pterigium

Upload: debbyandina

Post on 04-Mar-2016

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pterigium

TRANSCRIPT

STATUS PENDERITA

I. IDENTITASNama : Ny. RUmur: 60 TahunJenis Kelamin: PerempuanSuku: SundaKewarganegaraan: IndonesiaAgama: IslamPekerjaan : PetaniAlamat: Pasar Kliwon, SurakartaTgl pemeriksaan : September 2013No. CM : 01075727

II. ANAMNESISA. Keluhan utama : mata kiri merahB. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan mata kiri merah. Keluhan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien juga merasa ada yang mengganjal pada mata kiri dan pandangan semakin lama semakin kabur pada mata kanan dan kiri. Kadang-kadang mata kiri perih (+), nrocos (+) dan cekot-cekot bila terlalu lelah dan membaik bila mata diistirahatkan. Tidak dirasakan gatal, blobok, maupun silau pada malam hari. Sebelumnya pasien tidak pernah merasa ada benda asing mengenai matanya ataupun pernah luka di mata, namun pasien sering terpajan debu dan serbuk padi saat bekerja di sawah. Pasien pernah memeriksakan ke dokter, namun tidak mengikuti saran dokter untuk operasi dan hanya melakukan rawat jalan dengan mengunakan obat tetes mata. Keluhan perih pada mata berkurang setelah diberikan obat tetes mata.C. Riwayat Penyakit Dahulu1. Riwayat hipertensi: disangkal2. Riwayat kencing manis: disangkal3. Riwayat alergi obat dan makanan : disangkal4. Riwayat trauma mata: disangkal5. Riwayat kacamata: (+)D. Riwayat Penyakit Keluarga1. Riwayat hipertensi: disangkal2. Riwayat kencing manis: disangkal3. Riwayat sakit serupa: disangkalD. Kesimpulan AnamnesisODOS

Proses-Peradangan, infeksi

Lokalisasi-Konjungtiva

Sebab-Iritasi debu, sinar matahari, serbuk padi

Perjalanan-Kronis

Komplikasi-

III. PEMERIKSAAN FISIKA. Kesan umum1. Keadaan umum baik, compos mentis, gizi kesan cukupB. Pemeriksaan subyektif ODOS

A. Visus Sentralis

1. Visus sentralis jauh2/601/60

a. pinholeTidak dilakukanTidak dilakukan

b. koreksiTidak dilakukanTidak dilakukan

2. Visus sentralis dekatTidak dilakukanTidak dilakukan

B. Visus Perifer

1. Konfrontasi tes Tidak dilakukanTidak dilakukan

2. Proyeksi sinarTidak dilakukanBaik

3. Persepsi warnaTidak dilakukanBaik

C. Pemeriksaan Obyektif1. Sekitar mataODOS

a. tanda radangTidak adaTidak ada

b. lukaTidak adaTidak ada

c. parutTidak adaTidak ada

d. kelainan warnaTidak adaTidak ada

e. kelainan bentukTidak adaTidak ada

2. Supercilia

a. warnaHitamHitam

b. tumbuhnyaNormalNormal

c. kulitSawo matangSawo matang

d. gerakanDalam batas normalDalam batas normal

3. Pasangan bola mata dalam orbita

a. heteroforiaTidak adaTidak ada

b. strabismusTidak adaTidak ada

c. pseudostrabismusTidak adaTidak ada

d. exophtalmusTidak adaTidak ada

e. enophtalmusTidak adaTidak ada

4. Ukuran bola mata

a. mikroftalmusTidak adaTidak ada

b. makroftalmusTidak adaTidak ada

c. ptisis bulbiTidak adaTidak ada

d. atrofi bulbiTidak adaTidak ada

5. Gerakan bola mata

a. temporalTidak terhambatTidak terhambat

b. temporal superiorTidak terhambatTidak terhambat

c. temporal inferiorTidak terhambatTidak terhambat

d. nasalTidak terhambatTidak terhambat

e. nasal superiorTidak terhambatTidak terhambat

f. nasal inferiorTidak terhambatTidak terhambat

6. Kelopak mata

a. pasangannya

1.) edema Tidak adaTidak ada

2.) hiperemi Tidak adaTidak ada

3.) blefaroptosisTidak adaTidak ada

4.) blefarospasmeTidak adaTidak ada

b. gerakannya

1.) membuka Tidak tertinggalTidak tertinggal

2.) menutupTidak tertinggalTidak tertinggal

c. rima

1.) lebar 10 mm10 mm

2.) ankiloblefaronTidak adaTidak ada

3.) blefarofimosis Tidak adaTidak ada

d. kulit

1.) tanda radangTidak adaTidak ada

2.) warnaSawo matangSawo matang

3.) epiblepharon Tidak adaTidak ada

4.) blepharochalasisTidak ada Tidak ada

e. tepi kelopak mata

1.) enteropion Tidak adaTidak ada

2.) ekteropionTidak adaTidak ada

3.) kolobomaTidak adaTidak ada

4.) bulu mataDalam batas normalDalam batas normal

7. sekitar glandula lakrimalis

a. tanda radangTidak adaTidak ada

b. benjolanTidak adaTidak ada

c. tulang margo tarsalis Tidak ada kelainanTidak ada kelainan

8. Sekitar saccus lakrimalis

a. tanda radangTidak adaTidak ada

b. benjolanTidak adaTidak ada

9. Tekanan intraocular

a. palpasiKesan normalKesan normal

b. tonometri schiotzTidak dilakukanTidak dilakukan

10. Konjungtiva

a. konjungtiva palpebra superior

1.) edemaTidak adaTidak ada

2.) hiperemi Tidak adaTidak ada

3.) sekretTidak adaTidak ada

4.) sikatrikTidak adaTidak ada

b. konjungtiva palpebra inferior

1.) edemaTidak adaTidak ada

2.) hiperemi Tidak adaTidak ada

3.) sekretTidak adaTidak ada

4.) sikatrikTidak adaTidak ada

c. konjungtiva fornix

1.) edemaTidak adaTidak ada

2.) hiperemi Tidak adaTidak ada

3.) sekretTidak adaTidak ada

4.) benjolan Tidak adaTidak ada

d. konjungtiva bulbi

1.) edemaTidak adaTidak ada

2.) hiperemisTidak adaAda

3.) sekretTidak adaTidak ada

4.) injeksi konjungtivaTidak adaAda

5.) injeksi siliarTidak adaTidak ada

e. caruncula dan plika semilunaris

1.) edemaTidak adaTidak ada

2.) hiperemisTidak adaTidak ada

3.) sikatrikTidak adaTidak ada

11. Sclera

a. warnaPutihPutih

b. tanda radangTidak adaTidak ada

c. penonjolanTidak adaTidak ada

12. Kornea

a. ukuran12 mm12 mm

b. limbusJernihJernih

c. permukaan Rata, mengkilapRata, mengkilap

d. sensibilitasTidak dilakukanTidak dilakukan

e. keratoskop ( placido )Tidak dilakukan Tidak dilakukan

f. fluorecsin tesTidak dilakukanTidak dilakukan

g. arcus senilisTidak adaTidak ada

13. Kamera okuli anterior

a. kejernihanJernihJernih

b. kedalamanDalamDalam

14. Iris

a. warnaCokelatCokelat

b. bentukTampak lempenganTampak lempengan

c. sinekia anteriorTidak tampakTidak tampak

d. sinekia posteriorTidak tampakTidak tampak

15. Pupil

a. ukuran 3 mm3 mm

b. bentukBulat Bulat

c. letakSentralSentral

d. reaksi cahaya langsungPositif Positif

e. tepi pupilTidak ada kelainanTidak ada kelainan

16. Lensa

a. ada/tidakAdaAda

b. kejernihanJernihJernih

c. letak SentralSentral

e. shadow testTidak dilakukanTidak dilakukan

17. Corpus vitreum

a. Kejernihanb. Reflek fundusTidak dilakukanTidak dilakukanTidak dilakukanTidak dilakukan

IV. KESIMPULAN PEMERIKSAANODOS

A. Visus sentralis jauh2/601/60

B. Visus perifer

Konfrontasi tesTidak dilakukanTidak dilakukan

Proyeksi sinarBaikBaik

Persepsi warnaBaikBaik

C. Sekitar mataDalam batas normalDalam batas normal

D. SuperciliumDalam batas normalDalam batas normal

E. Pasangan bola mata dalam orbitaDalam batas normalDalam batas normal

F. Ukuran bola mataDalam batas normalDalam batas normal

G. Gerakan bola mataDalam batas normalDalam batas normal

H. Kelopak mataDalam batas normal Dalam batas normal

I. Sekitar saccus lakrimalisDalam batas normalDalam batas normal

J. Sekitar glandula lakrimalisDalam batas normalDalam batas normal

K. Tekanan intarokularDalam batas normalDalam batas normal

L. Konjungtiva palpebraDalam batas normalDalam batas normal

M. Konjungtiva bulbiDalam batas normalinjeksi konjungtiva(+)

N. Konjungtiva fornixDalam batas normalDalam batas normal

O. SkleraDalam batas normalDalam batas normal

P. KorneaDalam batas normalDalam batas normal

Q. Camera okuli anteriorKesan normalKesan normal

R. IrisBulat, warna coklatBulat, warna coklat

S. PupilDiameter 3 mm, bulat, sentralDiameter 3 mm, bulat, sentral

T. LensaKesan normalKesan normal

U. Corpus vitreumTidak dilakukanTidak dilakukan

V. DIAGNOSIS BANDING OS PterigiumOS PinguekulaOS PseudopterigiumVI. DIAGNOSISOS PterigiumVII. TERAPIGentamycin E.D 6 dd gtt 1Na diclofenac 50 mg tab No. X 2 dd 1

VIII. PLANNINGEksisi apabila menggangu pergerakan bola mata, mengganggu visus, ketidaknyamanan yang menetap, progresif, dan ukuran 3 4 mm.IX. PROGNOSIS ODOS

1. Ad vitamDubia et bonamDubia et bonam

2. Ad fungsionamDubia et bonamDubia et bonam

3. Ad sanamDubia et bonamDubia et bonam

4. Ad kosmetikumDubia et bonamDubia et bonam

TINJAUAN PUSTAKAPTERIGIUM

A. DEFINISIPterigium merupakan suatu pertumbuhan fibrovaskuler konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif. Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea (Ilyas, 2009).

B. ANATOMISecara anatomis konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris). Konjungtiva palpebralis melapisi permukaan posterior kelopak mata dan melekat erat ke tarsus. Di tepi superior dan inferior tarsus, konjungtiva melipat ke posterior (pada forniks superior dan inferior) dan membungkus jaringan episklera menjadi konjungtiva bulbaris. Konjungtiva bulbaris melekat longgar ke septum orbital di forniks dan melipat berkali-kali. Adanya lipatan-lipatan ini memungkinkan bola mata bergerak dan memperbesar permukaan konjungtiva sekretorik (Vaughan, 2010).

Gambar 1. Anatomi konjungtivaC. EPIDEMIOLOGIPterigium tersebar di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di daerah iklim panas dan kering. Prevalensi juga tinggi di daerah berdebu dan kering. Faktor yang sering mempengaruhi adalah daerah dekat dengan ekuator yaitu daerah