radio bonita jaya suara medan: analisis terhadap … · binjai, dan radio gelora remaja sibolga...
TRANSCRIPT
0
RADIO BONITA JAYA SUARA MEDAN: ANALISIS TERHADAP PENGELO LAN O RGANISASI, PRODUKSI, PEMASARAN, DAN MUS IK DANGDUT YANG DISIARKAN Skripsi Sarjana Dikerjakan O L E H NAMA : JERY PERIANCE S ARAGIH NIM : 060707028
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU B UDAYA DEPARTEMEN ETNOMUS IKOLOGI MEDAN 2011
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penemuan-penemuan teknologi merupakan salah satu dar i gejala-gejala
globalisasi yang dapat dirasakan pada saat ini. Penemuan itu antara lain: televisi,
telefon genggam, internet, komputer, radio, dan lain-lain. Kesemua penemuan ini
digunakan sebagai media massa untuk mempermudah interaksi antara antara
manusia dengan manusia lain. Ak ibatnya, jarak yang memisahkan bukan menjadi
penghalang unt uk mempermudah interaksi tersebut. (http://id.wikipedia.
org/wik i/Globalisasi).
Salah satu dar i bagian teknologi adalah media komunikasi massa. Media
komunikasi massa (m edia of mass communication) adalalah suatu istilah yang
dalam penyebutanya dapat dipisah-pisah dan memiliki pengertian sendiri. Media
adalah bentuk jamak dari medium (Latin) yang berarti tengah, antara, atau
perantara (Nurhaini Burhan 1967:4). Secara keseluruhan, istilah media
komunikasi massa mengandung pengertian perantara atau alat-alat yang dipakai
oleh media massa dalam hubungannya satu dengan yang lain. Disebut alat-alat
(media), karena media massa in i labih dari satu alat saja. Jadi, massa itu dalam
hubungannya antara satu dengan yang lain menggunakan labih dar i sat u alat.
(Nurhaini Burhan 1967:4)
Di dalam kehidupan manusia, media massa memiliki peranan yang sangat
penting. Laswell dan Wright (Wiryanto 2000:10-11) merumuskan bahwa fungsi
2
media massa dapat dibagi menjadi 4 bagian yaitu: (1) fungsi pengawasan
lingkungan, (2) fungsi korelasi, (3) fungsi sosialisasi, serta (4) fungsi hiburan dan
periklanan. Media massa dapat dibagi dalam tiga bagian antara lain media massa
dalam bent uk tampak (visual), yang umumnya dikerjakan oleh mesin cetak.
Contohnya buku, koran, majalah, dan lain- lain. Bentuk kedua adalah berupa
suara (audio) contohnya kaset dan radio. Bent uk ketiga adalah gabungan antara
bent uk tampak dan suara (audiovisual) contohnya televisi dan rekaman video
kaset. Radio dan televisi dapat juga dikategorikan sebagai media massa elektronik
karena bekerja dengan sistem elektronik (Tim Peneliti Depdikbud 1988:4-5).
Sedangkan para ahli lain [tidak disebutkan siapa oleh Nurhaini Burhan] juga
membagi media komunikasi massa dalam 4 bagian juga antara lain pers, film,
radio, dan televisi (Nurhain i Burhan 1978:2-3). Namun, jika kita lihat dengan
seksama, pem bagian media massa itu pada dasarnya sama saja hanya dalam
penyebutanya sedikit berbeda.
Menurut pengamatan penulis, selain mempermudah interaksi, teknologi
tersebut juga membant u untuk menjadi media hiburan yang mendunia
jangkauannya, termasuk di Indonesia dan Kota Medan. Salah sat unya yaitu
televisi. Televisi merupakan media massa elektonik yang banyak digemari o leh
masyarakat karena ditampilkan dalam bentuk gambar dan suara serta jangkauan
siarnya yang luas, juga dapat dinikmati kapan saja, dan setiap jamnya acara yang
disajikan berbeda-beda.
Selain televisi, media massa elektronik yang paling digemari adalah radio.
Pada dasarnya, radio dan telev isi adalah bersifat sama yait u sebagai pemberi
3
hiburan dan informasi kepada pendengarnya. Perbedaanya hanya terletak pada
media utama penyajianya. Jika televisi disajikan dengan gabungan antara gam bar
dan suara, sebaliknya radio hanya menampilkan suara saja, dan acara yang
ditampilkan pada radio adalah musik, berita dan perbincangan (John Viv ian
1998:208). Radio dapat dinikmati di berbagai tempat secara langsung. Radio
dapat mencapai tempat-tempat yang jauh di pelosok tanpa memandang keadaan
lalu-lintas. Namun demikian, radio juga memiliki kelemahan lain yaitu hal-hal
yang disiarkan sifanya “sekali pukul” yang artinya para pendengar tidak dapat
mengulang-ulang apa yang didengarnya (Nurhain i Burhan 1978:9-10). Sama
halnya dengan televisi, sesuai dengan perkembangan zaman, maka pada saat ini
banyak stasiun-stasiun radio yang muncul dan berusaha untuk mencari
peminatnya dengan menampilkan rangkaian acara yang berbeda dengan yang lain,
yang menyebabkan persaingan diantara sesama stasiun tersebut.
Menurut Onong Uch jana Effendy (2003:4), salah sat u daya tarik radio
adalah kata-kata atau suara. Dengan suara dan kata-kata, penyiar dapat
membangun imajinasi para pendengarnya. Suara yang baik dan mantap dengan
dukungan sikap emosional, merupakan kekuatan yang menggugah para
pendengarnya. Jack Trout dalam Nelia Sihombing (Smart FM The Essential Book,
2006) mengemukkan:
telinga lebih cepat bekerja daripada mata. Penelitian yang berulang-ulang menunjukkan hasil yang sama bahwa, “telinga lebih superior daripada mata”. Orang lebih banyak mengingat dar ipada mendengar “pesan terucap” dibanding kalau mereka “m embacanya”. Faktanya, untuk memahami “pesan terucap”, pikiran hanya membut uhkan 140 m ilisecond, sedangkan unt uk memahami “pesan tertulis” dibutuhkan waktu 180 m ilisecond. Para psikolog berkeyak inan bahwa selisih 40 ms tersebut
4
disebabkan pikiran terlebih dahulu meng-convert “da ta visual” kedalam format untuk dapat memahami suat u pesan tertulis.
Memilih radio sebagai media komunikasi memiliki keunggulan
dibandingkan media lainya. Selain berbiaya murah, pesan yang disampaikan
langsung kepada melalui radio langsung kepada pendengarnya. Dari penjelasan
di atas, kita dapat mengetahui bahwa penyampaian informasi akan lebih melekat
di ingatan pendengarnya jika disampaikan secara lisan dengan cara mendengar
dar ipada pesan tersebut disampaikan dengan cara tertulis.
Selain kata-kata, yang menjadi daya tarik radio adalah musik. Tulan g
punggung radio adalah musik. Orang menyetal radio terutama untuk
mendengarkan musik. Di tengah-tengah musik it u, perhatian pendengar disedot
untuk mendengatkan radio (Onong Uchjana Effendy 2003:145).
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Onong Uchjana, di Kota Medan
banyak berdiri stasiun radio yang masing-masing memilik i keun ikannya dalam
menyiarkan acara siarannya sehingga berbeda dengan radio lain. Sebagai contoh
Radio Bon ita Jaya Suara Medan yang memutar musik dangdut sebagai siaran
utamanya, Lite FM yang banyak memutar lagu-lagu nostalgia era 1980-an, Smart
FM yang mengutamakan berita dan informasi (news), Narwastu FM yang
mengutamakan lagu- lagu rohani Kristiani sebagai menu utama pada program
siarnnya.
Radio Bonita Jaya Suara Medan memiliki dua radio lain yang tergabung
dalam satu manajemen, yaitu Radio Pesona Cipta Swara yang terdapat di Kota
Bin jai, dan Radio Gelora Remaja Sibolga (Gresio), yang terdapat di Kota Sibo lga.
5
Untuk penamaan ketiganya disebut dengan istilah Bandar Dangdut Group. Ketiga
radio ini dikelo la oleh badan pengurus yang beralamat di Radio Suara Medan,
Jalan Setia Budi no. 102 ,Tanjung Sari Medan.
Radio Bonita Jaya Suara Medan atau yang lebih dikenal dengan sebutan
“Radio Dangdut Medan” berdiri pada tanggal 26 Februari 2000. Persentase format
acara yang mencapai 70 % adalah unt uk pemutaran m usik dan 30% lagi adalah
untuk kuis, budaya, berita, dan iklan sebagai selingan acaranya (informasi dari
hasil wawancara dengan seorang personalianya yaitu Ridho Alazhar, Novem ber
2010).
Agar lebih spesif ik, radio ini menampilkan musik dangdut sebagai siaran
utamanya. Bert ujuan untuk membuat radio ini berbeda dengan radio lainya
karena hanya berfokus pada musik dangdut sebagai materi utama yang disiarkan
di radio ini. Selain it u, pihak radio juga melihat bahwa radio yang ada di kota
Medan belum ada yang secara khusus menyiarkan musik dangdut sebagai
program utama siaranya. Dengan kata lain, radio ini digunakan sebagai sebuah
media yang khusus memutarkan musik dangdut untuk memenuhi kebutuhan pasar
(konsumen) akan musik dangdut. Untuk format pemutaran musik, 70 % adalah
musik dan lagu dangdut (baik itu dangdut kreatif maupun dangdut konvensional),
15 % untuk musik dan lagu India (Bo llywood), 10 % untuk musik dan lagu
Melayu, dan 5 % untuk musik dan lagu daerah Tapanuli, Karo, dan Pesisir. Pada
awalnya, radio in i memutarkan musik dangdut sebanyak 90 %, namun atas
permintaan pendengarnya maka diputar juga musik-musik diluar dangdut seperti
lagu India, Melayu, Tapanuli, dan Karo dengan alasan unt uk menambah wawasan
6
pendengar atau fans radio akan musik-musik di luar dangdut. Namun demikian,
dangdut tetap menjadi fokus siar utama radio Bon ita Jaya Suara Medan. Karena
itulah radio in i disebut juga dengan “Radio Suara Dangdut Medan.”
Yang menjadi acara unggulan radio ini ada 3, yaitu:
1) dakota atau Dangdut Kota yang terdir i dari 3 segmen: segmen a).
pembacaan ber ita dan har ian lokal; segmen b) ber isi humor dan anekdot; dan yang
terakhir segmen c). berisi polling interaktif tentang masalah yang terjadi di Medan
(Sumatera Utara).
2) pildangdut (pilah-pilih lagu dangdut) menemani ibu rumah tangga
menyelesaikan pekerjaan mereka dengan memutarkan lagu-lagu p ilihan mereka.
3) adalah padang bulan (pilah-pilih lagu dangdut koleksi terbaru radio
Dangdut Suara Medan) yang menyajikan informasi tentang koleksi lagu- lagu
dangdut terbaru
Yang menarik perhatian penulis secara etnomusiko logi, bahwa radio
Bonita Jaya Suara Medan ini memilih lagu-lagu dangdut sebagai materi acara
unggulannya. Dengan kata lain produk musik yang disiarkan radio in i adalah
mengacu kepada produk budaya, yaitu musik dangdut. Musik dangdu t adalah
adalah salah satu genre musik yang berkembang di Indonesia yang lahir dari
perpaduan musik India(pada penggunaan tabla), Arab (cengkok dan harmonisasi),
dan berakar pada musik Melayu pada tahun 1940. (Mauly Purba 2006, 77 - 78 ).
Agar lebih dekat dengan pendengarnya, maka radio in i juga member ikan
kesempatan kepada pendengarnya unt uk merequest lagu-lagu kesayangan mereka.
Pada segmen acara yang lain, diadakan juga kakdut atau karoke dangdut yang
7
memberikan kesempatan kepada pendengarnya untuk menyalurkan minat
bernyanyi (dangut) melalui karoke on-line v ia telefon.
Perkembangan radio (perkembangan tersebut dapat dilihat dari banyaknya
siaran radio yang ada di kota medan dengan mengusung format acara yang
berbeda antara satu radio dengan radio lainya) di Medan pada saat ini mendapat
sambutan yang hangat dari pendengarnya. Hal in i dapat diketahui dari jumlah
penelefon yang bertambah setiap har inya di sebahagian besar radio. Respon yang
baik tersebut dapat juga kita lihat dar i kreativitas pendengar radio yang
membentuk Focus Group Discussion (FGD). Ini berfungsi sebagai wadah para
pendengar untuk melakukan diskusi di luar program siaran radio, melakukan
aktifitas yang berhubungan dengan radio di luar jadwal siar dan juga untuk
menambah kedekatan antara radio dengan fansnya. Kita dapat melihat beberapa
contoh FGD ini pada radio yang ada di Medan misalnya Narwastu Fans Club
(NFC)
Demikian halnya dengan Radio Bonita Jaya Suara Medan, memiliki
sebuah wadah untuk melakukan sebuah diskusi diluar program siaran radio yang
disebut dengan Suara Medan Fans Club(SMFC). SM FC ini didirikan atas inisiatif
dar i fans radio yang ingin kedekatan mereka tidak hanya dilakukan ketika on air
saja, namun dapat dilakukan di luar jadwal siar radio (off air). Pihak radio
hanyalah sebagai fasilitator.
Menurut Koentjaraningrat (1980:180) kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka keh idupan
masyarakat yang dijadikan milik dir i manusia dengan belajar. Kebudayaan itu
8
sendir i dapat dibagi kedalam tiga wujud yait u: ide, tingkah laku dan artefak. Ide
merupakan sistem gagasan yang ada dialam pikiran manusia yang. Gagasan atau
ide itu kemudian dituangkan dalam bentuk perbuatan atau tingkah laku yang
akhirnya menghasilkan suatu benda yang digunakan untuk memenuh i kebut uhan
manusia itu sendiri (Koentjaraningrat 1980:186-187). Selanjutnya, beliau
mengungkapkan bahwa kebudayaan dapat dibagi kedalam tujuh unsur yaitu: (a)
sistem religi dan upacara adat, (b) organisasi dan kemasyarakatan, (c) sistem ilmu
pengetahuan, (d) bahasa, (e) kesenian, (f) sistem ekonomi dan mata pencahar ian,
(g) sistem alat dan teknologi (Koentjaraningrat 1980:203-204).
Sesuai dengan pendapat Koentjaraningrat di atas, mengenai konsep dan
unsur universal kebudayaan, maka penulis akan mencoba melihat bagaimana
kontribusi teknologi, organisasi, sistem ekonomi, kesenian, bahasa, dan lainnya
yang menyangkut radio sebagai produk kebudayaan. Dengan perhatian khusus
kepada Radio Dangdut Suara Medan. Selain itu lebih dalam lagi, penulis akan
mengkaji aspek-aspek manajemen organisasi (strukt ur kepengurusan dan job
descrip tion setiap pengurus di Radio Bonita Jaya Suara Medan), produksi (materi
apa yang disiarkan), pemasaran (cara yang digunakan untuk memasarkan dan
memperkenalkan radio dan materi acara yang disiarkan), serta musik dan lagu
dangdut yang disiarkan.
Ada beberapa fungsi musik yang diungkapkan oleh Alan P. Merriam,
diantaranya fungsi hiburan, fungsi penghayatan estetika, fungsi komunikasi, dan
lain sebagainya. Untuk menyampaikan fungsi musik kemasyarakat pendengar,
maka diperlukan sebuah media yang dapat digunakan sebagai sarana untuk
9
menyampaikan fungsi musik tersebut kepada masyarakat. Dalam hal ini, penulis
melihat bagaimana radio Bonita Jaya Suara Medan digunakan sebagai sebuah
media atau sarana unt uk menyampaikan musik dan lagu dangdut kepada
masyarakat pendengarnya. lagu-lagu dalam siaran di radio ini memiliki kaitan
dengan fungsi dan penggunaan seperti yang dikatakan Merr iam di atas. Radio
Suara Medan adalah salah satu radio yang menyiarkan musik dangdut kepada
pendengarnya dengan t ujuan hiburan dan mengkomunikasikan kepada masyarakat
bagaimana musik dangut tersebut.
Selain memberikan informasi musik kepada pendengarnya melalui
program siarnya, radio ini juga member ikan informasi musik dan hiburan di luar
program siar radio. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh radio ini di antaranya
adalah mengadakan festivel-festival lagu dangdut, kegiatan sosial yaitu
melakukan kegiatan gerak jalan, mengadakan arisan untuk sesama fans radio,
yang pada tujuan akhir kegiatan ini adalah unt uk menarik peminat Radio Suara
Dangdut Medan. Kegiatan-kegiatan in i dilakukan minimal sebulan sekali dan
dilakukan pada hari Ulang Tahun radio. Selain unt uk menambah fans, kegiatan di
atas juga dilakukan untuk memperingati har i ulang tahun radio, hari ulang tahun
Fans Club radio, sebagai kegiatan rutin dan menambah kedekatan antara sesama
fans dan antara fans dengan p ihak radio.
Dari latar belakang di atas, maka keberadaan lagu- lagu dangdut di Radio
Bonita Jaya Suara Medan sangat layak dikaji melalui disiplin etnomusiko logi,
yaitu st udi musik di dalam kebudayaan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
oleh I Made Bandem (2005:2), bahwa etnomusikologi merupakan sebuah bidang
10
keilmuan yang topiknya menantang dan menyenangkan untuk diwacanakan.
Sebagai disiplin ilmu musik yang unik, etnomusiko logi mempelajar i musik dari
sudut pandang sosial dan budaya.
Menurut pengamatan penulis, perkembangan musik tanah air saat ini,
lebih banyak mengusung genre musik pop. Eksistensi radio Suara Dangdut di
Medan dengan ciri khasnya mengusung musik dangdut, menjadikanya berbeda
dengan radio lain. Untuk itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti radio ini dan
membuatnya menjadi satu t ulisan ilmiah. Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis tertarik untuk membuat satu tulisan ilmiah yang nantinya akan
dikembangkan dalam bentuk skr ipsi sar jana etnomusikologi, dengan judul: Radio
Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Pengelolaan Organisasi, Produksi,
Pem asaran, dan Musik Dangdut yang Disiarkan.
1.2 Pokok Permasalahan
Dari uraian di atas, maka penulis akan membuat batasan masalah agar
tidak terjadi kesimpangsiuran ketika malakukan pembahasan nantinya. Selain itu
juga, agar lebih mendapatkan kejelasan yang akurat tentang pokok permasalahan.
Adapun pokok pemasalahanya adalah:
1. Bagaimana pengelolaan organisasi, produksi, dan pemasaran di Radio
Bonita Jaya Suara Medan?
2. Bagaimana musik dangdut yang disiarkan oleh Radio Bon ita Jaya
Suara Medan dilihat dari jumlah, genre, struktur, dan repetisi?
11
3. Bagaimana apresiasi masyarakat pendengar terhadap Radio Bonita
Jaya Suara Medan?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan apa yang dikemukakan o leh Wili Apel dalam Wilda Damanik
(1969:298), bahwa penelitian etnomusikologis adalah suatu metode yang
digunakan untuk mengajar i musik apapun, tidak hanya dar i segi musik nya namun
juga melihat hubungan dengan konteks budayanya. Konteks budaya ini
dihubungkan dengan masyarakat dan perkembangannya. Mengacu pada pendapat
pakar lainya, yait u Barbara Krader yang mengatakan bahwa etnomusikologi juga
melakukan studi tarhadap perubahan dan aku lturasi yang dapat dilakukan
melalui studi m usik populer atau musik komersial (R. Supanggah 1995 :2).
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membuat tujuan penelitian ini
yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen organisasi, produksi, dan
pemasaran Radio Dangdut Bonita Jaya Suara Medan.
2. Untuk mengetahui bagaimana musik dandut yang disiarkan oleh Radio
Bonita Jaya Suara Medan dilihat dari jumlah, genre, struktur, dan
repetisi.
3. Untuk bagaimana apresiasi masyarakat pendengar (masyarakat umum
dan fans club) terhadap Radio Bonita Jaya Suara Medan.
12
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian in i menurut penulis adalah:
1. Sebagai pemberi informasi kepada masyarakat (pembaca) secara
umum dan kepada mahasiswa Departemen Etnomusikologi secara
khusus tentang manajemen organisasi radio dalam penyiaran musik
dan dapat juga dipakai sebagai bahan acuan.
2. Sebagai suat u proses pengaplikasian ilmu yang diperoleh penulis
selama mengikuti perkuliahan di Departemen Etnomusikologi.
3. Sebagai bahan masukan kepada Radio Bonita Jaya Suara Medan dan
radio lainya dalam penerapan manajemen dalam penyiaranya.
4. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang
memiliki keterkaitan dengan topik penelitian ini.
1.4 Konsep dan Teori
1.4.1 Konsep
Konsep merupakan rancangan ide atau pengertian yang diabstrakan dari
peristiwa kongkret (Kam us Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2005 hal
588). Dalam proposal ini, konsep yang akan penulis uraikan terdiri dari: (a) radio,
(b) analisis, (c) manajemen, (d) organ isasi, (e) siaran, (f) produksi, (g) pemasaran,
dan (h) musik dangdut.
Ber ikut, penulis akan membuat pengertian yang ada pada judul: (a) Radio
adalah siaran atau pengiriman suara atau bunyi melalui udara (Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Balai Pustaka 2005 hal 919) Sedangkan menurut Gozali
13
Saydan (1990:43) dalam Kam us Istilah Telekom unikasi mengatakan bahwa radio
adalah suat u alat komunikasi yang dipancarkan melalui udara yang dapat
mentransfer gelombang elektromaknetik dengan frekuensi 3 KHz sampai dengan
300 KHz. Beliau juga mengatakan bahwa radio adalah seperangkat
elektromagnetik untuk penyaluran informasi tanpa saluran kawat. Dalam hal ini,
radio Bonita Jaya Suara Medan adalah salah salah satu alat atau media
komunikasi yang dipancarkan melalui udara yang memberikan informasi,
khususnya informasi musik dangdut kepada pendengarnya.
(b) Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian itu untuk memperoleh
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia , Balai P ustaka 2005 hal 43). Analisis yang dimaksudkan penulis pada
tulisan ini adalah penguraian atau deskripsi atau gambarann tentang bagaimana
manajemen organisasi, produksi, pemasaran dan m usik dangdut yang disiarkan
radio Bonita Jaya Suara Medan.
(c) Manajemen atau kata sinonimnya pengelolaan, adalalah penggunaan
sumber daya secara efektif unt uk mencapai sasaran (Kam us Besar Bahasa
Indonesia, Balai P ustaka 2005 hal 708). Menurut Terry dalam bukunya yang
ber judul Principles of Managem ent mendefenisikan manajemen sebagai berikut:
management is the accomplishing of predetermined objectives through the efforts
of other people yang bila di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia Manajemen
adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui usaha bersama-
sama orang lain. Pakar lainya yaitu Millet dalam bukunya yang ber judul
14
Management in the Public Service mendefenisikan manajemen sebagai berikut:
Management is the process of directing and facilita ting the work of people
organized in form al group to achieve a desired end yang bila diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia manajemen adalah sebuah proses pengarahan dan
pemberian fasilitas terhadap pekerjaan orang-orang yang terorgan isasi dalam
kelompok formal unt uk mencapai satu tujuan yang dikehendaki (dalam buku
Manajemen Seni oleh M uhhammad Takari). Manajemen yang dimaksud pada
tulisan ini adalah bagaimana cara yang digunakan agar tujuan radio Bon ita Jaya
Suara Medan tercapai. Manajemen yang dimaksudkan penulis dibagi kedalam tiga
bagian yaitu organ isasi, produksi, dan pemasaran.
(d) Organisasi adalah kesatuan (susunan dsb) yang terdiri atas bagian-
bagian (orang dan sebagainya) untuk tujuan tertentu. Organisasi juga merupakan
kerjasama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai P ustaka 2005. hal 803). Lebih jauh,
menurut Terry dan Rue (2000 :82), organisasi adalah proses pengelompokan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok
kepada seorang manajer, yang mempunyai kekuasaan, yang perlu untuk
mengawasi anggota-anggota kelompok. Yang dimaksudkan penulis dengan
organisasi pada tulisan in i adalah bagaimana strukt ur kepengurusan di Radio
Bonita Jaya Suara Medan dan bagaimana setiap bagian dari struktur itu
bekerjasama mengerjakan setiap tugas (job deskription) yang sudah menjadi
tanggungjawabnya sehingga tujuan radio Bonita Jaya Suara Medan untuk
menyiarkan musik dangdut kepada pendengarnya tercapai.
15
(e) Menurut J.B. Wahyudi (1994) dalam Nelia Sihombing, siaran adalah
rangkaian mata acara dalam mata acara dalam bent uk suara dan atau gambar yang
dapat diterima oleh khalayak ramai dengan pesawat penerima radio atau televisi,
dengan atau tanpa alat bant u melalui gelombang elektromagnetik, kabel, serat,
optik, atau media lainya. Kata lain yang dekat maknanya dengan siaran adalah
penyiaran berasal dari kata siar yang artinya meratakan kemana-mana,
memberitahukan kepada umum (melalui radio atau surat kabar, dsb). Sedangkan
penyiaran adalah proses, cara, perbuatan menyiarkan. (Kam us Besar Bahasa
Indonesi, Balai Pustaka, 2005 hal 1060). Yang dimaksudkan dengan penyiaran
pada tulisan in i adalah bagaimana materi acara yang disiarkan oleh radio Bonita
Jaya Suara Medan yang disampaikan kepada pendengar melalui suara.
(f) Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan unt uk menambah nilai
guna suat u benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebut uhan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Produksi). Produksi yang dimaksudkan penulis
adalah hal-hal yang menyangkut kegiatan yang dilakukan radio Bonita Jaya Suara
Medan dalam penyiaran nya, dan materi apa yang disiarkan, baik it u musik,
ber ita, kuis, iklan, dan lain-lain sehingga dapat memenuhi kebut uhan pendengar.
(g) Pem asaran (m arketing) adalah proses penyusunan kom unikasi terpadu
yang bert ujuan untuk memberikan informasi mengenai barang dan jasa dalam
kaitanya dengan memuaskan kebutuhan manusia (http: //id.wikipedia.
org/wiki/Pemasaran). Dalam hal ini, pemasaran yang dimaksudkan penulis
adalah bagaimana cara yang digunakan Radio Bon ita Jaya Suara Medan dalam
memasarkan dan memberikan informasi tentang radio mereka, apa yang disiarkan
16
(terutama informasi musik dangdut) sehingga radio ini disenangi o leh pendengar
dan memilih radio Bon ita Jaya Suara Medan sebagai media untuk mendengarkan
musik dangdut dan mempercayakan radio ini sebagai media promosi dan iklan.
(h) Musik dangdut adalah adalah salah satu genre m usik yang berkembang
di Indonesia yang lah ir dar i perpaduan m usik India(pada penggunaan tabla), Arab
(cengkok dan harmonisasi), dan berakar pada musik Melayu pada tahun 1940.
Musik dangdut menggunakan instrumen band biasa antara lain gitar melodi, gitas
bas, keyboard dan yang menjadi in strumen khas musik dangdut adalah suling
bam bu dan dua buah gendang yang menyerupai tabla. Dangdut merupakan
onomatope (peniruan bunyi) dari suara permainan tabla (yang dalam dunia
dangdut disebut gendang) yang khas dan didominasi oleh bunyi dang dan dut.
(Mauly Purba 2006, 77 - 78 ). Musik dangdut yang dimaksudkan pada tulisan ini
adalah musik dangdut yang disiarkan oleh radio Bonita Jaya Suara Medan,
meliputi genre musik dangdut yang disiarkan, dan lagu dangdut yang bagaimana
yang paling diminati oleh pendengar.
1.4.2 Teori
Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penem uan,
didukung oleh data dan argumentasi (Kam us Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, 2005 hal 1177). Sebagai landasan berfikir dalam melihat permasalahan
dalam penelitian ini, maka penulis mempergunakan teori-teori yang relevan, yang
sesuai unt uk permasalahan tersebut.
17
Menurut Takari dalam bukunya yang ber judul Manajem en Seni (9-10),
bahwa manajemen memiliki defenisi sebagai berikut: (1) manajemen diperlukan
untuk mencapai tujuan dan pelaksanaan peker jaan, (2) manajemen merupakan
sistem kerjasama yang koperatif dan rasional, (3) manajemen menekankan
perlunya prinsip-pr insip efisiensi, (4) manajemen terikat kepada sistem
kepemimpinan atau pembimbingan. Sebuah organisasi kesenian mestilah
memiliki tujuan serta aktivitasnya. Tanpa adanya ker jasama, maka per jalanan
sebuah organisasi tidak akan lancar. Manajemen dihubungkan dengan suatu
kelompok. Karena adanya keterbatasan orang-perorangan, maka perlu
pendayagunaan kelompok itu demi mencapai tujuan-tujuan yang paling pribadi.
Untuk meneliti manajemen radio in i, penulis juga menggunakan teori
Pendekatan Operasional yang dikemukakan oleh George R. Terry (2000) yang
dit ulis kem bali oleh Muhammad Takari dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Seni, yang mengkaji titik pandang apa yang diperbuat oleh seorang manajer yang
memusatkan perhatian pada fungsi-fungsi dasar manajemen. Fungsi manajemen
antara lain perencanaan, pengorganisasian, penent uan SDM, pengarahan dan
pengawasan. Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah radio yang memiliki banyak
kegiatan baik ketika on-air dan off-air. Semua kegiatan ini dilakukan dibawah
pengawasan seorang manajer. Untuk melakukan penelitian terhadap semua
kegiatan ini, maka penulis menggunakan teori pendekatan Sistem. Pendekatan ini
dipandang sebagai sebagai sebuah kumpulan atau lebih yang saling memiliki pola
hubungan tertentu, dan satu kegiatan menim bulkan reaksi dari pihak lain. Dengan
18
kata lain, sebuah sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan
dan saling beraksi.
Radio Suara Medan adalah sebuah perusahaan radio yang berbentuk
organisasi modern yang sudah memilik i tim-tim kerja yang bekerjasama untuk
mencapai satu tujuan. Teori organisasi oleh Luther Gullick dan L. Urwick (1937)
dalam Nelia mengatakan bahwa semakin banyak suatu pekerjaan tertentu dapat
dipecahkan manjadi beberapa bagian komponen yang paling sederhana, maka
pekerjaan akan lebih banyak memiliki spesialisai sehingga lebih terampil dalam
mengerjakan bagian peker jaanya. Semakin terampil seorang pekerja dalam
menyelesaikan pekerjaanya, akan ebih efisien pula sistem produksi.
Dalam menganalisis aspek musikologisnya (struktur musik), maka penulis
akan menggunakan teori Weighted Scale yang dinyatakan oleh Malm (1977 : 8)
bahwa dalam menganalisis karakter atau struktur suatu musik, maka harus dikaji
tangga nada, wilayah nada, nada dasar, jumlah masing-masing nada, interval, pola
kadensa, formula melodi, dan kontur. Dalam hal ini, penulis akan mengambil dua
sampel musik yang disiarkan oleh radio Bonita Jaya Suara Medan.
Penulis juga meneliti bagaimana peran radio Bonita Jaya Suara Medan
dalam mensosialisasikan lagu dangdut kepada pendengar setia radio yang
disat ukan dalam satu organisasi yang disebut dengan Suara Medan Fans Club
(SMFC). Fans club radio Bonita Jaya Suara Medan dalam tulisan ini adalah
sekumpulan orang atau masyarakat yang memiliki rasa solidaritas sosial,
keseimbangan dan kebersamaan yang tinggi (Kottak 1991:245) dalam Irwansyah
Harahap (1999).
19
1.5 Metode Penelitian
Metode adalah adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendak i melalui cara ker ja
yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan (Kam us Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 2005 hal
704). Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan
penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahakan
suatu persoalan atau menguji suat u h ipotesis unt uk mengembangkan prinsip-
prinsip umum (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai P ustaka, 2005 hal 1163).
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif. Menurut Nawawi dan Martini dalam Saridin Sinaga
(995:209) penelitian kualitatif adalah rangakian kegiatan atau proses menjaring
data ( informasi) yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam aspek
atau bidang kehidupan tertentu pada objeknya. Untuk mendukung penelitian
tersebut, penulis menggunakan metode ilmu etnomusikologi yang terdiri atas dua
disip lin yait u kerja lapangan (field work) dan kerja laboratorium (laboratory
work) (Netll, 1964:62-64). Kerja lapangan meliputi pemilihan informasi,
pendekatan dan pengambilan data, pengumpulan data, dan mempelajar i seluruh
perilaku yang berkaitan dengan pemakaian musik. Kerja laboratorium meliputi
pengolahan data yang didapat, namun sebelumnya penulis melakukan st udi
kepustakaan yang membantu penulis yang membantu penulis sebelum terjun ke
lapangan.
20
1.5.1 Sudi Kepustakaan
Untuk mencar i tulisan-tulisan pendukung, teori dan konsep yang
berhubungan dengan tulisan in i, yang dijadikan sebagai landasan dalam
penelitian, penulis terlebih dahulu mengadakan st udi kepustakaan. Hal tersebut
dilakukan untuk melengkapi dan menambah sumber bacaan yang diambil dari
buku dan internet.
1.5.2 Kerja Lapangan
Kerja lapangan dibagi kedalam dua tahapan yaitu wawancara dan
observasi. Wawancara yang dilakukan penulis langsung kepada personalia radio
suara medan. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara dengan fans radio,
penyiar dan orang-orang yang berada disekitar radio suara medan. Sebelum
melakukan wawacara, penulis terlebih dahulu membuat daftar pertanyaan. Namun
demikian, penulis tidak hanya berpatok pada daftar pertanyaan tersebut, namun
penulis menyambungkan pertanyaan-pertanyaan yang berasal dar i jawaban
informan. Data-data yang didapatkan oleh penulis, dituliskan kedalam sebuah
buku yang nantinya akan digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini.
1.5.2.1 Wawancara
Menurut Soeharto dalam Wilda Damanik (1995 :67), wawancara atau
interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data)
kepada responden ( informan) dan jawaban-jawaban responden akan di catat atau
21
direkam dengan alat perekam (tape recorder). Wawancara adalah salah satu cara
yang digunakan untuk memperoleh data tentang kejadian yang diamati baik secara
langsung sendiri atau tidak.
Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara berfokus (Focused
Interview) dan wawancara bebas (Free Interview). Sebelum melakukan wawacara,
penulis membuat daftar pertanyaan dan menentukan siapa yang akan
diwawancara. Sedangkan pada wawancara bebas, pertanyaan tidak hanya berpusat
pada pokok permasalahan, namun berkembang pada masalah lain yang tujuannya
adalah unt uk menambah data yang dibutuhjkan oleh penulis.
1.5.2.2 Observasi
Observasi adalah peninjauan secara cermat atau mengawasi dengan teliti
serta mengamati (Kam us Besar Bahasa Indonesia, Balai P ustaka 2005 hal 794).
Dalam hal ini, penulis melakukan observasi dengan mendengarkan radio suara
medan.
Menurut Supar lan dalam Wilda Damanik (1987 :43-45), peneliti yang
menggunakan hal-hal sebagai metode pengamatan hendaknya memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:1) ruang lingkup, 2) pelaku, 3) kegiatan, 4) benda-benda atau
alat, 5) waktu, 6) peristiwa, 7) tujuan.
1.5.2.3 Kerja Laboratorium
Dalam kerja laboratorium, sem ua data yang diperoleh dar i penelitian
lapangan dan studi kepustakaan akan dianalisis selanjutnya akan dilakukan
22
penyelesaian agar sesuai dengan pembahasan sehingga menghasilkan suat u tulisan
yang baik. Semua data yang dikumpulkan, diklasifikasikan agar data-data yang
digunakan tidak rancu dan timpang-tindih yang dapat menimbulkan
kesimpangsiuran. Sem ua in i dilakukan untuk mempermudah pambaca dalam
memahami dan mengerti tulisan ini.
23
BAB II
GAMBARAN UMUM RADIO
2.1 Sejarah Radio
Radio sudah mengalami perkembangan dar i masa ke masa dan membuat
sejarah perkembangan radio itu sendiri. Berikut, penulis akan membuat sejarah
perkembangan radio baik itu secara mendunia dan sejarah radio di Indonesia.
Kesemua data ini dipero leh dari Onong Uchjana Effendy, dalam buku yang
ber judul Ilmu, Teori dan Filsafat Kom unikasi 156-170).
Pada tahun 1860, Duke of Devonshire menghadiahkan sebuah institut riset
baru dalam bidang eksperimental kepada Universitas Camridge dan James Clerk
Maxwel terpilih sebagai ketua pertama. Laboratorium itu disebut Cavendish. Dari
hasil penelitian nya, Maxwel kemudian menghasilkan sebuah teori yang
mengatakan bahwa gelombang elektromaknetis merambat dari ujung yang satu ke
ujung yang lain dengan kecepatan cahaya. Ketika gelombang ini dilepaskan dari
keping metal pada induktor, kedua bola pada celah ressonator dihubungkan
dengan bunga ap i. Untuk pertama kalinya gelombang elektro magnetis telah
dibuat secara sistematis. Namun demikian, tidak sem ua ahli dan ilmuan yang
percaya akan teori yang dikemukakan oleh Maxwel tersebut. Baru setelah sepuluh
tahun Maxwel meninggal dunia, teori nya dibuktikan kebenarananya oleh seorang
ahli fisika bangsa Jerman, Heinrich Hertz. Pada tahun 1887, Hertz menyusun
suatu mesin induksi di salah satu sudut laboratoriumnya. Di sudut lainya, ia
membuat suatu resonator, yang terbuat dar i cincin kawat konduktor yang
24
berbentuk bola dengan jarak celah k ira-kira beberapa milimeter. (Onong Uchjana,
146-147)
Penggunaan awal radio adalah maritim, unt uk mengirimkan pesan telegraf
dengan menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna
awal adalah Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia ketika
perang Thusima pada tahun 1901. Radio digunakan juga untuk menyalurkan
perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut dikedua belah
pihak pada perang dunia 11. Jerman menggunakan komunikasi radio untuk
menyamapikan pesan diplomatik kepada AS ketika perang ber langsung.
Setelah perang dunia 11 selesai dan setiap negara kembali menumpahkan
perhatianya kepada pembangunan di dalam neger i masing-masing, radio siaran
pun mulai mengalami kemajuan yang pesat. Perang dun ia tersebut telah
menghasilkan penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi radio, mulai dari
mikrofone dan pesawat pener ima sampai pemancar tampak pengembangan yang
jauh lebih maju daripada tahun-tahun sebelum perang. Mikrofon semakin peka,
dan pemancar mempunyai daya jangkau yang lebih jauh.
Kemajuan teknologi bidang radio ini mengundang perhatian para
pemimpin di berbagai negara untuk mencegah terjadinya pengaruh mempengaruhi
antara satu negara dengan negara yang lain yang bias memimbulkan kerugian
(Onong Uchjana, 151).
25
2.1.1 Peran Marconi
Dunia inovasi radio mencatat Guklielmo Marconi sebagai penem u radio.
Dia lahir di Bologna, Italia, 24 april 1874. Ayahnya, Giuseppe Marcon i asli petani
Italia dan ibunya, Ann ie Jameson adalah anak pemilik Puri Daphne di Irlandia,
yang saat itu masuk sebagai wilayah Inggris. Ia bersekolah di Bologna, Florence,
dan Leghorn.
Sejak kecil, ia sudah tertarik dengan kerja Maxwell, dan Hertz. Dalam usia
25 tahun yait u pada tahun 1895, ia membuat laboratorium di rumah ayahnya di
Pontecchio dan mengadakan penelitian tentang gelombang radio yang pada saat
itu disebut “Gelom bang Hertzian” untuk mengir im sinyal telegraf. Pada saat itu,
telegraf hanya bisa lewat kabel. Ia berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2
kilometer. Namun demikian, Departemen Pos dan Telegraf Italia tidak tertarik
akan temuanya tersebut. Hal tersebut tidak membuat Marconi putus asa. Setahun
kemudian, ia menghubungi Dinas Pos Inggris. William Precee, insinyur kepala
pos Inggris pada saat itu bersedia unt uk bertemu dengan Marcon i. Pada saat itu,
Marconi memamerkan kemapuan ciptaanya di dataran Salisbury dan Br istol
Chanel dan William tertarik akan temuan Marconi tersebut. Pada akhirnya,
Marconi mendirikan perusahaan The Wireless Telegraph & Signal Company
Limited pada tahun 1987 yang kemudian diubahnya menjadi Marconi's Wireless
Telegraph Company Limited.
Pada tahun 1899, Marconi membangun radio antara Perancis dan Inggris
yang disusul kemudian oleh Amerika dan Inggris. Dalam satu dekade hingga
tahun 1912, ia mematenkan sejumlah temuan unt uk menyempurnakan sistem
26
radio yang diciptakanya. Pada tahun 1914, Marconi masuk kedalam angkatan
bersen jata Italia dan menjadi diplomat Italia untuk Amerika pada tahun 1917.
Setelah tidak lagi menjadi bagian dari pemerintahan italia, menjelang
perang dunia ke 11, pada tahun 1935 ia kembali ke laboratorium dan
mendemonstrasikan temuan terbarunya yaitu Radar. Namun, dua tahun berselang,
ia meninggal dunia.
2.1.2 Peran Howard
Edwin Howard Amstrong tercatat sebagai penem u radio FM. Ia lah ir pada
tahun 18 Desember 1890 di kota New York. Ayahnya adalah seorang penerbit
buku dan ibunya adalah seorang guru. Pada usia 14 tahun, Amstrong membaca
buku telegraf karangan Marconi. Ia sangat kagum kepada Marconi dan ingin
menyempurnakan hasil temuan tersebut dan bern iat unt uk membuat temuan
dengan hasil suara yang lebih jernih. Unt uk it u, Amstrong masuk Fakultas Teknik
Listrik di Universitas Columbia. Ia lulus sebagai insinyur listrik dan menjadi guru
besar.
Pada tahun 1912, Amstrong berhasil membuat sirkuit regeneratif dan
sirkuit feedback dan mempelajari tabung hampa buatan De Forest yang bernama
Trioda dan Audion. Kemudian, Amstrong menggabungkan penemuannya, dengan
tabung hampa buatan De Forest. Hasil dari tabung tersebut keluar suara beribu-
ribu kali lebih jelas.
Sayangnya, De Forest menganggap penemuan itu adalah hak miliknya. Mereka
memperebutkan hak ciptanya, selama 14 tahun di pengadilan. Akhirnya, De
27
Forest menjadi pemenangnya, karena para hakim tidak memahami ilmu
kelistrikan. Tetapi para ilmuwan tetap menganggap Amstrong-lah penemu sirkuit
dan FM radio. Ia dianugrahi Medali Franklin dan dijuluki “Bapak Sirkuit”. Pada
tanggal 1 Februari 1954, Amstrong meninggal di New York. Ia disetarakan
dengan penemu lama, di bidang kelistrikan seperti Amphere dan Bell.
2.1.3 Sejarah Radio di Indonesia
2.1.3.1 Masa Penjajahan Belanda
Radio pertama di Indonesi (pada waktu itu bernama Nederland Hindia
Belanda) ialah Bataviase Radio Veren ingin (BRV) di Batavia ( Jakarta tempo
dulu) yang resminya didirikan tanggal 16 Juni 1925. Radio siaran di Indonesia
selama penjajahan belanda dahulu mempunyai status swasta. Setelah munculnya
BRV, maka muncul pula stasiun-stasiun radio yang lain yang bersifat ketimuran
seperti Nederlansch Indische Radio Om roeap Mij (Nirom) di Jakarta, Bandung
dan Medan, So losche Rad io Vereniging (SRV) di Surakarta, Mataramse
Vereniging Voor Oosterse Radio Omroep Lu isteraars (VOLR) di Bandung,
Vereniging Voor Oosterse Radio Omroep (VORO) di Surakarta, Chieneese en
Inheem se Radio Luisteraars Vereniging Oos Java (CIRVO) di Surabaya, Eerste
Madiunse Radio Omroep (EMRO) di Madiun, dan lain-lain. Radi sek ian banyak
radio it u, yang paling besar adalah NIROM karena mendapatkan bantuan dari
pemerintahan Belanda yang lebih bersifat mencari keuntungan finasial dan
membantu kukuhnya pen jajahan Belanda menghadapi semangat kebangsaan
28
kalangan penduduk pr ibumi yang berkobar sejak tahun 1908, lebih- lebih setelah
tahun 1928.
Sebagai pelopor lahirnya radio usaha Indonesia adalah Solosche Radio
Vereniging (SR V) yang didir ikan pada tanggal 1 april 1933 yang didirikan o leh
Mangkunegoro V11 seorang bangsawan Solo dan seorang insinyur bernama Ir.
Sarsito Mangunkusumo.
Banyaknya siaran radio yang munucul membuat NIROM. NIROM yang
pada awalnya adalah radio yang mensubsidi radio yang bersifat ketimuran diatas
menarik dan mengurangi subsidinya. Hal tersebut dilakukan untuk mematikan
radio-radio yang bersifaat ketimuran. Hal tersebut menjadi ber ita yang sangat
mengejutkan bagi radio-radio yang bersifat ketimuran diatas.
Pada tanggal 29 maret 1937, atas usaha Volksraad M. Sut arjo
Karthohadikusuma dan Ir. Sarsito Mangunkusumo diselenggarakan sebuah
pertemuan diantara radio-radio yang bersifat ketimuran yang bertempat di
Bandung dan hasil dari pertemuan it u melah irkan badan baru bernama Perikatan
Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) dan yang menjadi ketua adalah Sutardho
Kartohadikusumo.
Sejak saat itu, PPRK berusaha agar dapat berjalan sepenuhnya tanpa
bant uan dari NIROM. Pada saat bersamaan, situasi semakin panas karena api
perang di Eropa yang menyebabkan Negeri Belanda berada dalam situasi sulit
dan membutuhkan bantuan dari negara jajahannya. Hal tersebut membuat
pemerintahan Belanda menjadi lunak. Pada tanggal 1 November 1940, tercapailah
tujuan PPRK untuk menyelenggarakan siaran pertama.
29
2.1.3.2 Zaman Penjajahan Jepang
Pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah pada Jepang. Sejak itu, bekas
kawasan Hindia Belanda beralih ke pemerintahan Jepang. Radio yang tadinya
berstatus perkumpulan swasta dimatikan dan diurus oleh jawatan khusus bernama
Hoso Kanri Kyoku yang merupakan pusat radio siaran yang berkedudukan di
Jakarta. Cabang-cabangnya bernama Hoso Kyoku terdapat di bandung,
Purwokerto, Yokya, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang. Di samping
stasiun-stasiun tadi, setiap Hoso Kyoku memiliki cabang disetiap kabupaten-
kabupaten. Semua pesawat disegel, agar masyarakat tidak bisa mendengarkan
siaran luar negeri selain radio yang dimiliki pemerintah jepang. Dalam
pemerintahan Jepang in i, kebudayaan dan kesenian mendapat kemajuan yang
pesat, jauh sekali dibandingkan ketika pemerintahan Belanda.
2.1.3.3 Zaman Kemerdekaan
Tanggal 14 Agust us 1945, terdengar berita bahwa Jepang telah menyerah
kalah tanpa syarat kepada tentara sekutu, setelah Jepang mengalami serangan bom
atom yang hebat di Hirosiman dan Nagasaki. Seperti yang disebutkan diatas,
rakyat tidak diperbolehkan mendengarkan siaran luar negeri. Namun, di kalangan
pemuda terdapat orang yang dengan resiko kehilangan nyawa tetap mendengarkan
radio siaran luar negeri dan mengetahui bahwa Jepang telah menyerah.
Tanggal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh
Bung Karno dan Bung Hatta. Pada awalnya, teks proklamasikan akan disiarkan
secara live, namun karena sejak tanggal 15 Agustus stasiun radio dijaga ketat oleh
30
tentara Jepang, maka proklamasi it u baru boleh disiarkan pada malam harinya,
tepanya pukul 19.00 dan hanya dapat didengar oleh penduduk sek itar Jakarta.
Namun, atas usaha Sachrudin, seorang wartawan kantor berita Domei dan para
penyiar Hoso Kanri Kyoku, Jusuf Ronodipuro dan Bachtiar Lubis serta para
petugas teknik Suwardio dan Ismaun Irsan. Baru pada tanggal 18 Agustus 1945,
naskah bersejarah itu dapat dikumandangkan di luar batas tanah air dengan resiko
para petugas nya diberondong oleh tentara Jepang. Siaran ini mengudara dengan
gelombang-gelombang pendek yaitu 16 meter, 19 meter, 24 meter, 24 meter, dan
45 meter PMH. Namun, walaupun pemerintah Jepang sudah kalah, mereka tetap
memerintahkan kepada orang-orang radio agar menghentikan siarannya. Bangsa
Indonesia tidak tinggal diam. Sebuah pemancar gelap telah diusahakan dan tidak
lama kemudian berkumandang di udara radio siaran dengan stasiun call Radio
Indonesia Merdeka.
Pada tanggal 15 Agustus 1950 jam 08.05, presiden Soekarno menyatakan
bahwa seluruh Indonesia sejak hari itu menjadi Negara Kesatuan dengan nama
Republik Indonesia berdasarkan proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945.
sejak it u pula, radio siaran di Indonesia meliputi 22 studio kembali ke call: Di sini
Radio Republik Indonesia.
2.1.3.4 Zaman Orde Baru
Sampai akhir tahun 1966, RRI adalah satu-sat unya radio siaran di
Indonesia yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah. Pada tahun itu, terjadi
banyak perubahan dalam masyakarat akibat pergo lakan politik, yakni beralihnya
31
pemerintahan Soekarno ke pemerintahan Soeharto atau yang lebih dikenal dengan
sebutan perubahan orde lama ke orde baru. Situasi peralihan ini merupakan
kesempatan baik bagi mereka yang mempunyai hobi radio amatiran untuk
mengadakan radio siaran.
Radio amatiran adalah seperangkat pemancar radio yang dipergunakan
oleh seorang penggemar unt uk berhubungan dengan penggemar lainnya. Sifatnya
“two way traffic communication” dalam bent uk percakapan. Radio ini tidak
mengadakan program acara seperti kesenian, sandiwara, warta berita, dan lain
sebagainya. Seorang amatir adalah seorang pemraktek teknik radio yang
melakukan komunikasi dengan rekannya untuk menguji kemampuannya
mengenai daya jangakuan kapasitas pemancar yang dibuatnya.
Meskipun dasar hukumnya berbeda, untuk radio amatir PP no.
21/TH.1967 tentang amateurisme dan untuk radio siaran UU no.5/TH.1964
tentang telekomunikasi, namun mengenai frekuensi pemancar diat ur dan
disesuaikan dengan daftar pada International Telecommunication Union (ITU).
Berdasarkan UU no. 5/TH.1964 dalam rangka usaha penertiban dan
pengarahan kepada hal-hal yang positif, maka pada tahun 1970, pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah no. 55 tahun 1970 tentang radio siaran non
pemerintah yang mengatakan bahwa radio non pemerintah berfungsi sosial
sebagai alat pendidik, alat penerangan dan alat hiburan, dan bukan untuk kegiatan
politik. Dalam peraturan itu ditentukan bahwa radio siaran non pemerintah harus
berfungsi sosial sebagai alat pendidik, alat penerangan, dan alat hiburan; bukan
alat unt uk kegiatan politik.
32
Meskipun bidang radio siaran adalah pendidikan, penerangan dan h iburan,
namun operasinya tidak menutup kemungkinan untuk siaran-siaran yang bersifat
komersial. Namun demikian, dalam pelaksanaannya mengikuti ketentuan-
ketentuan perundang-undangan yang berlaku mengenai usaha-usaha bersifat
komersial, antara lain dalam bidang perpajakan.
Sampai dengan tahun 1980, jumlah stasiun radio non RRI tercatat 948
buah yang terdiri dar i 379 stasiun komersial, 26 stasiun non komersial, dan 136
stasiun radio pemerintah daerah. Badan radio non pemerintahan tersebut
terhimpun dalam satu wadah yait u Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesi
(PRSSNI). Organ isasi yang didirikan pada tanggal 17 Desember 1974
berkedudukan di ibukota Republik Indonesia.
RRI sendiri sejak tahun 1975 telah mengembangkan diri terutama dalam
sarana fisik dan mencatac bahwa tahun ini adalah tahun tersibuk yang membentuk
suatu sistem jaringan yang dapat menghubungkan pusat dengan daerah dan daerah
dengan daerah. Pada tahun 1974, RRI memilik i stasiun radio sebanyak 47 buah
dengan jumlah pemancar 118 yang meliputi 1.113,75 KW, pada tahun 1975
ditambah dengan sebuah stasiun dengan jumlah 130 pemancar dengan kapasitas
1.132,75 KW. Jumlah pemancar pada tahun 1979-1980 tercatat 174 buah meliputi
2.612,75 KW.
Dalam bidang elektronika, pada tanggal 17 Agustus 1976 mempunyai arti
yang sangat penting bagi Indonesia dengan diluntucurkannya satelit Komunikasi
Palapa. Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa ini merupakan media
yang sangan ampuh bagi siaran (radio, telev isi, telepon, teleks dan lain-lain guna
33
mencapai 147 penduduk Indonesia yang menghuni 13.677 pulau di Nusantara.
(sumber : Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Kom unikasi 156-170)
2.1.4 Sejarah Radio Sum atera Utara dan Radio Medan
Secara historis, radio swasta (RSS) telah melalui per jalanan yang pan jang
dan penuh dinamika yang terlepas dari bagian sejarah per jalanan po lotik bangsa
sejak tumbangnya Orde Lama. Pada awal kelahiranya, radio swasta merupakan
intensitas komunikasi bagi per juangan mahasiswa dan pelajar ketika t urut
berperan dalam menumbangkan rezim Orde Lama. Pada masa itu, radio masih
berstatus amatir bertebar dalam bent uk radio kom unitas.
Sepanjang pemerintahan orde baru, kehidupan radio swasta walaupun
berkembang, namun penuh dengan keresahan karena tidak mendapatkan
perlindungan hukum karena undang-undang tentang penyiaran belum ada. Radio
swasta terus diawasi dengan dengan dalih “pembinaan”.
Pengendalian yang ketat akan radio, termasuk di Sumatera Utara o leh
penguasa atas kehidupan RSS ternyata tidak menghambat laju pertumbuhan siaran
radio. Dari data tahun 2003 yang terdaftar dibalai monitor Ditjen Postel Kelas II
Medan jumlah RSS di Sumatera Utara sekarang ini tercatat : 103 Stasiun (tidak
termasuk RRI) dengan pertum buhan sebagai ber ikut:
34
1. Tahun 1980 :Medan : 17 sts Dati II : 3 sts
2. Tahun 1990 :Medan : 19 sts Dati II : 23 sts
3. Tahun 2000 :Medan : 20 sts Dati II : 35 sts
4. Tahun 2003 : Medan :19 sts Dati II :73 sts
(Sumber : https://radiotsm.wordpress.com/dokumen/potret-radio-ik lan-radio-di-sumut)
Dari jumlah di atas yang benar-benar beroperasi hanya sekitar 60%.
Anggota PRSSNI di Medan sebanyak 19 sts di Dati II sebanyak 35 sts. Di Medan
tercatat 29 sts mengudara pada jalur FM dan 1 sts di jalur AM. Padahal menurut
kanalisasi yang disusun oleh Ditjen Postel dengan jarak spasi 800 KHz jatah
frekuensi FM untuk kota Medan adalah 26 Sts. Konsekuensi dar i padatnya
pengguna jalur FM di Medan membuat tidak terpenuhinya standar spasi : 800
KHz tapi sementara ditetapkan :400 KHz dengan catatan akan diseleksi selama 10
tahun ke depan untuk selanjutnya jumlah RSS disesuaikan agar bisa memenuhi
spasi 800 KHz. Ada perbedaan format antara radio siaran di daerah dengan di kota
Medan. Perbedaan in i disebabkan Medan memiliki segmentarsi yang lebih
majemuk dibanding di daerah yang bert umpu pada etnis setempat. Oleh karena itu
RSS di Medan lebih bervariatif di dalam menentukan format serta lebih tajam di
dalam memilih dan menentukan segmen.
Sebagaimana ilustrasi dapat dilihat perbedaan tersebut sebagai berikut:
1. Daerah Tingkat II (Umum (Bloking multi format) & etnik),
2. Medan (Umum, Mudik & informasi, informasi & talkshow, dangdut, hit
kontemporer, dan lain-lain).
35
3. Segmentasi (SES) ( semua kelas sosial (A-B-C-D-E), umum(A-B-C-D-E),
menengah keatas(B-A), atas ke menengah(A-B), menengah kebawah(C-D-E).
4. Target Audience : Daerah Tk. II (umum, anak muda, etnis setempat) Medan
(umum & profesi, remaja & dewasa, mahasiswa & eksekutif, wanita, etnis,dan
lain-lain).
2.2 Sejarah Singkat Radio Bonita Jaya Suara Medan
Radio Bon ita Jaya Suara Medan adalah salah satu radio yang mengusung
musik dangdut secara total di Kota Medan. Unt uk daerah Sumatera Utara, berada
di tiga wilayah yaitu Radio Bon ita Jaya atau Radio Dangdut Medan berada di
Kota Medan, radio Pesona Cipta Swara berada di Binjei, dan radio Gelora Remaja
Sibolga berada di Sibolga.
Selain di Sumatera Utara, radio ini juga memiliki cabang di luar daerah
Sumatera utara yaitu radio Mercy berada di Jakarta dan radio Musi berada di
Palembang. Walaupun berada di beberapa wilayah di Indonesia, radio ini dimiliki
oleh satu orang yaitu bapak Yongki Manalu.
Radio Bonita Jaya Suara Medan pertama kali didirikan di Sibolga pada
tanggal 29 Maret 1990. Kem udian didir ikan di Binjai pada tanggal 1 Oktober
1991 dan yang terkhir di Medan pada tanggal 26 februari 2000 dan beralamat di
Jalan Setia Budi no. 102 Medan Sum atera Utara.
Radio Bon ita Jaya Suara Medan didirikan oleh Bapak Yongki Manalu
sekaligus sebagai owner (pemilik) radio Bon ita Jaya Suara Medan. Pada dasarnya,
radio Bonita Jaya Suara Medan didirikan unt uk mengembangkan indutri musik
dangdut dan memberikan hiburan kepada masyarakat Indonesia pada umumnya
36
dan di Sum atera Utara pada khusunnya dan didirikan dengan tujuan komersil.
Sasaran utama pendengar Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah masyarakat
kalangan menengah ke bawah. Namun demikian, tidak tertutup kemungk inan
untuk kalangan menengah ke atas.
Radio ini didirikan karena kecintaan Bapak Yongki Manalu akan musik
dangdut dan bern iat untuk mendirikan sebuah media yang dapat menyampaikan
musik dangdut tersebut kepada masyarakat. selain cinta akan musik dangdut.
Bapak Yongki Manalu juga melihat kesempatan komersil bahwa di kota Medan
radio yang khusus mengusung program utama radio nya sebagai musik dangdut
belum ada. Selain alasan tersebut, musik dangdut dipilih untuk menjadikan radio
ini berbeda dar i radio lain seh ingga memiliki target pendengar. Hal in i membuat
Bapak Yongki Manalu selaku owner memilih musik dangdut sebagai program
utama siarannya sehingga sejak berdir i pada tahun 2000 musik dangdut sudah
menjadi program utama siar radio Bonita Jaya Suara Medan.
Radio Bonita Jaya Suara Medan menjadi radio pertama di Kota Medan
yang mengusung musik dangdut secara total untuk program siarnya. Berdir inya
radio ini mendapat sambutan yang hangat dari pendengarnya. Hal tersebut dapat
dilihat dari jumlah penelepon yang bertambah setiap hari dan banyaknya produsen
yang mempercayakan radio ini menjadi sarana untuk ber iklan.
Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah salah satu radio swasta yang
berdiri sendir i tanpa ada kerjasama dengan pihak lain. Radio ini memiliki izin
pendirian yang ditujukan kepada Direktorat Jendral Radio, Televisi dan Film
(no.261/D.D1.4/ PM/2000), Departemen Perhubungan kantor Wilayah Propinsi
37
Sumatera Utara (no.PT. 003/2/10/2000), surat Rekomendasi untuk Izin Radio
Siaran Non-Pemerintah yang ditujukan kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat
1 Sumatera Utara Medan (no.482 /32974/82.)
2.2.1 Visi
Adapun visi dari Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah “Pengembangan
Industri musik dangdut di Indonesia dan kota Medan”
2.2.2 Misi
Untuk mencapai visi tersebut, maka radio memiliki misi menyiarkan lagu-
lagu dangdut di Kota Medan dengan t ujuan untuk memberikan hiburan
musik dangdut dan sasaran utama adalah masyarakat kelas menengah dan ke
bawah.
2.3 Sejarah Dangdut
Dangdut adalah salah sat u ragam sen i musik nusantara yang berasal dari
seni etnis Melayu, yang didalamnya mengandung unsur musik Arab, India,
Melayu. Selain instrumen band biasa (gitar melodi, gitar bas, dan keyboard),
instrumen khas dangdut lainnya adalah suling bambu dan dua buah gendang yang
dimainakan oleh seorang musisi (mirip tabla dan bongo). Pola r item gendang yang
sarat dengan sinkopasi mengalir terus memberikan warna tersendiri pada musik
ini. Istilah dangdut muncul pada tahun 1970-an yang berasal dari onomatopeik
bunyi gendang tabla yang menjadi ciri khas musiknya yang menghasilkan bunyi
38
nduut asic. Efek bunyi tersebut memberikan efek psikologis, mempertinggi
pesona erotik, dan mengasikan bagi irama musik itu sendiri. Dahulu, musik
dangdut hanya digemari oleh masyarakat menengah kebawah. Di malam hari,
pemuda-pemuda dikampung bernyayi dan berjoget bersama. Pada awal
perkembanganya, musik dangdut disebut Orkes Melayu (OM). Musik ini
kemudian berkembang mengadopsi unsur-unsur musik barat yaitu rocknroll,
reggae, disko, dan rap. Dalam periode awal it u, muncul beberapa penyanyi dan
pencipta lagu terkenal, diantaranya Emma Gangga, Hasnar Tahar, Said Effendi,
Munif Bahaswan dan lain-lain. Selanjutnya, dangdut berbaur dengan musik etnis
nusantara lainya seperti: Jawa, Sunda, Batak, dan Minangkabau. Menurun
Manuel, dangdut adalah sebuah genre musik modern hasil dari proses akult urasi,
yang populeritas nya lebih besar dari keroncong.
Menurut Manuel (1995:43), dangdut didefenisikan sebagai berikut:
Dangdut is an acculturated modern music genre of vastly greater popularity than Kroncong. Moreover, dangdut is an more of a “pure” populer music, in the sense that its proper evo lutions does not predate the mass media. Its the same time, while dangdut is Indonesia, in origin and audience and audience, it possesses few; if any, stylistic features which can be identified as distinctively Indonesia. Rather in terms of style, it is a hibrid of imported features and acculturated Sumatran styles; still, it deserves some mention....because it does incorporate notable non western attributes, specifically, elements borrowed from Indian populer music.
Dangdut merupakan sebuah genre musik modern hasil dar i proses
akulturasi, yang populeritasnya lebih besar dibandingkan keroncong. Lebih dari
itu, dangdut merupakan musik populer yang lebih “murni” dalam pengertianya
39
bahwa dalam evolusinya tidak ditarik oleh media massa yang pertunjukanya ala
Indonesia, baik asal-usul maupun penontonya menpunyai beberapa gaya yang
dapat di indentifikasikan berbeda dengan gaya seni pertun jukan Indonesia pada
umumnya. Dalam gaya pert unjukannya, dangdut memperlihatkan tanda-tanda
penting tentang hibr idasi dan akulturasi gaya seni pertunjukan Sumatera,
menerima beberapa persinggungan budaya yang digabungkan dengan atribut-
atribut non-Barat, khususnya musik-musik India.
Pernyataan manuel tentang dangdut yang menekankan pada dua unsur
musik yaitu Sumatra dan musik pop India. Namun dalam kenyataannya, dangdut
merupakan seni pertun jukan yang mengakulturasikan berbagai kebudayaan
nusantara, India, Timur Tengah dan termasuk Barat (namun tidak didominasi satu
budaya di dalamnya).
Defenisi dangdut yang lebik komplek dikemukakan oleh Pioquinto
(q1998) yang mengatakan bahwa:
As musical style, dangdut is an syncretic blend of Indian populer film music, middle eastrern and indigenous melodies. Along with this fusion of varied cult ural inf luences is incoporation of modern musical techno logy such as guitar, piano, electric organ, and western trap drum set. These instruments are increasingly replacing the early instrumental ensemble. The resulting hibrid form, along with the populist message of its lyrics, its rhytmic beat, distinctive vocal style and popular ity as a dance music, have given dangdut is widespread appeal. Aided by mass media and burgeon ing cassette industry, dangdut is succeeded and continues to succeed in break ing gegraphical, class Indonesia. In the history of popular music in Indonesia, the popular ity dangdut music is uprecedented.
Sebagai gaya musikal , dangdut merupakan campuran sinkretik antara
musik populer film India, timur tengah, dan melodi-melodi masyarakat nusantara.
40
Bersama dengan fusi terhadap beberapa variasi kebudayaan, didalam dangdut
disat ukan musik berteknologi modern seperti piano, gitar elektrik, organ elektrik,
dan perangakat drum trap barat. Alat-alat musik ini ditambahkan kepada ensambel
instrumentalnya yang lebih awal, menghasilkan bentuk musik paduan, isi liriknya
yang merakyat, ritmik dan gaya vocalnya yang khas, dan popularitasnya sebagai
musik tari membuat dangut berkembang luas. Dibantu dengan media massa dan
industri kaset yang tumbuh pesat, dangdut menghasilkan dan meluaskan geografi
penyebaranya, menembus rintangan kelas dan etnis, memasuki daerah perkotaan
dan pedesaan di Indonesia. Dalam sejarah musik populer di Indonesia, tingkat
popularitas musik dangdut belum pernah dicapai oleh m usik apapun sebelumnya.
Dangut dalam akulturasinya mengalami proses pan jang sebelum mencapai
bent uknya yang sekarang. I stilah “dangdut” sendiri baru populer di dasawarsa
1970an, yang ditandai ketika Billi Silabumi seorang penulis majalah Aktuil,
memperkenalkan istilah dangdut yang mengandung nada ejekan, bagi suat u corak
musik Indonesia yang disertai suara gendang tabla yang khas, seperti lazimnya
pada musik-musik di film India. Dangdut dianggap berasal dari musik melayu,
yang dapat ditandai dengan awal penyebutanya sebagai musik iram a Melayu,
rentak Melayu, Orkes Melayu (OM), iram a semenanjung Melayu, dan sejenisnya.
Di dalam film-film Melayu, dimasukkan unsur musik Melayu yang
menjadi dasar seni dangdut. Pada tahun 1960an, ketika Indonesia sedang hangat-
hangatnya mengembalikan kepribadian budaya bangsa untuk melawan pengaruh
budaya barat, jejak said Effendi yang menyanyikan lagu top hits nya Bunga
Seroja dalam film Seroja di ikuti oleh A.Chalik, Husen Bawafie, Hasnah Tahar
41
dan Ellya Alwi Khadam di Jakarta.didalam orkestra, lagu- lagu mereka telah
diiringi alat musik seruling, seperangkat drum, serta gendang ronggeng melayu.
Dari film-film mereka, pengaruh lagu-lagu melayu semakin tersebar keseluruh
nusantara apalagi secara politis lagu-lagu ini didukung oleh para penguasa (Takari
dan Fadlin 1995:4).
Kebijakan pemerintah Orde Lama dan Orde Baru turut pula mendukung
seni pertunjukan dangdut, seperti yang dideskr ipsikan oleh Manuel yang
mengatakan bahwa:
Under Sukarno’s rules (1949-1965), film composers responded to populist seniment and resentiment againts foreign pop music by using modernized forms of orkes melayu in their musical. The coup and counter-coup of 1965 brought to power General Suharto, who renounced the progressive and more closely to western finanscial and po litical interests. Accordingly, restriction on the import and broadcast of foreign pop were lifted, and western music soon became the major influence in the world of Indonesian popular music. The newly ref ined forms of m elayu music came to be regarded as quaint and even elistist, and young pop musicians turn increasingly to rock for inspiration. The introduction of cassettes and the vogue of social dancing also contributed to the rise of new musical testes.
Di bawah pemerintahan Presiden Soekarno, para pembuat film merespon
konsep sentimen merakyat dan mengkreasikan kembali musik pop asing dengan
bent uk orkes melayu modern. Selanjutnya, terjadi kudeta dan penggagalan kudeta
tahun 1965, yang akhirnya menjadikan Soeharto presiden, yang melepaskan
kebijakan progresif dan nasionalistik Soekarno, yang mengarahkan Indonesia
untuk lebih bersahabat dengan kepentingan f inasial dan kepentingan politik barat.
Sejalan dengan itu, pembatasan impor dan sajian pop asing diangkatm dan musik
barat segera menjadi pengaruh besar dalam dunia musik populer Indonesia.
42
Bent uk-bentuk musik Melayu baru yang sopan menjadi perhatian yang menarik
dan tak terkecuali bagi para elit, dan para pemusik pop muda menerjemahkannya
dengan memperbesar minat dalam musik rock. Pengenalan kaset dan tarian
populer juga memberikan kontribusi kepada timbulnya cita rasa musikal baru.
Sikap politis tersebut sangat menguntungkan bagi pert umbuhan musik dangdut
pula. Elemen-elemen barat sudah mulai dimasukkan o leh beberapa pemusik
dangdut, misalnya, Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, Reynold Panggabean, Camelia
Malik,dan lainya.
Rhoma Irama (lahir 1947) memulai debutnya pada tahun 1968 dalam
Orkes Melayu Purnama. Kemudian Rhoma Irama membentuk Soneta Group yang
lebih besar dan modern pada tahun 1971. Mereka turut mendukung pertumbuhan
musik melayu bergaya Indonesia tidak hanya berisi irama Sumatra Timur namun
dengan pengaruh Arab India. Irama populer melayu melalui pert unjukan dan
rekaman-rekaman kaset mereka lebih cepat tersebar ke seluruh Nusantara. Selain
itu, didukung pula dengan film-film Rhoma Irama seperti Penasaran (1976),
Begadang (1978), Perjuangan dan Doa (1980).
Pada dasawarsa 1970an, penggemar danggut sebagian besar berasal dari
masyarakat kalangan bawah dan sering diejek sebagai “musik kacang goreng”.
Bahkan pada saat yang sama, sempat tejadi perang antara dangdut dan rock’n
rool, yang dikobarkan oleh Bennya Soebardja gitaris rock Giant Step. Walau
diserang dari segala penjuru, dangdut tetap hidup subur. Rhoma Irama adalah
seorang tokoh dangdut yang mendirikan Soneta dan menghadapi sikap anti pati
terhadap dangdut dengan memberikan terobosan-terobosan baru. Dia
43
memasukkan unsur-unsur rock’n roo l kedalam khasanah dangdut. Rhoma
melahirkan new dangdut yang oleh para kritikus disebut sebagai rock dangdut.
Alat-alat musik dangdut dilengkapi dengan listrik bertenaga besar. Alat
tiup seperti saksopon dan keyboard ia gunakan. Ini tidak pernah tejadi
sebelumnya. Soneta tampil tegar dan tidak kalah dengan group rock. Rhoma tidak
berhenti pada inovasi melodi musik rock tetapi pada lirik nya juga, yang menjauhi
kecenderungan “erotis dan merengek-rengek” namun diganti dengan unsur
dakwah dan ketegasan sikap. Hal tersebut mempengaruhi beberapa orang untuk
berekspresi dalam sen i musik dangdut. Pada akhir tahun 1970an, sebagian besar
perkebunan di Sumatera Utara sudah memilik i kelompok-kelompok musik
dangdut.
Tema sosial, dakwah dan lingkungan hidup yang dibuat oleh Rhoma Irama
tidak hanya menarik perhatian di nusantara namun sampai ke mancanegara.
Majalah Billboard di Amerika Serikat mengirimkan wartawannya dari Singapura
untuk menonton pertunjukan Rhoma Irama di Jakarta. Kemudian, majalah
Newsweek juga menulis tentang profil raja dangdut. William H. Freder ick,
sosiolog dari Ohio University Amerika Ser ikat menulis disertasi tentang musik
Rhoma Irama sehingga para intelekual Amerika dan Australia dapat mengetahui
dangdit Indonesia.
Internasionalisasi dangdut selan jutnya dilakukan oleh Reynold
Panggabean pada tahun 1985 yang bermain dengan O.M. Tarantula dengan
menggabungkan unsur musik timur tengah, India, dan Rock kedalam musik
dangdut. Kemudian, Rhoma Irama, Reyno ld Panggabean dan Tarantulla
44
mengadakan konser live di gedung Shibuya, Tokyo, Jepang dan mendapat
sambutan yang luar biasa.
Radio yang khusus menyiarkan musik dangdut muncul. Di Jakarta
misalnya, Radio Agustina di jalur AM, dan Radio Sakti Budi Bakti di jalur FM.
Pada akhir 1996, pangdam Jaya Mayjen Hendropriono meresmikan FM Muara.
2.3.1 Perkem bangan Musik Dangdut pada Tahun 2000-an
Musik dangdut terus mengalami perkembangan sampai tahun 2000an.
Pada awal tahun 2000an, muncul penyanyi baru yaitu Inul Daratista yang
mengambil perhatian banyak dikalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan
goyangannya yang melebihi goyangan dari penyanyi lain. Gerakan berputar-putar
dar i atas kebawah merupakan gerakan yang khas yang dimiliki oleh penyany i ini.
Hal ini mengundang reaksi positif dan negative dari kalangan masyarakat.
Pada perkembangan tahun 2000-an sampai sekarang, musik dangdut tidak
dipandang sebagai musik kampungan. Hal tersebut karena musik dangdut sudah
ditampilkan di stasiun-stasiun televisi dan kafe-kafe terkenal dan sudah
melahirkan penyanyi-penyanyi dangdut terkenal. Musik dangdut juga dipakai
pada acara-acara kampanye.
2.3.2 Dangdut Live
Dangdut live adalah dangdut yang ditampilkan secara langsung tanpa
menggunakan media seperti televisi dan radio sebagai perantara. Berikut, penulis
akan mendeskr ipsikan pertunjukan dangdut secara live yang ada di Sumatera
45
Utara khususnya kota Medan dan pertunjukan musik live yang diadakan oleh
Radio Bonita Jaya Suara Medan.
2.3.2.1 Dangdut Live Sumatera Utara dan Medan
Dangut live yang ada di Sum atera utara yang dimaksudkan penulis pada
tulisan ini lebih melihat kepada pertun jukan dangdut yang sifatnya menghibur
yang diadakan pada resepsi pernikahan. Musik dangdut biasanya ditampilkan
pada acara pern ikahan masyarakat yang beragama muslim dan beretnis Melayu,
Minang, dan Jawa. Pertunjukan dangdut pada upacara perkawinan ini bersifat
menghibur tamu atau undangan yang datang ke pesta hajatan perkawinan tersebut.
Pada pert unjukan musik dangdut tersebut, ada penyanyi yang dipanggil dengan
sebutan biduan. Biasanya biduan ini ber jumlah antara sat u sampai 3 orang dan
ber jenis kelamin perempuan atau bencong (waria).
Untuk musik pengiring biduan, tidak lagi menggunakan alat musik yang
biasa digunakan dalam pertunjukan musik dangdut sebenarnya yaitu dengan
menggunakan sulim dan gendang namun hanya menggunakan sebuah keyboard
atau dalam bahasa sehari-hari disebut dengan solo keyboard. Hal in i dilakukan
untuk menghemat biaya dan unt uk mempermudah mobilitas (pergerakan dari satu
tempat ke tempat lain) dari suatu group musik dangdut. Selain it u, biasanya
keyboard yang digunakan sudah mempergunakan program musik yang
menyimpan suara alat musik lain seperti suara gendang dan sulim yang biasa
digunakan dalam pertunjukan musik dangdut tersebut. Selain itu, keyboard yang
biasa digunakan sudah diprogram dengan mempergunakan Midi, Memory Card,
46
Flashd isk, dan Kaset sehingga si pengiring atau si pemain keyboard lebih mudah
untuk mengiringi lagu yang dinyanyikan.
Waktu pertunjukan musik dangdut di pesta perkawinan biasanya
bervariatif dimulai pada siang hari antara pukul 11.00 – 21.00. Namun demikian,
pertunjukan musik dangdut ini dapat juga dilakukan sampai larut malam atau
subuh tergant ung permintaan si empunya pesta atau hajatan. Biasanya, semakin
larut pertunjukan tersebut diadakan, maka bayaran yang diterima oleh grup musik
dangdut tersebut akan lebih mahal.
Di acara perkawinan tersebut, tamu mereques lagu kesukaan mereka. Lagu
tersebut bisa dinyanyikan oleh orang yang merequest lagu atau dinyanyikan o leh
biduan. Tamu yang menyanyi atau merequest lagu dangdut biasanya adalah orang
tua yang memiliki kisaran umur antara 35-60 tahun.
Lagu dangdut yang dinyanyikan mulai dari dangdut yang memiliki tempo
lambat yang yang banyak dinyanyikan oleh Rhoma Irama dan lagu-lagu dangdut
lama sampai lagu dangdut yang bertempo cepat. Namun demikian, pada
pertunjukan m usik dangdut ini, sering juga penyanyi (biduan) dan tamu
menyanyikan lagu-lagu di luar dangdut misalnya lagu Melayu, lagu India,
tembang kenangan dan lagu- lagu daerah yang sedang hits atau ngetrand pada saat
ini.
Secara penampilan, penyanyi biasanya berpakaian rap i dengan asesoris
yang tidak mencolok dan goyang yang biasa. Namun, untuk di beberapa daerah di
Kota Medan, biasanya di daerah pinggiran, misalnya daerah Tembung, Brayan,
dan lainya, penyanyi tampil dengan sangat mencolok, baik dari segi cara
47
berpakaian dan goyangan di panggung yang biasanya mengarah kepada goyang
erotis. Kadang, penyanyi ini menggunakan ular sebagai daya tarik pertunjukan
tambahan untuk mendukung pert unjukan musik dangdut tersebut. Lagu-lagu yang
dibawakan adalah lagu-lagu dangdut remix dengan tempo yang cepat dan musik
yang menghentak. Pertun jukan biasanya dilakukan sampai malam atau subuh.
2.3.2.2 Dangdut Live yang Diadakan oleh Radio Bonita Jaya Suara Medan
Selain menyiarkan dan mempromosikan m usik dangdut dalam program
siarnya, radio ini juga mempromosikan musik dangdut diluar jadwal siar. Hal
tersebut dilakukan dengan mengadakan pertujukan musik dangdut secara live.
Untuk mempromosikan musik secara live, radio melakukan kegiatan
berupa festival musik dangdut. Kegiatan in i dilakukan dalam rangka ulang tahun
radio dan ulang tahun fans club. Biasanya, kegiatan ini dilakukan di radio Bonita
Jaya Suara Medan dan dapat juga dilakukan diluar lokasi radio.
Dalam beberapa kegiatan yang dilihat oleh penulis di lapangan, penulis
akan mendeskr ipsikan beberapa kegiatan yang dilakukan radio, di antaranya ulang
tahun radio Suara Medan yang ke t ujuh (7) yang diadakan di lapangan Zipur
Helvetia pada tanggal 19 Desember 2010 yang dibuat ke dalam beberapa sesi.
Sesi pertama dim ulai dengan kegiatan jalan santai yang start dari radio
Bonita Jaya Suara Medan dan finish di lapangan Zipur Helvetia Medan. Setelah
jalan santai, dilakukan kegiatan lom ba joget yang pesertanya berasal dari dalam
dan luar Medan. Kegiatan selanjutnya, peserta menyanyikan lagu dangdut
kesukaan mereka. Di sini, semua peserta diber ikan kesempatan untuk
48
menyanyikan lagu dangdut kesukaan mereka. Lagu dangdut dinyanyikan secara
solo, duet atau pun secara bersama-sama dengan beberapa orang sesama fans.
Musik pengiring yang digunkan adalah sebuah keyboard. Lagu-lagu dangdut yang
dinyanyikan yaitu lagu-lagu dangdut dengan musik dangdut yang kental dan khas
suara serulingnya atau yang lebih dikenal dengan sebutan dangdut konvensional
dan lagu-lagu dangdut remiks atau yang dikenal dengan sebutan dangdut kreatif.
Acara terakhir yaitu membagikan hadiah kepada peserta.
Acara dipandu oleh beberapa pembawa acara yang tidak lain adalah
penyiar radio Bon ita Jaya Suara Medan. Sama ketika membawakan acara di radio
(ketika on-air), dalam setiap kegiatan off-air ini juga, peny iar menggunakan
bahasa yang kocak, mudah dipahami, dan bersifat menarik perhatian peserta.
Selain untuk ulang tahun radio dan fans club, dangdut live ini
diselenggarakan dengan ker jasama radio dengan pihak lain misalnya dengan
pihak TPI. Nama acara yaitu KDI Star Dut. Dalam hal in i, pihak TPI menunjuk
radio sebagai penyelenggara audisi di kota Medan. Kegiatan dilaksanakan di
Radio Bonita Jaya Suara Medan. Peserta yang hadir berasal dari dalam dan luar
daerah Medan. Kegiatan ini diikuti lebih kurang 200-300 peserta audisi.
Lagu dangdut yang akan dinyanyikan terdiri dari lagu wajib dan lagu
pilihan yang sudah ditentukan oleh pihak radio. Peserta menyanyikan lagu
dangdut di depan jur i. Penjurian dilakukan di dalam radio. Sedangkan di luar
radio, ada juga kegiatan lain yaitu menyanyikan lagu-lagu dangdut oleh para
peserta yang bersifat mengh ibur peserta lain sambil menunggu waktu untuk di
audisi. Setiap peserta diberi kesempatan untuk menyanyikan lagu- lagu kesukaan
49
mereka. Sama seperti kegiatan-kegiatan off-air lainya, kegiatan dipandu o leh
pembawa acara yang juga merupakan penyiar radio Bon ita Jaya Suara Medan.
2.3.2.3 Dangdut di Radio Bonita Jaya Suara Medan
Dangdut di radio Bonita jaya Suara Medan adalah dangdut yang disiarkan
melalui udara dengan cara on-a ir dengan menggunakan penyiar. Lagu dangdut
yang disiarkan adalah lagu dangdut yang menurut pengklasifikasian radio (sudah
disinggung diatas) adalah lagu dangdut konvensional dan lagu dangdut kreatif.
2.4 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang dipilih penulis dalam mengumpulkan data
dalam penulisan ini adalah di radio Bonita Jaya Suara Medan yang beralamat di
Jalan Setia Budi No. 102, Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang
Medan.
Namun, unt uk mendukung data-data yang dibutuhkan, penulis juga penulis
juga mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dari orang-orang yang
mengetahui tentang radio Bonita Jaya Suara Medan, baik itu orang yang berada di
sekitar radio dan pendengar radio.
2.5 Jadwal Acara Sepekan
Dari kerja penelitian yang penulis lakukan, jadwal acara sepekan Radio
Bonita Jaya ini adalah seperti pada tabulasi berikut. Jadwal tersebut digunakan
50
dar i kurun waktu ke waktu sejak berdir i sampai sekarang in i, dengan disertai
sedikit perubahan-perubahan menurut waktunya.
Tabel 1 : Jadwal acara radio Bonita Jaya Suara Medan
Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sab tu Minggu 06.00 Opening 06.01 SIROH (Si raman Rohani ) 06.30 DAKOT A (Dangdut Kota) 09.00 NON STOP MUSIK BOLLYWOOD 10.00 PILDANGDUT (Pil ah Pilih Lagu Dangdut)
12.00 DD Rehat DD Rehat
Seni dan Hiburan [SKSM-M4/5]
Promosi dan Referensi Rel ay J umat Dr. Pintar 10 T op Dut
13.00 KAKDUT (Karaok e Dangdut) 15.00 PADANG BULAN (Pilah Pilih Lagu Dangdut T erbaru Kol eksi Suara Medan) 17.00 DD Rehat 17.30 Liputan 6 SCTV 18.00 Pes ona
Minang Pes ona Jawa
Pes ona Mel ayu Pes ona Karo SIROH Live Pes ona
Tapanuli DD Rehat
19.00 Pes ona Aceh Astrol ogi DD
20.00 Dangdut Nostal gia
Pantun Mai moon
BOMBAI (Bollywood Music by
Interactiv e)
Pantun Mai moon
Mak Comblang
Goy ang Medan
Malam Menggoda (eM-eM)
22.00 WAT ERLEDING (Waktu Terlena Dengerin Dangdut) 01.00 Closing
2.6 Format Siaran
Format adalah penyajian program atau musik yang memiliki ciri-ciri
tertentu oleh stasiun radio. Menurut Fringle Star-Mc. Cavit dalam Nelia
Sihombing mengatakan bahwa seluruh format stasiun radio dapat dikelompokkan
manjadi tiga kelompok besar yaitu: format musik (hiburan), format informasi dan
format khusus (speciality). Format musik adalah format yang paling banyak
digunakan radio dan lebih banyak digemari karena sifatnya yang mengh ibur.
Dari pengamatan penulis, Radio Bonita Jaya Suara Medan digo longkan
kedalam format musik (hiburan) dengan menampilkan musik dangdut sebagai
51
program utama siaran musik dengan target pendengar masyarakat kelas menengah
kebawah dari semua jenis usia.
2.7 Lisensi Lagu-lagu Dangdut Radio Bonita Jaya Suara Medan
Ber ikut, penulis akan mencantumkan sebagaian lagu dangdut dan lagu
deaerah yang dimiliki oleh Radio Bonita Jaya Suara Medan: Tabel 11
No. Judul Lagu Nama Penyanyi
1. Aduhai Rhoma Irama
2. Air Tuba Mansyur S.
3. Angin Malam Imam S. Arifin
4. Bagai Kiamat Sehari Mansyur S.
5. Ani RhomaIrama
6. Begadang Rhoma Irama
7. Bola Ona Sutra
8. Biduan Rita Sugiarto
9. Boneka India Titiek Sandora
10. Bunga Surga Rhoma Irama
11. Buta Rhoma Irama
12. Cane Rhoma Irama
13. Benang Biru Megy Z.
14. Colek-Colek Camelia Malik
15. Ditelan Malam Elvy Sukaesih
52
16. Dokter Cinta Evie Tamala
17. Gadis Dan Janda Mansyur S.
18. Judi Rhoma Irama
19. Kerinduan Rhoma Irama
20. Kopi Dandut Fahmi
21. Lima Menit Lagi Ina Syntia
22. Madu Dan Racun Ari Wibowo
23. Malam Minggu Noerhalimah DM
24. Mati Lampu Rita Sugiarto
25. Rindu Elvy Sukaesih
26. Sepir ing Berdua Ida Laela
27. Termiskin Didunia Hamdan HTT
28. Ada Kamu Rahman KDI
29. Hari Annisa Bahar
30. Air Mata Bawang Caca Handika
31. Aduh Sayang Evie Tamala
32. Aku Hanya Punya Cinta Iis Dahlia
33. Api Dalam Sekam Mirnawati
34. Bagai Disambar Petir Ikke Nurjanah
35. Benang-Benang Cinta Evie Tamala
36. Berdarah Lagi Kristina
37. Bila Evy Sukaesih
53
38. Cinta Berbatas Kaca Saiful Jamil
39. Dewi Malam Cici Paramida
40. Dusta Rita Sugiarto
41. Galau Cici Paramida
42. Gundah Ikke Nurjanah
43. Hati Yang Luka Fenty Nur
44. Hitam Bukan P utih Mega Mustika
45. Jangan Pergi Nana Mardiana
46. Jeritan Hati Mirnawati
47. Kacang Lupa Kulitnya Ine Shyntia
48. Kecewa Erie Suzan
49. Kerinduan Nais Larasati
50 Kiamat Rhoma Irama
51. Abang Kumis Rita Sugiarto
52. Ada Apa Denganya Dewi Safira
53. Aku Bukan Donat Lilis Karlina
54. Aku Rindu Padamu Evie Tamala
55. Andaikan Camelia Malik
56. Anggur Merah Muchsin Alatas
57. Angin Malam Imam S. Arifin
58. Apa Maunya Cici Paramida
59. Astaga Ari Wibowo
54
60. Atas Nama Cinta Itje Trisnawati
61. Awan Hitam Iis Dahlia
63. Azza Rhoma Irama
64. Balada Dangdut Sekar Langit
65. Badai Asmara Ona Sutra & Iis Dahlia
66. Bayangan Elvy Sukaesih
67. Bang Somad Dorce Gamalama
68. Bujangan Jamal Mirdad
69. Bisik-Bisik Tetangga Elvy Sukaesih
70. Asy ik Goyang Dangdut Annisa Bahar
71. Ada Apa Dengan Cinta Inul Daratista
72. Cucak Rowo Didi Kempot
73. Cinta Segitiga Ridho Rhoma
74. Diam-Diam Ahmad Dhan i & Dewi Persik
75. Goyang Domret Ikka Bella
76. Mati Lampu Rita Sugiarto
77. Kocok-Kocok Inul Daratista
78. Wakuncar Tarantula
79. 7 Hari 7 Malam Putri Cahyani
80. Abang Roni Dian Widya
81. Aduh Abang Ana Laila
82. Belah Duren Julia Perez
55
83. Cinta Satu Malam Neng Wulan
84. Dokter Cinta Sri Rat u
85. Emang Gue Pikirin Ria Puspita
86. Kucing Gar ing Erni Sari
87. Api Asmara Endang W
88. Bang Toyib Ade Irma
89. Termiskin Di Dunia Hamdan HTT
90. Bertepuk Sebelah Tangan Latif M
91. Ada Kamu Rahman KDI
92. Cinta Imitasi Dewi Purniwati
93. Cinta Rahasia Syahrul Karan
94. Cinta Palsu Nada Soraya
95. Kandas Evie Tamala & Imron S
96 Kasih Ku Terhalang Manis Manja
97. Kubawa Evie Sukaesih
98. Ruang Hitam Imam S. Arifin
99. Air Tuba GB Mansyur
100. Andaikan Camelia Malik
Sum ber : Radio Bon ita Jaya Suara Medan
Lagu Karo:
56
No Judul Lagu Penyanyi
1. Abang Sayang Netty Vera Bangun
2. Abis-Abisen Ervina br. Bangun
3. Alu Terpaksa Netty Vera Bangun
4. Ame Kadap Datuk Muda Barus
5. Amplop Biru Luter Tarigan
6. Anakku Usman Ginting
7. Bunga Harto Tarigan
8. Bunga Macan Kera Iwan
9. Bunga Plastik Netty Vera Bangun
10. Bunga Rampe Reno Surbakti
11. Bunga Si Enggo Melus Sri
12. Cangko l Cap Buaya Sabarto
Sum ber : Radio Bon ita Jaya Suara Medan
Lagu Jawa
No. Judul Lagu Penyanyi
1. Ban Sirep Roy Hanaf i
2. Bojo Loro Ranti Anjani
3. Cah Ayu Gatot Kaca
4. Cucak Rowo Didi Kempot
57
5. Elo-Elo Endang Paramita
6. Februar i Anva
7. Gethuk Waldjinah
8. Gosip Vinena Group
9. Goyang Semarang Waldjinah
10. Iso Ngliwer Didi Kempot
Sum ber : Radio Bon ita Jaya Suara Medan
Lagu minang
1. Malam Penantian -
2. Atuk-Atuk Cameh -
3. Rindu Jadi Dendam -
4. Penasaran Dalam Kalam -
5. Alang Babega Zalmon
6. Ameh Jadi Suaso Devi Prima
7. Anak Sipasan Wisye Pranadewi
8. Angan Baisak Tangih Zalmon
9. Anggan Hati Bapisah Zalmon
10. Bagurai Roni Chaniago
11. Denai Ditinggalkan Ganti R
12. Denai Bisiakkan Melati
Sum ber : Radio Bon ita Jaya Suara Medan
Lagu Melayu
58
No. Judul Lagu Penyanyi
1. Abang Becak Fadil
2. Bahtera Kasih Laila Hasy im
3. Badarsila Siti Nurhalizah
4. Balqis Siti Nurhalizah
5. Angin Koncang Safii PJT
6. Bulan Purnama Razali
7. Berp isah Nur Ainun
8. Beling Seroja Irawati
9. Bunga Melur Siti Nurhalizah
10. Bunga Tanjung Iwan
11. Cik Minah Sayang Laila H
12. Dendang Melayu Rani D
Sum ber : Radio Bon ita Jaya Suara Medan
Bollywood (India)
No. Judul Lagu
1. Kaho Na Pyar Hai
2. Kuch Kuch Ho Ta Hai
3. Dil To Pagal Hai
4. Chaiya Chaiya
5. Aap Mujhe Ache
6. Ja ba Dil Milee
59
7. Koi Mil Gaya
8. Yadeein
9. Mujse Dosti karooge
10. Bole Cudian
11. Kabhi Khushi Kabhi Gam
Sum ber : Radio Bon ita Jaya Suara Medan
2.8 Fans Club Rad io Bonita Jaya Suara Medan
Fans club radio bonita Jaya Suara Medan adalah orang-orang atau
masyarakat yang memiliki rasa sosial, keseim bangan, dan kebersamaan yang
tinggi akan kecintaan terhadap musik dangdut. Fans club radio bonita jaya suara
medan ini berdiri pada tanggal 25 april 2004 di Radio Bonita Jaya Suara Medan
dan didirikan untuk menjalin kedekatan antara fans dengan radio, dan kedekatan
diantara sesama fans club. Fans club radio Bonita Jaya Suara Medan didir ikan
atas inisiatif pendengar radio yang pada awalnya dicetuskan oleh bapak Armen
Effendy, seorang pencinta musik dangdut dan menjadi ketua pertama dalam
struktur fans club radio in i. Fans radio terdiri dari anggota aktif dan tidak aktif.
Anggota aktif maksudnya, anggota yang selalu ikut didalam kegiatan-kegitan
yang diadakan radio dan memilik i kartu tanda anggota. Sedangkan anggota yang
tidak aktif adalah anggota yang tidak diberi kart u anggota namun bisa ikut
berpartisipasi dalam kegiatan radio. Sampai saat ini, anggota fans club yang aktif,
dan selalu ikut dalam kegiatan fans club mencapai lebih kurang 200-300 orang di
60
luar anggota tidak aktif. Agar pendataan anggota lebih jelas, maka setiap anggota
diberikan kartu anggota.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah arisan sesama fans club yang
biasanya diadakan di radio, kegitatan pengajian oleh fans club yang beragama
muslim, mengunjungi sesama fans club yang ditimpa kemalangan. Selain it u, fans
club juga aktif dalam setiap kegitan yang diadakan oleh radio Bonita Jaya Suara
Medan, baik ketika on-air dan off-air. Untuk kegiatan on-air misalnya
memberikan buah pikiran tentang hal yang sedang dibahas, ikut merequest lagu
dan lain sebagainya. Untuk kegiatan off-air yait u ikut dalam even-even yang
diadakan radio misalnya festival-festival lagu dangdut, kegiatan gerak jalan dan
kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan di luar program siar. Agar tidak terjadi
kesimpangsiuran dalam keanggotaan fans club, maka diadakan pemilihan ket ua,
sekretaris, dan bendahara yang nantinya bertugas unt uk mengurusi fans club radio
ini.
61
BAB III
MANAJEM EN ORGANISASI, PRO DUKS I, DAN PEMASARAN
DI RADIO BONITA JAYA SUARA MEDAN
3.1 Struktur O rganisasi Radio Bonita Jaya Suara Medan:
Struktur ( susunan) organ isasi Radio Bon ita Jaya Suara Medan memiliki
sistem yang dibangun sejak awal. Sistem yang dimaksudkan oleh penulis pada
bagian ini adalah pola kerja yang sudah teratur yang dimiliki oleh Radio Bonita
Jaya Suara Medan. Sistem organ isasi in i diisi oleh individu-individu yang dapat
berubah setiap saat. Sedangkan sistemnya lebih cenderung tetap. Saat penelitian
ini dilakukan strukt ur (susunan) sistem organ isasi Radio Bonita Jaya Suara Medan
adalah sebagai berikut.
Komisar is
Direkt ur
General Manager
Komite Produksi
Komite Iklan
Manajer Pemasaran
Manajer Produksi
Manajer Keuangan
RP C RSM Grecia Supervisior Personalia
Umum
62
Penjelasan dar i setiap bagian organ isasi berupa tugas dan wewenangnya
adalah sebagai berikut:
(1) Tugas dan Wewenang Komisaris
Nama Jabatan : Komisaris
Nama : Yongki Manalu
Unit Kerja : Top Management
Di dalam manajemen radio, komisaris tidak terlalu memiliki tugas dan
wewenang secara khusus. Komisaris hanyalah orang yang memiliki dan
pemegang saham di radio. Tugas dan wewenang yang dilakukan oleh komisaris
adalah melakukan pengawasan secara umum dan khusus, member ikan nasihat atas
segala pekerjaan dari setiap sub-sub bagian dari organisasi yang dianggap kurang
oleh komisaris. Selanjutnya, hal yang dilakukakan komisaris adalah menerima
laporan tahunan dan bulanan dari direktur.
(2) Tugas dan Wewenang Direktur
Nama Jabatan : Direktur
Nama : Haris Nasution
Unit Kerja : Top Management
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Memimpin dan bertanggung jawab atas operasional dan kelangsungan seluruh
kegiatan perusahaan. Perusahaan yang dimaksud pada tulisan in i adalah Radio
Bonita Jaya Suara Medan.
63
b. Uraian Tugas
1. Melakukan koordinasi dengan semua fungsi-fungsi person il pada
organisasi perusahaan untuk dapat mencapai tujuan usaha yang telah
ditetapkan.
2. Mengikuti / mewakili perusahaan dalam kegiatan organ isasi / asosiasi.
3. Memberikan pen ilaian dan motivasi kepada segenap person il pada
organisasi perusahaan, agar tetap berusaha meningkatkan kinerja tim.
4. Memimpin rapat, memberikan pengarahan kepada semua personil tentang
upaya – upaya yang harus dilakukan dalam pencapaian target usaha.
Batas kewenangan
1. Menandatangani / melegalisir penerimaan dan pengeluaran dana
perusahaan
2. Mengeluarkan keputusan-keputusan dalam rangka upaya pencapaian
target usaha yang telah ditetapkan.
Pertanggung jawaban
Membuat dan menyampaikan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris
secara periodik tentang keadaan / posisi perusahaan, kebijakan operasional,
pencapaian target usaha dan hal-hal lain yang perlu diketahui oleh Dewan
Komisar is.
Peralatan yang digunakan
Mobil
Telepon
64
(3) Uraian Jabatan Manager Pemasaran
Nama Jabatan : Manager Pemasaran
Nama : Andi Syaputra Syafii
Unit Kerja : Group Manager
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
1. Melakukan koordinasi dengan semua personil pemasaran unt uk dapat
mencapai target usaha yang telah ditetapkan Direksi.
2. Melakukan kunjungan pemasaran ke Biro Periklanan setempat maupun
luar kota dengan member ikan laporan hasil kunjungan kepada Direktur
atas hasil kunjungan yang dilakukan.
3. Membantu Direktur didalam membuat perencanaan pemasaran dan
promosi.
b. Uraian Tugas
1. Melakukan koordinasi dengan semua personil pemasaran untuk dapat
mencapai target usaha yang telah ditetapkan, dalam rangka pemasaran dan
promosi.
2. Memberikan penilaian dan motivasi kepada personil pemasaran, agar tetap
berusaha meningkatkan kiner ja tim.
3. Memimpin rapat rutin mingguan Pemasaran, memberikan pengarahan
kepada semua personil pemasaran tentang upaya-upaya yang harus
dilakukan dalam pencapaian target usaha.
65
4. Memimpin rapat rutin Promosi, memberikan pengarahan kepada semua
personil pemasaran tentang upaya-upaya yang harus dilakukan dalam
pencapaian target penjualan.
5. Menyusun target Group Radio Unit
- RSM (Radio Bonita Jaya Suara Medan) : 55%
- RP C (Radio Pesona Cipta) Binjai : 35%
- Gresia (Gelora Remaja Sibolga) : 10%
6. Menyusun dan mencapaiTarget Klien Nasional dan local
7. Menyusun Target tim pemasaran per bulan nya selama sat u tahun dan
mencapai hasil yang maksimal Menyusun target team marketing secara
individu
8. Menuyusun insentive AE yang mencapai target yang telah di tentukan o leh
manager marketing
9. Menyusun harga spot iklan
10. Menyusun strategi pemasaran
11. Menggunakan fasilitas perusahaan sebagai alat pemasaran
12. Melihat competitor dan menggunakan analisis swot dalam menyususn
strategi pemasaran
Batas kewenangan
1. Menilai, menolak atau menyetujui iklan yang akan disiarkan.
2. Menandatangani / melegalisir harga penjualan (order prik lanan) ,
penerimaan dan pengeluaran unit pemasaran.
66
3. Menyampaikan hasil keputusan rapat Direksi dalam rangka upaya
pencapaian target usaha yang telah ditetapkan.
Pertanggung jawaban:
Membuat dan menyampaikan pertanggungjawaban kepada Direktur secara
periodik / bulan tentang hasil usaha pemasaran, kebijakan operasional,
pencapaian target usaha dan hal-hal lain yang perlu.
Peralatan yang digunakan
Kendaraan operasional.
Telepon
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Menjual air time dengan hasil masuknya iklan.
b. Uraian Tugas
1. Mencari ik lan dengan menjual air time dalam bentuk spot atau sponsor
acara.
2. Melakukan rencana dan kunjungan kerja ke klient setiap har i.
3. Melakukan sales call, joint visit minimal 4 klient/hari.
4. Memelihara/menjaga klient yang sudah ada.
5. Membuat proposal penawaran.
6. Menangkap keinginan klient/agency dan menuangkannya dalam proposal.
7. Mengetahui air time yang belum terjual unt uk iklan spot maupun spnsor.
8. Menghadiri rapat rutin mingguan bagian pemasaran.
67
Batas kewenangan
Melakukan negosiasi dengan k lient sesuai batasan yang diberikan.
Pertanggungjawaban:
1. Melaporkan hasil kunjungan setiap hari kepada Manager Pemasaran.
2. Menyampaikan rekap itulasi hasil kegiatan pada rapat rutin mingguan kepada
Manager Pemasaran.
Peralatan yang digunakan
Komputer
Telepon
(4) Uraian Jabatan Penata Adm inistrasi Iklan
Nama Jabatan : Penata Administrasi Iklan
Nama : Etika Rahma
Unit Kerja : Pemasaran
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Bertanggungjawab atas t ugas administrasi Bagian Pemasaran.
b. Uraian Tugas
1. Membuat kontrak pemasangan ik lan/kontrak ker jasama.
2. Menerima media order yang disahkan klient.
3. Mengat ur dan menyusun jadwal pengudaraan iklan sesuai media order.
4. Membuat bukti penyiaran iklan.
5. Menyimpan/ filling bukti penyiaran iklan.
6. Membuat laporan alokasi iklan yang masih tersedia.
68
7. Memeriksa kesiapan materi iklan spot, iklan baca, ataupun sponsor.
8. Mengagendakan surat keluar / masuk Pemasaran dan mengarsipkannya.
9. Melayani k lient yang datang atau telepon unt uk pemasaran.
10. Mempersiapkan marketing tools seperti company profile, dummy acara,
proposal untuk klient/ sponsor.
11. Memelihara hubungan dengan k lient dengan selalu kontak dan
mengingatkan akan perpan jangan kontrak ker jasama.
Batas kewenangan
Mengat ur dan menyusun jadwal penyiaran iklan.
Pertanggungjawaban
Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan bulanan kepada Manager
Pemasaran.
Peralatan yang digunakan
Komputer
Telepon
(5) Uraian Jabatan Supervisor Promosi Off-Air
Nama Jabatan : Superv isor Promosi Off Air
Nama : Rh ido Alnajar
Unit Kerja : Pemasaran
Ikhtiasr Tugas
a. Tugas Pokok
Bertanggungjawab atas t ugas perencanaan dan pelaksanaan program off air.
69
b. Uraian Tugas
1. Membuat rencana kerja seperti kreatif, draft dan anggaran acara off air
radio secara priodik.
2. Membuat draft proposal program acara off air unt uk ke pihak calon
sponsor.
3. Mengat ur, menyusun, mengornasisir dan mengkoordinasikan event off air
yang akan dilaksanakan termasuk personil pelaksana.
4. Membuat tim e schedule atas event o ff air yang dilaksanakan agar
pelaksanaan event tepat waktu.
5. Membuat dan menyimpan / f illing dokumentasi event off air.
Batas kewenangan
1. Menandatangani / melagalisir pener imaan dan pengeluaran dana off air.
2. Megajukan usulan acara off a ir dalam rangka upaya pencapaian target usaha
yang telah ditetapkan.\
Pertanggungjawaban
Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan off air kepada Manager
Pemasaran.
Peralatan yang digunakan
Komputer
Telepon
(6) Uraian Jabatan Kepala Siaran
Nama Jabatan : Kepala Siaran
70
Nama : Ahmad Tri Hermawan
Unit Kerja : Produksi
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Bertanggung jawab atas pelaksanaan rancangan, arahan, atas mengudaranya
program acara siaran yang berkwalitas dan sesuai format yang telah
ditentukan.
b. Uraian Tugas
1. Membantu Manager Produksi / Stasiun dalam membuat rancangan
program acara (har ian, mingguan, bulanan dan tahunan).
2. Mengawasi dan mengarahkan setiap program acara yang ber jalan setiap
hari.
3. Membuat rancangan kegiatan special event (acara khusus).
4. Membuat, mengawasi dan mengarahkan kelancaran jadual dan kegiatan
penyiar / operator.
5. Membuat jadual dan mengawasi serta mengarahkan kegiatan rekaman
(spot iklan, PSA, insert, program acara).
6. Mengat ur dan mengarahkan pembuatan dumy acara.
7. Membuat TOR (pedoman acara) unt uk setiap program acara.
8. Merancang tema / topik acara setiap hari.
9. Mengat ur kegiatan reporter.
10. Mengarahkan kebijakan musik, instrument, dll, dalam rangka produksi
siaran maupun rekaman.
71
11. Mengarahkan kegiatan penulisan naskah siaran maupun iklan agar sesuai
kebutuhan.
12. Melakukan rapat rutin mingguan bersama Manager produksi.
13. Melakukan pekerjaan rekaman (live dan liveless), editing, balance dan
mixing.
Hasil Rapat Kerja:
a. Membuat beberapa program siaran baru untuk menggantikan program
lama. (melihat kebutuhan pasar iklan dan pedengar)
b. Memproduksi radio ekspose Acara secara berkala.
c. Pembuatan insert / sosialisasi hal-hal baru dan bermanfaat bagi masyarakat
luas demi menjalankan salah satu fungsi radio yait u media pemberi
informasi, missal: lalu lintas-hukum-lingkungan.
d. Mempersiapkan program acara khusus; p iala dunia-Bulan Ramadhan- Idul
Fitri, serta Tahun Baru.
e. Mengadakan program pelatihan khusus bagi para pesona siar
f. Membuat polling sederhana untuk memilih penyiar dan acara terfavorit
g. Melakukan kunjungan rutin ke acara yg di adakan fabs club Suara Medan.
h. Kepala siaran akan lebih menajamkan fungsi pengawasan melalui
evaluasi program siaran dan pesona siar secara rutin
i. Melengkapi ko leksi lagu
Batas kewenangan
1. Menilai, menolak atau menyetujui program acara yang akan diudarakan.
2. Menandatangani / melegalisir pener imaan dan pengeluaran unit pemasaran.
72
3. Menyampaikan hasil keputusan rapat Direksi dalam rangka upaya pencapaian
target usaha yang telah ditetapkan pada unit produksi.
Pertanggung jawaban
Melaporkan kegiatannya kepada Direkt ur secara periodik / bulan tentang uppaya
dan hasil usaha produksi, kebijakan operasional produksi, pencapaian target
produksi dan hal-hal lain yang per lu.
Peralatan yang digunakan
Kendaraan operasional.
Telepon
Komputer dan Internet
Tape deck, mixer, micropon, stop watch
Kaset kosong.
Majalah, Surat Kabar
Dari penjelasan tugas dan wewenang Kepala Siaran diatas dapat kita lihat
bahwa bagian ini pada strukt ur organ isasi Radio Bonita Jaya Suara Medan yang
dimasukkan pada kelompok Produksi adalah bagian yang fokus mengurusi musik
dan lagu dangdut yang akan disiarkan. Lagu- lagu dangut yang akan disiarkan
berasal dar i manajemen artis yang dikir im ke radio yang diteruskan ke bagian
produksi dan siap untuk diperdengarkan kepada pendengar.
73
(7) Uraian Jabatan Penata Adm inistrasi Studio
Nama Jabatan : Penata Administrasi Studio
Nama : Ade Yuniarni
Unit Kerja : Produksi
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Sebagai trafik / penghubung dengan pihak – pihak terkait (internal &
Eksternal) dan melaksanakan penataan administrasi studio secara tertib dan
rapih.
b. Uraian Tugas
1. Menghubungi dan menyampaikan hal – hal administratif yang
berhubungan dengan kepentingan materi acara siaran seperti misalnya
menghubungi nara sumber atau hal – hal lain sesuai arahan dan rencana
kerja yang disampaikan oleh Kepala Siaran kepadanya.
2. Memberikan log iklan, absensi siaran kepada peny iar dan dan hal – hal
lain yang bersifat internal dan adminsitratif kepada seluruh bagian
produksi siaran.
3. Membantu Kepala Bagian Siaran dalam menyusun maupun menata
seluruh administrasi siaran, baik sebelum maupun setelah penyiaran untuk
didistribusikan kepada bagian yang bekerpentingan yang berhubungan
dengan siaran harian.
74
4. Mengat ur system filling dan agenda atas seluruh surat, memo,
pengum uman dan lain – lain yang masuk dan keluar terutama yang
berhubungan dengan produkdi siaran.
5. Membuat notulen rapat atas setiap rapat produksi.
6. Mempersiapkan sarana yang bersifat administratif dengan pengertian luas
seperti membantu manager produksi/Kepala Siaran dalam membuat draft
surat, memo maupun alat tulis kantor yang diperlukan bagain produksi.
7. admin studio akan terus melakukan input segala data yang berhubungan
dengan penyiaran; data penelopon dan sms - pemenang quiz &
pengambilan hadiah – dan setiap data ini bisa digunakan untuk keper luan
departemen Marketing.
8. Mengawasi kerapihan, kebersihan ruangan, peralatan dan file dalam
ruang siaran dan rekaman.
9. Menyiapkan peralatan – peralatan yang berhubungan dengan kehadiran
tamu dalam suatu acara siaran.
Batas kewenangan
Menolak segala masukan yang bersifat administratif kedalam ruang siaran tanpa
sepengetahuan Kepala Siaran.
Pertanggungjawaban
Memberikan laporan pertanggungjawaban kerja yang telah dilaksanakannya
kepada Kepala Siaran secara periodik / bulan tentang hasil kerja dan hal-hal
lain yang perlu.
75
Peralatan yang digunakan
Sepeda motor
(8) Uraian Jabatan Penyiar Reporter
Nama Jabatan : Penyiar / Reporter
Nama : Adra, Terry, Bokris, Opi, Bibi, Vija, Hamdi, Didit
Unit Kerja : Produksi
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Melaksanakan tugas siaran sesuai dengan program yang diberikan.
b. Uraian Tugas
Dalam Tugas Siaran.
1. Bekerja sesuai jadwal yang berlaku, minimal hadir 30 menit sebelum
mengudara.
2. Merancang dan menyusun naskah siaran.
3. Mempelajari tema program acara yang akan diudarakan.
4. Melaksanakan tugas siaran sesuai format / pola yang ber laku.
5. Wajib mengudarakan materi siar yang sudah dijadwalkan seperti spot
iklan, ik lan baca, juga pengumuman.
6. Mengisi log siaran /iklan dan menandatangan i bukti siar.
7. Menghadiri rapat rutin mingguan.
8. Wajib menanggapi dan menjawab surat pendengar.
76
9. Menjaga peralatan dan kerap ihan area kerja (studio siaran, studio
rekaman).
Dalam Tugas Reporter. (Jika Diperlukan)
1. Melaksanakan kegiatan reportase sesuai kebutuhan program / acara
langsung ataupun rekaman dengan tidak melanggar kode etik jurnalistik.
2. Mempelajari tokoh, situasi yang akan dihadapi.
3. Mempersiapkan catatan singkat yang diper lukan untuk bentuk pertanyaan
dan laporan.
4. Mempersiapkan segala peralatan dan kebutuhan yang berhubungan
dengan kegiatan reportase.
5. Membuat script laporan dan up to date untuk segera disiarkan.
Batas kewenangan
Menolak segala sesuatu masukan untuk disiarkan tanpa sepengetahuan Kepala
Siaran.
Pertanggungjawaban.
Bertanggungjawab atas hasil ker ja kepada Kepala Siaran.
Peralatan yang digunakan
Komputer
Telepon
Mixer, mic, tape
77
(9) Uraian Jabatan Teknisi
Nama Jabatan : Teknisi
Nama : Mukhsin
Unit Kerja : Produksi
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Memeriksa kondisi seluruh peralatan studio termasuk pemancar dan
melaksanakan service rutin dengan melakukan monitoring kwalitas audio dan
daya pancar, agar senantiasa selalu terjaga covered area yang optimal.
b. Uraian Tugas
1. Mengganti maupun memperbaiki komponen dari seluruh un it peralatan
studio apabila terjadi penurunan kwalitas hasil kerja peralatan.
2. Melakukan setting dan t uning secara berkala atas peralatan pemancar agar
selalu tetap matching.
3. Menyimpan dengan baik seluruh buku petunjuk operating manual
peralatan studio dan senantiasa tetap stand by apabila diperlukan.
4. Selalu menyediakan stock komponen, seperti head, potensio mixer ,
werstan dll unt uk peralatan st udio yang sifatnya cepat mengalami
penyusutan umur teknis.
Batas kewenangan
1. Menolak setiap personil manapun untuk memasuki ruang pemancar terutama
personil dari luar perusahaan yang tidak ada hubungan dan kepentingannya
dengan service dan perbaikan.
78
2. Mangajukan anggaran dan kebut uhan unit mapun komponen serta memberi
usul dan saran kepada kepada atasannya untuk hal – hal yang berhubungan
dengan peralatan studio dalam rangka mempertahankan mutu dan kwalitas
siaran.
Pertanggungjawaban.
Bertanggungjawab atas hasil ker ja kepada Kepala Siaran.
Peralatan yang digunakan
Tools kit listrik
Multi tester, so lder
Ociloscop. Damilut
(10) Uraian Jabatan Supervisor Keuangan
Nama Jabatan : Superv isor Keuangan
Nama : Niel Agrisman
Unit Kerja : Group Manager
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
1. Bertanggung jawab atas kegiatan keuangan perusahaan.
2. Melaksanakan / merealisir semua transaksi keuangan dengan mencatat
segala penerimaan dan pengeluaran kedalam buku harian kas / bank
berdasarkan bukti pener imaan dan pengeluaran yang telah dilegalisir/di
sahkan.
79
b. Uraian Tugas
1. Melakukan koordinasi dengan sem ua person il keuangan untuk dapat
mencapai tujuan usaha yang telah ditetapkan.
2. Memberikan penilaian dan motivasi kepada segenap personil keuangan ,
agar tetap berusaha meningkatkan kiner ja tim.
3. Menyusun analisa laporan keuangan dan cash flow perusahaan.
4. Membuat laporan keuangan ke pemegang saham (owner)
5. Mengesahkan laporan keuangan dan pajak.
6. Menyetujui dan menandatangani pengajuan gaji / honor / fee karyawan.
7. Menyetujui dan menandatangani pengajuan pengeluaran berdasarkan
budget, skala prioritas dan pener imaan perusahaan.
8. Memimpin rapat rutin mingguan, memberikan pengarahan kepada semua
personil keuangan tentang upaya-upaya yang harus dilakukan dalam
pencapaian target usaha.
9. Melakukan perhit ungan pajak - pajak PPh 21, PPh Badan dan SPT Masa
maupun SPT Tahunan unt uk kepentingan Kantor Pajak.
Hasil Rapat Kerja
a. Pergantian program keuangan
b. Melakukan controlling pemabayaran iklan dan event
c. Melakukan penagihan
d. Pengelolaan kas kecil
e. Menyususn laporan neraca tahunan ; laba – penyusutan – inventaris kantor
dll.
80
f. Membuat kembali slip gaji atau keterangan di buku gaji.
Batas kewenangan
1. Menilai, menolak atau menyetujui pengajuan pengeluaran uang berdasarkan
budget, urgensi dan kondisi keuangan perusahaan.
2. Menandatangani / melegalisir pener imaan dan pengeluaran unit keuangan.
Pertanggung jawaban
Membuat dan menyampaikan laporan keuangan secara priodik dan konsisten
kepada Direkt ur
Peralatan yang digunakan
Komputer
Kendaraan operasional.
Telepon
(11) Uraian Jabatan Penata Administrasi Keuangan
Nama Jabatan : Penata Administrasi keuangan
Nama : Sri Mauliati Gannah
Unit Kerja : Keuangan
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Memimpin dan bertanggung jawab atas seluruh catatan transaksi keuangan
perusahaan dan catatan harta kekayaan maupun hutang perusahaan.
b. Uraian Tugas
81
1. Melakukan pemeriksaan kebenaran setiap dokumen pendukung catatan
transaksi keuangan sebelum melakukan pem bukuan, dengan menilai
apakah dokumen sudah memenuhi prosedur yang berlaku.
2. Membukukan dokumen keuangan secara kontinyu dan konsisten serta
memberikan paraf atas dokumen yang dibukukannya.
3. Membuat Daftar Kart u Piutang dan Hutang atau General Ledger lainnya
dan mencatatnya secara konsisten unt uk dapat dimonitor setiap saat.
4. Membuat faktur dan kwitansi penagihan piutang serta bukti pendukung
penagihan tersebut.
5. Mengat ur system filling keuangan secara sistimatis dan mudah untuk
ditelusuri.
6. Melakukan penagihan sesuai tugas yang diberikan dengan selalu
membawa identitas dir i dan copy dokumen tagihan (bila diperlukan).
7. Mengat ur jadwal penagihan dan melaporkan hasil penagihan kepada
atasannya.
8. Mencatat dalam agenda atas tanggal dan waktu menyerahkan dokumen
penagihan dan mencatat cek / giro yang dibayarkan oleh relasi.
Batas kewenangan
1. Menolak dokumen keuangan yang tidak memenuhi standard akuntansi
(internal control) yang ditetapkan Direksi Perusahaan.
2. Memberikan jawaban dan alasan kepada atasannya untuk setiap laporan
perubahan modal dan keuangan perusahaan.
82
Pertanggungjawaban
Membuat dan menyampaikan pertanggungjawaban kepada Manager Keuangan.
Peralatan yang digunakan
Komputer
Telepon
(12) Uraian Jabatan Supervisor Personalia dan Umum
Nama Jabatan : Superv isor Personalia Dan Umum
Nama : Rh idho Alnajar
Unit Kerja : Group
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Mengelola SDM secara ef isiensi, efektifitas dan ekonomis dalam upaya
memenuhi target usaha yang ditetapkan.
b. Uraian Tugas
1. Mengat ur administrasi kepegawaian (personalia) secara terperinci dan
sistimatis, mulai dari saat melamar, bekerja sampai keluar.perusahaan.
2. Melaksanakan pengawasan kerja dengan ketat seperti pengawasan jam
kerja, menyiapkan absensi seluruh tenaga kerja.
3. Membuat catatan rekapitulasi kehadiran maupun ketidak hadiran pegawai
seperti ijin, mangkir, sakit, pengambilan hak cuti dan lain - lain.
4. Merencanakan acara temu keluarga pegawai seperti dalam event Halal Bi
Halal, pengem bangan SDM, membantu atasannya dalam rencana promosi
83
karyawan seperti misalnya kenaikan jabatan, kenaikan upah, asuransi
pensiun dan lain sebagainya.
5. Membuat agenda kegiatan off air dan prestasi pegawai yang dipercayakan
dalam mengkoordinir kegiatan tersebut.
6. Membantu p impinan dalam membuat surat perjanjian ker ja, surat
keterangan bagi karyawan yang akan tidak bekerja lagi dan hal – hal lain
yang menyangkut urusan umum internal perusahaan khususnya yang
menyangkut urusan kerja para bawahannya.
7. Merngurus perpanjangan STNK kendaraan inventaris ataupun asuransi
kendaraan, mempesiapkan pembayaran listrik, telepon, PAM , retribusi.
8. Menyusun prosedur kebutuhan perlengkapan kantor perbulan
9. Menjaga, merawat Infentarisasi Kantor dan Studio.
Hasil Rapat Kerja
a. Menyusun prosedur pengelolaan administrasi surat menyurat
b. Menyusun Format SOP, Job Desk masing-masing departemen.
c. Menyusun Pember ian Kompensasi/Penggajian
d. Menyusun Prosedur Absensi Karyawan
e. Menyusun Prosedur k laim Pengobatan dan Jamsostek
f. Prosedur Pengiriman Dokumen
g. Prosedur Perawatan Inventarisasi Kantor
h. Peningkatan Kinerja, Pengem bangan SDM dan Pen ingkatan produktivitas
karyawan dengan mengadakan program pelatihan per departemen.
i. Menghindari perlakukan diskr iminasi
84
j. Menyusun lampiran hak cuti
k. Menyusun prosedur kebutuhan perlengkapan kantor perbulan
Batas kewenangan
1. Memberikan pengarahan dan nasihat kepada karyawan yang selalu
bermasalah dalam kerja.
2. Membuat surat peringatan kepada karyawan yang melanggar disiplin kerja
berdasarkan Perat uran dan Tata Tertib Kerja.
Pertanggung jawaban
Membuat dan menyampaikan pertanggungjawaban kepada Manager Keuangan.
Peralatan yang digunakan
Komputer
Telepon
(13) Uraian Jabatan Office Boy
Nama Jabatan : Office Boy
Nama : Mardiansyah
Unit Kerja : Personalia & Um um
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Bertanggung jawab atas kebersihan ruangan, perabotan dan peralatan kantor
dan melaksanakan tugas pelayanan kantor.
b. Uraian Tugas
85
1. Membersihkan ruangan dan perabotan kantor / studio setiap hari ker ja
sebelum jam 09.00, dan langsung membersihkan dan merapihkan ruangan
atau tempat yang baru habis dipakai.
2. Membersihkan dan merap ihkan gelas, sendok, piring dan peralatan dapur
lainnya selesai pemakainnya.
3. Menyediakan air minum untuk seluruh karyawan dan tamu.
4. Membantru menyiapkan dan merapihkan ruang rapat
5. Membantu melayani pem belian konsumsi atau makan siang, fotocopy dll.
6. Membuat daftar kebut uhan konsumsi kantor sesuai keperluan.
7. Mengendarai kendaraan perusahaan dengan sopan santun (etika lalu
lintas), bersikap ramah tamah dan rasa nyaman dengan penumpang yang
dibawanya.
8. Melakukan perawatan termasuk membersihkan, ganti olie, filter dll dan
melakukan service berkala terhadap kendaraan perusahaan.
9. Melaporkan akan berakhirnya masa ber lakunya STNK kendaraan minimal
satu bulan sebelum jatuh tempo.
10. Menyimpan kendaraan di pool dan menyerahkan kunci dan ST NK kepada
Satpam bila sudah selesai pemakaiannya.
Pertanggungjawaban
Bertanggungjawab atas pekerjaannya kepada Personel Officer / SP V. Personalia
dan Umum.
Peralatan yang digunakan
Alat – alat kebersihan.
86
Pewangi ruangan.
(14) Uraian Jabatan Security
Nama Jabatan : Security
Unit Kerja : Personalia & Um um
Ikhtisar Tugas
a. Tugas Pokok
Bertanggungjawab atas keamanan dilingkungan kantor / studio setiap saat.
b. Uraian Tugas
1. Melakukan tindakan preventif (pencegahan dari bahaya dan kerusuhan)
terhadap siapapun tamu, terutama yang belum pernah dikenal yang akan
memasuki halaman kantor / studio antara lain :
a. Menanyakan siapa dan dari mana, keperluan dan sebagainya lalu
menghubungi dengan alat komunikasi (yang disediakan) personil yang
akan dijumpai, apakah tamu dapat diterima atau tidak.
b. Sebelum tamu diterima oleh ybs, terlebih dahulu mempersilahkan
tamu untuk meninggalkan identitas (KTP, SIM , dsb dikembalikan
saat akan keluar) dan mencatatnya dalam log book scurity.
c. Tidak membolehkan tamu memasuki daerah ruang kantor / studio saat
kantor tutup apalagi pada malam hari, terkecuali karyawan melakukan
pekerjaan lem bur.
2. Mengatasai keadaan darurat dengan cepat dan koordinasi dengan manager
bila terjadi kerusuhan, kejahatan, kebakaran ataupun listrik padam.
87
3. Secara teratur melakukan pemeriksaan sekeliling halaman kantor / studio
terutma dimalam hari.
4. Mengisi buku laporan keamanan har ian (log book scur ity).
5. Melakukan pengamanan dalam arti luas, baik sumbernya dari dalam
maupun dari luar kantor / studio.
Batas kewenangan
1. Menegur siapa saja yang dianggap mencurigakan.
2. Melakukan tindakan yang dianggap perlu dalam rangka mengatasi kondisi
yang dapat membahayakan personil perusahaan maupun kantor / studio.
Pertanggungjawaban
Membuat dan menyampaikan laporan (log book scurity) setiap hari kepada
Personalia Officer setiap hari.
Peralatan yang digunakan
Pakaian Satpam
Perlengkapan keamanan
3.1.1 Pengelola Pusat
Bandar Dangdut Group adalah penyebutan untuk 3 radio yang terdiri atas
radio Bonita Jaya Suara Medan, radio Pesona Cipta Suara Binjai, dan radio Gresia
Sibolga. Pusat pengelolaan dari ketiga radio ini adalah di Radio Bonita Jaya Suara
Medan. Komisar is (pemilik/owner) adalah Yongki Manalu. Sebagai pemilik,
Yongki Manalu adalah orang yang mendirikan Bandar Dangdut Group dan
88
menjadi orang yang mendanai kegiatan yang berlangsung di radio selain dana
yang didapatkan berasal dari iklan. Yongki Manalu pada saat in i berkedudukan di
Jakarta dan semua urusan radio di limpahkan kepada Direkt ur. Pengelola pusat
atau yang didalam manajemen Bandar Dangdut Group disebut Direktur yang
menangan i tiga radio di Sumatera Utara adalah bapak Har is Nasution. Bapak
Yongki Manalu hanya menerima laporan bulanan mengenai perkembangan radio
baik it u manajemen, iklan, dan hal-hal yang berkaitan dengan ketiga radio in i
yang berasal dari Bapak Haris Nasution.
3.1.2 Pengelola C abang
Cabang dari Bandar Dangdut Group adalah radio Cipta Suara Binjai dan
radio Gresia Sibolga. Orang yang bertanggung jawab yang bertugas mengurusi
radio cabang adalah Kepala St udio. Mereka member ikan laporan mengenai radio
yang mereka tangani kepada bapak Haris Nasution dan bapak Haris Nasution
meneruskan laporan yang diberikan kepada bapak Yongki Manalu. Kepala St udio
di Binjai ditangan i oleh Sahman Ismail Sedangkan Kepala Studio radio di Sibolga
ditangan i oleh Agus Pantajo. Pengelola cabang in i di pilih o leh bapak Yongk i
Manalu dan Haris Nasution.
3.1.3 Mekanisme Pemilihan Pengelola
Seperti yang sudah dijabarkan penulis sebelumnya, pengelo la Bandar
Dangdut Group ditangani oleh satu orang yaitu bapak Haris Nasution. Untuk
pemilihan pengelola radio, dilakukan oleh bapak Yongki Manalu selaku owner
89
dengan cara menunjuk langsung terhadap orang yang dianggap mampu untuk
menduduki jabatan yang dimaksud. kriteria yang digunakan oleh bapak Yongk i
Manalu adalah dengan melihat kiner ja dan pengalaman ker ja yang dimiliki oleh
orang yang ditunjuk dibidang radio,yakni di bidang perik lanan, penyiaran,
produksi, manajemen radio dan hal-hal lain yang berkaitan dengan radio.
3.2 Produksi
Pada pokok pembahasan ini, maka penulis akan melampirkan hal-hal
yang menyangkut penyiaran mulai dari teknologi, program radio, acara siaran,
yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini. Semua proses penyiaran diat ur oleh
Radio Bonita Jaya Suara Medan sendiri.
3.2.1 Proses dan Program Acara
Radio ini menggunakan pembawa acara yang disebut dengan pesona siar
dan menggunakan istilah jaga dara sejangkau siar sebagai sebutan untuk
pendengarnya. Radio ini menggunakan format take and g ive (meminta dan
memberi) dimana pendengar membuat permintaan (request) kepada penyiar
dengan cara mengir im sms atau menelepon secara langsung ke nomor
08533100947. Sms yang dibaca dan ditanggapi secara langsung oleh peny iar.
Untuk lebih mendekatkan diri kepada pendengarnya, pesona siar membawakan
acara dengan bahasa yang gaul, kocak, ringan, dan tidak terlalu formal, yang
bersifat ramah dan bertujuan untuk menarik perhatian pendengar.
90
3.2.2 Teknologi
Radio Bonita Jaya Suara Medan menggunakan teknologi penyiaran
diantaranya frekuensi, modulasi, jangakuan siar, ukuran studio, audio system,
tinggi tower, dan jam siaran.
1. Frekuensi : 94,7 Mhz
2. Modulasi : FM Stereo
3. Jangakuan siar:
- jangkauan siar primer: Kota Medan, Kota Binjai, Kab. Langkat, Kab. Karo, Kab.
Serdang Bedagai, dan sebagaian wilayah NAD.
- jangkauan siar sekunder: Tebing Tinggi, Siantar, Parapat,Balige, Aceh
Tenggara, dan Pangkalan Brandan. Nam un pada saat ini, jangakuan siar sekunder
sudah tidak dilakukan lagi karena banyaknya radio lokal yang komplain akan
keberadaan radio ini. Alasan nya adalah ruang gerak untuk radio lokal berkurang.
4. ukuran st udio: 3 x 4 m (ruangan talk show dan sebuah ruangan produksi
untuk rekaman suara dan pembuatan iklan).
5. audio system : komputerisari menggunakan winamp
6. tinggi tower : 60 m
7. jam siaran : on- air 06.00 WIB – off-a ir 24.00 WIB pada hari minggu –
hari jumat sedangankan pada hari sabtu (malam minggu) on-air 06.00 WIB – off-
air 01.00 WIB
91
3.2.3 Acara Siaran
Acara siaran yait u materi-materi yang akan disiarkan oleh radio Bonita
Jaya Suara Medan dalam proses kegiatan on-air nya. Acara siaran Radio Bonita
Jaya Suara Medan terdiri atas:
3.2.3.1 Musik
Musik sebagai sasaran utama dari radio Bonita Jaya Suara Medan
memiliki persentase paling banyak mencapai 70 %. Musik yang ditampilkan
adalah musik dangdut, baik itu dandut Konvensional(dandut asli, yang bunyi
gendang dan cengkok lagunya masih sangat kental) dan dangdut krea tif (dangdut
yang sudah kreasi, yang tidak kedengaran bunyi gendangnya) disamping musik
dan lagu-lagu daerah. Musik dan lagu yang ditampilkan adalah sebagai berikut:
1. Non-stop Bollywood
Menghibur pendengar dengan lagu-lagu India untuk menemani mereka
melakukan aktifitas pagi hari dan disisip i dengan informasi dan tips.
2. Pildangdut(pilah-pilih lagu dangdut)
Menemani ibu rumah tangga menyelesaikan peker jaan nya dengan
memutarkan lagu-lagu pilihan. Diputarkan berdasarkan request dari
pendengar.
3. DD rehat
Menghibur pendengar dengan lau dangdut bebas tanpa penyiar
4. 10 Top Dut
Memberikan informasi dan memutarkan lagu dangut urutan teratas selama
sepekan.
92
5. Kakdut
Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk menyalurkan hobby
bernyanyi (lagu dangdut) melalui karoke on-line telp.
6. Astrologi Dangdut
menyajikan ramalan versi Bandar Dangdut Grup untuk sat u minggu
kedepan.
7. Dangdut Nostalgia
Mengajak pendengar bernostalgia dengan memutarkan lagu dangdut lama
dan pendengar diberi kesempatan untuk menceritakan pengalaman
menarik sesuai dengan topik yang diangkat.
8. Bombai (Bollywood M usic by Interactive)
Memberikan h iburan lagu India dan member ikan kesempatan kepada
pendengar untuk memutarkan lagu dangdut pilihan mereka.
9. Pesona Daerah
Menemani istirahat sore pendengar dengan menyajikan lagu-lagu daerah.
Pada acara ini disajikan lagu daerah Minang, Jawa, Melayu, Aceh, dan
Tapanuli.
10. Gomed (Goyang Medan)
Memberikan semangat kepada pendengar ketika melepas lelah selama
sepekan dan mengisi kekosongan malam minggu.
11. Malam Menggoda (eM-eM)
Mendengar curahan hati pendengar tentang masalah yang dihadapi dan
penyir mencoba untuk memberikan saran.
93
12. Waterleding (wakt u terlena dengarin dangdut)
Menemani pendengar menjelang tidur malam dan menemani pendengar
yang sedang menjalankan tugas dimalam hari.
3.2.3.2 Budaya dan Edukasi
Selain memberikan informasi musik, Radio Bonita jaya Suara Medan juga
memberikan pendidikan tentang budaya dan agama. pendidikan agama dan buaya
yang disiarkan tersebut dapat kita lihat pada format acara:
1. Siroh (Siraman Rohan i)
Menyampaikan dakwah dan siraman rohani tentang agama islam. Agama
islam dipilih karena kebanyakan pendengar Radio Bon ita jaya Suara
Medan adalah beragama muslim.
2. Relay Jumat
Bergabung dengan RRI untuk menyiarkan acara sho lat jumat.
3. Dr. Pintar
Memberikan kesehatan konsultasi gratis kepada pendengar melalui materi
yang disampaikan narasum ber secara interaktif.
4. Pantun Maimoon
Mengajak pendengar berpantun untuk melestarikan budaya pant un dengan
membuat topik aktual.
94
3.2.3.3 Berita
Radio Bonita Jaya Suara Medan juga memberikan informasi berita kepada
pendengarnya. Hal tersebut dapat dijumpai pada program acara:
1. Dakota
Yang terdiri dari tiga segmen acara yaitu:
Segmen 1: pembacaan berita dari har ian lokal. Biasanya berita
yang dibacakan diambil dari harian Analisa dan Posmetro.
Humor dan anekdot
Pooling interaktif dakota (Polonia). Membicarakan tentang
masalah aktual yang sedang terjadi di Medan (Sumatera Utara)
2. Seni dan Hiburan(SKSM-Suara Kamu Suara Medan)
Menyajikan informasi selebr itis, sinopsis f ilm bioskop, dan info bioskop.
Pada hari rabu minggu keempat disetiap bulannya diisi dengan SKSM
yang menampung saran, kritik, dan masukan dari pendengar baik atas
program acara maupun pesona siar.
3.2.3.4 Quiz
Dalam qiuz in i, biasanya radio member ikan tebakan-tebakan kepada
pendengarnya. Tebakan-tebakan yang diberikan berupa tebakan-tebakan
jenaka yang dapat ditanggapi pendengar dengan memberi jawaban melalui
sms atau telp langsung ke radio.
95
3.2.3.5 Iklan
Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah salah satu radio yang digo longkan
kedalam klasifikasi radio komersial yang sifanya mencari keuntungan. Untuk itu,
iklan adalah salah satu sumber pembiayaan dari radio in i.
Sejak awal berdir i, radio Bon ita Jaya Suara Medan sudah mendapatkan
kepercayaan dar i costumer unt uk mempromosikan iklan mereka. Menurut
wawancara penulis dengan salah seorang peny iar radio, 6 bulan setelah radio
berdiri, iklan yang masuk sudah bisa berdir i sendiri dan dapat membiayai
kebutuhan radio misalnya untuk gaji karyawan, dan biaya operasional
lainya.kadangkala, iklan yang disiarkan adalah iklan yang disajikan juga dengan
menggunakan lagu dan musik dangdut.
Dalam melayani cost umer dalam berpromosi, radio menyediakan paket
on-air dan off-air. Paket on-air adalah promosi iklan kepada masyarakat yang
disampaikan lewat siaran radio. Paket off-air adalah promosi iklan kepada
masyarakat yang disampaikan lewat kegiatan secara langsung tanpa siaran.
Ber ikut, bagan paket berik lan yang ditawarkan oleh radio Bandar Dangdut Group:
96
Keterangan
1) Paket On-air
a) jingle
dikemas dalam bentuk lagu dan dibuat melalui proses rekaman
b) Spod-Ad
Iklan dikemas dengan memadukan kata-kata, musik, dan sound effect dan
dibuat melalui proses rekaman.
c) Ad-Lips
Iklan disampaikan dengan cara membaca iklan secara langsung dan dibaca
ketika siaran berlangsung.
Paket
On-Air
Off-Air Paket
Kejutan
Perlombaan
Dan lainya
Pasar Murah
Jingle Ad-Lips
Story-Ad
Fact-Ad
Spod-Ad
Time Signal
Sponsor acara
97
d) Time Signal
Iklan yang ber isi petun juk waktu atau jam misalnya wakt u sholat tanpa
dengan dan tanpa menggunakan latar musik/sound effect.
e) Story Ad
iklan dikemas dalam bentuk cerita baik lepas maupun berseri dan langsung
dibaca ketika sedang siaran dan dapat pula dibuat melalui proses siaran.
f) Fact Ad
iklan disajikan dalam bentuk kesaksian/testimoni dar i konsumen dan
dibuat melalui proses rekaman.
2) Off-Air
Dalam paket off-air(program non-siaran), diadakan kegiatan dengan
membuat keramaian untuk mengundang fans, masyarakat, dan pendengar.
Keramaian dapat dibuat melalui: pasar m urah, perlombaan dan festival,
dan paket kejutan.
Bandar dangdut group memiliki tarif dalam ber iklan. Tarif berik lan
dibedakan atas dua kelompok yaitu:
1. tarif untuk k lien nasional
- tarit untuk costumer yang penyebaran produknya yang bersifat
nasion l
- tempat kedududan cost umer bisa di Medan, Jakarta, dan kota
lainnya,
2. tarif untuk k lien lokal
- tarif untuk cost umer yang penyebarannya bersifat lokal
98
- tarif untuk cost umer yang kedudukanya di Medan.
Ber ikut, penulis akan mencantumkan tarif yang dibuat oleh radio ini:
1. Tarif Tayang untuk C ostumer Nasional
Kategori Durasi Disiarkan di
tiga radio
RSM RPC GRS Keterangan
Loose
Spot
01-30
detik
110.000 75.000 50.000 25.000
31-60
detik
150.000 100.000 75.000 40.000
Time
Signal
01-60
detik
125.000 90.000 70.000 35.000 Min 150
spot/bulan
Ad-Lips Maks
90
detik
150.000 125.000 75.000 40.000
Sponsor Program
Durasi Disiarkan di
Tiga Radio
Hanya Di
RSM RP C GRS
5 menit 250.000 200.000 175.000 100.000
15 menit 400.000 400.000 250.000 175.000
30 menit 750.000 500.000 250.000 250.000
45 menit 1.000.000 750.000 350.000 350.000
99
Tarif Tayang Untuk Klien Lokal
Kategori Durasi Disiarkan di
tiga radio
RSM RPC GRS keterangan
Loose Spot 01-30
detik
110.000 50.000 30.000 20.000
31-60
detik
125.000 75.000 50.000 30.000
Time
Signal
01-60
detik
100.000 75.000 50.000 30.000 Min 150
spot/bulan
Ad-Lips Maks
90
detik
100.000 75.000 50.000 30.000
Sponsor Program
Durasi Disiarkan di
Tiga Radio
Hanya Di
RSM RP C GRS
5 menit 150.000 125.000 100.000 75.000
15 menit 250.000 175.000 125.000 90.000
30 menit 500.000 250.000 150.000 100.000
45 menit 750.000 350.000 250.000 150.000
100
Untuk ber iklan di Bandar Dandut Group, maka ada prosedur yang harus di
ikuti oleh klien yait u:
1. Costum er menyerahkan order pembelian
- costum er menerbitkan order pembelian (P O= Purcase Order) atas
belanja iklan yang dilakukan.
- Costum er menyerahkan P O kepada pihak radio, lalu pihak radio
mempersiapkan penayangan iklan.
- Jika costum er tidak memiliki PO yang dimaksud, maka pihak radio
akan membuat placement Order sebagai penggantinyadan harus
ditandatangan i antara costumer dan p ihak radio.
2. pelaksanaan penayangan ik lan
- pihak radio selanjutnya akan melakukan penayangan iklan sesuai
dengan pesanan costumer yang tercantum di PO.
- Tayangan yang dilakukan sesuai dengan order dari costumer.
3. Tahap Penyelesaian
- setelah pihak radio melakukan penayangan iklan, maka pihak radio
akan melakukan penagihan.
- Pada saat penagihan tersebut, pihak radio akan mengirimkan
Kuitansi Penagihan dan Dokumen Penyiaran (berisi realisasi
jadwal penayangan iklan).
Untuk menarik minat costumer untuk melakukan iklan di Bandar Dangdut
Group, maka pihak radio memberikan beberapa penawara-penawaran. Penawaran
yang dimaksud yaitu:
101
1. Bayar satu dapat beriklan di Tiga Radio artinya:
- jika costumer melakukan belanja iklan dengan paket group, maka
hanya dengan membayar jumlah tertentu costumer dapat
mempromosikan produknya di tiga radio yaitu radio Bonita Jaya
Suara Medan, Radio Pesona Ciptaswara, dan radio Gelora Remaja
Sibolga.
- Harga untuk paket group jauh lebih murah dibanding dengan harga
belanja iklan masing-masing di tiga radio.
2. Radio memberikan diskon menarik
3. Pihak radio memberikan bonus spot dengan kriteria belanja:
- minimal belanja 300 spot per bulan
- masa berik lan sedik itnya 2 bulan.
- Pembayaran dilakukan didepan.
5. menyediakan paket promo
jika costumer ingin berpromosi dengan kontak langsung kepada
masyarakat, maka radio dapat melayani dengan off-air. Off-air yang
diselenggarakan dapat bersifat ekslusif (hanya untuk kepentingan
costumer yang bersangkutan) atau dapat pula bersifat sharing yang artinya
selain costumer yang bersangkutan, cost umer lain ikut juga dalam kegiatan
off-air tersebut.
3.3 Pemasaran
Di bagian pemasaran, akan di bahas beberapa hal, seperti terurai ber ikut
ini.
102
3.3.1 Sasaran Pem asaran
Radio suara medan memiliki target pendengar masyarakat kelas menengah
kebawah sebagai pendengar yang merupakan kelompok dominan dalam struktur
masyarakat Indonesia. Namun demikian, tidak tertut up kemungkinan masyarakat
dar i kalangan atas juga unt uk turut berpartisipasi dalam mendengarkan radio ini.
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai status ekonomi pendengar:
1. kelas status ekonomi pendengar:
a) Radio Suara Medan : A2BCDE
b) Radio RPC binjai : BCDE
c) GRS : BCDE
Klasif ikasi Sosio Economic St atus (SES) berdasarkan Survei AC Nielsen:
A1: lebih besar dari Rp. 3.000.000,-
A2: Rp. 2.000.001,- sampai dengan Rp. 3.000.000,-
B : Rp. 1.500.001,- sampai dengan Rp. 2.000.000.-
C1: Rp. 1.000.001,- samapi dengan Rp. 1.500.000.-
C2: Rp. 700.001,- sampai dengan Rp. 1.000.000,-
D : Rp. 500.001,- sampai dengan Rp. 700.000,-
E : lebih kecil dar i Rp. 500.000,-
Batasan SES yang dipergunakan untuk Indonesia adalah pengeluaran rata-
rata rumah tangga perbulan untuk belanja rutin, termasuk semua pengeluaran rata-
rata seperti makan, uang seko lah anak, listrik, air, gaji pembantu dan pengeluaran
rutin lainya. tidak termasuk biaya menonton bioskop, rekreasi, pakaian dan
pengeluaran tidak rutin lainya.
103
Namun demikian, walaupun radio Bonita Jaya Suara Medan memiliki
sasaran pendengarnya adalah masyarakat kelas menegah kebawah, tidak tertutup
kemungkinan bahwa pendengar dar i kalangan lain misalnya dar i kalangan atas
untuk t urut berpartisipasi mendengarkan radio in i.
3.3.2 Jenis Pekerjaan Pendengar
Berdasarkan survei yang diadakan oleh radio Bonita Jaya Suara Medan,
pendengar memiliki jenis pekerjaan antara lain:
- IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 40 %
- Wirausaha sebanayak 30 %
- Pegawai sebanyak 15 %
- Buruh sebanyak 10 %
- Mahasiswa sebanyak 5 %
Jenis Kelamin:
Untuk jen is kelamin pendengar radio Bonita Jaya Suara Medan, 55 %
adalah wan ita dan 45 % adalah pria.
Untuk jenis pekerjaan, jenis kelamin, dan umur pendengar diketahui
dengan mengisi angket yang diberikan oleh pihak radio kepada fans. Namun, 2
tahun belakngan ini, angket tidak lagi diber ikan kepada pendengar. Data diketahui
dengan menanyakan langsung kepada penelepon alamat, jenis pekerjaan, jenis
kelamin dan umur pendengar.
3.3.3 C ara Pemasaran
104
Untuk lebih dikenal pendengar, maka radio mengadakan pemasaran
dengan mempromosikan radio ketika on-air. Disini, dipromosikan hal-hal yang
berkaitan dengan radio, mengenai apa yang disajikan sehingga orang tertarik
untuk mendengar dan tertarik untuk beriklan di radio ini.
Selain ketika on-air, kegiatan off-air adalah salah sat u cara yang digunakan
oleh radio sebagai ajang unt uk memasarkan radio. Seperti yang telah disinggung
sebelumnya, kegiatan off-air ini berupa festival-festival lagu dangdut, kegiata
arisan, gerak jalan dan kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan diluar jadwal siar.
Kegiatan seperti ini dijadikan sebagai sebuah strategi dalam memasarkan radio
Bonita Jaya Suara Medan.
Pemasaran radio juga dilakukan melaui media cetak seperti surat kabar.
Surat kabar yang mempromosikan radio yaitu harian Tribun yang
mampromosikan radio tiga kali dalam sebulan dan harian Posmetro yang terbit
setiap hari.
Pemasaran radio juga dilakukan di media jejaring sosial seperti facebook
dengan nama Suara Medan. di jejar ing sosial ini, fans suara medan bergabung
sebagai anggota group dan pihak radio dengan m udah memberikan info-info yang
berhubungan dengan radio, baik kegiatan yang akan dilaksanakan, info mengenai
siaran radio yang sedang berlangsung dan banyak hal yang berkaitan dengan radio
sehingga pendengar tidak ketinggalan info yang diinginkan.
3.3.4 Aturan Pem asaran
105
Untuk pemasaran, radio memiliki aturan sendir i yang digunakan sebagai
acuan dalam memasarkan radio. Biasanya pemasaran dan promosi dilakukan o leh
pihak radio itu sendiri. Untuk kegiatan off-air, jika radio ditunjuk sebagai
penyelenggara dalam sat u kegiatan oleh pihak lain, maka di spanduk acara dibuat
logo Radio Bonita Jaya Suara Medan. Hal tersebut merupakan aturan yang dibuat
oleh radio untuk mempromosikan radio. Untuk media lain seperti media cetak,
disepakati berapa kali dalam jangka wakt u tertentu ber ita tentang radio
dicantumkan. Unt uk ini, suadah ada kesepakatan antara pihak radio dengan pihak
media cetak yang menjadi alat untuk promosi radio.
3.3.5 Respons Pendengar
Untuk mengetahui respons pendengar, maka penulis membuat angket yang
dibagikan kepada fans club radio Bonita Jaya Suara Medan dan orang-orang
diluar fans club radio Bonita Jaya Suara Medan. Untuk melakukan penghitungan
ini, maka penulis membedakan penghitungan persentase pertanyaan unt uk fans
club dan orang-orang diluar fans club.
Untuk fans club, penulis mengambil sampel sebanyak 15 orang. Untuk
setiap jawaban pertanyaan, memiliki score agar penulis dapat mengetahui hasil
akhir dari respon pendengar terhadap Radio Bon ita Jaya Suara Medan. Jika
responden memilih jawaban atas sebuah pertanyaan 15 orang, maka nilai
pertanyaan tersebut adalah 100%. Rumus yg digunakan unt uk menghitung
persentasenya adalah jumlah jumlah responden yang memilih sebuah
jawaban,dibagi jumlah seluruh responden dikali seratus.
106
Ber ikut, penulis akan membuat daftar pertanyaan untuk fans club:
1. Apakah anda mengenal radio Bon ita Jaya Suara Medan?
a) ya (15 orang = 100%) b) tidak (-)
Dari jawaban di atas, terlihat dengan jelas bahwa kesemua responden
fans club radio in i mengenal keberadaannya. Tidak ada satu pun di
antara fans club yang tidak mengenal; eksistensi radio ini. Hal itu
wajar, karena secara emosi dan budaya mereka adalah bahagian dari
radio ini di tengah-tengah masyarakat.
2. Apakah anda sering mendengar radio Bon ita Jaya Suara Medan?
a) ya (15 orang = 100%) b) tidak (-)
Dari jawaban nomor dua di atas juga terlihat dengan jelas, bahwa para
fans club radio Bonita Jaya Suara Medan, sering mendengarkan siaran
radio ini. Dalam penelitian lapangan mereka umumnya menjawab
bahwa radio ini memiliki kukhususan dalam bidang siaran musiknya
yaitu musik dangdut inilah yang paling sering didengarkan para fans
club.
3. Berapa kali dalam seminggu anda mendengar Radio Bon ita Jaya
Suara Medan?
a) tidak ada (1 orang = 6,6% ) b) sekali (-) c) tiga kali (2 orang =
13,3 %) d)setiap har i (12 orang = 80%)
dar i jawaban diatas, maka dapat disimpulkan bahwa banyak jumlah
fans club yang mendengarkan radio ini setiap hari. Hal in i wajar
107
karena mereka merasa mereka adalah bagian dari radio ini, dan mereka
menganggap bahwa mendengarkan radio ini adalah sebuah kebutuhan.
4. Program apa yang paling anda Sukai?
a) Padang Bulan (9 orang 60%) b) 10 Top Dut (5 orang = 33,3%)
c) Bollywood (1 orang = 6,6%)
dar i jawaban diatas dapat kita lihat bahwa responden lebih banyak
memilih jawaban Padang Bulang (Pilah-pilih lagu dangdut koleksi
terbaru Suara Medan). Dalam penelitian yang dilakukan penulis,
bahwa respenden memang sangat antusias pada bagian ini. Hal ini
terjadi karena mereka merasa memang per lu mengetahui informasi
mengenai lagu dangdut apa yang terbaru sehingga kebutuhan akan
musik dangdut itu terpenuhi.
5. Apakah Radio Bonita Jaya Suara Medan memberikan peranan
penting bagi anda unt uk memberikan informasi musik dangdut?
a) ya (15 orang = 100%) b) tidak (-)
dar i jawaban diatas, dapat dilihat bahwa semua pendengar menjawab
bahwa radio ini adalah sangat penting sebagai pemberi informasi
musik dangdut.
6 Sejauh mana radio Bon ita Jaya Suara Medan member ikan informasi
musik dangdut kepada anda?
a) tidak ada(-) b) 30% - 50% (8 orang = 53,3%) c) 70% - 90% (7
orang = 46,6 %. Dari jawaban diatas, terlihat bahwa kebanyakan dari
responden ini memilih jawaban bahwa radio memberikan informasi
108
musik dangdut kepada mereka. Ini menunjukkan bahwa radio ini
sangat penting bagi mereka sebagai sebuah media yang member ikan
informasi musik dangdut.
7. Apakah anda sering merrequest lagu dangdut di Radio Bonita Jaya
Suara Medan?
a) ya (11 orang = 73,3%) b) tidak (4 orang = 26,6%)
dar i jawaban diatas dapat kita lihat bahwa kebanyakan dari pendengar
sering mengikuti kegiatan on-a ir yang dilakukan oleh radio. Hal
tersebut dilakukan dengan merrequest lagu-lagu dangdut kesayangan
mereka dengan cara menelephon.
Dari daftar pertanyaan dan jawaban atas pertanyaan diatas, sudah dapat
disimpulkan bahwa fans club radio Bonita Jaya Suara Medan sangat mengenal
radio ini dan radio ini dapat dikatakan sebagai sebuah wadah yang sudah banyak
memberikan banyak informasi musik dangdut kepada fans club (pendengar).
Bahkan mereka juga terlibat secara aktif dalam pertunjukan live musik dangdut
yang diadakan oleh radio ini di kawasan radio tersebut.
Selanjutnya, penulis akan membuat daftar pertanyaan unt uk orang-orang
(pendengar) diluar fans club radio Bonita Jaya Suara Medan sehingga pada
akhhirnya dapat dibandingkan bagaimana respon pendengar yang masuk kedalam
fans club radio dan pendengar diluar fans Club. Untuk responden diluar fans club,
penulis juga mengam bil sampel sebanyak 15 orang yang terdiri dari beberapa
profesi yait u karyawan swasta sebanyak 3 orang, orang tua sebanyak 2 orang, dan
109
mahasiswa/pelajar sebanyak 10 orang. Penulis mengambil sampel dari profesi ini,
karena dianggap sudah dapat mewakili sebagai sampel dalam penelitian ini dan
dilihat sebagai orang yang produktif unt uk mendengarkan radio. Ber ikut adalah
daftar pertanyaan dan persentase jawaban dar i pendengar diluar fans club.
1. apakah anda menyukai musik dangdut?
a) ya (8 orang = 53,3%) b) tidak (7 orang = 46,6 %)
dar i jawaban diatas, dapat dilihat bahwa perbandingan antara responden yang
menyukai musik dangdut dengan responden yang tidak menyukai musik
dangdut tidak berbeda jauh.
2. dangdut yang bagaimana yang anda sukai?
a) era ’90 an/dangdut lama (4 orang = 26,6%) b) era 2000an/dangdut kreatif
(4 orang = 26,6%) c) keduanya (2 orang = 13,3%) d) tidak ada(11
orang= 73,3 %)
dar i jawaban diatas, terlihat jelas bahwa responden kebanyakan tidak
menyukai musik dangdut. Hal ini terjadi karena selera musik yang berbeda-
beda diantara responden. Namun demikian, ada juga sebagian responden yang
menyukai musik dangdut.
3. apakah anda mengenal radio Bonita Jaya Suara Medan?
a) ya (11 orang = 73,3%) b) tidak (4 orang = 26,6%)
Dari 15 responden diatas, kebanyakan responden memilih jawaban bahwa
mereka mengenal radio Bonita Jaya Suara Medan. walaupun sebagian dari
mereka ada juga yang tidak mengenal radio ini.
110
4. apakah anda sering mendengar radio Bonita Jaya Suara Medan?
a) ya (4 orang = 26,6%) b) tidak (11 orang = 73,3%)
dar i jawaban diatas, terlihat bahwa hanya sebagian kecil yang mendengarkan
radio in i. Ini terjadi karena banyaknya sarana atau media yang lain yang dapat
juga digunakan sebagai sebuah media unt uk mendengarkan musik dangdut.
5. berapa kali dalam seminggu anda mendengar radio Bon ita Jaya Suara
Medan?
a) tidak ada (11 orang = 70%) b) tiga kali (4 orang = 20%)
c) sekali (1 orang = 20%) d) setiap har i (-)
dar i jawaban diatas, dapat dilihat bahwa hanya sebagian kecil yang
mendengarkan radio ini sebagai sarana untuk memenuh i kebutuhan akan
musik dangdut. Hal ini terjadi karena mereka menganggap mereka bukan lah
bagian yang sangat dekat dengan radio ini sehingga jalinan secara emosional
belum terbangun.
6. siaran radio apa yang sering anda gunakan unt uk mendengar musik
dangdut?
a) radio Bonita Jaya Suara Medan (3 orang = 10%) b) TPI dangdut (-)
c) lainnya (1 orang = 20%) d) tidak ada (11 orang = 70%)
dar i jawaban diatas, hanya sebagian kecil yang menggunakan radio Bonita
Jaya Suara Medan sebagai sarana untuk mendengarkan musik dangdut.
Disimpulkan bahwa pendengar diluar fans club radio Bonita Jaya Suara
Medan kebanyakan menyukai musik dangdut, mengenal radio Bon ita Jaya Suara
111
Medan, namun hanya sebagian kecil yang menggunakan radio ini sebagai sebuah
wadah unt uk mendengarkan m usik dangdut.
Dari semua jawaban antara responden yang masuk sebagai fans club dan
responden yang tidak masuk sebagai fans club menun jukkan perbedaan bahwa
fans club lebih mengenal radio Bonita Jaya Suara Medan dan aktif dalam segala
kegiatan yang dilakukan radio, sementara yang tidak masuk sebagai fans club,
kebanyakan mengenal radio ini namun tidak terlibat aktif didalamnya.
112
BAB 1V
ANALISIS S TRUKTUR MUS IK DANGDUT YANG DIS IARKAN
S EBAGAI C IRI KHAS RADIO BONITA JAYA SUARA MEDAN
4.1 Jenis-Jenis atau Genre Lagu Dangdut Yang Paling Sering Disiarkan
Menurut hasil wawancara penulis dengan pihak radio, radio Bonita Jaya
Suara Medan membuat klasifikasi musik dan lagu dangdut antara lain musik
dangdut konvensional dan m usik dangdut kreatif. Dangdut konvensional adalah
musik dangdut yang cengkok dan buny i gendang masih jelas dan asli. Mereka
juga menyebut musik dangdut ini dengan sebutan dangdut lama atau dangdut
nostalgia dengan tempo musik yang lebih lambat (low tone) atau tempo sedang
(medium tone). Sebagai contoh penyanyi dangdut dengan jen is konvensional ini
adalah Haji Rhoma Irama, mansyur S, Imam S Arif in, dan lain sebagainya.
Jenis selanjutnya adalah musik dangdut kreatif. Musik dangdut kreatif ini
biasanya sudah tidak memperdengarkan keaslian gendang dalam strukt ur musik
dan cengkok pada lirik lagu. Musik dangdut seperti in i biasanya memiliki tempo
yang sangat cepat (high tone) yang dibagi kedalam dangdut disko dan dangdut
rem ix. Misalnya, lagu Cinta Sa tu Malam , Goyang Dombret, Cucak Rowo, dan lain
sebagainya. Selain itu, koleksi dari musik dangdut yang dimiliki oleh radio ini
adalah musk india atau yang lebih dikenal dengan sebutan dangdut Bo llywood dan
lagu-lagu daerah namun struktur musiknya sudah memasukkan unsur musik
dangdut dengan cengkok dan bunyi gendang yang menjadi ciri khas musik
dangdut.
113
4.2 Lagu yang Dianalisis
Adapun lagu yang akan di analisis penulis dalam tulisan ini adalah lagu
dangdut konvensional dengan musik yang kental dengan bunyi gendang dan
cengkok lagu dangdut dan lagu dangdut kreatif yang bunyi gendang dangdut nya
sudah tidak terlalu terdengar lagi.
Untuk dangdut konvensional, penulis memilih lagu “Pertemuan” yang
dinyanyikan oleh H. Rhoma Irama dan Noerhalimah. Sedangkan untuk musik
dangdut kreatif, penulis akan menganalisi lagu “ Menunggu “ yang dinyany ikan
oleh Ridho Rhoma. Penulis memilih kedua lagu ini karena termasuk kedalam
kategori lagu yang sering diputarkan dan di request oleh pendengar Radio Bonita
Jaya Suara Medan.
selain kedua lagu diatas, penulis akan menganalisis juga jingle Radio
Bonita yang menjadi lagu pembuka disetiap kegiatan on-air dimulai.
4.2.1 Makna Semiotik
Tanda-tanda (signs) adalah basis dari seluruh komunikasi (Littlejohn,
1996:64). Manusia dengan perantaraan tanda-tanda, dapat melakukan komunikasi
dengan sesamanya. Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk
mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah seperangkat yang k ita pakai dalam upaya
berusaha mencari jalan di dunia ini, ditengah-tengah manusia dan bersama-sama
manusia. Semiotika dalam istilah Barthes pada dasarnya mempelajar i bagaimana
kemanusiaan (humanity) dalam memaknai hal-hal (things). Memaknai berarti
bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek
114
itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstrukt ur dar i tanda
(Barthes, 1988:179 dalam Aleks, 2003).
Sesuai dengan penuturan para ahli diatas, maka penulis akan mencoba
mengkaji makna yang tersirat dalam lagu yang akan dianalisis diawah ini.
Pertemuan
Pertemuan yang ku impikan, kini jadi kenyataan
Pertemuan yang ku dambakan, ternyata bukan hayalan
Sakit karena perpisahan, kini telah terobati
Kebahagiaan yang hilang, kin i kembali lagi
Pertemuan yang ku impikan, kini jadi kenyataan
Pertemuan yang ku dambakan, ternyata bukan hayalan
Rindu yang selama in i sudah menggunung
Mencair diterpa cinta dalam senandung
Cinta yang selama ini manis terpendam
Tercurah sudah dengan penuh kemesraan
Tak ingin lagi berpisah, cukup sekali berpisah
Tak ingin lagi merana, cukup sekali merana
Lagu in i menceritakan tentang k isah percintaan sepasang kekasih. Pada
bait pertama lagu ini terdapat makna denotatif atau makna sebenarnya yang
115
bercerita tentang bagaimana sepasang kekasih tersebut menginginkan sebuah
pertemuan antara yang satu dengan yang lain. Kemudian, keinginan untuk
bertemu itu menjadi sebuah kenyataan.
Pada bait mengandug makna konotatif atau makna kiasan adalah
menceritakan tentang bagaimana keinginan unt uk bertemu bagaikan gunung yang
tinggi.namun semua kerinduan itu terbayar ketika pertemuan diantara keduanya
manjadi kenyataan. Pada akh ir lagi dikatan bahwa sepasang kekasih ini tidak akan
berp isah lagi.cukup sekali merasakan bagaimana rasanya sakitnya perp isahan.
Menunggu
Sekian lama, aku menunggu, untuk kedatangan mu
Bukan kah engkau telah berjanji, kita jumpa disini
Datanglah, kedatangan mu ku tunggu
Tlah lama, telah lama ku menunggu
Derita hidup, yang ku alami, duhai pahit sekali
Pada siapa aku berbagi, kalau bukan pada mu
Datanglah, kedatangan mu ku tunggu
Tlah lama, telah lama ku menunggu
Reff
Selain dirimu kasih, tiada yang lain lagi
Tempat cinta ku bersemi, mencurahkan isi hati
Lama ku cari, aku menanti kedatangan mu kekasih
Betapa hati tidak kan sedih kau biarkan ku sendiri
116
Tidak jauh berbeda dengan lagu lagu “Pertemuan” di atas, lagu
“Menunggu” ini juga bercerita tentang kisah percintaan. Lagu ini secara
keseluruhan mengandung makna denotatif atau makna sebenarnya. Pada bait
pertama, menceritakan tentang salah satu dari pasangan kekasih menunggu
kekasih nya di tempat yang mereka sepakati untuk bertemu. Namun, lama
menunggu, kekasih yang dit unggu tidak datang juga. Pada bagian reff lagu
menceritakan tentang bagaimana puncak kegelisahan orang yang sedang menanti
kekasihnya karena merasakan kalau tidak ada lagi tempat untuk mencurahkan
seluruh isi hati selain kepada kekasih yang di tunggu.
4.3 Transkripsi dan Analisis Melodi
Karena daya ingat manusia terbatas dan tidak dapat mengingat persis apa
yang didengar sepuluh menit yang lalu, maka notasi menjadi sangat penting dalam
penelitian musik. Dalam Etnomusikologi, proses penotasian bunyi, mengalihkan
bunyi menjadi simbol visual disebut transkripsi.
Netll (1964:98 dalam Evi Henny) menyebutkanada 2 pendekatan dalam
pendeskripsian musik yaitu: (1) kita dapat mendeskripsikan dan menganalisis apa
yang kita dengar, (2) k ita dapat menuliskan dalam berbagai cara keatas kertas dan
mendeskripsikan apa yang kita lihat. Oleh karena it u,untuk memvisualisasikan
melodi lagu dangdut, penulis menggunakan transkr ipsi agar lebih mudah untuk
menganalisisnya terutama tangga nada, motif, tonalitas, kadensa, dan lain- lain.
Untuk melakukan transkripsi ini, maka penulis menggunakan beberapa
langkah yang dianggap perlu. Penulis mencoba mendengarkan secara berulangkali
117
musik dangdut yang akan ditranskripsi untuk dapat mengamati materi nada,
bent uk, motif, serta frasa dari melodi lagu. Sebelum melakukan transkripsi,
penulis juga memperlambat tempo musik yang berguna untuk mendapatkan
detail-detail melodi lagu yang disajikan.
Sebagaimana yang dikatakan Nettl (1964:94) yang mengutip pendapat
Seeger tentang penulisan notasi musik yang terdir i dari dua bagian yaitu notasi
preskriptif dan notasi deskriptif. Notasi preskriptif hanya menulis bagian-bagian
yang dianggap menonjo l dalam suatu musik tanpa harus menuliskan secara
lengkap hal-hal yang ada di dalam musik. Sedangkan notasi deskriptif adalah
notasi yang menggambarkan secara terperinci asperk-aspek musikal yang terdapat
pada musik. Oleh karena itu, pada skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan
notasi deskriptif dalam menganalisis melodi lagu Pertemuan dan Menunggu.
Untuk menemukan secara terperinci detail-detail dalam lagu tersebut,
maka penulis mendengarkan secara berulangkali melodi lagu yang akan dianalisis.
Dalam menuliskan hasil transkripsi, penulis menggunakan notasi barat karena
notasi barat sangat efektif dalam penulisan riten, tinggi rendahnya nada, sim bol-
simbol nada pada garis paranada, durasi, dan lain-lain. Menyusun hasil transkripsi
adalah unt uk mempermudah analisis melodi, sehingga dengan mudah dapat dilihat
tangga nada, nada dasar, wilayah nada, jumlah nada, interval, po la kadensa,
formula melodi dan kontur. Pada tulisan in i, penulis akan mencoba menganalisis
melodi lagu Pertemuan dan Menunggu. Hasil transkripsi kedua lagu adalah
sebagai ber ikut:
118
119
120
Keterangan : Tanda ker iting di atas nada adalah cengkok. 4.3.1 Tangga Nada
Nettl (1964:145) mengemukakan cara-cara mendeskr ipsikan tangga nada
dengan menuliskan nada yang dipakai tanpa melihat fungsi masing-masing dalam
lagu. Tangga nada tersebut lalu digolongkan menurut beberapa klasif ikasi
menurut jumlah nada yang dipakai, yaitu: diaton ic (dua nada), tritonic (tiga nada),
tetratonic (empat nada), pentatonic (lima nada), heksatonic (enam nada),
heptatonic (tujuh nada). Dua nada yang memiliki jarak satu oktaf biasanya
dianggap satu nada saja.
Yang dimaksud dengan tangga nada pada tulisan ini adalah nada-nada
yang terdapat pada lagu Pertemuan dan Menunggu yang dilakukan melalui
pencacahan nada-nada yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Ada pun
bent uk nada pada kedua lagu tersebut adalah sebagai berikut:
121
Notasi 4.1
Tangga Nada Lagu Pertemuan
A A# B C D D# E F F# G G# A A# B C C# D D# E
Dilihat dar i jenis nada yang dipakai diatas, maka tergolong nada
heptanotik ditambah dengan nada 5 nada kromatis. Nada yang dipakai yaitu A
A# B C D D# E F F# G G# A A# B C C# D D# E
Notasi 4.2
Tangga Nada Lagu Menunggu
Eb F G Ab Bb C D
Dilihat dar i jenis nada yang dipakai, maka tergo long ke dalam nada
heftatonik karena jumlah nada yang dipakai sebanyak 7 buah yait u Eb, F, G, Ab,
Bb, C, D.
122
4.3.2 Wilayah Nada
Metode untuk menent ukan wilayah nada berdasarkan ambitus suara yang
terdengar secara alami ditentukan oleh suara penghasil bunyi itu sendir i dengan
memperthatikan nada yang paling rendah hingga nada yang paling tinggi.
Berdasarkan teori yang dikemukakan o leh Ellis dalam Malm (1977:35)
tentang penghitungan frekuensi nada dengan memakai sistem cent, yaitu nada-
nada yang berjarak satu laras sama dengan 200 cent,dan nada yang berjarak ½
laras sama dengan 100 cent.
Dengan melihat nada-nada yang ditranskripsikan maka pada lagu
Pertemuan mempunyai wilyah nada A-E adalah1.900.000 cent dengan perincian
sebagai ber ikut:
Notasi 4.3
Wilayah Nada Lagu Pertemuan
A E
Sedangkan unt uk lagu Menunggu, mempunyai wilayah nada Eb-D
1.200.000 cent Notasi 4.3
Wilayah Nada Lagu Menunggu
Eb D
123
4.3.3 Jumlah Nada yang Dipakai
Nettl (1964:146) dalam Evi Henny menyatakan dalam memdeskr ipsikan
modus lagu paling tidak menyebut nada mana yang paling berfungsi sebagai nada
dasar (tonal center), nada yang terpenting dalam lagu itu, nada-nada yang dipakai
sebagai nada pendamping nada lain.
Lebih lanjut ia menyatakan gambaran tangga nada dan modus lainya
disampaikan lewat notasi (tangga nada). Ditulis diatas garis paranada dengan
harga-harga yang menandai fungsi-fungsi nada dan membedakan nada yang
sering dipakai dalam komposisinya dan nada yang jarang dipakai.
Berpedoman pada metode diatas, maka modus dari lagu Pertem uan adalah
sebagai ber ikut:
Notasi 4.4
Modus lagu Pertemuan
A A# B C D D# E F F# G G# A A# B C C# D D# E
1 7 1 6 8 13 7 24 15 26 5 14 15 9 6 2 4 1 1
Untuk perh itungan persentase pemakaian nada-nada ini, penulis
menggunakan rum us:
x = y/z dimana x: jumlah persentase nada
y: jumlah pemakaian nada
z: jumlah keseluruhan nada
124
tabel III persentase nada yang dipakai pada lagu Pertemuan
No Nada Pemakaian Nada Total Nada Persentase 1. A 1 165 1/165 x 100 % = 0,60 % 2. A# 7 165 7/165 x 100 % = 4,24 % 3. B 1 165 1/165 x 100 % = 0,60 % 4. C 6 165 6/165 x 100 % = 3,63 %
5. D 8 165 8/165 x 100 % = 4,84 % 6. D# 13 165 13/165 x 100 %= 7,84 % 7. E 17 165 17/165 x 100 % = 10,3% 8. F 24 165 24/165 x 100 % = 14,2% 9. F# 15 165 15/165 x 100 % = 9,0 % 10. G 26 165 26/165 x 100 % =
15,75% 11. G# 5 165 5/165 x 100 % = 3,0 % 12. A 14 165 14/165 x 100 % = 8,4 % 13. A# 15 165 15/165 x 100 % = 9,0 % 14. B 9 165 9/165 x 100 % = 5,45 15. C 6 165 6/165 x 100 % = 3,60% 16. C# 2 165 2/165 x 100 %= 1,2 % 17. D 4 165 4/165 x 100 % = 2,4 % 18. D# 1 165 1/165 x 100 % = 0,60 % 19. E 1 165 1/165 x 100 % = 0,60 %
Notasi 4.5
Modus lagu Menunggu
Sedangkan modus untuk lagu Menunggu adalah sebagai ber ikut:
\ Eb F G Ab Bb C D
34 23 12 9 33 72 57
125
Tabel IV Persentase jumlah nada yang dipakai pada lagu Menunggu
No. Nada Pemakaian Nada Total Nada Persentase 1. Eb 43 240 43/240 x 100% =
14,1% 2. F 23 240 23/240 x 100 % =
13,3% 3. G 12 240 12/240 x 100 % = 5 % 4. Ab 9 240 9/240 x 100 % = 3,75
% 5. Bb 33 240 33/240 x 100 % =
13,5% 6. C 72 240 72/240 x 100 % = 30
% 7. D 57 240 57/240 x 100 % =
23,7%
4.3.4 Interval
Interval adalah jarak antara satu nada ke nada berikutnya, naik maupun
turun. Pada komposisi lagu, interval ialah penggarapan melodi yang dicapai
melalui bangunan nada secara melangkah atau melompat secara baik, turun
maupun mendatar.
Manoff (1991:84 dalam Evi Henny) membuat pengukuran yang lebih
akurat terhadap interval dengan ketentuan sebagai berikut:
1. interval berkualitas mayor dinaikkan setengah langkah, maka interval
tersebut berkualitas augmented, dan jika diturunkan setengah langka maka
interval nya minor.
2. interval berkualitas minor dinaikkan setengah langkah, maka inerval
tersebut menjadi mayor. Sebaliknya, jika dit urunkan setengah langkah,
akan menjadi diminished.
126
3. interval berkualitas perfect dinaikkan setengah langkah, maka interval
tersebut manjadi augmented dan bila diturunkan setengah langkah menjadi
diminished.
Tabel V Interval lagu Pertemuan
No. Nama Interval Posisi Jumlah 1. P - 57 2. 2M Naik 34 Turun 23 3. 2m Naik 13 Turun 7 4. 2 ag Naik 7 Turun 2 5. 1 dim Naik 4 Turun 5 6. 3 dim Naik 7 Turun 6 7. 3m Naik 5 Turun 5 8. 3M Naik 1 Turun 1 9. 5P Turun 4 10. 4P Naik 1 Turun 10 11. 8P - 2 12. 2 ag Naik 2
Tabel VI
Interval Lagu Menunggu No. Nama Interval Posisi Jumlah 1. 2M Naik 47 Turun 101 2. 2m Naik 1 Turun 18 3. 3m Naik 35 Turun 18 4. 3M Naik 17 Turun - 5. 1P - 33
127
6. 4P Naik 1 Turun 2 7. 8P - 2 8. 3ag Naik 2
4.3.5 Form ula Melodi (Bentuk)
Nettl (1964:149-150) dalam Evi Henny mengatakan bahwa bentuk adalah
hubungan diantara bagian-bagian dari sebuah komposisi, termasuk hubungan
diantara unsur-unsur melodis dan ritmis. Dalam mendeskripsikan bentuk, harus
memperhatikan dua masalah pokok yaitu
1. mengidentifikasikan unsur m usik yang dijadikan dasar merupakan tema
dar i sebuah komposisi.
2. mengidentifikasikan sambungan-sambungan yang menunjukkan bagian-
bagian, frasa-frasa dan motif sebuah komposisi.
Ada beberapa bentuk (form) yang disebutkan Malm (1976:8) antara lain:
1. repetitif yaitu bent uk nyanyian yang diulang-ulang.
2. steratif yaitu bentuk nyanyian yang memakai formula melodi yang kecil
dengan kecenderungan pengulangan-pengulangan dalam seluruh nyanyian.
3. reverting yaitu bentuk nyanyian yang terjadi pengulangan pada frase
pertama setelah terjadi penyimpangan-penyimpangan melodi.
4. strofik yaitu bentuk nyanyian yang pengulangan melodinya tetap sama
tetapi teks nya berbeda.
5. progresif yaitu bentuk nyany ian yang terus berubah dengan menggunakan
materi melodi yang selalu baru.
128
Bila dihubungkan dengan yang dikemukakan Malm tersebut, maka bentuk
melodi pada lagu Pertemuan adalah:
A
1 2 3
B B1
4 5 6 7
A A1
8 9 10 11
C
21 22 23 24
D
28 29 30 31 32
129
Keterangan :
Setelah dianalisis, terjadi perubahan bentuk melodi pada bagian B bar ke
7, dan pada bagian A bar ke 11.
Ber ikut adalah analisis terhadap bentuk melodi pada lagu Menunggu
A
1 2 3 4 5 6 7 8
B
9 10 11 12 13
A
16 17 18 19 20 21 22 23
B
24 25 26 27 28
130
C
38 39 40 41 42
C
44 45 46 47 48
D
49 50 51 52 53 54 55 56
A
58 59 60 61 62 63 64
A
65 66 67 68 69 70 71
131
4.3.6 Pola Kadensa
Pola kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi. Pola kadensa
yang dijelaskan penulis pada lagu Pertemuan dan Menunggu dilihat dari sat u bar
terakhir semua frasa.adapun pola kadensa tersebut adalah sebagai berikut:
Notasi 4.6
Pola kadensa lagu Pertemuan
Notasi 4.7
Pola kadensa lagu Menunggu
4.3.7 Kontur
Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Ada beberapa garis melodi
yang dikemukakan oleh Malm (1964:8), yait u:
132
1. Ascending yaitu garis melodi yang sifatnya menarik dari nada yang lebih
rendah ke nada yang lebih tinggi.
2. Descending adalah gar is melodi yang sifatnya turun dar i nada yang lebih
tinggi ke nada yang lwbih rendah.
3. Pendulous adalah garis melodi yang sifatnya melengkung dar i nada yang
lebih rendah ke nada yang lebih tinggi kemudian kembali ke nada yang
lebih rendah demikian sebaliknya.
4. Teracced yaitu garis melodi yang sifatnya berjenjang seperti anak tangga
yaitu dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi kemudian
sejajar.
5. statis yaitu garis melodi yang sifatnya tetap bergerak kedalam ruang
lingkup terbatas.
Merujuk pada pendapat diatas, unt uk lagu Pertemuan dan Menunggu
masuk kedalam kategori melodi pendulous. Hal ini dapat dilihat pada melodi lagu
yang bergerak dari nada yang lebih rendah ke nada yang lebih tinggi. (dapat
dilihat pada lampiran)
133
BAB V
KES IMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis pada bab sebelumnya, bahwa radio Bonita Jaya Suara
Medan adalah salah salah satu radio yang menyiarkan dan mempromosikan musik
dangdut dalam program siarnya, radio ini juga mempromosikan musik dangdut
diluar jadwal siar. Hal tersebut dilakukan dengan mengadakan pertujukan musik
dangdut secara live.
Untuk mempromosikan musik secara live, radio melakukan kegiatan
berupa festival musik dangdut. Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah salah satu
radio yang mengusung musik dangdut secara total di Kota Medan. Untuk daerah
Sumatera Utara, berada di tiga wilayah yaitu Radio Bonita Jaya atau Radio
Dangdut Medan berada di Kota Medan, radio Pesona Cipta Swara berada di
Bin jei, dan radio Gelora Remaja Sibolga berada di Sibolga. Radio Bonita Jaya
Suara Medan didirikan o leh Bapak Yongk i Manalu sekaligus sebagai owner
(pemilik) radio Bon ita Jaya Suara Medan. Struktur organ isasi Radio Bonita
Jaya Suara Medan memiliki sistem yang dibngun sejak awal. Sementara sistem
organisasi ini diisi o leh individu-individu yang dapat berubah setiap saat.
Sedangkan sistemnya lebih cenderung tetap.
Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah salah satu radio yang digo longkan
kedalam klasifikasi radio komersial yang sifanya mencari keuntungan. Untuk itu,
iklan adalah salah satu sumber pembiayaan dari radio in i.
134
Musik dangdut yang disiarkan sebagai bagian produksi Radio Bonita Jaya
Suara Medan adalah sebagai berikut. Jenis m usik dangdut yang disiarkan radio ini
adalah dangdut kreatif dan dangdut konvensional. Dangdut konvensional adalah
dangdut yang bunyi gendang dan cengkok lagu dangdutnya sangat jelas kelihatan.
Biasanya dangdut konvensional ini terdapat pada lagu-lagu dangdut lama
misalnya yang dinyanyikan o leh penyany i Rhoma Irama Jenis selanjutnya adalah
musik dangdut kreatif. Musik dangdut kreatif ini biasanya sudah tidak
memperdengarkan keaslian gendang dalam struktur musik dan cengkok pada lirik
lagu. Musik dangdut seperti ini biasanya memiliki tempo yang sangat cepat (high
tone) yang dibagi kedalam dangdut disko dan dangdut rem ix. Misalnya, lagu
Cin ta Satu Malam , Goyang Dom bret, Cucak Rowo, dan lain sebagainya. Selain
itu, koleksi dari musik dangdut yang dimiliki oleh radio ini adalah musk india atau
yang lebih dikenal dengan sebutan dangdut Bollywood dan lagu-lagu daerah
namun struktur musiknya sudah memasukkan unsur m usik dangdut dengan
cengkok dan bunyi gendang yang menjadi ciri khas musik dangdut.
Untuk pemasaran, radio memiliki aturan sendir i yang digunakan sebagai
acuan dalam memasarkan radio. Biasanya pemasaran dan promosi dilakukan o leh
pihak radio itu sendiri. Untuk kegiatan off-air, jika radio ditunjuk sebagai
penyelenggara dalam sat u kegiatan oleh pihak lain, maka di spanduk acara dibuat
logo Radio Bonita Jaya Suara Medan.
Untuk respon pendengar, disimpulkan bahwa fans club radio Bon ita Jaya
Suara Medan sangat mengenal radio in i dan radio ini dapat dikatakan sebagai
sebuah wadah yang sudah banyak memberikan banyak informasi musik dangdut
135
kepada fans club (pendengar). Sedangkan unt uk bahwa pendengar diluar fans
club radio Bonita Jaya Suara Medan kebanyakan menyukai musik dangdut,
mengenal radio Bonita Jaya Suara Medan, namun hanya sebagian kecil yang
menggunakan radio ini sebagai sebuah wadah unt uk mendengarkan musik
dangdut.
5.2 Saran
Setelah melihat semua kegiatan yang dilakukan oleh radio Bonita Jaya
Suara Medan, maka radio in i sudah masuk kedalam kategori radio yang sudah
memberikan sumbangsih sebagai sebuah sarana yang ikut melestarikan musik
dangdut dengan mengadakan kegiatan-kegiatan didalam penyiaran dan kegiatan-
kegiatan diluar jadwal siar yang berhubungan dengan musik dangdut dan sudah
menyiarkan musik dangdut baik itu dangdut lama maupun dangdut baru. Dalam
hal ini, radio bisa dikatakan sebagai sebuah sarana untuk memberikan informasi
musik dangdut kepada masyarakat pendengar.
Namun demikian, masih ada kekurangan yang dilihat oleh penulis dalam
struktur organisasi radio ini karena adanya tugas ganda yang dilakukan oleh satu
orang untuk dua atau lebih jabatan. Oleh sebab itu, penulis menyaran kan agar
struktur organisasi lebih teratur dan profesional, setiap satu orang diberi tugas
untuk memegang satu jabatan untuk satu bidang.
136
Sumber : Dokumentasi Radio Bon ita Jaya Suara Medan
Gambar 1: launching Nescafe Cofee Mix Pas
LAUNCHING NESCAFE COFFEE MIX PAS
6 Titik Pasar di Kota Medan 11 – 23 September 2006
137
Gambar 2: kegiatan dalam rangka ulang tahun radio Bonita Jaya Suara Medan ke-7
Daftar Gam bar Peralatan dan Teknologi yang dimiliki oleh Radio Bonita Jaya Suara Medan
Gambar 3. Gambar 4. Pemancar mixer
138
Gambar 5 gambar 6 Speaker kecil komputer yang digunakan unt uk Memutar lagu
Gambar 7 gambar 8 Airphone dan mikrophone AC
139
Gambar 9 gambar 10 Telephone Ruang Siar
140
Daftar Pus taka
Burhan, Nurhaini ,1978. Media Kom unikasi Massa dan Perannya Dalam Pembentukan Publik Opini. Medan : Universitas Sumatera Utara Press.
Bandem, I Made, 2001. Etnomusikologi Penyelamat Dunia dalam Selonding:
Jurnal Etnomusiko logi Indonesia. Yogyakarta: Masyarakat Etnomusikologi Indonesia. Volume 1 tahun 1
Damanik, Wilda, 2005. Kontribusi Radio Siantar FM Dalam Mensosialisasikan
Lagu-Lagu S imalungun di Kota Pematang Siantar. Skripsi Sar jana Departemen Etnomusikologi, Fakultas Sastra, USU, Medan
Effendy, Onong Uchjana, 2003. I lmu, Teori dan Filsafa t Komunikasi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti Koentrjaran ingrat, 1980. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru Indonesia Malm, William P, 1977. “Musik Cultures of Pasific Music, The Near East and
Asia” New Jersey: Prentice Hall Inc. “Kebudayaan Musik Fasifik, Timur Tengah, dan Asia, yang dialihbahasakan oleh Muhammad Takari, Medan : Universitas Sumatera Utara Press.
Millet, 2008. Management In The Pub lic Service (alihbahasa M uhammad Takari).
Medan: Studia Kult ura. Netll, Bruno, 1964. Theory And M ethod In Etnomusikologi. New York: Free Fress Purba, Mauly, 2006. Musik Populer. Jakarta: Lembaga Pendidikan Nusantara Pusat Bahasa Depdikbud(Tim Redaksi), 2005. Kam us Besar Bahasa Indonesi.
Jakarta: Balai Pustaka Sihombing, Nelia, 2007. Manajem en Penyiaran Smart FM Medan Dalam
Menggunakan Musik Audiophile. Skripsi Sarjana Departemen Etnomusikologi, Fakultas Sastra, USU, Medan
Mendagri, 1979. Undang-Undang Penyiaran Publik Lokal. Jakarta: Kementerian
Dalam negeri Republik Indonesia. Sobirin, Achmad, 2007. Budaya Organisasi. Unit Penerbit dan Percetakan :
Yokyakarta
141
Supanggah, Rahayu, 1995. Etnom usikologi. Yokyakarta: Yayasan Bentang Budaya Takari, Muhammad, 2008. Manajem en Seni. Medan: St udia kult ura Trout, Jack, 2006. Sm art FM The Essensial Book. Jakarta: Smart FM. Vivian, John, 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Wiryanto, 2000. Teori Komunikasi Massa Jakarta: Grasindo. Syahdan, Gozali, 1990. Kamus Istilah Komunikasi. Bandung: Rosda karya Terry, George R. Dan Leslie W. Rue, 2000. Dasar-Dasar Manajemen
(Alihbahasa G.A Tico lu). Jakarta: Bumi Aksara. Sum ber Internet:
(http://id.wikipedia.org/wiki/Produksi)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pem asaran)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi)
( https://radiotsm.wordpress.com/dokumen/potret-radio- iklan-radio-di-sumut)
142
DAFTAR INFO RMAN
NAMA : RIDHO ALNAJAR UMUR : 30 TAHUN PEKERJAAN : PERSONALIA PT. RADIO BONITA JAYA SUARA MEDAN ALAMAT :JLN KAPTEN MUSLIM MEDAN NAMA : ADRA AKBAR UMUR : 27 TAHUN PEKERJAAN : PENYIAR RADIO BONITA JAYA SUARA MEDAN ALAMAT : JLN. SETIA BUDI NO. 108 MEDAN NAMA : H.M ARMEN EFFENDY LUBIS UMUR : 60 TAHUN PEKERJAAN : WIRASW ASTA ALAMAT : JLN. BRIGJEN KATAM SO NO.158 MEDAN NAMA : HENDRA UMUR :34 TAHUN PEKERJAAN : PEMAIN KEYBOARD DANGDUT (PEMUSIK) ALAMAT : PANCING, MEDAN NAMA : KIKY UMUR : 34 TAHUN PEKERJAAN : PENYANYI ALAMAT : JLN. BILAL MEDAN NAMA : WELLY SIM BOLON UMUR : 25 TAHUN PEKERJAAN : PEMUSIK ALAMAT : PADANG BULAN MEDA N