rangkuman saraf
DESCRIPTION
jgglTRANSCRIPT
Secara deskriptif, sistem saraf pada manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian utama :
1) Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf ini terdiri dari otak dan medulla spinalis. Otak dan medulla spinalis
merupakan pusat utama terjadinya kolerasi dan integrasi informasi saraf. Otak dan
medulla spinalis dibungkus oleh sistem membran yang disebut meningen, dan dikelilingi
oleh liquor cerebrospinalis, kemudian dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak dan
columna vertebralis. Susunan saraf pusat terdiri dari sejumlah besar sel-sel saraf dengan
prosesus-prosesusnya yang disebut neuron dan disokong oleh jaringan khusus yang
disebut neuroglia. Yang mana pada bagian dalam, saraf pusat tersusun dalam substansia
alba dan grisea
2) Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf ini terdiri dari saraf-saraf otak dan saraf-saraf spinal serta ganglia yang
terkait. Pada susunan saraf tepi, saraf-saraf kranial dan spinal, yang terdiri dari berkas-
berkas serabut saraf atau akson, menghantarkan informasi ke dan dari susunan saraf
pusat. Meskipun terbungkus sarung fibrosa ketika berjalan ke bagian tubuh lain, serabut
saraf tersebut relative tidak terlindung, dan umumnya mudah rusak oleh trauma.
Selain sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, terdapat juga susunan saraf
otonom. Susunan saraf otonom adalah bagian susunan saraf yang mengurus persarafan
struktur-struktur involunter, seperti jantung, otot polos, dan kelenjar-kelenjar di dalam
tubuh. Saraf ini tersebar di seluruh susunan saraf pusat dan tepi. Yang mana susunan
saraf otonom ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu simpatis dan parasimpatis.
Berikut ini akan penjelasan mengenai medulla spinalis dan otak :
A. Medulla Spinalis
Medulla Spinalis terletak di dalam canalis vertebralis columna vertebralis dan
dibungkus oleh tiga bagian meningen yaitu duramater, arachnoid, dan piamater.
Proteksi lebih lanjut dilakukan oleh liquor cerebrospinalis, yang terdapat di
sekeliling medulla spinalis, di dalam spatium subarachnoideum. Umumnya,
medulla spinalis berbentuk silindris, di superior, mulai dari foramen magnum
pada tengkorak, tempatnya berlanjut ke atas sebagai medulla oblongata otak. Dan
pada inferior, berakhir di daerah lumbal.
Di sepanjang medulla spinalis, melekat 31 pasang saraf cranial melalui radix
anterior atau motorik dan radix posterior atau sensorik. Masing-masing radix
posterior mempunyai sebuah ganglion radix posterior, yang sel-selnya
membentuk serabut saraf pusat dan tepi.Medulla spinalis terdiri dari substansia
grisea di bagian dalam, yang dikelilingi oleh substansia alba di bagian luar.
B. Otak
Otak terletak di dalam cavum crania dan bersambung dengan medulla spinalis
melalui foramen magnum. Otak dibungkus oleh tiga meningen yaitu duramater,
arachnoid, dan piamater. Ketiga meningen ini berlanjut ke medulla spinalis.
Liquor cerebrospinalis mengelilingi otak di dalam spatium subarachnoideum.
Tidak seperti medulla spinalis, otak terdiri dari substansia alba di bagian dalam,
yang dikelilingi oleh substansia grisea di bagian luarnya. Secara konvensional,
otak dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
a. Rhombencephalon
Rhombencephalon dapat dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a) Medulla Oblongata
Medulla oblongata berbentuk konus, di superior berhubungan
dengan pons dan di bagian inferior berhubungan dengan medulla
spinalis. Pada medulla oblongata terdapat banyak kumpulan
neuron-neuron yang disebut nuclei dan berfungsi untuk
menyalurkan serabut-serabut saraf asendens dan descendens
b) Pons
Pons terletak di permukaan anterior cerebellum, inferior dari
mesencephalon, dan di superior dari medulla oblongata. Pons, atau
jembatan, dinamakan dari banyaknya serabut-serabut yang berjalan
secara transversal pada permukaan anteriornya, yang
menghubungkan kedua hemispherium cerebelli. Pons juga
mengandung banyak nuklei dan serabut asendens dan descendens.
c) Cerebellum
Cerebellum terletak di dalam fossa crania posterior, posterior
terhadap pons dan medulla oblongata. Bagian ini terdiri dari dua
hemispherium yang dihubungkan oleh sebuah bagian median yang
disebut vermis. Cerebellum dihubungkan dengan mesencephalon
oleh pedunculi cerebellares superiores, dengan pons oleh pedunculi
cerebellares medii, dan dengan medulla oblongata oleh pedunculi
cerebellares inferiores. Pedunkulus-pedunkulus ini tersusun dari
berkas-berkas besar serabut saraf yang menghubungkan
cerebellum dengan susunan saraf lainnya.
Lapisan permukaan masing-masing hemispherium cerebelli
disebut korteks, dan terdiri dari substansia grisea. Cortex cerebelli
tersusun dalam lipatan-lipatan, atau folia, dipisahkan oleh fissure-
fissura melintang yang tersusun rapat. Terdapat massa substansia
grisea di dalam cerebellum, tertanam di dalam substansia alba;
yang paling besar disebut nucleus dentatus.
b. Mesencephalon
Mesencephalon merupakan bagian sempit otak yang menghubungkan
prosencephalon dengan rhombencephalon. Rongga sempit di
mesencephalon adalah aquaductus cerebri, yang menghubungkan
ventriculus tertius dengan venticulus quartus. Mesencephalon terdiri dari
banyak nuklei dan berkas serabut saraf asendens dan descendens.
c. Prosencephalon
Posencephalon berdiferensiasi menjadi dua bagian, yaitu :
a) Diencephalon
Hampir seluruh diencephalon tertutup dari permukaan otak. Terdiri
dari thalamus di bagian dorsal dan hypothalamus di bagian ventral.
Thalamus merupakan substansia grisea yang berbentuk telur besar
dan terletak di kedua sisi ventriculus tertius. Ujung anterior
thalamus membentuk batas posterior foramen interventriculare,
yaitu lubang di antara ventriculus tertius dan ventriculus lateralis.
Hypothalamus membentuk bagian bawah dinding lateral dan lantai
ventriculus tertius.
b) Cerebrum
Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar, terdiri dari
dua hemispherium cerebri yang dihubungkan oleh massa
substansia alba yang disebut corpus callosum. Masing- masing
hemispherium terbentang dari os frontale ke os occipital, superior
dari fossa crania anterior dan media; di bagian posterior, cerebrum
terletak di atas tentorium cerebella. Hemispherium dipisahkan oleh
celah yang dalam, fissure longitudinalis, tempat masuknya falx
cerebri.
Lapisan masing-masing hemispherium dibentuk oleh
substansia grisea yang disebut korteks. Cortex cerebri berlipat-lipat
disebut gyri, yang dipisahkan oleh fissure, atau sulci. Dengan
adanya lipatan-lipatan tersebut, daerah permukaan korteks menjadi
lebih luas. Beberapa sulkus yang besar digunakan untuk membagi
masing-masing permukaan hemispherium menjadi lobus-lobus.
Lobus-lobus diberi nama sesuai dengan tulang tengkorak yang
menutupinya.
Di dalam hemispherium terdapat pusat substansia alba,
yang mengandung massa substansia yang besar, yaitu nuclei
basales atau ganglia basalia. Kumpulan serabut-serabut saraf
berbentuk kipas yang disebut corona radiata. Melintasi substansia
alba ke dan dari cortex cerebri ke batang otak. Corona radiata
berkonvergensi di ganglia basalia dan berjalan di antaranya sebagai
capsula interna. Nukleus berekor yang terletak di sisi medial
capsula interna disebut nucleus caudatus dan nukleus yang
berbentuk seperti lensa pada sisi lateral capsula interna disebut
nucleus lentiformis.
Ruangan yang terdapat di dalam masing-masing
hemispherium disebut ventriculus lateralis. Ventriculus lateralis
berhubungan dengan ventriculus tertius melalui foramina
interventricule.
Selama proses perkembangannya, cerebrum menjadi sangat
besar dan menutupi diencephalon, mesencephalon, dan
rhombenchepalon.
THALAMUS
Thalamus adalah massa substansia grisea yang besar dan berbentuk seperti telur,
serta membentuk sebagian besar diencephalon. Ada dua buah thalamus dan masing-
masing terletak di sisi ventriculus tertius. Thalamus terbagi menjadi tiga bagian utama,
yaitu :
1. Bagian Anterior
Bagian thalamus ini mengandung nuclei anterioses thalami. Nuklei tersebut
menerima tractus mammillothalamicus dari nucleus mammillaris. Nuclei anterior
thalami ini juga menerima hubungan timbale balik dengan gyrus cinguli dan
hypothalamus. Fungsi nucleus anterior thalami berhubungan erat dengan fungsi
sistem limbik, yaitu berkaitan dengan emosi dan mekanisme memori yang baru.
2. Bagian Medial
Bagian thalamus ini mengandung nucleus dorsomedialis yang besar dan beberapa
nukleus yang lebih kecil. Nucleus dorsomedialis mempunyai dua cara hubungan
dengan seluruh cortex prefrontalis, lobus frontalis hemispherii cerebri. Nukleus
ini juga mempunyai hubungan yang sama dengan seluruh kelompok nucleus
thalami lainnya. Bagian medial thalamus berperan mengintegrasikan berbagai
informasi sensorik, termasuk informasi somatik, viseral, dan olfaktori, serta
mengaitkan informasi tersebut dengan perasaan emosional dan keadaaan
seseorang.
3. Bagian Lateral
Nuklei terbagi menjadi deretan dorsal dan ventral
Nukleus-Nukleus Deretan Dorsal
Deretan ini meliputi nucleus dorsolateralis thalami, nucleus
posterolateralis thalami, dan pulvinar. Rincian hubungan-hubungan nuklei
ini belum jelas. Namun, ketiganya diketahui memiliki hubungan dengan
nuclei thalami lainnya, juga dengan lobus parietalis, gyrus cinguli, serta
lobus occipitalis dan temporalis.
Nukleus-Nukleus Deretan Ventral
Deretan ini terdiri dari nukleus-nukleus berikut, dengan urutan
kraniokaudal:
Nucleus ventralis anterior
Nukleus ini dihubungkan dengan formation reticularis, substansia
nigra, corpus striatum, dan cortex premotorius, serta berbagai
nucleus thalami lainnya. Oleh karena nukleus ini terletak pada
jaras antara corpus striatum dan area motorius corticis frontalis,
nukleus ini kemungkinan mempengaruhi aktivitas cortex motorius.
Nucleus ventrolateralis
Nukleus ini mempunyai hubungan yang sama seperti pada nucleus
ventralis anterior, teteapi mendapatkan banyak input dari
cerebellum dan sedikit dari nucleus ruber. Proyeksi utamanya
menuju daerah motorik dan paramotorik cortex cerebri sehingga
kemungkinan nuclei thalami juga berperan dalam aktivitas
motorik.
Nucleus ventroposterior
Nukleus ini terbagi dalam nucleus ventralis posteromedialis dan
nucleus ventralis posteromedialis. Nucleus ventralis
posteromedialis menerima serabut-serabut asendens trigeminus
dan jaras pengecap, sedangkan nucleus ventralis posteromedialis
menerima traktus sensorik asendens yang penting, lemniscus
medialis, dan lemniscus spinalis. Proyeksi thalamocortical dari
nukleus-nukleus penting ini berjalan melalui crus posterius
capsulae internae dan corona radiata menuju area sensorik somatik
primer cortex cerebri di gyrus postcentralis.
Selain nukleus-nukleus yang telah disebutkan , masih ada nuclei-nuclei thalami
lainnya, yaitu:
1) Nuclei intralaminares
Nuclei intralaminares adalah sekumpulan kecil sel-sel saraf di dalam lamina
medullaris interna. Nukleus ini menerima serabut-serabut aferen dari
formation reticularis, tractus spinothalamicus, dan trigeminothalamicus;
mengirimkan serabut-serabut eferen ke nuclei thalami lainnya, yang kemudian
diproyeksikan ke cortex cerebri, dan mengirimkan serabut-serabut ke corpus
striatum.Nukleus-nukleus ini diduga mempengaruhi tingkat kesadaran dan
kesiagaan seseorang.
2) Nuclei di garis tengah
Nuclei ini terdiri dari sekelompok sel saraf yang terletak di dekat ventriculus
tertius dan di dalam hubungan interthalamus. Nuklei ini menerima serabut
aferen dari formatio reticularis. Fungsi tepatnya tidak diketahui.
3) Nuclei reticularis
Nuclei reticularis adalah lapisan tipis sel saraf yang tersusun berlapis di antara
lamina medullaris externa dan crus posterius capsulae internae. Serabut-
serabut aferen dari cortex cerebri dan formation reticularis berkumpul pada
nukleus ini, dan output-nya terutama ke nuclei thalami lainnya. Fungsi
nucleus reticularis belum dimengerti seluruhnya, tetapi kemungkinan
berkaitan dengan mekanisme regularis aktivitas thalamus oleh cortex cerebri.
4) Corpus geniculatum mediale
Corpus geniculatum mediale membentuk sebagian jaras audiotorik dan
merupakan sebuah penonjolan pada permukaan posterior thalamus di bawah
pulvinar thalami. Serabut-serabut aferen ke corpus geniculatum mediale
membentuk brachium colliculi inferior dan berasal dari colliculus inferior.
Harus diingat bahwa colliculus inferior merupakan tempat berakhirnya
serabut-serabut lemniscus lateralis. Corpus geniculatum mediale menerima
informasi audiotorik dari kedua telinga, terutama dari telinga sisi
kontralateral.
5) Corpus geniculatum laterale
Corpus geniculatum internae membentuk bagian jaras visual dan merupakan
sebuah penonjolan pada permukaan bawah pulvinar thalami. Nukleus terdiri
dari enam lapis sel saraf dan merupakan berakhirnya semua serabut saraf,
kecuali beberapa serabut tractus opticus (kecuali serabut yang menuju nucleus
pretectalis). Serabut- serabut tersebut merupakan akson sel lapisan ganglion
retina dan berasal dari setengah lapang pandang temporal mata sisi ipsilateral
dan setengah lapang pandang nasal mata sisi kontralateral. Serabut-serabut
terakhir ini menyilang garis tengah di chiasma opticum. Oleh karena itu,
masing-masing corpus geniculatum laterale menerima informasi visual dari
lapang pandang sisi yang berlawanan.
Lingkaran neuronal yang penting berikut ini terdapat di antara nuclei thalami dan
area susunan saraf pusat :
1) Masing-masing nuclei thalami (kecuali nucleus reticularis) mengirimkan
akson-aksonnya ke berbagai bagian di cortex cerebri dan setiap bagian cortex
cerebri mengirimkan serabut-serbutnya kembali ke nuclei thalami. Hal ini
menunjukkan bahwa informasi yang diterima oleh thalamus selalu dikirimkan
ke cortex cerebri sehingga korteks dan thalamus dapat memodifikasi
kegiatannya masing-masing.
2) Thalamus merupakan pusat penghantar yang penting untuk dua lingkaran
akson sensorik-motorik yang melibatkan cerebellum dan nuclei basales, yaitu
lingkaran cerebellar-rubro-thalamicus-cortico-ponto-cerebellaris dan
lingkaran corticalstriatal-pallidal-thalamicus-cortical, yang mana keduanya
dibutuhkan untuk gerakan volunter normal.
HYPOTHALAMUS
Hypothalamus adalah bagian diencephalon yang terbentang dari daerah chiasma opticum
ke tepi kaudal corpus mammillare; terletak di bawah thalamus dan membentuk lantai
serta bagian inferior dinding lateral ventriculus tertius.
Bila diamati dari bawah, hypothalamus tampak berhubungan dengan struktur-struktur
berikut, dari anterior ke posterior yaitu chiasma opticum, tuber cinereum dan
infundibulum, dan corpus mammillare.
Area otak kecil ini mengendalikan homeostasis tubuh melalui sistem saraf otonom dan
sistem neuroendokrin, serta berperan penting dalam prilaku emosional.
Untuk mendeskripsikan hypothalamus, nukleus-nukleus dibagi oleh bidang imajiner
parasagital menjadi :
1) Zona Medialis
Pada zona medialis, dapat ditemukan nuclei hypothalami berikut, dari
anterior ke posterior yaitu bagian :
I. Nucleus preopticus
II. Nucleus anterior, yang bergabung dengan nucleus preopticus
III. Nucleus suprachiasmaticus
IV. Nucleus paraventricularis
V. Nucleus dorsomedialis
VI. Nucleus ventromedialis
VII. Nucleus infundibularis (arcuatus)
VIII. Nucleus posterior
2) Zona Lateralis
Pada zona lateralis, dapat ditemukan nuclei hypothalami berikut, dari
anterior ke posterior yaitu bagian:
I. Nucleus preopticus
II. Nucleus suprachiasmaticus
III. Nucleus supraopticus
IV. Nucleus lateralis
V. Nucleus tuberomammillaris
VI. Nuclei tuberales laterales
Beberapa nukleus tersebut, misalnya nucleus preopticus, nucleus suprachiasmaticus,
dan nuclei mammillares, terdapat pada kedua zona. Harus diketahui juga bahwa
kebanyakan nuklei hypothalami memiliki batas-batas yang tidak jelas.
Hypothalamus menerima informasi dari seluruh tubuh melalui hubungan saraf, aliran
darah, dan cairan serebrospinal. Neuron-neuron nuclei hypothalami membrikan respons
dan menyalurkan kontrolnya melalui rute yang sama. Cairan cerebrospinal dapat
bertindak sebagai penghantar antara sel-sel neurosekresi hypothalamus dan tempat-
tempat di otak yang jauh
Berikut ini adalah jaras-jaras utama saraf aferen, yaitu :
1) Aferen somatik dan viseral
Sensasi somatik umum, sensasi pengecap dan viseral, mencapai hypothalamus
melalui cabang-cabang kolateral serabut aferen lemniscus dan tractus
solitaries, serta melalui formation reticularis.
2) Aferen visual
Aferen visual meninggalkan chiasma opticum dan berjalan menuju nucleus
suprachiasmaticum.
3) Olfaktsi
Olfaktsi berjalan melalui berkas medial prosencephalon
4) Aferen auditorik
Aferen auditorik belum dapat diidentifikasi. Oleh karena stimulus auditorik
dapat mempengaruhi aktivitas hypothalamus, maka serabut aferen auditorik
pasti ada.
5) Serabut corticohypothalamica
Serabut corticohypothalamica berasal dari lobus frontalis corticis cerebri dan
langsung menuju hypothalamus.
6) Serabut hippocampohypothalamica
Serabut ini berjalan dari hippocampus melalui fornix menuju ke corpus
mammilare. Banyak ahli neurofisiologi beranggapan bahwa hypothalamus
merupakan jaras output utama sistem limbik
7) Serabut amygdalohypothalamica
Serabut ini berjalan dari corpus amygdaloideum menuju hypothalamus
melalui stria terminalis dan melalui rute yang berjalan di inferior nucleus
lentiformis.
8) Serabut thalamohypothalamica
Serabut ini berasal dari nuclei dorsomediales dan nuclei thalami yang berada
di garis tengah.
9) Serabut tegmentalis
Serabut ini muncul dari mesencephalon
Berikut ini adalah jaras-jaras utama saraf eferen :
1) Serabut descendens ke batang otak dan medulla spinalis
Serabut ini mempengaruhi saraf tepi sistem saraf otonom. Serabut saraf
tersebut turun melalui rangkaian neuron di dalam formation reticularis.
Hypothalamus berhubungan dengan nuklei parasimpatis nervus
occulomotorius, nervus facialis, nervus glossopharyngeus, dan nervus vagus
di dalam batang otak. Dengan cara yang sama, serabut reticulospinalis
menghubungkan hypothalamus dengan sel-sel simpatis yang terdapat di dalam
cornu laterale griseum pada segmen thoracica I sampai segmen lumbalis II
medulla spinalis dan aliran keluar parasimpatis sacralis setinggi segmen
sacralis II, III, dan IV medulla spinalis.
2) Tractus mammillothalamicus
Tractus ini berasal dari corpus mammilare dan berakhir di nucleus anterior
thalami. Di sini, jaras tersebut akan diteruskan ke gyrus cinguli.
3) Tractus mammilotegmentalis
Tractus ini muncul dari corpus mammilare dan berakhir pada sel-sel formatio
reticularis di dalam tegmentum mesencephali.
4) Jaras multipel ke sistem limbik.
Hypothalamus dihubungkan dengan hypophysis cerebri (glandula pituitaria) oleh
dua jaras, yaitu serabut-serabut saraf yang berjalan dari nucleus supraopticus dan
paraventricularis menuju ke lobus posterior hypophyseos, dan pembuluh darah portal
yang panjang dan pendek yang menghubungkan sinusoid-sinusoid di eminentia mediana
dan infundibulum dengan pleksus kapiler didalam lobus anterior hypophyseos. Jaras-jaras
ini memungkinkan hypothalamus mempengaruhi aktivitas kelenjar endokrin.
Nucleus supraopticus, menghasilkan vasopresin, bekerja sebagai osmoreseptor. Jika
tekanan osmotic darah yang bersirkulasi melalui nukleus terlalu tinggi, sel-sel saraf
meningkatkan produksi vasopresin dan efek antidiuretik hormone tersebut akan
meningkatkan reabsorpsi air dari ginjal. Dengan cara ini, tekanan osmotic darah kembali
ke batas normal.
Sel-sel neurosekretorik yang terutama terletak di zona medialis hypothalami
berfungsi menghasilkan releasing hormones dan release-inhibitory hormones. Hormon-
hormon dikemas dalam bentuk granula dan dibawa di sepanjang akson sel-sel tersebut ke
eminentia media dan infundibulum. Di sini, granula-granula dilepaskan melalui proses
eksositosis ke celah-celah kapiler pada ujung atas sistem portal hypopysis.
Sistem portal membawa releasing hormone dan release-inhibiting hormone ke sel-sel
sekretorik di lobus anterior hypophysis. Releasing hormone merangsang produksi dan
pelepasan adrenocorticotropic hormone (ACTH), follicle-stimulating hormone (FSH),
Luteinizing hormone (LH), thyrotropic hormone atau thyroid-stimulating hormone
(TSH), dan hormone pertumbuhan (growth hormone GH). Pelepasan-inhibitor hormone
menghambat pelepasan melanocyte-stimulating hormone (MSH) dan luteotropic
hormone (LTH). Luteotropic hormone (dikenal juga sebagai lactogenic hormone atau
prolaktin) menstimulasi corpus luteum untuk mensekresi progesterone dan glandula
mammaria untuk menghasilkan susu.
Hypothalamus mempunyai beberapa fungsi, yaitu :
1. Kontrol Otonom
Hypothalamus mempunyai efek pengendalian terhadap sistem saraf otonom dan
tampaknya mengintegrasikan sistem otonom dan sistem neuroendokrin sehingga
mempertahankan homeostasis tubuh. Pada hakikatnya, hypothalamus harus
dianggap sebagai pusat yang lebih tinggi untuk mengendalikan pusat-pusat
otonom yang lebih rendah di dalam batang otak dan medulla spinalis.
2. Kontrol Endokrin
Sel-sel saraf pada nuclei hypothalami mengendalikan produksi hormone di lobus
anterior hypophysis (glandula pituitaria) dengan menghasilkan releasing factor
atau release-inhibiting factor.
3. Neurosekresi
Hormon-hormon vasopresin dan oksitosin disintesis di dalam sel-sel saraf nucleus
supraopticus dan paraventricularis. Hormon-hormon ini dialirkan di sepanjang
akson bersama dengan protein karier yang disebut neurophysins dan dilepaskan di
akson terminal. Di tempat ini, hormon diabsorbsi ke dalam aliran darah melalui
celah-celah kapiler pada lobus posterior hypophyseos. Hormon vasopresin
(hormon antidiuretik) terutama dihasilkan di dalam sel-sel saraf nucleus
supraopticus. Fungsi hormone ini adalah menimbulkan vasokonstriksi. Hormon
ini juga mempunyai fungsi antidiuretik yang penting, menyebabkan peningkatan
absorpsi air di dalam tubulus contortus distalis dan tubulus colligens ginjal.
Sedangkan hormone oksitosin berfungsi untuk menstimulasi kontraksi otot polos
uterus dan menimbulkan kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveoli
dan ductus glandulae mammariae.
4. Regulasi Suhu
Bagian anterior hypothalamus mengontrol mekanisme yang melepaskan panas.
Simulasi eksperimental di daerah ini menimbulkan dilatasi pembuluh darah kulit
dan berkeringat yang akan menurunkan suhu tubuh. Stimulasi pada bagian
posterior hypothalamus mengakibatkan vasokonstriksi pembuluh darah kulit dan
menghambat pengeluaran keringat, bisa juga menjadi menggigil. Dengan cara ini
otot rangka menghasilkan panas.
5. Regulasi Makan dan Minum
Stimulasi pada daerah lateral hypothalamus menimbulkan perasaan lapar dan
mengakibatkan peningkatan asupan makanan. Daerah lateral ini kadang-kadang
disebut sebagai pusat lapar. Kerusakan bilateral pada pusat ini mengakibatkan
anoreksia dengan akibat penurunan berat badan. Rangsangan pada daerah medial
hypothalamus menghambat makan dan mengurangi asupan makanan. Daerah ini
disebut pusat kenyang. Kerusakan bilateral pada pusat kenyang menimbulkan
nafsu makan yang berlebihan dan tidak terkendali yang mengakibatkan obesitas
berat.
Stimulasi eksperimental pada daerah-daerah lain di lateral hypothalamus segera
meningkatkan keinginan untuk minum, area ini disebut pusat haus.
6. Emosi dan Perilaku
Emosi dan perilaku merupakan fungsi hypothalamus, sistem limbic, dan cortek
prefrontalis. Beberapa ahli yakin bahwa hypothalamus merupakan integrator
informasi aferen yang diterima dari berbagai daerah lain di susunan saraf pusat
dan menimbulkan ekspresi fisik dari emosi, dapat mengakibatkan peningkatan
denyut nadi, peningkatan tekanan darah, kekeringan mulut, kulit menjadi merah
atau pucat dan berkeringat, serta sering menimbulkanaktivitas peristaltic yang
masif pada saluran cerna.
7. Pengendalian Irama Sirkadian
Hypothalamus mengendalikan banyak irama sirkadian, termasuk suhu tubuh,
aktivitas adrenokortikal, jumlah eosinofil, dan sekresi renal. Tidur dan bangun
walaupun bergantung pada aktivitas thalamus, sistem limbik, serta sistem
retikular, juga dikendalikan oleh hypothalamus. Lesi pada bagian anterior
hypothalamus sangat mengganggu irama tidur dan bangun.
STRUKTUR DAN LOKALISASI FUNGSIONAL CORTEX CEREBRI
Cortex cerebri merupakantingkat susunan saraf pusat yang paling tinggi dan fungsinya selalu berhubungan dengan pusat-pusat yang lebih rendah. Struktur cortex cerebri terdiri dari substantia grisea dan diperkirakan mengandung sekitar 10 miliar neuron. Cortex cerebri, seperti substantia grisea pada susunan saraf pusat lainnya, terdiri dari campuran sel saraf, serabut saraf, neuroglia, dan pebuluh-pembuluh arah. Tipe sel saraf yang terdapat pada cortex cerebri adalah sebagai berikut:
1. Sel paramidalDinamakan demikian dikarenakan bentuk badan selnya,sebagian besar berukuran panjang 10 sampai 50 µm. Sel piramidal terbesar dengan ukuran 120 µ disebut sel Betz dan terdapat pada gyrus precentralis motorius lobi frontalis.
2. Sel stelata
Biasa disebut sel granular karena berukuran kecil, berbentuk poligonal, dan badan selnya berdiameter sekitar 8µm, memiliki cabang dendrit multipel dan akson yang relatif pendek,yang berakhir pada neuron dedekatnya.
3. Sel fusiformis Sel yang memiliki aksis vertikal panjang yang enuju ke permukaan dan terutama terpusat di lapisan kortikal yang paling dalam.
4. Sel horizontal cajalMerupakan sel yang kecil, fusiformis, dan cenderung horizontal, ditemukan dilapisan kortikalyanng paling superfisial.
5. Sel martinottiSel yang terbentuk multipolar kecil ditemukan diseluruh tingkatt korteks.
Serabut-serabut saraf cortex cerebri tertata baik cara radial maupun tangensial, serabut-serabut tersebut adalah:
a. Serabut radialb. Serabut tangensial(neurofibrae tangentials).
Lapisan-lapisan cortex cerebri adalah sebagai berikut :
1. Lapisan molekuler (lapisan pleksiformis). Lapisan ini merupakan lapisan yang paling super fisial , terutama terdiri dari anyaman serabut saraf yang padat dan cenderung tangensial.
2. Lapisan granular eksterna. Lapisan ini banyak mengandung sel piramidal kecil dan sel stelata.
3. Lapisan piramidal eksterna. Lapisan ini terdiri dari sel-sel piremidal yang ukuran badan selnya bertambah besar dari lapisan superficial ke lapisan yang lebih dalam.
4. Lapisan granular interna. Lapisan ini terdiri dari sel-sel stelata padat, terdapat banyak serabut yang tersusun horizontal yang biasa disebut dengan pita luar baillarger.
5. Lapisan ganglionik (lapisan piramidal interna). Lapisan ini mengandung sel-sel piramidal yang berukuran besar dan sedang.
6. Lapisan multiformis (lapisan sel-sel polimorfik).
Tidak semua area cortex cerebri terdiri dari enam lapisan diatas, area tersebut disebut heterotipikal. Untuk area yang terdiri dari enam lapisan tersebut disebut homotipical. Area heterotipikal terdiri dari dua tipe yaitu tipe granular yang merupakan lapisan granular berkembang dengan baik dan terdiri dari sel-sel stelata yang padat dan kompak, kemudian tipe agranular yang merupakan lapisan granular yang tidak berkebang dengan baik sehingga lapisan 2 dan 4 tidak ada.
Mekanisme cortex cerebri adalah cortex cerebri tersususn dalam unit-unit vertikal atau koluma aktivitas fungsional, dengan ukuran lebar sekitar 300-600 µm dan unit-unit ini tersebar di keenam lapisan dari permukaan kortikal sampai ke substantia alba. Setiap serabut yang
dimiliki dapat langsung bersinaps dengan neuron eferen atau dapat melibatkan rantai vertikalneuron penghubung.
Lobus Frontalis
Area precentalis terletak di gyrus precentalis , ciri khas area ini adalah hampir tidak memiliki lapisan granular dan penonjolan sel saraf piramidal. Area precentalis terbagi menjadi daerah posterior dan anterior. Daerah posterior disebut daerah area motorik ,area motorik primer atau area brodman 4 menempati gyrus precentalis yang membentang melewati tepi superior masu kedalam lobulus paracentralis. Daerah anterior dikenal sebagai area pramotorik, area motorik sekunder atau area brodman 6 dan sebagian daria area 8, 44 dan 45. Area terdapat pada bagian anterior gyrus precentalis serta bagian posterior gyrus frontalis superior, medius dan inferior. Fungsi area motorik primer adalah untuk menimbulkan gerakan-gerakan individual pada berbagai bagian tubuh. Area motorik suplementer terletak di gyrus frontalis medialis pada permukaan medial hemisfer dan anterior dari lobulus paracentralis. Lapangan mata frontal meluas kedepan dari area fasial gyrus precentralis hingga ke gyrus frontalis medius( bagian area 6,8,dan 9). Area bicara motorik broca teletak pada gyrus frontalis inferior diantararamus asendens anterior dan ramus esendens posterior fissura lateralis. Cortex prefrontalis adalah adalah area yang meluas dan tereltak di anterior area precentalis.
Lobus Parietalis
Area soestetik primer ( korteks somatik primer S1) menempati gyrus postcentralis dipermukaan lateral hemisfer dan permukaan medial bagian posterior lobulus paracentralis( area brodmann 3,1 dan 2). Area somestik sekunder ( koteks somatik sekunder, S2 ) terletak dibibir superior crus posterius fissurae lateralis. Area somesterik sosiasi menempati lobulus parietalis superior yang membentang hingga permukaan medial hemispherium cerebri ( area brodmann 5 dan 7)
Lobus Occipitalis
Area visual primer ( area brodmann 17 ) terletak di dinding bagian posterior sulcus calcarinus dan kadang-kadang membentang disekitar polus occpitalis hingga perukaan lateral hemisfer. Area visual sekunder ( area brodmann 18 dan 19) mengelilingi area visual primer pada permukaan medial dan lateral hemisfer. Lapang pandang oksipital diduga terdapat di area visual sekunder pada manusia.
Lobus Temporalis
Area auditorik primer (area brodmann 41 dan 42), termasuk gyrus heschl, terletak didala dinding inferior sulcus lateralis. Area auditorik sekunder (korteks auditorik asosiasi) terletak diposterior area auditorik primer didalam sulcus lateralis dan pada gyrus temporalis superior. Area bicara sensorik wernicke terdapat dalam heisfer doinan kiri, terutama di gyrus
temporalis superior, dengan perluasan disekitar ujung posteriorsulcus lateralis kedalam regio parietalis.
Area korteks lain
Area pengecap terletak diujung bawah gyrus postcentralis didinding superior sulcus lateralis dan di daerah insula yang berdekatan. Area vestibularis diduga terletak dekat bagian gyrus postcentralis yang berkaitan dengan sensasi-sensasi wajah . lokasinya terletak berlawanan dengan area auditorik pada gyrus temporalis superior. Insula merupakan area korteks yang tertanam didalam sulcus lateralis dan membentuk dasar sulcus ini.
Korteks Asosiasi
Area sensorik primer dengan korteksnya yang bergranular serta area motorik primer dengan korteksnya yang agranular hanya membentuk sebagian kecil dari area permukaan korteks keseluruhannya.
MENINGEN OTAK DAN MEDULLA SPINALIS
Otak dan medulla spinalis diliputi oleh tiga membran atau meningen yang melindunginya didalam tengkorak dan columna vertebralis yaitu duramater, arachnoideamater dan piamater.
MENINGEN OTAK
1. DuramaterSecara konvesional duramater otak terdiri dari dua lapis, yaitu lapisan endosteal dan lapisan meningeal. Lapisan endosteal erupakan periosterum yang menutupi permukaan dalam tulang tengkorak. Lapisan meningeal adalah lapisan duramater yang sebenarnya, merupakan embran fibrosa yang kuat dan padat yang meliputi otak dan serta bersambung dengan duramater medullae spinalis elalui foramen magnum. Lapisan meningeal membentuk empat septa ke arah dalam yang membagi vacum cranii menjadi ruang-ruang yang dapat berhubungan secara bebas dan merupakan tempat bagian-bagian otak. Septa-septa ini berfungsi untuk membatasi pergeseran otak akibat akselerasi dan deselerasi saat kepala digerakkan.
Falx cerebri adalah lipatan duramater yang berbentuk bulan sabit, terletak di tengah diantara kedua hemispherium cerebri. Tentorium cerebelli meripakan lipatan duramater yang ebrbentuk bulan sabit yang membentuk atap atas fossa cranii posterior. Falx cerebelli merupakan lipatan duramater kecil yang berbentuk sabit, melekat pada crista occipitalis interna, menonjol kedepan diantara kedua hemispherium cerebelli. Diapharagma sellae adalah lipatan duramater yang kecil dan berbentuk sirkular, yang membentuk atap sellaturcica.Duramater mengandung banyak ujung-ujung saraf sensorik yang peka terhadap regangan yang menimbulkan sensasi nyeri kepala. Stiulasi ujung-ujung senserik nervus trigeminus diatas level tentorium cerebelli menimbulkan nyeri alih (referred paid) ke daerah kulit pada sisi yang sama kepala. Stimulasi ujung-ujung saraf sensorik duramater dibawah level tentorium menimbulkan nyeri yang dirujuk ke daerah tengkuk dan belakang kulit kepala disepanjang persarafan nervus occipitalis major.Berbagai arteri yang emperdarahi duramater yaitu dari arteria carotis interna, arteria maxillaris, arteria pharyngea ascendens, arteria occipitalis dan arteria vertebralis. Arteria yang terpenting adalah arteria meningea media yang dapat mengalai kerusakan akibat cedera kepala.
2. ArachnideamaterMerupakan mebran halus dan bersifat impermeabel, yang menutupi otak dan terletak diantara piamater dibagian dalamnya dan duramater dibagian luar.
3. PiamaterPiamater adalah membran vaskular yang diliputi oleh sel-sel mesotelium yang gepeng. Struktur ini melekat erat pada otak, menutupi girus-girus,dan turun hingga mencapai bagian sulkus yang paling dalam.
MENINGEN MEDULLA SPINALIS
Meningen padamedulla spinalis merupakan membran fibrosa yang tebal dan kuat yang membungkus medulla spinalis dan cauda equina. Selubung dura terletak longgar didalam canalis vertebratalis dan dipisahkan dari dinding canalis oleh spatium extradurale.
Arachnoideamater merupakan membran impermeabel yang halus, yang meliputi medulla spinalis serta terletak diantara piamater disebelah dalam dan duramater disebelah luar.membran ini dipisahkan dari piamater oleh spatium yang lebar disebut spatium subrachnoideum yang berisi cairan serebrospinal.
Piamater merupakan suatu membran vaskular yang menutupi medulla spinalis dengan erat , pada masing-masing sisi antara radiks saraf, menebal membentuk ligamentum denticultum yang berjalan ke lateral untuk saling melekat dengan arachnoidea dan duramater.
A. Komposisi columna vertebralis
Coulmna vertebralis disusun oleh 33 vertebrae-7vertebrae cervicales,12 vertebrae
thoraciace,5 vertebrae lumbales,5 vertebrae sacrales dan 4 vertebrae coccygeae.struktur
columna vertebralis ini fleksibel karena segmental dan disusun oleh vertebrae,sendi-sendi
dan bantal fibrokartilago yang disebut discus intervertebralis .
B. Karakteristik umum seuah vertebra
Terdapat 7 prosesus yang berasal dari arcus vertebrae: 1 prosesus spinosus,2 prosesus
transverses,dan 4 prosesus articularis.
Prosesus spinosus atau spina,mengarah ke posterior dari pertemuankedua
laminae.prosesus transverses mengarah ke lateral dari pertemuan laminae dan
padiculi.
Prosesus articularis terletak vertikel dan terdiri dari dua prosesus articularis
inferior.prosesus ini berasal dari tempat pertemuan laminae dan pediculi kedua
prosesus articularis superior dari satu arcus vertebrae bersendi dengan kedua
prosesus articularis inferior dari arcus vertebrae yang terletak diatasnya
membentuk dua sendi synovial.
C. Sendi-sendi columna vertebralis
Vertebra saling bersendi melalui sendi kartilaginosa di antara corporanya dan sendi
synovial diantara prosesus articularisnya.
D. Ligamenta
Ligamentum longitudenale anteriordan posterior berjalan turun sebagai pita utuh di fecies
anterior dan posterior columna vertebralis dari tengkorak sampai ke sacrum.
Ligamentum supraspinosum yaitu ligamentum ini berjalan diantara ujung-ujung
spina yang berdekatan.
Ligamentum interspinosum yaitu ligamentum ini yang menghubungkan spina
yang berdekatan.
Ligamentum intertransversum yaitu ligamentum ini berjalan diantara prosesus
transversus yang berdekatan.
Ligamentum flavum yaitu ligamentumini menghubungkan laminae vertebrae
yang berdekatan.
CEREBRUM
Cerebrum merupakan bagian terbesar otak. Cerebrum terbagi menjadi dua bagian, yaitu diencephalon yang membentuk bagian sentral, dan telencephalon yang membentuk hemispherium cerebri.
1.DiencephalonYang terdiri dari ventriculus tertius dan struktur yang membatasinya. Diencephalon dibagi menjadi 4 bagian besar, yaitua. Thalamus
- Thalamus adalah masa substansia grisea yang besar dan berbentuk oval yang membentuk bagian utama diencephalon
- Thalamus merupakan daerah fungsional yang penting dan berperan sebagai pusat seluruh sistem sensorik utama ( kecuali jaras olfaktorius )
- Aktivitas thalamus berhubungan erat dengan cortex cerebri sehingga kerusakan thalamus mengakibatkan kehilangan sebagian besar fungsi serebral
- Thalamus terletak di setiap sisi ventriculus tertius
- Thalamus juga berperan penting untuk mengintegrasikan fungsi viseral dan somatik
b. Subthalamus- Terletak di inferior thalamus dan diantara thalamus dan bagian tegmentum
mesencephali; dibagian kraniomedial- Subthalamus berhubungan dengan hypothalamus
- Kumpulan sel yang ditemukan merupakan ujung kranial nucleus ruber dan substantia nigra
- Nucleus yang terlibat dalam pengaturan otot adalah nucleus subthalamicusc. Epithalamus
- Nucleus Habenularis Sekelompok kecil neuron yang terletak tepat di medial permukaan
posterior thalamus. Nucleus habenularis diduga merupakan pusat integrasi jaras aferen
olfaktorius, viseral, dan somatik.- Glandula Pinealis ( Corpus )
Merupakan struktur kecil yang berbentuk kerucut yang diletakkan melalui tangkai pineal ke diencephalon
Terbagi secara komplit menjadi lobulus-lobulus oleh septa jaringan ikat yang membentang kedalam massa dari kapsula glandula
Didalam glandula, ditemukan 2 jenis sel, pinealosit dan sel glia. Glandula pinealis tidak memiliki sel-sel saraf, namun serabut-serabut
simpatis adrenergik yang berasal dari ganglia simpatis cervicalis superior masuk kedalam ganglia serta berhubungan dengan pembuluh darah dan pinealosit
Fungsi glandula pinealis, saat ini adalah Sebagai inhibitor dan dapat dilihat pengaruhnya pada glandula
pituitaria, pulau langerhans, paratiroid, adrenal, dan gonad Berperan penting pada regulasi fungsi reproduksi
d. Hypothalamus - Bagian dari diencephalon yang terbentang dari daerah chiasma opticum ke tepi
kaudal corpus mammilare- Hypothalamus secara anatomi merupakan area kecil otak yang terletak sangat
dekat dengan sistem limbik, thalamus, traktus-traktus asendens dan desendens, dan hyphophysis
- Secara fisiologi, tidak ada satu pun aktivitas di dalam tubuh yang tidak dipengaruhi oleh hypothalamus.
- Hypothalamus mengendalikan dan mengintegrasikan fungsi sistem saraf otonom dan fungsi sitem saraf endokrin
- Berperan vital dalam mempertahankan homeostasis tubuh
- Hypothalamus terlibat dalam pengaturan suhu tubuh, cairan tubuh, rasa lapar dan haus, perilaku seksual, dan emosi
2.Hemispherium Cerebri- Merupakan otak yang paling besar dan dipisahkan oleh fissura sagitalis yang
dalam digaris tengah, disebut fissura longitudinalis cerebri- Untuk memperluas area permukaan cortex cerebri secara maksimal, masing-
masing permukaan hemispherium cerebri membentuk lipatan-lipatan atau gyri, yang terpisah satu dengan yang lain oleh sulci atau fissurea
- Sulcus centralis dan sulcus parietooccipitalis, serta sulcus latelaris dan sulcu calcarinus merupakan batas-batas yang digunakan untuk membagi hemispherium cerebri menjadi lobus frontalis, parietalis, temporalis, dan occipitalis
CEREBELLUMCerebellum merupakan bagian terbesar otak belakang dan terletak posterior dari ventriculus quartus, pons, dan medulla oblongata. Cerebellum terbagi menjadi 3 lobus utama, yaitu
- Lobus Anterior,
- Lobus Medius,
- Lobus FlocculonodularisFungsinya :
- Mengatur sikap dan posisi tubuh
- Keseimbangan dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar