rancang bangun sistem informasi praktik dokter di klinik …repository.uts.ac.id/162/1/skripsi...
TRANSCRIPT
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRAKTIK
DOKTER DI KLINIK DR. LUCYA AGUNG BERBASIS
WEB
SKRIPSI
OLEH :
AMMATULLAH AISYAH AHMAD
NIM 15.01.071.009
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
2019
Lembar Persetujuan Pembimbing Skripsi
Skripsi ini berjudul:
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRAKTIK DOKTER
DI KLINIK DR. LUCYA AGUNG BERBASIS WEB
Disusun oleh:
Ammatullah Aisyah Ahmad
NIM 15.01.071.009
Telah diperiksa dan disetujui
untuk diuji Sumbawa, 22 Juli 2019
Pembimbing I : Rodianto, M. Kom. NIDN. 080807810 ...........................
Pembimbing II : Sari Noviana, M. Si.
NIDN. 0811118503 ..........................
Mengetahui,
Ketua Program Studi Informatika,
Rodianto, M.Kom
NIDN. 0808078101
Lembar Pengesahan Penguji Skripsi
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRAKTIK DOKTER DI
KLINIK DR. LUCYA AGUNG BERBASIS WEB
Disusun Oleh:
Ammatullah Aisyah Ahmad
NIM 15.01.071.009
Telah Dipertahankan di depan Penguji Skripsi
Tanggal 25 Juli 2019
Susunan Dewan Penguji
Ketua : Eri Sasmita Susanto, M.Kom.
NIP. 199205042019021313 ...........................
Anggota : Fahri Hamdani, M.Pd
NIDN.0813118701 ............................
Anggota : Rodianto, M.Kom.
NIDN. 0808078101 ...........................
Mengetahui
Ketua Program Studi Informatika
Rodianto, M. Kom.
NIP: 198205212014012029
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik
Muhamad Hidayat, S.T M.T.
NIP: 197109032016051156
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Ammatullah Aisyah Ahmad
NIM : 15.01.071.009
Program Studi : Informatika
Fakultas : Teknik
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar
tulisan saya, kecuali kutipan atau ringkasan yang semuanya telah saya jelasskan
sumbernya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini
adalah hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
sesuai dengan aturan yang berlaku
Sumbawa, 19 Juli 2019
Yang membuat pernyataan,
Ammatullah Aisyah Ahmad
i
ABSTRAK
Ahmad, Ammatullah Aisyah. 2015. Rancang Bangun Sistem Informasi Praktik Dokter
di Klinik dr. Lucya Agung Berbasis Web. Skripsi, Program Studi Informatika,
Fakultas Teknik, UniversitasTeknologii sumbawa. Pembimbing. (I) Rodianto,
M. Kom, (II) Sari Noviana, M. Si.
Klinik merupakan lembaga kesehatan tempat orang berobat atau memperoleh
nasihat medis. Klinik dr. Lucya Agung adalah salah satu klinik swasta yang berada di
Kota Cirebon, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk membantu mengembangkan
sistem informasi dalam pengelolaan data pasien sehingga memudahkan klinik dr.
Lucya Agung dalam mengelola data pemeriksaan pasien. Memberikan fasilitas yang
mempermudah petugas administrasi dan dokter dalam proses regiatrasi pasien, proses
rekapitulasi data pasien, srta proses pembuatan laporan pemeriksaan pasien pada klinik
tersebut.
Penelitian ini bertujuan membangun sebuah sistem informasi yang berbasis
web, sistem informasi praktik dokter pada klinik dr. Lucya Agung. Sistem ini
dikembangkan menggunakan bahas apemrograman PHP dengan menggunakan MySql
sebagai database dan Codeigniter untuk pembuatan user interface. Metode
pengembangan perangkat lunak menggunakan prototype model. Metode perancangan
perangkat lunak yang digunakan adalahUnified Modelling Language (UML).
Pengujian perangkat lunak dilakukan menggunakan metode black-box. Instrumen
ii
teknik pengumpulan data pada penelitian menggunakan observasi, wawancara,
dokumentasi dan studi pustaka.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah sistem informasi praktik dokter berbasis
web yang berguna untuk membantu pengolahan data pemeriksaan pasien kllinik dr.
Lucya Agung.
Kata Kunci: Sistem informasi, praktik dokter, web, prototype, UML.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang atas karunia dan kasih
sayang-Nya lah penulis dapat menulis skripsi ini dengan judul “Rancang Bangun
Sistem Informasi Praktik Dokter di Klinik dr. Lucya Agung, MARS Berbasis Web”.
Skripsi ini disusun guna melengkapi salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan
program strata satu (S1) bagi mahasiswa program studi informatika. Dalam proses
penyusunan skripsi ini, penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dalam bentuk moril maupun materil
dari berbagai pihak, antara lain:
1. Bapak Andi Tirta, M. Sc., selaku rektor Universitas Teknologi Sumbawa.
2. Bapak Rodianto, M. Kom., selaku ketua program studi informatika
sekaligus dosen pembimbing I atas arahan dan bimbingannya dari mulai
proses hingga selesainya skripsi ini.
3. Ibu Sari Noviana, M. Si. sebagai pembimbing II atas arahan serta
bimbingannya dari mulai proses hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Ibu Nurlaily, S. Kom., atas arahan, bimbingan, serta bantuannya dari mulai
proses hingga terselesaikannya skripsi ini.
5. Kepada dr. Lucya Agung, MARS beserta pihak klinik yang telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian di klinik
dr. Lucya Agung, MARS.
iv
6. Kepada kedua orangtua tercinta penulis atas segala bentuk dukungan baik
moril maupun materil, serta dukungan dan semangat atas kegiatan yang
penulis lakukan.
7. Teman-teman kontrakan penulis atas semangat yang diberikan kepada
penulis, khususnya pada Syahidah Karimah yang telah bersedia
meminjamkan laptop pada penulis selama laptop milik penulis rusak.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan, mahasiswa informatika 2015,
terkhusus Hanifah Faras, Irwan Sakti, dan Dimas Pratama atas segala
bantuan dan semangat yang diberikan pada penulis.
Ucapan terimakasih penulis haturkan atas segala dukungan dan bimbingan serta
kerjasama yang baik yang telah diberikan selama proses penyusunan proposal skripsi
ini. Penulis sepenuhnya menyadari masih banyak kekurangan dan sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya, kritik dan saran dari semua pihak sangatpenulis
harapkan demi sempurnanya laporan skripsi ini.
Sumbawa, 26 Maret 2019
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN LOGO
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
ABSTRAK .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4
1.5.1 Manfaat teoritis ....................................................................................... 4
1.5.2 Manfaat Praktis ....................................................................................... 4
1.6 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 7
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 7
2.2 Dasar Teori ..................................................................................................... 9
vi
2.2.1 Rancang Bangun ................................................................................... 10
2.2.2 Sistem Informasi ................................................................................... 10
2.2.3 Praktik Dokter ....................................................................................... 13
2.2.4 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ............................................. 14
2.2.5 Unified Modeling Language (UML) ..................................................... 20
2.2.6 Entity Relatioship Diagram (ERD) ....................................................... 26
2.2.7 Database ............................................................................................... 27
2.2.8 Pengujian Sistem ................................................................................... 28
2.2.9 PHP ....................................................................................................... 29
2.2.10 MySQL .................................................................................................. 30
2.2.11 Sublime Text ......................................................................................... 31
2.2.12 XAMPP ................................................................................................. 31
2.2.13 CodeIgniter ........................................................................................... 33
2.2.14 Web ....................................................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 35
3.1 Metode Penelitian ......................................................................................... 35
3.1.1 Metode pengumpulan data .................................................................... 36
3.1.2 Metode pengembangan perangkat lunak ............................................... 37
3.2 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................................ 39
3.2.1 Analisis Kebutuhan Perangkat ............................................................. 39
3.2.2 Analisisi Kebutuhan Data ..................................................................... 41
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 42
3.3.1 Waktu penelitian ................................................................................... 42
3.3.2 Tempat penelitian .................................................................................. 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 43
4.1 Analisis Sistem ............................................................................................. 43
4.1.1 Analisis Sistem yang Berjalan .............................................................. 43
4.1.2 Sistem yang Diusulkan .......................................................................... 45
vii
4.2 Perancangan Sistem ...................................................................................... 47
4.2.1 Unified Modeling Language (UML) ..................................................... 48
4.2.2 Rancangan Database ............................................................................. 72
4.2.3 User Interface........................................................................................ 81
4.3 Implementasi dan Pengujian....................................................................... 106
4.3.1 Login ................................................................................................... 107
4.3.2 Home ................................................................................................... 109
4.3.3 Profil .................................................................................................... 109
4.3.4 Laporan ............................................................................................... 112
4.3.5 Data Pengguna .................................................................................... 116
4.3.6 Antrian................................................................................................. 119
4.3.7 Menu Dokter ....................................................................................... 119
4.3.8 Master Data ......................................................................................... 123
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 136
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 136
5.2 Saran ........................................................................................................... 136
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 138
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................. 171
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Metode Prototypig .................................................................................. 15
Gambar 3. 1 Alur Penelitian........................................................................................ 35
Gambar 4. 1 Flowmap sistem berjalan ....................................................................... 44
Gambar 4. 2 Flowmap sistem usulan ......................................................................... 46
Gambar 4. 3 Use case diagram .................................................................................. 49
Gambar 4.4 Activity diagram login ............................................................................. 51
Gambar 4.5 activity diagram registrasi ....................................................................... 52
Gambar 4. 6 Activity diagram data pengguna ............................................................ 53
Gambar 4. 7 Activity diagram edit profil ................................................................... 54
Gambar 4. 8 Activity diagram history pasien ............................................................. 55
Gambar 4. 9 Activity diagram antrian pasien ............................................................. 56
Gambar 4. 10 Activity diagram periksa pasien .......................................................... 57
Gambar 4. 11 Activity diagram laporan ..................................................................... 58
Gambar 4. 12 Activity iagram master data ................................................................. 59
Gambar 4. 13 Sequence diagram login ...................................................................... 61
Gambar 4. 14 sequence diagram registrasi ................................................................ 62
Gambar 4. 15 sequnce diagram data pengguna ......................................................... 63
Gambar 4. 16 sequence diagram profi ....................................................................... 64
Gambar 4. 17 sequence diagram history pasien ........................................................ 65
Gambar 4. 18 sequence diagram antrian pasien ........................................................ 66
Gambar 4. 19 sequence diagram periksa pasien ........................................................ 67
Gambar 4. 20 sequence diagram laporan ................................................................... 68
Gambar 4. 21 sequence diagram master data ............................................................ 69
Gambar 4. 22 class diagram ...................................................................................... 71
Gambar 4. 23 ERD ..................................................................................................... 73
Gambar 4. 24 Perancangan login ............................................................................... 82
ix
Gambar 4. 25 Perancangan home ............................................................................... 83
Gambar 4. 26 Perancangan tambah pasien ................................................................ 84
Gambar 4. 27 Perancangan registrasi ......................................................................... 85
Gambar 4. 28 Perancangan data pengguna ................................................................ 86
Gambar 4. 29 Perancangan tambah pengguna ........................................................... 87
Gambar 4. 30 Perancangan edit pengguna ................................................................. 88
Gambar 4. 31 Perancanngan disable pengguna ......................................................... 89
Gambar 4. 32 Perancangan hapus pengguna.............................................................. 90
Gambar 4. 33 Perncangan edit profil ......................................................................... 91
Gambar 4. 34 Perancangan history pasien ................................................................. 92
Gambar 4.35 Perancangan detail history pasien ......................................................... 93
Gambar 4. 36 Perancangan cetak data ....................................................................... 94
Gambar 4. 37 Perancangan antrian pasien ................................................................. 95
Gambar 4. 38 Perancangan periksa pasien ................................................................. 96
Gambar 4. 39 Perancangan laporan pemeriksaan ...................................................... 97
Gambar 4.40 Perancangan laporan per periode .......................................................... 98
Gambar 4. 41 Perancangan output laporan pasien perperiode print preview ........... 99
Gambar 4. 42 Perancangan output laporan pasien per periode bentuk ...................... 99
Gambar 4. 43 Perancangan output laporan pasien keseluruhan ............................... 100
Gambar 4. 44 Perancangan master data ................................................................... 101
Gambar 4. 45 Perancangan master data tindakan .................................................... 102
Gambar 4. 46 Perancangan edit master data tindakan ............................................. 103
Gambar 4. 47 Perancangan hapus master data tindakan .......................................... 104
Gambar 4. 48 Perancangan master data diagnosa .................................................... 105
Gambar 4. 49 Perancanngan edit master data diagnosa ........................................... 105
Gambar 4. 50 Perancangan hapus master data diagnosa.......................................... 106
Gambar 4. 51 Antarmuka login ................................................................................ 107
Gambar 4.52 Antarmuka home ................................................................................. 109
Gambar 4. 53 Antarmuka edit profil ........................................................................ 110
x
Gambar 4. 54 Antarmuka laporan pasien per periode.............................................. 112
Gambar 4. 55 Antarmuka laporan pasien keseluruhan ............................................ 114
Gambar 4. 56 Antarmuka laporan history pemeriksaan pasien ............................... 114
Gambar 4. 57 Antarmuka data pengguna ................................................................. 116
Gambar 4. 58 Antarmuka tambah pengguna............................................................ 117
Gambar 4. 59 Antarmuka antrian ............................................................................. 119
Gambar 4. 60 Antarmuka history pasien.................................................................. 120
Gambar 4. 61 Antarmuka antrian pasien dari menu dokter ..................................... 121
Gambar 4. 62 Antarmuka periksa pasien ................................................................. 121
Gambar 4. 63 Antarmuka master data pasien .......................................................... 123
Gambar 4. 64 Antarmuka tambah pasien ................................................................. 124
Gambar 4. 65 Antramuka edit pasien ....................................................................... 125
Gambar 4. 66 Antarmuka hapus pasien ................................................................... 126
Gambar 4. 67 Antarmuka registrasi pasien .............................................................. 126
Gambar 4. 68 Antarmuka master data diagnosa ...................................................... 129
Gambar 4. 69 Antarmuka edit diagnosa ................................................................... 129
Gambar 4. 70 Antarmuka hapus diagnosa ............................................................... 130
Gambar 4. 71 Antarmuka master data tindakan ....................................................... 132
Gambar 4. 72 Antarmuka edit tindakan ................................................................... 133
Gambar 4. 73 Antarmuka hapus data tindakan ........................................................ 133
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbandingan Penelitian Terdahulu ............................................................. 8
Tabel 2. 2 Perbandingan Metode Pengembangan Perangkat Lunak ........................... 16
Tabel 2. 3 Simbol Diagram Use Case ......................................................................... 21
Tabel 2. 4 Simbol Diagram Aktivitas ......................................................................... 23
Tabel 2. 5 imbol Diagram Sekuen............................................................................... 25
Tabel 2. 6 Simbol ERD .............................................................................................. 27
Tabel 3. 1 Kebutuhan Perangkat Keras ....................................................................... 40
Tabel 3. 2 Kebutuhan Perangkat Lunak ...................................................................... 40
Tabel 4. 1 Tabel users ................................................................................................. 74
Tabel 4. 2 Tabel registrasi ........................................................................................... 75
Tabel 4. 3 Tabel Pasien ............................................................................................... 77
Tabel 4. 4 Tabel master_diagnosa ............................................................................... 78
Tabel 4. 5 Tabel diagnosa ........................................................................................... 78
Tabel 4. 6 Tabel tindakan ............................................................................................ 79
Tabel 4. 7 Tabel master_tindakan ............................................................................... 80
Tabel 4. 8 Tabel terapi ................................................................................................ 81
Tabel 4. 9 Tabel pengujian login............................................................................... 107
Tabel 4. 10 Tabel pengujian edit profil ..................................................................... 110
Tabel 4. 11 Tabel pengujian laporan per periode ...................................................... 112
Tabel 4. 12 Pengujian laporan history pemeriksaan pasien ...................................... 115
Tabel 4. 13 Pengujian tambah pengguna .................................................................. 117
Tabel 4. 14 Pengujian tambah diagnosa .................................................................... 122
Tabel 4. 15 Pengujian master data pasien ................................................................. 127
Tabel 4. 16 Pengujian master data diagnosa ............................................................. 130
Tabel 4. 17 Pengujian master data tindakan.............................................................. 134
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Wawancara pengambilan data..............................................................143
Lampiran 2. Bukti penelitian.....................................................................................145
Lampiran 3. Bukti Fisik data pasien..........................................................................146
Lampiran 4. Dokumentasi klinik dr. Lucya Agung...................................................169
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini manusia tidak dapat dijauhkan dari teknologi untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya serta mendukung setiap kegiatan dan aktifitasnya. Hal tersebut
merupakan bukti bahwa teknologi telah jauh berkembang. Pesatnya perkembangan
teknologi juga ditandai dengan penggunaannya yang telah merambah berbagai
aspek kehidupan. Salah satu yang menerapkan teknologi adalah dunia kesehatan,
selain alat-alat kesehatan yang menunjang, penggunaan sistem informasi dan
pendataan terkomputerisasi juga mulai diterapkan. Sistem tersebut meliputi sistem
antrian dokter, sistem pelayanan, dan lain sebagainya. Sistem tersebut yang telah
melibatkan teknologi akan menunjang keberlangsungan kegiatan yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan dengan lebih canggih, mudah, dan rapi.
Sistem seperti ini akan lebih banyak dibutuhkan di klinik praktik dokter swasta
perorangan, dimana kebanyakan pengelolaan sistemnya masih bersifat manual,
sehingga pembuatan sistem informasi secara komputerisasi dibutuhkan guna
membantu meningkatkan kualitas layanan pada pasien dan mempermudah
pendataan.
Klinik praktik dr. Lucya, MARS adalah slah satu klinik dokter swasta yang
berada di Cirebon, Jawa Barat. Klinik ini sudah berdiri selama 4 tahun. Klinik yang
masih berusia muda ini hanya memiliki dua pegawai, yaitu satu orang petugas dan
2
satu orang dokter. Sistem yang digunakan maih menggunakan sistem manual baik
pendataan maupun pelayanan pasien. Hal tersebut membuat klinik ni mengalami
ketertinggalan terhadap kemajuan teknologi. Adapun sistem yang diterapkan dalam
pelayanan pasien adalah petugas mencatat secara manual setiap pasien yang datang
berobat dan hal ini kerap kali dilakukan oleh dokter Lucya sendiri, kemudian pasien
menunggu antrian untuk diperiksa. Demikian juga dengan sistem pendataan,
dimana dalam membuat laporan petugas memasukkan data ke dalam spreadsheet
microsoft excel satu demi satu sesuai dengan data yang terdapat pada buku data
pasien, hal ini memakan waktu yang cukup lama dan tidak efisien serta dapat
menyebabkan terjadinya redudansi data atau data ganda yang disebabkan oleh
human error.
Oleh karena hal tersebut, dalam penelitian ini penulis hendak membangun
sebuah sistem yang terkomputerisasi, yaitu “Rancang Bangun Sistem Informasi
Praktik Dokter di Klinik dr. Lucya agung, MARS Berbasis Web” yang mana dalam
sistem ini dapat mengelola data-data pasien. Sistem ini memberikan output berupa
laporan data riwayat periksa pasien, sehingga memudahkan petugas dalam
pendataan dan membuat laporan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat
diidentifikasi masalahnya sebagai berikut :
3
1) Sistem pendataan dan pelayanan pasien di klinik dr. Lucya Agung, MARS
masih dilakukan secara manual.
2) Sumber daya manusia yang minim sehingga kesulitan dalam melakukan
pendataan pasien dan membuat pelaporannya.
3) Terjadi kesalahan pada saat pembuatan laporan yang diakibatkan oleh human
error.
Dengan demikian, dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu bagaimana
merancang dan membangun sebuah sistem informasi praktik dokter di klinik dr.
Lucya Agung, MARS berbasis web.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
memberikan batasan masalah agar tidak menyimpang dari permasalahan yang
dimaksud dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, yaitu pada beberapa hal
sebagai berikut:
a. Objek dari penelitian ini dilakukanpada petugas dan dokter yang bekerja di
klinik dr. Lucya Agung, MARS.
b. Sistem informasi praktik dokter yang dapat diolah nantinya adalah pendataan
riwayat periksa pasien berupa proses pelayanan pasien yang mencakup catatan
kesehatan, diagnosa serta tindakan yang dilakukan oleh dokter.
c. Output yang dihasilkan oleh sistem ini adalah informasi riwayat periksa
pasien.
4
d. Pengguna yang mempunyai hak akses pada sistem ini hanya dokter dan
petugas yang bekerja di klinik tersebut.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitumerancang dan membangun sebuah
sistem informasi praktik dokter berbasis web untuk membantu meningkatkan
kualitas pelayanan pemeriksaan pasien, memudahkan petugas klinik dalam
melayani pasien serta membuat laporan baik laporan harian maupun bulanan.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara
parktis sebagai berikut :
1.5.1 Manfaat teoritis
Adapun manfaat teoritis yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian
ini sebagai berikut :
1) Diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran bagi perkembangan
teknologi di dunia kesehatan.
2) Diharapkan mampu menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan sistem informasi praktik dokter.
1.5.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian
ini sebagai berikut :
5
1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan andil untuk pengembangan
sistem informasi praktik dokter.
2) Diharapkan bagi peneliti dapat bermanfaat sebagai bentuk
pengimplementasian ilmu yang telah didapatkan selama dibangku
perkuliahan.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penyampaian materi dikelompokkan ke
dalam beberapa sub bab, hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum serta
memahami isi skripsi tersebut dengan baik. Sistematika penulisan dalam skripsi
ini diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan ini dipaparkan mengenai latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada landasan teori ini berisi uraian teori-teori yang mendasari
pembahasan secara detail baik dari buku, jurnal maupun sumber lain berkaitan
dengan masalah yang diteliti tersebut.
6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian metodologi penelitian ini berisi tentang metode penelitian
yang digunakan berupa metode pengumpulan data dan metode pengembangan
perangkat lunak, alat dan bahan penelitian berupa analisa kebutuhan perangkat
dan kebutuhan data, serta waktu dan tempat penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil pengumpulan kebutuhan sistem
informasi praktik dokter berbasis web untuk dijadikan media pengelolaan data
pemeriksaan pasien pada klinik dr. Lucya Agung.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini memaparkan kesimpulan dan saran guna pengembangan skripsi ini
lebih lanjut.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Rancang bangun sistem informasi praktik dokter baik pelayanan maupun
rekam medik ini telah banyak dilakukan. Beberapa penelitian yang kurang lebih
memiliki keterkaitan atau kesamaan seperti sistem informasi pelayanan praktik
dokter berbasis web ini, antara lain Sistem Informasi Praktek Dokter Berbasis Web
(studi kasus : Program Studi D3 Komputer dan Sistem Informasi Universitas Gajah
Mada Yogyakarta) oleh Pambuka Vita Rhesa Adinegara pada tahun 2015. Penelitian
ini dilakukan di klinik dr. Siti Sundari, Sp.M, M.kes. dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP, tools sublimetext, serta database MySQL, selain itu penelitian
ini dianalisis dan dirancang secara terstruktur menggunakan data flow diagram
(DFD). Dalam penelitian tersebut, pengembangan yang dilakukan mampu
menangani antrian pasien serta pendataan pasien. Dalam sistem tersebut mampu
melakukan proses login, menampilkan jadwal praktik dokter, menampilkan rekap
infromasi berupa riwayat periksa pasien.
Sementara pada sistem informasi Pengolahan Data Pasien Berbasis Web di
Klinik Yadika Tangerang (studi kasus : publikasi jurnal dan penelitian teknik
informatika volume 2 nomor 2) oleh Haryanto dan Aldi Maulana Fimansyah pada
8
April 2018 dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL,
selain itu penelitian ini dianalisis dan dirancang secara terstuktur menggunakan
unified modeling language (UML) dan menggunakan data flow diagram sebagai
pemodelan databasenya.Dalam penelitiannya sistem tersebut mampu membantu
kelancaran proses administrasi dan pendataan pasien. Hal ini disebabkan karena
sistem tersebut mampu melakukan proses login, kemudian admin dan dokter selaku
pemilik hak akses mampu melakukan pengelolaan terhadap data pasien, data
diagnosa pasien, data resep pasien serta data pembayaran pasien, kemudia
merangkum data-data tersebut menjadi sebuah laporan data pasien.
Berdasarkan referensi diatas dapat diambil pedoman yang dibutuhkan dan
dapat diterapkan pada penelitian ini tentang pembangungan sistem informasi
praktik dokter di klinik dr. Lucya Agung. Penelitian-penelitian tersebut membahas
sebuah proses yang sama berupa pengolahan data pasien pada klinik swasta dan hal
yang membedakan adalah fitur-fitur yang diterapkan pada setiap penelitian
tersebut. Perbandingan dengan penelitian-penelitian sebelumnya dapat dilihat pada
tabel 2.1. adapun tabelnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 1 Perbandingan Penelitian Terdahulu
No Penyusun Judul Fitur Development
tools
1 Pambuka Vita
Rhesa
Adinegara(2015)
Sistem
informasi
Praktek Dokter
berbasis web
Login, mengolah
data pasien,
menampilkan
jdwal praktik
dokter,
pengelolaan data
Bahasa
pemrograman
PHP, dan
databaseMySQL
9
antrian pasien,
data riwayat
periksa pasien.
2 Mulyanto dan Adi
Mulyana
Firmansyah (2018)
Sistem
Pengolahan
Data Pasien
Berbasis Web
Pada Klinik
Yadika
Tangerang
Login,
mengakses data
pasien,
mengupdate dta
pasien, mengedit
dan menghapus
data pasien,
mengelola data
kunjungan paien,
mengelola data
pembayaran
pasien.
Bahasa
pemrograman
PHP dan
databaseMySQL.
Dilihat dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya tersebut,
terdapat perbedaan yang mendasar ada pada fitur-fitur yang dibuat. Maka dari itu,
penulis akan merancang dan membangun sebuah sistem informasi praktik dokter di
klinik dr. Lucya Agung yang nantinya mampu membantu kelancaran proses pendataan
pasien di klinik tersebut dengan fitur-fitur seperti login, sistem antrian
terkomputerisasi, pendataan riwayat periksa pasien, pendataan pembayaran pasien
serta rekapitulasi data pasien yang berobat ke klinik tersebut.
2.2 Dasar Teori
Dalam rancang bangun sistem informasi praktik dokter di klinik dr. Lucya
Agung berbasis web ini tersusun dari beberapa teori yang mendasar untuk
mendukung pembuatannya, adapun dasar teori tersebut sebagai berikut :
10
2.2.1 Rancang Bangun
Perancangan atau rancang merupakan serangkaian prosedur untuk
menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa
pemrograman unruk mendeskripsikan dengan detail bgaimana komponen-
komponen sistem diimplementasikan (Pressman, 2010).
Bangun atau pembangunan sistem adalah kegiatan menciptakan baru
mapun mengganti atau memperbaiki sistem yang teah ada baik secara
keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002)
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan rancang bangun merupakan
kegiatan menerjemahkan hasil analisis ke dalam paket perangkat lunak
untuk kemudian menciptakan sistem tersebut atau memperbarui sistem yang
sudah ada.
2.2.2 Sistem Informasi
2.2.2.1. Sistem
Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling
berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-
sama. Secara gariss besar, sebuah sistem informasi terdiri dari tiga
komponen utama. Ketiga komponen tersebut mencakup software,
hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini saling berkaitan satu
sama lain. Software mencakup semua perangkat lunak yang dibangun
dengan bahasa pemrograman tertentu, pustaka, untuk kemudia menjadi
11
sistem operasi agar komputer berjalan dengan baik. Hardware
mencakup semua perangkat keras (motherboard, processor, VGA, dan
lain sebagainya) yang disatukan menjadi sebuah komputer. Dalam
konteks yang luas, ukan hanya sebuah komputer, namun sebuah
jaringan komputer. Brainware mencakup kemampuan otak manusia,
yang mencakup ide, pemikiran, analisis di dalam menciptakan dan
menggabungkan hardware dan software. Penggabungan software dan
hardware inilah (melalui sejumlah prosedur) yang dapat menciptakan
sebuah sistem yang bermanfaat bagi pengguna (Pratama, 2014)
2.2.2.2. Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih
berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa
kini maupun masa yang akan datang (ladjamudin dalam Hermawan, 2016)
Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai
sumber,yang kemudian diolah sehingga memberikn nilai, arti, dan
manfaat. Proses pengelolaan ini memerlukan teknologi. Berbicara
mengenai teknologi memang tidak harus selalu berkaitan dengan
komputer, namun komputer sendiri merupakan salah satu bentuk
teknologi. Pada proses pengolahan data, utuk dapat menghasilkan
informasi, juga dilakukan proses verivikasi secara akurat, spesifik, dan
tepat waktu. Hal ini penting agar informasi dapat memberikan nilai dan
12
pemahaman kepada pengguna. Pengguna dala hal ini mencakup pembaca,
pendengar, penonton, bergantung pada bagaimana cara pengguna tersebut
menikmati sajian infrmsi dan melalui media apa informasi tersebut
disajikan (Pratama, 2014)
Menurut pengertian beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang bernilai
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam setiap pengambilan keputusan.
2.2.2.3. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sejumlah komponen (manusia, komputer,
teknologi informasi, dan prosedur kerka), ada sesuatu yang diproses (data
menjadi informasi) dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau
tujuan (Kadir, 2002).
Sistem informasi merupakan gabungan dari empat bagian utama.
Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software),
perangkat keras (hardware), infrastruktur, dan sumber daya manusia
(SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk
menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi
yang bermanfaat. Di dalamnya juga termasuk proses perencanaan, kontrol,
koordinasi, dan pengambilan keputusan. Sehingga, sebagai sebuah sistem
yang mengolah data menjadi informasi yang akan disajikan dan digunakan
13
oleh pengguna, maka sistem informasi merupakan sebuah sistem yang
kompleks. Bukan hanya komputer saja yang bekerja (beserta software dan
hardware yang ada di dalamnya), namun juga manusia (dengan brainware
yang dimiliki). Manusia (pengguna/aktor) dalam hal ini menggunakan
seluruh ide, pemikiran, perhitungan, untuk dituangkan ke dalam sistem
informasi ang digunakan (Pratama, 2014)
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk
mengolah dan mendistribusikan data sesuai dengan kebutuhan organisasi
sehingga dapat menghasilkan suatu informasi yang berharga baik untuk
organisasi tersebut maupun pihak luar.
2.2.3 Praktik Dokter
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi, praktik adalah pelaksanaan secara
nyata apa yang disebut dalam teori, pelaksanaan pekerjaan (tentang dokter,
pengacara, dan sebagainya). Sedangkan dokter merupakan lulusan pendidikan
kedokteran yang ahli dalam hal penyakit dan pengobatan.
Menurut Pasal 1 ayat (1) UUPK, “praktik kedokteran adalah rangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien dalam melaksanakan upaya
kesehatan”
14
2.2.3.1 Praktik Dokter Mandiri atau Perorangan
Praktik perorangan atau praktik mandiri adalah praktik swasta yang
dilakukan oleh dokter baik umum maupun spesialis. Dokter memiliki tempat
praktik yang diurusnya sendiri, dan biasanya memiliki jam praktik. Adakalanya
dokter dibantu petugas administrasi yang mengatur pasien, kadang juga dibantu
oleh perawat namun ada juga yang benar-benar sendiri memberikan pelayanan,
sehingga dokter tersebut menangani sendiri semua prosedur kesehatan yang
diberikan (Ali, 2006)
2.2.4 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Metode perangkat lunak yang digunakan adalah Prototyping.
Merupakan metode pengembangan perangkat lunak, yang berupa model fisik
kerja sistem, dan berfungsi sebagai versi awal dari sistem. Dengan metode
prototyping ini akan dihasilkan prototype sistem sebagai perantara pengembang
dan pengguna agar dapat berinteraksi dalam proses kegiatan pengembangan
sistem informasi. Agar proses pembuatan prototype ini berhasil dengan baik
adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan ada tahap awal, yaitu pengembang
dan pengguna harus satu pemahaman bahwa prototype dibangun untuk
mendefinisikan kebutuhan awal. Prototype akan dihilangkan atau ditambahkan
pada bagiannya sehingga sesuai dengan perencanaan dan analisis yang
dilakukan pengembang sampai dengan uji coba dilakukan secara simultan
15
seiring dengan proses pengembangan (Ogedebe, 2012). Berikut adalah
gambaran metode prototyping:
Gambar 2. 1 Metode Prototypig
Dan adapun tahapan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi dan pengumpulan data awal. Ini ditujukan untuk menganalisis
kebutuhan sistem, ditempuh dengan cara observasi dan wawancara yang
dalam penelitian ini penulis melakukannya kepada pihak klinik dr. Lucya
Agung, MARS.
b. Perencanaan cepat. Merupakan perencanaan yang dilakukan pengembang
terhadap sistem yang akan dibuat. Perencanaan ini kemudian dituangkan
dalam perancangan cepat (quick design)
c. Perancangan cepat. Merupakan tahapan pembuatan desain awal yang
dilakukan dengan cepat oleh karenanya disebut dengan quick design.
16
Desain ini nantinya akan menjadi acuan pembuatan sistem yang
sebenarnya.
d. Pembuatan prototype. Setelah perncangan cepat dibuat dan pihak
pengguna setuju, maka dibuatlah prototype dari sistem yang diinginkan.
e. Evaluasi. Merupakan tahapan dimana sistem dikoreksi oleh pengguna
sebelum benar-benar dipakai. Pengguna kemudian memberikan feedback
kepada pengembang. Jika masih ada yang kurang, maka pengembang akan
membenarkan lagi sistem tersebut, jika tidak maka sistem tersebut sudah
bisa diserahkan dan digunakan oleh pengguna.
Dipilihnya metode prototyping dalam penelitian ini karena pada
metode ini komunikasi antara pengguna dan pengembang terjadi dengan
intens, sehingga memudahkan pengembang untuk mengetahui apa yang
diinginkan pengguna. Penulis juga telah melakukan perbandingan dengan
beberapa metode pengembangan lainnya. Adapun perbandingannya
sebagai berikut:
Tabel 2. 2 Perbandingan Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Prototyping
Definisi Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide
bagi pembuat maupun pemakai tentang cara system
berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk
17
menghasilkan sebuah prototype disebutprototyping.
(McLeod, 2013)
Kelebihan 1. Komunikasi yang baik antar pengembang dan
pelanggan.
2. Pelanggan lebih berperan aktif.
3. Pelanggan mengetahui apa yang diharapkan sehingga
penerapan lebih mudah.
1.
Kekurangan 1. Proses analisis dan perancangan sangat singkat,
sehingga kadang bentuk prototype yang dihasilkan tidak
sesuai dengan perancangan awal.
2. Apabila melakukan perbaikan, kurang memperhatikan
kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
3. Pengembang biasanya ingin menyelesaikan project
dengan cepat, sehingga menggunakan algoritma dan
bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat
protoype lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih
lanjut bahwa program tersebut hanya blueprint sistem.
Waterfall
18
Definisi Model waterfall adalah model klasik yang bersifat
sistematis, berurutan dalam membangun software.
(Pressman, 2015)
Kelebihan 1. Waktu pengerjaan lebih cepat.Model pengembangan
yang paling mudah dipahami dan diterapkan sehingga
sering digunakan.
2. Dikerjakan secara terstruktur, sistematis, dan diawasi
sehingga kualitas software tetap terjaga.
3. Mudah untuk dilakukan pemeliharaan.
Kekurangan 1. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan
mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang
baik.Bersifat kaku sehingga sulit untuk melakukan
perubahan.
2. Tahapan tidak fleksibel karena komitmen harus
dilakukan di awal.
3. Model ini hanya cocok untuk customer yang
kebutuhannya sudah jelas.
Rapid Application Development (RAD)
19
Definisi RAD adalah proses model perangkat lunak inkremental
yang menekankan siklus pengembangan yang singkat.
Model RAD adalah sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari
model waterfall, di mana perkembangan pesat dicapai
dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis
komponen. Jika tiap-tiap kebutuhan dan batasan ruang
lingkup proyek telah diketahui dengan baik, proses RAD
memungkinkan tim pengembang untuk menciptakan
sebuah “sistem yang berfungsi penuh” dalam jangka waktu
yang sangat singkat. (Pressman, 2005)
Kelebihan 1. Lebih efektif dalam menghasilkan sistem yang
memenuhi kebutuhan pelanggan.
2. Memakan waktu yang sangat singkat.
3. Cocok untuk proyek dalam skala besar.
Kekurangan 1. Membutuhkan sumber daya yang cukup besar.
2. Resiko teknis dan kegagalan yang cukup tinggi.
3. Apabila ada yang tidak bisa dimodulkan akan
menyulitkan dan menjadi masalah.
20
2.2.5 Unified Modeling Language (UML)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2018:137), berpendapat bahwa UML
(Unified Modeling Language) adalah sebuah standarisasi bahasa pemodelan
untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan
teknik pemrograman beror ientasi objek. Karena adanya kebutuhan pemodelan
visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan
dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan
pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu,
meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi
berorientasi objek.
Sedangkan menurut Windu Gata, Grace (2013:4), UML (Unified
Modeling Language) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan
untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun perangkt
lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem
berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan
sistem.
Berdasarkan penjelasan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa UML
merupakan bahasa pemodelan sistem yang berorientasi objek dan biasa
digunakan untuk menyederhanakan masalah dalam bentuk pendefinisian
21
requirement serta penggambaran arsitektur. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan 3 (tiga) macam diagram yang biasa digunakan sebagai berikut :
a. Use case diagram
Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan
dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di
dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan
fungsi-fungsi itu.Adapun simbol-simbol diagram use case sebagai berikut :
Tabel 2. 3 Simbol Diagram Use Case
No Nama / gambar Keterangan
1 Use case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-
unit yang saling bertukar pesan antar unit atau
aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan
kata kerja diawal frase nama use case.
2 Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase
nama aktor.
22
3 Asosiasi /
association
Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case memiliki
interaksi dengan aktor.
4 Generalisasi /
generalization
Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-
khusus) antara dua buah use case dimana fungsi
yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari
lainnya, arah panah mengarah pada use case yang
menjadi generalisasinya (umum).
5 Ekstensi / extend Relasi use case tambahan kesebuah use case
dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri
sendiri walau tanpa use case tambahan itu, mirip
dengan prinsip inheritance pada pemrograman
berorientasi objek, biasanya use case tambahan
memiliki nama depan yang sama dengan use
caseyang ditambahkan, arah panah mengarah pada
use caseyang ditambahkan, biasanya use case yang
menjadi extend-nya merupakan jenis yang sama
dengan use case yang menjadi induknya.
6 Menggunakan /
include
Relasi use case tambahan ke sebuah use case
dimana use case yang ditambahkan memerlukan
use case ini untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat dijalankan use case ini. Include
berarti use case yang ditambahkan akan selalu di
panggil saat use case tambahan dijalankan atau bisa
juga include berarti use casetambahan akan selalu
melakukan pengecekan apakah use case yang di
<<extend>>
<<include>>
23
tambahkan telah dijalankan sebelum use case
tambahan di jalankan.
b. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow
(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sebuah sistem atau proses bisnis yang
ada pada perangkat lunak. Yang perlu di perhatikan disini adalah bahwa
diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Adapun
simbol-simbol activity diagram sebagai berikut:
Tabel 2. 4 Simbol Diagram Aktivitas
No Nama / gambar Keterangan
1 Status awal
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram
aktivitas memiliki sebuah status awal.
24
2 Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja.
3 Percabangan /
decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu.
4 Penggabungan /
join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan menjadi satu.
5 Status akhir
Status akhir yang dilakukan oleh sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.
6 Swimlane
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
c. Sequence Diagram
25
Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dengan massage yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan
diagram sekuen harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use
case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi
objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario
yang ada pada use case. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar
adalah minimal sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses
sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi
jalannya pesan sudah dicakup dalam diagram sekuen sehingga semakin
banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat
juga semakin banyak. Adapun simbol-simbol sequence diagram sebagai
berikut :
Tabel 2. 5 imbol Diagram Sekuen
No Nama / gambar Keterangan
1 Aktor / actor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya
dinyatakan dalam menggunakan kata benda diawal
frase nama aktor.
26
2 Garis
hidup/lifeline
Menyatakan kehidupan sebuah objek
3 Objek
Menyatakan objek yang berinteraksi pesan.
4 Waktu aktif
Menyatakan bahwa objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semuanya yang terhubungvdengan
waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang
dilakukan di dalamnya.
5 Masukan
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan
data/masukkan/informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang dikirim.
6 Keluaran
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu,
arah panah mengarah pada objek yang menerima
kembalian.
2.2.6 Entity Relatioship Diagram (ERD)
Model ERD berisi komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang
masing-masing dilengkapi dengn atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh
masukan
keluaran
27
fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entitas-entitas yang
ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan
yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many,
one to one (Zefriyenni dan Santoso dalam Sukriyanto, 2017). Berikut simbol-
simbol dari ERD:
Tabel 2. 6 Simbol ERD
No Simbol Keterangan
1
Entitas
2
Relasi atau aktifitas antar
entitas
3
Atribut
4
Garis, sebagai penghubung
antara relasi dan entitas
2.2.7 Database
Basis data merupkan himpunan kelompok data (arsip) yang saling
berhubungan yang diorganisasikan sedmikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah. Basis data meruakan kumpulan data yang saling
berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan
28
yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Basis data merupakan
kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media
penyimpanan elektronis. (Kusrini dalam Anisah, 2017).
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2018:43) sistem basis data adalah sisem
terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah
atau informasidan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya, basis
data adalahmedia untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan
cepat.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwadatabase adalah sekelompok data yang saling terpaut dan
dapat dikelola sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan sebuah format data
yang baru.
2.2.8 Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan sebuah metode yang dilakukan untuk
menguji sistem yang dibangun. Dalam penelitian ini metode pengujian sistem
yang digunakan adalah black-box testing.
Menurut Shalahuddin dan Rosa (2018:277), black-box testing adalah
menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain
dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-
fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi
yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji
29
yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah
sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk
melakukan pengujian black-box testing harus dibuat dengan kasus benar dan
kasus salah.
Black-box testing yaitu pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil
eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi
dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kita hanya bisa lihat
penampilan luarnya saja, tanpa tahu ada apa dibalik bungkus hitamnya. Sama
seperti pengujian back-box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya
(interface), fungsionalitasnya. Tanpa mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi
dalam proses detailnya (Ayuliana dalam Astuti, 2018)
Pada pengembangan sistem ini menggunakan beberapa perangkat lunak,
seperti bahasa pemrograman PHP dan MySQL.
2.2.9 PHP
Menurut Kustiyaningsih (2011:114), PHP (atau resminya PHP: Hypertext
Preprocessor) adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam
HTML.
PHP atau Personal Home Page adalah bahasa pemrograman web atau
scripting language yang didesain untuk web. PHP dibuat pertama kali oleh satu
orang yaitu Rasmus Lerdorf, yang pada awalnya dibuat untuk menghitung
jumlah pengunjung pada halaman webnya. Bahasa pemrograman PHP dapat
30
digabungkan dengan HTML dengan terlebih dahulu menambahkan tanda tag
buka dilanjutkan tanda tanya (<?), kemudian ditutup dengan menggunakan
tanda tanya dilanjutkan dengan tanda tag tutup (?>) (Sholeh, 2013)
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah
penerjemahan baris kode yang bisa dibaca atau dimengerti oleh komputer
karena PHP bisa diletakkan pada script HTML atau sebaliknya. PHP
dikhususkan untuk pengembangan web dinamis.
2.2.10 MySQL
Menurut Kustiyaningsih (2011:145), MySQL adalah sebuah basis data
yang mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah baris dan
setiap baris mengandung satu atau sejumlah tabel.
Sedangkan menurut Wahana Komputer (2010:21), MySQL adalah
database server open source yang cukup populer keberadaannya. Dengan
berbagai keunggulan yang dimiliki oleh MySQL, membuat software database ini
banyak digunakan oleh praktisi untuk membangun suatu project. Adanya fasilitas
API (Application Programming Interface) yang dimiliki oleh MySQL,
memungkinkan bermacam-macam aplikasi komputer yang ditulis dengan
menggunakan berbagai macam bahasa pemrograman dapat mengakses basis data
MySQL. MySQL termasuk juga RDBMS (Relational Database Management
System). Sedangkan RDBMS sendiri akan lebih banyak mengenal istilah seperti
tabel, baris, dan kolom diguakan dalam perintah-perintah di MySQL
31
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa MySQL merupakan sebuah program yang dapat dipakai untuk membuat
database yang bersifat open source.
2.2.11 Sublime Text
Bos (2014:12) menjelaskan, sublime text merupakan salah satu text editor
yang sangan powerfull yang dapat menin gkatkan produktivitas dan
mengembangkan kualitas kode yang tinggi.
Sedangkan menurut Syifani (2018:25), mendefinisikan sublime text
adalah aplikasi editor untuk kode dan teks yang dapat berjalan di berbagai
platform operating system dengan menggunakan teknologi phyton API.
Terciptanya aplikasi ini terinspirasi dari aplikasi Vim, aplikasi ini sangatlah
fleksibel dan powerfull. Fungsionalitas dari aplikasi ini dapat dikembangkan
dengan menggunakan sublime-packages.
Berdasarkan penjelasan para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
sublime teks merupakan teks editor yang powerfull, ann untuk membuat
program aplikasi yang secara otomatis untuk mempermudah programmer
dalam mengetikkan kode editor.
2.2.12 XAMPP
XAMPP merupakan program paket PHP dan MySQL berbasis open
source yang saat ini merupakan andalan para programmer PHP dalam
melakukan testing hasil programnya (Yudanto dan Purbaya dalam Supriyanta
32
dan Nisa, 2015). Kelebihan dari XAMPP antara lain XAMPP berjalan pada
background sehingga bisa tidak mengganggu aktifitas lainnya. Service tetap
berjalan jika sistem di log off karena jika sebagai server, pengaturan lalu lintas
data harus tetap berjalan, dapat membatasi kewenangan tiap akun yang
mengakses, jadi keamanan lebih terjamin
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya dalah sebagai
server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas progra Apache HTTP
Server, MySQL Database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X
(empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. Program ini
tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server
yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang
dinamis. Untuk mendapatkannya dapat mengunduh langsung di web resminya
(Palit, 2015)
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa XAMPP
merupakan alat yang membantu pengembangan paket perangkat lunak berbasis
open source yang menggabungkan Apache web server, MySQL, PHP, dan
beberpa modul lainnya didalam satu paket aplikasi.
33
2.2.13 CodeIgniter
Codeigniter merupakan framwork PHP yang dibuat berdasarkan model view
controller (MVC). CI memiliki library yang lengkap untuk mengerjakan
operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh aplikasi berbasis web misalnya
mengakses database, memvalidasi form sehingga sistem yang dikembangkan
mudah. CI juga menjadi satu-satunya framework dengan dokumentasi yang
lengkap dan jelas. Source code CI yang dilengkapi dengan comment
didalamnya sehingga lebih memperjelas fungsi sebuah kode program dan CI
yang dihasilkan sangat bersih (clean) dan search engine friendly (SEF).
Codeigniter juga dapat memudahkan developer dalam membuat aplikasi web
berbasis PHP, karena framework sudah memiliki kerangka kerja sehingga tidak
perlu menulis semua kode program dari awal. Selain itu, struktur dan susunan
logis dari codeigniter membuat aplikasi menjadi semakin teratur dan dapat
fokus pada fitur-fitur apa yang akan dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi
tersebut (Basuki dalam Destiningrum, 2017)
2.2.14 Web
Menurut Siddik (2012), web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman
ynag menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video,
dan gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang
membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dimana masing-
masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).
34
Sedangkan menurut Abdulloh dalam Destiningrum (2017), web adalah
sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa halaman yang berisi informasi
dalam bentuk data digital berupa teks, gambar,video, audio, dan animasi
lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet suatu metode untuk
menampilan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun
video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link)
satu dokumen dengandokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui
sebuah browser.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa web
merupakan sistem yang dapat menampilkan sebuah informasi dalam bentuk
teks, gambar, audio, video, dan sebagainya yang disimpan dalam web server
dan kemudian dapat diakses melalui web browser.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan teknik untuk mendapatkan data sesuai
kegunaan dan tujuannya. Dalam hal ini, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif dalam penelitian sebagaimana disebutkan Kirk dan Miller dalam
Nasution (1988:23), mereka mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif
adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental
bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan
berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam
peristilahannya. Penelitian kualitatif memiliki ciri atau karakteristik yang
membedakan dengan penelitian jenis lainnya. Sedangkan metode penelitian
yang penulis lakukan dapat dilihat pada alur penelitian sebagai berikut :
Mulai
Pengumpulan Data
Kualitatif
Pengembangan Perangkat Lunak
Communication
Wawancara
Observasi
Studi Pustaka
Planning
Modeling
Construction
Deployment
Kebutuhan perangkat keras
Kebutuhan perangkat keras
Kebutuhan pengguna
Kebutuhan data
Black Box
Selesai
Gambar 3. 1 Alur Penelitian
36
3.1.1 Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah teknik untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dalam proses penelitian. Adapun teknik dalam pengumpulan data
sebagai berikut :
a. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab antara peneliti dan narasumber.
Terdapat 2 (dua) katagori wawancara yaitu, terstruktur dan tidak
terstruktur. Wawancara terstuktur adalah wawancara yang telah diketahui
informasi apa yang akan digali oleh peneliti, sehingga telah disiapkan
daftar pertanyaan secara sistematis sesuai pedoman wawancara.
Sedangkan wawancara tidak tersturktur adalah wawancara yang dilakukan
secara bebas. Yang artinya peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara, sehingga tidak ada daftar pertanyaan yang spesifik hanya
berupa poin-poin saja. Pada penelitian ini, penulis melakukan wawancara
secara tidak terstruktur langsung kepada dr. Lucya Agung, MARS untuk
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan.
b. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung kepada objek yang akan diteliti
dan hasil pengamatannya dicatat secara terstruktur. Pada penelitian ini,
37
penulis melakukan observasi terhadap kegiatan pendataan pasien yang
berkunjung ke klinik dr. Lucya Agung, MARS.
c. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan
dengan topibab k atau masalah yang sedang diteliti. Informasi tersebut
dapat ditelaah dari buku, literatur, jurnal ilmiah, testis, maupun dari
internet. Pada penelitian ini, penulis mencari dan mengumpulkan referensi
dari buku, jurnal ilmiah, skripsi sebelumnya, dan juga internet yang sesuai
dengan topik penelitian sebagai bahan pendukung penelitian.
3.1.2 Metode pengembangan perangkat lunak
Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian ini
adalah model prototyping. Model prototyping ini merupakan suatu paradigma
baru dalam pembuatan dan pengembangan perangkat lunak. Metode ini adalah
evolusi dalam dunia pengembangan perangkat lunak. Metode ini juga
mengevolusi metode pengembangan yang lama yaitu metode waterfal. Metode
prototyping memiliki lima tahapan. Adapun tahapan-tahapan terebut adalah
sebagai berikut:
38
a. Pengumpulan Kebutuhan
Tahapan pertama pada metode prototyping adalah mengumpulkan
kebutuhan, dimana pengguna dan pengembang bersama-sama
mendefinisikan format perangkat lunak, mengidentifikasi kebutuhan sistem
yang akan dibuat. Pada tahapan ini penulis berdiskudi dengan petugas yang
bekerja di klinik dr. Lucya Agung, MARS
b. Membangun prototype
Membangun prototyping ini adalah dengan membuat perancangan
sementara disebut juga quick design. Perancangan sementara berfokus pada
penyajian kepada pengguna sistem, seperti membuat format input dan
output.
c. Evaluasi prototyping
Setelah prototyping dibangun, maka tahap selanjutnya adalah evaluasi
yang dilakukan oleh pengguna, apakah prototyping yang dibuat sudah
sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengguna. Jika belum sesuai, maka
prototyping akan direvisi dengan mengulangi lankah-langkah sebelumnya,
namun jika sudah sesuai, maka berlanjut ke tahap selanjutnya.
d. Mengkodekan sistem
39
Pada tahap ini prototyping yang telah di evaluasi dan disepakati
bersama oleh pengguna dan pengembang diterjemhkan kedalam bahasa
pemrograman yang sesuai ntuk dijadikan sebuah sistem yang utuh.
e. Menguji sistem
Sebelum benar-benar diserahkan kepada pengguna, software yang
sudah siap pakai ini harys diuji terlebih dahulu. Hal ini ditujukan untuk
meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada softwsre
tersebut. Adapun metode pengujian software tersebut dapat dilakukan
dengan black-box, white-box, pengujian arsitektur, baris path dan lain-lain.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini untuk menunjang
pengembangan sistem infromasi yang dibuat adalah sebagai berikut:
3.2.1 Analisis Kebutuhan Perangkat
Analisis kebutuhan perangkat ini dilakukan terhadap perangkat keras
(hardware), perangkat lunak(software), dan pengguna (user) sebagai
berikut:
a. Perangkat keras (hardware)
40
Perangkat keras yang dipakai dalam membangun dan menjalankan
sistem informasi praktik dokter di klinik dr. Lucya Agung, MARS ini
sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Kebutuhan Perangkat Keras
No Perangkat Keras Keterangan
1 Processor Intel inside
2 RAM 4 GB
3 Hardisk 500 GB
4 Mouse dan Keyboard Standar
5 Printer Standar
Dalam merancang dan membangun sistem informasi praktik dokter
ini penulis menggunakan laptop dengan merk asus, dengan prosesor intel
inside, RAM 4 GB, harddisk sebesar 500 GB dan mouse, keyboard dan
printer standar. Kebutuhan perangkat keras ini telah disesuaikan dengan
kebutuhan perangkat keras di klinik dr. lucya Agung.
b. Perangkat Lunak (software)
Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun dan
menjalankan sistem informasi keuangan mahasiswa di IISBUD ini sebagai
berikut:
Tabel 3. 2 Kebutuhan Perangkat Lunak
No Perangkat Lunak Keterangan
1 Windows 10 Profesional Sistem operasi yang digunakan
untuk membangun maupun
menjalankan sistem.
2 PHP versi 5 Bahasa pemrograman
41
3 MySQL versi 5.5 Pengolah database
4 Sublime Text 3 Web editor
5 XAMPP versi 3.2.2 Web server
6 Mozila firefox atau chrome Web browser
Dalam membangun sistem informasi praktik dokter ini penulis
menggunakan sistem operasi windows 10 profesional, bahasa
pemrograman PHP versi 5, pengolahan database MySQL versi 5.5, dengan
web editor menggunakan Sublime text 3, dan mozila firefox serta chrome
sebagai web browser.
c. Pengguna (user)
Adapun kebutuhan pengguna dalam sistem infromasi praktik dokter
di klinik dr. Lucya Agung ini adalah Dokter dan petugas di tempat praktik
tersebut. Admin sebagai super admin yang bisa menambahkan master data
sistem, data kunjungan pasien, dan laporan rekap data pasien.
3.2.2 Analisisi Kebutuhan Data
Dalam membangun sistem informasi pelayanan praktik dokter di klinik dr.
Lucya Agung, MARS ini dibutuhkan data-data yang akan digunakan dalam
layanan sistem tersebut, dimana data tersebut didapat dari hasil pengumpulan
data melalui beberapa metode yang telah dipaparkan sebelumnya. Adapun
kebutuhan data tersebut sebagai berikut
42
a. Data admin
Data admin adalah data yang menampung data para pengguna yang
memiliki akses dalam menggunakan sistem informasi praktik dokter di
klinik dr. Lucya Agung.
b. Data pasien
Data pasien adalah data yang berisi tentang pasien yang telah melakukan
pemeriksaan.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Adapun waktu dan tempat yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
3.3.1 Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2019,
yaitu pada bulam februari 2019 sampa dengan Juli 2019.
3.3.2 Tempat penelitian
Dalam membangun sistem informasi keuangan mahasiswa ini, lokasi
yang digunakan penulis dalam melakukan kegiatan penelitian berada di
klinik dr. Lucya Agung, MARS. Cirebon, Jawa Barat.
43
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Sistem
Analisis Sistem adalah tahapan menganalisis masalah dari sebuah sistem yang
akan diperbaharui atau diperbaiki. Dalam analisis sistem ini, peneliti melakukan
analisis terhadap sistem yang sedang berjalan serta sistem yang diusulkan.
Adapun uraian dari analisis tersebut sebagai berikut :
4.1.1 Analisis Sistem yang Berjalan
Berdasarkan hasil pengumpulan data yang peneliti lakukan melalui
proses wawancara serta observasi terhadap proses pelayanan pasien pada klinik
dr. Lucya Agung menjelaskan bahwa sistem yang sedang berjalan pada
pelayanan pasien tersebut masih mengalami kendala. Oleh karena itu, dari hasil
analisis yang telah dilakukan peneliti dapat digambarkan melalui alur kerja atau
flowmap yang berjalan pada sistem saat ini yaitu sebagai berikut:
44
Melakukan registrasi Registrasi pasien
Rekap data periksa pasien
Mencatat diagnosa passien
Menulis resep obat
Membuat Laporan
Terima resep Mencatat keluhan pasien
Memeriksa pasien
Arsip Kunjungan pasien
Laporan
Mencatat tindakan yang dilakukan
Dokter
Gambar 4. 1 Flowmap sistem berjalan
Berdasarkan flowmap diatas, dijelaskan alur sistem yang sedang berjalan
pada proses pelayanan di klinik dr. Lucya Agung sebagai berikut:
1) Pasien datang menemui petugas untuk melakukan registrasi. Petugas
mencatat identitas serta keluhan yang dialami pasien di sebuah buku
besar kemudian meminta pasien untuk menunggu hingga dokter
memanggil untuk melakukan pemeriksaan.
45
2) Kemudian, ketika dokter memanggil pasien untuk melakukan
pemeriksaan. sembari memeriksa, dokter menuliskan diagnosa
terhadap penyakit pasien serta tindakan yang ia lakukan
3) Setelah dokter selesai melakukan pemeriksaan, ia menuliskan resep
obat untuk ditebus oleh pasien sembari memberi himbauan pada
pasien mengenai pantangan-pantangan yang disebabkan oleh
penyakitnya. Kemudian resep diberikan pada petugas dan dokter
meminta pasien menemui petugas untuk melakukan pembayaran dan
mengambil resep.
4) Petugas merekap data-data kemudian menuliskannya pada sebuah
kartu yang disimpang sebagai arsip data kunjungan pasien. Karena
proses ini dilakukan secara manual, tak jarang membuat pasien
menunggu lama. Kemudian setelahnya petugas memberikan resep
obat dan menyebutkan biaya yang harus dibayarkan oleh pasien.
Setelah membayar biaya pemerikaan, pasien diperbolehkan pulang
dan menebuskan resep obat di apotek.
4.1.2 Sistem yang Diusulkan
Berdasarkan hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan dan hasil
pengumpulan data melalui wawancara dan observasi yang telah dilakukan
terhadap pelayanan pasien pada klinik drr. Lucya Agung, kemudian peneliti
menganalisis sistem yang diusulkan untuk memperbaharui dan memperbaiki
46
sistem yang sudah ada sesuai tujuan yang ingin dicapai. Adapun gambaran alur
kerja atau flowmap pada sistem yang diusulkan sebagai berikut:
Melakukan Registrasi
Membuka daftar antrian pasien melalui sistem
Antrian Pasien
Memeriksa pasien
Melayani registrasi
Entri data pasien di Sistem
Cetak hasil pemeriksaan dan bukti pembayaran
Hasil pemeriksaan dan bukti
pembayaran
Laporan
Arsip Laporan
Arsip hasil pemeriksaan
Menginput data diagnosa dan
tindakan ke sistem
Data Pasien
Membuat laporan
Gambar 4. 2 Flowmap sistem usulan
Dari flowmap diatas, dapat dijelaskan alur sistem yang diusulkan untuk sistem
informasi pelayanan pada praktik dokter sebagai berikut:
47
1) Pasien yang datang melakukan registrasi dan dilayani oleh
petugas klinik.
2) Kemudian petugas klinik memproses dan mendaftarkan
pasien tersebut untuk melakukan pemeriksaan dengan cara
menginput data diri pasien serta keluhan yang dialaminya
ke dalam sistem. Dengan demikian data pasien tersebut
masuk ke dalam database dan pasen sudah masuk dalam
antrian pada sistem.
3) Setelah itu dokter dapat mengecek antrian pasien melalui
sistem dan mulai memeriksa pasien. Setelah pemeriksaan
selesai dokter menginputkan diagnosa penyakit yang
dialami pasien dan tindakan yang dilakukan ke dalam
sistem. Dari seluruh data yang telah diinput ke dalam sistem
kemudian sistem memberikan output berupa rangkuman
pemeriksaan dan total biaya yang akan dicetak oleh petugas
dan diberikan pada pasien.
4) Petugas dan dokter kemudian dapat mengakses laporan
pemeriksaan pasien melalui sistem.
4.2 Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem ini, berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan peneliti maka dibuatlah perancangan berupa gambaran yang akan
48
menjelaskan bagaimana sistem informasi pelayanan pada praktik dokter ini
dibangun sesuai fungsi dan tujuannya. Adapun perancangan sistem yang telah
dibuat meliputi UML, model database, serta model user interface sebagai
berikut:
4.2.1 Unified Modeling Language (UML)
Dalam melakukan perancangan sistem ini peneliti menggunakan salah
satu bahasa pemodelan sistem berupa UML, dimana dalam hal ini dapat
digambarkan atau didesain ke dalam beberapa diagram meliputi use case
diagram, activity diagram, sequence diagram, serta class diagram. Adapun
penjelasan dari diagram-diagram tersebut sebagai berikut :
a. Use Case Diagram
Use case diagram mendeskripsikan perancangan tentang interaksi
antara aktor dengan fungsi-fungsi yang ada pada sistem. Dalam perancangan
sistem informasi pelayanan pada praktik dokter ini, peneliti membuat sebuah
use case diagram sebagai berikut :
49
Data Pengguna
Registrasi pasien
Petugas
Password
nama asli
Role
Username
Master Data
Login
Username
Password<<include>><<include>>
Dokter
data diagnossa
data tindakan
data pasien
periksa pasien
Tindakan
Diagnosa
<<extend>>
Laporan
laporan keseluruhan
laporan per periode
laporan riwayat pasien
Dokterantrian pasien
history pasien
Gambar 4. 3 Use case diagram
Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa aktor petugas memiliki
use case login, registrasi pasien, data pengguna, laporan dan master
data yang saling berinteraksi dengan beberapa elemen dan fungsi.
50
Selain itu, aktor dokter pada perancangan diatas memiliki interaksi
dengan login, laporan dan periksa pasien. Pada use case periksa pasien
memerlukan tambahan fungsional dari use case master data, sedangkan
username dan password menunjukkan bagian dari use case login.
b. Activity Diagram
Activity diagram mendeskripsikan perancangan tentang bagaimana
aliran kerja atau aktivitas dari sistem informasi praktik dokter Lucya Agung
berjalan serta hubungan antara aktor dan sistem. Dalam perancangan ini,
peneliti membagi aliran kerja ke dalam beberapa bagian. Adapun pembagian
tersebut sebagai berikut:
1) Login
Pada activity diagram login ini, aliran kerja yang dapat
digambarkan pada sistem informasi praktik dokter untuk pengguna agar
dapat masuk ke dalam sistem sebagai berikut :
51
Activity Diagram Login
Pengguna (Dokter/petugas) Sistem
Phas
e
Membuka Tampilan Masuk/Login
Menampilkan Halaman Login
Input Username dan Password
Menampilkan Panel Pengguna
dokter petugas
home dokter laporan home dokter laporanMaster
Data
Melihat Panel Pengguna
Iya
Tidak
pengaturanpenggunapengaturan
Gambar 4.4 Activity diagram login
Dari aliran kerja diatas, dapat dijelaskan bahwa proses dimulai
ketika pengguna membuka halaman login yang selanjutnya sistem akan
manampilkan halaman login. Kemudian pengguna dapat melakukan
input username dan password untuk dapat masuk ke dalam sistem yang
selanjutnya sistem akan membaca benar atau salah inputan tersebut.
Ketika salah, maka sistem akan kembali ke tampilan halaman login dan
52
ketika benar, maka sistem akan menampilkan halaman panel untuk
pengguna sesuai levelnya, yaitu sebagai petugas atau dokter.
2) Registrasi
Pada activity diagram registrasi ini, aliran kerja yang dapat
digambarkan pada sistem informasi praktik dokter dalam kegiatan
registrasi yang dilakukan pasien sebagai berikut:
Activity Diagram Registrasi
Pasien Pengguna (Petugas) Sistem
Melakukan Registrasi
Kelola Registrasi
Input data pasien
Memasukkan pasien dalam database
Menampilan Halaman Registrasi pasien
Gambar 4.5 activity diagram registrasi
Dari aliran kerja diatas, dapat dijelaskan bahwa ketika pasien
ingin melakukan registrasi dapat dilakukan kepada petugas klinik.
Selanjutnya petugass klinik akan mengkases sistem informasi
praktik dokter dan menginput data pasien, setelah itu sistem akan
memasukkan pasien tersebut dalam antrian periksa secara otomatis.
53
3) Kelola Data Pengguna
Pada activity diagram kelola data pengguna yang dapat
dilakukan oleh petugas selaku admin adalah sebagai berikut:
Activity Diagram Kelola Data Pengguna
Petugas Sistem
Masuk ke Panel Data Pengguna
Menampilkan Halaman Data Pengguna
Tambah Pengguna?
Ya
Menampilkan form untuk menambah pengguna
update data (edit atau hapus data pengguna)
Tidak
pengguna baru berhasil ditambahkan
Menginput data pengguna baru
data pengguna ter update
Gambar 4. 6 Activity diagram data pengguna
Dari aliran kerja diatas, dapat dijelaskan bahwa kelola data
pengguna dapat diakses oleh petugas atau admin. Fungsi ini berguna
untuk menambah, mengedit dan menghapus pengguna yang memiliki
hak akses terhadap sistem.
54
4) Edit Profil
Pada activity diagram edit profil ini, aliran kerja yang dapat
digambarkan dalam mengaksesnya adalah sebagai berikut :
Activity Diagram Edit Profil
Pengguna (petugas/dokter) Sistem
Masuk ke Panel ProfilMenampilkan
panel profil
password telah sesuai?
password berhasil diganti
ya
tidakmengubah password
Konfirmasi perubahan password
Gambar 4. 7 Activity diagram edit profil
Dari aliran kerja diatas, dapat dijelaskan bahwa pengguna baik petugas
maupun dokter dapat mengkases edit profil, dimana fungsi ini dapat
dijalankan untuk mengganti password dari masing-masing akun.
55
5) History Pasien
Alur kerja yang digambarkan pada activity diagram untuk
history pasien adalah sebagai berikut:
Activity Diagram History Pasien
Pengguna (petugas/dokter) Sistem
Masuk ke Panel halaman utama
Menampilkan panel halaman utama
Menampilkan panel history pasien
memilih menu dokter
memilih submenu history pasien
history pasien
antrian pasien
Gambar 4. 8 Activity diagram history pasien
Pada alur diagram diatas dijelaskan bahwa pengguna sistem baik
petugas maupun dokter dapat mengakses history pasien yang dapat
diakses melaului submenu dari menu dokter pada halaman utama.
56
6) Antrian Pasien
Alur kerja yang digambarkan pada activity diagram untuk antrian pasien
adalah sebagai berikut:
Activity Diagram Antrian Pasien
Pengguna (peugas/dokter) Sistem
Ph
ase
Masuk ke Panel halaman utama
Menampilkan panel halaman utama
Menampilkan panel antrian pasien
memilih menu dokter
memilih submenu antrian pasien
Gambar 4. 9 Activity diagram antrian pasien
Pada alur diagram diatas dijelaskan bahwa pengguna sistem baik
petugas maupun dokter dapat mengakses antrian pasien yang dapat
diakses melaului submenu dari menu dokter pada halaman utama.
57
7) Periksa Pasien
Adapun alur kerja dari periksa pasien yang digambarkan melalui activity
diagram dapat dilihat dari gambar berikut:
Activity Diagram Periksa Pasien
Pengguna (dokter) Sistem
Masuk ke Panel periksa pasien
Menampilkan panel periksa pasien
tersimpan sebagai arsip data pasien
menginput diagnosa dan tindakan
Menampilkan rangkuman pemeriksaan dan bukti
bayar
mencetak rangkuman pemeriksaan dan bukti bayar dan
memberikan pada pasien
Gambar 4. 10 Activity diagram periksa pasien
Berdasarkan diagram diatas, dapat disimpulkan bahwa periksa pasien
adalah proses input data diagnose pasien dan tindakan yang dilakukan oleh
dokter pada pasien tersebut.setelah proses input selesai, sistem menampilkan
rangkuman pemeriksaan dan bukti pembayaran yang siap dicetak untuk
58
kemudian diberikan pada pasien. Pada keadaan tertentu di lapangan, sangat
memungkinkan pengguna yang melakukan proses periksa pasien adalah
petugas atau admin. Namun normalnya kegiatan ini dilakukan oleh dokter
Lucya sebagai dokter yang memeriksa pasien
4) Laporan
Adapun alur kerja laporan yang dituangkan dalam activity diagram
dapat dilihat melalui gambar berikut:
Activity Diagram Laporan
Pengguna (Petugas/dokter) Sistem
Membuka panel halaman utama
Menampilkan panel halaman utama
Memilih menu laporan
Menampilkan submenu laporan
laporan per periodelaporan history
pemeriksaan
laporan keseluruhan
Memilih submenu laporan
Menampilkan laporan yang diminta pengguna
Gambar 4. 11 Activity diagram laporan
59
5) Master Data
Pada activity diagram master data ini, aliran kerja yang dapat
digambarkan dalam mengakses master data sebagai berikut :
Activity Diagram Master Data
Petugas (admin) Sistem
Masuk ke Panel Master Data
Lihat Master Data
Menampilkan Halaman Master Data
Kelola Master Data
kelola master data?
Menyimpan Data Master Data
tidak
ya
Gambar 4. 12 Activity iagram master data
Dari aliran kerja diatas, dapat dijelaskan bahwa petugas dapat
mengakses master data berupa melihat data serta melakukan CRUD
(Create, Update, and Delete) terhadap data tersebut. Selanjutnya,
60
setelah petugas melakukan CRUD maka data tersebut nanti akan
tersimpan dalam master data sistem informasi praktik dokter.
c. Sequence Diagram
Sequence diagram bertujuan untuk mendeskripsikan lebih detail
perancangan tentang bagaimana suatu objek bertindak dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek tersebut dengan pesan yang dikirimkan
dan diterima pada sistem informasi praktik dokter. Dalam perancangan
sistem ini, peneliti membagi sequence diagram menjadi beberapa bagian
sebagai berikut :
1) Login
Pada sequence diagram login ini menggambarkan objek dan
pendeskripsian waktu serta pesan-pesannya yang dibutuhkan untuk
pengguna sistem informasi praktik dokter agar dapat masuk ke dalam
sistem tersebut. Adapun hasil perancangan yang telah peneliti buat
sebagai berikut :
61
PenggunaLogin / logout
Database
Pengecekan Query
Hasil Query
Membuka Halaman
Menampilkan Halaman Login
Input Username Password
ValidasiSession Dimulai
Logout
Session Diakhiri
Gambar 4. 13 Sequence diagram login
Dari sequence diagram login diatas dapat dijelaskan bahwa proses
dimulai saat pengguna membuka halaman login dan selanjutnya melakukan
input usernamne dan password. Kemudian masukan yang dikirimkan akan
dicek dan divalidasi oleh sistem, ketika query tersebut benar maka pengguna
dapat mengakses sistem tersebut sesuai hak akses penggunanya.
2) Registrasi
Pada sequence diagram rgistrasi ini menggambarkan objek dan
pendeskripsian waktu serta pesan-pesannya yang dibutuhkan untuk
pengguna agar dapat melakukan proses registrasi pasien yang akan
melakukan pemeriksaan. Adapun hasil perancangan yang telah peneliti
buat sebagai berikut :
62
Pengguna DatabaseRegistrasi
Pasien
Input data pasien yang diminta
Simpan data pasien
Data antrian pasien
Membuka Halaman Registrasi
Menampilkan Halaman Registrasi
validasi
Gambar 4. 14 sequence diagram registrasi
Dari sequence diagram registrasi diatas, dapat dijelaskan bahwa
dalam proses registrasi yang berjalan pada sistem informasi praktik
dokter tersebut dimulai saat pengguna melakukan pengiriman pesan
berupa input data pasien sebagai syarat registrasi atau pendaftaran bagi
pasien yang akan melakukan pemeriksaan. Kemudian pesan tersebut
disimpan dan dimasukkan dalam data antrian pasien. Yang nantinya
antrian pasien dapat diakses oleh pengguna uuk tahap selanjutnya.
3) Kelola Data Pengguna
Pada sequence diagram kelola data pengguna ini
menggambarkan objek dan pendeskripsian waktu serta pesan-pesannya
yang dibutuhkan untuk petugas atau admin klinnik mengakses data
pengguna pada sistem informasi praktik dokter. Adapun hasil
perancangan yang telah peneliti buat sebagai berikut :
63
Petugas DatabaseData
Pengguna
Menyimpan Data
Pengguna Baru
Validasi
Tambah pengguna baru
Melakukan perubahan pada data pengguna Menyimpan perubahan
Validasi
Membuka Halaman Data Pengguna
Menampilkan Halaman Data Pengguna
Gambar 4. 15 sequnce diagram data pengguna
Dari sequence diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa proses kelola
data pengguna ini dimulai saat petugas atau admin ingin melakukan CRUD
(create, read, update, delete) kemudian menginput data pengguna baru yang
ingin ditambahkan atau mengedit data pengguna yang sudah ada. Setelah itu
disimpan ke dalam database dan di validasi. Maka akun pengguna baru siap
dipakai dan data pengguna berhasil di update.
4) Edit Profil
Pada sequence diagram edit profil ini menggambarkan objek
dan pendeskripsian waktu serta pesan-pesannya yang dibutuhkan untuk
64
pengguna dalam mengakses edit profil guna mengganti password.
Adapun hasil perancangan yang telah peneliti buat sebagai berikut:
Pengguna DatabaseProfil
Pengecekan
Password
Validasi
Input password baru
Get Password baru
Konfirmasi password baru
Membuka Halaman Profil
Menampilkan Halaman Profil
Password baru berhasil diganti
Gambar 4. 16 sequence diagram profil
Dari sequence diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa edit profil ini
dimulai saat pengguna ingin mengganti password akunnya, kemudian
pengguna menginput password baru dan mengkonfirmasinya pada satu
form yang sama. Lalu password di validasi dan jika sudah sama, maka
password berhasil diubah.
65
5) History Pasien
Pada sequence diagram history pasien ini menggambarkan objek dan
pendeskripsian waktu serta pesan-pesannya yang dibutuhkan untuk
pengguna dalam mengakses history pasien. Adapun hasil perancangan yang
telah peneliti buat sebagai berikut:
Pengguna DatabaseHistory pasien
Cek Query Detail
Pemeriksaan
Validasi
Akses detail pemeriksaan
Get Detail pemeriksaan
Membuka Halaman history pasien
Menampilkan Halaman history pasien
Menampilkan detail pemeriksaan
Cetak data Cek Query Data
Validasi
Get Data menampilkan data
pemeriksaan siap cetak
Gambar 4. 17 sequence diagram history pasien
Dari sequence diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa history pasien ini
dimulai saat pengguna ingin mengakses riwayat periksa pasien yang berada
di halaman history pasien, kemudian setelah halaman history pasien
66
ditampilkan pengguna dapat mencetak data pemeriksaan pasien. Dan setelah
di validasi data periksa pasien akadn ditampilkan oleh sistem dansiap untuk
di cetak.
6) Antrian Pasien
Pada sequence diagram antrian ini menggambarkan objek dan
pendeskripsian waktu serta pesan-pesannya yang dibutuhkan untuk
pengguna dalam mengakses antrian pasien. Adapun hasil perancangan yang
telah peneliti buat sebagai berikut:
pengguna DatabaseAntrian pasien
ValidasiGet antrian
pasien
Membuka Halaman antrian pasien
Menampilkan Halaman antrian pasien
Memanggil data antrian pasien
Gambar 4. 18 sequence diagram antrian pasien
Dari sequence diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa antrian pasien ini
dimulai saat pengguna ingin mengakses antrian pasien yang hendak
melakukan pemeriksaan. Kemudian sistem memanggil data antrian pasien
67
tersebut dan menampilkannya kepada pengguna. Membuka antrian pasien
ini merupakan prasyarat melakukan aksi periksa pasien.
7) Periksa Pasien
Pada sequence diagram periksa pasien ini menggambarkan objek dan
pendeskripsian waktu serta pesan-pesannya yang dibutuhkan untuk
pengguna dalam mengakses periksa pasien. Adapun hasil perancangan yang
telah peneliti buat sebagai berikut:
PenggunaPeriksa Pasien
Database
Menyimpan Data Diagnosa Dan
Tindakan
Hasil periksa
Membuka Halaman periksa pasien
Menampilkan Halaman periksa pasien
Input Diagnosa dan Tindakan
Validasi
Menampilkan
rangkuman pemeriksaan
Gambar 4. 19 sequence diagram periksa pasien
Dari sequence diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa periksa pasien ini
dimulai saat pengguna ingin menginputkan data diagnosa dan tindakan ke
dalam sistem. Kemudian sistem menyimpannya ke dalam database dan
memberikan output berupa rangkuman pemeriksaan yang disertai total biaya
68
yang perlu dibayarkan oleh pasien yang kemudian dapat di cetak oleh
pengguna dan diberikan kepada pasien.
8) Laporan
Pada sequence diagram laporan ini menggambarkan objek dan pendeskripsian waktu
serta pesan-pesannya yang dibutuhkan untuk pengguna dalam mengakses laporan. Adapun
hasil perancangan yang telah peneliti buat sebagai berikut:
Pengguna DatabaseLaporan
Cek Query Laporan
Validasi
Akses jenis laporan yang diinginkan
Get laporan
Membuka Halaman laporan
Menampilkan Halaman laporan
Menampilkan laporan
Gambar 4. 20 sequence diagram laporan
Dari sequence diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa laporan ini
dimulai saat pengguna ingin mengakses laporan sesuai jenis laporan yang
diinginkan, kemudian sistem melakukan pengecekan dan memanggil query
yang diminta dan menampilkannya pada pengguna.
69
9) Master Data
Pada sequence diagram master data ini menggambarkan objek
dan pendeskripsian waktu serta pesan-pesannya yang dibutuhkan untuk
petugas dalam mengakses master data. Adapun hasil perancangan yang
telah peneliti buat sebagai berikut :
Warek IIPenggunaMaster
DataDatabase
Penyimpanan Data
Get Master Data
Membuka Halaman Master Data
Menampilkan Halaman Master Data
CRUD Master Data
Validasi
Validasi
Cek Master DataPengecekan Query
Hasil QueryTampilkan Master Data
Tampilkan Master Data
Gambar 4. 21 sequence diagram master data
Dari sequence diagram diatas, dapat dijelaskan bahwa proses ini dimulai saat
petugas atau admin ingin melihat ataupun melakukan CRUD terhadap master data
pada sistem informasi praktik dokter Lucya Agung. Apabila petugas hanya ingin
melihat master data, maka perlu mengirimkan pesan cek master data yang kemudian
70
akan dilakukan pengecekan query untuk menampilkan data yang ada pada master data
tersebut. Apabila petugas melakukan CRUD, maka perlu mengirimkan pesan CRUD
master data kepada sistem untuk kemudian disimpan ke dalam database dan data yang
terakhir disimpan akan ditampilkan.
d. Class Diagram
Class diagram ini mendiskripsikan perancangan tentang bagaimana
stuktur sistem informasi praktik dokter di klinik dr. Lucya Agung dibangun
berdasarkan atribut dan method. Adapun perancangan yang telah peneliti
buat sebagai berikut :
71
master_diagnosa
- diagnosa_id: int- kode_icd: string- nama_penyakit: text
+getmaster_diagnosa()+addmaster_diagnosa()+updatemaster_diagnosa()+deletemaster_diagnosa()
Registrasi
- id: int- no_reg: int- pasien_id: inttgl_reg: date- status: yint- keluhan: text- divisi:string
+ Registrasi()
Terapi
- id: int- etiket: string- tgl: date- no_reg: string- no_rm: string- terapi: string- jml: int- resep: string
+ getTerapi()+ addTerapi()+ updateTerapi()+ deleteTerapi()
Diagnosa
- no_reg: string- pasien_id: int- diagnosa_id:int- tanggal_periksa: date
+ getDiagnosa()+ addDiagnosa()+ deleteDiagnosa()
Master_tindakan
- tindakan_id: int- kode_tindakan string- nim: string- nama_tindakan: text- biaya: int
+ getmaster_tindakan()+ addmaster_tindakan()+updatemaster_tindakan()+deletemaster_tindakan()
Pasien
- id: int- namalengkap: string- alamat: text- umur: tinyint- telp:string- riwayat: text- lastinput: date- tampil: tintrm_upload: int
+ getPasieni()+ addPasien()+ updatePasieni()+ deletePasien()
Users
- id: int- username:string- password: string- namalengkap: varchar- role: string- created: date- modified: datetime- ip_login: int
+ getUser()+ addUser()+ updateUser()+ deleteUser()
1
1
1
n
Tindakan
-no_reg: int- pasien_id: string- tindakan :text- tanggal_periksa:date
+ getTindakan()+ addTindakan()+ updateTindakan()+ deleteTindakan()
n
1
nnn
n
1
1
n
1
n
Gambar 4. 22 class diagram
Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa class diagram sistem informasi
praktik dokter Lucya Agung dibagi ke dalam 8 (delapan) kelas yaitu users,
registrasi, pasien, diagnosa, master diagnosa, tindakan, master tindakan, dan
terapi. Dalam kelas tersebut memiliki atribut dan method masing-masing
serta hubungan dan kardinalitas.
72
4.2.2 Rancangan Database
Database ini merupakan struktur data yang disimpan dalam database
sistem informasi praktik dokter Lucya Agung dan dapat dikelola sesuai
kebutuhan untuk menghasilkan data atau informasi. Dalam hal ini, peneliti
menggunakan database MySQL dan PHPMyAdmin sebagai pengelolaan
antarmukanya Adapun perancangan database yang telah peneliti buat berupa
Entity Relationship Diagram (ERD) dan database fisik sebagai berikut :
a. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD ini dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antar
entitas dan artibut-atributnya yang terdapat pada sistem informasi praktik
dokter Lucya Agung. Adapun perancangan ERD yang telah peneliti buat
sebagai berikut :
73
Gambar 4. 23 ERD
74
b. Database fisik
Dengan menggunakan database MySQL dan PHPMyAdmin
sebagai pengelola antarmuka, selanjutnya peneliti membuat database
dengan nama dokterlucya. Setelah berhasil dibuat, kemudian peneliti
membuat beberapa tabel beserta atributnya sesuai kebutuhan dalam
membangun sistem informasi praktik dokter. Adapun tabel fisik dari
sistem tersebut sebagai berikut :
1) Tabel users
Tabel user ini berfungsi untuk menyimpan data pengguna
baik dokter maupun admin (petigas) klinik dr. Lucya Agung disertai
hak aksesnya masing-masing. Pada tabel ini terdapat 10 (sepuluh)
atribut beserta spesifikasinya sebagai berikut :
Nama Tabel : Tabel users
Primary Key : id
Foreign Key :
Struktur :
Tabel 4. 1 Tabel users
No Field Name Type Size Null Keterangan
1 Id Int 10 not primary key,
sebagai id untuk
users
2 Username Varchar 50 NotNull Menyimpan nama
user untuk login.
3 Password Varchar 50 NotNull Password user
yang dienkripsi.
4 namalengkap Varchar 20 - Menyimpan nama
asli user.
75
5 Role varchar Null Menyimpan
posisi/jabatan
user di klinik,
untuk
membedakan hak
akses pengguna
6 Created Datetime 30 Null Waktu dibuatnya
akun user .
7 Modified datetime 10 Null Waktu perubahan
data pengguna.
8 Tgl_login Int 20 - Waktu login
terakhir.
9 Ip_login Varchar 50 - Menyimpan ip
login pengguna.
10 Status Tinyint NotNull Menyimpan status
keaktifan
pengguna
2) Tabel Registrasi
Tabel registrasi ini berfungsi untuk menyimpan data
registrasi pasien. Pada tabel ini terdapat 7 (tujuh) atribut beserta
spesifikasinya sebagai berikut :
Nama Tabel : Tabel registrasi
Primary Key : id
Foreign Key : pasien_id
Struktur :
Tabel 4. 2 Tabel registrasi
1o Field Name Type Size Null/
NotNull Keterangan
1 Id Int 15 NotNull Merupakan
primary key
76
dari tabel
registrasi,
untuk simpan
id registrasi
2 no_reg Int 11 NotNull Menyimpan
nomor
registrasi
pasien
3 Pasien_id Int 6 NotNull Merupakan
foreign key
dari tabel
pasien
4 Tgl_registrasi Date NotNull Menyimpan
tanggal
registrasi
pasien.
5 Status tinyint 1 NotNull Menyimpan
status
kunjungan
pasien
6 Keluhan Text NotNull Menyimpan
data keluhan
yang dialami
oleh passien
7 Divisi varchar 30 NoNull Menentukan
dan
menyimpan
divisi dokter
pemeriksa,
yaitu dokter
umum
3) Tabel Pasien
Tabel pasien ini berfungsi untuk menyimpan data pasien pada
sistem informasi praktik dokter Luca Agung. Pada tabel ini terdapat
9 (sembilan) atribut beserta spesifikasinya sebagai berikut :
Nama Tabel : Tabel pasien
Primary Key : id
77
Foreign Key :
Struktur :
Tabel 4. 3 Tabel Pasien
N
o Field Name Type
Siz
e
Null/
NotNull Keterangan
1 Id Int 16 NotNull primary key dari
tabel pasien, id
pasien.
2 Namalengkap Varchar 250 NotNull Nama lengkap
pasien.
3 Alamat Text NotNull Alamat dari
pasien.
4 Umur Tinyint 3 NotNull Umur dari
pasien.
5 Tlp Varchar 30 NotNull Nomor telepon
pasien.
6 Riwayat Text 20 NotNull Riwayat sakit
pasien.
7 Lastinput datetime NotNull Tanggal terakhir
proses input data
pasien.
8 Tampil tinyint 1 NotNull Digunakan untuk
menampilkan
data pasien.
9 Rm_upload Int 11 Menyimpan
berkas rekam
medik passien
4) Tabel Master Diagnosa
Tabel master diagnosa ini berfungsi untuk menyimpan data
diagnosa penyakit pada sistem informasi praktik dokter Lucya
Agung. Pada tabel ini terdapat 3 (tiga) atribut beserta spesifikasinya
sebagai berikut :
Nama Tabel : Tabel master_diagnosa
Primary Key : diagnosa_id
78
Foreign Key : -
Struktur :
Tabel 4. 4 Tabel master_diagnosa
No Field Name Type Size Null/
NotNull Keterangan
1 Diagnosa_id Int 10 NotNull Primary key dari
tabel
master_diagnosa
, d
master_diagnosa
2 kode_icd Varchar 10 NotNull Daftar kode ICD
dari diagnosa.
3 Nama_penyakit Text NotNull Nama penyakit.
5) Tabel Diagnosa
Tabel diagnosa ini berfungsi untuk menyimpan data
diagnosa yang dialami oleh pasien pada sistem informasi praktik
dokter Lucya Agung. Pada tabel ini terdapat 3 (tiga) atribut beserta
spesifikasinya sebagai berikut :
Nama Tabel : Tabel diagnosa
Primary Key :
Foreign Key : pasien_id, diagnosa_id
Struktur :
Tabel 4. 5 Tabel diagnosa
No Field Name Type Size Null/
NotNull Keterangan
1 No_reg Int 20 NotNull Merupakan
foreign key dari
tabel registrasi
79
2 Pasien_id Int 15 NotNull Merupakan
foreign key dari
tabel pasien.
3 Diagnosa_id Int 10 NotNull Merupakan
foreign key dari
tabel
master_diagnosa
4 Tanggal_periksa Date Null Menyimpan
tanggal periksa
pasien.
6) Tabel tindakan
Tabel tindakan ini berfungsi untuk menyimpan data tindakan
yang diperoleh pasien saat melakukan periksa. Pada tabel ini
terdapat 4 (empat) atribut beserta spesifikasinya sebagai berikut :
Nama Tabel : Tabel tindakan
Primary Key :
Foreign Key : no_reg, pasien_id, tindakan
Struktur :
Tabel 4. 6 Tabel tindakan
No Field Name Type Size Null Keterangan
1 No_reg Int 20 Not Merupakan
foreign key dari
tabel registrasi
2 Pasien_id Int 6 Not Merupakan
foreign key dari
tabel pasien
3 Tindakan Varchar 100 Not data rincian tindakan yang
didapatkan oleh
pasien.
4 Tanggal_periksa Date Not Waktu periksa
pasien.
80
7) Master_tindakan
Tabel master tindakan ini berfungsi untuk menyimpan data
tindakan yang dapat diinputkan oleh pengguna sebagaimana yang
dilakukan dokter terhadap pasiennya. Pada tabel ini terdapat 4
(empat) atribut beserta spesifikasinya sebagai berikut :
Nama Tabel : Tabel master_tindakan
Primary Key : tindakan_id
Foreign Key :
Struktur :
Tabel 4. 7 Tabel master_tindakan
N
o Field Name Type
Si
ze Null Keterangan
1 Tindakan_id Int 10 not foreign key dari
tabel
master_tindakan,
id mater tindakan
2 Kode_tindakan Int 10 Not Menyimpan kode
dari tindakan
3 Nama_tindakan Text Not menyimpan nama
tindakan.
4 Biaya Int 10 Not Menyimpan
jumlah biaya
tindakan
8) Tabel terapi
Tabel terapi ini berfungsi untuk menyimpan data terapi pada
sistem informasi praktik dokter Lucya Agung. Pada tabel ini
terdapat 8 (delapan) atribut beserta spesifikasinya sebagai berikut :
Nama Tabel : Tabel terapi
81
Primary Key : id
Foreign Key : no_reg
Struktur :
Tabel 4. 8 Tabel terapi
No Field Name Type Size Null Keterangan
1 Id Int 11 Not Primary key dari
tabel terapi, id
terapi.
2 Etiket varchar 50 Not Aturan terpi atau
konssumsi obat.
3 Tgl Date 15 Not tanggal melakukan
terapi.
4 No_reg Int 20 Not foreign key dari
tabel registrasi
5 No_rm Int 20 Not nomor rekam
medik pasien.
6 Terapi varchar 250 Not Menyimpan terapi
yang dilakukan
pasien.
7 Jml Int 3 Not Jumlah terapi
yang harus
dilakukan pasien..
4.2.3 User Interface
User interface merupakan rancangan berupa gambaran tampilan
halaman yang disuguhkan untuk pengguna dalam mengakses sistem . Adapun
rancangan halaman tampilan pengguna yang telah peneliti buat sebagai
berikut :
82
a. Halaman login
Adapun perancangan tampilan halaman utama pada sistem
informasi praktik dokter Lucya Agung berupa login sebagai berikut :
LOGIN
Sistem Informasi Praktik Dokter
username
password
ULANGI
Form Login
tanggal
Gambar 4. 24 Perancangan login
Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) text field
untuk verifikasi username dan password pengguna serta terdapat button
login untuk masuk dan button ulangi untuk mengulang memasukkan
username dan password.
b. Halaman home
Adapun perancangan tampilan dashboard pada sistem informasi
praktik dokter Lucya Agung sebagai berikut :
83
SI Praktik Dokter Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Selamat datang, AdministratorSistem Informasi
Praktik DokterDr. Lucya Agung, MARS
Jalan Sekar Kemuning no. 512 Karyamulya Cirebon
Gambar 4. 25 Perancangan home
Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa terdapat tampilan menu-
menu yang terdapat pada sistem informasi praktik dokter. Terdapat tujuh
menu utama dan beberapa iantaranya memiliki submenu seperti menu
master data, dokter, pengguna, laporan serta pengaturan.
c. Halaman Registrasi
Pada halaman menu registrasi ini terdapat aksi yang dapat
menghasilkan halaman baru serta memiliki prasyarat sebelum mengakses
halaman registrasi. Adapun user interface pada halaman registrasi ini
dirancang sebagai berikut :
84
SI Praktik Dokter
Tambah pasien
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Tambah data kembali
Gambar 4. 26 Perancangan tambah pasien
Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa terdapat beberapa text field
seperti nama, umur, alamat, riwayat sakit dan nomor telepon yang harus
diisi. Kemudian terdapat juga tombol tambah data dan kembali.Setelah
data berhasil ditambahkan, pasien tidak otomatis teregistrasi sebagai
pasien yang akan melakukan pemeriksaan, namun akan masuk kedalam
data pasien terlebih dahulu baru kemudian penggunaa dapat melakukan
registrasi. Adapun perancangan user interface untuk halaman registrasi
adalah sebagai berikut:
85
SI Praktik Dokter
Registrasi pasien
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Gambar 4. 27 Perancangan registrasi
Selanjutnya pada perancangan tampilan halaman registrasi pada
sistem tersebut terdapat text field keluhan yang harus diisi sesuai dengan
keluhan yang dialami passien. Selain itu, pada halaman ini juga terdapat
button daftarkan pasien yang kemudian memasukkan passien kedalam
antrian pasien yang akan melakukan pemeriksaan.
d. Halaman Data Pengguna
Pada perancangan halaman data pengguna terdapat beberapa button
untuk melakukan CRUD (create, read, update, delete). Dan adapun
perancangan user interface dari halaman kelola data pengguna adalah
sebagai berikut:
86
SI Praktik Dokter
Data Pengguna
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
+ Tambah pengguna
Gambar 4. 28 Perancangan data pengguna
Dari halaman data petugas diatas dapat dilihat terdapat button
tambah pengguna di sisi kiri atas tabel yang berfungsi untuuk
mengarahkan ke halaman untuk menambahkan pengguna yang dapat
mengakses sistem. Tabel yang terdapat pada halaman ini menampilkan
data pengguna. Pada tabel terdapat kolom kelola dengan tiga button yang
berbeda. Button pertama berfungsi untuk mengedit data pengguna, button
kedua dengan simbol cross (X) berfungsi untuk menonaktifkan
pengguna, sedangkan button terakhir dengan unsur simbol tempat
sampah berfungsi untuk menghapus pengguna.
e. Halaman Tambah Pengguna
Salah satu aksi yang dapat dilakukan pada halaman data pengguna adalah
tambah pengguna. Sesuai namanya, halaman tambah data pengguna
berfungsi menambah pengguna yang dapat mengakses sistem informasi
87
praktik dokter Lucya Agung. Adapun perancangan user interface
halaman tampah data pengguna adalah sebagai berikut:
SI Praktik Dokter
Tambah Pengguna
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Simpan data
kembali
Gambar 4. 29 Perancangan tambah pengguna
Dari gambar diatass dapat dilihat bahwa terdapat beberapa text field
yang harus di isi seperti usrname, password, konfirmasi password, dan
nama asli. Terdaat pula field dengan dropdown yang harus dipilih yaitu
role yang menjelaskan posisi pengguna pada sistem. Ada pula check box
keaktifan pengguna. Dan yang terakhir terdapat button simpan data untuk
menyimpan pengguna baru serta button kembali untuk membatalkan
aksi.
f. Edit Pengguna
Aksi selanjutnya yang dapat dilakukan pada halaman data pengguna
adalah edit pengguna yang berfungsi untuk mengubah data pengguna.
Adapun perancangan user interface halaman edit pengguna sebagai
berikut:
88
SI Praktik Dokter
Edit Pengguna
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Simpan data
kembali
admin
Gambar 4. 30 Perancangan edit pengguna
Dapat dilihat dari gambar diatass bahwa tidak ada perbedaan signifikan
antara halaman tambah penguna dan edit pengguna, hanya saja pada
halaman edit pengguna username pengguna yang akan di edit
ditampilkan oleh sistem dan juga tidak terdapat kolom serta text field
untuk konfirmasi password karena pada dasarnya password dapat diubah
pada halaman edit profil.
g. Disable Pengguna
Disable atau menonaktifkan pengguna juga merupakan sebuah aksi yang
dapat dilakukan pada halaman data pengguna. Dan adapun perancangan
user interface dari halaman ini adalah sebagai berikut:
89
SI Praktik Dokter
Data Pengguna
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
+ Tambah pengguna
Apakah yakin ingin disable pengguna ini?
OK batal
Gambar 4. 31 Perancanngan disable pengguna
Dari gambar diats dapat dilihat bahwa saat pengguna memilih aksi untuk
menonaktifkan atau disable pengguna akan muncul pesan dengan dua
button, button OK di sebelah kiri untuk melakukan akssi nonaktif
terhadap pengguna dan button batal di sebelah kanan untuk
membatalkannya.
h. Hapus pengguna
Hapus pengguna adalah akssi terakhir yang dapat dilakukan pada
halaman data pengguna. Untuk menghapus pengguna sistem
perancangan user interface yang telah dibuat oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
90
SI Praktik Dokter
Data Pengguna
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
+ Tambah pengguna
Apakah yakin ingin menghapus pengguna ini?
OK batal
Gambar 4. 32 Perancangan hapus pengguna
Dapat dilihat dari gambar diatas, ketika pengguna ingin menghapus
salah satu pengguna sistem, maka akan tampil sebuah pesan dengan
button OK untuk menyetujui penghapusan pengguna dan button batal
untuk membatalkan aksi.
i. Edit Profil
Pada halaman edit profil ini berfungsi untuk mengganti password
dari akun pengguna. Adapun perancangan user interface yang dibuat
oleh peneliti adalah sebagai berikut:
91
Dapat dilihat pada gambar diatass, bahwa pada perancangan
halaman edit profil ini terdapat tiga buah text field, satu diantaranya
menampilkan username pengguna yang dipanggil dari database,
sedangkan dua lainnya merupakan text field kosong untuk menginputkan
password baru. Terdapat juga dua buah button untuk mengupdate
perubhan passwordd dan untuk membatalkan akses pada halaman edit
profil serta mengembalikan pada halaman utama.
j. History Pasien
Pada perancangan user interface dari halaman history pasien ini
berfungsi untuk menampilkan riwayat pasien yang telah melakukan
pemriksaan. Adapun perancangannya adalah seperti berikut:
Gambar 4. 33 Perncangan edit profil
SI Praktik Dokter
Edit Profil
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
. Silahkan masukkan data sesuai yang anda inginkan
Update data batal
92
SI Praktik Dokter
Daftar History Pasien
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
detail
detail
detail
detail
detail
detail
detail
Gambar 4. 34 Perancangan history pasien
Dari gambar diatass dapat dilihat bahwa perancangan halaman
history pasien berisi tabel riwayat pasien yang melakukan pemeriksaan.
Setiap bais dalam tabel memiliki kolom aksi yang berisi button detail
yang berguna untuk mengakses detail pemeriksaan pasien yang terdapat
dalam baris kolom tersebut.
k. Halaman Detail History Pasien
Pada detail history pasien ini adalah perancangan halaman detail
riwayat periksa pasien setelah pengguna mengakses button detail pada
halaman history pasien. Adapun perancangannya sebagai berikut:
93
SI Praktik Dokter
Detail history pasien
keluhan diagnosa tindakan terapi
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Cetak data
Data Medik Pasien
Gambar 4.35 Perancangan detail history pasien
Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa halaman detail history
berisikan tabel yang memuat data pasien serta data medik pasien tersebut
berupa keluhan, diagnosa, tindakan dan terapi. Serta terdapat juga button
cetak data.
l. Halaman Cetak Data
Halaman cetak data ini merupakan output yng dihasilkan dari button
cetak data pada halaman detail history pasien. Adapun perancangannya
adalah sebagai berikut:
94
Gambar 4. 36 Perancangan cetak data
Pada perancangan output cetak data yang menggunakan data absurd
sebagai contoh, dapat dilihat bahwa terdapat data pasien seperti nomor
rekam medis, nama pasien, umur dan alamat. Selain itu, terdapat juga
data rangkuman pemeriksaan seperti data keluhan yang diurutkan sesuai
tanggal pemeriksaan jika melakukan pemeriksaan secara berkala, data
diagnosa, data tiindakan dan juga data terapi.
m. Halaman Antrian Pasien
Perancangan halaman antrian pasien ini memuat data pasien yang telah
melakukan registrasi dan masuk dalam daftar antrian pasien yang akan
melakukan pemeriksaan. Adapun perancangan user interface halaman
antrian adalah sebagai berikut:
95
SI Praktik Dokter
Daftar Antrian Pasien
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
periksa
periksa
periksa
periksa
periksa
periksa
periksa
periksa
periksa
Gambar 4. 37 Perancangan antrian pasien
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat tabel yang berisi
data pasien yang telah melakukan registrasi, dan jika data tersebut memiliki
query atau isi, maka pada kolom terakhir tabel tersebut akan terdapat sebuah
buttom periksa yang akan mengarahkan pengguna ke halaman periksa
pasien.
n. Halaman Periksa Pasien
Halaman periksa pasien dirancang untuk menginputkan data
diagnosa, data tindakan dan data terapi. Dan adapun rancangan user
interface dari halaman periksa passien adalah sebagai berikut:
96
SI Praktik Dokter
Pemeriksaan Pasien
Diagnosa Tindakan Terapi
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Input diagnosa Input tindakan Input terapi
Data Medik Pasien
tambah tambah tambah
Selesai pemeriksaan
Gambar 4. 38 Perancangan periksa pasien
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada halaman periksa pasien
terdapat data pasien di bagian atas halaman, dan di bagian bawa terdapat
kolom-kolom untuk menginputkan data-data pemeriksaan, yaitu d ata
diagnosa, data tindakan, dan data terapi. Selain itu terdapat button selesai
pemeriksaan yang akan mengarahkan ke halaman laporan pemeriksaan
disertai jumlah tagihan yang harus dibayarkan oleh pasien.
o. Laporan pemeriksaan dan bukti bayar
Perancangan halaman laporan pemeriksaan dan bukti bayar merupakan
sebuah output yang akan muncul ketika pengguna selesai melakukan
pemeriksaan dan menekan button selesai pemeriksaan. Adapun
perancangan user interface dari halaman ini adalah sebagai berikut:
97
Gambar 4. 39 Perancangan laporan pemeriksaan
Gambar diatas merupakan perancangan laporan pemeriksaan dokter
yang memuat rangkuman pemeriksaa dan biaya periksa siap cetak yang
akan diberikan pada pasien.
p. Laporan Pasien per Periode
Salah satu cara penyajian laporan pada sistem ini adalah laporan
pasien per periode, dimana pengguna yang menentukan rentang waktu
laporannya. Adapun perancangan halaman laporan pasien dan output
yang diberikan sistem adalah sebagaii berikut:
98
SI Praktik Dokter
Laporan Pasien
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Poses laporan ulangi
Gambar 4.40 Perancangan laporan per periode
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada perancangan user
interface halaman laporan pasien per periode terdapat dua field yang
harus diisi dengan tanggal, sebuah field dengan dropdown berisi dua
pilihan bentuk laporan yaitu print preview dan cetak. Serta terdapat juga
button proses laporan untuk menampilkan laporan dan button ulangi
untuk mengulang halaman. Dan perancangan untuk dua bentuk laporan
yang dapat ddipilih pengguna adalah sebagai berikut:
99
SI Praktik Dokter
Laporan Pasien
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Periode Laporan xx/xx/xxxx – xx/xx/xxxx
Kembali
Gambar 4. 41 Perancangan output laporan pasien perperiode print preview
Gambar diatass merupakan output dari laporan pasien per periode
dengan bentuk laporan berupa print preview. Pada perancangan diatas
ditampilkan data pasien seperti nomor registrasi, tanggal, nama pasien,
alamat dan umur.terdapat juga button kembali untuk mengembalikan ke
halaman sebelumnya.
Gambar 4. 42 Perancangan output laporan pasien per periode bentuk
100
Gambar diatas merupakan output dari laporan per periode dengan bentuk
laporan cetak. Data yang ditampilkan sama seperti pada laporan dengan
bentuk print preview yaitu nomor registrasi, tanggal, nama pasien, alamat
dan umur.
q. Laporan Pasien keseluruhan
Laporan pasien keseluruhan adalah laporan seeluruh pasien yang pernah
melakukan pemeriksaan di klinik dr. Lucya agung. Adapun perencanaan
user interface dari output laporan pasien keseluruhan adalah sebagai
berikut:
Gambar 4. 43 Perancangan output laporan pasien keseluruhan
Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa laporan pasien keseluruhan
menampilkan data pasien secara ringkas seperti NRP yaitu sebuah
penomoran yang diberikan oleh sistem, nama, umur dan alamat.
Perbedaan laporan keseluruhan dan laporan per periode adalah, laporan
per periode disuguhkan berdasarkan pemeriksaan, meskipun denga
pasien yang sama pada pemeriksaan yang berbeda data tetap ditampilkan.
Sedangkan laporan keseluruhan disuguhkan berdasarkan pasien.
101
Sehingga yang ditampilkan adalah data pasien yang pernah melakukan
pemeriksaan.
r. Master Data pasien
Salah satu jenis master data padda sistem ini adalah master data
pasien. Master data pasien ini memuat seluruh data pasien. Adapun
perancangan user interface dari halaman master data pasien adalah
sebagai berikut:
SI Praktik Dokter
Data Pasien
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Tambah pasien Cetak data
Gambar 4. 44 Perancangan master data pasien
Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa perancangan master data
pasien berisi seluruh data pasien yang dituangkan dalam tabel dengan
beberapa buttom. Pertama buttom tambah pasien yang mengarahkan ke
halaman tambah pasien. Lalu button cetak data yang mengarahkan pada
halaman laporan passien keseluruhan. Kemudian dibawahnya terdapat
tabel dan pada kolom terakhir tabel terdapat tiga button. Button pertama
102
yang berwarna biru adalah button edit yang mengarahkan pada halaman
edit pasien. Halam ini sama sseperti halaman tambah pasien namun sudah
terisi data pasien yang dimaksud dan dapat diedit. Yang kedua button
berwarna merah yang berfungsi untuk menghapus data pasien yang
berada pada dabaris tersebut. Dan yang tterakhir button berwarna hiijau
yaitu button registrasi yang mengarahkan ke halaman registrasi
s. Master data Tindakan
Pada halaman master tindakan ini berisi daftar tindakan-tindakan yang
dapat dilakukan kepada pasiennya. Perancangan user interface halaman
master tindakan yang telah penulis buat adalah sebagai berikut:
SI Praktik Dokter
Data Master Tindakan
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Tambah pasien Cetak data pasien
menampilkan 5 data
Gambar 4. 45 Perancangan master data tindakan
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada halaman master data
tindakan akan ditampilkan tabel ynag berisi data tindakan dengan kode
ICD9 dan biayanya, serta di kolom terakhir yaitu kolom kelola memiliki
103
dua buttom tiap barisnya. Buttom berwarna biru untuk mengedit data
tindakan pada baris tersebut dan buttom berwarna merah untuk
menghapus data tindakan yang dimaksud.
t. Edit Master Data Tindakan
Edit master data tindakan adalah sebuah aksi yang dapat dilakukan
pada halaman master data tindakan. Adapun perancangan user interface
edit data master adalah sebagai berikut:
SI Praktik Dokter
Edit Master Data Tindakan
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Gambar 4. 46 Perancangan edit master data tindakan
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa pada halaman edit master
data tindakan terdapat text field yang nantinya sudah terisi dengan data
yang akan di edit. Kemudian terdapat button simpan data untuk
menyimpan perubahan dan button kembali untuk membatalkan aksi.
u. Hapus Data Tindakan
104
Untuk menghapus data tindakan dari master data tindakan adalah
dengan cara memilih button hapus data pada tabel tindakan yang berada
pada master data tindakan. Adapun perancangan user interface yang
telah peneliti buat adalah sebagai berikut:
SI Praktik Dokter
Data Master Tindakan
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Yakin mau hapus data ini?
Tambah pasien Cetak data pasien
menampilkan 5 data
OK batal
Gambar 4. 47 Perancangan hapus master data tindakan
Dapat dilihat dari gambar diatas, ketika pengguna akan menghapus
data tindakan maka akan muncul pesan dan dua buttom yaitu buttom OK
untuk memproses penghapusan data dan buttom batal untuk
membatalkan aksi.
v. Master Data Diagnosa
Master data diagnosa akan memuat daftar penyakit sebagai diagnosa
awal pasien yang melakukan pemeriksaan di klinik dr. Lucya Agung.
Adapun perancangan user interface dari halaman master data diagnosa
adalah sebagai berikut:
105
SI Praktik Dokter
Data Master Tindakan
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Tambah pasien Cetak data pasien
menampilkan 5 data
Gambar 4. 48 Perancangan master data diagnosa
w. Edit Master Data Diagnosa
Salah satu aksi yang dapat dilakukan pada halaman master dta
diagnosa adalah edit master data diagnosa.adpun perancangan use
interface yang telah dibuat oleh peneliti adalah sebagai berikut:
SI Praktik Dokter
Edit Data Master Diagnosa
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Gambar 4. 49 Perancanngan edit master data diagnosa
106
Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa terdapat dua buah text field
yaitu kode ICD dan nama penyakit.serta terdapat juga dua buah buttom.
Buttom yang pertama untuk menyimpan perubahan dan buttom kedua
untuk membatalkan aksi.
x. Hapus Master Data Diagnosa
Aksi hapus master data diagnosa berfungsi untuk menghapus data
diagnosa dari sistem. Adapun perancangan user interface yang dibuat
oleh penulis adalah sebagai berikut:
SI Praktik Dokter
Data Master Tindakan
Pengguna antrianhome Dokter Laporan Master data Pengaturan
Tambah pasien Cetak data pasien
menampilkan 5 data
Yakin mau hapus data ini?
OK batal
Gambar 4. 50 Perancangan hapus master data diagnosa
4.3 Implementasi dan Pengujian
Tahapan implementasi dan pengujian ini merupakan tahapan dimana
peneliti menerapkan sistem informasi praktik dokter Lucya Agung yang telah
dibuat untuk kemudian dilakukan pengujian menggunakan metode black-box.
Pengujian ini mengutamakan tampilan, fungsionalitas, dan kesesuaian alur
pada sistem tersebut. Adapun penerapan dan pengujian pada sistem informasi
praktik dokter Lucya Agung sebagai berikut :
107
4.3.1 Login
Tampilan login pada sistem informasi praktik dokter Lucya Agung
sebagai berikut :
Gambar 4. 51 Antarmuka login
Pada gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa proses yang berjalan
pada fungsi login yaitu pengguna memasukkan username dan password
sesuai datanya dan klik button login. Ketika data yang dimasukkan benar
maka sistem akan masuk pada halaman utama sistem informasi praktiki
dokter Lucya Agung sesuai hak aksesnya. Selanjutnya, dalam pengujian
pada fungsi login ini dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :
Tabel 4. 9 Tabel pengujian login
Kasus dan Hasil Uji
Aksi actor Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
108
Memasukkan
username dan
password
sesuai data.
Muncul
tampilan
halaman
utama sesuai
hak akses user.
Sesuai
Data kosong Muncul pesan
“the username
field is
required the
password field
is required”
Sesuai
Data salah Muncul pesan
“username
dan pasword
salah”
Sesuai
109
4.3.2 Home
Tampilan home pada sistem informasi praktik dokter Lucya Agung
sebagai berikut :
Gambar 4.52 Antarmuka home
Pada gambar diatas, dijelaskan bahwa fungsi dari menu home dapat
menampilkan berbagai menu yang terdapat pada sistem informasi praktik
dokter Lucya Agung, seperti menu master data yang memiliki tiga submenu
yaitu master data passien, masster data tindakan dan master data diagnosa,
menu dokter yang memiliki dua submenu yaitu antrian pasien dan history
pasien, menu antrian,menu pengguna, menu laporan dengan tida submenu
yaitu laporan pasien per periode, laporan pasien keseluruhan dan laporan
history pasien, dan menu pengaturan yang memiliki submenu profil dan
keluar.
4.3.3 Profil
Tampilan halaman profil yang merupakan submenu dari menu
pengaturan mengarahkan pengguna pada halaman edit profil. Adapun
110
tampilan halaman edit profil pada sistem informasi praktik dokter Lucya
Agung sebagai berikut :
Gambar 4. 53 Antarmuka edit profil
Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) text
field yaitu password baru dan password lagi. Serta terdapat button
simpan data untuk menyimpan data perubahan dan button kembali untuk
membatalkan aksi. Dan untuk pengujian aksi mengganti password dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 10 Tabel pengujian edit profil
Kasus dan Hasil Uji
Aksi actor Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
111
Usename:
admin
Password
baru:
adminok
Password
lagi: amin
ok
Mengarahkan
ke halaman
login untuk
mengulang
login dengan
password
baru.
Sesuai
Username:
admin
Dengan
salah satu
dan/atau
kedua field
kosong.
Muncul
perintah
untuk mengisi
field
Sesuai
Username:
admin
Password
yang
diinputkan
tidak sama
pada kedua
field
Secara
otomatis
mengulang
atau refresh
halaman
Sesuai
112
4.3.4 Laporan
Pada sistem informasi praktik dokter Lucya Agung ini terdapat tiga cara
menyajikan laporan, yaitu laporan pasien per periode, laporan pasien keseluruhan,
dan laporan history pemeriksaan pasien. Adapun tampilannya sebagai berikut:
Gambar 4. 54 Antarmuka laporan pasien per periode
Pada halaman laporan pasien per periode pengguna dapat menentukan
sendiri rentang waktu laporan yang akan ditampilkan. Kemudian terdapat button
proses laporan untuk melihat laporan dan button ulangi untuk mengulang proses.
Adapun pengujian untuk aksi yang dapat dilakukan di halaman ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4. 11 Tabel pengujian laporan per periode
Kasus dan Hasil Uji
Aksi actor Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
113
Mengakses
laporan pasien
per periode
dari periode
tanggal 10 Juli
2019-16 Juli
2019 dengan
bentuk laporan
print preview
Muncul tabel
laporan sesuai
periode yang
diminta
Sesuai
Mengosongkan
satu dan/atau
kedua periode
pencarian
laporan
Muncul
pemberitahuan
“harap isi
bidang ini”
Sesuai
Mengakses
laporan pasien
per periode
dari periode
tanggal 10 Juli
2019-16 Juli
2019 dengan
bentuk laporan
cetak
Menampilkan
laporan format
cetak
Sesuai
114
Cara penyajian laporan selanjutnya adalah laporan pasien keseluruhan
yang memuat data pasien yanng pernah melakukan pemeriksaan di klinik dr.
Lucya Agung. Adapun tampilannya seperti berikut:
Gambar 4. 55 Antarmuka laporan pasien keseluruhan
Dan cara penyajian laporan yang terakhir adalah laporan history
pemeriksaan pasien yang memuat riwayat periksa pasien secara lebih detail.
Adapun tampilannya sebagai berikut:
Gambar 4. 56 Antarmuka laporan history pemeriksaan pasien
115
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa pada laporan history pemeriksaan pasien
ditampilkan tabel berisi data pasien dengan sebuah buttom setiap kolomnya yang berguna untuk
menjalankan sebuah fungsi. Adapun pengujian terhadap fungsi tersebut dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4. 12 Pengujian laporan history pemeriksaan pasien
Kasus dan Hasil Uji
Aksi aktor Yang
diharapkan
Pengamatan
Kesimpula
n
Mengakses
detail
pemeriksaan
dengan
menekan
button detail
Menampilka
n detail
pemeriksaan
pasien pada
kolom yang
dipilih
pengguna
Sesuai
Menekan
button cetak
data pada
halaman
detail
pemeriksaan
pasien
Menampilka
n laporan
pemeriksaan
detail bentuk
cetak
Sesuai
116
4.3.5 Data Pengguna
Halaman data pengguna sistem informasi praktik dokter Lucya Agung hanya dpat
diakses oleh administrator.adapun tampilan halaman data pengguna sebagai berikut:
Gambar 4. 57 Antarmuka data pengguna
Pada gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa terdapat tabel yang
berisi data pengguna dengan beberapa buttom yang dapat digunakan
untuk melakukan sebuah fungsi. Fungsi pertama adalah tambah
pengguna.proses yang berjalan pada fungsi tersebut yaitu pengguna
menekan button tambah pengguna untuk menambahkan penngguna yang
dapat mengakses sistem. Kemudian, muncul halaman yag dapat dilihat
dibawah ini:
117
Gambar 4. 58 Antarmuka tambah pengguna
Selanjutnya, dalam pengujian fungsi tambah pengguna pada sistem
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :
Tabel 4. 13 Pengujian tambah pengguna
Kasus dan Hasil Uji
Aksi aktor Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Tambah
pengguna
Username:
nananini
Password:
nininini
Konfirmasi
password:nininini
Kembali ke
halaman data
pengguna dan
pengguna
baru sudah
ditambahkan
disertai
notifikasi
Sesuai
118
Nama asli: nana
nindya
Role: petugas
Aktif: ya
“sukses data
baru berhasil
ditambahkan”
Menambah data
pengguna tanpa
mengisi field
username.
Muncul
notifikasi
“usename
tidak boleh
kosong”
Sesuai
Menambah data
pengguna dengan
password berbeda
pada field
password dan
konfirmasi
password
Muncul
notifikasi
“the
password
field does not
match the
password
field”
Sesuai
119
4.3.6 Antrian
Data antrian pasien adalah daftar pasien yang telah melakukan registrasi
untuk melakukan pemeriksaan. Adapun tampilan halaman antrian sebagai
berikut:
Gambar 4. 59 Antarmuka antrian
Dari hambar diatas dapat dilihat sebuah tabel yang berisi data pasien yang
siap untuk diperiksa. Terdapat sebuah button registrasi pasien yang
mengarahkan ke halaman data pasien. Selanjutnya akan dibahas pada
pembahasan master data pasien.
4.3.7 Menu Dokter
Dalam perancangan sistem informasi praktik dokter Lucya Agung ini menu
dokter hanya dapat diakses oleh dokter, tetapi setelah peneliti meninjau
langsung ke lapangan, dalam beberapa kondisi petugas kliniklah yang akan
mampu mengakses menu dokter dan menjalankan fungsinya.
120
Pada menu dokter terdapat dua submenu. Yang pertama adalah history
pasien. Tampilan history pasien dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 4. 60 Antarmuka history pasien
Dapat dilihat dari gambar iatas bahwa history pasien yang diakses melalui
menu dokter sama seperti submenu laporan history pemeriksaan pasien dari
menu laporan. Fungsi yang terdapat pada halaman ini juga suda di uji pada
tabel 4.11. submenu yang selanjutnya adalah antrian. Antrian yang diakses
melalui menu dokter memiliki fungsi periksa pasien, berbeda dengan antrian
yang di akses langsung dari menu antrian yang hanya berisi daftar pasien yang
sudah masuk dalam antrian. Adapun halaman antrian pasien sistem informasi
praktik dokter Lucya Agung ini adalah sebagai berikut:
121
Gambar 4. 61 Antarmuka antrian pasien dari menu dokter
Dari gambar diatas dapat dilihat terdapat tabel dengan data pasien
dan sebuah kolom aksi yang berisi button mulai periksa untuk masuk ke
halaman pemeriksaan pasien. Ketika pengguna menekan button mulai
periksa tersebut, maka halaman yang tampil adalah sebagai berikut:
Gambar 4. 62 Antarmuka periksa pasien
Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa halaman pemeriksaan pasien
berguna untuk menginputkan data-data medik seperti diagnosa, tindakan,
dan terapi. Setelah data medik selesai diinputkan pengguna menekan button
122
selesai periksa. Adapun pengujian terhadap fungsi pada halamn
pemeriksaan pasien dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4. 14 Pengujian tambah diagnosa
Kasus dan Hasil Uji
Aksi aktor Yang
diharapkan
Pengamatan
Kesimpula
n
Menambahka
n data
diagnosa
Menampilkan
data diagnosa
yang
ditambahkan
Sesuai
Menghapus
data diagnosa
Muncul pesan
“data berhasil
dihapus” dan
“data tidak
tersedia”
Sesuai
123
Selesai
pemeriksaan
Menampilkan
rangkuman
pemeriksaan
dan total biaya
pemeriksaan.
Sesuai
4.3.8 Master Data
Menu master data ini memiliki 3 (tiga) submenu yang hanya dapat diakses oleh
petugas administrasi, dimana pengguna perlu untuk mengarahkan krusor serta mengklik
submenu yang dibutuhkan untuk menampilkan halaman tersebut. Adapun tampilan dan
proses dari masing-masing submenu dijelaskan sebagai berikut :
a. Pasien
Tampilan halaman pada fungsi master data pasien pada sistem
tersebut sebagai berikut :
Gambar 4. 63 Antarmuka master data pasien
124
Pada gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa proses yang berjalan
pada fungsi tersebut yaitu pengguna dapat melihat, menambah,
mengubah, ataupun menghapus data pada fungsi tersebut. Apabila
pengguna ingin menambahkan data pasien maka perlu mengklik button
tambah pasien dan akan muncul halaman baru seperti Gambar 4.78
sebagai berikut :
Gambar 4. 64 Antarmuka tambah pasien
Pada gambar diatas, pengguna dapat mengisi nama pasien, umur,
alamat, riwayat sakit serta nomor telpon yang akan ditambahkan pada
text field tersebut dan klik button simpan data untuk menyimpan data
tersebut ke dalam database sistem. Selain itu, pada halaman utama
master data pasien menampilkan tabel data pasien yang didalmnya
terdapat menu edit, hapus dan registrasi. Dalam mencari data pada tabel
tersebut, pengguna juga dapat melakukan pencarian di text box search
dengan menuliskan kata kunci untuk data yang sedang dicari. Kemudian,
apabila pengguna ingin mengubah suatu data yang ada pada tabel
125
tersebut maka dapat mengklik aksi edit pada data tersebut dan akan
muncul halaman baru seperti Gambar 4.59 sebagai berikut :
Gambar 4. 65 Antramuka edit pasien
Pada gambar diatas, ditampilkan halaman edit data pasien sesuai
data yang diinginkan untuk diperbarui. Pengguna dapat mengubah nama
pasien, umur, alamat, riwayat sakit serta nomor telepon dan kemudian
klik button simpan data untuk menyimpan perubahan ke dalam database
sistem. Selain itu, pada tabel data pasien pengguna juga dapat menghapus
data dengan mengklik aksi hapus pada kolom tabel tersebut dan akan
muncul halaman baru seperti gambar 4.80 sebagai berikut :
126
Gambar 4. 66 Antarmuka hapus pasien
Setelah itu pengguna dapat mengklik button oke untuk menghapus
data pasien tersebut dari sistem. Yang terakhir pengguna dapat
meregistrasi pasien dengan mengklik button registrasi, akan muncul
tampilan seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 4. 67 Antarmuka registrasi pasien
Fungsi registrasi berguna untuk memasukkan pasien ke dalam daftar
antrian dengan cara mengklik buttom registrasi kemudian mengisi kolom
kosong yang ada yaitu keluhan. Setelah itu klik button daftarkan pasien
maka pasien akan masuk dalam daftar antrian dan siap untuk melakukan
127
pemeriksaan. selanjutnya, dalam pengujian fungsi yang ada dmdalam
master data ini dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :
Tabel 4. 15 Pengujian master data pasien
Kasus dan Hasil Uji
Aksi aktor Yang
diharapkan
Pengamatan
Kesimpula
n
Menambah
data pasien
Nama pasien:
nurni
Dan data yang
lengkap
Langsung
menampilka
n halaman
master data
pasien yang
sudah
memiliki
tambahan
pasien baru
Sesuai
Edit data
pasien dengan
mengosongka
n salah satu
atau lebih data
Muncul
harap isi
bidang ini”
Sesuai
128
Hapus data
fakultas
Muncul
pesan “Data
berhasil
dihapus”
Sesuai
Mencari data
Search : yayu
Muncul data
pasien
dengan
nama yayu
di tabel data
pasien
Sesuai
b. Diagnosa
Tampilan halaman pada fungsi master data pdiagnosa pada
sistem tersebut sebagai berikut :
129
Gambar 4. 68 Antarmuka master data diagnosa
Pada gambar diatas, pengguna dapat melihat tabel data diagnosa,
mencari, dan pada tabel prodi tersebut dapat meng-edit serta menghapus
data diagnosa sesuai data yang diinginkan. Apabila pengguna ingin
mengedit data diagnosa maka klik button edit pada kolom kelola dan
akan muncul halaman baru sebagai berikut :
Gambar 4. 69 Antarmuka edit diagnosa
130
Pada halaman tersebut, pengguna dapat mengganti nama diagnosa
dan kode ICDnya. Kemudian untuk menyimpan data perubahan
pengguna mengklik button simpan data. Dan jika ingin membatalkan aksi
pengguna harus mengklik button kembali. Penguna juga dapat
menghapus data diagnosa dengan mengklik button hapus pada kolom
kelola. Ketika pengguna akan menghapus data diagnosa, maka tampilan
sistem akan menjadi seperti dibawah ini:
Gambar 4. 70 Antarmuka hapus diagnosa
Pada halaman tersebut, pengguna dapat menghapus data diagnosa
dengan mengklik button oke untuk konfirmasi penyetujuan menghapus
data, atau klik batal untuk membatalkan aksi.
Selanjutnya, dalam pengujian fungsi yang ada dalam master data
diagnosa dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :
Tabel 4. 16 Pengujian master data diagnosa
Kasus dan Hasil Uji
Aksi actor Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
131
Edit data
diagnosa
Tidak muncul
pesan,
langsung
mengarahkan
ke halaman
master data
diagnosa
dengan data
baru
Sesuai
Hapus data
diagnosa
Tidak muncul
pesan,
langsung
mengarahkan
ke halaman
master data
diagnosa
dengan satu
data yang
sudah
terhapus
Sesuai
Mencari
data
Muncul data
diagnosa
Sesuai
132
Search :
demam
demam di
table
c. Tindakan
Tampilan halaman pada fungsi master data tindakan pada sistem
tersebut sebagai berikut :
Gambar 4. 71 Antarmuka master data tindakan
Pada gambar diatas, pengguna dapat melihat data mahasiswa
pada tabel, mencari, mengubah, dan menghapus data tersebut. Apabila
pengguna ingin mengedit data tindakan maka klik button edit tindakan
pada kolom kelola dan akan muncul halaman baru sebagai berikut :
133
Gambar 4. 72 Antarmuka edit tindakan
Pada halaman diatas, pengguna dapat mengubah kode ICD
dan/atau nama tindakan kemudian mengklik button simpan data untuk
menyimpan perubahan atau kembali untuk membatalkannya. Selain itu
pengguna juga dapat menghapus data tindakan. Tampilan yang akan
dilihat pengguna ketika akan menghapus data tindakan adalah sebagai
berikut:
Gambar 4. 73 Antarmuka hapus data tindakan
Pada halaman diatas, pengguna perlu mengklik button oke untuk
konfirmasi persetujuan menghapus data tindakan dari sistem dan
134
menyimpan data perubahan ke dalam database atau klik button batal ntuk
membtalkan aksi.menyimpan data tersebut. Selanjutnya, dalam
pengujian fungsi yang ada dalam master data mahasiswa ini dapat dilihat
pada tabel dibawah sebagai berikut
Tabel 4. 17 Pengujian master data tindakan
Kasus dan Hasil Uji
Aksi actor Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
Edit data
tindakan
Biaya
tindakan
rawat jalan
poliklinik
spesialis:
dari 50000
nebjadi
100000
Menampilkan
halaman
master data
tindakan yang
sudah diubah
tanpa adanya
pesan
Sesuai
135
Hapus data
tindakan:
perawatan
luka jahitan
1-5
Langsung
menampilkan
halaman
master data
tindakan yang
sudah diubah
tanpa ada
pesan.
Sesuai
Mencari data
Search :
rawat jalan
Muncul data
tindakan
rawat jalan
pada
poliklinik
spesialis
Sesuai
136
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembuatan sistem informasi praktik dokter di klinik dr.
Lucya Agung berbasis web ini, dapat disimpulkan bahwa peneliti telah
melakukan analisis dan perancangan terhadap sistem yang kemudian menjadi
landasan dalam membangun sistem tersebut. Dalam membangun sistem
berbasis web ini, peneliti menggunakan bahasa pemograman PHP, Java
Script, Framework CodeIgniter, serta database MySQL. Sistem informasi
praktek dokter di kliniki dr. Lucya Agung berbasis web ini dapat dijalankan
baik melalui PC oleh admin yang merupakan petugas klinik dr. Lucya Agung
serta dr.Lucya Agung sendiri sesuai hak akses masing-masing pengguna.
Dengan demikian, sistem tersebut dapat membantu berlangsungnya kegiatan
pemeriksaan dan pelayanan pasien serta membatu pihak klinik dalam
membuat laporan dan perapihan data administrasi karena sistem yang sudah
dirancang lebih terstruktur, rapi, dan nantinya mudah untuk merekap data dan
membuat laporan pemeriksaan pasiennya.
5.2 Saran
Sistem informasi praktik dokter di klinik dr. Lucya Agung ini masih
jauh dari kesempurnaan, sehingga membutuhkan masukan dan saran untuk
pengembangan kedepannya. Adapun saran terhadap sistem ini sebagai
berikut :
137
1) Penambahan fungsi untuk petugas administrasi klinik dalam proses
penambahan data diagnosa dan tindakan yang langsung diinputkan
melalui sistem.
2) Sistem informasi praktik dokter yang terintegrasi dengan sistem milik
BPJS sehingga memudahkan dokter dalam melakukan pelaporan pasien
kedalam sistem BPJS.
3) Penjabaran secara detail data diagnosa dan tindakan pada bagian laporan
dengan mencantumkan langsung data real dan bukan mencantumkan
kode.
138
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir. (2002). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penertbit Andi.
Ali, Muhammad Mulyohadi, dkk. (2006). Penyelenggaraan praktik dokter yang
baik di Indonesia dilengkapi peraturan tehnis terkait. Jakarta: Konsil
Kedokteran Indonesia.
Anisah, Melati Suvi Mayasari. (2017). Perancanagn Basis Data Sistem Informasi
Permohonan Surat Asuransi Jiwa Kumpulan (AJB) Syariah (Stidi Kasus
Asuransi Jiwa Bumi Puterra Syariah 1912). Jurnal maklumatika. 3(2).
STMIK Atma Luhur.
Astuti, Puji. (2018). Penggunaan Metode Black Box Testing(Boundary Value
Analisys)pada Sistem Akademik (SMA/SMK). Faktor Exacta. 11(2):188.
Universitas Indraprasta PGRI.
Bos, Wes. (2014). Sublime Text Power User. Hamilton: O’Reilly
Destiningrum, Mara, Qadhli Jafar Adrian. (2017). Sistem Informasi Penjadwalan
Dokter Berbasis Web dengan Menggunakan Framework CodeIgniter(Studi
Kasus: Rumah Sakit Yukum Medical Center). Jurnal TeknoInfo. 11(2).
Universitas Teknokrat Indonesia.
Edi, Doro, Stevalin Betshani. (2009). Analisis Data dengan menggunakan ERD dan
Model Konseptual Data Warehouse. Jurnal Informatika. 5(1):75.
Universitas Kristen Maranatha
139
Hermawa, Rudi, dkk. (2016). Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Belajar
Mengajar Berbasis Web (Studi Kasus: Yayasan Ganesha Operation
Semarang). 2(1): 32-33. Indonesian Journal of Software Engineering.
STMIK ProVisi Semarang.
Kesuma, Candra, dkk. (2018). Sistem Informasi Pendaftaran Pernikahan Berbasis
Web pada Kantor Urusan Agama Kecamatan banyumas. Jurnal Evolusi.
6(2).
Kustiyaningsih, D. Rosa. (2011). Pemrograman Basis Data Berbasis Web
Menggunakan PHP dan Mysql. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Mulyanto, Adi Mulyana Firmansyah. (2018). Sistem Informasi pengolahan Data
Pasien Berbasis Web pada Klinik Yadika Tangerang. 2(2): 155-159.
Publikasi Jurnal dan Penelitian Informatika. Politeknik Ganesha Medan.
Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Pahlevi, Omar, dkk. (2018). Sistem Informasi Inventori Barang Menggunakan
Metode Object Oriented di PT. Livaza Teknologi Indonesia Jakarta. Jurnal
Prosisko. 5(1):29.
Palit, Randi V, dkk. (2015). Rancangan Sistem Informai Gereja Berbasis Web di
Jemaat GMIM Bukit Moria Malalayang. E-Journal Teknik Elektro dan
Komputer. 4(7). Universitas Sam Ratulangi Manado.
140
Pradiatiningtyas, Diah, Suparwanto. (2017). E-Learning Sebagai Media
Pembelajaran Berbasis Web pada SMKN 4 Purworejo. Indonesian Journal
on Networking ad Security. 7(2). AMIK BSI Yogyakarta.
Prasetyo. (2014). Perancangan Sistem Inforasi Penjualan Baranng Kemasan
Produk pada CV. Ismie Jaya. Skripsi. Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu
Komputer Raharja Tangerang.
Pratama, I Putu Agus Eka. (2014). Sistem Informasi dan Implementasinya.
Bandung: Informatika.
Pressman, Roger S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku
satu). Yogyakarta: Penerbit Andi
Pressman, Roger, Maxim. (2009).
Rosa A.S, M. Shalahuddin. (2018). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek Edisi Revisi. Bandung: Informatika.
Sholeh, Ahmad Timbul, Erwin Gunadhi, Asep Deddy Supriatna. (2013).
Mengamankan skrip pada bahasa pemrograman PHP Dengan
Menggunakan Kriptografi Base64. Jurnal Algoritma. 10(1). Sekolah Tinggi
Teknologi Garut.
Sidik, Betha. (2012). Pemrograman web dengan PHP. Bandung: Informatika.
Sukriyanto, Darmanta. (2017). Penerapan Teknologi Barcode pada Pengolahan
Data Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Jural Intra-
Tech. 1(2). Amik Mahaputra Riau.
141
Supriyatna, Khoirn Nisa. (2015). Perancangan Website Desa Wisata Karangrejo
Sebagai Media Informasi dan Promosi. Jurnal Bianglala Informatika. 3(1).
AMIK BSI Yogyakarta.
Syifani, Dita, Ardiansyah Dores. (2018). Aplikasi Sistem Rekam Medis di Puskesmas
Kelurahan Gunung. Jurnal Sistem Infomasi, Teknolog Informatika dan Komputer.
9(1). Universitas Mercu Buana.
142
LAMPIRAN
Lampiran 1. Wawancara Pengambilan Data
1) Tabel hasil wawancara dengan piak klinik dr. Lucya Agung
No Pertanyaan Hasil wawancara pihak klinik dr.
Lucya Agung
1 Apakah proses registrasi
pasien selalu dilakukan
dengan cara seperti ini
(di tulis dalam buku
besar)?
Iya, selalu seperti ini, bahkan kalau buku
ini sedang tidak berada di tempat ini saya
menulisnya di secarik kertas yang ada
saja.
2 Lalu apakah tidak susah
dalam merekap data
pasien yang melakukan
pemeriksaan?
Karena kebanyakan pasien yang datang
itu butuh di rujuk untuk ke rumah sakit
menggunakan BPJS, sedangkan sekarang
penggunaan BPJS itu harus bertahap, jadi
biasanya tiap ada pasien kami langsung
menginputkan datanya ke sistem BPJS
secara online.
3 Bagaimana dengan arsip
yang disimpan untuk
klinik?
Untuk di klinik ya hanya ini saja (buku
besar). Kami sangat tidak rapi
administrasinya. Bahkan setelah dari
143
buku ini, tidak pernah di rekap e dalam
excel sekalipun.
4 Apakah ada keinginan
untuk memperbaiki
sistem seperti itu?
Iya, tentu. Kan ingin juga punya arsip
laporan sendiri di klinik, bukan laporan
yang di BPJS.
5 Apakah sudah ada
progress untuk
mencapainya?
Sejauh ini belum ada
6 Jika dibuatkan sebuah
sistem, sistem seperti apa
yang diharapkan?
Sebenarnya yang penting punya fitur
untuk buat laporan, menginput data-data
pasien yang biasanya kami tulis di buku
ini.
7 Di klinik ini ada berapa
petugas?
Sebenarnya ada dua, saya selaku dokter
dan satu orang petugas yang biasanya
membantu dalam proses regisrasi pasien
dan pembayaran.
8 Jadi, nanti sistem yang
dibuat memiliki dua hak
akses cukup ya? Satu
untuk dokter dan satynya
lagi untuk petugas.
Iya bisa begitu. Tapi kalau bisa hak akses
yang saya (dokter) miliki juga seluruhnya
dimiliki sama petugasmya. Soalnya,
petugas administrasinya itu sebenarnya
suami saya, dan beliau juga kan kerja.
Jadi nanti saat tidak ada suami saya
langsung bisa buka akun milik dia saja
144
suapay efisien. Dan kalaupun ada beliau,
beliau bisa melakukan tugas yang
harusnya saya yang melakukannya.
Karena kadang saya juga sedikit rempong
sama pasien.
9 Baik dok, untk hak akses
gampang, bisa diatur.
Ada request lagi
mengenai sistemnya?
Untuk sementara itu dulu saja, nanti saat
pengerjaannya bingung mau buat fitur
apa saja, bisa kontak saya lewat whatsapp
saja ya.
145
Lampiran 2. Surat bukti telah penelitian
146
Lampiran 3. Bukti fisik data pasien klinik dr. Lucya Agung
147
148
149
150
161
162
163
164
165
166
167
168
169
Lampiran 4. Dokumentasi klinik dr. Lucya Agung
170
171
RIWAYAT HIDUP
Ammatullah Aisyah Ahmad dilahirkan di
Bandung, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 2
April 1996, anak pertama dari pasangan Bapak
Ahmad Azrul Zuniarto dan Ibu Sri Pulungsari.
Tamat SD tahun 2008 di SDIT Sabilul Huda
Kota Cirebon, tamat SMP tahun 2011 di SMPP
Al-Hikmah Kab. Cirebon, menamatkan sekolah
menengah atas yang disertai kelas persiapan
bahasa di Ma’had Husnul Khotimah Kab.
Kuningan tahun 2015.
Pendidikan selanjutnya ditempuh di Universitas Teknologi Sumbawa, di
Fakultas Teknik Program Studi Informatika dan menyelesaikannya pada tahun
2019.
Riwayat organisasi dimulai sewaktu duduk di bangku SD, yaitu
organisasi Kepanduan, pada waktu SMP aktif di Organisasi Intra Sekolah
(OSIS) pada tahun 2009/2010, kemudian pada saat SMA menjadi koordinator
bidang bahasa rayon Asrama Khodijah dalam Organisasi Santri Husnul
Khotimah (OSHK) pada tahun 2013/2014. Selanjutnya pada saat di Perguruan
172
Tinggi aktif di organisasi UKM UTS English Forum (UEFo) pada tahun
2015/2019, organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HMTI)
menjabat sebagai kepala divisi intelektual pada tahun 2016/2017.