pt tiga pilar sejahtera food tbk · catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari...

82

Upload: others

Post on 27-Apr-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian
Page 2: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Page

Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009

Consolidated Financial Statements For the Years Ended

December 31, 2011 and 2010, and Consolidated Statement of Financial Position

as of January 1, 2010/ December 31, 2009

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to Consolidated Financial Statements

Page 3: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian
Page 4: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian
Page 5: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian
Page 6: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

d1/ April 16, 2012 1 paraf:

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta As of December 31, 2011 and 2010, and

1 Januari 2010/31 Desember 2009 January 1, 2010/December 31, 2009

(Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah) ASET Catatan/ 31 Des/ 31 Des/ 1 Jan 2010/ ASSETS

Note Dec 31/ Dec 31/ 31 Des 2009/

2011 2010 *) Jan 1, 2010/

Dec 31, 2009 *)

Rp Rp Rp

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan Setara Kas 3.d, 3.t, 3.u, 4, 35, 36 634,673 15,427 21,523 Cash and Cash Equivalents

Investasi Jangka Pendek 3.u, 5, 36 170,000 -- -- Short Term Investment

Piutang Usaha 3.t, 3.u, 6, 35, 36 Accounts Receivable

Pihak Berelasi 3.v, 7 -- 1,158 1,158 Related Party

Pihak Ketiga Third Parties

(Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai (Net of allowance for impairment Value

sebesar Rp 701 pada 31 Des 2011 dan Rp 843 of Rp 701 as of Dec 31, 2011 and Rp 843

masing-masing pada 31 Des 2010 dan as of Dec 31, 2010 and Jan 1, 2010/

1 Jan 2010/ 31 Des 2009) 473,758 159,843 141,709 Dec 31, 2009, respectively)

Piutang Lain-lain 3.u, 36 791 2,024 3,140 Other Receivables

Persediaan 3.e, 8, 36 Inventories

(Setelah dikurangi penurunan nilai Rp 250 (Net of impairment value amounted to

masing-masing pada 31 Des 2011 dan 2010, Rp 250 as of Dec 31,2011 and 2010, and

serta 1 Jan 2010/ 31 Des 2009) 331,899 424,332 235,350 Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009, respectively)

Pajak Dibayar di Muka 3.r, 9.a 3,072 1,085 -- Prepaid Taxes

Biaya Dibayar di Muka 3.f 4,762 1,545 1,896 Prepaid Expenses

Uang Muka Pembelian 10, 36 107,626 60,596 43,185 Purchase Advances

Jumlah Aset Lancar 1,726,581 666,010 447,961 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang Pihak Berelasi 3.u, 3.v, 7, 36 43,364 43,257 29,000 Due from Related Parties

Penyertaan Saham 3.u 31 29 28 Investment in Shares of Stock

Piutang Plasma 3.i, 3.u, 34, 36 666 -- -- Plasma Receivable

Aset Pajak Tangguhan 3.r, 9.b 4,272 6,582 269 Deferred Tax Assets

Aset Tetap 3.g, 3.h, 12 Property, Plant and Equipments

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar (Net of accumulated depreciation amounted to

Rp 369.330, Rp 310.243 dan Rp 218.649 Rp 369,330, Rp 310,243 and Rp 218,649

masing-masing pada 31 Des 2011 dan 2010, as of Dec 31, 2011 and 2010, and

serta 1 Jan 2010/ 31 Des 2009) 933,668 620,043 548,527 Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009, respectively)

Tanaman Perkebunan 3.j, 13 Plantations

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar (Net of accumulated depreciation amounted to

Rp 12.058, Rp.7.180 dan Rp 9.022 Rp 12,058, Rp 7,180 and Rp 9,022

masing-masing pada 31 Des 2011 dan 2010, as of Dec 31, 2011 and 2010, and

serta 1 Jan 2010/ 31 Des 2009) 373,616 324,015 378,078 Jan 1, 2010/ Dec 31, 2009, respectively)

Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Bersih 3.k, 14 153,479 143,696 113,560 Deferred Land Rights Cost - Net

Uang Muka Jangka Panjang 15, 36 54,106 45,172 41,366 Long-term Advances

Aset Tetap yang Tidak Digunakan 3.g, 12 9,216 9,216 9,216 Unutilized Assets

Aset Tidak Berwujud - Bersih 3.o, 11 285,031 77,103 -- Intangible Assets - Net

Aset Lain-lain 3.u 6,279 1,827 825 Other Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 1,863,728 1,270,940 1,120,869 Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET 3,590,309 1,936,950 1,568,830 TOTAL ASSETS

*) Disajikan kembali (Catatan 2.a) *) As restated (Note 2.a)

Page 7: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

d1/ April 16, 2012 2 paraf:

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Lanjutan) (Continued) Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, serta As of December 31, 2011 and 2010, and

1 Januari 2010/31 Desember 2009 January 1, 2010/December 31, 2009

(Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)

LIABILITAS Catatan/ 31 Des/ 31 Des/ 1 Jan 2010/ LIABILITIES

Note Dec 31, Dec 31, 31 Des 2009/

2011 2010 *) Jan 1, 2010/

Dec 31, 2009 *)

Rp Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Hutang Bank dan Lembaga Keuangan 3.u, 16, 36 553,355 305,622 218,832 Loans from Bank and Financial Institution

Hutang Usaha 3.t, 3.u, 17, 35, 36 Accounts Payable

Pihak Berelasi 3.v, 7 5,823 2,778 2,778 Related party

Pihak Ketiga 24,293 41,828 20,382 Third Parties

Hutang Pajak 3.r, 9.c 47,460 23,613 21,528 Taxes Payable

Uang Muka Penjualan 3.u 5,217 171 37,141 Sales Advance

Beban Masih Harus Dibayar 18, 36 27,575 22,081 6,868 Accrued Expenses

Bagian Liabilitas Jangka Panjang yang 3.u, 36 Current Maturities of Long-term

Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: Liabilities:

Hutang Sewa Pembiayaan 3.h, 19, 35 2,799 17,202 16,654 Obligation under Finance Leases

Hutang Bank Jangka Panjang 20 218,085 101,105 45,782 Long-term Bank Loans

Hutang Lain-lain 3.u, 36 27,229 3,895 2,310 Other Payables

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 911,836 518,295 372,275 Total Current Liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi 3.u, 36 Long-term Liabilities - Net of

Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun: Current Maturities:

Hutang Sewa Pembiayaan 3.h, 19, 35 2,267 24,544 41,139 Obligation under Finance Leases

Hutang Bank Jangka Panjang 20 825,006 576,900 492,857 Long-term Bank Loans

Liabilitas Jangka Panjang Lainnya 3.u, 21, 36 -- 60,000 -- Other Long-Term Liability

Hutang Pihak Berelasi 3.u, 3.v, 7, 36 1,680 151,921 6,750 Due to Related Parties

Liabilitas Pajak Tangguhan 3.r, 9.b 284 3,571 1,405 Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan 3.l, 22 16,419 11,650 7,931 Provision Liability on Employee Benefits

Hutang Obligasi Konversi 3.m, 3.u -- -- 3,500 Convertible Bonds

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 845,656 828,586 553,582 Total Non-Current Liabilities

JUMLAH LIABILITAS 1,757,492 1,346,881 925,857 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Equity Atributable to Owners

Pemilik Entitas Induk: of the Parent Entity

Modal Saham Capital Stock

Nilai Nominal Par Value

Saham Seri A: Rp 500 Serie A Shares: Rp 500

Saham Seri B: Rp 200 Serie B Shares: Rp 200

Modal Dasar Authorized Capital

Saham Seri A: 135.000.000 saham Serie A Shares: 135,000,000 shares

Saham Seri B: 4.652.500.000 saham Serie B Shares: 4,652,500,000 shares

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital

Saham Seri A: 135.000.000 lembar Serie A Shares: 135,000,000 shares

Saham Seri B: 2.791.000.000 lembar pada 23 625,700 374,900 374,900 Serie B Shares: 2,791,000,000 shares

31 Des 2011 dan 1.537.000.000 lembar as of Dec 31, 2011 and 1,537,000,000 shares

masing-masing pada 31 Des 2010 as of Dec 31, 2010 and January 1, 2010/

dan 1 Jan 2010/ 31 Des 2009 December 31, 2009, respectively)

Tambahan Modal Disetor - Bersih 3.n, 24 657,256 217,816 217,816 Additional Paid-in Capital - Net

Selisih Nilai Transaksi 3.p, 25 Difference in Value from Restructuring

Restrukturisasi Entitas Transactions between Entities

Sepengendali 1,216 1,216 (70,810) Under Common Control

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas 26 Changes in Equity Transaction of

Entitas Anak dan Pihak Nonpengendali 381,493 (60) -- a Subsidiary and Non-controlling Interest

Proforma Modal yang Timbul dari Pro Forma Capital Arising from

Transaksi Restrukturisasi Restructuring Transactions of Entities

Entitas Sepengendali -- -- 205,254 Under Common Control

Saldo Laba (Defisit) 108,797 (18,109) (93,966) Retained Earning (Deficit)

1,774,462 575,763 633,194

KEPENTINGAN NONPENGENDALI 58,355 14,306 9,779 NON-CONTROLLING INTEREST

JUMLAH EKUITAS 1,832,817 590,069 642,973 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3,590,309 1,936,950 1,568,830 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*) Disajikan kembali (Catatan 2.a) *) As restated (Note 2.a)

Page 8: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

d1/ April 16, 2012 3 paraf:

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)

Catatan/ 2011 2010 *)

Notes Rp Rp

PENJUALAN - BERSIH 3.q, 27 1,752,802 705,220 SALES - NET

BEBAN POKOK PENJUALAN 3.q, 28 (1,330,461) (521,405) COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR 422,341 183,815 GROSS PROFIT

Beban Pemasaran dan Penjualan 3.q, 29 (73,832) (29,369) Sales and Marketing Expenses

Beban Umum dan Administrasi 3.q, 30 (40,657) (28,736) General and Administratives Expenses

Beban Bunga dan Keuangan 16, 19, 20 (117,901) (87,207) Interest and Financial Charges

Administrasi Bank (2,855) (2,194) Bank Administrations

Pendapatan Bunga 2,559 339 Interest Income

Laba Selisih Kurs 3.t 3,812 1,338 Gain on Foreign Exchange

Laba Pelepasan Entitas Anak 31 -- 44,302 Gain on Subsidiaries Disposal

Lain-lain - Bersih (8,288) 11,898 Others - Net

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 185,179 94,186 INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSES

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 3.r, 9.d INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES)

Pajak Kini (36,689) (12,529) Current Tax

Pajak Tangguhan 1,461 (2,214) Deferred Tax

Beban Pajak Penghasilan (35,228) (14,743) Income Tax Expense

LABA TAHUN BERJALAN SEBELUM INCOME FOR THE YEAR BEFORE

PENYESUAIAN PROFORMA 149,951 79,443 PRO FORMA ADJUSTMENT

EFEK PENYESUAIAN PROFORMA -- 623 EFFECT OF PRO FORMA ADJUSTMENT

LABA TAHUN BERJALAN SETELAH INCOME FOR THE YEAR AFTER

PENYESUAIAN PROFORMA 149,951 80,066 PRO FORMA ADJUSTMENT

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -- -- OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL OF COMPREHENSIVE INCOME

TAHUN BERJALAN 149,951 80,066 FOR THE YEAR

LABA TAHUN BERJALAN YANG TOTAL OF COMPREHENSIVE INCOME

DIATRIBUSI KEPADA: ATTTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk 126,906 75,857 Owners of the Parent

Kepentingan Nonpengendali 23,045 4,209 Non-Controlling Interest

Jumlah 149,951 80,066 Total

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG TOTAL OF COMPREHENSIVE INCOME

DIATRIBUSI KEPADA: ATTTRIBUTABLE TO:

Pemilik Entitas Induk 126,906 75,857 Owners of the Parent

Kepentingan Nonpengendali 23,045 4,209 Non-Controlling Interest

Jumlah 149,951 80,066 Total

LABA PER SAHAM DASAR 3.s, 33 BASIC EARNINGS PER SHARE

Laba Tahun Berjalan (dalam Rupiah Penuh) 74.22 45.37 Income for The Year (in Full Rupiah)

*) Disajikan kembali (Catatan 2.a) *) As restated (Note 2.a)

Page 9: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

d1 / April 16, 2012 4 paraf:

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)

Kepentingan Jumlah

Nonpengendali/ Ekuitas/

Non-controlling Total

Interest Equity

Modal Saham/ Tambahan Selisih Nilai Pro Forma Modal Selisih Transaksi Saldo Laba Jumlah Ekuitas

Capital Stock Modal Disetor/ Transaksi Restrukturisasi yang Timbul dari Perubahan Ekuitas (Defisit)/ yang

Additional Paid- Entitas Sepengendali/ Transaksi Restrukturisasi Entitas Anak dan Retained Diatribusikan

in Capital Difference in Value Entitas Sepengendali/ Transaksi dengan Earnings Kepada

from Restructuring Pro Forma Equity Pihak Nonpengendali/ (Deficit) Pemilik

Transactions Arising from Changes in Equity Entitas Induk/

Between Restructuring Transaction of Total Equity

Entities Under Transactions of a Subsidiary and Transaction Atributable to

Common Control Entities Under with Non-controlling Owners of

Common Control Interest the Parent

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2009 374,900 217,816 (70,810) 205,254 -- (93,966) 633,194 9,779 642,973 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Changes in Equity Transaction of

Entitas Anak -- -- -- -- (60) -- (60) -- (60) a Subsidiary

Proforma Modal yang Timbul dari Transaksi Pro Forma Capital Arising from Restructuring

Restrukturisasi Entitas Sepengendali -- -- -- (72,026) -- -- (72,026) -- (72,026) Transactions of Entities Under Common Control

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Difference in Value of Restructuring Transactions

Entitas Sepengendali -- -- 72,026 -- -- -- 72,026 -- 72,026 Between Companies Under Common Control

Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- -- -- -- 75,857 75,857 4,209 80,066 Comprehensive Income for the Year

Efek Penyesuaian Proforma -- -- -- (133,228) -- -- (133,228) -- (133,228) Effect of Pro Forma Adjustments

Penambahan Kepentingan Non Pengendali Additional of Non-Controlling

Karena Akuisisi Entitas Anak -- -- -- -- -- -- -- 318 318 Interest Because of Acquisition of Subsidiaries

SALDO PER 31 DESEMBER 2010 374,900 217,816 1,216 -- (60) (18,109) 575,763 14,306 590,069 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010

Penambahan Modal Modal Disetor dari -- -- -- -- -- -- -- -- Additional Stock Paid-in Capital

Penawaran Umum Terbatas III - Bersih 250,800 439,440 -- -- -- -- 690,240 -- 690,240 Through Limited Public Offering III - Net

Laba Komprehensif Tahun Berjalan 126,906 126,906 23,045 149,951 Comprehensive Income for the Year

Penerimaan Uang Muka Setoran Modal dari Additional Susbcription Stock foom Third Party

Pihak Ketiga Oleh Entitas Anak -- -- -- -- 381,553 -- 381,553 -- 381,553 at Subsidiary

Penambahan Kepentingan Non Pengendali Additional of Non-Controlling

karena Peningkatan Modal Pada entitas anak -- -- -- -- -- -- -- 21,004 21,004 Interest Because of Additional Share in Subsidiary

SALDO PER 31 DESEMBER 2011 625,700 657,256 1,216 -- 381,493 108,797 1,774,462 58,355 1,832,817 BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2011

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/

Equity Atributable to Owners of the Parent

Page 10: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements

d1 / April 16, 2012 5 paraf:

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN STATEMENTS OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

(Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah) 2011 2010

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari Pelanggan 1,495,227 632,332 Cash Received from Customers

Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (1,271,353) (553,055) Payment to Supplier and Third Parties

Kas yang Dihasilkan dari Operasi 223,874 79,277 Cash Proceeds from Operations

Penerimaan Penghasilan Bunga 701 371 Cash Generated from Operations

Pembayaran Pajak (12,232) (3,751) Payment of Taxes

Penerimaan Restitusi Pajak 311 -- Receipt from Tax Restitution

Pembayaran Bunga dan Beban Keuangan (97,770) (44,679) Payment for Interest and Financial Charges

Pembayaran Karyawan (85,222) (54,343) Payment to Employees

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Flow Provided by (Used for)

Aktivitas Operasi 29,662 (23,125) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penempatan Investasi Jangka Pendek (170,000) -- Placement of Short-Term Investments

Penjualan Lahan dan Tanaman Disposal of Land and Palm Oil

Perkebunan -- 76,091 Plantation

Pengeluaran untuk Hak Atas Tanah (11,023) (2,973) Payment for Land Rights

Uang Muka Jangka Panjang (35,106) (8,329) Long-term Advances

Pemeliharaan Tanaman Perkebunan Maintenance of Immature

Belum Menghasilkan (22,584) (8,703) Plantation

Perolehan Aset Tetap (355,371) (12,786) Purchase of Property, Plant and Equipment

Perolehan Merk Dagang (209,489) -- Purchase of Trademarks

Akuisisi Entitas Anak -- (167,375) Acquisition of Subsidiaries

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Net Cash Flows Used for

Aktivitas Investasi (803,573) (124,075) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Pendek 766,609 260,637 Proceed from Bank Loan - Short Term

Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Panjang 479,700 129,560 Proceed from Bank Loan - Long Term

Penerimaan dari Pihak-Pihak Berelasi 1,606 35,208 Cash Received from Related Parties

Pembayaran kepada Pihak-Pihak Berelasi (151,953) -- Payment to Related Parties

Pembayaran Obligasi Konversi -- (3,500) Payment for Convertible Bond

Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan (39,637) (18,259) Payment of Obligation Under Finance Leases

Pembayaran Bunga Pinjaman Bank - Kredit Investasi (55,388) (44,865) Payment for Interest Bank Loan - Investment Credit

Pembayaran Hutang Bank - Jangka Panjang (95,998) (44,146) Repayment of Bank Loan - Long Term

Pembayaran Hutang Bank - Jangka Pendek (540,001) (177,867) Repayment of Bank Loan - Short Term

Pembayaran Hutang Jangka Panjang Lainnya (60,000) -- Repayment of Other Long Term Liabilities

Penerimaan Bersih dari Penawaran Umum Terbatas III 690,240 -- Net Proceed from Limited Public Offering III

Penerimaan Penambahan Setoran Modal 21,026 -- Cash Received from Additional of Capital Stock

Penerimaan Uang Muka Pemesanan Saham Proceed from Advance for Subscription of Stock

dari Pihak Ketiga oleh Entitas Anak 381,553 -- from Third Party to Subsidiary

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by

Aktivitas Pendanaan 1,397,757 136,768 Financing Activities

PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND

KAS DAN SETARA KAS 623,846 (10,432) CASH EQUIVALENTS

DAMPAK SELISIH KURS ATAS EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE ON

KAS DAN SETARA KAS (4,600) (130) CASH AND CASH EQUIVALENTS

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

AWAL TAHUN 15,427 21,523 BEGINNING OF THE YEAR

SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

ENTITAS ANAK YANG DIAKUISISI -- 4,466 OF ACQUIRED SUBSIDIARY

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

AKHIR TAHUN 634,673 15,427 END OF THE YEAR

Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Cash and Cash Equivalents at the

Tahun terdiri dari: End of the Year consist of:

Kas 780 1,200 Cash on Hand

Bank 433,858 14,154 Cash in Banks

Deposito Berjangka 200,035 73 Time Deposits

Jumlah Kas dan Setara Kas 634,673 15,427 Total Cash and Cash Equivalents

Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas: Activities not Affecting Cash Flows:

Penambahan Aset Tetap Menggunakan Fasilitas Addition of Property, Plant and Equipment

Sewa Pembiayaan 2,142 2,537 using Finance Leases Facilities

Page 11: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 6 paraf:

1. Umum 1. General

1.a. Pendirian Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian No. 143 yang dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1827.HT.01.01.Th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991.

1.a. The Company’s Establishment PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (“the Company”) was established on January 26, 1990 based on Deed of Establishment No. 143, made in presence of Winanto Wiryomartani, S.H., a notary in Jakarta, under the name of PT Asia Intiselera. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. C2-1827.HT.01.01.Th.91 dated May 31, 1991 and was published in State Gazette No. 65, Supplement No. 2504 dated August 13, 1991.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40/2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-85499.AH.01.02.Tahun.2008 tanggal 13 Nopember 2008, serta diumumkan dalam BNRI No. 6, Tambahan No. 1588 tanggal 20 Januari 2009.

The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recent of which by Deed of Meeting Resolution No. 41 dated August 8, 2008 made in presence of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., a notary in Jakarta. The amandment concerns among others, the amendment of the Company’s Articles of Association to conform to Limited Liability Company LawNo. 40/2007. The amendment has been approved by the Minister of Law and Human Rights in his decree No. AHU-85499.AH.01.02.Tahun.2008 dated November 13, 2008 and was published in state Gazette No. 6, Supplement No. 1558 dated January 20, 2009.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Sedangkan kegiatan usaha entitas anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of activities are trading, manufacturing, farming, plantation, agriculture, fisheries and services. While the subsidiaries business activities are noodles manufacturing and noodles trading, especially dry noodle, instant noodle and vermicelli, snacks, biscuits and candy industry, palm oil plantations, electric power plant, rice mill and distribution. The Company started its commercial operations in 1990.

Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa Tengah.

The Company’s head office is located at Alun Graha Building, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. The location of noodle, biscuit and candy factories are located in Sragen, Central Java. The palm oil plantations are located in several locations in Sumatera and Kalimantan. Rice mill and distributions are located in Cikarang, West Java and Sragen, Central Java.

1.b. Penawaran Efek Perusahaan

Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 45 juta saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni 1997, saham

1.b. The Company’s Public Offering On May 14, 1997, the Company received an effective notification from the Chairman of the Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) in his letter No. S-919/PM/1997 concerning public offering of 45 million shares with par value of Rp 500 (in full Rupiah). On June 11, 1997, the Company’s shares

Page 12: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 7 paraf:

tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

were effectively listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX).

Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 230 juta saham Seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi sebesar Rp 60.000 yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember 2002, BEI menyetujui pencatatan saham seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi.

On September 5, 2002, the Company obtained the approval from Annual General Meeting of Stockholders’ to issue 230 million of B series shares with par value of Rp 200 (in full Rupiah) and convertible bonds amounting to Rp 60,000 which may be converted into the Company’s shares with an exercise price of Rp 200 (in full Rupiah) per share without Pre-Emptive Right according to Bapepam Regulation No. IX.D.4, attachment Kep-44/PM/1998. On November 6, 2002 and November 29, 2002, IDX approved the listing of the Company’s B Series shares and pre-list share from convertible bonds issued.

Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengeluarkan 547,5 juta saham seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan di BEI.

On October 24, 2003, the Company obtained the approval from Stockholder’s General Meeting to issue 547.5 million of B Series shares with par value of Rp 200 through the Company’s Limited Public Offering I. On November 7, 2003, the shares were listed at the IDX.

Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp 26.500 menjadi 132,5 juta saham Seri B Perusahaan dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 19 Nopember 2003.

On October 27, 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas, as one of the holder of convertible bonds, converted 53 convertible bonds amounting to Rp 26,500 into 132.5 million of B Series shares with par value of Rp 200 (in full Rupiah). The shares were effectively listed at the IDX on November 19, 2003.

Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan PUT II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627 juta saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) persaham dan harga penawaran Rp 522 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April 2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 1.672 juta saham pada 31 Desember 2008.

In 2008, the Company held a Limited Public Offering II to its stockholders with Pre-Emptive Rights amounting to 627 million of B Series common shares with par value of Rp 200 (in full Rupiah) and offering price of Rp 522 (in full Rupiah) per share. This offering had obtained effective notification based on the Chairman of the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) Letter No. S-2478/BL/2008 dated April 28, 2008, and had obtained approval from the Company’s Extraordinary General Meeting of Stockholders on April 29, 2008. On May 14, 2008, Company’s new share were listed in IDX resulting to 1,672 million of outstanding shares as of December 31, 2008.

Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254 juta Saham Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per

In 2011, the Company held the Limited Public Offering III to its stockholders with Pre-Emptive Rights amounted to 1,254 millions of B Series common shares with par value of Rp 200 and offering price of Rp 560 (in full Rupiah) per share. This offering had

Page 13: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 8 paraf:

saham dan harga penawaran Rp 560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal 24 Nopember 2011, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 24 Nopember 2011.

Pada tanggal 20 Desember 2011, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 2.926 juta saham pada 31 Desember 2011.

obtained effective notification based on the Chairman of the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) Letter No. S-12623/BL/2011 dated November 24, 2011, and had obtained approval from the Company’s Extraordinary General Meeting of Stockholders on November 24, 2011.

On December 20, 2011, Company’s new shares were listed in IDX resulting to 2,926 million of outstanding shares as of December 31, 2011.

1.c. Struktur Entitas Anak

Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas manajemen entitas-entitas anak sebagai berikut:

1.c. The Structure of Subsidiaries The Company owns, either directly or indirectly, more than 50% shares in subsidiaries and/or has a control over management of subsidiaries as follows:

Tahun Operasi

Komersial/

Start of

Entitas Anak/ Domisili/ Jenis Usaha/ Commercial 2011 2010 2011 2010

Subsidiary Domicile Activities Operation % % Rp Rp

Pemilikan Langsung/ Direct Ownership

PT Tiga Pilar Sejahtera Solo Industri dan Perdagangan Mie/ Snack 1990 99.90 99.90 1,095,854 857,130

Noodle/ Snack Industry and Trading

PT Poly Meditra Indonesia Solo Industri Makanan Ringan/ 2000 99.90 99.90 375,522 278,869

Snack Industry

PT Bumiraya Investindo dan/ and Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 1993 99.90 99.90 986,481 528,281

Entitas Anak/ Subsdiaries Palm Oil Plantations

PT Dunia Pangan dan/and Sragen Industri dan Perdagangan Beras/ 2008 70.00 70.00 733,839 353,148

Entitas Anak/ Subsdiaries Rice Mill and Trading

PT Patra Power Nusantara* Solo Industri Pembangkit Tenaga Listrik/ -- 99.90 99.90 97,353 95,999

Electric Power Plant Industry

PT Balaraja Bisco Paloma* Balaraja Distribusi, Perdagangan dan Keagenan/ -- 99.90 0.00 321,971 --

Distribution, Trading and Agency

Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect Ownership

Melalui/ Through PT Bumiraya Investindo:

PT Charindo Palma Oetama Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2006 99.99 99.99 110,747 83,440

Palm Oil Plantations

PT Muarobungo Plantation Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2007 99.99 99.99 41,846 30,794

Palm Oil Plantations

PT Airlangga Sawit Jaya Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2006 99.99 99.99 74,115 60,200

Palm Oil Plantations

PT Mitra Jaya Agro Palm Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2000 99.99 99.99 204,357 187,472

Palm Oil Plantations

PT Tugu Palma Sumatera Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit/ 2008 99.96 99.96 11,174 10,703

Palm Oil Plantations

Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect Ownership

Melalui/ Through PT Dunia Pangan:

PT Jatisari Srirejeki Karawang Industri dan Perdagangan Beras/ 2003 99.99 99.99 259,456 251,523

Rice Mill and Trading

PT Indo Beras Unggul Jakarta Industri dan Perdagangan Beras/ 2008 70.00 70.00 314,701 1,703

Rice Mill and Trading

Pemilikan Tidak Langsung/ Indirect Ownership

Melalui/ Through PT Balaraja Bisco Paloma*:

PT Putra Taro Paloma* Balaraja Industri Makanan Ringan 2011 99.96 -- 289,319 --

Snack Industry

Persentase Kepemilikan/

Percentage of

Ownership

Persentase Kepemilikan/

Percentage of

Ownership

*) Dalam tahap pengembangan / In development stage

Pada tahun 2010, Perusahaan dan entitas anak melakukan restrukturisasi grup usahanya dengan mengakuisisi 6 (enam) perusahaan yang masih tergabung dalam pengendalian yang sama. Perusahaan mengakuisi saham PT Dunia Pangan (DP) dan PT Bumiraya Investindo, entitas anak,

In 2010, the Company carried out restructuring of its business group by acquiring 6 (six) companies that are still under common control. The Company acquired the shares of PT Dunia Pangan (DP) and PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo

Page 14: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 9 paraf:

mengakuisisi saham PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP) dan PT Tugu Palma Sumatera (TPSU).

Palma Oetama (CPO), PT Muarobungo Plantation (MBP) and PT Tugu Palma Sumatera (TPSU).

Kemudian Perusahaan melalui DP, entitas anak, melakukan akuisisi saham sebesar 99,99% kepemilikan di PT Jatisari Srirejeki dari pihak ketiga pada bulan Desember 2010 dan sebesar 70% kepemilikan PT Indo Beras Unggul (IBU).

Furthermore, The Companies through its subsidiary, DP, acquired 99.99% ownership in PT Jatisari Srirejeki from third parties and 70% ownership in PT Indo Beras Unggul (IBU) in December 2010.

Ikhtisar dari kegiatan akuisisi saham tersebut adalah sebagai berikut:

The summary of shares acquisition activities is as follows:

Tanggal Jumlah Persentase

Perusahaan yang Diakuisisi/ Transaksi/ Lembar Saham/ Kepemilikan/

Acquired Company Transaction Date Tota l Shares Percentage of

Ownership

PT Dunia Pangan (DP) 15 Desember 2010 /December 15, 2010 21,000 70.00%

PT Indo Beras Unggul (IBU) 20 Agustus 2010/August 20, 2010 875 70.00%

PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) 15 Desember 2010 /December 15, 2010 39,999 99.99%

PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) 15 Desember 2010 /December 15, 2010 109,999 99.99%

PT Charindo Palma Oetama (CPO)) 15 Desember 2010 /December 15, 2010 149,999 99.99%

PT Muarobungo Plantation (MBP) 15 Desember 2010 /December 15, 2010 19,999 99.99%

PT Tugu Palma Sumatera (TPSU) 15 Desember 2010 /December 15, 2010 2,499 99.96%

PT Jatisari Srire jeki (JS) 31 Desember 2010 /December 31, 2010 50,199 99.99%

Pada tanggal 15 Desember 2010, Perusahaan mengakuisisi 70% kepemilikan di PT Dunia Pangan (DP) berdasarkan akta pengalihan saham No. 23 dan 24 yang dibuat dihadapan Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, akuisisi saham terdiri dari: � 18.000 lembar saham milik Stefanus Joko

Mogoginta, Direktur Perusahaan; � 3.000 lembar saham milik Budhi Istanto Suwito,

Komisaris Perusahaan.

On December 15, 2010, the Company acquired 70% ownership of PT Dunia Pangan (DP) based on the deed of shares acquisitions No. 23 and 24, made before Benediktus Andy Widyanto, SH, the aquired shares consists of: � 18,000 shares owned by Stefanus Joko Mogoginta

the Company’s Director; and � 3,000 shares owned by Budhi Istanto Suwito, the

Company’s Commissioner.

Berdasarkan Akta No. 20 dan 21 tanggal 15 Desember 2010 dari Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, disetujui penjualan saham MJAP kepada BRI yang terdiri dari: � 39.996 lembar saham milik PT Permata

Handrawina Sakti, pemegang saham; � 3 lembar saham milik Stefanus Joko Mogoginta,

Direktur Perusahaan.

Based on the deed No. 20 and 21 dated December 15, 2010, of Benediktus Andy Widyanto, SH, BRI acquired the shares of MJAP consisting of:

� 39,996 shares owned by PT Permata Handrawina

Sakti, a stockholder; � 3 shares owned by Stefanus Joko Mogoginta, the

Company’s Director.

Berdasarkan Akta No. 13 tanggal 15 Desember 2010 dari Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, disetujui penjualan saham ASJ milik PT Tugu Palma Sejahtera, pihak berelasi, kepada BRI sejumlah 109.999 lembar saham.

Based on the deed No. 13 dated December 15, 2010, of Benediktus Andy Widyanto, SH, BRI acquired 109,999 ASJ previously shares owned by PT Tugu Palma Sejahtera.

Berdasarkan Akta No. 11 tanggal 15 Desember 2010 dari Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, disetujui penjualan saham CPO milik PT Tugu Palma Sejahtera kepada BRI sejumlah 149.999 lembar saham.

Based on the deed No. 11 dated December 15, 2010, of Benediktus Andy Widyanto, SH, BRI acquired 149,999 CPO shares previously owned by PT Tugu Palma Sejahtera.

Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 15 Desember 2010 dari Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, disetujui

Based on the deed No. 15 dated December 15, 2010, of Benediktus Andy Widyanto, SH, BRI aquired 19,999

Page 15: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 10 paraf:

penjualan saham MBP milik PT Tugu Palma Sejahtera kepada BRI sejumlah 19.999 lembar saham.

MBP shares previously owned by PT Tugu Palma Sejahtera..

Berdasarkan Akta No. 17 dan 18 tanggal 15 Desember 2010 dari Notaris Benediktus Andy Widyanto, SH, disetujui penjualan saham TPSU kepada BRI yang terdiri dari: � 2.250 lembar saham milik PT Midland Pilar

Agrostar; � 249 lembar saham milik PT Agro Palmindo Utama.

Based on the deed No. 17 and 18 dated December 15, 2010, of Benediktus Andy Widyanto, SH. BRI acquired TPSU shares to consisting consists of:

� 2,250 shares owned by PT Midland Pilar Agrostar; � 249 shares owned by PT Agro Palmindo Utama.

Pada tanggal 25 Agustus 2010, DP mengakuisisi 70% kepemilikan di IBU berdasarkan akta pengalihan saham No. 19 dan 20 yang dibuat dihadapan Notaris Mohammad Dalwin Ginting, SH, akuisisi saham terdiri dari: � 750 lembar saham milik PT Midland Pilar Agrostar

Utama; � 125 lembar saham milik PT Agro Palmindo Utama.

On August 25, 2010, DP acquired 70% ownership of IBU based on the deed of shares acquisitions No. 19 and 20, made before Mohammad Dalwin Ginting, SH. The acquired shares consists of: � 750 shares owned by PT Midland Pilar Agrostar

Utama; � 125 shares owned by PT Agro Palmindo Utama.

Transaksi-transaksi akuisisi tersebut dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang "Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali". Oleh karena itu, selisih bersih antara harga pengalihan saham dengan bagian proporsional saham atas nilai buku aset bersih entitas anak yang diakuisisi sebesar Rp 72.026 pada tahun 2010, disajikan sebagai "Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali" sebagai bagian dari Ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

The acquisition transactions were accounted in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 38 (2004 Revision) regarding “Accounting for Restructuring Entities Under Common Control”. Consequently, net difference between shares acquisition price with the net book value of assets of acquired subsidiaries amounting to Rp 72,026 in 2010 was recorded as “Difference in Value of Restructuring Transactions Between Entities Under Common Control” in the Equity section in the consolidated statements of financial position.

Berdasarkan Akta Penyataan Keputusan Rapat No. 29 dan No. 31 tanggal 20 Desember 2010, yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Jakarta, pemegang saham setuju untuk menjual seluruh kepemilikan di PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) dan PT Asianiaga Prakarsatama (ANP).

Based on Deed of Meeting Resolution No. 29 and No. 31 dated December 20, 2010, made in the presence of Benediktus Andy Widyanto, SH, a notary in Jakarta, the stockholders agree to sell all ownership in PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) and PT Asianiaga Prakarsatama (ANP).

Berdasarkan akta jual beli saham No. 30 tanggal 20 Desember 2010, yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan menjual kepemilikan saham NMSP sebesar 21.488.500 lembar saham kepada PT Tunas Pupuk Sejati (TPSE), pihak dalam pengendalian yang sama, dengan harga pelepasan sebesar Rp 1. Kemudian, berdasarkan akta jual beli saham No. 32 tanggal 20 Desember 2010, yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Jakarta. Perusahaan menjual kepemilikan saham ANP sebesar 12.995 lembar saham kepada TPSE dengan harga pelepasan sebesar Rp 1. Berdasarkan transaksi penjualan tersebut Perusahaan mengakui keuntungan pelepasan entitas anak sebesar Rp 44.300 dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Based on the deed No. 30 dated December 20, 2010, made in presence of Benediktus Andy Widyanto, SH, a notary in Jakarta, the Company sold 21,488,500 NMSP shares to PT Tunas Pupuk Sejati (TPSE), entity under common control, for Rp 1. Furthermore, based on the deed No. 32 dated December 20, 2010, made in presence of Benediktus Andy Widyanto, SH, a notary in Jakarta, the Company sold the ANP 12,955 ownership in ANP amounted to 12,955 shares to TPSE these for Rp 1. As a result the Company recognized gain on disposal of subsidiary amounting to Rp 44,300 in the consolidated statements of comprehensive income.

Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat tanggal 31 Desember 2010 yang kemudian

Based on Conditional Share Purchase Agreement dated December 31, 2010 which was subsequently

Page 16: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 11 paraf:

didokumentasikan dalam akta No. 213 dan 214 tanggal 13 April 2011 dari notaris Arry Supratno, SH, PT Wahana Nusantara (WN) dan PT Hap Chuan Trading (HCT) melakukan penjualan sahamnya di PT Jatisari Srirejeki (JS) kepada PT Dunia Pangan (DP) yang terdiri dari: � 45.180 lembar saham milik WN; � 5.020 lembar saham milik HCT.

Harga transaksi akuisisi saham adalah sebesar Rp 35.000.

documented on the deed No. 213 and 214 dated April 13, 2011, of Arry Supratno, SH, PT Wahana Nusantara (WN) and PT Hap Chuan Trading (HCT) sold their shares in PT Jatisari Srirejeki (JS) to PT Dunia Pangan (DP) which consists of: � 45,180 shares owned by WN; � 5,020 shares owned by HCT.

The acquisition cost of the shares amounted to Rp 35,000.

Sumber dana DP untuk mengakuisisi JS diperoleh melalui fasilitas pinjaman dari Primanex, Pte Ltd sebesar Rp 35.000 (lihat Catatan 6).

DP used the loan facility from Primanex, Pte Ltd is amounting to Rp 35,000 to fund the shares acquisition (see Note 6).

Transaksi akuisisi JS dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2007) tentang "Akuntansi Penggabungan Usaha". Oleh karena itu, selisih bersih antara harga perolehan dengan bagian proporsional saham atas nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi sebesar Rp 73.111 disajikan sebagai Goodwill sebagai bagian dari aset tidak berwujud pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 10).

The acquisition JS was accounted in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 22 (2007 Revision) regarding “Business Combination”. Consequently, net difference between shares acquisition price with the net book value of assets of acquired subsidiaries amounting to Rp 73,111 was recorded as Goodwill in the assets section of the consolidated statements of financial position (see Note 10).

PT Balaraja Bisco Paloma didirikan berdasarkan Akta No. 143 tanggal 18 Mei 2001 yang dibuat dihadapan Arry Supratno, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-27301.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011.

PT Balaraja Bisco Paloma was established in May 13, 2001 based on Noctarial Deed No. 143 of Arry Supratno, S.H., in Jakarta. The deed of establishment was approved by Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in his decree No. AHU-27301.AH.01.01.Tahun 2011 dated May 30, 2011.

Pada bulan September 2011, PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 2.499 saham PT Putra Taro Paloma Rp 1.249,5 yang mewakili 99,96% kepemilikan saham.

In September 2011, PT Balaraja Bisco Paloma, a subsidiary, acquired 2,499 shares of PT Putra Taro Paloma for Rp 1,249.5 which represents 99.96% ownership.

1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit

dan Karyawan 1.d. Board of Commissioners, Board of Directors, Audit

Committee and Employees Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 76 tanggal 28 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 63 tanggal 25 Juni 2009 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Based on Deed of Annual General Meeting of Stockholders’ No 76 dated June 28, 2011 made in the presence of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., a notary in Jakarta, Deed of Annual General Meeting of Stockholders’ No. 63 dated June 25, 2009 made in the presence of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., a notary in Jakarta the composition of the Company’s Board of Commissioners, Board of Directors and Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:

Page 17: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 12 paraf:

2011 2010

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Priyo Hadi Sutanto Priyo Hadi Sutanto Commissioners Wakil Komisaris Utama Kang Hongkie Widjaja Kang Hongkie Widjaja Vice President Commissioner Komisaris Hengky Koestanto Herry Beng Koestanto Commissioners -- Budhi Istanto Suwito

Komisaris Independen Bondan Haryo Winarno Bondan Haryo Winarno Independent Commissioners Haryadi Haryadi

2011 2010

Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama Stefanus Joko Mogoginta Stefanus Joko Mogoginta President Director Direktur Budhi Istanto Suwito Hengky Koestanto Director Direktur Edi Susanto Edi Susanto Director Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010 masing-masing dijabat oleh Yulianni Liyuwardi.

The Company’s corporate secretary as of December 31, 2011 and 2010 is Yulianni Liyuwardi.

Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010 masing-masing dijabat sebagai berikut:

The Audit Committee of the Company as of December 31, 2011 and 2010 is as follow:

Ketua Prof. Dr. Ir. Haryadi Chairman Anggota Trisnawan Widodo Member Anggota Sri Wahyuni Member

Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada dewan komisaris dan direksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Remuneration paid to Board of Commissioners and Board of Directors of the Company for the years ended December 31, 2011 and 2010, are as follows:

2011 2010

Rp Rp

Imbalan Kerja Jangka Pendek 5,230 5,196 Short -Term Employee Benefits

Imbalan Pascakerja 3,466 3,109 Post -Employment Benefits

Jumlah 8,696 8,305 Total

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak adalah 2.059 dan 1.816 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2011 and 2010, the Company and subsidiaries have 2,059 and 1,816 permanent employees, respectively (unaudited).

2. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi 2. Adoption of Revised Statement of Financial

Standar Akuntansi Keuangan yang Direvisi Accounting Standards and Interpretation (PSAK Revisi dan ISAK) to Statement of Financial Accounting Standards (Revised SFAS and IFAS)

2.a. Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan oleh Perusahaan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011.

2.a. Standards Effective in the Current Year The following new standards, amendments to standards and interpretations are mandatory for the Company for the first time for the financial year beginning January 1, 2011:

• PSAK No. 1 (Revisi 2009): “Penyajian Laporan Keuangan”

• PSAK No. 2 (Revisi 2009): ”Laporan Arus Kas”

• SFAS No. 1 (Revised 2009): “Presentation of Financial Statements”

• SFAS No. 2 (Revised 2009): ”Statement of Cash Flows”

Page 18: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 13 paraf:

• PSAK No. 3 (Revisi 2010): “Laporan Keuangan Interim”

• PSAK No. 4 (Revisi 2009): “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”

• PSAK No. 5 (Revisi 2010): “Segmen Operasi” • PSAK No. 7 (Revisi 2010): ”Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”

• PSAK No. 8 (Revisi 2010): “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”

• PSAK No. 12 (Revisi 2009): “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”

• PSAK No. 15 (Revisi 2009): ”Investasi Pada Entitas Asosiasi”

• SFAS No. 3 (Revised 2010): “Interim Financial Reporting”

• SFAS No. 4 (Revised 2009): “Consolidated and Separate Financial Statements”

• SFAS No. 5 (Revised 2010): “Operating Segments” • SFAS No. 7 (Revised 2010): “Related Party Disclosures”

• SFAS No. 8 (Revised 2010): “Events after the Reporting Period”

• SFAS No. 12 (Revised 2009): “Interests in Joint Venture”

• SFAS No. 15 (Revised 2009): “Investment in Associates”

• PSAK No. 19 (Revisi 2010): “Aset Tak Berwujud” • PSAK No. 22 (Revisi 2010): “Kombinasi Bisnis”

• PSAK No. 23 (Revisi 2010): ”Pendapatan” • PSAK No. 25 (Revisi 2009): ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”

• PSAK No. 48 (Revisi 2009): ”Penurunan Nilai Aset” • PSAK No. 57 (Revisi 2009): ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”

• PSAK No. 58 (Revisi 2009): “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”

• ISAK No. 7 (Revised 2009): “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”

• SFAS No. 19 (Revised 2010): “Intangible Assets” • SFAS No. 22 (Revised 2010): “Business Combinations”

• SFAS No. 23 (Revised 2010): “Revenue” • SFAS No. 25 (Revised 2009): ”Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”

• SFAS No. 48 (Revised 2009): ”Impairment of Assets” • SFAS No. 57 (Revised 2009): ”Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”

• SFAS No. 58 (Revised 2009): “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”

• IFAS No. 7 (Revised 2009): “Consolidation of Special Purpose Entities”

• ISAK No. 9: “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”

• ISAK No. 10: “Program Loyalitas Pelanggan” • ISAK No. 11: “Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik”

• ISAK No. 12: “Pengendalian Bersama Entitas–Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer”

• IFAS No. 9: “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”

• IFAS No. 10: “Customer Loyalty Program” • IFAS No. 11: “Distributions of Non-Cash Assets to Owners”

• IFAS No. 12: “Jointly Controlled Entities–Non-monetary Contributions by Venturers”

• ISAK No. 14: “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web” • ISAK No. 17: “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”

• IFAS No. 14: “Intangible Assets - Website Costs” • IFAS No. 17: “Interim Financial Reporting and Impairment”

Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan:

The impacts of the above new standards that are relevant and significant to the Company’s consolidated financial statements as follows:

• PSAK No. 1 (Revisi 2009): ”Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 1 (Revisi 2009) tersebut berlaku restrospektif dan oleh karenanya informasi pembanding tertentu telah disajikan kembali. Dampak signifikan perubahan dari standar akuntansi tersebut terhadap Perusahaan adalah: - Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi

keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan penambahan laporan posisi keuangan yang menunjukkan saldo awal (dalam hal dimana terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan keuangan

• SFAS No. 1 (Revised 2009): ”Presentation of Financial Statements” The revised SFAS 1 (Revised 2009) is applied retrospectively and therefore certain comparative information have been restated. The significant impact of the changes in this accounting standard to the Company are as follows: - The financial statements are now comprised of

statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity, statement of cash flows, notes to financial statements and additional statement of financial position showing beginning balances(in case of reclassification or restatement). Previously, the financial statements comprise of

Page 19: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 14 paraf:

terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

balance sheet, statement of income, statement of changes in equity, statement of cash flows and notes to the financial statements.

- Perubahan istilah “Hak Minoritas” menjadi “Kepentingan Non-Pengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Sebelumnya, hak minoritas disajikan terpisah di antara liabilitas dan ekuitas.

- Change of the term “Minority Interest” to “Non Controlling Interest”. It is now presented as part of equity. Previously, it was presented separately between liability and equity.

- Pengungkapan tambahan, antara lain: sumber ketidakpastian estimasi dan manajemen permodalan.

- Additional disclosures are now required for the source of estimation uncertainty and capital management.

Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. Karena perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.

Comparative information has been presented to conform with the revised standard. The changes in accounting policy only impacts presentation aspects and has no impact on earnings per share.

• PSAK No. 4 (Revisi 2009): “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Ruang lingkup Standar ini termasuk mengatur mengenai laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan pada laporan keuangan konsolidasian. Perusahaan tidak menyajikan laporan keuangan tersendiri pada laporan keuangan konsolidasian ini.

• SFAS No. 4 (Revised 2009): “Consolidated and Separate Financial Statements” The scope of the standard is applicable when a parent entity prepares separate financial statements as supplementary information of the consolidated financial statements. The Company did not present a separate financial report to the consolidated financial statements.

• PSAK No. 5 (Revisi 2009): “Segmen Operasi” Standar mengharuskan Perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Perusahaan mengoperasikan dan menjalankan bisnisnya melalui 3 (tiga) segmen yang terdiri dari segmen manufaktur makanan, produk beras dan agribisnis.

• SFAS No. 5 (Revised 2009): “Operating Segments” The standard requires the Company to disclose information that enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities. The standard also enhances the definition of operating segment and the procedures used to identify and report operating segment. It requires a “management approach” under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes. The Company operates and manages its business through three (3) segments which consist of food manufacturing, ricemill and agribusiness segments.

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi.

Operating segment is reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker has been identified as the board of directors that makes strategic decisions.

•••• PSAK No. 7 (Revisi 2010): “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Standar menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi,

•••• SFAS No. 7 (Revised 2010): “Related PartyDisclosures” The standard enhances the guidance in the disclosure of related party relationships, transactions, outstanding balances, and commitments. It also clears out that a member of the key management personnel is a related party.

Page 20: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 15 paraf:

sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Perusahaan telah melakukan evaluasi terhadap hubungan pihak-pihak berelasi dan memastikan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun menggunakan persyaratan pengungkapan yang telah direvisi (lihat Catatan 3.v).

This standard now also requires the disclosure of each category of remuneration and compensation of the key management personnel. The Company evaluated its related party relationships and ensured that the consolidated financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements (see Note 3.v).

• PSAK 22 (Revisi 2010): “Kombinasi Bisnis” Sejak 1 Januari 2011, goodwill tidak lagi diamortisasi dan akumulasi amortisasi dihapuskan bersama biaya perolehan. Selanjutnya goodwill diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi kerugian atas penurunan nilai, jika ada. Hal ini mengacu pada pengujian penurunan nilai tahunan sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Pada periode awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011, jumlah tercatat goodwill negatif yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 dihentikan pengakuannya dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.

• SFAS 22 (Revisied 2010): “Business Combination” Starting January 1, 2011, goodwill is no longer amortized. The accumulated amortization is written-off to its acquisition costs. Subsequently, goodwill is measured at cost less accumulated impairment losses, if any. This refers to the annual impairment testing in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment of Assets.

Beginning January 1, 2011, the carrying amount of negative goodwill that resulted from the business combinations prior to January 1, 2011 was derecognized by adjusting the retained earnings.

• SAK No. 48 (Revisi 2009): “Penurunan Nilai Aset” Standar ini menyediakan panduan baru atau klasifikasi khususnya berkaitan dengan frekuensi atas uji penurunan nilai, identifikasi aset yang merupakan unit penghasil kas, alokasi goodwill ke unit-unit penghasil kas, saat pengujian penurunan nilai untuk goodwill. Secara khusus, standar ini membutuhkan pengujian penurunan nilai berikut ini minimal: i. nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset

tidak berwujud dengan umur ekonomis diukur setiap tahun, terlepas dari apakah ada indikasi aset tersebut mengalami penurunan nilai;

ii. nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan diukur setiap tahun, terlepas dari apakah ada indikasi aset tersebut mengalami penurunan nilai;

iii. goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis akan diuji penurunan nilai setiap tahun.

• SFAS No. 48 (Revised 2009): “Impairment of Assets” This standard provides new guidance or clarifications with respect to the frequency of impairment testing, identifying the cash-generating units to which the assets belong, allocating goodwill to cash generating units, timing of impairment testing for goodwill. In particular, this standard requires at least an annual impairment testing of the following: i. the recoverable amount of an intangible asset

with an indefinite useful life to be measured annually, irrespective of whether there is any indication of impairment;

ii. the recoverable amount of an intangible asset not yet available for use to be measured annually, irrespective of whether there is any indication of impairment;

iii. goodwill acquired in a business combination.

Standar ini juga tidak memperbolehkan pembalikkan atas penurunan nilai goodwill sebelumnya.

The standard also prohibits reversal of previous impairment of goodwill.

Page 21: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 16 paraf:

2.b. Pernyataan yang Telah Dikeluarkan tapi Belum Berlaku Efektif

2.b. Standards Issued which Are Not Yet Effective

Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan terhadap Perusahaan tetapi belum efektif di tahun 2011, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, adalah sebagai berikut:

The Accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (IASB) of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to theCompany and mandatory and effective for the financial year beginning January 1, 2012 are as follows:

• PSAK No. 10 (Revisi 2010): ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”

• PSAK No. 13 (Revisi 2011): “Properti Investasi”

• PSAK No. 16 (Revisi 2011): “Aset Tetap”

• PSAK No. 18 (Revisi 2010): “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”

• PSAK No. 24 (Revisi 2010): ”Imbalan Kerja”

• PSAK No. 26 (Revisi 2011): “Biaya Pinjaman”

• SFAS No. 10 (Revised 2010): “The Effects ofChanges in Foreign Exchange Rates”

• SFAS No. 13 (Revised 2011): “Investment Property”

• SFAS No. 16 (Revised 2011): “Fixed Assets”

• SFAS No. 18 (Revised 2010): “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”

• SFAS No. 24 (Revised 2010): “Employee Benefits”

• SFAS No. 26 (Revised 2011): “Borrowing Costs”

• PSAK No. 28 (Revisi 2010): “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian”

• PSAK No. 30 (Revisi 2011): “Akuntansi Guna Usaha”

• PSAK No. 33 (Revisi 2011): “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan”

• PSAK No. 34 (Revisi 2010): “Kontrak Konstruksi”

• SFAS No. 28 (Revised 2010): “Accounting for Loss Insurance contracts”

• SFAS No. 30 (Revised 2011): “Leases”

• SFAS No. 33 (Revised 2011): “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining”

• SFAS No. 34 (Revised 2010): “Construction Contracts”

• PSAK No. 36 (Revisi 2010): “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa”

• PSAK No. 45 (Revisi 2011): “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba”

• PSAK No. 46 (Revisi 2010): “Akuntansi Pajak Penghasilan”

• PSAK No. 50 (Revisi 2010): ”Instrumen Keuangan: Penyajian”

• PSAK No. 53 (Revisi 2010): “Pembayaran Berbasis Saham”

• PSAK No. 55 (Revisi 2011): “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

• PSAK No. 56 (Revisi 2010): “Laba per Saham”

• SFAS No. 36 (Revised 2010): “Accounting for Life Insurance”

• SFAS No. 45 (Revised 2011): “Financial Reporting for Non-Profit Organizations”

• SFAS No. 46 (Revised 2010): “Accounting for Income Taxes”

• SFAS No. 50 (Revised 2010): “Financial Instruments: Presentation”

• SFAS No. 53 (Revised 2010): “Share-based Payment”

• SFAS No. 55 (Revised 2011) SFAS No. 55 (Revised 2011): “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

• SFAS No. 56 (Revised 2010): “Earnings per Share”

• SAK No. 60: ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

• PSAK No. 61: “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”

• PSAK No. 62: “Kontrak Asuransi”

• PSAK No. 63: “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”

• PSAK No. 64: “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral”

• ISAK No. 13: “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”

• ISAK No. 15: “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”

• ISAK No. 16: “Perjanjian Konsesi Jasa”

• SFAS No. 60: “Financial Instruments: Disclosures”

• SFAS No. 61: “Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance”

• SFAS No. 62: “Insurance Contracts”

• SFAS No. 63: “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”

• SFAS No. 64: “Exploration and Evaluation of Mineral Resources”

• IFAS No. 13: “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation”

• IFAS No. 15, “SFAS No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”

• IFAS No. 16: “Service Concession Arrangements”

Page 22: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 17 paraf:

• ISAK No. 18: “Bantuan Pemerintah-Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”

• ISAK No. 19: “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi”

• IFAS No. 18: “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities”

• IFAS No. 19: “Applying the Restatement Approach under SFAS 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies”

• ISAK No. 20: “Pajak Penghasilan-Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Sahamnya”

• ISAK No. 22: “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan”

• ISAK No. 23: “Sewa Operasi-Insentif”

• ISAK No. 24: “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa”

• ISAK No. 25: “Hak Atas Tanah”

• ISAK No. 26: “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”

• IFAS No. 20: “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”

• IFAS No. 22: “Service Concession Arrangements: Disclosure”

• IFAS No. 23: “Operating Leases-Incentives”

• IFAS No. 24: “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”

• IFAS No. 25: “Rights Arising from Land”

• IFAS No. 26: “Reassessment of Embedded Derivatives”

Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangannya.

The Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations to its financial statements.

2.c. Pencabutan Standar Akuntansi 2.c. Withdrawal of Accounting Standards Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: Pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya berikut ini yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan:

• PSAK No. 6: “Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan”

• PSAK No. 21 “Akuntansi Ekuitas”

Effective on or after January 1, 2011: The withdrawal of the accounting standards and interpretations for the year beginning 1 January 2011that are neither relevant nor do not have material impact to the Company and their mandatory effective dates are as follows:

• SFAS No. 6: “Accounting and Reporting for Development-Stage Entities”

• SFAS No. 21: “Accounting for Equity”

• PSAK No. 40: “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi (pencabutan melalui PSAK No. 15 Revisi 2009)”

• ISAK No. 1: ” Penentuan Harga Pasar Dividen”

• ISAK No. 2: “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham”

• ISAK No. 3: “Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan”

• SFAS No. 40: “Accounting for Changes in Equity of the Subsidiary or Associate (withdrawn through SFAS No. 15 Revised 2009)

• ISAK No. 1: ”Determination of Market Value of Share Dividends”

• IFAS No. 2: “Presentation of Capital and Receivables from Share Subscribers”

• IFAS No. 3: “Accounting for Donation or Endowment”

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

• PSAK No. 11: “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)”

• PSAK No. 27: “Akuntansi Koperasi”

• PSAK No. 29: “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi”

• PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate”

• PSAK No. 52: “Mata Uang Pelaporan (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)

• ISAK No. 4: “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)

Effective on or after January 1, 2012:

• SFAS No. 11: “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies (withdrawn through SFAS No. 10 Revised 2010)”

• SFAS No. 27: “Accounting for Cooperatives”

• SFAS No. 29: “Accounting for Oil and Gas”

• SFAS No. 44: “Accounting for Real Estate Development Activities”

• SFAS No. 52: “Reporting Currencies (withdrawn through SFAS No.10 Revised 2010)”

• IFAS No. 4: “Allowable Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences (withdrawn through SFAS No. 10 Revised 2010)”

Page 23: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 18 paraf:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013:

• PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” paragraf 1-46, 49-55 dan 62-64”

• PSAK No. 51: “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”

• ISAK No. 21: “Perjanjian Konstruksi Real Estat”

Effective on or after January 1, 2013:

• SFAS No. 44: “Accounting for Real Estate Development Activity paragraph 1-46, 49-55 and 62-64”

• SFAS No. 51: ”Accounting for Quasi-Reorganization”

• IFAS No. 21: “Real Estate Construction Contracts”

Perusahaan tidak melakukan penerapan dini PSAK, ISAK dan pencabutan PSAK tersebut serta belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The Company did not early adopt the abovementioned SFAS, IFAS and withdrawal of SFAS and has not determined the impact to its consolidated financial statements.

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 3. Summary of Significant Accounting

Policies 3.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) 3.a. Compliance with Financial Accounting Standards

(FAS) Laporan keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” dan Keputusaan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

The Company’s financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board -Indonesian Institute of Accountants (IIA) and Regulations of Capital Market and Supervisory Boardand Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (Revision 2000) regarding the “Preparation of Financial Statements” and Decree No. KEP-554/BL/2010 regarding the Amendment to Regulation No. VIII.G.7and other accounting policies which are prevalent in the Capital Market.

3.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

3.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar accrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements have been prepared based on a going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in the preparation of these consolidated financial statements is the historical cost concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing, and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah dan seluruh angka dalam laporan keuangan dibulatkan menjadi jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

The reporting currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Rupiah and figures in the financial statements were rounded off to millionsof Rupiah, unless otherwise stated.

Page 24: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 19 paraf:

3.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi 3.c. Consolidation Principles Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada catatan 1.c.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.c.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara

sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan

dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:

a. power over more than half of the voting rights by

virtue of an agreement with other investors; b. power to govern the financial and operating

policies of the entity under a statute or an agreement;

c. power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or

d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

d. power to cast the majority of votes in the meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

The existence and effect of potential voting rights that can be implemented or converted on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.

The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan sebagai satu kesatuan.

The effects of all significant transactions and balances between companies within the Company have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Company as one business entity.

Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.

The non-controiling interest in the net income (loss) and equity of a subsidiary is stated as a proportion of the minority shareholders in the net income (loss) and equity of subsidiary.

Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai penambahan modal dalam akun ”Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Transaction difference in equity changes of subsidiariesis stated as an addition to equity in the account “Difference in Transactions Concerning Equity Change of Subsidiaries” in the consolidated statements of financial position.

Page 25: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 20 paraf:

3.d. Setara Kas 3.d. Cash Equivalents Setara kas meliputi deposito yang jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, tidak dijadikan jaminan, tidak dibatasi penggunaannya serta dapat segera dijadikan kas tanpa terjadi perubahan nilai yang signifikan.

Cash equivalents consist of time deposits with maturities of not more than or equal to 3 (three) months since placement date, are not pledged as collateral, not restricted and can be immediately converted into cash without any significant changes in value.

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal.

Time deposits with maturities of less than 3 months at the placement date but was pledged or has been reserve for various needs, and time deposits with maturities of more than three months at the placement date are presented as short-term investments. Time deposits are presented at nominal value.

3.e. Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama.

3.e. Inventories Inventories are carried at the lower of cost and net realizable value. Acquisition cost includes all costs to acquire the inventories and bringing them to their intended location and condition. Net realizable value is the estimated fair selling price of inventory less the estimated cost to complete and cost to sell. Cost is determined using the First-In First-Out method.

Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.

An allowance for obsolete inventories is provided based on the periodic review of the condition of the inventories.

3.f. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

3.f. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized according to the periods benefited by using straight line method.

3.g. Aset Tetap

Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan tidak didepresiasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

3.g. Property, Plant and Equipment Property, plant and equipment are recorded based on cost model which stated at cost less their accumulated depreciation and accumulated impairment value, if any, except for land which are carried at cost and are not depreciated. Depreciation is computed using the straight line method based on the estimated useful lives of the asset as follows:

Tahun/Year

Bangunan dan Infrastruktur 10 – 20 Building and InfrastructuresMesin 4 – 10 MachineriesPeralatan Pabrik 8 Factory EquipmentsKendaraan 4 – 8 VehiclesPerabot dan Peralatan Kantor 4 – 8 Office Furniture and Fixtures

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statement of comprehensive income as

Page 26: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 21 paraf:

pada saat terjadinya sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah umur masa manfaat aset tetap atau taksiran manfaat di masa mendatang dikapitalisasi. Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

incurred while renewals and improvements which increase the useful life of property, plant and equipment or estimated future benefits are capitalized. When property, plant and equipment are retired or otherwise disposed off, their acquisition cost and related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statements of comprehensive income.

Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Construction in progress is presented as part of property, plant and equipment. All incurred expenditures, including borrowing cost of loan used for construction of such assets during the construction period, are capitalized. Construction in progress is transferred to the appropriate plant and equipment account when the construction is completed and ready for its intended use.

1

Aset tetap yang tidak digunakan lagi dikeluarkan dari aset tetap berdasarkan jumlah nilai tercatatnya.

Unutilized assets are removed from property, plant and equipment account based on its carrying value.

3.h. Sewa Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua bentuk sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa menyewa biasa.

3.h. Lease A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and benefits associated with the ownership of assets. All other leases are classified as operating leases.

Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Penilaian nilai wajar aset ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.

At the commencement of the lease term, lessee records the obligation under finance lease in the statement of financial position as an asset and a liability at the lower of the fair value of the asset and the present value of the minimum lease payments, if present value of the minimum lease payment were lower than fair value. Fair value of asset is determined at the inception of the lease. Discount rate used to calculate the present value of minimum lease payment is the implicit interest rate of the lease, if it could be determined practicably, otherwise at the lessee’s incremental borrowing rate. Any initial direct costs of the lessee are added to the amount recognized as asset. The depreciation policy for assets held under finance lease should be consistent with directly owned assets.

3.i. Perkebunan plasma 3.i. Plasma plantations Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Development of plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from bank or byself-financing. Costs incurred during the development phase up to the handover of the plasma plantation to plasma farmers are capitalized. The accumulated development costs are presented net of loans received, as assets or obligations in the consolidated statementsof financial position.

Page 27: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 22 paraf:

Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma.

The difference between the accumulated development costs and the conversion value (the amount agreed between the bank and the plasma farmers) is charged to the consolidated statements of comprehensive income when the land is handed over to plasma farmers.

3.j. Tanaman Perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional berdasarkan luas hektar tanam.

3.j. Plantations Immature plantations is recognized at cost which consist of cost of preparation, planting, manuring and upkeeping, including borrowing cost used to finance the development of immature plantations and other indirect cost which are measured in proportion to the area wide of the fields.

Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama 20 tahun.

Once the plantations have matured, accumulations of cost are reclassified to mature plantations. Mature plantations are depreciated using the straight line method according to its estimated useful life of 20 years.

3.k. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan pembebanannya dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah yang bersangkutan.

3.k. Deferred Land Rights Cost All expenditures related to acquisition of extension of land rights is deferred and amortized over the corresponding land rights period.

3.l. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi.

3.l. Estimated Liability on Employee Benefits Short-term employee benefit is recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Company and subsidiaries during an accounting period.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan dan entitas anak. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.

Post-employment benefit is recognized at discounted amount when the employee has rendered his/her services to the Company and subsidiaries during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which include constructive obligation that arises from the Company and subsidiary common practices. In calculating the liabilities, the benefit is discounted using the projected unit credit method.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok

pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang

menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

Termination benefit is recognized when, and only when, the Company and subsidiaries is committed to either: a. Terminate the employment of an employee or

group of employees before the normal retirement date; or

b. Provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.

3.m. Obligasi Diperoleh Kembali Perolehan kembali instrumen hutang yang tidak dimaksudkan sebagai pelunasan, diperlakukan seolah-olah telah terjadi pelunasan dalam laporan

3.m. Treasury Bonds Reacquisition of debt instruments which is not intended as settlement of loan is treated as if a settlement has occurred in the consolidated financial statements.

Page 28: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 23 paraf:

keuangan konsolidasian. Selisih antara nilai nominal instrumen hutang dengan nilai wajar dikreditkan atau dibebankan pada tahun yang bersangkutan.

The difference between the face value and its fair value is charged or credited to current operations.

3.n. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan Modal Disetor”.

3.n. Stock Issuance Cost Stock issuance cost represents expenses related with the issuance of Company’s stock. It consists of fees and commissions paid to underwriter, supporting institutions and professions to capital market, printing expenses of registration documents, listing expenses in stock exchange and promotional expenses. Stock issuance cost is recorded as a reduction to issued capital and presented as part of Stockholders’ Equity under “Additional Paid-in Capital”.

3.o. Aset Tidak Berwujud 3.o. Intangible Assets Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.

Costs incurred for the purchase of computer software and the related cost to renew the program are deferred and amortized using the straight line method over their useful lives.

Goodwill merupakan Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada tanggal akuisisi.

Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi entitas termasuk nilai tercatat goodwill terkait dengan entitas yang dijual dijual.

Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan mengujian penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari kombinasi bisnis di mana goodwill timbul. Merek-merek dagang tertentu yang tidak mempunyai wujud fisik dan mempunyai manfaat ekonomis di masa depan, diamortisasi selama periode 20 tahun menggunakan metode garis lurus.

Goodwill is the excess of the fair value acquisition cost of net assets of the Company on the date ofacquisition.

Goodwill is tested annually for impairment and carried at cost less accumulated impairment losses. Impairment losses on goodwill are not reversed. Gains and losses on the disposal of an entity include the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.

Goodwill is allocated to cash-generating units for the purpose of impairment testing. The allocation is made to those cash-generating units or groups of cash-generating units that are expected to benefit from the business combination which resulted the goodwill. Certain brand names which are intangible and have future benefits are amortized over a period of 20 years using the straight-line method.

3.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.

3.p. Difference in Value from Restructuring Transactions between Entities Under Common Control The restructuring transactions between entities under common control, such as transfers of assets, liabilities, shares or other ownership instruments by re-organizing entities within the same group, does not represent changes of ownership in terms of economic substance, thus does not result in gain or loss for the group companies as a whole or for the individual entity in the group.

Page 29: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 24 paraf:

Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, liabilitas atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun liabilitas yang pemilikannya (dalam bentuk hukumnya) dialihkan, dicatat sesuai dengan nilai buku seperti penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan goodwill.

Because restructuring transactions between companies under common control do not result in changes in economic substance of ownership in transferred assets, shares, liabilities or other ownership instruments, the transferred assets or liabilities (in legal form) are recorded at book value in a manner similar to business combination transactions using the pooling of interest method. The difference between transfer price and book value does not represent goodwill.

Jika substansi sepengendalian antara entitas yang melakukan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut telah hilang atau terjadi pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka saldo akun selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akan diakui sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

If the control, in substance, of entities involved in the restructuring transaction no longer exists or there is a removal of assets, liabilities, stocks, or others ownership instruments that becomes the basis of difference in value of restructuring transactions between companies under common control, then the account balance of difference in value of restructuring transactions between companies under common control are recorded as gain or loss realized in the consolidated statements of comprehensive income.

3.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.

3.q. Revenue and Expense Recognition Revenues are recognized when goods are transferred to the customers. Sales paid in advance are recognized as revenue when the goods are transferred to the customers.

Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized as incurred.

3.r. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

3.r. Income Tax All temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax using the balance sheet liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred tax.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.

Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the statement of financial position date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realized or the deferred income tax liability is settled. Deferred tax assets relating to the carryforward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, if an objection submitted, when the result of the decision for the objection determined, or if appealed, when the result of the decision on appeal from tax court is determined.

Page 30: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 25 paraf:

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Current income tax is recognized based on taxable income for the year which is determined in accordance with the current income tax regulations.

3.s. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun/perode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagi seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.

3.s. Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing income attributable to owners with the weighted-average number of outstanding common shares in the respective year/period. Diluted earning per share is calculated by considering other issued financial instruments with potential dilution effect to all common shares outstanding during the reporting period.

3.t. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs tengah dari Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut.

3.t. Balances and Transactions Denominated in Foreign Currencies Transactions involving foreign currencies are recorded at the foreign exchange rate prevailing at the time the transactions are made. On the statement of financial statement date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies were adjusted based on Bank of Indonesia’s middle rate prevailing at that time.

Kurs yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Exchange rates used on the consolidated statement of financial position date are as follows:

2011 2010 Rp Rp

USD 1 9,068,00 8,991.00 USD 1 SGD 1 6,974.33 6,980.51 SGD 1 EUR 1 11,738.99 11,955.79 EUR 1

Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.

The resulting gains or losses on foreign currencies are credited or charged to the current year consolidated statement of comprehensive income.

3.u. Instrumen Keuangan Aset Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

3.u. Financial Instruments Financial Assets

The Company classifies its financial asset in the following categories (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; an (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the Company’s purpose of financial assets’ acquisition. Management recognizes financial assets’ classification at initial acquisition.

• Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk

• Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets which recognized at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. Financial assets are classified in this category when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term

Page 31: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 26 paraf:

tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.

The Company and subsidiaries have no financial assets at fair value through profit or loss.

• Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain pihak berelasi dan pihak ketiga, dan uang jaminan yang dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar lainnya.

• Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.

The financial assets which are classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, accounts receivable, other receivables from related and third parties and security deposits which are recorded as part of other non-current assets.

• Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a) Investasi yang pada saat pengakuan awal

ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

• Held-to-Maturity Investments (HTM) Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than: a) Investments which from initial recognition were

designated as financial assets measured at fair value through profit or loss;

b) Investments were designated as available for sale; and

c) Investments that meet the definition of loans andreceivables.

• Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

• Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS Financial assets are non-derivative financial assets that held during a certain period with intention to sell in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or are not classified as loans and receivables, investments that classified into held-to-maturity or financial assets at fair value through profit or loss.

Page 32: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 27 paraf:

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

At initial recognition, AFS financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with any gain or loss recognized at the consolidated statements of changes in equity, except for impairment loss and foreign exchange until derecognition. If AFSfinancial assets are impaired, the accumulated profit or loss previously recognized in the consolidated statements of changes in equity is recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that are classified as AFSfinancial assets are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki instrumen ekuitas.

Financial Liabilities and Equity Instruments Classification as debt or equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Company are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument. Equity Instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Company after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Reacquisition of the Company’s previously issued stock is accounted for using the cost method. Treasury stock is recorded at acquisition cost and presented as a deduction from the capital stock account. The Company and subsidiaries have no equity instruments.

Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

• Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL

Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at FVTPL and (ii) financial liabilities at amortized cost.

• Financial Liabilities at FVTPL Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli

The fair value of financial liabilities at FVTPL are the financial liabilities that are designated for trading. Financial liabilities are classified for trading if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives

Page 33: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 28 paraf:

kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

• Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang, hutang usaha - pihak ketiga, hutang lain-lain - pihak ketiga dan biaya yang masih harus dibayar.

are classified as trading liabilities except when designated and effective as hedging instruments.

At initial recognition, financial liabilities measured at fair value, net of transaction costs, and are subsequently measured at amortized cost using effective interest rate method.

The Company and subsidiaries have no financial liabilities at FVTPL.

• Financial Liabilities at Amortized Cost

Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are categorized and measured using amortized cost. Financial liabilities at amortized cost consists of short and long term bank loans, accounts payable- third parties, other payables - third parties and accrued expenses.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

• pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

• terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Some objective evidence of impairment in value includes:

• significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

• default or delinquency in interest or principal payments; or

• it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.

Page 34: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 29 paraf:

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian periode berjalan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in the consolidated statements of comprehensive income. When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in other comprehensive income are reclassified to current period consolidated profit and loss.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through the consolidated statement of comprehensive income to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognized. In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in the current period of profit and loss are not reversed through the consolidated statement of comprehensive income. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.

Page 35: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 30 paraf:

Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

The Company and subsidiaries derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when they transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and subsidiaries recognize their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Company and subsidiaries retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and subsidiaries continue to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received

The Company and subsidiaries derecognize financial liabilities when, and only when, the Company’s and subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or they expire.

Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrument keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition. Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.

Page 36: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 31 paraf:

Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca.

Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.

Fair Value Determination The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on prevailing market value at financial position date.

Investments in equity securities with unavailable fair value are recorded at cost.

The fair value of other financial instruments not traded in the market is determined using certain valuation techniques. The Company and subsidiaries use discounted cashflows with assumptions based on market conditions existing at financial position date to determine the fair value of other financial instruments.

3.v. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):

• Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut: a) memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas Perusahaan pelapor, b) memiliki pengaruh signifikan atas

Perusahaan pelapor, atau c) personal manajemen kunci Perusahaan

pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.

• Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: a) Perusahaan dan Perusahaan pelapor

adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain).

b) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).

c) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

d) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga.

e) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang

3.v. Related Parties Transactions A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (referred to as the “reporting entity”).

• A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

(a) has control or joint control over the reporting

entity; (b) has significant influence over the reporting

entity; or (c) is a member of the key management personnel

of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

• An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (a) The entity and the reporting entity are

members of the same group (which means that each parent, subsidiaries and fellow subsidiary are related to the others).

(b) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

(c) Both entities are joint ventures of the same

third party. (d) One entity is a joint venture of a third entity and

the other entity is an associate of the third entity.

(e) The entity is a post-employment benefit plan

for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.

Page 37: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 32 paraf:

menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor.

f) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a).

g) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).

(f) The entity is controlled or jointly controlled by a

person identified in (a). (g) A person identified in (a) (i) has significant

influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or ofa parent of the entity).

3.w. Penggunaan Estimasi 3.w. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitasnya yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian selama periode pelaporan. Hasil sesungguhnya mungkin berbeda dengan estimasi tersebut.

The preparation of the consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted requires the Company’s management to make estimates and assumptions that affect the reported amount of assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements. Actual results could differ from those estimates.

4. Kas dan Setara Kas 4. Cash and Cash Equivalents

2011 2010

Rp Rp

Kas 780 1,200 Cash on Hand

Bank - Pihak Ketiga Cash in Banks - Third Parties

Rupiah Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 17,240 1,501 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 14,015 4,745 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 12,765 2,265 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Muamalat Indonesia 5,205 210 PT Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 2,801 -- PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank Rabobank International Indonesia 1,740 -- PT Bank Rabobank International Indonesia

PT Bank UOB Indonesia Tbk 1,085 -- PT Bank UOB Indonesia Tbk

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000) 624 527 Others (each below Rp 1,000)

Dolar AS US Dollar

PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia

(2011: 41,638,041; 2010: 8,602) 377,574 77 (2011: 41,638,041; 2010: 8,602)

PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank Muamalat Indonesia

(2011: 54,967; 2010: 294,194) 498 2,681 (2011: 54,967; 2010: 294,194)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

(2011: 19,785; 2010: 222,547) 179 2,001 (2011: 19,785; 2010: 222,547)

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500) Others (each below Rp 500)

(2011: 14,565; 2010: 15,088) 132 147 (2011: 14,565; 2010: 15,088)

Sub Jumlah Bank 433,858 14,154 Sub Total Cash in Banks

Page 38: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 33 paraf:

2011 2010

Rp Rp

Deposito Berjangka - Pihak Ketiga Time Deposits - Third Parties

Rupiah Rupiah

PT Bank Muamalat Indonesia 50,000 -- PT Bank Muamalat Indonesia

PT Bank UOB Indonesia Tbk 50,000 -- PT Bank UOB Indonesia Tbk

PT Bank Rabobank International Indonesia 50,000 -- PT Bank Rabobank International Indonesia

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 30,035 73 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 10,000 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk

Bank of China 10,000 -- Bank of China

Sub Jumlah Deposito Berjangka 200,035 73 Sub Total Time Deposits

Jumlah Kas dan Setara Kas 634,673 15,427 Total Cash and Cash Equivalents

Suku bunga dan periode yang berlaku untuk deposito berjangka pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Interest rate and period of maturity applied for time deposit in2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Suku Bunga 6.5% - 8.75% 5,75% Interest Rates

Jatuh Tempo 1 - 3 bulan/ 1 - 3 bulan/ Maturity

months months

5. Investasi Jangka Pendek 5. Short-Term Investment

Investasi jangka pendek merupakan penempatan deposito berjangka dalam Rupiah pada PT Bank UOB Indonesia sebesar Rp 160.000 dan memperoleh bunga 5% per tahun dan PT Bank Muamalat Indonesia sebesar Rp 10.000 dan memperoleh bunga 8,75% per tahun. Deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada PT Bank UOB Indonesia dan PT Bank Muamalat Indonesia (lihat Catatan 16).

Short-term investment represents time deposit in Rupiah at PT Bank UOB Indonesia amounted to Rp 160,000 with annual interest of 5% and PT Bank Muamalat Indonesia amounted to Rp 10,000 with annual interest rate of 8.75%. This Time Deposit is pledged as collateral to PT Bank UOB Indonesia and PT Bank Muamalat Indonesia (see Note 16).

6. Piutang Usaha 6. Accounts Receivable

2011 2010

Rp Rp

Pihak Berelasi (lihat Catatan 7) -- 1,158 Related Party (see Note 7)

Pihak Ketiga Third Parties

PT Semar Kencana Sejati 143,329 36,285 PT Semar Kencana Sejati

PT Tata Makmur Sejahtera 86,865 34,354 PT Tata Makmur Sejahtera

PT Kereta Kencana Mulia 51,201 13,225 PT Kereta Kencana Mulia

United Nations for World Food Programme 47,416 32,428 United Nations for World Food Programme

PT Kereta Kencana Mandiri 41,707 7,810 PT Kereta Kencana Mandiri

PT Kereta Kencana Murni 25,391 12,103 PT Kereta Kencana Murni

PT Prima Indo Meal 10,791 -- PT Prima Indo Meal

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000) 67,759 24,481 Others (each below Rp 5,000)

Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga 474,459 160,686 Sub Total Third Parties

Dikurangi : Penurunan Nilai (701) (843) Less: Impairment Value

Jumlah Piutang Pihak Ketiga - Bersih 473,758 159,843 Accounts Receivable Third Parties - Net

Jumlah Piutang Usaha - Bersih 473,758 161,001 Accounts Receivable - Net

Page 39: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 34 paraf:

Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

The details of aging of accounts receivable based on invoice date are as follows:

2011 2010

Rp Rp

Pihak Berelasi Related Party

> 12 bulan -- 1,158 > 12 months

Sub Jumlah Pihak Berelasi -- 1,158 Subtotal Related Party

Pihak Ketiga Third Parties

Sampai dengan 1 bulan 190,571 79,320 Up to 1 month

> 1 bulan - 3 bulan 239,820 71,024 > 1 month - 3 months

> 3 bulan - 6 bulan 35,104 3,485 > 3 months - 6 months

> 6 bulan - 12 bulan 8,772 3,871 > 6 months - 12 months

> 12 bulan 192 2,986 > 12 months

Sub Jumlah 474,459 160,686 Sub Total

Dikurangi: Penurunan Nilai (701) (843) Less: Impairment Value

Sub Jumlah Pihak Ketiga - Bersih 473,758 159,843 Subtotal Third Parties - Net

Jumlah Piutang Usaha - Bersih 473,758 161,001 Accounts Receivable - Net

Mutasi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

The movement of impairment allowance for losses on accounts receivable is as follows:

2011 2010

Rp Rp

Pihak Ketiga Third Parties

Saldo Awal 843 843 Beginning Balance

pemulihan (142) -- Reversal

Saldo Akhir 701 843 Ending Balance

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of accounts receivable based on currency used is as follows:

2011 2010

Rp Rp

Rupiah 436,018 159,310 Rupiah

Dolar Amerika Serikat 37,740 1,691 US Dollar

Jumlah Piutang Usaha - Bersih 473,758 161,001 Accounts Receivable - Net

Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 16).

Accounts receivable of PT Tiga Pilar Sejahtera and PT Poly Meditra Indonesia, all subsidiaries, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 16).

Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).

All accounts receivable of PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 20).

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang.

Management believes that the allowance for impairmentlosses is adequate to cover the possible impairment risk of receivables.

Page 40: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 35 paraf:

7. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak 7. Balance and Transactions Berelasi with Related Parties

Dalam kegiatan bisnis normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:

On the normal course of business, the Company and subsidiaries conduct transactions with related parties as follows:

2011 2010 2011 2010

Rp Rp (%) (%)

Piutang Usaha Accounts Receivable

PT Sarana Indoboga Pratama -- 1,158 -- 0.06 PT Sarana Indoboga Pratama

Piutang Pihak Berelasi Due From Related Parties

PT Naga Mas Sakti Perkasa 43,257 43,257 1.20 2.23 PT Naga Mas Sakti Perkasa

PT Tugu Palma Sejahtera 107 -- 0.00 -- PT Tugu Palma Sejahtera

Jumlah Piutang Pihak-Pihak Berelasi 43,364 43,257 1.21 2.23 Total Due from Related Parties

Jumlah/

Amount

Persentase terhadap Jumlah Aset/Liabilitas

yang Bersangkutan/ Percentage to

RespectiveTotal Assets/Liabilities

Hutang Usaha Accounts Payable

PT Dinamika Energitama Nusantara -- 2,778 -- 0.21 PT Dinamika Energitama Nusantara

PT Tiga Pilar Corpora 5,823 -- 0.33 -- PT Tiga Pilar Corpora

Jumlah Hutang Usaha 5,823 2,778 0.33 0.21 Total Accounts Payable

Hutang Lain-lain Others Payable

PT Tiga Pilar Corpora 1,606 -- 0.09 -- PT Tiga Pilar Corpora

Primanex Pte Ltd -- 150,000 -- 11.14 Primanex Pte Ltd

PT Sarana Indoboga Pratama -- 1,035 -- 0.08 PT Sarana Indoboga Pratama

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000) 74 886 0.00 0.07 Others (each below Rp 1,000)

Jumlah Hutang Lain-lain 1,680 151,921 0.10 11.29 Total Others Payable

Beban Manajemen dan Royalti Royalty and Management Fee Expenses

PT Tiga Pilar Corpora 5,609 7,392 21.73 (18.18) PT Tiga Pilar Corpora

Transaksi-transaksi tersebut diperlakukan sama dengan transaksi pihak ketiga, kecuali diungkapkan lain.

The transactions were conducted in an arm’s length basis, unless stated otherwise.

Piutang kepada NMSP merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi entitas anak. Piutang ini dijamin dengan tanah atas nama NMSP.

Receivable from NMSP represents intercompany charges when NMSP was still a subsidiary. This receivable issecured with a land under the name of NMSP.

Hutang kepada Primanex Pte Ltd (Primanex), pemegang saham, sebesar Rp 150.0000 terdiri dari hutang PT Dunia Pangan, entitas anak, kepada Primanex sebesar Rp 35.000 yang digunakan untuk mengakuisisi PT Jatisari Srirejeki (JS) (lihat Catatan 1.c) dan hutang JS kepada Primanex sebesar Rp 115.000 berdasarkan Perjanjian Jual Beli Piutang tanggal 31 Desember 2010. Hutang ini telah dilunasi pada Desember 2011.

Due to Primanex Pte Ltd (Primanex), a shareholder, amounting to Rp 150,000 consist of payable of PT Dunia Pangan, a subsidiary, to Primanex amounting to Rp 35,000which was used to acquire the shares of PT Jatisari Srirejeki (JS) (see Note 1.c) and payable of JS to Primanex amounted to Rp 115,000 based on Cessie Agreement dated December 31, 2010. This loan was fully paid during December , 2011.

Sebagai bagian dalam upaya akuisisi entitas anak, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, menerbitkan obligasi wajib konversi kepada Perusahaan (lihat catatan 1.c).

As part of its effort to acquire a subsidiary, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, issued mandatory convertible bonds to the Company (see Note 1.c).

BRI menerbitkan obligasi wajib konversi pada tanggal 15 Desember 2010 kepada Perusahaan sebesar Rp 145.000 dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun, tanpa bunga dan tidak ada jaminan. Obligasi ini akan dikonversi dengan saham BRI pada saat jatuh tempo tanggal 15 Desember 2013.

BRI issued Mandatory Convertible Bond on December 15, 2010 to the Company amounting to Rp 145,000, for3 (three) years period, non-interest bearing and not secured. These bonds will be converted to BRI shares upon maturityon December 15, 2013.

Saldo investasi pada obligasi wajib konversi di pembukuan Perusahaan dan liabilitas obligasi wajib konversi di pembukuan BRI untuk tujuan penyusunan laporan keuangan

The balance of investment on mandatory convertible bond recorded in the Company’s books and mandatory convertible bond liability recorded in BRI’s books for the purpose of the

Page 41: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 36 paraf:

konsolidasian ini telah dieliminasi sesuai dengan prinsip-prinsip konsolidasian.

consolidated financial statements has been eliminated in accordance with the principles of consolidation.

Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi:

A detail of the account and transaction with related parties is as follows:

Nama Perusahaan/ Name of Company

Sifat Pihak-pihak Berelasi/ Nature of Related Parties

Sifat Transaksi/ Nature of Transactions

PT Sarana Indoboga Pratama Di bawah Pengendalian yang Sama/ Under Common Control

Piutang usaha/ Accounts receivable

PT Dinamika Energitama Nusantara

Di bawah Pengendalian yang Sama/ Under Common Control

Hutang Usaha/ Accounts Payable

PT Tiga Pilar Corpora Pemegang Saham/ a shareholder

Beban Royalti dan Management Fee/ Royalty and Management Fee Expenses.

PT Naga Mas Sakti Perkasa Di bawah Pengendalian yang Sama/ Under Common Control

Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga/ Non-interest bearing of intercompany charges

Primanex Pte Ltd Pemegang Saham/ a shareholder

Pinjaman tanpa bunga/ Non-interest bearing loan

PT Tugu Palma Sejahtera Di bawah Pengendalian yang Sama/ Under Common Control

Pinjaman tanpa bunga/ Non-interest bearing loan

8. Persediaan 8. Inventories

2011 2010

Rp Rp

Bahan Baku 236,987 252,903 Raw Materials

Bahan Pembantu 51,845 56,601 Supporting Materials

Barang Jadi 17,380 96,552 Finished Goods

Suku Cadang dan Bahan Bakar 13,609 9,957 Spareparts and Fuel

Lain-lain 12,328 8,569 Others

Sub Jumlah 332,149 424,582 Subtotal

Dikurangi: Penurunan Nilai (250) (250) Less: Allowance for Inventory Obsolence

Jumlah Persediaan - Bersih 331,899 424,332 Inventories - Net

Pada 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 16).

Pada 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).

Pada 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lihat Catatan 16).

As of December 31, 2011 and 2010, inventories of PT Tiga Pilar Sejahtera and PT Poly Meditra Indonesia, all subsidiaries, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 16).

As of December 31, 2011 and 2010, inventories of PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 20).

As of December 31, 2011 and 2010, inventories of PT Dunia Pangan, a subsidiary, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (see Note 16).

Page 42: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 37 paraf:

Pada 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).

As of December 31, 2011 and 2010, inventories of PT Jatisari Srirejeki, a subsidiary, are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (see Note 20).

Pada 31 Desember 2011 dan 2010, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 344.356 dan Rp 241.100.

As of December 31, 2011 and 2010, inventories have been insured against fire, earthquake and other risks to PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia and PT Asuransi Takaful Umum with the sum insured amounted to Rp 344,356 and Rp 241,100, respectively.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan cukup untuk menutup kemungkinan yang timbul akibat penurunan nilai persediaan.

Management considers that allowance for inventoryobsolence is adequate to cover possible losses from impairment in the value of inventories.

9. Perpajakan 9. Taxation

a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Taxes

2011 2010

Rp Rp

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan - Pasal 28.a 630 571 Income Taxes - Article 28.a

Subjumlah 630 571 Subtotal

Entitas Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan Income Taxes

Pasal 28.a -- 514 Article 28.a

Pajak Pertambahan Nilai 2,442 -- Value Added Tax

Jumlah Pajak Dibayar di Muka 3,072 1,085 Total Prepaid Taxes

b. Pajak Tangguhan b. Deferred Tax

Mutasi aset pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The movements in the Company’s deferred tax asset (liabilities) as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:

2010 Dibebankan Penyesuaian/ 2011

(Dikreditkan) pada Correction

Laporan Laba (Rugi)

Konsolidasian/

Charged (Credited) to

Consolidated

Statements of Income

Perusahaan Rp Rp Rp Rp The Company

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Penurunan Nilai Piutang 78 -- -- 78 Impairment Value of Receivable

78 -- -- 78

Entitas Anak Subsidiaries

Aset Pajak Tangguhan 6,504 (2,310) -- 4,194 Deferred Tax Assets

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 6,582 (2,310) -- 4,272 Total Deferred Tax Assets

Liabilitas Pajak Tangguhan (3,571) 3,771 (484) (284) Deferred Tax Liabilities

Page 43: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 38 paraf:

2009 Dibebankan Aset (Kewajiban) 2010

(Dikreditkan) pada Tangguhan

Laporan Laba (Rugi) Entitas Anak

Konsolidasian/ Yang Diakuisisi/

Charged (Credited) to Deferred Tax

Consolidated Asset/Liabilities

Statements of Income arising from Acquired

Subsidiaries

Perusahaan Rp Rp Rp Rp The Company

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Penurunan Nilai Piutang 78 -- -- 78 Impairment Value of Receivable

78 -- -- 78

Entitas Anak Subsidiaries

Aset Pajak Tangguhan 191 (49) 6,362 6,504 Deferred Tax Assets

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 269 (49) 6,362 6,582 Total Deferred Tax Assets

Liabilitas Pajak Tangguhan (1,405) (2,166) -- (3,571) Deferred Tax Liabilities

c. Hutang Pajak c. Taxes Payable

2011 2010

Rp Rp

Perusahaan The Company

Pajak Penghasilan Income Taxes

Pasal 25 134 134 Article 25

Pasal 23 99 135 Article 23

Pasal 21 57 429 Article 21

Pajak Pertambahan Nilai 9 428 Value Added Tax

Sub Jumlah 299 1,126 Subtotal

Entitas Anak Subsidiaries

Pajak Penghasilan Income Taxes

Pasal 29 43,185 15,647 Article 29

Pasal 23 2,518 1,997 Article 23

Pasal 25 1,303 432 Article 25

Pasal 21 155 82 Article 21

Pasal 4 (2) -- 2 Article 4 (2)

Pajak Pertambahan Nilai -- 4,327 Value Added Tax

Sub Jumlah 47,161 22,487 Subtotal

Jumlah Hutang Pajak 47,460 23,613 Total Taxes Payable

d. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan d. Income Tax Benefit (Expense)

2011 2010

Rp Rp

Perusahaan The Company

Kini -- -- Current

Tangguhan -- -- Deferred

Subjumlah -- -- Subtotal

Entitas Anak Subsidiaries

Kini (36,689) (12,529) Current

Tangguhan 1,461 (2,214) Deferred

Subjumlah (35,228) (14,743) Subtotal

Jumlah Beban Pajak Penghasilan (35,228) (14,743) Total Income Tax Expense

Page 44: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 39 paraf:

Perhitungan taksiran pajak penghasilan kini dan hutang pajak adalah sebagai berikut:

Calculation of estimated current income tax and tax payable is as follows:

2011 2010

Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Income before Income Tax as Presented in the

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 185,179 94,186 Consolidated Statements of Comprehensive Income

Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas Anak - Bersih (211,274) (61,132) Less: Equity Portion of Subsidiaries Net Income - Net

Laba Perusahaan Sebelum Taksiran The Company's Profit Before Estimated

Pajak Penghasilan (26,095) 33,054 Income Tax

Beda Tetap Permanent Differences

Beban Pajak 1,747 1,163 Tax Expenses

Representasi dan Sumbangan 209 252 Representation and Donations

Penghasilan Jasa Giro (1,205) (28) Interest on Current Accounts

Keuntungan Pelepasan Entitas Anak -- (44,302) Gain on Disposal of Subsidiaries

Lain-lain 472 -- Others

Jumlah 1,223 (42,915) Total

Taksiran Rugi Kena Pajak Perusahaan (24,872) (9,861) The Company's Estimated Taxable Income (Loss)

Kompensasi Rugi Fiskal Tahun 2010 (9,861) -- Fiscal Loss Compensation Year 2010

Total Kompensasi Rugi Fiskal (34,733) (9,861) Total Fiscal Loss Compensation

Pencadangan Kompensasi Rugi Fiskal 34,733 9,861 Allowance for Fiscal Loss Compensation

Saldo Kompensasi Rugi Fiskal -- -- Balance of Fiscal Loss Compensation

Taksiran Beban Pajak Kini -- -- Estimated Current Income Tax Expense

Dikurangi: Less:

Pajak Penghasilan Dibayar di Muka - Pasal 23 (630) (571) Prepaid Income Taxes - Article 23

Taksiran Pajak Penghasilan Lebih Bayar (630) (571) Estimated Over Payment of Income Tax

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income tax expense calculated with applicable income tax rate and income tax expense as presented in the consolidated statements of comprehensive income for the the year ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:

2011 2010

Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai Income before Income Tax as Presented

Laporan Laba Rugi Konsolidasian 185,179 94,186 in Consolidated Statements of Income

Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas Anak - Bersih (211,274) (61,132) Less: Equity Portion of Subsidiaries Net Income - Net

Laba Perusahaan Sebelum Taksiran Pajak The Company's Profit Before Estimated Income

Penghasilan (26,095) 33,054 Tax

Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku 6,524 (8,264) Income Tax at Applicable Rate

Rugi Fiskal yang Tidak Dapat Dikompensasi (6,218) (2,464) Uncompensated Tax Loss

Beban Pajak (437) (291) Tax Expenses

Representasi dan Sumbangan (52) (63) Representation and Donations

Penghasilan Jasa Giro 301 7 Interest on Current Accounts

Keuntungan Pelepasan Entitas Anak -- 11,075 Gain on Disposal of Subsidiaries

Lain-lain (118) -- Others

Jumlah Beban Pajak Perusahaan -- -- Total Tax Expense of the Company

Jumlah Beban Pajak Entitas Anak (35,228) (14,743) Income Tax Expense of Subsidiaries

Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian (35,228) (14,743) Consolidated Income Tax Expenses

Pada 13 Juli 2011, PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk tahun fiskal 2009 sebesar Rp 311 pajak penghasilan pasal 22 setelah dipotong kompensasi kurang pajak sebesar Rp 41.

On July 13, 2011, JS, a subsidiary, received Overpayment Tax Assesment Notice (SKPLB) of tax article 22 for the tax period 2009 amounting to Rp 311 after withholding tax oncompensation of Rp 41.

Page 45: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 40 paraf:

10. Uang Muka Pembelian 10. Purchase Advances

Akun ini merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya entitas anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu, beras, bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya.

This account represents advances to supplier for purchaseof wheat flour, rice, plant seeds and other supporting inventories of PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari Srirejeki and PT Bumiraya Investindo, all subsidiaries.

11. Aset Tidak Berwujud 11. Intangible Assets

Saldo Awal/ Penambahan/ Saldo Akhir/

Beginning Addition Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Goodwill 73,111 -- 73,111 Goodwill

Piranti Lunak 3,992 -- 3,992 Software

Merk Dagang -- 209,489 209,489 Trademark

Jumlah Harga Perolehan 77,103 209,489 286,592 Total Acquisition Cost

Akumulasi Amortisasi Accumulated Amortization

Piranti Lunak -- 998 998 Software

Merk Dagang -- 563 563 Trademark

Jumlah Akumulasi Amortisasi -- 1,561 1,561 Total Accumulated Amortization

Nilai Tercatat 77,103 285,031 Carrying Value

2011

Saldo Awal/ Penambahan/ Saldo Akhir/

Beginning Addition Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Goodwill -- 73,111 73,111 Goodwill

Piranti Lunak 3,992 -- 3,992 Sof tware

Jumlah Harga Perolehan 3,992 73,111 77,103 Total Acquisition Cost

Nilai Tercatat 3,992 77,103 Carry ing Value

2010

Merek dagang terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul dan PT Putera Taro Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT Alam Makmur Sembada dan PT Unilever Indonesia. Merek-merek dagang tersebut diantaranya adalah Taro dan Ayam Jago.

Trademark consists of the brand names of the products produced by PT Indo Beras Unggul and PT Putera Taro Paloma, which resulted from the acquisition of fixed assets and trademarks of PT Alam Makmur Sembada and PT Unilever Indonesia. The brand names are Taro and Ayam Jago.

Goodwill merupakan selisih antara biaya akuisisi PT Jatisari Srirejeki dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh.

Goodwill represents the difference between the acquisition cost of PT Jatisari Srirejeki and fair value of net assets acquired.

Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang menimbulkan goodwill tersebut.

There is no indication of impairment value of the cash generating unit or group of cash generating unit from the entity where the goodwill belongs.

Page 46: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 41 paraf:

12. Aset Tetap 12. Property, Plant and Equipments

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Addition Deduction Koreksi Ending

Balance Reclassification/ Balance

Correction

Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Tanah 139,223 125,407 -- -- 264,630 Land

Bangunan 133,505 45,536 -- 336 179,377 Buildings

Infrastruktur 10,237 210 -- (2) 10,445 Infrastructures

Mesin 494,187 147,273 -- 22,507 663,967 Machineries

Peralatan Pabrik 9,327 23 -- 265 9,615 Factory Equipments

Perabot dan Peralatan 9,937 372 -- 454 10,763 Furniture and Fixtures

Kendaraan 20,026 352 -- (1,573) 18,805 Vehicles

Jumlah 816,442 319,173 -- 21,987 1,157,602 Total

Sewa Pembiayaan Under Capital Lease

Mesin 43,902 1,559 -- (43,271) 2,190 Machineries

Kendaraan 3,486 583 -- (3,486) 583 Vehicles

Aset Dalam Penyelesaian Construction in Progress

Bangunan 31,633 27,925 -- 39,357 98,915 Buildings

Mesin 34,823 23,472 -- (14,587) 43,708 Machineries

Jumlah Harga Perolehan 930,286 372,712 -- -- 1,302,998 Total Acquisition Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 45,466 7,333 -- -- 52,799 Buildings

Infrastruktur 3,578 668 -- -- 4,246 Infrastructures

Mesin 239,355 44,302 -- 3,391 287,048 Machineries

Peralatan Pabrik 2,960 511 -- 3,471 Factory Equipments

Perabot dan Peralatan 4,245 679 -- -- 4,924 Furniture and Fixtures

Kendaraan 11,900 773 -- (73) 12,600 Vehicles

Jumlah 307,504 54,266 -- 3,318 365,088 Total

Sewa Pembiayaan Under Capital Lease

Mesin 1,567 3,408 -- -- 4,975 Machineries

Kendaraan 1,172 1,413 -- (3,318) (733) Vehicles

Jumlah Akumulasi Penyusutan 310,243 59,087 -- -- 369,330 Total Accumulated Depreciation

Nilai Tercatat 620,043 933,668 Carrying Value

2011

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Addition Deduction Reclassification Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan Acquisition Cost

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Tanah 122,384 16,839 -- -- 139,223 Land

Bangunan 110,470 23,225 -- (190) 133,505 Buildings

Infrastruktur 8,920 1,811 -- (494) 10,237 Infrastructures

Mesin 366,679 81,217 -- 46,291 494,187 Machineries

Peralatan Pabrik 1,698 7,629 -- -- 9,327 Factory Equipments

Perabot dan Peralatan 4,496 5,306 -- 135 9,937 Furniture and Fixtures

Kendaraan 10,885 1,749 -- 7,392 20,026 Vehicles

Jumlah 625,532 137,776 -- 53,134 816,442 Total

Sewa Pembiayaan Under Capital Lease

Mesin 68,860 1,538 -- (26,496) 43,902 Machineries

Kendaraan 9,761 999 -- (7,274) 3,486 Vehicles

Aset Dalam Penyelesaian Construction in Progress

Bangunan 9,298 22,356 -- (21) 31,633 Buildings

Mesin 53,725 450 -- (19,352) 34,823 Machineries

Jumlah Harga Perolehan 767,176 163,119 -- (9) 930,286 Total Acquisition Cost

2010

Page 47: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 42 paraf:

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Addition Deduction Reclassification Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp Rp Rp

2010

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Kepemilikan Langsung Direct Ownership

Bangunan 33,535 12,203 -- (272) 45,466 Buildings

Infrastruktur 1,715 1,838 -- 25 3,578 Infrastructures

Mesin 168,406 70,608 -- 341 239,355 Machineries

Peralatan Pabrik 1,000 1,960 -- -- 2,960 Factory Equipments

Perabot dan Peralatan 2,692 1,503 -- 50 4,245 Furniture and Fixtures

Kendaraan 8,597 3,447 -- (144) 11,900 Vehicles

Jumlah 215,945 91,559 -- -- 307,504 Total

Sewa Pembiayaan Under Capital Lease

Mesin 1,567 -- -- -- 1,567 Machineries

Kendaraan 1,137 35 -- -- 1,172 Vehicles

Jumlah Akumulasi Penyusutan 218,649 91,594 -- -- 310,243 Total Accumulated Depreciation

Nilai Tercatat 548,527 620,043 Carrying Value

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Depreciation charges are allocated as follows:

2011 2010

Rp Rp

Beban Pokok Penjualan 50,837 50,457 Cost of Goods Sold

Beban Umum dan Administrasi 6,198 2,169 General and Administrative Expenses

Beban Penjualan 2,052 469 Selling Expenses

Jumlah Beban Depresiasi 59,087 53,095 Total Depreciation Charge

Pada tahun 2010, penambahan aset tetap termasuk penambahan aset dari transaksi akuisisi PT Jatisari Srirejeki dengan harga perolehan sebesar Rp 147.796 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 38.499.

In year 2010, the additions to fixed assets include additional assets from the acquisition of PT Jatisari Srirejeki with the acquisition cost of Rp 147,796 and accumulated depreciation of Rp 38,499.

Pada tahun 2011, penambahan aset tetap termasuk pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin dari PT Alam Makmur Sembada dan PT Unilever Indonesia.

In 2011, the additions to fixed assets include purchases of land, buildings and machinery and from PT Alam Makmur Sembada and PT Unilever Indonesia.

Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Perusahaan dan entitas anak.

Several lands are in progress of ownership title transfer to become the Company’s and subsidary’s name.

Jenis kepemilikan hak atas tanah Perusahaan dan entitas anak seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun 2037.

The Company’s and the subsidiaries’ title of ownership on its landrights for building use or Hak Guna Bangunan (HGB). The HGB which are valid from 2013 to 2037 .

Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui seluruh sertifikat tanah pada saat habis masa berlakunya.

Management considers that there will be no difficulties in obtaining renewals of land certificates upon expiry date.

Saldo aset dalam penyelesaian terutama berasal dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Niaga (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah.

Balance of construction in progress consist primarily of construction of electric power plant of PT Patra Power Niaga (PPN), a subsidiary, which is under development stage, located in Sragen - Central Java.

Pada tanggal 31 Desember 2011, kemajuan proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik telah mencapai 68%.

As of December 31, 2011, the progress of electric power plant construction has reached 68%.

Page 48: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 43 paraf:

Aset tetap Perusahaan dan entitas anak, kecuali tanah dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 585.000 dan Rp 539.200 masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

The Company and subsidiaries’ property, plant and equipment, except for land and vehicles, have been insured against fire, earthquake and other risks to PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia and PT Asuransi Takaful Umum with the sum insured amounted to Rp 585,000 and Rp 539,200 as of December 31, 2011 and 2010, respectively. Management of the Company and subsidiaries is in the opinion that the insured amounts are adequate to cover possible losses from such risks.

Mesin dan kendaraan yang diperoleh PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI) dan PPN, seluruhnya entitas anak, melalui sewa pembiayaan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan kerusakan dengan nilai pertanggungan sebesar fasilitas pembiayaan dan dijadikan jaminan atas masing-masing fasilitas tersebut.

Machinery and equipment and vehicles acquired by PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI) and PPN, all subsidiaries, through leasing facilities have been insured against lost and damage risk with sum insured equal to the leasing facilities and are pledged as collateral for each respective leasing facility.

Pada tahun 2011 dan 2010, seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi TPS, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman dan fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Muamalat Indonesia (lihat Catatan 16 dan 20).

During 2011 and 2010, all land, building and machinery and equipment of TPS, a subsidiary, is pledged as collateral for loans and credit facilities obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Muamalat Indonesia (see Notes 16 and 20).

Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi PMI, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 16 dan 20).

All land, building and machinery and equipment of PMI, a subsidiary, are pledged as collateral for a loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Notes 16 and 20).

Tanah, bangunan dan mesin produksi PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).

Land, building, and machinery and equipment of PT Jatisari Srirejeki, a subsidiary, are pledged as collateral for credit facilities obtained from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (see Note 20).

Mesin dan bangunan yang tidak digunakan dalam produksi dengan nilai tercatat sebesar Rp 9.216 disajikan dalam akun “Aset Tetap yang Tidak Digunakan” pada aset tidak lancar.

Machinery and building which are not used in the production process with a carrying value of Rp 9,216 are presented under “Unutilized Assets“as part of non current assets.

Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 31 Desember 2011.

Management considers that there were no indication of changes in circumstances that resulted in the impairment of property, plant and equipment as of December 31, 2011.

13. Tanaman Perkebunan 13. Plantations

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan / Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Addition Deduction Reclassif ication Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisit ion Cost

Kelapa Sawit 331,195 54,479 -- -- 385,674 Palm Oil Trees

Akumu lasi Penyusutan Accumu lated Depreciation

Kelapa Sawit 7,180 4,878 -- -- 12,058 Palm Oil Trees

Nilai Tercatat 324,015 373,616 Carrying Value

2011

Page 49: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 44 paraf:

Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/

Beginning Addition Deduction Reclassification Ending

Balance Balance

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition Cost

Kelapa Sawit 387,100 26,228 82,133 -- 331,195 Palm Oil Trees

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Kelapa Sawit 9,022 4,199 6,041 -- 7,180 Palm Oil Trees

Nilai Tercatat 378,078 324,015 Carrying Value

2010

Berdasarkan perjanjian No. 001/SPK-KOPBUN/SS/PT-BRI/I/2010 tanggal 7 Januari 2010 antara PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, dengan Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera (program petani plasma), telah disepakati bahwa kedua belah pihak mengadakan kerjasama proyek pembangunan kebun plasma seluas 3.000 hektar.

Based on agreement No. 001/SPK-KOPBUN/SS/PT-BRI/I/2010 dated January 7, 2010 between PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, with Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera (plasma farmers program), it was agreed that both parties entered into a joint cooperation to developing plasma plantation for 3,000 hectares.

Sehubungan dengan perjanjian ini, BRI mengalihkan lahan lahan seluas 3.000 hektar kepada petani plasma (anggota Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera) dengan harga pengalihan sebesar Rp 76.092.

According to this agreement, BRI transferred 3,000 hectares land of plantations to plasma farmers (member of Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera) with the transferred value amounting to Rp 76,092.

Manajemen berpendapat bahwa tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena seluruh piutang dapat ditagih.

Management believes that no allowance for impairment value of receivable is needed since all receivables are collectible.

Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan.

Depreciation expenses from mature plantations are charged to cost of goods sold.

Beban bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp 9.451 dan Rp 4.134 masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010.

Borrowing costs that were capitalized to immature plantations amounted Rp 9,451 and Rp 4,134 as ofDecember 31, 2011 and 2010, respectively.

Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut: A movement of plantation plants is as follows:

2011 2010

Rp Rp

Tanaman Perkebunan Menghasilkan Mature Plantation

Saldo Awal 93,342 76,545 Beginning Balance

Pengalihan untuk Program Plasma -- (53,841) Transferred for Plasma Program

Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan Reclassification from Immature

Belum Menghasilkan 910 70,638 Plantation

94,252 93,342

Akumulasi Penyusutan (12,058) (7,180) Accumulated Depreciation

Saldo Akhir 82,194 86,162 Ending Balance

Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan Immature Plantation

Saldo Awal 237,853 310,555 Beginning Balance

Kapitalisasi Biaya 54,479 26,228 Capitalized Expenditures

Pengalihan untuk Program Plasma -- (28,292) Transferred for Plasma Program

Reklasifikasi ke Tanaman Perkebunan Reclassification to Mature

Menghasilkan (910) (70,638) Plantation

Saldo Akhir 291,422 237,853 Ending Balance

Jumlah Tanaman Perkebunan 373,616 324,015 Total Biological Assets

Page 50: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 45 paraf:

Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut:

Details of plantations based on the area wide are as follows:

2011 2010

(Hektar/ (Hektar/

Hectares ) Hectares )

Tanaman Perkebunan Menghasilkan 3,218 3,192 Mature Plantation Trees

Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan 5,581 5,607 Immature Plantation Trees

Jumlah Luas Area 8,799 8,799 Total Land Area

Tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 20).

Plantation land of PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, are pledged as collateral for a loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 20).

Tanah perkebunan milik PT Mitra Jaya Agro Palm dan PT Airlangga Sawit Jaya, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 20).

Plantation land of PT Mitra Jaya Agro Palm andPT Airlangga Sawit Jaya, both of subsidiaries, are pledged as collateral for a loan obtained from Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (see Note 20).

Tanaman Perkebunan Menghasilkan PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan, kebakaran dan kerusakan pada PT Asuransi Central Asia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 110.000.

The mature plantation trees of Mitra Jaya Agro Palm, a subsidiary, have have been insured against loss, fire, other risks to PT Asuransi Central Asia with the sum insured amounted to Rp 110,000.

14. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan 14. Deferred Land Rights Cost – Bersih – Net

2011 2010

Rp Rp

Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan 156,208 144,472 Deferred Land Rights Cost

Dikurangi: Akumulasi Amortisasi (2,729) (776) Less: Accumulated Amortization

Jumlah Biaya Hak atas Tanah Deferred Land Rights

Ditangguhkan - Bersih 153,479 143,696 Cost - Net

PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70, seluruhnya terdaftar atas nama BRI, seluas kurang lebih 2.803 hektar dan berlokasi di Kotabaru-Kalimantan Selatan. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035-2044.

PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtained LandCultivion Rights (SHGU) No. 30 and No. 68-70, all registered under BRI name, with an area approximately of 2,803 hectares located in Kotabaru-South Kalimantan. Each SHGU are valid until 2035-2044.

PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), entitas anak, telah memperoleh SHGU No. 11-16, seluruhnya terdaftar atas nama ASJ, seluas kurang lebih 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 17 Nopember 2045.

PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), a subsidiary, obtained SHGU No. 11-16, all registered under ASJ, with an area approximately of 4,037 hectares located in Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu. Each SHGU are valid until November 17, 2045.

PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17-22 atas nama CPO seluas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berakhir pada tanggal 17 November 2045.

PT Charindo Palma Oetama (CPO) a subsidiary, has obtained SHGU No. 17-22, all registered under CPO, with an area approximately of 3,622 hectares located in District of Air Besar, that spread in Sub-district of Sepangah, Semuntik, Sekendal, Temoyok, Nyanum, Semedang. Each SHGU are valid until November 17, 2045.

Page 51: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 46 paraf:

Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 15) dan sertifikat tanah SHGU No. 30 dan No. 17-22 milik CPO dan SHGU No. 11 -16 milik ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang Perusahaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

Land Cultivation Rights (SHGU) No. 30 and No. 68-70 of BRI, a subsidiary, are pledged as collateral for a loan obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (see Note 15) and SHGU No. 17-22 of CPO and SHGU No. 11-16 of ASJ, both are subsidiaries, are pledged as the Company’s collateral for a long-term loan obtained from Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui sertifikat pada saat habis masa berlakunya.

Management considers that there will be no difficulties in obtaining renewals of certificates upon expiry date.

PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm dan PT Tugu Palma Sumatera, semuanya entitas anak, sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.

PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm and PT Tugu Palma Sumatera, all are subsidiaries, are in the process of obtaining Land Cultivation Rights.

15. Uang Muka Jangka Panjang 15. Long-term Advances

2011 2010

Rp Rp

Pembangunan Pabrik 54,106 21,582 Mill Construction

Pengembangan Proyek Perkebunan -- 21,359 Development of Plantation Project

Lainnya -- 2,231 Others

Jumlah Uang Muka Jangka Panjang 54,106 45,172 Total Long-term Advances

Uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak dan pabrik penggilingan beras milik PT Dunia Pangan, entitas anak (lihat Catatan 32).

Advances for mill construction represents advanced in regards of construction of palm oil mill factory owned by PT Bumiraya Investindo, a subsidiary and rice mill factory owned by PT Dunia Pangan, a subsidiary (see Note 32).

Uang muka pengembangan proyek perkebunan terutama merupakan biaya pengembangan dan pematangan tanah perkebunan.

Advances for development of plantation project mainly represents of cost of development and improvement of the plantation land.

16. Hutang Bank dan Lembaga Keuangan 16. Bank Loans and Financial Institution

2011 2010

Rp Rp

Rupiah Rupiah

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 310,431 264,238 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank UOB Indonesia 160,000 -- PT Bank UOB Indonesia

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 50,000 25,000 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 22,924 12,365 PT Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank Muamalat Indonesia 10,000 -- PT Bank Muamalat Indonesia

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk -- 4,019 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek 553,355 305,622 Total Short-term Bank Loans

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. KP-CRO/CBC-JPM/111/PK-KMK/2009 No. 15 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Fixed Loan Nomor KP-CRO/CBC-JPM/112/PK-KMK/2009 No. 16 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash Loan Dengan

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Based on Deed of Working Capital Agreement No. KP-CRO/CBC-JPM/111/PK-KMK/2009 No. 15 dated November 6, 2009, Deed of Fixed Loan Working Capital Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/112/PK-KMK/2009 No. 16 dated November 6, 2009, Deed of Non Cash Loan with Trust Receipt Facility Agreement No. KP-

Page 52: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 47 paraf:

Trust Receipt No. KP-CRO/CBC-JPM/003/PNCL/2009 No. 17 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Bank Garansi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/002/PGB/2009 No. 18 tanggal 6 Nopember 2009, Akta Perjanjian Jasa Pelayanan Transaksi Treasury Nomor KP-CRO/CBC-JPM/003/PFL/2009 No. 19 tanggal 6 Nopember 2009, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas perbankan dari Bank Mandiri sebagai berikut: � Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving � Fasilitas Kredit Modal Kerja Fixed Loan � Fasilitas Pinjaman Non Kas, yang terdiri dari:

– Letter of Credit / SKBDN dan Trust Receipt – Bank Garansi

� Fasilitas Treasury Line � Fasilitas Bills Purchasing Line

CRO/CBC-JPM/003/PNCL/2009 No. 17 dated November 6, 2009, Deed of Bank Guarantee Facility Agreement Nomor KP-CRO/CBC JPM/002/PGB/2009 No. 18 dated November 6, 2009, Deed of Treasury Transaction Service Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/003/PFL/2009 No. 19 dated November 6, 2009, all made before of Sri Ismiyati, S.H., a notary in Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a subsidiary, obtained banking facilities from Bank Mandiri which consisting of the following: � Revolving Working Capital facility � Fixed Loan Working Capital facility � Non Cash Loan, consisting of the following:

– Letter of Credit / SKBDN and Trust Receipt – Bank Guarantee

� Treasury Line facility � Bills Purchasing Line facility

Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan digunakan oleh TPS untuk menambah modal kerja dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain.

Revolving Working Capital and Fixed Loan Working Capital are used by TPS to increase the working capital and to take over all credit facilities granted for TPS from other banks.

Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving dan Kredit Modal Kerja Fixed Loan masing-masing memiliki pagu kredit sebesar Rp 120.000 dan Rp 80.000, dengan periode fasilitas 1 (satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga 11,5% per tahun (2010: 12% per tahun).

Revolving Working Capital and Fixed Loan Working Capital have credit limits amounting to Rp 120,000 and Rp 80,000, respectively, with a facility period of 1 (one) year and bears an annual interest rate of 11.5% (2010: 12% per annum).

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Modal Kerja Revolving Loan masing-masing sebesar Rp 120.000.

As of December 31, 2011 and 2010, outstanding balance of Revolving Working Capital amounted to Rp 120,000, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Modal Kerja Fixed Loan sebesar Rp 80.000.

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Fixed Loan Working Capital amounted toRp 80,000, respectively.

Fasilitas Pinjaman Non Kas – Letter of Credit (L/C)/ SKBDN dan Trust Receipt digunakan TPS untuk penerbitan L/C/ SKBDN atas pembelian bahan baku, bahan penolong dan suku cadang yang dibutuhkan dalam proses produksi TPS, memiliki pagu kredit sebesar Rp 163.000 dengan periode pembayaran 180 hari dan tidak dikenakan bunga.

Non-Cash Loan – Letter of Credit (L/C)/ SKBDN and Trust Receipt facility is used by TPS to issue L/C/SKBDN for purchasing raw material, supporting inventory and spareparts needed in TPS production process, has credit limit amounting to Rp 163,000 with payment period of 180 days and is non-interest bearing.

Fasilitas Pinjaman Non Kas – Bank Garansi dan jaminan pelaksanaan digunakan TPS untuk mengikuti tender dengan pagu kredit sebesar Rp 7.000 dengan periode pembayaran sesuai kontrak.

Non-Cash Loan – Bank Guarantee and performance bonds is used by TPS to participate in tender with maximum limit amounting to Rp 7,000 and term period according to the contract.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saldo terhutang atas fasilitas Pinjaman Non Kas-Letter of Credit/ SKBDN, Trust Receipt dan Bank Garansi masing-masing sebesar Rp 79.306 dan Rp 44.200.

As of December 31, 2011 and 2010, all outstanding balance of Non-Cash Loan-Letter of Credit/ SKBDN. Trust Receipt and Bank Guarantee facility amounted toRp 79,306 and Rp 44,200, respectively.

Page 53: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 48 paraf:

Fasilitas Treasury Line digunakan oleh TPS untuk melakukan pembelian di masa mendatang (forward buy) dengan periode maksimal pembelian 6 (enam) bulan, memiliki pagu kredit USD 800,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini pada 31 Desember 2011 dan 2010.

Treasury Line facility is used by TPS to make forward buy in a maximum of (six) 6 months period, has credit limit amounting to USD 800,000 with facility period of 1 (one) year and is non-interest bearing. There was no outstanding balance from this facility as of December 31, 2011 and 2010.

Fasilitas Bill Purchasing Line digunakan oleh TPS untuk mendapatkan pembayaran lebih awal atas penjualan ekspor, memiliki pagu kredit USD 300,000, berperiode 1 (satu) tahun dan tidak dikenakan bunga. Tidak ada saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini pada 31 Desember 2011 dan 2010.

Bill Purchasing Line facility is used by TPS to obtain early payment on export sales, has a credit limit amounting to USD 300,000, with a facility period of (one) 1 year and is non-interest bearing. There is no outstanding balance from this facility as of December 31, 2011 and 2010.

Seluruh fasilitas pinjaman jangka pendek diatas telah diperpanjang sampai dengan 5 Nopember 2012 melalui perjanjian addendum II tanggal 4 Nopember 2011.

All above short-term facilities have been extended to November 5, 2012 under amendment Agreement II dated November 4, 2011.

Sebagai tambahan dari fasilitas perbankan di atas, TPS juga memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 20).

In addition to the abovementioned facilities, TPS also obtained Investment Credit facility from Bank Mandiri and presented as Long-term Bank Loans in the consolidated statements of financial statement (see Note 20).

Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut: � Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan

(SHGB) No. 1-4, No. 6-13, No. 19, No. 22, No. 27-28, No. 30-32, No. 36-38, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, dan tanah dalam proses sertifikasi, seluruhnya berlokasi di Sragen – Jawa Tengah (lihat Catatan 12),

� Seluruh bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat pada tanah tersebut (lihat Catatan 12),

� Seluruh mesin dan peralatan pendukungnya (lihat Catatan 12),

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 415 dan 450, seluruhnya terdaftar atas nama Priyo Hadi Sutanto, Komisaris Utama,

� Tanah dengan SHGB No. 7, terdaftar atas nama PT Naga Mas Sakti Perkasa, pihak berelasi,

� Persediaan dan piutang usaha TPS senilai minimum 120% dari saldo terhutang fasilitas Modal Kerja Revolving (lihat Catatan 8 dan 6),

� Corporate Guarantee dari Perusahaan, dan � Jaminan Pribadi dari Stefanus Joko Mogoginta,

Direktur Utama.

The collaterals for abovementioned banking facilities are as follows: � Land with Building Right Title (SHGB) No. 1-4, 6-13,

19, 22, 27-28, 30-32, 36-38, all registered under the name of TPS, and land under certification process, all located in Sragen – Central Java (see Note 12),

� All factory buildings and infrastructures attached onthe abovementioned land (see Note 12),

� All machinery and equipments (see Note 12), � Land with Property Right (SHM) Nos. 415 and 450, all

registered under the name of Priyo Hadi Sutanto, President Commissioner,

� Land with SHGB No. 7, registered under the name of PT Naga Mas Sakti Perkasa, a related party,

� Inventories and accounts receivable of TPS with minimum value of 120% from the outstanding balance of Revolving Working Capital facility (see Notes 8 and 6),

� Corporate Guarantee from the Company, and � Personal Guarantee from Stefanus Joko Mogoginta,

President Director.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor KP-CR0/CBC-JPM/113/PK-KMK/2009 No. 25 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri yang digunakan untuk menambah modal kerja PMI.

Based on Deed of Working Capital Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/113/PK-KMK/2009 No. 25 dated November 6, 2009, all made in the presence of Sri Ismiyati, a notary in Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), a subsidiary, obtained Working Capital facility from Bank Mandiri which is used to increase the PMI working capital.

Page 54: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 49 paraf:

Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 20.000 dan telah diperpanjang melalui Addendum Perjanjian II No. KP-CRO/CBC/JPM/113/PK-KMK/2009 sampai dengan 5 Nopember 2012.

Working Capital facility has a credit limit amounting toRp 20,000 and had been extended under Amendment Agreement II No. KP-CRO/CBC/JPM/113/PK-KMK/2009to November 5, 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja masing-masing sebesar Rp 20.000 dan dikenakan bunga masing-masing sebesar 11% dan 11,5% per tahun.

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Working Capital facility amounted toRp 20,000, and bears annual interest rate of 11% and 11.5%, respectively.

Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, PMI juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 20).

In addition to the abovementioned Working Capital Facility, PMI also obtained Investment Credit facility from Bank Mandiri and presented as Long-term Bank Loans inthe consolidated statement of financial position (see Note 20).

Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah sebagai berikut: � Tanah dengan SHGB No. 2001 dan No. 2002,

seluruhnya terdaftar atas nama PMI, berlokasi di Karanganyar-Jawa Tengah (lihat Catatan 12),

� Bangunan pabrik dan infrastruktur yang melekat di atas tanah tersebut (lihat Catatan 12),

� Persediaan dan piutang usaha sebesar minimal 120% dari saldo terhutang atas fasilitas Kredit Modal Kerja (lihat Catatan 8 dan 6).

The collaterals for abovementioned loan facilities are as follows: � Land with SHGB No. 2001 and 2002, all registered

under the name of PMI, located in Karanganyar-Central Java (see Note 12),

� Factory buildings and infrastructures attached on the abovementioned land (see Note 12),

� Inventory and accounts receivable with a minimum value of 120% from outstanding balance of Working Capital facility (see Notes 8 and 6).

b. PT Bank UOB Indonesia (UOB) b. PT Bank UOB Indonesia (UOB)

Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan pagu Rp 160 miliar. Jangka waktu pinjaman adalah 3 bulan sampai dengan 21 Maret 2012 dan dikenakan bunga 5%+1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar Rp 160 miliar (lihat Catatan 5)

Based on Credit Agreement No. 11/PMK/RK/0339 dated December 21, 2011, the company was obtained Working Capital credit facility from UOB with maximum credit of Rp 160 billion. The loan period is 3 months until March 21, 2012 and bears an interest rate of 5% +1% per annum. The collaterals for this loan are time deposits in UOB of Rp 160 billion (see Note 5)

c. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) c. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Berdasarkan amandemen atas perjanjian Kredit No. BS.0079/SYR/08/2010, yang telah dilegalisasi oleh akta No. 9 tanggal 3 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah sebesar Rp 50.000 untuk mendukung kontrak penjualan ekspor, jangka waktu 12 bulan sejak 27 Agustus 2010 dengan tingkat bunga 11,5% per tahun. Fasilitas ini telah diperbaharui melalui perjanjian No. 094/AADPK/08/2011 tanggal 26 Agustus 2011, dengan memperpanjang periode jatuh tempo sampai dengan 3 September 2012 dan perubahan tingkat bunga menjadi 10% per tahun.

Based on Deed No. 9 dated September 3, 2010 made in the presence of Yualita Widyadhari, SH, a notary in Jakarta, the Company obtained a financing facility amounting to Rp 50,000 in support the contract of export sales for a period of 12 months starting from August 27, 2010. The loan was amended by agreement No. 094/AADPK/08/2011 dated August 26, 2011, wasextended until September 3, 2012 and changes the interest rate to 10% per annum.

Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah piutang usaha entitas anak sebesar Rp 100.000 (lihat Catatan 6).

The loan facilities is secured by accounts receivable owned by a subsidiary amounting to Rp 100,000 (see Note 6).

Page 55: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 50 paraf:

Sebagai tambahan dari Fasilitas Kredit Modal Kerja tersebut di atas, Perusahaan juga memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari LPEI dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Panjang pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 20).

In addition to the abovementioned Working Capital Facility, the Company also obtained Investment Credit facility from LPEI and presented as Long-term Bank Loans in the consolidated statement of financial position (see Note 20).

d. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) d. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORP BANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja yang digunakan untuk pembelian beras dari pemasok.

Based on the Working Capital Loan Agreement Deed No. S.2010.033/DIRCORP BANKING on October 22, 2010, PT Dunia Pangan (DP), a subsidiary, obtained a working capital loan facility which was used to purchase rice from the suppliers.

Periode fasilitas pinjaman ini selama 1 (satu) tahun dan dikenakan tingkat bunga 12% per tahun (mengambang). Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit No. 430/PrbPK/COD-Thamrin/2011 tanggal 10 Oktober 2011, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 25 Oktober 2012.

The periods of this facility is (one) 1 year and bears annual interest at 12% (floating). Furthermore, based on Amendment of Loan Agreement No. 430/PrbPK/COD-Thamrin/2011 dated October 10, 2011, the loan facility period was extended up to October 25, 2012.

Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: � Piutang usaha dan persediaan (lihat Catatan 6 dan

8), � Corporate guarantee dari Perusahaan.

The collateral’s for this facility are as follows: � Accounts receivable and inventories (see Notes 6

and 8),

� Corporate guarantee from the Company.

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, DP tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: � Melakukan penggabungan usaha dengan

perusahaan lain; � Mengganti susunan pemegang saham dan

manajemen; � Membayar pinjaman kepada pemegang saham; � Memberikan pinjaman ke pihak lain dan pihak-pihak

berelasi, kecuali untuk transaksi perdagangan biasa; � Melakukan investasi ke perusahaan lain; � Menjual atau setuju untuk menjual sebagian besar

aset atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan hutang;

� Menerima fasilitas kredit dari pihak lain; � Mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk

diyatakan pailit.

During the loan facility period, DP is restricted to:

� Perform merger with other companies; � Change the management and stockholder’s

composition; � Repay the principal of loan to stockholders; � Grant new loan to third parties and related parties,

except for transactions conducted in normal business; � Invest in another companies; � Sell, transfer or dispose a portion or all assets which

may affect the ability to settle the outstanding facility; � Obtain other credit facilities from other parties; � Apply for bankruptcy to the court.

e. PT Bank Muamalat Indonesia e. PT Bank Muamalat Indonesia

Berdasarkan perjanjian kredit No. 03/BMI/MSY/XII/2011 tanggal 21 Desember 2011, PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa pembiayaan Al Musyarakah.

Based on the Amendment of Loan AgreementNo. 03/BMI/MSY/XII/2011 on December 21, 2011,PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), a subsidiary, obtained Al Musyarakah financing facility.

Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 21 Januari 2012. Jaminan atas fasilitas pinjaman ini deposito berjangka TPS, entitas anak sebesar Rp 10.000.

This Facility will be due in January 21, 2012. The collaterals for the loan facility is time deposit of TPS, a subsidiary, amounting to Rp 10,000.

f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. R.II.367-KCK/PBI/ADK/12/2005 No. 16 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta,

Based on the Deed of Working Capital Loan AgreementNo. R.II.367-KCK/PBI/ADK/12/2005 No. 16 dated December 15, 2005, made before Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, SH, MM, MH, a Notary in Jakarta,

Page 56: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 51 paraf:

PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Modal Kerja.

PT Jatisari Srirejeki (JS), a subsidiary, obtained aWorking Capital Loan facility.

Fasilitas Kredit Modal Kerja memiliki pagu kredit sebesar Rp 12.000 dan berdasarkan surat putusan restrukturisasi kredit No. R.II-487-ADK/DKR/11/2007 akan jatuh tempo pada 15 Desember 2011 dengan bunga 7,5% per tahun.

The working Capital Loan Facility has a maximum amount of Rp 12,000 and, based on the decision letter of credit restructuring No. R.II-487-ADK/DKR/11/2007 will mature on December 15, 2011 with an annual interest rate of 7.5%.

Jaminan dan persyaratan atas fasilitas ini diatur bersama-sama dengan fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh JS dari BRI (lihat Catatan 20).

Guarantees and requirements for this facility are jointly arranged with the long-term loan facility obtained by JS from BRI (see Note 20).

Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya oleh JS pada bulan Desember 2011.

This loan was fully paid in December 2011.

17. Hutang Usaha 17. Accounts Payable

2011 2010Rp Rp

Pihak Berelasi (lihat Catatan 7) 5,823 2,778 Related Party (see Note 7)

Pihak Ketiga: Third Parties:

PT Ridda Manna Sejati 4,238 -- PT Ridda Manna Sejati

PT Solindo Garpika 2,841 -- PT Solindo Garpika

PT Jumbo Glory -- 15,000 PT Jumbo Glory

Manildra Flour Mills -- 2,640 Manildra Flour Mills

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 2.500) 17,214 24,188 Others (each below Rp 2,500)

Subjumlah 24,293 41,828 Subtotal

Jumlah Hutang Usaha 30,116 44,606 Total Accounts Payable

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The detail of accounts payable based on currency used is as follows:

2011 2010

Rp Rp

Rupiah 27,704 40,674 Rupiah

Dolar AS 2,412 3,930 US Dolla r

Euro -- 2 Euro

Jumlah Hutang Usaha 30,116 44,606 Total Accounts Payable

18. Beban Masih Harus Dibayar 18. Accrued Expenses

2011 2010

Rp Rp

Bunga Interest

Pinjaman Bank Direstrukturisasi 10,851 11,001 from Restructured Bank Loan

Bunga Pinjaman Bank 4,254 5,339 Bank Loan

Sub Jumlah Bunga 15,105 16,340 Sub Total Interest

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 8,427 2,582 Salaries and Allowances

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000) 4,043 3,159 Others (each below Rp 1,000)

Jumlah Beban Masih Harus Dibayar 27,575 22,081 Total Accrued Expenses

Bunga atas pinjaman bank direstrukturisasi merupakan bunga pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang diperoleh PT Jatisari Srirejeki, entitas anak (lihat Catatan 20).

Interest from restructured bank loan represents loan interest from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk obtained by PT Jatisari Srirejeki, a subsidiary (see Note 20).

Page 57: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 52 paraf:

19. Hutang Sewa Pembiayaan 19. Obligations under Finance Leases

PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Niaga (PPN), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO) dan PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan untuk pengadaan mesin pabrik, alat berat dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan pembiayaan sebagai berikut:

PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Niaga (PPN), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO) dan PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), all subsidiaries, obtained several leasing facilities for the acquisition of machinery, heavy equipment and vehicles from certain financing companies as follows:

2011 2010

Rp Rp

a. PT BCA Finance 1,743 4,405 a. PT BCA Finance

b. PT Austindo Nusantara Jaya Finance -- 36,367 b. PT Austindo Nusantara Jaya Finance

c. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.500) 3,323 974 c. Others (each below Rp 1,500)

Jumlah Hutang Sewa Pembiayaan 5,066 41,746 Total Obliga tions under Finance Leases

Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The future minimum lease payments based on each respective lease agreements as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Rp Rp

2011 -- 17,650 2011

2012 2,502 20,824 2012

2013 1,375 3,928 2013

Jumlah 3,877 42,402 Total

Dikurangi: Bagian Bunga -- (656) Less: Interest Portion

Hutang Sewa Pembiayaan - Bersih 5,066 41,746 Obligations under Finance Leases - Net

Hutang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo Obligations under Finance Leases -

Dalam Satu Tahun 2,799 17,202 Current Maturities

Hutang Sewa Pembiayaan - Setelah Obligations under Finance Leases -

Dikurangi Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 2,267 24,544 Net of Current Maturities

a. PT BCA Finance (BCA) TPS, entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas sewa pembiayaan dari BCA sejak tahun 2007 sampai 2009 untuk pembelian kendaraan bermotor yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional TPS.

a. PT BCA Finance (BCA) TPS, a subsidiary, obtained several leasing facilities granted by BCA from 2007 to 2009 for purchase of vehicles to be used in TPS operations.

Fasilitas sewa pembiayaan memiliki masa pembayaran berkisar antara tahun 2012-2013 dan dikenakan bunga efektif sebesar 10,46%-17,20% per tahun.

The lease facilities payment periods ranging from 2012-2013 and effective annual interest rates ranging from 10.46%-17.20%.

b. PT Austindo Nusantara Jaya Finance (ANJ) Berdasarkan Master Lease Agreement tanggal 24 Desember 2007 yang telah dilegalisasi oleh Teddy Anwar, S.H., Notaris di Jakarta dan Offer to Lease and Acceptance tanggal 8 Januari 2008, TPS, entitas anak, mendapatkan fasilitas sewa pembiayaan untuk pembelian mesin pabrik pengolahan mie kering senilai Rp 26.549 dengan periode 66 bulan sampai dengan tanggal 15 Juli 2013. Pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) + 3% per tahun.

b. PT Austindo Nusantara Jaya Finance (ANJ) Based on Master Lease Agreement dated December 24, 2007 and legalized by Teddy Anwar, S.H., a notaryin Jakarta and Offer to Lease and Acceptance dated January 8, 2008, TPS, a subsidiary, obtained leasing facility for the acquisition of machinery for dry noodle processing amounting to Rp 26,549 with a payment period of 66 months until July 15, 2013. The facility bears an interest rate of Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) + 3% per annum.

Page 58: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 53 paraf:

Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada 23 Desember 2011.

This loan has been fully paid by Company on December 23, 2011.

Berdasarkan Master Lease Agreement tanggal 28 September 2007 dan Offer to Lease and Acceptance tanggal 28 September 2007, PPN, entitas anak dalam tahap pengembangan, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan senilai USD 4,264,640 dengan periode pembayaran 66 bulan. Pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar JIBOR + 3% per tahun.

Pinjaman ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada 23 Desember 2011.

Based on Master Lease Agreement dated September 28, 2007 and Offer to Lease and Acceptance dated September 28, 2007, PPN, a subsidiary under development stage, obtained leasing facility amountingto USD 4,264,640 with payment period of 66 months. The facility bears an interest rate of JIBOR + 3% per annum.

This loan was fully paid by Company on December 23, 2011.

20. Hutang Bank Jangka Panjang 20. Long-term Bank Loans

2011 2010

Rp Rp

Rupiah Rupiah

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 384,889 415,444 a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

b. PT Bank UOB Indonesia 200,000 -- b. PT Bank UOB Indonesia

c. PT Bank Rabobank International Indonesia 185,000 -- c. PT Bank Rabobank International Indonesia

d. PT Bank Muamalat Indonesia 134,496 156,731 d. PT Bank Muamalat Indonesia

e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 93,000 53,853 e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 45,706 51,977 f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang 1,043,091 678,005 Total Long-term Bank Loans

Dikurangi: Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Less: Current Maturities

Rupiah Rupiah

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 54,000 37,000 a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

b. PT Bank UOB Indonesia 31,579 -- b. PT Bank UOB Indonesia

c. PT Bank Rabobank International Indonesia 38,947 -- c. PT Bank Rabobank International Indonesia

d. PT Bank Muamalat Indonesia 58,105 46,120 d. PT Bank Muamalat Indonesia

e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 20,454 6,985 e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero ) Tbk 15,000 11,000 f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 218,085 101,105 Total Current Maturities

Hutang Bank Jangka Panjang - Setelah Long-term Bank Loans -

Dikurangi Jatuh Tempo da lam Satu Tahun 825,006 576,900 Net of Current Maturities

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/014/PK-KI/2009 No. 14 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi yang digunakan oleh TPS untuk pembiayaan kembali kompleks pabrik TPS yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah dan mengambil alih seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan kepada TPS dari bank lain.

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Based on Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/014/PK-KI/2009 No. 14 dated November 6, 2009 made in the presence of Sri Ismiyati, a notary in Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a subsidiary, obtained an Investment Credit facility which is used by TPS for refinancing of existing TPS’ factory complex located in Sepat Village, Masaran District, Sragen – Central Java and to take over all credit facilities granted for TPS from other banks.

Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 280.000 dengan periode pinjaman 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan.

Investment Credity facility has credit limit amounted to Rp 280,000 with a loan period of six (6) years andthree (3) months.

Pada 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 238.000 dan

As of December 31, 2011 and 2010, outstanding balance of this loan facility amounted to Rp 238,000

Page 59: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 54 paraf:

Rp 262.000 dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun pada 31 Desember 2011 dan 2010.

and Rp 262,000, respectively, and bears annual interest rate represent of 11.5% for December 31, 2011 and 2010.

Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, TPS juga memperoleh fasilitas perbankan lain dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 16).

In addition to the Investment Credit facility, TPS also obtained other banking facilities and presented as Short-term Bank Loans in the consolidated statementsof financial position (see Note 16).

Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh TPS dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas perbankan lain yang diberikan Bank Mandiri kepada TPS (lihat Catatan 16).

The collaterals for the Investment Credit facility obtained by TPS from Bank Mandiri is the same with the collaterals for other banking facilities granted by Bank Mandiri to TPS (see Note 16).

Selama periode fasilitas perbankan berlaku, TPS tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: � Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari

bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit dari Bank Mandiri;

� Membuat perjanjian hutang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan, dalam bentuk apapun, atas aset TPS, termasuk hak atas tagihan kepada pihak lain, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada di kemudian hari;

� Mengadakan merger, akuisisi, atau menjual aset yang dijadikan jaminan, mengadakan atau mengubah struktur permodalan TPS, susunan direksi serta komposisi kepemilikan saham;

� Memindah-tangankan barang jaminan atau mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset TPS kepada pihak lain;

� Membagikan dividen lebih dari 50% dari laba tahun berjalan tanpa memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri; dan

� Membuat surat perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang akan bertentangan dengan Perjanjian Kredit.

During the banking facilities period, TPS is restricted to: � Obtain credit facility or loan from other banks with

similar purpose with Bank Mandiri credit facility; � Enter into debt agreement, pledging, other

liabilities or pledge, in any form, over TPS assets,including right of receivables from third party, existing or in the future;

� Merger, acquisition, or sell assets being pledged

as collateral, changes or amend TPS capital structure, board of directors and stockholders’ share composition;

� Hand-over assets pledged as collateral or enter into guarantor agreement or pledge TPS assets to other party;

� Distribute dividend of more than 50% from current year income without obtaining prior approval from Bank Mandiri; and

� Enter into agreement, contract, or other form of documents which will contradict the Credit Agreement.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/015/PK-KI/2009 No. 24 tanggal 6 Nopember 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, Notaris di Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari Bank Mandiri yang digunakan oleh PMI untuk pembiayaan kembali aset tersedia dan aset dalam penyelesaian.

Based on the Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/015/PK-KI/2009 No. 24 dated November 6, 2009 made in the presence of Sri Ismiyati, a notary in Jakarta, PT Poly Meditra Indonesia (PMI), a subsidiary, obtained an Investment Credit facility from Bank Mandiri which is used by PMI for refinancing of PMI’s existing asset and construction in progress.

Fasilitas Kredit Investasi memiliki pagu kredit sebesar Rp 100.000, periode pembayaran selama 6 (enam) tahun 3 (tiga) bulan.

Investment Credit facility has a credit limit amountingto Rp 100,000, payment period of (six) 6 years and(three) 3 months.

Pada 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Kredit Investasi milik PMI sebesar Rp 76.500 dan Rp 88.500, dikenakan bunga masing-masing sebesar 11% dan 11,5%.

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of PMI’s Investment Credit facility amounted toRp 76,500 and Rp 88,500, bears an annual interest rate of 11% and 11.5%, respectively.

Sebagai tambahan dari fasilitas Kredit Investasi, PMI juga memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari

In addition to Investment Credit facility, PMI also obtained a Working Capital facility from Bank Mandiri

Page 60: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 55 paraf:

Bank Mandiri dan disajikan sebagai Hutang Bank Jangka Pendek pada laporan posisi keuangan konsolidasian (lihat Catatan 16).

and presented as Short-term Bank Loans in theconsolidated statements of financial position(see Note 16).

Jaminan atas fasilitas Kredit Investasi yang diperoleh PMI dari Bank Mandiri sama dengan jaminan atas fasilitas Kredit Modal Kerja yang diberikan Bank Mandiri kepada PMI (lihat Catatan 16).

Collaterals for Investment Credit facility obtained by PMI from Bank Mandiri is the same with collaterals for Working Capital facility granted by Bank Mandiri to PMI(see Note 16).

Selama periode fasilitas perbankan berlaku, PMI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: � Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari

bank lain dengan tujuan penggunaan yang sama dengan fasilitas kredit dari Bank Mandiri;

� Membuat perjanjian hutang, hak tanggungan, kewajiban lain atau menjaminkan, dalam bentuk apapun, atas aset PMI, termasuk hak atas tagihan kepada pihak lain, baik yang sudah ada ataupun yang akan ada di kemudian hari;

� Mengadakan merger, akuisisi, atau menjual aset yang dijadikan jaminan, mengadakan atau mengubah struktur permodalan PMI, susunan direksi serta komposisi kepemilikan saham;

� Memindah-tangankan barang jaminan atau mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset PMI kepada pihak lain;

� Membagikan dividen lebih dari 50% dari laba tahun berjalan tanpa memperoleh persetujuan dari Bank Mandiri; dan

� Membuat surat perikatan, perjanjian atau dokumen lain yang akan bertentangan dengan Perjanjian Kredit.

During the banking facilities period, PMI is restricted to: � Obtain credit facility or loan from other banks with

similar purpose with Bank Mandiri credit facility; � Enter into debt agreement, pledging, other

liabilities or pledge, in any form, over PMI assets, including right of receivables from third party, existing or in the future;

� Merger, acquisition, or sells assets being pledged

as collateral, change or amend PMI capital structure, board of directors and stockholders’ share composition;

� Hand-over assets pledged as collateral or enter into guarantor agreement or pledge PMI assets to other parties;

� Distribute dividend of more than 50% from current year income without obtaining prior approval from Bank Mandiri; and

� Enter into agreement, contract, or other form of documents which will contradicts the Credit Agreement.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari:

� Kredit Investasi – Kebun I

� Kredit Investasi – Kebun II

Based on the Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 and Deed of Investment Credit Agreement Nomor KP CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 dated September 9, 2008, all made in the presence of Sri Ismiyati, S.H., a notary in Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, obtained Investment Credit facility consisting of the following:

� Investment Credit – Kebun I

� Investment Credit – Kebun II

Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya.

All Investment Credit facilities are used to refinance palm oil plantation, take over all credit facilities granted to BRI from previous creditors and development ofplantation area of 1,000 hectares along with its infrastructures.

Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp 38.684 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan.

Investment Credit – Kebun I facility has credit limitamounting to Rp 38,684 with payment period of(eight) 8 years and (six) 6 months including grace period of 30 months.

Page 61: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 56 paraf:

Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp 24.373 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan.

Investment Credit – Kebun II facility has a credit limitamounting to Rp 24,373 with a payment period of (eight) 8 years and (six) 6 months including the grace period of 42 months.

Pada 31 Desember 2011 dan 2010, seluruh saldo terhutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp 56.031 dan Rp 49.032 dikenakan bunga sebesar 12% per tahun pada 31 Desember 2011 dan 2010.

As of December 31, 2011 and 2010, all theoutstanding balance of Investment Credit facilities amounted to Rp 56,031 and Rp 49,032, bearingannual interest rate of 12.5% as of December 31, 2011 and 2010, respectively.

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, BRI memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit.

Based on the Deed of Investment Credit Agreement (Construction of Palm Oil Mill) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 dated October 8, 2009 made in the presence of Sri Ismiyati, S.H., a notaryin Jakarta, BRI obtained a credit facility of Investment Credit-Palm Oil Mill which will be used for the construction of palm oil mill.

Fasilitas Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit memiliki pagu kredit sebesar Rp 54.800 dengan periode pembayaran 7 (tujuh) tahun termasuk masa tenggang 2 (dua) tahun.

Investment Credit Facility-Palm Oil Mill facility has credit limit amounting to Rp 54,800 with a payment period of 7 (seven) years including the grace period of (two) 2 years.

Pada 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas Kredit Investasi - Pabrik Kelapa Sawit adalah sebesar Rp 14.358 dan Rp 15.912 dan dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun pada 31 Desember 2011 dan 2010.

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of Investment Credit - Palm Oil Mill amounted to Rp 14,358 and Rp 15,912, bearing an annual interest rate represent of 12.5% as of December 31, 2011 and 2010, respectively.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: � Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung

lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun (lihat Catatan 12),

� Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 12),

� Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 12), yang terdiri dari: – Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar

dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

The collaterals for abovementioned loan facilities are as follows: � Machinery and equipment, heavy equipment and

other infrastructures of Palm Oil Mill which will be constructed (see Notes 12),

� Existing and future vehicles of BRI (see Note 12), � The whole palm oil plantation with area of 3,300

hectares (see Note 12), consisting of the following: – Land with an area approximately of 1,041

hectares with Land Cultivation Right (SHGU) No. 30, registered under BRI name and located in Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur, Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru and Tanjung Pelayar Villages, Pulau Laut Barat District, Kotabaru – South Kalimantan,

– Land with an area approximately of 823 hectares with SHGU No. 68 located in Sebanti and Sumbersari Vilage, Pulau Laut Barat District, Kotabaru – South Kalimantan,

– Land with an area approximately of 939 hectares with SHGU No. 69 and No. 70 located in Teluk Sirih Village, Sei Bulan Village, Sei Bahrim Village and Tanjung Serudung Village, Pulau Laut Selatan District, Kotabaru-South Kalimantan,

Page 62: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 57 paraf:

– Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat,

– Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU,

� Corporate Guarantee dari PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham,

� Corporate Guarantee dari Perusahaan, � Gadai Saham pemegang saham atas nama Aunur

Rofiq, � Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 8), dan � Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga

(lihat Catatan 6).

– Land of approximately 200 hectares which up to completion date of these consolidated financial statements still under certification process,

– Evidence of land ownerships which status are still location permits of which will be processed to SHGU,

� Corporate Guarantee from PT PermataHandrawina Sakti, a stockholder,

� Corporate Guarantee from the Company, � Fiduciary on shares under name of Aunur Rofiq, � All inventories of BRI (see Note 8), and � All accounts receivable of BRI to third parties

(see Note 6).

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: � Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain,

kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, � Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga

dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar,

� Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain,

� Mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan aset kepada pihak lain,

� Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan,

� Melunasi hutang kepada Perusahaan, � Menjual, memindahtangankan atau melepaskan

sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi kemampuan pelunasan hutang,

� Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham,

� Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain,

� Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran hutang,

� Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihak-pihak berelasi,

� Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian hutang, dan

� Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi.

During the loan facilities period, BRI is restricted to perform the following matters: � Obtain other credit or loan facility, except for

transactions conducted in the normal of course business,

� Grant new loan to third parties and related parties, except for transactions conducted in the normal business course,

� Perform new investment or finance other companies,

� Act as guarantor or pledge assets to other parties, � Hand-over assets being pledged as collateral

except traded inventory, � Repay liabilities to the Company, � Sell, transfer or disposes portion or all assets

which may affect the ability to settle the outstanding facility,

� Change the management and stockholders composition,

� Perform merger, acquisition, consolidation or acquire or obtain other company’s shares,

� Apply for and/or order other parties to apply

bankruptcy to the Court or postpone of debt repayments,

� Repay interest of loan or repays the principal of

loan to stockholders or related parties, � Grant preferred right to the Company with regard

to loan settlement, and � Take out of profit or capital for private interest and

beyond the normal course of business.

b. PT Bank UOB Indonesia b. PT Bank UOB Indonesia Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200.000 yang diberikan bersama-sama

Based on the Credit and Security Agreement dated July 22, 2011 which was made before Veronica Nataadmadja,SH, a notary in Jakarta, the Company obtained loan facilities from PT Bank UOB Indonesia consisting of Term Loan (TL) Credit Facility amountingto Rp 200,000 provided simultaneously with Bank

Page 63: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 58 paraf:

dengan Fasilitas Bank Garansi (BG) dan SBLC dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250.000.

Guarantee (BG) Facility and SBLC with total principal not exceeding Rp 250,000.

Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk.

The purpose of this credit facility is to provide financing for the assets acquisition which include land, buildings and machinery located in Bogor, West Java and in Medan owned by PT Unilever Indonesia Tbk.

Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin dengan aset yang akan diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (lihat Catatan 12).

The TL loan facility bears an interest rate of Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per annum and are be secured with the assets acquired from PT Unilever Indonesia Tbk (see Note 12).

c. PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)

• Berdasarkan Perjanjian Fasilitas No. LA/CA/1829/2011 tanggal 22 Agustus 2011, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas Term Loan dari Rabobank sebesar Rp 185 miliar dengan jangka waktu selama 60 bulan dengan masa grace period selama 6 bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar Cost of Fund (CoF) ditambah 3% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Cikarang, mesin dan peralatan, persediaan, piutang di masa datang yang akan dimiliki IBU, serta Jaminan Korporasi oleh Perusahaan dan PT Dunia Pangan. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk akuisisi aset pabrik beras.

Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 185.000.

c. PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)

•••• Based on Facility Agreement No. LA/CA/1829/2011 dated August 22, 2011, PT Indo Beras Unggul (IBU), a subsidiary, has Term Loan facility from Rabobank amounting to Rp 185 billion with a period in 60 months and with the grace period of 6 months. The loan facility bears interest rates at Cost of Fund (CoF) plus 3% per year. The collateral of this facility is land and building rice manufacturing facilities located in Cikarang, machinery and equipment, inventory, receivable in the future that will be owned by IBU, with the Corporate Guearantee by the Company and PT Dunia Pangan. These facilities are used for the acquisition of assets on the rice mill.

As of December 31, 2011, the outstanding balance on this facility amounted to Rp 185,000.

d. PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Berdasarkan Akta Wa’d Pembiayaan Murabahah No. 42 tanggal 25 Mei 2009 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, memiliki pagu kredit Rp 100.000 dengan periode pembayaran 60 bulan.

d. PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Based on Deed of Wa’d Murabahah Financing No. 42 dated May 25, 2009 made in the presence of Yualita Widyadhari, S.H., a notary in Jakarta, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a subsidiary, obtained a loan facility from BMI that was used to increase the TPS working capital with credit limit amounting to Rp 100,000 with payment period of 60 months.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: � Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan

(SHGB) No. 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama TPS, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah,

� Tanah seluas 15.750 hektar, bangunan kantor dan tanaman kelapa sawit seluas 4.533 hektar yang berlokasi di Desa Bambulung & Ketab, Kecamatan Pematang, Barito Timur – Kalimantan Tengah milik PT Mitra Jaya Agro Palma, entitas anak,

� Saham PT Mitra Jaya Agro Palma, entitas anak, sebanyak 24.222 lembar, dan

The collaterals for abovementioned loan facility are as follows: � Land with Building Right Title (SHGB)

No. 14 – 18, Nos. 20 – 26, No. 29 and No. 33 – 35, all registered under the name of TPS, located in Sepat Village, Masaran District, Sragen – Central Java,

� Land with an area of 15,750 hectar, office building, palm oil plantation with a area of 4,533 hectares located in Bambulung and Ketab Village, Pematang District, East Barito-Central Kalimantan, owned by PT Mitra Jaya Agro Jaya, a subsidiary,

� 24.222 shares of PT Mitra Jaya Agro Jaya shares, a subsidiary, and

Page 64: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 59 paraf:

� Corporate Guarantee dari Perusahaan. � Corporate Guarantee from the Company.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 54.861 dan Rp 85.223.

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of this loan facility amounting to Rp 54,861 and Rp 85,223, respectively.

Berdasarkan atas perjanjian Kredit No. 217/OL/BMI/301/VIII/2010 tanggal 27 Agustus 2010 yang telah dilegalisasi oleh akta No 21 tanggal 8 September 2010 oleh Yualita Widyadhari, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja Perusahaan, memiliki pagu kredit Rp 75.000 dengan periode pembayaran 60 bulan.

Based on credit agreement No.217/OL/BMI/301/VIII/2010 dated August 27, 2010 which has been validated by deed No. 21 dated September 8, 2010 by Yualita Widyadhari, SH, a notary in Jakarta, the Company obtained a loan facility Wa'd Murahabah from BMI which used to supplementthe working capital, has a maximum credit of Rp 75,000 with a repayment period of 60 months.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: � Tanah seluas 10.200 hektar, tanaman kelapa

sawit seluas 4.533 Ha, Bangunan terletak di Desa Balumbung & Ketab, Kecamatan Pematang Karau, kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah atas nama PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak (lihat Catatan 12 dan 13);

� Tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No 14 – 18, No. 20 – 26, No. 29, dan No. 33 – 35, seluruhnya terdaftar atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, yang berlokasi di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen – Jawa Tengah (lihat Catatan 12);

� Satu hamparan tanah dengan bukti kepemilikan SHGB No 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 33, 34 dan 35 yang terletak di Palur, Desa Sepat, Kabupaten Sukoharjo atas nama PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak (lihat Catatan 12);

� Saham PT Mitra Jaya Agro Palm, entitas anak, atas nama PT Permata Handrawina Sakti sebanyak 24.222 lembar @ Rp 1.000.000, pemegang saham;

� Tanah seluas 13.370 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 53 atas nama Perusahaan di Jl. Sinar Matahari Desa Curug Kecamatan Cimanggis Kabupaten Bogor dengan bangunan diatasnya (lihat Catatan 12);

� Tanah seluas 1.852 m2 beserta bangunan diatasnya di Jl Raya Solo-Sragen Desa Ngringo Kecamatan Jaten kab. Karanganyar Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak-pihak berelasi, dan;

� Setoran jaminan atas L/C yang diterbitkan minimal 10% dari nilai L/C.

The collaterals for the loan facility are as follows: � The land area of 10,200 hectares, 4,533 hectares

of palm oil plants, buildings located in the Balumbung Village & Ketab, Pematang Karau sub-district, East Barito regency, Central Kalimantan on registered under the name of PT Mitra Jaya Agro Palm, a subsidiary (see Notes 12 and 13);

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 14-18, No. 20-26, No. 29, and No. 33-35, all registered under the name of PT Tiga Pilar Sejahtera, a subsidiary, located in the village of Sepat, District Masaran, Sragen - Central Java (see Note 12);

� A parcel of land with SHGB No. 14, 15, 16, 17, 18,

20, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 33, 34 and 35 located in Palur, Sepat village, Sukoharjo registered registered under the name of PT Tiga Pilar Sejahtera, a subsidiary (see Note 12);

� 24,222 shares @ Rp 1,000,000, of PT Permata Sakti Handrawina, a shareholder, in PT Mitra Jaya Agro Palm Shares;

� The land area of 13,370 sqm with proof of ownership of SHGB No. 53 registered under the name of the Company in Sinar Matahari street, Curug Village, Cimanggis, Bogor District with buildings thereon (see Note 12);

� The land area of 1,852 sqm including buildings thereon on Jl Raya Solo-Sragen Ngringo village,Karanganyar district, Jaten sub-district, Central Java, registered under the name of PT Sarana Indoboga Pratama, a related party, and;

� Security deposits of the L / C issued at least 10% of the value of L/C.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo terhutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 79.635 dan Rp 71.508.

As of December 31, 2011 and 2010, the outstanding balance of this loan facility amounted to Rp 79,635 andRp 71,508, respectively.

Berdasarkan Akta Pembiayaan No. 34 tanggal 22 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Yualita Widyadhari, S.H, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas

Based on the Deed Financing No. 34 dated June 22, 2011, made in the presence of Yualita Widyadhari, S.H, a notary in Jakarta, TPS, a subsidiary, obtain loan

Page 65: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 60 paraf:

pembiayaan Wa’d Al Murabahah dari BMI yang digunakan untuk menambah modal kerja TPS, entitas anak. Fasilitas ini memiliki pagu kredit sebesar Rp 23.500 periode pembayaran 60 bulan termasuk grace period 6 bulan.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut:

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 12/Cibadak, seluas 2.250 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 13/Cibadak seluas 1.970 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 14/Cibadak seluas 1.290 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 15/Cibadak seluas 1.755 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 16/Cibadak seluas 1.350 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 17/Cibadak seluas 1.560 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 18/Cibadak seluas 1.800 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 19/Cibadak seluas 3.700 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 21/Cibadak

seluas 1.380 m2, yang terdaftar atas nama

Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten;

facility Wa'd Al Murabaha from BMI that is being used to increase TPS working capital. The facility has a credit limit amounting to Rp 23,500 with a payment period of 60 months including thegrace period of 6 months.

The collaterals for the loan facility are as follows:

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 12/Cibadak with area of 2,250 sqm, thatregistered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Sub-district, District Cikupa Tangerang – Banten;

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 13/Cibadak with area of 1,970 sqm, thatregistered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten;

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 14/Cibadak with area of 1,290 sqm, thatregistered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten;

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 15/Cibadak with area of 1,755 sqm, that registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten;

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 16/Cibadak with area of 1,350 sqm, thatregistered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten;

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 17/Cibadak with area of 1,560 sqm, thatregistered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten;

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 18/Cibadak with area of 1,800 sqm, thatregistered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten;

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 19/Cibadak with area of 3,700 sqm, thatregistered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten;

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 21/Cibadak with area of 1,380 sqm, thatregistered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten;

Page 66: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 61 paraf:

� Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 22/Cibadak seluas 660 m2, yang terdaftar atas nama Stefanus Joko Mogoginta, yang berlokasi di Kelurahan Cibadak, Kecamatan Cikupa, Tangerang - Banten; dan

� Mesin dan Peralatan sebesar Rp 16.844.

� Land with Certificate of Rights (SHGB) No. 22/Cibadak with area of 660 sqm, thatregistered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, located in the village of Cibadak Subdistrict, District Cikupa Tangerang – Banten; and

� Machinery and equipment amounted to Rp 16,844.

e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 83 tanggal 26 Mei 2010 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, SH, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah sebesar Rp 100.000 untuk jangka waktu 5 tahun 6 bulan.

e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Based on investment financing agreement on the basis of Murabahah Principle No. 83 dated May 26, 2010 which has been legally validated by Yualita Widyadhari, SH, a notary in Jakarta, the Company obtained a refinancing facility qardh wal murabahah Rp 100,000 for a period of 5 years and 6 months.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: � Tanah perkebunan seluas 3.621 hektar berikut

sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak (lihat Catatan 13);

� Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat Catatan 13);

� Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.135 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Iie Dewi Koestanto, pihak-pihak berelasi;

� Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.200 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Stefanus Joko Mogoginta, pihak-pihak berelasi;

� Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.710 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Hengky Koestanto, pihak-pihak berelasi;

� Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 3.132 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, atas nama Budi Istanto Suwito, pihak-pihak berelasi;

� Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 2.519 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Raya Palur, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, atas nama PT Sarana Indoboga Pratama, pihak-pihak berelasi;

� Hak Tanggungan Peringkat I atas tanah seluas 955 m2 berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Jalan Alor 13, Surakarta, Jawa

The collaterals for the loan facility are as follows: � Plantation land of 3,621 hectares including

infrastructures thereon in Air Besar and Kualabehe sub-districts, West Kalimantan, registered under the name of PT Charindo Palma Oetama, a subsidiary (see Note 13);

� Plantation land of 4,037 hectares including infrastructures thereon in Air Besar and Kualabehe sub-districts, West Kalimantan, registered under the name ofof PT Airlangga Sawit Jaya, a subsidiary (see Note 13);

� First Class Mortgage over the land area of 3,135 sqm

including infrastructures thereon, at Palur highway, Karanganyar regency, Central Java, registered under the name of Iie Dewi Koestanto, a related party;

� First Class Mortgage over the land area of 3,200 sqm

including infrastructures thereon located at Palur highway, Karanganyar regency, Central Java, registered under the name of Stefanus Joko Mogoginta, a related party;

� First Class Mortgage over the land area of 3,710 sqm including infrastructures thereon located at Palur Highway, Karanganyar regency, Central Java, registered under the name of Hengky Koestanto, a related party;

� First Class Mortgage over the land area of 3,132 sqm including infrastructures thereon located at Palur Highway, Karanganyar regency, Central Java, registered under the name of Budi Istanto Suwito, a related party;

� First Class Mortgage over the land area of 2,519 sqm including infrastructures thereon located at Palur Highway, Sukoharjo regency, Central Java, registered under the name of PT Sarana Indoboga Pratama, a related party;

� Rating First Mortgage over the land area of 955 sqm the following facilities and infrastructure located in Alor Street 13, Surakarta, Central Java, registered under the

Page 67: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 62 paraf:

Tengah, atas nama Stefanus Joko Mogoginta, pihak-pihak berelasi yang sudah mendapat persetujuan dari Bank Penjamin untuk dinovasi pinjaman ke CPO dan ASJ.

name of Stefanus Joko Mogoginta, related party which approved by Bank Guarantor to novation loan of CPO and ASJ.

f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) f. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Berdasarkan Akta Perjanjian Persetujuan Membuka Kredit Investasi No. 15 tanggal 15 Desember 2005 yang dibuat di hadapan Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, S.H., M.M, M.H, Notaris di Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit investasi dengan pagu kredit sebesar Rp 68.000 dan dikenakan bunga sebesar 7,5% per tahun

Based on Deed of the Investment Credit Agreement No. 15 dated December 15, 2005, of Yatty Srijati Suhadiwiraatmaja, SH, MM, MH, a notary in Jakarta, PT Jatisari Srirejeki (JS), a subsidiary, obtained an investment credit facility with a maximum amount of Rp 68,000 and bears an interest rate of 7.5% per annum.

Kemudian, berdasarkan Surat dari BRI No. R.II.487.ADK/DKR/11/2007 tanggal 12 Nopember 2007 tentang Keputusan Restrukturisasi Kredit JS, diubah jadwal pengembalian pinjaman, yang semula jangka waktu kredit berlaku sampai dengan 15 Juni 2011, diperpanjang menjadi sampai dengan dengan 15 Juni 2014.

Later, based on the letter from BRI No. R.II.487.ADK/DKR/11/2007 dated November 12,2007 about the Decision of JS Credit Restructuring,the repayment schedule was extended, from June 15, 2011 to June 15, 2014.

Restrukturisasi pinjaman ini juga mengatur bahwa tunggakan bunga dan denda yang belum dilunasi JS dapat diangsur sampai dengan tahun 2014. Jumlah tunggakan bunga dan denda pada 31 Desember 2010 sebesar Rp 11.000 yang dicatat pada akun biaya yang masih harus dibayar (lihat Catatan 18).

This Loan Restructuring also regulates that the accrued interest and penalties outstanding JS shall be paid in installment until 2014. Total interest arrears and penalties at December 31, 2010 amounting to Rp 11,000, were is recorded in the accrued expenses account (see Note 18).

Jaminan atas fasilitas pinjaman ini adalah sebagai berikut: � Tanah seluas 76.539 m2 (lihat Catatan 12); � Bangunan pabrik dan prasarana (lihat Catatan 12);

� Mesin-mesin pabrik (lihat Catatan 12);

� Persediaan barang dagangan (lihat Catatan 8).

The collaterals for this loan facility are as follows:

� The land area of 76,539 sqm (see Note 12); � Factory buildings and infrastructures (see Note

12); � Factory machinery (see Note 12); � Inventories of merchandise (see Note 8).

Selama periode fasilitas perbankan berlaku, JS tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: � Melakukan tindakan merger, akuisisi, dan

penjualan aset perusahaan; � Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau

menjaminkan aset kepada pihak lain; � Melakukan perubahan anggaran dasar, mengubah

manajemen, perubahan pemilikan saham diluar saham publik;

� Memperoleh pinjaman/kredit baru dari bank; � Melakukan penyertaan ke perusahaan lain; � Melakukan pembagian dividen kepada para

pemegang saham kecuali yang telah dinyatakan dalam prospektus;

� Melakukan pembayaran hutang pemegang saham sebelum hutang ke bank dilunasi atau kondisi keuangan dinilai sehat oleh bank;

� Memberikan piutang kepada pemegang saham, dengan alasan apapun; dan

� Mengadakan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak, termasuk tetapi tidak terbatas pada

During the period of loan facilities, JS is restricted to:

� Perform merger, acquisitions, and sales of the Company’s asset;

� Act as guarantor or pledge assets to other parties; � Amend the Articles of Association, change the

management, and in stock ownership outside the public stock;

� Obtain new loan/credit from banks; � Invest in other companies; � Distribute dividends to stockholders except those

already stated in the prospectus; � Perform payments on stockholder’s loan before

the bank loan is settled or the financial condition of the Company is considered stable by the bank;

� Grant receivables to stockholders, for any reason; and

� Enter into transactions with a person or a party, including but not limited to its affiliates, in ways are

Page 68: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 63 paraf:

perusahaan afiliasi, dengan cara-cara yang berada diluar praktik-praktik dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar.

outside ordinary course of business and make a purchase that are more expensive and sell it below the market price.

21. Hutang Jangka Panjang Lainnya 21. Other Long Term Liability Hutang jangka panjang lainnya sebesar Rp 60.000, terjadi sehubungan dengan Perjanjian Jual Beli Piutang antara PT Dunia Pangan, entitas anak, dengan PT Hap Chuan Trading (HCT) dan PT Wahana Nusantara (WN) pada tanggal 21 Desember 2010.

Pada tanggal 12 April 2011, liabilitas kepada WN sebesar Rp 10.000 telah diaktakan dalam Akta No. 216 yang dibuat Arry Supratno, SH., Notaris di Jakarta.

Other long term liability amounting to Rp 60,000, occurred based on Cessie Agreement between PT Dunia Pangan, a subsidiary, with PT Hap Chuan Trading (HCT) and PT Wahana Nusantara (WN) dated December 21, 2010.

Dated on April 12, 2011, liability to WN amounted to Rp 10,000 has been legally documented by notarial deed No. 216 made in the presence of Arry Supratno, SH., a notary in Jakarta.

Pengakuan hutang ini tidak dikenakan bunga, tidak dijamin dan akan jatuh tempo pada tanggal 13 April 2012.

These Debenture Notes are non interest bearing, unsecured and will mature on April 13, 2012.

Hutang ini telah dibayar lunas pada bulan Desember 2011. This loan has been fully paid by Company on December

2011.

22. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan 22. Provision Liability on Employee Benefits

Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak pada 30 Desember 2011 dan 2010 dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan masing-masing 9 April 2012 dan 14 Maret 2011.

The Company and subsidiaries recognized liability on employee benefits based on the existing Labor Law. The balance of the Company’s and subsidiaries’ estimated liability on employee benefits as of December 31, 2011 and 2010 were calculated by PT Dian Artha Tama, independent actuary, in its reports dated April 9, 2012 and March 14, 2011, respectively.

Rincian beban imbalan kerja pada untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The details of employee benefit for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:

2011 2010

Rp Rp

Beban Jasa Kini 3,924 2,517 Current Service Cost

Beban Bunga 984 849 Interest Expenses

Amortisasi Biaya Jasa Masa Lalu Amortization of Non-vested Past

(Non Vested) 728 120 Service Cost

Imbalan Kerja dari Entitas Anak yang Dibeli -- 541 Employee Benefit from Acquired Subsidiaries

Kerugian (Keuntungan) Aktuaria 304 14 Actuarial Loss (Gain)

Curtailment (Actuarial G/L) 316 -- Curtailment (Actuarial G/L)

Curtailment on PVBO (1,204) -- Curtailment on PVBO

Jumlah Beban Imbalan Kerja 5,052 4,041 Total Employee Benefit Expense

Page 69: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 64 paraf:

Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut: The details of the estimated liability on employee benefitsare as follows:

2011 2010

Rp Rp

Saldo Awal Tahun 11,650 7,931 Beginning Balance

Beban Imbalan Kerja yang Diakui Employee Benefits Expense

pada Tahun Berjalan 5,052 4,041 Recognized in the Current Year

Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan (283) (322) Realization of Payment in Current Year

Saldo Akhir Tahun 16,419 11,650 Ending Balance

Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

The actuarial assumptions used in calculation of estimated liabilities on employee benefits as of December 31, 2011 and 2010, are as follows:

Usia Pensiun Normal 55 Tahun/Years Normal Pension AgeEstimasi Kenaikan Gaji 8% Estimated Salary IncreaseTingkat Diskonto 6% (2010: 8%) Discount RateTingka Mortalita Commissioners Standard Ordinary (CSO)- 1980 Mortality RateTingkat Pengunduran Diri Usia/Age 18-44 : 5% per tahun/annually Resignation Rate Usia/Age 45-54 : 0% per tahun/annually Metode Projected Unit Credit Method

23. Modal Saham 23. Capital Stock

Berdasarkan data PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek Perusahaan, pemegang saham Perusahaan pada31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

According to data of PT Sinartama Gunita, the Company’s Share Registrar, the Company’s stockholders as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham/ Persentase Ditempatkan dan Name of Stockholders

Number of Kepemilikan/ Disetor Penuh/

Shares Percentage of Issued and

Ownership Fully Paid

% Rp

Saham Seri A Series A Share

Masyarakat (masing- masing dibawah 5%) 135,000,000 4.61 67,500 Public (each below 5%)

Saham Seri B Series B Share

PT Tiga Pilar Corpora 815,100,000 27.86 163,020 PT Tiga Pilar Corpora

Primanex Pte. Ltd. 307,168,050 10.50 61,434 Primanex Pte. Ltd.

PT Permata Handrawira Sakti 296,189,000 10.12 59,238 PT Permata Handrawira Sakti

Pandawa Treasures Pte. Ltd. 167,412,011 5.72 33,482 Pandawa Treasures Pte. Ltd.

PT Tiga Pilar Sekuritas 152,107,000 5.20 30,421 PT Tiga Pilar Sekuritas

Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 1,053,023,939 35.99 210,605 Public (each below 5%)

Sub Jumlah 2,791,000,000 95.39 558,200 Subtotal

Jumlah Modal Saham 2,926,000,000 100.00 625,700 Total Capital Stock

2011

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham/ Persentase Ditempatkan dan Name of Stockholders

Number of Kepemilikan/ Disetor Penuh/

Shares Percentage of Issued and

Ownership Fully Paid

% Rp

Saham Seri A Series A Share

Masyarakat (masing- masing dibawah 5%) 135,000,000 8.07 67,500 Public (each below 5%)

Saham Seri B Series B Share

PT Permata Handrawira Sakti 296,189,000 17.71 59,238 PT Permata Handrawira Sakti

Primanex Pte. Ltd. 203,028,050 12.14 40,606 Primanex Pte. Ltd.

HSBC-Fund Services 189,509,000 11.33 37,902 HSBC-Fund Services

Basinale Investment Ltd 143,720,347 8.60 28,744 Basinale Investment Ltd

Pandawa Treasures Pte. Ltd. 106,358,000 6.36 21,272 Pandawa Treasures Pte. Ltd.

Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 598,195,603 35.79 119,639 Public (each below 5%)

Sub Jumlah 1,537,000,000 91.93 307,400 Subtotal

Jumlah Modal Saham 1,672,000,000 100.00 374,900 Total Capital Stock

2010

Page 70: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 65 paraf:

Berikut rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir tahun:

The following is the reconciliation of the number of outstanding shares at the beginning and end of the period:

2011 2010

(lembar/ (lembar/

Shares ) Shares )

Jumlah Saham Beredar pada 1 Januari 1,672,000,000 1,672,000,000 Total Outstanding Shares on January 1

Penawaran Umum Terbatas III dengan HMETD 1,254,000,000 -- Limited Public Offering III with Preemptive Rights

--Jumlah Saham Beredar pada 31 Desember 2,926,000,000 1,672,000,000 Total Outstanding Shares on December 31

Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 1.254.000.000 saham baru (lihat Catatan 1.b). Saham-saham baru tersebut seluruhnya telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Desember 2011.

In 2011, the Company issued 1,254,000,000 new shares with preemptive rights (see Note 1.b) through Limited Public Offering III. On December 20, 2011, these shares were listed in the Indonesian Stock Exchange.

24. Tambahan Modal Disetor - Bersih 24. Additional Paid-in Capital - Net

2011 2010

Rp Rp

Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering

Agio Saham 20,250 20,250 Premium on Stock

Penawaran Umum Terbatas II Limited Public Offering II

Agio Saham 201,894 201,894 Premium on Stock

Biaya Emisi Saham (4,328) (4,328) Stock Issuance Cost

Sub Jumlah 197,566 197,566 Subtotal

Penawaran Umum Terbatas III Limited Public Offering III

Agio Saham 451,440 -- Premium on Stock

Biaya Emisi Saham (12,000) -- Stock Issuance Cost

Sub Jumlah 439,440 -- Subtotal

Jumlah Tambahan Modal Disetor - Bersih 657,256 217,816 Total Additional Paid-in Capital - Net

Agio saham merupakan selisih antara nilai nominal saham dengan jumlah penerimaan harga penawaran saham pada saat Perusahaan melakukan Penawaran Saham kepada masyarakat dan Penawaran Umum Terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Premium on stock represents the difference between par value of share and its offered price when the Company performed Public Offering to the public and Limited Public Offering III with Preemptive Right.

Page 71: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 66 paraf:

25. Selisih Nilai Transaksi 25. Difference in Value from Restructuring Restrukturisasi Entitas Transactions between Entities Sepengendali under Common Control

Jumlah Harga Bagian Perusahaan Selisih Nilai/

Saham/ Pengalihan/ atas Aset Bersih/ Difference in

Number of Transfer The Company's Value

Shares Price Portion of Net Assets

Rp Rp Rp

PT Tiga Pilar Sejahtera 109,890,000 109,500 110,632 (1,132)

PT Bumiraya Investindo 90,909 139,000 92,377 46,623

PT Poly Meditra Indonesia 111,888,000 145,000 117,719 27,281

PT Patra Power Nusantara 37,962 36,000 37,962 (1,962)

PT Dunia Pangan 21,000 10,000 21,529 (11,529)

PT Mitra Jaya Agro Palm 39,999 40,000 39,480 520

PT Airlangga Sawit Jaya 109,999 21,000 50,134 (29,134)

PT Charindo Palma Oetama 149,999 47,000 73,385 (26,385)

PT Muarobungo Plantation 19,999 11,000 18,296 (7,296)

PT Tugu Palma Sumatera 2,499 2,500 702 1,798

Jumlah/ Total 561,000 562,216 (1,216)

Entitas

Subsidiaries

Anak/

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 17 tanggal 24 Oktober 2003 yang dibuat di hadapan Saal Bumela, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.

Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 17 dated October 24, 2003 made in the presence of Saal Bumela, S.H., a notary in Jakarta, the Company acquired 99.90% ownership in PT Tiga Pilar Sejahtera, a subsidiary, from related parties.

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 8 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan saham di PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.

Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 7 dated June 12, 2008 and Deed of Sale and Purchase of Shares No. 8 dated June 12, 2008, all made in the presence of Syarifah Chozie, S.H., M.H., a notary in Jakarta, the Company acquired 99.90% ownership in PT Bumiraya Investindo, a subsidiary, from related parties.

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 9 tanggal 12 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,96% persen kepemilikan di PT Poly Meditra Indonesia, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.

Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 9 dated June 12, 2008 made in the presence of Syarifah Chozie, S.H., M.H., a notary in Jakarta, the Company acquired 99.96% ownership in PT Poly Meditra Indonesia, a subsidiary, from related parties.

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 10 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 11 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Patra Power Niaga, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.

Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 10 dated June 12, 2008 and Deed of Sale and Purchase of Shares No. 11, dated June 12, 2008, all made in the presence of Syarifah Chozie, S.H., M.H., a notary in Jakarta, the Company acquired 99.90% ownership in PT Patra Power Nusantara, a subsidiary, from related parties.

Seluruh nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul pada 31 Desember 2010 berasal dari transaksi akuisisi sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c.

Balances of value in restructuring transactions of entities under common control as of December 31, 2010 arising from acquisition transaction according are disclosed in Note 1.c.

Page 72: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 67 paraf:

26. Selisih Transaksi Perubahan 26. Changes in Equity Transaction Ekuitas Entitas Anak dan of a Subsidiary and Pihak Nonpengendali Non-controlling Interest Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak pada tahun 2011 berasal dari setoran uang muka pemesanan saham dari pihak ketiga pada BRI, entitas anak.

Changes in equity transaction of subsidiary during 2011 arise from advances for the subscription of stock from third party to BRI, a subsidiary.

Jumlah ini telah dibayar pada tanggal 21 Oktober 2011 dan 4 Nopember 2011 serta dicatat sebagai modal saham pada tahun 2012 (lihat Catatan 40).

The amount was paid on October 21, 2011 and November 4, 2011 and will be recorded as paid-in capital in 2012 (see Note 40).

27. Penjualan – Bersih 27. Sales – Net

2011 2010

Rp Rp

Penjualan Bruto 1,788,225 713,657 Gross Sales

Dikurangi: Diskon Penjualan (35,423) (8,437) Less: Sales Discount

Jumlah Penjualan - Bersih 1,752,802 705,220 Net - Sales

Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:

The details of sales based on main product classification are as follows:

2011 2010

Rp Rp

Manufaktur Makanan Food Manufacturing

Makanan Pokok Basic Food

Mie Kering 284,756 190,822 Dry Noodle

Bihun 119,487 92,130 Vermicelli

Sub Jumlah Makanan Pokok 404,243 282,952 Subtotal Basic Foods

Makanan Konsumsi Consumer Food

Biskuit 191,718 166,073 Biscuit

Mie Instan 205,745 122,002 Instant Noodle

Wafer Stick dan Snack Ekstrusi 62,692 7,525 Waffer Stick and Snack Extrusion

Permen 39,492 13,941 Candy

Lainnya 77,767 40,386 Others

Sub Jumlah Makanan Konsumsi 577,414 349,927 Subtotal Consumer Food

Sub Jumlah Manufaktur Makanan 981,657 632,879 Subtotal of Food Manufacturing

Produk Beras Rice Product

Beras 725,891 34,609 Rice

Agribisnis Agribusiness

Tandan Buah Segar 80,677 46,169 Fresh Fruit Bunch

Sub Jumlah Penjualan 1,788,225 713,657 Subtotal Sales

Dikurangi: Diskon Penjualan (35,423) (8,437) Less: Sales Discount

Total Penjualan - Bersih 1,752,802 705,220 Net - Sales

Penjualan dengan nilai jual bersih melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih adalah kepada United Nations for World Food Programme dengan nilai penjualan sebesar Rp 141.301 (8,06%) dan Rp 47.818 (15,79%) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010.

Sales with net sales amount exceeding 10% of total net sales pertain to transaction with United Nations for World Food Programme amounting to Rp 101,118 (8,06%) and Rp 47,818 (15.79%) for the years ended December 31, 2011 and 2010.

Page 73: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 68 paraf:

28. Beban Pokok Penjualan 28. Cost of Goods Sold

2011 2010

Rp Rp

Produk Konsumen Consumers Product

Bahan Baku Digunakan Usage of Raw Materials

Saldo Awal 224,597 135,605 Beginning Balance

Pembelian 419,926 423,964 Purchases

Saldo Akhir (156,868) (224,597) Ending Balance

Jumlah Bahan Baku Digunakan 487,655 334,972 Total Usage of Raw Materials

Tenaga Kerja Langsung 26,972 23,730 Direct Labor

Biaya Produksi Tidak Langsung 117,591 94,066 Factory Overhead Expenses

Biaya Pokok Produksi 632,218 452,768 Cost of Good Manufactured

Persediaan Barang Jadi Finished Good

Awal tahun 28,716 33,262 Beginning Balance

Akhir Tahun (10,512) (28,716) Ending Balance

Jumlah Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold for Consumers

Produk Konsumen 650,421 457,314 Product

Produk Beras Rice Product

Bahan Baku Digunakan Usage of Raw Materials

Saldo Awal 28,306 -- Beginning Balance

Pembelian 491,780 -- Purchases

Berasal dari Entitas Anak yang Diakuisisi -- 28,306 From Subsidiary Acquisition

Saldo Akhir (80,119) (28,306) Ending Balance

Jumlah Bahan Baku Digunakan 439,967 -- Total Usage of Raw Materials

Tenaga Kerja Langsung 12,202 -- Direct Labor

Biaya Produksi Tidak Langsung 2,902 -- Factory Overhead Expenses

Biaya Pokok Produksi 455,071 -- Cost of Good Manufactured

Persediaan Barang Jadi Finished Good

Awal tahun 67,836 -- Beginning Balance

Pembelian 108,833 63,631 Purchases

Berasal dari Entitas Anak yang Diakuisisi -- 37,731 From Subsidiary Acquisition

Akhir Tahun (6,868) (67,836) Ending Balance

Jumlah Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold for

Produk Beras 624,873 33,526 Rice Product

Produk Perkebunan Plantations Product

Beban Produksi Langsung Direct Costs

Upah Langsung 16,781 5,687 Wages

Pemeliharaan dan Perbaikan 4,763 5,222 Maintenance and Recovery

Penyusutan Tanaman Depreciation of Matured

Perkebunan Menghasilkan 4,878 4,199 Plantations

Pengangkutan dan Panen 19,479 8,961 Transportation and Harvesting

Insentif Petani Plasma 3,206 1,268 Incentive to Plasma Farmer

Sub Jumlah Beban Produksi Langsung 49,107 25,337 Subtotal Direct Costs

Beban Produksi Tidak Langsung 6,060 5,228 Indirect Production Costs

Jumlah Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold for Plantations

Produk Perkebunan 55,167 30,565 Product

Jumlah Beban Pokok Penjualan 1,330,461 521,405 Total Cost of Goods Sold

Pembelian dengan nilai pembelian bersih melebihi 10% dari jumlah seluruh pembelian bersih adalah kepada PT Sriboga Ratu Raya dengan nilai pembelian sebesar Rp 110.816 (10,86%) dan Rp 107.242 (22,00%) untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010.

Purchases with net purchase amount exceeding 10% of total net purchases pertain to transaction with PT Sriboga Ratu Raya amounting to Rp 110,816 (10.86%) and Rp 107,242 (22.00%) for the years ended December 31, 2011 and 2010, respectively.

Page 74: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 69 paraf:

29. Beban Pemasaran dan Penjualan 29. Marketing and Selling Expenses

2011 2010

Rp Rp

Pengangkutan 28,047 10,662 Transportation

Promosi 27,536 6,431 Promotion

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 12,267 8,656 Employee Salaries and Allowances

Penyusutan Aset Tetap 2,052 469 Depreciation of Fixed Asset

Utilitas 909 904 Utilities

Sewa 711 408 Rental

Transportasi dan Akomodasi 532 925 Transportation and Accomodation

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 400) 1,778 914 Others (each below Rp 400)

Jumlah 73,832 29,369 Total

30. Beban Umum dan Administrasi 30. General and Administrative Expenses

2011 2010

Rp Rp

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 17,991 13,080 Employee Salaries and Allowances

Penyusutan Aset Tetap 6,198 2,169 Depreciation of Fixed Asset

Profesional dan Konsultan 2,843 2,278 Professional and Consultant

Transportasi dan Akomodasi 3,933 3,112 Transportation and Accomodation

Beban dan Denda Pajak 3,170 1,464 Tax Penalties and Expenses

Sewa 1,620 1,042 Rental

Listrik dan Air 1,393 1,290 Electricity and Water

Pemeliharaan Bangunan dan Kebersihan 759 474 Building Maintenance and Cleaning

Perlengkapan Kantor 656 1,311 Office Supplies

Representasi dan Jamuan 501 544 Representation and Entertainment

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 400) 1,593 1,972 Others (each below Rp 400)

Jumlah 40,657 28,736 Total

31. Laba Pelepasan Entitas Anak 31. Gain on Disposal of Subsidiaries Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 30 dan 32 tanggal 20 Desember 2010, seluruhnya dibuat di hadapan Benediktus Andy Widyanto, SH, Notaris di Tangerang Selatan, Perusahaan menjual kepemilikan saham pada PT Nagamas Sakti Perkasa dan PT Asianiaga Prakarsatama masing-masing sebesar 21.488.500 dan 12.995 lembar saham kepada PT Tunas Pupuk Sejati, dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp 1.

Based on the Deed of Sale and Purchase of Shares No. 30 and 32 dated December 20, 2010, all made in the presence of Benediktus Andy Widyanto, S.H., a notary in Jakarta, the Company acquired 99.90% ownership in South Tangerang, the Company sold its 21,488,500 shares in PT Nagamas Sakti and 12,995 of shares in PT Asianiaga Prakarsatama to PT Tunas Pupuk Sejati for price to Rp 1.

Berdasarkan transaksi tersebut, Perusahaan mengkredit ke laporan laba rugi komprehensif atas tanggungan bagian rugi PT Nagamas Sakti Perkasa dan PT Asianiaga Prakarsatama, sebesar Rp 44.302 yang sebelumnya disajikan sebagai kewajiban Perusahaan.

In connection with the transaction, the Company credited to comprehensive income of PT Nagamas Sakti Perkasa and PT Asianiaga Prakarsatama that previously recorded as the Company liability amounting to Rp 44,302.

Page 75: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 70 paraf:

32. Laba atas Pengalihan Piutang 32. Gain on Cessie of Receivable Terkait dengan akuisisi PT Jatisari Srirejeki (JS) oleh PT Dunia Pangan (DP), semuanya entitas anak, pada Desember 2010, DP membeli liabilitas JS kepada PT Wahana Nusantara dan PT Hap Chuan Trading sebesar Rp 73.920 dengan nilai pengalihan sebesar Rp 60.000. Selisih antara hak tagih dengan harga pengalihan sebesar Rp 13.920 dicatat sebagai laba Pengalihan Piutang dan disajikan dalam bagian akun Lain-lain - Bersih.

Associated with the acquisition of PT Jatisari Srirejeki (JS) by PT Dunia Pangan (DP), all subsidiaries, in December 2010, DP acquired the JS liability to PT Wahana Nusantara and PT Hap Chuan Trading for Rp 73,920 with a cessie price of Rp 60,000. The difference between the receivable and cessie price amounting to Rp 13,920 is recorded as gain on cessie of receivable and recorded as part of Others – Net.

33. Laba per Saham 33. Earnings per Share

Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut: Earnings per share calculation is as follows:

2011 2010

Rp Rp

Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan Income for the Year Attributable to Owner of

kepada Pemilik Entitas Induk 126,906 75,857 the Parent Company

Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar 1,709,895,604 1,672,000,000 Weighted Average of Outstanding Shares

Laba per Saham Dasar (dalam Rupiah Penuh) 74.22 45.37 Basic Earnings per Shares (in Full Rupiah)

34. Segmen Operasi 34. Operating Segment

Manufaktur Produk Agribisnis/ Lainnya/ Eliminasi/ Konsolidasian/

Makanan/ Beras/

Food Rice

Manufacture Product Agribusiness Others Ellimination Consolidated

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Penjualan - Bersih 946,234 725,891 80,677 8,413 (8,413) 1,752,802 Sales - Net

Beban Pokok Penjualan 650,497 624,696 55,268 -- -- 1,330,461 Cost of Goods Sold

Laba Kotor 295,737 101,195 25,409 8,413 (8,413) 422,341 Gross Profit

Alokasi Beban Usaha 83,305 13,738 7,298 1,735 8,413 114,489 Allocated Operating Expenses

Laba Usaha 212,432 87,457 18,111 6,678 (16,826) 307,852 Operating Income

Beban Keuangan - Bersih 80,840 6,420 5,263 25,378 -- 117,901 Finance Charges - Net

Beban Lainnya 16,364 1,756 (4,682) (8,666) -- 4,772 Operating Expense

Jumlah 97,204 8,176 581 16,712 (16,826) 122,673 Total

Laba sebelum Income before

Beban Pajak Penghasilan 115,228 79,281 17,530 (10,034) -- 185,179 Income Tax Expense

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (20,238) (10,771) (4,219) -- -- (35,228) Income Tax Expense - Net

Jumlah Pendapatan bersih 149,951 Total Net Income

Jumlah Pendapatan Total of Comprehensive Income

yang Diatribusikan Kepada: Atributable to:

Pemilik Entitas Induk 126,906 Owners of The Parent

Kepentingan Nonpengendali 23,045 Non-Controlling Interest

Jumlah 149,951 Total

Aset Segmen 1,543,746 733,839 985,784 1,830,109 (1,503,169) 3,590,309 Segment Assets

Liabilitas Segmen 1,131,869 599,341 290,301 590,839 (854,858) 1,757,492 Segment Liabilities

Informasi Segmen Lainnya: Other Segment Information:

Belanja Modal 116,938 228,892 23,451 1,289 -- 370,570 Capital Expenditures

Penyusutan Depreciation of Property

Aset Tetap 47,706 9,718 1,603 60 -- 59,087 Plant and Equipment

2011

Page 76: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 71 paraf:

Manufaktur Produk Agribisnis/ Konsolidasian/

Makanan/ Beras/

Food Rice

Manufacture Product Agribusiness Consolidated

Rp Rp Rp Rp

Penjualan - Bersih 610,442 48,609 46,169 705,220 Sales - Net

Beban Pokok Penjualan 457,314 33,526 30,565 521,405 Cost of Goods Sold

Laba Kotor 153,128 15,083 15,604 183,815 Gross Profit

Alokasi Beban Usaha 53,754 281 5,585 59,620 Allocated Operating Expenses

Laba Usaha - Bersih 99,374 14,802 10,019 124,195 Net - Operating Income

Beban (Pendapatan) Keuangan - Bersih 82,656 (5) 4,190 86,841 Finance Charges (Income) - Net

Laba Pelepsan Entitas Anak (44,302) -- -- (44,302) Gain on Subsidiaries Disposal

Laba atas Pengalihan Piutang -- (13,920) -- (13,920) Gain on Cessie of Receivable

Beban (Pendapatan) Usaha Lainnya (2,233) 5 3,618 1,390 Other Operating Expenses (Income)

Jumlah 36,121 (13,920) 7,808 30,009 Total

Laba sebelum Income before

Beban Pajak Penghasilan 63,253 28,722 2,211 94,186 Income Tax Expense

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (14,040) -- (703) (14,743) Income Tax Expense - Net

Pendapatan Komprehensif Setelah Comprehensive Income After Effect

Efek Penyesuaian Pro Forma 79,443 Pro-Forma Adjustment

Jumlah Pendapatan Komprehensif Total of Comprehensive Income

yang Diatribusikan Kepada: Atributable to:

Pemilik Entitas Induk 75,857 Owners of the Parent

Kepentingan Nonpengendali 4,209 Non - Controlling Interest

Jumlah 80,066 Total

Aset Segmen 1,056,218 353,148 527,584 1,936,950 Segment Assets

Liabilitas Segmen 962,264 307,647 76,970 1,346,881 Segment Liabilities

Informasi Segmen Lainnya: Other Segment Information:

Belanja Modal 10,108 147,796 2,678 160,582 Capital Expenditures

Penyusutan Depreciationof Property,

Aset Tetap 51,416 -- 1,679 53,095 Plant and Equipment

2010

35. Aset dan Liabilitas Moneter 35. Monetary Asset and Liabilities Dalam Mata Uang Asing Denominated in Foreign Currencies

Ekuivalen/ Mata Uang Asing/ Ekuivalen/

Equivalent Foreign Currency Equivalent

USD SGD EUR Rp USD SGD EUR Rp

Aset Assets

Kas dan Setara Kas 89,214.82 -- -- 809 545,737.61 -- -- 4,907 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha - Pihak Ketiga 4,161,887.96 37,740 188,116.50 -- -- 1,691 Accounts Receivable - Third Parties

Sub Jumlah Aset 89,214.82 -- -- 809 733,854.11 -- -- 6,598 Sub Tota l Assets

Liabilitas Liabilities

Hutang Usaha - Pihak Ketiga 265,990.30 -- -- 2, 412 (437,146.01 ) (5.27) (149.01) (3,932) Accounts Payables - Third Parties

Hutang Sewa Pembiayaan -- -- -- -- (2,665,400.02 ) (23,965) Obligations under Finance Lease

Sub Jumlah Liabilitas 265,990.30 -- -- 2, 412 (7,820,983.37 ) (10,480.40) (2,160.00) (27,897) Sub Total Liabilities

Liabilitas dalam Mata Uang Liabilities Denominated in

Asing - Bersih 355,205.12 -- -- 3, 221 (7,087,129.26 ) (10,480.40) (2,160.00) (21,299) Foreign Currency - Net

2011 2010

Mata Uang Asing/Foreign Currencies

36. Instrumen Keuangan dan Manajemen 36. Financial Instrument and Financial Risiko Keuangan Risks Management

a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan a. Factors and Policies of Financial Risk Management Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:

In its operating, investing and financing activities, the Company is exposed to the following financial risks: credit risk, liquidity risk and market risk and it defines those risks as follows:

• Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Perusahaan.

• Credit risk: possibility that a customer will not pay the whole or part of a receivable or will not pay in a timely manner and hence, the Company will incur loss.

Page 77: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 72 paraf:

• Risiko likuiditas: Perusahaan menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam

memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan.

• Liquidity risk: the Company defines liquidity risk from the collectibility of the accounts receivable as mentioned above, therefore, the Company will encounter difficulty to meet obligations related to with financial liabilities.

• Risiko pasar: pada saat ini tidak terdapat risiko pasar, selain risiko suku bunga dan risiko nilai tukar karena Perusahaan tidak berinvestasi di instrumen keuangan dalam aktivitas normal.

• Market risk: currently there are no market risk other than interest rate risk and currency risk as the Company does not invest in any financial instruments in its normal activities.

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.

In order to effectively manage those risks, the Board of Directors approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Company is exposed to.

Kebijakan manajemen Perusahaan untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut:

• Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih;

• Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan

• Membuat perencanaan keuangan yang berimbang,

sehingga dapat memenuhi liabilitas keuangan.

• Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusat

The Company policy to manage the abovementionedrisks are as follows:

• Receive collateral from customers to minimize the uncollectible debt risk;

• Minimize interest rate and finance charges;

• Perform steady financial plan to meet the financial libility requirement; and

• All financial risk management’s activities are carried out and monitored at the head office.

Perusahaan tidak memiliki instrumen derivatif untuk mengantisipasi risiko yang terjadi.

The Company does not have derivative instruments to anticipate possible risks.

Risiko Kredit Credit Risks Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.

The Company controls credit risk by setting a guaranteed payment policy such as bank guarantee and fixed assets, whereby each new customer must obtain approval fromthe director. As part of the process in approval or rejection, the customer’s reputation and track record is taken into consideration. There are no significant concentrations of credit risk.

Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

The following table analyse financial assets based on maturity:

0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Jumlah/Total

Pinjaman yang Diberikan Loans and Receivables

dan Piutang

Kas dan Setara Kas 634,673 -- -- 634,673 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 190,571 239,820 43,367 473,758 Accounts Receivable

Piutang Lain - lain 791 -- -- 791 Other Receivables

Piutang Pihak Berelasi 107 -- 43,257 43,364 Due from Related Parties

Jumlah 826,142 239,820 86,624 1,152,586 Total

2011

Page 78: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 73 paraf:

0 - 30 hari/days 31 - 90 hari/days > 90 hari/days Jumlah/Total

Pinjaman yang Diberikan Loans and Receivables

dan Piutang

Kas dan Setara Kas 15,427 -- -- 15,427 Cash and Cash Equivalents

Piutang Usaha 79,321 71,024 10,656 161,001 Accounts Receivable

Piutang Lain - lain 2,024 -- -- 2,024 Other Receivables

Piutang Pihak Berelasi 43,257 -- -- 43,257 Due from Related Parties

Jumlah 140,029 71,024 10,656 221,709 Total

2010

Risiko Likuiditas Pada saat ini Perusahaan berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup.

Liquidity Risks Currently the Company expects to pay all liabilities at the maturity. In order to meet the cash commitments, the Company expects its operating activities to generate sufficient cash inflows.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan.

The Company manages its liquidity risk by monitoring actual cashflow projections continuously and supervises the maturity of its financial liabilities.

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

The following table analyzes the breakdown of financial liabilities based on maturity:

Jatuh Tempo Jumlah/

Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ Tidak Ditentukan/ Total

1 Tahun/ 1 - 5 year More Than 5 Maturity not

Less than 1 year Years Determined

Pinjaman Bank Jangka Pendek 553,355 -- -- -- 553,355 Short Term Bank Loans

Pinjaman Bank Jangka Panjang 218,085 825,006 -- -- 1,043,091 Long Term Bank Loans

Hutang Pihak Berelasi -- -- -- 1,680 1,680 Due to Related Parties

Hutang Usaha - Pihak Ketiga 24,293 -- -- -- 24,293 Accounts Payable - Third Parties

Hutang Lain-lain 27,229 -- -- -- 27,229 Other PayablesBeban Masih harus Dibayar 27,575 -- -- -- 27,575 Accrued Expense

Hutang Sewa Pembiayaan 2,799 2,267 -- -- 5,066 Obligations under Finance Lease

Jumlah 853,336 827,273 -- 1,680 1,682,289 Total

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

2011

Jatuh Tempo Jumlah/

Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ Tidak Ditentukan/ Total

1 Tahun/ 1 - 5 year More Than 5 Maturity not

Less than 1 year Years Determined

Pinjaman Bank Jangka Pendek 305,622 -- -- -- 305,622 Short Term Bank Loans

Pinjaman Bank Jangka Panjang 101,105 564,248 12,652 -- 678,005 Long Term Bank Loans

Hutang Pihak Berelasi -- -- -- 151,921 151,921 Due to Related Parties

Hutang Usaha - Pihak Ketiga 44,606 -- -- -- 44,606 Accounts Payable - Third Parties

Hutang Lain-lain 3,895 -- -- -- 3,895 Other Payables

Beban Masih harus Dibayar 22,080 -- -- -- 22,080 Accrued Expense

Kewajiban Jangka Panjang Lainnya -- 60,000 -- -- 60,000 Other Long Term Liability

Hutang Sewa Pembiayaan 17,202 24,544 -- -- 41,746 Obligations under Finance Lease

Jumlah 494,510 648,792 12,652 151,921 1,307,875 Total

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

2010

Risiko Suku Bunga Perusahaan terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Perusahaan memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Perusahaan menerapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan:

Interest Rate Risks The Company exposure to interest rate risk is primarilyrelated to financial liabilities. The Company has long-termloans to banks that use interest rate market. At this time, the Company adopted certain policies or arrangements to manage interest rate risk as follows:

Page 79: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 74 paraf:

� Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman, sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko

� Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi hutang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap dan mengambang.

� Being selective in offering loan rates, in order to obtain loans with favorable interest rates without increasing exposure to loans with high risks

� Control interest expense by making a combination of debt and long-term loans with fixed and floating interest rates.

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga:

The following table analyzes the breakdown of financial liabilities by type of interest:

Jatuh Tempo Jumlah/

Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ Tidak Ditentukan/ Total

1 Tahun/ 1 - 5 year More Than 5 Maturity not

Less than 1 year Years Determined

Tanpa Bunga 79,097 -- -- 1,680 80,777 Non-interest Bearing

Bunga Tetap 299,765 756,747 -- -- 1,056,512 Fixed Rate

Bunga Mengambang 474,474 70,526 -- -- 545,000 Floating Rate

Jumlah 853,336 827,273 -- 1,680 1,682,289 Total

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

2011

Jatuh Tempo Jumlah/

Kurang dari 1 - 5 tahun/ Lebih 5 Tahun/ Tidak Ditentukan/ Total

1 Tahun/ 1 - 5 year More Than 5 Maturity not

Less than 1 year Years Determined

Tanpa Bunga 70,581 -- -- 211,921 282,502 Non-interest Bearing

Bunga Tetap 414,247 559,329 12,652 -- 986,228 Fixed Rate

Bunga Mengambang 6,904 29,463 -- 36,367 Floating Rate

Jumlah 491,732 588,792 12,652 211,921 1,305,097 Total

2010

Akan Jatuh Tempo/ Will Due on

Risiko Nilai Tukar Perusahaan tidak memiliki risiko yang signifikan atas risiko nilai tukar mata uang asing khususnya Dolar AS, karena sebagian liabilitas dalam mata uang asing telah banyak berkurang. Untuk meminimalkan risiko ini perusahaan akan selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi mata uang asing dan menyediakan kas yang cukup untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan nilai tukar.

Foreign Currency Risks The Company has no significant foreign currency risk especially in US Dollar, since most of the liabilities denominated in foreign currency have been reduced significantly. In order to minimize this risk, the Company will always be selective in performing the foreign currency transactions and provide sufficient fund to anticipate foreign currency fluctuations.

b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan b. Fair Value of Financial Instruments

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

Management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they are carried at market rates of interest.

Nilai wajar instrumen keuangan ditentukan melalui analisis arus kas yang didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto yang setara dengan tingkat pengembalian yang berlaku bagi instrumen keuangan yang memiliki syarat dan periode jatuh tempo yang sama.

The fair value for the above financial instruments wasdetermined by discounting estimated cashflows using discount rates for financial instruments with similar term and maturity.

Page 80: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 75 paraf:

37. Perikatan dan Kontijensi yang Penting 37. Significant Commitment and Contingencies

Berdasarkan Perjanjian Kontrak No. 001/MINDO-TECH/VI/2009 tanggal 10 Juni 2009, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, menunjuk PT Mindo Tech sebagai kontraktor untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan nilai kontrak sebesar USD 5,448,335 dan Rp 20.699.

Based on Contract Agreement No. 001/MINDO-TECH/VI/2009 dated June 10, 2009, PT Bumiraya Investindo(BRI), a subsidiary, appointed PT Mindo Tech as the contractor for construction of palm oil mill with a contract value amounting to USD 5,448,335 and Rp 20,699.

Berdasarkan “Purchase Contract” No.IDN/2011/4500037748 dan HQ/2011/4500036781 tanggal 7 Juni 2011, PT Tiga Pilar Sejahatera (TPS), entitas anak, menandatangani kontrak penjualan dengan World Food Programme Indonesia (WFP). Perjanjian ini mengikat TPS untuk memproduksi Fortified Biscuits (Biskuit yang diperkaya vitamin dan mineral) sebesar 6.464 MTN (Metric Tons Net).

Based on ”Purchase Contract” No.IDN/2011/4500037748 and HQ/2011/4500036781 dated June 7, 2011, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), a subsidiary, signed a sales contract with World Food Programme (WFP). This agreement required TPS to produce Fortified Biscuits (Biscuit which riched by vitamin and mineral) of 6,464 (Metric Tons Net) MTN.

Berdasarkan Perjanjian Kontrak No. 001/MINDOTECH/ VI/2009 tanggal 10 Juni 2009, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, menunjuk PT Mindo Tech sebagai kontraktor untuk pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan nilai kontrak sebesar USD 5,448,335 dan Rp 20.699.

Based on Contract Agreement No. 001/MINDOTECH/VI/2009 dated June 10, 2009, PT Bumiraya Investindo (BRI), a subsidiary, appointed PT Mindo Tech as the contractor for the construction of palm oil mill with a contract value amounting to USD 5,448,335 and Rp 20,699.

Sampai dengan 31 Desember 2011, realisasi kontrak telah mencapai Rp 26.969

Until December 31, 2011, realization of contract has been completed Rp 26,969.

38. Pengelolaan Permodalan 38. Capital Management

2011 2010

Rp Rp

Liabilitas Bersih: Net Liabilities:

Jumlah Liabilitas 1,757,492 1,346,881 Total Liabilities

Dikurangi : Kas dan Setara Kas (634,673) (15,427) Less: Cash and Cash Equivalents

Jumlah Liabilitas Bersih 1,122,819 1,331,454 Total Net Liability

Jumlah Ekuitas Disesuaikan 1,391,753 574,607 Total Adjusted Equity

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan 0.8 2.3 Net Liabilities Ratio to adjusted Equity

Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo hutang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.

The Company's main objective in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain future business growth of the Company and maximizing the shareholder’s value. The Company manages its capital structure and makes some necessary modification by considering changes in economic conditions and the Company's strategic objectives.

Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin mengelola jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

In order to maintain and manage the capital structure, the Company may manage the amount of dividends paid to shareholders, issue new shares, obtaining new loans or loan repayment.

Page 81: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 76 paraf:

39. Asumsi dan Sumber Estimasi 39. Assumption and Source of Ketidakpastian Uncertainty Estimate

Penyajian laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset, liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi pada akhir periode pelaporan. Ketidak pastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of the financial statements requires themanagement to make judgements, estimates and assumptions that effect the reported amounts of revenues, expenses, assets, liabilities and disclosures of contingent liabilities at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability effected in future periods.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidak pastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat asset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan dibawah ini:

The key assumption concerning the future and other key souces of estimation uncentainty at the reporting date that have the significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below:

Estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan

Estimated useful lives of property, plant and equipment and plantation

Perusahaan melakukan penelaahan secara berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman perkebunan berdasarkan kondisi teknis aset terkait dan perubahan teknologi yang berpengaruh pada masa manfaat aset tersebut.

The Company reviews periodically the estimated useful lives of property, plant and equipment and plantation based on factors such as technical specification of related assets and changing of technology in the future related to future benefit of the assets.

Imbalan pasca kerja Post-employment benefit Nilai kini liabilitas imbal pasca kerja dan biaya dana pensiun yang masih harus dibayar tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pasca kerja dan dana pensiun.

The present value of the post-employment benefits obligations and accrued pension fund depends on a number of factors that are determined on the actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost (income) for pensions include the discount rate. Any changes in this assumptions will impact the carrying amount of post-employment benefit obligations and pension fund.

Perusahaan menentukan perubahan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir masa pelaporan, yaitu tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam mempertimbangkan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan suku bunga pinjaman bank dikombinasikan dengan suku bunga SBI.

The Company determines the appropriate discount rate at the end each reporting period, which is the interest rate that should be used to determined present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the combination of interest rate of the Company’s lending and Interestrate of SBI.

Estimasi Aset Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga

Deferred Tax Assets Estimation Management considerations are needed to determine the amount of deferred tax recognized in the profit or loss and the amount recorded as deferred tax assets. Recognition is performed only if it is probable that the asset will be recovered in the form of economic benefits to be received in future periods, in which the temporary differences and tax losses can still be used.Management also considers the future estimated taxable

Page 82: PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk · Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) (In Million Rupiah, Unless Otherwise Stated)

d1/ April 16, 2012 77 paraf:

mempertimbangkan estimasi penghasilan kena pajak di masa datang dan perencanaan stratejik perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat.

income and strategic tax planning in order to evaluate its deferred tax assets in accordance with the applicable tax laws and its updates. As a result, related to its inherent nature, it is likely that the calculation of deferred taxes is related to a complex pattern where assessment requires a judgment and is not expected to provide an accurate calculation.

40. Kejadian setelah Tanggal Laporan Posisi 40. Subsequent Events after Statements of Keuangan Financial Position

Berdasarkan akta Notaris No. 82 tanggal 20 Januari 2012 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., LL,M. Notaris di Jakarta, BRI, entitas anak, menambah modal dasar menjadi 157.662 lembar saham atau Rp 459.361 yang terdiri dari saham seri A sejumlah 91.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1 dan saham seri B sejumlah 66.662 lembar saham dengan nilai nominal Rp 5,6. Dari nilai nominal tersebut telah disetorkan penuh atau sejumlah 157.662 lembar saham, yang masing-masing dimiliki oleh Perusahaan sebesar 90.909 saham seri A, Aunur Rofiq sebesar 91 saham seri A dan Bungee Agribusiness Pte Ltd sebesar 66.662 saham seri B. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-05122.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 31 Januari 2012.

Based on Notarial Deed No. 82 dated January 20, 2012, which was made by Mala Mukti, SH, LL, M., a notary in Jakarta, stocks of the Company was increased to 157,662 shares or Rp 459,361, consisting of 91,000 shares of series A with a par value Rp 1 and 66,662 shares of series B, with a par value Rp 5.6. All of the nominal value has been paid in full or a number of 157,662 shares, each of which is owned by the Company of 90,909 series A shares of, Aunur Rofiq of 91 series A shares of and Bungee Agribusiness Pte Ltd of 66,662 series B shares of. The Deed has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia based on the letter No. AHU-05122.AH.01.02.Tahun 2012 dated January 31, 2012.

41. Tanggung Jawab Manajemen atas 41. Management Responsibility On the Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 12 April 2012.

The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements which were completed on April 12, 2012.