rangkuman dan ringkasan
DESCRIPTION
bahasa indonesia tentang rangkuman dan ringkasanTRANSCRIPT
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
MATERI : RANGKUMAN/RINGKASAN
Disusun oleh :
Aditya Purwa Pangetsu Annisa Puspitawuri Annisa Septiana Sani Maulana Putra Pambudi Muhammad Sholehhudin Wildan Mukafi
Pengertian Rangkuman dan Ringkasan
Teknik menulis kembali gagasan dalam bentuk rangkuman / ringkasan
Tujuan dan Manfaat Ringkasan
Ciri-ciri Rangkuman dan Ringkasan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Contoh Rangkuman dan Ringkasan
Pengertian1. Rangkuman
Rangkuman adalah ekstrak dari suatu tulisan, berita atau
sesuatu pembahasan, sehingga bisa menyimpulkan dengan
singkat suatu tulisan, berita atau pembahasan tersebut.
Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai
atau menyatukan pokok – pokok penbicaraan atau tulisan
yang terpencar dalam bentuk pokok – pokoknya saja.
2. Ringkasan
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Inti tidak meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.
TUJUAN
Membantu kita memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, seseorang dibimbing dan dituntun untuk membaca karangan asli dengan cermat dan menuliskan kembali dengan tepat. Untuk membuat ringkasan yang baik, kita perlu membaca buku atau karangan asli dengan cermat. Dengan membaca secara cermat, kita dapat menangkap dan membedakan gagasan utama dengan gagasan tambahan.
MANFAAT
Sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku atau suatu uraian yang begitu panjang. Rangkuman memuat ide- ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca rangkuman, kita seakan- akan memahami keseluruhan buku secara utuh.Bagi orang yang sudah terbiasa membuat ringkasan, mungkin kaidah yang berlaku dalam menyusun ringkasan telah tertanam dalam benaknya. Meski demikian, tentulah perlu diberikan beberapa patokan sebagai pegangan dalam membuat ringkasan terutama bagi mereka yang baru mulai atau belum pernah membuat ringkasan.
Teknik menulis kembali gagasan dalam bentuk rangkuman/ ringkasan
◦Membaca naskah asli◦Mencatat gagasan utama◦Mengadakan reproduksi◦Ketentuan tambahan
1. Membaca Naskah Asli
Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali agar anda mengetahui kesan umum tentang karangan tersebut secara menyeluruh.Penulis ringkasan juga perlu mengetahui maksud dan sudut pandangan penulis naskah asli. Untuk mencapainya, judul dan daftar isi tulisan (kalau ada) dapat dijadikan pegangan karena perincian daftar isi memunyai pertalian dengan judul dan alinea-alinea dalam tulisan menunjang pokok-pokok yang tercantum dalam daftar isi.
2. Mencatat Gagasan Utama
Bacalah kembali karangan itu bagian demi bagian,
alinea demi alinea sambil mencatat semua gagasan
yang penting dalam bagian atau alinea itu. Pokok-
pokok yang telah dicatat dipakai untuk menyusun
sebuah ringkasan. Langkah kedua ini juga
menggunakan judul dan daftar isi sebagai
pegangan. Yang menjadi sasaran pencatatan
adalah judul-judul bab, judul anak bab, dan alinea,
kalau perlu gagasan bawahan alinea yang betul-
betul esensial untuk memperjelas gagasan utama
tadi juga dicatat.
3. Mengadakan ReproduksiPakailah kesan umum dan hasil pencatatan untuk
membuat ringkasan. Urutan isi disesuaikan dengan
naskah asli, tapi kalimat-kalimat dalam ringkasan yang
dibuat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus
menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. Bila
gagasan yang telah dicatat ada yang masih kabur,
silakan melihat kembali teks aslinya, tapi jangan melihat
teks asli lagi untuk hal lainnya agar Anda tidak tergoda
untuk menggunakan kalimat dari penulis asli. Karena
kalimat penulis asli hanya boleh digunakan bila kalimat
itu dianggap penting karena merupakan kaidah,
kesimpulan, atau perumusan yang padat.
4. Ketentuan Tambahan Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal dari
pada kalimat majemuk Ringkaskanlah kalimat menjadi frasa, frasa
menjadi kata. Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea
dan topik utama yang akan di masukan dalam ringkasan
Anda harus mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah. Tapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan Anda.
Agar dapat membedakan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tak langsung) dan sebuah pidato/ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, ringkasan pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandangan orang ketiga
Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya. Karena itu, Anda harus melakukan seperti apa yang diminta.
Ciri-ciri Rangkuman/Ringkasan
1. Memangkas gagasan utama menjadi lebih
ringkas
2. Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
3. Kerangka dasar masih tampak jelas
4. Memangkas gagasan utama menjadi lebih
ringkas
5. Tujuannya untuk memangkas gagasan
6. Struktural wacananya tetap
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Dalam menyusun ringkasan, gunakanlah kalimat tunggal. Jika menggunakan kalimat majemuk akan menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel.
2. Besarnya rangkuman dan ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan.
3. Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada.
4. Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya tanpa ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam ringkasan dan rangkuman.
5. Dalam pengungkapan kembali suatu naskah asli menjadi suatu ringkasan, ubahlah sudut pandangnya, agar ringkasan dapat dibedakan dari yang aslinya.
Contoh Ringkasan Sekitar 30.000 hingga 50.000 orang yang berkumpul di kota
Hiroshima, Jepang, mengheningkan cipta selama 60 detik. Hal
itu mereka lakukan untuk mengenang peristiwa mengerikan
ketika Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota itu
tanggal 6 Agustus 1945.
Orang-orang yang hadir di Peace Memorial Park Hiroshima itu
mengenakan ikat kepala untuk mengenang tewasnya sekitar
14.000 orang akibat bom.
Menurut Tadatohsi Akiba, Walikota Hiroshima, akhir perang
dunia II tidak secara otomatis mengantarkan kita ke abad
perdamaian dan kemanusiaan. Masih banyak bentuk
kekerasan lain.
Jepang menyerah pada Perang Dunia II, tanggal 15 Agustus
1945.
SESI PERTANYAAN
SEKIAN DAN TERIMA KASIH