rangkuman uts

8
Nama : Romi Mitrolia Ujian Tengah Semester NIM : 083.10.022 Rangkuman Mata Kuliah Pariwisata Sebelum saya menampilkan rangkuman selama perkuliahan yang telah Ibu berikan kepada saya dan teman-teman lain, maka ada beberapa hal yang ingin saya ungkapkan yaitu berupa kesan- kesan saya selama mengikuti setiap arahan, pengajaran dan bimbingan dari Ibu. Dalam mengikuti perkuliahan yang telah Ibu berikan kepada saya dan teman-teman lainnya, maka ada beberapa hal yang saya rasakan atau mungkin teman-teman lainnya juga merasakannya. 1. Mengajarkan dan menanamkan sifat kepedulian serta mengkedepankan kepentingan bersama dalam bidang keplanologian saya Hal ini bukanlah suatu ungkapan yang berlebihan, karena hal itu berupa bukti yang saya alami selama mengikuti perkuliahan ibu. Dimana ibu selalu memberikan pandangan dalam hal kepariwisataan selalu mengutamakan orang-orang yang memang berada dibawah “Ingat... dalam merencanakan pariwisata, kalian jangan hanya berfikir untuk para wisatawan saja !, namun kalian juga harus memikirkan kepintingan untuk masyarakat setempat, apakah dapat menguntungkan masyarakat juga atau tidak”. Itulah ungkapan

Upload: romimitrolia

Post on 04-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Rangkuman UTS

TRANSCRIPT

Page 1: Rangkuman UTS

Nama : Romi Mitrolia Ujian Tengah SemesterNIM : 083.10.022

Rangkuman

Mata Kuliah Pariwisata

Sebelum saya menampilkan rangkuman selama perkuliahan yang telah Ibu berikan

kepada saya dan teman-teman lain, maka ada beberapa hal yang ingin saya ungkapkan yaitu

berupa kesan-kesan saya selama mengikuti setiap arahan, pengajaran dan bimbingan dari Ibu.

Dalam mengikuti perkuliahan yang telah Ibu berikan kepada saya dan teman-teman

lainnya, maka ada beberapa hal yang saya rasakan atau mungkin teman-teman lainnya juga

merasakannya.

1. Mengajarkan dan menanamkan sifat kepedulian serta mengkedepankan

kepentingan bersama dalam bidang keplanologian saya

Hal ini bukanlah suatu ungkapan yang berlebihan, karena hal itu berupa bukti yang

saya alami selama mengikuti perkuliahan ibu. Dimana ibu selalu memberikan pandangan

dalam hal kepariwisataan selalu mengutamakan orang-orang yang memang berada

dibawah “Ingat... dalam merencanakan pariwisata, kalian jangan hanya berfikir untuk

para wisatawan saja !, namun kalian juga harus memikirkan kepintingan untuk

masyarakat setempat, apakah dapat menguntungkan masyarakat juga atau tidak”. Itulah

ungkapan Ibu yang sering Ibu katakan kepada saya dan teman-teman lainnya.

2. Mengajarkan kedewasaan dan kearifan dalam bertindak

Hal ini terlihat ketika ibu menyampaikan kepada kami “Kalian kumpulkan tugas-

tugas yang telah saya berikan, ketika kalian benar-benar sudah tidak terganggu oleh

tugas-tugas perkuliahan dan UTS lain”

Hal ini sebenarnya sangat memberikan kesan tersendiri kepada saya dan mungkin

teman-teman lain, bahwa secara tidak langsung Ibu telah menanamkan kedewasaan

dalam berfikir dan bertindak kepada kami.

3. Mengajarkan kedisiplinan dan beretika profesional sebagai mahasiswa yang

berpendidikan

Page 2: Rangkuman UTS

Nama : Romi Mitrolia Ujian Tengah SemesterNIM : 083.10.022

Saya sangat teringat sekali ketika perjumpaan perkuliahan pertama, yaitu ketika Ibu

memberikan ungkapan yang sebenarnya hal itu dapat menjadi cambuk yang positif bagi

saya pribadi. Apa ungkapan tersebut ?, “Kalau di ITB tidak boleh terlambat lebih dari 15

atau 20 menit” dan Ibu juga pernah menegur salah seorang rekan saya ketika makan di

dalam kelas namun teguran Ibu tetap dalam kesan yang elegan.

lain itu banyak sekali hal-hal kedisiplinan yang telah ibu terapkan yang mungkin saya

dan teman-teman lainnya telah merasakan manfaat dari penerapan kedisplinan yang telah

Ibu tanamkan. Sungguh saya sangat berterimakasih untuk hal itu

A. Perencanaan Pembangunan Kepariwisataan (Jakarta, 25 september 2013)

Pariwisata telah dikenal di Indonesia jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, hal itu

terlihat dari awal masa penjajahan Belanda dan menginvasi beberapa wilayah yang ada

di Indonesia. Seperti di Bali, sejak penerapan Kolonialisme di Indonesia, banyak para

penjajah mendatangkan teman-teman negaranya dan beberapa negara lain untuk

berkunjung ke Bali dalam melihat beberapa kebudayaan yang ada di sana, hal itu dimana

terdapat beberapa bukti bahwa para penjajah terdahulu telah membuat paket liburan

(telah ibu jelaskan).

Pada perkuliahan pertama, telah dijelaskan bahwa pariwisata tanpa adanya

perencanaanpun tentu akan berkembang juga, namun perkembangannya tentu tidak akan

seperti apa yang akan diinginkan atau hanya menguntungkan beberapa pihak saja.

Hal itu terlihat dari salah satu contoh, yaitu di Nias yang awal mulanya pemerintah

dan penduduk setempat tidak peka akan potensi yang mereka miliki, namun pariwisata

kelautan yang dimiliki oleh Nias justru berkembang dengan adanya wisatawan asing

yang menilai bahwa Nias memiliki potensi ombak laut yang menjanjikan.

Maka hal tersebut sebenarnya merupakan bukti bahwa tanpa perencanaan

pembangunan kepariwisataan pun suatu daerah juga akan berkembang, namun tanpa

adanya perencanaan pembangunan kepariwisataan tentu hal itu tidak akan dapat menjadi

keuntungan bersama.

Perencanaan pembangunan kepariwisataan diadakan karena melihat bahwa potensi

pariwisata pada suatu daerah merupakan salah satu faktor penting dalam hal

Page 3: Rangkuman UTS

Nama : Romi Mitrolia Ujian Tengah SemesterNIM : 083.10.022

kesejahteraan rakyat daerah tersebut, maka untuk itu diperlukanlah suatu bentuk

rancangan berupa perencanaan pembangunan kepariwisataan sehingga nantinya akan

mendapatkan nilai lebih dan jauh lebih terarah, bagaimana dan untuk siapa saja manfaat

sektor-sektor pariwisata yang ada pada suatu daerah.

B. Pendekatan Pembangunan Kepariwisataan (Jakarta, 2 Oktober 2013)

Pembangunan merupakan suatu usaha baik fisik ataupun non fisik yang sifatnya

berdasarkan pada sebuah perencanaan.

Development :

1. PERKEMBANGAN - pertumbuhan (growth)

2. PENGEMBANGAN – mengubah menjadi sesuatu yang lebih baik, fisik maupun

non fisik

3. PEMBANGUNAN – melaksanakan pengembangan

Makna dari ketiga arti diatas adalah bahwa pertumbuhan itu sendiri merupakan

suatu proses yang terjadi secara spontanitas dikarenakan adanya permintaan dan

kebutuhan yang lebih dari masyarakat, sehingga pertumbuhan pun akan terjadi walau

tanpa adanya sebuah perencanaan. Sedangkan pengembangan adalah sebuah proses

lanjutan, yang dilakukan karena adanya dorongan untuk pertumbuhan yang lebih baik lagi

sehingga diperlukanlah sebuah pengembangan, baik itu mengembangkan sektor-sektor

pariwisata ataupun sektor lainnya. Maka untuk makna dari pembanguna adalah sebuah

usaha dalam menggerakkan atau melaksanakan proses pengembangan.

Ada dua macam yang harus terpenuhi dalam menunjang terbangunnya sebuah

pariwisata di suatu daerah, yaitu pokok penunjang yang bersifat primer dan sekunder.

Untuk penunjang yang bersifat primer yaitu daya tarik, karena tanpa adanya daya

tarik maka sangatlah mustahil para wisatawan akan mendatangi suatu wilayah yang telah

direncanakan sebagai tempak/objek pariwisata, karena pada dasarnya orang-orang akan

berdatangan bila adanya sebuah ketertarikan yang mungkin bagi mereka jarang atau tidak

pernah dilihat ditempak meraka. Sedangkan penunjang yang bersifat sekunder adalah

adanya sarana dan prasarana yang memadai, hal ini didasari pada keinginan para

wisatawan asing/lokal yang menuntut akan kenyamanan mereka selama berkunjung pada

Page 4: Rangkuman UTS

Nama : Romi Mitrolia Ujian Tengah SemesterNIM : 083.10.022

sebuah tempat pariwisata, seperti jalan tidak berlubang, akses menuju tempat pariwisata

yang dituju mudah, adanya fasilitas-fasilitas perdagangan dan sebagainya.

C. Pembangunan Berkelanjutan dan Pariwisata Berkelanjutan (Jakarta, 2 Oktober

2013)

Pembangunan berkelanjutan adalah sebuah kegiatan pembangunan atau

mengusahakan sesuatu tanpa merusak fungsi dan ketersediaan untuk masa yang akan

datang.

Pariwisata berkelanjutan adalah usaha kepariwisataan yang memikirkan beberapa

aspek, seperti aspek lingkungan, sosial dan budaya yang sifatnya berkelanjutan, yaitu

bersifat keberlanjutan.

D. Perencanaan Wilayah Kota dan Pariwisata (Jakarta 17 Oktober 2013)

Perencanaan merupakan suatu proses baik itu yang bersifat teknis maupun politik,

sebuah perencanaan dilakukan karena adanya suatu keinginan yang ingin terbentuk.

Perencanaan akan menghasilkan sebuah rencana sebagai produk dari sebuah

perencanaan yang sudah dilakukan, yang hal itu dapat berbentuk teknis maupun politis.

Sasaran dari sebuah rencana berdasarkan perencanaan yaitu tertuju kepada

seluruh elemen, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, bahkan batuanpun juga

sasaran/tujuan dari sebuah perencanaan.

Sedangkan sasaran dari pariwisata adalah untuk para wisatawan dan penduduk

setempat yang wilayahnya telah dijadikan objek wisata, sehingga didalam sebuah

perencanaan pariwisata haruslah bersifat berimbang, yaitu memikirkan bagaimana antara

penduduk setempat dan pelancong/wisatawan saling membutuhkan dan menguntungkan.

E. Ruang Lingkup Perencanaan Pembangunan Kepariwisataan

Ada beberapa ruang lingkup perencanaan pembangunan kepariwisataan, yaitu :

1. Usaha dalam pengembangan Industri

2. Pengembangan destinasi

3. Pengembangan pemasaran

4. Pengembangan kelembagaan

1. Usaha dalam pengembangan industri adalah sebuah usaha dalam mengembangkan

industri yang sudah ada, dalam kata lain meningkatkan kembali. Dalam

Page 5: Rangkuman UTS

Nama : Romi Mitrolia Ujian Tengah SemesterNIM : 083.10.022

pengembangan industri terdapat pula didalamnya hal-hal yang perlu diperhatikan,

yaitu :

Struktur industri

Daya saing

Skala

Dan bagaimana mendistribusikannya

2. Pengembangan masyarakat adalah meningkatkan kembali potensi-potensi yang

memang sudah ada dalam masyarakat, seperti :

Potensi sumber daya manusia

Potensi sumber daya alam (area/wilayah)

Konektivitas

3. Pengembangan pemasaran adalah usaha dalam mengembangkan/peningkatan

pemasaran yang sudah ada sehingga dapat ditingkatkan kembali, hal ini diadakan

dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan yang sudah ada.

4. Pengembangan kelembagaan adalah mengembangkan/meningkatkan kelembagaan-

kelembagaan yang sudah ada, sehingga kelembagaan tersebut mendapatkan hasil

yang lebih maksimal, diataranya yaitu

Pengembangan sumber daya insani, dimana awalnya mungkin pariwisata

hanya sebagai objek untuk hiburan saja namun setelah adanya

pengembangan maka objek pariwisata tersebut dapat pula menjadi objek

tambahan, yaitu sebagai objek pendidikan dan lain sebagainya

Pengembangan organisasi

Pengembangangan perundang-undangan, hal ini agar tidak terjadinya

kontradiksi antara pemerintah dan masyarakat dalam hal prospek sebuah

pariwisata, yaitu saling menguntungkan antara satu dengan yang lain.