radiator

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct contact). Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar. Radiator sebagai sistem pendinginan yang berfungsi untuk menurunkan temperatur pada mesin, karena mesin dapat menghasilkan efisiensi kerja yang baik pada temperatur mesin sekitar 80 0 C sampai dengan 90 0 C. Berdasarkan tujuan untuk mempelajari lebih mendalam tentang aplikasi Heat Exchanger yang sering digunakan di keseharian manusia, maka penulis mengambil judul “Aplikasi Heat Exchanger pada Radiator”.

Upload: afifah-raisa

Post on 10-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Radiotor mobil

TRANSCRIPT

Page 1: Radiator

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk

memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa dan bisa berfungsi

sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai adalah air

yang dipanaskan sebagai fluida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water).

Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat

berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida

terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct

contact). Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik

kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu

contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana cairan pendingin

memindahkan panas mesin ke udara sekitar.

Radiator sebagai sistem pendinginan yang berfungsi untuk menurunkan temperatur

pada mesin, karena mesin dapat menghasilkan efisiensi kerja yang baik pada temperatur

mesin sekitar 800 C sampai dengan 900 C. Berdasarkan tujuan untuk mempelajari lebih

mendalam tentang aplikasi Heat Exchanger yang sering digunakan di keseharian manusia,

maka penulis mengambil judul “Aplikasi Heat Exchanger pada Radiator”.

B.       Rumusan Masalah

Berkaitan dengan subpokok-subpokok yang akan dikaitkan dengan aplikasi Heat

Exchanger, yaitu radiator sebagai bagian dari kehidupan manusia, sehingga akan ada

rumusan masalah sebagai berikut:

a.       Apa definisi radiator ?

b.      Apa saja komponen dan bagian-bagian dari radiator ?

c.       Bagaimana cara kerja radiator?

d.      Bagaimana hubungan prinsip kerja radiator dengan sistem Heat Exchanger ?

C.      Tujuan dan Manfaat

1.      Mengetehaui definisi radiator.

2.      Mengetahui komponen dan bagian-bagian dari radiator.

Page 2: Radiator

3.      Mengetahui cara kerja radiator .

4.      Mengetahui hubungan prinsip kerja radiator dengan sistem Heat Exchanger.

BAB II

LANDASAN TEORI

Unit penukar kalor adalah suatu alat untuk memindahkan panas dari suatu fluida ke

fluida yang lain. Sebagian besar dari industri-industri yang berkaitan dengan pemprosesan

selalu menggunakan alat ini, sehingga alat penukar kalor ini mempunyai peran yang penting

dalam suatu proses produksi atau operasi. Salah satu tipe dari alat penukar kalor yang banyak

dipakai adalah Shell and Tube Heat Exchanger. Alat ini terdiri dari sebuah shell silindris di

bagian luar dan sejumlah tube (tube bundle) di bagian dalam, dimana temperatur fluida di

dalam tube bundle berbeda dengan di luar tube (di dalam shell) sehingga terjadi perpindahan

panas antara aliran fluida didalam tube dan di luar tube. Adapun daerah yang berhubungan

dengan bagian dalam tube disebut dengan tube side dan yang di luar dari tube disebut shell

side.

Pemilihan yang tepat suatu alat penukar kalor akan menghemat biaya operasional

harian dan perawatan. Bila alat penukar kalor dalam keadaan baru, maka permukaan logam

dari pipa-pipa pemanas masih dalam keadaan bersih. Tetapi setelah alat beroperasi beberapa

lama maka terbentuklah lapisan kotoran atau kerak pada permukaan pipa tersebut. Tebal

tipisnya lapisan kotoran tergantung dari fluidanya. Adanya lapisan tersebut akan mengurangi

koefisien perpindahan panasnya. Harga koefisien perpindahan panas untuk suatu alat penukar

kalor selalu mengalami perubahan selama pemakaian. Batas terakhir alat dapat berfungsi

sesuai dengan perencanaan adalah saat harga koefisien perpindahan panas mencapai harga

minimum.

BAB III

PEMBAHASAN

A.      Definisi Radiator

Radiator adalah komponen atau alat yang digunakan untuk mendinginkan lingkungan

kerja yang berada di sekitarnya. Radiator menyerap panas lingkungan, lalu didinginkan

Page 3: Radiator

dengan bantuan media plat atau air yang berada didalamnya. Radiator memegang peranan

penting dalam mesin otomotif (misalnya: mobil).

Sistem pendinginan pada mobil berfungsi untuk menurunkan temperatur pada mesin

yang terjadi dari proses pembakaran. Proses pembakaran selanjutnya akan menghasilkan

tenaga mekanis yang kemudian akan menggerakkan mesin. Akibat lain dari proses

pembakaran adalah adanya panas yang apabila tidak didinginkan akan merusak komponen

dari mesin itu sendiri. Sistem pendinginan (cooling system) adalah suatu rangkaian untuk

mengatasi terjadinya over heating pada mesin agar tetap bekerja secara optimal. Hasil

pembakaran pada motor bakar yang menjadi tenaga mekanis hanya sekitar 23%, sebagian

panas keluar menjadi gas bekas dan sebagian lagi hilang melalui proses pendinginan.

Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam

silinder mesin menyalurkan energi panas ke dalam bentuk tenaga putar. Tetapi energi panas

dari bahan bakar tidak sepenuhnya dapat dikonversikan ke dalam bentuk tenaga. Hanya

kurang lebih 25 % dari energi yang dikonversikan menjadi tenaga. Kurang lebih 45 % dari

energi panas hilang menjadi gas buang atau gesekan dan 30 % diserap oleh mesin itu sendiri.

Panas yang diserap oleh mesin harus dikeluarkan ke udara sekeliling. Jika tidak maka akan

menyebabkan mesin menjadi kelebihan panas dan pada akhirnya rusak. Sistem pendinginan

dipasang untuk mendinginkan mesin agar tidak kelebihan panas. Pendinginan mesin biasanya

menggunakan sistem pendinginan udara atau sistem pendinginan air.

Pada umumnya mesin otomotif menggunakan sistem pendinginan air. Sistem

pendinginan air lebih sulit dan lebih mahal dari pada sistem pendinginan udara. Tetapi

sistem pendinginan air mempunyai beberapa keuntungan. Air pendingin mesin adalah aman

sebab ruang pembakaran dikelilingi oleh air pendingin (air ditambah macam-macam additive,

Page 4: Radiator

dan juga anti beku), yang juga sebagai peredam suara. Air pendingin yang panas dapat juga

berfungsi sebagai sumber panas pada pemanas udara. Dilihat dari fungsi dan kegunaan

radiator ini, maka pemilihan material untuk radiator dan juga proses manufaktur radiator

haruslah tepat agar diperoleh produk radiator yang berkualitas dan berfungsi dengan baik

dalam mendinginkan mesin.

Add captionDalam paper yang kami susun ini akan lebih memfokuskan pada pembahasan tentang

radiator yang digunakan pada mobil. Radiator pada mobil pada umumnya terpasang dibagian

depan. Radiator berfungsi untuk mendinginkan air yang menjadi panas setelah beredar dalam

mantel air pendingin pada mesin. Yang mempunyai dua tabung air, terletak di atas dan di

bawah. Ditabung bagian atas terdapat lubang pengisian air, pipa pemasukan air dari mantel

pembuangan dan di tabung bagian bawah terdapat kran pembuangan air, dan pipa

penghubung ke mesin.

B.       Komponen dan Bagian Radiator

1.         Bagian-Bagian Radiator

a.       Tabung air atas (upper tank), berfungsi sebagai penampung air sebelum air masuk kedalam

kisi-kisi (tube) radiator.

Page 5: Radiator

b.      Tabung air bawah (lower tank), berfungsi sebagai penampung air dari kisi-kisi (tube)

radiator.

c.       Sambungan selang atas, berfungsi sebagai jalan masuk air ke radiator.

d.      Sambungan selang bawah, berfungsi sebagai jalan keluar air dari radiator.

e.       Kisi-kisi (tube), dengan memiliki konstruksi pipih dan memanjang diharapkan air dapat

mentransferkan panasnya dengan efisien.

f.       Sirip-sirip (fin), berfungsi untuk membuat turbulensi udara disekitar kisi-kisi (tube) agar

pendinginan air lebih efisien.

g.      Tutup radiator, berfungsi untuk menutup radiator serta mengatur dan menaikan tekanan

dalam sistem pendingin.

h.      Kran pembuang (drain cock), berfungsi untuk membuang air yang ada didalam radiator.

2.   Komponen Radiator

a.     Thermostat

Thermostat bekerja dengan memanfaatkan tekanan yang disebabkan oleh fluida

(cairan) panas dari dalam jaket pendingin mesin. Ketika tekanan naik, pegas pada thermostat

akan tertekan dan membuka saluran menuju radiator, sehingga fluida panas tersebut akan

masuk ke radiator dan didinginkan. Fluida dingin dalam radiator masuk ke jaket pendingin

dengan cara menekan vakum valve thermostat.

Termostat semacam katup otomatis yang bekerja atas dasar pengaruh suhu air

pendingin dan biasanya dipasangkan di dalam saluran air yang keluar dari kepala silinder.

Termostat sangat peka terhadap kotoran. Thermostat dapat seketika berhenti bekerja karena

tertahan debu, kotoran ataupun kerikil. Dalam keadaan dingin maka thermostat akan menutup

untuk mempercepat proses pemanasan mesin mencapai suhu ideal. Pada suhu sekitar 91

derajat celcius, thermostat akan mulai terbuka dan membiarkan cairan mengalir menuju

radiator untuk didinginkan. Setelah mencapai suhu sekitar 103 derajat celcius, maka

thermostat akan terbuka penuh dan memungkinkan lebih banyak cairan mengalir menuju

radiator agar proses pendinginan lebih cepat tercapai.

b.      Tutup Radiator

Untuk mendapatkan efek pendinginan yang lebih baik, maka perbedaan suhu antara

udara luar dengan suhu air pendingin dalam radiator haruslah besar, dengan menggunakan

tutup radiator. Didalam tutup radiator terdapat relief valve atau klep relief dan vacuum valve

atau klep vakum yang mengatur agar tekanan dalam radiator tidak lebih dari 1 atmosfer (atm)

dan air mendidih dalam radiator diatas 100 derajat celcius.

Page 6: Radiator

Relief valve atau klep relief mempunyai fungsi untuk membuang kelebihan tekanan

dalam radiator, bila telah melewati batas tekanan yang ditentukan oleh pabrik.

Sedangkan vacuum valve atau klep vakum mempunyai fungsi untuk menyamakan

tekanan di dalam radiator dengan tekanan udara luar, apabila suhu air pendingin dalam

radiator turun sampai dibawah titik didihnya.

c.       Tangki Reservoir

Sistem pendingin radiator dilengkapi dengan tangki reservoir. Tangki tersebut

diletakkan dekat dengan radiator yang mempunyai fungsi untuk memperbesar ekspansi air

pendingin selama mesin bekerja. Prinsip kerja dari tangki reservoir adalah “ Bila suhu air

pendingin dalam radiator naik, maka air akan mengalir dari tangki reservoir kedalam radiator

dan akan mengalir kembali kedalam tangki reservoir bila suhu air dalam radiator turun”.

d.      Water Pump

Disebut pompa cairan radiator, berfungsi mensirkulasikan cairan radiator dari silinder

block lalu head untuk mengambil panas lalu cairan masuk ke radiator utk dibuang panasnya.

Pompa ini bekerja terus-menerus selama mesin bekerja, ada yang menggunakan putaran

poros engkol atau crankshaft, ada juga meminta putaran noken as atau camshaft, bahkan ada

pula yang memakai pompa elektris yang diputar oleh aki.

Pompa air ini menggunakan type pompa sentrifugal yang menggunakan sudu-sudu

atau propeler untuk menimbulkan tekanan atau head energy agar dapat bersirkulasi ke seluruh

lintasan selang radiator.

Bagian-bagian dari Water Pump :

1.        Poros (shaft)

Merupakan komponen utama pada pompa dimana bagian depannya dihubungkan dengan

puli untuk mendapatkan tenaga dari putaran poros engkol sedangkan bagian belakang

dihubungkan dengan impeler pompa.

2.        Impeler

Impeler berfungsi untuk membuat perbedaan tekanan pada saat pompa bekerja.

3.      Water Pump seal

Water pump seal berfungsi untuk mencegah kebocoran air dari sistem pendingin pada poros

pompa.

Page 7: Radiator

4.      Thermo Sensor

Suatu piranti yang membaca suhu cairan yang keluar dari silinder head atau mesin dan akan

mau masuk ke radiator. Penempatan ini dimaksudkan agar suhu yang dibaca merupakan suhu

panas yang terjadi di silinder head. Pembacaan suhu ini langsung terkoneksi ke speedometer,

sehingga pengemudi dapat mengetahui kondisi panas mesin motornya. Bisa terbaca garis-

garis tebal, atau juga angka.

e.       Thermo Switch

Suatu piranti saklar yang menyambungkan aliran arus baterei ke kipas radiator. Sebagaimana

kita tahu di atas bahwa kipas radiator hanya bekerja saat suhu mesin dianggap panas, yaitu

saat suhu radiator diatas 100 derajad celcius. Termoswitch ini yang mengontrol kapan kipas

harus diputar.

f.       Mantel Pendingin

Mantel pendingin pada mesin mengelilingi silinder-silinder dan kepala silinder, yang

berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian pendingin silinder dan ruang bakar secara

efektif. Mantel pendingin pada kepala silinder dan blok silinder berhubungan langsung

dengan tangki radiator bagian atas.

C.      Cara Kerja Radiator

Motor bensin dan motor diesel akan bekerja paling baik, bila air pendingin yang mengalir itu

memiliki temperature 700 sampai 800 C (kejadian gas dan pembakaran sebaik mungkin pada

motor bensin, minyak pelumas yang menjadi lebih encer oleh pengembunan bahan bakar

minimal). Pelumasan juga akan bekerja paling baik pada suhu tersebut.

Pertama-tama, cairan akan dipompakan memasuki silinder block lalu naik ke atas

silinder head untuk mengambil atau menyerap panas mesin akibat pembakaran. Lalu keluar

melalui selang radiator menuju termostat sebagai pengatur debit aliran, lalu melewati termo

sensor untuk dibaca panasnya, kemudian masuk ke radiator dari sisi atas, kemudian mengalir

ke pipa-pipa kapiler kecil sampai ke bawah.

Panas mesin ini berpindah ke cairan melalui proses konveksi, lalu merambat ke

dinding pipa-pipa kecil radiator dan terjadilah perambatan konduksi ke seluruh kisi-kisi. Lalu

dari kisi-kisi akan menyalurkan panas ke udara sekitar, bahkan saat suhu panas, udara akan

dipaksa oleh kipas untuk bertumbukan atau bersinggungan dengan kisi-kisi radiator.

Page 8: Radiator

Selama proses diatas berjalan sesuai kerjanya dan cairan dalam keadaan penuh, maka

mesin akan bekerja di suhu yang stabil, sehingga menghasilkan power yang maksimal di

berbagai kondisi panas mesin.

Mantel pendingin mengelilingi silinder-silinder dan kepala silinder yang merupakan

bagian kombinasi blok silinder dan kepala silinder. Mantel pendingin berfungsi untuk

mendinginkan bagian-bagian silinder dan ruang bakar secara efektif karena bagian-bagian ini

cepat sekali menjadi panas.

Mantel pendingin pada kepala silinder dan blok silinder dibuat sedemikian rupa

sehingga dapat berhubungan satu dengan lainnya, mantel pendingin kepala silinder

berhubungan dengan tangki radiator bagian atas dan mantel pendingin blok silinder

berhubungan dengan tangki radiator bawah.

Dalam sistem pendinginan akan dikenal istilah over heating yang merupakan suatu

keadaan bahwa mesin bekerja dengan panas suhu yang melampaui batas. Hal tersebut akan

menyebabkan kinerja mesin tidak stabil bahkan cenderung ngedrop. Beberapa sebab yang

dapat menyebabkan over heating yaitu :

1.      Mesin mengalami modifikasi ekstrem dengan rasio kompresi tinggi. Seperti motor yang

mulanya ber cc 125 menjadi 200cc.. Yang ber-rasio kompresi 10,7: 1 menjadi 15 : 1.

2.      Volume air kurang. Bisa di akibatkan karena kebocoran air di sistem pemasangan, volume air

yang kurang ini menyebabkan kemampuan menyerap panas kurang.

3.      Lubang pipa dalam radiator tersumbat. Hal ini bisa terjadi jika menggunakan air sebagai

cairan radiator.. Dikarenakan air terdapat unsur, magnesium, kalium atau kalsium… Sehingga

direkomendasikan memakai cairan khusus dari pabrikan yang sudah dilengkapi dengan anti

karat dan anti beku.

4.      Kipas tidak bekerja atau rusak. Sehingga panas berlebih ini tidak mendapat support

pendinginan.

D.    Hubungan Prinsip Kerja Radiator dengan Sistem Heat Exchanger

Radiator merupakan salah satu alat pendingin mesin kendaraan. Prinsip kerja radiator

selalu terjadi perpindahan panas. Seperti pada proses berpindahnya panas silinder ke air

sirkulasi. Perpindahan panas tersebut mengalir secara konveksi. Jadi, dalam hal ini terjadi

konveksi paksa. Ingat bahwa proses konveksi melibatkan fluida (dalam kasus ini di wakili

oleh air) sebagai penghantar panas. Lalu perpindahan panas dari pipa-pipa kecil radiator ke

kisi-kisi radiator mengalir secara konduksi.

Page 9: Radiator

Dalam radiator mengalami banyak proses mulai dari panas dari silinder head yang

berpindah ke air sirkulasi kemudian panas dari air berpindah ke pipa-pipa radiator lalu ke kisi

radiator kemudian masuk radiator untuk didinginkan kemudian keluar lagi untuk menuju ke

silinder untuk mengambil panas. Proses kerja radiator merupakan aplikasi dari Heat

Exchanger (Unit Penukar Panas) karena terjadi perpindahan panas secara konveksi dan

konduksi dalam cara kerjanya.

BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Radiator adalah komponen atu alat yang digunakan untuk mendinginkan lingkungan

kerja yang berada di sekitarnya. Radiator menyerap panas lingkungan, lalu didinginkan

dengan bantuan media plat/air yang berada didalamnya. Radiator merupakan sistem

pendinginan pada mobil berfungsi untuk menurunkan temperatur pada mesin yang terjadi

dari proses pembakaran.

Bagian-Bagian Radiator adalah tabung air atas, tabung air bawah, sambungan selang

atas, sambungan selang bawah, kisi-kisi, sirip-sirip, tutup radiator, dan kran pembuang.

Komponen Radiator adalah thermostat, tutup radiator, tangki reservoir, water pump, thermo

switch, dan mantel pendingin.

Cara kerja Radiator, cairan akan dipompakan memasuki silinder block lalu naik ke

atas silinder head untuk mengambil atau menyerap panas mesin akibat pembakaran. Lalu

keluar melalui selang radiator menuju termostat sebagai pengatur debit aliran, lalu melewati

termo sensor untuk dibaca panasnya, kemudian masuk ke radiator dari sisi atas, kemudian

mengalir ke pipa-pipa kapiler kecil sampai ke bawah. Panas mesin ini berpindah ke cairan

melalui proses konveksi, lalu merambat ke dinding pipa-pipa kecil radiator dan terjadilah

perambatan konduksi ke seluruh kisi-kisi. Lalu dari kisi-kisi akan menyalurkan panas ke

udara sekitar, bahkan saat suhu panas, udara akan dipaksa oleh kipas untuk bertumbukan atau

bersinggungan dengan kisi-kisi radiator.

Page 10: Radiator

Proses kerja radiator merupakan aplikasi dari Heat Exchanger (Unit Penukar Panas)

karena radiator merupakan Heat Exchanger jenis Cooler terjadi perpindahan panas dari

sistem ke sistem lainnya secara konveksi dan konduksi.

B.       Saran

1.      Sebagai peserta didik, seharusnya kita mengetahui bagian dan komponen salah satu aplikasi

Heat Exchanger pada Radiator yang merupakan sistem pendingin.

2.      Sebagai peserta didik, sebaiknya kita mengetahui dan paham bagaimana cara kerja radiator

yang merupakan aplikasi dari Heat Exchanger.

DAFTAR PUSTAKA

Page 11: Radiator

Daryanto.2000.Tip Otomotif.Jakarta:2000

.2002.Reparasi Sistem Pendinginan Mobil.Jakarta:Bumi Aksara

.2008.Teknik Pemeliharaan Mobil. Jakarta:Bumi Aksara

www.avframa.blogspot.com (Diakses 28 November 2013)

www.masnilala.blogspot.com (Diakses 28 November 2013)

www.mobilku.org (Diakses 28 November 2013)

www.modul-radiator.pdf (Diakses 28 November 2013)

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar :

Poskan Komentar

Langganan: Poskan Komentar ( Atom )

Subscribe to Our RSS feed!

Follow Us on Twitter!

About

Popular Posts

JENIS BOILER BERDASAR JUMLAH LORONG

Boiler atau ketel merupakan salah satu bagian dari Heat Exchanger yang memiliki banyak jenis yang masing-masing memiliki kelebihan dan ...

KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KECELAKAAN KERJA

KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA (K3) A.       Hiperkes Hiperkes be...

Search

Page 12: Radiator

Baterai (Aki)

KELISTRIKAN OTOMOTIF BATERAI (AKI)  Disusun U ntuk M emenuhi T ugas M ata K uliah K elistrikan O tomotif Dosen Pengampu : D...

Integrated Circuit (IC)

TEKNIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA LANJUT INTEGRATED CIRCUIT ( IC ) Disusun u ntuk M emenuhi T ugas M ata K uliah Teknik Listrik d...

RADIATOR

BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk meminda...

Aplikasi Termodinamika pasa Dongkrak Hidrolik Carlift

TERMODINAMIKA APLIKASI TERMODINAMIKA PADA DONGKRAK HIDROLIK/CAR LIFT BAB I PENDAHULUAN a.       Latar Belakang Prinsi...

Electric Discharge Machine

TEORI PEMESINAN ELECTRIC DISCHARGE MACHINE (EDM) ...

Page 13: Radiator

Komponen Pembangkit Uap

        PAPER KOMPONEN PEMBANGKIT UAP (BOILER) Disusun Untuk Memenu...

Motivasi Berprestasi Kewirausahaan

KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI BERPRESTASI KEWIRAUSAHAAN Disusun Oleh 1.        Cholis Muh. Aji (K2513038/B) 2.        Danan...

SISTEM AIR UMPAN

SISTEM AIR UMPAN A.     Steam Drum Drum uap merupakan komponen utama dari boiler. Fungsi dari steam drum yaitu : 1.       Mencamp...

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

Blog Archive

▼   2015 ( 12 ) o ▼   Juni ( 9 )

PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN 4 TAK Sejarah Praktik Otomotif PTM Aplikasi Termodinamika pasa Dongkrak Hidrolik Carl... KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KECELAKAAN KERJA RADIATOR Integrated Circuit (IC) SISTEM AIR UMPAN Komponen Pembangkit Uap JENIS BOILER BERDASAR JUMLAH LORONG

o ►   Mei ( 3 )

Copyright © 2015 Engine Teacher | Powered by Blogger Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | NewBloggerThemes.com