pupuk kandang

Upload: fadhly-muhammad-m-s

Post on 02-Mar-2016

70 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pembuatan pupuk kandang

TRANSCRIPT

Hartatik dan Widowati

TEKNOLOGI PUPUKPupuk Kandang

Oleh :ETTY CENTAURY SIREGAR/110140016RIZKI HARIYANDI/110140006RAHMAWATI/110140030M. FADLY/2014NURSYIAH/2014

TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS MALIKUSSALEH2014KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan paper dengan judul Pupuk Kandang ini dengan baik. Dalam penyusunan paper ini tidak terlepas dari bantuan pihak-pihak lain. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:1. Kedua orang tua kami yang telah memberi motivasi dan dukungan selama proses pembuatan paper ini.2. Ibu Meriatna, S.T,.M.T selaku dosen mata kuliah teknologi pupuk.3. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian proposal penelitian ini. Kami menyadari bahwa paper ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan sehingga paper ini dapat bermanfaat bukan hanya semata untuk kami namun untuk pembaca pula.

Reuleut, 25 Maret 2014

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Saat ini petani cenderung memilih menggunakan pupuk kimia dari pada pupuk organik. Penyebabnya adalah karena kandungan hara pupuk kimia lebih tinggi, mudah diperoleh secara instan ketika dibutuhkan dan pengaruhnya terhadap tanaman yang diberi pupuk lebih cepat terlihat dibandingkan dengan pupuk organik yang pengaruhnya tidak dapat cepat terlihat. Selain itu, penggunaan pupuk kimia pada lahan tersebut yang dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan semakin berkurangnya kandungan bahan organik di dalam tanah, kesuburan tanah pun menurun, akibatnya hasil penen juga menurun. Dengan kondisi yang seperti itu mendorong petani untuk meningkatkan dosis pupuk kimia agar hasil tanamannya meningkat. Akibatnya, selain tidak ekonomis, pemupukan dengan dosis tinggi ternyata dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah maupun air. Jadi pemupukan dengan pupuk kimia secara terus-menerus dengan dosis tinggi bukanlah cara yang baik untuk menjaga kesuburan tanah apalagi untuk mengembalikan tanah pada kondisi semula. Untuk menjaga kesuburan tanah dan mengembalikan pada kondisi semula maka cara yang bagus adalah dengan menggunakan pupuk organik. Penggunaan pupuk kandang sebagai pupuk tanaman merupakan suatu siklus unsur hara yang sangat bermanfaat dan mengoptimakan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan.

BAB IIDASAR TEORI

2.1 Pengertian Pupuk KandangPupuk kandang (pukan) didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak tersebut diberi alas seperti sekam pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut sebagai pukan pula. Beberapa petani di beberapa daerah memisahkan antara pukan padat dan cair.a. Pupuk kandang padatPupuk kandang (pukan) padat yaitu kotoran ternak yang berupa padatan baik belum dikomposkan maupun sudah dikomposkan sebagai sumber hara terutama N bagi tanaman dan dapat memperbaiki sifat kimia, biologi, dan fisik tanah.Penanganan pukan padat akan sangat berbeda dengan pukan cair. Penanganan pukan padat oleh petani umumnya adalah sebagai berikut: kotoran ternak besar dikumpulkan 1-3 hari sekali pada saat pembersihan kandang dan dikumpulkan dengan cara ditumpuk di suatu tempat tertentu. Petani yang telah maju ada yang memberikan mikroba dekomposer dengan tujuan untuk mengurangi bau dan mempercepat pematangan.b. Pupuk kandang cairPupuk kandang (pukan) cair merupakan pukan berbentuk cair berasal dari kotoran hewan yang masih segar yang bercampur dengan urine hewan atau kotoran hewan yang dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu. Umumnya urine hewan cukup banyak dan yang telah dimanfaatkan oleh petani adalah urine sapi, kerbau, kuda, babi, dan kambing.Pupuk kandang cair dibuat dari kotoran ternak yang masih segar, bisa dari kotoran kambing, domba, sapi, dan ayam. Petani pertanian organik di Kenya membuat pukan cair dari 30-50 kg kotoran hewan yang masih segar dimasukkan dalam karung goni yang terbuat dari serat kasar rami diikat kuat, ujung karung diikatkan pada sebuah tongkat sepanjang 1 m untuk menggantung karung pada drum, kemudian karung tersebut direndam dalam drum berukuran 200 l yang berisi air. Secara, berkala 3 hari sekali kotoran dalam karung diaduk dengan mengangkat dan menurunkan tongkat beserta karung. Untuk melarutkan pukan dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Pupuk kandang (pukan) yang melarut siap digunakan bila air sudah berwarna coklat gelap dan tidak berbau. Cara penggunaan pukan cair dengan disiramkan ke tanah bagian perakaran tanaman dengan takaran satu bagian pukan cair dicampur dengan satu atau dua bagian air.

2.2 Keuntungan Dan Kerugian Pupuk Kandang2.2.1 Keunggulan pupuk kandang1. Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk anorganik.2. Menambah zat atau unsur hara dalam tanah. Tanah yang miskin atau pun kurang subur memeiliki kandungan unsur hara yang kurang mencukupi bagi pertumbuhan, sehingga pemberian pupuk yang bersifat organik secara langsung akan mampu menambah unsur hara yang kurang memadai tersebut serta memberikan tambahan unsur hara baru yang belum ada.3. Mempertinggi kandungan humus di dalam tanah. Humus sebagai hasil substansi yang berasal dari bahan organik seperti protein, lemak dan sisa-sisa tanaman yang telah mengalami proses penguraian sangat penting artinya bagi tanaman. Hal ini disebabkan humus bersifat koloid (bermuatan negatif) yang dapat meningkatkan absorpsi (penyerapan) dan pertukaran kation serta mencegah terlepasnya ion-ion penting. Selain itu humus juga berfungsi sebagai reservoar (pergantian) mineral untuk pengambilan oleh tumbuhan. Adanya pupuk kandang yang hampir sebagian besar berupa bahan organik akan dapat menambah kandungan humus yang ada. Semakin banyak humus terdapat pada tanah, maka tanah relatif semakin subur.

4. Mampu memperbaiki struktur tanah. Pada struktur tanah yang baik ditunjang oleh keberadaan mikroorganisme organik yang cukup. Tanah yang strukturnya sudah rusak hampir tidak memiliki lagi mikroorganisme yang menunjang kesuburan tanah. Dengan memberikan pupuk kandang maka akan mengaktifkan kembali mikroorganisme melalui proses biologis dan kimia.5. Mendorong atau memacu aktivitas kehidupan jasad renik di dalam tanah. Terkait dengan manfaat sebelumnya, pemberian pupuk kandang ini secara langsung akan menambah bahan organik yang ada. Ada ataupun tidaknya suatu jasad renik didalam, pemberian pukan ini justru akan mendorong atau memacu kehidupan jasad renik, yang pada akhirnya melalui proses penguraian akan menghasilkan tanah yang subur dan kaya akan bahan organik.6. Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun.7. Tidak merusak lingkungan.

2.2.2 Kekurangan pupuk kandang1. Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.2. Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.3. Dalam jangkapendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara, pemberian pupuk organikyang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian pupuk organik tidak se-cepat pemberian pupuk buatan.4. Perlu menunggu beberapa waktu untuk digunakan, Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Hal ini disebabkan oleh proses penguraian karbon (C), yang akan meningkatkan temperatur tanah. Kenaikan suhu inilah yang menyebabkan tanaman menjadi layu.

2.3 Kualitas Pupuk KandangManfaat dari penggunaan pukan telah diketahui berabad-abad lampau bagi pertumbuhan tanaman, baik pangan, ornamental, maupun perkebunan. Yang harus mendapat perhatian khusus dalam penggunaan pukan adalah kadar haranya yang sangat bervariasi. Komposisi hara ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis dan umur hewan, jenis makanannya, alas kandang, dan penyimpanan/ pengelolaan.Kandungan hara dalam pukan sangat menentukan kualitas pukan (Tabel 1). Kandungan unsur-unsur hara di dalam pukan tidak hanya tergantung dari jenis ternak, tetapi juga tergantung dari makanan dan air yang diberikan, umur dan bentuk fisik dari ternak (Tabel 2).Tabel 1. Tabel rata-rata hara dari berbagai pupuk kandangSapiAyamBebekDomba

Ukuran hewan ( kg)5005100100

Kandungan hara (kg/ton)

Nitrogen (N)10,025,010,028,0

Fosfor (P)2,011,02,84,2

Kalium (K)8,010,07,620,0

Kalsium (K)5,036,011,411,7

Magnesium (Mg)2,06,01,63,7

Sulfur (S)1,53, 22,71,8

Ferrum (Fe)0,12,30,60,3

Boron (B)0,010,010,09-

Cuprum (Cu)0,010,010,04-

Mangan (Mn)0,03---

Zinc (Zn)0,040,010,12-

Tabel 2. Kandungan hara dari pukan padat/ segarSumber PukanKadarairBahan OrganikNP2O5(%)K2OCaORasio C/N

Sapi80160,30,20,150,220-25

Kerbau8112,70,250,180,170,425-28

Kambing64310,70,40,250,420-25

Ayam57291,51,30,84,09-11

Babi78170,50,40,40,0719-20

Kuda73220,50,250,30,224

2.4 Pupuk Kandang Berdasarkan Jenis HewannyaBerdasarkan jenis hewannya, pupuk kandang terbagi kedalam lima macam yaitu limbah kambing, limbah sapi, limbah ayam, limbah babi dan limbah kuda. Masing-masing limbah tersebut memiliki karakteristik dan kandungan unsur hara yang berbeda (Tabel 1). Pada limbah sapi misalnya kandungan unsur haranya berbeda antara limbah cair maupun yang padat. Pada limbah sapi yang cair memiliki kandungan P lebih banyak dibandingkan yang padat. Dan sebaliknya kandungan K pada limbah sapi padat lebih banyak dibandingkan yang cair. Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa limbah (kotoran ayam) memiliki kandungan N dan P paling besar diantara limbah ternak lainnya. Sedangkan kandungan K paling besar terdapat pada limbah domba cair yaitu sebesar 2.1 %. Suatu limbah dapat digolongkan ke dalam pupuk panas bila memiliki kandungan air yang rendah. Kandungan yang rendah tersebut berimplikasi pada proses perubahan jasad renik secara aktif menjadi lebih cepat, sehingga waktu yang diperlukan jasad renik untuk dekomposisi (penguraian) pupuk ini lebih cepat.

1. Pupuk kandang ayamPemanfaatan pukan ayam termasuk luas. Umumnya diperguna-kan oleh petani sayuran dengan cara mengadakan dari luar wilayah tersebut.Pupuk kandang ayam broiler mempunyai kadar hara P yang relatif lebih tinggi dari pukan lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang diberikan. Selain itu pula dalam kotoran ayam tersebut tercampur sisa-sisa makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan tambahan hara ke dalam pukan terhadap sayuran.Beberapa hasil penelitian aplikasi pukan ayam selalu memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena pukan ayam relatif lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pukan lainnya (Widowati et al., 2005). Pemanfaatan pukan ayam ini bagi pertanian organik menemui kendala karena pukan ayam mengandung beberapa hormon yang dapat mempercepat pertumbuhan ayam.

2. Pupuk kandang sapiDi antara jenis pukan, pukan sapilah yang mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi >40. Tingginya kadar C dalam pukan sapi menghambat penggunaan langsung ke lahan pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama, Penekanan pertumbuhan terjadi karena mikroba dekomposer akan menggunakan N yang tersedia untuk mendekomposisi bahan organik tersebut sehingga tanaman utama akan kekurangan N. Untuk memaksimalkan penggunaan pukan sapi harus dilakukan pengomposan agar menjadi kompos pukan sapi dengan rasio C/N di bawah 20.Selain masalah rasio C/N, pemanfaatan pukan sapi secara langsung juga berkaitan dengan kadar air yang tinggi. Petani umumnya menyebutnya sebagai pupuk dingin. Bila pukan dengan kadar air yang tinggi diaplikasikan secara langsung akan memerlukan tenaga yang lebih banyak serta proses pelepasan amoniak masih berlangsung.

3. Pupuk kandang kambingTekstur dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pukan kambing umumnya masih di atas 30. Pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio C/N