rancangan peraturan daerah kota tangerang filesurat izin usaha perdagangan . dengan rahmat tuhan...

12
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 3 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas usaha di bidang perdagangan dan upaya Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan, pengendalian, tertib administrasi dan mengembangkan usaha perdagangan, maka perlu mengatur perizinan Usaha Perdagangan; b. bahwa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perizinan Usaha Perdagangan menjadi kewenangan Pemerintah Daerah sehingga untuk mendapatkan kepastian hukum dan melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan perlu pengaturan mengenai Izin Usaha Perdagangan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Surat Izin Usaha Perdagangan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214); 3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3518); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); bphn.go.id

Upload: lydien

Post on 17-Aug-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

Nomor 3 Tahun 2010

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

NOMOR 3 TAHUN 2010

TENTANG

SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TANGERANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas usaha di bidang perdagangan dan upaya Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan, pengendalian, tertib administrasi dan mengembangkan usaha perdagangan, maka perlu mengatur perizinan Usaha Perdagangan;

b. bahwa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, Perizinan Usaha Perdagangan menjadi kewenangan Pemerintah Daerah sehingga untuk mendapatkan kepastian hukum dan melaksanakan pembinaan, pengendalian dan pengawasan perlu pengaturan mengenai Izin Usaha Perdagangan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Surat Izin Usaha Perdagangan;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214);

3. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3518);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3817);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

bphn.go.id

Page 2: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

2

6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

7. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866);

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kota Tangerang (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2008 Nomor 1);

12. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2008 Nomor 5);

13. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2008 Nomor 6);

14. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2009 Nomor 5);

15. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Tahun 2009 Nomor 6);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TANGERANG dan

WALIKOTA TANGERANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG SURAT IZIN USAHA

PERDAGANGAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Tangerang.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Tangerang.

3. Walikota adalah Walikota Tangerang.

bphn.go.id

Page 3: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

3

4. Pejabat yang ditunjuk adalah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi perizinan.

5. Perdagangan adalah kegiatan usaha tranksaksi barang atau jasa seperti jual beli, sewa beli, sewa menyewa yang dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan pengalihan hak atas barang atau jasa dengan disertai imbalan atau kompensasi.

6. Perusahaan Perdagangan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan kegiatan usaha di sektor perdagangan yang bersifat tetap, berkelanjutan, didirikan, bekerja dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.

7. Cabang Perusahaan adalah perusahaan yang merupakan unit atau bagian dari perusahaan induknya yang dapat berkedudukan di tempat yang berlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri atau bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari perusahaan induknya.

8. Perwakilan Perusahaan adalah perusahaan yang bertindak mewakili kantor pusat perusahaan untuk melakukan suatu kegiatan dan atau pengurusannya ditentukan sesuai dengan wewenang yang diberikan.

9. Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

10. Kekayaan bersih adalah hasil pengurangan total nilai kekayaan usaha (asset) dengan total nilai kewajiban, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

11. Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disingkat SIUP adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan.

12. Surat Permohonan Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disingkat SP-SIUP adalah Formulir Permohonan Izin yang diisi oleh Perusahaan yang memuat data perusahaan untuk memperoleh SIUP Kecil/Menengah/Besar.

13. Perubahan Perusahaan adalah perubahan data perusahaan yang meliputi perubahan nama perusahaan, bentuk perusahaan, alamat kantor perusahaan, nama pemilik / penanggungjawab, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), alamat pemilik / penanggungjawab, modal dan kekayaan bersih (Netto), kelembagaan, kegiatan usaha, dan jenis barang/jasa dagang utama.

BAB II

IZIN USAHA PERDAGANGAN

Pasal 2

Setiap Perusahaan Perdagangan yang mengajukan permohonan SIUP tidak dikenakan retribusi.

Pasal 3

(1) Setiap Perusahaan Perdagangan di Daerah wajib memiliki SIUP yang ditetapkan oleh Walikota atau Pejabat yang ditunjuk.

bphn.go.id

Page 4: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

4

(2) Paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan penerbitan SIUP dengan melampirkan dokumen persyaratan secara lengkap dan benar maka Pejabat yang ditunjuk wajib menerbitkan SIUP.

(3) Apabila dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum lengkap dan benar maka Pejabat yang ditunjuk dapat membuat penolakan penerbitan SIUP kepada pemohon paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya dokumen.

(4) Pemohon SIUP yang ditolak permohonannya dapat mengajukan kembali permohonan SIUP sesuai persyaratan yang berlaku.

Pasal 4

(1) SIUP terdiri dari SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar.

(2) Selain SIUP sebagaimana dimaksud ayat (1), dapat diberikan SIUP Mikro kepada Perusahaan Perdagangan Mikro apabila dikehendaki oleh yang bersangkutan.

(3) Bentuk dan Format SIUP diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

Pasal 5

(1) Pejabat yang ditunjuk dalam rangka menerbitkan SIUP harus berkoordinasi dengan Dinas yang bertanggungjawab di bidang Perdagangan di Daerah.

(2) Pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus menyampaikan pemberitahuan kepada Dinas yang tugas dan tanggung-jawabnya dibidang perdagangan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum masa belaku SIUP berakhir.

Pasal 6

(1) SIUP Kecil wajib dimiliki oleh Perusahaan Perdagangan Kecil yang mempunyai kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

(2) SIUP Menengah wajib dimiliki Perusahaan Perdagangan Menengah yang mempunyai kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

(3) SIUP Besar wajib dimiliki oleh Perusahaan Perdagangan Besar yang mempunyai kekayaan bersih lebih dari Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Pasal 7

Dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 adalah : a. Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha diluar sektor

perdagangan;

b. Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan;

c. Perusahaan Perdagangan Mikro dengan kriteria :

1. usaha perseorangan atau Persekutuan;

bphn.go.id

Page 5: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

5

2. Kegiatan usaha diurus, dijalankan atau dikelola oleh pemiliknya atau anggota keluarga/kerabat terdekat;

3. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Pasal 8

SIUP dilarang digunakan untuk melakukan kegiatan :

a. usaha perdagangan yang tidak sesuai dengan kelembagaan dan/atau kegiatan usaha, sebagaimana tercantum dalam SIUP;

b. usaha yang mengaku kegiatan perdagangan, untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan menawarkan janji atau keuntungan yang tidak wajar (money game);

c. usaha perdagangan lainnya yang telah diatur melalui ketentuan peraturan perundang-undangan tersendiri.

BAB III

MASA BERLAKU IZIN

Pasal 9

(1) SIUP berlaku selama Perusahaan menjalankan kegiatan usaha perdagangan.

(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melakukan pendaftaran ulang setiap 5 (lima) tahun di tempat diterbitkannya SIUP.

Pasal 10

Perusahaan yang telah memiliki SIUP, wajib dipasang ditempat usaha sesuai dengan alamat yang tercantum dalam SIUP dan ditempatkan pada tempat yang mudah dibaca dan dilihat oleh umum.

BAB IV

PERMOHONAN SIUP BARU, PERUBAHAN PERUSAHAAN, PEMBUKAAN KANTOR CABANG/PERWAKILAN PERUSAHAAN DAN SIUP

HILANG/RUSAK/TIDAK TERBACA

Bagian Pertama Permohonan SIUP Baru

Pasal 11

Permohonan SIUP Baru harus melampirkan dokumen persyaratan sebagai berikut :

a. Perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas :

1. foto copy Akta Notaris Pendirian Perusahaan;

2. foto copy Akte Perubahan Perusahaan (apabila ada);

3. foto copy Surat Keputusan pengesahan Badan hukum Perseroan Terbatas dari Departemen Hukum dan Hak Asasi manusia;

4. foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggungjawab/ Direktur utama Perusahaan;

5. surat pernyataan dari pemohon SIUP tentang lokasi usaha perusahaan, dan;

bphn.go.id

Page 6: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

6

6. foto penanggungjawab atau Direktur Utama Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar);

7. dokumen–dokumen lain yang dipersyaratkan sesuai dengan peraturan perundang–undangan yang berlaku.

b. Perusahaan berbadan hukum Koperasi :

1. foto copy Akte Notaris Pendirian Koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang;

2. foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggungjawab atau Pengurus Koperasi;

3. surat pernyataan dari pemohon SIUP tentang lokasi usaha Koperasi; dan

4. foto penanggungjawab atau pengurus Koperasi ukuran 3x4 cm (2 lembar);

5. dokumen–dokumen lain yang dipersyaratkan sesuai dengan peraturan perundang–undangan yang berlaku.

c. Perusahaan yang berbentuk CV dan Firma :

1. foto copy akte notaris pendirian Perusahaan/akta notaris yang telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri;

2. foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik atau pengurus atau penanggungjawab Perusahaan;

3. surat pernyataan dari pemohon SIUP tentang lokasi usaha perusahaan; dan

4. foto pemilik atau pengurus atau penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm ( 2 lembar);

5. dokumen–dokumen lain yang dipersyaratkan sesuai dengan peraturan perundang–undangam yang berlaku.

d. Perusahaan yang berbentuk Perorangan :

1. foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan;

2. surat pernyataan dari pemohon SIUP tentang lokasi usaha perusahaan; dan

3. foto pemilik atau penanggungjawab perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar);

4. dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Kedua Permohonan SIUP Perubahan

Pasal 12

(1) Paling lama 3 (tiga) bulan setelah terjadi perubahan data perusahaan, termasuk perubahan modal, kekayaan bersih, jumlah dan/atau kepemilikan saham, perusahaan wajib mengajukan SP-SIUP Perubahan secara tertulis kepada Walikota atau Pejabat yang ditunjuk.

(2) SP SIUP Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dengan :

a. SIUP Asli;

b. Neraca Perusahaan (tahun terakhir khusus untuk Perseroan Terbatas);

c. Data Pendukung Perubahan;

d. Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar).

bphn.go.id

Page 7: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

7

Bagian Ketiga Pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan

Pasal 13

(1) Perusahaan yang telah memiliki SIUP baik dari Daerah maupun dari luar Daerah yang akan membuka cabang dan atau perwakilan di Daerah, sebelum melakukan usaha perdagangan wajib melapor secara tertulis kepada Walikota atau Pejabat yang ditunjuk.

(2) Paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterima laporan dan dokumen persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara lengkap dan benar, Pejabat penerbit SIUP mencatat dalam Buku Register Pembukaan Kantor cabang atau Perwakilan Perusahaan dan membubuhkan tandatangan dan cap stempel pada halaman dengan fotocopy SIUP Perusahaan Pusat.

(3) Fotocopy SIUP yang telah didaftarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku sebagai Surat Izin Usaha Perdagangan bagi kantor Cabang atau Perwakilan Perusahaan untuk melakukan kegiatan Usaha Perdagangan sesuai kedudukan Kantor Cabang atau Perwakilan Perusahaan.

Bagian Keempat SIUP Hilang/Rusak/Tidak Terbaca

Pasal 14

(1) Dalam hal SIUP hilang atau rusak atau tidak terbaca, perusahaan yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan penggantian SIUP secara tertulis kepada Walikota atau Pejabat yang ditunjuk.

(2) SP-SIUP untuk SIUP yang hilang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dilengkapi dengan :

a. Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian setempat;

b. fotokopi SIUP yang lama (apabila ada);

c. foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar).

(3) SP-SIUP untuk SIUP yang rusak atau tidak terbaca sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi dengan :

a. SIUP Asli;

b. Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar).

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN PEMILIK SIUP

Pasal 15

Pemilik SIUP mempunyai hak :

a. melakukan kegiatan usaha perdagangan sesuai SIUP yang dimiliki; dan

b. mendapatkan jaminan penyelenggaraan dalam rangka melakukan kegiatan usaha perdagangan sesuai SIUP yang dimiliki.

Pasal 16

(1) Pemilik SIUP wajib melaksanakan kegiatan usaha perdagangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan melaporkan kegiatan usahanya kepada Walikota atau Pejabat yang ditunjuk, sebagai berikut :

bphn.go.id

Page 8: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

8

a. pemilik SIUP Kecil wajib melaporkan setiap 1 (satu) tahun sekali selambat-lambatnya pertanggal 31 Januari tahun berikutnya; dan

b. pemilik SIUP Menengah dan Pemilik SIUP Besar sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun.

(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan jadwal sebagai berikut :

a. laporan pertama selambatnya-lambatnya setiap tanggal 31 Juli tahun berjalan; dan

b. laporan kedua selambat-lambatnya setiap tanggal 31 Januari tahun berikutnya.

(3) Dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah perusahaan yang memiliki SIUP Mikro yang modal dan kekayaan bersih seluruhnya dibawah Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

(4) Bentuk, format dan isi laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

(5) Perusahaan yang telah memperoleh SIUP apabila akan menutup perusahaannya, wajib melaporkan secara tertulis kepada Walikota atau Pejabat yang ditunjuk disertai alasan penutupan.

BAB VI

SANKSI ADMINISTRASI

Bagian Pertama Peringatan Tertulis

Pasal 17

(1) Pemilik, Pengurus atau Penanggung-Jawab Perusahaan Perdagangan yang telah memiliki SIUP diberi peringatan tertulis apabila :

a. melakukan kegiatan usaha yang tidak sesuai dengan bidang usaha, kegiatan usaha dan jenis barang/jasa dagangan utama yang tercantum dalam SIUP yang diperoleh;

b. belum mendaftarkan perusahaan dalam daftar Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9;

c. tidak memberikan laporan sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2);

d. adanya laporan dan/atau pengaduan dari pejabat yang berwenang bahwa perusahaan yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran HAKI antara lain Hak Cipta, Merek, Paten;

e. adanya laporan dan/atau pengaduan dari pejabat yang berwenang bahwa perusahaan yang bersangkutan tidak memenuhi kewajiban perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Peringatan tertulis diberikan paling banyak 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu masing-masing 2 (dua) minggu terhitung sejak tanggal pengiriman dari Pejabat yang ditunjuk.

Bagian Kedua

Pemberhentian Sementara

Pasal 18

(1) Pemberhentian Sementara SIUP Perusahaan yang bersangkutan apabila :

bphn.go.id

Page 9: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

9

a. tidak mengindahkan peringatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 ayat (1);

b. melakukan kegiatan usaha yang memiliki kekhususan diantaranya perdagangan jasa/penjualan berjenjang dan tidak sesuai dengan bidang usaha, kegiatan usaha dan jenis barang/jasa dagangan utama yang tercantum dalam SIUP yang diperoleh;

c. sedang diperiksa di sidang pengadilan karena didakwa melakukan pelanggaran HAKI dan atau melakukan tindak pidana.

(2) Pemberhentian Sementara SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 3 (tiga) bulan, dilakukan oleh Walikota atau Pejabat yang ditunjuk dengan mengeluarkan Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP.

Pasal 19

Selama SIUP Perusahaan yang bersangkutan diberhentikan sementara, perusahaan tersebut dilarang untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan.

Pasal 20

SIUP yang diberhentikan sementara dapat diberlakukan kembali apabila perusahaan yang bersangkutan :

a. telah mengindahkan peringatan dengan melakukan perbaikan dan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini;

b. dinyatakan tidak terbukti melakukan pelanggaran HAKI dan/atau tidak melakukan tindak pidana sesuai Keputusan Badan Peradilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Bagian Ketiga Pencabutan SIUP

Pasal 21

(1) Sanksi administrasi berupa pencabutan SIUP dapat dilakukan karena salah satu hal, sebagai berikut :

a. tidak melakukan kegiatan usaha perdagangan sesuai dengan SIUP yang dimiliki;

b. terbukti bahwa SIUP yang diperoleh berdasarkan keterangan/data yang tidak benar atau palsu;

c. perusahaan yang bersangkutan dijatuhi hukuman pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan atau pidana oleh Badan Peradilan yang telah berkekuatan hukum tetap, berkaitan dengan kegiatan usahanya; dan

d. perusahaan yang bersangkutan terbukti melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan usahanya;

e. selama 6 (enam) bulan terhitung sejak dikeluarkannya penetapan pemberhentian sementara SIUP.

bphn.go.id

Page 10: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

10

(2) Tata cara pencabutan SIUP, bentuk, format dan isi keputusan

pencabutan SIUP diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

Pasal 22

(1) Perusahaan yang telah dicabut SIUPnya dapat mengajukan keberatan kepada Walikota atau pejabat yang ditunjuk paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal Keputusan Pencabutan SIUP.

(2) Jawaban atas keberatan yang diajukan perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal diterimanya permohonan keberatan, dan disampaikan secara terlulis disertai alasan-alasannya.

(3) Apabila dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terlampaui, dan belum ada jawaban atas keberatan tersebut, maka keberatan pencabutan SIUP dianggap diterima.

(4) Dalam hal permohonan keberatan diterima, maka SIUP yang telah dicabut dinyatakan berlaku lagi.

BAB VII

PEMBATALAN IZIN

Pasal 23

(1) SIUP dinyatakan batal dan tidak berlaku lagi karena :

a. perusahaannya bubar;

b. pemilik SIUP meninggal dunia; dan/atau

c. tidak melakukan pendaftaran ulang.

(2) Pernyataan pembatalan SIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak perlu mendapat putusan pengadilan terlebih dahulu.

(3) Tatacara pembatalan SIUP diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.

Pasal 24

(1) Perusahaan yang SIUPnya telah dibatalkan dan dinyatakan tidak berlaku wajib mengembalikan SIUP dimaksud kepada instansi penerbit SIUP.

(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang untuk melakukan usaha perdagangan.

BAB VIII

PEMBINAAN DAN EVALUASI

Pasal 25

Dinas yang tugas dan tanggungjawabnya dibidang perdagangan melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan penyelenggaraan penerbitan SIUP.

bphn.go.id

Page 11: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

11

BAB IX

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 26

Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Penyidik Umum dan/atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah yang pengangkatannya menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 27

(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam melaksanakan tugasnya, berwenang :

a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang terhadap adanya tindak pidana;

b. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan;

c. menyuruh berhenti seorang tersangkadan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;

d. melakukan penyitaan benda atau surat;

e. mengambil sidik jari dan memotret seseorang;

f. memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

g. mendatangkan seorang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;

h. menghentikan penyidikan setelah mendapatkan petunjuk dari Penyidik Umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan selanjutnya melalui Penyidik Umum memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya;

i. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memberitahukan

dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui penyidik pejabat Polisi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

BAB X

KETENTUAN PIDANA

Pasal 28

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1) diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masuk Kas Daerah.

bphn.go.id

Page 12: RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG fileSURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN . DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA . WALIKOTA TANGERANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin legalitas

12

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 29

(1) SIUP Kecil, SIUP Menengah, SIUP Besar yang diterbitkan sebelum diberlakukannya Peraturan Daerah ini, tetap berlaku sampai dengan masa pendaftaran ulang berakhir dan wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.

(2) Permohonan SIUP yang diterima sebelum Peraturan Daerah ini diberlakukan dan sampai dengan diberlakukannya Peraturan Daerah ini belum diterbitkan SIUP, maka permohonan akan diproses berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah ini.

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 30

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak 1 Januari 2011.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Tangerang.

Ditetapkan di Tangerang pada tanggal 11 Oktober 2010

WALIKOTA TANGERANG,

Cap/Ttd

H. WAHIDIN HALIM

Diundangkan di Tangerang Pada Tanggal 11 Oktober 2010

SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG,

Cap/Ttd

H. M. HARRY MULYA ZEIN

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2010 NOMOR 3

C/My Document/Produk Hukum/Lembaran Daerah/Lembaran Daerah 2010/LD SIUP11.10.10.

bphn.go.id