rangkuman asp
DESCRIPTION
Public Sector Accounting Summary, Faculty of Economics and Business, University of Indonesia (Accounting Department)TRANSCRIPT
RANGKUMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK – UAS TERM 5 2014/2015
Iffah Nabilah Sihab - 1206247051
Dana 1
A = K + ED
Dana 2
A = K + ED
Dana 3
A = K + ED
Dana 4
A = K + ED
Dana 5
A = K + ED
CHAPTER 6 – TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Akuntansi Dana
Dana yang digunakan dibatasi untuk tujuan dan aktivitas tertentu yang terkadang
merupakan syarat dari pihak yang memberikan anggaran
Dana yang ada dikelompokkan sesuai dengan tujuan dan maksud tertentu
Dana kesatuan akuntansi tesendiri yang terpisah berdasarkan tujuan tertentu
Perusahaan komersial dana bagian dari aktiva (harta) yang dicadangkan karena akan
digunakan untuk tujuan tertentu
OSP entitas akuntansi tersendiri, terdiri dari :
1. Dana yang bisa dibelanjakan
Membiayai aktivitas yang bersifat non-business yang menjadi bagian dari
tujuan organisasi
2. Dana yang tidak bisa dibelanjakan
Dana yang dipisahkan untuk aktivitas yang bersifat bisnis. Pendukung
expendable funds
Persamaan akuntansi dana :
o AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA
EKUITAS selisih antara aktiva dan kewajian yang menunjukkan adanya kepemilikan pada
perusahaan oleh pemegang sahamnya
EKUITAS DANA tidak menunjukkan adanya kepemilikan siapa pun
Akuntansi Anggaran
Mengacu pada praktik yang dilakukan oleh banyak OSP dalam menyediakan akun-akun
organisasi dengan menggunakan format yang sama dengan anggarannya
Tujuan : melihat cara pelaksanaan anggaran yang sudah dibuat dapat dikendalikan dan
dipertanggungjawabkan kepatuhannya
Metode :
1. Mencatat anggaran sebagai transaksi tersendiri. Setiap akun anggaran sebagai akun
buku besar yang setara dengan akun lainnya
2. Mecatat anggaran sebagai transaksi tersendiri dan menempatkan di buku besar
pembantu
3. Menjadiakn anggaran sebagai informasi yang melekat di setiap buku besar
Kendala :
1. Tiap OSP punya struktur anggaran dan pelaporan masing-masing
2. Tiap OSP bergerak dibidang yang berbeda-beda sehingga membutuhkan aktivitas
klasifikasi dan struktur yang berbeda
RANGKUMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK – UAS TERM 5 2014/2015
Iffah Nabilah Sihab - 1206247051
Akuntansi Komitmen
Pencatatan dalam akuntansi komitmen bertujuan sebagai encumbrance atau penghalang
atas dilakukannya belanja pada jenis atau kelompok yang sama sehingga menyebabkan
terlampauinya anggaran belanja yang bersangkutan
Jurnal :
Saat melakukan pemesanan
Beban pemesanan xxx
Cadangan pemesanan xxx
Saat transaksi telah dilaksanakan
Cadangan pemesanan xxx
Beban pemesanan xxx
Pembelian perlengkapan berdasarkan dokumen transaksi
Beban perlengkapan xxx
Kas xxx
Fungsi : kontrol anggaran, karena akun-akun bulanan mencatat faktur yang diterima atau
dibayar hanya memberikan sedikti nilai terhadap proses pengambilan keputusan
Kelebihan :
Berfokus pada pesanan yang telah dibuat. Pesanan yang diterima dan berhubungan dengan
pendapatan tidak akan dicatat sampai faktur telah dikirimkan
Kelemahan :
1. Tidak ada kewajiban hukum yang ditimbulkan atas pesanan tersebut sehingga pesanan
tersbut dapat dibatalkan dengan mudah
2. Ada masalah ketika akuntansi yang dipakai adalah basis akrual
BASIS AKUNTANSI DAN FOKUS PENGUKURAN
Basis akuntansi menentukan :
1. Asumsi yang dipakai dalam melakukan pencatatan dan pelaporan
2. Memengaruhi pondasi standar akuntansi yang dibangun (kerangka konseptual dan
kapan sebuah transaksi diakui dan seberapa nilainya)
Macam basis akuntansi :
Basis Kas Basis Akrual Basis Kas Modifikasi Basis Akrual Modifikasi
1. Mengakui transaksi pada saat kas diterima atau dibayarkan
2. Hanya fokus pada sumber daya yang bersifat lancar
1. Mengakui transaksi ketika transaski yang bersangkutan secara ekonomi terjadi, tidak saat kas diterima atau dibayar
2. Fokus pada semua sumber daya
3. Menampilkan informasi yang dihasilkan basis kas dan informasi yang hanya bisa dimunculkan oleh basis akrual
4. Basis kas Transaksi dicatat saat kas masuk atau keluar
5. Basis akrual fokus pengukuran atas
1. Banyak diimplementasikan oleh OSP yang menggunakan multidana
2. Hanya fokus pada sumber daya yang bersifat lancar
RANGKUMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK – UAS TERM 5 2014/2015
Iffah Nabilah Sihab - 1206247051
semua sumber daya
CHAPTER 7 – LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
TUJUAN DAN FUNGSI LAPORAN KEUANGAN
1. Kepatuhan dan pengelolaan
Memberikan jaminan kepada pengguna lapkeu dan pihak otoritas penguasa bahwa
pengelolaan sumber daya telah dilakukan dengan ketentuan
2. Akuntabilitas dan pelaporan retrospektif
o Bentuk pertanggungjawaban kepada publik
o Memonitor kerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk
mengamati tren antarkurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan,
dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lan yang sejenis ada
3. Perencanaan dan informasi otorisasi
o Memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa mendatang
o Memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan data
4. Kelangsungan organisasi
o Membantu penggunaan dalam menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja
dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa di masa mendatang
5. Hubungan masyarakat
o Memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas
prestasi yang telah dicapai kepada pengguna yang dipengaruhi karyawan dan
masyarakat
6. Sumber fakta dan gambaran
o Memberikan informasi kepada berbagai kelompok kepenting yang ingin
mengetahui organisasi secara lebih dalam
LAPORANG KEUANGAN OSP DI INDONESIA
Terbagi menjadi dua :
1. Lapkeu yang menunjukkan posisi keuangan organisasi pada waktu tertentu
2. Lapkeu yang menjelaskan perubahan atas posisi keuangan tersebut
Laporan keuangan non-pemerintah :
1. Neraca
2. Laporan realisasi anggaran
3. Laporan arus kas
4. Laporan perubahan ekuitas
5. Catatan atas laporan keuangan
RANGKUMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK – UAS TERM 5 2014/2015
Iffah Nabilah Sihab - 1206247051
CHAPTER 8 – PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja menggunakan suatu indikator/tolok ukur/alat ukur
Mengukur apakah realisasi yang terjadi sudah berhasil atau belum, sesuai rencana atau
tidak
Pengukuran kinerja :
Instrumen yang digunakan untuk menilai hasil akhir pelaksanaan kegiatan terhadap target
dan tujuan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya
Tujuan penilaian kinerja :
1. Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi
o Menunjukkan apakah organisasi berjalan sesuai arah atau tidak, apabila
menyimpang dapat segera ditindaklanjuti
2. Menyediakan sarana pembelajaran pegawai
o Memperbaiki hasil dari usaha yang dilakukan oleh pegawai dengan mengaitkannya
terhadap tujuan organisasi
3. Memperbaiki kinerja periode-periode berikutnya
4. Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan keputusan pemberian
penghargaan dan hukuman
5. Memotivasi pegawai
6. Menciptakan akuntabilitas publik
VALUE FOR MONEY
Memberikan informasi mengenai expenditure
Apakah expenditure yang dikeluarkan memberikan manfaat bagi stakeholder dan
masyarakat
Indikator :
1. Ekonomi input
o Resources yang bagus adalah yang murah
2. Efisiensi input dan output
o Efisiensi = Output / Input
o Dapat ditingkatkan dengan empat cara
3. Efektivitas output
o Efektif jika output yang dihasilkan memenuhi tujuan yang diharapkan
o Menunjukkan kesuksesan atau kegagalan
o Sulit utnuk mengukur efektifitas :
a. Output OSP banyak yang intangible
b. Outcome sulit di ukur dalam jangka pendek
c. Outcome sering dipengaruhi oleh hal-hal diluar kendali
Strategi khusus untuk pengukuran outcome :
1. Outcome tercapai dalam jk.menengah, tidak secara langsung setelah sebuah kegiatan
dilaksanakan
2. Outcome sering kali tercapai dengan adanya faktor di luar kendali organisasi sektor
publik
3. Beberapa outcome bersifat kualitatif
RANGKUMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK – UAS TERM 5 2014/2015
Iffah Nabilah Sihab - 1206247051
CARA PELAPORAN KINERJA
1. Pelaporan Ad hoc dilakukan atas area tertentu secara mendalam pada waktu yang tidak
ditentukan sebelumnya sesuai kebutuhan
2. Pelaporan reguler dijadwalkan secara rutin, misalnya tahunan
Metode yang dikenal dalam proses pengumpulan data tentang outcome :
1. Mengambil data dari organisasi sendiri
2. Menggunakan jasa observer yang terlatih
3. Melakukan survei kepada pengguna jasa
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)
Setiap lembag wajib menyiapkan, menysusun, dan menyampaikan laporan kinerja secara
tertulis, periodik, dan melembaga
Tujuan : untuk mengomunikasikan capaian kinerja instansi pemerintah dalam satu tahun
anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah
Prinsip penyususnan LAKIP :
1. Laporan harus disusun secara jujur, objektif, akurat, dan transparan
2. Prinsip lingkungan pertanggungjawaban
3. Prinsip prioritas
o Hal yang dilaporkan adalah hal-hal penting dan relevan bagi pengambilan
keputusan dan pertanggungjawaban instansi yang diperlukan untuk upaya-upaya
tindak lanjutnya
4. Prisip manfaat
o Manfaat laporan harus lebih besar daripada biaya penyusunannya, dan laporan
harus bermanfaat bagi peningkatan pencapaian kinerja
Penyusunan LAKIP formatnya disesuaikan dengan instansi pemerintah terkait, tetapi
formatnyan diseragamkan agar mudah untuk memberikan umpan balik. Format ini juga
dimaksudkan untuk mengurangi perbedaan isi dan cara penyajian yang dimuat dalam LAKIP
sehingga memudahkan untuk perbadingan ataupun evaluasi
FORMAT LAKIP :
1. Ikhtisat Eksekutif
o Menyajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana strategis serta
sejauh apa instansi pemerintah mencapai tujuan dan sasaran utama tersebut, serta
kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya
o Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan
mengantisipasi kendala yang akan muncul
a. Pendahuluan
o Hal umum tentang instansi dan mandat yang akan dibebankan kepada instansi
b. Rencana strategis
o Gambaran singkat rencana strategis dan rencana kinerja
RANGKUMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK – UAS TERM 5 2014/2015
Iffah Nabilah Sihab - 1206247051
c. Akuntabilitas kinerja
o Uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja,
keberhasilan dan kegagalan, hambatan kendala, permasalahan yang dihadapi,
langkah-langkah antisipatif yang akan diambil secara sistematis
o Alokasi dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas lainnya
d. Penutup
o Tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan
kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkut
o Strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang
2. Lampiran
Lakip harus disampaikan paling lambat 3 bulan setelah tahun anggaran berakhir
Harus dibuat oleh :
Kementrian, Departemen, Lembaga Pemerintah Non-Departemen, Kesekertariatan
Lembaga Tinggi Negara, dan lembaga/badan lain yang dibiayai oleh negara
CHAPTER 9 – AKUNTANSI PEMERINTAH DI AMERIKA SERIKAT
Dana dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Expendable Fund (governmental fund)
o Digunakan untuk belanja operasional/pengurusan keperluan pemerintah sehari-hari
o Dibagi menjadi beberapa dana :
a. Dana Umum (general fund) keperluan umum pemerintah
b. Dana Proyek Modal (capital project fund) membiayai proyek pembangunan
c. Dana Pelunasan Utang (debt service fund) membiayai utang pemerintah
2. Non-expendable Fund (proprietary fund)
o tidak boleh dibelanjakan untuk urusan pemerintah karena telah dipisahkan dan
digunakan untuk aktivitas bisnis
DANA UMUM
Berisi tentang pengeluaran dan pendapatan rutin suatu unit pemerintah
Kesatuan entitas yang berdiri sendiri, sehingga memiliki pencatatan buku jurnal sendiri yang
lengkap dengan buku besarnya
Punya laporan sendiri (neraca dan laporan operasi)
Jurnal yang ada di Dana Umum :
1. Jurnal anggaran
Estimasti pendapatan xxx
Apropriasi belanja xxx
Saldo dana xxx
2. Jurnal pendapatan
Piutang pajak xxx
Cadangan piutang taktertagih xxx
Pendapatan pajak xxx
RANGKUMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK – UAS TERM 5 2014/2015
Iffah Nabilah Sihab - 1206247051
Piutang xxx
Penyisihan piutang tak tertagih xxx
Pendapatan jasa xxx
3. Jurnal belanja
o Dalam institusi pemerintah, proses pemesanan atau kontrak merupakan sebuah
transaksi sehingga harus dicatat dalam jurnal
o Belanja modal belanja yang dilakukan pemerintah yang menghasilkan aktiva
tertentu
4. Jurnal penyesuaian
a. Pengakuan bunga dari tunggakan pajak
Piutang bunga tunggakan pajak xxx
Penyisihan piutang bunga tidak tertagih xxx
Pendapatan lain-lain xxx
b. Pengakuan bunga dari investasi
Piutang bunga xxx
Pendapatan lain-lain xxx
c. Pengakuan bunga dari pinjaman
Belanja pembayaran utang xxx
Utang bunga xxx
5. Jurnal penutup
CHAPTER 10 – AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT (SAPP)
Serangkaian prosedur baik manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran sampai pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan
pemerintah pusat
Ruang lingkup SAPP : pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang mendapat dana dari
APBN
SAPP tidak dapat diterapkan untuk lingkungan pemerintah daerah yang menggunakan
APBD, lembaga keuangan negara, serta BUMN/BUMD
TUJUAN SAPP
1. Safeguarding Asset Penjagaan aset
2. Relevance Memberikan informasi yang relevan, menyediakan informasi yang akurat dan
tepat waktu tentang anggaran kegiatan keuangan pemerintah pusat
3. Reliability Memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu
instansi dan pemerintah pusat secara keseluruhan
4. Feedback & Predictability Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk
perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara
efisien
RANGKUMAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK – UAS TERM 5 2014/2015
Iffah Nabilah Sihab - 1206247051
SAPP TERDIRI DARI
1. Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN)
o Sistem yang memproses data transaksi pemerintah, investasi pemerintah,
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan, kas umum negara, serta akuntansi
umum
2. Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
o Memproses data transaksi keuangan, brang, dan transaksi lain yang dilaksanakan
oleh kementrian negara/lembaga
SISTEM AKUTANSI PEMERINTAH DAERAH
Serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, penctatan, pengiktisaran,
sampai dengan pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
yang dapat dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer
SAPD meliputi :
1. Penerimaan kas
2. Pengeluaran kas
3. Prosedur akuntansi aset tetap/barang miliki daerah
4. Prosedur akuntansi selain kas
Subsistem SKPD :
1. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
2. Sisten Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah
Pendapatan Belanja Pembiayaan
Satuan Kerja
Pendapatan pajak Belanja pegawai
Pendapatan retribusi Belanja barang & jasa
Lain-lain Belanja modal
Pemda
Dana perimbangan Belanja bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bagi hasil, bantuan keuangan, belanja tidak terduga
Penerimaan pembiayaan
Lain-lain Pengeluaran pembiayaan