putri alifa, agung kumoro, suparno/ jurnal senthong 2019
TRANSCRIPT
PutriAlifa,AgungKumoro,Suparno/JurnalSENTHONG2019
827
PENDEKATANSEISMIKPADADESAINMUSEUMMITIGASIGEMPADANTSUNAMIDICILACAP
PutriAlifaWidiasri,AgungKumoroWahyuW,SuparnoProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta
Abstrak
MuseumMitigasiGempaBumidanTsunamidiCilacapadalahmediauntukpendidikanmitigasidanpengembanganpolapikiruntukbencanagempabumidantsunami.Selainsebagaitempatpendidikan,museuminidirancangmelaluipenerapanteoriseismikuntukmembangundasarrekayasastrukturaluntukmendukungfungsi bangunan sebagai bangunan evakuasi. Fungsi ini dimaksudkan untukmengurangi faktor utama daritingginyajumlahkematiandankerugianmaterialakibatbencanagempadantsunami,yangdisebabkanolehrendahnya pemahaman masyarakat tentang bencana dan kurangnya fasilitas atau wadah eakuasi yangterevaluasidalamhalstrukturdankapasitasdayatampung.Metodeperencanaandanperancangandilakukanmelaluianalisisdataprimerdansekunderdenganmetodedeskriptif,yaitupenelitianyangmengumpulkandatatentang lokasi dan kebijakan yang berlaku,melakukan studi literatur tentang penerapan sistem pendidikanmitigasidanpenerapanteoriseismikdaristudisebelumnya,kemudianmemprosesnyadenganprosesreduksidata,verifikasidata,danprosestampilandata.Hasilpenerapanteoriseismikpadadesainyangdirancanginidapatdilihatpadahasilanalisislokasi,ruang,fasad,danstruktur.
Katakunci:Seismik,GempadanTsunami,MuseumMitigasi
1.PENDAHULUAN
IndonesiamemilikipotensibencanaalamyangtinggidisebabkanolehletaknyayangberadadigugusanataujalurPasificRingofFire.DaribencanaalamyangkerapterjadidiIndonesia,bencanaalam yang palingmematikan adalah gempadan tsunami. Terhitung terdapat hampir 4000 korbanmeninggaldikarenakangempamaupungempayangdiikuti tsunamiyangterjadidi Indonesiapadatahun 2018 (BNPB, 2018). Tingginya angka tersebut diakibatkan oleh dua penyebab utama yaknirendahnyapemahamanmasyarakatdalammenghadapidanbereaksiterhadapbencanagempadantsunami (non-fisik) dan belum memadai dan terintegrasinya sarana dan prasarana evakuasi bagimasyarakat (fisik).Saranadanprasaranayangdigunakansebagaibangunanevakuasiwajibmelaluiprosesevaluasistandartbangunantahangempadantsunami.Melaluipengolahantapakdanstrukturdenganpendekatanseismik,diharapkanbangunanmampumendukungsistemevakuasikota.
Olehkarenaitu,museummitigasigempadantsunamidenganpendekatanseismikmemilikitujuan untuk mengimbangi pengetahuan mendasar mengenai kebencanaan terhadap besarnyapotensibencanagempadantsunamisertaturutberkontribusididalamperencanaanlokasievakuasikotamelaluiperancanganbangunanevakuasibencanagempadantsunami. Pendekatanseismikpadabangunandipilihuntukmemberikandasarpenerapanrekayasastrukturdalammemenuhituntutankondisi lingkungan bangunan dan kekuatan standart bangunan evakuasi. Dengan kata lain,pendekatan ini mengutamakan respon struktur atau adaptasi struktur terhadap lingkungan dankebutuhanlainnyamelaluirekayasabentukdansistemdaristrukturbangunanitusendiri.
Cilacapmerupakansalahsatudaerahdi selatanpulau JawayangtelahmerasakandampakdarigempadantsunamipadaJuni2006danterhitung95desamengalamikerusakanringanmaupun
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
828
berat (Catatan Kementrian Pekerjaan Umum, 2007 dalam Sunarto dan Marfai, 2012). MenurutpenelitiandarisebuahjurnaldenganjudulTsunamiEvacuationSystemApplicationInCilacapRegency(2015)menyatakanbahwasaatpenelitiandilakukan,terdapat44tempatevakuasisementarayangtelah ditetapkan namunmasih belummengalami evaluasi kekuatan struktur dan kapasitasmuat.DalampenelitiantersebutjugadinyatakanbahwatingkatkepercayaandankesiapsiagaanpendudukCilacapdalamevakuasitsunamimasihberadadibawah50%.Halinitentudipengaruhisalahsatunyadarilokasievakuasiyangtidakstrategissertakurangnyapemahamanmengenaikebencanaangempadantsunami.
Teoriseismikmenjadipenyelesaianmasalah-masalahyangdiangkatdarisetiapanalisisyangdilakukan. Proses penyelesaian dilakukan dimulai dari menemukan hasil dari analisis pengolahantapakdananalisisperuangan.Keduaanalisis ini berperandalampemilihankebutuhanbentukdanketinggianmassabangunan.Laludilanjutkanpadaanalisistampilan.Analisistampilandilakukanuntukmenghubungkan hasil analisis sebelumnya dengan melakukan pengembangan hasil analisis agarkemudianmenemukansolusipenyelesaian.Diakhiridenganmelakukanpengembanganbentukdansistemstrukturterhadapsetiapkebutuhan.TinjauanteoriyangdigunakandiambildariBukuSeismicDesignforArchitect,2008.Dalambukutersebut,dijelaskanbahwaterdapatbeberapapertimbanganyang digunakan untuk setiap rekayasa struktur pondasi, vertikal, dan horizontal bangunan. Untukrekayasastrukturhorizontal,pertimbanganyangdigunakanyakni:
1. Diafragma2. Penetrasidiafragma3. Diafragmatransfer4. Balokikatan5. Kolektordanpengikat
Laluuntukrekayasastrukturvertikal,pertimbanganyangdigunakanadalah:
1. DindingGeser2. DindingBresing3. DindingMomen
Untukstrukturpondasi,pertimbanganyangdigunakanadalah:
1. DindingPenahan2. StrukturBawahTanah3. Tipe-TipePondasi
Selain itu, dijelaskan pula solusi konfigurasi dari setiap rekayasa struktur pada sebuahbangunansimetrismaupunasimetris.Konfigurasiyangdiperkenalkanuntukpermasalahanrekayasastrukturvertikaldibagikedalampertimbangan-pertimbanganberikut:soft-storey,kolompendek,dandinding struktural yang tidak kontinyu dan terpasang. Sedangkan konfigurasi untuk permasalahanrekayasastrukturhorizontal,pertimbangan-pertimbangannyaadalahtorsionaldantorsionalekstrim,sambunganpojokbangunan,diskontinuitasdiafragma,sistemnon-pararel,tubrukandanpemisahan,serta jembatan antarbangunan. Pada akhirnya, didapatkan prinsip desain yang digunakan sebagaipatokanataudasaranalisissebagaiberikut:
1. RuangdanSirkulasiTerhubung2. ResponTerhadapLingkungan3. AdaptasiStruktur
2.METODEPENELITIAN
Penelitian dengan judul pendekatan seismik pada desain museum mitigasi gempa dantsunamiinimenggunakansistemanalisisdataprimerdansekunderdenganmetodedeskriptif.Analisis
PutriAlifa,AgungKumoro,Suparno/JurnalSENTHONG2019
829
primerdilakukanpadapenentuanlokasistrategismuseumsebagaisaranaedukasidanevakuasisertadilakukan untuk mendapatkan adaptasi struktur yang sesuai. Metode deskriptif digunakan untukmelengkapidataawalpenelitiananalisissekunder.Variabelpadapenelitianiniadalahaspekfisikdannon-fisikyangberhubungandenganfungsidanpendekatanseismikpadamuseummitigasigempadantsunami. Pengumpulan data dimulai dengan mengidentifikasi sumber informasi lalu dilanjutkandengan mengumpulkan data yang dibutuhkan (Wallace Foundation. Workbook B: ConductiongSecondaryResearch).
Sumberdatayangterindetifikasiadalah:
1. Penelitian-penelitiansebelumnyayangkorelasidenganjudulpenelitianini2. Literasibukuperpustakaan3. Data-datayangbisaditelusurimelaluiinternetLaluuntuktahappengumpulandata,jenisdatayangdigunakanberasaldari:
1. Penelitianyangsudahditerbitkan2. Datastandarperencanaandanperancanganarsitektur3. Data-datapresedenbangunansejenis
Berdasarkan jenis penelitiannya, maka jenis data dominan pada penelitian ini adalah datakualitatif.ProsespengolahandatakualitatifmenurutDr.CahyaSuryana,S.Si.,M.Pd.(2007)memilikiempattahapyakni:pengumpulandata,sortasiataureduksidata,displaidata,dankesimpulanatauverifikasi. Pengolahan data kualitatif pada penelitian ini juga merujuk pada empat proses yangdijelaskanolehMilesdanHuberman(1984).Pengolahandatakualitatifdapatdilakukanpadasaatdilapanganmaupunpadasaatkembalidarilapangan.Data-datayangtelahdiolahdisampaikandalamwujudhasilpenelitianpadasubbagianhasildanpembahasanmelaluihasilanalisistapak,peruangan,dantampilanuntukmendukunganalisisstrukturdenganpendekatanseismikdiakhir.Analisisstrukturdenganpendekatanseismikdianggapsebagaisolusipenyelesaiandalampenelitianini.Data-datayangdisajikan ditampilkan secara lebih mudah dan menarik melalui gambar, tabel, dan skema untukmempermudahpemahamanpenelitianyangdilakukan.
Gambar1.TeknikPengolahanDataKualitatif
Sumber:CahyaSuryana,2007
3.HASILDANPEMBAHASAN
Subbagian iniakanmenjelaskanbagaimanateoriseismikditerapkansebagaidasaranalisisrekayasa struktur bangunan. Untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan pada bagian strukturbangunan,dilakukananalisistapak,peruangan,dantampilan.Analisistapakakanmemberikanbentukmassa awal bangunan beserta kebutuhan bukaan pada bangunan. Analisis peruangan akanmemberikanjumlahmassadanketinggianbangunanmelaluiidentifikasiperuangandansifatnya.Di
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
830
akhir, jumlahmassadanketinggianbangunandidapatkandari zonasi ruang-ruangpadabangunan.Analisis tampilan akan melanjutkan hasil analisis sebelumnya. Pada bagian ini, analisismempertimbangkanpengembanganhasilanalisissebelumnyamelaluibeberaparespondesaindanaspekestetikabangunan.Hasilanalisistampilanakanberpengaruhbesarterhadapanalisisstrukturdenganpendekatanseismikdiakhir.Tetapianalisis struktur tidakakanbisadilakukansendiri atauberada di awal karena kebutuhan rekayasa struktur digunakan untuk memenuhi kebutuhan tiapanalisisdibangunan.
Gambar2.AnalisisMakrodenganPendekatanSeismik
A. AnalisisTapak
Gambar3.AnalisisTapak
Analisis tapakmencakup aspek cahayamatahari, angin, dan suara/kebisingan. Analisis inidilakukan untuk mendapatkan solusi-solusi pengolahan tapak site dan solusi-solusi pengolahantampilanbangunanmuseum.Untuksetiappertimbanganaspek,akandihasilkanrespondesainyangkemudian akan dilanjutkan pada analisis tampilan dan struktur. Respon desain terhadap aspekkebisingandikategorikankedalamduapertimbanganyaknikebisinganyangdatangdariluarsitedankebisinganyangdaridalamsiteitusendiri.Setiapresponditujukanuntukmengurangikebisinganyangsampaipadadaerahbangunanataudaerahdalambangunan.Untukkebisinganyangdatangdariluarbangunan,digunakanbarrieralamidanbuatan.Respondesainbagikebisinganyangdatangdaridalamsite sendiri ditanggulangi menggunakan pemberian jarak antara zona kedatangan dan zonaberaktivitaslainnya.Pemberianjarakiniberupapemisahanbagianzonakedatanganatauzonadropoffdanbangunanutama.
Gambar4.ResponDesainAtasKebisingandariLuarSite(kiri)danResponDesainAtasKebisingandariDalamSite(kanan)
Untuk aspek pertimbangan cahaya matahari, didapatkan dua respon desain yaitu respondesain yang diterapkan pada sisi terbitnyamatahari dan respon desain yang diterapkan pada sisiterbenamnya matahari. Respon desain mempertimbangan bagaimana cara memantulkan sinarmatahari agar dapat menerangi interior bangunan secara tidak langsung. Media atau wilayah
PutriAlifa,AgungKumoro,Suparno/JurnalSENTHONG2019
831
pemantulanpadakeduarespondesainakanberbeda.Padadaerahdengansifatcahaya lebihsilau,daerah pemantulan berada lebih jauh dari bangunan. Media yang digunakan adalah media yangmenyerappanas.Berikutadalahilustrasirespondesainterhadapsinarcahayamatahari:
Gambar5.ResponDesainAtasCahayaMatahariTerbit(kiri)danResponDesainAtasCahayaMatahariTerbenam(kanan)
Respon desain terhadap aspek anginmenghasilkan rencana bentuk awalmassa bangunansertasaranbentukstrukturlapisanluarbangunan.
Gambar6.ResponDesainAtasAngin
Bentukstrukturbangunanyangsesuaiyaitubentukaerodinamiksepertipadasayappesawatatau bangunan Burj Al-Arab. Struktur tambahan seperti tiang dari reinforced concrete atau braceberbentuksegitigadapatmembantumengalirkandanmenetralkangayadariangin.Selainitu,untukmemudahkanmengalirkangayaangin,digunakansistempanggungpadabagiandasarbangunan.Haliniditujukanagarbangunantidakmenahangayaangintetapimengalirkannyasehinggastrukturtidakbekerjalebih.
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
832
B. AnalisisPeruangan
Gambar7.AnalisisPeruangan
Setiap kegiatan yang terjadi di dalam museum diwadahi oleh ruang-ruang edukasi yangmasing-masingnya memiliki hubungan ruangan. Hubungan yang dimiliki setiap ruang museummempertimbangan proses kegiatan pelaku museum, jenis sirkulasi yang dipertimbangkan,pengelompokkan ruangan ke dalam lima zonasi museum atau lima zona organisasi spasial, sertamerujukadapresedenyangada.Pengelompokkanruang-ruangpadabangunanmuseumkedalamlima zonasi organisasi spasial akan diperlihatkan pada tabel satu. Dari pengelompokkan tersebut,hubungan tiap ruangpadabangunanmuseumakanmenyesuaikandenganalurpameranataualurzonasidimulaidariperuanganpadazonakedatanganlalukezonapadabagiankanannyayaituzonailmukegempaan,lalukezonamasakegelapan,lalukezonamasatransisi,laluzonakebebasan,danterakhir zona istirahat. Hubungan ruang tersebut di akhirmemberikan duawilayah utama antarawilayah pengunjung museum (merah) dan wilayah dari pengelola museum (biru) dilihat dariperbedaanarahawaldanakhirmasing-masingalur.
Gambar8.HubunganRuangdanZonasiSpasialRuangpadaBangunan
PutriAlifa,AgungKumoro,Suparno/JurnalSENTHONG2019
833
Wilayahutamapengunjungadalahhasilanalisisperuanganyangmenggunakanzonasiorganisasispasial.Sedangkanuntukwilayahpengelola,tidakdigunakanpengelompokkanruang.Antarakeduawilayah ini, pembedawilayah yang digunakan adalah sirkulasi utama. Untukwilayah pengunjung,berdasarkan sistem lima zonasi, maka digunakan satu alur pameran yang menerus sehinggapengunjungmembutuhkanrencanaalurdimanapintumemulaikunjungandanmengakhirikunjunganharusberadadilantaidasar.Haliniagaralurpamerantidakmembawapengunjunguntukmengakhirikegiatannyadilantaiduadanharusmenurunitanggamenujulantaisatuuntukkeluardaribangunanitu sendiri. Sehingga dibutuhkan duamassa berbeda dengan satu sistempenghubung antarmassabangunan.Selainitu,dikarenakanperbedaanluasanpadawilayahpengunjungdanpengelola,akanterjadi perbedaanpolapenataan ruangdan sirkulasi antara keduawilayah. Sehingga,berdasarkananalisis peruangan, bangunan ini memiliki dua lantai dan dua massa utama dengan penghubungantarmassabangunanberupajembatan.
C. AnalisisTampilan
Gambar9.AnalisisTampilan
Analisis tampilan dilakukan untuk mendapatkan gubahan massa dari bangunan. Gubahanmassa ini berperan sebagai kebutuhan bangunan sekaligus menjadi sebuah tuntutan rekayasastruktur.Analisisinidikelompokkanmenjadiduapembahasanyaituanalisistampilandasarbangunandananalisis tampilanatasbangunan.Analisisbagiandasarbangunan terdiridari aspekpeninggianketinggian tanahdanaspek sistempanggung.Analisisbagianatas terdiri dari aspekbentukmassaelips, perbedaan ketinggian menanggapi penggunaan sistem panggung, perbedaan luasanmenanggapihasilanalisisperuangan,sertajembatanantarmassa.Peninggiantanahdilakukansebagairespondesainterhadapkebisingan.Peninggiantanahinidilakukandisekitarbangunandalambentukamphitheater yang juga dapat difungsikan sebagai area pengembangan komunitas sekitar. Sistem panggung digunakan sebagai respon desain dari kebutuhan ruang penerima yangbersifatterbuka.Selainitu,sistempanggungmembantusistempengaliranpengudaraanalamipadainteriorbangunan.Sistemini,dalamkeadaansedangbencanatsunami,mampumengurangitekananataudoronganhantamanairterhadapstrukturbangunan.
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
834
Gambar10.AmphitheaterdanSistemPanggungBangunan
Selanjutnyaadalahanalisisbagianatasbangunanyaitubentukmassaelips.Bentukelipsataubentukaerodinamisdipilihsebagaibentukyangpalingramahterhadapsistempengalirangayaluar.Gubahanmassa yang terjadi, dimulai dari pemilihan bentuk aerodinamis lalumengalami rekayasabentukpengurangandanpanambahansehinggabentuklebihsimetris,dapatdilihatpadagambar11.
Gambar11.GubahanMassaAwal
Respon desain bangunan berupa perbedaan ketinggian didasari oleh kebutuhan adanyasistempanggung.Antaralantaidengansistempanggungdanlantaiatasnyaakanmemilikiperbedaanketinggian.Lantaidasarmenggunakanketinggiansekitar6meterdanlantaidiatasnyamenggunakanketinggan sekitar 5 meter. Selanjutnya, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dua massa yangberhubungan,digunakanpenghubungberupa jembatanantarmassa. Jembatan ini diletakkanpadalantaiduatiapmassa.Jembataninitidakakanberbentuksepertijembatanpadaumumnya.Jembatanakandirancangberupasuatuareaterbukadantertutupdimanawilayahterbukadigunakansebagaitransisi ruangdenganvegetasi alamidi sekitarnya.Bagianyang tertutupdigunakanuntuk sirkulasiperpindahanlangsung.
Gambar12.JembatanatauPenghubungAntarmassa
PutriAlifa,AgungKumoro,Suparno/JurnalSENTHONG2019
835
D. AnalisisStruktur
Gambar13.AnalisisStruktur
Analisisstrukturdidasaridariteoriseismikyangmempertimbangkanrekayasabangunanyangtidaksimetrisataubangunandalambentukapapunagartahanterhadapgayabesaryangdatangdariluar bangunan. Analisis pada bagian ini akan menyelesaikan atau melengkapi perancangansebelumnyadarisegirekayasastruktur.Analisisinidibagikedalamtigasubyaknisubpondasi,subvertikal,dansubhorizontal.Untuksubpondasi, strukturyangdigunakanadalahstruktur rakitdandilengkapidengantiangpancangpadabagianbawahnya.
Strukturinidipilihdenganpertimbanganbahwatiangpancangdapatmencapaisetiaptanahkeraspadasetiaptitikdisitesertatiangpancangdapatmembantubangunanmencapaikestabilanmelaluikemudahanrekayasaketinggian.Sistemrakit jugadapatmenghindarigayagulingdantorsiterjadi karena luasannya yang besar dan padat sehingga membantu menekan bangunan ke arahbawahapabilaterjadidorongangayasecarahorizontaldariluarbangunan.Selanjutnyauntuksistempondasi bangunan, akan diterapkan peninggian ketinggian tanah di sekitar bangunan sehinggabangunanlantaidasarakanberadapadaketinggiandibawahtanahtetapisejajardenganjalanutamakota.Haliniditujukanuntukmendukungsistemkerjapondasirakit.
Gambar14.StrukturPondasiBangunan
Untuk subvertikal, dipilih strukturbracing frameyangdapatmenahangaya tegangandantekanansertadilengkapidenganpemilihanstrukturmomenframe.Pertimbanganpemilihanstrukturiniadalahbahwabracingframememilikiberattotallebihringandibandingkandenganstruktursolidlainnya. Sedangkan struktur momen frame memudahkan rekayasa bentuk elips, ketinggian, dansambunganstruktur,memfasilitasibangunandenganbukaandansirkulasiyanglebihbanyak,sertamemfasilitasibangunandengansistempanggung.
Selain itu, analisis vertikal dilakukan dalammemenuhi beberapa tuntutan struktur sepertistrukturkantilever,struktursistempanggung,danstrukturbangunandenganperbedaandenahpadamassayangsama.Rekayasastrukturkantileveryangdilakukanadalahmenghilangkansprandelatasdan bawah balok demi menghindari sifat struktur balok kuat dan kolom lemah. Penghubungantarmassadibutuhkanagarsetiapmassatidakmemilikisistemperuanganmaupunsistemlainnyasecaraterpisah.Sendikakuataufixedjointdansendiluncurdiberikanagarjembatandapatbergeraktanpa harus menabrak atau menghancurkan sistem struktur di setiap massa. Sendi luncurmemudahkanpergerakanjembatankearahx-axisatauy-axisdarijembatan.
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
836
Gambar15.StrukturVertikalBangunan
Laluuntukstruktursistempanggung,rekayasayangdilakukanadalahpemberianbaloktanpadiafragmauntukmemberikanketinggianyangsamasetiaplantainya.Rekayasainidipilihatasalasanbahwapadasistempanggung,lantaidasarakanmemilikiketinggianyanglebihdibandingkandenganlantaidiatasnya.
Gambar16.StrukturVertikalBangunan2
Padarekayasastrukturdenganperbedaandenahpadasatumassa,halyangdapatdilakukanadalahdenganmemberikantransferdiafragmapadaatapdenahbagianbawahsehinggaframepadadenahtersebutberfungsisebagaipenyalurgaya.Padasistemini,strukturkeseluruhanbangunantetapmenjadi satu kesatuan; tidak terjadi pemisahan tanggung jawab menjadi struktur utama danpendukung. Selanjutnya yaitu sub horizontal, struktur yang dipilih adalah transfer diafragma.Keuntunganstrukturiniadalahmemudahkandalamrekayasabentukdanpenetrasistruktur.Penetrasidilakukanuntukmenyediakanaksesutilitas,aksessirkulasivertikal,danmemenuhikebutuhanbentukelips pada bangunan. Penetrasi dilakukan memenuhi ketentuan yang ditetapkan yaitu hanyadilakukan pada bagian tengah sehingga tidak mengganggu akor diafragma dan apabila terpaksadilakukanpadabagianujung,steelbracingatauframevierendeeldigunakan.
PutriAlifa,AgungKumoro,Suparno/JurnalSENTHONG2019
837
Gambar17.StrukturHorizontalBangunan1
Sumber:SeismicDesignforArchitect,2008
5.KESIMPULANDANSARAN
Pendekatanseismikdigunakansebagaidasarpengembanganrekayasastrukturbangunanyangbersifatterikatpadaaturandasarpenyalurangayadansistemstrukturbangunantetapitidakterikatpadabentuk-bentuktertentu.Analisistapakmenghasilkanbeberapaketentuansebagaiberikut:
I. Kebutuhanbentukmassayangaerodinamis
II. Kebutuhanpenambahanstrukturlapisanbangunanyaknibraceyangberbentuksegitiga
III. Kebutuhansistempanggunguntukmengalirkanudarapadabagianinteriorbangunan
IV. Kebutuhan peninggian ketinggian tanah pada daerah sekeliling bangunan untuk mereduksikebisingandariluar
Analisis peruangan dilakukan untuk menghasilkan jumlah massa, ketinggian bangunan, danpenghubungantarmassa.Analisistampilanmemberikanhasilgubahanmassaaerodinamisyanglebihsimetris dengan jembatanantarmassa sebagai ruang transisi.Adaptasi rekayasa strukturdari hasilanalisis sebelumnyadilakukandalamtigakelompokutamayaituadaptasi strukturpondasidenganpilihansistemrakitdantiangpanjangsertapeninggianketinggiantanahpadasekelilingbangunan.Adaptasi struktur vertikal dilakukan dengan pemilihan struktur bracing frame danmomen frame.Adaptasi struktur horizontal dengan pemilihan sistem diafragma transfer. Penetrasi diafragmaditanggapi dengan penggunaan steel bracing. Selain itu, balok tanpa diafragma digunakan untukmenanggapiketinggiantiaplantai.
DAFTARPUSTAKA
Blackwell,Wiley.2012.NeufertArchitect’sData.Jerman:BlackwellPublishingLtd.
Charleson,Andrew.2008.SeismicDesignforArchitects.Oxford:ElsevierLinacreHouse.
FThomas,RChaneydanRTseng.2018.AnalysisofCommunityTsunamiEvacuationTime:anOverview.Indonesia:IndonesianInstituteofSciences.
Muhaimin, dkk. 2016. Analisis Resiko Gempabumi di Cilacap Provinsi Jawa Tengah. Bogor: IntitutPertanianBogor.
Mutaqin,BachtiarWahyu.2016.PemetaanTingkatKerawananBencanaTsunamidiPantaiSelatanKabupatenCilacapJawaTengah.Yogyakarta:UniversitasGajahMada.
SENTHONG,Vol.2,No.2,Juli2019
838
Rachman, Arip P dan Mahatma S Suryo. 2015. Penerapan Sistem Evakuasi Tsunami di KawasanPerkotaan Kabupaten Cilacap, Kasus: Kecamatan Cilacap Selatan. Bandung: Pusat LitbangPermukiman,BadanLitbangKementerianPekerjaanUmum.
Sadly,Muhamaddkk.2017.KatalogTsunami2017.JakartaPusat:BadanMeteorologidanGeofisika.
Suryana.2010.MotodologiPenelitian;ModelPraktisPenelitianKuantitatifdanKuantitatif.Bandung:UniversitasPendidikanIndonesia.
Suryana, Cahya. 2007. Pengolahan dan Analisis Data Penelitian. Jakarta: Departemen PendidikanNasional.