radar surabaya l jumat, 30 september 2016 halaman … · brio berani lebih mahal, dijamin nyaman...

1
layouter: tanzilia HALAMAN 15 RADAR SURABAYA l JUMAT, 30 SEPTEMBER 2016 SURABAYA–Tren mobil Low Cost Green Car (LCGC) kini semakin diminati oleh ma- syarakat. Harga mobil yang cu- kup terjangkau dan dilengkapi dengan desain yang trendy saat ini membuat kendaraan roda empat bukan hanya bisa dibeli masyarakat midlle up, melain- kan juga masyarakat marginal. Tapi, dibandingkan dengan me- rek mobil LCGC yang lain, bisa dibilang mobil pabrikan Honda adalah yang paling mahal. Ya, rata-rata mobil LCGC yang dijual beberapa perusahaan otomotif di Indonesia berkisar antara Rp 100 juta. Bahkan ada perusahaan yang menjual produk mobil LCGC mereka di bawah harga Rp 100 juta. Yaitu harganya mulai Rp 70 juta. Namun Honda, berani bersaing dengan menjual Honda Brio Satya, dengan harga mulai Rp 130 juta. Dengan kapasitas seat untuk lima orang saja. Marketing and After Sale Service Director Honda Sura- baya Center Wendy Miharja mengatakan, alasan Honda untuk produk mereka yang harganya terbilang lebih tinggi dari mobil lain, karena alasan keselamatan. “Kami sengaja, karena kami memang tidak ingin menjual mobil yang hanya murah di harga tapi abaikan kenya- manan dan keamanan. Kami tidak mengurangi komponen keselamatan dan kenya- manan untuk menurunkan harga,” tutur Wendy. Seperti salah satunya adalah Brio Berani Lebih Mahal, Dijamin Nyaman dan Aman fasiltas airbag. Setiap unit mobil Honda Brio Satya sudah dilengkapi dengan air bag. Selain itu, dilengapi dengan pendingin kabin yang berkualitas dan dingin sampai belakang, juga dilengkapi de- ngan fitur audio untuk radio maupun memainkan musik. “Jadi meski mobil subsidi pe- merintah, harga terjangkau dibanding jenis lain, pembeli kami tidak akan kehilangan rasa Honda-nya,” ujar Wendy. Dari Honda memang ada dua jenis Honda Brio. Yaitu Honda Brio RS dan Honda Brio Satya. Namun ia menegaskan untuk mobil LCGC hanya yang Honda Brio Satya. Namun bedanya pun tidak banyak. Hanya saja dari segi desain memang Honda Brio RS lebih sporty. Namun untuk audio, air bag, ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA TERBARU: Presiden Direktur Honda Surabaya Center, Ang Hoey Tiong (kanan) dengan Marketing and Aftersales Service Director Honda Surabaya Center, Wendy Miharja (kiri) menunjukkan mobil New Brio Satya. AC dan audio tidak berbeda. Yang membedakan hanya merek setiap fiturnya. Begitu juga dengan velg dan dashboard. “Selain itu yang membedakan warnaa dasboard dan joknya. Kalau Brio RS hitam, kalau Sa- tya cokelat muda. Tidak kalah trendy tentunya dengan Brio RS,” katanya. Lebih lanjut, Wendy menu- turkan, trend mobil LCGC di pasar Jawa Timur terus meni- ngkat. Dari data market by segmend Honda, ada pertum- buhan atau peningkatan tujuh persen untuk periode Januari- Agustus dibandingkan tahun 2015 dan tahun ini. “Sepanjang tahun 2016 ini, pencapaian penjualan mobil untuk Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, total ada 17.643 unit mobil. Dari jumlah itu untuk mobil LCGC Honda Brio Satya ada sebanyak 3.100 unit. Atau ber- kontribusi sebanyak 17,65 persen dari seluruh total penjualan,” papar Wendy. Sesuai tujuan program LCGC yang dicanagkan pemerintah, dikatakan Wendy, mobil jenis ini memang digalakkan supaya masyarakat dengan ekonom rata-rata juga bisa memiliki kendaraan roda empat. Namun syaratnya adalah komponen mobil yang dipakai untuk produksi adalah produk lokal. Untuk Honda, komposisi brand lokal untuk Honda Brio Satya ini mencapai 80 persen. “Ini membuktikan bahwa Honda juga bisa, dan kami ingin yang bisa merasakan mobil Honda bisa lebih ba- nyak. Apalagi mobil ini juga ramah lingkungan dengan emisi gas buang yang rendah,” ulasnya. Selain itu, pihaknya menantang masyarakat untuk melakukan test drive mobil LCGC mobil Honda dibandingkan dengan mobil merek lain. Untuk membuktikan, meski harga memang lebih tinggi, na- mun kualitas kenyamanan dan kenyamanan dari Brio Satya ia yakin akan lebih tinggi. Untuk warna yang sediakan untuk Honda Brio Satya ini dikatakan Wendy juga cukup lengkap. Ada warna putih, hitam, biru, merah, hijau, dan silver. “Kami lengkap warna- nya. Masyarakat tinggal memi- liki warna apa. Over all, kami senang bisa meluncurkan mobil LCGC dengan begitu segmen pasar kami jadi semakin luas,” pungkas Wendy. Di sisi lain, dari segi penju- alan Wendy mengaku memang di pusat banyak pergolakan ekonomi dan politik. Namun ternyata hal tersebut tidak banyak berpengaruh untuk penjualan mobil di Hon- da Surabaya Center. Tapi me- mang ada penurunan penjua- lan. Bahkan dari periode Janu- ari-Agustus tahun ini, diban- dingkan dengan tahun lalu total market kita 22.854. “Tahun ini untuk periode yang sama total marketnya sudah 18.189. Menurun seki- tar empat persen,” pungkas Wendy. (ima/no)

Upload: doananh

Post on 22-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RADAR SURABAYA l JUMAT, 30 SEPTEMBER 2016 HALAMAN … · Brio Berani Lebih Mahal, Dijamin Nyaman dan Aman fasiltas airbag. Setiap unit ... rasa Hondanya,” ujar Wendy. Dari Honda

layouter: tanzilia

HALAMAN 15RADAR SURABAYA l JUMAT, 30 SEPTEMBER 2016

SURABAYA–Tren mobil Low Cost Green Car (LCGC) kini semakin diminati oleh ma­syarakat. Har ga mobil yang cu­kup terjangkau dan di le ng kapi dengan desain yang trendy saat ini membuat kendaraan roda empat bukan hanya bisa dibeli masyarakat midlle up, me lain­kan juga ma sya rakat marginal. Tapi, diban dingkan dengan me­rek mobil LCGC yang lain, bisa dibilang mobil pab rikan Honda adalah yang paling mahal.

Ya, rata­rata mobil LCGC yang dijual beberapa perusahaan oto motif di In do ne sia berkisar antara Rp 100 juta.

Bahkan ada pe rusahaan yang men ju al pro duk mo bil LCGC mereka di ba wah harga Rp 100 juta. Yaitu har ganya mulai Rp 70 juta. Namun Honda, berani bersaing dengan menjual Honda Brio Sa tya, dengan harga mulai Rp 130 juta. Dengan kapasitas seat untuk lima orang saja.

Marketing and After Sale Service Director Hon da Sura­ba ya Center Wen dy Miharja me nga takan, alasan Honda untuk produk mereka yang har ga nya terbilang lebih tinggi dari mobil lain, karena alasan kese la matan.

“Kami se nga ja, karena kami memang tidak ingin men jual mobil yang hanya murah di harga tapi abaikan ke nya­manan dan keamanan. Kami tidak me ngu ra ngi komponen kesela ma tan dan ke nya­manan untuk me nu run kan harga,” tutur Wendy.

Seperti salah satunya adalah

Brio Berani Lebih Mahal, Dijamin Nyaman dan Aman

fasiltas airbag. Se tiap unit mobil Honda Brio Satya sudah di le ng kapi dengan air bag. Selain itu, dilengapi dengan pen di ngin kabin yang berkualitas dan di ngin sampai belakang, juga dilengkapi de­ngan fitur audio untuk radio

mau pun memainkan musik. “Jadi meski mobil subsidi pe­

me rin tah, har ga ter jangkau dibanding jenis la in, pembeli kami tidak akan ke hi langan rasa Honda­nya,” ujar Wendy.

Dari Honda memang ada dua jenis Honda Brio. Yaitu Honda

Brio RS dan Hon da Brio Satya. Namun ia me ne gas kan untuk mobil LCGC hanya yang Honda Brio Satya. Namun bedanya pun tidak banyak. Hanya saja dari segi desain me ma ng Honda Brio RS lebih sporty.

Namun untuk audio, air bag,

ABDULLAH MUNIR/RADAR SURABAYA

TERBARU: Presiden Direktur Honda Surabaya Center, Ang Hoey Tiong (kanan) dengan Marketing and Aftersales Service Director Honda Surabaya Center, Wendy Miharja (kiri) menunjukkan mobil New Brio Satya.

AC dan audio tidak berbeda. Yang mem bedakan hanya merek setiap fiturnya. Begitu juga dengan velg dan dashboard.

“Selain itu yang membedakan warnaa dasboard dan joknya. Kalau Brio RS hitam, kalau Sa­tya cokelat muda. Tidak kalah trendy tentunya dengan Brio RS,” katanya.

Lebih lanjut, Wendy me nu­tur kan, trend mobil LCGC di pasar Jawa Timur terus me ni­ngkat. Dari data market by segmend Honda, ada per tum­bu han atau peningkatan tujuh per sen untuk periode Januari­Agustus dibandingkan tahun 2015 dan tahun ini.

“Sepanjang tahun 2016 ini, pen ca pa ian penjualan mobil untuk Jawa Timur, Bali dan Nu sa Tenggara, total ada 17.643 unit mobil.

Dari jumlah itu untuk mobil LCGC Honda Brio Satya ada sebanyak 3.100 unit. Atau ber­kon tribusi se ba nyak 17,65 persen dari seluruh total penjualan,” papar Wendy.

Sesuai tujuan program LCGC yang dicanagkan pemerintah, dikatakan Wendy, mobil jenis ini memang di ga lak kan supaya ma syarakat dengan ekonom rata­rata juga bisa memiliki ken daraan roda empat.

Namun syaratnya adalah kom po nen mobil yang dipakai untuk pro duk si adalah produk lokal. Untuk Hon da, komposisi brand lokal untuk Honda Brio Satya ini mencapai 80 per sen.

“Ini membuktikan bahwa Hon da juga bisa, dan kami

ingin yang bisa merasakan mo bil Honda bisa lebih ba­nyak. Apalagi mobil ini juga ra mah lingkungan dengan emisi gas buang yang rendah,” ulasnya. Selain itu, pihaknya me nan tang masyarakat untuk me lakukan test drive mobil LCGC mobil Honda di ban dingkan dengan mobil merek lain.

Untuk membuktikan, meski har ga memang lebih tinggi, na­mun ku alitas kenyamanan dan kenya ma nan dari Brio Satya ia yakin akan le bih tinggi.

Untuk warna yang sediakan untuk Honda Brio Satya ini dikatakan Wendy juga cukup lengkap. Ada warna putih, hitam, biru, merah, hijau, dan silver. “Kami lengkap war na­nya. Masyarakat tinggal memi­liki warna apa. Over all, kami se na ng bisa meluncurkan mobil LCGC dengan begitu segmen pa sar kami jadi semakin luas,” pungkas Wendy.

Di sisi lain, dari segi pen ju­alan Wendy mengaku memang di pusat banyak pergolakan ekonomi dan politik.

Namun ternyata hal tersebut tidak banyak berpengaruh untuk penjualan mobil di Hon­da Surabaya Center. Tapi me­mang ada pe nu runan pen jua­lan. Bahkan dari periode Janu­ari­Agustus tahun ini, diban ­dingkan dengan tahun lalu total market kita 22.854.

“Tahun ini untuk periode yang sama total marketnya sudah 18.189. Menurun seki­tar empat persen,” pungkas Wendy. (ima/no)