analisis teknis dan ekonomis airbag system untuk

6
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 3539 (2301 9271 Print) 1 Abstrak - Teknologi menaikkan dan menurunkan kapal dengan menggunakan airbag system sudah banyak dipergunakan oleh galangan kapal di Indonesia. Namun, belum ada analisis tentang peningkatan produktivitas galangan kapal dengan digunakannya sistem tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis penggunaan airbag system secara teknis dan ekonomis untuk meningkatkan produktivitas reparasi kapal. Pertama, dilakukan analisis teknis terhadap penggunaan slipway dan airbag pada galangan kapal yang dijadikan sampling. Kedua, dilakukan analisis ekonomis dengan menghitung biaya investasi dari slipway dan airbag. Ketiga, dilakukan perhitungan peningkatan produktivitas yang dihasilkan oleh airbag system. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka didapat penurunan jam orang sekitar 41 persen dibandingkan slipway. Sedangkan biaya investasi lebih rendah 37 persen dibandingkan slipway. Dari hasil analisis jam orang, didapatkan hasil peningkatan produktivitas yang terjadi sebesar 69 persen dalam penggunaan airbag untuk kegiatan docking dan undocking. Kata kunci - Airbag, Investasi, Produktivitas I. PENDAHULUAN erkembangan teknologi dalam dunia perkapalan akhir- akhir ini cepat berkembang, salah satunya yaitu dengan digunakannya sistem kantong udara atau airbag system sebagai sarana untuk peluncuran dan sarana untuk naik turun kapal yang akan atau telah direpair. Airbag system pertama kali digunakan pada 20 Januari 1981 di galangan kapal Xiao Qinghe di kota Jinan provinsi Shangdong China, pada saat itu airbag digunakan untuk meluncurkan barge dengan ukuran 60 DWT. Dalam kurun waktu sekitar 10 tahun ini, sistem peluncuran kapal dengan airbag telah berkembang, tidak hanya dari segi airbagnya saja tetapi juga dari segi penggunaannya. Airbag generasi pertama dibuat dengan menggunakan kanvas yang dicelupkan ke dalam karet sebagai lapisan penguat untuk membentuk ruang udara, namun pada jaman sekarang teknologi pelapisan utuh digunakan dalam manufakturnya. Airbag yang ada saat ini lebih kuat 15x daripada airbag generasi pertama. Teknologi peluncuran dan pendaratannya juga telah berkembang. (www.evergreen- maritime.com) Beberapa galangan kapal yang ada di Indonesia sudah menggunakan airbag sebagai sarana untuk peluncuran kapal yang telah dibangun, selain itu airbag juga digunakan sebagai sarana untuk menaikkan kapal yang akan direparasi dan menurunkan kapal yang telah direparasi. Namun, PT. Adiluhung merupakan salah satu galangan yang belum menggunakan metode airbag system. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan analisa untuk mengetahui apakah jika galangan ini mengembangkan sarana galangan dengan menggunakan airbag system dapat meningkatkan produktivitas reparasi kapalnya atau tidak serta berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan sarana galangan dengan menggunakan metode ini dan berbagai macam biaya-biaya yang sekiranya akan dibutuhkan. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Airbag Merupakan suatu metode yang bisa digunakan untuk meluncurkan kapal dan sarana untuk docking undocking dalam kegiatan reparasi kapal. Contoh airbag dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Airbag 1. Material Airbag Bahan dasar airbag berupa lapisan-lapisan rubber lebih tepatnya disebut lapisan synthetic-cord-reinforced rubber, yaitu jenis airbag silinder dengan ujung-ujung kepalanya berbentuk hemispherical. Semuanya divulkanisir bersamaan, kemudian dimasukkan udara bertekanan yang memungkinkan terjadinya perputaran. Berikut ini merupakan bagian-bagian dari airbag: 1) Lapisan terluar Lapisan luar rubber yang merupakan lapisan terluar pada airbag untuk melindungi kawat (cord) dari abrasi dan Analisis Teknis dan Ekonomis Airbag System untuk Meningkatkan Produktivitas Reparasi Kapal (Studi Kasus : PT. Adiluhung) Annastasia Oktavia Haryani, Triwilaswandio Wuruk Pribadi Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 email: [email protected] P

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Teknis dan Ekonomis Airbag System untuk

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print)

1

Abstrak - Teknologi menaikkan dan menurunkan

kapal dengan menggunakan airbag system sudah banyak

dipergunakan oleh galangan kapal di Indonesia. Namun,

belum ada analisis tentang peningkatan produktivitas

galangan kapal dengan digunakannya sistem tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis

penggunaan airbag system secara teknis dan ekonomis

untuk meningkatkan produktivitas reparasi kapal.

Pertama, dilakukan analisis teknis terhadap

penggunaan slipway dan airbag pada galangan kapal

yang dijadikan sampling. Kedua, dilakukan analisis

ekonomis dengan menghitung biaya investasi dari

slipway dan airbag. Ketiga, dilakukan perhitungan

peningkatan produktivitas yang dihasilkan oleh airbag

system. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka

didapat penurunan jam orang sekitar 41 persen

dibandingkan slipway. Sedangkan biaya investasi lebih

rendah 37 persen dibandingkan slipway. Dari hasil

analisis jam orang, didapatkan hasil peningkatan

produktivitas yang terjadi sebesar 69 persen dalam

penggunaan airbag untuk kegiatan docking dan

undocking.

Kata kunci - Airbag, Investasi, Produktivitas

I. PENDAHULUAN

erkembangan teknologi dalam dunia perkapalan akhir-

akhir ini cepat berkembang, salah satunya yaitu dengan

digunakannya sistem kantong udara atau airbag system

sebagai sarana untuk peluncuran dan sarana untuk naik turun

kapal yang akan atau telah direpair. Airbag system pertama

kali digunakan pada 20 Januari 1981 di galangan kapal Xiao

Qinghe di kota Jinan provinsi Shangdong China, pada saat itu

airbag digunakan untuk meluncurkan barge dengan ukuran 60

DWT. Dalam kurun waktu sekitar 10 tahun ini, sistem

peluncuran kapal dengan airbag telah berkembang, tidak

hanya dari segi airbagnya saja tetapi juga dari segi

penggunaannya. Airbag generasi pertama dibuat dengan

menggunakan kanvas yang dicelupkan ke dalam karet sebagai

lapisan penguat untuk membentuk ruang udara, namun pada

jaman sekarang teknologi pelapisan utuh digunakan dalam

manufakturnya. Airbag yang ada saat ini lebih kuat 15x

daripada airbag generasi pertama. Teknologi peluncuran dan

pendaratannya juga telah berkembang. (www.evergreen-

maritime.com)

Beberapa galangan kapal yang ada di Indonesia sudah

menggunakan airbag sebagai sarana untuk peluncuran kapal

yang telah dibangun, selain itu airbag juga digunakan sebagai

sarana untuk menaikkan kapal yang akan direparasi dan

menurunkan kapal yang telah direparasi. Namun, PT.

Adiluhung merupakan salah satu galangan yang belum

menggunakan metode airbag system. Oleh karena itu, dalam

penelitian ini akan dilakukan analisa untuk mengetahui apakah

jika galangan ini mengembangkan sarana galangan dengan

menggunakan airbag system dapat meningkatkan

produktivitas reparasi kapalnya atau tidak serta berapa banyak

biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan sarana

galangan dengan menggunakan metode ini dan berbagai

macam biaya-biaya yang sekiranya akan dibutuhkan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Airbag

Merupakan suatu metode yang bisa digunakan untuk

meluncurkan kapal dan sarana untuk docking undocking dalam

kegiatan reparasi kapal. Contoh airbag dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Airbag

1. Material Airbag

Bahan dasar airbag berupa lapisan-lapisan rubber lebih

tepatnya disebut lapisan synthetic-cord-reinforced rubber,

yaitu jenis airbag silinder dengan ujung-ujung kepalanya

berbentuk hemispherical. Semuanya divulkanisir bersamaan,

kemudian dimasukkan udara bertekanan yang memungkinkan

terjadinya perputaran. Berikut ini merupakan bagian-bagian

dari airbag:

1) Lapisan terluar

Lapisan luar rubber yang merupakan lapisan terluar pada

airbag untuk melindungi kawat (cord) dari abrasi dan

Analisis Teknis dan Ekonomis Airbag System untuk

Meningkatkan Produktivitas Reparasi Kapal

(Studi Kasus : PT. Adiluhung)

Annastasia Oktavia Haryani, Triwilaswandio Wuruk Pribadi

Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

email: [email protected]

P

Page 2: Analisis Teknis dan Ekonomis Airbag System untuk

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print)

2

gaya luar lainnya. Bahan lapisan terluar ini cukup lentur

dan kuat menahan sobekan di berbagai macam cuaca dan

perlakuan yang keras.

2) Synthetic-tyre-cord layer for reinforcement

Lapisan penguat berupa kawat (cord) pada peluncuran

dengan airbag system yang mana terbuat dari synthetic-

tyre-cord, yang biasa digunakan pada ban yang disusun

dengan sudut yang ideal agar bisa menahan tekanan dari

dalam dan mendistribusikan tegangan secara sama.

3) Bagian ujung

Pada bagian ujung dari airbag ini merupakan air

tightness dan airbag safety air inlet.

2. Klasifikasi Airbag

1) Spesifikasi standart

Airbag yang diproduksi mempunyai standart sebagai

berikut:

a) Diameter airbag antara 0,8 meter sampai 2 meter.

b) Panjang efektif airbag antara 6 meter sampai 18

meter.

c) Total panjang airbag antara 7 meter sampai 19,5

meter.

B. Slipway

Seperti halnya floating dock, slipway mempunyai kegunaan

hampir sama yaitu sebagai sarana untuk mereparasi dan

membangun kapal. Slipway merupakan sarana yang digunakan

untuk menaikkan dan menurunkan kapal yang paling

sederhana. Konstruksi terdiri dari rel yang dipasang pada

landasan beton seperti pada building berth dan kereta

(craddle) di atasnya. Craddle dapat bergerak naik turun

dengan bantuan kabel baja yang ditarik mesin derek dengan

bantuan kabel baja yang ditarik mesin derek (winch). Slipway

ada dua jenis, yaitu slipway memanjang dan slipway

melintang. Keuntungan menggunakan slipway adalah:

a. Pengoperasiannya lebih mudah, murah dan lebih cepat

dibandingkan dengan tipe sarana pokok yang lain.

b. Sangat efektif untuk reparasi dan bangunan baru.

c. Kapasitas angkatnya cukup besar.

d. Pengembangan kapasitas produksi kerja murah.

e. Biaya pembuatan cukup murah.

C. Produktivitas

Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang

selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini

harus lebih baik daripada kemarin dan hari esok harus lebih

baik daripada hari ini. Secara sederhana harus dirumuskan

sebagai hasil produksi riil per satuan waktu (jam, hari,

minggu, bulan atau tahun). Umumnya produktivitas

dirumuskan sebagai konsep yang menggambarkan hubungan

antara hasil berupa barang atau jasa dengan sumber daya

produksi (material, tenaga, mesin atau peralatan, metode dan

modal). Beberapa pengertian produktivitas yang lain dapat

dijelaskan disini, yaitu : (Linda, 2004)

1) Menurut OECD (Organization for Economic Cooperation

and Development), bahwa produktivitas pada dasarnya

adalah output dibagi dengan elemen produksi yang

dimanfaatkan.

2) Menurut ILO (International Labour Organization),

bahwa pada prinsipnya produktivitas adalah perbandingan

antara elemen-elemen produksi dengan apa yang

dihasilkan.

3) Menurut EPA (European Productivity Agency), bahwa

pada prinsipnya produktivitas adalah tingkat efektifitas

pemanfaatan elemen produksi.

4) Menurut tulisan Vinay Goel yang termuat dalam “Toward

Higher Productivity”, bahwa produktivitas adalah

hubungan antara keluaran yang dihasilkan dengan

masukan yang dipakai pada waktu tertentu.

Produksi merupakan perubahan bahan mentah menjadi

bahan jadi atau setengah jadi dengan menggunakan sumber

daya produksi yang ada. Peningkatan produksi menunjukkan

pertambahan jumlah hasil yang dicapai dengan mengabaikan

cara perbaikan pencapaian hasil produksi, sedangkan

peningkatan produktivitas mengandung pengertian

pertambahan hasil produksi dan perbaikan atau

mengoptimalkan cara pencapaian hasil produksi. Peningkatan

produksi tidak selalu disebabkan oleh terjadinya peningkatan

produktivitas, karena produksi itu sendiri dapat meningkat

walaupun produktivitas menurun atau tetap. Dalam proses

peningkatan produktivitas, sumber daya manusia mempunyai

peranan utama, karena alat produksi dan teknologi, metode,

modal dan prinsipnya merupakan hasil karya manusia untuk

mempermudah proses produksi.

Secara umum produktivitas dapat diartikan sebagai

perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan

keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Formula

produktivitas dapat dinyatakan seperti di bawah ini:

Produktivitas = Input / Output (1)

Pada industri galangan kapal, produktivitas dapat diartikan

sebagai hubungan antara jumlah jam orang dari tenaga kerja

yang digunakan dengan massa baja dalam satuan berat yang

ditransformasikan oleh jam orang tersebut dalam badan kapal.

Apabila ditransformasikan ke dalam persamaan dapat ditulis

sebagai berikut:

Produktivitas = m / H (2)

Dimana : m = massa baja yang ditransformasikan

H = jumlah jam yang dipergunakan

D. Investasi

Investasi pada dasarnya merupakan usaha menanamkan

faktor-faktor produksi dalam proyek tertentu. Tujuan utama

investasi adalah memperoleh berbagai manfaat yang cukup

layak di masa yang akan datang. Manfaat tersebut dapat

berupa imbalan keuangan, misalnya laba, manfaat non-

keuangan atau kombinasi dari keduanya.

Evaluasi proyek dan rencana investasi akan memberikan

gambaran sejauh mana rencana investasi pada suatu proyek

tertentu dapat dipertanggungjawabkan. Untuk gambaran yang

lebih mendalam diperlukan suatu studi pendukung diantaranya

adalah sebagai berikut:

1) Riset pasar dan perkiraan jumlah permintaan produk yang

akan dihasilkan

2) Penelitian terhadap pengadaan bahan baku utama,

termasuk kecenderungan perkembangan harga bahan

baku di kemudian hari

Page 3: Analisis Teknis dan Ekonomis Airbag System untuk

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print)

3

3) Penelitian laboratories dan produksi percobaan untuk

menentukan bahan baku yang paling sesuai

4) Penelitian tentang lokasi proyek yang paling sesuai atau

tepat

5) Studi skala ekonomi proyek untuk menentukan proyek

yang paling ekonomis ditinjau dari segi teknologi, potensi

permintaan hasil produksi, biaya pokok dan harga jual

ataupun jumlah dana investasi yang dibutuhkan

6) Penelitian terhadap pilihan mesin dan peralatan yang

dibutuhkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tahap Jenis Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

kualitatif, yaitu metode yang bersifat deskriptif dimana data

yang diperoleh merupakan hasil wawancara, observasi dan

studi pustaka. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

memberikan deskripsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Moh. Nazir,

1988).

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain:

1) Data kualitatif, yaitu data yang didapat dari hasil

wawancara dan observasi langsung dengan pihak terkait

(PT. Adiluhung). Bentuk lain dari data kualitatif adalah

gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman

video.

2) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau

bilangan sesuai dengan kebutuhan peneliti.

2. Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1) Data primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan

secara langsung dari sumber datanya. Teknik yang

digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer

adalah dengan melakukan wawancara dan observasi

dengan tenaga kerja dari PT. Adiluhung.

2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi

pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang

dibahas oleh peneliti.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain:

1. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari referensi-

referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang

dibahas untuk memperoleh konsep dan teori dasar mengenai

slipway dan airbag system.

2. Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan dilakukan untuk memperoleh gambaran

awal dari permasalahan yang dibahas oleh peneliti. Survey

pendahuluan meliputi survey tentang bisnis dan peluang dari

pengembangan airbag system di PT. Adiluhung.

3. Survey Lapangan

Survey lapangan dilakukan dengan mengamati langsung objek

yang akan diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang

dapat membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Adapun teknik pengumpulan datanya antara lain:

Wawancara

Peneliti akan melakukan tanya jawab secara langsung dengan

pihak terkait. Untuk mendapatkan data dari jawaban yang

diberikan oleh pihak terkait, pertanyaan yang akan diajukan

harus disusun terlebih dahulu.

Observasi

Pengamatan secara langsung diperlukan untuk mendapatkan

data-data berdasarkan fakta di lapangan yang nantinya akan

diolah menjadi suatu laporan penelitian.

Dokumentasi

D. Analisis Data

Analisa yang akan dilakukan dalam penyelesaian penelitian

ini adalah analisa teknis dan ekonomis. Analisa teknis meliputi

penentuan peralatan yang digunakan untuk masing-masing

sarana pokok galangan, tenaga kerja yang dibutuhkan ketika

kapal akan docking dan undocking serta layout galangan yang

baru. Sedangkan analisa ekonomis yaitu menentukan besarnya

biaya investasi yang dibutuhkan, seperti peralatan, tanah dan

bangunan. Diagram di bawah ini menunjukkan metodologi

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Langkah awal

penelitian ini adalah dengan mengetahui jenis kapal apa saja

yang sudah direparasi dengan menggunakan slipway dan

airbag serta mengetahui spesifikasi teknis slipway yang sudah

ada dan spesifikasi airbag yang akan dipakai nantinya di

galangan. Dari data ini nantinya akan digunakan untuk

menghitung produktivitas galangan. Selain itu juga dilakukan

pendataan mengenai peralatan yang dibutuhkan untuk proses

reparasi menggunakan slipway dan airbag sehingga nantinya

bisa didapatkan layout galangan yang baru. Setelah itu,

dilakukan perhitungan biaya dan besarnya investasi. Sehingga

nantinya dapat diambil kesimpulan apakah penggunaan airbag

ini dapat meningkatkan produktivitas galangan di PT.

Adiluhung.

IV. KONDISI GALANGAN DI PT. ADILUHUNG

A. Kebutuhan Kapasitas Reparasi di Indonesia

Kebutuhan reparasi dan perawatan kapal di Indonesia

mencapai 7,5 – 8 juta gross ton kapal per bulan, sedangkan

kapasitas seluruh galangan kapal di Indonesia hanya berkisar 6

– 7 juta gross ton kapal.

Iperindo mencatat jumlah kapal yang beroperasi di

Indonesia saat ini mencapai 12.000 unit dengan kebutuhan

docking untuk kapal rata-rata 3 minggu untuk tiap kali

docking. Sesuai peraturan yang ada dikatakan bahwa untuk

kapal niaga yang mengangkut barang harus melakukan

docking minimal 2 tahun sekali sedangkan untuk kapal

pengangkut penumpang harus docking setiap 1 tahun sekali.

Ada sekitar 250 perusahaan galangan kapal yang ada di

Indonesia dan yang paling banyak terdapat di Batam.

Galangan kapal yang ada di Batam sudah banyak yang

menggunakan fasilitas airbag, tidak hanya digunakan untuk

proses docking dan undocking tetapi juga digunakan untuk

peluncuran kapal yang sudah selesai dibangun. Selain di

Batam airbag juga sudah banyak digunakan di Pulau

Kalimantan dan di Surabaya. Dalam penelitian ini akan

membahas tentang penambahan fasilitas reparasi kapal dengan

Page 4: Analisis Teknis dan Ekonomis Airbag System untuk

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print)

4

menggunakan airbag di PT. Adiluhung Sarana Segara

Indonesia.

B. Sejarah PT. Adiluhung

PT. Adiluhung Sarana Segara Indonesia dari tahun 1996

sampai dengan tahun 2007 telah melaksanakan reparasi kapal

sebanyak 323 kapal. Rata-rata dapat dilaksanakan reparasi

sebanyak 45 kapal per tahun dengan fasilitas pengedokan

slipway dan akan terus ditingkatkan dengan beroperasinya

floating dock.

C. Fasilitas PT. Adiluhung

Fasilitas yang terdapat pada PT.Adiluhung, antara lain :

1) Fasilitas Pengedokan

2) Fasilitas Penunjang

V. PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

Pada bab ini akan membahas analisis teknis dan ekonomis

dari penggunaan slipway dan airbag untuk mengetahui

perbandingan dari kedua sarana galangan ini. Dalam hal

teknis, masing-masing sarana mempunyai perbedaan untuk

alat yang digunakan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan

proses docking mulai dari tahap preparation sampai kapal

berada di atas dock hingga proses undocking sampai kapal free

floating. Sedangkan dalam hal ekonomis, akan dibahas mulai

dari biaya investasi termasuk biaya-biaya yang dibutuhkan di

dalamnya, misalnya biaya operasional. Untuk lebih jelasnya

akan dibahas lebih detail di bawah ini.

A. Analisa Teknis

1. Slipway

Slipway merupakan sarana yang digunakan untuk

menaikkan dan menurunkan kapal yang paling sederhana.

Komponen yang termasuk dalam slipway antara lain:

1) Craddle

2) Winch

3) Roll

4) Wire Rope

5) Rel

6) Crane

2. Airbag

Airbag system merupakan metode yang bisa digunakan

untuk meluncurkan kapal dan mereparasi kapal yaitu dengan

menggunakan balon yang terbuat dari karet dimana balon

tersebut berisi udara. Komponen yang termasuk dalam airbag

antara lain:

1. Excavator atau alat berat

2. Compressor

3. Winch

4. Wire rope

5. Airbag

Terdapat bermacam-macam spesifikasi teknik dari airbag.

Dalam melakukan analisa ini, airbag yang digunakan akan

disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada dan disesuaikan

dengan kapasitas yang ada di galangan. Dimaksudkan agar

investasi yang dilakukan dapat digunakan seefisien dan

seefektif mungkin dan dapat menambah profit untuk galangan

ini. Berikut spesifikasi airbag yang ada di pasaran. (Daniel, T.

Hage, 2013)

Tabel 1. Spesifikasi Teknik Airbag

a) B. Perhitungan Perencanaan Jumlah Airbag

N1 = N - ( K x Q x g ) / ( Cb x r x Ld )

Jarak Airbag = 3 m

Panjang Lunas = 35.44 m

Kebutuhan Airbag (N) = 11.813

N = 12 batang

K = 1.3

Q = 302.079 ton

g = 9.81 m/s²

Cb = 0.561

R = 132.63

Ld = 9.7 m

N1 = 6.66

b) C. Analisis Ekonomis

1. Perencanaan Ekonomis

Pengembangan fasilitas galangan yang bertujuan untuk

meningkatkan kapasitas galangan membutuhkan perencanaan

yang matang agar nantinya pengembangan fasilitas yang

dilakukan dapat meningkatkan profit atau pendapatan sebuah

galangan. Di PT. Adiluhung Sarana Segara Indonesia untuk

melakukan sebuah pekerjaan reparasi kapal terdapat 2 macam

fasilitas yang sudah digunakan yaitu fasilitas slipway dan

fasilitas floating dock. Dalam penelitian ini akan dibahas

mengenai fasilitas slipway saja dimana nantinya akan

dilakukan analisa tentang biaya investasi dari fasilitas tersebut.

Kemudian akan dilakukan perencanaan dengan menambah

fasilitas airbag agar kapasitas galangan bisa lebih banyak lagi

untuk melakukan pekerjaan reparasi.

2. Biaya Operasional Slipway

Besarnya biaya operasional untuk penggunaan fasilitas

slipway dalam kegiatan docking dan undocking adalah sebagai

berikut:

Tabel 2. Biaya Operasional Slipway

Page 5: Analisis Teknis dan Ekonomis Airbag System untuk

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print)

5

Seperti yang kita lihat pada tabel di atas, besarnya biaya

operasional untuk fasilitas slipway adalah Rp 28.700.000

untuk kegiatan docking dan undocking.

3. Biaya Operasional Airbag

Besarnya biaya operasional untuk fasilitas airbag dalam

kegiatan docking dan undocking adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Biaya Operasional Airbag

Seperti yang kita lihat pada tabel di atas, besarnya biaya

operasional untuk fasilitas airbag adalah Rp 27.720.000 untuk

kegiatan docking dan undocking.

4. Biaya Investasi Slipway

Untuk membangun fasilitas reparasi menggunakan slipway

dibutuhkan biaya investasi sebagai berikut:

Tabel 4. Biaya Investasi Slipway

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa besarnya biaya

investasi untuk fasilitas slipway sebesar Rp 22.049.085.000.

5. Biaya Investasi Airbag

Untuk membangun fasilitas reparasi menggunakan airbag

dibutuhkan biaya investasi sebagai berikut:

Tabel 5. Biaya Investasi Airbag

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa besarnya biaya

investasi untuk airbag sebesar Rp 13.881.880.000.

Lahan yang digunakan untuk menggunakan sarana ini sudah

tersedia sebesar 1,5 hektar tetapi lahan yang akan digunakan

untuk sementara yaitu 80 meter x 20 meter. Kemudian kontur

tanahnya terdiri dari batu karang dan pasir yang sudah

dipadatkan. Ukuran airbag yang dipilih berdasarkan kapasitas

slipway, jadi ukuran airbagnya memiliki panjang 15 meter dan

diameter 1,5 meter. Untuk harga airbag dengan spesifikasi

tersebut adalah USD 9,000 dan disini akan dilakukan investasi

sebanyak 72 airbag.

VI. KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan dan analisis yang telah dilaksanakan,

didapat:

1. Analisis Teknis

Perbedaan peralatan yang digunakan untuk masing-

masing fasilitas adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Perbedaan Peralatan

Perbedaan jam orang yang dibutuhkan untuk masing-

masing fasilitas adalah sebagai berikut :

Slipway = 177 JO ; Airbag = 105 JO

2. Analisis Ekonomis

Perbedaan biaya investasi yang dibutuhkan untuk

masing-masing fasilitas adalah sebagai berikut :

Slipway = Rp 22.049.085.000

Airbag = Rp 13.881.880.000

Dengan menambahkan fasilitas reparasi kapal

menggunakan airbag, maka besarnya produktivitas

untuk kegiatan docking dan undocking dalam satu

tahun yang terjadi adalah 2,62 ton/JO.

3. Kelebihan dan kekurangan fasilitas airbag antara lain :

Kelebihan :

- Biaya investasi yang rendah

- Tenaga kerja yang dibutuhkan sedikit

- Pemanfaatan lahan yang tidak dipakai

Kekurangan :

- Lifetime tidak lama

- Waktu proses docking dan undocking lama

- Tingkat kesulitan lebih tinggi

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir.

Triwilaswandio W.P, M.Sc selaku dosen pembimbing,

kedua orangtua yang telah memberikan dukungan spiritual

dan material dan semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan penelitian ini yang tidak dapat disebutkan

satu per satu.

Page 6: Analisis Teknis dan Ekonomis Airbag System untuk

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337 – 3539 (2301 – 9271 Print)

6

DAFTAR PUSTAKA

[1] F. Cornick, Henry.(1958). Dock and Horbour

Engineering. London : Charles Griffin & Company Limited.

[2] Gading Sitepu, Hamzah & La Ode Abdul Rahman

Firu.(2012). Kajian Penggunaan Fasilitas Dok Sistem

Airbags di PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari

Galangan II, Jakarta. Jurusan Teknik Perkapalan – Fakultas

Teknik, Universitas Hasanuddin.

[3] Theresia, Linda.(2004). Perancangan Sistem Kerja dan

Ergonomi. Serpong : Jurusan Teknik Industri-Fakultas

Teknologi Industri-Institut Teknologi Indonesia.

[4] T.Hage, Daniel. Inteso Marine Rubber Airbag Bearing

Capacity.Sidoarjo : PT. Inti Teknika Solusi.

[5] Soejitno.(1997). Teknik Reparasi Kapal, Fakultas

Teknologi Kelautan-ITS, Surabaya : ITS.

[6] www.evergreen-maritime.com