ptn mau mereka harus berusaha menghidupi diri...

2
I(OMPAS o Kamis 0 Jumat o Senin o Selasa Rabu o Sabtu o Minggu 23 17 18 19 14 15 28 29 30 31 456 7 20 <ii> 22 8 9 10 11 23 24 25 26 12 13 27 OJan OPeb o Okt ONov ODes o Mar OApr OMei OJun eJul 0 Ags OSep FASILlTAS Masihkah PTS Dianaktiri Penqumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2010 ternyata juga ikut membuat perguruan tinggi swasta "ketar-ketir". Masalahnya, perguruan tinggi swasta masih sering merasa seperti dianaktirikan oleh pemerintah? Contoh paling nyata, pengembalian uang masuk dari calon mahasiswa yang sudah diterima di perguruan tinggi swasta atau PTS jika yang bersangkutan diterima di perguruan tinggi negeri atau PTN Adanya "ketentuan" itu seolah menomorduakan PTS. Padahal, peran PTS dalam ikut membantu pemerintah dalam pendidikan tidak diragukan lagi. "Memang, setelah dipo- tong Rp 1juta, uang dari alon mahasiswa kami kembalikan. Itu dilakukan bila mahasiswa yang bersangkutan diterima di salah satu dari dela- pan PTN, yaitu Universitas In- donesia (UI), Institut Pertanian Bogor OPB), Institut Teknologi Bandung OTB), Universitas Pa- djadjaran (Unpad), Universitas Gadjah Mada (UGM), Univer- sitas Diponegoro (Undip), Insti- tut Teknologi Sepuluh Nopember OTS), dan Universitas Airlangga (Unair)," tutur Iwan Setiawan Dani ST, Marketing and Promo- tion Manager Universitas Mul- timedia Nusantara (UMN), ke- pada Kompas, Selasa (20/7). Pendapat itu dikuatkan oleh Holiq Raus, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kemitraan Universitas Esa Unggul. "Dulu, setelah dipotong, uang kami kembalikan apabila calon ma- hasiswa diterima di VI, ITB, IPB, UGM, Unair, dan Akabri, Akan tetapi, sekarang kami kembalikan 100 persen," ujarnya Baik Iwan Setiawan Dani ma- upun Holiq mengakui, banyak PTN yang sudah memiliki tradisi keilmuan yang panjang, sudah meraih prestasi dan reputasi yang bagus baik dalam tataran nasional maupun internasional. "Karni memang ingin menjadi seperti PTN-PTN itu," kata Iwan Setiawan Dani. Anak tiri? Adanya kesan PTS sebagai anak tiri memang masih terasa. Salah satunya, ya dengan keha- rusan mengembalikan uang rna- suk yang sudah diterima PTS. Akan tetapi, baik Iwan Setiawan Dani maupun Holiq mengakui bahwa kalaupun ada sikap "menganaktirikan PTS", hal itu sudah mulai banyak dikikis. Per- hatian dan perlakuan pemerin- tah terhadap PTS juga sudah mu- lai berubah. Pemerintah pun me- nyadari bahwa PTS juga ber- peran besar dalam ikut memberi layanan pendidikan kepada ma- syarakat. "Atas sikap terbukanya peme- rintah terhadap PTS membuat ? memberi perhatian pada PTS. Dengan demikian, ban tugas untuk mendidik p calon sar- jana tidak hanya te . pa pada PTN, tetapi juga di gani oleh masyarakat melalui I S. Selain itu, juga uncul ha- rapan agar pemerin mengen- dalikan upaya PTN am men- jaring calon-calon ahasiswa Banyaknya jalur un menuju PTN secara tidak I ung akan memakan porsi PTS, seolah ke- UMN mampu mengembangkan sempatan untuk m dapatkan diri dalam bidang information, calon mahasiswa su dikuras communication, and technology habis, dengan adan berbagai OCT). Boleh jadi, UMN meru- jalur masuk PTN. pakan perguruan tinggi yang "Memang, sejak mengkhususkan diri dalam pe- PTN menjadi BHp, ngembangan ICT," tutur Iwan mau mereka harus berusaha Setiawan Dani. menghidupi diri sendiri. Berbagai "Dulu, sikap seperti menga- cara diupayakan, termasuk da- naktirikan itu memang terasa lam membuka bany jalur ma- Tetapi, sekarang sudah banyak suk PTN. Belum lagi, .aya masuk berubah. Kami, PTS-PTS, juga PTN kini juga terasa ahal bagi mendapat keleluasaan untuk me- kebanyakan masyarak. t. Dengan ngembangkan diri. ltu sebabnya, kata lain, sebenarnya tara PTN dalam beberapa hal ada kalanya dengan PTS kini m ai berim- PTS lebih rnaju daripada PTN," bang," ucap Holiq papar Holiq. Dia menambahkan, kini Uni- Masih muda versitas Esa Unggul selain mam- lwan Setiawan Dani dan Holiq pu mengembangkan kemitraan mengakui, banyak PT ebih mu- dengan Korea, juga dipercaya da- da usia dibanding . Tidak lam pengembangan ilmu fisio- heran apabila masih muncul ada- terapi. Bahkan, boleh jadi, uni- nya kesenjangan. U tuk bisa versitas ini menjadi satu-satunya mencapai kedudukan g setara perguruan tinggi di Indonesia diperluken waktu dan proses yang memiliki program fisiotera- yang panjang. pi hingga S-1. "Lulusannya cepat Iwan Setiawan D u sendiri habis, terserap dunia kerja. Ga- mengakui, usia UMN asih amat jinya pun lumayan besar," ung- muda, baru tiga tah n. Dires- kap Holiq. ' mikan oleh Mendikna M Nuh Karena itu, baik Iwan Seti- pada 2 Desember 20 9, UMN awan Dani maupun Holiq me- yang berada dalam pa ng besar nilai pandangan adanya "peng- grup Kompas Gramedia ingin anaktirian" itu hendaknya dibu- menjadi pusat penge bangan ang jauh-jauh seraya berharap ICT. Disadari bahwa CT kini agar pemerintah lebih banyak kian nyata merasuki kehidupan ....;;.~--~ " Sejak beberapa PTN menjadi BHP, mau tidak mau mereka harus berusaha menghidupi diri sendiri. Holiq Raus Kliping Humas Unpad 2010

Upload: phungtuyen

Post on 14-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I(OMPASo Kamis 0 Jumato Senin o Selasa • Rabu o Sabtu o Minggu

2 317 18 19

14 1528 29 30 31

456 7

20 <ii> 228 9 10 1123 24 25 26

12 1327

OJan OPeb o Okt ONov ODesoMar OApr OMei OJun eJul 0 Ags OSep

FASILlTAS

Masihkah PTS DianaktiriPenqumuman hasilSeleksi Nasional MasukPerguruan Tinggi Negeri2010 ternyata juga ikutmembuat perguruantinggi swasta"ketar-ketir".Masalahnya, perguruantinggi swasta masihsering merasa sepertidianaktirikan olehpemerintah? Contohpaling nyata,pengembalian uangmasuk dari calonmahasiswa yang sudahditerima di perguruantinggi swasta atau PTSjika yang bersangkutanditerima di perguruantinggi negeri atau PTNAdanya "ketentuan" ituseolah menomorduakanPTS. Padahal, peran PTSdalam ikut membantupemerintah dalampendidikan tidakdiragukan lagi.

"Memang, setelah dipo-tong Rp 1juta, uang darialon mahasiswa kami

kembalikan. Itu dilakukan bilamahasiswa yang bersangkutanditerima di salah satu dari dela-pan PTN, yaitu Universitas In-donesia (UI), Institut PertanianBogor OPB), Institut TeknologiBandung OTB), Universitas Pa-djadjaran (Unpad), UniversitasGadjah Mada (UGM), Univer-sitas Diponegoro (Undip), Insti-tut Teknologi Sepuluh NopemberOTS), dan Universitas Airlangga(Unair)," tutur Iwan SetiawanDani ST, Marketing and Promo-tion Manager Universitas Mul-timedia Nusantara (UMN), ke-pada Kompas, Selasa (20/7).

Pendapat itu dikuatkan olehHoliq Raus, Wakil Rektor BidangKemahasiswaan dan KemitraanUniversitas Esa Unggul. "Dulu,setelah dipotong, uang kamikembalikan apabila calon ma-hasiswa diterima di VI, ITB, IPB,UGM, Unair, dan Akabri, Akantetapi, sekarang kami kembalikan100 persen," ujarnya

Baik Iwan Setiawan Dani ma-upun Holiq mengakui, banyakPTN yang sudah memiliki tradisikeilmuan yang panjang, sudahmeraih prestasi dan reputasiyang bagus baik dalam tatarannasional maupun internasional."Karni memang ingin menjadiseperti PTN-PTN itu," kata IwanSetiawan Dani.

Anak tiri?Adanya kesan PTS sebagai

anak tiri memang masih terasa.Salah satunya, ya dengan keha-rusan mengembalikan uang rna-suk yang sudah diterima PTS.Akan tetapi, baik Iwan SetiawanDani maupun Holiq mengakuibahwa kalaupun ada sikap"menganaktirikan PTS", hal itusudah mulai banyak dikikis. Per-hatian dan perlakuan pemerin-tah terhadap PTS juga sudah mu-lai berubah. Pemerintah pun me-nyadari bahwa PTS juga ber-peran besar dalam ikut memberilayanan pendidikan kepada ma-syarakat.

"Atas sikap terbukanya peme-rintah terhadap PTS membuat

?•memberi perhatian pada PTS.Dengan demikian, ban tugasuntuk mendidik p calon sar-jana tidak hanya te . pa padaPTN, tetapi juga di gani olehmasyarakat melalui I S.

Selain itu, juga uncul ha-rapan agar pemerin mengen-dalikan upaya PTN am men-jaring calon-calon ahasiswaBanyaknya jalur un menujuPTN secara tidak I ung akanmemakan porsi PTS, seolah ke-

UMN mampu mengembangkan sempatan untuk m dapatkandiri dalam bidang information, calon mahasiswa su dikurascommunication, and technology habis, dengan adan berbagaiOCT). Boleh jadi, UMN meru- jalur masuk PTN.pakan perguruan tinggi yang "Memang, sejakmengkhususkan diri dalam pe- PTN menjadi BHp,ngembangan ICT," tutur Iwan mau mereka harus berusahaSetiawan Dani. menghidupi diri sendiri. Berbagai

"Dulu, sikap seperti menga- cara diupayakan, termasuk da-naktirikan itu memang terasa lam membuka bany jalur ma-Tetapi, sekarang sudah banyak suk PTN. Belum lagi, .aya masukberubah. Kami, PTS-PTS, juga PTN kini juga terasa ahal bagimendapat keleluasaan untuk me- kebanyakan masyarak. t. Denganngembangkan diri. ltu sebabnya, kata lain, sebenarnya tara PTNdalam beberapa hal ada kalanya dengan PTS kini m ai berim-PTS lebih rnaju daripada PTN," bang," ucap Holiqpapar Holiq.

Dia menambahkan, kini Uni- Masih mudaversitas Esa Unggul selain mam- lwan Setiawan Dani dan Holiqpu mengembangkan kemitraan mengakui, banyak PT ebih mu-dengan Korea, juga dipercaya da- da usia dibanding . Tidaklam pengembangan ilmu fisio- heran apabila masih muncul ada-terapi. Bahkan, boleh jadi, uni- nya kesenjangan. U tuk bisaversitas ini menjadi satu-satunya mencapai kedudukan g setaraperguruan tinggi di Indonesia diperluken waktu dan prosesyang memiliki program fisiotera- yang panjang.pi hingga S-1. "Lulusannya cepat Iwan Setiawan D u sendirihabis, terserap dunia kerja. Ga- mengakui, usia UMN asih amatjinya pun lumayan besar," ung- muda, baru tiga tah n. Dires-kap Holiq. ' mikan oleh Mendikna M Nuh

Karena itu, baik Iwan Seti- pada 2 Desember 20 9, UMNawan Dani maupun Holiq me- yang berada dalam pa ng besarnilai pandangan adanya "peng- grup Kompas Gramedia inginanaktirian" itu hendaknya dibu- menjadi pusat penge banganang jauh-jauh seraya berharap ICT. Disadari bahwa CT kiniagar pemerintah lebih banyak kian nyata merasuki kehidupan....;;.~--~

"Sejak beberapa PTNmenjadi BHP, mau tidak

mau mereka harusberusaha menghidupi

diri sendiri.Holiq Raus

Kliping Humas Unpad 2010

masyarakat dan amat berpenga-ruh pada cara berkomunikasi, be-kerja, berkreasi, ataupun caramendapatkan informasi dan hi-buran di mana pun berada tanpabatasan waktu. "Hal ini amatcocok dengan dunia kaum mudayang hidup kesehariannya tidakakan pemah lepas dari teknologidigital yang ada di sekelilingnya,"paparnya

Dalam rangkaian peresmiankampus baru tiga tahun lalu, ke-pada masyarakat UMN antara la-in memperkenalkan teknologimultimedia (augmented reality),pameran industri kreatif, seminarintemasional, dan sebagainya

Augmented reality sendiri me-rupakan salah satu teknologi ma-sa depan yang menggabungkan

dunia realitas dengan dunia mayasecara langsung (real time). Se-ring kali augmented reality jugadisebut mix reality. Artinya, apayang dilihat langsung oleh matabelum tentu semuanya "nyata".Banyak elemen maya yang sudahditambahkan sehingga agak sulitmembedakan mana yang asli danmana yang palsu. Semua infor-masi yang ditampilkan dalambentuk komputer gratis dan tigadimensi itu diperkaya oleh efekaudio visual yang dapat langsungdinikmati mata kita di mana sa-ja.

Dengan adanya augmented re-ality ini, mahasiswa akan bisamendapat gambaran utuh apayang dipelajari. Mahasiswa ju-rusan arsitektur, interior, desain,

dan komunikasi visual juga amatterbantu mendapatkan inspirasiyang bisa memperkaya karya-karya mereka

"Kalau di bidang industri me-dia, UMN sudah bersinergi de-ngan berbagai unit usaha yangada di Kompas Gramedia. Banyakmahasiswa-mahasiswi UMNmendapat kesempatan praktikkerja di Kompas Grarnedia," tu-tur Iwan Setiawan Dani.

Sementara itu, Universitas EsaUnggul mengunggulkan Fisiote-rapi di tingkat sarjana. Upaya iniberhasil mengangkat universitasitu sebagai yang pertama dalammenggelar pendidikan fisioterapiuntuk tingkat sarjana

"Kalau hanya tingkat diplomaseperti D-3, lulusannya belum

bisa bekerja di bid g kesehatan.Karena itu, kami b rusaha meng-angkatnya ke tin t lebih tinggi,yaitu sarjana atau S-I," ujar Ho-liq.

Adanya bidang studi fisiote-rapi membuat U iversitas EsaUnggul ditunjuk sebagai tuanrumah dalam Kongres Intema-sional XI ASIAN onfederationfor Physical Th rapy (ACPT),10-13 Oktober 20 di Denpasar,Bali.

"Kongres inte asional ACPTmerupakan kegia pertemuanilmiah rutin kom itas Fisiote-rapis Asia yang iselenggarakanbergiliran oleh negara-negaraanggota Pertem an intemasio-nal ini berlangs g setiap tigatahun sekali," ka a Holiq. (TON)