rangkuman sni uji mutu konstruksi tubuh bendungan tipe urugan

5
Rangkuman SNI Uji Mutu Konstruksi Tubuh Bendungan Tipe Urugan Tipe Skema umum Keterangan Bendungan urugan homogen Apabila 80% dari seluruh bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri Bendung an urugan Zonal Tira i Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri Inti miri ng Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri Inti vert ikal Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri Bendungan urugan batu dengan membran Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang lolos air, Gambar 1 Tipe bendungan urugan Bendungan tipe urugan adalah bendungan yang terbuat dari bahan urugan dari borowarea (borrow area) yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator roller atau alat pemadat lainnya pada setiap hamparan dengan tebal tertentu (periksa Gambar 1).

Upload: hafidh-fariez

Post on 18-Dec-2015

206 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

book

TRANSCRIPT

Rangkuman SNI Uji Mutu Konstruksi Tubuh Bendungan Tipe Urugan

TipeSkema umumKeterangan

Bendungan urugan homogen

Apabila 80% dari seluruh bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang bergradasi sama dan bersifat kedap air.

Bendungan urugan ZonalTirai

Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang lolos air, dilengkapi dengan tirai kedap air di udiknya.

Inti miring

Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang lolos air, dilengkapi dengan inti kedap air yang berkedudukan miring ke hilir.

Inti vertikal

Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang lolos air, dilengkapi dengan inti kedap air yang berkedudukan vertikal.

Bendungan urugan batu dengan membran

Apabila bahan pembentuk tubuh bendungan terdiri dari bahan yang lolos air, dilengkapi dengan membran kedap air di lereng udiknya, yang biasanya terbuat dari lembaran baja tahan karat, lembaran beton bertulang, aspal beton, lembaran plastik, dan lain- lainnya.

Gambar 1Tipe bendungan uruganBendungan tipe urugan adalah bendungan yang terbuat dari bahan urugan dari borowarea (borrow area) yang dipadatkan dengan menggunakan vibrator roller atau alat pemadat lainnya pada setiap hamparan dengan tebal tertentu (periksa Gambar 1).

2 Perbaikan fondasi dan ebatmen

UmumPersiapan pekerjaan fondasi dan ebatmen bendungan urugan tanah atau batu merupakan tahapan pelaksanaan yang paling sulit dan penting. Ketelitian pelaksanaan pekerjaan akan terlihat dari kinerja bangunan setelah selesai konstruksi. Perbaikan fondasi dan ebatmen seringkali sulit dilakukan atau bahkan tidak memungkinkan setelah konstruksi berjalan atau selesai. Tujuan perbaikan biasanya dilakukan untuk:1) mengontrol rembesan di bagian hilir;2) mempersiapkan bidang kontak yang baik dengan lapisan urugan yang akan dipadatkan;3) memperkecil penurunan diferensial yang akan terjadi sehingga dapat mencegah terjadinya retakan dalam urugan.Pengawas pekerjaan harus menjamin bahwa fondasi dan ebatmen telah dikupas sampai kedalaman yang cukup untuk memindahkan tanah lunak, organik, rekahan, pelapukan atau bahan lain yang tidak diinginkan; lekukan atau cekungan (depresi) dan sesar batuan telah bersih dan terisi dengan urugan; bidang batuan yang terbentuk relatif halus dan merata karena pembentukan dan pengisian; rongga-rongga dasar telah diisi dan diinjeksi (grouted); dan dinding-halang telah mencapai lapisan kedap air.Pembersihan, pengupasan, dan penggalianPembersihan, pengupasan, dan penggalian daerah rencana bendungan merupakan proses pembuangan material yang tidak diinginkan, misalnya kekuatan geser yang rendah, sifat kompresif yang tinggi, kelulusan air yang tidak memadai, atau karakteristik lain yang akan mempengaruhi pelaksanaan pemadatan, dan menutup bidang permukaan fondasi dengan material yang dapat mengikat lapisan urugan dan memenuhi persyaratan desain. Spesifikasi harus memberikan kejelasan tentang waktu injeksi fondasi dan ebatmen yang sudah dibongkar oleh petugas lapangan/kontraktor.Dalam hal tertentu, jika diperlukan perbaikan khusus ebatmen, harus dibuat kontrak kerja secara terpisah.Fondasi tanah dan ebatmen1. Membersihkan tanah dari sampah, pohon, sisa material dll2. Penguasan fondasi dan ebatmen, dilakukan dalam keadaan kering setelah pengelakan sungai3. Tepi lubang cekungan hasil pembershan dan pengupasan harus diratakan dan dihaluskan4. Hasil cekungna diisi dengan bahan sejenis dan dipadatkan menggunakan alat kusus hingga kepadatan minimal sama dengan material fondasi di sekitarnya.5. Persiapan akhir fondasi dilakukan dengan cara mengisi bahan urugna dengan perkiraan kadar air tanah mendekati kadar optimum, memadatkan perlapisan tanah urugan, dan meratakan bidang permukaan urugan agar dapat menerima beban awal.6. Untuk pemadatan tanah jenuh yang sulit dikeringkan, diperlukan lapisan awal yang tebal dan dilakukan pemadatan bertahap dengan berat alat pemadat yang dinaikan secara bertahap pula.7. Pemadatan tanah pada ebatmen sama seperti pada fondasi lainnya. Untuk menjamin adanya ikatan urugan bendungan dengan tanah asli dari ebatmen, diperlukan penggalian tanah permukaan ebatmen. Apabila semua tanah lepas, basah, atau lunak telah dikupas dan dipindahkan, lereng ebatmen pada bidang kontak dengan urugan harus dibuat8. 9. 10. selandai mungkin agar ekonomis. Tujuannya adalah untuk memperbaiki pemadatan urugan pada ebatmen dan memperkecil kemungkinan terjadinya penurunan diferensial yang dapat menyebabkan retakan (periksa Subbab 5.4.1.5). Cekungan harus diisi dengan beton atau tanah yang dipadatkan pada kadar air yang sesuai untuk mencapai kepadatan yang sama atau lebih besar daripada material yang akan dihampar di atasnya. Pembahasan perbaikan lereng ebatmen dari lempung serpih (shales), dijelaskan pada Subbab 5.4.1.2).11.