rancangan peraturan badan tenaga nuklir nasional...

13
RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR ... TAHUN ... TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan kelangsungan tanggung jawab dalam penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional perlu diatur ketentuan tata cara pengangkatan Pelaksana Tugas, atau Pelaksana Harian dalam hal pejabat definitif berhalangan tetap atau berhalangan sementara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan BadanTenaga Nuklir Nasional tentang Tata Cara Penunjukan Pelaksana Tugas dan Pelaksana Harian di Lingkungan Badan Tenaga Nuklir Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indoensia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676);

Upload: others

Post on 20-Jan-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

TATA CARA PENUNJUKAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN

DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa u n t u k menunjang kelancaran pelaksanaan tugas

dan kelangsungan tanggung jawab dalam

penyelenggaraan pemer intahan d i l ingkungan Badan

Tenaga Nuk l i r Nasional per lu d ia tur ke tentuan tata cara

pengangkatan Pelaksana Tugas, a tau Pelaksana Har ian

da lam ha l pejabat def init i f berhalangan tetap a tau

berhalangan sementara;

b. bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana

d imaksud dalam h u r u f a per lu menetapkan Peraturan

BadanTenaga Nuk l i r Nasional tentang Tata Cara

Penunjukan Pelaksana Tugas dan Pelaksana Har ian d i

L ingkungan Badan Tenaga Nuk l i r Nasional;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 T a h u n 1997 tentang

Ketenaganukl i ran (Lembaran Negara Republ ik Indoensia

T a h u n 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

Republ ik Indonesia Nomor 3676);

Page 2: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

-2 -

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipi l Negara (Lembaran Negara Republ ik Indonesia

T a h u n 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara

Republ ik Indonesia Nomor 5494);

3. Undang-Undang Nomor 30 T a h u n 2014 tentang

Admin is t ras i Pemerintah (Lembaran Negara Republ ik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 5601);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 T a h u n 2017 tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipi l (Lembaran Negara

Republ ik Indonesia T a h u n 2017 Nomor 63, Tambahan

Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2017

Nomor 6037);

5. Peraturan Presiden Nomor 46 T a h u n 2013 tentang

Badan Tenaga Nuk l i r Nasional (Lembaran Negara

Republ ik Indonesia Tahun 2013 Nomor 113);

6. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional Nomor

14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Tenaga Nuk l i r Nasional (Berita Negara Republ ik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 1650) sebagaimana telah

d iubah dengan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuk l i r

Nasional Nomor 16 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional Nomor

14 T a h u n 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Tenaga Nuk l i r Nasional (Berita Negara Republ ik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 2035);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR TENTANG TATA CARA

PENUNJUKAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA

HARIAN DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR

NASIONAL.

Page 3: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

BAB I

KETENTUAN U M U M

Pasal 1

Da lam Peraturan Badan i n i yang d imaksud dengan:

1. Pegawai adalah Pegawai Negeri Sipi l yang berdasarkan

keputusan pejabat yang berwenang diangkat da lam

sua tu j aba tan dan bekerja secara penuh pada satuan

organisasi d i L ingkungan Badan Tenaga Nuk l i r Nasional.

2. Pejabat Def init i f adalah pegawai aparatur sipi l

negara/pejabat pemer intahan yang m e n d u d u k i Jabatan

P impinan Tinggi, dan Admin is t ras i yang telah secara

resmi d i l an t ik dan d iambi l sumpah jaba tan u n t u k

m e n d u d u k i j aba tan negeri.

3. Pelaksana Tugas yang selanjutnya disebut Pit. adalah

Pegawai yang d i t u n j u k dan d iber ikan mandat u n t u k

m e n d u d u k i j aba tan s t r u k t u r a l t e r tentu serta

melaksanakan tugas r u t i n dar i pejabat def init i f yang

berhalangan tetap.

4. Pelaksana Har ian yang selanjutnya disebut Plh. adalah

Pegawai yang d i t u n j u k dan d iber ikan mandat u n t u k

m e n d u d u k i j aba tan s t r u k t u r a l t e r tentu serta

melaksanakan tugas r u t i n dar i pejabat def init i f yang

berhalangan sementara.

5. Tunjangan Kinerja adalah tunjangan yang d iber ikan

kepada Pegawai Badan Tenaga Nuk l i r Nasional atas

prestasi kerja.

6. Surat Perintah adalah naskah dinas yang d ibuat oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian a tau pejabat la in yang

d i t u n j u k yang berwenang kepada Pegawai/Pejabat u n t u k

ber t indak sebagai Pit. a tau Plh.

7. Kewenangan adalah hak dan kewajiban u n t u k

melaksanakan tugas serta menetapkan dan atau

me lakukan keputusan dan/atau t indakan r u t i n yang

menjadi wewenang jabatannya sesuai ketentuan

pera turan perundang-undangan.

Page 4: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

-4-

BAB II

RUANG LINGKUP DAN TATA CARA PENUNJUKAN ATAU

PENGANGKATAN PELAKSANA TUGAS DAN PENUNJUKAN

PELAKSANA HARIAN

Pasal 2

(1) Jabatan P impinan Tinggi terd i r i atas:

a. Jabatan P impinan Tinggi Utama yang dijabat oleh

Kepala BATAN

b. Jabatan P impinan Tinggi Madya, yang dijabat oleh

Sekretaris Utama a tau Deput i ; dan

c. Jabatan P impinan Tinggi Pratama, yang dijabat oleh

Kepala Pusat, Kepala Biro, Inspektur , dan Ketua

STTN.

(2) Jaba tan Adminis t ras i terd i r i atas:

a. Jabatan Administrator , me l iput i , Kepala Bidang,

Kepala Bagian, dan Kepala Balai ;

b. Jabatan Pengawas, me l iput i Kepala Subbagian,

Kepala Subbidang, Kepala Loka, dan Kepala Uni t ; dan

c. Jabatan Pelaksana.

Pasal 3

U n t u k menunjang dan menjaga kelancaran dalam ha l

pelaksanaan tugas dan kelangsungan tanggung jawab

penyelenggaraan fungsi pemer intahan d i l ingkungan Badan

Tenaga Nuk l i r Nasional pada sua tu j aba tan s t r u k t u r a l da lam

ha l pejabat def init i f berhalangan sesuai dengan tugas dan

fungsinya, d i l akukan penun jukan :

a. Pit.; a tau

b. Plh.

Pasal 4

(1) Penunjukan Pit. sebagaimana d imaksud dalam Pasal 3

h u r u f a, d i l akukan dalam ha l pejabat def init i f

berhalangan tetap.

(2) Berhalangan tetap sebagaimana d imaksud pada ayat (1)

da lam ha l sua tu j aba tan s t r u k t u r a l yang t idak ter is i dan

Page 5: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

-5-

men imbu lkan lowongan jaba tan , yang disebabkan

Pegawai / Pej abat:

a. pens iun;

b. meninggal dun ia ;

c. perp indahan;

d. d iberhent ikan dalam jabatan ;

e. melaksanakan tugas kedinasan d i da lam m a u p u n d i

luar negeri yang melebihi 3 (tiga) bu lan ;

f. melaksanakan tugas belajar yang melebihi 6 (enam)

bu lan ; a tau

g. c u t i d i luar tanggungan negara.

Pasal 5

(1) Penunjukan Plh. sebagaimana d imaksud dalam Pasal 3

h u r u f b, d i l akukan da lam ha l pejabat def init i f

berhalangan sementara.

(2) Berhalangan sementara sebagaimana d imaksud pada

ayat (1) da lam ha l sua tu j aba tan s t r u k t u r a l mas ih terisi

n a m u n karena sesuatu ha l pejabat def init i f yang

bersangkutan t idak dapat melaksanakan tugas

jabatannya, yang disebabkan Pegawai/Pej abat

berhalangan karena:

a. c u t i t ahunan ;

b. cu t i besar;

c. cu t i bersal in;

d. c u t i karena alasan pent ing;

e. c u t i sakit ; a tau

f. melaksanakan tugas kedinasan d i da lam m a u p u n d i

luar negeri yang t idak melebihi 3 (tiga) bu lan .

Pasal 6

(1) Pengangkatan Pit. a tau Plh. sebagaimana d imaksud

da lam Pasal 4 d i l akukan dengan cara:

a. d i rangkap oleh pejabat atasan langsung a tau atasan

t idak langsung;

b. d i t u n j u k dar i pejabat yang setingkat;

c. d i t u n j u k dar i pejabat sa tu t ingkat dibawahnya;

Page 6: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

-6-

d. d i t u n j u k dar i pejabat fungsional; a tau

e. d i t u n j u k dar i pelaksana bawahannya.

(2) Pejabat fungsional yang dapat d i t u n j u k sebagai Pit. a tau

Plh. sebagaimana d imaksud pada ayat (1) h u r u f d,

sebagai ber ikut :

a. Pejabat fungsional jenjang ah l i u t ama dapat d i t u n j u k

sebagai Plh. a tau Pit. Jabatan P impinan Tinggi a tau

j aba tan administrator a tau j aba tan pengawas;

b. Pejabat fungsional jenjang ah l i madya dapat d i t u n j u k

sebagai Pelaksana Har ian a tau Pelaksana Tugas

j aba tan administrator a tau j aba tan pengawas; dan

c. Pejabat fungsional jenjang ah l i m u d a dan pertama

dapat d i t u n j u k sebagai Pelaksana Har ian a tau

Pelaksana Tugas j aba tan pengawas.

(3) Pelaksana sebagaimana d imaksud pada ayat (1) h u r u f e,

hanya dapat d i t u n j u k sebagai Pit. a tau Plh. u n t u k

j aba tan Pengawas.

Pasal 7

(1) Penunjukan Pit. Pejabat P impinan Tinggi Utama

sebagaimana d imaksud dalam Pasal 2 ayat (1) d i te tapkan

da lam Keputusan Presiden Republ ik Indonesia.

(2) Penunjukan Plh. Pejabat P impinan Tinggi Utama

sebagaimana d imaksud dalam Pasal 2 ayat (1) d i te tapkan

da lam bentuk Surat Perintah yang d i tandatangani oleh

Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional.

(3) Penunjukan Pit. a tau Plh. Pejabat P impinan Tinggi Madya

sebagaimana d imaksud dalam Pasal 2 h u r u f a d i te tapkan

da lam bentuk Surat Perintah yang d i tandatangani oleh

Kepala Badan Tenaga Nuk l i r Nasional.

(4) Penunjukan Pit. a tau Plh. Pejabat P impinan Tinggi

Pratama sebagaimana d imaksud dalam Pasal 2 h u r u f b

d i te tapkan dalam bentuk Surat Perintah yang

d i tandatangani oleh P impinan Madya.

(5) Penunjukan Pit. a tau Plh. Pejabat Admin is t ra tor dan

Pengawas sebagaimana d imaksud da lam Pasal 2 h u r u f b

Page 7: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

-7 -

di te tapkan dalam bentuk Surat Perintah yang

d i tandatangani oleh P impinan Pratama.

(6) Surat Perintah sebagaimana d imaksud pada ayat (2), ayat

(3), ayat (4), dan ayat (5) sesuai format da lam Lampiran 1,

merupakan bagian yang t idak terp isahkan dar i Peraturan

Badan i n i .

BAB 111

MEKANISME PENUNJUKAN PLT. DAN PLH.

Pasal 8

Penunjukan Pit. a tau Plh. d i l akukan sebagai ber ikut :

a. U n t u k Pit. Kepala BATAN, Sekretaris Utama BATAN

menyampaikan usu lan Pit. kepada Menter i Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan selanjutnya

d isampaikan kepada Presiden;

b. U n t u k Plh. Kepala BATAN, penun jukan berdasarkan

Surat Perintah dar i Kepala BATAN;

c. U n t u k Pit. Jabatan P impinan Tinggi Madya, penun jukan

berdasarkan Surat Perintah dar i Kepala BATAN;

d. U n t u k Plh. Jabatan P impinan Tinggi Madya, penun jukan

berdasarkan Surat Perintah dar i Kepala BATAN atas

u s u l a n P impinan Tinggi Madya yang bersangkutan;

e. U n t u k Pit. Jabatan P impinan Tinggi Pratama,

penun jukan berdasarkan Surat Perintah dar i P impinan

Tinggi Madya;

f. U n t u k Plh. Jabatan P impinan Tinggi Pratama,

penun jukan berdasarkan Surat Perintah dar i P impinan

Tinggi Madya atas usu l an P impinan Tinggi Pratama yang

bersangkutan;

g. U n t u k Pit. Jabatan Adminis t ra tor dan Pengawas,

penun jukan berdasarkan Surat Per intah dar i Jabatan

Tinggi Pratama;

h . U n t u k Plh. Jabatan Admin is t ra tor dan Pengawas,

penun jukan berdasarkan Surat Per intah dar i P impinan

Tinggi Pratama atas usu lan Jabatan Adminis t ra tor dan

Pengawas yang bersangkutan.

Page 8: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

Pasal 9

Khusus bagi pejabat yang d i t u n j u k sebagai Pit. wajib

menandatangani Pakta Integritas yang t e r cantum dalam

Lampi ran 11, merupakan bagian yang t idak terp isahkan dar i

Peraturan Badan in i .

Pasal 10

Pegawai yang d i t u n j u k sebagai Pit. a tau Plh.:

a. t idak d i lant ik ;

b. t idak d iambi l sumpah jabatan; dan

c. t idak dibebaskan dar i j aba tan defmiti fnya.

BAB IV

WEWENANG DAN HAK PLT. ATAU PLH.

Pasal 11

(1) Pit. a tau Plh. memi l ik i kewenangan mengambi l

keputusan dan/atau t indakan u n t u k melaksanakan

tugas sehari-hari pejabat def init i f sesuai ketentuan

pera turan perundang-undangan.

(2) Selain kewenangan sebagaimana d imaksud pada ayat (2)

pejabat Pit. dapat menun juk Plh. u n t u k j aba tan 1 (satu)

t ingkat d i bawahnya.

Pasal 12

(1) Pegawai yang d i t u n j u k sebagai Pit. a t au Plh. d iber ikan

Tunjangan Kinerja tambahan.

(2) Pegawai yang d i t u n j u k sebagai Pit. a tau Plh. dengan

j angka w a k t u menjabat pal ing sedikit selama 1 (satu)

bu l an d iber ikan Tunjangan Kinerja dengan ketentuan

sebagai ber ikut :

a. Pegawai yang d i t u n j u k sebagai Pit. a tau Plh.

setingkat a tau lebih rendah dengan jabatan

defmit i fnya d iber ikan tambahan Tunjangan Kinerja

sebesar 2 0 % (dua p u l u h perseratus) dar i Tunjangan

Kinerja yang d i ter ima pada j aba tan yang d igant ikan.

Page 9: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

-9 -

b. Pegawai yang d i t u n j u k sebagai Pit. a tau Plh. satu

t ingkat lebih t inggi dar i j aba tan defmiti fnya,

d iber ikan Tunjangan Kinerja sebesar Tunjangan

Kinerja pada Jabatan yang d igant ikan, dan t idak

mener ima Tunjangan Kinerja da lam jaba tan

definit i fnya.

(3) Pembayaran Tunjangan Kinerja sebagaimana d imaksud

pada ayat (2) d iber ikan t e rh i tung mu la i tanggal

p enun jukan sebagai Pit. a tau Plh.

(4) Pit. a tau Plh. dengan jangka w a k t u menjabat ku rang dar i

1 (satu) bu lan t idak berhak mendapatkan pembayaran

Tunjangan Kinerja sebagaimana d imaksud pada ayat (2).

BAB V

SURAT PERINTAH

Pasal 13

(1) Surat Perintah Penunjukan sebagai Pit. a tau Plh.

memuat :

a. j angka w a k t u penugasan sebagai Pit. a tau Plh.; dan

b. pelaksanaan tugas sebagai Pit. a tau Plh. dan tugas

pada j aba tan definit i fnya.

(2) Surat Perintah sebagaimana d imaksud pada ayat (1)

d isampaikan kepada yang bersangkutan dengan

tembusan kepada pejabat yang setingkat lebih t inggi

dan Pengolah Data Gaji pada masing-masing u n i t kerja.

Pasal 14

Surat Perintah penun jukan sebagai Pit. a tau Plh. ber laku

sampai dengan:

a. Pejabat def init i f telah d i te tapkan a tau ak t i f kembal i ;

b. Pejabat sebagai Pit. a tau Plh. d ipromos ikan a tau

d imutas ikan ke j aba tan la in ;

c. Pejabat sebagai Pit. a tau Plh. t idak dapat melaksanakan

tugas karena t idak sehat j a sman i dan/atau rohani ;

d. Pejabat sebagai Pit. a tau Plh. d iberhent ikan dar i j aba tan

definitfnya;

Page 10: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

-10-

e. mengundurkan d i r i sebagai Pit. a tau Plh.;

f. menja lani tugas belajar;

g. berdasarkan peni laian p imp inan Pit. a tau Plh. terkai t

dianggap t idak kompeten dalam menja lankan tugas;

h . Pejabat sebagai Pit. a tau Plh. d i j a tuh i h u k u m a n d is ip l in ;

i . Pejabat sebagai Pit. a tau Plh. d i te tapkan sebagai

tersangka;

j . Pejabat sebagai Pit. a tau Plh. menggunakan hak cu t i

besar; a tau

k. Pejabat sebagai Pit. a tau Plh. menggunakan hak cu t i luar

tanggungan negara.

BAB VI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 15

Pada saat Peraturan Badan i n i mu l a i ber laku, Pegawai yang

mas ih menjabat sebagai Pit. a tau Plh. u n t u k j angka w a k t u

pal ing sedikit 1 (satu) bu lan , berhak mendapatkan

Tunjangan Kinerja sebagaimana d imaksud dalam Pasal 12

ayat (2).

BAB V l l

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Peraturan Badan i n i mu l a i ber laku pada tanggal

d iundangkan .

Page 11: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

- 1 1 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memer in tahkan

pengundangan Peraturan Badan Tenaga Nuk l i r Nasional i n i

dengan penempatannya da lam Ber i ta Negara Republ ik

Indonesia.

Di te tapkan d i Jakar ta

pada tanggal

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA,

ANHAR RIZA ANTARIKSAWAN

Page 12: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

-12-

LAMPIRAN I PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

SURAT PERINTAH

A. FORMAT SURAT PERINTAH UNTUK PENUNJUKAN PLT. DAN PLH.

0 batan

SURAT PERINTAH PELAKSANA HARIAN/PELAKSANA TUGAS ***) Nomor:

Dasar : 1 *) 2 *)

MENUNJUK: Kepada Nama *)

NIP *) Pangkat/Gol.ruang *) Jabatan *)

Untuk : terhitung mulai tanggal di samping jabatannya sebagai **) juga melaksanakan tugas sebagai Pelaksana Harian/Pelaksana Tugas****)

Ditetapkan di pada tanggal,

NIP.

Tembusan, Yth: 1. ; 2. ;

Keterangan: *) isi sesuai dengan kebutuhan **) isi sesuai jabatan definitif yang diduduki saat ini ***) pilih salah satu ****) isi jabatan yang akan diduduki

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA,

ANHAR RIZA ANATARIKSAWAN

Page 13: RANCANGAN PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL …jdih.batan.go.id/unduh/jdih/20191101155114_Tatacarapenunjukanplt.pdf · tata cara penunjukan pelaksana tugas dan pelaksana harian

-13-

LAMPIRAN II PERATURAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENUNJUKAN PELAKSANA TUGAS DAN PELAKSANA HARIAN DI LINGKUNGAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertandatangan di bawah

ini:

Nama Pangkat/Golongan : Jabatan Dalam rangka menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Pit.) (nama jabatan dan unit organisasi Eselon I ) , dengan ini menyatakan bahwa saya:

1 . Tetap melaksanakan tugas dan kewajiban saya pada jabatan definitif sebagai (nama jabatan dan unit organisasi Eselon I)

2. Dalam melaksanakan tugas sebagai Pelaksana Tugas:

a. Tidak melakukan praktek KKN;

b. Menjaga kerahasiaan;

c. Dan seterusnya (disesuaikan dengan karakteristik jabatan dan kontrak kinerja/IKU jabatan yang akan diisi oleh Pit.)

Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Mengetahui. (pejabatyangmenugaskan) Yang membuat pernyataan

(pejabat Pelaksana Tugas)

NIP NIP

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA,

ANHAR RIZA ANATARIKSAWAN