rancangan pp pengendalian pencemaran udara

17
RANCANGAN PP RANCANGAN PP PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA PENCEMARAN UDARA RANCANGAN PP RANCANGAN PP PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA PENCEMARAN UDARA Kementerian Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup Sigit Sigit Reliantoro Reliantoro [email protected] Asdep Urusan Pengendalian Pencemaran Sumber Pertambangan Energi dan Migas

Upload: vuonglien

Post on 31-Dec-2016

251 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

RANCANGAN PP RANCANGAN PP PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA

RANCANGAN PP RANCANGAN PP PENGENDALIAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARAPENCEMARAN UDARA

Kementerian Lingkungan HidupKementerian Lingkungan Hidup

SigitSigit [email protected]

Asdep Urusan Pengendalian Pencemaran Sumber Pertambangan Energi dan Migas

Potret Permasalah

2% 1%14%

2% 3%13% 4% 5%

3%

74%83%

28%

63%56%

21%8%

59%

83%

11% 15%

72%

34% 31%

72%81%

40%

13%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Berbahaya Sangat Tidak Sehat tidak sehat sedang Baik

85,000.00

95,000.00

105,000.00

115,000.00

125,000.00

135,000.00

145,000.00

155,000.00

2000 2005 2010 2015 2020 2025

87,577.10

102,534.10

116,481.00

129,245.30140,309.90

150,052.00

PENDUDUK PERKOTAAN

Pencemaran Udara Perkotaan

KEBAKARAN HUTANLaju Kerusakan hutan 2003-2006

=4500 lapangan sepakbola tiap harinya

TANTANGAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Sektor Rencana PenurunanEmisi (Giga ton CO2e)

Total Rencana Aksi

26% 15% (Total 41%)

Kehutanandan LahanGambut

0.672 0.367 1.039 • Pengendalian Kebakaran hutan dan Lahan, • pengelolaan sistem jaringan dan tata air, • Rehabilitasi hutan dan lahan, HTI, HR, • Pemberantasan illegal logging, • Pencegahan deforestasi, • Pemberdayaan masyarakat.

Limbah 0.048 0.030 0.078 • Pengelolaan sampah dengan 3R • Pengelolaan limbah terpadu di perkotaan

Pertanian 0.008 0.003 0.011 • Intro varitas padi rendah emisi, • efisiensi air irigasi, • peggunaan pupuk organik

Industri 0.001 0.004 0.005 • Efisiensi ennergi, • penggunaan renewable energi, dll

Energi dan Transportasi

0.038 0.018 0.056 • Penggunaan biofuel, • mesin dengan standar efisiensi BBM tinggi, • memperbaiki Transportation Demand

Management (TDM) , • kualitas transportasi umum dan jalan, • Demand Side Management, • efisiensi Energi, • Pengembangan renewable energi

Total 0.767 0.422 1.189

Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian Pemeliharaan Pengawasan

-InventarisasiSDA-Penetapan Ekoregion

- KeberlanjutanProses

- KeberlanjutanProduktifitas

- Keselamatan danKesejahteraanMasyarakat

-Pencegahan-Penanggulangan-Pemulihan

-Konservasi SDA-Pencadangan SDA-Pelestarian fungsi Atmosfer (mitigasi, adaptasi, lapisan ozon dan hujan asam

-Pembinaan -Sanksi Administrasi-Sanksi Perdata-Sanksi Pidana

-Baku Mutu LH-Kriteria Kerusakan LH-Perizinan-Anggaran berbasis LH-Analisa Risiko LH-Audit LH

KONSEP UU 32/2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH

-KLHS-Tata Ruang-AMDAL-UKL-UPL-Instrumen Ekonomi

-Rencana PPLH-Daya Dukung-Daya Tampung

-Perubahan iklim-Rekayasa genetika-Sumber daya genetik

-PUU berbasis LH-Ijin lingkungan

Data dan Informasi

Peningkatan Kapasitas Tersedianya Sarana dan Prasarana KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP MENINGKAT

PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DALAM PP 41 TAHUN 1999

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAHTENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

Prevention of Significant Deterioration

Pertambahan konsentrasi

Baku Mutu Udara Ambien

Rona Lingkungan Awal

Rona Lingkungan Awal

• Setiap pabrik baru melakukan modeling pertambahan konsentrasi pencemar di udara ambien

• Penambahan konsentrasi tidak boleh melebihi batas penambahan sesuai dengan kelas udara ambien

• Penambahan konsentrasi tidak boleh melebihi baku mutu udara ambien

Batas penambahan

Batas penambahan

Syarat Umum Penentuan PSD

• Perangkat penentuan awal:– Studi-studi untuk penentuan NAB– Identifikasi sumber pengemisi dan data emisi

melalui pengukuran, estimasi, inventarisasi emisi dan pemodelan untuk wilayah geografis terkait

– Data konsentrasi udara ambien melalui pemantauan dan modeling

• Berlaku untuk masing-masing pencemar kriteria (PM10, PM2,5, NOx, SO2, Ozon, CO)

Klasifikasi Area

• Pembagian Kelas : • Kelas I : daerah pristine, taman nasional, cagar

alam, dimana perubahan yang diijinkan sangatkecil

• Kelas II : perubahan moderate diijinkan, namunkualiats udara yang lebih baik lebih diharapkan

• Kelas III : perubahan besar dan industrialisasidiijinkan, mempunyai increment (pertambahan) paling besar

Wilayah Pengelolaan Kualitas Udara

• daerah yang konsentrasi pencemar udaranya telah melebihi ambang batas atau diproyeksikan (dengan model) akan melebihi ambang batas emisi

Potential to Emit≤ 25 TPYAtau

≤ 5 TPY Pb

≥ 25 TPY PM10≥ 40 TPY SO2,

VOCs, NOx≥ 100 TPY CO

New Source

Exempt/RequireRegistration

Review Procedure :

•Fee•Subject to

Publis Comment

> 25 TPY

RequirePermit

Aplication for :Construction Permit

Operating Permit

≥ 250 TPY Regulated Pol’sOr 100 TPY of 28 Ird’s

Attainment AreaNaaqs Are Being Met

Subject to P.S.D. Permit

Must :•Apply Bact

(Best Availeble Control Technology)•Perfor Modeling•Analyse Soil/Vegetation•Public Hearing

Existing MajorSource Modification

≥ 100 TPY ofPM10, SO2, NOx, VOCs, CO

Non-Attainment AreaNAAQS Are Hot Being Met

Subject to :Emission Offset

Need To :•Reduce Emission From Other Source•Meet LEAR

(Lowest Achiasable Emission Rate)

= Bank Emission Offset

Izin Emisi

Sumber Bergerak

PP 41/99 PPU• Khusus kend. bermotor• Pengawasan penaatan ambang

batas emisi gas buang• Pemeriksaan emisi gas buang

kend. Bermotor tipe baru dan lama

• Pemantauan mutu udara ambien disekitar jalan

• Pemeriksaan emisi gas buang kend. Bermotor di jalan

• Pengadaan bbm bebas timbel dan sulfur kadar rendah

RPP PPU• Tidak hanya kendaraan bermotor ttp

Sumber bergerak lainnya– Pesawat, KA, off road, kend. Berat

• Penataan ruang (integrasi penataan ruang dan TDM)

• COP : Kend. Tipe baru• Penaatan BME dan BM Kebisingan• Bahan bakar bersih• Transportasi massal• NMT (Kendaraan tidak bermotor)• Wajib uji emisi• Penerapan EST (environmentally

Sustainable Transport)• Penerapan aspek Lingkungan dalam

prasarana fasilitas transportasi (Eco air port, eco harbour,dll)

EST (Environmentally Sustainable Transport)

PenaatanBME

Pemeriksa

bermotor

Pemeriksaan emisi & Perawatankendaraanbermotor

Bahanbakarbersih

Pemantauan kualitas

udara

Noise monitorin

g

Health impact

Road safety

Public awareness

TDM danland use planning

TERIMA KASIH

MOHON MASUKAN