rangkuman rumus kimia
TRANSCRIPT
Rangkuman rumus kimia
1. Pengisian elektron pada tiap kulit atom
1s
2s 2p
3s 3p 3d
4s 4p 4d 4f
5s 5p 5d 5f
6s 6p
7s
2. Susunan elektron yang stabil pada gol. B
Tidak stabil Stabil
ns2 (n-1)d4 ns1 (n-1)d5
ns2 (n-1)d9 ns1 (n-1)d10
3. Penentuan golongan unsur :Untuk golongan A
elektron valensi golongan
ns1 IA
ns2 IIA
ns2 np1 IIIA
ns2 np2 IVA
ns2 np3 VA
ns2 np4 VIA
ns2 np5 VIIA
ns2 np6 VIIIA
Untuk golongan Belektron valensi golongan
ns2 (n-1)d1 IIIB
ns2 (n-1)d2 IVB
ns2 (n-1)d3 VB
ns1 (n-1)d5 VIB
ns2 (n-1)d5 VIIB
ns2 (n-1)d6
VIIIBns2 (n-1)d7
ns2 (n-1)d8
ns1 (n-1)d10 IB
ns2 (n-1)d10 IIB
4. Ikatan ion terjadi antara : logam + non logam melepas elektron + menerima elektron
5. Ikatan kovalen terjadi antara : non logam + non logam menerima elektron + menerima elektron
6. Hukum kekekalan massa (Lavoisier) Massa pereaksi = Massa hasil reaksi Perbandingan koefisien reaksi =
Perbandingan mol zat7. Hukum perbandingan tetap (Proust)
Perbandingan massa = Perbandingan Ar
8. Hukum perbandingan volume (Gay Lussac) Perbandingan volume = Perbandingan
koefisien reaksi
9. Konsep mol
a)
b)
c)
d) Untuk gas pada keadaan standar (0oC, 1 atm)
Rumus :
e) Pada suhu ≠ 0oC dan tekanan ≠ 1 atmRumus :
f) Pada suhu dan tekanan yang sama
Rumus :
10. Zat yang bersifat elektrolit dalam larutannya :Asam, Basa, dan Garam
11. Menghitung Hukum Hess
12. Menghitung dengan data energi ikatan rata-rata :
13. Jika diketahui reaksi :, maka persamaan laju reaksinya
dapat dirumuskan sebagai :
14. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksia) Suhu, makin tinggi suhu dalam sistem laju reaksi
makin cepat karena energi kinetik molekul makin besar.
b) Luas permukaan, makin luas permukaan zat maka jumlah tumbukan antar molekul makin banyak sehingga laju reaksi makin cepat.
c) Konsentrasi zat, makin besar konsentrasi zat mkin banyak molekul yang bertumbukkan sehingga laju reaksi makin cepat.
d) Katalisator, penambahan katalisator dalam sistem mengkibatkan turunnya energi aktifasi zat sehingga reaksi berlangsung makin cepat.
15. Jika diketahui reaksi kesetimbangan gas :
, maka
16. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan :
a) Perubahan konsentrasi zat Jika konsentrasi salah satu zat ditambah
maka sistem kesetimbangan bergeser meninggalkan zat yang ditambah.
Jika konsentrasi salah satu zat dikurangi maka kesetimbangan bergeser menuju zat yang ditambah tersebut.
b) Perubahan suhu Jika suhu pada sistem dinaikkan maka
sistem kesetimbangan bergeser kearah endoterm.
Jika suhu pada sistem diturunkan maka sistem kesetimbangan bergeser kea rah eksoterm.
c) Perubahan dtekanan dan volume Jika tekanan pada sistem dinaikkan maka
volume semakin kecil sehingga sistem kesetimbangan bergeser kejumlah koefisien yang kecil
Jika tekanan pada sistem diperkecil maka volume semakin besar sehingga sistem
kesetimbangan bergeser ke jumlah koefisien besar.
17. Larutan asam – basa :a) Asam adalah :
Zat yang menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air (menurut Arhenius)
Zat yang bertindak sebagai donor proton, H+
(menurut Bronsted-Lowry) Zat yang bertindak sebagai aseptor
pasangan elektron (menurut Lewis) Dapat mengubah warna lakmus biru menjadi
merah. Asam kuat : H2SO4, HNO3, HCl, HBr, HI,
HClO3, HClO4
Rumus [H+] :
Asam lemah : selain asam kuatRumus [H+] :
b) Basa adalah : Zat yang menghasilkan ion OH- jika
dilarutkan dalam air.(menurut Arhenius) Zat yang bertindak sebagai aseptor proton,
H+ (menurut Bronsted-Lowry) Zat yang bertidak sebagai donor pasangan
elektron (menurut Lewis) Dapat mengubah warna lakmus merah
menjadi biru. Basa kuat : NaOH, KOH, RbOH, CsOH,
Mg(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2Rumus [OH-] :
Basa lemah : selain basa kuatRumus [OH-] :
18. Tetapan kesetimbangan air : Kw = [H+].[OH-] Kw = 10-14
19. Derajad keasaman pH : pH = - log[H+] pOH = - log[OH-] pKw = pH + pOH
20. Reaksi yang menghasilkan gas : Garam karbonat (CO3
2-) + asam Garam ammonium (NH4
+) + basa Logam + Asam kuat encer
21. Reaksi yang menghasilkan endapan : (Pb, Ag, Hg) + (F, Cl, Br, I) (Ba, Pb) + (sulfat)
22. Reaksi penetralan/ titrasi : Asam + Basa (ekuivalen)
23. Larutan buffer asam : Asam lemah dicampur garamnyaRumus :
Asam lemah berlebihan dicampur basa kuatRumus :
24. Larutan buffer basa : Basa lemah dicampur garamnyaRumus :
Basa lemah berlebih dicampur asam kuatRumus :
25. Garam terhidrolisis sebagian : Garam asam = basa lemah + asam kuatRumus :
dan
Garam basa = asam lemah + basa kuatRumus :
dan
26. Garam terhidrolisis total = asam lemah + basa lemahRumus :
dan
27. Ksp = hasil kali kelarutan zatJika diketahui zat AnBm dilarutkan dalam air dengan kelarutan s, maka Ksp = [A+m]n.[B-n]m atauKsp = nn.mm.sm+n
28. Kelarutan zat dalam larutan yang mengandung ion sejenis :Contoh AgCl dilarutkan dalam larutan NaCl maka
kelarutan AgCl dapat dirumuskan :
Ag2CO3 dilarutakan dalam larutan Na2CO3
maka kelarutan Ag2CO3 dapat dirumuskan :
29. Hubungan hasil kali ion dengan Ksp Jiak hasil kali ion (Qsp) > Ksp, maka terjadi
pengendapan. Jika hasil kali ion (Qsp) = Ksp, maka larutan
jenuh Jika hasil kali ion (Qsp) < Ksp, maka larutan
tak jenuh
30. Sifat koligatif larutan dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut.Makin banyak partikel zat terlarut, maka ; Tekanan uap pelarut > larutan Titik didih pelarut < larutan Titik beku pelarut > larutan Tekanan osmosis pelarut < larutan
31. Pada larutan non elektrolit : Penurunan tekanan uap larutan (∆P)
Rumus :
Kenaikan titik didih (∆Tb)Rumus :
Turun titik beku (∆Tf)Rumus :
Tekanan osmosis π
32. Pada larutan elektrolit : Penurunan tekanan uap larutan (∆P)
Rumus :
Kenaikan titik didih (∆Tb)Rumus :
Turun titik beku (∆Tf)Rumus :
Tekanan osmosis π
33. Faktor Van Hoff (i)Rumus :
34. Sifat periodik unsur-unsur :a) Dalam satu golongan dari atas ke bawah
Jari-jari atom makin panjang Energi ionisasi makin kecil Elektronegatifitas makin kecil Afinitas elektron makin kecil Makin mudah membentuk ion positif Sifat logam makin kuat Sifat basa makin kuat
b) Dalam satu periode dari kiri ke kanan Jari-jari atom makin pendek Energi ionisasi makin besar Elektronegatifitas makin besar Afinitas elektron makin besar Makin mudah membentuk ion negatif Sifat logam makin lemah Sifat asam makin kuat
35. Reaksi redoks adalah reaksi perubahan bilangan oksidasi
a) Sel volta Reaksi spontan jika :
Esel = Ered - Eoks
Esel > 0Ered < Eoks
Reaksi pada katoda (kutub +) adalah reaksi reduksi.
Reaksi pada anoda (kutub - ) adalah reaksi oksidasi.
b) Elektrolisis : Reaksi pada katoda (kutub - adalah reaksi
reduksi. Reaksi pada anoda (kutub +) adalah reaksi
oksidasi.
c) Hukum faraday I Rumus :
d) Hukum Faraday IIRumus :
36. Reaksi-reaksi pada senyawa karbon Reaksi eliminasi : pelepasan atom atau
molekul Reaksi subtitusi : penggantian atom atau
gugus dengan atom atau gugus yang lain. Reaksi adisi : pemutusan ikatan rangkap.
37. Reaksi alkohol :a. Reaksi dengan logam aktif (Na, Mg, K, dan
Al)Rumus
b. Reaksi dengan asam karboksilatRumus
c. Reaksi dengan PX3 atau PX5
Rumus
d. Reaksi dengan hidrogen halida HX (X = F, Cl, Br, atau I)Rumus
e. Oksidasi alkohol dengan KMnO4 atau K2Cr2O7
1) Oksidasi alkohol primerRumus
2) Oksidasi alkohol sekunderRumus
3) Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi
38. Reaksi eterEter dapat bereaksi dengan hidrogen halida pada suhu tinggiRumus
39. Reaksi asam karboksilata. Reaksi dengan basa kuat membentuk garam
Rumus
b. Reaksi dengan alkohol membentuk ester (lihat reaksi alkohol)
c. Reaksi dengan H2SO4 pekat atau P2O5 membentuk anhidrida asam karboksilatRumus
40. Reaksi esterEster dapat dihidrolisis menghasilkan alkohol dan asam karboksilatRumus
41. Reaksi aldehida. Reaksi adisi
1) Reaksi adisi dengan H2
Rumus
2) Reaksi adisi dengan HCNRumus
b. OksidasiRumus
c. Reduksi 1) Aldehide dapat mereduksi pereaksi
fehlingRumus
2) Aldehide dapat merduksi pereaksi TollensRumus
42. Reaksi keton
a. Reaksi adisi1) Reaksi adisi dengan H2
Rumus
2) Reaksi adisi dengan HCNRumus
b. Keton tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling maupun Tollens