pt. mitra dana kawanualaporon penerapan tata kbwla to,hun 2077 bab ii pelaksanaan tugas dan tanggung...
TRANSCRIPT
Laporan Penerapan TATA KEIDLA Tahun 2017
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
Tahun 2Ol7 PT. BPR Mitra Dana Kawanua
BAB I
PENDAHULUAN
Bank merupakan lembaga intermediasi yang berfungsi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyaqakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari definisi Bank tersebut di atas dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya bergantung pada tingkat kepercayaan
masyarakat untuk bersedia menyimpan dana pada Bank tersebut. Pada dewasa ini kompleksitas kegiatan usaha
Bank semakin meningkat seiring perkembangan teknologi informasi dan perkembangan jenis produk dan jasa.
Peningkatan kompleksitas kegiatan usaha Bank memberikan dampak yang sangat besar terhadap eksposur risiko
yang akan dihadapi oleh Bank, sehingga untuk itu diperlukan kompetensi semua organ organisasi yang ada pada
Bank dalam melakukan upaya untuk memitigasi risiko kegiatan usaha Bank. Suatu Bank yang tidak dikelola
dengan baik, sudah pasti akan memicu munculnya satu atau lebih risiko dari antara 6 (enam) risiko yang
dihadapi BPR dan akan mengakibatkan kerugian pada Bank serta kepada pihak-pihak yang berkepentingan pada
Bank (stakeholders).
Adapun yang dimaksud dengan tata kelola BPR adalah penerapan prinsip-prinsip keterbukaan (transporencyl,
akuntabilitas (occountobitityL pertanggungjawaban (responsibiliry), independensi (independency), dan
kewajaran lfairnessl. Penerapan Tata Kelola secara konsisten pada kondisi persaingan yang ketat akan
memperkuat daya saing perusahaan, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko
secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan memperkokoh kepercayaan Pemegang Saham dan
Stakeholders sehingga Bank Kawanua dapat beroperasi dan tumbuh secara berkesinambungan dalam jangka
panjang.
Pelaksanaan Tata Kelola pada Bank Kawanua senantiasa berlandaskan pada lima prinsip di atas dan telah
dituangkan dalam suatu Standar Prosedur Operasi tentang Fungsi Kepatuhan, Manajemen Resiko, lnternal
Kontrol dan Benturan Kepentingan yang disusun sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
Pedoman Tata Kelola ini merupakan acuan internal dalam pelaksanaan TATA KELOLA agar seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi yang ada pada Bank, dalam mengelola Bank dan menjalankan usahanya senantiasa
terarah dan terkontrol, dapat meningkatkan kinerja, mampu melindungi kepentingan stokeholders dan dapat
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang
berlaku umum pada industri perbankan, secara terus menerus dan berkesinambungan.
Secara singkat kami uraikan prinsip-prinsip O.tm pelaksanaan TATA KELOLA Bank Kawanua sebagai berikut :
1.1. Keterbukaan (Transporencyl yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan
serta keteEbukaan dalam proses pengambilan keputusan.
Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan rpudah diperbandingkan
serta mudah diakses oleh stokeholders sesuai dengan haknya. Prinsip keterbukaan oleh Bank tidak
mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai Undang-Undang yang berlaku.
1.2. Akuntabilitas (Accountibility) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungiawaban organisasi Bank
sehingga pengelolaannya berjalan secetra efektif.
PT BPR N{itra Dana Kawanua Hil 1r20
Laporan Pen*apon TATA IIEIDLA Tahun 2077
gank memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan
corporote volr.tes, sasaran dan usaha dan strategi Bank sebagai pencerminan akuntabilitas Bank. Dalam
hubungan ini Bank menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ organisasi yang
selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan serta memastikan terdapatnya check and
bolance dalam pengelolaan Bank.
1.3. Tanggung Jawab (Responsbility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bankyang sehat.
Sebagai wujud pertanggung jawaban Bank untuk menjaga kelangsungan usahanya, Bankharus berpegang
pada prinsip-prinsip kehati-hatian lprudentiol banking practices) dan mentaati peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Bank harus bertindak sebagai good corporote citizen (warga negara perusahaan
yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial. v
1.4. lndependensiltndependencyl yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh/ tekanan dari
pihak manapun.Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stokeholders manapun, dan tidak terpengaruh
oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan kepentingan lconflict of interestl, dan setiap keputusan
berdasarkan objektifitas serta bebas dari tekanan dari pihak manapun.
1.5. Kewajaran lFoirness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stoke holders yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangan yang berlaku.
Bank memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (equal
teotment) serta memberikan/menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau mempunyai akses
terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
Oleh karena itu dalam rangka memastikan penerapan 5 (lima) prinsip dasar TATA KELOIA, setiap Bank harus
melakukan penilaian sendiri lself Assessment) secara berkala yang paling kurang meliputi Faktor Penilaian
Pelaksanaan Tata Kelola yaitu:a. pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi;
b. pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
c. kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi komite;d. penanganan benturan kepentingan;e. penerapan fungsi kepatuhan, audit intern, dan audit ekstern;
f. penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern;g. batas maksimum pemberian kredit;h. rencana bisnis BPR;
i. transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.
Bank Kawanua telah melakukan penilaian sendiri terhadap Penerapan Tata Kelola posisi 31 Desember 2017
dengan meliputi 9 (sembilan) faktor di atas, dan menyampaikan Hasil Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan
TATA KELOI-A tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lampiran laporan ini.
Laporan yang kami sajikan ini adalah Laporan PelaksanaanTATA KELOLA Tahun 2017 PT BPR Mitra Dana
Kawanua (Bank Kawanua) dan disusun berdasarkan hasil penilaian sendiri (sef ossessmentl terhadap
Pelaksanaan TATA KELOIA posisi 31 Desember 2017.
PT. BPR Mitra Dana Kar.vanua ttat2 120
Laporon Penerapan TATA KBWLA To,hun 2077
BAB II
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
DEWAN KOMISARIS
2.1. Jumlah, Komposisi, Kriteria Dan lndependensi Anggota Dewan Komisaris. .Susunan Dewan Komisaris PT. BPR Mitra Dana Kawanua sebagaimana dipertegas oleh Otoritas Jasa
Keuangan melalui surat S-305/KO.0631/2015 tertanggal 28 Juni 2016 Perihal Susunan Pengurus Bank
bahwa Dewan Komisaris Bank Kawanua adalah sebagai berikut :
l-\arrrrn llamic:ric, VDewan Komisaris :
Nama Jabatan
Xaverius Mapandy Komisaris Utama lndependen
Budhi Kosanto Komisaris
Persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria dan lndependensi Dewan Komisaris seperti yang
ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan sudah terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut :
2.1.1. Jumlah anggota Dewan Komisaris sebanyak 2 (dua) orang dipimpin oleh Komisaris Utama dan
semua anggota Dewan Komisaris berdomisili di Sulawesi Utara.
2.!.2. 50 % (lima puluh perseratus) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris
lndependen. Komisaris Utama tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank sehingga tidak mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen. Keberadaan Komisaris lndependen ini dapat
menciptakan Check and Balance, menghindari benturan kepentingan (conflict of interest) dalam
pelaksanaan tugasnya serta melindungi kepentingan stakeholders.2.1.3. Komisaris Utama dan Komisaris memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan
Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
- Xaverius Mapandymenjabat sebagai Komisaris Utama lndependen setelah memperolehpersetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Otoritas Jasa Keuangan No. Kep-
2lKO.6tl2O75 tertanggal 27 Januari 20L5 Perihal Keputusan Uji Kemampuan dan Kepatutan(Fit ond Proper lest) dari Komisaris Utama.
- Budhi Kosanto menjabat sebagai Komisaris sudah lulus mengikuti Sertifikasi dan Fit Proper
Test.
2.L.4. Tidak ada anggota Dewan Komisaris merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris,
Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan.
Selain persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria dan lndependensi Dewan Komisaris seperti yang
ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan, semua anggota Dewan Komisaris memenuhi persyaratan
lntegritas, Kompetensi dan Reputasi Keuangan sehingga pelaksanaan fungsi pengawasan untukkepentingan Bank dapat dilaksanakan dengan baik.
2.1..5. ,Semua anggota Dewan Komisaris memiliki lntegritas paling kurang mencakup:'a. Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi
. ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak
Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan;
b. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c, Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat;
PT. BPR Mitra Dana Kawanua sat3l20
Lagoron Penerapan TATA TGII)LA| To'hun 2077
d. Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit ond proper test).
2.1.6. Semua anggota Dewan Komisaris memiliki Kompetensi paling kurang mencakup:
a. Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya;
b. Pengalaman di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan'
2.1.7. Semua anggota Dewan Komisaris memiliki Reputasi keuangan paling kurang mencakup:
a. Tidak memiliki kredit macet;b. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Dewan Komisaris irang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan
dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.
V
Sepanjang tahun 2017 Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali dengan data
sebagai berikut :
1 Xaverius Mapandy 8 0 700%
2 Budhi Kosanto 8 0 700%
2.2.Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
2.2.1. Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan secara kolektif telah bertugas melakukan
pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi serta memastikan bahwa Bank telah
melaksanakan TATA KELOLA. Dalam melakukan pengawasan Komisaris telah mengarahkan,
memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank.
2.2.2. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai pengawas dan penasehat, Dewan Komisaris tidakterlibat dalam mengambil keputusan kegiatan operasional, kecuali :
a. Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit; dan
b. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang
berlaku.2.2.3. Keterlibatan atau persetujuan Dewan Komisaris dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional merupakan bagian dari tugas dan pengawasan Dewan Komisaris sehingga tldak
meniadakan tanggung jawab Direksi dalam melaksanakan kepengurusan Bank. Tugas
pengawasan oleh Dewan Komisaris tersebut merupakan upaya pengawasan dini yang perlu
dilaksanakan.
2.2.4. Dewan Komisaris telah memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari satuan kerja audit intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas
Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
2.2.5. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah memiliki pedoman
dan tata tertib kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris. yang
mengatur tentanga. Pengaturan etika kerja;b. Waktu kerja; danc. Pengaturan rapat.
2.2.6. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris tetap berjalan efektif meskipun belum
dibentuk komite-komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi
dan Nominasi yang belum wajib dibentuk untuk BPR Kawanua. Namun pelaksanaan fungsinya
dilakukan oleh seorang Pejabat Eksekutif, Pejabat Eksekutif lnternal Kontrol telah ditetapkan
melalui SK Direksi dan mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan sesuai S-
424lKO.O63Ll2015 Tentang Pengangkatan Sdr. Royke Josep Rompas, fungsi Pemantauan Resiko
PT. BPR Mitra Dana Karvanua :c'at4l20
No. Nama Jumlah RapatTidak
Hadir%Hadir
Laporan Penerapan TATA I<EI0LA Tahun 2077
dan Kegiatan Remunerasi dan Nominasi masih dalam pengelolaan Dewan Komisaris yang
kemudian akan didelegasikan kepada Pejabat Eksekutif yang sedang dalam proses rekrutmen.
Program Kerja Manager lnternal Kontrol dan realisasinya
1) Pemeriksaan Rutin pada Unit Teller dan Umum setiap bulan khususnya pemeriksaan voucher
transaksi teller dan transaksi umum sudah dilaksanakan dan tidak terdapat pelanggaran
berat yang berisiko yang telah terjadi.2l Pemeriksaan Mendadak pada unit Teller terkait Opname Kas pada bulan November dan
Desember dan tidak ditemukan selisih Kas baik Kas besar maupun Kas Teller.
3) Pada tahun 2017 Melanjutkan Femeriksaan Berkala pada Unit Kredit dan Adm Kredit sesuai
skedul atau permintaan khusus yang dilakukan secara spesifik tentang titipan jasa notaris
dan asuransi yang dilakukan bulan iuli s/d Des 2016 didapati penyimpangan dan telah
dibuatkan rekomendasi penyelesaiannya.
4) Pemeriksaan Tahunan telah dilakukan pada Unit Umum rnenjelang akhir tahun 2017
terfokus pada Aktiva Tetap dan lnventaris serta stok bagian umum lainnya dan telah
dibuatkan rekomendasi untuk perbaikan pencatatan dan administrasinya.
5) Melakukan Pembahasan temuan oleh KAP dan OJK sebagai bahan koreksi dan perbaikan ke
depan bagi Bank Kawanua, evaluasi pekerjaan KAP dan menilai kompetensi dari KAP.
Tugas dan Fungsi Pernantau Risiko dan Sistem Remunerasi / Nominasi dilaksanakan oleh Dewan
Komisaris secara langsung karena belum diwajibkan suatu Komite untuk pelaksanaannya
sebagaiman di atur dalam POJK.
Uraian fungsi pemantauan resiko serta sistem remunerasi dan nominasi dimaksud adalah sebagai
berikut :
1) Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan
kebijakan tersebut;2l Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Pejabat Eksekutif Manajemen Resiko yang
masih di rangkap oleh Manager lnternal Kontrol, guna memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris.
3) Pemantauan Penyusunan Program Kerja Pejabat Eksekutif Manajemen Resiko untuk tahun
2018.
4) Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerast;
5) Memberikan rekomendasi mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan
Dewan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), kebijakan
remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan
kepada Direksi;
6) Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan kinerja keuangan dan
pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku; prestasi kerja individual; kewajaran dengan peer group; dan pertimbangan sasaran
dan strategi jangka panjang Bank.
7) Rencana kenaikan gaji karyawan dilakukan dengan mempertimbangkan: Peraturan
Pemerintah tentang Upah Minimum Regional (UMR); Hasil penilaian kinerja/Perfomonce
Appraisol (PA); dan Kemampuan keuangan perusahaan.
2.3. Rekomendasi Dewan Komisaris
Sepanjang tahun 2017 diselenggarakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 8 (delapan) kali dan beberapa
diantaranya dalam bentuk Rapat Direksi dan Komisaris, hasil rapat Dewan Kornisaris telah dituangkan
dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik. Hasil rapat Dewan Komisaris merupakan
rekomendasi dan/atau arahan yang dapat diimplementasikan oleh RUPS dan/atau Direksi dapat dilihat
antara lain:
PT BPR Mitra Dana Kawanua ail5 t20
Laporan Penerapan TATA KEIPLA Tahun 2077
2.3.1.Dalam Notulen Rapat Direksi dan Komisaris pada tanggal 02 Februari 2077, membahas mengenai
Program Kerja Penyelamatan BPR Kawanua yang merekomendasikan Penurunan NPL dan
Ekspansi Kredit khusus pensiun sebagai Prioritas Utama dan Fokus pada Manajemen Aktiva
Lancar, Aktiva Tetap serta portofolio Pasiva dengan baik sebagai Prioritas Kedua.
2.3.2. Sesuai Risalah Rapat Komisaris dan Direksi tanggal 06 Maret 2OL7 yang membahas mengenai
Penajaman Strategi bank tahun 2017 dengan 2 sasaran pokok yang harus menjadi perhatian
management yakni Menurunkan NPL dan Meraih Laba Serta Prioritas untuk rekruitment Pegawai
dalam upaya mempercepat pencapaian target. '2.3.3. Risalah Rapat Komisaris tanggal 30 Oktober 2017 tentang Percepatan Evaluasi Kinerja Bank
sampai dengan bulan September 2O77 dimana untuk memanfaatkan sisa waktu 2 bulan untuk
fokus kepada upaya menurunkan / menyelesaikan debitur bermasalah, walaupun fuarus .menghadapi kerugian finansial yang terukur,Serta Perseiapan penyusunan RBB tahun 2018.
I'
PT. BPR Mitra Dana Kawanu:r uat6 t20
Laporan Penerapo,n TATA KEIOLA Tohun 2077
BAB III
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
Sepanjang Tahun 2017 Susunan Direksi Bank tidak mengalami perubahan sejak ditetapkannya Direksi pada
tahun 2015 yaitu Sesuai Akta Keputusan RUPS No. 1 Tgl. 2 Mei 2016 oleh Notaris Merlyn Pontoh, SH, MKn dan
surat OJK No. S-252/KO.O63L|2OL6 telah diangkat Sdr. Mac Leonardo Pitoy Wajong sebagui Direktur Bank
Kawanua. Dan berdasarkan Akta Keputusan RUPS No. 57 Tgl. 20 Juni 2015 oleh Notaris Merlyn Pontoh, SH, MKn
dan surat OJK No. S-305/KO.063LlzOtG telah diangkat Sdr. Nelly Tan sebagai Direktur Utama Bank Kawanua.
Susunan Direksi Bank Kawanua sebagaimana dipertegas oleh Otoritas Jasa Keuangan via surat !tlp. S- n
305/KO.0631/2016 tertanggal 20 Juni 2015 bahwa Susunan Direksi Bank Kawanua adalah sebagai berikut :
Catatan :
*)sesuai RUPS Diajukan untuk merangkap
Direktur yang membawahkan Kepatuhan
tahun 2017,dalam Persiapan FPT
3.1. Jumlah, Komposisi, Kriteria dan lndependensi Direksi
Persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria dan lndependensi Direksi seperti yang ditentukan oleh
Otoritas Jasa Keuangan telah terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut :
3.1.1. Jumlah Anggota Direksi sebanyak 2 (dua) orang dipimpin oleh Direktur Utama dan semua anggota
Direksi berdomisili di Propinsi Sulawesi Utara.
3.1.2. Direktur Utama serta Anggota Direksi lainnya berasal dari pihak yang independen terhadap
pemegang saham pengendali yakni tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank sehingga tidak mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
3.1.3. Semua Anggota Direksi memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit
and Proper Test) sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penilaian Kemampuan
dan Kepatutan (Fit and ProperTest).
- Nelly Tan disetujui oleh OJK menjabat sebagai Direktur Utama melalui Surat Otoritas Jasa
Keuangan No. S-305/KO.O63tl21t6 tertanggal 28 Juni 2016 Perihal Pengangkatan Direktur Utama.
- Mac L. P. Wajong disetujui OJK menjabat sebagai Direktur melalui Surat OJK No. 5-
252/KO.O63L/2015 tertanggal 18 Mei 2016, dan sementara menunggu persetujuan oleh OJK
untuk merangkap jabatan sebagai Direktur yang membawahkan Kepatuhan sebagaimana telah
diajukan melalui Surat Direksi tentang Jabatan Direktur yang Membawahkan Kepatuhan di tahun2017.
3.1.4. lidak ada Anggota Direksi merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau
Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan lain bukan lembaga keuangan.
3.1.5. Tidak ada Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki saham pada Bank
dan/atau pada suatu perusahaan lain.3.1.6. Dalqm pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada
pihak lain yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. .
Selain persyaratan berupa Jumlah, Komposisi, Kriteria dan lndependensi Direksi seperti yang ditentukanoleh Otoritas Jasa Keuangan, Direksi memenuhi persyaratan berupa lntegritas, Kompetensi dan Reputasi
keuangan, dengan gambaran sebagai berikut :
Susunan Direksi
PT. BPR Mina Dana Kawanua aa17 120
Nama Jabatan
Nelly Tan Direktur Utama
Mac L- P. Wajong Direktur *)
Laporan Penerapan TATA XDIil,A Talur.n 2077
3-1.7. Semua Anggota Direksi memiliki lntegritas paling kurang mencakup:
a. Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan
yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu
dalam waktu 20 (dua puluh)tahun terakhir sebelum dicalonkan;
b. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat;
d. Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).
3.1.8. Semua Anggota Direksi memiliki Kompetensi paling kurang mencakup : 'a. Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya;
b. Pengalaman dan keahlian di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan; dan.
c. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis dalam rangka pengembangan Bank yang
sehat.
3.1.9. Semua Anggota Direksi memiliki Reputasi Keuangan paling kurang mencakup :
a. Tidak memiliki kredit macet;b. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu
5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.
3.1.10. Dalam melaksanakan tugas dan tanggunB jawabnya Direksi telah memiliki pedoman dan tata tertibkerja yang bersifat mengikat bagi setiap Anggota Direksi yang mengatur tentang :
'a. Pengaturan etika kerja;
b. Waktu kerja; dan
c. Pengaturan rapat.
3.2. Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan ketentuan TATA KELOIA yakni
sebagai berikut :
3.2.1. Direksi telah mempertanggungjawabkan kepengurusan dalam RUPS sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Pertanggungjawaban Direksi tahun buku 2017 dilakukan pada
saat RUPS tanggal 02 Maret 2018 dituangkan pada Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham
Tahunan Akta No. 33 tanggal 12 Maret 2018.
3.2.2. Direksi telah mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku.
3.2.3. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern
Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain ( Reff : Semua Temuan telah dikoreksi dan ditindak lanjut).
3.2.4. Direksi akan senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola dalam setiap kegiatan usaha Bank
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
3.2.5. Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Direksi telah dan akan menetapkan :
i. Pejabat Eksekutif - Manager lnternal Kontrol ;
Manager Audit lntern bertugas untuk menjamin berfungsinya pengawasan internal sebagai
bagian penting dari pengendalian internal Bank. SKAI dibentuk independen terhadap satuan
kerja operasional. sehingga dapat bekerja dengan bebas dan obyektif, serta mampu
mengungkapkan pandangen dan pemikirannya tanpa pengaruh ataupun tekanan dari
manajemen ataupun pihak lain yang terkait dengan Bank. ii. Satuan Kerja Manajemen Risiko
ii. Pejabat Eksekutif - Manager Manajemen Resiko ;', Manager Manajemen Risiko berfungsi untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan
mengendalikan aspek risiko yang melekat pada setiap aktivitas Bank..Proses penilaian risiko. yang dilakukan melingkupi 6 (enam) jenis risiko dan akan dilaporkan secara rutin kepada
Otoritas Jasa Keuangan.
PT. BPR Mitra Dana Kawanua lts'n8 t20
Laporan Penerapan TATA I{EIOLA Tahun 2O77
iii. Pejabat Eksekutif - Manager Kepatuhan.
Manager Kepatuhan (compliance unit) merupakan satuan kerja yang independen, dibentuk
secara tersendiri dan bebas dari pengaruh satuan kerja lainnya, serta mempunyai akses
langsung pada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan. Satuan keria kepatuhan akan
dibentuk di kantor pusat Bank, namun melaksanakan Fungsi Kepatuhan di seluruh jaringan
kantor Bank.
Manager Kepatuhan berfungsi untuk memastikan dan menjaga bahwa seluruh aktivitas Bank
telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur peraturan dan perundanp-undangan yang
berlaku, sehingga potensi risiko kegiatan usaha Bank dapat diantisipasi lebih dini.
Manager Kepatuhan melaksanakan Fungsi Kepatuhan Bank meliputi tindakan untuk:
a. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisas[ dan n
kegiatan usaha Bank;
b. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; ,
c. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang
dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; dan
d. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas
Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang benrenang
Cat: Saat pelaporan ini dibuat, sudah diangkat Pejabat Eksekutif Kepatuhan dan Manaiemen
Resiko
Selama periode laporan tahun 2017 telah diadakan 19 (Sembilan belas) kali rapat Dewan Direksi
beberapa diantaranya dilakukan bersama dengan Dewan Komisaris dan suatu Radikom, yang diikuti
oleh :
No Nama JabatanJumlahRapat
Tidak
Hadir
to
Hadir
2 Nelly Tan Direktur Utama t9 0 100
3 Mac L- P. Wajong Direktur 19 0 100
PT BPR Mitra Dana Karvanua le.al9 r20
Laporon Pen*apc;n TATA I@IOLA Ta,hun 2077
Rekapitulasi Materi Rapat disajikan menurut table berikut ini :
No Tgl Rapat Perihal Direksi Manager Keterangan
1 t0 Jan 2Ot7 Evaluasi dan PenilaianTKS Bank 2 2
2 78 Jan 2077 RBB dan Revisi SOP 2 2
3 02 Feb 2Ot7 Strateei Penanganan NPL 2 RADIKOM
4 13 Feb 2017 Menetapkan Struktur Organisasi 2 2
5 06 Mrt 20L7 Penajaman Strategi Bank Thn 2017 2 RADIKOM
6 t3 Apr 2O77 Manajemen dan Evaluasi RKAT 2017 2 2
7 02Mei2Ot7 Revisi RKAT 2017 2 RADI(OM
8 15 Juni 2017 Tanggapan OJK Kinerja Bank
KAwanua
2 RADIKOMl'
9 20 Juni2017 Kontrak Kerja Karyawan 2
10 06 Juli 2017 Evaluasi Kinerja bulan Juni 2 2
t7 77 )uli20t7 Kinerja Bank S/d bulan Juni 2 RADTKOM
L2 22 Agst2017 Penguatan lnformasi dan Teknologi 2 2
13 25 Agst2OLT Evaluasi Kinerja Bulan Juli 2 2
L4 22 Sept 2077 Penyesuaian Suku Bunga Tabungan
dan Deposito
2 2
15 25 Sept 2017 Kineria Bank 2 RADIKOM
16 13 okt 2017 Pembahasan Produk Kredit Pensiun 2 2
t7 20 0kt20t7 Penyusunan RKAT 2018 2 2
18 30 okt 2017 Penyusunan RBB tahun 2018 2 RADIKOM
19 12 Des 2OL7 Pembahasan dan Penetapan RBB 2 RADIKOM
PT BPR Mitra Dana Kawanua ual 10 / 20
Loporon Penerapan TATA I@IDLA To.hun 2077
BAB IV
ASPEK TRANSPARANSI DATAM PELAKSANAN TATA KELOTA
Aspek transparansi sebagai salah satu prinsip pokok dalam pelaksanaan TATAKELOLA, diuraikan sebagai berikut :
4.1. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2017, disajikan dalam tabel
berikut :
Nama Jabatan
Kepemilikan Saham (%l
BankKawanua
EankLain
tKBB+J Perusahaan
Kaverius Mapandy Kornisaris Utama(lndependen) 0% o% o% o%
Budhi Kosanto Komisaris 25% o% o% 0%
Nelly Tan Direktur Utama OVo oy" o% o%
Mac L, P Wajong Direktu r o% o% o% o%
4.2. Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Komisaris Utama dan Direksi Bank berasal dari kalangan profesional dan tidak memiliki hubungan keuangan
berupa menerima penghasilan, bantuan keuangan, atau pinjaman dari anggota Dewan Komisaris lainnya
dan/atau anggota Direksi Bank dan atau Pemegang Saham Pengendali Bank, tidak memiliki hubungan
keluarga sampai dengan derajat kedua berupa hubungan baik vertikal maupun horizontal, termasuk
mertua, menantu dan ipar dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi Bank dan
atau Pemegang Saham Pengendali Bank.
Komisaris Sdr. Budhi Kosanto adalah Pemegang Saham Bank sebesar 25% dan memiliki hubungan keluarga
dengan Pemegang Saham Pengendali Bank (Adik Kandung PSP)
4.3. Paket/Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi
Paket atau kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi
sepanjang tahun 2017, disajikan sebagai berikut :
Jenis Remun€rasi & Fasilitas Lain
Jumlah Diterima dalam l Tahun
Dewan Komisaris Oireki
oranS Juta Rp orang Juta Rp
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem,
dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura) ")2 247 2 358
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura
(perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan
sebagainya)
Total 2 247 2 3s8
Catatan :
+) Diterima secara tunai, sudah termasuk THR/Tunj. PPH/By Ops/By. Transport
PT, BPR Mitra Dana Kawanua uat77 t20
Laporan Pen*apan TATA IGIITLA Talrun 2077
+.+. nasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Perbandingan gaji tertinggi dengan gaji terendah Komisaris, Direksi dan Pegawai disajikan per posisi 31
Desember 2017 adalah sebagai berikut :
' Rasio gaii pegawai yang tertinggi dan terendah :2,67 x. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah : 1,11 x. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah : t,LLx. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi :2,17 x
4.5. Jumlah Penyimpangan lnternal (lnternal Fraud) 'Untuk tahun 2017 tidak terdapat Fraud namun terdapat kasus Fraud pada Tahun tahun Sebelum yang
belum terselesaikan hingga tahun 2017 yaitu Dari data transaksi Asuransi Jiwa Kredit sejak Pendirian BPR
(Nov 2014 s/d penggantian pengurus baru) pada bulan Februari 2016 ditemui kejanggalan dglam
pencatatan Titipan Jasa Notaris dan Asuransi. Setelah pemeriksaan yang lebih terperinci maka terdapat
kecurangan yang terjadi di Administrasi Kredit yang dilakukan oleh seorang Staff berupa adanya Penarikan
Tunai atas titipan asuransi dan tidak dibayarkan ke pihak asuransi baik atas titipan yang telah disetor
nasabah ataupun yang tidak disetorkan nisabah. Setelah klarifikasi dengan yang bersangkutan dan ybs
mengakui tindakan kecurangan tersebut, telah dimintakan penyelesaian oleh ybs tetapi sampai saat ini
belum dipenuhi.Adapun kecurangan ini terjadi akibat lemahnya Supervisi dari Atasan atau kolusi pada waktu itu dan Bank
telah melakukan upaya tindak lanjut penyelesaian atas kejadian tersebut berupa :
a Sanksi administratif kepegawaian diberikan kepada Staf yang bersangkutan dan pengembalian atas
kerugian Bank.
b Pejabat Eksekutif Manager Operasional telah mengundurkan diri sebelum temuan.
c Telah dibuatkan Obligo per Nasabah atas setiap titipan jasa Notaris dan Titipan Asuransi sebagai alat
control. Diwajibkan pembayaran ke rekening di Bank Kawanua untuk pembayaran jasa rekanan bank.
bel berikuJumlah internal /roud disaj iikan dalam ta
lnternal Froud dalam 1 tahun
Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Anggota Dewan
Komisa.is dan Anggota
Direksi
PeBawai tetap Pegawai tidak tetap
Tahun
sebelumnya
Tahun
berjalan
Tahun
sebelumnya
Tahun
berjalanTahun
sebelumnya
Tahun
berjalan
Total Froud o 0 0 0 o 0
Telah diselesaikan o 0 0 0 0 0
Dalam proses penyelesaian di
internal Bank0 0 0 L 0 0
Belum diupal
penyelesaiannya0 0 0 0 0 0
Telah ditindaklanjuti melalui
proses hukum0 0 0 0 0 0
4.5. PermasalahanHukum
tahun 2017 tidak ada Permasalahan Huk dihadapi oleh BankJd a um yang
Permasalahan HukumJumlah
Perdata Pidana
Telah mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap0 '0
Dalam proses penyelesaian 0 0
Total 0 0
PT BPR N{itra Dana Karvanua ttd 12 120
Laporan Penerapan TATA I<EIDLA Tahun 2O77
4.7. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan
Pengurus Bankterdiri dari :
a. Dewan Komisaris Bank beranggotakan 2 (dua) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama
lndependen, L (satu) orang Anggota Komisaris.
b. Direksi Bank beranggotakan 2 (dua) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, dan 1 (satu)
orang Direktur yang semuanya berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham
Pengendali. 'Dengan adanya keberadaan Komisaris lndependen, Direktur yang lndependen serta pihak-pihak
independen pada keanggotaan komite diharapkan dapat menciptakan check ond bolance sehingga
dapatmenghindari benturan kepentingan lconflict of interest). Namun demikian guna menghigdari
terjadinya benturan kepentingan yang dapat merugikan Bank, telah disusun suatu ketentuan mengenai
penanganan benturan kepentingan.Bank juga senantiasa berupaya agar benturan kepentingan tidak terjadi pada kalangan Pegawai Bank.
Untuk itu Direksi meminta kepada s'eluruh karyawan untuk menandatangani "Surat Pernyataan
Penghindaran Benturan Kepentingan". Pelaksanaan penandatanganan pernyataan tersebut dilakukan
secara bertahap. Bagi setiap karyawan baru wajib untuk menandatangani "Surat Pernyataan
Penghindaran Benturan Kepentingan".
Sepanjang tahun 2016, tidak terdapat transaksi yang melibatkan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif
dan Pemegang Saham li vang me potensi benturan ke
Catatan:*) Tidak sesuai sistim dan prosedur yang berlaku
Penyedioon Dana Kepada Pihak Terkait lReloted Portyl dan Penyediaan Dana Benr llarge Exposurel
Penyediaan dana kepada Pihak terkait Bank senantiasa mengacu kepada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit.
Jumlah penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur lnti per posisi 31 Desember 2017 secara total
disajikan sebagai berikut :
No. Penyediaan Dana
Jumlah
Debitur Nominal (Jutaan Rp)
t Pihak Terkait 2 s.000
2 Debitur lnti 25 13.531
4.9. Rencana Strategis Bank
Rencana strategis Bank telah disusun dalam bentuk Rencana Korporasi (corporate plan) dan Rencana
Bisnis (business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank. Rencana strategis Bank disusun atas dasar kajian
yang komprehensif dengan memperhatikan peluang bisnis dan kekuatan yang dimiliki Bank serta
4.8.
Nama dan
Jabatan Pihak yang
Memiliki BenturanKepentingan
PT. BPR N{itra Dana Kawanua tta|73 t20
Laporan Pea*apan TATA I@IOLA Tohun 2077
mengidentifikasikan kelemahan dan ancaman (SWOT Analysis). Dalam menetapkan Rencana Bisnis, Bank
senantiasa berpedoman kepada prinsip kehati-hatian, manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance), termasuk rencana bisnis yang realistis, dengan memperhatikan faktor
eksternal dan internal sehingga rencana bisnis yang dibuat dapat meniadi sarana untuk mengendalikan
risiko strategis.4.9.1. Rencana Jangka Panjang (Corporote Plonl
Bank telah memiliki Corporote Plon yang merupakan rencana strategis Bank jangka panjang yang
telah dituangkan pembaharuannya dalam RKAT 2018 dengan gambaran singkat sebagai berikut :
a) Strategi Perusahaan. Pertumbuhan kredit berkualitas pada sektor produktif dan
disesuaikan dengan kemampuan permodalan Bank.
sektor konsumtif yang
. Melakukan pembenahan infrastruktur, terutama terkait dengan kecukupan
berkualitas, penerapan manajemen resiko dan prosedur operasional.. Meningkatkan penghimpunan dana masyarakat dengan pencapaian pada cost of fund
yang ideal sehingga mamp'u mendukung fungsi intermediasi Bank yang menghasilkan laba
usaha memadai.. Meningkatkan integritas, kapasitas dan kompetensi SDM melalui berbagai pelatihan dan
seminar, baik yang bersifat hard skill maupun soft skill.
b) Kebijakan dan strategi manajemen. Perspektifkeuangan
- Pertumbuhan DPK (Dana Pihak Ketiga) dengan cost offundideal.- Pencapaian rasio rentabilitas sesuai indikator tingkat kesehatan pada peringkat
Sehat.
- Meningkatkan kualitas aktiva produktif pada rasio di bawah 5 %.
- Menjaga kecukupan pemenuhan (CAR) pada rasio minimal t2Yo.. Perspektif Pelanggan
- Pertumbuhan kredit produktif dan kredit konsumtif yang berimbang.- Perluasan customer bose funding, khususnya potensi di kalangan sekolah/universitas
yang tersebar luas di berbagai kota di Sulawesi Utara dan kelompok masyarakat
umum yang bekerja diberbagai perusahaan swasta serta kalangan pengusaha swasta.
- Menjalin kerjasama dengan institusi sekolah/perusahaan untuk pengembangan
kredit konsumsi (KTA), memasuki domain market untuk pembiayaan pensiunan
PNS/POLRT/ABRr.
- Meningkatkan kualitas layanan (seruice excellencel.. Perspektif Proses Bisnis lnternal
- Penguatan implementasi Good Corporate Gevernance dan Risk Management,produktivitas karyawan dan budaya anti fraud.
- Perbaikan business process, diantaranya penyederhanaan proses kredit, peningkatan
product development process.. PerspelcifPengembangan
- Pembenahan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu segi kebiiakan, segi
assessment dan hubungan karyawan, segi pendidikan dan pelatihan, serta segi
administrasi dan system informasi.
4.9.2. Rencana Jangka Menengah Dan Pendek (business plan)
Bencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2018 sebagai lanjutan dari rencana bisnis saat pendirian tahun
2014 dengan beberapa pembaharuan sebagaimana telah dituangkan dqlam RKAT 2018 dapat.digambarkan sebagai berikut :
Target Jangka Pendek (Tahun 2018) masih melanjutkan konsolidasi internal guna mampu
meletakkan pondasi yang lebih kuat dalam mewujudkan pertumbuhan jangka panjang yang
sustainable. Aspek pertumbuhan yang dilakukan sangat konservatif dengan mengoptimalkan
Ei
SDM
I
PT BPR Mitra Dana Kawanua nall4 t20
Laporan Penerapan TATA KEIDLA Tahun 2077
kantor yang sudah ada serta pembenahan struktur organisasi dan perbaikan infrastruktur yang
didukung oleh pelaksanaan prinsip kehati-hatian, persiapan implementasi manajemen risiko dan
pelaksanaan Good Corporate Governance, konsolidasi internal juga memperhatikan dan
mempertimbangkan hasil evaluasi pengawasan OJK.
Manajemen telah menerima pinjaman Subordinasi sebesar Rp. 2 Milyar untuk memperbaiki
BMPK dan struktur modal sekaligus digunakan untuk ekspansi kredit.
a) Target Finansial. Dana Pihak Ketiga pada akhir Desember 2017 sebesar Rp 51.81 milirar, naik 153 %
dibanding posisi akhir Desember 20L6. Pertumbuhan kredit yang diberikan sampai
dengan 31 Desember 2077 sebesar Rp 40.05 miliar naik 113% dibanding posisi akhir
desember 2016. q
. Total asset sebesar Rp 58.565 milyar pada 31 Desember 2017'
. Memperoleh laba/rugi bersih setelah pajak sebesar Rp. 122.140 Juta dengan pendapatan
bunga sebesar Rp 5.6miliar.
b) Target Non Finansial. Target Bisnis
- Pemberian kredit untuk tahun 2017 fokus ke sektor konsumtif dan produktif yang
berimbang dengan spreading pada plafond dibawah Rp. 100 juta, dan penguatan
agunan kredit untuk pembiayaan di atas Rp. 100 juta.
- Mengusahakan pertumbuhan dana pihak ketiga, khususnya dana murah dengan
menerapkan strategi promosi yang sesuai.
- Mengoptimalkan penggunaan kelebihan likuiditas Bank, dengan tetap memperhatikan
risk & return.. Operasional
- Memperbaiki perlngkat komposit tingkat kesehatan Bank Kawanua ke peringkat sehat
secara berkesinambungan.- Menyempurnakan sistem pengendalian internal pada aktivitas operasional dan
perkreditan melalui perbaikan di kebijakan dan prosedurnya
- Memperkuat risk control system dengan prioritas untuk aktivitas perkreditan dan lT
- Menyempurnakan kebijakan-kebijakan di bidang akuntansi.
' Sumber Daya Manusia- Melengkapi job description dan job requirement untuk masing-masing jabatan
termasuk pemenuhan persyaratan sertifi kasi
- Melakukan pembenahan terhadap pengelolaan SDM yaitu segi kebijakan, segi
assessment dan hubungan karyawan, segi pendidikan dan pelatihan, dan segi
administrasi dan system informasi.. tainJain
- Meningkatkan efektivitas fungsi pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Dewan Direksi
melalui Pejabat Eksekutif lnternal Kontrol dan Fungsi Manajemen Resiko serta Fungsi
Pengawasan Remunerasi dan Nominasi di jalankan secara optimal sambil
mempersiapkan pendelegasiannya kepada Pejabat/Komite disaat yang tepat.- Memanfaatkan Basis lT bank umum mitra operasi Bank Kawanua untuk kemudahan
operasi dan pelayanan kepada nasabah, melalui cash manajemen, virtual account, EDC
dan ATM..i - Mempersiapkan Homepage resmi Bank Kawanua sebagai sarana informasi dan basis
operasi pemasaran.
Rencana strategis Bank didukung sepenuhnya oleh pemilik, antara lain tercermin dari komitmen dan
upaya pemilik untuk memperkuat permodalan Bank melalui pinjaman Subordinasi.
PT. BPR Mina Dana Kawanua aar75 t20
Laporan Peaaapan TATA IfiInLA Tahun 2077
4.10. Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Bank Yang Belum Diungkap Dalam Laporan Lainnya
Sebagaimana disebut dalam prinsip TATA KELOIA menyangkut keterbukaan, maka Bank telah melakukan
transparansi Laporan Tahunan (keuangan dan non-keuangan) serta Laporan Keuangan Publikasi
Triwulanan secara tepat waktu, disajikan melalui Surat Kabar Lokal.
4.11. Pemberian dana untuk kegiatan soslal dan politik
Corporote Sociol Responsibility (CSR) merupakan bentuk komitmen Bank untuk berprilaku etis dan
memberikan konstribusi pada pembangunan nasional berupa kepedulian kepada masyarakat, dengan
cara memberi bantuan kepada masyarakat yang dinilai layak untuk menerima bantuah tersebut. Akan
diterapkan sesuai ketentuan pada kondisi Bank sudah dapat menyelenggarakannya.
PT BPR Mltra Dana Kawanua uat16 t20
Loporan Peneropon TATA I{ELOLA Tahun 2077
BAB V
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, FUNGSI AUDIT INTERN, FUNGSI AUDIT EKSTERNAL DAN PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO TERMASUK SISTEM PENGENDATIAN INTERN
5.1. Fungsi Kepatuhan
Fungsi Kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat exonte (preventif)
untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegidtan usaha yang
dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank
kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang. vFungsi Kepatuhan Bank meliputi tindakan untuk:
a. mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan Bank;
b. mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank;
c. memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh
Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku; dan
d. memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa
Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Dalam pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, sepanjang tahun 2017 Bank telah menetapkan Direkur yang
membawahkan Kepatuhan namun dalam proses menunggu untuk FPT OJK.Dan senantiasa berupaya
semaksimal mungkin untuk dapat mematuhi berbagai kaidah perbankan yang berlaku dengan
berpedoman kepada tindakan Fungsi Kepatuhan Bank, sehingga diharapkan potensi risiko yang akan
muncul dapat diantisipasi lebih dini. Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dan denda yang
dikenakan oleh Otoritas Jasa Keuangan baik sebagai akibat dari kesalahan dan atau keterlambatan
penyampaian laporan, maka dilakukan upaya sebagai berikut :
a. Pada setiap akhir bulan kepada unit kerja yang mempunyai kewajiban menyampaikan laporan kepada
Otoritas Jasa Keuangan diberikan "reminde/' "Kewajiban Penyampaian Laporan Bulanan" maka unit-
unit kerja diminta agar menyampaikan laporan-laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara akurat
dan tepat waktu.b. Menerbitkan memo pemberitahuan bila ada ketentuan yang baru diterbitkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan atau Otoritas lainnya, melakukan komunikasi dengan unit kerja terkait bila ada kewajiban
baru dalam hal penyampaian laporan kepada OJK atau ada perubahan teknis laporan sebelumnya.
c. Membuat prakarsa pertemuan untuk membahas ketentuan-ketentuan baru atau adanya perubahan
yang mendasar dari ketentuan sebelumnya.
d. Untuk dapat menindaklanjuti temuan pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan dengan baik, maka telah
dibuatkan Rencana Tindak Penyelesaian dan ditentukan juga unit kerja atau Personal in Charge (PlC)
yang akan menindaklanjutinya dan menyampaikan perkembangannya kepada Direksi.
e. Melakukan koordinasi dengan unit kerja untuk meng up-date ataupun membuat aturan internal baru
sehubungan dengan adanya perubahan atau penerbitan ketentuan baru. Peraturan baru yang
diterbitkan diuji kesesuaiannya dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.f. Bukti penerimaan laporan yang tdah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan diadministrasikan
oleh bagian kesekertariatan.
Sepanjang Tahun 2017 tidak ada Denda yang dikenakan Otoritas Jasa Keuangan terhadap PT BPR Mitra
Dana Kawanua akibat Kesalahan Pelaporan.
Dengan'tidak mengabaikan adanya denda yang dikenakan oleh Otoritas Jasa Keuangan, boleh dikatakan
bahwa Fungsi Kepatuhan Bank sepanjang tahun 2017 berjalan dengan baik.
Dalam upaya mewujudkan agar Budaya Kepatuhan menjadi budaya kerja bagi semua SDM yang ada pada
Bank, maka pada Tahun 2017 telah ditetapkan dalam RUPS Direktur yang membawahkan Kepatuhan
PT. BPR Mitra Dana Kawanua ttal77 t20
Laporan Peterapan TATA reII)LA Tahun 20 7 7
untuk dirangkap Oleh Direktur dalam pelaksanaannya dan bertugas untuk dalam setiap kesempatan yang
memungkinkan senantiasa menggaungkan Visi, Misi dan Nilai-nilai Kepatuhan.
5.2. Fungsi Audit lnternPelaksanaan fungsi audit intern berpedoman pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7
/SEOJK.O3/2015 Tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit lntern Bank Perkreditan Rakyat. Pelaksanaan
Fungsi Audit lntern Bank merupakan tugas dan tanggung jawab dari Pejabat Eksekutifolnternal Kontrol
yang merupakan Manager yang independen terhadap satuan kerja operasional, bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Utama.penambahan jumlah personil audit akan disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas Bank.
Sepanjang masa periode laporan ini, SKAI telah melakukan fungsi pengawasan secara independen dellgan
cakupan tugas yang memadai dan sesuai dengan rencana, pelaksanaan mauPun pemantauan hasil audit.
Salah satu metode pemeriksaan yang dilakukan oleh SKA| berupa Surprise Audit (Pemeriksaan Mendadak)
ke unit kerja dimana Rencana Surprise Audlf hanya diketahui oleh Kepala SKAI dan Direktur Utama'
Hasil temuan pemeriksaaan Audit lnternal telah disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris serta ditembuskan kepada Direktur, dimana temuan ini wajib ditindaklanjuti.
Laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit termasuk hasil audit yang bersifat rahasia telah
dilaporkan secara rutin kepada OtoritasJasa Keuangan setiap bulan Januari.
Fungsi Audit External
Berdasarkan Keputusan RUPS Akta No. 33 tanggal 12 Maret 2018 telah ditunjuk Kantor Akuntan Publik
(KAP) Dr.Jullie J Sondakh,SE,Msi,Ak,CA untuk melaksanakan audit laporan keuangan Bank tahun buku
2017. Hasil audit tahun buku 2017 dan Management Letter telah disampaikan kepada Otoritas Jasa
Keuangan secara tepat waktu. Dalam melakukan pemeriksaan Auditor mampu bekerja secara independen
dan profesional, telah bertindak obyektif dalam melakukan audit. Cakupan hasil audit telah sesuai dengan
ruang lingkup audit sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.
Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengendalian Intern
Bank belum memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko
dan pengendalian intern yang baik. Selain Manager lnternal Kontrol, dan KAP untuk fungsi Eksternal
Kontrol maka fungsi Manajemen Resiko dan Kepatuhan masih dijalankan oleh Direksi dengan pengawasan
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris memberi persetujuan atas Keb'rjakan Manajemen Risiko Bank
termasuk strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang
diambil (risk oppetite) dan toleransi risiko (risk toleronce). Direksi bertanggung jawab atas pelaksanaan
kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko serta mengevaluasi dan memberikan arahan
berdasarkan laporan-laporan yang disampaikan. Sepanjang tahun 2017, Komisaris dan Direksi telah
melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko, Bank
telah mencoba menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebUakan
usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank. Peningkatan kualitas proses pengendalian
intern Ban( difokuskan pada pembenahan sistem dan prosedur untuk menjamin akuntabilitas proses dan
prinsip dual control pada setiap pelaksanaan operasi.
PT BPR Mitra Dana Kawanua HaI 18 / 20
5.4.
Laporan Penerapan TATA I@IDLA Tqhun 2077
BAB Vt
KESIMPUTAN HASIT SEIF ASSESMENT POSIS! 31 DESEMBERaOLT
Dari hasil penilaian sendiri atas Pelaksanaan TATA KELOLA Bank, ditarik kesimpulan bahwa
Pelaksanaan TATA KELOLA Bank memperoleh nilai komposit 1.85 atau dengan peringkat komposit
"bail{. Adapun dasar pertimbangannya adalah karena Pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporote
Governonce (Tata Kelola)secara umum telah dilaksanakan, sebagaimana dapat dilihat di bawah ini :
1. Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang persyaratan Jumlah, Komposisi, Kriteria ldan
lndependensi serta lntegritas, Kompetensi dan Reputasi Keuangan Dewan Komisaris maupun
Direksi dapat dipenuhi oleh Bank.
2. Komite Belum dibentuk namun telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Otoritas
Jasa Keuangan, fungsi komite-komite telah dilaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan
baik oleh Dewan Komisaris dengan melakukan pengawasan atas pengambilan keputusan
perusahaan yang bersifat strategic.3. Pejabat Eksekutif lnternal Kontrol melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan
Fungsi Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan sudah dipahami dan berjalan
baik dan sedang diproses pemenuhan personilnya ditahun 2018.
4. Kinerja keuangan Bank semakin membaik, Pencapaian Business Plon sampai akhir Desember 2017
relatif baik meskipun belum tercapai tingkat Laba yang diharapkan dalam revisi RKAT yang
disebabkan terutama karena ada Non Performing Loan yang masih cukup tinggi.
5. Fundamental Bank pada tahun 2017 tetap kuat yaitu ditandai dengan tidak adanya AYDA, kualitas
kredit makin membaik, disamping penyaluran kredit yang lebih berkualitas tergambar dari NPL
kredit baru yang cair selama masa manajemen baru berada di bawah 5%. Demikian juga dengan
adanya Pinjaman Subordinasi semakin memperkokoh fundamental Bank.
Penerapan Peraturan tentang Tata Kelola BPR sesuai POJK N0.4/POJK.03/2015 sejalan dengan Visi
Bank Kawanua untuk "Bertumbuh, Sehat dan Bermanfaat".
Dengan Nilai Komposit 1.85 sebelum penerapan Manajemen Resiko pada Peringkat Komposit "Baik"
maka dapat disimpulkan bahwa Bank Kawanua berkomitmen untuk menyelenggarakan Tata Kelola
dengan baik dan benar untuk :
L. Melindungi para pemangku kepentingan
2. Meningkatkan kinerja Bank Kawanua
3. Meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan
Hal inijuga menjadi cerminan pelaksanaan dari prinsip-prinsip dasar tata kelola, yakni : Keterbukaan,
Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, lndependensi dan Kewajaran telah dilaksanakan dengan baik.
Meninjau penerapan Tata Kelola baik Struktur, lnfrastruktur dan Penerapannya di Bank Kawanua
maka perlu untuk menjadi perhatian atas beberapa rootcause berikut ini :
a. Kurangnya SDM internal yang terlatih untuk melaksanakan fungsi-fungsi kepatuhan dan
manajeinen resiko termasuk tapi tidak terbatas pada kurangnya kandidat Direktur Kepatuhan.
PT. BPR Mina Dana Kawanua aa119 t20
Laporw Penerapan TATA KDI0UI Tohun 2077
b. Penerapan Tata Kelola membutuhkan biaya investasi SDM dan biaya pengadaan infrastruktur(baik hardware maupun software) lain yang cukup tinggi, menghambat proses penyempurnaan
pelaksanaan Tata Kelola.
Sehingga menjadi rencana tindak untuk tujuan corrective perlu disiapkan sedini mungkin untuk segera
mengembangkan skala bisnis ke level yang lebih besar agar efisiensi bisa tercapai walaupun terdapat
biaya penyelenggaraan Tata Kelola yang cukup signifikan, serta mempersiapkan pola'pelatihan yang
tepat untuk mempersiapkan SDM secara internal untuk jangka panjang dan merekrut SDM dengan
experience yang sesuai untuk tujuan jangka pendek.tl
Manado, 25 April2OLT
PT. BPR MITRA DANA KAWANUA
Disampaikan sebaBai Laporan kepada :
7. OTORITAS JASA KEUANGAN melalui Kepolo OJK Provinsi Sulowesi Utara
2. Pimpinan PERBARINDO Provinsi Sulowesi Utoro
3. Horian Koron Sindo Monado sebagoi Bohan Publikosi
4. Dewan Komisaris Bank Kawonuo sebagoitembusan.
'ELIY TAN
DIREKTUR UTAMA
PT. BPR Mitra Dana Kawanua ttat2} t20