rancang bangun sistem absensi perkuliahan auto id berbasis

11
KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69 Vol.2 No.2 2017 59 @2017 kitektro Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis RFID yang Terintegrasi dengan Database Berbasis WEB Ahyar Jadid 1) , Zulhelmi 2) , Ardiansyah 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7, Darussalam, Banda Aceh 23111 Indonesia 1 [email protected] 1 [email protected] 2 [email protected] 3 [email protected] AbstrakPenelitian ini mendeskripsikan perancangan dan implementasi sistem absensi auto id RFID (Radio Frequency Identification) yang terintegrasi dengan sistem informasi web. Penerapan dan pelaksanaan absensi secara konvensional dengan menggunakan media kertas (paper based) pada universitas mempunyai beberapa masalah, antara lain terganggunya proses perkuliahan dengan edaran dokumen absen, kemungkinan rusak dan hilangnya dokumen absen, terjadinya human error dalam proses rekapitulasi data absensi dan banyaknya waktu yang terbuang dengan menggunakan metode ini. Penelitian ini menawarkan sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan merancang sebuah perangkat keras yang mampu merekam data absensi perkuliahan secara otomatis berbasis RFID. Perancangan dilakukan dengan menggunakan tag pasif sebagai kartu identitas anggota perkuliahan, reader RFID MFRC522, raspberry pi B+, RTC DS3231, dan LCD 16x2 karakter. Data RFID dimanfaatkan untuk diintegrasikan dengan sistem basis data. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental. Data yang didapat dari RFID diolah oleh sistem dan ditampilkan dalam bentuk text dan diagram yang dapat diakses melalui website, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk pemantauan dan penilaian kinerja oleh Tim Pengendali Mutu Akademik (TPMA). Kata KunciAbsensi, Auto id RFID, Identifikasi otomatis, Modul Mifare RC522 RFID reader, Mifare passive tag card, Microcomputer Ruspberry Pi B+, web service. I. PENDAHULUAN Absensi merupakan suatu kegiatan pendataan kehadiran, bagian dari pelaporan aktifitas suatu institusi, atau komponen institusi itu sendiri yang berisi data kehadiran. Data tersebut disusun dan diatur sedemikian rupa sehinga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pihak yang berkepentingan. Absensi berkaitan dengan penerapan kedisiplinan yang ditentukan oleh suatu institusi [1]. Absensi pasti diterapkan dalam proses perkuliahan disetiap fakultas dalam suatu universitas, baik itu untuk para mahasiswa(i) juga untuk dosen sebagai tenaga pengajar. Pentingnya proses absensi diterapkan pada perkuliahan sangat berkaitan dengan pendidikan, yang bukan hanya sekedar penyerapan ilmu pengetahuan, melainkan lebih jauh membutuhkan keterlibatan aktifitas fisik dan mental dalam prosesnya. Terdapat banyak jenis absensi; yang membedakannya adalah proses pelaksanaan dan cara penggunaannya. Namun secara umum absensi dikelompokkan menjadi dua, yaitu absensi konvensional dan non konvensional. Absensi konvensional atau manual adalah cara memasukkan data kehadiran dengan tanda tangan menggunakan alat tulis pada lembaran kertas absensi. Absensi non konvensional atau digital adalah cara memasukkan data kehadiran dengan menggunakan sistem terkomputerisasi. Absensi secara konvensional tidak relefan untuk diterapkan saat ini karena memiliki beberapa kekurangan seperti tidak efisien waktu dalam proses pelaksanaannya. Memberikan kemungkinan besar untuk terjadinya kesalahan dalam proses pengumpulan data yang disebabkan oleh human error [2]. Salah satu penyebab permasalahan tersebut adalah meningkatnya jumlah mahasiswa(i) setiap tahunnya. Selain itu proses absensi konvensional juga menimbulkan permasalahan seperti paperless, kemungkinan hilang dan kerusakan absensi. Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam rekapitulasi data absensi, dikarenakan banyaknya berkas yang harus diperiksa setiap semesternya. Sebagai contoh di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, absensi diedarkan pada saat proses perkuliahan sedang berlangsung. Hal tersebut tentu sangat mengganggu proses perkuliahan karena dapat merusak konsentrasi dosen dan mahasiswa(i). Hal seperti ini harus menjadi perhatian khusus bagi pihak Fakultas, untuk itu perlu dibentuk sistem absensi secara digital untuk mengatasi permasalahan permasalahan tersebut. Perkembangan teknologi sekarang ini mendorong suatu instansi untuk bisa menyediakan informasi kehadiran yang lebih akurat, dalam hal ini peneliti ingin mengambil bagian yaitu dengan menawarkan suatu trobosan lain.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 59 @2017 kitektro

Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto

ID Berbasis RFID yang Terintegrasi dengan

Database Berbasis WEB

Ahyar Jadid1), Zulhelmi2), Ardiansyah3)

1,2,3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Jl. Tgk. Syech Abdul Rauf No. 7, Darussalam, Banda Aceh 23111 Indonesia [email protected] [email protected]

[email protected]

[email protected]

Abstrak— Penelitian ini mendeskripsikan perancangan dan

implementasi sistem absensi auto id RFID (Radio Frequency

Identification) yang terintegrasi dengan sistem informasi web.

Penerapan dan pelaksanaan absensi secara konvensional

dengan menggunakan media kertas (paper based) pada

universitas mempunyai beberapa masalah, antara lain

terganggunya proses perkuliahan dengan edaran dokumen

absen, kemungkinan rusak dan hilangnya dokumen absen,

terjadinya human error dalam proses rekapitulasi data

absensi dan banyaknya waktu yang terbuang dengan

menggunakan metode ini. Penelitian ini menawarkan sebuah

solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan

merancang sebuah perangkat keras yang mampu merekam

data absensi perkuliahan secara otomatis berbasis RFID.

Perancangan dilakukan dengan menggunakan tag pasif

sebagai kartu identitas anggota perkuliahan, reader RFID

MFRC522, raspberry pi B+, RTC DS3231, dan LCD 16x2

karakter. Data RFID dimanfaatkan untuk diintegrasikan

dengan sistem basis data. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan metode eksperimental. Data yang didapat dari

RFID diolah oleh sistem dan ditampilkan dalam bentuk text

dan diagram yang dapat diakses melalui website, sehingga

dapat dijadikan sebagai acuan untuk pemantauan dan

penilaian kinerja oleh Tim Pengendali Mutu Akademik

(TPMA).

Kata Kunci— Absensi, Auto id RFID, Identifikasi otomatis,

Modul Mifare RC522 RFID reader, Mifare passive tag card,

Microcomputer Ruspberry Pi B+, web service.

I. PENDAHULUAN

Absensi merupakan suatu kegiatan pendataan kehadiran,

bagian dari pelaporan aktifitas suatu institusi, atau komponen

institusi itu sendiri yang berisi data kehadiran. Data tersebut

disusun dan diatur sedemikian rupa sehinga mudah untuk

dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan

oleh pihak yang berkepentingan. Absensi berkaitan dengan

penerapan kedisiplinan yang ditentukan oleh suatu institusi

[1]. Absensi pasti diterapkan dalam proses perkuliahan

disetiap fakultas dalam suatu universitas, baik itu untuk para

mahasiswa(i) juga untuk dosen sebagai tenaga pengajar.

Pentingnya proses absensi diterapkan pada perkuliahan sangat

berkaitan dengan pendidikan, yang bukan hanya sekedar

penyerapan ilmu pengetahuan, melainkan lebih jauh

membutuhkan keterlibatan aktifitas fisik dan mental dalam

prosesnya.

Terdapat banyak jenis absensi; yang membedakannya

adalah proses pelaksanaan dan cara penggunaannya. Namun

secara umum absensi dikelompokkan menjadi dua, yaitu

absensi konvensional dan non konvensional. Absensi

konvensional atau manual adalah cara memasukkan data

kehadiran dengan tanda tangan menggunakan alat tulis pada

lembaran kertas absensi. Absensi non konvensional atau

digital adalah cara memasukkan data kehadiran dengan

menggunakan sistem terkomputerisasi.

Absensi secara konvensional tidak relefan untuk diterapkan

saat ini karena memiliki beberapa kekurangan seperti tidak

efisien waktu dalam proses pelaksanaannya. Memberikan

kemungkinan besar untuk terjadinya kesalahan dalam proses

pengumpulan data yang disebabkan oleh human error [2].

Salah satu penyebab permasalahan tersebut adalah

meningkatnya jumlah mahasiswa(i) setiap tahunnya. Selain

itu proses absensi konvensional juga menimbulkan

permasalahan seperti paperless, kemungkinan hilang dan

kerusakan absensi. Membutuhkan waktu yang cukup lama

dalam rekapitulasi data absensi, dikarenakan banyaknya berkas

yang harus diperiksa setiap semesternya.

Sebagai contoh di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala,

absensi diedarkan pada saat proses perkuliahan sedang

berlangsung. Hal tersebut tentu sangat mengganggu proses

perkuliahan karena dapat merusak konsentrasi dosen dan

mahasiswa(i). Hal seperti ini harus menjadi perhatian khusus

bagi pihak Fakultas, untuk itu perlu dibentuk sistem absensi

secara digital untuk mengatasi permasalahan permasalahan

tersebut. Perkembangan teknologi sekarang ini mendorong

suatu instansi untuk bisa menyediakan informasi kehadiran

yang lebih akurat, dalam hal ini peneliti ingin mengambil

bagian yaitu dengan menawarkan suatu trobosan lain.

Page 2: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 60 @2017 kitektro

Pada dasarnya absensi merupakan suatu kegiatan

identifikasi, dalam kasus ini adalah mengidentifikasi

kehadiran mahasiswa(i) dalam proses jalannya perkuliaahan.

Identifikasi suatu objek merupakan suatu proses yang

dilakukan untuk pengambilan data. Teknologi identifikasi

saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Identifikasi yang paling memudahkan dalam proses

pengambilan data adalah auto id (Autoomatic Identifikation).

Auto id mampu melakukan pengumpulan data secara otomatis.

Ada beberapa metode dalam pengaplikasian auto id,

diantaranya barcode, smatr cards, voic recognition, biometrik

identifikation seperti retina scan, OCR (Optcal Charakter

Recognition) dan RFID (Radio Frequency Identification) [3].

Dari beberapa metode tersebut RFID memiliki beberapa

keunggulan seperti kecepatan proses deteksi, tidak

membutuhkan kontak fisik, tidak memerlukan peletakan

secara presisi dengan reader, dan harga yang relatif lebih

murah.

RFID (Radio Frequency Identification) merupakan

teknologi identifikasi memanfaatkan gelombang radio [4].

Metode identifikasi menggunakan sarana yang disebut lebel

atau transponder tag untuk menyimpan data, dan reader

berfungsi sebagai pengambil data yang tersimpan pada tag

tanpa diperlukan kontak langsung dengan tag RFID. RFID

menawarkan teknologi informasi yang memudahkan manusia

untuk mengidentifikasi berbagai objek secara otomatis.

Namum sistem ini tidak dapat berdiri sendiri tanpa ada sebuah

basis data sebagai pusat pengolahan dan penyimpanan data.

RFID pada penelitian ini berperan sebagai bagian dari sebuah

sistem yang berfungsi untuk merekam data kehadiran

mahasiswa(i) dan dosen. Data yang diperoleh berupa data

mentah dalam bentuk hexsadesimal unik id. Data unik id

tersebut diintegrasikan dengan database absensi berbasis web

mengunakan jaringan WiFi sebagai sarana pengiriman data.

Dalam penelitian ini penulis berkontribusi untuk

membangun sebuah perangkat keras yang dapat merekam data

absensi memanfaatkan teknologi RFID. Data yang diperoleh

oleh sistem perangkat keras dimanfaatkan untuk membangun

sebuah database e-absen yang dapat diakses melalui web.

Penelitian ini menawarkan solusi berdasarkan kebutuhan

absensi yang praktis dan efisien dengan memanfaatkan

teknologi RFID. Ada pun pengembangan selanjutnya sistem ini

di rujuk dengan nama e-absen.

II. DASAR TEORI

Cara paling mudah mengompilasi naskah karya ilmiah

sesuai dengan permintaan adalah dengan cara menggunakan

dokumen ini sebagai contoh/template. Caranya sederhana

langsung ketikkan tulisan anda pada template ini.

A. RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

Teknologi RFID (Radio Frequency Identification)

merupakan salah satu dari beberapa teknologi Auto ID

(Automtic Identification). Auto ID memungkinkan untuk

melakukan identifikasi secara otomatis, seperti barcode

sistem, optikal karakter, biometric MM, smart card, voisce

identification, fingers point procedur, dan NFC (Near-Field

Communication) [5]. RFID pertama kali di implementasikan

oleh Inggris pada tahun 1940 masa perang dunia kedua.

Diterapkan sebagai sistem identifikasi kawan atau musuh

“Identification Friend or Foe” IFF sistem, dengan memasang

transponder pada pesawat tempur dan tank [6].

RFID merupakan standar khusus yang menyatakan suatu

jaringan menggunakan sinyal radio untuk berkomunikasi

dengan suatu label yang di tempatkan pada suatu objek seperti

manusia, hewan, produk. RFID merupakan teknologi nirkabel

yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu objek melalui

gelombang radio. RFID memungkinkan untuk menyimpan

dan menerima data secara jarak jauh. Menggunakan sarana

label RFID atau transponder tag dan reader yang berfungsi

sebagai pembaca data yang tersimpan pada tag, tanpa harus

kontak langsung dengan tag atau secara wireless [7].

1) Tag RFID: Sebuah tag disebut juga transponder,

terdiri dari antena yang mendukung proses decoder dan

encoder dan chip memori yang berfungsi sebagai tempat

penyimpan suatu nomor seri dan informasi lainnya yang

mewakili data yang diinginkan[8]. Tag diletakkan pada objek

yang diidentifikasi dan menyimpan data spesifik mengenai

item. Tag merespon sinyal dari reader dan mengirimkan

sinyal respon yang membawa informasi yang tersimpan

berupa id number dan data lainnya untuk objek yang

diidentifikasi, tergantung dari kapasitan chip memori yang

dimilikinya. Setiap memori pada suatu tag tersimpan nomor

seri sebagai id number, id tersebut didapat dari proses

produksi tag dari suatu industri.

2) Reader RFID: RFID reader merupakan scanning

device untuk membaca informasi yang terdapat pada sebuah

tag, dan mengomunikasikan data tersebut ke suatu basis data.

Reader merupakan penghubung antara software aplikasi

dengan antena yang meradiasikan gelombang radio ke tag

RFID untuk membaca id number dan informasi lain yang

tersimpan di dalam tag. Sebuah reader harus kompatibel

dengan tag yang digunakan agar RFID tag dapat dibaca [9].

Selain berfungsi sebagai penerima informasi dari sebuat tag,

sebuah reader juga berfungsi untuk mengaktifkan tag namun

proses ini hanya terjadi pada tag pasif. Reader mengirim pulsa

berupa frekuensi radio ke tag dan mendengar respon dari tag

tersebut yang mengandung serial number dan informasi

lainnya. Sebuah reader menggunakan antenanya sendri untuk

berkomunikasi dengan tag. Ketika reader memancarkan

gelombang radio, seluruh tag yang di rancang pada rentang

frekuensi tersebut memberikan respon jika berada dalam

jangkauan pembacaan reader.

3) RFID MIFARE RC522: Mifare RC522 adalah

sebuah modul RFID berbasis IC Philips MFRC522

mendukung proses baca tulis terhadap transponder RFID atau

tag. Modul ini merupakan produk dari NXP yang

menggunakan fully integrated 13.56 MHz non-contact

communication card chip untuk melakukan pembacaan

maupun penulisan. MFRC522 support dengan semua varian

MIFARE Mini, MIFARE 1K, MIFARE 4K, MIFARE

Ultralight, MIFARE DESFire EVI dan MIFARE Plus RF

Page 3: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 61 @2017 kitektro

identification protocols [11].

Gambar 1 Modul RFID MFRC522

Modul RFID MFRC522 mendukung proses komunikasi

SPI (Serial Peripheral Interface) terhadap kontroler yang

bertindak sebagai master device. Pada prosesnya hanya

melibatkan dua buah register geser, satu disisi master dan satu

disetiap slave dimana data akan digeser memutar bit per bit.

Data dari master digeser atau diteruskan ke register slave dan

sebaliknya, seluruh proses pergeseran digerakkan oleh clock

yang disediakan oleh master device.

B. Raspberry Pi

Raspberry pi merupakan sebuah single board computer

yang memiliki ukuran sebesar kartu kredit, adalah komputer

mini yang dikembangkan olah yayasan raspberry pi yang

berpusat di UK (United Kingdom). Awal pembuatannya

raspberry pi ini dikembangkan untuk memicu pembelajaran

ilmu komputer dasar di sekolah-sekolah dengan biaya yang

minim. Raspberry pi dapat terhubung dengan komputer dan

TV sebagai media tampilan, dan menggunakan standar

keyboard dan mose sebagai media pengimputan data kedalam

sistem. Pada umumnya raspberry pi dapat melakukan segala

jenis hal yang dapat dilakukan olek komputer desktop, seperti

browser internet, memutar video berkualitas tinggi, membuat

spreadsheet, word-processing dan bermain game [12].

Raspberry pi terdiri dari beberapa model Namun pada

penelitian ini hanya menggunakan raspberry pi tipe B+ [13].

Gambar 2 Raspberry pi B+

C. DS3231 RTC (Real Time Clock)

RTC (Real Time Clock ) merupakan jam elektronik berupa

chip yag dapat menghitung waktu mulai detik, menit, jam,

tanggal, hari, bulan hingga tahun dengan akurat, dan menjaga

serta menyimpan data waktu tersebut secara real time.

Terdapat berbagai jenis RTC diantaranya DS3231 yang

merupakan salah salah satu produk Dallas Semiconductor

[14].

Gambar 3 Modul RTC DS3231

DS3231 merupakan low-cost I2C RTC denga keakuratan

yang sangat tinggi dalam mencacah waktu. Terintegrasi

dengan crystal dan TCXO (Temperature Compensated

Crystal Oscillator), dimana suhu dari crystal dimonitoring

secara berkesinambungan secara otomatis untuk menjaga

kestabilan frekuensi detak yang dihasilkan crystal. Pencacah

waktu pada RTC lain dapat bergeser (drift) hingga hitungan

menit setiap bulannya, terutama pada lingkungan dengan

kondisi suhu yang ekstrim.

D. LCD 16x2 Karakter

Liquid Crystal Display (LCD) merupakan sebuah device

untuk menampilkan karakter-karakter huruf, angka, simbol,

ataupun grafis yang diintruksikan melalui mikrokontrler. LCD

mempunyai beberapa ukuran yang mengikuti bilangan

karakter, diantaranya 16x2 atau 20x4 karakter. Pada tugas

akhir ini LCD yang digunakan adalah LCD 16x2 karaker,

yang bermakna LCD ini mempunyai 2 lines tampilan, dan

hanya mampu menampilkan 16 karakter disetiap lines yang

tersedia[15].

Gambar 4 LCD 16x2 karakter

E. I2C Konverter LCD 16x2 Karakter

Inter Integrated Circuit sering disebut I2C merupakan

standar komunikasi serial dua arah yang menggunakan dua

saluran untuk pengontrolan IC (Integtrated Circuit). Dua

saluran tersebut didesain khusus untuk mampu mengirim

maupun menerima data. I2C merupakan singkatan dari inter

IC atau komunikasi antar IC, sering disebut juga IIC atau I2C.

I2C adalah standar bus yang didesain oleh Philips pada awal

tahun 1980-an untuk memudahkan komunikasi antar

komponen pada suatu rangkaian. Piranti yang terhubung

Page 4: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 62 @2017 kitektro

dengan sistem I2C bus dapat dioperasikan sebagai Master dan

Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data pada

I2C bus dengan membentuk sinyal start, dan mengakhiri

transfer data dengan membentuk sinyal stop, juga bertugas

untuk membangkitkan sinyal clock. Sedangkan Slave adalah

piranti yang dialamati oleh master. Pada penelitian ini yang

menjadi master adalah sebuah raspberry pi B+ dan LCD 16 x

2 sebagai slave [17].

Gambar 5 I2C converter LCD 16 x 2 karakter

F. Web Service

Web service adalah salah satu bentuk sistem perangkat

lunak yang didesain untuk mendukung interaksi mesin ke

mesin melalui jaringan. Memiliki interface yang

dideskripsikan dalam format yang dapat dibaca mesin.

Definisi ini diberikan oleh W3C (World Wide Web Consortium)

merupakan badan yang menciptakan dan mengembangkan

standar web service. Web service mempunyai alat

penghubung yang direpresentasikan dalam bentuk format

machine processable lebih rincinya WSDL (Web Services

Description Language). Sistem lain saling berhubungan

dengan web service menggunakan pesan SOAP (Simple

Object Access Protocol) yang umumnya dikirim melalui

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dalam bentuk XML

(Extensible Markup Language). SOAP merupakan XML yang

mengatur bagaimana request dan respons dari suatu web

service akan bekerja. Tetapih secara umum web service tidak

terbatas hanya pada standar SOAP saja [18].

G. Basis Data

Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian

sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan

aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data

dimaksutkan untuk mengatasi problem yang ada pada sistem

yang memakai pendekatan berbasis berkas atau manual data

[19]. Dalam penerapannya pada sistem identifikasi, suatu

basis data merupakan sebuah sistem informasi logistik pada

posisi back end yang bekerja melacak dan menyimpan

informasi tentang item ber tag. Informasi yang tersimpan

dalam basis data dapat berupa identifier item, deskripsi,

pembuat, pergerakan dan lokasinya.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode

eksperimental. Melakukan perancangan dan pengujian serta

menganalisa respon yang dihasilkan, baik bagian-bagian dari

sistem maupun sistem secara keseluruhan. Adapun tahapan

penelitian pada tugas akhir ini digambarkan dalam suatu

bentuk diagram alir.

Gambar 6 Tahapan penelitian tugas akhir

1) Studi Literatur: Pengembangan sistem e-absensi

memerlukan pemahaman teoristis tentang sejumlam hal

antara lain; RFID, kontroler, dan wev service, dengan

mempelajari berbagai referensi baik dari buku, jurnal, artike

dan situs yang terkait dengan kebutuhan yang diperlukan.

Dilakukan untuk menentukan komponen-komponen yang

dibutuhkan, baik yang bersifat software atau hardware dengan

tidak mengesampingkan kebutuhan sistem yang efektif dan

efisien. Sehingga dalam pelaksanaannya tidak membutuhkan

biaya berlebihan, mengatasi kerumitan dalam proses

perancangan dan memberikan kemungkinan lebih besar

rancangan tersebut dapat direalisasikan.

2) Perancangan Sistem: Membentuk sistem e-absensi

membutuhkan penggabungan dua buah subsistem. Subsistem

yang pertama adalah pembentukan hardware yang mampu

merekam data kehadiran dosen dan mahasiswa(i)

memanfaatkan teknologi auto id RFID. Subsistem yang kedua

adalah pembentukan software berupa database absensi, yang

dapat menampilkan data kehadiran pada piranti absensi dan

data log aktivitas yang diproses melalui middleware dan

ditampilkan pada halaman web.

Page 5: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 63 @2017 kitektro

Gambar 7 Perancangan sistem e-absensi

Pada tahapan ini dilakukan perancangan sistem baik

software maupun hardware yang meliputi pengistalan aplikasi

pendukung penelitian, persiapan kontroler, dan perakitan

komponen dengan kontroler. Sebelum melakukan

perancnagan sistem, terlebih dahulu mempersiapkan

peralatan yang digunakan. Peralatan tersebut dikelompokkan

dalam dua kebutuhan, hardware dan software.

3) Implementasi Sistem: Sistem e-absensi akan

dibentuk dan diimplementasikan dengan prinsip kerja dan

respon sistem sebagai berikut.

Gambar 8 Diagram alir prinsip kerja sistem pada perangkat absensi

Bagian ini menjelaskan prinsip kerja dari perangkat absensi

dalam merekam data unik id yang terdapat pada tag RFID.

Dimulai dengan raspberry pi B+ yang berfungsi sebagai

kontroler, menyediakan suplai tegangan kepada perangkat

yang terhubung dengannya. Masing-masing perangkat

menjalankan fungsinya setelah mendapatkan suplai tegangan

yang dibutuhkan.

Modul RFID MFRC522 membangkitkan sinyal melalui

antena yang telah terintegrasi untuk mengaktifkan dan

membaca data unik id pada tag. Tag yang digunakan adalah

jenis tag pasif, sehingga untuk mendapatkan data unik id pada

setiap tag dilakukan dengan peletakan tag sedekat mungkin

dengan jangkauan sinyal yang dibangkitkan reader. Tag yang

terbaca dapat ditandai dengan proses raspberry pi B+

mengecek koneksi internet untuk mengirimkan data unik id

ke alamat database e-absensi melalui layanan web service.

Delay maksimal yang diberikan untuk proses pengecekan

ketersediaan jaringan internet adalah selama 10 detik. Jika

batas maksimal delay tercapai maka proses untuk terhubung

dengan database e-absensi telah gagal dilaksanakan.

Selanjutnya raspberry pi B+ menampilkan pemberitahuan

tidak ada koneksi pada layar LCD dan proses bembacaan tag

harus diulangi.

Jika raspberry pi B+ dapat terhubung dengan jaringan

internet, proses pengecekan koneksi tidak membutuhkan

waktu dengan delay maksimal untuk dapat mengirimkan data

unik id yang terbaca. Data unik id yang terbaca dapat

diteruskan pada database e-absensi dengan menerapkan

metode post memanfaatkan layanan web service. Database e-

absensi menerima data unik id yang dikirimkan oleh

perangkat absensi, dengan menerapkan metode get melalui

layanan web service. Data unik id yang diterima selanjutnya

diproses oleh basisdata untuk disimpan sebagai data

kehadiran pesera perkuliahan. Proses selanjutnya adalah

memberi respon kepada perangkat absensi sesuai dengan

kepemilikan unik id yang telah diproses.

Gambar 9 Diagram alir prinsip kerja database e-absensi saat dosen scan tag

Tahapan ini menjelaskan tentang proses yang dilakukan

pada saat unik id yang diterima oleh basis data dikenal sebagai

id dosen. Id dosen dimanfaatkan sistem untuk proses buka dan

Page 6: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 64 @2017 kitektro

tutup kelas perkuliahan, untuk matakuliah yang dilaksanakan

pada ruang dan jam tertentu, sebelum para peserta kuliah

dapat melakukan proses absensi dengan kartu tag RFID yang

dinmiliki. Jika proses buka kelas telah dilakukan, selanjutnya

data dosen disimpan sebagai satu kali kehadiran dan respon

diberikan ke perangkat absensi berupa informasi nama dosen

dan matakuliah yang diajarkan. Proses tersebut dilakukan

dengan layanan webservice menggunakan metode post.

Gambar 10 Diagram alir prinsip kerja database e-absensi saat mahasiswa(i)

scan tag

Pada tahapan ini menjelaskan proses yang terjadi jika unik

id yang diterima oleh basis data dikenal sebagai unik id

mahasiswa(i). Terdapat beberapa respon yang akan diberikan

jika proses identifikasi berhasil dilakukan. Respon yang

pertama adalah dosen belum buka kelas, respon ini deberikan

jika mahasiswa(i) melakukan proses absensi sebelum dosen

membuka kelas. Respon yang kedua adalah tidak terdaftar

dalam matakuliah ini, respon ini dapat terjadi jika unik id

mahasiswa(i) yang diterima oleh sistem database tidak

dikenal dalam matakuliah yang diajarkan oleh dosen

bersangkutan.

Respon selanjutnya adalah jika unik id yang diterima

adalah unik id untuk mahasiswa(i) yang mengambil

matakuliah dengan dosen yang sebelumnya membuka kelas,

sistem akan memberikan respon berupa nama dan NIM

mahasiswa bersangkutan. Respon terakhir yang diberikan

pada perangkat absensi adalah sudah pernah absen, ini terjadi

jika melakukan scan ulang saat proses absen berhasil

dilakukan sebelumnya.

Gambar 11 Diagram alir prinsip kerja pada perangkat absensi saat menerima respon dari database e-absensi

Tahapan ini menjelaskan proses yang terjadi pada

perangkat absensi pada saat menerima respon dari sistem

database melalui layanan web service menggunakan metode

get. Raspberry pi B+ menangkap informasi dari balasan

subsistem software dan menampilkannya pada tampilan LCD

16x2 karakter. Respon yang ditampilkan pada LCD sangat

bergantung pada proses yang terjadi sebelumnya. LCD akan

menampilkan respon-respon yang diberikan dengan delay

tampilan pada layar selama 4 detik, dan seterusnya akan

kembali menampilkan nama ruang dan waktu pada hari

tersebut.

4) Pengujian dan Analisa Sistem: Pengujian dan

analisa sistem dilakukan untuk melihat apakah sistem dan

bagian-bagiannya sudah berjalan dengan benar. Apabila

sistem tidak bekerja sesuai yang diharapkan, maka dilakukan

perbaikan pada perancangan sistem baik hardware maupun

software. Pengujian dilakukan dengan mendekatkan tag pada

reader dan melihat respon yang dihasilkan dari sistem yang

sudah terbentuk.

Kesesuaian sistem yang diharapkan adalah reader RFID

dapat membaca tag RFID, data dari hasil pembacaan reader

RFID dapat diproses oleh raspberry pi B+ dan berhasil

diintegrasikan dengan database menggunakan layanan web

service melalui jaringan WiFi. Dapat menampilkan respon

pada tampilan LCD 16x2 karakter berupa waktu, tanggal,

bulan dan tahun, beserta nama ruangan perkuliahan dimana

perangkat diletakkan. Berhasil menampilkan data unik id dari

hasil pembacaan reade RFID, nama mahasiswa(i) beserta

NIM, serta nama dan NIP dosen dari respon layanan web

service dalam proses integrasi dengan database e-absen.

5) Penulisan Laporan: Setelah semua tahapan selesai

dilakukan hingga sistem berjalan dengan benar, selanjutnya

dilakukan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian dalam

bentuk laporan yang merupakan akhir dari tahap penelitian.

Penulisan laporan meliputi penjelasan dari setiap tahapan

yang dilaksanakan hinggga hasil penelitian yang diperoleh.

Page 7: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 65 @2017 kitektro

B. Rencana Pengujian

Pengujian dilaksanakan di Jurusan Teknik Elektro, dengan

melakukan demonstrasi proses absensi dosen dan

mahasiswa(i). Perangkat absensi yang telah dibentuk

dinyalakan dan dikoneksikan dengan jaringan WiFi. Proses

ini dilakukan dengan menghubungkan perangkat pada PC dan

melakukan proses sharing desktop menggunakan aplikasi

putty portable.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Raspberry Pi B+ Sebagai Kontroler

Persiapan raspberry pi B+ sebagai kontroler pada sistem

dilakukan dengan pengistalan dan pengimputan beberpa

program yang dibutuhkan. Terdapat dua metode yang dapat

digunakan untuk melaksanakan percobaan pada tahapan ini.

Pertama adalah dengan menghubungkan raspberry pi ke

monitor menggunakan kabel HDMI (High-Definition

Multimedia Interface) to VGA (Video Graphics Array) untuk

media tampila, keyboard dan mouse untuk malakukan

pengimputan. Cara yang kedua adalah dengan

menghubungkan raspberry pi dengan PC menggunaan kabel

USB (Unit Serial Bus) adapter sebagai saluran pencatudaya

raspberry pi dan kabel LAN berfungsi sebagai jalur

penghubung komunikasi antara PC dengan raspberry pi untuk

proses pengimputan.

Gambar 12 Pengujian raspberry pi B+ sebagai kontroler

Perangkat raspberry pi B+ yang dihubungkan pada PC

untuk melakukan proses persiapan dan pengimputan modul-

modul yang dibutuhkan agar dapat dioperasikan sebagai

kontroler pada sistem. Sebelumnya raspberry pi B+ telah

teristal OS debian khusus bernama raspbian, teristal pada

memori Micro SD yang berkapasitas sebesar 8 GB sebagai mini

hard disk raspberry pi sistem.

Gambar 13 Tampilan dekstop OS raspibian

Tampilan sistem operasi raspbian pada PC yang

membuktikan bahwa proses penginstalan telah berhasil

dilakukan. Pada gambar terlihat beberapa menu aplikasi

standar pada debian raspberry pi yang dapay digunakan untuk

pengembangan suatu sistem. Proses penulisan program dapat

dilakukan langsung pada tampilan tersebut dengan membuka

menu aplikasi python 2 (IDLE) Integrated Development and

Learning Environment. Namun proses pengimputan program

pada penelitian ini hanya dilakukan melalui terminal,

dikarenakan proses yang dilakukan jauh lebih sederhana dan

lebih cepat.

B. Pengujian Akses Layanan WEB Service

Pengujian akses layanan web service dilakukan untuk

menghubungkan perangkat absensi dengan basisdata berbasis

web. Proses ini dilakukan dengan mengirimkan data id tag ke

alamat basisdata dengan membuat sebuah program layanan

web service pada program yang digunakan untuk pembacaan

tag RFID. Pada program tersebut ditentukan sebuah alamat

http yang merupakan alamat dari database e-absensi. Selain

itu juga dilakukan modifikasi terhadap jumlah karakter dari id

tag yang akan dikirimkan. Proses modifikasi dilakukan

dengan membatasi jumlah karakter dari id tag yang akan di

kirim kepada basis data agar mudah diintegrasikan kedalam

sistem database menggunakan layanan web service.

Gambar 14 Potongan program pembentukan layanan web service

Program dijalankan dengan mengimput perintah “sudo

python Read.py” pada terminal raspberry pi. Setelah program

berhasil dijalankan maka akan ditampilkan pemberitahuan

pada tampilan terminal “Welcome to the MFRC522 data read

example” yang menandakan reader RFID sudah aktif untuk

membaca tag yang didekatkan. Dari hasil pengujian dengan

melakukan scaning tag pada reader, proses scaning berhasil

dilakukan dan id tag yang terbaca dapat ditampilkan pada

layat terminal raspberry pi dan menyambungkan.

Proses menyambungkan tersebut menjelaskan bahwa

perangkat absensi sedang melakukan pengecekan

ketersediaan jaringan internet untuk mengakses layanan web

service agar id tag yang terbaca dapat dikirim pada sistem

database. Proses pengecekan dilakukan selama sepuluh detik,

dan jika tidak dapat terhubung dengan layanan web servive

pada sistem database, maka kontroler akan menampilkan

pemberitahuan tidak ada koneksi internet yang tersambung

Page 8: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 66 @2017 kitektro

dengan perangkat absensi dan data tag id telah gagal

dikirimkan.

Selanjutnya dilaksanakan proses scaning tag ulang dengan

tag yang berbeda. Namun pada percobaan ini dipastikan

bahwa perangkat absensi telah dapat terhubung dengan

jaringat internet menggunakan jaringan WiFi. Percobaan ini

dilakukan untuk melihat respon balasan yang diterima oleh

perangkat absensi jika id tag yang terbaca dapat di kirimkan

ke database e-absensi.

Gambar 15 Respon database e-absensi pada perangkat absensi

Pada tampilan terminal memperlihatkan respon berupa

nomor id tag nama dosen dan matakuliah yang diajarkannya.

Respon tersebut telah membuktikan layanan web service telah

berhasil diterapkan pada sistem. Dimana setiap id tag yang

berhasil dikirimkan ke database akan menampilkan respon

masing-masing sesuai dengan kepemilikan id tag.

Data untuk setiap kepemilikan id tag sebelumnya telah

dimanfaatkan oleh sistem basis data untuk menentukan

anggota yang terdaftar dalam database e-absensi. Setiap id tag

yang berhasil dikirim oleh perangkat absensi berhasil dikenali

oleh sistem database, sehingga unik id tag yang dikenal dalam

proses pengolahannya mampu diberikan respon-respon

berdasarkan kepemilikan unik id tersebut. Pada tabel dibawah

ini menunjukkan identitas dari setiap kepemilikan unik id

tersebut. Unik id tersebut terdiri dari unik id mahasiswa(i) dan

unik id dosen.

TABEL I

INISIALISASI ID UNIK PADA TAG RFID UNTUK MAHASISWA(I)

PADA DATABASE E-ABSENSI

No Nama NIM UID

1 Fadli 1004105020027 1324914187

2 Irwansyah Putra 1104105010026 102198111133

3 Mizanul

Fasarela

1104105010073 42162524

4 Irfan Mulia 1204105010007 9090104

5 Fadhli Maulana 1204105010027 902484

6 Mitra Walidain 1204105010044 9037444

7 Haiqal Firdaus 1204105010046 9022304

8 Reza Muttaqien 1204105010049 90432234

9 Zulfli Effendi 1204105010059 74272464

10 Muhammad

Arifai

1204105010061 25213522061

11 Juwardi 1204105010077 2527922161

12 Putra Nasri

Syawaldi

1204105010079 121925562

13 Wanda Winata 1304105010001 108725362

14 Wanmuji

Bussani

1004105010005 3612764213

15 Hafis Siswanto 1104105010023 2041865862

16 Muhammad

Iqbal

1204105010003 901102064

17 Hidayat 1204105010019 252974561

18 Gillan

IskandarNst

1204105010021 252285462

19 Almunadi 1204105010024 122335462

TABEL II

INISIALISASI ID UNIK PADA TAG RFID UNTUK DOSEN PADA DATABASE E-ABSENSI

No Nama NIP UID

1 Dr Taufiq A.

Gani.S.Kom.M.E

ng.Sc

1969041019951

21001

216328119

2 Ahmadiar.S.T.M.

Sc

1980062520081

21001

6821825227

3 Muhammad

Irhamsyah.ST.MT

1972071820011

21001

1022181303

4 Hubbul

Walidainy. S.T.

M.T

1973082620001

21000

2136641119

5 Elizar. ST. M.Sc 1979030520021

21000

182160239147

C. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan

Pengujian sistem secara keseluruhan dilakukan dengan

menggabungkan perintah kerja untuk setiap komponen yang

terhubung dengan kontroler. Dengan menggabungkan

program-program yang sudah dibuat sebelumnya untuk

pengujian hardware yang dilakukan secara terpisah, menjadi

satu keutuhan program yang dapat menjalankan setiap fungsi

dari komponen-komponen pada sistem. Sehingga dengan

terbentuknya program tersebut, sebuah perangkat absensi auto

id RFID dapat diimplementasikan pada sistem e-absensi.

Page 9: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 67 @2017 kitektro

Untuk menggabungkan keseluruhan progam yang

dibutuhkan untuk menjalankan setiap komponen pada

perangkat, program tersebut akan dikondisikan sesuai dengan

sistem yang ingin diimplementasikan. Pada gambar dibawah

ini menunjukkan potongan program untuk proses tersebut.

Gambar 16 Potongan program penggabungan sistem

Program penggabungan sistem dibuat dengan beberapa

program dasar yang digunakan untuk mengaktifkan

komponen pada perangkat secara individu. Program tersebut

terdiri dari program read RFID tag, i2c LCD sebagai media

tampilan, pemanggilan waktu untuk ditampilkan pada LCD,

dan program web service untuk integrasi dengan sistem basis

data e-absensi. Pada gambar dapat dilihat bahwa program

tersebut disimpan dengan nama Readlcdi2c.py yang

tersimpan di dalam folder yang bernama MFRC522-python.

Adapun respon respon yang akan dihasilkan jika pgogram

dijalankan adalah sebagai berikut.

1) Informasi Nama Ruangan dan Waktu: Respon ini

berfung si untuk memberitahukan informasi terhadap nama

ruangan dan waktu yang berjalan saat ini. Yang bermanfaat

bagi mahasiswa(i) dan dosen untuk mengetahui ruangan yang

akan digunakan dan waktu untuk memulai perkuliahan

matakuliah tertentu akan atau sudah dimulai.

Gambar 17 Informasi nama ruangan perkuliahan

Pada gambar di atas memberlihatkan respon pertama kali

muncul pada perangkat absensi setelah program berhasil di

jalankan. LCD dapat menampilkan informasi tentang nama

ruangan perkuliahan dimana perangkat akan ditempatkan.

Selain itu juga perangkat mampu menampilkan waktu yang

sedang berjalan.

Gambar 18 Informasi waktu dan tanggal

Informasi yang ditampilkan berupa jam dan tanggal,

bermanfaat untuk peserta perkuliahan dalam menentukan

matakuliah yang akan dilaksanakan pada hari tertentu.

Dengan adanya iformasi waktu diharapkan agar tidak ada

dosen atau mahasiswa(i) memasuki ruangan perkuliahan pada

saat jam perkuliahan untuk matakuliah lain akan dimulai pada

ruangan tersebut.

2) Respon dari Proses Kerja Sistem Absensi: Adapun

informasi dari proses kerja sistem absendi, ditentukan dari

respon yang diberikan oleh database e-absensi setelah

menerima data unik id tag dari proses perekaman oleh

perangkat absensi. Respon tersebut dapat digolongkan dari

aktifitas absensi yang dilakukan oleh dosen atau dilakukan

oleh mahasiswa(i).

Gambar 19 Percobaan scan tag id dosen

Percobaan dilakukan dengan mendekatkan salah satu dari

tag id yang dipergunakan sebagai identitas dosen pada

penerapan sistem e-absensi. Dapat dilihat tag yang digunakan

untuk doses berbentuk gantungan kunci, untuk membedakan

dengan tag id mahasiswa(i) yang berbentuk kartu. Terdapat

lima tag berbentuk gantungan kunci yang digunakan dalam

penelitian sebagai tag dose. Pada Gambar 4.27

memperlihatkan respon yang ditampilkan pada layar LCD .

Gambar 20 Respon dosen absensi

Page 10: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 68 @2017 kitektro

Pada menunjukkan respon yang ditampilkan pada layar

LCD jika dosen melakukan proses absensi. Dapat dilihat

bahwa masih ada karakter yang tidak bida ditampilkan karena

kelebihan karakter dari respon yang diberikan oleh database

e-absen. Percobaan selanjutnya dilakukan untuk proses

absensi mahasiswa(i) dengan menggunakan tag RFID

berbentuk kartu. Proses ini dilakukann dengan tahapan proses

yang sama. Pada gambar dibawah ini memperlihatkan

percobaan scan tag id mahasiwa(i) pada perangkat absensi.

Gambar 21 Percobaan scan tag id mahasiswa(i)

Percobaan dilakukan dengan mendekatkan salah satu dari

tag id yang dipergunakan sebagai identitas mahasiwa(i) pada

penerapan sistem e-absensi. Adapun respon yang ditampilkan

pada tampilan LCD ditunjukkan pada gambar beriku.

Gambar 22 Respon mahasiswa(i) absensi

Pada gambar memperlihatkan respon dari proses

mahasiswa(i) melakukan absensi. Dapat dilihat bahwa masih

ada respon yang tidak dapat ditampilkan karena LCD hanya

mampu menampilkan 16 karaktersaja. Sehingga respon yang

diberikan oleh database e-absensi tidak dapat ditampilkan

seluruhnya. Namum tampilan ini sudah membuktikan bahwa

proses absensi telah berhasil dilakukan, baik untuk

mahasiswa(i) atau untuk dosen. Respon respon tersebut dalam

proses percobaan, diperoleh kurang dari 10 detik jika

perangkat absensi dapat terhubung dengan baik dengan

nternet melalui jaringan WiFi.

Gambar 23 Respon absensi dosen dan mahasiswa(i) pada tampilan terminal raspberry pi

Tampilan ini telah membuktikan bahwa proses absensi

dosen dan mahasiswa(i) telah berhasil dilakukan. Sehingga

database absensi berhasil untuk memberikan respon untuk

absensi dosen berupa nama dan matakuliah yang diajarkannya.

Sedangkan untuk absensi mahasiswa, sistem database absensi

memberi respon bahwa mahasiswa(i) dengan id tersebut tidak

mengambil matakuliah tersebut dengan dosen bersangkutan,

sehingga tidak ada matakuliah yang harus dilaksanakan pada

saat tersebut.

3) Hasil Pengujian Dosen Buka Kelas dan Peserta

Melakukan Absensi: Proses pelaksanaan absensi perkuliahan

dimulai dengan dosen membuka kelas untuk matakuliah,

proses ini dilakukan dengan menggunakan tag RFID dosen

seperti pada penjelasan sebelumnya. Selanjutnya mahasiswa

yang mengambil matakuliah dengan dosen tersebut baru dapat

melakukan proses absensi dengan kartu tag RFID yang

mareka miliki.

Gambar 24 Hasil pengujian dosen buka kelas dan peserta melakukan

absensi

Hasil pengujian menunjukkan respon dari proses absensi

berupa identitas pengguna kartu tag RFID. Respon ini hanya

bisa diperoleh jika user telah melakukan pengimputan

sebelumnya untuk mahasiswa(i) yang mengambil matakuliah

tersebut. Jika proses pengimputan belum dilakukan, maka

sistem akan memberikan respon pada perangkat absensi

berupa informasi anda tidak mengambil matakuliah. Dari

hasil pengujian juga menunjukkan respon sistem berupa suda

pernah melakukan absensi “sudao pernah absen”, ini

dikarenakan mehasiswa(i) bersangkutan melakukan scan tag

RFID untuk kedua kalinya setelah proses sebelumnya telah

berhasil dilaksanakan. Proses ini dibutuhkan sistem untuk

mengatasi dua kali tersimpanya data kehadiran perkuliahan

untuk matakuliah pada jam yang sama.

Page 11: Rancang Bangun Sistem Absensi Perkuliahan Auto ID Berbasis

KITEKTRO: Jurnal Online Teknik Elektro e-ISSN: 2252-7036 Vol.2 No.2 2017: 59-69

Vol.2 No.2 2017 69 @2017 kitektro

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan penelitian yang telah

dilakukan terhadap rancang bangun sistem absensi auto id

RFID sebagai absensi perkuliahan yang terintegrasi dengan

basisdata berbasis web, dapat disimpulkan bahwa sistem yang

telah dirancang dapat melakukan perekama data absensi

dengan baik dan data tersebut berhasil diintegrasikan dengan

basis data berbasis web, dengan memanfaatkan jaringan WiFi

sebagai sarana pengiriman data. Perangkat absensi yang

berfungsi sebagai pendeteksi sekaligus perekam tag id

anggota perkuliahan, dapat bekerja dengan baik ketika

digunakan pada sistem. Setiap tag yang didekatkan pada

reader RFID dapat terbaca dan ditampilkan id tag pada layar

LCD.

Proses integrasi dengan basisdata berhasil dilakukan

dengan layanan web service sebagai penghubung perangkat

dengan basisdata. Data id tag dari hasil pembacaan reader

pada perangkat, berhasil dikirimkan ke basisdata dan berhasil

menerima respon balasan berupa identitas dari pengguna id

tag yang ditampilkan pada layar LCD. Proses tersebut

berhasil dilakukan dalam waktu kurang dari 10 detik, selama

perangkat sudah terkoneksi dengan jaringan WiFi. Serta

komponen lain yang digunakan juga pada sistem dapat

digunakan sesuai yang diinginkan.

REFERENSI

[1] Purnomo Fitrianto 2007, “Komputerisasi Presensi Siswa Berbasis

SMS dan Barcode di SMA Negeri 3 Purworejo” Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

[2] Bima Aditia MS 2013, Aplikasi RFID Untuk Sistem Presensi Mahasiswa di Universitas Brawijaya Berbasis Protokol Internet,

viewed 2 September 2015.

http://elektro.studentjournal.ub.ac.id/index.php/teub/article/viewFile/114/81

[3] Nepensius Sinaga 2011, Sistem Dasar Pembuatan Kunci Pintu

Elektronik Menggunakan RFID Berbasis Mikrokontroller ATMEGA 8535, viewed 2 September 2015.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42369/4/Chapter%20

II.pdf [4] Purba, Scenda Bernados 2010, RFID Reader ID-40 dan ID-20 dan

Kanal RS-232 Menggunakan IC-MAX232 Sebagai Input Data Pada

Sistem Monitoring Keberadaan Dosen, viewed 2 September 2015. http://eprints.undip.ac.id/20851/1/Jurnal_scenda.pdf

[5] Supriyono, ‘Penerapan Aplikasi Rfid Dibidang Perpustakaan’, 1–16. Praktikum Jaringan Telepon and others, ‘Modul 5 Komunikasi

Nirkabel Menggunakan RFID’, 2–5. Viewed 1 januari 2016.

http://prisekip.blog.ugm.ac.id/files/2009/08/11.pdf [6] Christoph Jechlitschek 2013, A Survey Paper on Radio Frequency

Identification (RFID) Trends, Viewed 27 Desember 2015.

http://www.cse.wustl.edu/~jain/cse574-06/ftp/rfid.pdf [7] V. D. Hunt, A. Puglia, and M. Puglia, RFID: A Guide to Radio

Frequency Identification: Wiley Interscience, 2007. Viewed 27

Desember 2015. ftp://77.47.193.10/pub/pershin/LIBRARY/BOOKS.pdf

[8] Elie-Zudor and Z Kemeny, The RFID Technology and it’s Current

Applications,’…Technology in the…, 2006, 29-36, viewed 1 Januari

2016.

http://www.laxcen.com/pdf/1355486568RFID_technology and

applications PW4.pdf [9] Romy Kautsar, Akuwan Saleh, Muh. Agus Zainudin “Aplikasi RFID

Untuk Pembelajaran Bagi Anak-anak Menggunakan PC” Politeknik

Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh November,

Kampus ITS, Surabaya 60111.

[10] Roy Want, ‘An Introduction to RFID Technology’, IEEE Pervasive

Computing, 5.1 (2006), 25–33, viewed 2 Februari 2016

www.cs.cmu.edu/~15-821/CDROM/PAPERS/want2006.pdf [11] N X P Semiconductors, ‘MFRC522 Standard 3V MIFARE Reader

Solution’, 2014. Viewed 5 April 2016

http://www.nxp.com/documents/data_sheet/MFRC522.pdf [12] What Is Ruspberry Pi, viewed 2 Maret 2015.[Online]

http://www.Ruspberrypi.org / help / what-is -a-ruspberry-pi .pdf

[13] Raspberry Pi Foundation, ‘Raspberry Pi Model B+ Datasheet’, 2014, 1. Viewed 27 Desember 2016.

[14] Maxim Integrated, ‘General Description’, 2015, 20. Viewed 27

Desember 2016 <https://datasheets.maximintegrated.com/en/ds/DS3231.pdf>.

[15] Venti Nurhayati, Juli 2010, “Randang Bangun Alat Pendeteksi dan

Perhitungan Detak Jantung Dengan Asas Doppler” Skripsi , Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Program Studi Elektro Depok,

Agustus 2011.

[16] A Gilbert Cook and Warren M Koman, ‘A @ lP D’, Noise Level Measurement, 1.1 (1966), 5847–50. Viewed 27 Desember 2016.

Viewed 27 Desember 2016.

<http://www.picaxe.com/docs/LED008.pdf> [17] Copyright Xt and others, ‘Serial Lcd’, 1–41. Viewed 27 Desember

2016.

<http://innovativeelectronics.com/innovative_electronics/download_files/manual/Manual%20SPC%20Serial%20LCD.pdf>

[18] Hans-Petter Halvorsen, ‘Web Services’, 2016, 1–49. Viewed 27

Desember 2016. <http://www.jurnalkomputer.com/attachments/article/238/Web%20S

ervice.pdf>

[19] Muhammad Aiyub,“ Rancang Bangun Sistem Monitoring dan

Pengendalian Kinerja Pegawai Berbasis Radio Fraquency

Identifikation (RFID)’’Skripsi, Universitas Syiah Kuala, Fakultas

Teknik Elektro, Agustus 2011. [20] Viewed 30 Desember 2016 [Online]

http://lp3m.unsyiah.ac.id/index.php/bjm /sejarah-singkat