rancangan akhir rpjmd sumatera selatan tahun … · lubuk linggau pagar alam prabumulih 91.806,36...
TRANSCRIPT
RANCANGAN AKHIRRPJMD SUMATERA SELATAN
TAHUN 2013-2018
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
KERANGKA PAPARAN
I. Pendahuluan
II. Gambaran Umum dan Kondisi Daerah
III. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan
IV. Analisis Isu Strategis Daerah
V. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan
VI. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
VII. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
VIII. Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan
IX. Tahapan Pembangunan dan Penetapan Indikator Kinerja
X. Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
XI. Penutup2
PENDAHULUAN
3
I
Kin
erj
a P
em
bangunan
Pertumbuhan ekonomi berkualitas: pertumbuhan ekonomi diikuti olehpengurangan kemiskinan dan pengangguran, serta pencegahan kerusakan
lingkungan.
Menurun
Pertumbuhan Rendah
Waktu
Mandeg
(Stagnan)
Middle –Income Trap
2005 202520152010 20202013
BAGAIMANA MASA DEPAN PROVINSI SUMATERA SELATAN?
Pertumbuhan Tinggi Berkelanjutan
4
EVALUASI PENCAPAIANRPJMD SUMATERA SELATAN
2008-2013
5
4.634.84
5.20
5.84
5.07
4.11
5.63
6.50
6.015.03
5.695.50
6.356.01
4.63
6.226.49
6.23
3
4
5
6
7
8
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
%Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan dan Nasional
Sumsel Nasional
PERTUMBUHAN EKONOMI
• Pertumbuhan ekonomi Sumsel di bawah rata-rata nasional.• Trend pertumbuhan ekonomi global dan nasional akan menurun pada
tahun 2014.• Tantangan: Strategi, kebijakan dan program yang tepat, terukur
dan terarah untuk mendorong percepatan pembangunan di Sumsel.
?
6
Sumsel
Nasional
Laju Pertumbuhan PDRB Sumatera Selatan (ADHK 2000), Tahun 2006 – 2011(%)
Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 2010r 2011* 2012**
Pertanian 6,44 6,48 4,09 3,11 4,66 5,27 5,34
Pertambangan & Penggalian 0,42 0,25 1,53 1,62 2,79 2,59 0,42
Industri Pengolahan 4,75 5,70 3,42 2,14 4,57 5,80 5,95
Listrik, Gas, & Air Bersih 6,66 7,40 5,24 5,09 6,31 8,06 8,48
Bangunan 7,61 8,11 6,14 7,34 8,75 12,87 8,93
Perdagangan, Hotel & Restoran 7,73 9,04 6,87 3,13 6,93 7,96 9,45
Pengangkutan & Komunikasi 11,56 14,32 13,92 13,76 12,71 12,53 11,19
Keuangan, Sewa & Jasa Perusahaan 7,37 9,14 8,63 6,85 7,39 8,30 9,01
Jasa-jasa 6,72 9,06 11,35 9,36 7,29 7,35 7,60
PDRB DENGAN MIGAS 5,20 5,84 5,07 4,11 5,63 6,50 6,01
PDRB TANPA MIGAS 7,31 8,04 6,31 5,06 6,99 8,09 7,93
Catatan :
r) Angka Revisi, *) Angka Sementara, **) Angka Sangat Sementara
PERTUMBUHAN EKONOMI
• Sektor penggerak pertumbuhan ekonomi Sumsel masih didominasi oleh sektor non-tradeable seperti pengangkutan dan komunikasi; keuangan, sewa dan jasa perusahaan serta bangunan.
• Sektor ekonomi tersebut kurang menyerap tenaga kerja.• Tantangan: Akselerasi pembangunan pertanian dan industri
pengolahan hasil pertanian (hilirisasi) berbasis inovasi dan IPTEK. 7
16,58
21,32
20,12
0.48
8,06
13,63
4,93
3,71 11,13
1. PERTANIAN
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN
3. INDUSTRIPENGOLAHAN
4. LISTRIK, GAS & AIRBERSIH
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN, HOTEL& RESTORAN
7. PENGANGKUTAN &KOMUNIKASI
8. KEUANGAN, REALESTAT, & JS. PRSH.
9. JASA-JASA
56.37
1.38
5.58
0.19
4.01
14.39
3.43
2.03
12.63
1. PERTANIAN
2. PERTAMBANGAN &PENGGALIAN
3. INDUSTRIPENGOLAHAN
4. LISTRIK, GAS & AIRBERSIH
5. KONSTRUKSI
6. PERDAGANGAN
7. PENGANGKUTAN &KOMUNIKASI
8. KEUANGAN, & JS.PRSH.
9. JASA-JASA
STRUKTUR TENAGA KERJASTRUKTUR EKONOMI
• Terjadi ketidaksesuaian (mismatch) antara sektor utama ekonomi penyumbang PDRB dan sektor utama penyerap tenaga kerja di Sumsel.
• Tantangan: Revitalisasi Agribisnis dan Agroindustri, dan penguatan pariwisata. 8
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8) 9)
1)
2)3)
4)
5)
6)
7)
8) 9)
Provinsi/Kab/KotaAGUSTUS 2012
Perkotaan Pedesaan Jumlah
Sumatera Selatan 115,124 98,317 213,441
Ogan Komering Ulu 4,339 3,623 7,962
Ogan Komering Ilir 4,308 38,942 43,250
Muara Enim 6,692 10,175 16,867
Lahat 3,444 5,343 8,787
Musi Rawas 454 4,980 5,434
Musi Banyu Asin 1,391 7,888 9,279
Banyu Asin 9,830 8,413 18,243
Oku Selatan 1,016 4,136 5,152
Oku Timur 1,787 6,665 8,452
Ogan Ilir 2,912 3,593 6,505
Empat Lawang 931 2,026 2,957
Kota Palembang 64,313 534 64,847
Kota Prabumulih 5,892 865 6,757
Kota Pagar Alam 2,390 178 2,568
Kota Lubuk Linggau 5,425 956 6,381
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
• Terjadi perlambatan pengurangan angka pengangguran.
• Angka pengangguran yang relatif tinggi di Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Banyu Asin dan Kota Palembang.
• Tingginya pengangguran menyebabkan tingginya angka kriminalitas.
• Tantangan: Akselerasi kegiatan baru yang menyerap tenaga kerja. 9
9.088.37
8.56
12.8212.10
9.33
10.40
9.34
8.45 8.08
8.38
7.61
6.556.65 6.075.77 5.595.70 5.49
5.00
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
20032004 Feb05
Nov05
Feb06
Agt06
Feb07
Agt07
Feb08
Agt08
Feb09
Agt09
Feb10
Agt10
Feb11
Agt11
Feb12
Agt12
Feb13
Agt13
Tingkat Pengangguran Terbuka
Sumsel Nasional
Sumsel
Nasional
PERKEMBANGAN INDEKS GINI
• Tingkat kesenjangan antarindividu semakin meningkat.• Meningkatnya kesenjangan akan menyebabkan kecemburuan dan konflik sosial.• Tantangan: Akselerasi percepatan pengurangan kemiskinan dan
pemerataan pembangunan terutama pembangunan perdesaan
10
0.320.30 0.30
0.34 0.34
0.400.38
0.38 0.37 0.360.38
0.41 0.41 0.41
0.00
0.05
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
0.45
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Rasio Gini
Sumsel
Nasional
Sumsel
Nasional
GAMBARAN UMUM DAN KONDISI DAERAH
11
II
Palembang
Banyuasin
Empat Lawang
Lahat
Muara Enim
Musi Banyuasin
Musi Rawas
OKU Selatan
OKU Timur
Ogan Ilir
Ogan Komering Ilir
Ogan Komering Ulu
Lubuk Linggau
Pagar Alam
Prabumulih
91.806,36 km2
Luas Wilayah
± 8,4 Juta
JumlahPenduduk
13 Kabupaten4 Kota
231 Kecamatan363 Kelurahan
2.823 Desa
Administrasi
± 445 km
Garis Pantai
PROFIL WILAYAH
Terletak antara
1° 37’ 27” sampai 4°55’17” Lintang Selatan dan antara102° 3’ 54” dan 106° 13’ 26”
1
2
3
4
5
N HIDROLOGI
• SUNGAI MUSI
• SUNGAI KOMERING
• SUNGAI RAWAS
• SUNGAI LEKO
• SUNGAI LAKITAN
• SUNGAI LEMATANG
• SUNGAI KELINGI
• SUNGAI SEMANGUS
• SUNGAI OGAN
TOPOGRAFI
• 1. ZONA PEGUNUNGAN
• 2. ZONA TRANSISI
• 3. ZONA DARATAN
• 4. ZONA RAWA
• 5. GARIS PANTAI
JAMBI PROVINCE
LETAK GEOGRAFIS
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA
PENDANAAN
14
III
ANALISA REALISASI PENDAPATAN DAERAH SUMATERA SELATAN 2009-2012
• Struktur pendapatan daerah: (1) PAD=42,98 persen, (2) Pendapatan Transfer = 51,90 persen, dan (3) Lain-Lain Pendapatan Yang Sah = 5,11 persen.
• Rata-rata Pertumbuhan Pendapatan Daerah selama 2009-2012 sebesar 28,06 persen per tahun.
• Rata-rata Pertumbuhan PAD selama 2009-2012 sebesar 22,70 persen per tahun.
• Rata-rata Pertumbuhan Pendapatan Transfer selama 2009-2012 sebesar 19,40 persen per tahun.
• Rata-rata Pertumbuhan Pajak Daerah selama 2009-2012 sebesar 25,62 persen per tahun.
• Tantangan: Meningkatkan PAD melalui optimalisasi penerimaan pajak daerah tanpa menciptakan ekonomi biaya tinggi. 15
Tahun PAD Pendapatan
Transfer Lain-Lain
Pendapatan Pendapatan
Daerah
Kontribusi PAD terhadap
Pendapatan
Daerah (%)
2009 T 1.173.768,28 1.505.609,79 9.419,25 2.688.797,32 43,65
R 1.054.332,69 1.333.161,33 10.191,71 2.397.685,72 43,97
2010 T 1.363.164,45 1.773.543,42 11.141,95 3.147.849,81 43,30
R 1.369.935,86 1.805.252,14 12.090,23 3.187.278,22 42,98
2011 T 1.687.295,62 1.995.073,49 74.022,60
3.756.391,70 44,92
R 1.849.642,59 1.998.680,31 83.885,88 3.932.208,77 47,04
2012 T 1.899.649,70 2.205.077,54 834.420,72
4.939.147,95 38,46
R 1.907.709,08 2.240.011,91 881.021,11
5.028.742,10 37,94
PERKEMBANGAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2008-2012 (RP. Juta)
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sumsel 2013
16
STRUKTUR PENDAPATAN ASLI DAERAHPROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2009-2012
Tahun
Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Lain-lain PAD yang sah
Total
Nilai (Rp. Juta)
(%) Nilai
(Rp. Juta) (%)
Nilai (Rp. Juta)
(%) Nilai
(Rp. Juta) (%)
Nilai (Rp. Juta)
(%)
2009 895.326,99 84,92 14.770,37 1,40 56.809,95 5,39 87.425,39 8,29 1.054.332,69 100,0
2010 1.226.712,55 89,55 17.747,28 1,30 62.606,13 4,57 62.869,90 4,59 1.369.935,86 100,0
2011 1.671.518,57 90,37 11.530,97 0,62 78.674,37 4,25 87.918,67 4,75 1.849.642,59 100,0
2012 1.731.326,70 90,75 15.958,74 0,84 87.969,00 4,61 72.454,64 3,80 1.907.709,08 100,0
Rata-rata
1.381.221,20 88,90 15.001,84 1,04 71.514,86 4,71 77.667,15 5,36 1.545.405,05 100,0
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sumsel 2013
17
REALISASI PENDAPATAN TRANSFERPROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2009-2012 (Rp. JUTA)
URAIAN 2009 2010 2011 2012 Rata-rata Pertumbuhan
Per Tahun
Pendapatan Transfer 1.333.161,33 1.805.252,14 1.998.680,31 2.240.011,91 1.844.276,42 10,13
1. Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan)
1.333.161,33 1.805.252,14 1.960.258,13 2.194.610,48 1.823.320,52 9,76
(1) Bagi Hasil Pajak 825.805,44 1.293.168,56 1.313.444,83 1.478.457,22 1.227.719,01 13,44
(2) Bagi Hasil Bukan Pajak 502.680,05 862.163,72 933.824,10 1.049.172,54 836.960,10 17,99
(3) Dana Alokasi Umum 507.355,88 512.083,58 646.813,30 716.153,26 595.601,51 5,28
(4) Dana Alokasi Khusus - 17.807,10 32.287,00 45.401,43 23.873,88 24,84
2. Transfer Pemerintah Lainnya - 17.503,49 38.422,17 - 13.981,42
(1) Dana Otonomi Khusus - - 13.500,00 - 3.375,00
(2) Dana Penyesuaian - 17.503,49 24.922,17 - 10.606,42
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sumsel 2013
18
ANALISA REALISASI BELANJA DAERAH
SUMATERA SELATAN 2009-2012
• Struktur belanja daerah: (1) Belanja Operasi = 59,73 persen, (2) Belanja Modal = 27,60 persen, (3) Transfer ke Kabupaten/Kota = 12,64 persen, dan (3) Belanja Tidak Terduga = 0,02 persen.
• Rata-rata Pertumbuhan Belanja Daerah selama 2009-2012 sebesar 32,23 persen per tahun.
• Rata-rata Pertumbuhan Belanja Operasi selama 2009-2012 sebesar 43,53 persen per tahun.
• Rata-rata Pertumbuhan Belanja Modal selama 2009-2012 sebesar -4,63 persen per tahun.
• Rata-rata Pertumbuhan Transfer ke Kabupaten/Kota selama 2009-2012 sebesar 12,94 persen per tahun.
• Tantangan: Meningkatkan Belanja Modal untuk mempercepat pembangunan infrasruktur. 19
REALISASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN MENURUT URUSAN TAHUN 2009-2012 (Rp. JUTA)
Sumber : BPKAD Prov. Sumsel, 2013
Uraian 2009 2010 2011 2012 Rata-rata
Share
Belanja Daerah 2.341.327,09 3.107.701,11 3.808.837,92 5.386.053,39 100,00 1. Belanja Tidak Langsung/
Operasi 1.323.028,77 1.596.059,30 2.295.634,25 3.813.397,52 59,73
(1) Belanja Pegawai 731.213,81 916.679,62 704.427,90 706.256,18 23,08
(2) Belanja Barang dan Jasa 348.977,88 430.723,11 552.338,40 904.060,24 15,01
(3) Belanja Subsidi - - 1.217,16 2.606,95 0,02
(4) Belanja Hibah 51.422,98 81.473,38 523.331,10 1.622.115,98 12,17
(5) Belanja Bantuan Sosial 48.972,75 49.205,52 54.795,95 817,00 1,28 (6) Belanja Bantuan Keuangan 142.441,36 117.977,68 459.523,74 577.541,17 8,17
2. Belanja Modal/Langsung 640.664,24 1.032.890,02 1.139.120,16 1.070.815,22 27,60
(1) Tanah 45.594,84 37.334,48 76.248,45 - 1,29
(2) Peralatan dan Mesin 104.405,04 135.921,07 153.712,78 - 3,22
(3) Gedung dan Bangunan 111.678,27 182.423,04 292.571,33 - 4,58
(4) Jalan, Irigasi dan Jaringan 363.921,21 655.814,96 615.704,08 - 13,20
(5) Aset Tetap lainnya - 102,31 - - 0,00
(6) Aset lainnya 15.064,89 21.294,16 883,52 - 0,34
3. Belanja Tidak Terduga 566,04 586,73 688,50 1.840,66 0,02 4. Transfer Bagi Hasil ke
Kabupaten/Kota 377.068,04 478.165,06 373.395,02 500.000,00 12,64
(1) Bagi Hasil Pajak 377.068,04 478.165,06 373.395,02 500.000,00 12,64
(2) Bagi Hasil Retribusi - - - - - (3) Bagi Hasil Pendapatan Lainnya - - - - -
Surplus/Defisit 56.358,63 79.577,11 123.370,85 -357.311,29
20
PENGHITUNGAN KERANGKA PENDANAAN
21
1. Target pertumbuhan ekonomi akan meningkat dari 6,00 persen pada tahun
2014 menjadi 6,50 persen pada tahun 2016 dan 7,00 persen apda tahun 2017;
2. Nilai ICOR (incremental capital to output ratio atau rasio penambahan modal
terhadap produksi) dari 3,50 persen pada tahun 2014 menjadi 3,25 pada tahun
2016 dan 3,00 pada tahun 2018;
3. Tingkat depresiasi diperkirakan 5,00 persen per tahun;
4. Tingkat tabungan per tahun merupakan hasil perkalian dari pertumbuhan
ekonomi ditambah depresiasi dan nilai ICOR;
5. Tingkat inflasi diperkirakan sebesar 4 persen per tahun;
6. Kapasitas fiskal Provinsi Sumatera Selatan dihitung berdasarkan jumlah
belanja modal Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan ditambah belanja modal
Pemerintah Kabupaten/Kota dengan memperhitungkan kenaikan belanja modal
sebesar 10 persen per tahun;
7. Investasi Pemerintah Pusat dihitung dari nilai investasi tahun 2013 dengan
memperhitungkan pertumbuhan 10 persen per tahun;
ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH
22
IV
• Terjadi perlambatan pengurangan angka kemiskinan.
• Angka kemiskinan yang relatif tinggi di Ogan Komering Ilir, Lahat, Musi Rawas, Musi Banyuasin dan Kota Lubuk Linggau.
• Tingginya kemiskinan menyebabkan tingginya angka kriminalitas.
• Tantangan: Akselerasi pengurangan kemiskinan dengan meningkatkan efektivitas program dan kegiatan.
23
Sumber : BPS 2013
11.19
14.5313.21
17.4517.6718.29
11.2710.49
8.98
12.7913.3613.59
11.71
9.00
13.88
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten/Kota
Kab/Kota
Sumsel
Nasional
13,4
11,617.42
16.66 16.6917.75
16.5815.42
14.15 13.3312.49 12.3611.96 11.66 11.3711.47
21.5420.9221.01 20.99
19.1517.73
16.2815.47
14.2413.95 13.78 13.48 14.2414.06
0
5
10
15
20
25
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Maret2011
Sept2011
Maret2012
Sept2012
Maret2013
Sept2013
Persentase Penduduk Miskin
Nasional Sumsel
1. KEMISKINAN
Sumsel
Nasional
Provinsi/Kab/KotaAGUSTUS 2012
Perkotaan Pedesaan Jumlah
Sumatera Selatan 115,124 98,317 213,441
Ogan Komering Ulu 4,339 3,623 7,962
Ogan Komering Ilir 4,308 38,942 43,250
Muara Enim 6,692 10,175 16,867
Lahat 3,444 5,343 8,787
Musi Rawas 454 4,980 5,434
Musi Banyu Asin 1,391 7,888 9,279
Banyu Asin 9,830 8,413 18,243
Oku Selatan 1,016 4,136 5,152
Oku Timur 1,787 6,665 8,452
Ogan Ilir 2,912 3,593 6,505
Empat Lawang 931 2,026 2,957
Kota Palembang 64,313 534 64,847
Kota Prabumulih 5,892 865 6,757
Kota Pagar Alam 2,390 178 2,568
Kota Lubuk Linggau 5,425 956 6,381
• Terjadi perlambatan pengurangan angka pengangguran.
• Angka pengangguran yang relatif tinggi di Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Banyu Asin dan Kota Palembang.
• Tingginya pengangguran menyebabkan tingginya angka kriminalitas.
• Tantangan: Akselerasi kegiatan baru yang menyerap tenaga kerja.
24
9.088.37
8.56
12.8212.10
9.33
10.40
9.34
8.45 8.08
8.38
7.61
6.556.65 6.075.77 5.595.70 5.49
5.00
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
20032004 Feb05
Nov05
Feb06
Agt06
Feb07
Agt07
Feb08
Agt08
Feb09
Agt09
Feb10
Agt10
Feb11
Agt11
Feb12
Agt12
Feb13
Agt13
Tingkat Pengangguran Terbuka
Sumsel Nasional
Nasional
Sumsel
2. PENGANGGURAN
3. PENDIDIKAN
• Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas
Tantangan :
1. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan yang mencakuppemerataan dan efisiensi internal pendidikan dasar;
2. Meningkatkan akses terhadap pendidikan menengah yang berkualitas;
3. Meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi ;
4. Meningkatkan keberaksaraan;
5. Meningkatkan pemerataan akses pendidikan.
• Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas
Tantangan :
1. Percepatan penuntasan rehabilitasi gedung sekolah yang rusak;
2. Peningkatan ketersediaan buku mata pelajaran;
3. Peningkatan ketersediaan dan kualitas laboratorium dan perpusatakaan;
4. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK);
5. Peningkatan akses dan kualitas layanan perpusatakaan.
25
4. KESEHATAN
1. Status kesehatan ibu dan anak masih rendah
2. Status gizi masyarakat masih rendah
3. Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit masih tinggi
4. Ketersediaan tenaga kesehatan masih terbatas
5. Akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan yang berkualitas masih rendah
6. Belum optimalnya penyelenggaraan program dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui pembiayaan Jamkesmas dan Jamkesda
7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dirumah tangga masih belum optimal
pelaksanaannya.
8. Sarana pelayanan kesehatan di Sumatera Selatan jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk masih belum proporsional
9. Masih dominannya pelayanan kuratif yang mengandalkan industri obat
10.Belum optimalnya pengembangan kearifan lokal melalui pengembangan obat-
obat herbal atau jamu tradisional.
26
5. KEADILAN GENDER DAN PERLINDUNGAN ANAK
1. Masih lemahnya fungsi pengarusutamaan perspektif gender dan
perlindungan anak dalam sistem birokrasi dan semua pranatanya.
2. Masih tingginya angka kekerasan terhadap anak dan perempuan
3. Peran dan posisi perempuan di bidang politik dan jabatan publik dalam
rangka menuju kuota 30% perempuan di legislatif masih rendah.
4. Masih lemahnya sistem perlindungan anak utamanya terhadap anak yang
rentan (kekerasan, eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah
terhadap anak)
27
ANALISA LINGKUNGAN STRATEGISIN
TER
NA
LEK
STER
NA
L
KEKUATAN KELEMAHAN
PELUANG ANCAMAN
• Sumsel merupakan daerah yang memiliki potensisumberdaya alam yang besar
• Sumsel memiliki wilayah potensial bagi perolehandevisa
• Sumsel memiliki kawasan pesisir yang menyimpanpotensi bagi pengembangan ekonomi wilayah
• Sumsel memiliki potensi wisata alam, wisatasungai, wisata budaya, wisata religi, wisata olahraga dan wisata kuliner
• Sumsel memilki akses transportasi darat, laut, sungai dan udara yang terjangkau untukmemperkuat keterkaitan antarwilayah di ProvinsiSumsel dan daerah lainnya.
• Belum meratanya infrastruktur dasar baik prasaranadan sarana perhubungan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, jaringan telekomunikasi dan informasi
• Terbatasnya akses masyarakat terhadap layananpendidikan dan kesehatan
• Belum optimalnya pelayanan pemerintahan
• Belum optimalnya pelaksanaan program dankegiatan pembangunan di daerah perdesaan
• Belum optimalnya kinerja BUMD dan UMKMK dalampengembangan ekonomi daerah
• Meningkatnya jenis dan bobot permasalahan social di Provinsi Sumatera Selatan.
• Globalisasi yang ditandai meningkatnyaperpindahan barang dan jasa, modal, daninformasi lintas daerah dan lintas Negara secarabebas, serta interaksi pasar local, pasar daerah,pasar dalam negeri dan pasar internasionalsecara lebih terbuka memberi peluang bagimasa depan Provinsi Sumatera Selatan.
• Demokratisasi yang ditandai oleh perubahantatanan kehidupan social, ekonomi dan politikdengan mengutamakan aspirasi dan partisipasirakyat telah memberikan peluang bagi ProvinsiSumatera Selatan untuk mewujudkankesejahteraan secara berkelanjutan.
• Globalisasi membawa dampak yang dapat menjadiancaman bagi Provinsi Sumatera Selatan
• Demokratisasi kemungkinan membawa perubahanyang tidak diharapkan bagi kelangsunganpembangunan Provinsi Sumatera Selatan
• Desentralisasi dan otonomi daerah membawadampak yang dapat menganggu kelancaranpembangunan Provinsi Sumatera Selatan
28
Isu Pertumbuhan Ekonomi- Pengelolaan Pertanian dan Perkebunan, serta
Kelautan dan Perikanan
- Investasi
- Optimalisasi Potensi Wilayah
Isu Lingkungan dan Bencana- Kesadaran pemangku kepentingan terhadap
kelestarian lingkungan
- Optimalisasi Daerah Aliran Sungai
Isu Keadilan Bersama
- akses dan mutu layanan pendidikan
- akses dan mutu layanan kesehatan
- layanan di bidang hukum dan pemerintahan
- Pemenuhan hak dasar rakyat
- Penguasaan, pengembangan dan pemanfaatanIPTEK
Isu Ketimpangan Wilayah- Keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat
pergerakan ekonomi dan pusat pertumbuhanwilayah
- Sarana dan prasarana kelistrikan
- Koordinasi antarSKPD dalam mendukungpercepatan pembangunan daerah
- Aksesibilitas kota-kota pada kawasan perbatasan
- Sistem dan kapasitas moda transportasi
Isu Strategis Daerah
29
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARANPEMBANGUNAN
30
V
SUMATERA SELATAN SEJAHTERA, LEBIH MAJU DAN BERDAYA SAING
INTERNASIONAL
VISI RPJMD
PROVINSI SUMATERA SELATAN
2013-2018
31
3
4
1
MISI
2Memantapkan stabilitas daerah(Stabilitas)
Meningkatkan pemerataan yang berkeadilan(Ekuitabilitas)
Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang lestari dan penanggulangan bencana(Sustainabilitas)
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
(Produktivitas)
32
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN MAKRO
No Tujuan Indikator Kondisi
Awal Sasaran
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Meningkatkan mutu sumber daya manusia
Nilai IPM 74,00 73,99 74,29 74,60 74,90 75,20 75,51
2 Mengurangi kesenjangan pendapatan
Indeks Gini 0,40 0,39 0,38 037 0,36 0,35 0,34
3 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Angka Pertumbuhan Ekonomi (%)
6,01 6,00 6,00 6,00 6,25 6,50 7,00
4 Mengendalikan harga
Angka Inflasi (%) 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
5 Mengurangi pengangguran
Angka pengangguran terbuka (%)
5,70 5,49 4,86 4,27 3,63 2,92 2,06
6 Mengurangi kemiskinan
Angka kemiskinan (%)
11,66 13,66 13,37 13,24 12,75 12,27 11,78
7
Mengurangi laju penurunan kualitas lingkungan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 55,59 61,41 58,86 56,55 53,77 51,23 48,90
33
1. MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI
(PRODUKTIVITAS)
34
Tujuan
1. Mengembangkan pertanian yang unggul dan berdaya saing (5 sasaran)
2. Mengembangkan industri hilir (hilirisasi) pengolahan hasil pertanian
(5 sasaran)
3. Mengembangkan pariwisata (5 sasaran)
4. Mengembangkan pengelolaan pertambangan yang partisipatif dan
berkelanjutan (3 sasaran)
5. Mengembangkan perusahaan daerah (2 sasaran)
6. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi (4 sasaran)
7. Mengembangkan kerjasama ekonomi dan keterkaitan antarwilayah
(2 sasaran)
8. Meningkatkan jangkauan dan mutu infrastruktur wilayah (5 sasaran)
9. Mengembangkan dan mendayagunakan kemampuan ilmu pengetahuan,
teknologi dan inovasi (IPTEKIN) secara bersistem (4 sasaran)
2. MENINGKATKAN STABILITAS DAERAH
(STABILITAS)
35
Tujuan
10. Meningkatkan stabilitas ekonomi daerah (2 sasaran)
11. Meningkatkan stabilitas sosial daerah (6 sasaran)
12. Meningkatkan stabilitas politik dan ketertiban daerah
(3 sasaran)
3. MENINGKATKAN PEMERATAAN YANG BERKEADILAN
(EKUITABILITAS)
36
Tujuan
13. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (6 sasaran)
14. Meningkatkan derajat pendidikan masyarakat (5 sasaran)
15. Mengembangkan Keluarga Berencana dan Sejahtera (2 sasaran)
16. Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan (3 sasaran)
17. Mengembangkan industri layanan olahraga (1 sasaran)
18. Meningkatkan perlindungan anak dan peran perempuan dalam
pembangunan (3 sasaran)
19. Meningkatkan mutu dan produktivitas tenaga kerja (3 sasaran)
20. Meningkatkan pemerataan pembangunan antarwilayah Kabupaten/Kota
(2 sasaran)
21. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat (1 sasaran)
22. Meningkatkan kapasitas masyarakat (3 sasaran)
23. Meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan pendapatan UMKMK
(2 sasaran)
4. MENINGKATKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG
LESTARI DAN PENGELOLAAN BENCANA
(SUSTAINABILITAS)
37
Tujuan
24. Meningkatkan penyelenggeraan penataan ruang (4 sasaran)
25. Mewujudkan perencanaan dan pengelolaan kawasan hutan (1 sasaran)
26. Mewujudkan pemantapan pengelolaan kawasan hutan (2 sasaran)
27. Mengendalikan laju penurunan kualitas lingkungan hidup (1 sasaran)
28. Mengendalikan laju peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (1 sasaran)
29. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat
dalam pengelolaan lingkungan hidup (3 sasaran)
30. Meningkatkan pengelolaan mitigasi dan adaptasi bencana (4 sasaran)
STRATEGI DAN ARAHKEBIJAKAN
38
VI
Sumatera Selatan Unggul dan Terdepan Tahun 2025
Perwujudan Sumsel sbg lumbung energi dan lumbung pangan serta peningkatan kesra
Peningkatan dan pengembangan kualitas pelayanan dasar, daya saing ekonomi rakyat, tatakelola pemerintahan, dan pengelolaan sumberdaya
Pembangunan menyeluruh di semua bidang, peningkatan daya saing berbasis keunggulan SDM, infrastruktur wilayah, iptek, dan suasana wilayah yang kondusif
Pemantapan Sumsel yang mandiri, maju, sejahtera, lestari, unggul, dan terdepan berbasis keunggulan kompetitif
RPJMD 2003-2008
RPJMD 2018-2023
RPJMD 2013-2018
RPJMD 2008-2013
39
ARAHAN RPJPD SUMATERA SELATAN2005-2025
ARAHAN RPJPD SUMSEL 2005-2025: RPJMD TAHAP KETIGA
1. Menguatkan pertumbuhan ekonomi dan menegaskan arah pembangunan ekonomi: Pertumbuhan ekonomi > 6,5 persen/tahun Penguatan struktur ekonomi yg didukung
peningkatan nilai tambah industri dan jasa Pengembangan sektor-sektor baru potensial Peningkatan surplus perdagangan dan
investasi Penurunan pengangguran terbuka <10% Penurunan kemiskinan dan kesenjangan melalui
pemberdayaan UMKM Penguatan kualitas SDM
40
ARAHAN RPJPD SUMSEL 2005-2025 : RPJMD TAHAP KETIGA
2. Menguatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat: Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan
Penguasaan iptek
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Perbaikan kualitas permukiman dan perumahan
Pengarusutamaan gender, perlindungan anak dan pekerja anak, dan kelompok marjinal lainnya, serta peningkatan kualitas kehidupan beragama, seni dan budaya lokal.
41
ARAHAN RPJPD SUMSEL 2005-2025 : RPJMD TAHAP KETIGA
3. Pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan:• Pemanfaatan sumber daya energi yang berwawasan
lingkungan• Penataan ruang yang adil dan seimbang• Penguatan sistem transportasi wilayah• Revitalisasi pertanian dan agribisnis
4. Pembangunan pemerintahan yang adil, jujur, bersih, dan bertanggungjawab• Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah• Peningkatan kualitas pelayanan umum• Penguatan kapasitas keuangan daerah• Penguatan peran serta masyarakat• Keterbukaan informasi• Pembangunan politik lokal• Peningkatan penegakan hukum• Peningkatan perlindungan masyarakat dan
penanggulangan bencana• Peningkatan keamanan dan ketertiban 42
Prioritas 1. Tata Kelola Pemerintah Yang Baik dan Kamtibmas
Sumsel PEDE (Profesional – Enterpreneurship – Discipline - Entity)
Reformasi Birokrasi
Peningkatan Pelayanan Prima
Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah
Sumsel “Ekonomi Kuat”
Optimalisasi Penerimaan
Efisiensi Belanja
Peningkatan Jejaring Ekonomi
Sumsel AMAN
43
Didukung dengan pola integratif melalui FKPD, Bakorinda
Pre Emtif (Pembinaan)
Preventif (Pencegahan)
Korektif (Penindakan)
( Pelayanan Prima )
Prioritas 2. PENDIDIKAN, KESEHATAN & SOSIAL BUDAYA
Berobat Gratis
Peningkatan Layanan Kesehatan yang terjangkau dan bermutu,
pembangunan RS Pratama di setiap Kabupaten/Kota
Pengembangan Seni dan Budaya,
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
44
( Kualitas SDM )
Sekolah Gratis
Revitalisasi Sekolah
44
PERSALINAN GRATIS, PEMBERIAN NUTRISI, MAKANAN BERGIZI,
IMUNISASI GRATIS, BEROBAT GRATIS
BEROBAT GRATIS, BANTUAN SOSIAL UNTUK
LANSIA
SEKOLAH GRATIS,
BEROBAT GRATIS,
PENDAMPINGAN SOSIAL TERHADAP ANAK
BERMASALAH DENGAN HUKUM (ABDH)
BEROBAT GRATIS, BEASISWA
PENDIDIKAN TINGGI, PELATIHAN
WIRA USAHA, PELATIHAN
KETERAMPILAN, PENCEGAHAN NARKOBA
BEROBAT GRATIS, JAMINAN KETENAGA KERJAAN, KEBIJAKAN UPAH MINIMUM PROVINSI,
PENYEDIAAN LAPANGAN KERJA LAYAK, BANTUAN MODAL USAHA, BANTUAN HUKUM GRATIS,
SERTIFIKASI LAHAN GRATIS, BANTUAN RUMAH MURAH
HAMIL, ANAK
USIA DINI
ANAK USIA SEKOLAH
USIA REMAJA
USIA PEKERJA DEWASA
LANJUT USIA
(LANSIA)
Prioritas 3. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
45
(Pembangunan Perdesaan )
P4. PEMBANGUNAN PERTANIAN
• Optimalisasi lahan tidur / terlantar, daerahpasang surut dan non pasang surut
• Pengelolaan alih fungsi lahan
• Pengembangan infrastruktur Pertanian
• Pengelolaan resiko gagal panen
• Pemanfaatan teknologi pertanian
• Peningkatkan produktivitas pertanian
• Pengembangan integrasi sapi sawit
46
( Hilirisasi )
Prioritas 5. INFRASTRUKTUR DAN ENERGI
Peningkatan kapasitas energi listrik, diversifikasi energi
Pengembangan Transportasi Darat (Jalan danJembatan, Trans Sumatera Railway, Trans Sumatera
Highway, Angkutan Massal)
Jalur Kereta Api Tanjung Enim – Tanjung Api-Api
Pembangunan infrastruktur dasar (permukiman, air bersih, sanitasi, jalan lingkungan, pengelolaan sampah)
47
Pengembangan Transportasi Udara
Pengembangan Sumber Daya Air (Irigasi, InfrastrukturPengendalian Banjir, Transportasi Air)
( Infrastruktur Strategis )
Prioritas 6. INVESTASI DAN PENGEMBANGAN USAHA
48
• Pembangunan KEK TAA dan Kawasan Industri Terpadu Pendopo
• Pembentukan Kawasan Perhatian Investasi (KPI ; Muara Enim, Banyuasin, Palembang, OKI) sebagai klaster industri karet, kelapa sawit dan kopi
• Peningkatan hilirisasi produk pertanian dan pertambangan
• Optimalisasi Pengelolaan Kawasan Jakabaring Sport City untuk menunjangindustri olahraga
• Meningkatkan UMKM dan IKM, khususnya industri rumah tangga dankegiatan produktif perempuan melalui bantuan permodalan, pemasaran dan
kemitraan
( Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api)
48
Prioritas 7. PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN BENCANA
REBOISASI DAN KONSERVASI
HUTAN DI HULU
OPTIMALISASI WADUK, SITU DAERAH HULU
UNTUK MENAMPUNG ALIRAN BANJIR DI HULU
PENGELOLAAN DAN KONSERVASI LAHAN
PERTANIAN DAN PERKEBUNAN DI HULU
KONSERVASI ALUR SUNGAI, DANAU DAN
EMBUNG DI HULU
PENINGKATAN KEMAMPUAN
PENANGGULANGAN BENCANA
PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA DI 6 SUMBER EMISI
(HUTAN, PERTANIAN, ENERGI, TRANSPORTASI,
INDUSTRI, SAMPAH DAN LIMBAH CAIR)
49
( Adaptasi Mitigasi)
P8. PENGEMBANGAN WILAYAH
• Mendorong pengembangan 21 kawasan strategis provinsi antara lain : Palembang Metropolitan, Pesisir Pantai Timur, Kawasan Terpadu Danau
Ranau, Kawasan Agropolitan dan pusat-pusat pertumbuhan.
• Meningkatkan keterkaitan dan kerjasama antar wilayah.
• Percepatan pembangunan daerah tertinggal, penyelesaian batas wilayah,pemekaran wilayah, dan penyelesaian konflik lahan.
• Perwujudan “One Map Sumsel” melalui pengembangan Jaringan Data Spasial Provinsi Sumatera Selatan
50
( Pengelolaan Kawasan )
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
KABUPATEN/KOTARPJMD SUMATERA SELATAN
2013-2018
51
No Kawasan Strategis Kriteria Prioritas
1 Kawasan PerkotaanMetropolitan Palembang
Kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomiyang berpengaruh terhadap pertumbuhanekonomi provinsi dalam aspek : 1) Potensi ekonomi cepat tumbuh; 2) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas
penunjang kegiatan ekonomi.
Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, melalui revitalisasikawasan, penataan lingkungan sekitar, peningkatan aksesibilitas dan fungsi kawasan metropolitan
Pengembangan pembangunan vertikal Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di tingkat
regional Perlu sinergitas infrastruktur Perlu sinergitas pembangunan antar daerah
2 Kawasan Perkotaan LubukLinggau
Kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomiyang berpengaruh terhadap pertumbuhanekonomi provinsi dalam aspek : 1) Sektor unggulan perdagangan, jasa,
industri yang dapat menggerakkanpertumbuhan ekonomi;
2) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitaspenunjang kegiatan ekonomi.
Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, melalui revitalisasikawasan, penataan lingkungan sekitar, peningkatan aksesibilitasmenuju kawasan dalam mendukung peningkatan fungsi kawasansebagai kawasan perkotaan
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di tingkatregional
Perlu sinergitas infrastruktur Menyelaraskan struktur dan pola ruang, serta arah pengembangan
wilayah dengan kawasan tetangga
3 Kawasan Muara Enim dan sekitarnya
Kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomiyang berpengaruh terhadap pertumbuhanekonomi provinsi dalam aspek: 1) Sektor unggulan pertanian,
pertambangan, dan perkebunan yang dapat menggerakkan pertumbuhanekonomi;
2) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitaspenunjang kegiatan ekonomi;
3) Mempertahankan tingkat produksi pangandalam rangka mewujudkan ketahananpangan; dan
4) Mempertahankan tingkat produksi sumberenergi dalam rangka mewujudkanketahanan energi.
Perlu sinergitas pembangunan antarsektor. Perlu sinergitas infrastruktur. Pengembangan Kawasan Agribisnis.
4 Kawasan Perkotaan PagarAlam
Kawasan budidaya yang memiliki nilaistrategis sosial budaya di wilayah provinsi. Kawasan ini memiliki : 1) Situs bersejarah dunia;2) Aset yang harus dilindungi dan dilestarikan; 3) Tempat perlindungan peninggalan budaya.
Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa, melalui revitalisasikawasan, penataan lingkungan sekitar, peningkatan aksesibilitasmenuju kawasan dalam mendukung peningkatan fungsi kawasansebagai kawasan perkotaan.
Perlu sinergitas infrastruktur. Menyelaraskan struktur dan pola ruang, serta arah pengembangan
wilayah agar terintegrasi dan saling mendukung dengan kawasantetangga.
Pengembangan kawasan wisata budaya dan alam. Pelestarian cagar budaya.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENATAAN RUANG WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DI SUMATERA SELATAN
52
No Kawasan Strategis Kriteria Prioritas5 Kawasan Tanjung Api-
ApiKawasan yang memiliki nilai strategisekonomi yang berpengaruh terhadappertumbuhan ekonomi provinsi dalamaspek : 1) Potensi ekonomi cepat tumbuh; 2) Dukungan jaringan prasarana dan
fasilitas penunjang kegiatanekonomi.
Meningkatkan aksesibilitas dan sarana penunjangpelabuhan dan kawasan industri
Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan hutan Mengembangkan pelabuhan internasional Mengintegrasikan dengan pengembangan wilayah
disekitarnya Kerjasama dengan pihak swasta
6 Kawasan KoridorPalembang -Prabumulih
Kawasan yang memiliki nilai strategisekonomi yang berpengaruh terhadappertumbuhan ekonomi provinsi dalamaspek : 1) Potensi ekonomi cepat tumbuh; 2) Dukungan jaringan prasarana dan
fasilitas penunjang kegiatanekonomi.
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di tingkat regional
Perlu sinergitas infrastruktur Perlu sinergitas pembangunan antar daerah Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan
pertanian
7 Kawasan Koridor Lahat - Muara Enim
Kawasan yang memiliki nilai strategisekonomi yang berpengaruh terhadappertumbuhan ekonomi provinsi dalamaspek : 1) Potensi ekonomi cepat tumbuh; 2) Dukungan jaringan prasarana dan
fasilitas penunjang kegiatanekonomi.
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di tingkat regional
Perlu sinergitas infrastruktur Perlu sinergitas pembangunan antar daerah Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan
pertanian/hutan Perlu pelestarian cagar budaya yang berpotensi menjadi
daya tarik wisata. 8 Kawasan Koridor
Baturaja - MartapuraPusat berbagai kegiatan ekonomi yang medukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi provinsi.
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di tingkat regional
Perlu sinergitas infrastruktur Perlu sinergitas pembangunan antar daerah Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan
pertanian/hutan9 Kawasan
Pengembangan Ekonomi Terpadu Danau Ranau
1) Kawasan kegiatan ekonomi yang dikembangkan bagi dukunganjaringan prasarana dan fasilitaspenunjang kegiatan ekonomi; dan
2) Kawasan yang memberikanperlindungan keseimbangan tataguna air yang setiap tahunberpeluang menimbulkankerugian.
Perlu sinergitas pembangunan antar daerah Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan
pertanian/hutan Mengembangkan kawasan wisata terpadu dan agroindustri Mengoptimalkan pemanfaatan Danau Ranau untuk
kegiatan pariwisata & kegiatan khusus sesuai dayadukungnya.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENATAAN RUANG WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DI SUMATERA SELATAN
53
No Kawasan Strategis Kriteria Prioritas
10 Kawasan Agropolitan MusiRawas
Kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomiyang berpengaruh terhadap pertumbuhanekonomi provinsi dalam aspek : 1) Sektor unggulan pertanian, industri,
pertambangan, kehutanan, dan perikanan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
2) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitaspenunjang kegiatan ekonomi;
3) Mempertahankan tingkat produksi pangandalam rangka mewujudkan ketahanan pangandan lumbung pangan.
Merupakan daerah lumbung padi nasional Mempertahankan luasan lahan sawah/perkebunan Meningkatkan produktivitas lahan sawah/perkebunan Meningkatkan pendapatan petani dengan program
multiaktivitas agribisnis dan perbaikan irigasi Memperkecil resiko banjir dan kekeringan Mengembangkan kawasan agribisnis dari hulu hingga
hilir yang sesuai dengan potensi kawasan
11 Kawasan Agropolitan OKI Kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomiyang berpengaruh terhadap pertumbuhanekonomi provinsi dalam aspek : 1) Sektor unggulan pertanian yang dapat
menggerakkan pertumbuhan ekonomi; 2) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas
penunjang kegiatan ekonomi; 3) Mempertahankan tingkat produksi pangan
dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan.
Merupakan daerah lumbung padi nasional Mempertahankan luasan lahan sawah/perkebunan Meningkatkan produktivitas lahan sawah/perkebunan Meningkatkan pendapatan petani dengan program
multiaktivitas agribisnis dan perbaikan irigasi Memperkecil resiko banjir dan kekeringan Mengembangkan kawasan agribisnis dari hulu hingga
hilir yang sesuai dengan potensi kawasan
12 Kawasan PesisirOKI
Kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dandaya dukung lingkungan hidup yang : 1) Merupakan kawasan lindung yang ditetapkan
bagi perlindungan ekosistem, flora dan/ataufauna yang hampir punah atau diperkirakanakan punah yang harus dilindungi dan/ataudilestarikan;;
2) Memberikan perlindungan keseimbangan tataguna air yang setiap tahun berpeluangmenimbulkan kerugian.
Pengendalian pemanfaatan SDA yang melebihi dayadukung lingkungan
Rehabilitasi/revitalisasi kawasan hutan mangrove Pengembangan/ peningkatan kegiatan ekonomi
pesisir Peningkatan kualitas pemukiman nelayan Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan
13 Kawasan Panas Bumi(Geothermal) Lumut BalaiRantau Dadap (SemendoDarat Laut, Darat Tengah, Darat Ulu KabupatenMuara Enim) dan UluDanau (Kec. SindangDanau, OKU Selatan)
Kawasan yang memiliki nilai strategispendayagunaan SDA dan/atau teknologi tinggi di wilayah provinsi yang : 1) Memiliki sumber daya alam geotermal strategis;2) Memiliki fungsi sebagai lokasi penggunaan
teknologi tinggi strategis.
Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan danberkelanjutan.
Sinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENATAAN RUANG WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DI SUMATERA SELATAN
54
No Kawasan Strategis Kriteria Prioritas
14 Kawasan Tulung Selapan- Cengal Kabupaten OKI
Kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhankawasan tertinggal di dalam wilayah provinsi.
Pengembangan jaringan infrastruktur Pengembangan ekonomi kawasan
15 Kawasan Palembang dansekitarnya (termasukSekayu dan Kayuagung)
Kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomiprovinsi dalam aspek : 1) Potensi ekonomi cepat tumbuh; 2) Sektor unggulan pertanian, industri,
pertambangan, kehutanan, perikanan yang dapatmenggerakkan pertumbuhan ekonomi;
3) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitaspenunjang kegiatan ekonomi;
4) Mempertahankan tingkat produksi pangan dalamrangka mewujudkan ketahanan pangan; atau
5) Mempertahankan tingkat produksi sumber energidalam rangka mewujudkan ketahanan energi;
6) Sebagai kawasan andalan nasional.
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untukpersaingan di tingkat regional
Perlu sinergitas infrastruktur Perlu sinergitas pembangunan antar daerah Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan
pertanian/hutan Pengembangan kawasan agribisnis;
16 Kawasan Obyek Militer Baturaja (OMIBA)
Kawasan yang memiliki fungsi pertahanan keamanansebagai kawasan latihan militer.
Pengembangan/peningkatan kualitas kawasan.
17 Kawasan Agropolitan OKU Timur
Kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomiprovinsi dalam aspek : 1) Sektor unggulan pertanian yang dapat
menggerakkan pertumbuhan ekonomi; 2) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas
penunjang kegiatan ekonomi;3) Mempertahankan tingkat produksi pangan dalam
rangka mewujudkan ketahanan pangan danlumbung pangan.
Merupakan daerah lumbung padi nasional Mempertahankan luasan lahan sawah/perkebunan Meningkatkan pendapatan petani dengan program
multiaktivitas agribisnis dan perbaikan irigas Memperkecil resiko banjir dan kekeringan Mengembangkan kawasan agribisnis dari hulu
hingga hilir yang sesuai dengan potensi kawasan
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENATAAN RUANG WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DI SUMATERA SELATAN
55
No Kawasan Strategis Kriteria Prioritas18 Kawasan Koridor Lubuk
Linggau - Muara BelitiPusat berbagai kegiatan ekonomi yang medukunganjaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatanekonomi provinsi.
Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untukpersaingan di tingkat regional
Perlu sinergitas infrastruktur dan antardaerah Perlu dikendalikan agar tidak merambah kawasan
pertanian/hutan19 Kawasan Taman
Nasional SembilangKawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dandaya dukung lingkungan hidup yang : 1) Merupakan kawasan lindung yang ditetapkan bagi
perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punahyang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;
2) Memberikan perlindungan keseimbangan tataguna air yang setiap tahun berpeluangmenimbulkan kerugian.
Pengendalian pemanfaatan SDA yang melebihi dayadukung lingkungan
Rehabilitasi/revitalisasi kawasan hutan mangrove Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi
kawasan
20 Kawasan Hutan Rawa Gambut Merang Kepayang (Perlindungan Buaya Senyulong)
Kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dandaya dukung lingkungan hidup yang : 1) Merupakan kawasan lindung yang ditetapkan bagi
perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punahyang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;
2) Memberikan perlindungan keseimbangan tataguna air yang setiap tahun berpeluangmenimbulkan kerugian.
Pengendalian pemanfaatan SDA yang melebihi dayadukung lingkungan
Rehabilitasi/revitalisasi kawasan hutan mangrove Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi
kawasan
21 Kawasan perikanana. Ogan Ilirb. Ogan Komering Ilirc. Ogan Komering Ulud. OKU Timure. Banyuasinf. OKU Selatang. Musi Banyuasinh. Musi Rawas i. Kota Palembang
Kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomiprovinsi dalam aspek : 1) Sektor unggulan perikanan dan industri yang
dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi; 2) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas
penunjang kegiatan ekonomi; 3) Mempertahankan tingkat produksi pangan dari
sektor perikanan dalam rangka mewujudkanketahanan pangan dan lumbung pangan.
Mempertahankan luasan lahan budidaya perikanan Meningkatkan produktivitas perikanan budidaya Meningkatkan pendapatan nelayan/pembudidaya
dengan program multiaktivitas minabisnis Mengembangkan kawasan minabisnis dari hulu
hingga hilir yang sesuai dengan potensi kawasan
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENATAAN RUANG WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DI SUMATERA SELATAN
56
57
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) 2013-2018
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan Penyerap Tenaga Kerja
Peningkatan Nilai Tambah
1 Pertanian (59,79 %) 1 Pertanian (26,99%) Karet, KelapaSawit
RevPeningkatanKualitas danKuantitas ProdukPertanian (artiluasitalisasiPertanian
Hilirisasi ProdukPertanian (artiluas)
ProgramPeningkatan Nilai Tambah dan Kualitas Produk Pertanian (arti luas)
3 Pertambangan danPenggalian (8,55 %)
2 Pertambangan danPenggalian (19,49%)
Batu Kapur(Gol C)
PengembanganPertambanganBerkelanjutan danPartisipatif
Penambanganyang tidakmerusaklingkungan
Program Pembinaandan PengawasanBidangPertambangan(Galian C)
5 Industri Pengolahan(10,86)
Kelapa Sawit, Batu Kapur
PengembanganindustrPengembangan IndustriPengolahan(Hilirisasi) HasilPertanian (arti luas)ipengolahan
l Perbaikan iklilmusahadanPengembanganagribisnis danagroindustri(pertanian artiluas) investasi
Program HilirisasiProduk Pertanian(arti luas) danPertambangan Gol. C (Kapurit)
L
1 Angkutan danKomunikasi (13,51%)
2 Perdagangan, Hotel dan Restoran (31,66 %)
3 Jasa-jasa (14,18%) Gua Putri, Gua Harimau, Gua Selabe
Pengembanganpariwisata berdayasaing nasional daninternasional
Penataan dan pengembangan tempat wisata
Program Peningkatan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
2 Keuangan, Asuransi dan Jasa Perusahaan (8,57%)
4 Perdagangan, Hotel dan Restoran (13,40%)
Penyelenggaraan kegiatan wisata: festival seni dan budaya, turnamen olah raga, wisata kuliner dan lainnya
3 Jasa-jasa (7,93%)
4 Perdagangan, Hotel dan Restoran (7,54%)
58
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) 2013-2018
Sektor UtamaKomoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong
PertumbuhanPenyerap Tenaga
KerjaShare Terhadap
PDRB
1. Pertanian(75,53 %)
1. Pertanian(47,53 %)
Budidaya Ikan tambak, jaring dan sawah
Pengembangan kawasanmetropolitan, agropolitan, kawasan pesisir
Pembangunan jalaninfrastruktur jalan kab, desa
Program pembangunanjalan, jembatan
Unggas : Ayam buras, ayam pedaging, itik,
Pengembangan kerbaurawa
Bantuan/fasilitasi kepadapetambak
Bantuan bibit ikan, pupuk
Ternak : Sapi, kambing Meningkatkan kualitasmutu karet, dengan kadarair baik, tidak adakotoran) sehinggaharganya dapatmeningkat
Pemberian bantuan kepadapeserta
Program bantuan bibitayam
Karet Pembangunan gudangBokar di pedesaan dangudang lelang karet yang dikelola oleh KUD
Program Sarana dan Prasarana Pertanian Kelapa sawit
Bahan Makanan : Pengembangan sistimpertanian terpadu berbasispadi sawah
Penguatan kelembagaanpengembangan sistempertanian terpadu berbasispadi lebak untukmendorong petani selainmenanam padi jugapalawija lainnya
Program peningkatansarana dan prasaranapertanian
Program peningkatanKesejahteraan Petani
Membentuk Perusahaan Daerah yang bertugasuntuk membeli gabahpetani dengan harga yang telah ditetapkan, sehinggakesejahteraan petani dapatlebih terjamin.
Program Padat KaryaPangan
1. Bangunan(8,44 %)
2. IndustriPengolahan(6,90 %)
4. IndustriPengolahan(7,88 %)
Bangunan(14,02 %)
Indutri Non Migas : Bantuan Permodalan bagiMasyarakatBerpenghasilan Rendah, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi(UMKM-K)
Pendirian "Bank"/Lembagapermodalan yang berorientasi pada wargaberpenghasilan rendah.
Prog PengembanganLembaga EkonomiPedesaan
3. Gula Aren, Kerupuk, Kemplang, Terasi
Fasilitasi pekerja di sektorbangunan
Pengembangan SDM sektorinformal
2. Perdagangan, Hotel dan restoran (14,24 %)
Perdagangan :
Komoditi dari sektorpertanian dan industri
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Muara Enim 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja Share Terhadap PDRB
6. Pertanian (6,81%) 1. Pertanian (65,32%) 2. Pertanian (16,61%)
Sawit,Karet Revitalisasi Pertanian (Penngkatan Mutu dan Produktivitas)
Pengendalian Hama Penyakit
Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian Penyediaan Akses
Permodalan Peningkatan
Kapasitas Penyuluh Pertanian
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian Penyediaan Benih
Bibit Unggul Program Proteksi
Tanaman Perkebunan
Kopi Teknologi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Kopi
Stabilitas Produksi dan Mutu Kopi
Pendampingan UKM Kopi dengan Sentuhan Teknologi (Kemasan Hasil Produksi)
Fasilitasi Outlet Pengembangan
Sentra UKM/Industri Pengolahan Kopi
4. Pertambangan dan Penggalian (3,43%)
1. Pertambangan dan Penggalian (57,36%)
Batubara Pengelolaan Pertambangan yang Berkelanjutan
Pengendalian Kegiatan Pertambagan Ilegal
Program Pengusahaan Pertambangan dan Peningkatan Produksi Batubara
Minyak Bumi Reklamasi dan Revegetasi Hutan dan Lahan di Kawasan Bekas Pertambangan
Program Pemanfaatan dan Pengusahaan Migas
Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
59
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Muara Enim 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja Share Terhadap PDRB
7. Industri Pengolahan(6,16%)
5. Industri Pengolahan (2,28%)
3. Industri Pengolahan (6,96%)
Indsutri Menengah dan Besar
Hilirisasi Produk-Produk Hasil Pertanian dan Tambang
Iklim Investasi yang Kondusif
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi CSR
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
3. Bangunan (9,48%) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
1. Angkutan dan Komunikasi (9,96%)
2. Perdagangan, Hotel dan Restoran (11,06%)
4. Perdagangan, Hotel dan Restoran (4,08%)
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Fasilitasi dan regulasi Iklim Usaha
Penataan Kawasan Program Penataan Kawasan
Permodalan Program Perkuatan Permodalan UMKM2. Jasa-jasa (9,74%) 3. Jasa-jasa (10,60%) Peningkatan
Keterampilan Pelaku Usaha
4. Keuangan, Asuransi dan Jasa Perusahaan (8,88%)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdagangan Penyediaan dan
Penataan Fasilitas Umum
5. Perdagangan, Hotel dan Restoran (8,44%)
60
Sektor Utama
Komodititi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1. Pertanian (67,75%) 2. Pertanian (27,54%) Padi Revitalisasi Pertanian Peningkatanproduktvitas dannilai tambah hasilpertanian
PengembanganPertanian Terpadu
Peningkatan Nilai Tambah Hasil Pertanian
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi
Pembangunan Jalan dan Jembatan daerah pertanian
Kopi Pengembangan Industri Pengolahan (Hilirisasi) Hasil Pertanian
Pengembangan agroindustri hasil perkebunan
Intensifikasi Kebun Rakyat
Pembinaan dan Pengembangan Industri berbasis Kopi
1. Pertambangan dan Penggalian (34,11%)
Batubara Pengembangan Pertambangan Berkelanjutan dan Partisipatif
Pengendalian kegiatan pertambangan dengan memperhatikan KLHS dan Tata Ruang
Reklamasi dan revegetasi hutan dan lahan di kawasan bekas pertambangan
Pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
Pengendalian pemanfaatan ruang
Pengembangan Prasarana Angkutan Batubara
Pengembangan kegiatan pertambangan dengan melibatkan masyarakat setempat
Pembinaan pertambangan rakyat
Pembangunan SMK dan Poltek Pertambangan
Split & Pasir Pengembangan Industri Berbasis Sumber Daya Alam
Pengembangan Industri Bangunan
Pembinaan Home Industri Bangunan
Pembangunan IndustriPra Cetak
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Lahat 2013-2018…(1)
61
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Lahat 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komodititi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
4. Bangunan (6,47%) 4. Bangunan (3,56%) 5. Bangunan (7,07%) Peningkatan Daya Saing Pekerja Konstruksi
Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Pekerja Konstruksi
Pembinaan Jasa Konstruksi
Peningkatan SDM sektor konstruksi
1. Angkutan dan komunikasi (12,09%)
5. Angkutan dan komunikasi (2,35%)
Sarana komunikasidan transportasiumum
Peningkatan Pelayanan Jasa Angkutan
Optimalisasi Trayek Angkutan Darat Perkotaan dan Trayek antar kota/kabupaten dalam provinsi
Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan
5. Perdagangan Hotel dan Restoran (6,19%)
2. Perdagangan Hotel dan Restoran (12,97%)
4. Perdagangan Hotel dan Restoran (8,18%)
Pasar, Hotel dan Restoran
Pengembangan Fasilitas Hotel Villa dan Resort
Pembangunan Fasilitas Hotel Villa dan Resort yang ramah lingkungan
Penataan Bangunan dan Kawasan
Pembangunan Jalan dan Jembatan
2. Jasa - Jasa (8,33%) 3. Jasa - Jasa (9,97%) 3. Jasa - Jasa (11,34%)
Sektor Jasa keuangan dan perbankan
Peningkatan Pelayanan Jasa
Kemudahan dalam perizinan investasi usaha
Perbaikan pelayanan terpadu sistim perizinan daerah
3. Keuangan, asuransi dan jasa perusahaan (7,27%)
Optimalisasi sektor keuangan dan jasa yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah
Peningkatan investasi daerah dan penyehatan iklim usaha
Bantuan keridit bunga rendah bagi usaha kerakyatan dan koperasi
62
63
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Musi Rawas 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
4. Pertanian (7,41 %) 1. Pertanian (85,87 %) 1. Pertanian (40,00 %) Padi Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Padi
Peningkatan produktivitas dan nilai tambah dengan: Penggunaan Bibit
Unggul
Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian Pengembangan Irigasi
Teknis
Pengembangan Teknologi Pertanian
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawas dan Jaringan Pengairan Lainnya
Penanganan Pasca Panen dan Agroindustri
Stop alih fungsi lahan pertanian pangan
Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Program Pertanian Berkelanjutan
Karet Peningkatan Kualitas dan Nilai Tambah Produk Karet
Peremajaan Pohon Karet Rakyat
Program Peremajaan Kebun Karet
Penggunaan Bibit Unggul
Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Perkebunan
Penggunaan Pupuk berkualitas
Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Perkebunan
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Karet
Program Peningkatan Proteksi Karet Rakyat
Pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD) Petani Karet
Program Peningkatan Kualitas Koperasi
Pengembangan Hilirisasi (industri rumah tangga) Karet
Program PengembanganIndustri Hilir Karet
Pembukaan Akses Jalan ke Lokasi Perkebunan Karet Rakyat
Program Pembangunan Jalan Usaha Perkebunan
64
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Musi Rawas 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
Kelapa Sawit Peningkatan Nilai Tambah Produk Sawit
Peningkatan Pelayanan Perizinan Satu Atap
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Pengembangan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit
Program Pengembangan Industri Hilirisasi Kelapa Sawit
Ikan Peningkatan Produksi Perikanan
Meningkatkan Aksesibilitas Pembudidaya Ikan terhadap Sumber Permodalan dan Teknologi
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Perbaikan Sistem Pola Perikanan yang menggunakan Sumber Air Irigasi
Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
2 Pertambangan dan Penggalian (30,63 %)
Minyak dan Gas Bumi
Pengembangan Pertambangan Berkelanjutan dan Partisipatif
Good Mining Practice Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
Penyelesaian Sengketa Wilayah Pertambangan
Program Penanganan Sengketa Wilayah Pertambangan
Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan
Program ListrikPerdesaan
65
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Musi Rawas 2013-2018…(3)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share TerhadapPDRB
2. Bangunan(8,97 %)
4 IndustriPengolahan(2,01 %)
3 IndustriPengolahan(9,26 %)
Padi, CPO dan Karet Pengembangan Industri Pengolahan (Hilirisasi) Padi, CPO dan Karet
Pengembangan agribisnis dan agroindustri
Program Hilirisasi Produk Pertanian dan Perkebunan
3. Listrik, Gas dan Air Bersih (7,45 %)
Mengurangi komponen bahan baku impor
Program Pengembangan Sentra Industri Berbahan Baku Unggulan Lokal
Mendorong penggunaan produk lokal
Program Promosi Produk Unggulan Lokal
Peningkatan penggunaan pola kerjasama antara swasta dan pemerintah dalam pengembangan industri
Program Kerjasama Pemerintah dan Swasta
1. Angkutan danKomunikasi(12,66 %)
2. Perdagangan, Rumah Makan danJasa Akomodasi(6,88 %)
4. Jasa-jasa (7,47 %) Kawasan Agropolitan dan Agrowisata
Pengembangan Agrowisata berbasis Kawasan Agropolitan
Penataan dan pengembangan tempat wisata khususnya Agrowisata
Program Agrowisata
5. Keuangan, Asuransi dan Jasa Perusahaan (7,40 %)
3. Jasa Kemasyarakatan, Sosial, Perorangan (3,24 %)
5. Perdagangan, Hotel dan Restoran (5,22 %)
Pengembangan Sistem Transportasi Terpadu
Program Pengembangan Terminal Agrobisnis Terpadu
Pengembangan Kawasan Koridor Lubuklinggau - Muara Beliti
Program PengembanganKawasan StrategisCepat tumbuh
66
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1. Pertanian(79,17 %)
1. Pertambangan danPenggalian(53,94 %)
• Pertambangan danPenggalian
Minyak dan Gas Bumi • Meningkatkan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi melalui teknologi tepat guna dan ramah lingkungan
• Menciptkan iklim yang kondusif bagi pengembangan gas bumi
• Program Pengawasan dan pembinaan bidang pertambangan
• Mengoptimalkan cadangan minyak dan gas bumi dengan memperhatikan aspek lingkungan
2. Pertanian(14,26 %)
• Pertanian
Padi dan Ubi • Melakukan intensifikasi lahan padi dan mengembangkan pertanian pada lahan kering untuk ubi kayu
• Pengembangan Pertanian Terpadu
• Program Peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan petani
• Tanaman Perkebunan
Kopi dan Karet • • Meningkatkan produktvitas dan nilai tambah hasil pertanian/perkebunan
• Program peningkatan ketahanan pertanian dan perkebunan
• Kehutanan
Rotan dan Cerucuk • Pengelolaan Hutan lestari
• Peningkatan produksi hasil hutan kayu dan non kayu
• Program perencanaan dan pengembangan hutan
3. IndustriPengolahan(7,14 %)
3. IndustriPengolahan(7,14 %)
• Makanan, minuman, pengolahan kayu dan karet
• Pengembangan Industri pengolahan
• Mendorong perbaikan iklim usaha dan investasi
• Program pengembanganindustri kecil danmenengah
67
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1 Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan (12,52 %)
2. Jasa-jasa (12,14 %)
• Perdangan besar dan eceran
• Pengembangan sarana dan perdagangan, hotel, dan restoran
• Penataan kawasan perdagangan
• Program pengembangan sentra-sentra perdagangan
2 Jasa-jasa (10,45 %)
• Pengangkutan
3 Perdagangan, hotel, dan restoran (9,82 %)
Angkutan Jalan raya • Peningkatan Pelayanan Jasa Angkutan
• Optimalisasi Sarana angkutan darat
• Program Pengembangan Sarana Angkutan Darat
4 Pengangkutan dan Komunikasi (9,41 %)
• Komunikasi
Pos dan Telekomunikasi
68
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Banyuasin 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1 Pertanian (64,39%)
1 Pertanian (30,54%)
• Padi, Jagung • Meningkatkan pemanfaatan lahan pasang surut untuk meningkatkan produksi padi dan jagung melalui intensifikasi, diversifikasi dan rekayasa teknologi.
• Memperkuat ketahanan pangan dengan swasembada pangan untuk beras dan jagung baik kualitas maupun kuantitas.
• Program Peningkatan Produksi Pertanian untuk padi dan jagung
• Program pengembangan kelembangaan petani padii dan jagung
• Mengembangkan sistem ketahanan pangan melalui antisipasi perubahan iklim
• Pengembangan lumbung pangan
• Program Peningkatan kapasitas petani
• Meningkatkan akses permodalan • Program
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, rawa dan jaringan lainnya
• Menyediakan sarana dan prasarana
• Meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh pertanian
• Program penerapan teknologi tepat guna
• Program penangan pasca panen• Meningkatkan
pembangunan prasarana pertanian: jaringan irigasi dan jalan produksi untuk rawa pasang surut
• Program kemitraan dengan Bulog (Rice Estate Telang I) dan industri pengolahan pakan ternak.
• Program Bimbingan teknis dan penerapan teknologi tepat guna
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Banyuasin 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
• Perkebunan : • Optimalisasi produksi hasil perkebunan sawit, karet melalui peran serta sektor swasta (sebagian besar dikuasai oleh swasta)
• Meningkatkan kemitraan antara swasta dan masyarakat
• Program Micro Finance bagi petaniSawit, Karet
• Meningkatkan kapasitas petani sawit dan karet.
• Program sertifikasi lahan
• Program bimbingan teknis dan pendampingan petani di dalam pola kemitraan
• Peningkatan kapasitas petani dan penerapan teknologi tepat guna.
Kelapa • Optimalisasi produksi hasil kelapa sebagai produk unggulan daerah
• Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kelapa yang harus memenuhi sandar industri pengolahan
• Program PembentukanKelembagaanKesatuan PengelolaanHutan/KPH danbantuan SDM untukKPH yg telahterbentuk
69
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Banyuasin 2013-2018…(3)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
• Perikanan tangkap (udang & Ikan)
• Penataan sistem manajemen sumber daya laut yang secara ekonomi dan lingkungan menguntungkan
• Meningkatkan kapasitas nelayan
• Program pengembangan mikro finance
• Perikanan budidaya • Meningkatkan kualitas hidup nelayan melalui bantuan pembiayaan, bantuan peralatan, perbaikan sarana dan prasarana nelayan
• Program kemitraan antara industri dan nelayan (CSR) dengan dikembangkannya KEK TAA
• Program peningkatan sarana prasarana TPI, dermaga, pabrik es, kapal perikanan, alat tangkap dan kapal pengawasan.
• Meningkatkan ketahanan pangan melalui revitalisasi perikanan dan pengembangan kawasan minapolotan Sungsang
• Program pengawasan pemanfaatan sumber daya kelautan.
• Program penataankawasan tambak. (bagan)
70
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Banyuasin 2013-2018…(4)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
• Ikan • Meningkatkan Penglolaan Hutan Bakau dan Kawasan Konservasi Taman Nasional Sembilang
• Meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi Taman Nasional Sembilang, dan mangrove.
• Program penerapan asuransi nelayan dalam menghadapi resiko bencana akibat peubahan iklim
• Perlindungan Nelayan Dari Ancamana Bencana Akibat Perubahan Iklim
• Meningkatkan adaptasi dan mitigasi resiko bencana akibat perubahan iklim
• Program penyiapan peraturan daerah terhadap pengamanan kelautan.
• Peningkatan pengawasan illegal fishing
• Program penyediaan bibit unggul ikan patin, nila dan ikan mas.
• Perikanan Budidaya ; patin, nila
• Optimalisasi pengembangan perikanan budidaya patin, nila dan emas
• Pengembangan sentra-sentra produksi patin, nila dan ikan mas . (Sentra produksi Budidaya ikan kolam di Kec. Talang Kelapa)
• Program penataan kawasan dan sentra produksi
• Meningkatnya branding produk patin, nila dan ikan mas dari Banyuasin
• Meningkatkan kapasitas SDM (petani ikan) dan penerapan teknologi tepa guna.
Meningkatkanya pengelolaan sumber daya perikanan budidaya yang berkelanjutan
71
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Banyuasin 2013-2018…(5)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
• Kehutanan : • Optimalisasi produksi hutan dari sisi ekonomi, sosial, dan jasa lingkungan
• Optimalisasi fungsi ekosistem
• Program Rehabilitasi Lahan Kritis dalam Kawasan Hutan
Akasia, Gelam • Optimalisasi fungsi sosial budidaya (kawasan hutan open akses)
• Program Penurunan laju Deforestasi dan Degredasi Hutan
• Mengoptimalkan fungsi ekonomi
• Program Pengukuhan Kawasan Hutan
• Penguatan tata kelola • Program Pengembangan Bekas Tambang
• Pertambangan : Pengendalian dan pemantauan lingkungan.
Minyak Bumi, Tanah Urug, pasir
• Mendorong Pengembangan pertambangan minyak bumi yang berkelanjutan.
•Mendorong fungsi lingkungan hidup agar kualitas dan dukung tetap terjaga.
Program CSR dengan pembentukan forum CSR Kabupaten
•
Mendorong kemitraan antara perusahaan dengan masyarakat sekitar.
• Program PenciptaanIklim Usaha Kecil Menengah
72
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Banyuasin 2013-2018…(6)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1 Bangunan (11,18%)
2. Industri Pengolahan (24,13%)
• Semen & Barang Galian Bukan Logam
• Pengembangan Industri Pengolahan (Hilirisasi)
• Mewujudkan KEK Tanjung Api-Api
• Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
• Makanan, Minuman & Tembakau
• Pupuk, Kimia & Barang dari Karet
• Meningkatkan pelayanan investasi
• Pupuk, Kimia & Barang dari Karet
• Mengembangkan produk turunan hasil tambang, pertanian, perkebunan & perikanan
• Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
• Mempercepat pembangunan prasarana dan sarana pendukung hilirisasi
• Program Pembinaan, Penataan dan Kerjasama Investasi
• Meningkatkan kualitas SDM
• Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
• Mendorong perbaikan iklilm usaha dan investasi
2 Pengangkutan & Komunikasi (10,62%)
2 Perdagangan (14,74%)
3.Perdagangan, Hotel & Restoran (13,67%)
• Angkutan Jalan Raya Pengembangan Kawasan • Mengembangkan sistem pelayanan kota sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) Tanjung Api-Api
• Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh
• Pos dan Telekomunikasi
• Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
• Program Pembangunan Infrastruktur
73
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Banyuasin 2013-2018…(7)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
3 Perdagangan, Hotel & Restoran (8,30%)
3 Jasa Kemasyarakatan (7,93%)
Jasa-Jasa: • Mengembangkan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Perkotaan Metropolitan Palembang
• Adm. Pemerintahan & Pertahanan
• Sosial Kemasyarakatan
• Perorangan & Rumah Tangga
• Mengembangkan KSP Taman Nasional Sembilang
• MengembangKan Kawasan Tanjung Api-Api sebagai KEK Tanjung Api-Api dan Simpul pelabuhan laut sebagai Pelabuhan Internasional
• Pengembangan Jasa dan Pariwisata
• Menata dan mengembangkan tempat wisata
• Program Pengelolaan Keragaman Budaya
• Membangun prasarana dan sarana pendukung pariwisata
• Program Pembangunan Infrastruktur Pendukung Pariwisata
• Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan parwisata
• Program PeningkatanKeberdayaanMasyarakat
74
75
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share terhadap PDRB
Pertanian 1. Pertanian (35,27%) • Kopi, Lada • Revitalisasi Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk Pertanian (arti luasitalisasi Pertanian
• Hilirisasi Produk Pertanian (arti luas)
• ProgramPeningkatan Nilai Tambah dan Kualitas Produk Pertanian (arti luas)
• Kopi Luak, Kopi Pala, Kopi Pinang
• Peningkatan Kualitas IKM • Pembinaan Industri
Kecil Berbasis UMKM dan Koperasi
2. Listrik, Gas dan Air Bersih (10,06%)
Industri Pengolahan
5. Industri Pengolahan (9,26%)
• Mengurangi komponen bahan baku impor
• Program Pengembangan Sentra Industri Berbahan Baku Unggulan Lokal
• Peningkatan Akses Listrik
• PLTMH, PLTS
• Mendorong penggunaan produk lokal
• Program Promosi Produk Unggulan Lokal
• Peningkatan penggunaan pola kerjasama antara swasta dan pemerintah dalam pengembangan industri
76
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share terhadap PDRB
4. Bangunan (12,09 %)
• Bangunan Sarang Walet
• Peningkatan Nilai Tambah Produk Unggulan Lokal
• Peningkatan Kualitas IKM
• Pembinaan Industri Kecil Berbasis UMKM dan Koperasi
1. Angkutan dan Komunikasi (11,13%)
Jasa 2. Perdagangan, Hotel dan Restoran (18,09%)
• Danau Ranau, Air Panas Ulu Danau
• Pengembangan pariPengembangan pariwisata berdaya saing nasional dan internasionawisata berdaya saing nasional dan internasional
• Penataan dan pengembangan tempat wisata
• Program Peningkatan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
3. Perdagangan, Hotel dan Restoran (8,00%)
• Penyelenggaraan kegiatan wisata: festival seni dan budaya, turnamen olah raga, wisata kuliner dan lainnya
3. Jasa-jasa (17,26%)
4. Keuangan, Asuransi dan Jasa Perusahaan (7,85%)
• Festival Danau Ranau
5. Jasa-jasa (7,46%)
77
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 2013-2018
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorongPertumbuhan
Penyerap TenagaKerja
Share TerhadapPDRB
1. Pertanian (64,98 %) 1. Pertanian (46,68%) ● Padi (Organik), Jagung
● RevPeningkatan Kualitas dan Kuantitas Produk Pertanian (arti luasitalisasi Pertanian
● Hilirisasi ProdukPertanian (arti luas)
● ProgramPeningkatan Nilai Tambah danKualitas ProdukPertanian (artiluas)
● Program Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian
3. Industri Pengolahan(10,03 %)
5. Industri Pengolahan (6,09%)
● Beras Organik, Rasbiqi
● Pengembangan Industri Pengolahan (Hilirisasi) Hasil Pertanian
● Pengembangan agribisnis dan agroindustri tanaman pangan
● Program Promosi Produk Unggulan Lokal
4. Bangunan (6,45%) 4. Bangunan (8,26 %)
1. Angkutan danKomunikasi (11,24%)
2. Jasa-jasa(24,99%)
2. Perdagangan, Hotel dan Restoran (16,77%)
● Bendungan Upper Komering
● PengembanganpariwisataPengembanganpariwisata berdaya saingnasional dan internasionalberdaya saing nasional daninternasional
● Penataan dan pengembangan tempat Penataan dan pengembangan tempat wisata wisata
● Program Peningkatan SektorPariwisata danEkonomi Kreatif
2. Jasa-jasa (9,66%) 3. Jasa-jasa (14,51%)
3. Perdagangan, Hotel dan Restoran (7,60%)
5. Keuangan, Asuransi dan Jasa Perusahaan (5,05%)
·Pengembangan kerjasama swasta dan pemerintah
78
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ogan Ilir 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share TerhadapPDRB
1 Pertanian (58,57 %) 1 Pertanian (28,36 %)
● Perkebunan :
● Tebu ● Penanganan sengketa lahan perkebunan tebu
● Regulasi Penanganan sengketa lahan
● Program ganti rugi lahan
● Sosialisasi penanganan konflik lahan
● Kelapa Sawit ● Penanganan sengketa lahan perkebunan tebu
● Regulasi Penanganan sengketa lahan
● Program ganti rugilahan
Sosialisasi penanganan konflik lahan
● Karet ● Peningkatan produksi karet rakyat
● Peningkatan skill petani karet
● Pelatihan petani karet
● Tanaman Pangan● Padi Sawah ● Penguatan Ekonomi
Masyarakat berbasis Pertanian
● Pelatihan pengolahan petani khusus sawah
● Program pelatihan petani
● Program Peningkatan Penerapanan Teknologi
● Revitalisasi pertanian ● Bantuan akses pemodalan untuk petani
● Prog Peningkatan Kesejahteraan Petani
● Prog Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
● Pembangunan Prasarana pertanian
● Program pembangunan infrastruktur perdesaaan
● Pengembangan pemasaran
● Program peningkatanpemasaran hasilproduksi pertanian
79
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ogan Ilir 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share TerhadapPDRB
● Peningkatan kapasitas penyuluh pertanian
● Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
● Penyediaan peralatan pertanian
● Program Pengadaan peralatan pertanian (Saprodi)
● Rehabilitasi pintu-pintu Air Ogan Keramasan I dan Ogan Keramasan II
● Program rehabillitasi jaringan irigasi
● Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya
● Rehabilitasi jalan-jalan produksi sepanjang sungai keramasan
● Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan
● Ubi kayu ● Peningkatan kualitasdan kuantitas produksiubi kayu
● Introduksi bibit unggul varietas ubi kayu
● Program pengembangan varietas unggul
● Perikanan● Perikanan
Tangkap
● Peningkatan pengelolaan lebak lebung
● Perbaikan mekanisme pengelolaan lebak lebung
● Perda baru pengelolaan lebak lebung yang mengakomodir akses dan kontrol nelayan
● Perikanan Budidaya
● Peningkatan produksi perikanan budidaya
● Pengembangan produktivitas perikanan budidaya
● Pengembangan produkivitas ikan patin, ikan nila dll
80
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Ogan Ilir 2013-2018…(3)
Sektor UtamaKomoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong
Pertumbuhan Penyerap Tenaga
Kerja Share Terhadap
PDRB● Program penyediaan
bibit unggul ikanpatin, nila dll
3 Pertambangan (41,43 %)
3 Pertambangan & Penggalian (4,1 %)
● Penggalian
● Pasil galian C Pasir
2 Industri Pengolahan 2 Industri Pengolahan (9,39 %)
● Barang kayu & hasil hutan lainnya
● Kayu Gelam● Semen dan
barang galian bkn logam
● Makanan & Minuman
● Pabrik gula cinta manis
● Ikan Asin● Roti
81
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Empat Lawang 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1. Pertanian (73,37%)
1. Pertanian (43,65%)
● Padi ● Revitalisasi PertanianTanaman pangan
● Peningkatan produktvitas dan nilai tambah produk pertanian (terutama padi)
● Program Pengembangan Pertanian Terpadu
● Program Peningkatan Nilai Tambah Hasil Pertanian
● Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi
● Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
● Program Pemberdayaan Masyarakat Petani Padi
● Program Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang
● Penyusunan regulasi perlindungan lahan pertanian padi
● Buah Durian ● Revitalisasi dan peningkatan mutu buah durian lokal
● Pengembangan agroindustri
● Peremajaan tanaman durian ● Pembinaan dan
pengembangan Industri kerajinan rakyat berbasis buah durian (seperti lempok)
● Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
● Pengarusutamaan Peran Gender Dalam Pengembangan Home Industry Berbasis Durian
● Rehabilitasi Lahan Kritis dengan Tanaman Produktif (Durian)
82
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Empat Lawang 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
● Kopi ● Pengembangan Industri Pengolahan (Hilirisasi) Kopi
● Pengembangan agroindustri
● Intensifikasi Kebun Kopi Rakyat
● Pembinaan dan Pengembangan Industri berbasis Kopi
● Peningkatan produktifitas kopi Luwak
● Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
● Program Pemberdayaan Masyarakat Petani Kopi
● Program Pelestarian dan Perlindungan Hutan dari Petani Perambah
2. Bangunan (9,77%)
4. Bangunan (9,65%)
● Infrstruktur dan bangunan perkantoran
● Peningkatan Daya Saing Pekerja Konstruksi
● Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Pekerja Konstruksi
● Pembinaan Jasa Konstruksi Bangunan, Pemanfaatan bahan lokal untuk bangunan
● Program Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang
● Program Penataan Bangunan dan Gedung
● Program Perlindungan Tenaga Kerja Konstruksi
● Program Pembangunan Infrastrruktur Perdagangan dan Jasa berbasis KPS
83
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Empat Lawang 2013-2018…(3)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share TerhadapPDRB
5. Jasa-jasa (6,5%) 3. Jasa - Jasa (3,8%)
2. Jasa - Jasa (14,23%)
● Sektor Jasa keuangan dan perbankan
● Peningkatan PelayananJasa
● Kemudahan dalam perizinan investasi usaha
● Perbaikan pelayanan terpadusistim perizinan daerah
1. Keuangan, asuransi dan jasa perusahaan (9,85%)
● Optimalisasi sektor keuangan dan jasa yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah
● Peningkatan investasi daerah dan penyehatan iklim usaha
● Bantuan kridit bunga rendah bagi usaha kerakyatan dan koperasi
2. Industri pengolahan (22,82%)
5. Industri pengolahan (9,45%)
● Industri rumah tangga untuk kopi dan durian
● Optimalisasi industri berbasis kerakyatan
● Peningkatan industri berbasis hasil pertaniaan
● Pengembangan industri hilir
4. Perdagangan hotel dan restoran (6,76%)
3. Perdagangan hotel dan restoran (13,03%)
● Pasar, Hotel dan Restoran
● Peningkatan Pelayanan Jasa Angkutan
● Mendorong percepatan berkembangnya investasi perdagangan, hotel dan restoran
● Pembangunan pasar tradisional dan menengah, Program kemitraan dengan pihak swasta dalam pengembangan hotel dan restoran.
3. Angkutan dan komunikasi
● Sarana komunikasi dan transportasi umum
● Optimalisasi Pelayanan Jasa Komunikasi dan Angkutan
● Peningkatan sarana komunikasi dan penyediaan trayek angkutan pedesaan, Peningkatan aksesibilitas antar kecamatan dan desa
● Pengembangan infrastrukturjaringan komunikasi, Pengembangan Lalu LintasAngkutan Jalan, Pembangunan danpeningkatan jalankecamatan dan jalan desa
84
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Palembang 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
4 Pertanian (7,23 %) Peternakan :● Ternak : Sapi
Potong/ Kerbau, Telur
● Menjadikan Palembang sebagai pusat pengembangan hortikultura dan peternakan
● Pembangunan rumah potong hewan modern
Perikanan :● Sektor Darat :
Budidaya Ikan Air Tawar
Tanaman Bahan Makanan :
● Pembangunan Cold Storage untuk holtikultura
● Prog Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian (Pertanian Organik)
● Padi ● Prog Peningkatan Kesejahteraan Petani
● Sayuran: Ketimun, Terong
● Pembangunan pertanian yang berorientasi agribisnis dan agroindustri
● Program Pengembangan Sentra2 potensial
● Palawija : Ubi Kayu
● Menyusun kebijakan pengupahan buruh yang menarik investasi di Kota Palembang
● Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
● Industri Tanpa Migas :
● Industri pengolahan bahan makanan : Pempek dan sejenisnya dan lain-lain
● Pengembangan industri pengolahan berbasis pada produk bahan makanan
● Pengembangan ekonomi kreatif (pengembangan kawasan pengrajin songket, produsen pempek, kawasan pengrajin ukiran Palembang)
● Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
85
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Palembang 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
● Pengembangan wisata Kuliner (wisata kuliner palembang; wisata kuliner Sumatera; wisata kuliner Nusantara)
● Prog Pengembangan Industri kecil dan Menengah
● Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet
● Perbaikan iklim usaha dan investasi
Industri Migas :
2. Industri Pengolahan (7,82 %)
1. Industri Pengolahan (47,37 %)
● Pengilangan Minyak Bumi
3. Bangunan (10,11 %)
Bangunan (16,04 %) 5. Bangunan (6,50 %)
● Perumahan ● Pemberdayaan tenaga kerja lokal
● Program Pemanfaatan Ruang
Penataan izin mendirikan bangunan
● Prog Pengembangan Kemitraan
● Prog Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
2. Perdagangan, Hotel dan Restoran (10,33 %)
1. Perdagangan, Hotel dan restoran (53,54 %)
2. Perdagangan, Hotel dan restoran (16,41 %)
● Pengembangan Pariwisata berdaya saing nasional dan internasional
● Pengembangan wisata olahraga (penyelenggaraan event-event olahraga berskala nasional maupun internasional di Jakabaring Sport City
● Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
● Prog Peningkatan Promosi dan kerjasama Investasi
86
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Palembang 2013-2018…(3)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1. Angkutan dan komunikasi (12,62 %)
4. Pengangkutan dan komunikasi (10,34 %)
● Pengembangan Pariwisata berdaya saing nasional dan internasional
● Pengembangan wisata sungai (revitalisasi Benteng Kuto Besak; Pengembangan wisata Sungai Musi)
● Prog Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
● Prog Pengembangan Destinasi Pariwisata
4. Keuangan, Asuransi dan jasa Perusahaan (9,38 %)
● Pengembangan wisata belanja (pengembangan pusat grosir, dengan merevitalisasi pasar 16 Ilir; Pengembangan pusat fashion; pengembangan pusat kerajinan daerah Sumsel)
● Prog Pengembangan System Pendukung Usaha Kecil menengah
5. jasa-jasa (7,45 %)
3. Jasa-jasa (12,03 %) 3. Jasa-jasa (12,23 %)
● Prog Penyiapan Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Daerah
● Program Pengembangan Industri Olahraga
● Prog Pengembangan kebijakan dan Manajemen Olahraga
87
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Prabumulih 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
4. Pertambangan dan Penggalian (8,49%)
1. Pertambangan dan penggalian (27,55%)
● Minyak
1. Pertanian (26,62%) 6. Pertanian (8,45%) ● Karet ● - Peningkatan Mutu Produksi Karet
● Penyediaan benih bibit unggul
● Program Pembangunan Pertanian
● Penyediaan akses permodalan
● Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian
● Peningkatan kapasitas penyuluh pertanian
● Program Proteksi Tanaman Perkebunan
● Pengendalian Hama Penyakit
● Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
● Nanas ● Pengembangan Nanas Sebagai Produk Unggulan Daerah (Prabumulih "Kota Nanas")
● Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Buah Nanas
● Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian (Nanas)
● Pembangunan Kawasan "Agro Wisata Nanas" ( Lahan, Sentra Produksi Pengolahan Nanas, Outlet)
● Program PeningkatanSarana dan PrasaranaPertanian
88
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Prabumulih 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
● Penyediaan Akses Permodalan
● Penyediaan Benih Bibit Unggul
● Program Inovasi Komoditas Nanas
7. Industri pengolahan (4,95%)
7. Industri pengolahan (6,30%)
● Industri Pengolahan Makanan (UKM)
● Optimalisasi Pemanfaatan Posisi Strategis sebagai Kota Perlintasan
● Penyediaan dan penataan kawasan outlet
● Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdagangan
● Permodalan ● Program Perkuatan Permodalan UMKM
● Peningkatan keterampilan pelaku usaha
3. Bangunan (8,24%)
6. Bangunan (6,50%) 3. Bangunan (11,17%)
89
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Prabumulih 2013-2018…(3)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1. Angkutan dan Komunikasi (9,00%)
2. Perdagangan, Hotel dan Restoran (23,34%)
2. Perdagangan, Hotel dan Restoran (24,22%)
● Perdagangan Besar dan Eceran
● Penyediaan dan penataan fasilitas umum
● Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
2. Keuangan, Asuransi dan Jasa Perusahaan (8,45%)
3. Jasa-jasa (19,37%) 4. Keuangan, Asuransi dan Jasa Perusahaan (9,47%)
● Pembangunan infrastruktur (jalan, jembatan)
● Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
4. Jasa-jasa (7,38%) 5. Angkutan dan Komunikasi (6,71%)
5. Jasa-jasa (9,02)
5. Perdagangan, Hotel & Restoran (6,73%)
90
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Pagaralam 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1. Pertanian (53,16%)
1. Pertanian (25,87%)
● Sayur-sayuran ● Peningkatan kualitas dan produksi tanaman sayur
● Pengembangan tanaman sayur unggul
● Pengembangan kebun sayur rakyat terpadu
● Pengembangan kelompok petani sayur binaan
● Bantuan perkeriditan dan koperasi untuk petani sayur
● Bunga ● Pengembangan Pagaralam sebagai Kota Bunga
● Bantuan perkriditan bagi pengembangan tanaman bunga yang bernilai ekonomis
● Pengembangan industri bunga potong. Pengembangan paket wisata ke perkebunan sayur dan bunga
● Pembangunan dan peningkatan Jalan jembatan ke sentara sayura dan sentra bunga
2. Bangunan (8,98%)
5. Bangunan (4,92 %)
3. Bangunan (15,98%)
● Infrastruktur, Perkantoran dan Perumahan
● Peningkatan kualitas bangunan & daya saing pekerja konstruksi
● Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Pekerja Konstruksi, Penetapan standar mutu bangunan yang ramah lingkungan dan berkualitas
● Pembinaan sektor Jasa Konstruksi, Penerapan bangunan yang bercorak budaya Basemah dan ramah lingkungan
91
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Pagaralam 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1. Angkutan dan Komunikasi (9,41 %)
4. Angkutan dan Komunikasi (5,59 %)
6. Angkutan dan Komunikasi (9,76%)
● sarana/prasarana angkutan dan komunikasi
● Peningkatan Pelayanan Jasa Angkutan dan komunikasi
● Optimalisasi Trayek Angkutan Darat Perkotaan dan Trayek antar kota/kabupaten dalam provinsi, Peningkatan jaringan komunikasi antar wilayah
● Pengembangan Lalu Lintas Angkutan Jalan, Pengembangan jaringan komunikasi sampai ke pelosok desa
● Peningkatan aksesibilitas antar wilayah kecamatan dan desa
● Pembangunan dan peningkatan jalan desa
3. Jasa-Jasa (7,12%) 3. Jasa-Jasa (15,55%)
4. Jasa-Jasa (14,90%)
● Obyek Wisata Alam dan Jasa Wisata
● Pengembangan Fasilitas Pendukung Obyek Wisata
● Pengembangan Infrastruktur Pendukung Obyek wisata
● Penataan Bangunan dan Kawasan
● ● Pembangunan Jalan dan Jembatan
● Pengembangan Destinasi Pariwisata
● Pengembangan Sarana/Prasarana dan Transportasi Pendukung Industri Wisata
● Pengembangan Transportasi Udara, Pembangunan jalan menuju kawasan wisata
2. Perdagangan, Hotel & Restoran (17,19%)
2. Perdagangan, Hotel & Restoran (24,52%)
● Villa & Resort Pengembangan Fasilitas Hotel Villa dan Resort yang mendukung kepariwisataan
● Pembangunan Fasilitas Hotel Villa dan Resort yang ramah lingkungan
● Penataan Bangunan dan Kawasan (pasar, hotel dan restoran)
● Pembangunan Jalan dan Jembatan
92
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Lubuk Linggau 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja Share Terhadap PDRB
1. Pertanian (28,21%) ● Padi, Tanaman Hortikultura dan Ikan Air Tawar
● Pengembangan Agrobisnis dan Agrowisata
● Hilirisasi Produk Pertanian (arti luas)
● ProgramPeningkatan Nilai Tambah dan Kualitas Produk Pertanian (arti luas)
● Intensifikasi Pertanian (arti luas)
● Program Peningkatan Kualitas SDM Bidang Pertanian (arti luas)
4. Pertambangan dan Penggalian (6,00 %)
● Galian C ● Penggalian Mineral berwawasan lingkungan
● Good Mining Practice
● Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan (Galian C)
3. Bangunan (7,25%) 5. Bangunan (7,58 %) 2. Bangunan (20,10%)
● Konstruksi ● Pembinaan Jasa Konstruksi
● Peningkatan dan Pemeliharaan Infrastruktur Perkotaan
● Program Peningkatan Kualitas Infrastruktur Perkotaan
5. Industri Pengolahan (8,82%)
● Industri Berbahan Baku Produk Unggulan Lokal
● Peningkatan Nilai Tambah Produk Unggulan Lokal
● Peningkatan Kualitas IKM
● Program Pembinaan Industri Kecil Berbasis UMKM dan Koperasi
● Mempermudah bantuan permodalan bagi IKM
● Program Kerjasama Pemkot dengan Lembaga Keuangan
93
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kota Lubuk Linggau 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1. Angkutan dan Komunikasi (8,44%)
4. Angkutan dan Komunikasi (7,95 %)
1. Perdagangan, Hotel dan Restoran (26,49%)
● Air Terjun Temam, Bukit Sulap, Watervang, Kuliner Lokal, Kerajinan Lokal
● Pengembangan Pariwisata Berbasis Ecotourism, Sporttourism dan MICE
● Penataan dan pengembangan tempat wisata
● Program Pengembangan Pariwisata Berbasis Ecotourism, Sporttourism dan MICE
2. Jasa-jasa (7,29%) 2. Jasa-jasa (24,85%)
3. Jasa-jasa (16,20%) ● Mengupayakan Lubuk Linggau sebagai Host Event berskala Nasional dan Internasional (olahraga, MICE dan lain-lain)
· Program Cyber City
5. Perdagangan, Hotel dan Restoran (5,90%)
3. Perdagangan, Hotel dan Restoran (23,50%)
4. Keuangan, Asuransi dan Perusahaan (11,79%)
● Peningkatan Kapasitas SDM Kepariwisataan
● Pengembangan kerjasama swasta dan pemerintah (BOT dan sebagainya)
94
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten PALI 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1. Pertambangan dan Penggalian (73,33%)
● Minyak Bumi
6. Pertanian (7,05%) 1. Pertanian (25,65%) 2. Pertanian (11,66%) ● Karet ● Revitalisasi Pertanian
● Penyediaan benih bibit unggul
● Program Pembangunan Pertanian
● Sawit ● Penyediaan akses permodalan
● Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pertanian
● Pengendalian Hama Penyakit
● Program Proteksi Tanaman Perkebunan
● Peningkatan kapasitas penyuluh pertanian
● Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian
2. Industri Pengolahan (1,01%)
5. Industri Pengolahan (3,01%)
● Penataan Ruang dan Penyediaan Infrastruktur Dasar serta Permodalan
● Penyediaan Infrastruktur Pelayanan Publik
● Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
● Penyediaan Infrastruktur Sosial
● Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
● Penyediaan Infrastruktur Dasar
● Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
95
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten PALI 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorong Pertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
6. Listrik, Gas dan Air Bersih (7,80%)
● Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
2. Bangunan (11,93%) 4. Bangunan (3,38%) ● Perumahan dan Perkantoran
● Program Pengembangan Kinerja Pengembangan Air Minum dan Air Limbah
1. Pengangkutan dan Komunikasi (11,97%)
3. Perdagangan Hotel dan Restoran (4,54%)
● Restoran/Rumah Makan
● Program Pengembangan jaringan Listrik
3. Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan (11,43%)
● Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
4. Perdagangan Hotel dan Restoran (9,53%)
● Program Perkuatan Permodalan UMKM
5. Jasa-jasa (9,43%)
96
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Muratara 2013-2018…(1)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorongPertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
3. Pertanian (6,65 %) 1. Pertanian (81,37 %)
2. Pertanian (37,00 %) ● Tanaman Pangan ● Peningkatan Ketahanan Pangan
● Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi yang rusak
● Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya
● Karet ● Peningkatan Kualitas dan Nilai Tambah Produk Karet
● Peremajaan Pohon Karet Rakyat
● Program Pengembangan Sentra-sentra Produksi Perkebunan
● Penggunaan Bibit Unggul dan Pupuk Berkualitas
● Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Perkebunan
● Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Karet
● Program Peningkatan Proteksi Karet Rakyat
● Pembentukan Koperasi Unit Desa (KUD) Petani Karet
● Program Peningkatan Kualitas Koperasi
● Pembukaan Akses Jalan ke Lokasi Perkebunan Karet Rakyat
● Program Pembangunan Jalan Usaha Perkebunan
● Pengembangan Hilirisasi Karet
● Program Pengembangan Industri Hilir Karet
● Kelapa Sawit ● Pengembangan Perkebunan Berkelanjutan
● Good Plantation Practice
● Program Pembinaan dan Pengawasan Perkebunan
● Zero Waste Industry
● Program Pengembangan Pengawasan Kelembagaan Usaha Perkebunan
4. Pertambangan dan Penggalian (1,54 %)
4 Pertambangan dan Penggalian (0,92 %)
1 Pertambangan dan Penggalian (38,2 %)
● Minyak, Gas Bumi dan Batubara
● Pengembangan Pertambangan Berkelanjutan dan Partisipatif
● Good Mining Practice
● Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
·
97
Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Muratara 2013-2018…(2)
Sektor Utama
Komoditi Strategi Kebijakan ProgramPendorongPertumbuhan
Penyerap Tenaga Kerja
Share Terhadap PDRB
1. Bangunan (10,81 %)
3. Bangunan (1,14 %)
4. Bangunan (5,5 %) ● Sekolah ● Penataan Ruang dan Penyediaan Infrastruktur Dasar serta Permodalan
● Pembangunan Infrastruktur Pelayanan Publik
● Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
● Rumah Sakit ● Pembangunan Infrastruktur Pelayanan Dasar
● Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
● Pasar ● Pembangunan Infrastruktur Pelayanan Sosial
● Program Pengembangan Kinerja Pengembangan Air Minum dan Air Limbah
● Perkantoran ● Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
● Terminal ● Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemerintahan
● Pertokoan ● Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar
● Program Pengembangan jaringan Listrik
2. Perdagangan, Hotel dan Restoran (7,5%)
2. Perdagangan, Hotel dan Restoran (7,1%)
3. Perdagangan, Hotel dan Restoran (5,7%)
● TNKS ● Penataan dan Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW)
● Penataan dan pengembangan ODTW khususnya Ekowisata
● Program Peningkatan Kapasitas SDM Kepariwisataan
● Goa ● Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
● Air Terjun ● Program Pengembangan Produk Kerajinan Tangan UMKMK
● Danau ● Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
● Arung Jeram● Gunung
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
98
VII
STRATEGI
1. Reorientasi : Penguatan Tugas Pelayanan Melalui Penguatan SDM Aparat Pemerintah Yang Bersih, Berwibawa dan “PEDE” (Professional,
Entrepreneurship, Discipline, Entity) dengan mengoptimalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi
2. Reposisi : • Merubah Paradigma Pemerintah Daerah Dari Pelaksana Menjadi
Perencana, Pelaksana, dan Pembiaya Pembangunan
• Pemda Harus Mampu Mengambil Alih Peran dan Fungsi Pusat di Daerah Secara Bijak dan Bertanggung Jawab
• Pemda Harus Mampu Membangun Jejaring Yang Luas Dengan Seluruh Stakeholder
3. Revitalisasi : Pemda Sebagai Perencana, Pelaksana, dan Pengendali Pembangunan Harus Membuat Peta Jalan (Road Map) Pembangunan.
3R
99
INDIKASI RENCANA PROGRAM
PRIORITAS DAN KERANGKA PENDANAAN
VIII
Terlampir tabel 8 : Rencana Program Prioritas per Misi
100
KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2014-2018
1. Membiayai belanja yang bersifat wajib dan mengikat untuk menjamin
kelangsungan pemenuhan pelayanan dasar masyarakat;
2. Memenuhi secara bertahap alokasi belanja sebesar 20 persen untuk
pembiayaan pendidikan;
3. Membiayai program kegiatan yang menjadi prioritas Sumatera Selatan 5
(lima) tahun ke depan sesuai dengan urusan pemerintahan yang harus
dilaksanakan;
4. Memenuhi standar pelayanan minimal dan operasional;
5. Mengutamakan program-program yang menunjang pertumbuhan
ekonomi, pengurangan pengangguran, pengurangan kemiskinan, dan
pengurangan kesenjangan.
101
102
PROYEKSI BELANJA DAN PENGELUARAN YANG WAJIB DAN MENGIKAT PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2013-2018
No Jenis Belanja Proyeksi (Rp. Milyar)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
A Belanja Tidak langsung 1.026,33 1.412,68 1.426,81 1.441,08 1.455,49 1.470,04
1 Belanja Pegawai 780,57 804,69 812,73 820,86 829,07 837,36
2 Belanja bagi Hasil Kabupaten/Kota
239,57 600,00 606,00 612,06 618,18 624,36
3 Belanja Tidak Terduga 6,19 7,99 8,07 8,15 8,24 8,32
B Belanja Langsung 1.251,83 1.264,35 1.276,99 1.289,76 1.302,66 1.315,69
1 Belanja Pegawai (Tunjangan Kinerja, Beasiswa)
67,89 68,57 69,25 69,95 70,65 71,35
2 Belanja Barang dan Jasa 1.183,94 1.195,78 1.207,74 1.219,82 1.232,01 1.244,33
C Pengeluaran Pembiayaan Daerah
300,59 893,42 902,36 911,38 920,49 1.429,70
1 Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 500
2 Penyertaan Modal 300,59 893,42 902,36 911,38 920,49 929,70
Total (A+B+C) 2.578,75 3.570,45 3.606,16 3.642,22 3.678,64 4.215,43
PROYEKSI KAPASITAS RIIL KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2014-2018
No Jenis Belanja
Proyeksi (Rp. Milyar)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Pendapatan Daerah 6.000,78 7.104,28 8.186,28 9.460,39 11.011,49 12.905,07
2 Pencairan dana cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran (Silpa)
521,33 295,72 200,00 200,00 200,00 200,00
Total Penerimaan 6.522,11 7.400,00 8.386,28 9.660,39 11.211,49 13.105,07
Dikurangi
4 Belanja dan pengeluaran pembangunan yang wajib dan mengikat
300,59 893,42 902,36 911,38 920,49 929,70
Kapasitas riil keuangan daerah 6.221,52 6.508,58 7.483,92 8.749,01 10.291,00 12.175,37
103
TAHAPAN PEMBANGUNAN DAN PENETAPAN INDIKAT0R KINERJA
IX
104
TAHAP PEMBANGUNAN 20149.1 Tahap Konsolidasi: Penegasan Komitmen (2014)
Tahap pembangunan 2014 merupakan tahap pembangunan untuk menjaga, meneruskan danmelanjutkan capaian RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2008-2013. Tahap pembangunan2014 terutama diarahkan tercapainya hal-hal berikut:
1. Meningkatnya mutu sumber daya manusia dengan memperluas akses pelayanan pendidikandan kesehatan;
2. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat, pengurangan kemiskinan, dan perluasanlapangan kerja;
3. Terjadinya prasarana dasar seperti jalan, air bersih dan permukiman;
4. Terbangunnya infrastruktur strategis terutama pelabuhan, jalan dan jaringan infrastrukturpendukung pengambangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Api-api;
5. Terbangunnya infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan,kelautan dan perikanan, serta pariwisata;
6. Berkembangnya industri pengolahan (hilirisasi) hasil pertanian kehutanan, perkebunan,peternakan, kelautan dan perikanan, dan pertambangan sebagai utama peningkatan nilaitambah, pencapatan masyarakat dan pendapatan daerah;
7. Tertatanya kawasan pertambangan dan pengelolaan hasil tambang;
8. Tertatanya dan berkembangnya tempat-tempat wisata daerah;
9. Berkembangnya pusat-pusat inovasi dan pengembangan daerah;
10.Terbangunnya perencanaan dan penganggaran berbasis sistem informasi (e-planning and e-budgeting). 105
TAHAP PEMBANGUNAN 20159.1.2 Tahap Penguatan: Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah IndustriPengolahan Hasil Pertanian, Pertambangan dan Pariwisata (2015)
Tahap pembangunan 2015 merupakan tahapan untuk mendorong transformasi ProvinsiSumatera Selatan melalui peningkatan peran industri pengolahan (hilirisasi) hasil pertaniandan pertambangan di Provinsi Sumatera Selatan. Tahap pembangunan 2015 terutamadiarahkan untuk mendukung tercapainya hal-hal berikut:
1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang cepat, tepat, murah dan tidak berbelit-belit;
2. Meningkatnya mutu layanan pendidikan dan kesehatan;
3. Meningkatnya efektivitas penanggulangan kemiskinan dengan memperkuat sinergiantarSKPD, antara SKPD Provinsi dengan SKPD Kabupaten/Kota dan antara PemerintahProvinsi Sumatera Selatan dengan Pemerintah, serta kerjasama Pemerintah ProvinsiSumatera Selatan dengan swasta;
4. Meningkatnya produktivitas, nilai tambah dan pendapatan industri pengolahan (hilirisasi)hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan dan perikanan;
5. Terbangunnya infrastruktur strategis pendukung KEK Tanjung Api-api;
6. Terbangunnya prasarana pendukung pengembangan pariwisata;
7. Berkembangnya usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) terutama denganmeningkatnya akses permodalan, manajamen usaha, teknologi produksi, informasi danpemasaran;
8. Berkembangnya pola kemitraan dan kerjasama investasi antara Pemerintah Provinsi,masyarakat dan swasta;
9. Tertatanya proses inovasi teknologi berbasis Sistem Inovasi Daerah (SIDa).106
TAHAP PEMBANGUNAN 2016
9.1.3 Tahap Percepatan: Percepatan Pembangunan Infrastruktur (2016)
Tahap pembangunan 2016 menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur strategis terutamapembangunan jalan, pelabuhan, jaringan infrastruktur lainnya untuk mendukung kawasan ekonomi khusus(KEK) Tanjung Api-api); pemantapan hilirisasi industri pengolah hasil dan pertanian dan pertambangan;pengembangan pariwisata berstandar internasional. Tahap pembangunan 2016 terutama diarahkan untukmendukung tercapainya hal-hal berikut:
(1) Meningkatnya mutu sumber daya manusia;
(2) Meningkatnya efisiensi dan efektivitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan;
(3) Terbangunnya infrastruktur strategis terutama pembangunan pelabuhan, jalan dan jaringan infrastrukturpendukung pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Api-api
(4) Terbangunnya infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, kelautandan perikanan, serta pariwisata;
(5) Meningkatnya produksi, produktivitas, nilai tambah dan pendapatan dari kegiatan pertanian,perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata;
(6) Meningkatnya produktivitas, nilai tambah dan pendapatan industri pengolah hasil pertanian danpertambangan;
(7) Berkembangnya usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) terutama dari meningkatnyaakses permodalan, manajamen usaha, teknologi produksi, informasi dan pemasaran;
(8) Berkembangnya pusat-pusat inovasi dan bisnis inovatif dalam menghasilkan keunggulan daerah;
(9) Meningkatnya kerjasama riset unggulan. 107
TAHAP PEMBANGUNAN 20179.1.4 Tahap Pemantapan: Percepatan dan Perluasan Hilirisasi Industri, dan Pengembangan
Pariwisata berstandar Internasional (2017)
Tahap pembangunan 2017 merupakan percepatan (akselerasi) dan perluasan hilirisasi industri pengolahanhasil pertanian dan pertambangan dengan didukung oleh pemantapan kawasan ekonomi khusus TanjungApi-api, pemanfaatan hasil ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi; dan peningkatan kapasitas usahamikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK); dan pengembangan pariwisata berstandar internasional diProvinsi Sumatera Selatan.
Tahap pembangunan 2017 terutama diarahkan untuk mendukung tercapainya hal-hal berikut:
1. Meningkatnya standar pelayanan pendidikan dan kesehatan sesuai standar nasional dan ASEAN;
2. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan;
3. Terbangunnya dan tertatanya jaringan infrastruktur strategis pendukung kawasan ekonomi khusus(KEK) Tanjung Api-api;
4. Terbangunnya dan tertatanya infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, perkebunan,peternakan, kelautan dan perikanan, serta infrastruktur pariwisata;
5. Meningkatnya produksi, produktivitas dan nilai tambah sektor pertanian, perkebunan, serta kelautandan perikanan;
6. Berkembangnya kawasan/klaster industri sebagai simpul industri pengolahan berbasis pertanian danpertambangan;
7. Berkembangnya usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) terutama dari meningkatnyaakses permodalan, manajamen usaha, teknologi produksi, informasi dan pemasaran;
8. Meningkatnya mutu jasa pariwisata sesuai dengan standar nasional dan ASEAN;
9. Meningkatnya nilai tambah dan perdagangan komoditas unggulan dari hasil pengembangan pusat-pusatinovasi;
10. Berkembangnya kerjasama riset unggulan sesuai standar nasional dan ASEAN.108
TAHAP PEMBANGUNAN 2018
9.1.5 Tahap Perwujudan: Sumatera Selatan Sejahtera, Lebih Maju dan BerdayaSaing Internasional (2018)
Tahap pembangunan 2016 merupakan tahapan untuk mewujudkan Provinsi SumateraSelatan yang Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing Internasional yang berkelanjutan. Padatahap pembangunan ini Provinsi Sumatera Selatan diharapkan menjadi salah satu pusatpendidikan dan kesehatan, pusat agribinsis dan agroindustri, dan pusat pariwisata yangmaju dan berkembang di ASEAN. Tahap pembangunan 2018 terutama diarahkan untukmendukung tercapainya hal-hal berikut:
1. Meningkatnya standar pelayanan pendidikan dan kesehatan sesuai standar nasional danASEAN;
2. Tercapainya target pengurangan kemiskinan dan pengangguran;
3. Berkembangnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api sebagaikawasan/klaster dan simpul industri pengolahan berbasis pertanian dan pertambangan;dan perdagangan internasional;
4. Tercapainya kemandirian pangan daerah;
5. Terbangunnya industri olahraga dan jasa parwisata yang bermutu sesuai dengan standarinternasional;
6. Berkembangnya pusat inovasi dan technopark sesuai standar nasional dan ASEAN.
109
Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1. Ogan Komering Ulu 7,31 7,32 7,32 7,33 7,33 7,342. Ogan Komering Ilir 6,57 6,58 6,58 6,59 6,59 6,603. Muara Enim 5,42 5,44 5,44 5,46 5,46 5,504. Lahat 6,09 6,09 6,10 6,20 6,20 6,405. Musi Rawas 5,59 5,61 5,61 5,63 5,63 5,666. Musi Banyuasin 3,31 3,31 3,33 3,33 3,33 3,357. Banyuasin 6,25 6,26 6,27 6,28 6,30 6,328. OKU Selatan 7,31 7,33 7,34 7,35 7,37 7,409. OKU Timur 7,18 7,19 7,20 7,21 7,23 7,3010. Ogan Ilir 7,00 7,15 7,19 7,22 7,24 7,2711. Empat Lawang 6,22 6,24 6,26 6,34 6,39 6,4512. Palembang 8,70 8,73 8,76 8,81 8,89 9,0113. Prabumulih 5,70 5,72 5,75 5,77 5,80 5,9014. Pagaralam 6,35 6,36 6,36 6,38 6,40 6,4115. Lubuk Linggau 6,54 6,55 6,58 6,60 6,62 6,6416. Penukal Abab Lematang Ilir17. Musi Rawas Utara
Sumatera Selatan 6,00 6,00 6,00 6,25 6,50 7,00
TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013–2018
110
TARGET PENURUNAN KEMISKINAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013–2018
Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1. Ogan Komering Ulu 11,19 10,83 10,56 10,29 10,03 9,782. Ogan Komering Ilir 14,53 13,81 13,07 12,37 11,71 11,083. Muara Enim 13,21 12,89 12,52 12,15 11,80 11,464. Lahat 17,45 16,86 16,29 15,74 15,20 14,685. Musi Rawas 17,67 17,20 16,71 16,24 15,78 15,336. Musi Banyuasin 18,29 17,82 17,45 17,09 16,73 16,387. Banyuasin 11,27 10,84 10,39 9,95 9,53 9,138. OKU Selatan 10,49 10,14 9,65 9,19 8,75 8,339. OKU Timur 8,98 8,71 8,46 8,21 7,98 7,7510. Ogan Ilir 12,79 12,26 11,74 11,25 10,77 10,3211. Empat Lawang 13,36 13,10 12,63 12,17 11,72 11,3012. Palembang 13,59 13,06 12,44 11,84 11,27 10,7313. Prabumulih 11,71 11,30 10,90 10,52 10,15 9,7914. Pagaralam 9,00 8,59 8,17 7,78 7,41 7,0515. Lubuk Linggau 13,88 13,64 13,36 13,08 12,81 12,5516. Penukal Abab Lematang Ilir17. Musi Rawas Utara
Sumatera Selatan 13,66 13,37 13,24 12,75 12,27 11,78
111
TARGET PENGURANGAN PENGANGGURANKABUPATEN/KOTA TAHUN 2013–2018
Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1. Ogan Komering Ulu 5,40 5,01 4,61 4,21 3,80 3,392. Ogan Komering Ilir 10,95 8,37 8,74 8,52 8,25 7,943. Muara Enim 4,59 4,17 3,87 3,37 2,78 2,104. Lahat 4,46 4,20 4,14 3,98 3,72 3,415. Musi Rawas 1,78 1,84 1,92 1,85 1,79 1,536. Musi Banyuasin 6,39 5,97 5,37 4,81 4,15 3,477. Banyuasin 5,17 5,13 5,02 4,85 4,57 4,248. OKU Selatan 2,80 2,79 2,69 2,50 2,22 1,939. OKU Timur 2,62 2,64 2,45 2,29 2,08 1,8210. Ogan Ilir 5,86 5,40 4,89 4,33 3,81 3,0911. Empat Lawang 2,87 2,85 2,83 2,78 2,68 2,5412. Palembang 10,06 10,02 9,75 9,53 9,25 8,9313. Prabumulih 8,83 8,62 8,15 7,72 7,22 6,6714. Pagaralam 3,91 4,03 3,97 3,95 3,87 3,7615. Lubuk Linggau 6,85 6,34 5,47 4,66 4,75 4,6616. Penukal Abab Lematang Ilir17. Musi Rawas Utara
Sumatera Selatan 5,49 4,86 4,27 3,63 2,92 2,06
112
TARGET PENINGKATAN IPM KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013–2018
Kabupaten/Kota 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1. Ogan Komering Ulu 74,01 74,32 74,64 74,95 75,26 75,58 2. Ogan Komering Ilir 71,45 71,73 72,00 72,28 72,55 72,83 3. Muara Enim 71,65 71,92 72,19 72,45 72,72 72,99 4. Lahat 72,29 72,64 73,00 73,35 73,70 74,05 5. Musi Rawas 69,01 69,33 69,66 69,98 70,31 70,63 6. Musi Banyuasin 73,15 73,57 73,99 74,41 74,83 75,26 7. Banyuasin 70,70 70,95 71,20 71,46 71,71 71,96 8. OKU Selatan 72,29 72,53 72,77 73,01 73,25 73,50 9. OKU Timur 70,72 71,03 71,34 71,65 71,96 72,27 10. Ogan Ilir 70,52 70,80 71,08 71,37 71,65 71,93 11. Empat Lawang 69,69 69,99 70,29 70,60 70,90 71,20 12. Palembang 77,38 77,67 77,97 78,26 78,55 78,84 13. Prabumulih 75,45 75,80 76,16 76,51 76,86 77,21 14. Pagaralam 74,15 74,44 74,74 75,03 75,33 75,62 15. Lubuk Linggau 71,46 71,73 71,99 72,26 72,53 72,79 16. Penukal Abab Lematang Ilir
17. Musi Rawas Utara
Sumatera Selatan 73,99 74,29 74,60 74,90 75,20 75,51
113
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
X
114
1. Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan periode 2013-2018 dilantik pada bulan 6 November Tahun 2013 dan akan berakhirpada bulan 6 November Tahun 2018. Dengan memperhatikanPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008, Pasal11, ayat (2) bahwa Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan palinglambat 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik.
2. Dalam upaya mengantisipasi kekosongan dokumen RPJMD pada akhirjabatan Gubernur/Wakil Gunernur Provinsi Sumatera Selatan untukmasa bakti 2013-2018 atau setelah Gubernur/Wakil GubernurSumatera Selatan terpilih masa bakti 2018-2023, dan sebelum RPJMD2018-2023 ditetapkan, maka dokumen RPJMD 2013-2018 tetapberlaku sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah yangsah.
3. Dalam upaya mengantisipasi kekosongan dokumen perencanaanjangka menengah pada akhir jabatan Gubernur/Wakil GubernurProvinsi Sumatera Selatan untuk masa bakti 2013-2018, maka denganmengacu Peraturan Daerah Nomor .. Tahun ... tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera SelatanTahun 2005-2025 dapat disusun rancangan program indikatif satutahun ke depan bila diperlukan.
PEDOMAN TRANSISI
115
1. Pelaksanaan RPJMD diarahkan dan dikendalikan langsung oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan;
2. Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Gubernur dibantu oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
3. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan agar melaksanakan program-program dalam RPJMD Tahun 2013-2018dengan sebaik-baiknya;
4. Setiap SKPD, baik yang berbentuk Sekretariat, Badan, Dinas, dan Kantor berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategis SKPD (Renstra-SKPD) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan Program, dan Kegiatan Pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang disusun dengan berpedoman pada RPJMD Tahun 2013-2018;
KAIDAH PELAKSANAAN
116
5. Renstra SKPD dapat digunakan sebagai acuan penyusunan kontrakkinerja antara Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi SumateraSelatan dengan para pimpinan SKPD yang selanjutnya menjadidasar penilaian kinerja para pimpinan SKPD.
6. Setiap Pemerintah Kabupaten/Kota agar mengacu pada RPJMDProvinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 sebagai dasarpenyusunan dokumen rencana, dan melaksanakan program dalamRPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 dengan sebaik-baiknya;
7. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun2013-2018 untuk setiap tahunnya harus dilakukan melaluipenyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) ProvinsiSumatera Selatan;
8. Penyusunan RKPD Provinsi Sumatera Selatan harus dilakukanmelalui proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan(Musrenbang) yang dilaksanakan secara berjenjang, yaitu mulaidari Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, ForumSKPD dan Musrenbang Kabupaten, Musrenbang Nasional.
117
9. RKPD Provinsi Sumatera Selatan harus menjadi acuan bagi setiap
SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD) dan
Rencana Kerja Anggaran-SKPD (RKA-SKPD) yang disusun dengan
pendekatan berbasis kinerja;
10. Renja SKPD yang disusun dengan pendekatan berbasis kinerja
harus menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran SKPD (RKA-SKPD)
11. Dalam hubungannya dengan keuangan daerah, keberadaan RKPD
Provinsi Sumatera Selatan merupakan dasar penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
tahun anggaran berikutnya terutama sebagai rujukan dalam
penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penyusunan
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS);
118
12. Dalam pelaksanaan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-
2018, setiap SKPD perlu memperkuat peran pemangku
kepentingan, dan melakukan sosialisasi baik kepada aparat
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, perguruan tinggi, dunia
usaha dan masyarakat sipil;
13. Dengan mempertimbangkan berbagai hal yang diluar kendali
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan diperkirakan dapat
menghambat pelaksanaan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan, maka
berbagai strategi, arah kebijakan dan program yang telah
dikembangkan dapat ditinjau kembali dan hasilnya harus
dikonsultasikan kepada DPRD Provinsi Sumatera Selatan untuk
mendapatkan pertimbangan lebih lanjut dalam proses
pelaksanaannya.
119
14. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018, pengendalian dan evaluasi
terhadap pelaksanaan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut:
Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Renstra SKPD, Renja SKPD dan RKA-SKPD dilakukan oleh masing-masing Pimpinan SKPD;
Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan menghimpun dan menganalisa hasil pemantauan pelaksanaan Renstra SKPD, Renja SKPD dan RKA-SKPD dari masing-masing Pimpinan SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannya;
Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan menyusun laporan evaluasi pelaksanaan RPJMD dan RKPD, dan menyusun laporan evaluasi kinerja SKPD berdasarkan hasil evaluasi Pimpinan SKPD;
Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf (c) disampaikan kepada Gubernur/Wakil Gubernur sebagai dasar penilaian kinerja SKPD dan sebagai bahan penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya.
120
PENUTUP
XI
121
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 :
• pedoman dan arahan bersama bagi seluruh pemangku
kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di Provinsi Sumatera Selatan yang
terencana, terpadu dan searah dengan pembangunan
nasional selama lima tahun mendatang.
• pendorong gerakan bersama membangun dan
memajukan Provinsi Sumatera Selatan.
PENUTUP
122
Keberhasilan pelaksanaan RPJMD Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2013-2018 ditentukan oleh :
• Dukungan yang solid seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota
dan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan,
• Kerjasama yang kuat antara Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan dengan Pemerintah Pemerintah,
• Komitmen dan dukungan DPRD Provinsi Sumatera
Selatan, serta kerjasama dengan perguruan tinggi dan
masyarakat sipil.
• Kerjasama dan kemitraan dengan pihak swasta.
PENUTUP
123
TERIMA KASIH
124