pt kertas leces

30
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, rupa, bentuk, dan materi tulisan pun berbeda. Dulu, banyak orang yang menggunakan batu atau kulit binatang untuk menulis. Pada zaman sekarang , munculah kertas dan pulp. Hampir semua jenis pulp yang digunakan untuk pembuatan kertas bermutu tinggi adalah pulp. Industri kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan menghasilkan 178 juta ton pulp dan 278 juta ton kertas dan karton. Salah satunya adalah PT Kertas Leces (Persero). PT kertas Leces (persero) merupakan pabrik kertas kedua se-indonesia. Didirikan oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1938 dan dikelola oleh NV Papire Fabriek Nijmegan sebelum akhirnya diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1958, dan saat ini PT Leces (persero) tercatat sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun 1982 berdasarkan PP No. 14/1982 jo PP No 13/1996 jo UU No. 9/1996, bentuk perusahaan berubah menjadi perseroan (persero) dengan nama PT Kertas Leces ( persero). Saat ini PT Kertas Leces (persero) telah menggunakan teknologi tinggi un-tuk berproduksi, kertas bekas dan ampas tebu telah dimanfaatkan sebagai bahan

Upload: imania-nurina-sunny-serena

Post on 22-Oct-2015

147 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Makalah tentang kertas

TRANSCRIPT

Page 1: PT Kertas Leces

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, rupa, bentuk, dan materi tulisan pun

berbeda. Dulu, banyak orang yang menggunakan batu atau kulit binatang untuk

menulis. Pada zaman sekarang , munculah kertas dan pulp. Hampir semua jenis

pulp yang digunakan untuk pembuatan kertas bermutu tinggi adalah pulp. Industri

kertas merupakan salah satu jenis industri terbesar di dunia dengan menghasilkan

178 juta ton pulp dan 278 juta ton kertas dan karton.

Salah satunya adalah PT Kertas Leces (Persero). PT kertas Leces

(persero) merupakan pabrik kertas kedua se-indonesia. Didirikan oleh

pemerintahan Belanda pada tahun 1938 dan dikelola oleh NV Papire Fabriek

Nijmegan sebelum akhirnya diambil alih oleh pemerintah Indonesia pada tahun

1958, dan saat ini PT Leces (persero) tercatat sebagai salah satu Badan Usaha

Milik Negara (BUMN). Pada tahun 1982 berdasarkan PP No. 14/1982 jo PP No

13/1996 jo UU No. 9/1996, bentuk perusahaan berubah menjadi perseroan

(persero) dengan nama PT Kertas Leces ( persero).

Saat ini PT Kertas Leces (persero) telah menggunakan teknologi tinggi un-

tuk berproduksi, kertas bekas dan ampas tebu telah dimanfaatkan sebagai bahan

baku untuk pembuatan kertas yang lebih bagus. Beberapa jenis kertas yang di

produksi oleh PT Kertas Leces (persero) adalah kertas industry,kertas putih,kertas

tulis,kertas cetak,kerts fotocopy dan kerts tissue. Selain untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri,produk PT Kertas Leces (persero) juga telah di ekspor

keluar negeri seperti Eropa,Timur Tengah,Asia,Australia dan Selandia Baru.

Limbah cair industri pulp dan kertas yang terbuang ke ekosistem di

sekitarnya dapat menimbulkan resiko terhadap masyarakat oleh buangan zat kimia

berbahaya yang mencemari lingkungan. Oleh karenanya diperlukan suatu strategi

minimalisasi limbah yang efektif dan dapat mengurangi biaya produksi sehingga

akan meningkatkan efisiensi, kualitas produk dan hubungan yang baik dengan

masyarakat serta perbaikan kualitas lingkungan.

Page 2: PT Kertas Leces

Perkembangan PT Kertas Leces (Persero)

Pengembangan PT Kertas Leces (persero) diawali pada tahun 1958 ketika

pimpinan BAPPIT ( Badan Pusat Penguasa Perusahaan-Perusahaan Industri Dan

Tambang Belanda) melakukan penelitian mengenai kemungkinan untuk

mengembangkan pabrik yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangn sebagai

berikut :

1. Kebutuhan Kertas Masih Tinggi

2. Tersedianya bahan baku damen dan ampas tebu di sekitar pabrik dalam jumlah

yang besar.

3. Tersedianya air yang melimpah dengan debit 10.000m3/jam

4. Letak geografis pabrik yang sangat mengutungkan jika di tinjau dari segi

bahan baku,pemasaran dan transportasi

5. Tersedianya tenaga kerja

Perkembangan dan pertumbuhan PT Kertas Leces (persero) dapat dibagi menjadi

beberapa periode :

1. Periode awal mula pendirian (1938-1958)

2. Periode ambil alih dan konsolidasi penguasan Manajemen oleh bangsa

Indonesia (1958-1960)

3. Periode persiapan pengembangan tahap 1 ( 1960-1970)

4. Periode optimasi tahap I (1971-1975)

5. Tahap pengembangan tahap II (1976-1978)

6. Periode optimasi tahap II (1978-1981)

7. Periode pembangunan tahap II ( 1979-1984)

8. Periode konsolidasi Menuju Orientasi Penguasaan pasar ( 1987-sekarang)

Page 3: PT Kertas Leces

Visi dan Misi PT Kertas Leces (persero)

Visi :

Menjadi produsen kertas yang terintegrasi,berwawasan lingkungan dan kuat

dalam persaingan global.

Misi :

1. Menghasilkan produk yang bermutu dan mampu bersaing di pasar bebas.

2. Meningkatkan produktifitas dan evisiensi yang berkesinambungan.

3. Berorientasi pada keuntungan dan memberikan nilai tambah bagi pemegan g

saham

4. Memberikan kesejahteraan kartawan dan peduli terhadap masyarakat sekitar.

5. Perduli terhadap kelestarian lingkungan serta mengutamakan keselamatan dan

kesehatan kerja.

6. Mengelola perusahaan dengan prinsip kejujuran,keterbukaan dan tanggung

jawab.

Lokasi Pabrik

PT Kertas Leces (persero) terletak di kecamatan Leces,Kabupaten

Probolinggo 112 km kearah timur Surabaya,12 km selatan Probolinggo atau 114

km dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, 14 km dari pelabuhan Probolinggo

dan terletak di tepi jalan raya Surabaya-jember atau banyuwangi.

Pemilihan lokasi tersebut didasari dengan pertimbangan :

a. Kondisi musim dan iklim daerah Leces.

Daerah sekitar PT Kertas Leces ( persero) merupakan daerah pertanian

dengan suhu konstan sekitar 30˚C sepanjang siang dan malam dengan variasi

sekitar 2˚C,sangat sesuai untuk penyimpanan bahan baku curah hujan

mendekati 1500mm per tahun dengan kelembaban 80% dengan variasi sekitar

5%.

Page 4: PT Kertas Leces

b. Penyediaan (supplay) air.

PT Kertas Leces ( persero) dekat dengan sumber mata air Ronggojalu dengan

debit air 10000 m3/jam. Selain itu juga terdapat suber mata air cadangan yaitu

dari Sumber Kramat yang terletak juga tidak jauh dari pabrik.

c. Bahan Baku

Baggase dan karton bekas sebagai bahan baku produksi kertas di PT Kertas

Leces (persero) mudah didapat di daerah sekitar pabrik. Baggase tersebut

dapat diperoleh dari pabrik-pabrik gula yang terletak tidak begitu jauh dari

pabrik, diantaranya Gula Pajarakan Probolinggo.

d. Transportasi

PT Kertas Leces (persero) yang di tepi jalan raya utama Surabaya-Jember-

Bnyuwangi memudahkan proses distribusi bahan baku dan hasil produksi.

Selain jalan raya, pabrik ini ju8ga dilewati jalur rel kereta api (KA) sehingga

jalur distribusi semakin lancar.

Keselamatan dan kesehatan (K3)

Berdasarkan UU No.1/1970 tentang keselamatan kerja maka PT Kertas

Leces (persero) membangun satu unit BK3 (Badan Keselamatan dam Kesehatan

Kerja). Badan ini dirintis sejak tahun 1989 dan berdiri sesuai dengan SK Direksi

No 49/Kpts-Up/L/IX/89 dan bertujuan untuk :

1. Mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan, kebakaran, peledakan,

penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.

2. Mengamankan mesin,instalasi,peralatan kerja,bahan baku dan hasil dan hasil

produksi yang dapat menimbulkan kecelakaan atau gangguan kesehatan.

3. Menciptakan lingkungan dan tempat kerja yang aman,nyaman dan sehat

sehingga setiap karyawan dapat bekerja secara produktif dan sungguh-

sungguh dan serta terjamin keselamatannya.

Page 5: PT Kertas Leces

Pelaksanaan K3 yang ada di PT Kertas Leces meliputi:

1. Manajemen tingkat atas berupa pengarahan dan kebijakansanaan.

2. Unit keselamatan kerja yang membntu pembuatan kebijaksanaan dan

menerangkan berbagai hal pelaksanaan kebijaksanaan.

3. Pengawas K3 yang mengawasi kegiatan K3 yang diterapkan dengan SK

No.30/1988.

4. Kewajiban membayar ASTEK bulanan bagi karyawan tetap,sedangkan untuk

karyawan harian dibayar oleh perusahaan.

Distribusi Produk

Distribusi hasil produk PT Kertas Leces (persero) mencakup wilayah

dalam dan luar negeri. Penjualan di dalam negeri meliputi hampir seluruh wilayah

Indonesia , antara lain : Jakarta , Bandung , Makassar, Surabaya , Malang , Bali ,

dan Kalimantan Barat. Harga yang di tawarkan disesuaikan dengan biaya

transportasi.

Distribusi hasil produk PT Kertas Leces (persero) ke luar negeri antara

lain meliputi: Lebanon, UniEropa, Jepang, Taiwan, Australia, Iran, Hongkong,

Srilanka, Malaysia, Thailand, India, Nigeria. Pengawasan produk untuk luar

negeri ini berbeda pengemasan nya untuk pedistribusian dalam negeri,hal ini

didasari oleh jauhnya transportasi dan kapasitas kemasan produk yang dipesan.

Bidang Usaha

PT Kertas Leces (persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang

bergerak dalam bidang industrikertas. Beberapa jenis kertas yang diproduksi oleh

PT Kertas Leces (persero) adalah sebagai berikut :

1. Kertas Industri

Kertas industry pada unit paper Plant I dengan kapasitas 30 ton/hari. Kertas

industry meliputi kertas medium liner,kertas karton,dan kertas duplek yang

Page 6: PT Kertas Leces

biasa digunakan kardus. Kertas ini memiliki gramature tinggi (lebih dari 100

gr/m2 dengan lembar kertas produksi 2,4m.

2. Kertas Putih

Kertas putih diproduksi pada Unit Paper II dengan kapasitas produksi

70ton/hari. Kertas putih yang diproduksi meliputi jenis cyclostyle, gambar,

BG, BCMG, dan kertas karton jenis lainya. Range gramature kertas produksi

70-180 gr/m2 . lembar kertas produksi 2,4m.

3. Kertas Tulis,Kertas Cetak dan Kertas Fotocopy

Kertas tulis ,cetak dan fotocopy di produksi di Unit Paper III dengan

kapasitas 200 ton/hari. Kertas fotocopy yang dihasilkan memiliki gramature

70/80 gsm.

4. Kertas Tissue

Kertas Tissue di produksi di Unit Paper IV dengan kapasitas 30ton/hari. Jenis

kertas yang dihasilkan Paper Plant IV meliputi :

Toilet Tissue dengan gramature 15-21 gsm. Tissue ini terdiri dari 2 macam

yaitu ply dan 2 ply.

Napkin Tissue dengan gramature 21-22gsm.

Towel Tissue ( Tissue Handuk) dengan gramature 25-4 gsm.

Facial Tissue (Tissue wajah) dengan gramature 12-15 gsm.

MG (Machine Gloss0 dengan gramature 17-19gsm.

Page 7: PT Kertas Leces

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Pulp merupakan suatu bahan yang berupa kumpulan serat alam. Serat yang biasa digunakan adalah serat yang alami dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.

Kertas memiliki berbagai jenis berdasarkan penggunaannya yaitu kertas bungkus, kertas tisu, kertas cetak, kertas tulis dankertas koran.

1. Kertas bungkus : untuk semen, kertas, lilin.

2. Kertas tisu : sigaret, karbon, tisu wajah.

3. Kertas cetak : untuk buku cetak.

4. Kertas tulis : HVS.

5. Kertas koran : koran.

Pada saat ini, sampai 97% kertas dunia dan board diproduksi dari pulp kayu, dan 85% pulp kayu ini berasal dari cemara, firs, pinus-konifer, dan tumbuhan berdaun jarum lainnya. Dinding kayu dari kayu-kayu lunak yang lebih banyak digunakan dalam produksi pulp memiliki 40-45 % berat selulosa, 15-25% berat sem helulosa dan 26-30% berat lignin.

Bahan dasar pembuatan kertas adalah pulp. Pulp dibuat dari serat tumbuhan yang merupakan bahan terbarukan. Sebenarnya ada banyak bahan yang dapat dijadikan bahan baku pembuatan kertas, misalnya rami, bambu, dan berbagai macam daun, biji katun, dan serat kayu dari pepohonan.

Pada prinsipnya, bahan baku pembuatan kertas adalah selulosa yaitu suatu bahan serat (fibrous material) yang merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan dan terutama terdapat pada bagian batang, daun, dan tangkai buah dari pada pohon. Bahan dasar pembuatan kertas dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu golongan kayu dan nn kayu.

Bahan Baku Pembuatan Kertas

Bahan baku pembuatan kertas dibagi menjadi 2,yaitu bahan baku utama

dan bahan baku penunjag. Bahan baku utama merupakan sumber serat yang akan

membentuk kertas,sedangkan bahan baku panjang merupakan bahan bahan baku

yang digunakan sebagai bahan penolong dalam pembuatan kertas.

Page 8: PT Kertas Leces

1. Bahan Baku Utama

Sebelum dibentuk menjadi kertas, bahan baku diproses terlebih dahulu

menjadi Pulp. Bahan utama dalam pembuatan pulp kertas adalah selulosa dalam

bentuk serat. Serat selulosa diperoleh dari berbagai jenis tanaman kayu atau non

kayu. Hampir semua tanaman yang mengadung selulosa bias digunakan untuk

pulp kertas,namun permasalahannya apakah bahan baku tersebut cukup ekonomis

dan mudah untuk diperoleh atau tidak. Slain dari tanaman,serat dapat juga

diperoleh dari kertas bekas (waste paper) .

2. Tumbuhan Berkayu

Dari segi penggunaan nya,kayu dapat dibagi menjadi dua golongan besar

yaitu :

Kayu Daun Lebar ( hard wood)

Kayu dan daun lebar atau sering disebut “kayu daun “ merupakan jenis

kayu yang berasal dari pohon berdaun lebar,umunya menggugurkan daun pada

musim kemarau. Kayu jenis ini memiliki serat selulosa yang pendek yaitu 2MM.

Pulp kayu yang dihasilkan dari kayu jenis ini disebut LBKP (long leave belleach

kraft pulp) dalam sistematika tumbuhn,kayu,daun,tergolong dalam kelas dicotyl

edonous.contoh tumbuhan yang merupakan jenis ini adalah albiziah falcataria

(albiziah) eucalypeus (ecaliptus), dan acacia.

Kayu daun Jarum (soft wood)

Kayu daun jarum atau sering disebut ’kayu jarum” merupakan jenis kayu

yang berasal dari pohon berdaun jarum. Kayu jenis ini memiliki serat selulosa

yang lebih panjang yaitu 7-8 mm. pulp kayu yang dihasilkan dari kayu jenis ini

disebut NBKP (nade leaf bleach kraft pulp ) jenis pohon ini selalu hijau dan tidak

menggugurkan daun. Contoh tumbuhan yang termasuk golongan ini antara lain,

pinus,dan Agadist (dammar)

Tumbuhan Non Kayu

Serat yag digunakan untuk bahan baku pulp dapat berasal dari berbagai

bagian tumbuh-tumbuhan, seperti kulit,batang,tangkai buah/biji maupun daun.

Page 9: PT Kertas Leces

Kertas Bekas ( serat sekuder)

Semakin langkah nya bahan baku sumber serat primer (serat langung daru

tumbuhan mendorong pemanfaatan kertas bekas. Dari berbagai jenis kertas dan

karton sebagai bahan baku pulp. Sebelum digunakan kertas bekas diolah terlebih

dahulu untuk memisahkan serat-seratnya dari bahn –bahan lain,sehingga diperoleh

serat yan g dapat digunakan kembali sebagai bahan baku pulp (haroen dan

sugestty 1997).

Komponen Dalam Bahan Baku Utama

Secara umum, komponen kimia yang terkandung didalam bahan baku

anatara lain, selulosa,heniselulosa,lignin,zat ekstraktif, dan mineral. Kadar

komponen kimia yng terkandung dalam bahan baku berbeda-beda tergantung pada

jenis kayu ato bukan kayu.

3. Bahan Baku Penolong

Selain bahan baku utama, bahan baku penolong juga diperlukan dalam

pembuatan kertas. Bahan baku penolong merupakan bahan-bahan kimia yang

ditambahkkan secara langsung, sat prosespembuatan kertas.

Bahan penolong berfungsi dalam pengendalikan sifat-sifat kerta agar

sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan beberapa contoh bahan penolong yang

sering digunakan didalam industri kertas antara lain :

a. Retention Agent

Digunakan untuk memperkuat ikatan antara serat dengan filler agar

serat tidak banyak terbuang,

b. Bahan pengisi / filler

Filler mempunyai fungsi yang beragam,antara lain memperbaiki

kelincinan, menambah derajat putih,meningkatkan opasitas, memperbaiki

kemampuan cetak pada kertas yang dihasilkan, mengatur penyerapan tinta

pada permukaan lembaran kertas dan menaikan kepadatan kertas. Beberapa

jenis filler yang ssering digunakan yaitu :

a. Kaolin ; untuk menambah opasitas,meningkatkan kelicinan kertas,dan

meningkatkan derajat putih.

b. CaCO3 ( Kalsium Karbonat )

Page 10: PT Kertas Leces

c. Titan Dioksida ; untuk bahan pengisi untuk kertas yang mempunyai

sifat khusus terhadap opasitas dan derajat putih.

c. Optical brightening agent (OBA)

OBA berfungsi untuk memberikan efek fluorescence pada kertas

sehingga membuat kertas terlihat lebih cerah.

d. Sizing Agent

Sizing Agent befungsi sebagai meningkatkan kualitas kertas dengan

melincinkan dan meratakan permukaan kertas.

e. Biocide

Berfungsi untuk mengendalikan lender,mengendalikan tumbuhan

bakteri,jamur dan sebagainyaagar tidak menurunkan kualitas kertas.

f. Pewarna

Digunakan untuk memberikan efek warna pada kertas agar tidak terlalu

putih.

g. Pati

Berfungsi untukmembentuk ikatan-ikatan antara satuan-satuan dalam

struktur lembaran.

4 Proses Pembuatan Pulp

Pulp merupakan hasil pemisahan serat dari kayu atau tanaman berserat

lainnya. Pulp selanjutnya akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan

berbagai jenis kertas. Proses pembuatan pulp secara komersial dapat

diklarifikasikan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Proses mekanis

b. Proses semikimia

c. Proses kimia

Pemilihan jenis proses tergantung pada spesies kayu yang tersedia dan

penggunaan akhir dari pulp yang di produksi.

Page 11: PT Kertas Leces

Proses Mekanik

Prinsip dari pembuatan pulp secara mekanik adalah dengan melarutkan

lignin yang mengikat selulosa satu sama lain. Pembuatan pulp secara mekanik

dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu sistem penggerindan dan penggilingan.

Kedua cara tersebut dapat dilakukan dengan metode-metode yang bervariasi, yang

cukup popular antara lain Stone Groundwood (SGW), Refiner Mechanical

Pulping (RMP), Thermomechanical Pulping (TMP), dan Chemi-

Thermomechanical Pulping (CTMP).

1. Stone Groundwood (SGW)

Pembuatan pulp mekanis yang peretama kali dkenal adalah proses pulp

kayu asah yang dilakukan dengan menggunakan mesin gerinda. Di dalam proses

ini, blok kayu yang telah dikuliti ditekan di antara permukaan kasr dan abrasif dari

batu gerinda dalam media air. Kekuatan tekan batu gerinda mampu

mengubahkayu menjadi kumpulan serat. Mekanisme yang terjadi di

penggerindaan:

Pembukaan serat

Grits pada batu gerinda berfungsi untuk mengurikan serat kayu.

Ketajaman grits, ukuran batu gerinda dan kecepatan pergeseran kayu

dengan batu mempengaruhi proses pembukaan serat.

Pengasahan

Kumpulan serata yang telah terurai digilinf menjadi bagian yang lebih

kecil. Pengasahan ditentukan oleh kehalusan prmukaan batu gerinda.

2. Refiner Mechanical Pulping (RMP)

Pada proses ini, serpih kayu digilig dengan refiner berbentuk cakaram.

Jenis refiner yang biasa digunakan ad 3 macam, yaitu Single Disc Refiner, Twin

Disk Refiner, dan Counter Rotating Disc Refiner.

3. Thermomechanical Pulping (TMP)

Proses ini merupakan modifikasi dari proses RMP, dengan memanaskan

serpih terlebih dahulupada temperatur sekitar 100 C sebelum penggilingan.⁰

Tujuan dari pemanasan adalah untuk melunakkan serpih agar mudah digiling dan

Page 12: PT Kertas Leces

serat mudah diuraikan. Proses TMP memiliki beberapa keuntungan dibandingkan

proses RMP. Energi refining pada proses TMP lebih rendah karena pemanasan

awal. Selain itu pulpyang dihasilkan lebih kuat, bersih, dan memiliki kandungan

serat panjang lebih banyak.

4. Chemi Thermomechanical Pulping (CTMP)

Proses CTMP merupakan modifikasi dari proses TMP yaitu dengan adanya

perlakuan bahan kimia sebelum pemanasan dan penggilingan yang

bertekanan. Penambahan bahan kimia mengakibatkan bahan baku menjadi

lebih lunak, mudah digiling, dan serat lebih mudah terurai. Penambahan

bahan kimia mengakibatkan komponen kimia kayu seperti lignin dan

ekstraktif akan sedikit terlarut. Bahan kimia yng sering digunakan adalah

Na2SO3 untuk kayu jarum dan NaOH untuk kayu daun.

5. Proses Semi Kimia

Proses semi kmia merupakan proses gabungan dari proses mekanik dan

kimia. Tahap awal dari proses ini adalah pengolahan bahan baku dengan

menggunakan bahan kimia untuk memutuskan ikatan lignin dan selulosa.

Tahap selanjutnya adalah pengolahan secara mekanik.

Page 13: PT Kertas Leces

BAB III

PEMBAHASAN

1. Spesifikasi peralatan

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai spesifikasi peralatan yang ada unit

pembuatan kertas khususnya pada paper machine V beserta fungsinya secara mekanik.

Tabel 1.1 Spesifikasi Peralatan di Unit Paper Machine V

No. Peralatan Fungsi

1. Pulper

(Alat membuat

bubur kertas)

Mensuspensikan lembaran pulp.

2. Deflaker Menggiling dan menguraikan serat dalam bentuk flake

(serpihan) ke bentuk fiber (serat).

3. Doubel Disc

Refiner

(Penghalus

cakram ganda)

Mengkondisikan serat agar berbentuk serabut (fibril).

4. High Density

Cleaner (Alat

pembersih

padatan)

Menghilangkan impuritis kasar berasarkan perbedaan

densitasnya.

5. Triming

Refiner (Alat

pemangkas)

Menyeragamkan panjang serat sehingga panjang formasi

pembentukan kertas lebih baik.

6. Centri Cleaner

(Alat

pembersih dan

pengendapan)

Memisahkan impuritis yang halus berdasarkan beda jenis.

7. Deculator Menghilangkan excess udara dan pulp sebelum masuk ke head

box.

8. Pressure Screen

(Ayakan

bertekanan)

Memisahkan serat halus dari serat kasar dan menghilangkan

kotoran dari pulp hasil saringan dari centricleaner.

Page 14: PT Kertas Leces

9. Head Box

(Kotak

persediaan)

Membentuk stock pulp menjadi lembaran kertas basah.

10. Wire Part

(Bagian kawat)

Membentuk lembaran basah dan mengurangi kandungan air

secara gravitasi.

11. Press Part

(Bagian

pengepresan)

Mengurangi kandungan air dalam web dengan proses

penekanan dan meningkatkan densitas.

12. Dryer Part

(Bagian

pengeringan)

Mengurangi kadar air dengan menggunakan sistem penguapan

menggunakan steam.

13. Callander Menghaluskan, melicinkan dan meratakan permukaan

lembaran serta menaikkan densitas kertas.

14. Mixer Vat

(Tong

pengaduk)

Mengaduk dan mencampur pulp agar homogen dan

menampung bahan dari stock preparation.

15. Machine Vat

(Tong mesin)

Menstabilkan laju atau aliran pulp.

16. Roller

(Penggulung)

Menggulung kertas hasil produksi.

17. Rewinder Memotong da menggulung roll dengan ukuran tertentu sesuai

dengan pesanan.

18. Wrapping

(Pembungkus)

Membungkus roll kertas yang akan dipasarkan.

Tabel 1.2 Spesifikasi Peralatan di Unit Finishing

No. Perlatan Fungsi

1. CrossCutter

(Pemotong

silang)

Memotong kertas menjadi lembaran degan ukuran yang

diinginkan.

Page 15: PT Kertas Leces

2. Spesifikasi Bahan.

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai spesifikasi bahan yang digunakan

dalam proses pembuatan kertas dengan Unit Paper Machine V yang meliputi bahan

baku dan bahan penolong (aditif). Penggunaan bahan baku dan bahan (aditif)

disesuaikan dengan standart dan hasil produksi yang dicapai. Apabila terjadi produksi

kertas yang tidak sesuai target maka komposisi bahan baku dan bahan aditif perlu

distandarkan atau dilakukan perubahan.

No. Bahan Fungsi

1. Bagase Sebagai bahan baku kertas dari ampas tebu.

2. LBKP (long

leave belleach

kraft pulp)

Sebagai bahan baku kertas dari kayu.

3. Broke Sebagai bahan baku kertas.

4. CaCO3 Sebagai pengisi celah serat dan meningkatkan kemampuan

penyerapan tinta serta menaikan berat jenis kertas.

5. Retention Agent

(Agen retensi)

Sebagai bahan pembantu pemisahan air di wire part sera

mengendalikan muatan listrik dari dalam stock sehingga mencapai

surface strenght yang baik.

6. AKD Meningkatkan daya tahan kertas terhadap air sehingga kertas tidak

blobor.

7. Tapioka Sebagai pelicin permukaan kertas dan meningkatkan surface

strenght.

8. OBA (Optical

brightening

agent)

Untuk mencerahkan dan memutihkan kertas.

9. Anti slime Untuk mencegah timbulnya bakteri pada suspensi pulp.

10. Pergasol Sebagai zat warna.

11. Zat anti foam Untuk mengurangi busa.

Page 16: PT Kertas Leces
Page 17: PT Kertas Leces

Limbah adalah zat yang merugikan, sesuatu yang dianggap tidak bernilai oleh manusia dan dalam jumlah melampaui batas optimum akan mengakibatkan perubahan pada alam serta lingkungan (Soeriaatmaja, 1981).

Menurut Sugiharto (1990), dengan ditingkatkannya pembangunan industry maka akan menimbulkan efek samping yang berupa limbah. Limbah tersebut terbagi atas tiga macam yaitu:

a) Limbah padatb) Limbah cairc) Limbah gas

Pengolahan limbah gas dilakukan di masing-masing plant.

Pengolahan limbah di PT Krtas Leces (Persero) mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan pabriknya, yaitu:

- Tahun 1940-1974, air limbah langsungdibuang ke sungai.- Tahun 1974-1984, air ditampung dahulu pada bak-bak pengendapan lalu

dibuang ke sungai.- Tahun 1984-1986, pengolahan air limbah mulai meningkat dengan

dibangunnya mekanikal screening.- Tahun 1986-sekarang, lebih meningkat lagi dengan adanya pengolahan air

limbah secara biological treatment pada Effluent Treatment Plant (ETP).

Pada PT Krtas Leces (Persero), pengolahan limbah melalui beberapa tahap yaitu:

1) Tahap pertama yaitu pre-treatment yang bertujuan untuk memisahkan zat padat kasar baik yang berat maupun ringan yang ada pada limbah. Pre-treatment terdiri dari screening, mixing, grit removal dan effluent pumpimg pit.

a) Screening bertujuan untuk memisahkan benda-benda kasar yang terbawa. Ada dua macam perlakuan, yaitu: penyaringan halus dan penyaringan kasar.

b) Mixing tank berfungsi mencampur limbah menjadi satu, baik yang asam maupun yang basa dengan pH yang berbeda dan didapatkan pH yang mendekati netral.

c) Grit removal bertujuan untuk memisahkan grit yaitu pasir dan partikel mineral yang lain untuk menghindari terbentuknya deposit (endapan) pada saluran pipa dan mencegah adanya abrasi pada pompa.

d) Effluent pumping pit bertujuan untuk meratakan kondisi aliran air limbah yang masuk ke sistem.

2) Tahap kedua yaitu primery treatment yang terdiri dari primery settling tank dan secondary treatment yang meliputi biological treatment, secondary clarifier dan pengolahan lumpur.

Page 18: PT Kertas Leces

a) Primery settling tank berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel diskrit secara gravitasi. Partikel ini adalah partikel yang selama proses pengendapannya tidak mengalami perubahan ukuran, bentuk dan berat.

b) Secondary clarifier meliputi pengolahan biologi dan pengendapan IIBiological treatment bertujuan untuk mengurangi senyawa organic terlarut

dalam air limbah. Pengolahan ini merupakan pengolahan limbah yang terpenting pada industri pulp dan kertas yang meliputi beberapa sistem antara lain sistem aerasi dan sistem lumpur aktif. Selanjutnya yaitu secondary clarifier yang berfungsi untuk mengendapkan suspended solid yang tersisa. Dan proses yang terakhir adalah pengolahan lumpur, proses ini bertujuan untuk mereduksi volume lumpur dengan cara memisahkan air yang terdapat dalam lumpur sebelum dibuang.

Page 19: PT Kertas Leces

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

• Munaris, C. E. dan Rizkah B. A. 2010. Laporan PKL di PT Kertas

Leces(Persero). Malang: Politeknik Negeri Malang

• Sari, S dan Selfia N. 2005. Laporan PKL Pada Sub Unit Rencan dan

Evaluasi Produksi PT. Kertas Leces (Persero). Malang: Politeknik Negeri

Malang

• Sani, A. H. dan Muhammad H. 2010 Laporan PKL di PT Kertas Leces

(Persero) Leces – Probolinggo. Malang: Polteknik Negeri Malang

Page 20: PT Kertas Leces

MAKALAH KERTAS

PT KERTAS LECES (PERSERO) PROBOLINGGO

Disusun oleh:

Akwila Ardian (1131410100)

Devina Dwiki (1131410005)

Imania Nurina Sani (1131410089)

Intan Ziyadatur (1131410009)

Lela Dian P. (1131410096)

DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG

POLITEKNIK NEGERI MALANG

Oktober, 2012

Page 21: PT Kertas Leces