puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa ... filepemacu peningkatan kinerja setiap...

111

Upload: dinhdung

Post on 08-Jun-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

2016

i LAPORANKINERJA

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

memberikan berkah dan rahmat-Nya atas tersusunnya Laporan Kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam tahun 2018.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang

berfungsi, antara lain sebagai alat penilaian kinerja, wujud akuntabilitas pelaksanaan

tugas dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dan wujud transparansi

serta pertanggungjawaban kepada masyarakat serta merupakan alat kendali dan alat

pemacu peningkatan kinerja setiap bagian / bidang di lingkungan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam. Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam diukur

atas dasar penilaian Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang merupakan indikator

keberhasilan pencapaian sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam

perjanjian kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018.

Secara umum capaian kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana yang

ditetapkan, meskipun masih terdapat kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan.

Masukan dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan untuk pelaksanaan program

dan kegiatan dimasa mendatang

Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

penyusunan dan penerbitan laporan ini, semoga Laporan Kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam tahun 2018 ini bermanfaat sebagai sumber informasi dan

bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.

Batam, Januari 2019

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam

dr. Achmad FarchannyTri Adryanto, MKM

NIP 196902192002121003

2016

ii LAPORANKINERJA

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar .......................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................... ii

Daftar Tabel ............................................................................................................... iv

Daftar Grafik .............................................................................................................. v

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Maksud dan Tujuan ......................................................................... 2

C. Tugas Pokok dan Fungsi ................................................................. 3

D. Struktur Organisasi .......................................................................... 4

E. Sistematika Penulisan Laporan ........................................................ 5

BAB II : PERENCANAAN KINERJA .................................................................. `6

A. Perencanaan Kinerja ....................................................................... 6

1. Rencana Aksi Kegiatan .............................................................. 6

2. Rencana Kinerja Tahunan........................................................... 10

B. Perjanjian Kinerja ............................................................................. 16

C. Sumber Daya ................................................................................... 17

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................. 22

A. Capaian Kinerja ............................................................................... 22

B. Realisasi Anggaran........................................................................... 95

BAB IV : PENUTUP ............................................................................................. 98

LAMPIRAN

1) Perjanjian Kinerja tahun 2018

2016

iii LAPORANKINERJA

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel 2.1 : Indikator Kinerja Dan Target Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

Tahun 2018 ............................................................................................. 10

Tabel 2.2 : Perjanjian Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam 2018 ...... 16

Tabel 2.3 : Laporan Posisi Barang Milik Negara Di Neraca ....................................... 20

Tabel 2.4 : Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja ........................................... 21

Tabel 3.1 : Pengukuran Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan .................... 23

Tabel 3.2 : Realisasi Anggaran Berdasarkan sumber Dana ....................................... 95

Tabel 3.3 : Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja ........................................ 95

Tabel 3.4 : Realisasi Anggaran Berdasarkan Output Kegiatan ................................... 96

2016

iv LAPORANKINERJA

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

DAFTAR GRAFIK Halaman

Grafik 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan ....................................................... 17

Grafik 2.2 Jumlah Pejabat Struktural Berdasarkan Tingkat Eselon .............................. 18

Grafik 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan .................................................... 18

Grafik 2.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan .................................................. 19

Grafik 2.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin .............................................. 19

Grafik 3.1 Realisasi Kinerja dan anggaran 2015-2018................................................. 24

LAPORANKINERJA 2018

1

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mengacu kepada Perturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Pelaporan Kinerja

sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja Aparatur sebagai

salah satu persyaratan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (good governance).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap instansi

pemerintah sampai dengan eselon II harus memiliki perencanaan strategis lima

tahunan, rencana kerja setiap tahun, penetapan kinerja serta

pertanggungjawaban kegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan

adanya sistem ini diharapkan terwujud kegiatan pada instansi pemerintah yang

akuntabel, efektif, efisien, transparan, dan responsif terhadap semua

permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai salah satu lembaga pemerintah

yang bernaung di bawah Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Kementerian Kesehatan RI sesuai Permenkes 2348 tahun 2011 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 1 dan 2 Tahun 1962 tentang Karantina Laut dan Karantina Udara

serta amanat International Health Regulation (IHR) Tahun 2005 yang

diberlakukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia sebagai salah satu negara

yang ikut menandatanganinya, wajib menerapkan prinsip-prinsip tata

pemerintahan yang baik, termasuk penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja terhadap kegiatan dan

anggaran yang telah dilaksanakan.

Sebagai upaya dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik tersebut,

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam terus berupaya untuk memperbaiki

kualitas dari segi performa kerja hingga sistem administrasi pelayanan dan

LAPORANKINERJA 2018

2

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

pertanggungjawaban kinerja, salah satunya dengan penyusunan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah yang menjadi kewajiban setiap akhir tahun anggaran.

Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan

menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga.

Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dalam satu tahun anggaran yang dikaitkan

dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan

dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan

mengacu pada Peraturan Pemerintah Pendayaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi No. 53 tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan bentuk

pertanggungjawaban Instansi Pemerintah yang memuat gambaran keberhasilan

pencapaian program dan hambatan yang mengakibatkan gagalnya pencapaian

tujuan kegiatan.

Adapun secara lebih jelas dapat digambarkan tentang maksud dan tujuan

disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk

meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja Aparatur

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi

dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

LAPORANKINERJA 2018

3

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Kementerian Kesehatan RI Nomor

356/MENKES/PER/IV/2008 dan perubahan Nomor. 2348/MENKES/PER /XI

/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kantor

Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan

keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi,

kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan

kesehatan,pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru

dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan

pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat

negara. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Kantor Kesehatan Pelabuhan

mempunyai fungsi berikut:

1. Pelaksanaan kekarantinaan.

2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan.

3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara.

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit

baru, dan penyakit yang muncul kembali.

5. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan

kimia.

6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit

yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional.

7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan

Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan

matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan

penduduk.

8. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan

bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan

alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi

persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor.

10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya.

11. Pelaksaaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara,

pelabuhan , dan lintas batas darat negara.

LAPORANKINERJA 2018

4

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan di bandara,

pelabuhan , dan lintas batas darat negara.

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara,

pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan , dan

surveilans kesehatan pelabuhan.

15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan

lintas batas darat negara.

16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

D. STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai Peraturan Kementerian Kesehatan RI Nomor

356/MENKES/PER/IV/2008 dan perubahan Nomor. 2348/MENKES/PER /XI

/2011 terdapat susunan Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan sebagai

berikut:

Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam di klasifikasikan menjadi kelas I dengan

susunan organisasi sebagai berikut :

1. Bagian Tata Usaha

a. Sub Bagian Program dan Laporan

b. Sub Bagian Keuangan dan Umum

2. Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

a. Seksi Pengendalian Karantina

b. Seksi Surveilans Epidemiologi

3. Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan

a. Seksi Pengendalian Vektor dan Binatang Penular Penyakit

b. Seksi Sanitasi dan Dampak Risiko Lingkungan

4. Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah

a. Seksi Pencegahan dan Pelayanan Kesehatan

b. Seksi Kesehatan Matra dan Lintas Wilayah

5. Instalasi

6. Wilayah Kerja

7. Kelompok Jabatan Fungsional

LAPORANKINERJA 2018

5

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

E. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Batam terdiri dari :

1. KATA PENGANTAR

2. DAFTAR ISI

3. DAFTAR TABEL

4. DAFTAR GRAFIK

5. BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategik

issued) yang sedang dihadapi organisasi.

6. BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan ringkasan / ikhtisar perjanjian kinerja dan sumber

daya tahun yang bersangkutan.

7. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja, pengukuran kinerja, analisis capain kinerja dan

perbandingan dengan tahun sebelumnya.

B. REALISASI ANGGARAN

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran

8. BAB IV PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

LAMPIRAN

a. Perjanjian Kinerja

b. Lain – lain yang dianggap perlu

LAPORANKINERJA 2018

6

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil

yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara

sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan

kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Sebagai salah satu unit pelaksana

teknis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam telah menyusun Rencana Strategis berupa

Rencana Aksi Kegiatan (RAK) tahun 2015 – 2019, yang merupakan gambaran yang

diharapkan dapat dicapai pada kurun waktu tersebut termasuk di dalamnya visi,

misi, tujuan, dan sasaran serta cara mencapai tujuan organisasi melalui

pelaksanaan berbagai kegiatan dalam bidang pencegahan masuk keluarnya

penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan,

pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan dan lintas batas serta

pengendalian dampak risiko lingkungan (Permenkes RI No. 2348/ 2011).

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP),

perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga instrumen yaitu: Rencana

Strategis (Renstra) yang merupakan perencanaan 5 tahunan, Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK).

1. RENCANA AKSI KEGIATAN (RAK) TAHUN 2015-2019

Pembangunan Kesehatan Nasional adalah upaya peningkatan derajat

kesehatan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan

berlandaskan kemampuan nasional dengan memanfaatkan sumber daya yang

ada serta dengan memperhatikan tantangan global maupun spesifik local.

Untuk mendukung terwujudnya upaya yang berkesinambungan tersebut harus

mengacu pada Perencanaan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum

dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian

LAPORANKINERJA 2018

7

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Selanjutnya Menteri

Kesehatan mengamanahkan bahwa Renstra Kementerian Kesehatan harus

dijabarkan dalam Rencana Aksi Program Unit Eselon I.

Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri atas perencanaan

pembangunan yang disusun secara terpadu oleh Kementerian/Lembaga. Lebih

lanjut dijelaskan bahwa perencanaan pembangunan nasional menghasilkan

RPJP, RPJM dan rencana pembangunan tahunan.

RPJMN tahun 2015-2019 telah ditetapkan oleh pemerintah melalui

Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019 (RPJMN). RPJMN oleh Menteri

Kesehatan dijabarkan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun

2015-2019 yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan melalui Keputusan Menteri

Kesehatan nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 (Renstra).

Renstra Kementerian Kesehatan yang telah ditetapkan melalui

Keputusan Menteri Kesehatan HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 (Renstra) merupakan

dokumen perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat program-program

pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian

Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun

waktu 2015-2019, maka dalam pelaksanaannya perlu dijabarkan lebih lanjut ke

dalam suatu Rencana Aksi Program (RAP) pada unit organisasi Eselon I dan

Rancana Aksi Kegiatan (RAK) pada unit organisasi setingkat eselon II sesuai

dengan tugas Pokok dan fungsinya.

Berdasarkan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang

mengacu pada perubahan struktur organisasi Kementerian Kesehatan yang

memberikan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, dan Millenium

Development Goals (MDG’s). Disamping itu, didalam MDG’s (Millenium

Development Goal’s) bahwa meningkatnya pembangunan kesehatan

masyarakat merupakan tujuan utama global yang wajib diwujudkan setiap

anggota WHO. Pembangunan kesehatan di wilayah Pelabuhan merupakan

bagian dari pembangunan kesehatan nasional.

LAPORANKINERJA 2018

8

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Menindaklanjuti Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan Nomor : HK. 02.03/D1/I.1/2088/2015 Tentang

Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Tahun

2015-2019 Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan

maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam telah menyusun Rencana Aksi

Kegiatan Tahun 2015-2019 yang memuat tujuan, dan sasaran serta arah kebijakan

dan strategi yang menjadi pedoman Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

dalam menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2018. Pada awal tahun

2018 terdapat perubahan Rencana Aksi Program di pusat dan untuk penyesuaian

telah dilakukan revisi Rencana Aksi Kegiatan dimana terdapat perubahan target dan

cara perhitungan Indikator Kinerja Kegiatan tahun 2018-2019.

Penjabaran Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

I Batam sebagai berikut :

1) TUJUAN

Mewujudkan pelabuhan laut dan bandara sehat melalui upaya pencegahan

masuk dan keluarnya penyakit potensial wabah serta pengendalian faktor

risiko penyakit yang disebabkan oleh lalu lintas orang, alat angkutan dan

lingkungan pelabuhan.

2) SASARAN

1. Pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan

melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk

mencegah terjadinya KLB

2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vektor dan

zoonotic

3. Menurunnya penyakit menular langsung

4. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya pada program pencegahan dan pengendalian penyakit

Tolak ukur yang digunakan untuk mencapai 4 (empat) sasaran diatas

tertuang pada rencana aksi kegiatan pada tabel indikator kinerja kegiatan

yaitu sebagai berikut :

LAPORANKINERJA 2018

9

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

3) ARAH DAN KEBIJAKAN

1. Peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit

2. Peningkatan perlindungan kelompok berisiko

3. Penatalaksanaan epidemiologi kasus dan pemutusan rantai penularan

4. Pencegahan dan penanggulangan KLB/Wabah termasuk yang

berdimensi

5. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pencegahan dan

pengendalian penyakit

6. Pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat

7. Pelayanan kesehatan jiwa

8. Peningkatan keterpaduan program promotif & preventif dlm

pengendalian penyakit & penyehatan lingkungan

4) STRATEGI

1. Melaksanakan review dan memperkuat aspek legal

2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi

3. Melaksanakan intensifikasi, akselerasi dan inovasi program

4. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

5. Memperkuat Jejaring kerja dan kemitraan

6. Memperkuat manajemen logistik

LAPORANKINERJA 2018

10

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Rencana Kinerja Tahunan tahun 2018 merupakan pedoman pelaksanaan

program dan kegiatan tahun 2018. Sasaran program Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam dalam rencana kinerja tahunan ditetapkan merujuk

pada sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan 2018-2019

(Revisi) serta memperhatikan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Dan Target

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018

INDIKATOR KINERJA

TARGET

2018

SATUAN

1 Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

97.400 Sertifikat

2 Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100 Persen

3 Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

55.250 Sertifikat

4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

20 Posko

5 Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

3 Pelabuhan

6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

5.281 Sertifikat

7 Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

12 Pelabuhan

8 Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

12 Pelabuhan

9 Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

600 Orang

10 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

40 Dokumen

11 Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

11 Pelatihan

12 Jumlah pengadaan sarana prasarana 14 Unit

Tabel diatas menyajikan angka yang harus dicapai dalam pelaksanaan

program dan kegiatan sepanjang tahun 2018.

LAPORANKINERJA 2018

11

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Berikut uraian kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam tahun 2018

untuk masing-masing indikator :

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Workshop Simkespel bagi Petugas KKP di Induk dan Wilker

2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan Kesehatan

3) Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan dalam Rangka Penerbitan

PHQC (Port Health Quarantine Clearence)

4) Pemeriksaan Kesehatan Alat Angkut dalam rangka Penerbitan

SSCC/SSCEC (Ship Sanitation Control h. Certificate/ Ship Sanitation

Control Exemption Certificate)

5) Pengawasan tindakan penyehatan alat angkut

2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana

di wilayah layanan KKP

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Workshop Petugas KKP dalam pengendalian dan penanggulangan

penyakit berpotensi KLB di pintu masuk negara

2) Refreshing TGC Petugas KKP dengan LS/LP

3) Pertemuan Koordinasi Surveilans kewaspadaan dini dan KLB LP / LS

dan Wilayah kerja

4) Workshop Water Rescue bagi petugas KKP

3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya

penyakit

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Investigasi dan Penanggulangan Penyakit Menular Berpotensi KLB di

Pintu Masuk Negara dan PLBD

2) Surveilans Aktif, Pengumpulan data bulanan dari fasilitas pelayanan

kesehatan di sekitar pelabuhan / bandara

3) Sosialisasi Pengawasan Lalu Lintas Jenazah ke Lintas Sektor

4) Penerbitan COP

5) Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

LAPORANKINERJA 2018

12

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

1) Pengawasan Arus Mudik pada Situasi Khusus

2) Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan yang Berkoordinasi

dengan Lintas Sektor

3) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan

5. Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan

kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan

masyarakat yang berpotensi wabah

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Surveilans Pada Situasi Bencana

2) Peningkatan Jejaring Kerja IHR

3) Pelaksanaan Table Top Excercise Penanggulangan KKM

4) Evaluasi Pelaksanaan Table Top

5) Review Rencana Kontijensi

6. Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang

diterbitkan

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Sosialisasi Laik Terbang dan Layak Berlayar pada masyarakat di

Pelabuhan/ Bandara

2) Pendampingan Imunisasi Calon Jamaah Haji Batam dan Natuna

3) Pendampingan Imunisasi dan Vaksinasi

7. Jumlah Pelabuhan / Bandara / PLBD yang memenuhi syarat-syarat

sanitasi

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Pengawasan Sanitasi TPM di pelabuhan / bandara

2) Pengawasan Kualitas Air di Pelabuhan/Bandara

3) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian

Risiko Lingkungan

4) Pemeriksaan Pendahuluan Sanitasi Asrama Haji

5) Sosialisasi Sanitasi TPM Bagi Penjamah Makanan di Wilayah

Pelabuhan / Bandara

6) Kursus Singkat Bagi Penjamah Makanan Catering Haji

7) Penguatan Penyelenggaraan Pelabuhan / Bandara Sehat

LAPORANKINERJA 2018

13

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

8. Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD bebas vektor pada wilayah

perimeter dan buffer area

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Survei Pengamatan Faktor Risiko Pencegahan dan Pengendalian

Malaria

2) Survei Demam Massal Malaria (Mass Fever Survey) penumpang di

pelabuhan dan bandara

3) Surveilans Migrasi Malaria di Pelabuhan / Bandara

4) Monitoring Penggunaan Insektisida Pada BUS

5) Uji Resistensi Nyamuk

6) Pengawasan Tindakan Desinseksi di Alat Angkut

7) Pengendalian Vektor DBD

8) Pengendalian Vektor Pes

9) Pengendalian Vektor Diare

10) Pengendalian Vektor Malaria

11) Diklat Pengendalian Tikus dan Pinjal

9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Koordinasi Pelaksanaan Haji Embarkasi Batam

2) Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi

3) Pelayanan Kesehatan Haji Debarkasi dalam Kota

4) Pendampingan Jamaah Haji Sakit Propinsi Riau, Kepulauan Riau,

Kalimantan Barat dan Jambi

5) Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji

6) Koordinasi Persiapan Embarkasi, Debarkasi dan Evaluasi Haji

7) Edutainment dan Deteksi dini HIV

8) Monitoring Evaluasi Program Mobile VCT ke Wilker

9) Koordinasi dan Evaluasi untuk Jumlah Terduga TB yang sampai di

Fasyankes tingkat Kabupaten dan Provinsi

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Penyusunan Revisi RAK

2) Penyusunan E-Planning

3) Penyusunan Dokumen RKAKL

LAPORANKINERJA 2018

14

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

4) Penyusunan Laporan E-Monev Penganggaran

5) Penyusunan Laporan E Monev Bappenas / PP.39 Tahun 2006

6) Penyusunan LAKIP dan Perjanjian Kinerja

7) Evaluasi SAKIP

8) Rekonsiliasi LK UAPPA E-1 Laporan Keuangan Satker Pusat, UPT,

Dekon Tahun 2016 dan Semester I TA 2018 - U

9) Rekonsiliasi Pengelolaan PNBP

10) Penyusunan Dokumen Pertanggungjawaban Keuangan Baik

UP/TUP dan LS Satker

11) Pengelolaan Administrasi Kepegawaian

12) Dukungan Pelaksanaan Pengelolaan BMN

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

Kegjiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Mengikuti Pelatihan Kekarantinaan dan Epidemiologi bagi Petugas

KKP

2) Pelatihan/Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Pembuatan

DupakSanitarian

3) Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Tentang Pengamanan

Makanan

4) Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Sanitasi

Lingkungan

5) Pelatihan / Workshop BTCLS/ATCLS bagi Dokter/ Perawat KKP

6) Mengikuti Workshop / Pelatihan Yang Tersertifikasi Mengenai

Imunisasi Bagi Dokter Pelabuhan

7) Pelatihan / Workshop bagi petugas KKP tentang First Aid dan AED

8) Pelatihan Sea Survival Bagi Petugas KKP

9) Mengikuti Seminar, Diklat dan Kursus Tentang Pengendalian Vektor

Untuk Tenaga Jabfung Entokes

10) Peningkatan SDM Tentang Pemetaan

11) Diklat Pengendalian Vektor Dan BPP

12. Jumlah pengadaan sarana prasarana

Kegiatan yang mendukung indikator sebagai berikut :

1) Pengadaan Desktop

LAPORANKINERJA 2018

15

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

2) Pengadaan Laptop

3) Pengadaan Running Text

4) Pengadaan Multimedia display

5) Pengadaan Kendaraan Roda 4

6) Penguatan Aplikasi

7) Pengadaan Alat Kesehatan

LAPORANKINERJA 2018

16

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam merupakan dokumen pernyataan kinerja / kesepakatan kinerja /

perjanjian kinerja untuk mewujudkan target-target kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam pada tahun 2018.

Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018

telah disusun, di dokumentasikan dan ditetapkan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam pada awal tahun 2018 setelah turunnya DIPA dan RKA-KL Tahun

2018. Target kinerja dan sasaran program yang ingin dicapai Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam dalam dokumen Perjanjian Kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018, adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam 2018

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET

2018

Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

1 Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

97.400 Sertifikat

2 Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

100%

3 Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

55.250 Sertifikat

4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

20 Posko

5 Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

3 Pelabuhan

6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

5.281 Sertifikat

7 Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

12 Pelabuhan

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

8 Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

12 Pelabuhan

Menurunnya penyakit menular langsung

9 Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

600 Orang

Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

10 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

40 Dokumen

11 Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

11 Pelatihan

12 Jumlah pengadaan sarana prasarana 14 Unit

Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Tahun 2018 yang tersedia

guna mendukung pencapaian sasaran dan indikator tersebut diatas adalah sebesar

Rp. 22.101.672.000,-

LAPORANKINERJA 2018

17

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

C. SUMBER DAYA

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam didukung oleh Sumber Daya Manusia dan Anggaran.

1) Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam Tahun 2018 sebanyak 86 Pegawai dan dibagi berdasarkan

jabatan, kelompok umur, golongan, pendidikan, dan jenis kelamin.

a) Jabatan

Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

berdasarkan kelompok jabatan :

1. Jabatan Struktural :13 orang

2. Jabatan Fungsional Tertentu :06 orang

3. Jabatan Fungsional Umum :67 orang

Untuk Jabatan Struktural terdiri dari 1 orang Eselon II/b, 4 orang Eselon

III/b dan 8 orang Eselon IV/a. Untuk Jabatan Fungsional Tertentu terdiri 1

orang Epidemiolog Kesehatan Muda, 2 orang Epidemiolog Kesehatan

Pertama,, 1 orang Sanitarian Penyelia, 1 orang Entomolog Kesehatan

Muda dan 1 orang Perawat Pelaksana.

Grafik 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan

0

20

40

60

80

STRUKTURAL JFT JFU

13 6

67

STRUKTURAL JFT JFU

LAPORANKINERJA 2018

18

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Grafik 2.2 Jumlah Pejabat Struktural Berdasarkan Tingkat Eselon

b) Golongan

Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

berdasarkan kelompok golongan :

1. Golongan I : 02 orang

2. Golongan II : 22 orang

3. Golongan III : 54 orang

4. Golongan IV : 08 orang

Grafik 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

c) Pendidikan

Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

berdasarkan kelompok pendidikan :

1. SD : 01 orang

2. SLTP : 01 orang

3. SLTA : 06 orang

4. DIII : 35 orang

5. S1 : 31 orang

6. S2 : 13 orang

0

5

10

II/b III/b IV/a

1

4

8

TINGKAT ESELON

0

20

40

60

I II III IV

2

22

54

8

JENIS GOLONGAN

LAPORANKINERJA 2018

19

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Grafik 2.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan

d) Jenis Kelamin

Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

berdasarkan kelompok jenis kelamin :

1. Laki-laki : 39 orang

2. Perempuan : 47 orang

Grafik 2.5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

0

5

10

15

20

25

30

35

S2 S1 DIII SLTA SLTP SD

13

3135

6

1 1

JENIS PENDIDIKAN

Laki; 39

Perempuan;

47

Laki Perempuan

LAPORANKINERJA 2018

20

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

2) Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dapat

dikelompokkan atas peralatan, sarana gedung, dan prasarana lainnya

sebagaimana terlampir pada laporan SIMAK BMN. Posisi neraca barang milik

negara per 31 Desember 2018 senilai Rp. 21.812.184.803,-. Nilai ini terdiri

atas komponen-komponen sebagai berikut :

Tabel 2.3

Laporan Posisi Barang Milik Negara Di Neraca

Posisi Per Tanggal 31 Desember 2018

AKUN NERACA JUMLAH

KODE URAIAN

117111 Barang Konsumsi 248,746,055

117113 Bahan untuk Pemeliharaan 1,900,800

117114 Suku Cadang 2,515,188

117131 Bahan Baku 468,183,169

117199 Persediaan Lainnya 694,352,528

131111 Tanah 10,371,809,000

132111 Peralatan dan Mesin 39,472,840,357

133111 Gedung dan Bangunan 3,773,298,975

134112 Irigasi 0

134113 Jaringan 79,600,000

135121 Aset Tetap Lainnya 0

136111 Konstruksi Dalam Pekerjaan 343,393,654

137111 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (32,986,927,746)

137211 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (206,115,333)

137313 Akumulasi Penyusutan Jaringan (37,809,994)

162151 Software 309,238,000

166112 Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasi

pemerintahan 1.808.669.299

169122 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap yang tidak

digunakan dalam operasi (1.808.669.299)

169315 Akumulasi Amortisasi Software (309,238,000)

J U M L A H 21,812,184,803

LAPORANKINERJA 2018

21

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

3) Sumber Daya Anggaran

Sumber daya anggaran yang dikelola oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam dalam rangka melaksanakan Program dan Kegiatan Tahun

2018 bersumber dari APBN sebesar Rp. 22.101.672.000,- terdiri dari Rupiah

Murni sebesar Rp. 19.684.040.000,- dan PNBP sebesar Rp. 2.417.632.000,-

Tabel 2.4 Alokasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja

Tahun Anggaran

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal Jumlah

2015 5.424.549.000 6.200.000.000 676.980.000 12.302.367.000

2016 5.910.538.000 9.255.459.000 5.207.757.000 20.373.754.000

2017 9.706.330.000 7.613.240.000 2.516.408.000 19.835.978.000

2018 10.686.666.000 9.988.903.000 1.426.103.900 22.101.672.000

LAPORANKINERJA 2018

22

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam disusun berdasarkan data

kinerja empat sasaran yang akan dicapai dan diukur berdasarkan indikator seperti

yang tertuang pada perjanjian kinerja awal tahun 2018. Pengukuran kinerja

kegiatan diperoleh melalui penghitungan persentase capaian target setiap indikator

kinerja. Perhitungan yang dimaksud yaitu membandingkan data target sesuai

perjanjian kinerja awal tahun 2018 dengan data realisasi tahun 2018, baik jumlah

anggaran maupun fisik kegiatan. Sedangkan pengukuran capaian sasaran diukur

melalui persentase rata-rata capaian indikator.

Realisasi kinerja secara umum dihitung dengan rumus bahwa semakin tinggi

realisasi menggambarkan pencapaian kinerja yang lebih baik dengan rumus

sebagai berikut :

Realisasi Kinerja Capaian Kinerja = --------------------- x 100

Target Kinerja

Realisasi Kinerja : Realisasi kinerja tahun 2018

Target Kinerja : Target perjanjian kinerja tahun 2018

Capaian Kinerja : Persentase capaian tahun 2018

Capaian kinerja merupakan angka dalam bentuk persentase dari masing-masing

indikator kinerja kegiatan yang bernilai maksimum 100%

Realisasi kinerja tahun 2018 merupakan realisasi tahun keempat dari rencana

kegiatan lima tahunan dan pada awal tahun 2018 dilakukan revisi Rencana Aksi

Kegiatan mengikuti perubahan Rencana aksi Program di Pusat. Perubahan juga

terjadi pada Indikator Kinerja Kegiatan baik target maupun cara perhitungan

sehingga analisis kinerja dimaksud membahas realisasi kinerja sepanjang tahun

2018.

LAPORANKINERJA 2018

23

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Tabel 3.4 PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN INDIKATOR KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET Kinerja

REALISASI

Kinerja

CAPAIAN Kinerja

1

Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

97.400 104.738 100%

(106.980÷97400)x100% =109,8%

2 Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

56 56 100%

(56÷56)x100%=100%

3 Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

55.250 66.139 100%

(67.121÷55.250)x100%=121,5%

4 Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

20 20 100%

(20÷20)x100%=100%

5

Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

3 3 100%

(3÷3)x100%=100%

6 Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

5.281 7.008 100%

(7.402÷5.281)x100%=140,2%

7 Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

12 12 100%

(12 ÷ 12)x100%=100%

8 Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

12 12 100%

(12 ÷12)x100%=100%

9 Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

600 600 100%

(1.671÷600)x100%=278.5%

10 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

40 40 100%

(40÷40)x100%=100%

11 Jumlah pengadaan sarana prasarana 14 14 100%

(14÷14)x100%=100%

12 Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

11 11 100%

(11÷11)x100%=100%

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja masing-masing indikator sebagaimana yang

telah disajikan pada tabel diatas, dapat diperoleh capaian empat sasaran program

dengan menghitung persentase capaian kinerja rata-rata indikator.

Kinerja Rata-Rata Kantor Kesehatan pelabuhan Kelas I Batam Dalam Mencapai Sasaran Program tahun 2018

Sebesar 100 % Dengan Penyerapan Anggaran Sebesar 90.60%.

LAPORANKINERJA 2018

24

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Perbandingan capaian kinerja dan penyerapan anggaran dengan tahun sebelum

nya dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 3.1 Realisasi Kinerja dan anggaran 2015-2018

Pada tabel diatas terlihat capaian kinerja Kantor Pelabuhan Kelas I Batam tahun

2018 telah dicapai dengan baik (100%) dengan penyerapan anggaran tertinggi

(90,6%) dibanding dari tahun sebelum.

Berikut disampaikan analisis hasil pengukuran indikator kinerja, kegagalan dan

keberhasilannya serta rencana tindak lanjutnya :

1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

a. Definisi Operasional

Jumlah pemeriksaan alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan

Kesehatan dengan hasil sertifikat PHQC,SSCEC dan SSCC

b. Rumus atau cara perhitungan

Akumulasi jumlah PHQC, SSCEC, SSCC dibandingkan dengan target

dikali 100 %

Jumlah PHQC +SSCEC +SSCC x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

98,3 100 100 100

83,03 68,9487,84 90,6

2015 2016 2017 2018

REALISASI KINERJA & ANGGARAN

2015-2018

Fisik Anggaran

97.400100% 106.980

LAPORANKINERJA 2018

25

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

c. Realisasi

106.980 sertifikat x 100% = 100% (109,8%)

97.400 sertifikat

Jumlah sertifikat hasil pemeriksaan alat angkut diatas melebihi target

sebanyak 106.980 sertifikat (>100%) meliputi : PHQC 104.195 sertifikat,

SSCEC 2.677 sertifikat dan SSCC 108 sertifikat.

d. Kegiatan yang mendukung indikator :

1) Workshop Simkespel bagi Petugas KKP di Induk dan Wilker

a) Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Batam, Lintas sektor / lintas program yang

terdiri dari Dinkes Kota Batam, QICP, agen pelayaran di wilayah

pelabuhan, maskapai penerbangan di bandara, pengelola pelabuhan

ferry internasional, Kantor Pelabuhan di wilayah pelabuhan dan

Perusahaan galangan kapal.

b) Kondisi yang dicapai

Terselenggaranya kegiatan Workshop / sosialisasi Undang undang

Kekarantinaan Kesehatan no 6 Tahun 2018 bagi petugas KKP

melalui sebuah pertemuan yang diadakan di Hotel Swiss Belhotel

Harbour Bay, berupa paket pertemuan full day dari jam 08.00 –

16.00 WIB dihadiri oleh 72 peserta yag terdiri dari peserta dari luar

lintas sektor / lintas program 29 orang dan dari KKP 43 orang sudah

termasuk narasumber. Hasil penyelenggaraan kegiatan disajikan

dalam bentuk sebuah laporan kegiatan.

c) Permasalahan

Pengetahuan dan update terbaru Undang - undang Kekarantinaan

Kesehatan no 6 Tahun 2018 belum diketahui oleh peserta tentang isi

dan materinya karena baru disahkan oleh DPR pusat

d) Usulan pemecahan masalah

Perlu ditingkatkan kegiatan workshop dan sosialisasi UU

kekarantinaan Kesehatan kepada pegawai KKP dan LS / LP setiap

tahun

LAPORANKINERJA 2018

26

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan Kesehatan

a) Sasaran Kegiatan

Tersedianya Sarana dan Prasarana Penunjang Pelayanan

Kesehatan

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana penunjang

pelayanan kesehatan KKP Kelas I Batam berupa mobil Ambulans

sebanyak 1 unit,alat AED, alat periksa gula darah,kolesterol dan

oxymeter.

c) Permasalahan

Pengadaan ambulans tidak bisa dilaksanakan di awal tahun

anggaran disebabkan karena belum tercantumnya harga GSO

ambulans di LKPP.

d) Usulan pemecahan masalah

GSO ambulans sudah tercantum di awal tahun di LKPP

3) Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan dalam Rangka Penerbitan

PHQC (Port Health Quarantine Clearence)

a) Sasaran Kegiatan

Kapal yang berangkat ke dalam negeri dan luar negeri yang

memenuhi syarat.

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksanannya kegiatan pemeriksaan keberangkatan kapal ke luar

dan dalam negeri, dengan target pelayanan kekarantinaan dalam

rangka penerbitan PHQC sejumlah 94970 dokumen, dengan

realisasi kegiatan terlaksana sejumlah 104.195, untuk tahun 2018

penerbitan dokumen PHQC sudah melebih target yang

direncanakan.

c) Permasalahan

Dalam penerbitan dokumen PHQC sesuai SOP, dilakukan periksaan

terhadap kapal yang akan berangkat. Tingginya mobilisasi

keberangkatan kapal di wilayah Batam tidak sebanding dengan

jumlah SDM KKP Kelas I Batam yang ada.

LAPORANKINERJA 2018

27

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

a) Usulan pemecahan masalah

Penambahan SDM kesehatan di bidang kekarantinaan kesehatan

4) Pemeriksaan Kesehatan Alat Angkut dalam rangka Penerbitan

SSCC/SSCEC

a) Sasaran Kegiatan

Kapal yang masa berlaku dokumen SSCC / SSCEC nya habis dan

kapal yang belum memiliki dokumen SSCC / SSCEC.

b) Kondisi yang dicapai

Pemeriksaan sanitasi kapal dalam rangka penerbitan dokumen

SSCEC/SSCC dilakukan di semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam.

Dokumen SSCEC dikeluarkan apabila hasil pemeriksaan sanitasi

kapal dengan faktor risiko kesehatan rendah. Dokumen SSCC

dikeluarkan apabila hasil pemeriksaan sanitasi kapal ditemukan

faktor risiko kesehatan sehingga perlu dilakukan tindakan

penyehatan berupa desinfeksi, dekontaminasi, desinseksi dan

deratisasi. Jumlah dokumen SSCEC pada tahun 2018 sebanyak

2.632 dokumen dan dokumen SSCC sebanyak 95 dokumen

(>100%).

c) Permasalahan

Kurangnya SDM dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan sanitasi

kapal

d) Usulan pemecahan masalah

Penambahan SDM dalam melaksanakan kegiatan pemeriksaan

sanitasi kapal. Membuat sistem penjadwalan yang dapat mencover

semua kegiatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam.

5) Pengawasan Tindakan penyehatan alat angkut

a) Sasaran Kegiatan

Pelaksanaan tindakan penyehatan alat angkut sesuai standard yang

berlaku.

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan penyehatan alat angkut yaitu tindakan

fumigasi dengan target 70 dan realisasi kegiatan sejumlah 80.

Pengawasan tindakan karantina ( fumigasi ) selama tahun 2018

dilakukan oleh 3 ( tiga ) badan usaha swasta yang dilakukan di

LAPORANKINERJA 2018

28

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

berbagai pelabuhan dan galangan kapal yang berada di wilayah

kerja KKP Kelas I Batam

c) Permasalahan

Tahun 2018 penganggaran pengawasan tindakan penyehatan alat

angkut memakai sistem SBK, dengan pembiayaan kegiatan 1 hari

sedangkan pelaksanaan kegiatan dilapangan 2 hari kerja. Dari 3

petugas pelaksana yang melaksanakan tindakan yaitu, pengawas,

dokter dan paramedis, yang dibiayai transportasi lokalnya hanya

pengawas saja, tidak termasuk dua petugas lainnya.

d) Usulan pemecahan masalah

Pembiayaan kegiatan di RKAKL sebaiknya sesuai dengan kegiatan

yang nyata di lapangan

e. Analisis Kinerja :

Pencapaian realisasi indikator pertama “Persentase alat angkut sesuai

dengan standar kekarantinaan kesehatan” dapat terpenuhi (100%).

Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang

dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari

tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut didukung oleh lima

kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik

(100%). Efisiensi sumber daya ditandai dengan tingginya mobilisasi

keberangkatan alat angkut di wilayah Batam tidak sebanding dengan

jumlah SDM KKP Kelas I Batam yang melakukan pemeriksaan.

Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator

tersebut diatas dapat disimpulkan beberapa permasalahan untuk

perbaikan pada tahun berikutnya :

97.400106.980

2018Target Realisasi

LAPORANKINERJA 2018

29

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

a) Peningkatan kemampuan SDM untuk membentuk Tim yang

berkualitas dalam melakukan pemeriksaan kapal yang datang dari

luar negeri dengan mengadakan pelatihan kekarantinaan

kesehatan dan pelatihan bahasa asing bagi pegawai.

b) Penambahan SDM yang berkompeten di bidang epidemiologi

(epidemiolog) yang mampu melakukan pengolahan data, analisis

data dan diseminasi informasi, sehingga data yang terkumpul

dapat tersampaikan kepada penyelenggara program kesehatan

f. Perbandingan dengan satker lain :

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam , KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas

I Makassar telah mencapai angka 100%.

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

109,84%113,32%

100,29%

LAPORANKINERJA 2018

30

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

2. Persentase respon sinyal kewaspadaan dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

a. Pengertian

Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan / bandara yang direspon kurang

dari 24 jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu

tahun.

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah respon sinyal SKD KLB di pelabuhan / bandara dibagi jumlah

sinyal yang diterima dikali 100%. Perhitungan capaian dilakukan setiap

bulan dan persentase rata – rata dua belas bulan dihitung sebagai

capaian periode satu tahun

Sinyal yang di respon < 24 jam -------------------------------------------- x 100% Jumlah sinyal yang diterima

c. Realisasi

56 sinyal ------------ x 100% = 100% 56 sinyal

Sinyal yang diterima dan direspon kurang dari 24 jam pada bulan april 2

sinyal, agustus 7 sinyal, September 46 sinyal dan November 1 sinyal.

d. Kegiatan mendukung indikator:

1) Workshop Petugas KKP dalam pengendalian dan penanggulangan

penyakit berpotensi KLB di pintu masuk negara

a) Sasaran Kegiatan

Workshop refreshing petugas TGC untuk Pegawai KKP Kelas I

Batam

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksanya kegiatan workshop refreshing petugas TGC bagi

petugas KKP kelas I Batam, kegiatan dilaksanakan fulboard selama

3 hari di luar kota di Tanjung Pinang dengan peserta 60 orang.

c) Permasalahan

Belum semua pegawai KKP Kelas I Batam yang terkoordinir untuk

mengikuti pertemuan workshop refershing petugas TGC

56100% 56

LAPORANKINERJA 2018

31

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

d) Usulan pemecahan masalah

Workshop refreshing petugas TGC rutin dilakukan setiap tahun

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas TGC

dalam rangka kewaspadaan dini di terhadap penyakit KKMMD di

KKP

2) Refreshing TGC Petugas KKP dengan LS/LP

a) Sasaran Kegiatan

Pertemuan refreshing petugas TGC KKP dengan Lintas sektor dan

lintas program di wilayah KKP Kelas I Batam dengan mengundang

Dinkes Kota, RS , CIQP, pengelola pelabuhan dan agen pelayaran.

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksanya kegiatan refreshing petugas TGC bagi petugas KKP

kelas I Batam dengan LS / LP, kegiatan dilaksanakan fullday di

hotel Planet Holiday Batam dengan peserta 60 orang

c) Permasalahan

Tidak semua lintas sektor dan lintas program yang diundang hadir

dalam kegiatan pertemuan sehingga materi yang disampaikan tidak

tersosialisasi secara maksimal.

d) Usulan pemecahan masalah

Kegiatan tetap dianggarkan setiap tahun

3) Pertemuan Koordinasi Surveilans kewaspadaan dini dan KLB LP /

LS dan Wilayah kerja

a) Sasaran Kegiatan

Pertemuan koordinasi surveilans dengan Lintas sektor dan lintas

program di wilayah KKP Kelas I Batam dengan mengundang Dinkes

Kota, RS , CIQP, pengelola pelabuhan dan agen pelayaran.

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya pertemuan koordinasi surveilans 2 kali dalam

setahun yang diselenggarakan paket pertemuan fullday di Swiss

Belhotel Harbour Bay dengan peserta 60 orang.

- Kegiatan pertama dilaksanakan di hotel Hariss Batam Center

dengan peserta 60 orang

LAPORANKINERJA 2018

32

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

- Kegiatan kedua dilaksanakan bersamaan dengan peluncuran

Ewars System yang dilaksanakan di Swiss Belhotel Harbour Bay

dengan peserta 60 Orang.

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

4) Workshop Water Rescue bagi petugas KKP

a) Sasaran Kegiatan

Pegawai KKP Kelas I Batam terutama yang dalam menjalankan dan

melaksanakan tupoksi menggunakan alat transportasi air seperti

pemeriksaan kedatangan kapal dari dalam negeri / luar negeri dan

pemeriksaan sanitasi kapal dalam rangka penerbitan dokumen pada

kapal labuh.

b) Kondisi yang dicapai

Terselenggaranya workshop water rescue bagi petugas KKP Kelas I

Batam yang diadakan selama 2 hari pada tanggal 10 sampai dengan

11 November 2018 di Hotel Harris Waterfront Batam. Workshop

diikuti oleh 22 orang peserta dari Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam serta 3 orang narasumber dari Lakespra dr. Saryanto

TNI AU

c) Permasalahan

Terdapat kendala dalam menentukan lokasi tempat pelatihan

dikarenakan kolam renang yang ada dikota batam tidak memenuhi

standar pelatihan scuba diving yaitu, kolam renang dengan

kedalaman 3 – 5 meter.

d) Usulan pemecahan masalah

Pelatihan dilaksanakan pada kolam renang yang memiliki

kedalaman yang mendekati standar pelatihan. Pelatihan berikutnya

sebaiknya dilakukan pada open water supaya pegawai KKP Kelas I

Batam lebih terlatih lagi.

LAPORANKINERJA 2018

33

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

e. Analisis Kinerja :

Realisasi indikator kedua “Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini

(SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP” dapat terpenuhi

(100%). Sinyal yang diterima ditahun 2018 sejumlah 56 sinyal dapat

direspon kurang dari 24 jam. Terdapat perbedaan perhitungan target dan

realisasi dari indikator yang dipersamakan tahun sebelumnya sehingga

tidak bisa dibandingkan dari tahun sebelumnya. Capaian indikator diatas

didukung oleh empat kegiatan yang secara keseluruhan dapat di

laksanakan dengan baik (100%).

Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator

tersebut diatas dapat disimpulkan beberapa permasalahan untuk

perbaikan pada tahun berikutnya :

a) Meningkatkan kerja sama KKP terkait dengan Dinas kesehatan

Provinsi dan Kabupaten terkait, terutama dalam hal kelengkapan

dokumen kesehatan jamaah calon haji, Investigasi pasca haji dan

data terkait penyakit dari sarana pelayanan.

b) Manajemen program pelaksanaan kegiatan harus disusun dan diatur

sebaik mungkin sejak dari awal tahun, dibuat skala prioritas kegiatan

selama setahun.

56 56

2018Target Realisasi

LAPORANKINERJA 2018

34

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

f. Perbandingan dengan satker lain :

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam , KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas

I Makassar telah mencapai angka 100%.

3. Jumlah deteksi dini dalam rangkacegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

a. Definisi Operasional

Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan/bandara (COP,

Gendec dan surveilans rutin) dan di klinik layanan lainnya (surveilans

rutin) dalam periode satu tahun

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah dokumen COP, Gendec dan surveilans rutin dibandingkan

dengan target dikali 100 %

Jumlah COP + Gendec +Surv x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

c. Realisasi

67.133 dokumen x 100% = 100% (121,5%)

55.250 dokumen

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

100,00% 100,00% 100,00%

55.250100% 67.133

LAPORANKINERJA 2018

35

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Jumlah sertifikat hasil pemeriksaan alat angkut diatas melebihi target

sebanyak 67.133 sertifikat (>100%) meliputi : COP 66.701 dokumen,

Gendec 408 dokumen dan Surveilans Rutin 24 dokumen.

d. Kegiatan mendukung indikator :

1) Investigasi dan Penanggulangan Penyakit Menular Berpotensi KLB

di Pintu Masuk Negara dan PLBD

a) Sasaran Kegiatan

Pegawai bidang PKSE dan Dinas Kesehatan Provinsi Kepri di

Tanjung Pinang

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan Investigasi dilaksanakan dengan koordinasi kejadian

penyakit KKMMD dilaksanakan sebanyak 1 kali (100%) dengan

hasil terwujudnya konsolidasi, koordinasi dan tersampaikannya

upaya kegiatan pengendalian KKMMD yang telah dilakukan oleh

KKP Kelas I Batam beserta permasalahan yang ditemui di lapangan

dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau. Hasil kegiatan

tersebut dirangkum dalam bentuk sebuah laporan.

c) Permasalahan

Terbatasnya anggaran kegiatan hanya dilakukan 1 kali

d) Usulan pemecahan masalah

Walaupun kejadian KLB jarang ditemukan tetapi penganggarannya

tetap direncanakan dengan maksimal setiap tahun.

2) Surveilans Aktif, Pengumpulan data bulanan dari fasilitas

pelayanan kesehatan di sekitar pelabuhan / bandara

a) Sasaran Kegiatan

Pengambilan data penyakit ke pelayanan kesehatan sekitar

pelabuhan

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan 12 kali dalam setahun dengan pengambilan

data ke pelayanan kesehatan di sekitar pelabuhan

c) Permasalahan

LAPORANKINERJA 2018

36

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Tidak semua data yang diinginkan diperoleh dari pelayanan

kesehatan di sekitar pelabuhan

d) Usulan pemecahan masalah

Meningkatkan jejaring kerja dengan lintas sektor

3) Sosialisasi Pengawasan Lalu Lintas Jenazah ke Lintas Sektor

a) Sasaran Kegiatan

Pertemuan Sosialisasi SIMJ dengan Lintas sektor dan lintas

program di wilayah KKP Kelas I Batam dengan mengundang Dinkes

Kota, semua rumah sakit di Kota Batam, CIQP, MUI, Kementerian

agama, rumah duka dan Polresta Barelang

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan sosialisasi SIMJ sesuai dengan target yang

telah direncanakan yaitu satu kali dalam setahun, Kegiatan ini

dilaksanakan di Swiss Belhotel Harbour Bay dengan paket

pertemuan Fullday

c) Permasalahan

Tidak semua materi bisa disampaikan karena keterbatasan waktu

kegiatan

d) Usulan pemecahan masalah

Kegiatan sosialisasi SIMJ rutin disosialisasikan setiap tahun.

4) Penerbitan COP

a) Sasaran Kegiatan

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam yang

melaksanakan tugas kekarantinaan berupa pemeriksaan

kedatangan kapal datang dari luar negeri di seluruh wilayah kerja

KKP Kelas I Batam.

b) Kondisi yang dicapai

Penerbitan COP Tahun 2018 ditargetkan 54921 dokumen, dengan

realisasi kegiatan 66.701 dokumen COP. dan target tercapai 100%

yang dicapai dalam kurun waktu 1 tahun.

LAPORANKINERJA 2018

37

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

c) Permasalahan

Setiap kapal yang datang dari luar negeri dilakukan pemeriksaan

kedatangan kapal dalam keadaan karantina dan diterbitkan COP

sesuai SOP, tingginya mobilisasi kedatangan kapal dari luar negeri

di wilayah Batam tidak sebanding dengan jumlah SDM KKP Kelas I

Batam yang ada.

d) Usulan pemecahan masalah

Penambahan SDM kesehatan di bidang kekarantinaan kesehatan

5) Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara

a) Sasaran Kegiatan

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam yang

melaksanakan tugas kekarantinaan berupa pemeriksaan

kedatangan pesawat yang datang dari luar negeri di Bandara Hang

Nadim Batam

b) Kondisi yang dicapai

Setiap pesawat yang datang dari luar negeri diberikan Gendec,

Penerbitan Gendec Tahun 2018 ditargetkan 305 dokumen, dengan

realisasi kegiatan 408 dokumen Gendec (100%) yang dicapai dalam

kurun waktu 1 tahun

c) Permasalahan

Ada beberapa kegiatan kedatangan pesawat dilakukan diluar jam

kerja ( malam hari ) yang menyulitkan petugas melakukan tindakan

pelayanan kekarantinaan karena keterbatasan SDM kesehatan di

bandara

d) Usulan pemecahan masalah

Penambahan SDM secara situasional dari kantor induk bila ada

kedatangan pesawat di malam hari

LAPORANKINERJA 2018

38

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

e. Analisis Kinerja :

Realisasi indikator ketiga “Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah

tangkal masuk dan keluarnya penyakit” dapat terpenuhi (100%). Terdapat

perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang

dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari

tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut didukung dari lima

kegiatan yang dapat dilaksanakan dengan baik (100%). Efisiensi sumber

daya ditandai dengan tingginya mobilisasi kedatangan alat angkut di

wilayah Batam tidak sebanding dengan jumlah SDM KKP Kelas I Batam

yang melakukan pemeriksaan.

Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat

disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun

berikutnya :

a) Peningkatan sosialisasi dan edukasi dalam upaya cegah tangkal

penyakit

b) Peremajaan peralatan deteksi suhu (thermal scanner) di wilayah kerja

(Nongsa, Sekupang internasional dan Teluk Senimba)

55.250

67.133

2018Target Realisasi

LAPORANKINERJA 2018

39

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

f. Perbandingan dengan satker lain :

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam , KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas

I Makassar telah mencapai angka 100%.

4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

a. Definisi Operasional

Jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan pada saat situasi

khusus tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain - lain dalam

periode satu tahun

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah posko pelayanan kesehatan dibandingkan dengan target dikali

100 %

Jumlah Posko Pelayanan x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

c. Realisasi

20 posko x 100% = 100%

20 posko

Jumlah posko pelayanan kesehatan pada situasi khusus mencapai

target sebanyak 20 posko (100%) dan sepanjang tahun 2018 telah

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

121,51%

105,42%108,17%

20100% 20

LAPORANKINERJA 2018

40

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

dilaksanakan pelayanan kesehatan situasi khusus meliputi batu ampar 4

posko, bandara hang nadim 4 posko, batam center 4 posko, sekupang

domestik 4 posko dan telaga punggur 4 posko.

d. Kegiatan mendukung indicator :

1) Pengawasan Arus Mudik pada Situasi Khusus

a) Sasaran Kegiatan

Pelaksana kegiatan pengawasan arus mudik pada situasi khusus

yaitu Tahun Baru 2018, Tahun Baru Imlek 2018, Lebaran 1439 H

dan Natal 2018.

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan pengawasan arus mudik pada situasi

khusus selama 1 periode tahun 2018 dengan jumlah posko

sebanyak 20 posko kesehatan. Sepanjang tahun 2018 pelayanan

kesehatan situasi khusus meliputi Pelabuhan Batu Ampar ( Pelni) 4

posko, Bandara Hang Nadim 4 posko, Pelabuhan Batam Center 4

posko, Pelabuhan Sekupang Domestik 4 posko dan Pelabuhan

Telaga Punggur 4 posko.

c) Permasalahan

Pelaksanaan kegiatan pengawasan arus mudik pada situasi khusus

di posko kesehatan pelabuhan Batu Ampar dilaksanakan berbeda

dengan posko kesehatan lain karena kegiatan dilakukan pada saat

kedatangan dan keberangkatan kapal pelni. Selain itu kegiatan

pengawasan arus mudik di Pelabuhan Batu Ampar lebih lama dari

kegiatan di pelabuhan lain karena menyesuaikan dengan jadwal

arus mudik kapal Pelni.

Pelaksanaan kegiatan pengawasan arus mudik pada situasi khusus

di posko kesehatan Pelabuhan Telaga Punggur, selain

dilaksanankan di Pelabuhan Telaga Punggur, dilaksanakan juga di

Pelabuhan ASDP. Hal ini menyebabkan tenaga yang ada di

Pelabuhan Telaga Punggur harus berbagi dengan Pelabuhan ASDP,

sementara dokter yang bertugas hanya satu orang.

d) Usulan pemecahan masalah

LAPORANKINERJA 2018

41

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Sebaiknya jumlah posko di Pelabuhan Telaga Punggur dan

Pelabuhan ASDP terpisah, sehingga tenaga yang ada tidak terbagi

antara 2 pelabuhan. Untuk itu KKP Kelas I Batam harus menambah

SDM kesehatan terutama dokter supaya bisa mengatasi

kekurangan tenaga medis di posko kesehatan.

2) Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan yang Berkoordinasi

dengan Lintas Sektor

a) Sasaran Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan

yang berkoordinasi dengan lintas sektor.

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan

kesehatan yang berkoordinasi dengan lintas sektor yaitu,

Syahbandar, Bea Cukai, Imigrasi, Dinas Kesehatan, pengelola

pelabuhan dan lintas sektor lainnya.

c) Permasalahan

Belum terdapat permasalahan yang berarti selama pelaksanaan

kegiatan.

d) Usulan pemecahan masalah

Koordinasi dengan lintas sektor lebih ditingkatkan lagi

3) Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan

a) Sasaran Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pertemuan monitoring dan evaluasi

pelayanan kesehatan.

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan pertemuan monitoring dan evaluasi

pelayanan kesehatan.

c) Permasalahan

Belum terdapat permasalahan yang berarti selama pelaksanaan

kegiatan.

LAPORANKINERJA 2018

42

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

d) Usulan pemecahan masalah

Pertemuan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan lebih

sering diadakan lagi.

e. Analisis Kinerja :

Realisasi indikator keempat “Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi

khusus” dapat dicapai sejumlah 20 posko pelayanan (100%). Terdapat

perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang

dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari

tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut didukung dari tiga

kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik

(100%). Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian

indikator dapat disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan

pada tahun berikutnya :

a) Peningkatan sosialisasi dan edukasi dalam upaya cegah tangkal

penyakit.

b) Peremajaan peralatan deteksi suhu (thermal scanner) di wilayah

kerja (Nongsa, Sekupang Internasional dan Teluk Senimba)

20 20

2018Target Realisasi

LAPORANKINERJA 2018

43

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

f. Perbandingan dengan satker lain :

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam , KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas

I Makassar telah mencapai angka 100%.

5. Jumlah pelabuhan / bandara /PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

a. Definisi Operasional

Jumlah pelabuhan / bandar udara / PLBD yang memiliki kebijakan

kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan

kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah pelabuhan / bandar udara / PLBD yang memiliki dokumen

rencana kontijensi dibandingkan dengan target dikali 100 %

Jumlah Pelabuhan / Bandara memilikin renkon x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

c. Realisasi

03 pelabuhan x 100% = 100%

03 pelabuhan

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

100,00% 100,00%

111,11%

3 100% 3

LAPORANKINERJA 2018

44

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Pada tahun 2018 dilaksanakan review rencana kontijensi yang sudah

ada di thaun sebelumnya meliputi ; pelabuhan harbour bay, pelabuhan

sekupang internasional dan bandara hang nadim.

d. Kegiatan mendukung indikator :

1) Surveilans Pada Situasi Bencana

a) Sasaran Kegiatan

Terlaksananya Surveilans Epidemiologi pada Situasi bencana di

Palu dan Lombok

b) Kondisi yang dicapai

Dalam melakukan kegiatan surveilans pada situasi bencana

ditargetkan 1 (satu) kali dengan realisasi 1 (satu) kali (100%)

c) Permasalahan

Terbatasnya dana walaupun kejadian bencana tidak diharapkan

d) Usulan pemecahan masalah

Perencanaan anggaran tetap diadakan setiap tahun secara

maksimal

2) Peningkatan Jejaring Kerja IHR

a) Sasaran Kegiatan

Terlaksananya Jejaring kerja IHR ke Padang dan ke Medan dalam

rangka menghadiri simulasi kewaspadaan KKMMD

b) Kondisi yang dicapai

Dalam melaksanakan jejaring kerja IHR ditargetkan satu kali dengan

realisasi 1 kali ( 100 % )

c) Permasalahan

Terbatasnya anggaran sehingga tidak semua undangan kegiatan

yang berhubungan dengan jejaring IHR bisa dihadiri.

d) Usulan pemecahan masalah

Perencanaan anggaran tetap dilakukan setiap tahun

LAPORANKINERJA 2018

45

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

3) Pelaksanaan Table Top Excercise Penanggulangan KKM

a) Sasaran Kegiatan

Pelaksanaan table top exercise penanggulangan KKM bagi petugas

KKP dan mengundang lintas sektor dan lintas program di pelabuhan

dan bandara

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan sesuai target yang direncanakan yaitu 1 kali

dalam setahun, kegiatan dilaksanakan di Swiss BellHotel .dengan

paket pertemuan Fullday yang dihadiri oleh 60 orang peserta

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

4) Evaluasi Pelaksanaan Table Top

a) Sasaran Kegiatan

Pelaksanaan table top exercise penanggualangan KKM bagi

petugas KKP dan mengundang lintas sektor dan lintas program di

pelabuhan dan bandara

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan sesuai target yang direncanakan yaitu 1 kali

dalam setahun, kegiatan dilaksanakan di Swiss BellHotel .dengan

paket pertemuan Fullday yang dihadiri oleh 60 orang peserta

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

5) Review Rencana Kontijensi

a) Sasaran Kegiatan

Review rencana Kontijensi dilakukan oleh pejabat struktural bidang

Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan rencana kontijensi dengan target 1 kali

setahun dengan realisasi 1 kali setahun. Kegiatan dilakukan dengan

LAPORANKINERJA 2018

46

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

konsultasi 2 orang pejabat struktural ke Pusat untuk mereview

kegiatan yang telah terlaksana.

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

e. Analisis Kinerja :

Realisasi indikator keempat “Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang

mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan

kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah” dapat dicapai dengan

terjalinnya rencana kontijensi di 3 pelabuhan (100%). Terdapat

perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang

dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari

tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut didukung dari lima

kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik

(100%).

Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat

disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun

berikutnya :

a) Koordinasi dan evaluasi secara berkisenambungan kepada

pengelola pelabuhan bersama lintas sektor terkait terkait

perkembangan kedaruratan masyarakat.

b) Sosialisasi kepada pengelola pelabuhan bersama lintas sektor

terkait tentang pemanfaatan informasi kedaruratan melalui aplikasi

EWARS.

3 3

2018Target Realisasi

LAPORANKINERJA 2018

47

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

f. Perbandingan dengan satker lain :

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam , KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas

I Makassar telah mencapai angka 100%.

6. Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

a. Definisi Operasional

Jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan permintaan / permohonan

yang diterima. Jenis sertifikat yang diterbitkan antara lain jumlah sertifikat

izin laik terbang, jumlah sertifikat izin angkut orang sakit, jumlah sertifikat

izin angkut jenazah, jumlah penerbitan/legalisasi ICV

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah sertifikat izin laik terbang, izin angkut orang sakit, izin angkut

jenazah dan penerbitan / legalisasi ICV dibandingkan dengan target

dikali 100 %

Jumlah sertifikat diterbitkan x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

c. Realisasi

7.402 sertifikat x 100% = 100% (140,7%)

5.281 sertifikat

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

100,00% 100,00%

133,33%

5.281 100% 7.402

LAPORANKINERJA 2018

48

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Jumlah sertifikat layanan kesehatan melebihi target sebanyak 7.008

sertifikat (>100%) meliputi : Sertifikat ijin laik terbang 2,438 sertifikat,

Sertifikat ijin angkut orang sakit 93 sertifikat, Sertifikat ijin angkut jenazah

638 sertifikat dan ICV 3794 sertifikat

d. Kegiatan mendukung indikator :

1) Sosialisasi Laik Terbang dan Layak Berlayar pada masyarakat di

Pelabuhan/ Bandara

a) Sasaran Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi laik terbang dan layak berlayar

pada masyarakat di pelabuhan/bandara KKP Kelas I Batam

b) Kondisi yang dicapai

Sosialisasi Laik Terbang dan Layak Berlayar Pada Masyarakat Di

Pelabuhan/Bandara telah dilaksanakan oleh KKP Kelas I Batam.

Kegiatan ini diadakan di hotel sebanyak 2 kali dan setiap kegiatan

dihadiri oleh 50 orang peserta, yang berasal dari lintas program dan

lintas sector serta pegawai KKP Kelas I Batam. Narasumber pada

acara ini berasal dari Subdit Karantina Kesehatan dan KKP Kelas I

Batam.

c) Permasalahan

Materi yang telah disosialisasikan saat pertemuan seringkali tidak

diteruskan oleh peserta yang hadir kepada pegawai lainnya

dilingkungan kantor mereka masing-masing sehingga informasi/

pengetahuan yang disampaikan berhenti pada peserta yang datang

saja.

d) Usulan pemecahan masalah

Menjalin komunikasi lebih baik lagi dengan peserta yang datang

agar meneruskan informasi yang didapat saat pertemuan kepada t

pegawai lainnya di kantor mereka. Upaya lainnya adalah dengan

membagikan materi/topik sosialisasi baik hardcopy maupun

softcopy.

LAPORANKINERJA 2018

49

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

2) Pendampingan Imunisasi Calon Jamaah Haji Batam dan Natuna

a) Sasaran Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan imunisasi calon jamaah haji

Batam dan Natuna

b) Kondisi yang dicapai

1. Pendampingan Imunisasi Calon Jamaah Haji asal Kota Batam

dilaksanakan selama 8 hari di 14 Puskesmas yang ada dikota

Batam dan dilakukan oleh 13 orang petugas dari KKP Kelas I

Batam.

2. Pendampingan Imunisasi Calon Jamaah Haji asal Natuna telah

dilaksanakan selama 3 hari

c) Permasalahan

Terbatasnya anggaran untuk pelaksanaan pendampingan imunisasi

Calon Jamaah Haji Batam dan Natuna.

Pelaksanaan pendampingan imunisasi Calon Jamaah Haji Natuna

dilaksanakan lebih lama dari jumlah hari yang dianggarkan.

d) Usulan pemecahan masalah

Meningkatkan anggaran kegiatan pendampingan imunisasi Calon

Jamaah Haji Batam dan Natuna.

3) Pendampingan Imunisasi dan Vaksinasi

a) Sasaran Kegiatan

Terlaksananya kegiatan pendampingan imunisasi dan vaksinasi

pada pelaku perjalanan.

b) Kondisi yang dicapai

Pendampingan imunisasi dan vaksinasi telah dilaksanakan pada

pelaku perjalanan.

c) Permasalahan

Masih banyak pelaku perjalanan yang tidak mengerti pentingnya

imunisasi dan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan, terutama

daerah endemis

d) Usulan pemecahan masalah

Sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya imunisasi dan

vaksinasi pada pelaku perjalanan perlu ditingkatkan.

LAPORANKINERJA 2018

50

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

e. Analisis Kinerja :

Realisasi indikator keenam “Jumlah sertifikat / surat ijin layanan

kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan” dapat dicapai sejumlah 7.402

sertifikat (100%). Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi

dari indikator yang dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa

dibandingkan dari tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut

didukung dari tiga kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilaksanakan

dengan baik (100%).

Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat

disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun

berikutnya :

a) Peningkatan sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit

menular langsung dan pentingnya vaksinasi.

b) Perbaikan layanan aplikasi simkespel pusat baik dari sisi

kecepatan akses dan minimalisir gangguan server (offline)

f. Perbandingan dengan satker lain :

5.281

7.402

2018Target Realisasi

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

140,16%

102,61%

81,39%

LAPORANKINERJA 2018

51

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam dan KKP Kelas I Medan telah

mencapai angka 100%.

7. Jumlah Jumlah Pelabuhan / Bandara / PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

a. Definisi Operasional

Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD yang memiliki sanitasi tempat-

tempat umum dengan kriteria baik, TPM dan TTU memenuhi syarat

layak / laik hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat

kesehatan

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah pelabuhan / bandara yang memiliki sanitasi memenuhi syarat

layak / laik hygiene dibandingkan dengan target dikali 100 %

Jumlah pelabuhan / bandara x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

c. Realisasi

12 pelabuhan/bandara x 100% = 100%

12 pelabuhan/bandara

Jumlah Pelabuhan / Bandara memiliki sanitasi tempat-tempat umum

dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak / laik hygiene, tempat

penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan tercapai sesuai target

(100%) meliputi Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Sekupang

Internasional, Pelabuhan Sekupang Domestik, Pelabuhan Batam Center,

Pelabuhan Nongsa Poin Marina, Pelabuhan Nongsa Terminal Bahari,

Pelabuhan Marina City, Pelabuhan Telaga Punggur, Pelabuhan Kabil,

Pelabuhan Semblog, Pelabuhan Harbour Bay dan Pelabuhan Batu

Ampar.

12100% 12

LAPORANKINERJA 2018

52

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

d. Kegiatan mendukung indicator :

1) Pengawasan Sanitasi TPM di pelabuhan / bandara

a) Sasaran Kegiatan

Semua Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang terdapat di

wilayah kerja KKP Kelas I Batam dengan target pengawasan

sebanyak 24 kali dalam setahun.

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan pengawasan sanitasi TPM bertujuan untuk menciptakan

kondisi TPM yang memenuhi persyaratan sesuai dengan

Permenkes No. 1098 tahun 2003 tentang persyaratan hygiene

sanitasi rumah makan dan restoran. Kegiatan pengawasan TPM

terdiri dari pengawasan sanitasi dan pemeriksaan sampel makanan

secara organoleptik dan kimia (formalin, arsen, sianida dan Pb).

Pengawasan sanitasi dilakukan dengan observasi menggunakan

form pemeriksaan yang diadopsi dari Permenkes No. 1098 Tahun

2003 sedangkan pemeriksaan sampel makanan secara kimia

menggunakan rapid test. Selama tahun 2018 kegiatan pengawasan

dilaksanakan sebanyak 24 kali (100%) di semua wilayah kerja.

c) Permasalahan

Masih terdapat TPM yang belum memenuhi syarat sanitasi

sesuai dengan Permenkes No. 1098 tahun 2003

Belum tersedianya peralatan untuk mendeteksi kontaminasi

mikrobiologi pada peralatan makan

Belum adanya tenaga pranata laboratorium untuk melakukan

pemeriksaan laboratorium

d) Usulan pemecahan masalah

Meningkatkan kualitas TPM dengan memberikan penyuluhan

kepada penjamah dan pengelola TPM serta koordinasi dengan

pengelola pelabuhan terkait peningkatan fasilitas sanitasi di TPM

Mengusulkan pengadaan alat untuk mendeteksi kontaminasi

mikrobiologi pada peralatan makan

Mengusulkan tenaga pranata laboratorium di KKP Kelas I Batam.

LAPORANKINERJA 2018

53

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

2) Pengawasan Kualitas Air di Pelabuhan/Bandara

a) Sasaran Kegiatan

Pengawasan terhadap sarana penyediaan air bersih dan

pemeriksaan kualitas air (fisik, kimia dan bakteriologi) di semua

wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Target pengawasan kualitas air

dalam setahun sebanyak 24 kali dan jumlah sampel yang diperiksa

dengan paramater lengkap di laboratoroium BTKL PP Batam

sebanyak 12 sampel

b) Kondisi yang dicapai

Pengawasan kualitas air bersih dilakukan untuk menjamin kualitas

air bersih di Pelabuhan/Bandara memenuhi syarat sesuai dengan

Permenkes No.32 Tahun 2017. Kegiatan pengawasan kualitas air

terdiri dari pengawasan sarana penyediaan air bersih dan

pemeriksaan kualitas air bersih secara fisik, kimia dan mikrobiologi.

Pengawasan sarana penyediaan air dengan observasi langsung

kondisi sanitasi di sekitar reservoar air dan kondisi perpipaan

menggunakan form pemeriksaan. Sedangkan pemeriksaan kualitas

air dengan parameter lengkap dilakukan dengan mengirimkan

sampel ke BTKL PP Batam dikarenakan keterbatasan sarana dan

prasaran pemeriksaan kualitas air bersih yang ada di KKP Kelas I

Batam. Kegiatan pengawasan kualitas air bersih selama tahun 2018

dilakukan sebanyak 24 kali (100%) dengan jumlah sampel yang

diperiksa secara lengkap sebanyak 12 sampel (100%).

c) Permasalahan

Belum tersedianya peralatan untuk pemeriksaan mikrobiologi air

Belum adanya tenaga pranata laboratorium untuk melakukan

pemeriksaan laboratorium

d) Usulan pemecahan masalah

Mengusulkan pengadaan alat untuk pemeriksaan kualitas

mikrobiologi air bersh

Mengusulkan tenaga pranata laboratorium di KKP Kelas I Batam.

LAPORANKINERJA 2018

54

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

3) Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian

Risiko Lingkungan

a) Sasaran Kegiatan

Kegiatan monitoring pelaksanaan kegiatan pengawasan dan

pengendalian risiko lingkungan dilakukan di semua wilayah kerja

KKP Kelas I Batam dengan target pelaksanaan kegiatan sebanyak

32 kali.

b) Kondisi yang dicapai

Monitoring pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian

risiko lingkungan dilakukan untuk memastikan kegiatan sanitasi di

wilayah kerja dilaksanakan dengan baik oleh petugas yang ada di

wilayah kerja. Kegiatan ini dilakukan oleh pejabat struktural dan staf

dari kantor induk ke semua wilayah kerja KKP Kelas I Batam.

Dengan adanya kegiatan monitoring diharapkan semua kegiatan

sanitasi di wilayah kerja terlaksana dengan baik. Selama tahun 2018

kegiatan monitoring dilakukan sebanayak 32 kali (100%).

c) Permasalahan

Tidak ditemukan permasalahan yang berarti selama pelaksanaan

kegiatan

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

4) Pemeriksaan Pendahuluan Sanitasi Asrama Haji

a) Sasaran Kegiatan

Pemeriksaan pendahuluan sanitasi asrama haji dilakukan di asrama

haji Batam dan penyedia makanan untuk jamaah haji di pesawat.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu 6 bulan dan 1

minggu sebelum pelaksanaan embarkasi haji.

b) Kondisi yang dicapai

Pemeriksaan pendahuluan sanitasi asrama haji dan penyedia

makanan untuk jamaah haji di pesawat bertujuan untuk memastikan

kondisi sanitasi asrama haji dan catering penyedia makanan

memenuhi syarat, sesuai dengan Kepmenkes No.442 Tahun 2009

tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji sehingga menjamin

jamaah haji nyaman, aman dan bebas dari faktor risiko kesehatan

LAPORANKINERJA 2018

55

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

ketika kegiatan embarkasi berlangsung. Kegiatan pemeriksaan

pendahuluan sanitasi asrama haji dilakukan oleh petugas dari KKP

Kelas I Batam, tim dari BTKL PP Batam, petugas dari Kemenag dan

petugas dari Puskes haji. Pemeriksaan sanitasi terdiri dari observasi

langsung di lapangan terkait kondisi sanitasi dan keberadaan vektor

di setiap ruangan asrama haji dan penyedia makanan haji,

pemeriksaan hygiene penjamah makanan serta pengambilan

sampel air bersih untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorim.

Pemeriksaan pendahuluan sanitasi asrama haji dilakukan sebanyak

2 kali (100%).

c) Permasalahan

Berdasarkan hasil pemeriksaan masih terdapat fasilitas di asrama

haji yang belum sesuai dengan persyaratan kesehatan

d) Usulan pemecahan masalah

Melakukan perbaikan terkait dengan hasil pemeriksaan untuk

meningkatkan kualitas sanitasi asrama haji.

5) Sosialisasi Sanitasi TPM Bagi Penjamah Makanan di Wilayah

Pelabuhan / Bandara

a) Sasaran Kegiatan

Sosialisasi sanitasi TPM Bagi Penjamah Makanan dilakukan

sebanyak 1 kali. Peserta kegiatan yaitu Pengelola Pelabuhan,

Pemilik / Penjamah makanan tempat pengolahan makanan (TPM)

yang ada di Wilayah Kerja KKP Kelas I Batam dan petugas KKP

Kelas I Batam.

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan Sosialisasi Sanitasi TPM bagi Penjamah Makanan

dilakukan sebanyak 1 kali pertemuan (100%). Kegiatan berupa

pemaparan materi dan diskusi mengenai hygiene sanitasi makanan

dan permasalahan sanitasi yang dihadapi oleh pengelola/penjamah

makanan. Jumlah peserta kegiatan sebanyak 56 orang. Hasil yang

diharapkan adalah meningkatnya pengetahuan penjamah makanan

mengenai prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan / minuman dan

adanya perubahan pola pikir serta perilaku penjamah makanan

LAPORANKINERJA 2018

56

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

mengenai pengolahan makanan/minuman yang sesuai dengan

persyaratan kesehatan.

c) Permasalahan

Belum terdapat permasalah yang berarti saat pelaksanaan kegiatan

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

6) Kursus Singkat Bagi Penjamah Makanan Catering Haji

a) Sasaran Kegiatan

Kursus singkat dilakukan bagi penjamah makanan yang

menyediakan makanan bagi jamaah haji baik yang ada di asrama

haji maupun di pesawat. Kegiatan dilaksanakan sebanyak 1 kali

sebelum kegiatan embarkasi haji dimulai.

b) Kondisi yang dicapai

Kursus singkat bagi penjamah makanan bertujuan untuk

meningkatkan pengetahuan penjamah makanan mengenai prinsip-

prinsip hygiene sanitasi makanan / minuman. Dengan adanya

peningkatan pengetahuan diharapan akan mengubah pola pikir serta

perilaku penjamah makanan mengenai pengolahan

makanan/minuman yang sesuai dengan persyaratan kesehatan.

Kursus singkat merupakan salah satu upaya untuk menjamin

makanan yang akan dikonsumsi oleh jamaah haji bebas dari faktor

risiko yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit bawaan

makanan (food borne diseases). Kegiatan ini dilaksanakan satu kali

pada bulan Juli tahun 2018 (100%). Peserta kegiatan yaitu

penjamah makanan dari PT. KSM dan PT. ACS

c) Permasalahan

Belum ada permasalahan yang berarti selama pelaksanaan kegiatan

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

7) Penguatan Penyelenggaraan Pelabuhan / Bandara Sehat

a) Sasaran Kegiatan

Kegiatan penguatan penyelenggaraan pelabuhan/bandara sehat

dilakukan sebanyak 1 kali. Peserta kegiatan semua anggota Pokja

pelabuhan sehat Sekupang Internasional.

LAPORANKINERJA 2018

57

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan penguatan penyelanggaraan pelabuhan sehat bertujuan

untuk meningkatkan koordinasi semua anggota Pokja dalam

mempersiapkan pelabuhan sekupang internasional sebagai

pelabuhan sehat nasional. Dalam kegiatan ini dibahas rencana kerja

dari masing – masing pokja guna mewujudkan pelabuhan sekupang

internasional sebagai pelabuhan sehat terbaik. Kegiatan ini

dilaksanakan sebanyak satu kali (100%) bertempat di Swiss Bell

Hotel Harbour Bay. Jumlah peserta kegiatan sebanyak 56 peserta

yang terdiri dari petugas KKP Kelas I Batam dan semua stake holder

terkait yang ada di Pelabuhan Sekupang Internasional.

c) Permasalahan

Belum terdapat permasalahan yang berarti selama pelaksanaan

kegiatan

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

e. Analisis Kinerja:

Realisasi indikator ketujuh “Jumlah Pelabuhan / Bandara / PLBD yang

memenuhi syarat-syarat sanitasi” dapat dicapai di 12 pelabuhan (100%).

Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang

dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari

tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut didukung dari tujuh

kegiatan yang secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik

(100%).

12 12

2018Target Realisasi

LAPORANKINERJA 2018

58

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat

disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun

berikutnya :

a) Sosialisasi dan advokasi kepada pengelola pelabuhan/bandar

terkait pentingnya pemeriksaan kualitas air minum/air bersih

b) Inhouse training/on job training serta mengikut sertakan petugas

untuk pemeriksaan kualitas air minum/air bersih

c) Meningkatkan koordinasi dengan pihak pengelola

pelabuhan/bandara mengenai hasil pengawasan sanitasi

tempat pengelolaan makanan untuk ditindak lanjuti sehingga

semua TPM di wilayah kerja KKP Kelas I Batam memenuhi

syarat kesehatan dan tersertifikasi laik sehat

f. Perbandingan dengan satker lain :

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam dan KKP Kelas I Medan telah

mencapai angka 100%.

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

100,00% 100,00%

83,33%

LAPORANKINERJA 2018

59

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

8. Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

a. Definisi Operasional

Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI

perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan

kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI

perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan

kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6 dibandingkan dengan target dikali

100 %

Jumlah pelabuhan / bandara x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

c. Realisasi

12 pelabuhan/bandara x 100% = 100%

12 pelabuhan/bandara

Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD dengan nilai indeks pinjal ≤ 1, HI

perimeter = 0, HI buffer < 1, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan

kecoa rendah dan kepadatan lalat < 6 tercapai sesuai target (100%)

meliputi Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Sekupang Internasional,

Pelabuhan Sekupang Domestik, Pelabuhan Batam Center, Pelabuhan

Nongsa Poin Marina, Pelabuhan Nongsa Terminal Bahari, Pelabuhan

Marina City, Pelabuhan Telaga Punggur, Pelabuhan Kabil, Pelabuhan

Semblog, Pelabuhan Harbour Bay dan Pelabuhan Batu Ampar.

d. Kegiatan mendukung indikator :

1) Survei Pengamatan Faktor Risiko Pencegahan dan Pengendalian

Malaria

a) Sasaran Kegiatan

Kegiatan survei pengamatan faktor risiko pencegahan dan

pengendalian malaria dilakukan di wilayah kerja KKP Kelas I Batam

12 100% 12

LAPORANKINERJA 2018

60

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

yang berisiko terjadi penularan malaria yaitu Pelabuhan Sekupang

Internasional, Sekupang Domestik, Teluk Senimba, Nongsa

Terminal Bahari, Telaga Punggur dan Bandara Hang Nadim.

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan survey pengamatan factor risiko pencegahan dan

pengendalian dilaksanakan di 6 (enam) wilayah kerja yaitu

Pelabuhan Sekupang Internasional, Sekupang Domestik, Teluk

Senimba, Nongsa Terminal Bahari, Telaga Punggur dan Bandara

Hang Nadim (100%). Kegiatan dilaksanakan selama 5 (lima) hari.

Hasil dari kegiatan ini sebagai bahan untuk perencanaan kegiatan

pencegahan dan pengendalian malaria tahun anggaran selanjutnya.

c) Permasalahan

Pelaksanaan kegiatan survey pengamatan factor risiko pencegahan

dan pengendalian malaria hanya dilaksanakan di area perimeter

pelabuhan

d) Usulan pemecahan masalah

Memperluas sasaran area survey pengamatan factor risiko malaria

sampai ke area buffer pelabuhan sebagai upaya cegah tangkal

malaria di area buffer.

2) Survei Demam Massal Malaria (Mass Fever Survey) penumpang di

pelabuhan dan bandara

a) Sasaran Kegiatan

Survei demam massal malaria dilakukan pada penumpang yang

datang ke pelabuhan/bandara dengan kondisi demam.

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan survei demam massal malaria sebagai salah satu upaya

deteksi dini penyakit malaria di pelabuhan/bandara. Melalui kegiatan

ini diharapkan dapat mencegah penularan penyakit malaria sedini

mungkin. Survei demam massal malaria merupakan salah satu

upaya cegah tangkal penyakit malaria di pelabuhan/bandara.

c) Permasalahan

Kegiatan survei demam massal malaria tidak terlaksana dikarenakan

tidak ada penumpang di pelabuhan/bandara yang datang dengan

kondisi demam

LAPORANKINERJA 2018

61

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

d) Usulan pemecahan masalah

Meningkatkan surveilans kedatangan penumpang di

pelabuhan/bandara dengan thermal scanner.

3) Surveilans Migrasi Malaria di Pelabuhan / Bandara

a) Sasaran Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan pada penumpang yang datang ke

pelabuhan/bandara di wilayah kerja KKP Kelas I Batam yang berasal

dari daerah endemis. Target lokasi pelaksanaan kegiatan yaitu

Pelabuhan Sekupang Domestik, Telaga Punggur dan Bandara Hang

Nadim Batam.

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan surveilans migrasi malaria sebagai salah satu upaya cegah

tangkal penyakit malaria yang dilakukan oleh KKP Kelas I Batam di

pelabuhan dan bandara. Surveilans migrasi malaria dilakukan pada

penumpang yang berasal dari daerah endemis di pelabuhan Telaga

punggur, Sekupang domestik dan Bandara Hang Nadim. Kegiatan

ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari berturut – turut di ketiga lokasi

tersebut (100%). Setiap penumpang yang berasal dari daerah

endemis malaria dilakukan pendataan, pengecekan suhu dan

pengambilan sampel darah untuk pengecekan Plasmodium dalam

darah menggunakan rapid test (RDT) serta pembagian leaflet

mengenai malaria. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah

tidak ditemukan adanya penumpang yang positif malaria.

c) Permasalahan

Tidak semua penumpang bersedia berpartisipasi dalam kegiatan ini

d) Usulan pemecahan masalah

Koordinasi dan sosialisi kepada pengelola pelabuhan/bandara

dan agen pelayaran terkait kegiatan surveilans migrasi malaria

pada penumpang di pelabuhan/bandara

Meningkatkan koordinasi dengan agen pelayaran terkait

pemberitahuan pelaksanaan kegiatan surveilans migrasi malaria

kepada penumpang

Memberikan edukasi kepada penumpang di pelabuhan/bandara

tentang malaria melalui media KIE

LAPORANKINERJA 2018

62

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

4) Monitoring Penggunaan Insektisida Pada BUS

a) Sasaran Kegiatan

Semua Badan Usaha Swasta yang melakukan kegiatan

pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit di

pelabuhan/bandara

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya kegiatan monitoring penggunaan insektisida pada

semua Badan Usaha Swasta, yaitu PT. Kembang Samudera

Indonesia, CV. Graha Resik, PT. Bakri Karya Sarana, PT. Termokil,

PT. Pest Guard, PT. Pestindo, PT. Sucofindo. Kegiatan monitoring

berupa pemeriksaan kondisi gudang penyimpanan insektisida,

ketersediaan APAR dan APD serta pembukuan penggunaan

insektisida.

c) Permasalahan

Masih terdapat Badan Usaha Swasta dengan kondisi gudang

penyimpanan insektisida yang belum memenuhi syarat

d) Usulan pemecahan masalah

Memberikan saran tindakan perbaikan dan melakukan monitoring

tindakan perbaikan kepada BUS dengan kondisi gudang yang belum

memenuhi syarat

5) Uji Resistensi Nyamuk

a) Sasaran Kegiatan

Uji resistensi dilakukan pada sampel nyamuk hasil rearing dari jentik

yang diperoleh di wilayah kerja KKP Kelas I Batam. Kegiatan uji

resistensi dilakukan sebanyak satu kali.

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan uji resistensi dilakukan sebanyak 1 kali (100%). Tujuan dari

kegiatan ini adalah untuk mengetahui status kerentanan nyamuk

terhadap insektisida yang digunakan dalam pengendalian. Dengan

adanya data tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam penentuan tindakan pengendalian yang efektif. Pengambilan

jentik yang menjadi sampel uji resistensi dilakukan di Pelabuhan

Harbour Bay, Pelabuhan Sekupang Domestik, Pelabuhan Telaga

Punggur, Pelabuhan Teluk Senimba dan Bandara Hang Nadim.

LAPORANKINERJA 2018

63

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Berdasarkan hasil uji resistensi diketahui bahwa nyamuk telah

resisten terhadap insektisida malathion.

c) Permasalahan

Umur jentik yang dijadikan sebagai sampel tidak sama sehingga

mempengaruhi umur nyamuk yang akan diuji sehingga

menyebabkan bias pada hasil uji.

d) Usulan pemecahan masalah

Nyamuk yang digunakan sebagai sampel uji sebaiknya merupakan

keturunan pertama (F1) dengan usia nyamuk berkisar antara 3 – 5

hari yang diperoleh dari hasil rearing jentik agar tidak menyebabkan

bias pada hasil uji.

6) Pengawasan Tindakan Desinseksi di Alat Angkut

a) Sasaran Kegiatan

Kapal yang berada di wilayah kerja KKP Kelas I Batam dengan

faktor risiko kesehatan tinggi sehingga dilakukan tindakan desinseksi

(spraying).

b) Kondisi yang dicapai

Pengawasan selama pelaksanaan kegiatan spraying di atas kapal.

Kegiatan pengawasan berupa pengecekan kelengkapan APD

petugas spraying, kondisi peralatan spraying, jenis dan dosis

insektisida yang digunakan serta hasil tindakan spraying.

c) Permasalahan

Belum ditemukan adanya permasalahan selama pelaksanaan

kegiatan

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

7) Pengendalian Vektor DBD

a) Sasaran Kegiatan

Kegiatan pengendalian vektor DBD dilaksanakan di wilayah kerja

KKP Kelas I Batam dengan target 150 hektar

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan pengendalian vektor DBD meliputi survey jentik , larvasida

dan pengendalian nyamuk dewasa berupa fogging. Pelaksanaan

kegiatan dilakukan oleh kader dan diawasi oleh petugas KKP Kelas I

LAPORANKINERJA 2018

64

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Batam. Selama tahun 2018 luas wilayah yang telah dilakukan

kegiatan pengendalian vektor DBD seluas 113 Hektar (75,3%)

c) Permasalahan

Kegiatan pengendalian nyamuk dewasa (fogging) tidak terlaksana

100% dikarenakan beberapa pelabuhan telahmampu melakukan

pengendalian vektor dengan baik melalui pest control .

d) Usulan pemecahan masalah

Koordinasi dengan pengelola pelabuhan yang telah memiliki pest

control tentang kegiatan pengendalian vektor yang dilakukan.

8) Pengendalian Vektor Pes

a) Sasaran Kegiatan

Kegiatan pengendalian vektor pes dilaksanakan di wilayah kerja

KKP Kelas I Batam dengan target luas wilayah sebanyak 40 hektar

b) Kondisi yang dicapai

Pengendalian vektor pes bertujuan untuk menciptakan kondisi

pelabuhan yang bebas dari tikus dan pinjal. Kegiatan pengendalian

vektor pes berupa pemetaan lokasi pemasangan perangkap,

pemasangan perangkap tikus dan identifikasi tikus dan pinjal yang

tertangkap. Kegiatan pemasangan perangkap dilakukan oleh kader.

Luas wilayah yang telah dilakukan pengendalian vektor pes selama

tahun 2018 seluas 40 hektar (100%).

c) Permasalahan

Sejumlah perangkap tikus hilang ketika kegiatan pemasangan

perangkap

d) Usulan pemecahan masalah

Koordinasi dengan pengelola pelabuhan/bandara sebelum

pelaksanaan kegiatan

9) Pengendalian Vektor Diare

a) Sasaran Kegiatan

Kegiatan pengendalian vektor diare dilakukan di wilayah kerja

pelabuhan KKP Kelas I Batam dengan target luas wilayah 24 hektar.

b) Kondisi yang dicapai

Pengendalian vektor diare dilakukan di semua wilayah kerja KKP

Kelas I Batam untuk menciptakan kondisi pelabuhan/bandara yang

LAPORANKINERJA 2018

65

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

bebas dari vektor diare (lalat). Kegiatan yang dilaksanakan berupa

survey kepadatan lalat dan kegiatan pengendalian berupa spraying.

Kegiatan pengendalian dilakukan apabila hasil survey kepadatan

lalat diperoleh hasil kepadatan tinggi. Luas wilayah yang dilakukan

pengendalian vektor diare selama tahun 2018 seluas 24 hektar

(100%). Kegiatan pengendalian dilaksanakan oleh kader.

c) Permasalahan

Kegiatan pengendalian vektor lalat (spraying) tidak dapat dilakukan

di area Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) dikarenakan adanya

bahan makanan yang berpotensi terkontaminasi insektisida

sedangkan berdasarkan hasil survey angka kepadatan lalat sedang

terutama di dapur.

d) Usulan pemecahan masalah

Pengelola/pemilik TPM sebaiknya melakukan kegiatan pengendalian

vektor secara mandiri dengan menggunakan insektisida rumah

tangga setiap selesai kegiatan dan menyediakan tempat sampah

yang tertutup agar tidak menjadi tempat perindukan lalat.

10) Pengendalian Vektor Malaria

a) Sasaran Kegiatan

Pengendalian vektor malaria dilakukan di wilayah kerja yang

terdapat tempat perindukan vektor malaria. Target luas wilayah

pengendalian vektor malaria tahun 2018 seluas 6 hektar.

b) Kondisi yang dicapai

Pengendalian vektor malaria bertujuan untuk menciptakan wilayah

pelabuhan yang bebas dari vektor malaria. Kegiatan yang dilakukan

berupa survey jentik, larvasida dan survey nyamuk dewasa.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kader. Kegiatan pengendalian

vektor malaria dilakukan di pelabuhan Sekupang Domestik, Telaga

Punggur, Teluk Senimba, Nongsa Terminal Bahari dan Bandara

Hang Nadim. Luas wilayah yang dilakukan pengendalian vektor

malaria selama tahun 2018 seluas 6 hektar.

c) Permasalahan

LAPORANKINERJA 2018

66

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Kegiatan pengendalian nyamuk dewasa (IRS) selama tahun 2018

tidak dilakukan dikarenakan berdasarkan hasil survey nyamuk

dewasa tidak ditemukan adanya nyamuk Anopheles spp

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

e. Analisis Kinerja :

Realisasi indikator kedelapan “Jumlah pelabuhan / bandara / PLBD

bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area” dapat dicapai di 12

pelabuhan (100%). Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi

dari indikator yang dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa

dibandingkan dari tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut

didukung dari sebelas kegiatan yang secara keseluruhan dapat

dilaksanakan dengan baik (100%).

Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat

disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun

berikutnya :

a) Peningkatan pengetahuan masyarakat (kader) tentang

pengendalian vektor melalui kursus singkat dan kader yang sudah

dikursus bisa ditugaskan secara terus menerus setiap tahunnya

b) Pelatihan SDM yang berkompeten di bidang pengendalian vektor

12 12

2018Target Realisasi

LAPORANKINERJA 2018

67

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

f. Perbandingan dengan satker lain :

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam dan KKP Kelas I Makassar telah

mencapai angka 100%.

9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

a. Definisi Operasional

Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi

penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi

penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dibandingkan dengan target dikali

100 %

Jumlah orang x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

c. Realisasi

1.671 orang x 100% = 100% (278,5%)

600 orang

Jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi

penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya dapat terpenuhi sesuai target (100%)

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

100,00%

80,00%

100,00%

600100%

1.671

LAPORANKINERJA 2018

68

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

d. Kegiatan mendukung indicator :

1) Koordinasi Pelaksanaan Haji Embarkasi Batam

a) Sasaran Kegiatan

Terlaksananya koordinasi pelaksanaan haji embarkasi Batam

b) Kondisi yang dicapai

Koordinasi pelaksanaan haji embarkasi Batam telah dilaksanakan

c) Permasalahan

Tidak ditemukan permasalahan selama pelaksanaan kegiatan.

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada usulan pemecahan masalah yang diberikan.

2) Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi

a) Sasaran Kegiatan

Terlaksananya kegiatan Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi

Batam tahun 2018

b) Kondisi yang dicapai

Pelayanan kesehatan Haji Embarkasi telah dilaksanakan selama 30

hari yaitu dari tanggal 17 Juli sampai dengan tanggal 15 Agustus di

Asrama Haji Batam dan di Bandara Hang Nadim dengan jumlah

petugas sebanyak 57 orang.

c) Permasalahan

1. Proses pemeriksaan ketiga pada awal pelaksanaan embarkasi

berjalan lambat dikarenakan perubahan sistem dari penggunaan

BKJH menjadi KKJH

2. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi Daerah Asal masih mengirimkan

jemaah yang masih sakit dan tidak laik terbang ke Embarkasi

sehingga Jemaah Calon Haji tidak bisa diberangkatkan maupun

memerlukan perawatan yang memakan waktu di Embarkasi

Batam.

3. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi Daerah Asal kurang maksimal

dalam melakukan pembinaan kesehatan Jemaah Calon Haji

yang berisiko tinggi selama masa tunggu.

LAPORANKINERJA 2018

69

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

4. Masih ada Dinas Kesehatan Kota/Provinsi daerah Asal belum

menerapkan Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah

Kesehatan Haji.

d) Usulan pemecahan masalah

1. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi daerah Asal diharapkan lebih

selektif dalam mengirimkan Jemaah Calon Hajinya.

2. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi daerah Asal diharapkan lebih

memperhatikan kondisi kesehatan jemaah sehingga Jemaah

Calon Haji tidak harus menjalani perawatan untuk memperbaiki

kondisi kesehatannya.

3. Dinas Kesehatan Kota/Provinsi hendaknya lebih memperhatikan

dan menerapkan Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang

Istithaah Kesehatan Haji sehingga Jemaah Calon Haji dapat

menjalani proses embarkasi dengan lancar

3) Pelayanan Kesehatan Haji Debarkasi dalam Kota

a) Sasaran Kegiatan

Terlaksananya kegiatan Pelayanan Kesehatan Haji Debarkasi

Embarkasi Batam tahun 2018

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan Debarkasi Haji Batam dilaksanakan selama 30 hari dari

tanggal 28 Agustus s.d. 26 September 2018 di Bandara Hang Nadim

dan asrama haji Batam dengan jumlah petugas sebanyak 54 orang.

c) Permasalahan

1. Pemulangan Jemaah Haji ke daerah banyak yang tidak sesuai

jadwal yang dibuat oleh PPIH, sehingga petugas KKP Kelas I

Batam terkendala dalam proses pendampingan.

2. Jadwal kedatangan jamaah dari Arab Saudi banyak yang tidak

sesuai dengan jadwal semula.

3. Tidak semua ambulans yang digunakan untuk evakuasi jamaah

sakit dari pesawat adalah ambulans KKP Kelas I Batam. Ada 1

ambulans bantuan dari Dinas Kesehatan Kota Batam. Ambulans

ini tidak selalu ada pada saat kedatangan pesawat dari Arab

Saudi.

LAPORANKINERJA 2018

70

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

d) Usulan pemecahan masalah

KKP Kelas I Batam menganggarkan pengadaan ambulans VIP

sehingga jumlah ambulans yang digunakan pada debarkasi cukup

dari KKP Kelas I Batam saja

4) Pendampingan Jamaah Haji Sakit Propinsi Riau, Kepulauan Riau,

Kalimantan Barat dan Jambi

a) Sasaran Kegiatan

Jemaah Haji sakit yang memerlukan evakuasi medis ke daerah asal

b) Kondisi yang dicapai

Jemaah Haji sakit dipulangkan ke daerah asal dengan

pendampingan tenaga medis/paramedis.

c) Permasalahan

1. Pada saat embarkasi sudah ada calon jamaah haji sakit yang di

dampingi pulang ke daerah oleh petugas medis KKP Kelas I Batam.

2. Jamaah haji sakit yang perlu pendampingan ke daerah kadang-

kadang memerlukan pendamping lebih dari satu orang, sedangkan

KKP Kelas I Batam mempunyai anggaran terbatas sehingga di

dampingi oleh satu orang petugas saja.

d) Usulan pemecahan masalah

1. Permenkes 15 tahun 2016 harus dilaksanakan oleh daerah

sehingga tidak ada lagi calon jamaah haji sakit pada saat

embarkasi dan perlu didampingi pulang ke daerah asal.

2. Anggaran pendampingan jamaah haji sakit tetap tersedia sesuai

daerah yang ada di embarkasi Batam

5) Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji

a) Sasaran Kegiatan

Tim penyelenggara kesehatan haji embarkasi Batam tahun 2018,

Dinas Kesehatan Kota Batam, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan

Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi

Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat,rumah sakit

rujukan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Kepulauan

Riau,Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau, Kantor Wilayah

Kementerian Agama Kalimantan Barat, Kantor Wilayah Kementerian

Agama Jambi, KKP yang berada di wilayah embarkasi Batam, BPJS

LAPORANKINERJA 2018

71

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Kota Batam, Puskesmas di Kota Batam dan BTKL-PP Kelas I

Batam.

b) Kondisi yang dicapai

Terselenggaranya evaluasi penyelenggaraan pelayanan kesehatan

haji embarkasi Batam tahun 2018 yang akan dijadikan pedoman

untuk penyelenggaran tahun berikutnya serta terwujudnya jejaring

kerja lintas program dan lintas sektor terkait yang lebih solid.

Pertemuan ini diadakan di hotel Swiss-bel hotel, Harbour Bay,

Batam. Peserta yang diundang pada pertemuan ini sebanyak 65

orang yang terdiri dari Tim penyelenggara kesehatan haji embarkasi

Batam tahun 2018, Dinas Kesehatan Kota Batam, Dinas Kesehatan

Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau,rumah

sakit rujukan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Kepulauan Riau,

Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau,BPJS Kota Batam,

Puskesmas di Kota Batam, KKP yang berada diwilayah embarkasi

Batam dan BTKL-PP Kelas I Batam.

c) Permasalahan

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi

Kalimantan Barat, KKP Kelas II Pontianak, KKP Kelas III Jambi,

Kantor Wilayah Kementerian Agama Jambi, Kantor Kementerian

Agama Kalimantan Barat tidak menghadiri pertemuan ini.

d) Usulan pemecahan masalah

Mengadakan koordinasi dan pemberitahuan ke para undangan

mengenai akan diadakannya pertemuan evaluasi haji sehingga para

undangan bisa mempersiapkan anggaran sendiri bila diperlukan.

6) Koordinasi Persiapan Embarkasi, Debarkasi dan Evaluasi Haji

a) Sasaran Kegiatan

Tim penyelenggara kesehatan haji embarkasi Batam tahun 2018,

Dinas Kesehatan Kota Batam, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan

Riau,rumah sakit rujukan, BPJS Kota Batam, PMI dan BTKL-PP

Kelas I Batam.

b) Kondisi yang dicapai

LAPORANKINERJA 2018

72

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Terselenggaranya pertemuan koordinasi persiapan embarkasi ,

debarkasi dan evaluasi pelayanan kesehatan haji fase embarkasi

tahun 2018 yang akan dijadikan pedoman untuk penyelenggaran

pelayanan kesehatan embarkasi serta terwujudnya jejaring kerja

lintas program dan lintas sektor terkait yang lebih solid. Pertemuan

ini diadakan di hotel Swiss-belhotel, Harbourbay, Batam. Peserta

yang diundang untuk hadir dalam pertemuan ini sebanyak 65 orang

yang terdiri dari Tim penyelenggara kesehatan haji embarkasi Batam

tahun 2018, Dinas Kesehatan Kota Batam, Dinas Kesehatan

Provinsi Kepulauan Riau,rumah sakit rujukan, PMI, BTKL-PP Kelas I

Batam.

c) Permasalahan

Tidak terdapat permasalahan berarti selama penyelenggaraan

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada usulan pemecahan masalah yang diberikan

7) Edutainment dan Deteksi dini HIV

a) Sasaran Kegiatan

Terlaksananya pelaksanaan edutaimen (edukasi) dan deteksi dini

HIV pada masyarakat pelabuhan

b) Kondisi yang dicapai

1. Telah dilakukan edutaimen pada masyarakat pelabuhan di

Pelabuhan Harbourbay dalam rangka Peringatan HAS (Hari Aids

Sedunia) dari jam 07.00 – 12.00 WIB di awali dengan kegiatan

jalan santai, edukasi HIV/AIDS, pembagian doorprize, panggung

hiburan dan pemeriksan HIV pada masyarakat pelabuhan.

Panitia pelaksana kegiatan ini berjumlah 10 yang merupakan

pegawai dilingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Batam. Jumlah peserta yang hadir berjumlah 250 orang yang

terdiri dari Lintas Sektor dan Lintas Program serta masyarakat

pelabuhan di Harbourbay.

2. Telah dilakukan kegiatan deteksi dini HIV pada masyarakat

pelabuhan. Pelaksana kegiatan adalah Tim Mobile VCT KKP

Kelas I Batam, total pemeriksaan HIV sepanjang tahun 2018

LAPORANKINERJA 2018

73

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

adalah 656 orang. Terdapat 1 orang dengan hasil pemeriksaan

positif.

c) Permasalahan

Masih kurangnya minat dan kesadaran masyarakat pelabuhan untuk

mengikuti pemeriksaan HIV.

d) Usulan pemecahan masalah

Lebih meningkatkan lagi edukasi dan pemahaman mengenai

HIV/AIDS kepada masyarakat pelabuhan sehingga dapat

meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat pelabuhan untuk

melakukan pemeriksaan HIV.

8) Monitoring Evaluasi Program Mobile VCT ke Wilker

a) Sasaran Kegiatan

Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam.

b) Kondisi yang dicapai

Monitoring dan Evaluasi program Mobile VCT serta bimbingan teknis

dilakukan di 9 (Sembilan) wilayah kerja dan masing – masing

wilayah kerja dikunjungi sebanyak 3 kali selama tahun 2018, meliputi

program Mobile VCT serta bimbingan teknis langsung kepada

petugas yang ada di wilayah kerja dan tindak lanjut tentang

pelaksanaan pengawasan yang dilaksanakan

c) Permasalahan

Tidak ada permasalahan atau kendala yang berarti yang ditemukan

selama melaksanakan kegiatan monitoring evaluasi program Mobile

VCT di wilayah kerja.

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada usulan pemecahan masalah yang diberikan

9) Koordinasi dan evaluasi untuk jumlah terduga TB yang sampai di

fasyankes tingkat kabupaten dan provinsi

a) Sasaran Kegiatan

Terlaksananya koordinasi dan evaluasi untuk jumlah terduga TB

yang sampai di fasyankes tingkat kabupaten dan provinsi

b) Kondisi yang dicapai

Koordinasi dan evaluasi untuk jumlah terduga TB yang sampai di

fasyankes tingkat kabupaten dan provinsi dilaksanakan sebanyak 2

LAPORANKINERJA 2018

74

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

kali pertemuan. Pada pertemuan koordinasi dihadiri 18 peserta yang

terdiri dari 12 orang petugas KKP Kelas I batam dan 6 orang

petugas Puskesmas yang ada di Kota Batam dan Dinas Kesehatan

Kota Batam. Pada pertemuan evaluasi dihadiri 18 peserta yang

terdiri dari 9 orang petugas KKP Kelas I Batam dan 9 orang petugas

Puskesmas yang ada di Kota Batam,Dinas Kesehatan Kota Batam

dan RSUD Embung Fatimah.

c) Permasalahan

Pada pertemuan pertama ada petugas puskesmas yang diundang

yang tidak hadir.

d) Usulan pemecahan masalah.

Koordinasi perlu lebih ditingkatkan lagi.

e. Analisis Kinerja :

Realisasi indikator kesembilan “Jumlah orang yang melakukan skrining

penyakit menular langsung” dapat dicapai dengan jumlah orang

melakukan skrining sebanyak 1.671 orang (100%). Terdapat perbedaan

perhitungan target dan realisasi dari indikator yang dipersamakan tahun

sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari tahun sebelumnya.

Pencapaian indikator tersebut didukung dari sembilan kegiatan yang

secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik (100%).

Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat

disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun

berikutnya :

a) Materi pertemuan disampaikan dengan bahasa yang lebih bisa

diterima oleh berbagai kalangan, sehingga diharapkan peserta

mampu menyerap pengetahuan yang diberikan secara utuh.

600

1.671

2018Target Realisasi

LAPORANKINERJA 2018

75

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

b) Peningkatan SDM pegawai mengikuti pelatihan laboratorium

yang berkaitan dengan penggunaan peralatan.

f. Perbandingan dengan satker lain :

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam dan KKP Kelas I Makassar telah

mencapai angka 100%.

10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

a. Definisi Operasional

Dokumen dukungan manajemen pada program pencegahan dan

pengendalian penyakit sebanyak 40 dokumen meliputi ; RKAKL / DIPA,

Laptah, Laporan Keuangan, Laporan BMN, Lakip, Profil, Proposal PNBP,

Dokumen Kepegawaian, E-monev Bappenas (PP 39), LB, Emonev DJA

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah dokumen dukungan manajemen dibandingkan dengan target

dikali 100 %

Jumlah dokumen x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

278,50%

85,85%110,25%

40100% 40

LAPORANKINERJA 2018

76

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

c. Realisasi

40 dokumen x 100% = 100%

40 dokumen

Realisasi dokumen dukungan manajemen mencapai 40 dokumen

(100%) meliputi ; RKAKL / DIPA 2 dokumen, Laptah 1 dokumen,

Laporan Keuangan 2 dokumen, Laporan BMN 2 dokumen , Lakip 1

dokumen, Profil 1 dokumen, Proposal PNBP 1 dokumen, Kepegawaian 2

dokumen, E-monev Bappenas (PP 39) 4 dokumen, Laporan Kegiatan

Bulanan 12 dokumen, Emonev DJA 12 dokumen.

d. Kegiatan mendukung indikator :

1) Penyusunan Revisi RAK

a) Sasaran Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

2015-2019

b) Kondisi yang dicapai

Dokumen Revisi Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam 2015-2019 sejalan RAP revisi dan

Renstra revisi (100%)

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

2) Penyusunan E-Planning

a) Sasaran Kegiatan

Perencanan dan Penganggaran melalui e-Renggar

b) Kondisi yang dicapai

Tersusunnya dokumen perencanaan awal Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam melalui aplikasi e-Renggar sebagai bahan

dalam penyusunan pagu indikatif (100%).

c) Permasalahan

Tidak Ada

LAPORANKINERJA 2018

77

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak Ada

3) Penyusunan Dokumen RKAKL

a) Sasaran Kegiatan

Rencana Kerja Anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Batam

b) Kondisi yang dicapai

Tersusunnya dokumen RKA-KL Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

I Batam sebanyak 1 dokumen (100%)

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

4) Penyusunan Laporan E-Monev Penganggaran

a) Sasaran Kegiatan

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan (e-Monev DJA)

b) Kondisi yang dicapai

Dokumen e-Monev DJA sebanyak 12 dokumen (100%)

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

5) Penyusunan Laporan E Monev Bappenas / PP.39 Tahun 2006

a) Sasaran Kegiatan

Pengelola program dari bagian / bidang di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

b) Kondisi yang dicapai

Laporan E-Monev Bappenas setiap bulan dan triwulan yang

diperoleh dari pengumpulan data dari bagian / bidang Kantor

Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam sebanyak 12 laporan (100% )

c) Permasalahan

LAPORANKINERJA 2018

78

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Input data pagu dan realisasi anggaran setiap komponen masih

secara manual

d) Usulan pemecahan masalah

Sebaiknya aplikasi e-mpnev bappenas terhubung langsung dengan

aplikasi e-monev DJA.

6) Penyusunan LAKIP dan Perjanjian Kinerja

a) Sasaran Kegiatan

Data kinerja dari bagian / bidang di lingkungan Kantor Kesehatan

Pelabuhan Kelas I Batam

b) Kondisi yang dicapai

Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

sebanyak 1 dokumen (100%)

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

7) Evaluasi SAKIP

a) Sasaran Kegiatan

Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam

sebagai bentuk petanggungjawaban akuntabilitas dan kinerja.

b) Kondisi yang dicapai

Hasil penilaian Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Batam melalui desk yang dilaksanakan di Bekasi dengan hasil AA

(100%)

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

LAPORANKINERJA 2018

79

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

8) Rekonsiliasi Laporan Keuangan

a) Sasaran Kegiatan

Laporan Keuangan Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas I Batam

b) Kondisi yang dicapai

Sinkronisasi data laporan keuangan dengan data laporan bendahara

umum negara dengan output satu berita acara rekonsiliasi (100%)

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

9) Rekonsiliasi Pengelolaan PNBP

a) Sasaran Kegiatan

Target dan realisasi PNBP Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Batam

b) Kondisi yang dicapai

Laporan Realisasi PNBP Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I

Batam (100%)

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

10) Penyusunan Dokumen Pertanggungjawaban Keuangan Baik

UP/TUP dan LS Satker

a) Sasaran Kegiatan

Administrasi keuangan

b) Kondisi yang dicapai

Dokumen administrasi keuangan meliputi UP,TUP dan LS (100%)

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidka ada

LAPORANKINERJA 2018

80

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

11) Pengelolaan Administrasi Kepegawaian

a) Sasaran Kegiatan

Administrasi Kepegawaian Kantor Kesehatan Pelabuhan Kels I

Batam

b) Kondisi yang dicapai

Dokumen administrasi kepegawaian dan dokumen pengembangan

SDM (100%)

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

12) Dukungan Pelaksanaan Pengelolaan BMN

a) Sasaran Kegiatan

Laporan Barang Milik Negara (BMN) yang sesuai dengan ketentuan

yang berlaku dan disampaikan tepat waktu.

b) Kondisi yang dicapai

Terlaksananya pengelolaan yang baik yang ditandai dengan

Laporan Barang Milik Negara yang sesuai dengan ketentuan yang

berlaku (100%).

c) Permasalahan

SDM yang bertugas pada pengelolaan BMN dan Persediaan hanya

satu orang tidak sesuai dengan beban kerja.

d) Usulan pemecahan masalah

Penambahan SDM untuk bagian persediaan.

LAPORANKINERJA 2018

81

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

e. Analisis Kinerja :

Realisasi indikator kesepuluh “Jumlah dokumen dukungan manajemen

dan tugas teknis lainnya” dapat dicapai dengan jumlah dokumen yang

dihasilkan sebanyak 40 dokumen (100%). Terdapat perbedaan

perhitungan target dan realisasi dari indikator yang dipersamakan tahun

sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari tahun sebelumnya.

Pencapaian indikator tersebut didukung dari dua belas kegiatan yang

secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik (100%).

Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat

disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun

berikutnya :

a) Perlu penambahan kelas JFT untuk pranata komputer muda

mengingat beban kerja pengelolaan server sendiri, penggunaan

peralatan teknologi dan informasi yang berkembang cepat.

b) Pelatihan JFT sesuai implementasi kelas jabatan yang baru

f. Perbandingan dengan satker lain :

40 40

2018Target Realisasi

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

100,00% 100,00% 100,00%

LAPORANKINERJA 2018

82

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam, KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas

I Makassar telah mencapai angka 100%.

11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

a. Definisi Operasional

Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM

KKP dalam kurun waktu satu tahun

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang diikuti oleh SDM

KKP dalam kurun waktu satu tahun dibandingkan dengan target dikali

100 %

Jumlah jenis peningkatan kapasitas x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

c. Realisasi

11 jenis pelatihan x 100% = 100%

11 jenis pelatihan

Pelaksanaan kegiatan dalam rangka peningkatan kapasitas sumber

daya manusia mencapai 11 jenis pelatihan (100%), meliputi Pelatihan

Kekarantinaan dan Epidemiologi bagi Petugas KKP, Pelatihan /

Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Pembuatan Dupak Sanitarian,

Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Tentang Pengamanan

Makanan, Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Sanitasi

Lingkungan, Pelatihan / Workshop BTCLS/ATCLS bagi Dokter/ Perawat

KKP, Mengikuti Workshop / Pelatihan Yang Tersertifikasi Mengenai

Imunisasi Bagi Dokter Pelabuhan, Pelatihan / Workshop bagi petugas

KKP tentang First Aid dan AED, Pelatihan Sea Survival Bagi Petugas

KKP, Mengikuti Seminar/ Diklat dan Kursus Tentang Pengendalian

Vektor Untuk Tenaga Jabfung Entokes, Peningkatan SDM Tentang

Pemetaan dan Diklat Pengendalian Vektor Dan Bpp

11100% 11

LAPORANKINERJA 2018

83

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

d. Kegiatan mendukung indikator :

1) Mengikuti Pelatihan Kekarantinaan dan Epidemiologi bagi Petugas

KKP

a) Sasaran Kegiatan

Tujuan dari kegiatan ini adalah mengikutsertakan pegawai

KKP dalam pelatihan kekarantinaan dan epidemiologi untuk

meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan

staf KKP Kelas I Batam sehingga bisa optimal dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam bidang

kekarantinaan dan Epidemiologi.

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan ditargetkan satu kali dengan realisasi kegiatan satu kali (

100 %)

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

2) Pelatihan/Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Pembuatan

Dupak Sanitarian

a) Sasaran Kegiatan

Aparatur Sipil Negara dengan jabatan sanitarian di lingkungan

Kantor Kesehatan Pelabuhan dan BTKL PP Batam yang akan

meduduki jabatan fungsional sanitarian (JFT).

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan berupa pemaparan dan diskusi mengenai jabatan

fungsional sanitarian dan penyusunan dupak oleh tim penilai dari

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Pelaksanaan kegiatan

dilakukan di hotel Harris Batam pada tanggal 15 Mei 2018 dengan

jumlah peserta sebanyak 60 orang. Kegiatan workshop dilakukan

sebanyak 1 kali (100%).

c) Permasalahan

Belum ditemukan adanya permasalahan selama pelaksanaan

kegiatan

LAPORANKINERJA 2018

84

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

3) Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Tentang Pengamanan

Makanan

a) Sasaran Kegiatan

Aparatur Sipil Negara di bidang Pengendalian Risiko Lingkungan

dengan jabatan sanitarian

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan pelatihan/workshop bagi petugas KKP tentang

pengamanan makanan dilakukan dengan mengirimkan petugas ke

penyelenggara pelatihan sebanyak 2 orang (100%). Kegiatan

pelatihan dilaksanakan selama 5 hari di Jakarta. Tujuan

pengikutsertaan petugas dalam kegiatan pelatihan ini adalah

meningkatkan kapasitas petugas tentang hygiene dan sanitasi

makanan serta HACCP (Hazard of Analysis Critical Control Point).

c) Permasalahan

Belum ditemukan permasalahan selama pelaksanaan kegiatan

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

4) Pelatihan / Workshop Bagi Petugas KKP Mengenai Sanitasi

Lingkungan

a) Sasaran Kegiatan

Aparatur Sipil Negara KKP Kelas I Batam khususnya bidang

Pengendalian Risiko Lingkungan dengan jabatan sanitarian

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan pelatihan dilakukan dengan mengirim 3 (tiga) orang

petugas (100%). Pelatihan dilaksanakan di Pusat Studi Lingkungan

Hidup UGM Yogyakarta yang dilaksanakan selama 6 (enam) hari

dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 50 JPL. Pelatihan berupa

pemaparan materi dan diskusi mengenai AMDAL. Tujuan dari

pengikutsertaan petugas dalam kegiatan pelatihan ini untuk

meningkatkan kapasitas petugas tentang sanitasi lingkungan

khususnya analisis mengendai dampak lingkungan.

c) Permasalahan

LAPORANKINERJA 2018

85

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Belum ada permasalah yang berarti selama pelaksanaan kegiatan

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

5) Pelatihan / Workshop BTCLS/ATCLS bagi Dokter/ Perawat KKP

a) Sasaran Kegiatan

Aparatur Sipil Negara dengan jabatan Dokter dan Perawat di

lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan yang belum pernah

mengikuti pelatihan ATCLS/BTCLS atau yang masa berlaku

sertifikatnya sudah habis.

b) Kondisi yang dicapai

Petugas yang sudah mengikuti pelatihan BTCLS sebanyak 5 orang

dengan latar belakang pendidikan Perawat diploma tiga, dimana 2

orang dibiayai oleh Bapelkes Ciloto.

c) Permasalahan

Tidak ditemukan permasalahan yang berarti.

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada usulan pemecahan masalah diberikan

6) Mengikuti Workshop / Pelatihan Yang Tersertifikasi Mengenai

Imunisasi Bagi Dokter Pelabuhan

a) Sasaran Kegiatan

Aparatur Sipil Negara dengan jabatan Dokter di lingkungan Kantor

Kesehatan Pelabuhan yang belum pernah mengikuti

workshop/pelatihan yang tersertifikasi mengenai imunisasi bagi

dokter pelabuhan (Vaccinology Training)

b) Kondisi yang dicapai

Petugas yang sudah mengikuti pelatihan Vaccinology Training

sebanyak 5 orang dokter.

c) Permasalahan

Pelatihan Vaccinology Training tidak selalu ada setiap tahun dan

informasi tempat dan waktu pelatihan harus pro aktif di cari.

d) Usulan pemecahan masalah

Pelatihan hendaknya diadakan setiap tahun dan informasi mengenai

pelatihan ini di beritahukan ke seluruh KKP.

LAPORANKINERJA 2018

86

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

7) Pelatihan / Workshop bagi petugas KKP tentang First Aid dan AED

a) Sasaran Kegiatan

Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam, petugas lintas sektor dan lintas program di

pelabuhan/bandara.

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan Pelatihan/Workshop mengenai First Aid dan Penggunaan

Alat Automatic External Defribilator (AED) di lingkungan

pelabuhan/bandara dilaksanakan di hotel dengan narasumber dari

KKP Kelas I Batam. Peserta berjumlah 65 orang terdiri dari petugas

Kantor Pelabuhan Laut, Ditpam, Pengelola Bandara Hang Nadim,

AVSEC, Porter dan pegawai KKP Kelas I Batam.

c) Permasalahan

Belum semua pegawai KKP Kelas I Batam dan petugas lintas

program dan lintas sektor di Pelabuhan/Bandara Batam yang bisa

dilatih mengenai First Aid dan Alat Automatic External Defrilator

(AED).

d) Usulan pemecahan masalah

Pelatihan ini hendaknya dilakukan rutin setiap tahun dan

pelaksanaannya lebih dari 1 kali dalam setahun sehingga semua

petugas yang ada di KKP Kelas I Batam,petugas lintas program dan

lintas sektor di pelabuhan/bandara bisa dilatih.

8) Pelatihan Sea Survival Bagi Petugas KKP

a) Sasaran Kegiatan

Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam

b) Kondisi yang dicapai

Petugas yang mengikuti Pelatihan Sea Survival sebanyak 4 orang.

Pelatihan dilakukan di Lakespra dr. Saryanto Jakarta selama 2 hari.

c) Permasalahan

Tidak ditemukan masalah atau kendala selama pelaksanaan

pelatihan

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada usulan pemecahan masalah yang diberikan.

LAPORANKINERJA 2018

87

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

9) Mengikuti Seminar, Diklat dan Kursus Tentang Pengendalian

Vektor Untuk Tenaga Jabfung Entokes

a) Sasaran Kegiatan

Aparatur Sipil Negara KKP Kelas I Batam khususnya bidang

Pengendalian Risiko Lingkungan dengan jabatan entomolog

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengirimkan 5 (lima) orang

(100%) untuk mengikuti pelatihan dengan rincian 2 (dua) orang

mengikuti magang mengenai uji resistensi nyamuk di B2P2VRP

Salatiga, 2 (dua) orang mengikuti pelatihan fumigasi pesawat di

Tangerang dan 1 orang mengikuti seminar mengenai pengendalian

vektor di UNDIP Semarang. Secara keseluruhan kegiatan ini

bertujuan untuk meningkatkan kapasitas petugas mengenai

pelaksanaan kegiatan pengendalian vektor.

c) Permasalahan

Belum ditemukan permasalah yang berarti selama kegiatan

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

10) Peningkatan SDM Tentang Pemetaan

a) Sasaran Kegiatan

Aparatur sipil negara di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Kelas I Batam, BTKL PP Batam, KKP Kelas II Tanjung Balai

Karimun, KKP Kelas II Tanjung Pinang dan KKP Kelas I Soekarno

Hatta

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan peningkatan SDM tentang pemetaan dilaksanakan pada

bulan Februari 2018 selama 3 (tiga) hari di hotel CK Tanjung Pinang.

Peserta kegiatan sebanyak 60 orang. Kegiatan berupa pemaparan

materi dan diskusi serta praktik lapangan mengenai pemetaan

vektor. Narasumber berasal dari kasubdit Vektor P2PTVZ, Kepala

KKP Kelas I Batam, Kepala KKP Kelas I Soekarno Hatta dan Dosen

Fakultas Geografi UGM.

c) Permasalahan

LAPORANKINERJA 2018

88

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Kurangnya jumlah jam pelajaran yang direncakan sehingga materi

dan praktik tentang pemetaan yang diterima tidak maksimal

d) Usulan pemecahan masalah

Mengadakan diklat pemetaan vektor untuk tahun anggaran 2019

11) Diklat Pengendalian Vektor Dan BPP

a) Sasaran Kegiatan

Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan

yang ada di regional barat antara lain KKP Kelas I Batam, KKP

Kelas II Tanjung Pinang, KKP Kelas II Tanjung Balai Karimun, KKP

Kelas III Dumai, KKP Kelas II Pangkal Pinang, KKP Kelas III

Sabang, KKP Kelas II Banda Aceh, KKP Kelas II Lhokseumawe,

KKP Kelas I Medan, KKP Kelas II Pekanbaru, KKP Kelas II

Palembang, KKP Kelas III Bengkulu, KKP Kelas III Jambi, KKP

Kelas III Tembilahan, KKP Kelas II Padang, KKP Kelas I Soekarno

Hatta dan KKP Kelas I Denpasar.

b) Kondisi yang dicapai

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 8 – 13 April 2018 di Bapelkes

Batam dengan jumlah jam pelajaran sebanyak 40 JPL. Jumlah

peserta kegiatan sebanyak 30 orang (100%). Kegiatan berupa

pemaparan materi, diskusi dan praktik tentang pengendalian tikus

dan identifikasi pinjal di pelabuhan/bandara. Narasumber kegiatan

berasal dari B2P2VRP Salatiga sebanyak 3 orang, kasubdit Vektor

dan kepala KKP Kelas I Batam. Materi mencakup tentang teknis

pelaksanan kegiatan pengendalian tikus dan pinjal, identifikasi tikus

dan pinjal, pembuatan preparat pinjal, pengawetan tikus dan pinjal

serta pengambilan sampel darah, paru dan ginjal tikus.

c) Permasalahan

Kurangnya sarana dan prasaran penunjang pelaksanaan diklat

khususnya mikroskop compound sebagai salah satu peralatan

penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan

d) Usulan pemecahan masalah

Pengusulan pengadaan mikroskop compound untuk tahun anggaran

2019

LAPORANKINERJA 2018

89

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

e. Analisis Kegiatan :

Realisasi indikator kesebelas “Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang

P2P” dapat dicapai dengan jumlah jenis pelatihan sebanyak 11 jenis

(100%). Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi dari

indikator yang dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa

dibandingkan dari tahun sebelumnya. Pencapaian indikator tersebut

didukung dari sebelas kegiatan yang secara keseluruhan dapat

dilaksanakan dengan baik (100%).

Selama pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian indikator dapat

disimpulkan beberapa permasalahan untuk perbaikan pada tahun

berikutnya :

a. Perlu penambahan kelas JFT untuk pranata komputer muda

mengingat beban kerja pengelolaan server sendiri, penggunaan

peralatan teknologi dan informasi yang berkembang cepat.

b. Pelatihan JFT sesuai kebutuhan kelas jabatan yang baru

f. Perbandingan dengan satker lain :

11 11

2018Target Realisasi

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

100,00% 100,00%

143,75%

LAPORANKINERJA 2018

90

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam, KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas

I Makassar telah mencapai angka 100%.

12. Jumlah Jumlah pengadaan sarana prasarana

a. Definisi Operasional

Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang

perkantoran, kendaraan dalam satu tahun

b. Rumus atau cara perhitungan

Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang

perkantoran, kendaraan dalam satu tahun dibandingkan dengan target

dikali 100 %

Jumlah jenis peningkatan kapasitas x 100%

Target di Perjanjian Kinerja

c. Realisasi

14 paket x 100% = 100%

14 paket

Jumlah pengadaaan yang dilaksanakan untuk fasilitas penunjang

perkantoran sebanyak 13 paket meliputi ; Desktop, Laptop, Running

Text, Multimedia Display, Kendaraan Roda 4, Penguatan Aplikasi dan

untuk alat kesehatan 1 paket.

d. Kegiatan mendukung indicator :

1. Pengadaan Desktop

a) Sasaran Kegiatan

Peralatan pengolah data penunjang kegiatan berupa dekstop

b) Kondisi yang dicapai

Pengadaan desktop computer (1 unit)

c) Permasalahan

14100% 14

LAPORANKINERJA 2018

91

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Harga unit di e-catalog untuk beberapa jenis alat pengolah data

lebih tinggi / mahal dari pada pengadaan langsung.

d) Usulan pemecahan masalah

Mengusulkan kepada LKPP untuk harga alat pengolah data agar

menyesuaikan dengan daerah yang terdapat bebas PPn 10 %

2. Pengadaan Laptop

a) Sasaran Kegiatan

Peralatan pengolah data berupa laptop

b) Kondisi yang dicapai

Pengadaan laptop sebanyak 4 unit

c) Permasalahan

Harga satuan laptop pada e-catalog untuk type yang sama lebih

mahal dari pada harga satuan laptop yang diadakan melalui

proses pengadaan langsung

d) Usulan pemecahan masalah

Agar dapat dilaksanakan pengadaan langsung untuk barang yang

lebih tinggi harganya di e-catalog.

3. Pengadaan Running Text

a) Sasaran Kegiatan

Sarana penunjang Running text

b) Kondisi yang dicapai

Terpenuhinya sarana prasarana Runnig text sebanyak 8 unit

c) Permasalahan

Tidak tersedianya penyedia untuk pengadaan running text pada e-

catalog

d) Usulan pemecahan masalah

Mengusulkan agar terdapat penyedia running text di e-catalog

4. Pengadaan Multimedia display

a) Sasaran Kegiatan

Sarana KIE multimedia display

b) Kondisi yang dicapai

Pengadaan multimedia display 3 unit

c) Permasalahan

LAPORANKINERJA 2018

92

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Tidak tersedianya penyedia untuk pengadaan multimedia display

pada e-catalog

d) Usulan pemecahan masalah

Mengusulkan agar terdapat penyedia multimedia display di e-

catalog

5. Pengadaan Kendaraan Roda 4

a) Sasaran Kegiatan

Kendaraan roda empat sebagai sarana prasarana kegiatan

b) Kondisi yang dicapai

Pengadaan 3 unit kendaraan melalui proses pengadaan e-catalog

yang terdiri dari : Ambulance (1 unit), kendaraan operasional (1

unit), dan kendaraan khusus pengendalian vector (1 unit)

c) Permasalahan

Kotrak payung antara penyedia kendaraan dengan LKPP untuk

harga pada pertengahan tahun 2018, sehingga pengadaan

kendaraan tidak dapat dilakukan di awal tahun.

d) Usulan pemecahan masalah

Agar kontrak payung atau penetapan harga oleh LKPP dapat

dilakukan di awal tahun sehingga pengadaan kendaraan dapat

sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan pada Rencana

Kegiatan.

6. Penguatan Aplikasi

a) Sasaran Kegiatan

Pengembangan website dan aplikasi EWARS mobile

b) Kondisi yang dicapai

Pengadaan untuk pengembangan website dan aplikasi EWARS

mobile

c) Permasalahan

Batasan yang ditetapkan oleh jukren untuk pengmbangan aplikasi

di UPT sementara kebutuhan aplikais sebagai instrument

pekerjaan sangat penting

LAPORANKINERJA 2018

93

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

d) Usulan pemecahan masalah

Penguatan teknologi dan informasi di pusat.

7. Pengadaan Alat Kesehatan

a) Sasaran Kegiatan

Alat kesehatan untuk mendukung pelayanan kesehatan.

b) Kondisi yang dicapai

Pengadaan alat kesehatan meliputi : AED (1 unit), Humasens

humans (1 unit) dan Cardio check melalui proses e-purchasing

c) Permasalahan

Tidak ada

d) Usulan pemecahan masalah

Tidak ada

e. Analisis Kegiatan :

Realisasi indikator keduabelas “Jumlah pengadaan sarana prasarana”

dapat dicapai dengan jumlah pengadaan sebanyak 14 paket (100%).

Terdapat perbedaan perhitungan target dan realisasi dari indikator yang

dipersamakan tahun sebelumnya sehingga tidak bisa dibandingkan dari

tahun sebelumnya

14 14

2018Target Realisasi

LAPORANKINERJA 2018

94

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

f. Perbandingan dengan satker lain :

Capaian realisasi indikator ditentukan oleh target yang ditetapkan dan

untuk masing-masing KKP angka target tidak sama. Data diatas

memperlihatkan KKP Kelas I Batam, KKP Kelas I Medan dan KKP Kelas

I Makassar telah mencapai angka 100%.

KKP Kelas 1

Batam

KKP Kelas 1

Medan

KKP Kelas 1

Makassar

100,00% 100,00%

150,00%

LAPORANKINERJA 2018

95

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

B. REALISASI ANGGARAN

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsi yang diukur melalui capaian indikator kinerja kegiatan didukung oleh

anggaran DIPA tahun 2018 dengan alokasi Rp 22.101.672.000,- dan pencapaian

realisasi sebesar Rp 20.024.322.527 atau sebesar 90.60%.

Realisasi Anggaran tahun 2018 berdasarkan sumber dana dan jenis belanja dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.2 Realisasi Anggaran Berdasarkan Sumber Dana

No Sumber dana Pagu Realisasi (%)

1 Rupiah Murni 19.684.040.000,- 17.871.555.683 - 90.79%

2 PNBP 2.417.632.000,- 2.152.766.844,- 89.04%

Total 22.101.672.000,- 20.024.322.527,- 90.60%

Pada tabel 3.2 diatas dapat dilihat bahwa realisasi penyerapan dari sumber dana

PNBP sebesar 89.04% dan realisasi penyerapan dari sumber dana rupiah murni

sebesar 90.79% dari pagu.

Untuk penerimaan PNBP tahun 2018 target yang ditetapkan sebesar Rp.

2.811.200.000,- dan realisasi penerimaan sebesar Rp. 7.409.234.923,- (263,6%),

dimana jumlah tersebut terdiri dari angsuran piutang PNBP sebesar Rp.

2.365.238.463 dan penereimaan PNBP tahun 2018 sebesar Rp. 5.043.996.461,-

Tabel 3.3

Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja

No Sumber dana Pagu Realisasi (%)

51 Belanja Pegawai 10.686.666.000,- 10.348.342.293,- 96.83 %

52 Belanja Barang 9.988.903.000,- 8.316.085.334,- 83.25 %

53 Belanja Modal 1.426.103.900,- 1.359.894.900,- 95.36 %

Total 22.101.672.000,- 20.024.322.527,- 90.60%

Tabel 3.3 menyajikan distribusi pagu dan realisasi berdasarkan jenis belanja. Dan

penyerapan terkecil terdapat pada jenis belanja barang sebesar 83,25%.

LAPORANKINERJA 2018

96

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Tabel 3.4 Realisasi Anggaran Berdasarkan Output /Sub Output Kegiatan

No Kode Output Sub Output Pagu Relisasi % Realisasi

1 2058.004.004 Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB

Layanan kewaspadaan dini penyakit berpotensi KLB di KKP

Rp424.736.000 Rp388.157.240 91,39%

2 2058.004.U01 Layanan Kesehatan Pada Situasi Khusus

Rp419.210.000 Rp354.670.000 84,60%

3 2058.007.003 Layanan Kekarantinaan Kesehatan

Layanan Pelaksanaan Kekarantinaan Kesehatan di KKP

Rp2.913.434.000 Rp2.539.098.012 87,15%

4 2058.007.004 Layanan Pelaksanaan Kekarantinaan Kesehatan di KKP yang Memiliki Pintu Masuk Internasional

Rp75.948.000 Rp57.131.800 75,22%

5 2058.007.U04 Layanan Kekarantinaan Kesehatan dalam rangka Penerbitan CoP (Certificate of Pretique)

Rp275.000.000 Rp243.248.400 88,45%

6 2058.007.U06 Layanan Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara

Rp5.460.000 Rp0 0,00%

7 2058.007.U07 Layanan Kekarantinaan Kesehatan Dalam Rangka Penerbitan PHQC (Port Health Quarantine Clearence)

Rp72.800.000 Rp10.010.000 13,75%

8 2058.007.U09 Layanan Pemeriksaan Kesehatan Alat Angkut Dalam Rangka Penerbitan SSCC/SSCEC (Ship Sanitation Control Certificate/ Ship Sanitation Control Exemption Certificate)

Rp141.000.000 Rp124.200.000 88,09%

9 2058.007.U10 Layanan Pengawasan Tindakan Penyehatan Alat Angkut

Rp12.740.000 Rp2.550.000 20,02%

10 2059.005.003 Layanan Pelaksanaan Pengendalian Malaria di Pelabuhan/Bandara/PLBD

Rp400.000.000 Rp385.398.650 96,35%

11 2059.009.003 Layanan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit

Layanan Pelaksanaan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit di Pelabuhan/Bandara/PLBD

Rp762.315.000 Rp674.511.941 88,48%

12 2059.009.U01 Layanan Pengendalian Vektor DBD

Rp151.485.000 Rp66.930.000 44,18%

13 2059.009.U02 Layanan Pengendalian Vektor Pes

Rp82.820.000 Rp53.955.000 65,15%

14 2059.009.U03 Layanan Pengendalian Vektor Diare

Rp11.984.000 Rp10.378.000 86,60%

15 2059.009.U04 Layanan Pengendalian Vektor malaria

Rp15.396.000 Rp7.968.000 51,75%

16 2060.500.U01 Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS [Base Line]

Layanan Tes HIV dan IMS di KKP Rp99.200.000 Rp93.640.000 94,40%

LAPORANKINERJA 2018

97

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

Tabel 3.4 menyajikan distribusi pagu dan realisasi berdasarkan output / sub output

kegiatan dan realisasi anggaran secara keseluruhan mencapai 90,60%. Dari tabel

diatas terdapat beberapa output kegiatan yang penyerapan anggaran nya jauh

dibawah pagu :

1. 2058.007.U06 Layanan Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara dengan

jumlah pagu Rp 5.460.000, penyerapan anggaran sebesar 0% hal ini

dikarenakan penggunaan anggaran untuk kegiatan yang dimaksud diluar jam

kerja, pelaksanaan kegiatan yang dimaksud tahun 2018 dikerjakan di dalam jam

kerja sehingga tidaK bisa dibayarkan.

2. 2058.007.U10 Layanan Pengawasan Tindakan Penyehatan Alat Angkut dengan

pagu Rp12.740.000-, Penyerapan anggaran sebesar 20,02% hal ini dikarenakan

pada saat kegiatan yang dimaksud dilaksanakan, petugas yang bersangkutan

melaksanakan kegiatan lain yang juga menggunakan anggaran, hal ini menjadi

penyebab penyerapan hanya mencapai 20,02%.

3. 2059.009.U01 Layanan Pengendalian Vektor DBD dengan pagu Rp

151.485.000 dan penyerapan anggaran sebesar 44.18%, hal ini dikarenakan

adanya efisensi anggaran untuk pembelian bahan (bbm) dan juga pemnafaatan

bahan sisa tahun lalu.

17 2060.502.U01 Layanan Pengendalian Penyakit TB

Layanan Deteksi dini Terduga TB wilayah kerja KKP

Rp90.000.000 Rp51.973.300 57,75%

18 2063.053.001 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Layanan internal (over head) Rp2.407.994.000 Rp2.193.311.592 91,08%

19 2063.994.001 Layanan Perkantoran Rp13.740.150.000 Rp12.767.190.592 92,92%

TOTAL Rp22.101.672.000 Rp20.024.322.527 90,60%

LAPORANKINERJA 2018

98

Kantor Kesehatan PelabuhanKelas I Batam

BAB IV P E N U T U P

Secara umum dapat disimpulkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas

I Batam telah melaksanakan program dan kegiatan tahun 2018 sesuai dengan target

yang ditetapkan dan dalam rangka mencapai sasaran sebagaimana tercantum dalam

Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 yang diatur dengan Keputusan Menteri

Kesehatan RI HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan Tahun 2015-2019. Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam pada

tahun 2018 telah berhasil merealisasikan kegiatan yang merupakan penjabaran dari

program dan sasaran Ditjen P2P dalam rangka dukungan Pengendalian Penyakit

dan Penyehatan Lingkungan yang akan mendukung penyelenggaraan pembangunan

bidang kesehatan.

Sasaran tersebut di atas dicapai dengan pelaksanaan program dan kegiatan

yang menitikberatkan pada pengendalian penyakit dan faktor risiko di pintu masuk

negara / wilayah sesuai dengan tupoksi Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kegiatan

pengendalian penyakit dan faktor risiko di pintu masuk negara / wilayah sepanjang

tahun 2018 rata-rata mencapai target yang diharapkan .

Duabelas indikator yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018

dinyatakan berhasil memenuhi target. Rata-rata capaian sasaran sebesar 100% dengan

serapan anggaran 90,60%. Penyerapan anggaran telah menunjukkan capaian diatas

90% dan mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar 87,84%, adapun kendala

penyerapn yang belum maksimal disebabkan oleh sisa anggaran yang tidak dapat di

optimalisasi.

Keberhasilan yang telah dicapai tahun 2018 merupakan acuan untuk

melanjutkan pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan pada periode

berikutnya dan sekaligus menjadi tolak ukur agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang

dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. Sedangkan hal-hal yang

menghambat tercapainya target dan rencana kegiatan diharapkan dapat diperbaiki

pada tahun berikutnya.