quiz 1 pi 2012 - set 1 (answered)

13
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi QUIZ 1 Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia (ECON 11003) Periode : Semester Ganjil Tahun Akademik 2012/2013 Waktu : 1½ Jam (90 Menit) ------------------------------------------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------------------------ Petunjuk : - Closed Book, boleh menggunakan kalkulator. - Baca instruksi dengan baik. Sedapat mungkin gunakan gambar/grafik dan contoh untuk menambah jelas jawaban Saudara! - Kerjakan quiz ini bersama dengan KELOMPOK Saudara - Terdapat soal WAJIB (nomor 1-4), dan soal BONUS(nomor 5) ------------------------------------------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------------------------ SOAL 1 (25%) 1. Hitunglah pertumbuhan ekonomi Indonesia (y-o-y) masing masing untuk setiap sektor lapangan usaha pada tahun 2007 hingga 2009. Berikan analisis mengenai potensi perekonomian Indonesia berdasarkan data tersebut! 2. Hitunglah ICOR Indonesia pada rentang waktu 2009- 2011! Interpretasikan hasil tersebut. Dapatkah ICOR bernilai negatif dan mengapa? 3. Apabila pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6.5 % , sedangkan Average Propensity to Consume (APC) masyarakat Indonesia sebesar 80%. Berapakah dana tambahan yang diperlukan untuk mencapai target itu di tahun 2013? (asumsikan ICOR 2011-2013 sama dengan ICOR 2009-2011) 4. Hitunglah inflasi Indonesia pada tahun 2009-2011! Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah) Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009* 2010** 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 433223. 4 541931. 5 716656. 2 857241. 4 985143. 6 2. Pertambangan & Penggalian 366520. 8 440609. 6 541334. 3 591912. 7 716391. 2 3. Industri Pengolahan 919539. 3 1068653 .9 1376441 .7 1477674 .3 1594330 .4 4. Listrik, Gas & Air Bersih 30354.8 34723.8 40888.6 47165.9 50042.2 5. Konstruksi 251132. 3 304996. 8 419711. 9 555201. 4 660967. 5 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 501542. 4 592304. 1 691487. 5 744122. 2 881108. 5 7. Pengangkutan dan Komunikasi 231523. 5 264263. 3 312190. 2 352423. 4 417466. 0 8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan 269121. 4 305213. 5 368129. 7 404013. 4 462788. 8 9. Jasa-jasa 336258. 398196. 481848. 574116. 654680.

Upload: husnan-rianto

Post on 24-Nov-2015

34 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

it is a solution manual for Indonesian Economics course

TRANSCRIPT

Universitas IndonesiaFakultas Ekonomi

QUIZ 1Mata Kuliah:Perekonomian Indonesia (ECON 11003)Periode:Semester Ganjil Tahun Akademik 2012/2013Waktu:1 Jam (90 Menit)------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Petunjuk:-Closed Book, boleh menggunakan kalkulator.-Baca instruksi dengan baik. Sedapat mungkin gunakan gambar/grafik dan contoh untuk menambah jelas jawaban Saudara!-Kerjakan quiz ini bersama dengan KELOMPOK Saudara-Terdapat soal WAJIB (nomor 1-4), dan soal BONUS(nomor 5)------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

SOAL 1 (25%)1. Hitunglah pertumbuhan ekonomi Indonesia (y-o-y) masing masing untuk setiap sektor lapangan usaha pada tahun 2007 hingga 2009. Berikan analisis mengenai potensi perekonomian Indonesia berdasarkan data tersebut!2. Hitunglah ICOR Indonesia pada rentang waktu 2009- 2011! Interpretasikan hasil tersebut. Dapatkah ICOR bernilai negatif dan mengapa?3. Apabila pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6.5 % , sedangkan Average Propensity to Consume (APC) masyarakat Indonesia sebesar 80%. Berapakah dana tambahan yang diperlukan untuk mencapai target itu di tahun 2013? (asumsikan ICOR 2011-2013 sama dengan ICOR 2009-2011)4. Hitunglah inflasi Indonesia pada tahun 2009-2011!

Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)Lapangan Usaha2006200720082009*2010**

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan433223.4541931.5716656.2857241.4985143.6

2. Pertambangan & Penggalian366520.8440609.6541334.3591912.7716391.2

3. Industri Pengolahan919539.31068653.91376441.71477674.31594330.4

4. Listrik, Gas & Air Bersih30354.834723.840888.647165.950042.2

5. Konstruksi251132.3304996.8419711.9555201.4660967.5

6. Perdagangan, Hotel & Restoran501542.4592304.1691487.5744122.2881108.5

7. Pengangkutan dan Komunikasi231523.5264263.3312190.2352423.4417466.0

8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan269121.4305213.5368129.7404013.4462788.8

9. Jasa-jasa336258.9398196.7481848.3574116.5654680.0

Produk Domestik Bruto3339216.83950893.24948688.45603871.26422918.2

Produk Domestik Bruto Tanpa Migas2967040.33534406.54427633.55138955.25924008.2

Tabel 2. Pendapatan Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)Lapangan Usaha200620072008*2009**

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan262,402.8271,509.3284,620.7296,369.3

2. Pertambangan & Penggalian168,031.7171,278.4172,442.7179,974.9

3. Industri Pengolahan514,100.3538,084.6557,764.4569,550.8

4. Listrik, Gas & Air Bersih12,251.013,517.014,993.617,059.8

5. Konstruksi112,233.6121,808.9130,951.6140,184.2

6. Perdagangan, Hotel & Restoran312,518.7340,437.1363,813.5367,958.8

7. Pengangkutan dan Komunikasi124,808.9142,326.7165,905.5191,674.0

8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan170,074.3183,659.3198,799.6208,832.2

9. Jasa-jasa170,705.4181,706.0193,024.3205,371.5

Produk Domestik Bruto 1,847,126.71,964,327.32,082,315.92,176,975.5

Produk Domestik Bruto Tanpa Migas1,703,422.41,821,757.71,939,482.92,035,125.1

Tabel 3. PDB Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 Menurut PenggunaanTahun 2007-2011 (triliun rupiah)

SOAL 2 (25%)Pajak merupakan sumber utama penerimaan pemerintah. Semakin maju sebuah negara semakin meningkat penerimaannya dari pajak. Seiring meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat, kontribusi penerimaan negara dari pajak terhadap PDB akan ikut meningkat (Pajak/PDB). Dengan menggunakan tabel 1 di bawah ini, jelaskan apakah hal tersebut terjadi? Jelaskan teorinya lalu bandingkan dengan datanya. (Petunjuk: gunakan pendekatan pajak langsung dan pajak tak langsung serta gunakan data bantu dari tabel lainnya)

Tabel 4. Pendapatan Pemerintah (miliar Rp)Realisasi APBN1990199619992004200820092011

Pendapatan Negara dan Hibah 42.193 86.27842.582 403.367981.609 848.763 1.210.600

I. Penerimaan Dalam Negeri42.193 86.278 42.582 403.105979.305 847.097 1.205.346

1. Penerimaan Perpajakan22.011 57.340 24.919 280.559 658.701 619.922 873.874

a. Pajak Dalam Negeri19.171 54.680 22.031 267.817 622.359 601.252 819.753

i. PPH8.250 27.062 9.727 119.515 327.498 317.615 431.122

1. Non Migas8.250 27.062 9.727 96.568 250.479 267.571 358.026

2. Migas---22.947 77.019 50.044 73.096

ii. PPN8.119 20.351 9.146 102.573 209.647 193.068 277.800

iii. PBB786 2.413 944 11.767 25.354 24.270 29.893

iv. BPHTB---2.918 5.573 6.465 (1)

v. Cukai1.800 4.263 1.915 29.173 51.252 56.718 77.010

vi. Pajak Lainnya 217 591 299 1.8723.034 3.116 3.928

b. Pajak Perdagangan Internasional2.840 2.660 2.888 12.742 36.342 18.671 54.122

i. Bea Masuk2.800 2.5792.87112.44422.76418.106 25.266

ii. Pajak Ekspor40 81 17 298 13.578 565 28.856

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak20.182 28.938 -122.546 320.605 227.174 331.472

a. Penerimaan Sumber Daya Alam17.740 20.137 17.663 91.543 224.463 138.959 213.823

i. Minyak Bumi16.623 14.783 15.070 63.060 169.022 90.056 141.304

ii. Gas Alam1.117 5.354 13.533 22.199 42.595 35.696 52.187

iii. Sumber Daya Alam Lainnya--1.516 6.284 12.846 13.207 20.333

b. Bagian Laba BUMN-2.650 -9.818 29.088 26.050 28.184

c. Surplus Bank Indonesia-------

d. Pendapatan Badan Layanan Umum ----20.104

e. PNBP lainnya 2.442 6.151 2.593 21.185 3.734 8.370 69.361

II. Hibah - - - 262 2.304 1.6675.254

Sumber : SEKI BI (2012)

SOAL 3 (25%)1. Di bawah ini merupakan grafik Kontribusi Industri Manufaktur dalam PDB tahun 2004-2008. Jelaskan proses pergerakan data ini. Apakah pergerakan ini sesuai dengan teori transformasi yang seharusnya berlaku? Jelaskan!Grafik 1. Kontribusi Industri Pengolahan

2. Berikut merupakan data ekspor dan impor non-migas Indonesia bulan Juli dan Agustus 2012. Apa yang dapat Anda jelaskan terkait dengan proses alokasi di Indonesia?

Tabel 5. Ekspor Non-Migas Indonesia (Januari-Agustus 2012)Tabel 6. Impor Non-Migas Indonesia (Januari-Agustus 2012)

SOAL 4 (25%)Jelaskan bagaimana proses transformasi ketenagakerjaan Indonesia menurut Status Pekerjaan Utama. Dalam analisa Anda, jelaskan alasan pengelompokkan Status Pekerjaan Utama yang Anda gunakan. Lebih lanjut, jelaskan juga bagaimana transformasi ketenagakerjaan Indonesia berdasarkan perubahan dalam Lapangan Pekerjaan Utama.

Tabel 7Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Status Pekerjaan Utama

No.Status Pekerjaan Utama20042007 (Agst)2009 (Agst)2011 (Agst)

1Berusaha Sendiri19.54%20.34%20.07%17.70%

2Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar22.95%21.04%20.91%17.93%

3Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar3.16%2.89%2.89%3.39%

4Buruh/Karyawan/Pegawai27.16%28.06%27.76%34.44%

5Pekerja Bebas di Pertanian4.75%5.92%5.61%4.99%

6Pekerja Bebas di Non Pertanian3.98%4.46%5.41%5.14%

7Pekerja Keluarga/Tak Dibayar18.45%17.29%17.35%16.40%

Tabel 8Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama

No.Lapangan Pekerjaan Utama20042007 (Agst)2009 (Agst)2011 (Agst)

1Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan43.33%41.24%39.68%35.86%

2Pertambangan dan Penggalian1.10%1.00%1.10%1.34%

3Industri Pengolahan11.81%12.38%12.24%13.26%

4Listrik, Gas, dan Air0.24%0.18%0.21%0.22%

5Bangunan4.84%5.26%5.23%5.78%

6Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel20.40%20.57%20.93%21.33%

7Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi5.85%5.96%5.83%4.63%

8Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah, dan Jasa Perusahaan1.20%1.40%1.42%2.40%

9Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan11.22%12.03%13.35%15.18%

SOAL 5 (15%)Permasalahan penganggulangan kemiskinan di Indonesia bukan hanya terkait dengan jumlah penduduk miskin, tetapi juga pada permasalahan ketimpangan antara jumlah penduduk miskin di kota dan di desa. Berdasarkan tabel berikut:1. Hitunglah rata-rata penurunan/kenaikan kemiskinan di kota maupun desa di Indonesia pada 2 periode tersebut). Jelaskan pola penurunan/kenaikan yang terjadi dan analisis cerita yang ada dibalik data tersebut!1. Mengapa kecepatan penurunan/kenaikan kemiskinan antara kota dan desa bisa berbeda? Jelaskan! Sertakan juga dengan 3 program pemerintah yang anda ketahui untuk mengurangi kemiskinan dan jelaskan dampaknya!Tabel 9. Penduduk Miskin IndonesiaTahunJumlah Penduduk Miskin (Juta)TahunJumlah Penduduk Miskin (Juta)

KotaDesaKota + DesaKotaDesaKota + Desa

1976-19961996-2010

19761044.254.219969.4224.5934.01

19788.338.947.2199817.631.949.5

19809.532.842.3199915.6432.3347.97

19819.331.340.6200012.326.438.7

19849.325.73520018.629.337.9

19879.720.330200213.225.138.4

19909.417.827.2200312.225.137.3

19938.717.225.9200411.424.836.1

19967.215.322.5200512.422.735.1

200614.4924.8139.3

200713.5623.6137.17

200812.7722.1934.96

200911.9120.6232.53

201011.119.9331.02

Sumber: BPS (2010)

JAWABAN

1. Analisa Neraca Perekonomiana. Analisa GDP Indonesia 2007-2009(Perhatikan! Gunakan GDP real!)

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha, 2007-2009 (yoy)Lapangan Usaha200720082009Average

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan3.5%4.8%4.1%4.1%

2. Pertambangan & Penggalian1.9%0.7%4.4%2.3%

3. Industri Pengolahan4.7%3.7%2.1%3.5%

4. Listrik, Gas & Air Bersih10.3%10.9%13.8%11.7%

5. Konstruksi8.5%7.5%7.1%7.7%

6. Perdagangan, Hotel & Restoran8.9%6.9%1.1%5.6%

7. Pengangkutan dan Komunikasi14.0%16.6%15.5%15.4%

8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan8.0%8.2%5.0%7.1%

9. Jasa-jasa6.4%6.2%6.4%6.4%

Produk Domestik Bruto 6.3%6.0%4.5%5.6%

Produk Domestik Bruto Tanpa Migas6.9%6.5%4.9%6.1%

Tabel 2. Proporsi Kontribusi Lapangan Usaha terhadap GDP, 2007-2009 (yoy)Lapangan Usaha200720082009Average

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan13.8%13.7%13.6%13.7%

2. Pertambangan & Penggalian8.7%8.3%8.3%8.4%

3. Industri Pengolahan27.4%26.8%26.2%26.8%

4. Listrik, Gas & Air Bersih0.7%0.7%0.8%0.7%

5. Konstruksi6.2%6.3%6.4%6.3%

6. Perdagangan, Hotel & Restoran17.3%17.5%16.9%17.2%

7. Pengangkutan dan Komunikasi7.2%8.0%8.8%8.0%

8. Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan9.3%9.5%9.6%9.5%

9. Jasa-jasa9.3%9.3%9.4%9.3%

Produk Domestik Bruto 100.0%100.0%100.0%100.0%

Analisa:Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada PDB sektoral banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan yang tetap tinggi pada sektor non-tradable seperti sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa-jasa. Lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 15,4%, sedangkan pertumbuhan paling rendah adalah sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 2.3 %. Pertumbuhan yang tinggi ini dimungkinkan karena meningkatnya permintaan terhadap jasa telekomunikasi pada era digital (internet, telepon seluler). Selain itu globalisasi telah mendorong keterbukaan ekonomi, baik dari sisi perdagangan maupun lalu lintas manusia, sehingga jasa pengangkutan memiliki peranan yang besar. Pemerintah dapat mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan infrastruktur fisik (misal: peningkatan port, Bandar udara internasional, dsb). Pertumbuhan yang rendah dari sektor Pertambangan dan Penggalian dikarenakan managemen yang buruk dari perusahaan pertambangan (terjadi berbagai gangguan produksi minyak seperti kerusakan beberapa kilang), selain juga faktor cuaca yang kurang mendukung bagi akitivitas kegiatan produksi.Apabila dilihat dari kontribusi terhadap GDP, kedua sektor tersebut memiliki proporsi yang tidak terlalu besar, yaitu pada kisaran 8%. Sektor yang menyumbangkan porsi terbesar terhadap GDP adalah Industri Pengolahan sebesar 29.8%. Namun, kinerja sektor Industri Pengolahan berada dalam tren yang menurun sejalan dengan penurnan kinerja ekspor akibat krisis ekonomi global.

b. ICOR

3.59 4.09

Arti ICOR tersebut adalah diperlukan sebanyak 3.56 (4.09) capital untuk meningkatkan output (GDP) sebanyak 1. Secara matematis, ICOR dapat bernilai negatif ketika GDPt lebih kecil dibandingkan GDPt-1. Namun ICOR bernilai negative akan menyebabkan misleading, karena berarti pemerintah harus mengurangi capital untuk menambah output. Oleh karena itu ICOR tidak boleh negatif. Pemerintah semakin efisien ketika ICOR mendekati 0.

c. ICOR09-11 = ICOR11-13 = 3.56 4.09 Growth = 6.5%APC = 0.8APS = 1- APC = 0.2

Tahun20082009201020112012*2013*

GDP (triliun)2082.52178.92313.82463.22623.32793.8

Saving (triliun)416.5435.78462.76492.64524.66558.76

Note : * = proyeksi

1708.88 = (463.76 + 493.64 + 524.66) + Foreign Investment

Foreign Investment = 228.82 Triliun

d. Inflasi

2008200920102011

GDP deflator237.6327257.295278.1701301.5224

Inflasi8.27%8.11%8.39%

2. Proses AkumulasiMenurut Chenery dan Syrquin (1975) pola dalam pembangunan bertransformasi secara sistematis (structural) terhadap aspek social dan ekonomi masyarakat sebuah Negara mengikuti kenaikan pendapatan riil per kapita Negara tersebut atau indeks pembangunan lainnya.

Salah satu proses transformasi structural adalah proses akumulasi. Salah satu indicator yang dapat digunakan untuk menganalisis proses akumulasi pada transformasi struktural suatu Negara adalah akumulasi pada pendapatan Negara, khususnya pendapatan melalui pajak. Table 1 di atas menunjukkan perubahan pendapatan Negara dari tahun 1990 hingga tahun 2010.Gambar 1a. PDB per Kapita Indonesia 1990-2011 (juta Rp)

Gambar 1b. Pendapatan Negara Indonesia 1990-2011 (juta Rp)

Terlihat pada gambar 1a dan 1b di atas bahwa secara garis besar penerimaan Negara (gambar 1b), khususnya pajak (baik PPH dan PPN) terus naik mengikuti PDB/kapita (gambar 1a). Hal ini sesuai teori Transformasi Struktural yang dikatakan oleh Chenery dan Syrquin (1975). Adapun anomali atau kontradiksi teori terjadi pada Indonesia terserang krisis (tahun 1997-1998 dan 2008-2009).

3. Proses Alokasia. Tabel tersebut menunjukkan bagaimana kontribusi industri manufaktur dalam PDB dari tahun 2004 -2008. Dapat dilihat pada tabel tersebut bahwa terjadi penurunan kontribusi industri manufaktur terhadap PDB di awal tahun 2004 hingga 2007, dimana kontribusi industri manufaktur ini berada pada level terendah, yakni sebesar 0.271, pada tahun 2007. Namun, peningkatan kontribusi kemudian terjadi pada tahun 2008.

Teori di dalam transformasi struktural menyatakan bahwa seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita, kontribusi industri manufaktur akan meningkat yang mengindikasikan adanya proses alokasi di dalam suatu perekonomian. Mengacu pada teori yang berlaku, data yang ada menunjukkan ketidaksesuaiannya dengan teori yang berlaku.

Mengapa? Salah satu penjelasannya karena harga input (energi/bahan bakar) mahal yang disebabkan krisis minyak yang membuat harga minyak dunia menjadi naik. Implikasinya, input menjadi mahal dan industri kesulitan untuk menambah produksi (Hint: Fakta/data selama periode tertentu bisa saja bertentangan dengan yang seharusnya terjadi menurut teori yang ada, terlebih rentang data yang dimiliki pendek)

b. Ekspor barang-barang yang terbesar pada bulan Juli dan Agustus 2012 merupakan bahan bakar minyak, lemak dan minyak hewan/nabati, serta karet dimana ketiga barang tersebut yang tergolong industri barang konsumsi dan bahan baku Impor barang yang terbesar pada bulan Juli-Agustus 2012 merupakan mesin dan peralatan mekanik, mesin dan peralatan listrik, serta besi dan baja dimana ketiga barang tersebut tergolong industri barang modal Secara umum, hal menunjukkan bahwa sebagian besar sektor industri di Indonesia masih mengimpor barang-barang non migas yang tergolong dalam industri berat, dan sebaliknya. Melihat karakteristik dari ekspo impor Indonesia, hal ini mengindikasikan bahwa industri Indonesia masih belum berada pada tahap puncaknya.

4. Proses DemografiTransformasi ketenagakerjaan menurut SPU (Status Pekerjaan Utama):No.Status Pekerjaan Utama20042007 (Agst)2009 (Agst)2011 (Agst)

1Formal / White collar (3+4)30.32%30.95%30.65%37.83%

2Informal / Blue Collar (1+2+7)60.94%58.67%58.33%52.03%

3Formal-Informal / Grey Collar (5+6)8.73%10.38%11.02%10.13%

Berdasarkan data, proporsi tenaga kerja pada kegiatan formal (SPU 3 dan 4) dari total tenga kerja menunjukkan tren yang meningkat dari tahun 2004 hingga 2011. Pada tahun 2004 terdapat sekitar 30% tenaga kerja pada kegiatan formal. Walaupun perubahannya hingga tahun 2009 kecil dan sempat menurun (kemungkinan akibat krisis global), pada tahun 2011 proporsi tenaga kerja kerja pada kegiatan formal meningkat cukup tinggi menjadi sekitar 37%. Di lain pihak, proporsi tenaga kerja pada kegiatan informal walaupun jumlahnya masih besar (di atas 50%), dari tahun 2004 hingga 2011 menunjukkan tren yang menurun. Data tersebut menunjukkan fakta yang sesuai dengan teori transformasi struktural bahwa seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita, jumlah tenaga kerja di sektor formal terhadap total tenaga kerja akan meningkat sedangkan tenaga kerja di sektor informal akan menurun. Dengan kata lain, tenaga kerja dengan upah dan gaji akan semakin meningkat peranannya.

Pengelompokkan SPU ini didasarkan pada bentuk kegiatannya. SPU 3 dan 4 di mana tenaga kerja bekerja dengan buruh tetap atau menjadi pegawai dengan upah yang pasti dikategorikan sebagai kegiatan formal. Sedangkan SPU 1, 2 dan 7 di mana tenaga kerja bekerja tanpa upah atau tanpa buruh yang tetap dikategorikan sebagai kegiatan informal. Untuk SPU 5 dan 6 yang merupakan tenaga kerja bebas, bentuk kegiatannya tercampur antara formal dan informal.

Lebih lanjut membahas transformasi ketenagakerjaan berdasarkan lapangan usaha, dapat diketahui bahwa proporsi tenaga kerja di sektor pertanian terus menurun dari tahun ke tahun walaupun jumlahnya masih relatif besar. Hal ini sesuai dengan teori transformasi struktural bahwa seiring meningkatnya pendapatan per kapita, porsi jumlah tenaga kerja di sektor primer terhadap total tenaga kerja akan menurun sedangkan propori tenaga kerja di sektor sekunder dan tersier akan meningkat. Sesuai dengan teori pada proses alokasi, semaking tinggi pendapatan per kapita Nilai Tambah Bruto (NTB) sektor pertanian per PDB akan menurun, maka proporsi jumlah tenaga kerjanya pun akan menurun. Sedangkan, tenaga kerja pada sektor manufaktur dan jasa menunjukkan tren yang meningkat dari tahun 2004 hingga 2011. Sektor jasa juga menunjukkan proporsi tenaga kerja yang relatif besar dibandingkan sektor manufaktur. Hal ini dapat menunjukkan bahwa struktur produksi Indonesia telah beralih ke sektor jasa atau terjadi masalah pada proses industrialisasi di Indonesia.

5. Kemiskinan1. Perhitungan untuk periode 1Kota : (7.2-10)/20 = -0.14 juta/tahunDesa : (15.3-44.2)/20 = -1.44 juta/tahunDesa+kota : (22.5-54.2)/20 = -1.58 juta/tahun

Perhitungan untuk periode 2Kota : (11.1-9.42)/14 = 0.12 juta/tahunDesa : (19.93-24.59)/14 = -0.33 juta/tahunDesa+kota : (31.02-34.01)/14 = -0.07 juta/tahun

Atau dengan cara persentase penutunan per tahun diperbolehkan (baik dihitung per tahun atau agregat)Poin penting: Secara keseluruhan, kemiskinan mengalami penurunan. Kecuali untuk kemiskinan kota pada periode 2 yang mengalami kenaikan. Rata-rata penurunan berbeda Penurunan periode 1 didorong oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat itu, stabilisasi harga pangan dan kebutuhan pokok lainnya, industrialisasi dsb. Tahun 1996 terdapat penyesuaian metodologi perhitungan kemiskinan, sehingga jumlah penduduk miskin terlihat meningkat Kemiskinan naik di tahun 1997-1998 dikarenakan krisis financial asia Kemiskinan meningkat di tahun 2005 karena penyesuaian harga BBM bersubsidi Kemiskinan meningkat di 2006 karena kenaikan signifikan harga beras Setelah itu jumlah penduduk miskin menurun dikarenakan efektivitas program pengentasan kemiskinan1. Perbedaan kecepatan penurunan kemiskinan antara kota-desa: Bedanya sektor perekonomian (kota sektor formal sedangkan desa pertanian dsb.) sehingga ketika ada shock pengaruhnya berbeda antara kota dan desa (kota lebih rentan terhadap krisis dan bentuk shock formal lainnya, desa shocknya harga pangan, bencana alam yang menyebabkan gagal panen dll.) Adanya urbanisasi (baik migrasi desa-kota atau perubahan status daerah desa jadi kota, sehingga terkesan kemiskinan desa menurun pesat) Perbedaan fasilitas, infrastruktur dan akses kepada bantuan pemerintah (misalnya penyaluran beras bulog, kredit, bantuan lainnya dll.)Program pemerintah untuk mengurangi penduduk miskinCluster I: Social Assistance (tujuan untuk mengurangi beban ekonomi keluarga miskin) Bantuan siswa miskin, Jamkesmas, raskin, program keluarga harapan, BLTCluster II: Community Empowerment (tujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan peningkatan kemampuan) PNPMCluster III: Microenterprises Empowerment (memberdayakan rakyat, keberlanjutan UKM) KURCluster IV : Rumah sangat murah, kendaraan angkutan umum murah, air bersih untuk rakyat, program listrik murah dan hemat, program peningkatan kehidupan nelayan, program peningkatan kehidupan masyarakat miskin perkotaan.