ranula

5
Ranula Ranula adalah suatu lesi besar yang berisi musin di dasar mulut. Ranula mirip dengan fenomena mucocele, kecuali bahwa ukurannya lebih besar. Ranula terbentuk sebagai suatu akibat terhalangnya aliran saliva yang normal melalui duktus ekskretoris mayor yang membesar atau terputus dari kelenjar sublingualis (duktus Bartholin) atau kelenjar submandibularis (duktus Whartolin). Tidak ada predileksi jenis kelamin yang jelas dan orang-orang dibawah usia 40 tahun paling umum terkena. Ada 2 tipe ranula – yang lebih umum, yaitu ranula superfisial, tampak sebagai suatu pembengkakan lunak, dapat ditekan, timbul di dasar mulut; dan ranula dissecting atau plunging yang menerobos di bawah otot milohyoideus dan menimbulkan pembengkakan submental. Tanda-tanda ranula superfisial adalah translusen atau mempunyai warna kebiru-biruan. Ranula tersebut unilateral, berbentuk kubah dan berfluktuasi. Jika lesi tanpa gejala tersebut membesar, maka mukosanya menjadi meregang, tipis, dan tegang. Tekanan jari tidak akan menyebabkan lesinya menjadi cekung, tetapi robekan akan menyebabkan keluarnya cairan mukus. Seluruh dasar mulut dapat diisi oleh pembengkakan, yang mengangkat lidah dan menghalangi pergerakannya. Ini dapat mengganggu pengunyahan, penelanan, dan proses bicara. Ranula dapat dibedakan dari pembengkakan dasar mulut yang lain seperti kista dermoid dan karsinoma mukoepidermoid kelenjar submandibuler dengan sialografi. Perawatannya adalah

Upload: aulia-mursyida

Post on 12-Aug-2015

57 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Ranula

Ranula

Ranula adalah suatu lesi besar yang berisi musin di dasar mulut. Ranula mirip dengan

fenomena mucocele, kecuali bahwa ukurannya lebih besar. Ranula terbentuk sebagai suatu

akibat terhalangnya aliran saliva yang normal melalui duktus ekskretoris mayor yang membesar

atau terputus dari kelenjar sublingualis (duktus Bartholin) atau kelenjar submandibularis (duktus

Whartolin). Tidak ada predileksi jenis kelamin yang jelas dan orang-orang dibawah usia 40 tahun

paling umum terkena.

            Ada 2 tipe ranula – yang lebih umum, yaitu ranula superfisial, tampak sebagai suatu

pembengkakan lunak, dapat ditekan, timbul di dasar mulut; dan ranula dissecting atau plunging

yang menerobos di bawah otot milohyoideus dan menimbulkan pembengkakan submental.

            Tanda-tanda ranula superfisial adalah translusen atau mempunyai warna kebiru-biruan.

Ranula tersebut unilateral, berbentuk kubah dan berfluktuasi. Jika lesi tanpa gejala tersebut

membesar, maka mukosanya menjadi meregang, tipis, dan tegang. Tekanan jari tidak akan

menyebabkan lesinya menjadi cekung, tetapi robekan akan menyebabkan keluarnya cairan

mukus. Seluruh dasar mulut dapat diisi oleh pembengkakan, yang mengangkat lidah dan

menghalangi pergerakannya. Ini dapat mengganggu pengunyahan, penelanan, dan proses bicara.

            Ranula dapat dibedakan dari pembengkakan dasar mulut yang lain seperti kista dermoid

dan karsinoma mukoepidermoid kelenjar submandibuler dengan sialografi. Perawatannya adalah

eksisi atau marsupialisasi (operasi Partsch), yang terdiri atas menginsisi mukosa setempat dan

menjahit sisa dinding kistik ke dasar mulut-nya. Insisi dan drainasi bukanlah perawatn pilihan,

karena halitu akan membuat cairan terkumpul kembali ketika terjadi penyembuhan.

Kekambuhan adalah umum dalam kasus plunging ranula atau ranula superfisial yang dirawat

tidak sempurna. Pembuangan kelenjar saliva mayor yang terlibat adalah perawat yang

diindikasikan untuk ranula-ranula yang kambuh dan plunging ranula.

 

Sialolit

            Sialolit, yang juga dikenal sebagai batu kelenjar saliva adalah pengerasan kompleks

kalsium di dalam kelenjar atau duktus saliva yang dapat menyumbat aliran saliva dan dapat

menyebabkan pembengkakan di dasar mulut. Pembentukan batu terjadi paling sering sesudah

usia 25 tahun, 2 kali lebih sering pada pria dibandingkan wanita dan biasanya dalam kelenjar

submandibularis. Arah aliran saliva yang naik dari duktus ekskretoris, bersama dengan isi mukus

Page 2: Ranula

dan pH alkali saliva yang tinggi adalah faktor-faktor penyebab dalam pembentukan batu. Batu

tersebut biasanya oval dan licin, atau tidak teratur permukaannya.

            Penyumbatan aliran saliva oleh batu akan mengakibatkan pembengkakan dasar mulut

yang keras, nyeri, dan sakit. Gejala akut sering kambuh pada waktu makan. Pembengkakan dapat

meluas di sepanjang aliran duktus ekskretoris dan berlangsng selama berjam-jam atau

berhari0hari, tergantung pada penyumbatannya. Mukosa diatasnya biasanya tetap merah muda.

Infeksi sekunder mengakibatkan pus keluar dari lubang duktus atau kemerahan pada dasar mulut

yang membengkak. Perawatannya termasuk radiograf oklusal yang sesuai, sialografi (jika tidak

ada infeksi) dan pembuangan secara bedah dari sialolitnya.

 

Mucocele

            Mucocele adalah lesi lunak berfluktuasi yang melibatkan retensi cairan mukus di dalam

jaringan subepitel, biasanya sebagai akibat dari trauma. Pembengkakan jernih atau biru ini dapat

terjadi pada bibir, dasar mulut, ventral lidah atau mukosa pipi. Biasanya tanpa gejala dan kurang

dari 1cm diameternya. Dasar dari mucocele umumnya tidak bertangkai. Anak-anak dan orang

dewasa muda paling sering terkena. Perawatannya adalah biopsi eksisi bersama dengan

pemeriksaan histopatologis. Jika keadaan ini dirawat dengan tepat, maka kekambuhan jarang

terjadi.

 

Oncocytoma

Oncocytoma adalah tumor jinak yang mengandung sel-sel epitelial berbentuk polihedron

yang besar yang dikenali sebagai onkosit, yang penuh dengan sitoplasma eosinofilik bergranular

dan mitokondria. Sitoarsitektur pada tumor ini lebih jelas dilihat dengan mikroskopis elektron.

Merupakan insiden jarang terjadi dan biasanya dapat menyerang pria dan wanita pada

usia 60-80 tahun. Tampilan klinis identik dengan tumor jinak ini berupa tumor yang tumbuh

perlahan, padat (nontender) khususnya di lobus superfisialis kelenjar parotis. Patogenesisnya

masih dalam perdebatan dan adakah tumor ini adalah neoplasma sejati. Oncocytoma dapat

terjadi akibat proses hiperplasia, proses metaplasia atau kedua-duanya.

Kelenjar parotid adalah tempat yang paling sering terjadinya oncocytoma diikuti dengan

kelenjar submandibular. Di tempat-tempat ini, tumornya muncul sebagai massa yang tumbuh

lambat dan tidak nyeri yang sering keras dan kadang-kadang kistik. Pembengkakan kelenjar

Page 3: Ranula

parotid dapat difus dengan kira-kira 7% terjadi bilateral. Tumor multipel juga pernah dilaporkan.

Dengan adanya kadar mitokondria yang tinggi di dalam sel, radiosialografi dapat

mendemonstrasikan pengambilan teknetium-99m yang tinggi.

Oncocytoma mudah dibedakan dari tumor Warthin dan adenoma pleomorfik.

Bagaimanapun, ia juga harus dibedakan dengan karsinoma mukoepidermoid, adenokarsinoma

sel asinik, karsinoma kistik adenoid, karsinoma sel ‘clear’ dan sel renal metastase atau karsinoma

tiroid. Operasi eksisi tanpa melibatkan margins adalah terapi yang dianjurkan dan onkositoma

adalah bersifat radioresisten.

 

 

Sumber:

Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut yang Lazim, Robert P. Langlais & Craig S. Miller.

Jakarta : Hipokrates, 2000.