasilkansuatu BWP
Peta Dasar
Delineasi Wilayah Perencanaan
FUDELINEASI FISIK:
3. Digunakan pula peta citrasatelit beresolusi tinggi(landuse)
Peta citra satelit
4. Dimana akan dihasilkan
delineasi Sub BWP
Peta citra satelit
Delineasi subwilayah perencanaan
5. Sub BWPdibagi lagi ke dalam blok-blok
Delineasi blok di dalam sub wilayah perencanaan
adalah sebidang lahan yang dibatasi sekurang-kurangnya oleh batasan fisik nyata (seperti jaringanjalan, sungai, selokan, saluran, irigasi, saluran udarategangan (ekstra) tinggi, dan pantai) atau yang belumnyata (rencana jaringan jalan dan rencana jaringanprasarana lain yang sejenis sesuai dengan rencanakota)
Delineasi blok di dalam sub wilayah perencanaan
BLOK
DELINEASI FUNGSI:1. Sub BWP
dibagi ke dalam zona - zonadasar .
2. Zona dasar tersebut dirincilagi ke dalam subzona - subzona sesuai klasifikasi zona
budi daya
1. 2.
Ilustrasi pembagian subzona di dalamblok pada suatu Sub BWP
DELINEASI FISIK DELINEASI FUNGSI
Ilustrasi sub zona pada Sub BWPIlustrasi blok pada Sub BWP
- Suatu blok (fisik) dapat terdiri dari satu atau lebih sub zona (fungsi)- Apabila BWP terlalu luas untuk digambarkan kedalam satu peta berskala 1:5000,
peta rencana pola dapat digambarkan lagi kedalam beberapa lembar peta
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Perencanaan2.1
Contoh:
Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan adalahmewujudkan kawasan koridor Ampenan – Mataram –Cakranegara (AMC) sebagai embrio kawasan strategispertumbuhan ekonomi serta sebagai ikon ikon kota MataramMetro
Rencana JaringanPrasarana, terdiri dariJaringan Energi/kelistrikan JaringanTelekomunikasi, Jaringan AirMinum,Jaringan Drainase, JaringanAir Limbah,Penyediaan PrasaranaLainnya
Penetapan Sub BWP yangDiprioritaskan PenanganannyaMinimum harus memuat lokasi dan temapenanganannya
3
4
Contoh Peta Rencana Jaringan Listrik
Ilustrasi Kawasan Koridor Utama BWP
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Perencanaan2.1
Contoh:
Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan adalahmewujudkan kawasan koridor Ampenan – Mataram –Cakranegara (AMC) sebagai embrio kawasan strategispertumbuhan ekonomi serta sebagai ikon ikon kota MataramMetro
Ketentuan Pemanfaatan Ruang, memuat programpemanfaatan ruang prioritas
a. Jika RDTR belum disusunPeraturan Zonasi
Muatan PZ :
6
5
disusun RDTR yangdilengkapi denganPeraturan Zonasi hanyapada wilayahperencanaan
-WAJIBa. ITBXb. Ketentuan intensitas pemanfaatanruangc. ketentuan tata massa bangunand. ketentuan prasarana dan saranaminimume. Ketentuan pelaksanaan
- PILIHANa.Ketentuan tambahanb.ketentuan khususc. standar teknisd.Ketentuan pengaturan zonasi
b. Jika RDTR sudahdisusun/ tidak perlu
disusun
Maka Peraturan Zonasidisusun terpisah
dan berisikan Zoning Mapdan Zoning Text
disusun RDTR yangdilengkapi denganPeraturan Zonasi hanyapada wilayahperencanaan
-WAJIBa. ITBXb. Ketentuan intensitas pemanfaatanruangc. ketentuan tata massa bangunand. ketentuan prasarana dan saranaminimume. Ketentuan pelaksanaan
- PILIHANa.Ketentuan tambahanb.ketentuan khususc. standar teknisd.Ketentuan pengaturan zonasi
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Perencanaan2.1
Contoh:
Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan adalahmewujudkan kawasan koridor Ampenan – Mataram –Cakranegara (AMC) sebagai embrio kawasan strategispertumbuhan ekonomi serta sebagai ikon ikon kota MataramMetro
Contoh Matriks ITBX....
CONTOH ZONING TEXT
Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) :Ruko, warung, toko, pasar lingkungan,diijinkan secara terbatas dengan batasan :tidak mengganggu lingkungan sekitarnyaKDB maksimum sebesar 60%,KLB maksimum 1,0-1,8,KDH minimal 60% dari luas persil.jumlah maksimal perbandingan dari masing-masing kegiatan lahan tersebut denganjumlah rumah yang ada di blok tersebutadalah 1 : 4
Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (b) :Rumah tunggal, kopel, deret, townhouse,diijinkan dengan syarat :menyesuaikan dengan desain arsitektur darirumah-rumah lain yang ada di sekitarnya,sertamemperoleh persetujuan dari Ketua RT danKetua RW setempat.Rumah mewah dan rumah adat diijinkandengan syarat :memperoleh persetujuan dari Ketua RT danKetua RW setempat, memperolehpersetujuan dari masyarakat setempat, sertadibatasi jumlahnya hanya 5 untuk setiap blok.
No Zona Zona Perumahan
Kegiatan R-1 R-2 R-3 R-4 R-5Perumahan1. Rumah tunggal B B I I I2. Rumah kopel B B I I I3. Rumah deret B
MUATAN WAJIB PERATURAN ZONASIKetentuan kegiatan dan
penggunaan lahan (ITBX)1
Contoh matriks ITBX untuk Kegiatan Perumahan dan Perdagangan –Jasa pada ZonaLindung
CONTOH ZONING TEXT
Pemanfaatan Bersyarat secara Terbatas (T) :Ruko, warung, toko, pasar lingkungan,diijinkan secara terbatas dengan batasan :tidak mengganggu lingkungan sekitarnyaKDB maksimum sebesar 60%,KLB maksimum 1,0-1,8,KDH minimal 60% dari luas persil.jumlah maksimal perbandingan dari masing-masing kegiatan lahan tersebut denganjumlah rumah yang ada di blok tersebutadalah 1 : 4
Pemanfaatan Bersyarat Tertentu (b) :Rumah tunggal, kopel, deret, townhouse,diijinkan dengan syarat :menyesuaikan dengan desain arsitektur darirumah-rumah lain yang ada di sekitarnya,sertamemperoleh persetujuan dari Ketua RT danKetua RW setempat.Rumah mewah dan rumah adat diijinkandengan syarat :memperoleh persetujuan dari Ketua RT danKetua RW setempat, memperolehpersetujuan dari masyarakat setempat, sertadibatasi jumlahnya hanya 5 untuk setiap blok.
2. Rumah kopel B B I I I3. Rumah deret B I I I I4. Townhouse B I I I I5. Rumah susun
rendah B I I T T6. Rumah susun
sedang I I I T T7. Rumah susun tinggi I I I T T8. Asrama I I I I I9. Rumah kost I I I I I10.Panti jompo X X I I I
Ketentuan intensitaspemanfaatan ruang
- KDB maksimum- KLB maksimum- Ketinggian Bangunan
Maksimum- KDH Minimum)
Ketentuan tata massabangunan minimum
Ketentuan prasarana dansarana minimum
- rencana pasarana parkir- bongkar muat- dimensi jaringan jalan- kelengkapan jalan- Kelengkapan prasarana
lainnya
ketentuan variansipemanfaatan ruang
ketentuaninsentif/disinsentif
ketentuan penggunaanlahan yang tidak sesuai
Ketentuanpelaksanaan
2
3
4
5
Ketentuan tata massabangunan minimum
- tinggi bangunanmaksimum atauminimum
- jarak garis sempadanbangunan minimum,
- bebas antar bangunanminimum
- tampilan bangunan(optional)
ketentuan variansipemanfaatan ruang
ketentuaninsentif/disinsentif
ketentuan penggunaanlahan yang tidak sesuai
Ketentuan Khusus
ketentuan yang mengaturpemanfaatan zona yangmemiliki fungsi khususdan diberlakukanketentuan khusus sesuaidengan karakteristik zonadan kegiatannya
Ketentuan Tambahan
Ketentuan lain yang dapatditambahkan pada suatuzonasi dan belumterakomodasi dalamaturan dasar yangditujukan untuk melengkapiaturan dasar yang sudahdisusun
MUATAN PILIHAN PERATURAN ZONASI1 2
ketentuan yang mengaturpemanfaatan zona yangmemiliki fungsi khususdan diberlakukanketentuan khusus sesuaidengan karakteristik zonadan kegiatannya
varian dari zonasikonvensional yangdikembangkan untukmemberikan keluwesandalam penerapan aturanzonasi
Ketentuan PengaturanZonasi
Ketentuan lain yang dapatditambahkan pada suatuzonasi dan belumterakomodasi dalamaturan dasar yangditujukan untuk melengkapiaturan dasar yang sudahdisusun
4
aturan-aturan teknispembangunan yangditetapkan berdasarkanperaturan/standar/ketentuan teknis yang berlaku
Standar Teknis
3
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Perencanaan2.1
Contoh:
Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan adalahmewujudkan kawasan koridor Ampenan – Mataram –Cakranegara (AMC) sebagai embrio kawasan strategispertumbuhan ekonomi serta sebagai ikon ikon kota MataramMetro
Keterkaitan Muatan RTRWK, RDTR, PZ, RTBL (1)a. RDTR dan PZ digabung
D.
RDTRKRDTRK -- Peraturan ZonasiPeraturan Zonasi -- RTBLRTBL
RDTRK
• Tujuan penataan ruang wilayahperencanaan
• Rencana jaringan prasarana• Penetapan bagian dari Wilayah
perencanaan yangdiprioritaskan penanganannya
• Ketentuan pemanfaatan ruang(pilihan)
• Tujuan penataan ruang wilayahperencanaan
• Rencana jaringan prasarana• Penetapan bagian dari Wilayah
perencanaan yangdiprioritaskan penanganannya
• Ketentuan pemanfaatan ruang(pilihan)
Ketentuan :• Kegiatan dan
penggunaan lahan• Prasarana dan
sarana minimum• Pelaksanaan
Ketentuan :• Kegiatan dan
penggunaan lahan• Prasarana dan
sarana minimum• Pelaksanaan
• Standar teknis• Standar teknis
• Perubahanperaturan zonasi
• Tambahan• Khusus
Zoning Text
• Teknik pengaturanzonasi
Peraturan Zonasi
Ber
irisa
nde
ngan
RTB
L
• Tujuan penataan ruang wilayahperencanaan
• Rencana jaringan prasarana• Penetapan bagian dari Wilayah
perencanaan yangdiprioritaskan penanganannya
• Ketentuan pemanfaatan ruang(pilihan)
• Standar teknis• Standar teknis • Teknik pengaturanzonasi
• Program bangunan danlingkungan
• Program bangunan danlingkungan
RTBL
• Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang• Ketentuan tata massa bangunan• Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang• Ketentuan tata massa bangunan
• Rencana umum dan panduan rancangan• Rencana investasi• Ketentuan pengendalian rencana• Pedoman pengendalian pelaksanaan
• Rencana umum dan panduan rancangan• Rencana investasi• Ketentuan pengendalian rencana• Pedoman pengendalian pelaksanaan
• Rencana pola ruang(Zoning Map)
• Rencana pola ruang(Zoning Map)
Ber
irisa
nde
ngan
RTB
L
RDTRRTRWPZ
Tujuan Penataan Ruang Wilayah Perencanaan2.1
Contoh:
Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan adalahmewujudkan kawasan koridor Ampenan – Mataram –Cakranegara (AMC) sebagai embrio kawasan strategispertumbuhan ekonomi serta sebagai ikon ikon kota MataramMetro
Keterkaitan Muatan RTRWK, RDTR, PZ, RTBL (2)b. RDTR dan PZ dipisah
RDTRKRDTRK - Peraturan Zonasi - RTBL
RDTRK
• Tujuan penataan ruang• Rencana jaringan prasarana• diprioritaskan penanganannya• Ketentuan pemanfaatan ruang
(pilihan)• Materi pilihan :- Ketentuan tambahan- Ketentuan khusus- Standar teknis- Teknik pengaturan zonasi
• Tujuan penataan ruang• Rencana jaringan prasarana• diprioritaskan penanganannya• Ketentuan pemanfaatan ruang
(pilihan)• Materi pilihan :- Ketentuan tambahan- Ketentuan khusus- Standar teknis- Teknik pengaturan zonasi
Peraturan Zonasi
Ketentuan :• Kegiatan dan penggunaan lahan• Prasarana dan sarana minimum• Pelaksanaan• Perubahan peraturan zonasi
Ketentuan :• Kegiatan dan penggunaan lahan• Prasarana dan sarana minimum• Pelaksanaan• Perubahan peraturan zonasi
Zoning Text
• Ketentuan Intensitas pemanfaatan ruang• Ketentuan tata massa bangunan• Ketentuan Intensitas pemanfaatan ruang• Ketentuan tata massa bangunan
• Tujuan penataan ruang• Rencana jaringan prasarana• diprioritaskan penanganannya• Ketentuan pemanfaatan ruang
(pilihan)• Materi pilihan :- Ketentuan tambahan- Ketentuan khusus- Standar teknis- Teknik pengaturan zonasi
• Tujuan penataan ruang• Rencana jaringan prasarana• diprioritaskan penanganannya• Ketentuan pemanfaatan ruang
(pilihan)• Materi pilihan :- Ketentuan tambahan- Ketentuan khusus- Standar teknis- Teknik pengaturan zonasi
RTBL
• Program bangunan dan lingkungan• Rencana umum dan panduan rancangan• Rencana investasi• Ketentuan pengendalian rencana• Pedoman pengendalian pelaksanaan
• Program bangunan dan lingkungan• Rencana umum dan panduan rancangan• Rencana investasi• Ketentuan pengendalian rencana• Pedoman pengendalian pelaksanaan
• Rencana polaRuang (Zoning Map)
• Rencana polaRuang (Zoning Map)
• Penetapan bagian dari wilayahperencanaan yang diprioritaskanpenanganannya
• Penetapan bagian dari wilayahperencanaan yang diprioritaskanpenanganannya
• Ketentuan Intensitas pemanfaatan ruang• Ketentuan tata massa bangunan• Ketentuan Intensitas pemanfaatan ruang• Ketentuan tata massa bangunan
RDTRRTRWPZ
SEKIAN DANTERIMA KASIH