pt. xl axiata

34
A. Lingkungan Umum (Remote Environment) Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke suatu titik di mana XL tidak memandang tata kelola perusahaan yang baik hanya sebagai konsep ideal, tetapi sesuatu yang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek bisnis. Percaya dengan manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, XL secara terus menerus mencari tempat dimana perusahaan dapat melakukan praktek yang terbaik dalam menjalankan bisnis. XL juga menyadari dinamika di seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang telah mengalami kemajuan selama ini. Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke suatu titik di mana perusahaan tidak memandang tata kelola perusahaan yang baik hanya sebagai konsep ideal, tapi sesuatuyang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek bisnis. Selain memastikan kepatuhan perusahaan pada seluruh hukum dan peraturan yang berlaku, XL juga ingin menggunakan praktek tata kelola perusahaan sebagai suatu elemen penting dalam mengembangkan daya saing kami baik di pasar modal dalam negeri maupun luar negeri. Melalui komitmen XL yang tinggi dalam menjunjung prinsipprinsip GCG, perusahaan dapat memaksimalkan imbal hasil, memperbaiki kinerja melalui nilai- nilai perusahaan XL dan melindungi kepentingan para pemegang saham. XL secara berkesinambungan memperkuat bagan kerja tata kelola perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan bisnis yang 1

Upload: tantriwidyas

Post on 07-Apr-2016

75 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

XL AXIATA

TRANSCRIPT

Page 1: PT. XL Axiata

A. Lingkungan Umum (Remote Environment)

Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke suatu titik di mana XL

tidak memandang tata kelola perusahaan yang baik hanya sebagai konsep ideal, tetapi sesuatu

yang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek bisnis.

Percaya dengan manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, XL

secara terus menerus mencari tempat dimana perusahaan dapat melakukan praktek yang

terbaik dalam menjalankan bisnis. XL juga menyadari dinamika di seputar tata kelola

perusahaan di Indonesia yang telah mengalami kemajuan selama ini.

Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke suatu titik di mana

perusahaan tidak memandang tata kelola perusahaan yang baik hanya sebagai konsep ideal,

tapi sesuatuyang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek bisnis. Selain memastikan

kepatuhan perusahaan pada seluruh hukum dan peraturan yang berlaku, XL juga ingin

menggunakan praktek tata kelola perusahaan sebagai suatu elemen penting dalam

mengembangkan daya saing kami baik di pasar modal dalam negeri maupun luar negeri.

Melalui komitmen XL yang tinggi dalam menjunjung prinsipprinsip GCG, perusahaan dapat

memaksimalkan imbal hasil, memperbaiki kinerja melalui nilai-nilai perusahaan XL dan

melindungi kepentingan para pemegang saham. XL secara berkesinambungan memperkuat

bagan kerja tata kelola perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan bisnis yang pesat

ditengah-tengah lingkungan persaingan bisnis yang amat ketat.

1. Jaringan dan Infrastruktur

Di area pengembangan jaringan, strategi XL untuk menghadapi perubahan dalam

bisnis model, dari tariftinggi dan volume-rendah ke tarif-rendah dan volume-tinggi adalah

meningkatkan kapasitas jaringan. Pada akhir 2007, jangkauan perusahaan telah mencapai

sekitar 90% populasi penduduk Indonesia. Kapasitas jaringan yang lebih besar dan

peningkatan kualitas membuat XL mampu menangani pertumbuhan pelanggan, memperluas

pangsa pasar dan mengakomodasi lonjakan trafik, baik untuk pelanggan baru maupun yang

sudah ada.

Di tahun 2008 XL mengeluarkan USD 1,2 miliar untuk belanja modal, 90% dari

belanja modal yang ditujukan bagi site development adalah untuk peningkatan kapasitas dan

kualitas jaringan. Beberapa inisiatif untuk pengembangan jaringan XL lakukan, lima

diantaranya memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan teknologi XL, yaitu:

1

Page 2: PT. XL Axiata

peningkatan BTS sebesar 51%, sistem penagihan dengan versi yang lebih canggih,

kesinambungan dari pemasangan kabel serat optik di darat dan bawah laut, aplikasi teknologi

terkini untuk teknologi switching, serta pembangunan pusat penanganan bencana (Disaster

Recovery Center) yang konsisten di seluruh Indonesia. Dengan senantiasa merencanakan dan

menjalankan penyediaan kapasitas, XL mampu meningkatkan kapasitas jaringan empat

sampai lima kali lipat dibandingkan awal 2007.

Hasilnya, di 2008 XL berhasil menangani 109,5 miliar total menit, atau meningkat

tujuh kali dari 13,8 miliar pada tahun lalu. Angka penggunaan (utilization rate) juga

meningkat menjadi 60% - 70%. Aplikasi teknologi dan sistem terkini juga mempersiapkan

perusahaan menghadapi tantangan dan tuntutan yang akan datang di industri telekomunikasi.

2. Akses Radio

Untuk mendukung peningkatan pendapatan melalui minutes of usage (MoU) dan

menangani tambahan pelanggan yang disebabkan strategi penetapan tarif, XL mendirikan

5.572 BTS di 2008. Ini merupakan jumlah BTS terbanyak yang didirikan XL dalam rentang

satu tahun selama lima tahun terakhir, sehingga total BTS XL di akhir 2008 adalah 16.729.

Perusahaan menempatkan sebagian besar BTS dengan model regular grid, sehingga

dapat mengatur kepadatan trafik dari satu BTS ke BTS lain. Dengan cara ini, penggunaan

BTS dan spektrum lebih efisien di seluruh jaringan, tanpa mengabaikan kualitas jaringan. XL

juga terus menggali kemungkinan untuk mempertinggi efisiensi penggunaan frekuensi dalam

meningkatkan kapasitas jaringan dan mengimplementasikan fitur-fitur jaringan radio demi

menjaga kualitas suara.

Pembangunan BTS dengan manajemen in-house serta lokasi BTS terpadu, di samping

menjalin kerja sama dengan beberapa vendor, perusahaan lakukan untuk memastikan

penyelesaian BTS tepat pada waktunya. Sebagian besar BTS

dan infrastruktur jaringan dibeli dari Ericsson AB, Huawei Technologies Company

Limited, Alcatel Lucent dan Nokia Siemens. Selain itu, XL lebih efisien dalam mendirikan

lokasi transmisi BTS melalui model self-managed dibanding operator lainnya, yang

umumnya menggunakan turnkey model.

Di 2008, mulai diterapkan pendekatan ‘build to suit’ untuk pembangunan BTS,

sejalan dengan rencana untuk lebih fokus dalam bisnis utama dan secara bertahap

meninggalkan model ‘self-built’. Pada akhir Desember 2008 jumlah BTS yang sewa telah

mencapai 15% dari jumlah keseluruhan.

2

Page 3: PT. XL Axiata

3. Bisnis Menara

Untuk mendayagunakan potensi yang tersimpan dalam infrastruktur pasif XL, di 2008

mulai melakukan beberapa langkah bisnis terkait dengan menara kami. Inisiatif yang telah

diwujudkan pada awal 2008 adalah membangun unit bisnis menara terpisah, di mana

perusahaan akan menyewakan lokasi menara kepada operator lainnya. Pada 31 Desember

2008 XL telah menyiapkan 3.325 lokasi, di mana pemasangan peralatan dari empat penyewa

sudah dimulai dan mencatat pendapatan Rp. 277 miliar.

XL telah menutup negosiasi penjualan menara karena kondisi pasar keuangan yang

saat ini tidak menguntungkan. Karena itu, perusahaan akan terus menyewakan menara

kepada para penyewa yang sudah ada. Penjualan ini dapat dibuka kembali bila ada penawaran

menarik dan kondisi ekonomi membaik.

4. Transmisi

XL telah berhasil mengembangkan dan memperkuat jaringan serat optik di beberapa

kota besar di Indonesia. Secara nasional, XL telah membangun jaringan infrastruktur

transmisi yang terdiri dari jaringan serat optik di semua kota besar di Jawa, dan jaringan

transmisi gelombang mikro di luar Jawayang didukung oleh jaringan VSAT. Sampai 31

Desember 2008, kami telah memasang sekitar 11.600 kilometer kabel darat dan bawah laut.

Jaringan serat optik darat XL sudah dipasang sepanjang lebih kurang 9.200 kilometer,

termasuk jaringan transmisi pendukung yang membentang sepanjang jalur kereta api utara

dari Banten ke Surabaya di Jawa Timur, juga enam jaringan pendukung (ring) serat optik

yang terhubung dengan jaringan transmisi utama (backbone). Konfigurasi ini bertujuan untuk

meningkatkan redundansi jaringan dan mengakses trafik telekomunikasi dari kotakota di

tengah dan selatan Jawa. Selain itu, terdapat dua jaringan pendukung di Lingkar Luar Jakarta

untuk melayani area Jakarta. Di wilayah Sumatera, XL telah membangun dan

mengoperasikan kabel darat yang menghubungkan Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi,

Palembang, dan Bandar Lampung.

Untuk kabel bawah laut, sampai 31 Desember 2008 kami telah memasang dan

mengoperasikan lebih kurang 2.400 kilometer kabel berkapasitas besar. Di Indonesia sendiri,

XL telah memasang jaringan bawah laut antara Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara,

Sulawesi, dan Kalimantan. Saat ini, pembangunan jaringan yang menghubungkan Kalianda

(Lampung) ke Anyer, dan Jawa ke Kalimantan sedang berjalan. Dengan selesainya

pembangunan ini, Sumatera dan Jawa akan terhubung dalam konfigurasi cincin, dan antara

Jawa dan Kalimantan akan memiliki koneksi langsung.

3

Page 4: PT. XL Axiata

Didukung dengan jaringan transmisi serat optik dan jaringan transmisi gelombang

berkapasitas tinggi, perusahaan dapat menyediakan layanan berkualitas untuk pelanggan

kami dengan ketergantungan minimal terhadap jaringan yang dioperasikan operator lain.

Sistem komunikasi berbasis VSAT (Very Small Aperture Terminal) digunakan untuk

mendukung perluasan di daerah berpopulasi rendah. Teknologi ini juga memungkinkan

penetrasi jaringan selular ke daerah-daerah di seluruh Indonesia yang belum memiliki

jaringan utama.

Agar dapat menyediakan solusi komunikasi yang cepat, berkapasitas besar dengan

tarif terjangkau secara nasional dan internasional, XL telah memasang kabel serat optik

bawah laut, yang disebut Batam Rengit Cable System (BRCS), yang menghubungkan Batam

dengan Johor (Malaysia). Sistem ini didukung dengan jaringan transmisi gelombang mikro

yang menghubungkan Batam dan Singapura, serta Batam dan Penggarang (Malaysia).

XL juga terus memperluas jaringan internasional melalui kerja sama dengan mitra XL

di negara lain. Di 2008, kami telah menjalin kerja sama dengan 353 operator selular di 140

negara, sehingga pengguna XL pasca bayar dapat menikmati fasilitas jelajah internasional.

Kerja sama ini didukung oleh kerjasama GPRS internasional dengan 133 operator, kerja sama

MMS internasional dengan 52 operator, dan kerja sama 3G internasional dengan 56 operator.

Dimulai tahun 2008, pengguna prabayar XL dapat menerima dan melakukan

panggilan di Singapura, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Taiwan, Hong Kong, Inggris,

Belgia, Perancis, India, Spanyol, Cina, dan Ukraina. Mereka juga mendapatkan layanan

GPRS melalui kerja sama dengan Mobile 1 (Singapura), Chunghwa (Taiwan), Smartone

(Hong Kong), Celcom (Malaysia), DTAC (Thailand), IDEA (India), Smartone (Macau),

Telstra (Australia), Softbank (Jepang), Cingular (Amerika), KPN (Belanda), Vodafone D2

GmbH (Jerman), Dialog (Sri Lanka), Vodafone (Inggris), TMIC (Kamboja), Orange

(Perancis), Vodafone (Selandia Baru), Vodafone (Spanyol), Swisscom (Swiss), Vodafone

(Turki), Vodafone (Portugis), Vodafone (Irlandia), Vodafone (Itali), Vodafone (Republik

Ceko), dan DST (Brunei).

Untuk perluasan jaringan transmisi, XL telah berhasil mengaplikasikan teknologi

canggih dengan membangun jaringan multiplex DWDM (Dense Wavelength Division

Multiplexing), MPLS dan NGN (Next Generation Network), untuk melengkapi teknologi

TDM (Time Division Multiplexing) seperti PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy), SDH

(Synchronous Digital Hierarchy) dan CWDM (Coarse Wavelength Division Multiplexing)

yang konvensional.

4

Page 5: PT. XL Axiata

5. Switching

Saat ini XL menggunakan teknologi switch terkini yaitu NGN (Next Generation

Network), yang merupakan perpaduan antara MGW (Media Gateway) dan MSC-S

(MSCServer). Teknologi baru ini telah berbasis IP menggantikan teknologi lama yang

berbasis TDM pada jaringannya. NGN diperlukan untuk mempertahankan kualitas dan

kehandalan telepon dan menyediakan kebutuhan internet dan telepon selular. NGN

memungkinkan akses jaringan yang tak terbatas dan memiliki daya saing tinggi dengan

provider lainnya. Selain itu, NGN juga mendukung mobilitas secara umum yang

menghasilkan layanan yang konsisten dan merata kepada pelanggan. Keunggulan utama dari

teknologi ini adalah memiliki fitur yang lebih kuat untuk 2G dan 3G, dengan kapasitas empat

kali lebih besar, pemakaian energi yang lebih efisien, dan ukuran peralatan yang lebih kecil

sehingga lebih menghemat tempat.

Dengan kecanggihan yang dimiliki, kami dapat memberikan kualitas terbaik bagi

pelanggan. Di akhir tahun 2008, XL Successful Call Rate adalah 95,4% sedangkan Call

Completion Rate adalah 98,7%, dan Blocking Rate dibawah 0,8%. Selain manfaat yang

diperoleh sekarang, NGN membuat XL lebih siap menghadapi perkembangan teknologi yang

semakin maju.

B. Analisis SWOT

1. Strength

Kekuatan XL antara lain terdapat pada: XL secara terus menerus mencari tempat

dimana dapat melakukan praktek yang terbaik dalam menjalankan bisnis. Perusahaan juga

menyadari dinamika di seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang telah mengalami

kemajuan selama ini.

2. Weakness

Kelemahan XL antara lain terdapat pada: Masalah tarif murah XL juga bisa dikaitkan

dengan iklan. Banyak iklan yang menipu untuk industri selular, dalam artian banyak syarat

dan ketentuan berlaku sebagai embel-embelnya.

5

Page 6: PT. XL Axiata

3. Oppurtunities

Peluang bagi XL antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, terutama

di daerah – daerah. Perluasan jaringan yang dilakukan oleh XL cukup menguntungkan XL di

masa mendatang.

4. Threat

Ancaman bagi XL antara lain: banyak masuknya pendatang baru dalam dunia

operator selular di Indonesia, pendatang baru tersebut dari dalam negeri dan dari luar negeri.

Semua operator menawarkan nilai lebih dari kompetitor nya, hal ini harus benar – benar

ditanggapi serius dengan XL.

C. Pengawasan dan Pengendalian Internal

Komite Audit melakukan evaluasi terhadap laporan mengenai kecukupan, efektifitas

dan keandalan sistem pengendalian internal berdasarkan self assessment yang dilakukan oleh

Manajemen melalui surat pernyataan Annual Internal Control Assurance yang disampaikan

kepada Komite Audit. Perseroan telah mengadopsi kerangka pengendalian internal yang

diterbitkan oleh COSO (Committe of the Sponsoring Organizations of the Tradeway

Commission) dalam rangka proses evaluasi tersebut di atas. Komite Audit juga melakukan

evaluasi terhadap laporan kuartalan Risiko Perusahaan (Corporate Risk Profile) dan laporan

audit internal terhadap Manajemen Risiko sebagai bagian dari fungsi pengawasannya

terhadap manajemen risiko Perseroan. Komite Audit juga mengetahui bahwa Komite

Manajemen Risiko akan dibentuk sebagai bagian dari struktur Tata Kelola Perusahaan.

Komite Audit dalam melakukan tugasnya didukung penuh oleh tim Internal Audit

yang kompeten dan melaporkan kegiatannya kepada Komite Audit berdasarkan rencana

Internal Audit tahunan yang telah disetujui. Penyusunan rencana internal audit berbasis risiko

mencakup permasalahan mengenai kepatuhan, finansial, operasional, dan hal-hal strategis

yang signifikan bagi keseluruhan kinerja Perseroan.

Komite Audit menerima laporan secara berkala dan reguler dari Kepala Internal Audit

atas kegiatan audit yang dilakukan. Internal Audit juga melakukan koordinasi untuk

peninjauan atas tindak lanjut resolusi mengenai pengendalian dan melaporkan statusnya

kepada Komite Audit.

6

Page 7: PT. XL Axiata

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Manajemen dan Internal Audit, Komite

Audit memandang bahwa sistem pengendalian internal dan manajemen risiko Perseroan

cukup dan pada tingkat yang dapat diterima, dalam konteks lingkungan bisnis Perseroan.

Komite Audit juga mengetahui bahwa Manajemen Perseroan senantiasa melakukan upaya-

upaya untuk meningkatkan sistem pengendalian atas lingkungannya.

D. Strategi Perusahaan

Pasar selular berkembang dari 52 juta di tahun 2005 menjadi 68 juta di tahun 2006,

dan meskipun persaingan semakin hebat dan menantang, XL dapat mempertahankan pangsa

pasar, dan yang lebih penting lagi, dapat memperbesarpasar melalui pendapatan yang

dihasilkan.

Melalui hasil penawaran perdana saham Perseroan di tahun 2005 dan penerbitan

obligasi yang kedua pada awal tahun 2006, XL telah memperluas wilayah cakupan secara

signifikan selama tahun 2008, dan mengelola wilayah cakupan di Pulau Jawa kepada tingkat

yang sangat kompetitif sementara jaringan cakupan wilayah terus diperluas melalui

peningkatan BTS menjadi lebih dari 14.000 BTS (termasuk 981 node B – BTS untuk 3G)

hingga Agustus 2008 yang membentang di sepanjang daerah wilayah Indonesia.

Di masa mendatang, XL akan senantiasa mengembangkan wilayah cakupan,

khususnya di luar Pulau Jawa, mengembangkan produk dan layanan yang menarik dan

terjangkau untuk pelanggan. Karena XL menyadari sepenuhnya bahwa jangkauan jaringan

pelayanan yang berkualitas tinggi, kapasitas bandwidth, dan produk serta layanan yang

inovatif merupakan kunci bagi kesinambungan pertumbuhan jangka panjang Perseroan.

XL telah berhasil meluncurkan layanan 3G di 13 kota di 9 propinsi Indonesia sebagai

penyedia jasa layanan 3G ”Pertama Terluas dan Tercepat” di Indonesia. Didukung oleh

teknologi HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) yangmemungkinkan kecepatan

akses data hingga 2.6Mbps, menjadikan XL sebagai penyedia layanan 3G ‘tercepat’ sampai

dengan saat ini. Inisiatif pemasaran yang inovatif dilakukan dengan cara memperluas

jangkauan layanan, serta menawarkan produk dan layanan unggulan yang lebih mudah

dijangkau pelanggan melalui lebih dari 156 XL Center dan hampir 34.000 outlet XL Kita di

hampir semua kota besar di Indonesia. Berbagai inisiatif ini berhasil meningkatkan jumlah

pelanggan hingga mencapai lebih dari 22 juta pelanggan pada semester 1 2008.

7

Page 8: PT. XL Axiata

Selain solusi konsumer, XL juga mengembangkan layanan pasar korporat yang

sedang berkembang pesat dengan meningkatkan sinergi dengan TMI. Saat ini XL dalam

proses untuk lebih lanjut mengembangkan jaringan serat optik digital mencakup seluruh

Pulau Jawa; jaringan gelombang mikro digital berkapasitas tinggi di Kalimantan, Sumatera

dan Sulawesi; dan kabel jaringan serat optik digital bawah laut yang menghubungkan

Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi dan Kalimantan.

Dengan tersedianya jaringan backbone di sepanjang kawasan industri dan daerah yang

berpopulasi padat, XL memiliki peluang strategis untuk menggabungkan jaringan backbone

dengan seluler digital bagi pemenuhan kebutuhan pelanggan ritel maupun korporat. Untuk

memenuhi kebutuhan pasar korporasi, XL menyediakan solusi telekomunikasi yang

terintegrasi, yaitu penggabungan antara jaringan backbone serat optik dengan fasilitas

dedicated leased line, komunikasi data, platform Dengan menjadi salah satu anggota dari

TMI, memungkinkan XL untuk semakin mengasah kemampuan melalui pertukaran

pengalamanpengalaman yang terbaik, saling membagi keahlian dan sumber daya, serta

penghematan biaya melalui standar harga dan kerja sama-kerja sama, dan percaya

keuntungan lebih lanjut akan didapatkan di masa yang akan datang.

Dengan dukungan para pemegang saham, segenap Dewan Komisaris, para investor,

mitra bisnis dan pelanggan setia, serta segenap karyawan yang berdedikasi, XL yakin

berbagai peluang dan tantangan ke depan sepanjang tahun 2007 dapat dihadapi dengan lebih

baik. VoIP berskala besar, layanan telekomunikasi seluler GSM, dan layanan komunikasi

terkini lainnya. Pada saat ini, XL adalah satu-satunya penyedia jasa telepon bergerak selular,

telekomunikasi dan informasi terpadu yang bisa menyediakan semua layanan ini dalam satu

atap, di Indonesia.

8

Page 9: PT. XL Axiata

E. Struktur dan Manajemen Sumber Daya Manusia

9

Page 10: PT. XL Axiata

Keberhasilan PT XL Axiata Tbk (XL) merubah image dari operator penyedia layanan

telekomunikasi premium menjadi murah meriah, banyak mendapat acungan jempol. Tak

hanya di dalam negeri, penghargaan pun datang dari dunia luar. Di ajang Telecom Asia

Award 2011 yang berlangsung di Singapura, XL menyabet dua penghargaan sekaligus, yakni

sebagai ”The Best Emerging Market Carrier” dan ”Telecom CEO of The Year.

Torehan prestasi XL ini tentu saja tidak datang begitu saja. Ada proses panjang dan

berliku yang harus dihadapi oleh seluruh manajemen dan karyawan XL yang kini berjumlah

4.000 orang. Menariknya, salah satu kunci keberhasilannya adalah dengan cara merevolusi

SDM-nya. Topik inilah yang dibedah oleh Hasnul Suhaimi dihadapan lebih dari 100 audiens

di acara HR Cafe yang difasilitasi oleh Kubik, salah satu perusahaan training and

consultancy, di Jakarta (5/5).

Dari sisi implementasi human resource management, kesuksesan XL ini tentu saja

menjadi sumber inspirasi. Bagaimana tidak, XL yang sebenarnya adalah perusahaan telko

tertua namun dalam perjalanan dan persaingan XL belum bisa memosisikan diri sebagai

perusahaan terpandang dan belum juga berhasil menguasai market share. XL harus selalu

puas di urutan juru kunci. Tantangan makin bertambah ketika eforia operator telko

bermunculan bak jamur di musim penghujan yang kini telah menjadi 11 operator.

Pertumbuhan pelanggan XL sendiri termasuk sangat pesat, dari 31 juta pelanggan

pada 2009 menjadi 40 juta hingga akhir 2010. Bahkan manajemen XL sempat melakukan

revisi target pelanggan karena laju pertumbuhannya melebihi dari yang diperkirakan. Dari

pendapatan usaha sebesar Rp 17 triliun pada 2010, XL meraup keuntungan bersih Rp 2,89

triliun, meningkat 27% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,7 triliun.

Perusahaan XL. Axiata, melalui Human Resource Departement (HRD) telah

menciptakan berbagai sistem untuk menilai kinerja karyawannya. Berbagai sistem yang

sudah dijalankan dengan baik adalah sistem penilaian karyawan berdasarkan kinerjanya.

HRD telah memastikan seluruh pegawai XL Axiata memiliki Indikator Kinerja Utama

(IKU) sebagai alat pengukur pencapaian kerja secara adil. Pengembangan karyawan untuk

mendukung pengembangan sumber daya manusia, HRD telah menerapkan sebuah sistem

kompetisi yang sehat di lingkungan kerja perusahaan.

Selain itu, HRD juga telah menyiapkan program lain guna mendorong pengembangan

karier karyawan melalui program training. Untuk mendukung program ini, perusahaan XL

bahkan mengalokasikan 5% dari overhead sumber daya untuk mengikuti program-program

tersebut. Beberapa program training dilakukan HRD, di antaranya sebagai berikut.

10

Page 11: PT. XL Axiata

i. Management Learning

Management learning adalah program training yang dimaksudkan untuk memberikan

pelatihan pada pimpinan struktural di tiap departemen. Fokus pelatihan ini adalah

untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi struktural.

ii. Technical Learning

Technical learning adalah program training yang focus pelatihannya terletak pada area

bisnis utama, seperti jaringan telekomunikasi dan teknologi informasi.

iii. Sales, Marketing and Customer Service Learning

Ini adalah salah satu program training yang disiapkan HRD untuk para karyawan yang

berasal dari divisi sales, marketing, dan costumer service. Pelatihan ini biasanya

memiliki focus untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam hal penjualan,

pemasaran dan pelayanan konsumen.

iv. General Learning

General Learning merupakan program training yang dimaksudkan untuk membentuk

kultur perusahaan, meningkatkan motivasi, komunikasi, dan segala bidang lainnya.

Peserta general learning biasanya melibatkan seluruh karyawan perusahaan dari

berbagai divisi atau departemen. Pelatihan ini biasanya dibimbing oleh trainer HRD

dan disaksikan atau melibatkan direktur perusahaan

Perusahaan XL menganggap bahwa karyawan adalah aset utama yang harus

senantiasa dijaga, dilindungi dan dimanjakan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan dan

menjaga karyawan yang memiliki potensi, XL telah merancang sebuah strategi inovatif untuk

meningkatkan keahlian dan kemampuan karyawan melalui sebuah skema remunerasi yang

kompetitif.

Bahkan, untuk memastikan skema ini berjalan, XL telah menunjuk salah satu

konsultan bertaraf internasional untuk melakukan survey berkala setiap perusahaan IT dan

Telekomunikasi untuk mendapatkan gambaran mengenai paket kompensasi yang sesuai dan

menarik dibanding dengan industri lainnya.

Selain itu, untuk menciptakan iklim kerja yang menyenangkan dalam perusahaan,

pihak manajemen juga memberlakukan atau menerapkan kultur sikaf yang positif dan

keterbukaan komunikasi. Cara ini dilakukan agar dalam perusahaan terjadi komunikasi dua

arah dan penyampaian ide atau gagasan-gagasan dapat dilakukan secara luas.

11

Page 12: PT. XL Axiata

Beberapa metode pendukung dalam program ini, diantaranya Skip-Level Interviews,

Honest Talks, dan Manager’s Forum. Kesempatan berkarier sebagai perusahaan besar yang

selalu berusaha menjadi perusahaan terbaik di bidangnnya, XL akan senantiasa

mengembangkan dan memperluas operasinya.

Fokus utamanya tentu saja untuk memenuhi harapan dan keinginan pelanggannya.

Proses memperluas lahan bisnis ini tentunya membutuhkan karyawan-karyawan yang

berdedikasi tinggi.

Selain itu, XL memiliki visi agar karyawannya untuk selalu mengembangkan dirinya.

Mereka yang memiliki keterampilan dan kemampuan tinggi serta berfokus utama pada

kepuasan pelanggan dan berorientasi mutu, dapat mengajukan diri untuk bergabung dan

bekerjasama ke dalam tim.

Karena bagi perusahaan, mereka-mereka yang seperti itulah yang merupakan orang

tepat untuk membesarkan perusahaan sekaligus juga meningkatkan karier mereka. Lowongan

pekerjaan dan PKL. Sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka, tentunya perusahaan XL

didukung oleh karyawan-karyawan yang profesional dan tangguh, serta lingkungan kerja

yang menyenangkan sekaligus menantang.

Selain itu, perusahaan XL juga senantiasa memberikan dukungan serta penghargaan

yang tinggi bagi seluruh karyawan sebagai asset perusahaan yang berharga. Lowongan

pekerjaan dari perusahaan XL selalu ada setiap tahun dan sesuai dengan kebutuhan

perusahaan.

12

Page 13: PT. XL Axiata

F. Kebijakan dan Strategi Pemasaran

Diagram Siklus Kehidupan ProdukStrategi

Bauran

Pemasaran

Perkenalan

Siklus Hidup Produk

PenurunanPertumbuhan Kedewasaan

ProdukMenawarkan

produk dasar

Menawarkan

lebih banyak

jenis produk,

service, garansi

Memperluas

Merek dan

inovasi produk

Mengurangi

jenis produk

yang lemah

HargaMenggunakan

Biaya

tambahan

Harga yang

menembus pasar

Harga sama atau

lebih baik dari

pesaing

Menurunkan

harga

Saluran

Distribusi

Membangun

distribusi yang

selektif

Membangun

distribusi yang

intensif

Membangun

distribusi yang

lebih intensif

Menghapus

outlet yang tidak

dibutuhkan

Pengiklanan

Membangun

kesadaran

produk

diantara

pengadopsian

awal dengan

penyalur

Membuat orang

dari menyadari

produk menjadi

memilih produk

Membangun

Brand

Differentiation

dan Brand

Quality

Mengurangi

ampai ke tingkat

tertentu untuk

mempertahankan

pelanggan setia

Strategi

Promosi

Menggunakan

banyak

penjualan

untuk membuat

orang tertarik

mencoba

Membangun

minat konsumen

untuk membeli

produk

Meningkatkan

promosi untuk

mendorong

Brand

Awareness

Mengurangi

promosi sampai

tingkat minimal

13

Page 14: PT. XL Axiata

Strategi Bauran Pemasaran pada PT. XL. Axiata Tbk.

i. Produk (Product) Produk Prabayar XL diantaranya

a. ProXL

Diluncurkan pertama kali pada tanggal 31 Desember 1997 yang menyediakan layanan

percakapan maupun non percakapan, setelah berakhir pada tanggal 1 Juni 2004 ProXL

mengubah nama menjadi XL Bebas dengan tambahan fitur dan layanan.

b. Bebas

Berbagai fitur gaya hidup (lifestyle) ditambahkan guna menarik segmen pasar anak

muda. Bebas juga difokuskan dalam memberikan kemurahan tarif percakapan suara.

c. Jempol

Jempol semakin difokuskan untuk memberikan tarif yang murah dalam layanan pesan

singkat (SMS).

d. Jimat

Jimat adalah produk prabayar pertama di Indonesia yang menyediakan layanan

telekomunikasi internasional dengan tarif yang sangat hemat dan murah

e. XL Prabayar

XL Prabayar merupakan peleburan dari 3 produk prabayar XL sebelumnya, yaitu

Bebas, Jempol, dan Jimat. Peleburan menjadi satu lini produk ini merupakan upaya XL untuk

memangkas biaya pemasaran.

f. XL Pascabayar

Pasca bayar XL (sebelumnya bernama Xplor) menyediakan layanan seluler lengkap

seperti 3G video conferencing, MMS dan GPRS dan browsing internet, serta kenyamanan

dan fleksibilitas layanan purna jual dan penagihan.

XL Pasca Bayar memiliki layanan terbaik dari XL yang memiliki tarif kompetitif per

detik flat dengan jangkauan nasional dilengkapi beragam inovasi layanan, diantaranya: XL

BlackBerry, XL Internet, International Roaming, Data Roaming, XL Pascabayar Priority,

Paket Unlimited, dan sebagainya.

14

Page 15: PT. XL Axiata

g. XL Content/Value Added Service

XL telah mempromosikan produk VAS secara transparan seperti mengirim

pemberitahuan pendaftaran untuk meningkatkan kesadaran pelanggan. XL menyediakan

portal *123*572# untuk memungkinkan pelanggan mengetahui mereka berlangganan jenis

layanan yang mana.

Beberapa Value Added Service yang ditawarkan XL dibagi atas beberapa kategori,

antara lain, XL messaging, XL hobbies, XL social networking, XL downloading, XL mobile

transaction, XL info.

h. Mobile Data Service (MDS)

Fokus XL ke jaringan 3G untuk layanan Data terlihat tidak hanya dari pengembangan

infrastruktur jaringan 3G tetapi juga melalui produk-produk yang ditawarkan. XL

meluncurkan program Hot Rod 3G+ dengan pengalaman pemakaian layanan Data yang baik,

terjangkau, andal, dan cepat. Kampanye Hot Rod 3G+ merupakan salah satu inisiatif utama

XL untuk memenuhi tuntutan pelanggan akan pengalaman yang lebih baik di layanan

komunikasi.

ii. Harga (Price)

PT. XL Axiata Tbk menggunakan metode penetapan harga yang paling mendasar

untuk penetapan tarif percakapan, yaitu dengan menambahkan penambahan dari total biaya

produksi (cost production). Dengan begitu XL menggunakan strategi mark-up dalam

penentuan tarifnya. XL menetapkan harga biaya percakapan dengan cara konsumen akan

dikenakan biaya dan dikenakan tarif operator setempat atau sama dengan tarif pelanggan

operator yang bersangkutan ditambah dengan biaya tambahan (surcharge) sebesar maksimum

20% tarif operator dan kemudian ditambah PPN.

XL menetapkan strategi perbedaan harga di tiap wilayah di Indonesia karena tiap

wilayah di Indonesia berbeda-beda kebiasaan (habits) maupun kebutuhan pelanggan yang

mendorong keinginan pengguna XL memilih paket harga tertentu. Strategi ini dilakukan

melalui pembedaan untuk nomor perdana di tiap wilayah di Indonesia untuk membedakan

tarif baik voice maupun non voice.

15

Page 16: PT. XL Axiata

iii. Saluran Distribusi (Place)

XL telah menerapkan sistem “Best-in-Class Distribution” sejak tahun 2009, yaitu

sistem distribusi tidak langsung berdasarkan pengelompokan daerah (cluster). Melalui sistem

ini, XL bekerjasama dengan dealer yang kinerjanya terbaik dan memberikan mereka hak

eksklusif untuk mengelola distribusi produk XL di daerah yang ditentukan.

Dalam hal cakupan, para dealer memiliki area penjualan berbeda sebagai berikut:

1. Dealer Area mempunyai satu fokus area di kabupaten tertentu

2. Dealer Regional merupakan lapis kedua, yang mempunyai cakupan area yang lebih luas

dengan dua atau lebih fokus area yang berbeda.

3. Dealer Nasional merupakan tingkat yang lebih tinggi lagi dengan fokus area secara

menyeluruh dalam lingkup nasional.

Untuk kota Medan sekitarnya , terdapat tiga wilayah distribusi yang disebut dengan

cluster, yang dipegang oleh distributor (dealer) area, yakni:

1. Cluster 01 dipegang oleh Trikomsel Medan meliputi wilayah; Medan Kota, daerah Binjai,

sampai ke sebagian wilayah Langkat.

2. Cluster 02 dipegang oleh Sumber Utama Medan, meliputi wilayah Medan Utara (Belawan,

Mabar, dll) dan sekitarnya.

3. Cluster 03 dipegang oleh Selular Global Net Medan, meliputi wilayah Medan bagian Selatan

( Pangkalan Mansyur, Amplas, sekitarnya) sampai ke wilayah sebagian Deli Serdang.

Seluruh cluster tersebut berada di bawah pengawasan PT. XL Axiata Cabang Medan

dan segala aktivitas distributor (dealer) dilaporkan kepada PT. XL Axiata Cabang Medan.

iv. Promosi (Promotion)

Berbagai saluran atau media Above The Line (ATL) yang digunakan XL dalam

mempromosikan produknya adalah sebagai berikut:

1. Media Cetak

Kelebihan dalam mempromosikan suatuproduk pada media cetak adalah kepastian

yang cukup besar untuk menampung iklan dibandingkan dengan waktu yang tersedia pada

iklan di televisi maupun radio. XL membuat banner ad produknya pada beberapa media

cetak di Medan

16

Page 17: PT. XL Axiata

2. Televisi

Pengaruh iklan pada televisi terhadap masyarakat semakin kuat jika dibandingkan

media lain karena sifatnya audio visual dan merupakan kombinasi warna dan gerak. Maka

iklan televisi tampak hidup dan nyata. Selain dalam iklan di televisi, XL juga mengadakan

kuis yaitu TV spot (sponsorship) pada saat program acara televisi.

3. Radio

Meskipun harga iklan pada radio tergolong mahal namun peminat untuk memasang

iklan terus bertambah karena dapat mengiklankan produk secara cepat dan aktual.

4. Media Online/Digital

Ruang online yang pernah digunakan XL dalam mempromosikan produknya antara

lain, tribun news.com, starberita.com, website harian Medan Bisnis, dan sebagainya. Selain

melalui website yang disebutkan diatas, XL juga mempromosikan produk yang ditawarkan

melalui jejaring sosial/digital. Untuk aktivitas promo Below The Line yang dilakukan XL

dalam mempromosikan layanan/tarif promo antara lain:

- OOH (Out Of Home), merupakan media perilklanan luar ruang yang diluncurkan

oleh XL, seperti billboard, baliho, dan sebagainya.

- POP (Post Off Promo), merupakan pembuatan media untuk memberitahukan

program promo yang dibagikan atau dilihat langsung oleh konsumen, antara lain

brosur, poster, banner, dan sebagainya.

XL juga mengadakan kegiatan atau memberikan press conference pada event-event

tertentu untuk mempromosikan XL. Untuk memperkuat posisi brand di pasar, XL

meningkatkan konsistensi dan visibilitas brand dan produk yang sedang dipromosikan di

pasar. melakukan kegiatan branding permanen seperti mengecat atap rumah atau jembatan di

daerah padat penduduk atau yang ramai dengan logo XL. Pada tahun 2011, XL telah

mengecat hampir dua juta m2 tembok di 150 kota.

17

Page 18: PT. XL Axiata

v. Sumber Daya Manusia (People)

Guna memiliki sumber daya manusia yang andal di organisasi, XL telah lama

menerapkan sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kompetensi untuk

program perekrutan, pelatihan, dan pengembangan, serta program perencanaan karier

karyawan berdasarkan kompetensi dari setiap karyawan dan disesuaikan dengan tuntutan

pekerjaan guna mendapatkan hasil terbaik.

XL juga rutin melakukan pelatihan dan lokakarya yang melibatkan karyawan dari

semua direktorat dan fungsi. Pelatihan dan lokakarya tersebut mengangkat berbagai topik,

termasuk fokus bisnis XL, dengan instruktur dari dalam dan luar perusahaan. Contohnya di

departemen marketing, rutin diadakan pelatihan mengenai sistem canvasser untuk

meningkatkan produktivitas karyawan. Setelah pelatihan, maka standar untuk pencapaian

target pun ditingkatkan agar kinerja tim menigkat sesuai dengan pelatihan yang telah

diberikan.

Dalam usaha penilaian kinerja XL, Pimpinan di setiap departemen membuat Key

Performance Indicator berupa balance scorecard untuk menilai peningkatan kinerja

karyawan di setiap departemen atas pelatihan yang telah diikuti karyawan. Melalui program

penilaian kinerja, XL juga mengidentifikasi karyawan berprestasi tinggi dan menyiapkan

berbagai program untuk mempertahankan mereka. Program remunerasi dan berbagai

penghargaan diberikan untuk karyawan berprestasi.

vi. Pelayanan Konsumen (Customer Service)

Pada tahun 2011, XL menjadi organisasi yang berorientasi kepada pelanggan, dengan

menciptakan direktorat baru Service Management Directorate (SMD). Hal ini ditujukan

untuk memimpin perbaikan pelayanan dan mempercepat pemberian pelayanan yang terbaik.

XL merupakan operator pertama di Indonesia yang mempunyai direktorat khusus yang

bertanggung jawab atas manajemen layanan, dan ini menunjukkan bahwa XL menganggap

pelayanan pelanggan penting untuk perusahaan ke depannya.

18

Page 19: PT. XL Axiata

Toko ritel sebagai pihak yang langsung berhadapan langsung dengan konsumen, oleh

pihak XL terus mengukur kinerja setiap toko ritel dengan memberikan target yang jelas. XL

mengidentifikasi toko ritel yang berkinerja baik dan yang tidak. Untuk memastikan bahwa

semua toko ritel kami mempunyai standar pelayanan yang tinggi, baik untuk pelanggan

maupun untuk perusahaan, pemetaaan kembali dan penentuan luas wilayah cluster baru

dilakukan untuk lebih fokus ke ritel outlet yang berkinerja baik.

19

Page 20: PT. XL Axiata

Daftar Pustaka

www.xl.co.id

http://www.portalhr.com/berita/revolusi-sdm-kunci-sukses-xl-axiata/

http://wahyusetyoko.wordpress.com/

http://www.anneahira.com/sumber-daya-manusia.htm

portalgaruda.org/download_article.php?article=58716

Analisis SWOT STRENGTHS (KEKUATAN) Game Zynga variatif dan selalu berkembang sesuai kebutuhan pasar pengguna internet. Game yang dihasilkan biasanya berseri yang mengakibatkan peminat selalu mencari kelanjutan game tersebut. Game selalu dihasilkan melalui Research and Development yang kompetive. Game dibuat dari Team Kreatif yang selalu mampu mendukung pembuatan game yang menarik Posisi Zynga dan game-game yang dihasilkan sudah dikenal luas oleh pengguna internet sehingga memudahkan untuk pemasaran, ditambah dengan adanya organisasi web yang dikembangkan untuk aksi sosial dan itu menjadi kekuatan pemasaran bagi Zynga. Dukungan dana saat ini yang relative besar sehingga terjadi keleluasaan bagi Zynga untuk selalu mengembangkan produknya yang berupa game-game baru.

17. WEAKNESS (KELEMAHAN) Game Zynga saat ini hanya dapat diakses dari computer biasa dan integrasi ke smartphone dan tablet hanya sebagian permainan. Padahal kedua hal tersebut yang merupakan kecenderungan pengguna internet saat ini. Pembatasan usia pengakses untuk game-game tertentu di Zynga Game dengan filteriasasi yang dapat dimanipulasi, dan ini menjadikan pangsa pasar lain dapat diambil oleh pemain game yang lain untuk terbukanya complain. Bukan ditujukan untuk Gamer sejati, hanya untuk mengisi waktu luang

18. OPPOTUNITIES (PELUANG) Pertumbuhan pengguna jejaring sosial yang sangat meyakinkan Dengan dibukanya game-game baru dan variatif, membuka peluang perusahaanlain untuk menampilkan iklan di web game yang diklembangkan oleh Zynga ini, dan itu berarti memberikan peluang untuk tambahan pemasukan bagi Zinga. Masih terbukanya peluang Zynga untuk membuka game- game baru yang lebih menantang, jaringan yang luas dan telah berkembang selama ini menjadi modal untuk promosi yang baik di masa depan Masih terbukanya pembuatan aplikasi Zynga Game untuk smartphone dan tablet yang dapat lebih mengembangkan penggunaan Zynga game.

19. THREATS (ANCAMAN) Munculnya banyak pesaing baru yang sangat kompetitif dalam mengembangkan game-game baru yang lebih menantang bagi para penggunanya. Munculnya beberapa pesaing baru yang lebih dahulu mengembangan game-game di smartphone dan tablet, yang belum digarap dengan serius oleh Zynga

20. Struktur Pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri Di dalam

20

Page 21: PT. XL Axiata

industri permainan social online, terdapat banyak pemain dan pembeli, serta tidak ada yang mampu mempengaruhi harga sehingga terjadi persaingan sempurna Market Structure

21. • Mayoritas permainan Zynga dimainkan melalui facebook • Selebihnya melalui portal sendiri dan mobile

22. HHI Based on Revenues Users % Market Share (Market Share)2 Market Players Zynga 219,559,099 39.0 1521.8 Mensing 70,700,000 12.6 157.8 Electronic Arts 55,802,027 9.9 98.3 Microsoft 48,600,000 8.6 74.6 wooga 34,240,000 6.1 37.0 Woobox 29,200,000 5.2 26.9 Yahoo! 29,090,348 5.2 26.7 RootMusic 26,600,000 4.7 22.3 MyCalendar 25,900,000 4.6 21.2 King.com 23,130,000 4.1 16.9 Total 562821474 100.0 2003.5HHI The N-firm Concentration Ratio The 5-firm Concentration Ratio: 39 + 12.6 + 9.9 + 8.6 + 6.1 = 76.2 Herfindahl Index > 0.18 = high concentration

23. Analisis PEST(EL) Analisis PEST merupakan analisis eksternal makro-lingkungan yang akan mempengaruhi semua perusahaan. P.E.S.T. merupakan akronim untuk Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi faktor eksternal makro-lingkungan. Disini ditambahkan dua unsur lagi, yaitu Environment (lingkungan) dan Law & Regulation (Hukum dan Regulasi).

24. Politic (Politik) Kondisi politik memiliki pengaruh besar pada regulasi suatu bisnis, dan daya beli konsumen serta bisnis lainnya. Perusahaan harus mempertimbangkan isu-isu seperti: Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen ke konsumen sangat besar dalam bentuk: kebijakan ekonomi, peraturan tataniaga, penggunaan tenaga kerja, pengendalian suplay dan lain lain. Peraturan pemerintah tentang industri permainan hanya untuk menjaga agar persaingan yang terjadi di dalam berlangsung secara sehat dan tidak terjadi monopoli. Selain itu, peran regulasi yang dibuat oleh pemerintah berfungsi untuk mengatur konten-konten di dalam permainan yang peruntukannya telah ditentukan.

25. Politic (Politik) Zynga telah melalui proses filterisasi konten dan peruntukannya pun telah jelas. Farmville, Cityville bisa dimainkan oleh semua kalangan Texas Hold’em Poker atau blackjack merupakan permainan yang mengandung unsur kekerasan jadi lebih ditujukan untuk kalangan muda dan dewasa. Peristiwa politik yang terjadi tidak begitu berpengaruh terhadap kegiatan bisnis game Zynga.

26. Economic (Ekonomi) Perusahaan perlu mempertimbangkan keadaan ekonomi dalam perdagangan jangka panjang dan pendek. Faktor-faktor ekonomi terdiri dari tingkat suku bunga, perubahan perpajakan, pertumbuhan ekonomi, inflasi dan nilai tukar. Sebagai contoh: Suku bunga yang lebih tinggi dapat menghalangi investasi Inflasi dapat menimbulkan tuntutan upah lebih tinggi dari karyawan dan meningkatkan biaya Lebih tinggi pertumbuhan pendapatan nasional dapat meningkatkan permintaan untuk produk suatu perusahaan 1. Tidak ada jaminan bahwa situasi politik yang stabil akan menciptakan kebijakan ekonomi yang kondusif untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi atau yang tidak berdampak negatif terhadap kondisi regulasi game online pada saat ini 2. Krisis keuangan global akan tidak berdampak buruk secara finansial terhadap bisnis Zynga. Justru ketika terjadi resesi, masyarakat banyak mencari model hiburan yang murah dan menarik 3. Jumlah pengguna media online yang meningkat berdampak pada peningkatan kemakmuran bisnis Zynga.

21

Page 22: PT. XL Axiata

27. Social (Sosial) Bagi Zynga, kondisi social merupakan faktor yang sangat penting. Dengan semakin maraknya penggunaan internet di dalam setiap aktivitas kehidupan, maka peluang bagi Zynga yang bergerak di dalam industri permainan digital online akan semakin besar. Jika dulu internet hanya bisa diakses dengan menggunakan computer, saati ini seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, internet dapat diakses melalui perangkat-perangkat yang lebih ringan dan mempunyai mobilitas yang lebih tinggi. Dengan munculnya perangkat-perangkat seperti smartphone atau tablet yang saat ini mulai menjadi gaya hidup masyarakat, maka muncul pula aplikasi- aplikasi pendukung bagi perangkat-perangkat tersebut. Jika dulu game-game Zynga hanya bisa dinikmati lewat computer, maka mereka mulai mengembangkan platform untuk smartphone dan tablet. Sehingga para pemain game Zynga akan lebih sering bermain lagi dimana saja dan kapan saja.

28. Technology (Teknologi) Teknologi baru akan berdampak pada produk baru dan proses baru. MP3 player, game komputer, perjudian online dan TV definisi tinggi semua pasar baru yang diciptakan oleh kemajuan teknologi. Teknologi dapat mengurangi biaya, meningkatkan kualitas dan mengarah pada inovasi. Perkembangan ini dapat menguntungkan konsumen serta organisasi yang menyediakan produk. Tantangan di masa depan adalah melakukan transformasi secara penuh untuk menjadi perusahaan yang fokus kepada pelanggan yang didukung oleh teknologi dan struktur organisasi yang tepat dan yang memenuhi seluruh kebutuhan para penggemar game. Sebagai perusahaan yang mengandalkan IT, Zynga terus mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini diwujudkan dengan pemrogram flash yang menarik tetapi ringan, mulai menggunakan teknologi 3D, layar sentuh pada tablet/smartphone, dll.

29. Environment (Lingkungan) Faktor lingkungan termasuk cuaca dan perubahan iklim. Dengan perubahan iklim yang besar terjadi akibat pemanasan global dan kesadaran lingkungan yang lebih besar terhadap faktor eksternal serta akan menjadi masalah yang signifikan bagi perusahaan untuk mempertimbangkan. Keinginan untuk melindungi lingkungan akan memiliki dampak pada banyak industri seperti industri perjalanan dan transportasi dan berpengaruh terhadap produk yang lebih ramah lingkungan dan proses mempengaruhi pola permintaan dan menciptakan peluang bisnis. Bisnis Zynga tidak terpengaruh pada kondisi lingkungan. Karena tidak terpengaruh pada faktor-faktor alam dalam menjalankan usahanya. Namun Zynga tetao menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan seperti pemberian bantuan air bersih pada korban bencana alam yang akan berpengaruh pada image positif konsumen terhadap Zynga serta berpengaruh pada peningkatan pola permintaan game online Zynga.

30. Law & Regulation (Hukum dan Regulasi) Berhubungan dengan lingkungan hukum

dimana perusahaan beroperasi. Perubahan hukum dapat mempengaruhi biaya suatu perusahaan

(misalnya jika sistem baru dan prosedur harus dikembangkan) dan permintaan (misalnya jika hukum

mempengaruhi kemungkinan pelanggan membeli barang atau menggunakan layanan). Bisnis Zynga

berkembang pada dunia maya sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap kondisi hukum dan

regulasinya.

22