rabu, 31 mei 2017 halaman 58 wujudkan surabaya jadi kota ... · bulannya belanja di surabaya...

1
layouter: edo RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 58 Wujudkan Surabaya Jadi Kota Wisata Kesehatan Bulannya Belanja di Surabaya Shopping Festival SURABAYA adalah kota belanja. Sebutan itu diresapi oleh pemkot Su- rabaya yang resmi mem- buka ajang belanja dan pesta diskon tahunan Su- rabaya Shopping Festival (SSF) 2017. Total, ada 13 mal yang memanjakan warga dengan diskon besar dalam acara untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya ini. Even SSF ini berlangsung sebu- lan sepanjang Mei 2017. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tampak sum- ringah. Sebab, potensi be- lanja warga Surabaya cu- kup besar. Karena itu, ia ingin agar warga Surabaya tak melewatkan momen ini. “Potensi Surabaya itu luar biasa. Oleh karenanya, ma- ri kita bersama-sama terus mengembangkan acara ini agar Surabaya selalu mendapat tempat terbaik,” katanya di sela pembukaan SSF di Grand City Mall, Senin (1/5) lalu. Menurutnya, SSF bakal memberi progres yang baik untuk meningkatkan perekonomian. Sebab, acara ini mampu menarik minat pengunjung. Tak hanya dari Surabaya, tapi juga dari luar kota. “Hal ini akan semakin memperluas akses perpu- taran ekonomi di surabaya, sekaligus daya tarik wi- sata” tegas Risma. Hal itu diamini oleh Ke- tua Asosiasi Pengelola Pu- sat Belanja Indonesia (AP- PBI) DPP Jatim, Sutandi Purnomosidi. Ia yakin even ini bakal mendatang- kan banyak rupiah bagi Surabaya. “Terlebih, posisi Surabaya sebagai pintu dagang Indonesia Timur,” ungkap Sutandi. Karena itu, even ini ba- kal mengangkat taraf eko- nomi Surabaya. Apalagi momen SSF berbarengan dengan Ramadan, dimana saat itu tingkat belanja masyarakat bisa naik hingga 30 persen diban- ding momen biasa. Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pa- riwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Widodo Suryan- toro. Ia menjelaskan, ragam hiburan diawali dengan Surabaya Shoping Festival (SSF). Even ini berlangsung selama sebulan. Tepatnya pada sepanjang bulan Maret 2017. Dalam acara ini, beragam barang dijual. Mulai dari kebutuhan ru- mah tangga hingga busana. Uniknya, seluruh barang dijual dengan harga miring. “Kami lakukan diskon besar-besaran dalam Surabaya Shoping Festival ini. Pembukaan even ini dilakukan di Grand City. Untuk mkemudian diikuti oleh 31 mall di seluruh Surabaya,” jelasnya. Itu artinya, 31 mal di Surabaya sepanjang Maret lalu melakukan diskon besar-besaram. Widodo mengaku, hal itu dilakukan untuk memanjakan warga Surabay yang doyan belanja. (gus/nur) SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA PESTA BELANJA: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tiga dari kanan) bersama Ketua APPBI DPP Jatim Sutandi Purnomosidi (paling kanan) melihat kreasi UKM disela-sela pembukaan SSF di Grand City Mall, Senin sore (1/5). SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA PRO KESEHATAN: Wali Kota Tri Rismaharini mengikuti senam dalam pembukaan Surabaya Health Season (SHS) di Taman Surya, Minggu (30/4). kesehatan sudah berjalan on track,” ujarnya di sela pembukaan SHS. Karena itu, ia ingin agar praktisi kesehatan tetap menjaga standar pelayan- annya. “Dengan demikian, Surabaya bisa dipercaya oleh pasien dari luar dae- rah, bahkan dari luar ne- geri,” ucap wanita kela- hiran Kediri itu. Risma yakin Surabaya mampu mewujudkan hal tersebut karena potensi di bidang kesehatan cukup mumpuni. “Apalagi, kuali- tas dokter dan pelayanan kesehatan kita tidak kalah dengan negara lain. Stan- dar itu yang harus kita pe- lihara. Kita tidak boleh le- ngah dan cepat puas, tapi kita harus terus bergande- ngan tangan,” tegas Risma. Ia menambahkan bahwa standar pelayanan yang maksimal saja belum cukup. Karena itu, peralatan dam infras- truktur kesehatan ju- ga harus terus dibenahi. Na- mun, Risma yakin peralatan dan infras- truktur kesehatan di Surabaya su- dah cukup mumpuni untuk memenuhi syarat tersebut. “Tapi kembali lagi, itu semua harus didukung pe- layanan yang ramah. Bila kita layani dengan baik, senyum dan sabar, maka orang akan senang dan kembali lagi. Ayo berikan yang terbaik dari diri kita,” sambungnya. Menyambut imbauan wali kota tersebut, ins- titusi pelayanan kesehatan di Surabaya siap untuk meningkatkan pelayanan- nya kepada masyarakat. Di antaranya dengan memberikan akses berobat yang mudah kepada ma- syarakat. Di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk membiasakan hidup sehat. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita me- ngaku bahwa SHS digelar me- mang untuk me- ningkatkan pe- layanan kese- hatan di masya- rakat. Dalam SHS 2017, Dinkes mengusung tema Surabaya Sehat Me- lalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan. “Jadi untuk konsep SHS tahun ini, lebih kepada ge- rakan masyarakat hidup sehat. Karenanya, selama Mei ini, akan ada se- RANGKAIAN acara Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-724 dimulai dengan gelaran Surabaya Health Season (SHS) seba- gai pembuka. Pembukaan dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Taman Surya, Minggu (30/4) lalu. Risma menjelaskan bahwa SHS merupakan upaya pemkot Surabaya untuk meningkatkan pela- yanan kesehatan. Dengan demikian, Surabaya ke de- pan bakal menjadi des- tinasi wisata kesehatan. Artinya, setiap orang dari seluruh Indonesia bakal berobat ke Surabaya ka- rena pelayanannnya ber- jalan maksimal. “Saat ini upaya mewujudkan Su- rabaya menjadi destinasi wisata minar untuk masyarakat awam terkait penyakit yang tidak menular,” tegasnya. Selain itu, lanjut Febria, institusi pelayanan kese- hatan seperti rumah sakit, laboratorium hingga apotek, di- harapkan semakin meningkatkan pelayanan. Salah satu bentuk pelayanan adalah dengan mem- berikan pelayanan berharga khusus. Diskon yang diberikan dalam SHS ini beragam mulai dari 10- 15 persen. “Harapannya, semakin banyak masyarakat dari luar kota atau luar pulau bahkan mancanegara yang datang berobat ke Surabaya,” papar wanita yang akrab disapa Fenny ini. Lebih dari itu, diskon yang diberikan diharapkan membuat warga mau dan mampu berobat sehingga membuat warga menjadi makin sehat. Hal senada diungkapkan Ketua Panitia SHS, dr Pudjo Hartono SpOG. Ia menyampaikan bahwa SHS bisa menjadi momen- tum untuk terus mening- katkan pelayanan keseha- tan di Surabaya. Makna- nya setelah gelaran SHS, pelayanan kesehatan ti- dak boleh turun tetapi ha- rus terus meningkat. “Dalam hal pelayanan kesehatan, Surabaya sebe- tulnya tidak kalah dengan Singapura, Penang, atau Thailand. Kita punya se- mua. Kita harus bergerak bersama untuk mening- katkan kualitas pelayanan kesehatan. Sehingga ma- syarakat bisa tersenyum dengan pelayanan kese- hatan, terlebih masyara- kat dari luar Surabaya,” pungkas dr Pudjo. (gus/ jay)

Upload: dangnhi

Post on 03-Mar-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

layouter: edo

RADAR SURABAYA l RABU, 31 MEI 2017 HALAMAN 58

Wujudkan Surabaya Jadi Kota Wisata Kesehatan

Bulannya Belanja di Surabaya Shopping FestivalSURABAYA adalah

kota belanja. Sebutan itu di resapi oleh pemkot Su­rabaya yang resmi mem­buka ajang belanja dan pes ta diskon tahunan Su­rabaya Shopping Festival (SSF) 2017. Total, ada 13 mal yang memanjakan war ga dengan diskon besar dalam acara untuk me meriahkan Hari Jadi Kota Surabaya ini. Even SSF ini berlangsung sebu­lan sepanjang Mei 2017.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tampak sum­ringah. Sebab, potensi be­lan ja warga Surabaya cu­kup besar. Karena itu, ia ingin agar warga Surabaya tak melewatkan momen ini. “Potensi Surabaya itu luar biasa. Oleh kare nanya, ma­ri kita bersama­sa ma terus mengembang kan acara ini agar Su ra baya selalu mendapat tem pat terbaik,” katanya di se la pembukaan SSF di Grand City Mall, Senin (1/5) lalu.

Menurutnya, SSF bakal memberi progres yang baik untuk meningkatkan perekonomian. Sebab, acara ini mampu menarik minat pengunjung. Tak hanya dari Surabaya, tapi juga dari luar kota.

“Hal ini akan semakin mem perluas akses perpu­taran ekonomi di surabaya, se kaligus daya tarik wi­sata” tegas Risma.

Hal itu diamini oleh Ke­tua Asosiasi Pengelola Pu­sat Belanja Indonesia (AP­P BI) DPP Jatim, Sutandi Pur nomosidi. Ia yakin even ini bakal menda tang­kan banyak rupiah bagi

Su rabaya. “Terlebih, posisi Su rabaya sebagai pintu dagang Indonesia Timur,” ungkap Sutandi.

Karena itu, even ini ba­kal mengangkat taraf eko­nomi Surabaya. Apalagi momen SSF berbarengan de ngan Ramadan, dimana saat itu tingkat belanja ma syarakat bisa naik hing ga 30 persen diban­ding momen biasa.

Sedangkan Kepala Di nas Kebudayaan dan Pa­riwisata (Disbudpar) Kota Sura baya, Widodo Suryan­toro. Ia menjelaskan, ra gam hiburan diawali de ngan Surabaya Shoping Fes tival (SSF). Even ini ber langsung selama se bulan. Tepatnya pada sepanjang bulan

Maret 2017. Dalam acara ini, beragam barang dijual. Mulai dari kebutuhan ru­mah tangga hingga busana.

Uniknya, seluruh barang dijual dengan harga miring. “Kami lakukan diskon besar­besaran dalam Surabaya Shoping Festival ini. Pembukaan even ini dilakukan di Grand City. Untuk mkemudian diikuti oleh 31 mall di seluruh Surabaya,” jelasnya. Itu artinya, 31 mal di Surabaya sepanjang Maret lalu melakukan diskon besar­besaram. Widodo mengaku, hal itu d i l a k u k a n u n t u k memanjakan warga Surabay yang doyan belanja. (gus/nur)

SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

PESTA BELANJA: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tiga dari kanan) bersama Ketua APPBI DPP Jatim Sutandi Purnomosidi (paling kanan) melihat kreasi UKM disela-sela pembukaan SSF di Grand City Mall, Senin sore (1/5).

SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

PRO KESEHATAN: Wali Kota Tri Rismaharini mengikuti senam dalam pembukaan Surabaya Health Season (SHS) di Taman Surya, Minggu (30/4).

kesehatan sudah berjalan on track,” ujarnya di sela pembukaan SHS.

Karena itu, ia ingin agar praktisi kesehatan tetap menjaga standar pelayan­annya. “Dengan demikian, Surabaya bisa dipercaya oleh pasien dari luar dae­rah, bahkan dari luar ne­geri,” ucap wanita kela­hiran Kediri itu.

Risma yakin Surabaya mampu mewujudkan hal tersebut karena potensi di bidang kesehatan cukup mum puni. “Apalagi, kuali­tas dokter dan pelayanan ke sehatan kita tidak kalah de ngan negara lain. Stan­dar itu yang harus kita pe­lihara. Kita tidak boleh le­ngah dan cepat puas, tapi ki ta harus terus bergan de­ngan tangan,” tegas Risma.

Ia menambahkan bahwa standar pelayanan yang

maksimal saja belum cukup. Karena itu, pe ra latan dam infras­truktur kesehatan ju­

ga harus terus di benahi. Na­

mun, Risma yakin peralatan

dan infras ­t r u k t u r

kesehatan di Surabaya su­dah cukup mumpuni untuk memenuhi syarat tersebut.

“Tapi kembali lagi, itu semua harus didukung pe­layanan yang ramah. Bila kita layani dengan baik, senyum dan sabar, maka orang akan senang dan kembali lagi. Ayo berikan yang terbaik dari diri kita,” sambungnya.

Menyambut imbauan wali kota tersebut, ins­titusi pelayanan kesehatan di Surabaya siap untuk meningkatkan pe laya nan­nya kepada masyarakat. Di antaranya dengan mem berikan akses berobat yang mudah kepada ma­syarakat. Di sisi lain, masyarakat juga diimbau untuk m e m b i a s a k a n hidup sehat.

Kepala Dinas Kese hatan Kota Surabaya, Febria Rach manita me­ngaku bahwa SHS digelar me­mang untuk me­ningkatkan pe­layanan kese­hatan di masya­rakat. Dalam SHS

2017, Dinkes mengusung tema Surabaya Sehat Me­lalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan.

“Jadi untuk konsep SHS tahun ini, lebih kepada ge­rakan masyarakat hidup sehat. Karenanya, selama Mei ini, a k a n a d a s e ­

RANGKAIAN acara Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke­724 dimulai dengan gelaran Surabaya Health Season (SHS) seba­gai pembuka. Pembukaan dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Ris maharini di Taman Sur ya, Minggu (30/4) lalu.

Risma menjelaskan bahwa SHS merupakan upaya pemkot Surabaya untuk meningkatkan pela­yanan kesehatan. Dengan demikian, Surabaya ke de­pan bakal menjadi des­tinasi wisata kesehatan. Artinya, setiap orang dari seluruh Indonesia bakal berobat ke Surabaya ka­rena pelayanannnya ber­jalan maksimal. “Saat ini upaya mewujudkan Su­

rabaya menjadi destinasi

wisata

minar untuk ma syarakat awam terkait pe nyakit

yang tidak me nular,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Febria, institusi pelayanan kese­hatan seperti

rumah sakit, laboratorium

h i n g g a apotek, di­h a r a p k a n

s e m a k i n

meningkatkan pe layanan. Salah

satu bentuk pe layanan adalah dengan mem­ber ikan pelayanan berharga khusus. Dis kon yang di be rikan dalam SHS ini beragam mulai dari 10­15 persen.

“Harapannya, semakin banyak masyarakat dari luar kota atau luar pulau bahkan mancanegara yang datang berobat ke Su rabaya,” papar wanita yang akrab disapa Fenny ini. Lebih dari itu, diskon

yang diberikan diharapkan membuat warga mau dan mampu berobat sehingga membuat warga menjadi makin sehat.

Hal senada diungkapkan Ketua Panitia SHS, dr Pudjo Hartono SpOG. Ia menyampaikan bahwa SHS bisa menjadi momen­tum untuk terus me ning­katkan pelayanan ke se ha­tan di Surabaya. Makna­nya setelah gelaran SHS, pe layanan kesehatan ti­dak boleh turun tetapi ha­rus terus meningkat.

“Dalam hal pelayanan ke sehatan, Surabaya sebe­tulnya tidak kalah dengan Singapura, Penang, atau Thailand. Kita punya se­mua. Kita harus bergerak ber sama untuk mening­katkan kualitas pelayanan ke sehatan. Sehingga ma­syarakat bisa tersenyum de ngan pelayanan kese­hatan, terlebih masya ra­kat dari luar Surabaya,” pungkas dr Pudjo. (gus/jay)