random sampling - media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/200110/2009/200110090191_l_1614.pdf ·...

12
Lampiran 1. Prosedur Pemeliharaan Kelinci Lokal Koloni dan Individu 1. Pembuatan kandang untuk 2 perlakuan, yaitu koloni dan individu. 2. Persiapan kandang dan peralatan yang akan digunakan dalam penelitian dibersihkan. 3. Tiap kandang diberi tanda pengenal yang memuat nomor kandang, jenis perlakuan dan nomor ulangan. Hal ini untuk memudahkan teknis random sampling. 4. Tiap-tiap kandang diisi kelinci yang sehat dan rata-rata berat badan 300-900 gr, kelinci tersebut ditempatkan pada kandang koloni 3 ekor dan kandang individu 1 ekor. Masing-masing diulang sebanyak 10 kali. 5. Penempatan ransum di gudang, penimbangan bobot awal ternak sebelum penelitian dimulai, pemberian ampas tahu selama 1 minggu untuk masa adaptasi pakan sebelum diberi ransum penelitian. 6. Frekuensi pemberian rumput dan hijauan dilakukan tiga kali sehari yaitu pada pagi hari jam 07.30 diberikan konsentrat, jam 15.30 diberikan ransum, jam 21.00 rumput dan hijauan. Pencatatan jumlah ransum yang diberikan pada pukul 15.00 WIB dan ransum yang tersisa dilakukan pada pukul 07.00 WIB. Perhitungan sisa ransum yang terbuang maupun tidak dimakan dikumpulkan dari semua kandang berdasarkan masing-masing perlakuan yang kemudian ditimbang dan dibagi jumlah kelinci pada masing-masing perlakuan tersebut. Sisa ransum dari semua kandang koloni dibagi dengan jumlah kelinci pada kandang koloni dan sisa ransum dari semua kandang individu dibagi dengan jumlah kelinci pada kandang individu. 7. Menimbang bobot badan tiap ekor ternak berdasarkan perlakuan penelitian yang dilakukan tiap satu minggu sekali, pada pagi hari sebelum diberikan ransum.

Upload: doannga

Post on 14-May-2019

240 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Lampiran 1. Prosedur Pemeliharaan Kelinci Lokal Koloni dan Individu

1. Pembuatan kandang untuk 2 perlakuan, yaitu koloni dan individu.

2. Persiapan kandang dan peralatan yang akan digunakan dalam penelitian

dibersihkan.

3. Tiap kandang diberi tanda pengenal yang memuat nomor kandang, jenis

perlakuan dan nomor ulangan. Hal ini untuk memudahkan teknis random

sampling.

4. Tiap-tiap kandang diisi kelinci yang sehat dan rata-rata berat badan 300-900

gr, kelinci tersebut ditempatkan pada kandang koloni 3 ekor dan kandang

individu 1 ekor. Masing-masing diulang sebanyak 10 kali.

5. Penempatan ransum di gudang, penimbangan bobot awal ternak sebelum

penelitian dimulai, pemberian ampas tahu selama 1 minggu untuk masa

adaptasi pakan sebelum diberi ransum penelitian.

6. Frekuensi pemberian rumput dan hijauan dilakukan tiga kali sehari yaitu pada

pagi hari jam 07.30 diberikan konsentrat, jam 15.30 diberikan ransum, jam

21.00 rumput dan hijauan. Pencatatan jumlah ransum yang diberikan pada

pukul 15.00 WIB dan ransum yang tersisa dilakukan pada pukul 07.00 WIB.

Perhitungan sisa ransum yang terbuang maupun tidak dimakan dikumpulkan

dari semua kandang berdasarkan masing-masing perlakuan yang kemudian

ditimbang dan dibagi jumlah kelinci pada masing-masing perlakuan tersebut.

Sisa ransum dari semua kandang koloni dibagi dengan jumlah kelinci pada

kandang koloni dan sisa ransum dari semua kandang individu dibagi dengan

jumlah kelinci pada kandang individu.

7. Menimbang bobot badan tiap ekor ternak berdasarkan perlakuan penelitian

yang dilakukan tiap satu minggu sekali, pada pagi hari sebelum diberikan

ransum.

45

Lampiran 2. Data Awal Penimbangan Bobot Badan Kelinci Percobaan

Nomor Ternak

(Kk)

Penimbangan

(gram)

Nomor Ternak

(Ki)

Penimbangan

(gram)

k1 500 k1 850

k2 400 k2 650

k3 600 k3 700

k4 800 k4 750

k5 750 k5 700

k6 700 k6 900

k7 650 k7 750

k8 500 k8 850

k9 600 k9 400

k10 550 k10 300

k11 600

k12 550

k13 600

k14 550

k15 550

k16 650

k17 700

k18 750

k19 550

k20 400

k21 500

k22 400

k23 650

k24 500

k25 850

k26 900

k27 900

k28 500

k29 550

k30 400

n1 = 30 ∑k = 18100 n2 = 10 ∑i = 6850

Perhitungan Koefisien Variasi :

KV = 𝑆

𝑥 x 100%

S = Σij

2−1/𝑛(Σ𝑖𝑗2)2

𝑛−1

Χ = Σij

nij

46

Maka :

S = 16532500 −

1

40(24950 )2

40−1

= 16532500 −0,025 (622502500 )

39

= 969937 ,5

39

= 2487019231

= 12,56

Χ = Σ𝑖𝑗

𝑛 𝑖𝑗

= 24950

40

= 623,75

Koefisien Variasi (KV) = 𝑆

𝑥 𝑥 100%

KV = 12,56

623 ,75 𝑥 100%

= 2,01%

Hasil perhitungan Koefisien Variasi bobot awal penimbangan ternak kelinci

menunjukkan bahwa KV = 2,01 %, dalam hal ini bobot badan kelinci yang

digunakan dalam percobaan dapat dikatakan seragam karena masih berada di

bawah Koefisien Variasi 10% dari keseluruhan jumlah ternak yang digunakan.

47

Lampiran 3. Analisis Stastistika Uji-t Pengaruh Perlakuan Terhadap

Rataan Konsumsi Ransum Kelinci

Nomor Kandang (n) Pertambahan Bobot Badan Harian

Koloni (Kk) Individu (Ki)

…………..….gram…………………..

1 81,69 80,93

2 81,69 81,29

3 80,25 79,62

4 81,20 79,16

5 81,63 81,31

6 80,81 78,89

7 80,53 76,89

8 80,81 75,20

9 81,68 74,73

10 81,69 76,99

Jumlah 811,98 785,01

Rata-Rata 81,20 78,50

Keterangan:

Kk = Perlakuan Koloni

Ki = Perlakuan Individu

Hipotesis:

Pada taraf nyata α = 0,05, apakah dua perlakuan tersebut sama baiknya atau

tidak. Pengujian hipotesisnya, sebagai berikut:

H0 = μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan antara perlakuan Kk dengan Ki)

H1 = μ1 ≠μ2 (terdapat perbedaan, dimana perlakuan Kk > Ki atau Kk < Ki )

Artinya terima H0 bila ternyata tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap

pemeliharaan model koloni dan individu terhadap rataan konsumsi ransum

percobaan atau tolak H0, dan terima Hα bila, terdapat pengaruh yang signifikan

pada model pemeliharaan koloni, terhadap rataan konsumsi ransum.

48

(1)………………….

t’ = Χ 1−Χ 1

(𝑆1

2

𝑛1+

𝑆22

𝑛2)

𝑠12 =

1

𝑛1−1Σ(x 𝑖𝑗 + x 𝑖𝑗 )2 =

1

10−1(0,24+0,24… +0,24) = 0,11 (2,79) = 0,31

𝑠22 =

1

𝑛2−1Σ(x 𝑖𝑗 + x 𝑖𝑗 )2 =

1

10−1 (5,91+7,77… +2,29) = 0,11 (53,43) = 5,88

t’ = 81,20−78,50

(0,31

10+

5,88

10)

= 2,7

0,95 = 2,84

(2)…………………..

𝑤1 = 𝑆1

2

𝑛1 =

0,31

10 = 0,03 dan 𝑤2 =

𝑆22

𝑛2 =

5,88

10 = 0,59

Kaidah :

Terima H0 jika - 𝑤1𝑡1

𝑤1+𝑤2< t’<

𝑤2𝑡2

𝑤1+𝑤2

0,03 2,84 + 0,59 (2,84)

0,03+0,59 =

1,76

0,62= 2,84

Berdasarkan kaidah di atas, maka H0 : -2,84 < 0,59 < 2,84 dengan

demikian maka terima H0, bahwa kedua perlakuan menunjukkan tidak ada

perbedaan dimana konsumsi ransum rata-rata pada perlakuan model individu

dengan model pemeliharaan koloni pada taraf α=5%.

49

Lampiran 4. Analisis Stastistika Uji-t Pengaruh Perlakuan Terhadap

Rataan Pertambahan Bobot Badan Harian

Nomor Kandang (n) Pertambahan Bobot Badan Harian

Koloni (Kk) Individu (Ki)

…………..….gram…………………..

1 14,80 10,95

2 10,34 12,07

3 14,30 10,14

4 16,52 18,70

5 11,72 8,19

6 15,61 8,37

7 13,71 8,05

8 12,67 8,84

9 13,16 9,81

10 16,26 6,60

Jumlah 139,11 101,72

Rata-Rata 13,91 10,17

Keterangan:

Kk = Perlakuan Koloni

Ki = Perlakuan Individu

Hipotesis:

Pada taraf nyata α = 0,05, apakah dua perlakuan tersebut sama baiknya atau

tidak. Pengujian hipotesisnya, sebagai berikut:

H0 = μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan antara perlakuan Kk dengan Ki)

H1 = μ1 ≠μ2 (terdapat perbedaan, dimana perlakuan Kk > Ki atau Kk < Ki )

Artinya terima H0 bila ternyata tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap

pemeliharaan model koloni dan individu terhadap rataan pertambahan bobot

badan atau tolak H0, dan terima Hα bila, terdapat pengaruh yang signifikan pada

model pemeliharaan koloni, terhadap rataan pertambahan bobot badan.

50

(1)………………….

t’ = Χ 1−Χ 2

(𝑆1

2

𝑛1+

𝑆22

𝑛2)

𝑠12 =

1

𝑛1−1Σ(x 𝑖1 + x 1)2 =

1

10−1 (0,79+12,74… +5,54) = 0,11 (35,84) = 3,94

𝑠22 =

1

𝑛2−1Σ(x 𝑖2 + x 2)2 =

1

10−1 (0,61+3,60… +12,73) = 0,11 (103,24) = 11,36

t’ = 13,91−10,17

(3,94

10+

11,36

10)

= 3,74

1,24 = 3,02

(2)…………………..

𝑤1 = 𝑆1

2

𝑛1 =

3,94

10 = 0,39 dan 𝑤2 =

𝑆22

𝑛2 =

11,36

10 = 1,14

Kaidah :

Terima H0 jika - 𝑤1𝑡1

𝑤1+𝑤2< t’<

𝑤2𝑡2

𝑤1+𝑤2

0,39 3,02 + 1,14 (3,02)

0,39+1,14 =

4,62

1,53 = 3,02

Berdasarkan kaidah di atas, maka H0 : -3,02 < 1,14 < 3,02 dengan

demikian maka terima H0, bahwa kedua perlakuan menunjukkan tidak ada

perbedaan dimana pertambahan bobot badan rata-rata pada perlakuan model

individu dengan model pemeliharaan koloni pada taraf α=5%.

51

Lampiran 5. Analisis Stastistika Uji-t Pengaruh Perlakuan Terhadap

Rataan Konversi Ransum Penelitian

Nomor Kandang

(n)

Konversi Ransum

Koloni (Kk) Individu (Ki)

…………..….(%)…………………..

1 5,79 7,39

2 7,96 6,73

3 5,71 7,85

4 5,04 4,23

5 7,34 9,93

6 5,39 9,42

7 6,17 9,56

8 6,98 8,51

9 6,83 8,46

10 5,07 7,84

Jumlah 62,27 79,93

Rata-Rata 6,23 7,99

Keterangan:

Kk = Perlakuan Koloni

Ki = Perlakuan Individu

Hipotesis:

Pada taraf nyata α = 0,05, apakah dua perlakuan tersebut sama baiknya atau

tidak. Pengujian hipotesisnya, sebagai berikut:

H0 = μ1 = μ2 (tidak ada perbedaan antara perlakuan Kk dengan Ki)

H1 = μ1 ≠μ2 (terdapat perbedaan, dimana perlakuan Kk > Ki atau Kk < Ki )

Artinya terima H0 bila ternyata tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap

pemeliharaan model koloni dan individu terhadap rataan konversi ransum

percobaan atau tolak H0, dan terima Hα bila, terdapat pengaruh yang signifikan

pada model pemeliharaan koloni, terhadap rataan konversi ransum.

52

(1)………………….

t’ = Χ 1−Χ 2

(𝑆1

2

𝑛1+

𝑆22

𝑛2)

𝑠12 =

1

𝑛1−1Σ(x 𝑖1 + x 1)2 =

1

10−1 (0,19+2,99… +1,34) = 0,11 (9,08) = 1,00

𝑠22 =

1

𝑛2−1Σ(x 𝑖2 + x 2)2 =

1

10−1 (0,37+1,58… +0,02) = 0,11 (24,85) = 2,73

t’ = 6,23−7,99

(1,00

10+

2,73

10)

= −1,76

0,61 = -2,89

(2)…………………..

𝑤1 = 𝑆1

2

𝑛1 =

1,00

10 = 0,1 dan 𝑤2 =

𝑆22

𝑛2 =

2,73

10 = 0,27

Kaidah :

Terima H0 jika - 𝑤1𝑡1

𝑤1+𝑤2< t’<

𝑤2𝑡2

𝑤1+𝑤2

0,1 −2,89 + 0,27 (−2,89)

0,1+0,27 =

−1,07

0,37 = -2,89

Berdasarkan kaidah di atas, maka H0 : -2,89 < 0,27 < 2,89 dengan

demikian maka terima H0, bahwa kedua perlakuan menunjukkan tidak ada

perbedaan dimana konversi ransum rata-rata pada perlakuan model individu

dengan model pemeliharaan koloni pada taraf α = 5%.

53

Lampiran 6. Data Pencatatan Suhu Harian Lingkungan Kandang

Percobaan

Tanggal 07.00

– 15.30

Rh (%)

28April 23-26°C 85-84

29April 24-27°C 80-78

30 Mei 23-26°C 85-84

1 Mei 23-26°C 80-78

2 Mei 21-20°C 80-78

3 Mei 21-20°C 81-86

4 Mei 25-27°C 81-86

54

Lampiran 7. Dokumentasi Selama Kegiatan

Kandang Kelinci Koloni Kandang Kelinci Individu

Termometer Ruangan Hygrometer Ruangan

Obat-Obatan Kelinci Kandang Kelinci Individu

55

Lampiran 8. Dokumentasi Selama Penelitian

Kandang Kelinci Individu

dan Koloni

Kandang Kelinci Koloni dan Individu

Kandang Kelinci Terlihat dari Atas Timbangan Digital Max. 5 Kg

Pakan Pelet Guyofeed Bentuk Pelet Guyofeed