rasio pertumbuhan perusahaan

Upload: ari-masjaya

Post on 15-Oct-2015

693 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN

TRANSCRIPT

22

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahDalam menjalankan usahanya tersebut manajemen perusahaan di tuntut untuk selalu berhati- hati dalam mengambil keputusan. Keputusan- keputusan itu haruslah tidak keluar dari tujuan perusahaan. Salah satu tujuan utamanya adalah memperoleh laba. Oleh karena itu, manajemen dituntut untuk selalu peka terhadap setiap perubahan, baik yang berasal dari lingkungan sendiri maupun yang berasal dari luar perusahaan. Suatu tujuan akan tercapai jika perusahaan dikelola secara baik, sehingga sesuai dengan yang diharapkan dan itu berarti penetapan suatu kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat adalah sangat penting.Untuk mengambil keputusan dan penetapan suatu kebijakan yang tepat diperlukan suatu informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan diambil yang tersedia secara tepat waktu yang dapat ditelusuri kebenarannya, jelas, lengkap, dan akurat.Salah satu sumber informasi yang dapat digunakan adalah dengan menganalisis rasio laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan.

1Laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu manajemen perusahaan dalam menganalisis rasio laporan keuangan. Analisis rasio laporan keuangan yang dilakukan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan dibandingkan dengan standar tertentu. Standar tersebut dapat berupa standar internal yang diterapkan oleh manajemen, perbandingan historis atau membandingkan angka- angka keuangan tahun lalu dengan angka- angka keuangan tahun sekarang.Hasil dari perbandingan tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap penilaian kinerja keuangan perusahaan. Kinerja merupakan kemampuan kerja suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut hendaknya kinerja disusun dalam unit- unit yang lebih kecil, dengan pembagian kerja, sistem kerja, dan mekanisme kerja yang jelas. Media yang dapat untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi, ikhtisar laba yang ditahan, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi. Setiap transaksi yang dapat diukur dengan nilai uang, dicatat dan diolah sedemikian rupa, laporan akhirpun disajikan dalam nilai uang. Transaksi yang tidak dapat dicatat dengan nilai uang, tidak akan terlihat dalam laporan keuangan. Karena itu, hal-hal yang belum terjadi dan masih berupa potensi, tidak tercatat dalam laporan keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan merupakan informasi historis. Tetapi guna melengkapi analisis untuk proyeksi masa depan perusahaan, informasi kualitatif dan informasiinformasi lain yang sejenis perlu ditambahkan (Agnes Sawir, 2003: 2). Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah : para pemilik perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankers, para investor dan pemerintah dimana perusahaan berdomisili, buruh serta pihak-pihak lainnya lagi (S. Munawir, 2002: 2). Analisis laporan keuangan perusahaan bertujuan antara lain untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja manajemen, untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya, sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasional dan penyususnan rencana kerja anggaran perusahaan, untuk memonitor pelaksanaan dari suatu kebijakan perusahaan yang telah diterapkan, sehingga dapat diadakan perbaikan/penyempurnaan dimasa yang akan datang dan sebagainya (Indra Bastian dan Suhardjono, 2006:284). Alat atau ukuran yang sering digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Menurut pendapat Munawir (2002:37) analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan suatu pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut. Analisis rasio keuangan merupakan alat analisa yang umum digunakan untuk mengukur kinerja, kelemahan dan kekuatan manajemen di bidang keuangan. Teknik analisis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series analysis disebut juga dengan analisa deret berkala yaitu perbandingan antara laporan keuangan satu dengan laporan keuangan yang lain pada jenis laporan keuangan yang sama pada tahun yang berurutan pada badan usaha yang sama, yang bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan kinerja pada perusahaan tersebut.Tujuan perusahaan tersebut pada umumnya adalah memperoleh laba. Akan tetapi laba yang besar belum tentu memaksimalkan nilai perusahaan. Kemampuan menghasilkan laba yang maksimal pada suatu perusahaan sangat penting karena pada dasarnya pihakpihak yang berkepentingan, misalnya investor dan kreditor mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlihat dari kinerja manajemen dalam menghasilkan laba dimasa mendatang (Suprihatmi, 2005). Untuk dapat menilai kinerja perusahaan, maka pihak-pihak yang berkepentingan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan. Laba adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut (Warren, dkk 2005: 2).Pertumbuhan laba adalah perubahan laba pada laporan keuangan per tahun. Pertumbuhan berkaitan dengan bagaimana terjadinya stabilitas peningkatan penjualan kedepan. Pertumbuhan laba yang di atas rata-rata bagi suatu perusahaan pada umumnya didasarkan pada pertumbuhan cepat yang diharapkan dan industri dimana perusahaan beroperasi. Pertumbuhan laba suatu produk sangat tergantung dari daur hidup produk (Fabozzi 2000, Hal. 881). Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) kelebihan penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi. Sementara pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Besar kecilnya laba sebagai pengukur kenaikan sangat bergantung pada ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Rasio hutang dapat diukur dari rasio perbandingan antara total hutang terhadap ekuitas yang biasa diukur melalui rasio debt to equity ratio (DER). Dalam perhitungannya DER dihitung dengan cara hutang dibagi dengan keuangan sendiri, artinya jika hutang perusahaan lebih tinggi daripada keuangan sendirinya besarnya rasio DER berada diatas satu, sehingga dana yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan lebih banyak dari unsur hutang daripada keuangan sendiri (equity). Oleh karena itu, investor cenderung lebih tertarik pada tingkat DER yang besarnya kurang dari satu, karena jika DER lebih dari satu menunjukkan jumlah hutang yang lebih besar dan resiko perusahaan semakin meningkat. Kenaikan DER pada tingkat tertentu akan meminimalkan biaya keuangan, tetapi bila penambahan terlalu berlebihan justru berakibat meningkatnya biaya keuangan (Riyanto, 2001: 79). Dari penjelasan diatas maka dapat dilihat fenomena pada tabel I.1 pada perusahaan Tambang yang terdaftar di BEI yang meliputi tentang DER dan pertumbuhan labaTabel I.1Data DER, dan Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEINoEmitenDERPertumbuhan laba

20092010201120122009201020112012

1BRPT1.71.390.961.20116.09-202.07101.5544745.52

2BUDI1.101.531.621.86343.9368.4942.3095.11

3DPNS0.260.400.310.24-186.22107.04-145.03-254.98

4EKAD1.100.740.610.51256.9748.9113.32-85.53

5ETWA1.030.760.651.37-98.31265.1691.81-97.19

6INCI0.060.040.120.07-125.26-136.8516.48-496.378

Sumber : www.idx.co.id

Dari keterangan tabel I.1. dapat dilihat nilai DER beberapa perusahaan Tambang yang terdaftar di BEI mengalami kenaikan sementara teori menyatakan Kenaikan DER pada tingkat tertentu akan meminimalkan biaya keuangan, tetapi bila penambahan terlalu berlebihan justru berakibat meningkatnya biaya keuangan (Riyanto, 2001: 79).Untuk nilai pertumbuhan laba beberapa perusahaan Tambang mengalami penurunan sementara teori menyatakan bahwa pendekatan Pertumbuhan laba merupakan suatu komponen untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan laba merupakan komponen untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang dan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan total Pertumbuhan laba (Harahap, 2009: 301).Dari data diatas terjadi kenaikan dan penurunan nilai DER yang diikuti dengan kenaikan dan penurunan nilai pertumbuhan laba pada beberapa perusahaan tambang yang terdaftar di BEI sementara teori Brealey Myers (2007:121) Perusahaan dapat memperoleh tingkat pertumbuhan laba yang lebih tinggi tanpa mengumpulkan modal eksternal jika perusahaan mempunyai rasio hutang terhadap modal yang rendah (DER).Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis mengambil judul Pengaruh DER Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Tambang Yang Terdaftar Di BEI

B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah diatas maka dapat didentifikasi masalah penelitian sebagai berikut : 1. Terjadi penurunan nilai Pertumbuhan laba pada beberapa perusahaan Tambang yang terdaftar di BEI2. Terjadi kenaikan nilai DER pada beberapa perusahaan Tambang yang terdaftar di BEI3. Kenaikan nilai DER yang diikuti oleh kenaikan pertumbuhan laba pada beberapa perusahaan tambang yang terdaftar di BEI

B. Rumusan MasalahAdapun pertanyaan penelitian (research questions) yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah DER berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan tambang yang terdaftar di BEI ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan PenelitianSesuai dengan pernyataan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh DER terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan tambang yang terdaftar di BEI. Manfaat PenelitianDiharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk:1. Memberikan referensi bagi para peneliti-peneliti lain yang berminat untuk meneliti kinerja keuangan yang diukur dengan rasio hutang dan Pertumbuhan laba.2. Memberikan sumbangan keilmuan khususnya kepada manajer keuangan untuk digunakan sebagai acuan atau dasar dalam hal perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan pendanaan perusahaan.3. Bagi investor diharapkan informasi yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi.

BAB IILANDASAN TEORI

A. Uraian Teoritis 1. Pertumbuhan laba1.1. Pengertian Pertumbuhan labaDidalam melakukan penjualan perusahaan mempunyai tujuan dalam penjualannya yaitu dengan adanya peningkatan atau Pertumbuhan laba perusahaan. Pertumbuhan laba sangatlah diinginkan oleh perusahaan karena Pertumbuhan laba mencerminkan suatu pertumbuhan perusahaan. Perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat agar dapat memenangkan pasar dengan menarik konsumen agar selalu memilih produknya. Untuk itu faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan harus benar-benar diperhatikan. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut perusahaan akan dapat menetapkan kebijaksanaan untuk mengantisipasi kondisi tersebut, sehingga perusahaan dapat menjual produk dalam jumlah yang besar dan volume penjualan akan meningkat yang mengakibatkan laba perusahaan akan meningkat pula. Dengan meningkatnya laba perusahaan, maka keuntungan yang diperoleh para investor akan meningkat. Didalam melakukan penjualan perusahaan mempunyai tujuan dalam penjualannya yaitu dengan adanya peningkatan atau Pertumbuhan laba perusahaan. Pertumbuhan laba sangatlah diinginkan oleh perusahaan karena Pertumbuhan laba mencerminkan suatu pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan laba dapat diartikan sebagai perubahan laba per tahun. Menurut Indrawati dan Suhendro (2006), Pertumbuhan laba adalah perubahan total laba perusahaan. Menurut Devie (2003), Pertumbuhan laba dalam manajemen keuangan diukur berdasar perubahan laba, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya (Sustainable Growth Rate) dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan.Menurut Warsono (2006) bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : ukuran perusahaan, umur perusahaan, tingkat leverage, tingkat penjualan, current asset, perubahan masa lalu..Menurut Ratnawati (2007), Pertumbuhan laba yang berkelanjutan adalah tingkat dimana penjualan perusahaan dapat tumbuh tergantung pada bagaimana dukungan asset terhadap peningkatan penjualan. Selain melalui tingkat penjualan, Pertumbuhan laba dapat juga diukur dari pertumbuhan aset atau dengan kesempatan investasi yang diproksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai set kesempatan investasi (Investment Opportunity Set). Murni dan Andriana (2007) menyatakan, pendekatan Pertumbuhan laba merupakan suatu komponen untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa Pertumbuhan laba merupakan komponen untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang dan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan total Pertumbuhan laba.Pertumbuhan laba adalah perubahan laba pada laporan keuangan per tahun. Pertumbuhan berkaitan dengan bagaimana terjadinya stabilitas peningkatan penjualan kedepan. Pertumbuhan laba yang di atas rata-rata bagi suatu perusahaan pada umumnya didasarkan pada pertumbuhan cepat yang diharapkan dan industri dimana perusahaan beroperasi. Pertumbuhan laba suatu produk sangat tergantung dari daur hidup produk (Fabozzi 2000, Hal. 881). Menurut Amstrong (2002: 327) ada empat tahap daur hidup produk yang mempengaruhi Pertumbuhan laba, yaitu:a. Tahap IntroduksiTahap ini mulai ketika produk baru pertama kali diluncurkan. Hal ini membutuhkan waktu, dan Pertumbuhan laba cenderung lambat. Dalam tahap ini kalau dibandingkan dengan tahap-tahap yang lain, perusahaan masih merugi atau berlaba kecil karena penjualan yang lambat dan biaya distribusi serta promosi yang tinggi.b. Tahap PertumbuhanPada tahap ini Pertumbuhan laba meningkat dengan cepat, laba meningkat, karena biaya promosi dibagi volume penjualan yang tinggi, dan juga karena biaya produksi per unit turun.c. Tahap Menjadi DewasaTahap dewasa ini berlangsung lebih lama daripada tahap sebelumnya dan memberikan tantangan kuat bagi manajemen pemasaran. Penurunan Pertumbuhan laba menyebabkan banyak produsen mempunyai banyak produk untuk dijual.d. Tahap PenurunanPenjualan menurun karena berbagai alasan, termasuk kemajuan teknologi, selera konsumen berubah, dan meningkatnya persaingan ketika penjualan dan laba menurun, beberapa perusahaan mundur dari pasar. Perusahaan yang masih bertahan dapat mengurangi macam produk yang ditawarkannya. Pertumbuhan laba suatu produk dari emiten tergantung dari daur hidup produk. Jika Pertumbuhan laba per tahun meningkat, investor akan percaya terhadap emiten, bahwa emiten akan memberikan keuntungan di masa depan. Kondisi tersebut terjadi jika informasi yang diperoleh investor sempurna. Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan Pertumbuhan laba merupakan perubahan laba per tahun yang stabil. Jika Pertumbuhan laba per tahun meningkat, investor akan percaya terhadap emiten bahwa emiten akan memberikan keuntungan dimasa depan.Bagi perusahaan dengan tingkat Pertumbuhan laba dan laba yang tinggi kecenderungan perusahaan membagikan dividen lebih konsisten dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tingkat Pertumbuhan labanya rendah (Hatta, 2002). Secara matematis Pertumbuhan laba dapat dirumuskan sebagai berikut: Pertumbuhan laba = laba periode ini-laba periode sebelumnya Laba periode sebelumnya

3.2. Faktor-Faktor Pertumbuhan labaDalam praktek, Pertumbuhan laba itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: (Swastha dan Irawan, 2000).1. Kondisi dan Kemampuan Penjual.Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni:a. Jenis dan karakteristik barang yang di tawarkan.b. Harga produk.c. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan, garansi dan sebagainya.2. Kondisi Pasar.Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu di perhatikan adalah:a. Jenis pasarnyab. Kelompok pembeli atau segmen pasarnyac. Daya belinyad. Frekuensi pembelian

2. Debt to Equity Ratio (DER)2.1 Pengertian Debt to Equity Ratio (DER)Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Secara matematis Debt to Equity Ratio (DER) dapat diformulasikan sebagai berikut (Ang, 2002).Total Debt merupakan Total Liabilities (baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan Total Shareholders Equity merupakan total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan komposisi atau struktur modal dari total pinjaman (hutang) terhadap total modal yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan komposisi total hutang (jangka pendek maupun jangka panjang) semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur) (Ang, 2002). Semakin besar hutang, semakin besar risiko yang ditanggung perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan yang tetap mengambil hutang sangat tergantung pada biaya relatif. Biaya hutang lebih kecil daripada dana ekuitas. Dengan menambahkan hutang ke dalam neracanya, perusahaan secara umum dapat meningkatkan profitabilitas, yang kemudian menaikkan return sahamnya, sehingga meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dan membangun potensi pertumbuhan yang lebih besar. Sebaliknya Biaya hutang lebih besar daripada dana ekuitas. Dengan menambahkan hutang ke dalam neracanya, justru akan menurunkan profitabilitas perusahaan (Walsh, 2004).Kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya menunjukkan Solvabilitas suatu perusahaan. Suatu perusahaan yang Solvable berarti perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya (Riyanto, 2001). Sejalan dengan uraian diatas, Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan struktur pemodalan suatu perusahaan yang merupakan perbandingan antara total hutang dengan ekuitas yang digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio pengukur leverage perusahaan, menurut Gitman dan Joehnk (2003) rasio leverage adalah: Financial ratios that measure the amount of debt being used to support operations and ability of the firm to service its debt. Balancing Theory menyatakan bahwa keputusan untuk menambah hutang tidak hanya berdampak negatif, tetapi juga dapat berdampak positif karena perusahaan harus berupaya menyeimbangkan manfaat dengan biaya yang ditimbulkan akibat hutang. Mondigliani dan Miller (2002) menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan akan meningkat dengan meningkatnya Debt to Equity Ratio (DER) karena adanya efek dari Corporate Tax Shield. Hal ini disebabkan karena dalam keadaan pasar sempurna dan ada pajak, umumnya bunga yang dibayarkan akibat penggunaan hutang dapat dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak. Dengan demikian apabila terdapat dua perusahaan dengan laba operasi yang sama, tetapi perusahaan yang satu menggunakan hutang dan membayar bunga sedangkan perusahaan yang lain tidak, maka perusahaan yang membayar bunga akan membayar pajak penghasilan yang lebih kecil, sehingga menghemat pendapatan.

2.2 Manfaat Debt to Equity Ratio (DER)Menurut Brealey dan Myers (1991), manfaat rasio solvabilitas adalah sebagai berikut : 1) Perusahaan lebih menyukai internal financing (dana internal). Dana internal tersebut diperoleh dari laba yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan. 2) Perusahaan menyesuaikan target dividen payout ratio terhadap peluang investasi mereka, sementara mereka menghindari perubahan dividen secara drastis. 3) Kebijakan dividen yang sticky ditambah fluktuasi profitabilitas dan peluang investasi yang tidak dapat diproksi, berarti terkadang aliran kas internal melebihi kebutuhan investasi namun terkadang kurang dari kebutuhan investasi.

Apabila pendanaan eksternal diperlukan, pertama-tama perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman, yaitu mulai dari penerbitan hutang convertible bond , dan alternatif paling akhir adalah saham.4. Tinjauan Penelitian TerdahuluBerikut adalah penelitian terdahulu sebagai pedoman penelitian ini : NoPenelitiJudul VariabelHasil Penelitian

1Seftiane (2011)Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan labaPada Perusahaan Publik Sektor ManufakturStruktur Asset, Kepemilikan Manajeeria, Risiko Bisnis, Ukuran Perusahaan, ProfitabilitasStruktur asset, kepemilikan manajerial, risiko bisnis, memiliki pengaruh terhadap struktur modal

2Jantu Sukmanintyas (2009)Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan labaPada Perusahaan Telekomunikasi Di IndonesiaStruktur Modal, Operating Leverage, Pajak, UkuranPerusahaan, Operating Leverage, dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap struktur modal

3Paramitha (2011)Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur ModalPertumbuhan laba, Struktur Aktiva, Rasio Hutang, Profitabilitas, Ukuran perusahaan, LikuiditasPertumbuhan laba, struktur aktiva, rasio hutang, profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas memiliki pengaruh terhadap struktur modal

4Joni Dan Lina (2010)Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur ModalProfitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan asset, dividen, struktur asset, risiko bisnis, leverageProfitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan asset, dividen, struktur asset, risiko bisnis, leverage tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal

5Rike Setiawati (2011)Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modalo Pada Perusahaan Sanitaer (Jambi)Profitabilitas, Kendali Perusahaan, Perilaku Manajemen, Kondisi InternalProfitabilitas, Kendali Perusahaan, Perilaku Manajemen, Kondisi Internal memiliki pengaruh terhadap struktur modal

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Pendekatan PenelitianPendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif adalah mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa serta menginterpretasikan data yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan membandingkan pengetahuan teknis (data primer) dengan keadaan yang sebenarnya pada perusahaan untuk kemudian mengambil kesimpulan.

B. Defenisi OperasionalPenelitian ini menggunakan empat variabel independen dan satu variabel dependen. Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Kinerja keuanganPertumbuhan laba Pertumbuhan laba merupakan komponen untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang dan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan total Pertumbuhan laba

18 Debt To Equity Ratio (DER) Keseluruhan total hutang baik hutang jangka panjang maupun jangka pendek yang disediakan kreditur dibandingkan dengan total keuangan. Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa besar jumlah keuangan yang digunakan untuk menjamin besarnya hutang sehingga debt to total equtiy ratio dapat dirumuskan

C. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat dan waktu penelitian sebagai berikut : Tempat : Perusahaan Tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Waktu : Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2014 hingga selesai

Tabel III.1Waktu PenelitianJadwal kegiatanBulan Pelaksanaan 2014

JanFebMarApr

1234123412341234

1.Pengajuan judul

2.Pembuatan Proposal

3. Bimbingan Proposal

4. Seminar Proposal

5. Pengumpulan Data

6. Bimbingan Skripsi

7. Sidang Meja Hijau

D. Populasi dan Sampel1. Populasi PenelitianPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiono, 2004 : 72). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2011. Populasi penelitian adalah Tambang yang terdaftar di BEI yang berjumlah sebanyak 10 perusahaan (data terlampir).

2. Sampel penelitianSampel yang digunakan dalam penilitian ini adalah 10 perusahaan Tambang. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 perusahaan, atau penelitian yang ingin membutuhkan generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

E. Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan studi dokumentasi yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan mengalisis data sekunder berupa catatancatatan, laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang terkait dengan lingkup enelitian ini. Data penelitian mengennai rasio hutang dan pertumbuhan laba diperoleh dari data laporan keuangan Tambang yang terdaftar di BEI.

F. Teknik Analisis DataDalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dengan menggunakan software SPSS 15. Sebelum data dianalisis, maka untuk keperluan analisis data tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. 1. Statistik DeskriptifStatistik deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum. Statistik deskriptif ini meliputi beberapa hal sub menu deskriptif statistik seperti frekuensi, deskriptif, eksplorasi data, tabulasi silang dan analisis rasio yang menggunakan Minimum, Maksimum, Mean, Median, Mode, Standard Deviasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anggarini, Hilda. 2009. Skripsi Analisis Hubungan Rasio Likuiditas dan leverage terhadap rasio profitabilitas pada PT. Perkebunan Nusantara II (PERSERO) Tanjung Morawa. Medan: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Brigham, Eugene dan Fres Houston. 2001. Dasar dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Selemba Empat

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Dipenegoro

Harahap, Sofyan. 2010. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta : Bumi Aksara

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Seorecard Pendekatan Teori, Kasus dan Riset Bisnis. Jakarta : Bumi Aksara

Hernawati, Ima. 2007. Skripsi Analisi Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuisitas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Jakarta). Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Jantu Sukmanintyas. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan labaPada Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia

Joni Dan Lina. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta : YPKN Kencana

Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta :PT. Grasindo

Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : YPKN Yogyakarta

Paramitha .2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Rike Setiawati. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan labaPada Perusahaan Sanitaer (Jambi)

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta Universitas gajah mada.

Seftiane. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan labaPada Perusahaan Publik Sektor ManufakturSiahaan, Cinda. 2011. Skripsi Hubungan Rasio Likuiditas dan Leverage Dengan Retrun On Investment Pada PT. Agro Nusa Medan. Medan : Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta

Sumarsono, Sonny. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Syamsudin, Lukman. 2010. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT RajaGrafindo Parsada.

Umar, Husein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi (Ilmu Administrasi Negara, Pembangunan dan Niaga). Jakarta : PT. Gramedia pustaka utama.

Van Horne, James dan Jhon Wachowicz. 2006. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta : Selemba Empat.

Wild, john. 2005. Financial Statement Analysis. Jakarta : Selemba Empat

www.idx.co.id