publikasi 10.11.3590

20
ANALISIS DAN PERANCANGAN CENTRALIZED AUTHENTICATION UNTUK HOTSPOT USER MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS DI JARINGAN RT/RW NET HS.NADI.NET PRAMBANAN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Ananto Dwi Nugroho 10.11.3590 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Upload: brad-abyl

Post on 12-Apr-2017

109 views

Category:

Internet


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Publikasi 10.11.3590

ANALISIS DAN PERANCANGAN CENTRALIZED AUTHENTICATION UNTUK HOTSPOT USER MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS

DI JARINGAN RT/RW NET HS.NADI.NET PRAMBANAN

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Ananto Dwi Nugroho

10.11.3590

kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2013

Page 2: Publikasi 10.11.3590
Page 3: Publikasi 10.11.3590

ANALYSIS AND DESIGN OF CENTRALIZED AUTHENTICATION FOR HOTSPOT USERS USING MIKROTIK ROUTEROS IN RT/RW NETWORK HS.NADI.NET

PRAMBANAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN CENTRALIZED AUTHENTICATION UNTUK HOTSPOT USER MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS

DI JARINGAN RT/RW NET HS.NADI.NET PRAMBANAN

Ananto Dwi Nugroho Melwin Syafrizal

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The need for internet technology is increasing but still concentrated in the business center and offices. One of the solutions is starting RT/RW Net. RT/RW Networks is one alternative internet access for distributing especially in residential environments that require fast and cheap internet access but not yet covered by the desired service. Networks RT/RW uses LAN and Wireless LAN to share Internet access to its users.

MikroTik RouterOS is a Linux-based operating system which can make computers as reliable network router, includes a variety of features that are made for LAN and wireless networks. The existence of Hotspot and User Manager feature that is already integrated in mikrotik is easier for us to build a networks RT/RW.

However the expanding of business RT/RW Net in HS.NADI.NET Prambanan, required a method that is able to manage HotSpot users of different routers spread across multiple remote locations centrally located in Prambanan. The features Centralized Authentication for Hotspot user using RouterOS is one alternative to solve the problem. User Manager is located on the main router in Prambanan, and routers in other locations just give Hotspot service with central user management.

Keywords : Hotspot, Mikrotik, Centralized Authentication

Page 4: Publikasi 10.11.3590

1

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

HS.NADI.NET adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa layanan

internet, baik warnet maupun RT/RW Net. Kantor pusatnya terletak di Prambanan dan

memiliki cabang di beberapa tempat, salah satunya di Piyungan. Selama ini di

HS.NADI.NET menggunakan 2 tipe router dalam usaha RT/RW Net nya. Untuk router yang

berada di pusat, digunakan PC yang di install Mikrotik RouterOS versi 5.22 dan untuk router

yang disebar di cabang seperti di Piyungan misalnya, menggunakan low-end version

Mikrotik routerboard, RB-750. RB-750 ini mampu menangani jaringan dalam skala kecil.

Namun seiring bertambahnya jumlah client , ternyata routerboard RB-750 yang

dibekali processor AR7241 400MHz dan RAM 32MB kewalahan ketika harus melayani

proses routing sekaligus memanajemen user hotspotnya. Akibatnya router sering restart

yang menyebabkan koneksi tidak stabil dan membuat alat cepat rusak.

Dibutuhkan sebuah metode yang mampu untuk memanajemen hotspot user dari

berbagai router yang tersebar di beberapa lokasi yang letaknya berjauhan secara terpusat

di Prambanan. Fitur centralized authentication untuk hotspot user menggunakan Mikrotik

RouterOS merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. User

Manager terletak di router utama di Prambanan, dan router-router di berbagai lokasi lain

tinggal memberikan layanan Hotspot dengan manajemen user berada di pusat.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah perancangan centralized authentication untuk hotspot user di

jaringan RT/RW Net HS.NADI.NET ?

2. Bagaimanakah cara untuk mengatur waktu akses hotspot user dari berbagai

jaringan yang berbeda tempat?

1.3. Batasan Masalah

1. Jaringan RT/RW Net yang dijadikan obyek penelitian adalah jaringan RT/RW Net

HS.NADI.NET

2. Versi Mikrotik RouterOS yg digunakan adalah Mikrotik RouterOS 5.22

3. Routerboard yang digunakan di masing-masing cabang adalah routerboard

Mikrotik RB-750

4. Sistem manajemen user yang digunakan adalah User Manager 5.22

Page 5: Publikasi 10.11.3590

2

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan terciptanya design sistem otentikasi user

hotspot yang terpadu pada jaringan RT/RW Net HS.NADI.NET yang memiliki lebih dari satu

jaringan yang letaknya saling berjauhan menggunakan metode centralized authentication

dengan Mikrotik RouterOS.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Penulis

a. Menjadikan penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dari

bangku kuliah ke dalam dunia kerja

b. Menjadikan penulis dapat mengembangkan ketrampilan langsung pada dunia

kerja.

2. Perusahaan

a. Mempermudah administrator jaringan dalam memanajemen pelanggan di

semua jaringan RT/RW Net HS.NADI.NET

b. Meringankan beban router-router RB-750 yang tersebar di cabang-cabang

HS.NADI.NET, karena manejemen user hotspot sudah ditangani oleh router

di pusat.

1.6. Metode Penelitian

1. Studi Pustaka (Literature)

Yaitu metode pencarian data dari buku , browsing di internet, atau literature lain

yang berkaitan dengan teori dasar dari perancangan centralized authentication

untuk hotspot user yang sedang dibuat dalam penyusunan skripsi ini serta dari

dokumen yang berkaitan dengan data yang berhubungan dengan konsep

centralized authentication untuk hotspot user.

2. Observasi

Yaitu metode pencarian data dengan melakukan pengamatan langsung di

lapangan , dengan cara pengumpulan data dan mempelajari suatu sistem yang

berkaitan dengan sistem yang akan dirancang. Dalam pelaksanaannya nanti

akan digunakan metode PPDIOO Network Lifecycle yang terdiri dari Prepare,

Plan, Design, Implement, Operate, Optimize. Adapun rincian dari masing-masing

proses tersebut antara lain :

a. Persiapan (Prepare) yaitu menganalisis permasalahan yang ada dan peluang

yang bisa dicapai menggunakan analisis SWOT. Menganalisis biaya,

konfigurasi router, topologi jaringan, serta status router ketika sedang

running.

Page 6: Publikasi 10.11.3590

3

b. Perencaaan (Plan) yaitu membuat rencana solusi, analisis kebutuhan

hardware dan software, analisis kebutuhan SDM, serta perencanaan step by

step pekerjaan yang akan dilakukan.

c. Perancangan (Design) yaitu membuat perancangan centralized

authentication untuk hotspot user berbasis Mikrotik RouterOS, baik topologi

jaringan serta rencana pembagian blok ip address.

d. Implementasi (implement) yaitu mengkonfigurasi centralized authentication

untuk hotspot user di jaringan RT/RW Net HS.NADI.NET ditambah

mengkonfigurasi NTP Client di routerboard cabang.

e. Pengujian (Operate) yaitu melakukan pengujian terhadap konfigurasi

centralized authentification dan NTP Client.

f. Optimalisasi (Optimize) yaitu melakukan optimasi jaringan yang ada.

Memberlakukan fitur Fair Usage Policy (FUP) agar promosi dari

HS.NADI.NET semakin bervariasi dan menarik.

3. Wawancara

Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak

perusahaan dalam kasus ini adalah administrator jaringan dari HS.NADI.NET

berkaitan dengan sistem yang akan dirancang dan diimplementasikan.

1.7. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : LANDASAN TEORI

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

2. Landasan Teori

2.1. Tinjauan Pustaka

Penulis mengambil permasalahan centralized authentication hotspot user, lebih

detail yaitu centralized authentication untuk hotspot user di jaringan RT/RW Net

HS.NADI.NET Prambanan. Referensi yang digunakan Penulis salah satunya dari skripsi

dengan judul “Analisis dan Implementasi Web Proxy Clearos Sebagai Otentikasi Jaringan

AMINERS SPOT” , ditulis oleh M. Asmuddin Ahmad, STMIK AMIKOM Yogyakarta, 2013.

Page 7: Publikasi 10.11.3590

4

2.2. Internet

Interconnected Network atau yang lebih popular dengan sebutan internet adalah

sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-

jaringan komputer di seluruh dunia.

2.3. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling terhubung menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi, program aplikasi, dan perangkat keras seperti printer, scanner, CD-Drive ataupun harddisk, serta memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik.1( Herlambang, M L – Catur, A. 2008)

2.3.1. Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

2. Metro Area Network (MAN)

3. Wide Area Network (WAN)

2.4. Wireless LAN (WLAN)

Teknologi nirkabel memiliki perjalanan yang panjang sejak penggunaannya yang

sederhana di bidang militer. Popularitas dan level teknologi yang digunakan dalam LAN

nirkabel terus berkembang dengan pesat. Berikut ini beberapa standar dalam WLAN :

1. Standar 802.11

2. Standar 802.11 b

3. Standar 802.11 a

4. Standar 802.11 g

5. Standar 802.11 n

2.5. Mikrotik

Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi berbasis linux yang dirancang khusus untuk network router. Dengan sistem operasi ini , kita dapat membuat membuat router dari komputer rumahan (PC). 2 ( Herlambang, M L – Catur, A. 2008)

2.5.1. Sejarah Mikrotik

Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan

Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully

1 Herlambang, Moch Linto – Catur, Aziz. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan

Menggunakan Mikrotik RouterOS , Yogyakarta:Andi, 2008 hal 1. 2 Ibid, hal 19.

Page 8: Publikasi 10.11.3590

5

adalah seorang Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan Arnis,

seorang sarjana fisika dan mekanik sekitar tahun 1995.

2.5.2. Jenis-jenis Mikrotik

1. Mikrotik RouterOS

2. Built-in Hardware Mikrotik

2.5.3 Fitur Mikrotik Yang Digunakan

1. Username Sistem

2. Firewall

3. NAT

4. DHCP

5. NTP

6. Hotspot Gateway

7. Login Page

8 User Manager

9. Winbox

2.6 PPDIOO Network Life Cycle

PPDIOO adalah singkatan dari Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, and

Optimize. PPDIOO adalah metodologi Cisco yang mendefinisikan siklus hidup layanan yang

dibutuhkan untuk jaringan.

3. Analisis dan Perancangan

3.1. Tinjauan Umum

Penelitian ini dilaksanakan di HS.NADI.NET Prambanan dan di CERAH.NET

Piyungan. Waktu untuk melaksanakan penelitian ini kurang lebih selama tiga bulan.

3.2. Profil Perusahaan

HS.NADI.NET adalah sebuah perusahaan yang berdiri pada tahun 2009 yang

bergerak dibidang jasa warnet dan hotspot RT/RW Net. Untuk usaha warnet sendiri terletak

di Prambanan, sedangkan RT/RW Net nya terletak di berbagai cabang seperti di Piyungan,

Klaten, dan Turi.

Page 9: Publikasi 10.11.3590

6

3.3. Tahap Persiapan

Tahap yang pertama adalah prepare atau persiapan. Tahap ini membahas analisis

permasalahan yang dialami, analisis biaya dari penerapan solusi permasalahan tersebut

serta analisis konfigurasi router dan analisis topologi jaringan yang ada.

3.3.1 Analisis SWOT

Untuk mengetahui peluang-peluang yang akan ditargetkan diperlukan analisis

terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perancangan centralized

authentication, yaitu faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

3.3.2 Analisis Permasalahan

1. Ketika routerboard RB-750 mulai diakses oleh lebih dari 15 client secara bersamaan,

terjadi lonjakan CPU Load dari routerboard tersebut secara signifikan yang

menyebabkan router reboot.

2. Ketika routerboard terlalu sering reboot dikarenakan keterbatasan resources, lama

kelamaan router hang dan tidak bisa diremote oleh administrator. Jika sudah hang

maka otomatis layanan hotspot terhenti dan administrator harus mereset ulang

routerboard tersebut.

3. Ketika routerboard reboot, jam dan tanggal kembali ke 00:00:00 dan 1 Januari 1970.

Hal ini menyebabkan kacaunya user manager hotspot yang mengandalkan jam dan

tanggal untuk memanajemen user hotspot.

Dari ketiga permasalahan diatas, penulis menyiapkan beberapa solusi dari

permasalahan tersebut yaitu :

1. Permasalahan nomor 1 & 2 akan dicoba diterapkan metode centralized authentication

untuk hotspot user. User manager yang semula dikelola oleh routerboard di

Piyungan, akan dipindah ke router pusat yang berada di Prambanan sehingga beban

routerboard di Piyungan akan berkurang.

2. Permasalahan nomor 3 akan diselesaikan dengan penerapan metode NTP Client,

yaitu sebuah layanan sinkronisasi tanggal dan jam dari server ke client. Sehingga

ketika routerboard reboot, jam dan tanggal akan benar seperti sebelum reboot. NTP

Server akan menggunakan layanan gratis dari pool.ntp.org.

3.3.3 Analisis Biaya

Penerapan metode centralized authentication serta NTP Client terhadap

routerboard di jaringan Piyungan ini tidak memerlukan biaya sama sekali karena hanya

mengarahkan user manager hotspot yang semula di dalam routerboard itu sendiri, dialihkan

Page 10: Publikasi 10.11.3590

7

ke router pusat melalui ip public. Sedangkan untuk NTP Client, memanfaatkan layanan

gratis dari pool.ntp.org.

3.3.4 Analisis Konfigurasi Router Yang Ada

1 Konfigurasi PC Router Pusat

Pembagian ip address, DNS, konfigurasi route, hotspot setup, user manager.

2 Konfigurasi RouterBoard Cabang

Pembagian ip address, DNS, konfigurasi route, hotspot setup, user manager.

3.3.5 Analisis Topologi Jaringan Yang Ada

1 Topologi Jaringan HS.NADI.NET Prambanan

Gambar 3.1 Topologi Jaringan HS.NADI.NET Prambanan

.2 Topologi Jaringan CERAH.NET Piyungan

Gambar 3.2 Topologi Jaringan CERAH.NET Piyungan

Page 11: Publikasi 10.11.3590

8

3.3.6 Hasil Pengamatan Status Router Yang Ada

1. Status PC Router Pusat

Di monitoring Cpu load ketika sedang running.

2 Status PC Router Cabang

Di monitoring Cpu load ketika sedang running.

3.4 Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini merupakan tahapan kedua dari PPDIOO network life cycle.

Dalam tahap ini dipaparkan mengenai perencanaan solusi, analisis kebutuhan hardware

dan software, SDM, dan step by step pekerjaan di CERAH.NET maupun yang ada di

HS.NADI.NET yang nantinya dapat membantu dalam mencapai solusi yang diberikan.

3.4.1 Perencanaan Solusi

Solusi yang ditawarkan dalam penelitian kali ini adalah penggunaan metode

centralized authentication pada jaringan hotspot CERAH.NET menggunakan Mikrotik

RouterOS dan User Manager versi 5.22. Otentikasi user hotspot pada jaringan internet di

CERAH.NET di arahkan ke router pusat di HS.NADI.NET Prambanan sehingga diharapkan

memudahkan administrator dalam memanajemen user hotspot dan meringankan beban

router yang ada di kantor cabang.

3.4.2 Analisis Kebutuhan

3.4.2.1 Analisis Kebutuhan Hardware

Server Pusat menggunakan PC router dengan Mikrotik RouterOS v5.22 dan server

cabang menggunakan routerboard Mikrotik RB-750 include Mikrotik RouterOS v5.22.

3.4.2.2 Analisis Kebutuhan Software

Sistem operasi yang digunakan di kedua router tersebut sama-sama menggunakan

Mikrotik RouterOS versi 5.22 dengan lisensi level 4.

3.4.3 Analisis Kebutuhan SDM

Dibutuhkan seorang administrator untuk menkonfigurasi router dan profile hotspot

serta mengenerate voucher internet. Seorang accounting untuk menghitung penjualan

voucher serta mapping pembagian voucher ke cabang dan seorang operator di amsing-

masing cabang untuk menjual voucher sekaligus sebagai customer service.

Page 12: Publikasi 10.11.3590

9

3.4.4 Step by Step Pekerjaan

Step pertama : Konfigurasi router pusat yang ada di HS.NADI.NET Prambanan.

Aktifkan NTP Server dan Set Enable Centralized Authentication.

Step kedua : Konfigurasi router cabang yang ada di CERAH.NET Piyungan.

Aktifkan NTP Client dan arahkan user manager hotspot ke ip public dari router yang ada di

Prambanan.

Step ketiga : Konfigurasi User Manager yang ada di router pusat. Masukkan ip

public dari router di cabang Piyungan beserta shared secretnya.

Step keempat : Membuat profile dan generate user hotspot untuk voucher internet

dari router pusat. Setelah user hotspot digenerate, kemudian di download berupa file *.csv

dan diedit menjadi voucher internet.

Step kelima : Accounting mencatat alokasi voucher internet yang dicetak dan

membuat pemetaan pembagian voucher ke titik-titik hotspot yang ada.

Step keenam : Operator datang mengambil voucher dan dijual di masing-masing

wilayah yang dilayani.

3.5 Tahap Perancangan

Tahap perancangan ini merupakan tahapan ketiga dari PPDIOO network life cycle.

Dalam tahap ini dipaparkan mengenai rencana topologi jaringan yang akan di bangun dan

blok ip address yang akan digunakan.

3.5.1 Analisis Topologi Perancangan Centralized Authentication

Gambar 3.3 Topologi Jaringan untuk implementasi centralized authentication

Page 13: Publikasi 10.11.3590

10

3.5.2 Rencana Pembagian Blok Ip Address

Rencana blok ip address yang akan digunakan sebagai berikut :

Router di HS.NADI.NET Prambanan, ip public yang di dapat dari ISP adalah

IP Public : 110.76.148.96 / 29

Gateway : 110.76.148.97

DNS : 117.103.168.10 , 117.103.169.10, 110.76.144.18, 110.76.144.19

Konfigurasi untuk IP Local adalah sebagai berikut :

Network : 192.168.0.0 / 24

Gateway : 192.168.0.1

DNS : 192.168.0.1

Proxy : 10.1.1.0 / 30

Router di CERAH.NET Piyungan, ip public yang di dapat dari ISP adalah

IP Public : 117.103.174.232 / 29

Gateway : 117.103.174.233

DNS : 117.103.168.10 , 117.103.169.10

Konfigurasi untuk IP Local adalah sebagai berikut :

Network : 10.5.50.0 / 24

Gateway : 10.5.50.1

DNS : 10.5.50.1

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1. Tahap Implementasi

Tahap implementasi ini merupakan tahapan keempat dari PPDIOO network life

cycle. Dalam tahap ini dipaparkan mengenai dua metode, yaitu NTP (Network Time

Protocol) dan Centralized Authentication untuk hotspot user.

4.1.1. NTP Client

Gambar 4.1 Masuk ke system – Clock

Page 14: Publikasi 10.11.3590

11

Gambar 4.2 Masuk ke system – SNTP Client

4.1.2. Centralized Authentication

Gambar 4.3 Konfigurasi user manager di router cabang di Piyungan

Gambar 4.4 Login ke user manager di router pusat

Page 15: Publikasi 10.11.3590

12

Gambar 4.5 Cara menambahkan router lain ke user manager

Gambar 4.6 Cara menambahkan user hotspot di user manager

4.2. Tahap Pengoperasian

Tahap pengoperasian merupakan tahapan kelima dari PPDIOO network life

cycle. Dalam tahap ini dipaparkan mengenai pengujian dikedua router, baik yang berada

di Prambanan maupun yang berada di Piyungan. Disini akan diuji seberapa besar

pengaruh pengimplementasian NTP Client dan centralized authentication terhadap

performa kedua router.

4.2.1. Pengujian Pengoperasian NTP Client

4.2.1.1 Mekanisme Pengujian Pengoperasian NTP

Routerboard di reboot, jika ketika hidup melakukan sinkronisasi waktu ke server,

maka NTP Client berhasil berjalan. Hal ini dapat dibuktikan di log routerboard tersebut

seperti gambar dibawah.

Page 16: Publikasi 10.11.3590

13

4.2.1.2 Indikator Pengujian Pengoperasian NTP

Gambar 4.7 Log routerboard di Piyungan setelah di reboot

4.2.2 Pengujian Pengoperasian Centralized Authentication

4.2.2.1 Mekanisme Pengujian Pengoperasian Centralized Authentication

Dilakukan uji login di jaringan hotspot cabang menggunakan username yang

sudah dibuat di server pusat. Jika login sukses, maka metode ini sudah berjalan dengan

baik.

4.2.2.2 Indikator Pengujian Pengoperasian Centralized Authentication

Gambar 4.8 Percobaan login menggunakan username dan password

Page 17: Publikasi 10.11.3590

14

Gambar 4.9 Gambar feedback dari login page ketika berhasil masuk

Setelah itu, mari kita cek kondisi routerboard di Piyungan setelah tidak lagi

menanggung beban user manager di routerboard itu sendiri.

Gambar 4.10 Resources di routerboard RB-750 di Piyungan

Dapat kita lihat dari gambar diatas, bahwa load processor yang kemarin

mencapai sekitar 75%, sekarang turun menjadi 6%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan

menerapkan metode centralized authentication dapat meringankan beban routerboard

yang resourcesnya kecil.

PC router yang berada di pusat di Prambanan juga tampak tidak terpengaruh

secara signifikan ketika ditambah beban user manager yang digunakan untuk router di

cabang di Piyungan. Hal tersebut terlihat dari screenshot resources PC router di bawah

ini.

Page 18: Publikasi 10.11.3590

15

Gambar 4.11 Screenshot resources dari PC router di pusat di Prambanan

Dari serangkaian hasil pengujian diatas, jika dituangkan dalam bentuk tabel

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Tabel hasil pengujian implementasi

Pengujian Status

Indikator Berhasil Gagal

NTP Client √

Ketika routerboard RB-750 di restart, ketika hidup router melakukan sikronisasi waktu ke server dan terlihat di dalam log router tersebut seperti di gambar 4.9

Centralized Authentication

Ketika dilakukan uji login sukses di jaringan cabang menggunakan username yang dibuat di jaringan pusat seperti dalam gambar 4.11

Cpu Load √

Terjadi penurunan cpu load yang signifikan di routerboard di Cerah.NET setelah diterapkan metode centralized authentification sehingga kinerja router lebih optimal seperti pada gambar 4.12

4.3 Tahap Optimalisasi

Tahap Optimalisasi merupakan tahapan keenam dari PPDIOO network life cycle.

Dalam tahap ini dipaparkan mengenai saran pengembangan bisnis ke depan. Bisnis

yang baik adalah bisnis yang tidak pernah berhenti mencari keunggulan kompetitif. Itulah

Page 19: Publikasi 10.11.3590

16

sebabnya perbaikan berkelanjutan merupakan salah satu andalan dalam siklus hidup

jaringan.

4.3.1 Advanced Manajemen User Hotspot

Penggunaan metode centralized authentication untuk user hotspot dengan

Mikrotik RouterOS ini merupakan manajemen user hotspot tingkat lanjut, dimana

administrator mampu memanajemen user hotspot dari berbagai jaringan yang ada di satu

router pusat.

4.3.2 Pemanfaatan Fair Usage Policy

User manager versi 5.0 keatas sudah mendukung fitur FUP (Fair Usage Policy)

yaitu pengaturan lebih lanjut mengenai limitasi user hotspot. FUP ini sudah biasa

digunakan oleh beberapa operator seluler dan berhasil untuk membuat promosi mereka

menjadi lebih menarik.

5. Penutup

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan antara lain:

1. Ketika memiliki jaringan hotspot berbasis Mikrotik lebih dari satu, lebih efisien

ketika diterapkan metode centralized authentication dalam memanajemen user

hotspotnya. Terbukti metode ini mampu mempermudah pekerjaan administrator

dalam memanajemen user hotspot maupun dalam menkofigurasi user profile di

masing-masing router.

2. Penerapan metode centralized authentication memiliki keunggulan lain yaitu

satu user hotspot dapat digunakan diseluruh jaringan hotspot yang masih

dalam satu manajemen. Dalam hal ini user sangat diuntungkan karena ketika

berada diwilayah yang masih satu manajemen dengan HS.NADI.NET user

hotspotnya dapat digunakan tanpa perlu membeli voucher lagi. Diharapkan

pemasukan HS.NADI.NET semakin bertambah setelah diterapkannya metode

ini.

3. Routerboard dari Mikrotik tidak memiliki baterai yang menyebabkan ketika

router tersebut reboot, konfigurasi tanggal dan waktu akan kembali ke 1 Januari

1970 dan 00:00:00. Perlu diterapkan NTP Client agar ketika router tersebut

reboot, dapat melakukan sinkronisasi waktu dan tanggal ke NTP Server

sehingga sistem yang memerlukan tanggal dan waktu tidak kacau.

Page 20: Publikasi 10.11.3590

17

5.2. Saran

1. Memanfaatkan fitur FUP (Fair Usage Policy) yang sudah ada di User Manager

versi 5 keatas. Dengan menggunakan fitur ini, HS.NADI.NET dapat

melakukan banyak variasi dalam berpromosi paket internet sehingga dapat

menarik banyak pelanggan.

2. Melakukan ekspansi bisnis tidak hanya di desa tetapi berani masuk ke kost-

kost sekitar kampus yang tentu saja banyak mahasiswa yang membutuhkan

akses internet yang murah dan cepat karena masih banyak kost yang belum

menyediakan fasilitas hotspot murah ini.

Daftar Pustaka

Ahmad, Muh Asmuddin. 2013. Analisis dan Implementasi Web Proxy Clearos Sebagai

Otentikasi Jaringan AMINERS SPOT, Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM.

Yogyakarta

Anonim. 2013. Manual License, http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:License, diakses

tanggal 5 Maret 2013.

Firdaus, Gilang. 2010. Integrasi Hotspot dengan User Manager,

http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=46, diakses tanggal 10 Maret 2013

Herlambang, Moch Linto – Catur, Aziz. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa

Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS , Andi Offset. Yogyakarta

Patel, Ashish. 2008. Centralized Authentication for Hotspot user,

http://wiki.mikrotik.com/wiki/Centralized_Authentication_for_Hotspot_user, diakses

tanggal 5 Maret 2013.