pt centratama telekomunikasi indonesia, tbk - annual ... - annual report... · pt centratama...

188

Upload: phungnguyet

Post on 13-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 1

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA ..................................................................................................... 2

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA ....................................................................................................... 4

IKHTISAR DATA KEUANGAN ............................................................................................................ 5

IKHTISAR SAHAM ............................................................................................................................. 8

INFORMASI SAHAM ......................................................................................................................... 9

SEKILAS TENTANG PERSEROAN ...................................................................................................... 11

INFORMASI MENGENAI .................................................................................................................. 13

PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI ........................................................................... 13

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ................................................................................ 14

Ikatan Material atas Investasi Barang Modal ..................................................................... 16

TATA KELOLA PERUSAHAAN ......................................................................................................... 19

VISI MISI ....................................................................................................................................... 29

PROFIL PERUSAHAAN ................................................................................................................... 30

PROFIL MANAJEMEN .................................................................................................................... 36

PROSPEK USAHA .......................................................................................................................... 38

LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL .................................................................... 40

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ............................................. ii

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 2

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

Pemegang Saham Yang Terhormat, Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan mengucapkan syukur kepada-Nya, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk telah mampu melewati tahun buku 2015 dengan cukup baik, penuh dengan optimisme dan bertumbuh ke arah yang positif, ditandai dengan naiknya kinerja Perseroan dan anak perusahaan pada tahun 2015 dengan membukukan pendapatan usaha neto sebesar Rp 104,99 miliar, naik 39,37% dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 75,33 miliar. Kenaikan ini karena adanya peningkatan pendapatan sewa menara di entitas anak, PT Centratama Menara Indonesia sejalan dengan penambahan tenant. Pencapaian ini merupakan kesuksesan dari langkah strategis dan implementasi yang diambil oleh pihak manajemen. Hal tersebut merupakan berita baik bukan saja bagi Perseroan dan Karyawan, tapi juga bagi seluruh stakeholder. Melihat Pertumbuhan Perseroan dalam beberapa tahun terakhir yang terus meningkat, proyek-proyek lanjutan yang sudah ada dan potensi pasar dalam bidang telekomunikasi dengan konsumen bisnis yang sangat menjanjikan, Dewan Komisaris optimis bahwa potensi Perseroan ke depan ke arah yang lebih baik. Dengan bertumbuhnya ekonomi Indonesia, dunia usaha semakin giat dan kebutuhan akan jasa telekomunikasi pun meningkat, yang tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja Perseroan. Industri menara telekomunikasi pun memiliki potensi pertumbuhan yang sangat kuat dari pembangunan menara telekomunikasi baru dan peningkatan kolokasi pada menara yang telah dimiliki. Dengan agresifnya pada operator telekomunikasi memperluas jaringan sudah tentu akan dibutuhkan banyak menara untuk penunjang jaringan telekomunikasi nya. Peran aktif pemerintah sebagai regulator dalam menciptakan pertumbuhan industri telekomunikasi yang sehat di Indonesia sangat diharapkan. Sinergi dengan pemerintah dalam rangka menciptakan iklim yang lebih kondusif bagi

perusahaan tower provider, operator maupun pelanggan, perlu terus ditumbuh kembangkan. Saya percaya bahwa salah satu kunci utama dari daya tahan Perseroan selama masa-masa yang penuh tantangan ini adalah semangat kerjasama dan keterbukaan antara Dewan komisaris dengan Direksi. Kerjasama yang baik dalam satu tim, memungkinkan kami untuk mengelola faktor-faktor eksternal sambil mempertahankan arah strategi perusahaan. Sinergi ini dapat tercapai karena Dewan komisaris dan Direksi memiliki tujuan yang sama yakni mengembangkan Perseroan yang kompetitif. Fungsi pengawasan Dewan komisaris tidak dapat ditawar, fungsi pengawasan dapat menjadi lebih efektif karena selarasnya persepsi terhadap tujuan Perseroan dan bagaimana tujuan tersebut dapat tercapai. Dalam semangat ini, saya mewakili Dewan Komisaris berterima kasih dan menyampaikan aspirasi yang tinggi terhadap Direksi dan karyawan yang telah bekerja keras dan mencurahkan semua potensi terbaiknya untuk selalu meningkatkan nilai tambah Perseroan dari waktu ke waktu sesuai misi yang diamanatkan pemegang saham Perseroan, terlebih atas komitmen dan pemikiran visioner dalam mengembangkan layanan dan kapasitas Perseroan, mengeksplorasi peluang-peluang bisnis baru, sesuai dengan misi untuk memelihara pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dalam jangka panjang dan atas komitmen untuk memberikan upaya yang maksimal dalam mengoptimalkan nilai bagi para pemegang saham. Sementara itu pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris akan terus ditingkatkan untuk memperkuat sistem tata kelola perusahaan. Dengan kemampuan teknologi dan fondasi pengelolaan Perseroan yang memenuhi kaidah “Good Corporate Governance” serta kepercayaan para pemegang saham dan investor kepada Perseroan, saya yakin Perseroan kini memiliki posisi strategis untuk tetap tumbuh dan berkembang di masa depan. Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya

menyampaikan terima kasih kepada para

pemegang saham dan para mitra kerja atas

kesetiaan dan kepercayaannya, serta kepada

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 3

Direksi dan seluruh karyawan atas kegigihan, kerja

keras, dan ketekunan dalam upaya merealisasikan

misi Perseroan yang dikelola secara profesional

dan transparan, juga atas implementasi atas

rencana bisnis Perseroan yang dilaksanakan

dengan disiplin dan berhati-hati selama tahun

2015.

Guntur Soaloon Siboro Komisaris Utama

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 4

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA Pemegang Saham Yang Terhormat, Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga Perseroan mampu melewati tantangan yang dihadapi dalam perjalanan usahanya selama tahun 2015. Dengan bangga kami menyampaikan bahwa kinerja Perseroan dalam tahun 2015 semakin membaik dengan membukukan pendapatan usaha neto sebesar Rp 104,99 miliar, naik 39,37% dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 75,33 miliar. Kenaikan ini karena adanya peningkatan pendapatan sewa menara di entitas anak, PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) seiring dengan pertumbuhan jumlah tenant. Prospek industri telekomunikasi di Indonesia terus bersinar dalam tahun-tahun mendatang. Pendorong perkembangan sektor telekomunikasi adalah industri seluler, yang terus bertumbuh dengan kenyataan banyaknya pengguna ponsel yang memiliki lebih dari satu kartu SIM. Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin tergantung pada smartphone juga telah meningkatkan permintaan pelanggan akan layanan data, dan diprediksi akan terus meningkat seiring terjangkaunya harga smartphone yang makin terjangkau oleh masyarakat luas. Peningkatan jumlah pelanggan dan permintaan atas layanan yang layak juga harus diimbangi oleh pengembangan infrastruktur seperti pembangunan base transceiver station (BTS). Bertambahnya kebutuhan BTS ini akan mendorong pertumbuhan bisnis penyedia tower BTS. Di masa depan Perusahaan juga secara sistematis dan berkelanjutan terus berinvestasi untuk membuka peluang-peluang bisnis baru yang menjanjikan pertumbuhan yang lebih tinggi. Perusahaan akan terus mengembangkan program pembangunan dan revitalisasi infrastruktur secara bijaksana dan tepat sasaran agar tercipta ruang kesempatan dan peluang bisnis yang dapat memberikan nilai tambah pada kebutuhan operator/customer, mitra kerja dan pelanggan.

Perusahaan secara tidak langsung juga telah berperan penting dalam membawa bangsa Indonesia memasuki gaya hidup masa depan yang berbasis broadband dengan kemampuan teknologi dan fondasi pengelolaan Perusahaan yang memenuhi kaidah “Good Corporate Governance”, kemampuan untuk mengelola risiko usaha dan meminimalisir dampaknya pada kinerja bisnis secara keseluruhan tidak terlepas dari upaya untuk memperkuat internal organisasi perusahaan. Penguatan internal organisasi perusahaan dilakukan salah satunya melalui penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta menyeluruh di tiap lini bisnis perusahaan. Tiap unsur dalam struktur tata kelola Perseroan telah menunjukkan tanggung jawabnya terhadap pemenuhan tugas-tugasnya sesuai yang diamanatkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham maupun yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Dengan kepercayaan yang diberikan para pemegang saham dan investor kepada Perusahaan, kami yakin Perusahaan kini memiliki posisi strategis untuk tetap tumbuh dan berkembang di masa depan. Akhir kata, atas nama Dewan Direksi, perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang senantiasa mendukung strategi yang diterapkan oleh Direksi. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan yang telah bekerja keras tanpa lelah sepanjang tahun buku 2015. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh mitra kerja serta pelanggan yang telah setia mendukung langkah kami selama ini. Rahendrawan Direktur Utama

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 5

IKHTISAR DATA KEUANGAN PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

(Dalam ribuan Rupiah)

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 346,922,379 37,919,458 29,839,051

Aset keuangan lancar lainnya - 3,576,534 20,779,846

Piutang usaha

Pihak ketiga - neto 20,660,687 11,125,715 15,288,742

Piutang lain-lain

Pihak ketiga - neto 2,463,740 7,143,323 1,486,795

Persediaan - neto - - 90,847

Pajak dibayar dimuka 6,144,683 7,170,545 15,746,566

Biaya dibayar dimuka - bagian lancar 22,307,844 19,781,161 15,392,466

Uang muka pembelian

Pihak ketiga 1,102,224 3,795,179 17,598,257

TOTAL ASET LANCAR 399,601,557 90,511,916 - 116,222,570

TRUE TRUE TRUE

ASET TIDAK LANCAR

Investasi pada entitas asosiasi - - 4,894,996

Uang muka pembelian aset tetap 28,776,419 1,428,647 4,320,000

Investment Property 584,071,834 562,024,913 428,674,246

Aset tetap, neto 9,000,877 7,151,385 30,557,428

Biaya sewa dibayar dimuka - bagian tidak lancar 100,005,962 91,385,492 71,274,202

Klaim atas restitusi pajak 3,984,989 17,181,591 13,820,051

Aset takberwujud - neto 137,758,386 138,326,388 140,430,780

Aset keuangan tidak lancar lainnya

Pihak ketiga - neto 6,738,196 621,352 7,128,587

Aset pajak tangguhan - neto 23,074,446 18,536,221 15,328,759

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 893,411,110 836,655,989 716,429,051 TRUE TRUE 0.00

TOTAL ASET 1,293,012,666 927,167,905 832,651,622

TRUE TRUE 0.00

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang usaha

Pihak ketiga 28,827,436 26,337,185 46,242,617

Pihak-pihak berelasi - - 204,980

Utang lain-lain

Pihak ketiga 1,103,333 3,621,532 1,706,889

Pihak-pihak berelasi - 101,111,111 -

Beban akrual 4,137,770 5,318,407 2,847,424

Utang pajak 545,412 5,242,498 5,705,004

Uang muka penjualan 34,668 33,887 1,088,270

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 5,096,684 96,228 230,280

Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun:

Utang Bank 20,186,252 3,836,317 -

Pendapatan diterima dimuka 25,462,329 22,599,651 12,643,527

Utang pembiayaan konsumen 121,773 760,679 784,405

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 85,515,656 168,957,496 71,453,396

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 201320142015

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 6

(Dalam ribuan Rupiah, kecuali Laba (Rugi) per saham dinyatakan dalam Rupiah penuh dan jumlah saham beredar dinyatakan dalam satuan lembar)

(Dalam ribuan Rupiah)

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Bank 117,541,723 52,013,463 -

Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang

jatuh tempo dalam waktu satu tahun:

Pendapatan diterima dimuka 5,649,696 10,939,789 15,588,206

Utang pembiayaan konsumen - 121,775 882,463

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 5,017,484 4,630,490 13,118,344

Liabilitas pajak tangguhan - neto 1,692,439 2,044,559 1,688,892

TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 129,901,342 69,750,076 31,277,905

TOTAL LIABILITAS 215,416,998 238,707,572 102,731,300 TRUE TRUE TRUE

EKUITAS

EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK

ENTITAS INDUK

Modal saham 1,039,448,830 742,463,450 742,463,450

Tambahan modal disetor - neto 139,219,349 (5,708,512) (5,708,512)

Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya 1,500,000 1,500,000 1,500,000

Belum ditentukan penggunaannya (103,589,097) (50,196,857) (7,580,470)

Pendapatan komprehensif lainnya

Imbalan kerja 1,016,586 402,252 (297,517)

Keuntungan penjabaran laporan keuangan - - (337,468)

SUB TOTAL 1,077,595,668 688,460,333 730,039,483

KEPENTINGAN NONPENGENDALI - - (119,162)

TOTAL EKUITAS 1,077,595,668 688,460,333 729,920,321 TRUE TRUE -

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1,293,012,666 927,167,905 832,651,622

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 201320142015

OPERASI YANG DILANJUTKAN

PENDAPATAN USAHA 104,989,917 75,330,679 33,450,682

BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA (85,203,085) (62,027,859) (28,108,180)

LABA BRUTO 19,786,832 13,302,820 5,342,503

BEBAN USAHA

Beban penjualan (1,022,036) (1,843,988) (1,532,011)

Beban umum dan administrasi (55,775,682) (34,815,799) (28,737,739)

Pendapatan operasi lainnya 2,228,145 536,285 732,225

Beban operasi lainnya (1,630,041) (1,846,810) (596,511)

TOTAL BEBAN USAHA (56,199,615) (37,970,312) (30,134,037)

LABA (RUGI) USAHA (36,412,783) (24,667,492) (24,791,534)

Pendapatan keuangan 10,539,453 3,064,881 5,864,859

Pajak penghasilan final (1,820,929) (452,828) -

Biaya keuangan (30,793,104) (23,629,374) (289,368)

TOTAL PENDAPATAN KEUANGAN (22,074,580) (21,017,322) 5,575,491

BAGIAN RUGI NETO ENTITAS ASOSIASI

LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN DARI

OPERASI YANG DILANJUTKAN (58,487,363) (45,684,814) (19,216,043)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN, NETO 5,095,123 4,387,902 314,671

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN (53,392,240) (41,296,911) (18,901,372) TRUE TRUE TRUE

OPERASI YANG DIHENTIKAN

Laba (Rugi) neto tahun berjalan dari operasi yang dihentikan - (1,401,245) (14,413,598)

Laba neto dari penjualan operasi yang dihentikan

LABA (RUGI) NETO DARI PENJUALAN OPERASI YANG DIHENTIKAN - (1,401,245) (14,413,598)

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (53,392,240) (42,698,157) (33,314,970) TRUE TRUE TRUE

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA

Imbalan kerja 819,112 1,042,052 3,229,827

Pajak (204,778) (260,513) -

Keuntungan (Kerugian) dari penjabaran laporan keuangan - 337,468 - 614,334 1,119,007

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (52,777,906) (41,579,150) (30,085,143)

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 20142015 2013

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 7

Laba (Rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk (53,392,240) (42,698,157) -

Kepentingan nonpengendali - - -

TOTAL (53,392,240) (42,698,157) -

Total Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat

diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk (53,392,240) (40,515,372) -

Kepentingan nonpengendali - (1,063,778) -

TOTAL (53,392,240) (41,579,150) -

LABA (RUGI) PER SAHAM YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA

PEMILIK ENTITAS INDUK

Dasar (5.99) (5.75) (4.12)

LABA (RUGI) PER SAHAM UNTUK OPERASI YANG DILANJUTKAN

YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK

Dasar (5.99) (5.56) (2.72)

MODAL KERJA, NETO 314,085,900 (78,445,580) 44,769,175

2013LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN 20142015

Rasio Pertumbuhan (%)

Pendapatan usaha 39.37 125.20 -

Beban pokok pendapatan usaha 37.36 120.68 -

Beban usaha 48.01 26.00 3,800.43

Laba usaha 47.61 (0.50) 3,108.92

Laba neto (25.05) (28.17) (355.60)

Laba neto dari operasi yang dilanjutkan 29.29 118.49 (2,994.71)

Laba komprehensif 26.93 38.20 294.88

Total aset 39.46 11.35 675.63

Total liabilitas (9.76) 132.36 316.68

Total ekuitas 56.52 (5.68) 782.64

Total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 56.52 (5.70) 808.30

Rasio Usaha dari Operasi yang Dilanjutkan (%)

Laba usaha terhadap pendapatan usaha (34.68) (32.75) (74.11)

Laba neto terhadap pendapatan usaha (50.85) (54.82) (56.51)

Laba neto terhadap ekuitas (ROE) (4.95) (6.00) (2.59)

Laba neto terhadap aset (ROA) (4.13) (4.45) (2.27)

Total Laba tahun berjalan terhadap Aset (ROA) (4.13) (4.61) (4.00)

Rasio Keuangan (x)

Aset Lancar terhadap Liabilitas Lancar 4.67 0.54 1.63

Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas 0.20 0.35 0.14

Total Liabilitas terhadap Total Aset 0.17 0.26 0.12

Jumlah saham beredar 10,394,488,300 7,424,634,500 7,424,634,500

RASIO 20142015 2013

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 8

IKHTISAR SAHAM Perseroan mencatatkan sahamnya pertama kali di papan pengembangan Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dilakukan pada tanggal 1 November 2001 dengan kode perdagangan CENT. Perseroan mencatatkan sebanyak 100.000.000 (seratus juta) saham biasa yang berasal dari penawaran umum dan 450.000.000 (empat ratus lima puluh juta) saham biasa atas nama pemegang saham lama dengan nilai nominal masing-masing Rp 100,- (seratus rupiah) dan harga penawaran saham Perseroan dilakukan pada harga Rp 125,- (seratus dua puluh lima rupiah) per saham dan dicatatkan juga 40.000.000 (empat puluh juta) Waran Seri I dan 25.000.000 (dua puluh lima juta) Waran Karyawan. Surat pernyataan efektif dari Bapepam tertanggal 12 Oktober 2001 dengan No.: S-2585/PM/2001. Tahun 2002 terdapat konversi Waran Seri I sebanyak 112.500 waran menjadi saham dan pada tahun 2004 terdapat pelaksanaan konversi Waran Karyawan menjadi seham sebanyak 25.000.000 Waran. Pada tahun 2013, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak

Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 6.849.552.000 (enam miliar delapan ratus empat puluh sembilan juta lima ratus lima puluh dua ribu) saham biasa atas nama dengan nominal sebesar Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100,- (seratus rupiah) setiap saham, dimana setiap pemegang 1 (satu) saham lama berhak atas 12 (dua belas) HMETD. Surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 23 Januari 2013 dengan No.: S-11/D.04/2013. Total jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor per 31 Desember 2014 adalah sebanyak 7.424.634.500 (tujuh miliar empat ratus dua puluh empat juta enam ratus tiga puluh empat ribu lima ratus) saham. Total jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor per 31 Desember 2015 adalah sebanyak 10.394.488.300 (sepuluh milyar tiga ratus sembilan puluh empat juta empat ratus delapan puluh delapan ribu tiga ratus) saham. Dalam tahun 2015, saham Perseroan tidak pernah mengalami dihentikan sementara perdagangannya (suspension).

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 9

INFORMASI SAHAM

2015

Tertinggi (Rp)

Terendah (Rp)

Penutupan (Rp)

Volume (lbr)

Jumlah Saham Beredar (lbr)

Kapitalisasi Pasar (Rp)

Kuartal I 210 165 195 4,584,300 7,424,634,500 1,447,803,727,500

Kuartal II 195 137 150 594,400 7,424,634,500 1,113,695,175,000

Kuartal III 194 145 151 6,323,600 10,394,488,300 1,569,567,733,300

Kuartal IV 160 112 125 486,700 10,394,488,300 1,299,311,037,500

2014

Tertinggi (Rp)

Terendah (Rp)

Penutupan (Rp)

Volume (lbr)

Jumlah Saham Beredar (lbr)

Kapitalisasi Pasar (Rp)

Kuartal I 243 179 205 22,824,100 7,424,634,500 1,522,050,072,500

Kuartal II 205 186 200 16,716,000 7,424,634,500 1,484,926,900,000

Kuartal III 215 185 199 8,051,800 7,424,634,500 1,477,502,265,500

Kuartal IV 215 190 199 15,842,000 7,424,634,500 1,477,502,265,500

Dalam tahun 2105, saham Perseroan tidak pernah mengalami dihentikan sementara perdagangannya (Suspension).

120

140

160

180

200

220

240

Jan

Feb

Mar

Ap

r

May Jun

Jul

Au

g

Sep

Oct

No

v

De

c

Jan

Feb

Mar

Ap

r

May Jun

Jul

Au

g

Sep

Oct

No

v

De

c

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 10

STRUKTUR PERMODALAN Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan yang dikeluarkan oleh PT Sinartama Gunita pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp)

%

A Modal Dasar 29.500.000.000 2.950.000.000.000

B Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1. Clover Universal Enterprise Ltd 6.176.559.951 617.655.995.100 59,42%

2. UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account 970.994.500 97.099.450.000 9,34%

3. UOB Kay Hian Pte Ltd 665.210.000 66.521.000.000 6,4%

4. Masyarakat * 2.581.723.849 258.172.384.900 24,84%

Jumlah Modal di tempatkan dan disetor penuh 10.394.488.300 1.039.448.830.000 100,00%

C Saham dalam Portepel 19.105.511.700 1.910.551.170.000

*) Pemegang saham dengan kepemilikan di bawah 5% Pemegang saham utama dan pengendali dalam Perseroan adalah Clover Universal Enterprise Ltd.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 11

SEKILAS TENTANG PERSEROAN 1987 Didirikan dengan nama PT Centrindo

Utama

1996 Memulai kegiatan usaha sebagai

Penyelenggara Jasa Internet

2000 Memulai kegiatan usaha sebagai

Penyelenggara Jasa Internet

2001 Melakukan Initial Public Offering (IPO)

menawarkan 100.000.000 saham biasa dan 40.000.000 waran seri I.

2002 Penyertaan pada anak perusahaan PT

Centrin Nuansa Teknologi (99%), Centrin Communications Ltd (100%) dan Centrin Technology Pte Ltd (100%).

2004 Memperoleh Ijin Prinsip Penyelenggaraan

Jasa Interkoneksi Internet (NAP)

2005 Memperoleh Ijin Penyelenggaraan Jasa

Interkoneksi Internet (NAP)

2006 Membangun infrastruktur jaringan Fiber

optic di Bandung

2007 Membangun infrastruktur jaringan fiber

optic di Surabaya.

2008 Mengakuisisi 51% saham dalam PT

Khasanah Timur Indonesia 2009 Kerjasama dengan Hutchison Global

Communications Ltd memasarkan produk broadband internet seperti VPN-IP (MPLS) dan IPLC

2010 Penyertaaan pada anak perusahaan PT

Centrin Teknologi Indonesia dengan kepemilikan 55%.

2011 Divestasi kepemilikan 55% saham dalam

PT Centrin Teknologi Indonesia

2012 Penandatanganan Master Investment

Agreement dengan Winlord Enterprises Ltd dalam rangka rencana akuisisi PT Retower Asia serta penandatanganan dengan Clover Universal Enterprise Ltd sebagai pembeli siaga dalam rangka PUT I Perseroan.

2013 Peningkatan Modal Dasar Perseroan,

Penawaran Umum Terbatas I dan Akuisisi 99,997% saham PT Retower Asia, Perubahan Direksi dan Komisaris Perseroan, Perubahan Kegiatan Usaha Utama Perseroan, melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan, Melaksanakan Perubahan Rencana Penggunaan Dana Hasil PUT I, Perubahan Nama Perseroan dari PT Centrin Online Tbk menjadi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Menandatangani Loan Agreement dengan anak perusahaan PT Centratama Menara Indonesia

2014 Menanda - tangani Loan Agreement

dengan Pemegang Saham Clover Universal Enterprise Ltd, Melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Mengalihkan segmen usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet kepada PT Ultima Globalindo, pihak ketiga. Transaksi ini terdiri dari pengalihan aset dan liabilitas Perseroan yang berkaitan dengan usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet dan saham Perseroan di Entitas Anak yang beroperasi di bidang bisnis internet (Spin Off), Melaksanakan Penggantian Corporate Secretary Perseroan, Melaksanakan Konversi Hutang menjadi Saham pada anak perusahaan PT Centratama Menara Indonesia

2015 Melaksanakan Penawaran Umum

Terbatas (PUT) II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan jumlah Efek yang ditawarkan adalah sebesar 2.969.853.800, dimana rencana penggunaaan

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 12

dana PUT II sebagian besar adalah untuk penyertaan modal yang akan digunakan oleh PT Centratama Menara Indonesia sebagai modal kerja atau belanja modal. Merubah susunan Direksi dan Komisaris Perseroan, mengangkat Bapak Yan Raymond selaku Direktur Perseroan dan mengangkat Bp Ari Dewanto Sutedi selaku Komisaris Perseroan. Melakukan penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan pokok-pokok Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. 32/POJK.04/2014, No. 33/POJK.04/2014 dan No. 38/POJK.04/2014 serta peraturan OJK terkait lainnya. Merubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu meningkatkan Modal

Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sebesar Rp.1.039.448.830.000. Selanjutnya susunan pemegang saham perseroan menjadi sebagai berikut: a. Clover Universal Enterprise Limited sebanyak

6.176.559.951 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.617.655.995.100,-

b. UBS AG Singapore Non Treaty Omnibus Account sebanyak 970.994.500 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.97.099.450.000,-

c. Masyarakat sebanyak 3.246.933.849 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.324.693.384.900,-

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 13

INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI

* UBS AG merupakan rekening custodian CMI PT Centratama Menara Indonesia

CUE UBS AG* UOB KH Masyarakat

PERSEROAN

CMI

59,42% 9.34% 6.4% 24.84%

99.99%

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 14

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Analisis keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik "Purwantono Suherman & Surja”, firma anggota Ernst & Young Global Limited, dengan opini audit wajar tanpa pengecualian dan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut yang juga telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang sama dengan opini audit wajar tanpa pengecualian. Laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disajikan kembali untuk memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.

027/SEOJK.04/2015, “Perlakuan Akuntansi atas Aset MenaraTelekomunikasi yang Disewakan”

b. PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” c. PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan

Keuangan” d. PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan” Pendapatan Usaha Pendapatan usaha neto di tahun 2015 sebesar Rp 104,99 miliar, naik 39,37% dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 75,33 miliar. Kenaikan ini karena adanya peningkatan pendapatan sewa menara di entitas anak, PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) sejalan dengan penambahan tenant. Beban Pokok Pendapatan Usaha Beban pokok pendapatan usaha di tahun 2015 adalah sebesar Rp 85,20 miliar, meningkat 37,36% dibandingkan tahun 2014 yang dibukukan sebesar Rp 62,03 miliar. Peningkatan ini disebabkan karena adanya kenaikan di beban penyusutan property investasi sebesar Rp 12,80 miliar atau meningkat 31,58%, amortisasi sewa lahan naik 5,06 miliar atau meningkat 30,57%, biaya operasional dan pemeliharaan menara naik 2,92 miliar atau meningkat 113,24%, biaya listrik naik 1,14 miliar atau meningkat 97,29%, dan biaya lainnya naik 1,25 miliar atau meningkat 105,70% sejalan dengan dengan penambahan menara yang tercatat di entitas anak, PT Centratama Menara Indonesia. Beban Usaha Selama tahun 2015, beban usaha naik 48,01% dibanding tahun 2014 atau meningkat sebesar Rp

18,23 miliar dari Rp 37,97 miliar menjadi Rp 56,20 miliar. Kenaikan ini terjadi karena beban umum dan administrasi naik sebesar Rp 20,96 milyar atau meningkat 60,20% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 34,82 miliar menjadi Rp 55,78 miliar, selain karena adanya penurunan beban penjualan sebesar Rp 821,95 juta atau turun 44,57%, pendapatan operasi lainnya naik sebesar Rp 1,69 miliar atau meningkat 315,48% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp 536,28 juta menjadi Rp 2,23 miliar dan beban operasi lainnya turun 11,74% atau Rp 216,77 juta dari Rp 1,85 milyar pada tahun 2014 menjadi Rp 1,63 milyar pada tahun 2015. Kenaikan beban usaha selama 2015 terutama karena adanya kenaikan dari beban umum dan administrasi , yaitu dari naiknya beban gaji, upah & kompensasi karyawan sebesar Rp 7,9 miliar, kenaikan beban pajak sebesar Rp 13,32 milyar, kenaikan beban imbalan kerja karyawan sebesar Rp 162,90 juta, kenaikan utilitas sebesar Rp 136,47 juta, kenaikan perjalanan dinas sebesar Rp 465,79 juta, adanya beban hak penyelenggaraan telekomunikasi di tahun 2015 sebesar Rp 1,10 milyar, penyisihan nilai piutang lain-lain naik sebesar Rp 702,23 juta selain karena adanya penurunan beban jasa profesional Rp 2,54 milyar, pendapatan lain-lain naik 1,69 milyar dan adanya rugi atas penghapusan property investasi di tahun 2015 sebesar Rp 692,63. Laba/Rugi Usaha Perusahaan mencatat rugi usaha di tahun 2015 sebesar Rp 36,41 miliar, dan di tahun sebelumnya juga tercatat rugi usaha sebesar Rp 24,67 miliar. Kerugian usaha ini terutama dikarenakan kenaikan beban usaha yang telah dijelaskan di atas dan juga kenaikan beban pokok pendapatan usaha. Pendapatan/Beban Keuangan Selama tahun 2015 perusahaan mencatat beban keuangan neto Rp 22,07 miliar, naik 5,03% atau sebesar Rp 1,06 miliar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp21,02 miliar. Naiknya beban keuangan ini terutama karena meningkatnya biaya bunga pinjaman bank dan biaya provisi selain karena adanya penambahan pendapatan bunga deposito.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 15

Laba/Rugi Neto Pada tahun 2015 tercatat rugi neto sebesar Rp 53,39 miliar, sedangkan di tahun 2014 tercatat rugi neto sebesar Rp 42,70 miliar. Kenaikan rugi neto ini dikarenakan bertambahnya rugi usaha seperti yang telah dijelaskan di atas dan meningkatnya beban keuangan neto serta kenaikan manfaat pajak penghasilan sebesar Rp 707,22 juta. Pendapatan Komprehensif Lainnya Pendapatan komprehensif lainnya pada Perusahaan menggambarkan keuntungan (kerugian) dari penjabaran laporan keuangan Pada tahun 2015 tercatat keuntungan sebesar Rp 614,33 juta, sedangkan pada tahun 2014 tercatat keuntungan dari penjabaran laporan keuangan sebesar Rp 1,12 miliar Total Laba/Rugi Komprehensif Sesuai dengan penjelasan laba (rugi) neto dan pendapatan komprehensif lainnya di atas, Perusahaan mencatat total rugi komprehensif selama tahun 2015 sebesar Rp 52,78 miliar, dimana rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 53,39 miliar dan tidak ada yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali. Pada tahun 2014, Perusahaan mencatat rugi komprehensif sebesar Rp 41,58 miliar, yang terdiri dari rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 42,70 miliar dan tidak ada yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali. Total Aset Total Aset tercatat pada akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp 1,29 triliun, naik sebesar Rp 365,84 miliar dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 927,17 miliar. Kenaikan total aset ini terjadi karena bertambahnya aset lancar sebesar Rp 309,09 miliar atau meningkat 341,49% dan aset tidak lancar meningkat 6,78% atau bertambah sebesar Rp 56,76 miliar . Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar Jumlah aset lancar yang dibukukan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 399,60 miliar, sedangkan pada akhir tahun sebelumnya tercatat sebesar Rp 90,51 miliar. Kenaikan aset lancar sebesar Rp 309,09 milyar atau meningkat 341,49% ini terutama disebabkan karena adanya pencairan dana Right Issue II di tahun 2015 dan kenaikan piutang usaha sebesar Rp 9,53 milyar seiring dengan bertambahnya tenant di perusahaan anak.

Jumlah aset tidak lancar di akhir tahun 2015 sebesar Rp 893,41 miliar, meningkat 6,78% atau sebesar Rp 56,76 miliar dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 836,66 miliar. Peningkatan ini terjadi terutama karena adanya kenaikan uang muka pembelian aset tetap sebesar Rp 27,35 milyar, kenaikan property investasi sebesar Rp 22,05 miliar, kenaikan aset tetap sebesar Rp 1,85 miliar, kenaikan biaya sewa dibayar dimuka sebesar Rp 8,62 miliar, kenaikan aset pajak tangguhan sebesar Rp 4,54 miliar serta adanya penurunan klaim atas restitusi pajak sebesar 13,20 miliar karena adanya pencairan klaim restitusi pajak di entitas anak. Total Liabilitas Total liabilitas yang dibukukan pada akhir tahun 2015 adalah sebesar Rp 215,42 miliar, turun sebesar Rp 23,29 miliar atau turun 9,76% dibandingkan dengan akhir tahun 2014 lalu yang tercatat sebesar Rp 238,71 miliar. Penurunan ini terjadi karena liabilitas jangka pendek turun 49,39% atau sebesar Rp 83,44 miliar dan liabilitas jangka panjang naik 86,24% atau sebesar Rp 60,15 miliar. Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang Jumlah liabilitas jangka pendek pada 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp 85,52 miliar, turun 49,39% atau sebesar Rp 83,44 miliar dibandingkan tahun 2014 yang tercatat sebesar Rp 168,96 miliar hal ini disebabkan terutama karena adanya pelunasan hutang clover sebesar Rp 101,11 miliar di tahun 2015, pembayaran utang lain2 sebesar Rp 2,52 milyar, penurunan utang pajak sebesar Rp 4,70 milyar, penurunan beban akrual sebesar Rp 1,18 milyar selain karena adanya kenaikan utang usaha pihak ketiga sebesar Rp 2,49 miliar, kenaikan liabilitas imbalan kerja jangka pendek sebesar Rp 5,00 miliar , utang bank jangka pendek pada entitas anak CMI naik sebesar Rp 16,35 miliar dan pendapatan diterima dimuka naik 2,86 milyar. Jumlah liabilitas jangka panjang pada akhir tahun 2015 dan 2014 masing-masing tercatat sebesar Rp 129,90 miliar dan Rp 69,75 miliar. Meningkat 86,24% terutama terjadi karena adanya penambahan utang bank di tahun 2015 pada entitas anak CMI sebesar Rp 65,53 miliar, sedangkan sisanya karena ada penurunan pendapatan diterima dimuka sebesar Rp 5,29 miliar dan pembayaran utang pembiayaan konsumen.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 16

Ekuitas Total saldo ekuitas pada akhir tahun 2015 adalah senilai Rp 1,077 triliun, meningkat sebesar Rp 389,14 miliar atau 56,52% dibandingkan tahun 2014 yang tercatat senilai Rp 688,46 miliar. Meningkatnya saldo ekuitas ini disebabkan beberapa hal sebagai berikut:

- Peningkatan modal dasar serta penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I sebesar Rp 441,91 miliar net setelah dikurangi biaya PUT.

- Saldo rugi tahun 2015 yang belum ditentukan penggunaannya bertambah sebesar Rp 53,39 miliar akibat dari bertambahnya rugi dari tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan sebesar Rp 52,78 miliar.

Arus Kas Terdapat kenaikan neto kas dan setara kas selama tahun 2015 sebesar Rp 308,99 miliar karena adanya pencairan dana Right Issue II di tahun 2015, aktivitas operasi dan investasi masing-masing sebesar Rp 11,15 miliar dan Rp 102,48 miliar, dengan dampak neto perubahan nilai tukar sebesar Rp 3,58 juta atas kas dan setara kas tersebut. Kemampuan Membayar Utang Berikut adalah rasio-rasio untuk menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk membayar utang-utangnya:

Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio untuk menggambarkan tingkat kemampuan Perusahaan dalam memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar.

Rasio likuiditas Perusahaan meningkat, pada akhir tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 4,67 kali dan 0,54 kali.Kemampuan Perusahaan untuk dapat

membayar utang jangka pendeknya cukup tinggi.

Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas menunjukkan tingkat kemampuan Perusahaan untuk melunasi seluruh liabilitasnya dengan modalnya sendiri.

Rasio solvabilitas pada akhir tahun 2015 dan 2014 adalah sebesar 0,20 kali dan 0,35 kali. Walaupun menurun namun Perusahaan masih relatif kuat untuk melunasi keseluruhan liabilitasnya dengan jaminan modalnya sendiri.

Tingkat Kolektibilitas Piutang Tingkat kolektibilitas rata-rata piutang Perusahaan pada tahun 2015 dan 2014 berturut-turut adalah sekitar 28 hari dan 32 hari. Hal ini menunjukkan selama tahun 2015 terjadi peningkatan kolektibilitas piutang dari pelanggan yang semakin baik dibandingkan tahun sebelumnya. Ikatan Material atas Investasi Barang Modal Pada tanggal 31 Desember 2015, ikatan pengeluaran barang modal yang merupakan perjanjian kontraktual yang belum terealisasi sehubungan dengan pengadaan property investasi adalah sebesar Rp 228,60 miliar. Belanja modal ini adalah digunakan untuk pembangunan menara-menara di berbagai lokasi milik PT Centratama Menara Indonesia seiring pengembangan usahanya. Sumber dana untuk pembelian belanja modal tersebut adalah menggunakan dana yang berasal dari arus kas dari aktivitas pendanaan Perusahaan. Dalam melakukan pembelian belanja modal ini, Perusahaan telah menerapkan prinsip kehati-hatian, baik dalam pemilihan supplier dan pembayaran uang muka untuk pengadaan investasi barang modal yang dimaksud.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 17

Struktur Permodalan dan Kebijakan Manajemen atas Struktur Permodalan Struktur Modal Perusahaan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: (Rupiah penuh)

Modal saham 1.039.448.830.000

Tambahan modal disetor, neto 139.219.349.381

Saldo rugi (102.089.097.385)

Keuntungan penjabaran laporan keuangan 1.016.586.159

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

1.077.595.668.155

Kepentingan Nonpengendali -

Total Ekuitas 1.077.595.668.155

Informasi Segmen Usaha Informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya. Manajemen melakukan evaluasi kinerja

Perusahaan dan Entitas Anak berdasarkan segmen usaha. Perusahaan dan Entitas Anak terutama mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam 1 (satu) segmen usaha yaitu sewa menara.

Informasi mengenai segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut: 2015 (Rupiah penuh)

Sewa Menara Total

Pendapatan usaha 104.989.916.942 104.989.916.942 Beban pokok pendapatan usaha (85.203.085.205) (85.203.085.205)

Hasil segmen 19.786.831.737 19.786.831.737 Beban usaha (56.199.614.902) Beban keuangan - neto (22.074.579.783)

Manfaat pajak penghasilan – neto 5.095.122.975

Rugi neto (53.392.239.973)

Aset segmen 1.293.013.666.277

Liabilitas Segmen 215.416.998.122

Informasi lainnya

Belanja modal 80.374.187.737

Amortisasi dan penyusutan 78.177.534.278

Kebijakan Dividen

Penentuan jumlah dan pembayaran dividen kas, jika ada, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perusahaan dan beberapa faktor yang memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perusahaan, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Perusahaan untuk ekspansi usaha lebih lanjut, tanpa mengurangi hak dari RUPS Perusahaan untuk

menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Manajemen Perusahaan merencanakan rasio pembagian dividen kas apabila terdapat surplus kas dari kegiatan operasional setelah dana tersebut disisihkan untuk dana cadangan, kegiatan pendanaan, rencana pengeluaran modal serta modal kerja Perusahaan sesuai tabel dibawah ini:

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 18

No Laba neto konsolidasian

setelah pajak Dividen kas yang

dibagikan

1. < 10 miliar 10%

2. 10 – 20 miliar 15%

3. > 20 miliar 20%

Berdasarkan Akta Notaris Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., No. 109 tanggal 12 Juni 2015 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen dikarenakan adanya kebutuhan modal kerja. Berdasarkan Akta Notaris Johny Dwikora Aron, SH, No.98 tanggal27 Juni 2014 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen dikarenakan adanya kebutuhan modal kerja. Berdasarkan Akta Notaris Ely Baharini, S.H., Sp.N., M.H., No. 4 tanggal 27 Juni 2013 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen dikarenakan adanya kebutuhan modal kerja. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan akta no. 6 th 2012 tanggal 27 Juni 2012, dihadapan Notaris Eli Baharini, S.H., Sp.N., M.H., Perusahaan tidak melakukan pembagian dividen tunai dikarenakan keperluan untuk kebutuhan modal kerja. Informasi Transaksi Afiliasi Pada tanggal 9 Januari 2014, Perusahaan telah menandatangani perjanjian pinjaman dari Clover Universal Enterprise Ltd, (Clover), pihak berelasi, sebesar Rp 100,00 miliar dengan bunga sebesar 20% per tahun. Pinjaman ini telah diubah beberapa kali dimana perubahan terakhir adalah perjanjian tanggal 24 Desember 2014 untuk memperpanjang fasilitas hingga tanggal 8 Juni 2014. Perjanjian ini telah diamandemen pada tanggal 16 Oktober 2014, dimana ketentuan mengenai jaminan atas fasilitas pinjaman berupa 99,999% saham CMI, Entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan telah dihapuskan. Pada tanggal 9 Juli 2015, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjamannya ke Clover. Perseroan juga telah menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor dengan CMI sesuai dengan Perjanjian Sewa Menyewa tertanggal 13

Januari 2014 yang dibuat antara Perseroan dan CMI untuk jangka waktu sejak tanggal 13 Januari 2014 hingga 13 Januari 2017, dengan nilai sewa sebesar Rp. 21.600.000 per/tahun, yang saat ini sudah berakhir karena Perseroan dan CMI pindah ke gedung kantor yang baru di Jakarta Barat. Realisasi Penggunaan Dana Penawaran Umum Terbatas II: - Biaya emisi saham PUT II Rp 3,56 miliar - Pembayaran hutang pokok dan bunga ke Clover Rp 111,67 miliar - Penyertaan modal entitas anak PT Centratama Menara Indonesia Rp 220 miliar Sisa dana hasil PUT II Rp 110,25 miliar akan digunakan untuk penyertaan modal entitas anak PT Centratama Menara Indonesia. Informasi dan Fakta Material setelah Tanggal Laporan Akuntan Berdasarkan Pernyataan Keputusan Edaran Pemegang Saham CMI sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 4 Januari 2016, yang diaktakan dalam Akta Notaris Dwi Yulianti,S.H., No. 2, para pemegang saham CMI, Entitas Anak, menyetujui peningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp591.790.000.000 menjadi Rp1.061.790.000.000. Peningkatan sebesar Rp470.000.000.000 tersebut diambil bagian dan disetor penuh oleh Perusahaan. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0004118. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham CMI tanggal 9 Maret 2015, para pemegang saham entitas anak CMI setuju untuk mengkonversi pinjaman CMI ke CTI sebesar Rp 625,07 miliar menjadi modal ditempatkan dan disetor penuh. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah membayar setoran modal kepada CMI sebesar Rp195.000.000.000. Selain dari yang diinformasikan di atas, tidak terdapat kejadian penting lainnya yang mempunyai dampak material terhadap posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Entitas Anak yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen atas laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 19

TATA KELOLA PERUSAHAAN Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan, akuntabilitas, independensi, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan. Penerapan praktik-praktik Good Corporate Governance merupakan salah satu langkah penting untuk meningkatkan dan mendorong pengelolaan Perusahaan yang profesional, sehingga dapat mencapai sasaran pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kepercayaan baik dari pelanggan, mitra bisnis serta pemegang saham. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dalam Perseroan melibatkan setiap individu yang terdapat dalam Perseroan. Perseroan mendapatkan izin penyelenggaraan jasa akses internet (Internet Service Provider) dan jasa interkoneksi internet (Network Access Point) dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang terakhir diperbaharui pada tahun 2010. Meskipun demikian, Perseroan tidak menjalankan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam izin-izin tersebut. Perseroan saat ini hanya menjalankan kegiatan usaha melalui Entitas Anak. Pada tanggal 11 April 2014, Perseroan melakukan perubahan terhadap kegiatan usaha utama Perseroan menjadi bergerak di bidang jasa dan investasi, termasuk namun tidak terbatas pada jasa penyediaan, penyewaan, dan pengelolaan menara telekomunikasi atau Base Tranceiver Station (BTS), serta alat, sarana atau instalasi penunjang telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi komunikasi, jasa konsultasi manajemen, bisnis administrasi dan strategi pengembangan. Perubahan ini telah disetujui oleh RUPSLB yang kemudian dituangkan dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No.16 tanggal 8 Januari 2014, yang dibuat di hadapan Jimmy Tanal, SH, MKn, pengganti Hasbullah Abdul Rasyid, SH, MKn, Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan No.AHU-13296.AH.01.02 Tahun 2014 tanggal 11 April 2014. Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2014 adalah sebagai berikut:

1. Menerima dengan baik Laporan Direksi

mengenai jalannya dan tata usaha keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2013, dan mensahkan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukannya untuk tahun buku tersebut;

2. Menetapkan tidak membagikan dividen tunai, dikarenakan keperluan untuk kebutuhan modal kerja dan pengembangan usaha Perseroan maupun anak perusahaan;

3. Melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2014, serta menetapkan honorarium dan persyaratan lain pengangkatannya;

4. Menerima dengan baik Laporan Realisasi Penggunaan Dana PUT I

Pada tahun 2014 juga, Perseroan melakukan perubahan nama dari semula PT Centrin Online Tbk menjadi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPSLB No.18 tanggal 28 Oktober 2013, dibuat di hadapan Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., Master of Law, Notaris di Bandung yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan No.AHU-0085.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 8 Januari 2014. Pada Tanggal 12 Juni 2015, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk persetujuan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan jumlah Efek yang ditawarkan adalah sebesar 2.969.853.800, dimana rencana penggunaaan dana PUT II sebagian besar adalah untuk penyertaan modal yang akan digunakan oleh PT Centratama Menara Indonesia sebagai modal kerja atau belanja modal.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 20

Dan pada tanggal yang sama yaitu, 12 Juni 2015 Perseroan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan serta RUPS Luar Biasa Perseroan, sebagaimana Akta No 111 tertanggal 12 Juni 2015 dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, SH, MKn, Notaris di Jakarta, dengan keputusan sebagai berikut: 1. Merubah susunan Direksi dan Komisaris

Perseroan, mengangkat Bapak Yan Raymond selaku Direktur Perseroan dan mengangkat Bp Ari Dewanto Sutedi selaku Komisaris Perseroan.

2. Melakukan penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan pokok-pokok Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. 32/POJK.04/2014, No. 33/POJK.04/2014 dan No. 38/POJK.04/2014 serta peraturan OJK terkait lainnya.

Sehubungan dengan telah selesainya pelaksanaan PUT II sebagaimana tersebut ditas, maka pada tanggal 05 November 2015, melalui Akta No 26 dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, SH,

MKn, Notaris di Jakarta, Perseroan telah merubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sebesar 35% atau sebanyak 10.394.488.300 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 1.039.448.830.000. Selanjutnya susunan pemegang saham perseroan menjadi sebagai berikut: d. Clover Universal Enterprise Limited sebanyak

6.176.559.951 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.617.655.995.100,-

e. UBS AG Singapore Non -Treaty Omnibus Account sebanyak 970.994.500 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.97.099.450.000,-

f. Masyarakat sebanyak 3.246.933.849 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.324.693.384.900,-

Sehingga seluruhnya berjumlah 10.394.488.300 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.1.039.448.830.000,-.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 21

PEDOMAN KERJA Dewan Komisaris Tugas dan wewenang Komisaris secara rinci dituangkan dalam Anggaran Dasar Perseroan yang intinya bertugas untuk mengawasi jalannya kepengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat serta masukan-masukan kepada Direksi. Dewan Komisaris adalah merupakan wakil pemegang saham dalam melakukan pengawasan dan memberi nasihat kepada Direksi dalam rangka menjalankan kepengurusan perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan pengurusan perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan perundang-undangan yang berlaku. Memantau pelaksanaan budaya, nilai-nilai perusahaan dan standar etika dalam rangka menjaga citra dan reputasi perusahaan. Penyelenggaraan rapat dewan komisaris dapat dilakukan setiap waktu, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan. Pada tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan rapat dengan tingkat kehadiran 100%. Dewan Komisaris Perseroan pada tahun 2015 terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris dimana 1 diantaranya adalah Komisaris Independen. Direksi Tugas dan wewenang Direksi secara garis besar adalah bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan, mengembangkan keunggulan dan daya saing yang berkesinambungan, mengembangkan sistem dan evaluasi kinerja bisnis, mengelola perubahan dan inovasi, mengembangkan sistem dan struktur organisasi, mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku, menerapkan manajemen risiko dan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan.

Direksi Perseroan saat ini terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, dan 2 (dua) orang Direktur dimana satu orang diantaranya merupakan Direktur Independen. Penyelenggaraan rapat direksi dapat dilakukan setiap waktu, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar Perseroan, dan pada tahun 2015 telah diadakan 3 kali rapat Direksi dengan tingkat kehadiran rata-rata 88%. Untuk meningkatkan profesionalisme, Direksi mengikuti program-program pelatihan yang di sesuaikan bidangnya masing-masing. Jumlah remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan termasuk entitas anak untuk tahun 2015 masing-masing adalah Rp 1,86 miliar dan Rp 2,87 miliar. Komite Audit Komite Audit Perseroan terdiri dari 3 (tiga) orang yang diketuai oleh seorang Komisaris Independen. Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dengan memberikan pendapat profesional kepada Dewan Komisaris terhadap laporan-laporan yang disampaikan Dewan Direksi kepada Dewan Komisaris diantaranya melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan agar standar dan kebijaksanaan keuangan/prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku telah terpenuhi, Penelaahan efektifitas pelaksanaan audit yang dilakukan oleh akuntan publik, menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundangan di bidang Pasar Modal maupun peraturan perundangan lainnya. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.011/SK-KA/VI/2013 tanggal 11 Juni 2013 tentang Pembentukan Komite Audit, telah diangkat ketua dan anggota Komite Audit dengan masa jabatan sejak 11 Juni 2013 sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2014 sebagai berikut: Ketua Komite Audit : Susanto Susilo Anggota Komite Audit : Indra Yudison Anggota Komite Audit : Beatrix Susanto Susanto Susilo: Susanto Susilo lahir di Surabaya pada tanggal 14 Januari 1957 dan memperoleh gelar Sarjana S1

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 22

Bidang Elektronika dari Universitas Kristen Satya Wacana tahun 1980 dan Master of Business Adminitration dari Institut Pengembangan Management (IPMI) tahun 1991. Pernah bekerja sebagai Direktur PT ZTE, PT Mobile-8 dan PT Ericsson Indonesia. Pada tanggal 02 April 2013 menjabat sebagai Komisaris Independenden Perseroan dan sejak tanggal 11 Juni 2013 sekaligus menjabat sebagai Ketua Komite Audit. Indra Yudison: Sarjana Teknik Industri lulusan Institut Teknologi Bandung tahun 2008, hingga saat ini berprofesi sebagai Analyst, dengan pengalaman kerja dimulai sejak tahun 2008 sebagai Equity Research Analyst pada PT Danareksa Sekuritas. Sejak tanggal 11 Juni 2013 diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan. Beatrix Susanto: Master in International Finance dari University of Amsterdam. Memulai karir pertamanya di Rabo Securities sebagai Corporate Finance Analyst. Melanjutkan karirnya sebagai Corporate Finance, bekerja di Advent International sebagai Investment Professional. Sejak tanggal 11 Juni 2013 diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan. Dari evaluasi yang dilakukan, Komite Audit menilai bahwa manajemen Perseroan secara kontinu telah menerapkan tata kelola perusahaan yang akuntable, transparan dan bertanggung jawab serta laporan keuangan yang disajikan telah mengikuti prinsip akuntansi yang berlaku. Sekretaris Perusahaan: Sekretaris Perusahaan bertugas antara lain mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturan yang berlaku di Pasar Modal dan memberi masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Pasar Modal yang berlaku, memberikan pelayanan informasi yang berkaitan tentang kondisi Perseroan kepada publik/pemegang saham dan sebagai penghubung antara Emiten dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat. Menyiapkan daftar khusus tentang Direksi, Komisaris dan keluarganya baik dalam perusahaan tercatat maupun afiliasinya meliputi kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lainnya yang menimbulkan benturan kepentingan dengan perusahaan tercatat. Sekretaris Perusahaan saat ini dijabat oleh Ibu Wiwik Septriandewi, lulusan tahun 1990 dari

Fakultas Hukum Universitas Trisakti dan Magister Kenotariatan Universitas Indonesia lulusan tahun 2001, pada tahun 2001-2004 bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), 2004-2008 di Newco (BPPN-Texmaco), sejak tahun 2008 hingga saat ini bekerja di Centratama Group dan tahun 2014 diangkat sebagai Corporate Secretary Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 010/DIR/CTI-Skep/VII/2014 tanggal 21 Juli 2014. Unit Audit Internal Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas menjadi manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Tugas kepengurusan Perusahaan harus dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah tata kelola perusahaan yang baik, yang meliputi transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran sesuai dengan prinsip yang sehat dan taat kepada peraturan perundangan. Kepala Unit Audit Internal dijabat oleh Herlani Mardiani SE, seorang Sarjana Ekonomi lulusan tahun 2004 dari Universitas Pasundan Bandung. Sejak 2004-2005 telah bekerja pada PT Multi Bintang Tamajaya sebagai Tax Finance dan dari tahun 2006-2010 berkerja sebagai bagian keuangan di Perseroan dan diangkat sebagai Kepala Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi tanggal 6 Januari 2011. Unit Audit Internal memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menyusun dan melaksanakan program kerja Audit Internal Tahunan, menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan, melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya, memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen, membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris, memantau, menganalisis dan

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 23

melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

SISTEM PENGENDALIAN INTEREN Secara umum sistem pengendalian interen dapat diartikan sebagai suatu proses manajemen yang memungkinkan bekerjanya suatu organisasi dikelola secara baik karena didalamnya terbangun suatu sistem, prosedur dan tata cara dimana satu sama lain atau sendiri-sendiri dapat saling berhubungan. Fungsi-fungsi organisasi harus bekerja secara optimal dimana tujuan akhirnya adalah tercapainya efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pokok, serta pelaporan dan pertanggungjawaban hasil-hasil yang dicapai memenuhi kriteria akuntabilitas dan transparansi. Perseroan memberlakukan sistem pengendalian internal untuk memberikan jaminan kebenaran informasi baik informasi keuangan, operasional, efektivitas dan efisiensi proses pengelolaan Perseroan serta kepatuhan kepada perundang-undangan yang berlaku. Perseroan memelihara sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perseroan. Sistem pengendalian mencakup lingkungan pengendalian internal yang disiplin dan terstruktur; pengkajian dan pengelolaan risiko usaha, aktivitas pengendalian dalam setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi perseroan, sistem informasi dan komunikasi.

MANAJEMEN RISIKO Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan memiliki risiko-risiko yang dapat berdampak pada bisnis, hasil usaha, kondisi keuangan dan prospeknya. Dalam menghadapi risiko-risiko tersebut, Perseroan memiliki manajemen risiko yang ditujukan untuk memitigasi dari risiko-risiko tersebut. Kebijakan manajemen risiko Perseroan bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Perseroan, menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai serta untuk mengawasi kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Secara umum, paparan (exposure) risiko yang dimiliki Perseroan dapat diidentifikasi sebagai paparan risiko yang bersifat operasional dan paparan risiko terhadap kondisi dan kinerja keuangan Perseroan.

Manajemen Risiko Yang Bersifat Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh kegagalan sistem teknologi informasi, kesalahan karena faktor manusia, maupun kelemahan prosedur operasional dalam suatu proses. Risiko ini dapat menyebabkan terjadinya kerugian pada Perseroan dan Entitas Anak sehingga akan mempengaruhi kinerja dan tingkat kesehatan Perseroan dan Entitas Anak. Mitigasi risiko operasional yang diterapkan oleh Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: - Membangun sistem dan prosedur yang dapat

diandalkan untuk menjalankan proses operasional yang efektif.

- Menerapkan aturan kerja yang jelas dan sanksi yang tegas atas penyimpangan yang terjadi, sesuai dengan tingkat kesalahan yang diperbuat.

- Adanya penanaman nilai-nilai dasar Perseroan dan Entitas Anak sejak dini kepada karyawan, sehingga dapat menghindarkan potensi penyimpangan.

- Menerapkan sistem yang tersentralisasi sehingga proses bisnis dapat terkontrol secara sistematis dan dimonitor dari waktu ke waktu.

- Menambah portfolio pendapatan dari berbagai operator telekomunikasi selain yang telah ada saat ini.

Manajemen Risiko Terhadap Kondisi dan Kinerja Keuangan Perseroan Manajemen Risiko yang dikembangkan Perseroan untuk risiko yang berhubungan dengan kondisi dan kinerja keuangan Perseroan adalah sebagai berikut: a. Risiko tingkat suku bunga

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di mana arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perseroan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan penempatan kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang. Perseroan mengelola risiko ini dengan melakukan penempatan pada bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih baik.

b. Risiko bencana alam Risiko bencana alam adalah risiko hancurnya aset tetap Perseroan, terutama menara telekomunikasi yang disebabkan oleh bencana alam yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam menyediakan layanan kepada pelanggan. Perseroan

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 24

mengelola risiko ini dengan mengasuransikan aset tetap dan menara telekomunikasi Perseroan dengan perlindungan asuransi kerusakan dan tanggung jawab piahk ketiga kepada perusahaan asuransi yang bereputasi baik.

c. Risiko kehilangan pendapatan Dalam mengelola risiko kehilangan pendapatan, kontrak penyewaan menara telekomunikasi yang ditandatangani antara Perseroan dengan operator telekomunikasi dibuat bersifat jangka panjang (5-10 tahun), dengan peluang perpanjangan untuk periode berikutnya.

d. Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan dan Entitas Anak berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perseroan dan Entitas Anak dimana transaksi baru hanya akan dilakukan terhadap pelanggan yang memiliki rekam jejak kondisi keuangan yang baik. Perseroan dan Entitas Anak memberikan jangka waktu kredit sampai jangka waktu tertentu dari faktur yang diterbitkan. Perseroan dan Entitas Anak memiliki kebijakan dimana batas kredit untuk pelanggan tertentu. Saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perseroan dan Entitas Anak akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perseroan dan Entitas Anak akan mengadakan pertemuan dengan pelanggan dan jika tidak ada penyelesaian yang layak menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perseroan dan Entitas Anak, penyisihan khusus mungkin dibuat jika utang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Perseroan dan Entitas Anak akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat akibat gagal bayar. Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya, risiko kredit yang

dihadapi timbul karena wanprestasi dari pihak terkait. Perseroan dan Entitas Anak memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi.

e. Risiko likuiditas Dalam mengelola risiko likuiditas, Perseroan dan Entitas Anak memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Perseroan dan Entitas Anak dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perseroan dan Entitas Anak juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 25

RISIKO TERKAIT KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK Perseroan dan Entitas Anak menghadapi beberapa risiko-risiko baik yang berasal dari internal Perseroan dan Entitas Anak maupun dari eksternal yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Risiko di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan dan Entitas Anak serta investasi pada saham Perseroan dimulai dari risiko tertinggi sampai dengan terendah. Risiko yang dihadapi oleh Perseroan 1. Risiko Ketergantungan Perseroan kepada

Kegiatan Usaha Entitas Anak Perseroan mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi terhadap kegiatan usaha dari Entitas Anak karena Perseroan hanya memiliki satu investasi yaitu investasi pada CMI sebesar 99,99%. Tidak ada jaminan bahwa Entitas Anak akan berkontribusi positif terhadap laba Perseroan secara berkesinambungan. Penurunan kinerja keuangan Entitas Anak akan berdampak langsung pada kinerja dan prospek Perseroan.

2. Risiko Perubahan Peraturan dan Penegakan Hukum Kegiatan usaha Perseroan diatur secara Hukum oleh Pemerintah melalui berbagai peraturan. Adanya perubahan peraturan-peraturan tersebut dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan.

3. Risiko Tidak Terpenuhinya Rencana Kerja Perseroan menyusun rencana kerjanya berdasarkan tren industri telekomunikasi yang pesat dalam beberapa tahun terakhir namun terdapat risiko dimana Perseroan tidak dapat memenuhi rencana tersebut disebabkan terjadinya perubahan kondisi pasar dan tren yang cepat diluar prediksi Perseroan. Terdapat juga risiko internal yang disebabkan oleh ketidaktepatan dan keterlambatan manajemen Perseroan dalam mengambil keputusan dimana hal ini dapat memicu tingkat pertumbuhan yang tidak diinginkan. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha dan prospek pendapatan Perseroan.

Risiko yang dihadapi oleh Entitas Anak 1. Risiko Sebagian Besar Pendapatan Entitas

Anak Tergantung pada Satu Pelanggan

Per 31 Desember 2015, sebesar 41,01% pendapatan Entitas Anak berasal dari PT Hutchison 3 Indonesia (“H3I”) sehingga arus kas Entitas Anak sangat tergantung pada kinerja usaha H3I. Apabila H3I mengalami kesulitan finansial, tidak bersedia atau tidak mampu melaksanakan kewajibannya berdasarkan perjanjian sewa menara telekomunikasi, maka kinerja keuangan Entitas Anak akan terkena dampak yang sangat signifikan.

2. Risiko Perubahan Peraturan Kegiatan usaha Entitas Anak selalu tunduk dan taat pada peraturan propinsi dan wilayah dimana menara telekomunikasi dioperasikan. Peraturan dari pejabat setempat dan kendala dari organisasi masyarakat setempat dapat menggagalkan, menunda atau meningkatkan biaya Entitas Anak dalam mendirikan, memodifikasi, menambah perlengkapan baru, atau memperpanjang masa sewa lokasi, sehingga dapat membatasi kemampuan Entitas Anak dalam memberikan layanan kepada pelanggan.

3. Risiko Bencana Alam Kerusakan menara telekomunikasi dan aktiva penunjang lainnya dapat mempengaruhi kemampuan Entitas Anak dalam memenuhi kewajiban layanan kepada pelanggan serta mempengaruhi kemampuan Entitas Anak dalam mendapatkan pelanggan baru. Asuransi kerusakan mungkin tidak cukup menutupi hilangnya pendapatan dan peluang mendapatkan pelanggan baru.

4. Risiko Tekanan Harga Sewa Menara Telekomunikasi Pelanggan Entitas Anak memiliki banyak alternatif dalam menyewa menara telekomunikasi, tidak hanya terbatas pada persaingan antar penyedia menara telekomunikasi independen namun termasuk juga alternatif menyewa dari sesama operator telekomunikasi. Perkembangan persaingan yang semakin tinggi mungkin membawa dampak berupa penurunan harga sewa menara dan pendapatan Entitas Anak atau menyebabkan penyewa menara telekomunikasi Entitas Anak yang telah ada mengambil keputusan tidak memperpanjang kontrak. Kemungkinan-kemungkinan tersebut dapat berdampak

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 26

negatif terhadap kinerja, kondisi keuangan, dan likuiditas Entitas Anak.

5. Risiko Konsolidasi Usaha Antara Operator Telekomunikasi Konsolidasi atau penggabungan usaha antara operator telekomunikasi akan menurunkan permintaan atas pembangunan menara telekomunikasi dan kebutuhan kolokasi karena akan terjadi duplikasi cakupan jaringan yang sudah ada sebagai akibat dari konsolidasi tersebut. Akibatnya pelanggan mungkin memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak sewa sehingga akhirnya berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.

6. Risiko Suku Bunga Pinjaman yang Tinggi Entitas Anak memiliki utang pendanaan dari pihak ketiga dengan suku bunga mengambang yang akan menyebabkan fluktuasi beban bunga. Entitas Anak tidak dapat menjamin tidak akan terjadi kenaikan suku bunga pinjaman yang akan menaikkan beban bunga, menurunkan kondisi keuangan, likuiditas, dan laba Entitas Anak.

7. Risiko Tidak Adanya Izin Operasi Pada Beberapa Lokasi Menara Telekomunikasi Sebelum melakukan pembangunan menara telekomunikasi, Entitas Anak selalu berusaha mendapatkan semua izin-izin yang diperlukan dari otoritas dan masyarakat setempat. Namun bisa terjadi kondisi dimana proses pengurusan izin-izin ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama dan Entitas Anak memutuskan untuk melanjutkan proses pembangunan menara telekomunikasi secara simultan dengan proses pengurusan izin-izin. Jika izin-izin yang diperlukan akhirnya gagal diperoleh, otoritas setempat dapat memerintahkan pembongkaran, penghentian operasi atau memindahkan menara telekomunikasi ke lokasi lain. Entitas Anak tidak dapat menjamin bahwa otoritas setempat tidak akan memerintahkan pembongkaran, penghentian operasi atau memindahkan menara telekomunikasi yang tidak memiliki izin-izin operasional. Pembongkaran menara telekomunikasi dan relokasi ke lokasi yang baru akan menyebabkan Entitas Anak tidak dapat memenuhi kesepakatan dengan pelanggan yang dapat berpotensi menurunkan pendapatan dan menambah beban

operasional, sehingga berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.

8. Risiko Keberatan Masyarakat Setempat atas Keberadaan Menara Telekomunikasi Terdapat kemungkinan dimana masyarakat setempat dengan berbagai alasan menentang keberadaan menara telekomunikasi yang telah didirikan lengkap dengan izin-izin operasi yang sah. Hal ini dapat menyebabkan penghentian kegiatan operasional menara telekomunikasi yang dapat berujung pada pembongkaran menara tersebut atas perintah otoritas sebagai akibat dari laporan masyarakat setempat. Penghentian operasional dan/atau pembongkaran menara telekomunikasi akan menyebabkan Entitas Anak tidak dapat melaksanakan kewajibannya terhadap penjanjian sewa menara telekomunikasi yang dapat berpotensi menurunkan pendapatan dan menambah beban operasional, sehingga berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.

9. Risiko Tidak Dapat Memperpanjang Masa Sewa Lahan Hampir semua menara telekomunikasi milik Entitas Anak didirikan di atas lahan sewaan dengan kontrak jangka panjang. Ada kemungkinan pemilik lahan tidak bersedia memperpanjang masa sewa lahan dengan berbagai alasan. Juga terdapat kemungkinan Entitas Anak tidak dapat memperpanjang masa sewa lahan karena terjadi permintaan kenaikan harga sewa lahan diluar kemampuan Entitas Anak. Jika Entitas Anak tidak dapat memperpanjang masa sewa lahan, maka perlu dilakukan pembongkaran dan relokasi menara telekomunikasi ke lokasi baru. Pembongkaran menara telekomunikasi dan relokasi ke lokasi yang baru dapat menyebabkan terganggunya hingga terhentinya pelayanan Entitas Anak kepada pelanggan yang dapat menurunkan pendapatan dan akan menimbulkan beban operasional tambahan serta dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, pertumbuhan, dan laba Entitas Anak.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 27

PERKARA PENTING YANG DIHADAPI PERSEROAN: Pada tanggal 26 Mei 2009, Perseroan sebagai penggugat telah mengajukan gugatan wanprestasi terhadap (i) PT MBM Telesindo Prima Lestari, (ii) Muhamad Indra Nazarudin dan (iii) Zainal Mutaqin Burhan masing-masing sebagai Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 (Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 secara bersama-sama disebut Para Tergugat) pada Pengadilan Negeri Bandung dengan register perkara No. 166/Pdt.G/2009/PN.Bandung tertanggal 27 Mei 2009 (Gugatan Wanprestasi) terkait dengan keterlambatan pembayaran pinjaman sebesar Rp 500.000.000 (Pokok Pinjaman) berdasarkan Akta Surat Utang No. 15 tanggal 7 Mei 2008 yang dibuat di hadapan Kirana Ivyminerva Wilamarta, SH.,LL.M. Perseroan menggugat Para Tergugat secara tanggung renteng untuk melakukan pembayaran atas Pokok Pinjaman beserta bunga, denda keterlambatan dan denda keterlambatan bunga pinjam terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008 sampai dengan tanggal terlaksananya pembayaran. Perseroan dalam juga mengajukan gugatan imateril sebesar Rp. 1.000.000.000 serta mengajukan permohonan sita jaminan atas (i) seluruh saham PT MBM Telesindo Prima Lestari yang ada di PT Corbec Communication, (ii) tanah dan bangunan milik Para Tergugat yang terletak jalan Laswi No. 57 Kota Bandung, (iii) tanah dan bangunan milik Tergugat 2 yang terletak di jalan Kopo Gang Pakasih RT. 005/RW. 007, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa, Kota Bandung. Berdasarkan Salinan Putusan No. 166/PDT.G/2009/PN.BDG tanggal 24 Februari 2010 (Putusan Tingkat Pertama), Pengadilan Negeri Bandung telah mengabulkan Gugatan Wanprestasi dengan menyatakan bahwa: i. Mengabulkan Gugatan Wanprestasi secara

sebagian; ii. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan

perbuatan wanprestasi; iii. Menghukum Para Tergugat untuk membayar

kerugian secara tanggung renteng kepada Perseroan, berupa:

a) Pokok Pinjaman; b) Bunga 1,5 persen dari Pokok Pinjaman

per bulan terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008 dikurangi dua kali bunga yang telah dibayar sebesar Rp. 15.000.000;

c) Denda keterlambatan pembayaran Pinjaman Pokok sebesar 2 permil dari Pokok Pinjaman terhitung per hari terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008;

d) Denda keterlambatan bunga pinjaman sebesar Rp. 15.000 per hari terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008 sampai Para Tergugat melaksanakan putusan secara tanggung renteng.

iv. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Kopo Gang Pakasih RT. 005/RW. 007, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa, Kota Bandung;

v. Mengangkat sita jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Laswi No. 57 Kota Bandung;

vi. Menolak gugatan selebihnya; dan vii. Membebankan biaya perkara sebesar Rp.

2.975.000 kepada Para Tergugat.

Atas Putusan Tingkat Pertama, Para Tergugat telah mengajukan banding berdasarkan Memori Banding tertanggal 24 Maret 2010. Berdasarkan Salinan Putusan No. 156/PDT/2011/PT.Bdg tanggal 14 Juli 2011 (Putusan Tingkat Kedua), Pengadilan Tinggi Jawa Barat menyatakan: i. Menerima permohonan banding dari

Pembanding/semula Para Tergugat; ii. Memperbaiki Putusan Tingkat Pertama

dengan menghapus denda keterlambatan Pokok Pinjaman dan denda keterlambatan bunga pinjaman;

iii. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi;

iv. Menghukum Para Tergugat untuk membayar kerugian secara tanggung renteng kepada Perseroan, berupa:

a) Pokok Pinjaman; b) Bunga 1,5 persen dari Pokok Pinjaman

per bulan terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008 dikurangi dua kali bunga yang telah dibayar sebesar Rp. 15.000.000;

v. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Kopo Gang Pakasih RT. 005/RW. 007, Kelurahan Kebon Lega, Kecamatan Bojongloa, Kota Bandung;

vi. Mengangkat sita jaminan terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Laswi No. 57 Kota Bandung;

vii. Menolak gugatan selebihnya; dan viii. Menghukum Para Pembanding untuk

membayar biaya perkara sebesar Rp. 150.000;

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 28

Berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan Kasasi No. 60/Pdt/KS/2011/PN.Bdg tanggal 12 Oktober 2011, Perseroan menyatakan mohon kasasi terhadap Putusan Tingkat Kedua. Berdasarkan Surat Tanda Terima Kontra Memori Peninjauan Kembali No. 166/Pdt/G/2009/PN.Bdg Jo. No. 26/Pdt/PK/2013/PN.Bdg tanggal 27 Februari 2014 dan Relaas Pemberitahuan Permohonan Peninjauan Kembali tanggal 17 Januari 2014, Perseroan telah mengajukan peninjauan kembali terhadap perkara dimaksud. Berdasarkan Surat No. 06/PP/II/NA/2016 tanggal 9 Februari 2016 dari Law Office Nasar&Associates, Advocate-Counsellor at Law perihal Perkembangan Perkara antara PT MBM Telesindo Prima Lestari melawan PT Centrin Online, Tbk pada tingkat Peninjauan Kembali No. 26/Pdt/PK/2013/PN.Bdg jo Kasasi No. 1177 K/Pdt/2012 jo Pengadilan Tinggi Bandung No. 156/Pdt/2011/PT.Bdg jo Pengadilan Negeri Bandung No,166/Pdt.G/2009/PN.Bdg disampaikan bahwa pada tanggal 8 Januari 2016 telah diperoleh jawaban hingga sampai saat ini belum diputus oleh Mahkamah Agung.

SANKSI ADMINISTRATIF Dalam tahun 2015, Perseroan dikenakan Surat Peringatan Tertulis I oleh Bursa Efek Indonesia terkait keterlambatan penyampaian rencana Public Expose.

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN Perseroan dan Entitas Anak memiliki tanggung jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan Perseroan dan Entitas Anak. Perseroan dan Entitas Anak berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan juga untuk pembangunan sosial-ekonomi dimana Perseroan dan Entitas Anak berada secara menyeluruh dan berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, Perseroan dan Entitas Anak telah melaksanakan tanggung jawab sosial berupa: - Membangun dan merenovasi sarana tempat

ibadah bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi menara telekomunikasi.

- Membangun dan memperbaiki fasilitas umum dan sosial seperti jalan dan jembatan umum, lapangan umum serta sarana umum lainnya.

- Partisipasi dalam pendirian tempat-tempat pendidikan.

- Menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakan sekitar lokas menara telekomunikasi.

- Menyerahkan donasi lainnya langsung kepada masayarakat sekitar yang tidak mampu.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 29

VISI MISI

To become a leading infrastructure provider in the Indonesian wireless industry

Create a customer-focused team that could be countable in delivering the solutions.

Develop advanced platform and process that reliable for a highly effective

organization.

Commit to deliver accurate, safe and quality sites through network planning and

advanced project management.

Providing market leading service level performances that could greatly contribute to

customer’s network availability. Create enhanced service to support the

plementation of future wireless technology.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 30

PROFIL PERUSAHAAN

RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN PT Centrindo Utama didirikan pada tahun 1987 dengan akta no. 33 tanggal 11 Februari 1987 yang dibuat dihadapan Nanny Sukarja, SH, notaris di Bandung. Dan pada tahun 2000 Perseroan mengubah namanya menjadi PT Centrin Online Tbk dalam rangka Go Public. Pada awalnya Perseroan menjalankan usaha dibidang penjualan peralatan computer dan pada tahun 1996 Perseroan kemudian memulai kegiatan usaha dibidang Penyelenggara Jasa Internet. Tahun 2002 Perseroan mendirikan 3 anak perusahaan yaitu: PT Centrin Nuansa Teknologi berkedudukan di Bandung dengan kepemilikan 99%, Centrin Communications Ltd berkedudukan di British Virgin Islands dan Centrin Technology Pte Ltd berkedudukan di Singapura masing-masing dengan kepemilikan 100%. Pada tahun 2008, Perseroan mengakuisisi 51% saham dalam PT Khasanah Timur Indonesia, sebuah perusahaan yang berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang penyelenggaraan Jasa Internet dan penyelenggara Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (ITKP). Pada bulan Desember 2010, Perseroan membentuk anak perusahaan PT Centrin Teknologi Indonesia (PT CTI) dengan kepemilikan saham sebesar 55% yang berkedudukan di Jakarta dan bergerak di bidang usaha perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon selular beserta aksesorisnya. Dan pada akhir tahun 2011, Perseroan memutuskan untuk melakukan divestasi seluruh kepemilikan sahamnya dalam PT CTI, dikarenakan kondisi anak perusahaan yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha lagi. Pada tahun 2013, dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.849.522.000 saham biasa atas nama dengan nominal sebesar Rp. 100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp. 100,- (seratus Rupiah) setiap saham. Semua dana hasil PUT-1 telah terealisasi penggunaannya.

Pada bulan Juni 2014, Perusahaan memutuskan untuk mengalihkan segmen usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet kepada PT Ultima Globalindo (“UG”), pihak ketiga. Transaksi ini terdiri dari pengalihan aset dan liabilitas Perusahaan yang berkaitan dengan usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet dan saham Perusahaan di Entitas Anak yang beroperasi di bidang bisnis internet. Perusahaan telah menyampaikan keterbukaan informasi terkait dengan pengalihan aset (tanah, bangunan dan piutang) dan saham PT Centrin Nuansa Teknologi (“CNT”), PT Centrin Online Prima (“COP”), PT Centrin Multi Media (“CMM”) dan Centrin Communications Ltd (“CCom”), kepada PT Ultima Globalindo (“UG”) serta pengalihan aset dan liabilitas Perusahaan kepada COP kepada Otoritas Jasa Keuangan melalui suratnya tertanggal 26 dan 27 Juni 2014. Alasan Perusahaan melakukan pengalihan aset dan liabilitas adalah agar Perusahaan dapat berkonsentrasi penuh dalam menjalankan dan mengembangkan kegiatan usaha utama Perusahaan yang baru. Perusahaan mengalihkan aset dan saham kepada UG dengan nilai transaksi sebesar Rp30,45 miliar Perusahaan juga setuju untuk mentransfer seluruh aset dan liabilitasnya, tidak termasuk tanah dan bangunan, saham yang dimiliki, piutang pihak berelasi, kas dan setara kas, investasi jangka pendek, pajak dibayar di muka, pajak tangguhan dan piutang entitas anak, CMI kepada COP. Harga transfer atas pengalihan aset dan liabilitas tersebut adalah sebesar Rp943,27 juta. Perusahaan juga telah menunjuk KJPP untuk melakukan penilaian atas nilai aset, liabilitas dan saham yang dialihkan tersebut di atas. Berdasarkan Laporan KJPP, keseluruhan nilai wajar atas aset dan liabilitas yang dialihkan adalah sejumlah Rp 3139 miliar. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Perusahaan mengklasifikasikan hasil operasi dari segmen usaha bidang jasa akses internet sebagai operasi yang dihentikan. Pada Tanggal 12 Juni 2015, Perseroan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 31

Luar Biasa untuk persetujuan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dengan jumlah Efek yang ditawarkan adalah sebesar 2.969.853.800, dimana rencana penggunaaan dana PUT II sebagian besar adalah untuk penyertaan modal yang akan digunakan oleh PT Centratama Menara Indonesia sebagai modal kerja atau belanja modal. Dan pada tanggal yang sama yaitu, 12 Juni 2015 Perseroan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan serta RUPS Luar Biasa Perseroan, sebagaimana Akta No 111 tertanggal 12 Juni 2015 dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, SH, MKn, Notaris di Jakarta, dengan keputusan sebagai berikut:

1. Merubah susunan Direksi dan Komisaris Perseroan, mengangkat Bapak Yan Raymond selaku Direktur Perseroan dan mengangkat Bp Ari Dewanto Sutedi selaku Komisaris Perseroan.

2. Melakukan penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan pokok-pokok Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) No. 32/POJK.04/2014, No. 33/POJK.04/2014 dan No. 38/POJK.04/2014 serta peraturan OJK terkait lainnya.

Sehubungan dengan telah selesainya pelaksanaan PUT II sebagaimana tersebut ditas, maka pada tanggal 05 November 2015, melalui Akta No 26 dibuat dihadapan Hasbullah Abdul Rasyid, SH, MKn, Notaris di Jakarta, Perseroan telah merubah Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, yaitu meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sebesar 35% atau sebanyak 10.394.488.300 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp. 1.039.448.830.000. Selanjutnya susunan pemegang saham perseroan menjadi sebagai berikut:

a. Clover Universal Enterprise Limited sebanyak 6.176.559.951 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.617.655.995.100,-

b. UBS AG Singapore Non -Treaty Omnibus Account sebanyak 970.994.500 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.97.099.450.000,-

c. Masyarakat sebanyak 3.246.933.849 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.324.693.384.900,-

Sehingga seluruhnya berjumlah 10.394.488.300 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.1.039.448.830.000,-.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 32

PRODUK DAN JASA YANG DITAWARKAN

PERSEROAN:

New Build (B2S) Macro Demi memenuhi kebutuhan pelanggan operator

seluler dalam memiliki jangkauan jaringan yang luas, kami membangun menara macro dengan kapasitas lebih dari satu penyewa, yang digunakan untuk menempatkan

perangkat telekomunikasi seluler dengan ketinggian lebih dari 20 meter dari permukaan tanah. New Build (B2S) Micro Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan jangkauan jaringan yang lebih kecil, maka kami membangun menara micro dengan kapasitas lebih dari satu penyewa, yang digunakan untuk menempatkan perangkat telekomunikasi seluler dengan ketinggian kurang dari 20 meter dari permukaan tanah.

F iber Optics Sistem transmisi data menggunakan gelombang radio memiliki kapasitas yang relative lebih rendah disbanding dengan serat optic. Oleh karena itu, guna meningkatkan kapasitas transmisi data, penggunaan serat optic menjadi solusi alternative. Mengantisipasi hal tersebut, saat ini CMI telah memiliki kesiapan dalam pembangunan menara dengan fasilitas transmisi data melalui serat optic. Base Transmission Station (BTS) Hotel BTS Hotel adalah sebuah BTS yang berlokasi pada suatu tempat, namun mampu melayani beberapa titik sekaligus yang tersebar dan terhubung

dengan serat optic. Konsep BTS Hotel menjadi solusi alternatif ketika pembangunan menara macro di area-area tertentu sudah tidak diizinkan karena kepadatan yang tinggi, sehingga pembangunan

beberapa menara micro berbentuk pole yang terhubung pada satu BTS Hotel menjadi pilihan yang tepat sekaligus efisien.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 33

STRUKTUR ORGANISASI PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama : Guntur S. Siboro (Komisaris Independen) Komisaris : Lukman Tirta Guna Komisaris : Ari Dewanto Sutedi Komisaris Independen : Susanto Sosilo

DIREKTUR UTAMA Rahendrawan

KOMITE AUDIT Ketua : Susanto Sosilo Anggota 1 : Indra Yudison Anggota 2 : Beatrix Susanto

DIREKTUR Direktur Operasional : Yan Raymond Direktur Keuangan : Hartanto Kusmanto (Independen)

UNIT AUDIT INTERNAL Ketua : Herlani Mardiani

SEKRETARIS PERUSAHAAN Wiwik Septriandewi

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 34

KARYAWAN PERSEROAN dan ENTITAS ANAK

Profil Karyawan berdasarkan Jenjang Pendidikan

Profil Karyawan berdasarkan Jenjang Usia

Profil Karyawan berdasarkan Jenjang Manajemen

Profil Karyawan berdasarkan Status Kepegawaian

12

12

54

Tingkat SMA

Tingkat Diploma

Tingkat Sarjana

5

39

27

7

Usia <25

Usia 26 - 35

Usia 36 - 45

Usia 46 - 55

12

15

30

17

4 Non-Staff

Staff

Supervisor

Manager

General Manager

60

18

Tetap

Kontrak

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 35

INFORMASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Nama Perseroan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk

Alamat Perusahaan Menara Citicon 15

th Floor

Jl. Letjen S. Parman Kav. 72 Jakarta 11410

Telepon 021 – 2253 4000

Faximile 021 – 2253 4999

Email [email protected]

Website www.centratama.com

Kode Saham CENT

Stock Exchange PT Bursa Efek Indonesia

Alamat Entitas anak PT Centratama Menara Indonesia Menara Citicon 15

th Floor

Jl. Letjen S. Parman Kav. 72 Jakarta 11410 Tel : 021 – 2932 2777 Fax : 021 – 2932 2778 Email : [email protected] Website : www.centratama.com

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 36

PROFIL MANAJEMEN

DEWAN KOMISARIS Guntur Soaloon Siboro Lahir di Singkawang pada 28 Agustus 1965 dan menyelesaikan pendidikan di Cornell University-USA pada tahun 1988 sebagai Master of Engineering dan pada tahun 1991 mendapatkan gelar Master of Business Administration dari Monash University Australia. Pernah menjabat sebagai Marketing Director di PT Indosat Tbk pada tahun 2007-2010, Presiden Komisaris PT Indosat Mega Media pada tahun 2009-2010, Presiden Komisaris PT Starone Mitra Telekomunikasi pada tahun 2007-2010, Komisaris PT Aplikanusa Lintasarta pada tahun 2009 dan Chairman of the Board (Camintel SA, Cambodia) pada tahun 2003-2005, Komisaris PT Global Teleshop sejak tahun 2011 sampai sekarang, Direktur PT Karya Megah Adijaya sejak tahun 2010 sampai sekarang, dan menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2010 berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 27 Juni 2012 dan diangkat kembali sebagai Komisaris Utama Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa tanggal 2 April 2013. Lukman Tirtaguna Lahir 19 Februari 1965 di Jakarta, memperoleh gelar Master of Business Administration dari The Wharton School of Business, University of Pennsylvania, pada tahun 1994. Pernah menjabat sebagai Direktur di PT Danareksa Sekuritas pada tahun 2005-2007 dan Direktur di PT Bahana Securities pada tahun 2001-2004. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa tanggal 2 April 2013. Ari Dewanto Sutedi Lahir di Jakarta tanggal 22 Januari 1968, memperoleh gelar Master Certification in Project Management dari Project Management Institute USA pada tahun 1997, Bachelor of Science in Industrial Engineering dari Tennessee Tech University Cookeville, TN pada tahun 1992, sejak 2007 hingga sekarang menjabat sebagai Direktur Utama PT Retower Asia, sebelumnya menjabat sebagai Technical Consultant & Project Director di PT Bali Towerindo Sentra, tahun 2005-2006 pernah bekerja di PT Sampoerna Telekom

Indonesia sebagai GM Network implementation, tahun 2003-2005 sebagai GM Implementation di PT Cyber Access Communications, tahun 2000-2003 sebagai Managing Director PT Planet Batavia Dotkom, sebagai Project Director Assistant Lucent Technologies International – Riyadh, KSA. 1998-1998 sebagai project manager Lucent Technologies-TRT Jakarta, tahun 1996-1997 sebagai CDMS/Airloop Localization Manager for Asia Pacific Region, tahun 1993-1995 sebagai Bids & Proposal Officer –Telecommunication Switching di AT&T Networks Systems – Jakarta. DIangkat menjadi Direktur Perseroan sejak 12 Juni 2015. Ir. Susanto Sosilo Lahir di Surabaya 14 Januari 1957, memperoleh gelar Sarjana S1 Bidang Elektronika pada tahun 1980 dari Universitas Kristen Satya Wacana dan Master of Business Administration pada tahun 1991 dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI). Pernah menjabat sebagai Dosen Matematika pada Universitas Kristen Satya Wacana – Salatiga pada tahun 1978 – 1980, sebagai GM Produksi di Schlumberger Overseas S.A. pada tahun 1981 – 1990, Direktur Senior di PT Ericsson Indonesia pada tahun 1991 – 2008, Country Manager Sony Ericsson Indonesia pada tahun 2000 – 2002, Direktur Sales & Marketing PT Mobile-8 Tbk pada tahun 2008 - 2009, Direktur Device Division PT ZTE Indonesia pada tahun 2011 – 2013 dan sejak 2009 sampai sekarang menjabat juga sebagai Komisaris Utama PT Cipta Citra Permata. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar biasa tanggal 2 April 2013.

DIREKSI Rahendrawan Lahir di Jakarta pada 26 Maret tahun 1959, lulusan pasca sarjana Studi Bisnis dari Chamiade University of Honolulu tahun 1986, Sarjana Akuntansi lulusan tahun 1984 dari Universitas Indonesia. Selama lebih dari 12 tahun bekerja di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia: 11 tahun sebagai anggota Direksi di PT Bahana Artha Ventura, dan selama 1 tahun di PT Bahana Securities, Diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak 2 April 2013.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 37

Hartanto Kusmanto Lahir di Jakarta pada tanggal 28 Februari 1969, memperoleh gelar Master Degree dari IPMI (Indonesian Institute for Management Development), dan lulusan sarjana Akuntansi Keuangan dari Universitas Atma Jaya, memiliki Certified Management Accountant dari the Institute of Certified Management Accountants Australia. Pernah bekerja di PT Anugerah Pharmindo Lestari (Zuellig Pharma) sebagai Chief Financial Officer, CFO/Finance Director PT Rolimex Kimia Nusamas dari tahun 2009-2012, Country CFO PT National Starch & Chemical and PT Henkel Indonesien (ICI Group/Henkel Group), CFO PT ICI Paints Indonesia (ICI Group), Senior Finance Manager PT Dongsung NSC (ICI Group), Accounting Manager PT National Starch & Chemical dengan keseluruhan masa kerja selama 12 tahun di ICI Group dari tahun 1996-2008, dan sebelumnya

bekerja sebagai Auditor di Coopers & Lybrand dari tahun 1992-1996. Diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak 2 April 2013. Yan Raymond Lahir di Palembang pada tanggal 19 Maret 1982,

memperoleh gelar Bachelor of Science, Electrical

Engineering majoring in Telecommunication

Engineering. Pernah bekerja PT Huawei Tech

Investment pada tahun 2005-2014, terakhir

menjabat sebagai Program Director, dan sebagai

Technical Support Engineer di PT Trans Komunikasi

Data dari tahun 2004-2005. Diangkat sebagai

Direktur Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12

Juni 2015.

Dewan Komisaris Hubungan Afiiasi dengan Komisaris/Direksi/Pemegang Saham Utama

Guntur Soaloon Siboro Tidak ada

Lukman Tirta Guna Tidak ada

Ari Dewanto Sutedi Tidak ada

Susanto Sosilo Tidak ada

Direksi Hubungan Afiiasi dengan Komisaris/Direksi/Pemegang Saham Utama

Rahendrawan Tidak ada

Hartanto Kusmanto Tidak ada

Yan Raymond Tidak ada

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 38

PROSPEK USAHA Industri telekomunikasi selular Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir dan diperkiraan akan tetap mengalami pertumbuhan yang signifikan. Analysys Mason memperkirakan rasio penetrasi mencapai 158% pada akhir tahun 2019, meningkat dari 325 juta di tahun 2013 menjadi 411 juta di tahun 2019. Estimasi SIM Card 2013 – 2019

Sumber: Analysys Mason Pertumbuhan tersebut akan dipicu oleh bertambahnya pengguna 3G dan 4G dimana naiknya permintaan atas data usage akan menjadi pendorong utama bagi para operator telekomunikasi dalam meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan pelayanan mereka. Pertumbuhan tersebut didorong oleh makin luasnya area jangkauan layanan nirkabel dan turunnya tarif nirkabel sebagai akibat tingginya persaingan antar operator telekomunikasi. Kebutuhan operator telekomunikasi untuk meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan nirkabel serta peralihan permintaan pelayanan dari voice ke data diperkirakan akan mendorong pertumbuhan permintaan atas BTS dari sekitar 178 ribu di tahun 2013 menjadi sekitar 292 ribu di tahun 2019 dengan perkiraan ekspansi (3G dan 4G) mayoritas pada area perkotaan dan pinggiran kota.

Estimasi Base Transceiver Station 2013 - 2019

Sumber: Analysys Mason Jumlah menara telekomunikasi di Indonesia diperkirakan akan meningkat sebanyak 21 ribu menara dari kurang lebih 73 ribu di tahun 2013 menjadi 94 ribu di tahun 2019, dan terutama merupakan menara baru yang dibangun oleh perusahaan penyedia menara independen. Kedepannya pembangunan menara oleh operator telekomunikasi akan sangat terbatas dan para operator telekomunikasi telah mulai menjual menara untuk mendapatkan dana segar dan focus pada kegiatan usaha inti. Pemerintah pun mendorong para penyedia menara independen untuk menawarkan ruang sewa menara pada semua operator telekomunikasi secara adil. Kondisi tersebut memberikan peluang bagi pernyedia menara independen untuk tetap tumbuh dengan meningkatkan kolokasi, membangun menara telekomunikasi baru dan mengakuisisi menara yang dilepas oleh operator telekomunikasi.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 39

Rasio Tenancy diperkirakan akan naik dari 1,78x di tahun 2013 menjadi 1,98x di tahun 2019.

Estimasi Jumlah Menara & Rasio Tenancy 2013- 2019 Sumber: Analysys Mason

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 40

LEMBAGA & PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Sinartama Gunita Plaza BII Menara 3 Lantai 12. Jl. MH Thamrin No. 51 Jakarta 10350 Telp : 021-3922332 Fax : 021-3923003

KANTOR AKUNTAN PUBLIK Purwantono, Suherman & Surja Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7

th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel : 021-5289 5000 Fax : 021-5289 4100

KANTOR NOTARIS & PPAT Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.Kn Gedung The H Tower Lantai 20 Suite A Jl. H.R.Rasuna Said Kavling C-20 Kuningan - Jakarta Selatan 12940 Tel : 021-2953 3377, 29533378 Fax : 021-29533381, 5220993

KONSULTAN HUKUM Ginting & Reksodiputro (in association with Allen & Overy LLP)

The Energy Building 15th

Floor | SCBD Lot 11A Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Tel : 021-2995 1700 Fax : 021-2995 1799 www.grlaw.co.id

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia, Tbk - Annual Report 2015 Page 41

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015 PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk, tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, April 2015 Direksi Rahendrawan Yan Raymond Hartanto Kusmanto Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Independen Dewan Komisaris Guntur Soaloon Siboro Lukman Tirta Guna Ari D. Sutedi Susanto Sosilo Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiary Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015 AND

FOR THE YEAR THEN ENDED

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Table of Contents

Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ..................... 1-3 ................ Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Rugi Komprehensif lain Consolidated Statement of Profit or Loss and Other

Konsolidasian......................................................... 4-5 ................................................. Comprehensive Loss

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ................. 6 ............... Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ................................. 7-8 .…………………Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian .......... 9-130 .……… Notes to the Consolidated Financial Statements Lampiran I: Appendix I: Informasi keuangan PT Centratama PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Entitas Induk”) …. i-ix …………... (the “Parent Entity”) financial information

***********************

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

1

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 31 Desember 2014 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali - Catatan 43)/ Catatan 43)/ January 1, 2014/ December 31, 2014 December 31, 2013 Catatan/ 31 Desember 2015/ (As restated - (As restated - Notes December 31, 2015 Note 43) Note 43)

ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS 2d,2p,2s,3 Kas dan setara kas 5,36,38,39 346.922.378.517 37.919.458.220 29.839.051.349 Cash and cash equivalents 2s,3 Aset keuangan lancar lainnya 6,38,39 - 3.576.534.308 20.779.846.133 Other current financial assets Piutang usaha - 2s,3 Trade receivables - pihak-pihak ketiga 7,38,39 20.660.687.388 11.125.714.911 15.288.742.435 third parties Piutang lain-lain - 2s,3,8 Other receivables - pihak-pihak ketiga - neto 38,39 2.463.739.714 7.143.323.488 1.486.795.209 third parties - net Persediaan - neto - - 90.846.823 Inventories - net Pajak dibayar dimuka 2n,17a 6.144.682.578 7.170.545.089 15.746.565.741 Prepaid taxes Biaya dibayar dimuka - Prepaid expenses - bagian lancar 2f,9 22.307.844.489 19.781.160.507 15.392.466.057 current portion Uang muka - pihak ketiga 10 1.102.224.040 3.795.179.432 17.598.256.526 Advances - third parties

TOTAL ASET LANCAR 399.601.556.726 90.511.915.955 116.222.570.273 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada Investment in entitas asosiasi - - 4.894.996.419 associated entity Uang muka pembelian aset 12,37 28.776.419.000 1.428.646.600 4.320.000.000 Advance for purchase of assets Properti investasi - neto 2h,11,27,43 584.071.833.770 562.024.913.139 428.674.246.301 Investment property - net 2i,3 Aset tetap - neto 12,27,29,43 9.000.877.359 7.151.385.466 30.557.427.788 Fixed assets - net Biaya sewa dibayar di muka - Prepaid rent - bagian tidak lancar 2f,9 100.005.962.240 91.385.491.631 71.274.202.426 non-current portion Klaim atas restitusi pajak 2n,17a 3.984.989.029 17.181.591.220 13.820.051.349 Claims for tax refund 2j,2k,3 Aset takberwujud - neto 13,29 137.758.386.234 138.326.388.178 140.430.780.331 Intangible assets - net Aset keuangan tidak lancar lainnya - 2s,3,14 Other non-current financial assets - pihak-pihak ketiga 38,39,40 6.738.195.681 621.352.161 7.128.587.431 third parties Aset pajak tangguhan - neto 2n,3,17g,43 23.074.446.238 18.536.221.022 15.328.759.276 Deferred tax assets - net

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 893.411.109.551 836.655.989.417 716.429.051.321 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 1.293.012.666.277 927.167.905.372 832.651.621.594 TOTAL ASSETS

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

2

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 31 Desember 2014 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali - Catatan 43)/ Catatan 43)/ January 1, 2014/ December 31, 2014 December 31, 2013 Catatan/ 31 Desember 2015/ (As restated - (As restated - Notes December 31, 2015 Note 43) Note 43)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES 2s,3,16 Utang usaha 38,39,40 Trade payables Pihak-pihak ketiga 28.827.436.384 26.337.184.609 46.242.617.171 Third parties Pihak-pihak berelasi - - 204.979.649 Related parties 2s,3 Utang lain-lain 36,38,39 Other payables Pihak-pihak ketiga 1.103.333.225 3.621.532.238 1.706.889.042 Third parties Pihak berelasi 2e,35a - 101.111.111.111 - Related party 2s,3,18 Beban akrual 36,38,39 4.137.769.598 5.318.407.336 2.847.424.060 Accrued expenses Utang pajak 2n,3,17b 545.412.116 5.242.497.623 5.705.004.272 Taxes payable Uang muka penjualan 34.667.984 33.887.409 1.088.269.892 Advance from customers Liabilitas imbalan kerja 2s,19 Short-term employee jangka pendek 38,39 5.096.683.521 96.228.333 230.279.865 benefits liability Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu Current maturities of satu tahun: long-term debts: 2m,2s,15 Utang bank 38,39 20.186.252.041 3.836.317.360 - Bank loan Pendapatan diterima di muka 20 25.462.328.613 22.599.651.143 12.643.526.612 Deferred revenues 2g,2s,3 Utang pembiayaan konsumen 21,38,39 121.772.788 760.678.746 784.404.937 Consumer financing payables

TOTAL LIABILITAS TOTAL CURRENT JANGKA PENDEK 85.515.656.270 168.957.495.908 71.453.395.500 LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas jangka panjang - setelah Long-term debts - dikurangi bagian yang jatuh net of tempo dalam satu tahun: current maturities: 2m,2s,15 Utang bank 38,39 117.541.723.291 52.013.463.418 - Bank loan Pendapatan diterima di muka 20 5.649.696.010 10.939.788.793 15.588.205.897 Deferred revenues 2g,2s,3 Utang pembiayaan konsumen 21,38,39 - 121.775.245 882.462.830 Consumer financing payables Liabilitas imbalan kerja 2l,3 Long-term employee jangka panjang 22,29,43 5.017.483.756 4.630.490.253 13.118.344.336 benefits liability Liabilitas pajak tangguhan 2n,3,17g,43 1.692.438.795 2.044.558.599 1.688.891.701 Deferred tax liabilities

TOTAL LIABILITAS TOTAL NON-CURRENT JANGKA PANJANG 129.901.341.852 69.750.076.308 31.277.904.764 LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 215.416.998.122 238.707.572.216 102.731.300.264 TOTAL LIABILITIES

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

3

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 31 Desember 2014 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali - Catatan 43)/ Catatan 43)/ January 1, 2014/ December 31, 2014 December 31, 2013 Catatan/ 31 Desember 2015/ (As restated - (As restated - Notes December 31, 2015 Note 43) Note 43)

EKUITAS EQUITY EKUITAS YANG DAPAT EQUITY ATTRIBUTABLE TO DIATRIBUSIKAN KEPADA OWNERS OF THE PEMILIK ENTITAS INDUK PARENT COMPANY Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp100 Rp100 per saham par value per share Modal dasar - Authorized capital - 29.698.538.000 saham dan 29,698,538,000 shares and 25.500.000.000 saham 25,500,000,000 shares pada tanggal - tanggal as of December 31, 31 Desember 2015 dan 2014 2015 and 2014 Modal ditempatkan dan Issued and disetor penuh - fully paid capital - 10.394.488.300 saham dan 10,394,488,300 shares and 7.424.634.500 saham 7,424,634,500 shares pada tanggal - tanggal as of December 31, 31 Desember 2015 dan 2014 23 1.039.448.830.000 742.463.450.000 742.463.450.000 2015 and 2014 Tambahan modal disetor - neto 2o,24 139.219.349.381 (5.708.511.726) (5.708.511.726) Additional paid-in capital - net Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit) Telah ditentukan penggunaannya 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 43 (103.589.097.385) (50.196.857.412) (7.580.469.888) Unappropriated Penghasilan (rugi) Other comprehensive komprehensif lainnya 43 1.016.586.159 402.252.294 (634.985.200) income (loss)

Sub-total 1.077.595.668.155 688.460.333.156 730.039.483.186 Sub-total Kepentingan nonpengendali 2b,43 - - (119.161.856) Non-controlling interests

TOTAL EKUITAS 1.077.595.668.155 688.460.333.156 729.920.321.330 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.293.012.666.277 927.167.905.372 832.651.621.594 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

4

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN RUGI KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE LOSS

for the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Disajikan kembali - Catatan 43/ As restated - Note 43 Catatan/

2015 Notes 2014

OPERASI YANG DILANJUTKAN CONTINUED OPERATION PENDAPATAN USAHA 104.989.916.942 2q,26,41 75.330.678.966 REVENUE BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA (85.203.085.205) 2q,27,41 (62.027.858.691) COST OF REVENUE

LABA BRUTO 19.786.831.737 13.302.820.275 GROSS PROFIT BEBAN USAHA 2q,41 OPERATING EXPENSES Beban penjualan (1.022.035.685) 28 (1.843.988.044) Selling expenses Beban umum dan administrasi (55.775.682.364) 12,13,29,43 (34.815.799.320) General and administrative expenses Pendapatan lainnya 2.228.144.531 30,43 536.285.485 Other income Beban lainnya (1.630.041.384) 31 (1.846.810.267) Other expenses

TOTAL BEBAN USAHA (56.199.614.902) (37.970.312.146) TOTAL OPERATING EXPENSES RUGI USAHA (36.412.783.165) (24.667.491.871) LOSS FROM OPERATIONS Pendapatan keuangan 10.539.453.201 2q,32,41,43 3.064.880.695 Finance income Pajak final atas pendapatan keuangan (1.820.929.202) 43 (452.828.454) Final tax on finance income Beban keuangan (30.793.103.782) 2q,33,35b,41 (23.629.374.080) Finance cost

RUGI DARI OPERASI YANG LOSS FROM CONTINUED DILANJUTKAN SEBELUM BEBAN OPERATIONS BEFORE PAJAK PENGHASILAN (58.487.362.948) (45.684.813.710) INCOME TAX EXPENSE Manfaat pajak 2n,3 Income tax penghasilan - neto 5.095.122.975 17,41,43 4.387.902.336 benefit - net

RUGI TAHUN BERJALAN DARI LOSS FOR THE YEAR FROM OPERASI YANG DILANJUTKAN (53.392.239.973) (41.296.911.374) CONTINUED OPERATION OPERASI YANG DIHENTIKAN DISCONTINUED OPERATION Rugi dari operasi yang Loss from discontinued dihentikan, setelah pajak - 4,43 (1.401.245.454) operation, net of tax TOTAL RUGI TAHUN BERJALAN (53.392.239.973) (42.698.156.828) LOSS FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos yang akan direklasifikasi ke Item to be reclassified to profit laba rugi periode berikutnya: or loss in subsequent periods: Selisih kurs penjabaran laporan Difference in foreign currency keuangan dalam mata uang asing - 2b 337.467.701 translation of financial statements Pos yang tidak akan direklasifikasi ke Item not to be reclassified to profit laba rugi periode berikutnya: or loss in subsequent periods: Pengukuran kembali program Remeasurement of defined imbalan pasti 819.111.820 43 1.042.052.129 benefit plan Pajak penghasilan terkait Income tax relating to pengukuran kembali program remeasurement of defined imbalan pasti (204.777.955) 43 (260.513.032) benefit plan

Total penghasilan komprehensif lain Total other comprehensive income tahun berjalan, setelah pajak 614.333.865 1.119.006.798 for the year, net of tax

TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE TAHUN BERJALAN (52.777.906.108) (41.579.150.030) LOSS FOR THE YEAR z

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

5

<

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN RUGI KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

(lanjutan) untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE LOSS

(continued) for the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Disajikan kembali - Catatan 43/ As restated - Note 43 Catatan/

2015 Notes 2014

RUGI PER SAHAM YANG LOSS PER SHARE DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF PEMILIK ENTITAS INDUK (5,99) 2,34,43 (5,75) THE PARENT COMPANY RUGI PER SAHAM DARI OPERASI LOSS PER SHARE FROM YANG DILANJUTKAN YANG DAPAT CONTINUED OPERATION DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF ENTITAS INDUK (5,99) 2,34,43 (5,56) THE PARENT COMPANY

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

6

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

for the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Parent Company

Penghasilan Komprehensif Lain/ Other Comprehensive Income

Modal Saham Selisih Kurs karena Ditempatkan Tambahan Saldo Laba (Defisit)/ Penjabaran Pengukuran Kembali dan Disetor Modal Disetor Retained Earnings (Deficit) Laporan Keuangan/ Program Penuh/ - Neto/ Difference in Imbalan Pasti/ Kepentingan Share Capital Additional Telah Ditentukan Belum Ditentukan Foreign Currency Remeasurement of Non-pengendali/ Catatan/ Issued and Paid-in Capital - Penggunaannya/ Penggunaannya/ Translation of Defined Sub-total/ Non-controlling Total Ekuitas/ Notes Fully Paid Net Appropriated Unappropriated Financial Statement Benefit Plan Sub-total Interest Total Equity

Saldo tanggal 1 Januari 2014/ Balance as of January 1, 2014/ 31 Desember 2013 December 31, 2013 (Dilaporkan sebelumnya) 742.463.450.000 (5.708.511.726) 1.500.000.000 (6.056.469.749 ) (337.467.701) - 731.861.000.824 174.053.143 732.035.053.967 (As previously reported) Dampak penyesuaian atas penerapan Effect of adoption of PSAK No. 24 (Revisi 2013) 43 - - - (1.524.000.139 ) - (297.517.499) (1.821.517.638) (293.214.999) (2.114.732.637) PSAK No. 24 (Revised 2013)

Saldo tanggal 1 Januari 2014/ Balance as of January 1, 2014/ 31 Desember 2013 December 31, 2013 (Disajikan kembali) 43 742.463.450.000 (5.708.511.726) 1.500.000.000 (7.580.469.888 ) (337.467.701) (297.517.499) 730.039.483.186 (119.161.856) 729.920.321.330 (As restated) Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan - - - (42.698.156.828 ) 337.467.701 781.539.097 (41.579.150.030) - (41.579.150.030) Total comprehensive income (loss) for the year Pelepasan entitas anak 4 - - - - - - - 119.161.856 119.161.856 Disposal of subsidiary Transfer ke saldo laba (defisit) - - - 81.769.304 - (81.769.304 ) - - - Transferred to retained earnings (deficit)

Saldo tanggal 31 Desember 2014 Balance as of December 31, 2014 (Disajikan kembali) 43 742.463.450.000 (5.708.511.726) 1.500.000.000 (50.196.857.412 ) - 402.252.294 688.460.333.156 - 688.460.333.156 (As restated) Penambahan modal dari Additional share from Penawaran Umum Terbatas II 23,24 296.985.380.000 148.492.690.000 - - - - 445.478.070.000 - 445.478.070.000 Limited Public Offering II Biaya emisi saham Stock issuance cost from Penawaran Umum Terbatas II 24 - (3.564.828.893) - - - - (3.564.828.893) - (3.564.828.893) Limited Public Offering II Total laba (rugi) komprehensif tahun berjalan - - - (53.392.239.973 ) - 614.333.865 (52.777.906.108) - (52.777.906.108) Total comprehensive income (loss) for the year

Saldo tanggal 31 Desember 2015 1.039.448.830.000 139.219.349.381 1.500.000.000 (103.589.097.385 ) - 1.016.586.159 1.077.595.668.155 - 1.077.595.668.155 Balance as of December 31, 2015

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole.

7

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS for the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Catatan/ 2015 Notes 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 91.870.548.038 67.623.767.754 Cash received from customers Pembayaran kas kepada pemasok (33.386.294.539) (17.787.732.876) Cash paid to suppliers Pembayaran kepada karyawan (20.263.212.319) (17.272.905.672) Payment to employees Pembayaran beban usaha (38.207.321.361) (39.897.944.324) Payment of operating expenses Kas yang diperoleh dari Cash provided by (digunakan untuk) operasi 13.719.819 (7.334.815.118) (used in) operations Penerimaan kas atas Cash receipt from pengembalian pajak 15.703.558.159 13.389.367.864 tax refund Penerimaan bunga 7.283.861.955 1.922.784.313 Receipt of interest Pembayaran beban keuangan (31.638.826.330) (22.512.762.268) Payment of finance cost Pembayaran pajak penghasilan (2.513.857.493) (2.484.719.654) Payment of income tax Kas neto digunakan untuk Net cash used in aktivitas operasi (11.151.543.890) (17.020.144.863) operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 46.800.000 9.651.345.637 Proceeds from sale of fixed assets Realisasi aset Realization of keuangan lancar lainnya 3.609.814.375 15.195.653.895 other current financial assets Hasil pelepasan Proceeds from disposal operasi yang dihentikan - 4 20.034.529.663 of discontinued operation Hasil pelepasan entitas anak, Proceeds from disposal of setelah dikurangi saldo kas subsidiaries net of pada setiap entitas anak cash balance on each yang dilepaskan - 4 (391.045.875) disposed subsidiary Acquisition of fixed assets and Perolehan aset tetap dan penempatan placement of advance for uang muka pembelian aset (31.655.435.655) (3.041.342.367) puchase of assets Perolehan properti investasi (73.576.272.708) (172.584.496.882) Acquisition of investment property Pembelian aset takberwujud (196.145.684) 13 (257.914.415) Purchase of intangible assets Penambahan uang jaminan (705.345.000) - Addition of deposits Kas neto digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (102.476.584.672) (131.393.270.344) investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari (pembayaran untuk) Receipt from (payment to) utang pemegang saham (100.000.000.000) 100.000.000.000 shareholder loan Penerimaan dari utang bank 92.724.903.639 57.275.096.347 Proceeds from bank loan Pembayaran untuk utang bank (11.250.000.000) - Payment to bank loan Pembayaran utang pembiayaan Payments of customer konsumen (760.681.203) (784.413.776) financing payable Penambahan modal disetor Additional paid in capital melalui Penawaran Umum through Limited Public Terbatas II (PUT II) 2015 445.478.070.000 1b - Offering II (PUT II) 2015 Pembayaran biaya Payments of stock issuance pelaksanaan PUT II 2015 (3.564.828.893) 24 - cost of PUT II 2015 Kas neto diperoleh dari aktivitas Net cash provided by pendanaan 422.627.463.543 156.490.682.571 financing activities

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements

taken as a whole. 8

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)

for the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Catatan/ 2015 Notes 2014 KENAIKAN NETO KAS DAN NET INCREASE IN SETARA KAS 308.999.334.981 8.077.267.364 CASH AND CASH EQUIVALENTS DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF NILAI TUKAR ATAS KAS DAN EXCHANGE RATE ON SETARA KAS 3.585.316 3.139.507 CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 37.919.458.220 29.839.051.349 AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 346.922.378.517 5 37.919.458.220 AT END OF YEAR

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA

TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Centrindo Utama berdasarkan Akta Notaris Nanny Sukarja, S.H., No. 33 tanggal 11 Februari 1987. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-10781.HT.01.01.TH.88 tanggal 26 November 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 14 Tambahan No. 1084 tanggal 16 Februari 2001.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (the “Company”) was established under the name of PT Centrindo Utama based on Notarial Deed No. 33 dated February 11, 1987 of Nanny Sukarja, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Laws of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-10781.HT.01.01.TH.88 dated November 26, 1988 and was published in the State Gazette No. 14 Supplement No. 1084 dated February 16, 2001.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, perubahan terakhir berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 5 November 2015, yang dibuat di hadapan Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0978938 tanggal 10 November 2015 mengenai peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor penuh sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II tahun 2015 yang dilakukan Perusahaan.

The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest changes based on Notarial Deed of Statement of Decision Meeting No. 26 dated November 5, 2015 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn, Notary in Jakarta, approved by Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0978938 dated November 10, 2015, concerning increase of authorized capital and issued and fully paid capital regarding to the Company’s Limited Public Offering II year 2015.

Perusahaan mendapatkan ijin

penyelenggaraan jasa akses internet (Internet Service Provider) dan jasa interkoneksi internet (Network Access Point) dari Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang terakhir diperbaharui pada tahun 2010.

The Company obtained license as internet service provider and Network Access Point from Directorate General of Post and Telecommunication which was last updated in 2010.

Perusahaan beroperasi sebagai

penyelenggara jasa internet pada tahun 1996 hingga Juni 2014.

The Company started its operations as an internet service provider in 1996 until June 2014.

Kegiatan usaha utama Perseroan bergerak di

bidang jasa dan investasi, termasuk namun tidak terbatas pada jasa penyediaan, penyewaan, dan pengelolaan menara telekomunikasi atau Base Tranceiver Station (“BTS”), serta alat, sarana atau instalasi penunjang telekomunikasi, jasa konsultasi bidang instalasi komunikasi, jasa konsultasi manajemen, bisnis administrasi dan strategi pengembangan.

The Company’s main business activities engaged in services and investment, including but not limited to services, leases, and management of telecommunication tower or Base Tranceiver Stations (“BTS”), as well as tools, installation of telecommunication, consultation installation of services in telecommunication field, management consulting services, business administration and development strategy.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s Establishment (continued)

Perusahaan dan entitas anaknya berdomisili di Menara Citicon, Jl. Letjen S. Parman Kav 72, Jakarta Barat.

The Company and its subsidiary is domiciled at Menara Citicon, Jl. Letjen S. Parman Kav 72, Jakarta Barat.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan

2014, Perusahaan dan entitas anaknya mengoperasikan secara keseluruhan 653 dan 531 menara telekomunikasi (tidak diaudit).

As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiary operate 653 and 531 telecommunication towers (unaudited).

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. The Company’s Public Offering Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering

Perusahaan telah melakukan penawaran umum perdana sahamnya kepada masyarakat sebanyak 100.000.000 (seratus juta) saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham yang mulai efektif berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) No. S-2585/PM/2001 tanggal 12 Oktober 2001.

The Company conducted initial public offering of 100,000,000 (one hundred million) common shares to the public with a par value of Rp100 per share at the offering price Rp125 per share, which is effective in accordance with Decision Letter of the Chairman of the Capital Market ("BAPEPAM") No. S-2585/PM/2001 dated October 12, 2001.

Pencatatan saham dilakukan pada tanggal

1 November 2001 di Bursa Efek Jakarta sebanyak 100.000.000 saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 per saham yang berasal dari penawaran umum, 450.000.000 saham biasa atas nama pemegang saham lama dengan nilai nominal Rp100 per saham dan 40.000.000 Waran Seri 1.

Listing of shares carried out on November 1, 2001 on the Jakarta Stock Exchange was for 100,000,000 common shares with nominal value of Rp100 per share from the public offering, 450,000,000 common shares on behalf of the holders of old shares with a nominal value of Rp100 per share and 40,000,000 Warrant Series I.

Saham dan Waran Seri I diperdagangkan

dengan kode perdagangan CENT dan CENT-W.

Shares and Warrant Series I are traded with trade code CENT and CENT-W.

Penawaran Umum Terbatas I Limited Public Offering I

Pada tanggal 23 Januari 2013, Perusahaan telah memperoleh surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) berdasarkan surat No. S-11/D.04/2013.

On January 23, 2013, the Company obtained the effective statement letter from Financial Services Authority to conduct the Limited Public Offering I (“PUT I”) based on letter No. S-11/D.04/2013.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)

b. The Company’s Public Offering (continued)

Penawaran Umum Terbatas I (lanjutan) Limited Public Offering I (continued)

Pada bulan Februari 2013, Perusahaan melakukan PUT I kepada pemegang saham dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 6.849.522.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp100 per saham. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham, yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 5 Februari 2013, berhak mempunyai 12 (dua belas) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp100.

On February 2013, the Company conducted PUT I to shareholders by issuing 6,849,522,000 common shares of Preemptive Right Issue (“HMETD”) with nominal value of Rp100 per share at an offering price of Rp100 per share. Each shareholder who have 1 (one) share, whose name is recorded in the Company’s Shareholders List as of February 5, 2013, is entitled to have 12 (twelve) HMETD, with each HMETD having a right to purchase 1 (one) new share with a nominal value Rp100 at an offering price Rp100 per share.

Jika saham baru yang ditawarkan dalam PUT I

ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang pemesanannya lebih dari haknya secara proporsional sesuai dengan hak yang telah diterbitkan.

If the new shares which have been offered during PUT I are not entirely taken up by a HMETD shareholder, the remainder will be allocated to other HMETD shareholders who require more than their proportional rights in accordance with the rights that have been issued.

Apabila setelah alokasi pemesanan saham

tambahan selama PUT I, masih terdapat sisa saham, maka Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), selaku Pembeli Siaga, wajib membeli seluruh sisa saham baru dalam PUT I tersebut.

If after the allocation of the additional share subscription during PUT I, there are still remaining shares, Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), as a Standby Buyer, is obliged to purchase all remaining shares in PUT I.

Pada tanggal 25 Oktober 2013 berdasarkan

Akta Notaris Ely Baharini, S.H., M.H.,Sp.N No. 28 dengan tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui perubahan rencana penggunaan dana PUT I sebesar 36,20% akan digunakan untuk pinjaman dan/atau tambahan setoran modal kepada entitas anak dan/atau mengakuisisi suatu perusahaan. Selanjutnya entitas anak akan menggunakan dana tersebut untuk pengembangan usahanya

On October 25, 2013 based on Notarial Deed No. 28, on the same date, of Ely Baharini, S.H., M.H., Sp.N, shareholders approved change for the planned use of 36.20% PUT I funds to be used for loan and/or additional paid in capital to subsidiary and/or acqusition of a company. Thereafter, the subsidiary will be using the funds for it’s business development.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)

b. The Company’s Public Offering (continued)

Penawaran Umum Terbatas II Limited Public Offering II

Pada tanggal 12 Juni 2015, Perusahaan telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”) berdasarkan surat No. S-254/D.04/2015.

On June 12, 2015, the Company obtained effective statement letter from the Financial Services Authority to conduct Limited Public Offering II (“PUT II”) based on letter No. S-254/D.04/2015.

Pada tanggal 26 Juni 2015 sampai dengan

2 Juli 2015, Perusahaan melakukan PUT II kepada pemegang saham dengan menerbitkan HMETD sebanyak 2.969.853.800 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp150 per saham. Setiap pemegang saham 5 (lima) saham lama, yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 24 Juni 2015, berhak mempunyai 2 (dua) HMETD, di mana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp100 setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp150.

On June 26, 2015 until July 2, 2015, the Company conducted PUT II to shareholders by issuing 2,969,853,800 common shares of HMETD with a nominal value of Rp100 per share at an offering price of Rp150 per share. Each shareholder who have 5 (five) old shares, whose name is recorded in the Company’s Shareholders List as of June 24, 2015, is entitled to have 2 (two) HMETD, with each HMETD having a right to purchase 1 (one) new share with a nominal value Rp100 at an offering price Rp150 per share.

Jika saham baru yang ditawarkan dalam

PUT II ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang pemesanannya lebih dari haknya secara proporsional sesuai dengan hak yang telah diterbitkan.

If the new shares which have been offered during PUT II are not entirely taken up by a HMETD shareholder, the remainder will be allocated to other HMETD shareholders who require more than their proportional rights in accordance with the rights that have been issued.

Apabila setelah alokasi, masih terdapat sisa

saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham, maka Clover, entitas induk, sebagai Pembeli Siaga wajib untuk membeli seluruh sisa saham dalam PUT II.

If after the allocation, there are still remaining of shares not taken up by the shareholders, Clover, parent entity, as a Standby Buyer, is obliged to purchase all remaining shares in PUT II.

c. Susunan Entitas Anak c. Structure of the Subsidiary

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, entitas anak yang dimiliki langsung oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the subsidiary directly owned by the Company, is as follows:

Tahun usaha Persentase Kepemilikan/ Total Aset sebelum Eliminasi/ komersial Percentage of Ownership Total Assets before Elimination Ruang Lingkup dimulai/ Nama Entitas Anak/ Aktivitas/ Kedudukan/ Year of commercial Name of Subsidiary Scope of Activities Domiciled business started 2015 2014 2015 2014

PT Centratama Menara Sarana jaringan Indonesia (“CMI”) telekomunikasi Indonesia 2008 99,99% 99,99% 841.452.421.714 744.663.210.017

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Susunan Entitas Anak (lanjutan) c. Structure of the Subsidiary (continued)

PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)

Pada Februari 2013, Perusahaan melakukan akuisisi atas seluruh saham PT Retower Asia (“Retower”) yang telah berubah nama menjadi PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”).

In February 2013, the Company acquired all shares of PT Retower Asia (“Retower”) which has changed its name to be PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”).

Pada tanggal 23 November 2012, Perusahaan

telah menandatangani Master Investment Agreement (“MIA”) dengan Winlord Enterprise Ltd. (“Winlord”). Perusahaan setuju untuk melakukan pembelian opsi saham yang dimiliki Winlord seharga AS$10.900.000 dan fasilitas pinjaman dengan harga yang akan ditentukan kemudian.

On November 23, 2012, the Company has entered into a Master Investment Agreement ("MIA") with Winlord Enterprise Ltd. (“Winlord”). The Company agreed to purchase stock options owned by Winlord at the price of US$10,900,000 and a loan facility with a price to be determined later.

Pada tanggal 27 Februari 2013, Perusahaan

melaksanakan pembelian opsi saham serta pengambilalihan fasilitas pinjaman Retower dari Winlord dengan nilai masing-masing AS$10.900.000 (setara dengan Rp105.555.600.000) dan AS$30.446.400 (setara dengan Rp294.842.937.600).

On February 27, 2013, the Company purchased the stock options and acquired Retower’s loan facility from Winlord with values of US$10,900,000 (equivalent to Rp105,555,600,000) and US$30,446,400 (equivalent to Rp294,842,937,600), respectively.

Berdasarkan akta Notaris Hasbullah Abdul

Rasyid, S.H., M.Kn., No. 135 dan 136 pada tanggal 27 Februari 2013, Perusahaan melaksanakan hak opsi saham yang dimilikinya dengan membeli 29.999 saham Retower milik PT Sumber Prestasi Indonesia dengan harga AS$3.925.729 (setara dengan Rp38.016.759.636) dan 1 saham, milik Ari Dewanto Sutedi dengan harga AS$1 (setara dengan Rp9.684). Saham tersebut mencerminkan kepemilikan atas Retower sebesar 100% saham.

Based on Notarial Deed No. 135 and 136 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated February 27, 2013, the Company exercised its stock option to purchase 29,999 Retower shares owned by PT Sumber Prestasi Indonesia at a price of US$3,925,729 (equivalent to Rp38,016,759,636) and 1 share, owned by Ari Dewanto Sutedi at a price of US$1 (equivalent to Rp9,684). These shares amounted to 100% ownership of Retower.

Perusahaan membandingkan nilai wajar aset yang teridentifikasi dan liabilitas yang diambil alih milik Retower pada tanggal akuisisi dengan imbalan yang dialihkan, sehingga menghasilkan Goodwill sebesar Rp134.560.379.889 yang mencerminkan nilai sinergi dan integrasi bisnis yang diharapkan timbul dari akuisisi dan aset yang sebelumnya tidak diakui. Goodwill yang diakui tidak diharapkan dapat dikurangkan untuk keperluan pajak.

The Company compare fair value of identifiable assets and liabilities assumed of Retower’s at the acquisition date with benefit transferred, resulting Goodwill amounting to Rp134,560,378,889 which reflects the value of synergies and business integration expected to arise from the acquisition and assets not previously recognized. Goodwill recognized is not expected to be deductible for tax purposes.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) c. Susunan Entitas Anak (lanjutan) c. Structure of the Subsidiary (continued)

PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) (lanjutan)

PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) (continued)

Pada tanggal 20 Agustus 2013, Perusahaan

mengalihkan 1 (satu) lembar saham CMI kepada Rahendrawan, Direktur Utama Perusahaan dengan harga sebesar Rp4.667.000. Pengalihan saham ini telah diaktakan dengan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn No. 63 tanggal 20 Agustus 2013 dan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham CMI berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH., M.Kn No. 62 tanggal 20 Agustus 2013.

On August 20, 2013, the Company transferred 1 (one) share of CMI to Rahendrawan, President Director of the Company at a price of Rp4,667,000. The share transfer has been notarized by Notarial Deed No.63 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated August 20, 2013 and was approved by the CMI’s shareholders based on Notarial Deed No. 62 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated August 20, 2013.

Berdasarkan Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H.,

No. 13 tanggal 29 September 2014, PT Retower Asia telah berganti nama menjadi PT Centratama Menara Indonesia.

Based on Notarial Deed No. 13 of Dwi Yulianti, S.H., dated September 29, 2014, PT Retower Asia has been changed its name to be PT Centratama Menara Indonesia.

Pada tahun 2015, para pemegang saham CMI

setuju melaksanakan konversi utang pokok dari Perusahaan sebesar Rp561.790.000.000 menjadi saham CMI sebanyak 561.790 saham (Catatan 40a).

In 2015, CMI’s shareholders agreed to convert principal loan from the Company amounting to Rp561,790,000,000 into share capital consisting of 561,790 shares (Note 40a).

d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit

dan Karyawan d. Boards of Commissioners and Boards of

Directors, Audit Committee and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Boards of Directors as of December 31, 2015 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Guntur Soaloan Siboro : President Commissioner Komisaris : Lukman Tirta Guna : Commissioner Komisaris : Ari Dewanto Sutedi : Commissioner Komisaris Independen : Susanto Sosilo : Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Rahendrawan : President Director Direktur : Yan Raymond Jafri : Director Direktur Tidak Terafiliasi : Hartanto Kusmanto : Non-affiliated Director

Berdasarkan Akta Notaris Jimmy Tanal, S.H.,

M.Kn. No. 111 tanggal 12 Juni 2015, para pemegang saham menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan No. AHU-AH.01.03-0950217 tanggal 9 Juli 2015.

Based on Notarial Deed of Jimmy Tanal S.H., M.Kn. No. 111 dated June 12, 2015, the shareholders approved the change in the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors. The change was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia through its letter No. AHU-AH.01.03-0950217 dated July 9, 2015.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)

d. Boards of Commissioners and Boards of Directors, Audit Committee and Employees (continued)

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Boards of Directors as of December 31, 2014 is as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama : Guntur Soaloan Siboro : President Commissioner Komisaris : Lukman Tirta Guna : Commissioner Komisaris Independen : Susanto Sosilo : Independent Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Rahendrawan : President Director Direktur : Ari Dewanto Sutedi : Director Direktur : Sun Jen Tjin : Director Direktur Tidak Terafiliasi : Hartanto Kusmanto : Non-affiliated Director

Susunan Komite Audit Perusahaan pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:

Komite Audit Audit Committee Ketua : Ir. Susanto Sosilo : Chairman Anggota : Beatrix Susanto : Member Anggota : Indra Yudison : Member

Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah

dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.1.5.

The establishment of the Company’s Audit Committee has complied with BAPEPAM-LK No.IX.1.5

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Direksi

No. 006-1/CO-SK/I/2011 tanggal 6 Januari 2011, Direksi Perusahaan menyetujui pengangkatan Herlani Mardiani, S.E., sebagai Ketua Internal Audit.

Based on Board of Director’s Decision Letter No. 006-1/CO-SK/I/2011 dated January 6, 2011, the Company’s Directors has appointed Herlani Madiani, S.E. as Internal Audit Chairman.

Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan

merupakan personil manajemen kunci. The Company’s Boards of Commissioners and

Directors are the key management personnel.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Sekretaris Perusahaan adalah Wiwik Septriandewi.

As of December 31, 2015 and 2014, the Company’s Corporate Secretary is Wiwik Septriandewi.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan

2014, Perusahaan dan entitas anaknya memiliki total karyawan tetap masing-masing sebanyak 81 dan 62 orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiary has 81 and 62 permanent employees, respectively (unaudited).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)

d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee and Employees (continued)

Entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan adalah Clover Universal Enterprise Ltd. dan Northstar Equity Partners III Ltd.

The parent and ultimate parent entity of the Company are Clover Universal Enterprise Ltd. and Northstar Equity Partners III Ltd.

e. Penyelesaian Laporan Keuangan

Konsolidasian e. Completion of the Consolidated Financial

Statements

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 23 Maret 2016.

The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements which were completed and authorized for issuance by the Company’s Board of Directors on March 23, 2016.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun

dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) yang fungsinya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAK”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, and guidelines for prepation of financial statements which issued by Capital Market and Financial Institution Supervisor Agency (“BAPEPAM-LK”) which function has been transferred to Financial Services Authority (“OJK”) starting on January 1, 2013.

Efektif 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas

anaknya menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.

Effective January 1, 2015, the Company and its subsidiary implemented PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, which changes the grouping of items presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss would be presented separately from items that will never be reclassified.

Ibb

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian (lanjutan) a. Basis of Preparation of the Consolidated

Financial Statements (continued)

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya untuk tahun sebelumnya, kecuali atas penerapan PSAK baru yang berlaku efektif 1 Januari 2015 yang diungkapkan dalam catatan yang relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The accounting policies applied in the preparation of consolidated financial statements for the year ended December 31, 2015 are consistent with the accounting policies applied in the preparation of the consolidated financial statements of the Company and its subsidiary for the prior year, except for adoption of new PSAK’s effective January 1, 2015 are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasian disusun

berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared and presented using the accrual basis, and the measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases as described in the relevant notes herein.

Laporan arus kas konsolidasian, menyajikan

penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan disajikan menggunakan metode langsung.

The consolidated statement of cash flows presents the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities presented using the direct method.

Tahun buku Perusahaan dan entitas anaknya

adalah 1 Januari - 31 Desember. The financial year of the Company and its

subsidiary is January 1 - December 31.

Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anaknya masing-masing disajikan dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 10, “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing” di mana Perusahaan dan entitas anaknya menggunakan Rupiah sebagai mata uang pelaporan yang juga merupakan mata uang fungsional.

Accounts included in the financial statements of each of the Company and its subsidiary are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The Company and its subsidiary applied PSAK No. 10, "The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates" in which the Company and its subsidiary use Rupiah as the reporting currency which is also the functional currency.

Seluruh angka dalam laporan keuangan

konsolidasian ini disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain.

All figures in this consolidated financial statements are stated in Rupiah, unless otherwise stated.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 65 (Revisi 2013), ”Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK No. 65 (Revisi 2013) menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. Penerapan PSAK No. 65 (Revisi 2013) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2015, the Company and its subsidiary adopted PSAK No. 65 (Revised 2013), “Consolidated Financial Statements”. PSAK No. 65 (Revised 2013) replaces the portion of PSAK No. 4 (2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities. The adoption of PSAK No. 65 (Revised 2013) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari

laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya dimana Perusahaan memiliki kendali.

The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiary, in which the Company has control.

Pengendalian didapat ketika Perusahaan dan

entitas anaknya terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.

Control is achieved when the Company and its subsidiary is exposed or has rights to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee.

Secara spesifik, Perusahaan dan entitas

anaknya mengendalikan investee jika dan hanya jika Perusahaan memiliki seluruh hal berikut ini:

• Kekuasaan atas investee (misal, hak yang

ada memberi kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee)

• Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan

• Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor

Specifically, the Company and its subsidiary controls an investee if and only if the Company has:

• Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee)

• Exposure or rights to variable returns from its involvement with the investee, and

• The ability to use its power over the investee to affect its returns

Perusahaan menilai kembali apakah investor

mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Perusahaan memiliki pengendalian atas entitas anak dan berhenti ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak.

The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode termasuk dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal menghentikan pengendalian atas entitas anak.

Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss from the date the Company gains control until the date ceases to control the subsidiary.

Semua akun dan transaksi antar Perusahaan

yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan entitas anaknya sebagai satu kesatuan usaha.

All material intercompany accounts and transactions, including unrealized gains or losses, if any, are eliminated to reflect the financial position and the results of operations of the Company and its subsidiary as one business entity.

Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak

tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian.

Subsidiary are fully consolidated from the dates of acquisition, being the date on which the Company obtains control, and continue to be consolidated until the date such control ceases.

Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara

penuh diatribusikan pada Kepentingan Nonpengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the non-controlling interests (“NCI”) even if such losses result in a deficit balance for the NCI.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu

entitas anak, maka Perusahaan: In case of loss of control over a subsidiary, the

Company: - menghentikan pengakuan aset (termasuk

setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; - derecognizes of asset (including goodwill)

and liabilities of the subsidiary; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap KNP; - derecognizes the carring amount of any

NCI; - menghentikan pengakuan akumulasi

selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

- derecognizes the cummulative translation difference, recorded in equity; if any;

- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

- recognizes the fair value of the consideration received;

- mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

- recognizes the fair value of any investment retained;

- mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

- recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

- mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi atau ke saldo laba.

- reclassifies its share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) b. Principles of Consolidation (continued)

KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas-entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiary attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent company.

c. Kombinasi Bisnis c. Business Combinations

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, yang diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan dalam “Beban Umum dan Administrasi”.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition-date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Transaction costs incurred are directly expensed and included in “General and Administrative Expenses”.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,

Perusahaan dan entitas anaknya mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.

When acquires a business, the Company and its subsidiary assess the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combinations (continued)

Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka Perusahaan dan entitas anaknya melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya. Selama periode pengukuran, Perusahaan dan entitas anaknya menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut. Periode pengukuran berakhir segera setelah Perusahaan dan entitas anaknya menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih tidak dapat diperoleh. Namun demikian, periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.

When the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Company and its subsidiary report in the consolidated financial statements provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. During the measurement period, the Company and its subsidiary shall retrospectively adjust the provisional amounts recognized at the acquisition date to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have affected the measurement of the amounts recognized as of that date. The measurement period ends as soon as the Company and its subsidiary receive the information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learn that more information is not obtainable. However, the measurement period shall not exceed one year from the acquisition date.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan

secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan melalui laba atau rugi.

In a business combination which is achieved in stages, the acquisition-date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is restated to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak

pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak disajikan kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability will be recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, either in profit or loss or as other comprehensive income. If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Kombinasi Bisnis (lanjutan) c. Business Combinations (continued)

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya disajikan pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost which was the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss.

Setelah pengakuan awal, goodwill disajikan

pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan entitas anaknya yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired from business combination since the acquisition date, is allocated to each of the Company and its subsidiary’s cash generating unit (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquirer are assigned to those CGUs.

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu

UPK dan operasi tertentu dalam UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari penghentian operasi. Goodwill yang dilepaskan tersebut disajikan berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operations disposed of is included in the carrying amount of the operations when determining the gain or loss on disposal of the operations. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operations disposed of and the portion of the CGU retained.

d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and time deposits with original maturity periods of 3 (three) months or less and not restricted in use.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

The Company and its subsidiary applied PSAK No. 7 (Revised 2010), "Related Parties Disclosures", which requires the disclosure of relationships, transactions and balances of related parties, including commitments, in the consolidated financial statements and also applies to individual financial statements.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(lanjutan) e. Transactions with Related Parties

(continued)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anaknya jika adalah sebagai berikut:

A party is considered to be related to the Company and its subsidiary if:

a. orang atau anggota keluarga terdekat

mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. a person or a closed member of the persons’ family is related to the reporting entity if that person:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor,

(i) has control or joint control over the reporting entity

(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, atau

(ii) has significant influence over the reporting entity, or

(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor;

(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or a parent of the reporting entity.

b. suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. an entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain),

(i) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others),

(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya),

(ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member),

(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama,

(iii) both entities are joint ventures of the same third party,

(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga,

(iv) the entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity,

(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor,

(v) the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity,

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

(lanjutan) e. Transaction with Related Parties

(continued)

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan dan entitas anaknya jika adalah sebagai berikut: (lanjutan)

A party is considered to be related to the Company and its subsidiary if: (continued)

b. suatu entitas berelasi dengan entitas

pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (lanjutan)

b. an entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: (continued)

(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a),

(vi) the entities controlled or jointly controlled by a person identified in (a),

(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

(vii) a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity)

Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan

berdasarkan harga dan kondisi lainnya yang setara dengan transaksi dengan pihak ketiga.

Transaction with related party are made based on price and other conditions which equivalent with transaction with third party.

Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-

pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

All transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements

f. Biaya Dibayar di Muka f. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada usaha selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari sewa dibayar di muka disajikan sebagai "Biaya Sewa Dibayar di Muka - Bagian Tidak Lancar" dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses is presented as “Prepaid Rent - Non-current Portion” in the consolidated statement of financial position.

g. Sewa g. Leases

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset tertentu dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

The determination of whether an agreement is a rental agreement or agreements containing leases is based on the substance of the agreement at inception date and whether the fulfillment of the agreement depends on the use of a specific asset and the agreement gives a right to use the asset. Leases that transfer substantially all the risks and rewards related to asset’s ownership are classified as finance leases.

Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan

sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Furthermore, a lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards related to asset’s ownership.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Sewa (lanjutan) g. Leases (continued)

Perusahaan dan entitas anaknya sebagai Lessee

The Company and its subsidiary as Lessee

i. Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan

dan entitas anaknya sebagai lessee mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Beban keuangan dialokasikan pada setiap tahun selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada tahun terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian.

i. In a finance lease, the Company and its subsidiary as a lessee recognize assets and liabilities in the consolidated statement of financial position at the inception of the lease period equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments. The financial cost is allocated to each year during the lease term so as to produce constant periodic rate of the interest on the remaining balance of the liability. Contingent rent shall be charged in the year in which they are incurred. Finance cost are reflected in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss.

ii. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian

dari “Aset Tetap”) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan entitas anaknya akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

ii. Capitalized leased assets (presented as a part of “Fixed Assets”) are depreciated over the shorter of the estimated useful lives of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and its subsidiary will obtain ownership of the asset by the end of the lease term.

iii. Dalam sewa operasi, Perusahaan dan

entitas anaknya mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.

iii. Under an operating lease, the Company and its subsidiary recognize lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.

Perusahaan dan entitas anaknya sebagai

Lessor The Company and its subsidiary as Lessor

i. Dalam sewa pembiayaan, Perusahaan

dan entitas anaknya mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan pembiayaan. Pengakuan pendapatan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

i. Under a finance lease, the Company and its subsidiary is required to recognize assets held under a finance lease in the consolidated statement of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payments received are treated as repayments of principal and finance lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on net investments as a lessor in the finance lease.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Sewa (lanjutan) g. Leases (continued)

Perusahaan dan entitas anaknya sebagai Lessor (lanjutan)

The Company and its subsidiary as Lessor (continued)

ii. Dalam sewa operasi, Perusahaan dan

entitas anaknya mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Rental kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.

ii. Under an operating lease, the Company and its subsidiary present assets as subject to operating leases in the consolidated statement of financial position according to the nature of the assets. Initial direct costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized as an expense over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line basis over the lease term.

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011),

ketika sewa mengandung elemen tanah dan bangunan sekaligus, entitas harus menelaah klasifikasi untuk setiap elemen secara terpisah apakah sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi.

Under PSAK No. 30 (Revised 2011), when a lease contains both land and building element, an entity should assess the classification of each element separately whether as a finance lease or an operating lease.

h. Properti Investasi h. Investment Property

Properti investasi Perusahaan dan entitas anaknya merupakan menara telekomunikasi yang dimiliki oleh Perusahaan dan entitas anaknya untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan bukan untuk digunakan dalam kegiatan produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

The Company and its subsidiary’s investment property represents telecommunincation towers held by the Company and its subsidary to eam rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in poduction or supply of goods or sevices or for administrative purpose or sale in the ordinary course of business.

Properti investasi dinyatakan sebesar biaya

perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Nilai tercatat termasuk biaya penggantian bagian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.

Investment property is stated at cost including transaction cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the investment property, if the recognition criteria are met, and excludes the daily expenses on their usage.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

h. Properti Investasi (lanjutan) h. Investment Property (continued)

Penyusutan menara telekomunikasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus atas taksiran masa manfaat ekonomis selama 4-25 tahun.

Depreciation of telecommunication towers is computed using straight-line method over their estimated usefull lives ranging from 4-25 years.

Properti investasi dihentikan pengakuannya

pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

An investment property should be derecognized upon disposal or when the investment property is withdrawn from use and no future economic benefits are expected from its disposal. Gain or losses arising from the retirement or disposal of an investment property is charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss in the year when the investment property is derecognized.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika,

dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan.

Transfer to investment property should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or end of construction or development.

Transfer dari properti investasi dilakukan jika,

dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Transfer from investment property should be made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of development with a view to sell.

i. Aset Tetap i. Fixed Assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (termasuk kapitalisasi biaya pinjaman tertentu selama masa konstruksi), dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost (including capitalized of certain borrowing costs during the construction period), less accumulated depreciation and impairment losses, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a significant inspection is performed, that cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss when incurred.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset Tetap (lanjutan) i. Fixed Assets (continued)

Penyusutan dimulai ketika aset tetap telah siap sesuai dengan yang diharapkan yang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, dengan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Depreciation begins when the fixed assets are ready for their intended used which is computed using the straight-line method, with the estimated useful lives of the assets as follows:

Taksiran Umur Manfaat (Tahun)/ Tarif/ Jenis Aset Tetap Estimated useful lives (Years) Rate Type of Fixed Assets

Bangunan 20 5% Building Peralatan komputer 5 20% Computer equipment Perlengkapan internet 5 20% Internet equipment Kendaraan 5 - 8 12,5% - 20% Vehicle Inventaris kantor 2 - 8 12,5% - 50% Office equipment Peralatan kabelnet 5 20% Cable network equipment Peralatan dan Furniture and perlengkapan segway 4 25% segway equipment

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and not depreciated.

Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar

biaya perolehan, yang mencakup, jika ada, kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk dipergunakan.

Construction in progress are stated at cost, including, if any, capitalized of borrowing costs and other cost incurred in accordance with the fixed assets financing of such assets constructions. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Asset” account when the construction is substantially completed and ready for its intended use. Construction in-progress are not depreciated as these are not yet available for use.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan

dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila memenuhi kriteria pengakuan.

Repairs and maintenance cost are charged to operations when these are incurred. The cost of major renovation and restoration are capitalized to the carrying amount of the related fixed assets, if the recognition criteria are met.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss in the year when the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umur

manfaat dan metode penyusutan ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

The residual values, useful lives and method of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively, if appropriate, at each period end.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset Takberwujud j. Intangible Assets

Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah diukur pada pengakuan awal sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset takberwujud yang berasal dari kombinasi bisnis adalah nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai, kecuali untuk goodwill yang dinyatakan pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dikurangi dengan penurunan nilai.

Intangible assets acquired separately are measured on initial recognition at cost. The cost of intangible assets acquired from business combination is their fair value at the date of acquisition. Following initial recognition, intangible assets are carried at cost less any accumulated amortization and accumulated impairment losses, except for goodwill which are carried at their fair value at the date of acquisition less any impairment losses.

Umur manfaat aset takberwujud dinilai sebagai

terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi sesuai umur manfaat ekonomis dan diuji untuk penurunan nilai jika terdapat indikasi bahwa aset takberwujud mengalami penurunan nilai. Periode dan metode amortisasi aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah sekurang-kurangnya pada setiap akhir tahun pelaporan. Perubahan pada perkiraan umur manfaat atau pola konsumsi manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut dijadikan pertimbangan dalam mengubah periode atau metode amortisasi dan diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. Beban amortisasi aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas dicatat sebagai beban pada laporan laba rugi dan rugi komprehensif lainnya sesuai dengan fungsi aset takberwujud tersebut.

The useful lives of intangible assets are assessed as either finite or indefinite. Intangible assets with finite lives are amortized over the useful economic life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful lives are reviewed at least at the end of each reporting period. Changes in the expected useful lives or the expected pattern of consumption of future economic benefits embodied in the asset are considered to modify the amortization period or method, as appropriate, and are treated as changes in accounting estimates. The amortization expense on intangible assets with finite lives is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive loss as the expense category that is consistent with the function of the intangible assets.

Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak

terbatas tidak diamortisasi, tetapi diuji setiap tahun untuk penurunan nilai, secara individual atau pada tingkat unit penghasil kas. Umur manfaat aset takberwujud yang tidak diamortisasi ditelaah setiap tahun untuk menentukan apakah peristiwa dan kondisi dapat terus mendukung penilaian bahwa umur manfaat tetap tidak terbatas. Jika tidak, maka perubahan umur manfaat dari tidak terbatas menjadi terbatas diterapkan secara prospektif.

Intangible assets with indefinite useful lives are not amortized, but are tested for impairment periodically, either individually or at the cash-generating unit level. The useful lives of an intangible assets that is not being amortized shall be reviewed each year to determine whether events and circumstances continue to support an indefinite useful lives assessment for that asset. If not, the change in useful lives from indefinite to finite is applied on a prospective basis.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset Takberwujud (lanjutan) j. Intangible Assets (continued)

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset takberwujud dihitung sebagai selisih antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset takberwujud dan diakui dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian pada saat aset takberwujud tersebut dihentikan pengakuannya.

Gains or losses arising from derecognition of an intangible asset are calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset and are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss when the asset is derecognized.

Ringkasan kebijakan yang diterapkan untuk

aset takberwujud milik Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebagai berikut:

The summary of the policies applied to the Company and its subsidiary’ intangible assets is as follows:

Kontrak Pelanggan dan Order Backlog/ Perangkat Lunak/ Customer Contract Goodwill Software and Order Backlog

Tidak terbatas/ Umur manfaat indefinite 4 Tahun/4 Years 10 Tahun/10 Years Useful lives Tidak diamortisasi/ Garis lurus/ Garis lurus/ Metode amortisasi not amortized Straight-line Straight-line Amortization Method Dihasilkan secara internal Dari pembelian/ Dari pembelian/ Dari pembelian/ Produced internally atau dari pembelian From purchase From purchase From purchase or from purchase k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan k. Impairment of Non-financial Assets

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014), ”Penurunan Nilai Aset”, yang mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2014) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2015, the Company and its subsidiary adopted PSAK No. 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets”, which provides further criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis. The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2014) has no significant impact on the financial reporting and disclosures in the consolidated financial statements.

Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan,

Perusahaan dan entitas anaknya menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan entitas anaknya membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Company and its subsidiary assess at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful lives, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Company and its subsidiary make an estimation of the asset’s recoverable amount.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

(lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s (“CGU’s”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those or from other assets category. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss as “impairment losses”.

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, perusahaan dan entitas anaknya menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks of asset. If no such transactions can be identified, the Company and its subsidiary used an appropriate valuation model to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya

untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode

pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.

An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

(lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat - neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

In this case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss. After such a reversal, the depreciation expense on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful lives.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap

akhir periode pelaporan dan ketika keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan dari UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Kerugian penurunan nilai yang berhubungan dengan goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment at each reporting period and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

l. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang l. Long-term Employee Benefits Liability

Perusahaan dan entitas anaknya mengakui liabilitas atas imbalan kerja karyawan berdasarkan peraturan Perusahaan dan entitas anaknya dan sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Nilai kini kewajiban imbalan pasti, beban jasa kini dan beban jasa lalu ditentukan dengan menggunakan metode penilaian “Projected Unit Credit”.

The Company and its subsidiary recognize employee benefits liabilities under the Company and its subsidiary regulations and under the Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The present value of defined benefit obligation, current service cost and past service cost is determined using “Projected Unit Credit”.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang

(lanjutan) l. Long-term Employee Benefits Liability

(continued)

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja", secara retrospektif. PSAK ini, antara lain, menghilangkan mekanisme koridor dan pengungkapan kewajiban kontijensi untuk menyederhanakan klasifikasi dan pengungkapan. Berdasarkan PSAK revisi, biaya imbalan pasca kerja menggunakan metode "Projected Unit Credit". Akumulasi keuntungan aktuarial yang belum diakui atau kerugian yang terjadi diakui sebagai "Penghasilan Komprehensif Lain" dan disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba rugi. Kewajiban imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kewajiban imbalan pasti. Karena penerapan PSAK revisi adalah secara retrospektif, maka laporan keuangan konsolidasian komparatif telah disajikan kembali. Informasi lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 43.

Effective January 1, 2015, the Company and its subsidiary applied PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, retrospectively. This PSAK, among others, removes the corridor mechanism and contigent liability diclosures to simplify classification and disclosures. Under the revised PSAK, the cost of providing post-employment benefits is determined using the “Projected Unit Credit” method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses incurred are recognized to “Other Comprehensive Income” and is presented in the equity section. Past service cost is recognized immediately to profit and loss. The liability for employee benefits recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation. As the revised PSAK has been retrospectively applied, the comparative consolidated statement of financial position has been restated. Further information is disclosed in Note 43.

m. Provisi m. Provision

Provisi diakui jika Perusahaan dan entitas anaknya memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal.

Provisions are recognized when the Company and its subsidiary have a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan

dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is cancelled.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Pajak Penghasilan n. Income Tax

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian

Effective January 1, 2015, the Company and its subsidiary adopted PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”, which provides additional provision for deferred tax asset or deferred tax liability arising from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and those arising from investment property that is measured using the fair value model. The adoption of this new revised PSAK has no significant impact on disclosures in the consolidated financial statements.

Pajak Final Final Tax

Peraturan perpajakan di Indonesia mengatur

beberapa jenis penghasilan dikenakan pajak yang bersifat final. Pajak final yang dikenakan atas nilai bruto transaksi tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

Tax regulation in Indonesia determined that certain taxable income is subject to final tax. Final tax applied to the gross value of transactions is applied even when the parties carrying the transaction are recognizing losses.

Mengacu pada revisi PSAK No. 46 yang

disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK No. 46. Oleh karena itu, Perusahaan dan entitas anaknya memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan pendapatan bunga sebagai pos tersendiri.

Referring to revised PSAK No. 46 as mentioned above, final tax is no longer governed by PSAK No. 46. Therefore, the Company and its subsidiary have decided to present the final tax arising from interest income as separate line item.

Pajak Kini Current Tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun

berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.

Current income tax assets and liabilities for the current period are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba

kena pajak tahun berjalan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable profit for the year computed using the prevailing tax rates.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Pajak Penghasilan (lanjutan) n. Income Tax (continued)

Pajak Kini (lanjutan) Current Tax (continued)

Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Perusahaan dan entitas anaknya juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini”.

Underpayment/overpayment of income tax are presented as part of “Tax Expense - Current” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. The Company and its subsidiary also presented interest/penalty, if any, as part of “Tax Expense - Current”.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui

pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika diajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when a tax assessment letter is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui

menggunakan metode liabilitas atas konsekuensi pajak pada masa mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa depan.

Deferred tax assets and liabilities are recognized using the liability method for the future tax consequences attributable to differences between the carrying amounts of existing assets and liabilities in the financial statements and their respective tax bases at each reporting date. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and accumulated fiscal losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available in future years against which the deductible temporary differences and accumulated fiscal losses can be utilized.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah

ulang pada akhir setiap periode pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan tersebut. Pada akhir setiap periode pelaporan, Perusahaan dan entitas anaknya menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan dan entitas anaknya mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa depan akan tersedia untuk pemulihannya.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of deferred tax asset to be utilized. At the end of each reporting period, the Company and its subsidiary reassesses unrecognized deferred tax assets. The Company and its subsidiary recognizes previously unrecognized deferred tax assets to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Pajak Penghasilan (lanjutan) n. Income Tax (continued)

Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada usaha periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current period operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if they are for different legal entities, consistent with the presentation of current tax assets and liabilities.

o. Tambahan Modal Disetor - Neto o. Additional Paid in Capital - Net

Tambahan modal disetor - neto merupakan selisih antara harga penawaran dari hasil penawaran umum saham Perusahaan dengan nilai nominal saham, setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham tersebut.

Additional paid in capital - net represents the difference between the offering price from the Company’s public offering with the nominal value of shares, net of costs incurred in relation with the public offering of those shares.

p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing p. Foreign Currency Transaction and Balance

Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan

PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Perusahaan dan entitas anaknya mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.

The Company and it subsidiary applied PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, which describes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. The Company and its subsidiary considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency, if indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgments to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing (lanjutan) p. Foreign Currency Transaction and Balance

(continued)

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.

Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions.

Pada tanggal laporan posisi keuangan

konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian pada tahun berjalan.

At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah using Bank Indonesia’s middle rate at the last banking transaction date of the year. The resulting foreign exchange gains or losses are credited or charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss for the year.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: As of December 31, 2015 and 2014, the

exchange rates used are as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

1 Dolar Amerika Serikat ($AS1) 13.795 12.440 1 United States Dollar (US$1) q. Pengakuan Pendapatan dan Beban q. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan entitas anaknya dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”).

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and its subsidiary and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts and Value Added Taxes (“VAT”).

Pendapatan sewa operasi diakui sesuai

dengan masa sewa dan pendapatan jasa pemeliharaan diakui pada saat jasa tersebut diberikan kepada pelanggan. Uang muka sewa dan/atau pemeliharaan yang diterima disajikan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan masa manfaatnya.

Lease revenue is recognized in accordance with the term of the lease and maintenance services revenue is recognized when the services are rendered to the customers. Lease advances and/or maintenance received is presented as deferred income and recognized as revenue in accordance to its useful lives.

Pendapatan dari jasa diakui pada saat jasa

tersebut diberikan kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari pelanggan dicatat dalam akun “Uang Muka Penjualan”.

Revenue from services is recognized when services are rendered to customers. Advances received from customers are recorded under "Advance from Customer ".

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

(lanjutan) q. Revenue and Expense Recognition

(continued)

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan tahun yang lebih singkat, sebesar nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest rate (“EIR”) method which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial assets or liabilities.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual

basis). Expenses are recognized when they are

inccured (accrual basis). r. Laba (Rugi) per Saham r. Earnings (Loss) per Share

Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. Laba (rugi) per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

The Company and its subsidiary applied PSAK No.56 (Revised 2011), “Earnings per Share”. Earnings (loss) per share is calculated by dividing profit (loss) for the year attributable to owners of parent company with weighted average number of outstanding common shares during the year.

Laba (rugi) per saham untuk tahun 2015 dan

2014 dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun setelah memperhitungkan HMETD yang diterbitkan pada saat Penawaran Umum Terbatas II (“PUT II”), yang diterapkan secara retrospektif.

Earnings (loss) per share for 2015 and 2014 is calculated based on weighted average number of outstanding common shares during the year after taking into account HMETD issued during Limited Public Offering (“PUT II”), which is applied retrospectively.

x Pada penerbitan HMETD, dengan harga

eksekusi lebih rendah daripada nilai wajar saham, maka jumlah saham biasa yang akan digunakan dalam perhitungan laba per saham sebelum penerbitan HMETD adalah jumlah saham biasa yang beredar sebelum penerbitan HMETD, dikalikan dengan nilai wajar per saham sesaat sebelum pelaksanaan HMETD dibagi nilai wajar teoritis per saham tanpa HMETD. Nilai wajar teoritis per saham tanpa HMETD dihitung dengan menambahkan nilai pasar agregat saham sesaat sebelum pelaksanaan HMETD dengan hasil pelaksanaan HMETD.

At the issuance of HMETD, with an execution price lower than the fair value, the number of common shares used in the calculation of earnings per share prior to the issuance of HMETD is the number of outstanding common shares before the issuance of HMETD, multiplied by fair value per share prior to exercise of the HMETD divided by theoretical fair value per share without HMETD. Theoretical fair value per share without HMETD is calculated by adding the aggregate market value of shares shortly before the implementation of HMETD to the results of exercise of HMETD.

Perusahaan dan entitas anaknya tidak

memiliki saham biasa berpotensi dilutif. The Company and its subsidiary has no

outstanding dilutive potential common shares.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan s. Financial Instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, serta PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

Effective January 1, 2015, the Company and its subsidiary adopted PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial Instruments: Presentation”, and PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial Instruments: Disclosures”.

PSAK No. 50 (Revisi 2014), mengatur lebih

dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. PSAK No. 55 (Revisi 2014), menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. PSAK No. 60 (Revisi 2014), menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.

PSAK No. 50 (Revised 2014), provides further criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis. PSAK No. 55 (Revised 2014), provides additional provision for the criteria of non-expiration or non-termination of the hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition. PSAK No. 60 (Revised 2014), provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments.

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan awal Initial Recognition

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.

Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets.

Perusahaan dan entitas anaknya

menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun pelaporan.

The Company and its subsidiary determine the classification of financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the classification of those assets at the end of each reporting period.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial Recognition (continued)

Aset keuangan Perusahaan dan entitas anaknya adalah kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya - deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya - uang jaminan dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, aset keuangan lancar lainnya - surat-surat berharga dikategorikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi serta aset keuangan tidak lancar - investasi jangka panjang dikategorikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

The Company and its subsidiary’s financial assets include cash and cash equivalents, other current financial assets - time deposit, trade receivables, other receivables and other non-current financial assets - security deposits, classified as loans and receivable, other current assets - marketable securities classified as financial assets measured at fair value through profit or loss and non-current financial assets - long-term investment classified as assets available for sale.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent Measurement

Pada saat pengakuan awalnya, aset

keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

When financial assets are initially recognized, they are measured at fair value, and in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.

Pengukuran aset keuangan setelah

pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

• Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba atau rugi • Financial assets measured at fair

value through profit or loss

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi termasuk aset keuangan untuk dijual dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.

Financial assets measured at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition measured at fair value through profit or loss.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent Measurement (continued)

• Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar melalui laporan laba atau rugi (lanjutan)

• Financial assets measured at fair value through profit or loss (continued)

Aset derivatif diklasifikasikan sebagai

kelompok untuk dijual kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian.

Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are presented in the consolidated statement of financial position measured at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss.

Perusahaan dan entitas anaknya

memiliki aset keuangan lancar lainnya - surat-surat berharga termasuk dalam kategori ini.

The Company and its subsidiary have other current financial assets - marketable securities included in this category.

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang

adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yang merupakan metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan yang diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan) dan alokasi pendapatan bunga atau biaya bunga sepanjang tahun yang bersangkutan. Keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.

After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, which is the method used for calculating the amortized cost of a financial asset or financial liability (or group of financial assets and financial liabilities) and the allocation of interest income or expense during the relevant year. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent Measurement (continued)

• Pinjaman yang diberikan dan piutang

(lanjutan) • Loans and receivables (continued)

Perusahaan dan entitas anaknya

memiliki kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya - deposito berjangka, piutang usaha - pihak-pihak ketiga, piutang lain-lain - pihak-pihak ketiga dan aset keuangan tidak lancar lainnya - uang jaminan yang termasuk dalam kategori ini.

The Company and its subsidiary have cash and cash equivalents, other financial asset - time deposit, trade receivables - third parties, other receivables - third parties, and other non-current financial assets - security deposits classified under this category.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual • Available-for-sale (“AFS”) financial

assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam 3 (tiga) kategori lainnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif akan direklasifikasi sebagai laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the 3 (three) other categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss will be reclassified to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss as a reclassification adjustment.

Perusahaan dan entitas anaknya

memiliki aset keuangan tidak lancar - investasi jangka panjang yang nilai wajarnya tidak tersedia, di mana kepemilikan saham kurang dari 20%, termasuk dalam kategori ini.

The Company and its subsidiary have a non-current financial assets - long-term investment which fair value is not available, where ownership is less than 20%, included in this category.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila:

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:

i. hak kontraktual atas arus kas yang

berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

i. the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or

ii. Perusahaan dan entitas anaknya

mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

ii. the Company and its subsidiary have transferred their contractual rights to receive cash flows from the financial assets or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial assets, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial assets.

Apabila Perusahaan dan entitas anaknya

mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan entitas anaknya sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

When the Company and its subsidiary have transferred their rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset and nor transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Company and its subsidiary’s continuing involvement in the asset.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan)

Derecognition of financial assets (continued)

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk

pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimum dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan entitas anaknya.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that the Company and its subsidiary could be required to repay.

Pada saat penghentian pengakuan atas

aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss.

Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anaknya mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Company and its subsidiary assess whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or a group of financial assets that can be reliably estimated.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)

Bukti penurunan nilai dapat meliputi

indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing a significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as increase in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

• Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan diamortisasi • Financial assets carried at amortized

cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan entitas anaknya pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Company and its subsidiary assess individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Perusahaan dan entitas anaknya

menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian atau penurunan nilai secara kolektif.

If the Company and its subsidiary determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset include in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment or impairment.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)

• Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

• Financial assets carried at amortized cost (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa

kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif (“SBE”) awal dari aset keuangan tersebut.

When there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at its original effective interest rate (“EIR”) of the financial assets.

Jika pinjaman yang diberikan dan

piutang dari aset keuangan memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah SBE terkini.

If loans and receivables of financial asset has a variable interest rate, the discount rate used for measuring impairment loss is the current EIR.

Nilai tercatat aset tersebut dikurangi

melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi berdasarkan SBE atas aset keuangan tersebut.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss. Interest income continues to be accrued based on the reduced of carrying amount based on EIR of those financial assets.

Pinjaman yang diberikan dan piutang,

bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan entitas anaknya.

Loans and receivables, together with the associated allowance, will be written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and its subsidiary.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

Impairment of financial assets (continued)

• Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

• Financial assets carried at amortized cost (continued)

Jika pada tahun berikutnya nilai

estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian.

If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The amount of reversal is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss.

• Aset keuangan yang dicatat pada

biaya perolehan • Financial assets carried at

acquisition cost

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, atas aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode-periode berikutnya.

If there is an objective evidence that an impairment loss has occurred on the financial assets that is not recorded at fair value due to inability to calculate the fair value properly, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying value of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. The impairment loss cannot be reversed in the next periods.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

ii. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

ii. Financial Liabilities and Equity Instrument

Pengakuan awal Initial recognition

Perusahaan dan entitas anaknya

menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.

The Company and its subsidiary determine the classification of financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau derivatif yang ditetapkan untuk tujuan instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, jika sesuai.

Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur

pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are measured initially at fair value and in case of financial liabilities measured at amortization cost, inclusive of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan

entitas anaknya meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan utang pembiayaan konsumen dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

The Company and its subsidiary’s financial liabilities include bank loan, trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability and consumer financing payables, classified as financial liabilities measured at amortized cost.

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak

yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anaknya akan dicatat sebesar jumlah yang diperoleh, setelah dikurangi dengan biaya emisi langsung.

An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company and its subsidiary will be recognized at amount received, after deducting with directly attributable issuance costs.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

ii. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)

ii. Financial Liabilities and Equity Instrument (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

a. Instrumen tersebut tidak memiliki

kewajiban kontraktual: a. The instrument includes no

contractual obligation:

i. untuk memberikan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain; atau

i. to deliver cash or another financial asset to another entity; or

ii. untuk menukar aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dalam kondisi yang tidak menguntungkan bagi penerbit.

ii. to exchange financial assets or financial liabilities with another entity under conditions that are potentially unfavourable to the issuer.

b. Jika instrumen akan atau dapat

diselesaikan oleh penerbit yang memiliki instrumen ekuitas, apabila instrumen itu:

b. If the instrument will or may be settled by the issuer that has equity instruments, if the instrument is:

i. non-derivatif yang tidak memiliki

kewajiban kontraktual terhadap penerbit untuk memberikan sejumlah variabel terhadap instrumen ekuitas pemilik; atau

i. a non - derivative that includes no contractual obligation to the issuer to deliver a variable number of its own equity instruments; or

ii. derivatif yang akan diselesaikan oleh penerbit hanya dengan menukarkan sejumlah uang tunai atau aset keuangan lainnya untuk sejumlah instrumen ekuitas pemilik. Untuk kepentingan ini, instrumen ekuitas milik penerbit tidak meliputi instrumen yang terikat kontrak untuk penerimaan di masa mendatang atau pengiriman instrumen ekuitas milik penerbit.

ii. a derivative that will be settled by the issuer only by exchanging a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of its own equity instruments. For these purposes, the issuer’s own equity instruments do not include instruments that are bound by contracts for the future receipt or delivery of the issuer’s own equity instruments.

Instrumen ekuitas Perusahaan dan entitas

anaknya meliputi saham biasa. The Company and its subsidiary’s equity

instruments include common shares.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

ii. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan)

ii. Financial Liabilities and Equity Instrument (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Setelah pengakuan awal, utang yang

dikenakan bunga dan pinjaman selanjutnya disajikan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method. At consolidated statement of financial position date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains or losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.

Utang bank bagian lancar, utang usaha,

utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan utang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kategori ini.

Bank loan - current portion, trade payables, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits and consumer financing payable are classified in this category.

Penghentian pengakuan liabilitas

keuangan Derecognition of financial liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan

pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.

Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instrument (continued)

iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan iii. Offsetting of Financial Instrument

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan iv. Fair value of Financial Instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2015,

Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. Penerapan PSAK revisi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Effective January 1, 2015, the Company and its subsidiary has adopted PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”. This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. The adoption of this revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.

Nilai wajar instrumen keuangan yang

secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisir, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir tahun pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are traded in active markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

v. Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari

Instrumen Keuangan v. Amortized cost of financial

instruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Amortized cost of financial instruments are measured using effective interest rate method less any allowance for impairment losses and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Informasi Segmen t. Segment Information

Segmen adalah komponen yang dapat

dibedakan dari Perusahaan dan entitas anaknya yang terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Company and its subsidiary that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from other segments.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas

segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dalam grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions, are eliminated as a part of consolidation process.

Perusahaan dan entitas anaknya tidak

menyajikan informasi sehubungan dengan segmen geografis dikarenakan manajemen Perusahaan dan entitas anaknya berpendapat bahwa Perusahaan dan entitas anaknya beroperasi pada suatu lingkungan ekonomi yang memiliki resiko dan imbalan yang sama.

The Company and its subsidiary did not disclose information related to geographical segment since the Company and its subsidiary believed that the Company and its subsidiary operated in the same economic environment, which is subject to the same risks and benefits.

u. Standar Akuntansi, Amandemen dan

Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif

u. Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective

Berikut ini adalah standar akuntansi,

amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2015:

The following are several accounting standards, amendments and improvements issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and its subsidiary but not yet effective for the 2015 consolidated financial statements:

a) Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan

Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan, berlaku efektif 1 Januari 2017.

a) Amendments to PSAK 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative, effective January 1, 2017.

Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.

This amendments clarify, rather than significantly change, existing PSAK 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Standar Akuntansi, Amandemen dan

Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif (lanjutan)

u. Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective (continued)

Berikut ini adalah standar akuntansi,

amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2015: (lanjutan)

The following are several accounting standards, amendments and improvements issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and its subsidiary but not yet effective for the 2015 consolidated financial statements: (continued)

b) Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan

Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, berlaku efektif 1 Januari 2016.

b) Amendments to PSAK 4: Separate Financial Statements on Equity Method in Separate Financial Statements, effective January 1, 2016.

Amandemen ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri.

The amendments will allow entities to use the equity method to account for investments in subsidiary, joint ventures and associates in their separate financial statements.

c) PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti

Investasi diadopsi dari Annual Improvements to IFRSs 2011-2013 Cycle (IAS 40), akan berlaku efektif 1 Januari 2016.

c) SFAS 13 (Improvement 2015): Investment Property, adopted from Annual Improvements to IFRSs 2011-2013 Cycle (IAS 40), will be effectively applied on January 1, 2016.

Penyesuaian PSAK ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK ini dan PSAK 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK ini untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis.

This improvement SFAS clarifies that this SFAS and SFAS 22 affect each other. An entity may refer to this SFAS to distinguish between investment properties and owner-occupied property. Entities may also refer to SFAS 22 as a guide whether the acquisition of an investment properties is a business combination.

d) Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang

Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.

d) Amendments to PSAK 16: Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016.

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 dan PSAK 19 Aset Takberwujud bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

The amendments clarify the principle in PSAK 16 and PSAK 19 Intangible Asset that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method can not be used to depreciate the fixed assets.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Standar Akuntansi, Amandemen dan

Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif (lanjutan)

u. Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective (continued)

Berikut ini adalah standar akuntansi,

amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2015: (lanjutan)

The following are several accounting standards, amendments and improvements issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and its subsidiary but not yet effective for the 2015 consolidated financial statements: (continued)

e) Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud

tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.

e) Amendments to PSAK 19: Intangible Assets on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization, effective January 1, 2016.

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK 16 Aset Tetap dan PSAK 19 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat dan hanya dapat digunakan dalam situasi yang sangat terbatas untuk amortisasi aset takberwujud.

The amendments clarify the principle in PSAK 16 Property, Plant and Equipment and PSAK 19 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method can not be used to depreciate the fixed assets and may only be used in very limited circumstances to amortize intangible assets.

f) Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja

tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja, berlaku efektif 1 Januari 2016.

f) Amendments to PSAK 24: Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions, effective January 1, 2016.

PSAK 24 meminta entitas untuk mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.

PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Standar Akuntansi, Amandemen dan

Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif (lanjutan)

u. Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective (continued)

Berikut ini adalah standar akuntansi,

amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2015: (lanjutan)

The following are several accounting standards, amendments and improvements issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and its subsidiary but not yet effective for the 2015 consolidated financial statements: (continued)

g) Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan

Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.

g) Amendments to PSAK 65: Consolidated Financial Statements on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, effective January 1, 2016.

Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK 65, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.

The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under PSAK 65. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiary at fair value.

h) ISAK 30 (2015): Pungutan, yang diadopsi

dari IFRIC 21, berlaku efektif 1 Januari 2016.

h) ISAK 30 (2015): Levies, adopted from IFRIC 21, effective January 1, 2016.

Interpretasi ini membahas akuntansi liabilitas membayar pungutan jika termasuk dalam ruang lingkup PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. Interpretasi ini juga membahas akuntansi liabilitas membayar pungutan yang waktu dan jumlahnya pasti.

This interpretation addresses the accounting for a liability to pay a levy if that liability is within the scope of PSAK 57 Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets. It also addresses the accounting for a liability to pay a levy whose timing and amount is certain.

i) ISAK 31 (2015): Interpretasi atas Ruang

Lingkup PSAK 13 Properti Investasi i) ISAK 31 (2015): Interpretation on Scope

of PSAK 13 Investment Property

ISAK ini memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan yang digunakan sebagai bagian dari definisi properti investasi dalam PSAK 13: Properti Investasi. Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap yang melekat pada aset.

This ISAK provides an interpretation of the characteristics of the building that is used as part of the definition of investment property in SFAS 13: Investment Property. The building referred to in the definition of investment property refers to structures that have physical characteristics that are generally associated with a building which refers to the presence of walls, floors, and a roof attached to the asset.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Standar Akuntansi, Amandemen dan

Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif (lanjutan)

u. Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective (continued)

Berikut ini adalah standar akuntansi,

amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2015: (lanjutan)

The following are several accounting standards, amendments and improvements issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and its subsidiary but not yet effective for the 2015 consolidated financial statements: (continued)

j) PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.

j) PSAK 5 (2015 Improvement): Operating Segments, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan

yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.

- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.

The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements

made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics.

- Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.

k) PSAK 7 (Penyesuaian 2015):

Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, berlaku efektif 1 Januari 2016.

k) PSAK 7 (2015 Improvement): Related Parties Disclosures, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.

The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.

l) PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap,

berlaku efektif 1 Januari 2016. l) PSAK 16 (2015 Improvement): Property,

Plant and Equipment, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.

The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Standar Akuntansi, Amandemen dan

Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif (lanjutan)

u. Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective (continued)

Berikut ini adalah standar akuntansi,

amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2015: (lanjutan)

The following are several accounting standards, amendments and improvements issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and its subsidiary but not yet effective for the 2015 consolidated financial statements: (continued)

m) PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset

Takberwujud, berlaku efektif 1 Januari 2016.

m) PSAK 19 (2015 Improvement): Intangible Assets, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.

The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.

n) PSAK 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi

Bisnis, berlaku efektif 1 Januari 2016. n) PSAK 22 (2015 Improvement): Business

Combinations, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Pengaturan bersama, tidak hanya

ventura bersama, adalah di luar dari ruang lingkup PSAK 22, pengecualian ruang lingkup ini diterapkan untuk akuntansi dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri.

- Seluruh imbalan kontinjensi yang timbul dari kombinasi bisnis dan tidak diklasifikasi sebagai ekuitas diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi terlepas apakah itu termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55.

The improvement clarifies that: - Joint arrangements, not just joint

ventures, are outside the scope of PSAK 22, this scope exception applies only to the accounting in the financial statements of the joint arrangement itself.

- All contingent consideration arrangements arising from a business combination that not classified as equity should be measured at fair value through profit or loss whether or not they fall within the scope of PSAK 55.

o) PSAK 25 (Penyesuaian 2015): Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.

o) PSAK 25 (2015 Improvement): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors.

Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27.

The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK 25.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Standar Akuntansi, Amandemen dan

Penyesuaian yang telah Disahkan namun belum berlaku Efektif (lanjutan)

u. Accounting Standards, Amendments and Improvements Issued but not yet Effective (continued)

Berikut ini adalah standar akuntansi,

amandemen dan penyesuaian yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2015: (lanjutan)

The following are several accounting standards, amendments and improvements issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company and its subsidiary but not yet effective for the 2015 consolidated financial statements: (continued)

p) PSAK 68 (Penyesuaian 2015): Pengukuran

Nilai Wajar, berlaku efektif 1 Januari 2016. p) PSAK 68 (2015 Improvement): Fair Value

Measurement, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.

The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK 55.

Perusahaan dan entitas anaknya sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.

The Company and its subsidiary are presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Perusahaan dan entitas anaknya mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di tahun yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait.

The preparation of the Company and its subsidiary’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these judgments, assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities affected in future years.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan Judgments Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen

dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anaknya yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Company and its subsidiary’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statement:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classifiation of Financial Assets and Financial

Liabilities Perusahaan dan entitas anaknya menetapkan

klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anaknya seperti diungkapkan pada Catatan 2s.

The Company and its subsidiary determine the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities considering if the definition set forth in PSAK No. 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement” are met. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company and its subsidiary’s accounting policies as disclosed in Note 2s.

Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill Purchase Price Allocation and Goodwill Impairment Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan

estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Perusahaan dan entitas anaknya menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap akhir tahun pelaporan. Nilai tercatat goodwill Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp134.560.379.889. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.

Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the reliable fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Company and its subsidiary have resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amounts of the the Company and its subsidiary’s goodwill as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp134,560,379,889. Further details are disclosed in Note 13.

Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat

indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai pada setiap akhir tahun pelaporan dan jika terdapat indikasi penurunan nilai.

Impairment test is performed when certain impairment indicators are present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired.

Manajemen harus menggunakan pertimbangan

dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.

Management has to use their judgment in estimating the recoverable value and determining the amount of impairment.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued) Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen

dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anaknya yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)

The following judgments are made by management in the process of applying the Company and its subsidiary’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statement: (continued)

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas

dalam Perusahaan dan entitas anaknya adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana entitas beroperasi. Manajemen menetapkan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anaknya adalah Rupiah. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.

The functional currency of the the Company and its subsidiary is the currency of the primary economic environment in which each entity operated. Management determined that the functional currency of the Company and its subsidiary is Rupiah. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.

Sewa Leases Perusahaan dan entitas anaknya mempunyai

perjanjian-perjanjian sewa di mana Perusahaan dan entitas anaknya bertindak sebagai lessor atau lessee untuk beberapa aset tetap tertentu. Perusahaan dan entitas anaknya mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Perusahaan dan entitas anaknya untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

The Company and its subsidiary have several leases agreements whereas the Company and its subsidiary act as lessor or lessee for certain fixed assets. The Company and its subsidiary evaluate whether significant risks and rewards of the leased assets transferred are based on PSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases” which requires the Company and its subsidiary to make judgment and estimation on risk and rewards transferred related to asset ownership.

Perusahaan dan entitas anaknya menyewakan

menara berdasarkan perjanjian sewa operasi, dengan sewa yang dinegosiasikan dalam jangka waktu tertentu. Perusahaan dan entitas anaknya telah menentukan, berdasarkan evaluasi dari syarat dan ketentuan dari perjanjian, bahwa tidak terjadi perpindahan atas semua risiko yang signifikan dan hak kepemilikan menara yang disewakan.

The Company and its subsidiary lease towers based on operating lease agreements, with leases negotiated within a certain period. The Company and its subsidiary have determined, based on an evaluation of the terms and conditions of the agreements, risk and rewards of ownership of the towers lease are not transferred.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued) Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen

dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anaknya yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)

The following judgments are made by management in the process of applying the Company and its subsidiary’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statement: (continued)

Cadangan Kerugian atas Penurunan Nilai Piutang

Usaha Allowances for Impairment of Receivables

Perusahaan dan entitas anaknya mengevaluasi

akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas anaknya mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anaknya. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan entitas anaknya masing-masing berjumlah Rp20.660.687.388 dan Rp11.125.714.911 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.

The Company and its subsidiary evaluate specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In such case, the Company and its subsidiary consider, based on the availability of facts and circumstances, including but not limited to, the length of their relationship with the customer and the customer’s credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customer against receivable amounts due to reduce the receivable amounts that the Company and its subsidiary expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of receivables. The carrying amount of the trade receivables of the Company and its subsidiary amounted to Rp20,660,687,388 and Rp11,125,714,911 as of December 31, 2015 and 2014, respectively. Further details are disclosed in Note 7.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama

estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan mengakibatkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan entitas anaknya mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang di luar kendali Perusahaan dan entitas anaknya. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying values of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company and its subsidiary based their assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and its subsidiary. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Kontijensi Contigencies Perusahaan dan entitas anaknya saat ini terlibat

dalam proses hukum tertentu. Estimasi kemungkinan biaya penyelesaian klaim ini telah dikembangkan melalui konsultasi dengan penasihat luar dan didasarkan pada analisis potensi hasil. Perusahaan dan entitas anaknya saat ini tidak yakin sidang ini akan berdampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya ini. Hal ini dimungkinkan, namun hasil operasi di masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan dalam estimasi atau efektivitas strategi dalam melanjutkan sidang ini. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 40g.

The Company and its subsidiary are currently involved in certain legal proceedings. The estimated cost of settlement of claims has been developed through consultation with external advisors and based on an analysis of potential results. The Company and its subsidiary currently do not believe that this trial will have a material effect on the Company and its subsidiary’s consolidated financial statements. It is possible, however, that the results of future operations may be materially affected by changes in the estimate or the effectiveness of the strategy in continuing this trial. Further details are disclosed in Note 40g.

Imbalan Kerja Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan

entitas anaknya bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut dan regulasi Perusahaan dan entitas anaknya. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

The determination of the Company and its subsidiary’s employee benefits liability is dependent on the selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts and the Company and its subsidiary’s regulation. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar

asumsi dan tahun jangka panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.

Due to the complexity of the valuation, assumptions and long-term period, the defined benefits liability is highly sensitive to changes in assumptions.

Sementara Perusahaan dan entitas anaknya

berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anaknya dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.

While the Company and its subsidiary believe that their assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company and its subsidiary’s actual results or significant changes in the Company and its subsidiary’s assumptions may materially affect its estimated liability for employee benefits and net employee benefits expense. All assumptions are reviewed at each reporting date.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Imbalan Kerja (lanjutan) Employee Benefits (continued) Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka

panjang Perusahaan dan entitas anaknya berjumlah Rp5.017.483.756 dan Rp4.630.490.253 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 22.

The carrying amount of the Company and its subsidiary’s long-term employee benefits liability as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp5,017,483,756 and Rp4,630,490,253, respectively. Further details are disclosed in Note 22.

Penyusutan Properti Investasi dan Aset Tetap Depreciation of Investment Property and Fixed

Assets Biaya perolehan properti investasi dan aset tetap

disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran umur manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi umur manfaat ekonomis properti investasi dan aset tetap antara 2 (dua) sampai dengan 25 (dua puluh lima) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan entitas anaknya menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi umur manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Jumlah nilai tercatat properti investasi Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebesar Rp584.071.833.770 dan Rp562.024.913.139 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Jumlah nilai tercatat aset tetap Perusahaan dan entitas anaknya adalah sebesar Rp9.000.877.359 dan Rp7.151.385.466 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 11 dan 12.

The costs of investment property and fixed assets are depreciated using the straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these investment property and fixed assets to be within 2 (two) to 25 (twenty five) years. These are common life expectancies applied in the industry where the Company and its subsidiary conduct their business. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. The total carrying amount of the Company and its subsidiary’s investment property as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp584,071,833,770 and Rp562,024,913,139, respectively. The total carrying amount of the Company and its subsidiary’s fixed assets as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp9,000,877,359 and Rp7,151,385,466, respectively. Further details are disclosed in Note 11 and 12.

Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam

menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anaknya mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17.

Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and its subsidiary recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 17.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Realisasi Aset Pajak Tangguhan Realization of Deferred Tax Assets Perusahaan dan entitas anaknya melakukan

penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir tahun pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan dan entitas anaknya atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak pada tahun pelaporan berikutnya.

The Company and its subsidiary review the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduce these to the extent that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred income tax assets to be utilized. The Company and its subsidiary’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting periods.

Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada

hasil pencapaian Perusahaan dan entitas anaknya di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun, tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dan entitas anaknya dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Nilai tercatat aset pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anaknya sebesar Rp23.074.446.238 dan Rp18.536.221.002 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17g.

The forecast of taxable income is based on the Company and its subsidiary’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Company and its subsidiary will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The carrying amount of the Company and its subsidiary’s deferred tax assets amounted to Rp23,074,446,238 and Rp18,536,221,002 as of December 31, 2015 and 2014. Further details are disclosed in Note 17g.

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal

yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits, together with future tax planning strategies.

Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan Uncertain Tax Exposure Dalam situasi tertentu, Perusahaan dan entitas

anaknya tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan oleh otoritas perpajakan yang masih berlangsung. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.

In certain circumstances, the Company and its subsidiary may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

65

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

3. SOURCES OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Ketidakpastian Liabilitas Perpajakan (lanjutan) Uncertain Tax Exposure (continued) Dalam menentukan jumlah yang harus diakui

terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan dan entitas anaknya menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”. Perusahaan dan entitas anaknya membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan apakah liabilitas pajak atas manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Company and its subsidiary apply similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Company and its subsidiary make an analysis of all tax positions related to income taxes to determine whether a tax liability on unrecognized tax benefit should be recognized.

Penurunan Nilai Goodwill Impairment of Goodwill Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset

atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan untuk menjual aset tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

An impairments exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The cash flows data are derived from budget for the next five years. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes.

Nilai tercatat goodwill Perusahaan dan entitas

anaknya masing-masing adalah sebesar Rp134.560.379.889 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13.

The carrying value of the Company and its subsidiary’s goodwill amounted to Rp134,560,379,889 as of December 31, 2015 and 2014. Further details are disclosed in Note 13.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

66

4. OPERASI YANG DIHENTIKAN 4. DISCONTINUED OPERATIONS Pada bulan Juni 2014, Perusahaan memutuskan

untuk mengalihkan segmen usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet kepada PT Ultima Globalindo (“UG”), pihak ketiga. Transaksi ini terdiri dari pengalihan aset dan liabilitas Perusahaan yang berkaitan dengan usaha dalam bidang penyedia jasa akses internet dan saham Perusahaan di entitas anaknya yang beroperasi di bidang bisnis internet.

On June 2014, the Company decided to transfer its internet access services provider business segments to PT Ultima Globalindo (“UG”), a third party. The transaction consisted of the transfer of the Company’s assets and liabilities related to internet access services and the Company’s shares in its subsidiaries operating in the field of internet business.

Perusahaan telah menyampaikan keterbukaan

informasi terkait dengan pengalihan aset (tanah, bangunan dan piutang) dan saham PT Centrin Nuansa Teknologi (“CNT”), PT Centrin Online Prima (“COP”), PT Centrin Multi Media (“CMM”) dan Centrin Communication (“CCom”), kepada UG serta pengalihan aset dan liabilitas Perusahaan kepada COP kepada OJK melalui suratnya tertanggal 26 dan 27 Juni 2014.

The Company has disclosed information relating to transfer of assets (land, buildings, and receivables) and shares of PT Centrin Nuansa Teknologi (“CNT”), PT Centrin Online Prima (“COP”), PT Centrin Multi Media (“CMM”) and Centrin Communication (“CCom”), to UG and transfer of the Company’s assets and liabilities to COP to OJK through it’s letter dated June 26 and 27, 2014.

Alasan Perusahaan melakukan pengalihan aset

dan liabilitas adalah agar Perusahaan dapat berkonsentrasi penuh dalam menjalankan dan mengembangkan kegiatan usaha utama Perusahaan yang baru.

The Company’s reasons for the transfer of the assets and liabilities is to enable the Company to concentrate on running and developing the Company’s new main business activities.

Perjanjian-perjanjian yang berkaitan dengan

transaksi di atas adalah sebagai berikut: The agreements related to the transactions above

are as follows:

a. Perjanjian untuk Melakukan Pengalihan Aset dan Saham antara Perusahaan dan UG tanggal 23 Juni 2014.

a. Agreement for Transfer of Assets and Shares between the Company and UG dated June 23, 2014.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan

setuju untuk mengalihkan aset dan saham Perusahaan yang terdiri dari:

Based on the agreement, the Company agreed to transfer the following assets and shares:

1. Bangunan berupa Ruko yang berlokasi di

Komplek Nagoya Gateway Blok A No. 4, Batam, dengan sertifikat HGB No. 70,

1. Building located in Nagoya Gateway Complex Blok A No. 4, Batam, with HGB certificate No. 70,

2. Tanah yang berlokasi di Kelurahan Sukarasa Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami, Bandung dengan sertifikat HGB No. 14,

2. Land located at Kelurahan Sukarasa Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami, Bandung with HGB certificate No. 14,

3. Piutang usaha - COP, 3. Trade receivables - COP, 4. Piutang lain-lain - CNT, 4. Others receivables - CNT, 5. Piutang lain-lain - CCom, 5. Other receivables - Ccom, 6. Saham-saham milik Perusahaan dalam

COP, CNT, CCom dan CMM masing-masing sebesar 14.790.000, 2.970, 10, dan 51.500.000 saham atau setara dengan 51%, 99%, 100% dan 25% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.

6. The Company’s shares in COP, CNT, CCom and CMM amounted 14,790,000, 2,970, 10 and 51,500,000 shares, respectively or equal to 51%, 99%, 100% and 25% from total issued and fully paid capital.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

67

4. OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan) 4. DISCONTINUED OPERATIONS (continued) Perjanjian-perjanjian yang berkaitan dengan

transaksi di atas adalah sebagai berikut: (lanjutan) The agreements related to the transactions above

are as follows: (continued)

a. Perjanjian untuk Melakukan Pengalihan Aset dan Saham antara Perusahaan dan UG tanggal 23 Juni 2014 (lanjutan)

a. Agreement for Transfer of Assets and Shares between Company and UG dated June 23, 2014 (continued)

Perusahaan mengalihkan aset dan saham

tersebut kepada UG dengan nilai transaksi sebesar Rp30.448.369.000. Rugi yang diakui Perusahaan atas pengalihan aset dan saham tersebut adalah sebesar Rp3.784.715.990. Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang UG terkait dengan transaksi pengalihan ini adalah sebesar Rp4.800.000.000 yang dicatat sebagai piutang lain-lain - pihak ketiga (Catatan 8).

The Company transferred assets and shares to UG with a transaction value of Rp30,448,369,000. Loss recognized by the Company on the transfer of assets and shares amounted to Rp3,784,715,990. As of December 31, 2014, UG receivables associated with this transfer amounted to Rp4,800,000,000 which was recorded as other receivables - third party (Note 8).

Pengalihan aset tersebut diaktakan ke dalam

beberapa akta dan perjanjian berikut ini: The transfer of assets were legalized into

several notarial deeds and agreements as follows:

1. Akta Notaris Soehendro Gautama, S.H.,

M.Hum No. 139 tanggal 23 Juni 2014 mengenai Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas tanah dan bangunan di Komplek Nagoya Gateway Blok A No. 4, Batam, dengan sertifikat HGB No. 70 dari Perusahaan kepada UG.

1. Notarial Deed No. 139 of Soehendro Gautama, S.H., M.Hum dated June 23, 2014 regarding Sale and Purchase Agreement on land and buildings in Nagoya Gateway Complex Blocks A No. 4, Batam, with HGB certificate No. 70 from the Company to UG.

2. Akta Notaris Risdiyani Tandi, S.H. No. 204/2014 tanggal 27 Juni 2014 mengenai Akta Jual Beli atas tanah yang berlokasi di Kelurahan Sukarasa Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami, Bandung dengan sertifikat HGB No. 14 dari Perusahaan kepada UG.

2. Notarial Deed No. 204/2014 of Risdiyani Tandi, S.H., dated June 27, 2014 regarding the Deed of Sale and Purchase of land located at Kelurahan Sukarasa Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami Bandung with HGB certificate No. 14 from the Company to UG.

3. Akta Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M No. 7 tanggal 25 Juni 2014 mengenai pengalihan 51.500.000 lembar saham CMM yang dimiliki Perusahaan kepada UG. Perubahan kepemilikan saham CMM telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa CMM pada tanggal 25 Juni 2014 yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M No. 6 tanggal 25 Juni 2014.

3. Notarial Deed No. 7 of Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M. dated June 25, 2014 regarding the transfer of 51,500,000 CMM shares owned by the Company to UG. Changes in CMM’s share ownership has been approved in the Extraordinary Shareholders Meeting of CMM on June 25, 2014 which was legalized by Notarial Deed Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H, LL.M. No. 6 dated June 25, 2014.

4. Akta Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M No. 9 tanggal 25 Juni 2014 mengenai pengalihan 2.970 lembar saham CNT yang dimiliki Perusahaan kepada UG. Perubahan kepemilikan saham CNT telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa CNT pada tanggal 25 Juni 2014 yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M No. 8 tanggal 25 Juni 2014.

4. Notarial Deed No. 9 of Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M. dated June 25, 2014 regarding the transfer of 2,970 CNT’s shares owned by the Company to UG. Changes in CNT share ownership has been approved in the Extraordinary Shareholders Meeting of CNT on June 25, 2014 which was legalized by Notarial Deed No. 8 of Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M. dated June 25, 2014.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

68

4. OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan) 4. DISCONTINUED OPERATION (continued) Perjanjian-perjanjian yang berkaitan dengan

transaksi di atas adalah sebagai berikut: (lanjutan) The agreements related to the transactions above

are as follows: (continued)

a. Perjanjian untuk Melakukan Pengalihan Aset dan Saham antara Perusahaan dan UG tanggal 23 Juni 2014 (lanjutan)

a. Agreement for Transfer of Assets and Shares Conduct between Company and UG dated June 23, 2014 (continued)

Pengalihan aset tersebut diaktakan ke dalam

beberapa akta dan perjanjian berikut ini: (lanjutan)

The transfer of assets notarized into several notarial deed and agreements as follows: (continued)

5. Akta Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta,

S.H., LL.M No. 12 tanggal 27 Juni 2014 mengenai pengalihan 14.790.000 lembar saham COP yang dimiliki Perusahaan kepada UG. Perubahan kepemilikan saham COP telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham COP pada tanggal 27 Juni 2014 yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M No. 11 tanggal 27 Juni 2014.

5. Notarial Deed No. 12 of Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M. dated June 27, 2014 regarding the transfer of 14,790,000 COP shares owned by the Company to UG. Changes in COP’s share ownership was approved in the General Meeting of COP Shareholders on June 27, 2014 which was notarized by Notarial Deed No. 11 of Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M. dated June 27, 2014.

6. Share Transfer Form tanggal 30 Juni 2014 mengenai pengalihan 10 lembar saham CCom yang dimiliki Perusahaan kepada UG.

6. Share Transfer Form dated June 30, 2014 regarding the transfer of 10 CCom’s shares owned by the Company to UG.

b. Perjanjian untuk Melakukan Pengalihan Aset

dan Liabilitas antara Perusahaan dan COP tanggal 25 Juni 2014, yang pada saat ditandatanganinya perjanjian merupakan entitas anaknya Perusahaan

b. Agreement for Transfer of Assets and Liabilities between the Company and COP on June 25, 2014, which at the time the agreement was signed, was a subsidiary of the Company

Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan

setuju untuk mentransfer seluruh aset dan liabilitasnya berdasarkan Laporan Keuangan Perusahaan yang tidak diaudit pada tanggal 30 Juni 2014, tidak termasuk tanah dan bangunan, saham yang dimiliki, piutang pihak berelasi, kas dan setara kas, investasi jangka pendek, pajak dibayar di muka, pajak tangguhan dan piutang CMI kepada COP. Harga transfer atas pengalihan aset dan liabilitas tersebut adalah sebesar Rp943.272.000. Laba yang diakui Perusahaan atas pengalihan aset dan liabilitas tersebut adalah sebesar Rp589.867.082. Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang COP terkait dengan transaksi pengalihan ini beserta pajak terkaitnya adalah sebesar Rp862.992.170 yang dicatat sebagai piutang lain-lain pihak ketiga (Catatan 8).

Based on the agreement, the Company agreed to transfer all assets and liabilities based on the Company's Unaudited Financial Statements as of June 30, 2014, excluding land and buildings, shares held, related parties receivables, cash and cash equivalents, short-term investments, prepaid tax, deferred tax and CMI’s receivable to COP. The transfer price on the transfer of assets and liabilities amounted to Rp943,272,000. Gain recognized by the Company on the transfer of assets and liabilities amounted to Rp589,867,082. As of December 31, 2014, COP’s receivables related with this transfer transaction and its related tax amounted to Rp862,992,170 which was recorded as other receivables third party (Note 8).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

69

4. OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan) 4. DISCONTINUED OPERATION (continued) Perjanjian-perjanjian yang berkaitan dengan

transaksi di atas adalah sebagai berikut: (lanjutan) The agreements related to the transactions above

are as follows: (continued)

b. Perjanjian untuk Melakukan Pengalihan Aset dan Liabilitas antara Perusahaan dan COP tanggal 25 Juni 2014, yang pada saat ditandatanganinya perjanjian merupakan entitas anaknya Perusahaan (lanjutan)

b. Agreement for Transfer of Assets and Liabilities between the Company and COP on June 25, 2014, which at the time the agreement was signed, was a subsidiary of the Company (continued)

Perusahaan telah menunjuk KJPP Iskandar

dan Rekan untuk melakukan penilaian atas nilai aset, liabilitas dan saham yang dialihkan tersebut di atas. Berdasarkan Laporan KJPP, keseluruhan nilai wajar atas aset dan liabilitas yang dialihkan adalah sejumlah Rp31.391.641.000.

The Company has appointed KJPP Iskandar and Partners to conduct an assessment of the value of assets, liabilities and shares transferred mentioned above. Based on KJPP report, the overall fair value of the assets and liabilities transferred amounted to Rp31,391,641,000.

Sehubungan dengan hal-hal di atas,

Perusahaan mengklasifikasikan hasil operasi dari segmen usaha bidang jasa akses internet sebagai operasi yang dihentikan.

In connection with the above matters, the Company classified operating results of the internet access services business segments as a discontinued operation.

Hasil dari operasi yang dihentikan untuk tahun

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Results from the discontinued operation for the year ended December 31, 2014 are as follows:

Disajikan kembali - Catatan 43/As restated Note 43

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Pendapatan usaha 28.303.601.115 Revenue Beban pokok pendapatan usaha (15.744.814.165) Cost of revenue

Laba bruto 12.558.786.950 Gross profit Beban usaha (11.556.846.835) Operating expenses Pendapatan lainnya 4.498.444.509 Other operating income Beban lainnya (620.710.860) Other operating expenses Pendapatan keuangan 149.076.136 Finance income Beban keuangan (47.378.805) Finance cost Bagian rugi neto entitas asosiasi (72.947.575) Net loss of associated entity Kepentingan nonpengendali (1.269.650.537) Non-controlling interests Rugi yang berasal dari: Loss attributable from: Pengalihan aset dan liabilitas The Company’s transfer of Perusahaan dan saham assets and liabilities entitas anak setelah dikurangi and subsidiaries share net of biaya untuk menjual dan costs to sell and biaya terkait lainnya (3.678.348.908) other related costs Penutupan entitas anak (2.402.692.182) Closing of subsidiary

Rugi sebelum pajak dari operasi Loss before tax from yang dihentikan (2.442.268.107) discontinued operation Manfaat pajak penghasilan - neto 1.041.022.653 Income tax benefit - net

Rugi tahun berjalan dari Loss in the current year from operasi yang dihentikan (1.401.245.454) discontinued operation

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

70

4. OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan) 4. DISCONTINUED OPERATION (continued) Arus kas neto atas operasi yang dihentikan untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Net cash flows of discontinued operation for the year ended December 31, 2014 is as follows:

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Operasi 902.885.558 Operating Investasi (1.344.643.589) Investing Pendanaan - Financing

Arus kas neto (441.758.031) Net cash flows

Rugi per saham dari operasi yang dihentikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 0,19.

Loss per share from discontinued operation for the year ended December 31, 2014 is 0.19.

Berikut ini adalah analisa arus kas atas pelepasan

entitas anak: The following is a cash flow analysis on the

disposal of subsidiaries: 31 Desember 2014/ December 31, 2014

Nilai transaksi atas saham The transaction value of the shares entitas anak yang dilepaskan 4.670.000.000 of subsidiaries which is disposed Dikurangi: saldo kas pada Less: cash balance at the entitas anak yang dilepaskan (5.061.045.875) subsidiaries which is disposed

Arus kas dari transaksi Cash flow from pelepasan entitas anak (391.045.875) disposal of subsidiaries transaction Berikut ini adalah analisa arus kas atas pelepasan

operasi yang dihentikan: The following is a cash flow analysis on the

disposal of discontinued operations: 31 Desember 2014/ December 31, 2014

Nilai transaksi pengalihan The transaction value of the transfer of aset dan liabilitas Perusahaan 31.065.543.200 the Company’s assets and liabilities Arus kas neto dari operasi yang dihentikan (5.368.021.367) Net cash flows from discontinued operation Saldo akhir piutang PT Ultima Globalindo The ending balance of accounts receivable (Catatan 8) (4.800.000.000) PT Ultima Globalindo (Note 8) Saldo akhir piutang PT Centrin Online Prima The ending balance of accounts receivable (Catatan 8) (862.992.170) PT Centrin Online Prima (Note 8)

Arus kas dari pelepasan Cash flow from operasi yang dihentikan 20.034.529.663 disposal of discontinued operation

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

71

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Kas 30.302.000 30.000.000 Cash Bank - pihak-pihak ketiga: Cash in bank - third parties: Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. 52.505.445.298 2.795.352.266 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Maybank Indonesia Tbk. 44.088.558.002 23.343.881.136 PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Bank Sinar Mas Tbk. 258.308.080 1.507.182 PT Bank Sinar Mas Tbk. PT Bank Permata Tbk. 3.163.694 3.114.050 PT Bank Permata Tbk. PT Bank DBS Indonesia 100.011 10.917.731.422 PT Bank DBS Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk. - 619.730.764 PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Negara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - 42.549.179 Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - 9.879.964 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Commonwealth - 110.000 PT Bank Commonwealth Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. (AS$2.646 dan AS$12.508 (US$2,646 and US$12,508 pada tanggal-tanggal as of December 31, 31 Desember 2015 dan 2014) 36.501.432 155.602.257 2015 and 2014)

Setara kas - deposito berjangka Cash equivalent - time deposits - pihak ketiga: - third party: Rupiah Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 250.000.000.000 - Nasional Tbk.

Total 346.922.378.517 37.919.458.220 Total

Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang

ditempatkan pada pihak berelasi, dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.

There is no cash and cash equivalents balances placed to any related parties, pledged and restricted.

Tingkat suku bunga tahunan untuk setara kas -

deposito berjangka untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar 9,00% sampai dengan 9,25%.

The interest rates on cash equivalent - time deposit as of December 31, 2015 ranged from 9.00% to 9.25%.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

72

6. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA 6. OTHER CURRENT FINANCIAL ASSETS Akun ini terdiri dari investasi dalam bentuk saham

dan deposito yang memiliki jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan dengan rincian sebagai berikut:

This account consists of investment in the form of shares and deposits that have a maturity of more than three (3) months with the following details:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga: Third party: Saham yang diperdagangkan: Shares traded: Rupiah Rupiah PT Leo Investments Tbk. - 155.595.000 PT Leo Investement Tbk. Deposito berjangka Time deposit Rupiah Rupiah PT Bank Tabungan Pensiunan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. - 3.420.939.308 Nasional Tbk.

Total - 3.576.534.308 Total

Perusahaan memperdagangkan aset keuangan

lancar lainnya - surat-surat berharga melalui bank-bank agen penjual. Laba (rugi) neto yang timbul dari perdagangan surat-surat berharga, diakui sebagai laba atau rugi tahun berjalan dan disajikan sebagai “Pendapatan Keuangan” dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The Company traded other current financial assets - securities through bank as selling agents. Net profit (loss) arising from trading of securities are recognized in profit or loss for the year and are presented as "Finance Income" in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss for the year ended December 31, 2015 and 2014.

Tingkat suku bunga untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2014 untuk deposito berjangka lebih dari 3 (tiga) bulan adalah 10,25% - 10,50%.

The interest rates for the year ended December 31, 2014 of time deposit with maturity of more than 3 (three) months ranged from 10.25% to 10.50%.

Pendapatan bunga deposito disajikan sebagai

bagian dari “Pendapatan Keuangan - Pendapatan Bunga” dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian.

Interest income from time deposits is presented as part of the “Finance Income - Interest Income” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss.

Tidak terdapat saldo aset keuangan lancar lainnya

yang ditempatkan pada pihak-pihak berelasi. There is no other current financial assets balances

with related party.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

73

c

7. PIUTANG USAHA 7. TRADE RECEIVABLES Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan

adalah sebagai berikut: The details of trade receivables by customers are

as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pihak-pihak ketiga Third parties PT Telekomunikasi Selular 8.969.050.000 1.554.900.000 PT Telekomunikasi Selular PT Internux 8.370.792.560 1.060.831.989 PT Internux PT XL Axiata Tbk. 1.351.354.300 3.070.134.201 PT XL Axiata Tbk. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 751.427.388 333.703.880 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Smart Telekom Tbk. 458.847.742 680.379.623 PT Smart Telekom Tbk. PT First Media 469.698.669 - PT First Media PT Indosat Tbk. 122.824.742 1.253.002.688 PT Indosat Tbk. PT Hutchison 3 Indonesia 50.000.000 910.100.105 PT Hutchison 3 Indonesia PT Nokia Solution and PT Nokia Solution and Networks Indonesia - 1.058.418.677 Networks Indonesia PT Bakrie Telecom Tbk. - 852.442.741 PT Bakrie Telecom Tbk. PT Huawei Tech Investment - 266.211.828 PT Huawei Tech Investment Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp100 juta) 116.691.987 85.589.179 Others (each below Rp100 million)

Total 20.660.687.388 11.125.714.911 Total

Mata uang piutang usaha adalah Rupiah. Trade receivables are denominated in Rupiah Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas

utang bank (Catatan 15). Trade receivables are pledged as collateral for

bank loan (Note 15). Analisis umur piutang usaha adalah sebagai

berikut: The aging analysis of trade receivables is as

follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Belum jatuh tempo 10.616.773.529 8.456.009.144 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: Kurang dari 30 hari 678.823.750 926.126.667 Less than 30 days 31-60 hari 520.906.116 1.210.718.563 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 8.844.183.993 532.860.537 More than 60 days

Total piutang usaha 20.660.687.388 11.125.714.911 Total trade receivables

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan

menyajikan piutang usaha PT Bakrie Telecom Tbk (‘Bakrie”) sebagai aset keuangan tidak lancar lainnya - pihak ketiga (Catatan 14) serta membentuk cadangan penuh atas piutang tersebut, di mana berdasarkan keputusan pengadilan PKPU, klaim tagihan kepada Bakrie yang tidak didaftarkan untuk verifikasi akan dibayarkan 30 tahun sejak tanggal homologasi (tanggal PKPU).

As of December 31, 2015, the Company presented trade receivables from PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrie”) as other non-current financial assets - third party (Note 14) and provided full allowance on the outstanding balance, based on decision of PKPU court, which stated any claim to Bakrie, which was not registered for verification will only be paid in 30 years after homologation date (PKPU date).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

74

7. PIUTANG USAHA (lanjutan) 7. TRADE RECEIVABLES (continued) Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

piutang usaha adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for impairment

losses on trade receivables are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Saldo awal - 5.916.101.939 Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan - 454.064.971 Provision during the year Pemulihan nilai - (271.439.000) Reversal Penghapusan nilai - (2.079.363.506) Write-off Pelepasan entitas anak dan pengalihan Disposals of subsidiary & transfer of segmen usaha - (4.019.364.404) business segments

Saldo akhir - - Ending Balance

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

akun piutang masing-masing pelanggan pada setiap akhir tahun, Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang usaha dapat tertagih seluruhnya dan tidak memerlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Based on the review of the status of receivables of each customers at the end of the year, the Company’s management is of the opinion that trade receivables are recoverable and an allowance for impairment losses is not necessary.

8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of :

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pihak-pihak ketiga Third parties PT Putra Persada Teleco 575.000.000 575.000.000 PT Putra Persada Teleco PT Ultima Globalindo (Catatan 4) - 4.800.000.000 PT Ultima Globalindo (Note 4) PT Centrin Online Prima (Catatan 4) - 862.992.170 PT Centrin Online Prima (Note 4) PT Centrin Multi Media - 650.000.000 PT Centrin Multi Media Piutang bunga deposito 1.495.890.411 94.508.434 Interest of time deposits Lain - lain 459.366.816 227.340.397 Others

Sub-total 2.530.257.227 7.209.841.001 Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai (66.517.513) (66.517.513) Allowance for impairment losses

Neto 2.463.739.714 7.143.323.488 Net

Mata uang piutang lain-lain adalah Rupiah. Other receivables are denominated in Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2014, piutang lain-lain

PT Centrin Online Prima, PT Ultima Globalindo dan PT Centrin Multi Media, pihak-pihak ketiga, berasal dari transaksi pengalihan aset dan saham Entitas Anak (Catatan 4). Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang ketiga perusahaan tersebut disajikan sebagai aset keuangan tidak lancar lainnya - pihak ketiga (Catatan 14).

As of December 31, 2014, other receivables from PT Centrin Online Prima, PT Ultima Globalindo and PT Centrin Multi Media, third parties, are derived from the transfer of assets and shares of the subsidiaries’ transactions (Note 4). As of December 31, 2015, other receivables from those three companies are presented as other non-current financial assets - third party (Note 14).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

75

8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 8. OTHER RECEIVABLES (continued) Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

piutang lain-lain adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for impairment

losses on other receivables are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Saldo awal 66.517.513 101.101.431 Beginning balance Pelepasan entitas anak dan pengalihan Disposal of subsidiary and transfer of segmen usaha - (101.101.431) business segments Penyisihan selama tahun berjalan - 66.517.513 Provision during the year

Saldo akhir 66.517.513 66.517.513 Ending balance

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan

akun piutang lain-lain pada setiap akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.

Based on assessment of the condition of other receivables at the end of the year, the Company’s management believes that the allowance for impairment losses on other receivables is adequate to cover any loss from uncollectible accounts.

9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 9. PREPAID EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of : 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Sewa 122.009.282.749 110.893.070.986 Rental Asuransi 143.766.119 159.181.860 Insurance Lainnya 160.757.861 114.399.292 Others

Sub-total 122.313.806.729 111.166.652.138 Sub-total Dikurangi: bagian jangka panjang Less: long-term portion of sewa dibayar di muka (100.005.962.240) (91.385.491.631) prepaid rent

Biaya dibayar di muka - bagian lancar 22.307.844.489 19.781.160.507 Prepaid expenses - current portion

Dalam menjalankan operasinya, CMI, Entitas Anak,

menyewa tanah di berbagai daerah dan lokasi untuk pembangunan menara. Sewa tanah ini dilakukan dengan berbagai pihak ketiga, umumnya dengan masa sewa antara 4 (empat) sampai 12 (dua belas) tahun. Sewa tanah ini diamortisasi sesuai dengan jangka waktu sewa.

In the normal course of business, CMI, a Subsidiary entered into land lease agreements in various areas and locations for tower construction. The land lease were conducted with various parties, generally with lease terms ranging between 4 (four) to 12 (twelve) years. The lease is amortized according to the term of the lease.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

76

10. UANG MUKA 10. ADVANCES Akun ini terdiri dari: This account consists of : 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga Third party Uang muka sewa lahan 1.083.888.871 3.403.777.783 Advance for land lease Lain-lain 18.335.169 391.401.649 Others

Total 1.102.224.040 3.795.179.432 Total

11. PROPERTI INVESTASI 11. INVESTMENT PROPERTY Akun ini terdiri dari: This account consists of:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/ Year Ended December 31, 2015

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Disposals Reclassifications Balance

Nilai Perolehan Acquisition Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Menara 523.549.753.273 - (1.266.416.866) 126.972.848.469 649.256.184.876 Tower Aset dalam penyelesaian Construction in progress Menara 106.216.516.361 76.066.524.482 - (126.972.848.469) 55.310.192.374 Tower

Total nilai perolehan 629.766.269.634 76.066.524.482 (1.266.416.866) - 704.566.377.250 Total acquisition cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Menara 67.741.356.495 53.326.971.350 (573.784.365) - 120.494.543.480 Tower

Total akumulasi penyusutan 67.741.356.495 53.326.971.350 (573.784.365) - 120.494.543.480 Total accumulated depreciation

Nilai Buku Neto 562.024.913.139 584.071.833.770 Net Book Value

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/

Year Ended December 31, 2014

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions Disposals Reclassifications Balance

Nilai Perolehan Acquisition Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Menara 359.969.387.661 40.716.303.338 - 122.864.062.274 523.549.753.273 Tower Aset dalam penyelesaian Construction in progress Menara 95.919.105.487 133.161.473.148 - (122.864.062.274) 106.216.516.361 Tower

Total nilai perolehan 455.888.493.148 173.877.776.486 - - 629.766.269.634 Total acquisition cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Menara 27.214.246.847 40.527.109.648 - - 67.741.356.495 Tower

Total akumulasi penyusutan 27.214.246.847 40.527.109.648 - - 67.741.356.495 Total accumulated depreciation

Nilai Buku Neto 428.674.246.301 562.024.913.139 Net Book Value

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

77

11. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 11. INVESTMENT PROPERTY (continued) Pada tanggal 31 Desember 2015, properti investasi

yang dimiliki Perusahaan dan entitas anaknya telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp287.575.200.000 yang diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga. Jangka waktu polis asuransi adalah 1 (satu) tahun.

As of December 31, 2015, investment property owned by the Company and its subsidiary has been insured against fire, earthquake and other risks with total sum insured of Rp287,575,200,000 with PT Asuransi Central Asia, a third party. Term of the insurance policy is 1 (one) year.

Manajemen berpendapat bahwa nilai

pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas properti investasi yang dipertanggungkan.

Management believes that the insurance coverage for investment property is adequate to cover possible losses on the investment property insured.

Berdasarkan kondisi properti investasi, manajemen

Perusahaan dan entitas anaknya berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan mengestimasi nilai wajar dari properti investasi - menara berdasarkan hasil penilaian penilai independen KJPP Iskandar & Rekan tanggal 26 Februari 2015 atas aset tetap menara adalah sebesar Rp590.701.000.000 ditambah dengan biaya penambahan properti investasi selama tahun berjalan. Perusahaan berkeyakinan tidak terdapat indikasi yang menyebabkan perubahan signifikan atas nilai wajar properti investasi menara dari tanggal laporan penilai terakhir sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini.

Based on the condition of investment property, the Company and its subsidiary’s management believes that there is no indication of impairment of investment property as of December 31, 2015. As of December 31, 2015, the Company estimated fair value of investment property - tower based on independent appraisal report of KJPP Iskandar & Rekan dated February 26, 2015 amounting to Rp590,701,000,000 plus additional cost of investment property during the year. The Company believes there is no indication of significant changes in fair value of investment property - tower from the latest appraisal report date until the date of these consolidated financial statements.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31

Desember 2015 dan 2014, beban penyusutan properti investasi sebesar Rp53.326.971.350 dan Rp40.527.109.648 disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Pendapatan Usaha - Penyusutan” dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian (Catatan 27).

For the year ended December 31, 2015 and 2014, depreciation expense of investment property amounted to Rp53,326,971,350 and Rp40,527,109,648, respectively, presented as part of “Cost of Revenue - Depreciation” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss (Note 27).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015, Perusahaan dan entitas anaknya melakukan penghapusan properti investasi dengan nilai buku sejumlah Rp692.632.501 (2014: Nil) yang disajikan sebagai “Beban Lainnya - Rugi atas Penghapusan Properti Investasi” dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian (Catatan 31).

For the year ended December 31, 2015, the Company and its subsidiary have written-off investment property with book value totaling Rp692,632,501 (2014: Nil) presented as “Other Expenses - Loss on write-off of Investment Property” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss (Note 31).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

78

X

11. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 11. INVESTMENT PROPERTY (continued) Rincian aset dalam penyelesaiaan beserta

persentase penyelesaian terhadap nilai kontrak di berbagai lokasi di Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The details of construction in progress and percentage of completion against contract value in various locations in Indonesia as of December 31, 2015 is as follows:

Tanggal 31 Desember 2015/As of December 31, 2015

Persentase Akumulasi Estimasi penyelesaian/ biaya/ penyelesaian/ Percentage Accumulated Estimated of Jenis aset of completion cost completion Type of assets

Menara 1% - 25% 5.366.256.662 April 2016/April 2016 Tower Maret 2016/ Menara 26% - 50% 25.777.040.648 March 2016 Tower Februari 2016/ Menara 51% - 75% 11.613.013.296 February 2016 Tower Januari 2016/ Menara 76% - 98% 12.553.881.768 January 2016 Tower

Total 55.310.192.374 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015, ikatan

pengeluaran barang modal yang merupakan perjanjian kontraktual yang belum terealisasi sehubungan dengan pengadaan properti investasi adalah sebesar Rp228.604.255.824 (Catatan 40c).

As of December 31, 2015, commitments on capital expenditures which are contractual agreements not yet realized related to the procurement of investment property amounted to Rp228,604,255,824 (Note 40c).

Properti investasi - menara tertentu digunakan

sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 15). Certain investment property - towers are pledged

as collateral for bank loan (Note 15). 12. ASET TETAP 12. FIXED ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015/

Year ended December 31, 2015

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance Addition Disposals Balance

Nilai Perolehan Acquisition Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 100.000.000 478.467.025 - 578.467.025 Land Bangunan 630.000.000 594.815.025 - 1.224.815.025 Buildings Peralatan komputer 2.186.580.128 351.730.080 (560.981.310) 1.977.328.898 Computer equipment Kendaraan 3.825.254.174 - - 3.825.254.174 Vehicles Inventaris kantor 9.049.560.120 12.643.000 (577.171.300) 8.485.031.820 Office equipment

Aset dalam penyelesaian Construction in progress

Inventaris kantor - 2.870.008.125 - 2.870.008.125 Office equipment

Total nilai perolehan 15.791.394.422 4.307.663.255 (1.138.152.610) 18.960.905.067 Total acquisition cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan 61.384.615 43.726.023 - 105.110.638 Buildings Peralatan komputer 1.359.768.090 378.746.605 (558.950.067) 1.179.564.628 Computer equipment Kendaraan 1.223.609.407 479.983.111 - 1.703.592.518 Vehicles Inventaris kantor 5.995.246.844 1.553.684.380 (577.171.300) 6.971.759.924 Office equipment

Total akumulasi penyusutan 8.640.008.956 2.456.140.119 (1.136.121.367) 9.960.027.708 Total accumulated depreciation

Nilai Buku Neto 7.151.385.466 9.000.877.359 Net Book Value

,

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

79

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued) Akun ini terdiri dari: (lanjutan) This account consists of: (continued)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year Ended December 31, 2014

Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Pelepasan Exchange Rate Entitas Anak arising from (Catatan 4)/ Saldo Awal/ Translation of Disposal of Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Financial Subsidiary Ending Balance Additions Deductions Statements (Note 4) Balance

Nilai Perolehan Acquisition Cost Pemilikan langsung Direct ownership Tanah 1.678.600.000 - (1.578.600.000) - - 100.000.000 Land Bangunan 4.916.393.671 - (2.656.750.000) - (1.629.643.671) 630.000.000 Building Peralatan komputer 72.517.305.520 565.724.480 (58.770.023.846) (1.179.200) (12.125.246.826) 2.186.580.128 Office equipment Perlengkapan internet 31.940.231.788 504.192.658 - - (32.444.424.446) - Internet supplies Kendaraan 12.291.634.014 - (6.671.696.668) - (1.794.683.172) 3.825.254.174 Vehicles Inventaris kantor 21.384.833.893 542.778.629 (7.078.728.652) - (5.799.323.750) 9.049.560.120 Office inventories Peralatan kabelnet 4.510.684.275 - (4.510.684.275) - - - Cablenet equipment Peralatan dan perlengkapan Equipment and segway 407.063.059 - - - (407.063.059) - segway supplies Total biaya perolehan 149.646.746.220 1.612.695.767 (81.266.483.441) (1.179.200) (54.200.384.924 ) 15.791.394.422 Total acquisition cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan 2.882.639.661 141.110.290 (1.430.194.999) - (1.532.170.337) 61.384.615 Building Peralatan komputer 61.028.129.411 1.608.224.510 (52.628.291.612) (7.762.446) (8.640.531.773) 1.359.768.090 Computer equipment Perlengkapan internet 25.894.412.414 1.192.838.205 (8.248.401) - (27.079.002.218) - Internet supplies Kendaraan 7.703.555.407 664.439.090 (5.470.833.354) - (1.673.551.736) 1.223.609.407 Vehicles Inventaris kantor 16.860.276.774 1.619.152.300 (6.819.015.273) - (5.665.166.957) 5.995.246.844 Office inventories Peralatan kabelnet 4.498.514.049 - (4.498.514.049) - - - Cablenet equipment Peralatan dan Segway perlengkapan equipment and segway 221.790.716 50.882.882 - - (272.673.598) - supplies Total akumulasi penyusutan 119.089.318.432 5.276.647.277 (70.855.097.688) (7.762.446) (44.863.096.619 ) 8.640.008.956 Total accumulated depreciation Nilai Buku Neto 30.557.427.788 7.151.385.466 Net Book Value

Beban penyusutan Perusahaan dan entitas

anaknya dialokasikan pada: The Company and its subsidiary’s depreciation

expenses are allocated to:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Beban umum dan administrasi General and administrative (Catatan 29) 2.456.140.119 2.480.507.914 expenses (Note 29) Bagian dari operasi yang dihentikan - 2.796.139.363 Part of discontinued operation

Total 2.456.140.119 5.276.647.277 Total

Hak atas bangunan CMI yang berlokasi di Tanjung

Ucang dan Rimbo Kaluang adalah dalam bentuk HGB yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dengan jatuh tempo terakhir pada tahun 2032 dan 2045. Manajemen berpendapat bahwa hak atas bangunan tersebut dapat diperbaharui/ diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Rights to CMI’s buildings located at Tanjung Ucang and Rimbo Kaluang are in the form of HGB with a maturity period of 30 (thirty) years with expiry maturity in 2032 and 2045, respectively. Management believes that the rights to the building can be renewed/extended on expiry dates.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

80

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued) Tidak terdapat aset tetap yang tidak digunakan

sementara dan dihentikan dari penggunaan aktif serta berasal dari hibah.

There are no fixed assets which are temporarily not in use, suspended from active use or obtained from grants.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan dan

entitas anaknya menggunakan beberapa aset tetap yang sudah tidak memiliki nilai buku dengan total nilai perolehan sebesar Rp3.207.595.246.

As of December 31, 2015, the Company and its subsidiary utilized several fixed assets which are fully depreciated with total acquisition cost amounting to Rp3,207,595,246.

Tidak terdapat perubahan estimasi masa guna

dan/atau metode penyusutan menurut jenis aset tetap.

There is no change of estimated useful lives and/or the method of depreciation of fixed assets.

Perhitungan laba atas penjualan aset tetap adalah

sebagai berikut: The calculation of gain on sale of fixed assets is as

follows :

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Hasil penjualan 46.800.000 16.051.345.637 Proceed from sales Nilai buku neto (2.031.243) (10.411.385.753) Net book value

Total laba 44.768.757 5.639.959.884 Total gain

Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap yang

dimiliki Perusahaan dan entitas anaknya berupa bangunan dan kendaraan tertentu telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi, kehilangan dan risiko lainnya dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp3.323.254.544 yang diasuransikan kepada PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk dan PT Zurich Insurance Indonesia, pihak-pihak ketiga. Jangka waktu polis asuransi adalah 1 (satu) tahun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan untuk aset tetap tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2015, fixed assets owned by the Company and its subsidiary in the form of buildings and certain vehicles are insured against fire, earthquake, losses and other risks with total sum insured of Rp3,323,254,544 with PT Asuransi Bina Dana Artha Tbk, PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk and PT Zurich Insurance Indonesia, third parties. Term of the insurance policy is 1 (one) year. Management believes that the insurance coverage for such fixed assets is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Aset tetap kendaraan tertentu milik entitas anak

yang dibiayai melalui fasilitas kredit pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas tersebut (Catatan 21).

Certain vehicles owned by the subsidiary which are financed through consumer financing credit facilities are pledged as collateral for the related facilities (Note 21).

Pada tanggal 31 Desember 2015, aset dalam

penyelesaian merupakan pekerjaan pemasangan inventaris kantor dengan persentase penyelesaian 95%. Perusahaan dan entitas anaknya mengestimasikan penyelesaian aset dalam penyelesaian hingga bulan Februari 2016.

As of December 31, 2015, construction in progress represent an office equipment installation work with percentage of completion 98%. The Company and its subsidiary estimate that the construction in progress will be completed by February 2016.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

81

12. ASET TETAP (lanjutan) 12. FIXED ASSETS (continued) Berdasarkan kondisi aset tetap, manajemen

Perusahaan dan entitas anaknya berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015.

Based on the condition of fixed assets, the Company and its subsidiary’s management believes that there is no indication of impairment of fixed assets as of December 31, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2015, ikatan

pengeluaran barang modal yang merupakan perjanjian kontraktual yang belum terealisasi sehubungan dengan pengadaan aset tetap adalah sebesar $AS2.050.000.

As of December 31, 2015, commitments on capital expenditures which are contractual agreements not yet realized related to the procurement of fixed assets amounted to US$2,050,000.

Tidak terdapat aset tetap yang memiliki nilai wajar yang berbeda signifikan dengan nilai tercatatnya.

There is no fixed assets with fair value significantly different from its carrying amount.

Pada tanggal 31 Desember 2015, uang muka pembelian aset sebesar Rp28.776.419.000 merupakan uang muka atas pembelian fuel cell system dan lain-lain.

As of December 31, 2015, advance for purchase of assets amounting to Rp28,776,419,000 represents advance for purchase of fuel cell system and others.

13. ASET TAKBERWUJUD 13. INTANGIBLE ASSETS Perubahan nilai tercatat aset takberwujud pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebagai berikut:

The changes in the carrying value of intangible assets as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Kontrak Pelanggan dan/ Customer Contracts Perangkat Lunak/ Goodwill and Order Backlog Software Total

Nilai perolehan Acquisition cost Saldo 1 Januari 2014 155.371.476.996 3.440.512.392 1.710.548.119 160.522.537.507 Balance, January 1, 2014 Penambahan tahun berjalan - - 257.914.415 257.914.415 Addition for the year Pelepasan entitas anak (20.811.097.107) - - (20.811.097.107) Disposal of subsidiaries

Saldo 31 Desember 2014 134.560.379.889 3.440.512.392 1.968.462.534 139.969.354.815 Balance, December 31, 2014 Penambahan tahun berjalan - - 196.145.684 196.145.684 Addition for the year

Saldo 31 Desember 2015 134.560.379.889 3.440.512.392 2.164.608.218 140.165.500.499 Balance, December 31, 2015

Amortisasi dan penurunan Amortization and deduction Saldo 1 Januari 2014 (19.165.097.106) (286.709.367) (639.950.703) (20.091.757.176) Balance, January 1, 2014 Penambahan tahun Addition for the year berjalan (Catatan 29) - (344.051.238) (372.255.329) (716.306.567) (Note 29) Pelepasan entitas anak 19.165.097.106 - - 19.165.097.106 Disposal of subsidiaries

Saldo 31 Desember 2014 - (630.760.605) (1.012.206.032) (1.642.966.637) Balance, December 31, 2014 Penambahan tahun Addition for the year berjalan (Catatan 29) - (344.051.238) (420.096.390) (764.147.628) (Note 29)

Saldo 31 Desember 2015 - (974.811.843) (1.432.302.422) (2.407.114.265) Balance, December 31, 2015

Nilai buku neto Net book value Saldo 31 Desember 2014 134.560.379.889 2.809.751.787 956.256.502 138.326.388.178 Balance, December 31, 2014 Saldo 31 Desember 2015 134.560.379.889 2.465.700.549 732.305.796 137.758.386.234 Balance, December 31, 2015

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

82

13. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 13. INTANGIBLE ASSETS (continued) Goodwill timbul dari akuisisi COP pada tahun 2008

dan CMI pada tahun 2013. Perusahaan mengidentifikasi goodwill berasal dari Unit Penghasil Kas (“UPK”) jasa telekomunikasi dan penyewaan menara. Jasa telekomunikasi berasal dari akuisisi COP, Entitas Anak, pada tahun 2008, sedangkan penyewaan menara dari akuisisi Entitas Anak, CMI pada tanggal 27 Februari 2013.

Goodwill arose from the acquisition of COP in 2008 and CMI in 2013. The Company identified goodwill originating from the Cash Generating Unit ("CGU") telecommunications services and rental of tower. Telecommunication services is derived from the acquisition of the COP, a subsidiary, in 2008, while rental of tower from acquisition of CMI, a subsidiary on February 27, 2013.

Perusahaan telah melepaskan kepemilikan saham

di COP pada tahun 2014, dan berhenti mengakui goodwill yang bersangkutan (Catatan 4).

The Company has disposed its ownership in COP in 2014, and stopped the recognition of related goodwill (Note 4).

Pada saat Perusahaan mengakuisisi CMI,

Perusahaan mengidentifikasi aset takberwujud lainnya, yaitu Kontrak Pelanggan dan Order Backlog, berdasarkan Laporan Penilai Independen KJPP Cahyadi Pangganjar & Rekan tanggal 22 Agustus 2013 dengan nilai sebesar Rp3.440.512.392. Kontrak Pelanggan dan Order Backlog ini diamortisasi sepanjang masa kontraknya, yaitu 10 (sepuluh) tahun.

When the Company acquired CMI, the Company identified other intangible assets such as Customer Contracts and Order Backlog, based on the Independent Appraisal Report of KJPP Cahyadi Pangganjar & Partners dated August 22, 2013 amounting to Rp3,440,512,392. Customer Contracts and Order Backlog is amortized over the contract period, which is 10 (ten) years.

Aset takberwujud lainnya adalah perangkat lunak

milik CMI, Entitas Anak, yang diamortisasi sepanjang masa manfaatnya.

Other intangible asset is software owned by CMI, a subsidiary, which is amortized over its useful lives.

Pengujian penurunan nilai atas goodwill dilakukan

secara tahunan (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Ketika menelaah indikasi-indikasi penurunan nilai, Perusahaan mempertimbangkan hubungan antara kapitalisasi pasar dengan nilai buku, membandingkan hasil operasi UPK dengan proyeksi yang telah disetujui sebelumnya, di antara faktor-faktor lainnya.

Goodwill impairment testing is performed on an annual basis (December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. When examining indications of impairment, the Company considers the relationship between market capitalization and book value, compared with CGU’s pre-agreed projected operating results, among other factors.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan

2014, Perusahaan melakukan pengujian penurunan nilai goodwill. Nilai terpulihkan atas goodwill UPK ditentukan berdasarkan perhitungan nilai pakai [value in use (“VIU”)] dengan menggunakan metode Pendekatan Pendapatan (metode diskonto arus kas). Perhitungan tersebut berdasarkan proyeksi arus kas 5 (lima) tahunan yang telah disetujui oleh manajemen.

As of December 31, 2015 and 2014, the Company performed goodwill impairment testing. The recoverable amount of CGU goodwill is determined based on value in use calculations [the value in use ("VIU")] by using the Income Approach method (discounted cash flow method). The calculation is based on 5 (five) year annual cash flow projections approved by the management.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

83

13. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 13. INTANGIBLE ASSETS (continued) Asumsi yang digunakan manajemen pada saat

melakukan pengujian penurunan goodwill yang timbul atas akuisisi CMI, Entitas Anak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Assumptions used by Management in conducting impairment testing of goodwill arising from acquisition of CMI, a subsidiary as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

31 Desember, 2015/ 31 Desember, 2014/

December 31, 2015 December 31, 2014

Tingkat diskonto 13,37% 14,54% Discount rate Tingkat pertumbuhan berkelanjutan 3,00% 2,00% Sustainable growth rate

Tidak terdapat penurunan nilai yang perlu diakui

untuk goodwill yang berasal dari akuisisi CMI, entitas anak, dengan kemungkinan perubahan yang wajar terhadap asumsi-asumsi penting tidak menyebabkan nilai tercatat UPK melebihi jumlah terpulihkan.

There is no impairment that needs to be recognized on the value of goodwill arising from the acquisition of CMI, a subsidiary, with the possibility of reasonable changes to important assumptions do not cause the carrying value of the CGU exceeding the recoverable amount.

Beban amortisasi yang timbul dari aset

takberwujud lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi - Amortisasi Aset Takberwujud” pada laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian (Catatan 29).

Amortization expenses of intangible assets for the years ended December 31, 2015 and 2014 are recorded as a part of "General and Administrative Expenses - Amortization of Intangible Assets" in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss (Note 29).

14. ASET KEUANGAN TIDAK LANCAR LAINNYA 14. OTHER NON-CURRENT FINANCIAL ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pihak-pihak ketiga Third parties Piutang usaha tidak lancar Non-current trade receivable PT Bakrie Telecom (Catatan 7) 768.750.218 - PT Bakrie Telecom (Note 7) Piutang lain-lain tidak lancar Non-current other receivables PT Ultima Globalindo (Catatan 8) 4.800.000.000 - PT Ultima Globalindo (Note 8) PT Centrin Multi Media (Catatan 8) 650.000.000 - PT Centrin Multi Media (Note 8) PT Centrin Online Prima (Catatan 8) 113.272.000 - PT Centrin Online Prima (Note 8) Lain-lain - 500.000 Others Uang jaminan sewa gedung dan Security deposit of building rental peralatan lainnya: and other equipment: PT Sugih Berkat (Catatan 40f) 517.184.485 - PT Sugih Berkat (Note 40f) PT Graha Sarana Performa PT Graha Sarana Performa (Catatan 40d) 507.739.196 470.852.161 (Note 40d) Investasi jangka panjang 150.000.000 150.000.000 Long-term investment

Sub-total 7.506.945.899 621.352.161 Sub-total Cadangan penyisihan penurunan Allowance for impairment losses on nilai piutang usaha tidak lancar (768.750.218) - non-current trade receivables

Total 6.738.195.681 621.352.161 Total

Investasi jangka panjang merupakan penyertaan

Perusahaan di PT Centrin Elektrindo sebanyak 150 saham atau mencerminkan 18,75% kepemilikan.

Long-term investment represents the Company’s investment in PT Centrin Elektrindo of 150 shares or reflecting 18.75% ownership.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

84

15. UTANG BANK 15. BANK LOAN Rincian utang bank adalah sebagai berikut: The details of bank loan are as follows: 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

PT Bank Maybank Indonesia Tbk. 137.727.975.332 55.849.780.778 PT Bank Maybank Indonesia Tbk. Dikurangi: jatuh tempo dalam waktu 1 tahun (20.186.252.041) (3.836.317.360) Less: net of current portion

Bagian jangka panjang 117.541.723.291 52.013.463.418 Long-term portion

CMI, Entitas Anak, mendapatkan fasilitas pinjaman

dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank”) (dahulu PT Bank International Indonesia Tbk), pihak ketiga, berdasarkan Akta Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., No. 49 tanggal 16 September 2014. Perjanjian pinjaman ini telah diubah dengan Akta Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., No. 33 tanggal 3 Desember 2014 terkait dengan pencabutan persyaratan pembagian dividen, di mana CMI diperbolehkan untuk membagikan dividen atau keuntungan usaha kepada pemegang sahamnya atau pemilik modalnya dengan pemberitahuan kepada Maybank 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan RUPS. Berdasarkan perjanjian ini, CMI memperoleh fasilitas kredit dengan limit sebesar Rp150.000.000.000. Fasilitas tersebut dikenakan tingkat suku bunga 12,5% per tahun dengan jangka waktu selama 5 (lima) tahun.

CMI, a Subsidiary, obtained a loan facility from PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank”) (formerly PT Bank International Indonesia Tbk), a third party, based on Notarial Deed No. 49 of M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., dated September 16, 2014. This loan agreement has been amended by Notarial Deed of M. Nova Faisal, S.H., M.Kn., No. 33 dated December 3, 2014 related to the revocation of the dividend distribution requirements, where the Company is allowed to distribute dividends to its shareholders by sending notification to Maybank within 1 (one) week after General Shareholder Meeting. Based on the agreement, the Company obtained a credit facility with a limit of Rp150,000,000,000. The facility bears interest at 12.5% per annum with maturity period of 5 (five) years.

Fasilitas kredit di atas dijamin dengan piutang

usaha dengan nilai sebesar Rp187.500.000.000, aset menara tertentu dan saham CMI.

The above credit facility is secured with the Companys’ trade receivables amounting to Rp187,500,000,000, certain towers and CMI’s shares.

CMI harus mendapatkan persetujuan dari Maybank

sebelum melakukan hal-hal tertentu, antara lain: CMI should obtain written approval from Maybank

before conducting certain activities, which consisted of the following, among others:

• Mengubah komposisi pemegang saham • Change the shareholder’s composition • Mengubah susunan pengurus dan manajemen

Perusahaan • Change the Company’s management

composition • Melakukan pembubaran, penggabungan

usaha dan akuisisi saham • Disolve, merge and acquire new shares

• Melakukan pembayaran utang kepada pemegang saham dan/atau pihak berelasi

• Settle loan to shareholders and/or related parties

• Mendapatkan pinjaman dari bank, lembaga keuangan dan pihak ketiga lainnya

• Obtain loan from banks, financial institutions and other third parties

• Meminjamkan dana kepada pihak lain • Provide loan to other parties ,

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

85

15. UTANG BANK (lanjutan) 15. BANK LOAN (continued) Berdasarkan perjanjian pinjaman, CMI diwajibkan

untuk memenuhi rasio keuangan tertentu seperti Current Ratio, Net Debt to Equity Ratio, Net Debt to EBITDA Ratio dan Account Receivable Days on Hand. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan rasio keuangan sebagaimana diatur dalam perjanjian pinjaman tersebut di atas.

Based on the loan agreement, CMI is required to maintain certain financial ratios, such as Current Ratio, Net Debt to Equity Ratio, Net Debt to EBITDA Ratio and Account Receivable Days on Hand. As of December 31, 2015, the Company has complied with all financial ratio requirements as stipulated in the above loan agreement.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan

2014, saldo pinjaman dari fasilitas kredit ini masing-masing adalah sebesar Rp138.750.000.000 dan Rp57.275.096.347, dikurangi biaya transaksi yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp1.022.024.668 dan Rp1.425.315.569.

As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding balance of this facility amounted to Rp138,750,000,000 and Rp57,275,096,347, net of unamortized transaction cost amounting to Rp1,022,024,668 and Rp1,425,315,569, respectively.

Beban bunga atas utang bank untuk tahun yang

berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp17.113.688.052 dan Rp1.153.038.493, disajikan sebagai bagian dari “Beban Keuangan - Bunga Pinjaman Bank” dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian (Catatan 33).

The interest expense for the year ended December 31, 2015 and 2014 amounting to Rp17,113,688,052 and Rp1,153,038,493, respectively, is presented as part of the “Finance Cost - Interest on Bank Loan” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss (Note 33).

16. UTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES Akun ini umumnya terkait atas liabilitas kepada

para pemasok atas pembelian dan pembangunan menara dengan rincian sebagai berikut:

This account is generally relating to payables to suppliers for purchase and construction of towers with the following details:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pihak-pihak ketiga Third parties PT Bach Multi Global 9.463.075.105 18.126.240 PT Bach Multi Global PT Tjurba Raya 5.667.633.453 11.739.918.108 PT Tjurba Raya PT Hasiholan Telco Indonesia 2.600.773.893 - PT Hasiholan Telco Indonesia PT Fisto Miratama 1.712.150.443 1.242.985.395 PT Fisto Miratama PT Mitraselaras Inti Prima 1.177.347.818 - PT Mitraselaras Inti Prima PT Sapta Sarana Sejahtera 1.133.026.544 - PT Sapta Sarana Sejahtera CV Bali Inovatif 918.367.345 - CV Bali Inovatif PT Menara Primasel 660.598.241 1.049.739.349 PT Menara Primasel PT Intisel Prodaktifakom 648.481.615 - PT Intisel Prodaktifakom PT Pratama Jaya Sakti 626.940.161 907.298.370 PT Pratama Jaya Sakti PT Protech Mitra Perkasa 620.685.060 - PT Protech Mitra Perkasa PT Citras Mandiri Sentosa 554.222.968 - PT Citra Mandiri Sentosa PT Arthi Solusi Komunikasi 539.369.490 599.673.665 PT Arthi Solusi Komunikasi PT Juvisk Tri Swarna 63.303.727 1.628.040.693 PT Juvisk Tri Swarna PT Total Jaya Engineering - 4.937.236.524 PT Total Jaya Engineering Lainnya (masing-masing Others (each below di bawah Rp500 juta) 2.441.460.521 4.214.166.265 Rp500 million)

Total 28.827.436.384 26.337.184.609 Total

Mata uang utang usaha adalah Rupiah. Trade payables are denominated in Rupiah.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

86

16. UTANG USAHA (lanjutan) 16. TRADE PAYABLES (continued) Analisa umur utang usaha - pihak-pihak ketiga di

atas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The aging analysis of trade payables - third parties as of December 31, 2015 and 2014, is as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Belum jatuh tempo 16.925.279.421 21.907.786.000 Current Sudah jatuh tempo: Overdue : Kurang dari 30 hari 4.140.219.545 320.561.149 Less than 30 days 31-60 hari 1.479.119.684 539.636.000 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 6.282.817.734 3.569.201.460 More than 60 days

Total utang usaha - pihak-pihak ketiga 28.827.436.384 26.337.184.609 Total trade payables - third parties

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan

2014, tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan dan entitas anaknya atas utang usaha tersebut di atas.

As of December 31, 2015 and 2014, there was no guarantee provided by the Company and its subisidiary on trade payables above.

17. PERPAJAKAN 17. TAXATION

a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid taxes 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pajak dibayar di muka Prepaid tax Perusahaan The Company Pajak Pertambahan Nilai 181.347.450 - Value Added Tax Entitas Anak Subsidiary Pajak Pertambahan Nilai 5.963.335.128 7.170.545.089 Value Added Tax

Total 6.144.682.578 7.170.545.089 Total

Klaim atas restitusi pajak Claims for tax refund Perusahaan The Company Pajak penghasilan badan Corporate income tax Tahun 2015 678.125.000 - Year 2015 Entitas Anak Subsidiary Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax Tahun 2013 - 15.275.374.674 Year 2013 Pajak penghasilan badan Corporate income tax Tahun 2015 1.828.830.969 - Year 2015 Tahun 2014 1.478.033.060 1.478.033.060 Year 2014 Tahun 2013 - 428.183.486 Year 2013

Total 3.984.989.029 17.181.591.220 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

87

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

a. Pajak dibayar di muka (lanjutan) a. Prepaid taxes (continued)

Pada tanggal 29 April 2015, CMI, entitas anak, menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas pajak penghasilan badan tahun 2013 sebesar Rp428.183.485. CMI telah menerima pengembalian dari kantor pajak pada tanggal 26 Mei 2015.

On April 29, 2015, CMI, a subsidiary received Tax Overpayment Assessment Letter (“SKPLB”) for 2013 corporate income tax amounting to Rp428,183,485. CMI received the refund from tax office on May 26, 2015.

Pada tanggal 27 April 2015, CMI, entitas anak,

menerima SKPLB atas Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) tahun 2013 sebesar Rp15.275.374.674. CMI telah menerima pengembalian dari kantor pajak pada tanggal 10 Juni 2015.

On April 27, 2015, CMI, a subsidiary, received SKPLB for 2013 Value Added Tax (“VAT”) amounting to Rp15,275,374,674. CMI received the refund from tax office on June 10, 2015.

b. Utang pajak b. Taxes payable

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Perusahaan The Company Pajak penghasilan: Income tax : Pasal 21 8.187.500 36.412.038 Article 21 Pasal 23 75.035.637 84.992.630 Article 23 Pasal 26 - 4.093.055.555 Article 26 Pasal 4 ayat 2 - 11.972.550 Article 4 art 2 Pasal 29 - 6.901.525 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai - 389.011.470 Value Added Tax

Sub-total 83.223.137 4.622.345.768 Sub-total Entitas Anak Subsidiary Pajak penghasilan: Income tax : Pasal 21 81.748.771 151.560.669 Article 21 Pasal 23 37.746.791 277.280.081 Article 23 Pasal 4 ayat 2 342.693.417 191.311.105 Article 4 art 2

Sub-total 462.188.979 620.151.855 Sub-total

Total 545.412.116 5.242.497.623 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

88

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

c. Rekonsiliasi antara rugi sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian dan taksiran penghasilan (rugi) kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

c. Reconciliation between loss before corporate income tax as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss and estimated taxable income (loss) for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Disajikan kembali - Catatan 43/ As restated - Note 43

2015 2014

Rugi sebelum pajak penghasilan Loss before corporate income tax dari operasi yang dilanjutkan from continued operation menurut laporan laba rugi as shown in the consolidated dan rugi komprehensif lain statement of profit or loss and konsolidasian (58.487.362.948) (45.684.813.710) other comprehensive loss Rugi tahun berjalan dari operasi Loss from discontinued operation yang dihentikan (Catatan 4) - (1.401.245.454) for the year (Note 4) Bagian atas kerugian entitas Portion of subsidiary loss anak sebelum pajak penghasilan before income tax and reversal dan pembalikan dari eliminasi of intercompany consolidation konsolidasi antar perusahaan 41.908.502.060 63.757.590.168 eliminations Disesuaikan dengan jurnal Adjustment to the consolidation eliminasi konsolidasian 1.408.479.208 1.408.479.208 elimination entries

Laba (rugi) Perusahaan The Company’s income (loss) sebelum pajak penghasilan (15.170.381.680) 18.080.010.212 before income tax Beda tetap Permanent differences Beban yang tidak diakui secara fiskal 12.034.281.719 1.036.141.782 Non-deductible expense Beban operasional sehubungan dengan penghasilan yang Operational expenses telah dikenakan pajak related to the income already penghasilan final, neto 8.968.389.660 - subjected to final tax, net Beban keuangan - 15.015.307.338 Finance cost Rugi entitas asosiasi - neto - 72.947.575 Loss from associate entity - net Jamuan tamu dan representatif - 13.565.804 Representation and donations Selisih kerugian neto atas Net difference in loss penjualan dan penghapusan on sale and disposal investasi saham Perusahaan of investments in subsidiary pada entitas anak antara between the equity method and metode ekuitas dan biaya - (22.958.458.581) cost method Pendapatan yang telah dikenakan pajak yang Income already subjected bersifat final: to final income tax: Jasa giro dan bunga deposito (7.118.282.732) (1.661.763.948) Interest income Keuntungan aset Gain on other current keuangan lancar lainnya (33.280.067) (1.010.916.601) financial assets Penjualan tanah dan bangunan - (4.233.201.042) Sale of land and building

Total beda tetap 13.851.108.580 (13.726.377.673) Total permanent differences

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

89

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

c. Rekonsiliasi antara rugi sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

c. Reconciliation between loss before corporate income tax as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss and estimated taxable income for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows: (continued)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Disajikan kembali - Catatan 43/ As restated - Note 43

2015 2014

Beda temporer Temporary differences Pendapatan keuangan 1.319.273.100 (850.525.830) Finance income Keuntungan (kerugian) aset Gain (loss) on other current keuangan lancar lainnya financial assets terhadap nilai penempatan against the value of awal yang telah terealisasi - 5.459.574.740 realized initial placement Keuntungan penjualan Gain on sale of aset tetap - 2.402.401.430 fixed assets Penyisihan atas liabilitas Provision for employee imbalan kerja karyawan - 327.263.764 benefits liability Penyisihan atas penurunan Provision for impairment nilai piutang - 198.641.563 losses of receivables Pengalihan aset dan liabilitas Transfer of Company’s assets Perusahaan - (8.759.264.039) and liabilities Penyusutan aset tetap - (366.678.202) Depreciation of fixed assets Penghapusan piutang usaha Write-off of trade receivables tahun berjalan - (130.581.967) for the year

Total beda temporer 1.319.273.100 (1.719.168.541) Total temporary differences

Taksiran penghasilan kena pajak - 2.634.463.998 Estimated taxable income

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

90

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

d. Komponen manfaat pajak penghasilan neto Perusahaan adalah sebagai berikut:

d. The components of the Company’s income tax benefit - net are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Income tax expense - for the year Beban pajak penghasilan kini - (503.062.130) Current income tax expense

Total beban pajak penghasilan - (503.062.130) Total income tax expenses Manfaat (beban) pajak Income tax benefit (expense) penghasilan - tangguhan - deferred Perusahaan The Company Efek penilaian nilai wajar aset tetap 266.106.991 266.106.991 Effect of valuation of fixed assets Pendapatan keuangan 329.818.275 (212.631.457) Finance income Amortisasi penilaian aset takberwujud 86.012.810 86.012.810 Amortization of intangible assets Penyisihan atas penurunan Allowance for impairment nilai piutang - 17.014.899 of receivables Penyisihan atas liabilitas imbalan Provision for employee kerja karyawan - 81.815.941 benefits liability Pengalihan aset dan Transfer of the Company’s liabilitas Perusahaan - (2.189.816.010) assets and liabilities Keuntungan aset Gain on other current keuangan lancar lainnya - 1.364.893.685 financial assets Penyusutan aset tetap - (91.669.551) Depreciation of fixed assets Keuntungan penjualan aset tetap - 600.600.358 Gain on sale of fixed assets Efek perubahan tarif pajak - 43.432.137 Effect of changes in taxes rate

Sub-total 681.938.076 (34.240.197) Sub-total

Entitas Anak Subsidiary Manfaat pajak dari rugi fiskal, neto 4.863.081.430 6.233.609.335 Tax loss carry forward, net Akrual bonus dan Accrued bonus and tunjangan karyawan 1.274.170.880 - employee benefits Penyisihan atas liabilitas Provision for employee imbalan kerja karyawan 301.526.331 501.137.427 benefits liability Penyisihan atas penurunan Allowance for impairment nilai piutang 192.187.555 16.629.378 losses on receivables Nilai wajar jaminan 37.943.370 59.286.960 Fair value of deposits Penyusutan aset tetap (1.925.906.392) (2.098.089.905) Depreciation of fixed assets Beban keuangan (329.818.275) 212.631.468 Finance expenses

Sub-total 4.413.184.899 4.925.204.663 Sub-total

Total manfaat pajak penghasilan Total consolidated income konsolidasian - tangguhan 5.095.122.975 4.890.964.466 tax benefit - deferred

Total manfaat pajak penghasilan - neto 5.095.122.975 4.387.902.336 Total income tax benefit - net

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

91

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

e. Perhitungan utang pajak penghasilan - pasal 29 dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

e. The computation of income tax payable - article 29 and estimated claim for tax refund is as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Taksiran penghasilan Estimated taxable kena pajak - (dibulatkan) income - (rounded) Perusahaan - 2.634.464.000 The Company Entitas Anak - - Subsidiary

Beban pajak kini tahun berjalan Current income tax expense Perusahaan - 503.062.130 The Company Entitas Anak - - Subsidiary

Dikurangi: pajak penghasilan dibayar di muka Less: prepaid income taxes Perusahaan The Company Pasal 23 678.125.000 - Article 23 Pasal 25 - 496.160.605 Article 25

Total 678.125.000 496.160.605 Total

Entitas Anak Subsidiary Pasal 23 1.828.830.969 1.478.033.060 Article 23

Utang pajak penghasilan - pasal 29 Income tax payable - article 29 (taksiran tagihan pajak penghasilan) (estimated claim for tax refund) Perusahaan (678.125.000) 6.901.525 The Company Entitas Anak (1.828.830.969) (1.478.033.060) Subsidiary

Total (2.506.955.969) (1.471.131.535) Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

92

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

f. Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku terhadap rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (lanjutan)

f. The reconciliation between income tax benefit which is computed using the applicable tax rate from loss before income tax as presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss for the years ended December 31, 2015 and 2014 is as follows: (continued)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Disajikan kembali - Catatan 43/ As restated - Note 43

2015 2014

Rugi sebelum pajak penghasilan Loss before corporate income tax dari operasi yang dilanjutkan from continued operation menurut laporan laba rugi dan as shown in the consolidated rugi komprehensif lain statement of profit or loss and konsolidasian (58.487.362.948) (45.684.813.710) other comprehensive loss Rugi tahun berjalan dari operasi Loss for the period from yang dihentikan (Catatan 4) - (1.401.245.454) discontinued operation (Note 4)

(58.487.362.948) (47.086.059.164)

Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang Income tax expense berlaku sebesar 25% (14.621.840.737) (11.771.514.791) at the applicable tax rate of 25% Beda tetap neto dengan Net permanent differences tarif pajak 25% 4.397.024.709 (2.841.300.832) at a tax rate of 25% Rugi pajak yang kadaluwarsa 4.100.678.337 2.302.849.694 Expired tax losses Pembalikan aset pajak tangguhan Unrecognized deferred tax assets from dari rugi fiskal entitas anak 1.029.014.716 8.549.653.466 subsidiary’s tax loss carried forward Efek penggunaan tarif pajak khusus - (198.986.006) Effect of special tax rate Lain-lain - (428.603.867) Others

Tax benefit - net as shown in Manfaat pajak - neto menurut the consolidated statement of laporan laba rugi dan rugi profit or loss and komprehensif lain konsolidasian (5.095.122.975) (4.387.902.336) other comprehensive loss

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

93

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued) g. Pajak tangguhan g. Deferred tax

Jumlah pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan pajak Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Total tax effect from temporary differences between commercial and fiscal reporting of the Company as of December 2015 and 2014 are as follows:

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 31 Desember 2014 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali - Catatan 43)/ Catatan 43)/ January 1, 2014/ December 31, 2014 December 31, 2013 31 Desember 2015/ (As restated - (As restated - December 31, 2015 Note 43) Note 43)

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Liabilitas imbalan kerja karyawan - - 1.492.788.822 Employee benefits liability Penyisihan atas penurunan Allowance for impairment nilai piutang - - 714.057.470 losses on receivable

Sub-total - - 2.206.846.292 Sub-total

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Aset tetap dan aset Fixed assets and takberwujud dari intangible assets akuisisi entitas anak (1.692.438.795) (2.044.558.599) (2.396.678.399) from subsidiary acquisition Aset keuangan lancar lainnya - - (1.091.914.948) Other non-current financial assets Aset tetap - - (407.144.646) Fixed assets

Sub-total (1.692.438.795) (2.044.558.599) (3.895.737.993) Sub-total

Total (1.692.438.795) (2.044.558.599) (1.688.891.701) Total

Rincian saldo aset dan liabilitas pajak

tangguhan setiap entitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The detail of deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014, respectively are as follows:

31 Desember 2014 1 Januari 2014/ (Disajikan kembali - 31 Desember 2013 Catatan 43)/ (Disajikan kembali - Catatan 43)/

December 31, 2014 January 1, 2014/ 31 Desember 2015/ (As restated - December 31, 2013 December 31, 2015 Note 43) (As restated - Note 43)

Aset Pajak Liabilitas Pajak Aset Pajak Liabilitas Pajak Aset Pajak Liabilitas Pajak Tangguhan/ Tangguhan/ Tangguhan/ Tangguhan/ Tangguhan/ Tangguhan/ Deferred Deferred Deferred Deferred Deferred Deferred Tax Assets Tax Liabilities Tax Assets Tax Liabilities Tax Assets Tax Liabilities

Perusahaan - 1.692.438.795 - 2.044.558.599 - 1.688.891.701 The Company Entitas Anak Subsidiary CMI 23.074.446.238 - 18.536.221.022 - 14.019.906.071 - CMI COP - - - - 1.300.642.833 - COP CNT - - - - 8.210.372 - CNT

Total 23.074.446.238 1.692.438.795 18.536.221.022 2.044.558.599 15.328.759.276 1.688.891.701 Total

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak

tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

Management believes that deferred tax assets can be recovered through future taxable income.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

94

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued) g. Pajak tangguhan (lanjutan) g. Deferred tax (continued)

Mutasi akun pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

The movement of deferred tax assets are as follows :

Disajikan kembali - Catatan 43/ As restated - Note 43

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Saldo awal, aset pajak Beginning balance, deferred tax tangguhan - neto 16.491.662.423 13.639.867.575 assets - net Manfaat pajak tangguhan Deferred tax benefit tahun berjalan 5.095.122.975 4.890.964.466 for the year Manfaat pajak tangguhan yang dibebankan Deferred tax benefit pada penghasilan charged to other komprehensif lain (204.777.955) (260.513.032) comprehensive income Pelepasan entitas anak - (1.778.656.586) Disposal of subsidiary

Saldo akhir, aset pajak Ending balance, deferred tax tangguhan - neto 21.382.007.443 16.491.662.423 assets - net

Perusahaan dan entitas anaknya memiliki

akumulasi rugi fiskal sebesar Rp153.473.720.245 pada tanggal 31 Desember 2015 (Rp129.905.335.666 pada tanggal 31 Desember 2014) yang berasal dari entitas anak yang mengalami kerugian selama beberapa waktu. Rugi fiskal tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu 5 tahun sejak terjadinya untuk mengurangi pendapatan kena pajak pada entitas di mana rugi fiskal tersebut muncul.

The Company and its subsidiary has accumulated tax losses carried forward totaling Rp153,473,720,245 as of December 31, 2015 (Rp129,905,335,666 as of December 31, 2014) which arose in subsidiary that have been in loss making for some time. The tax losess can be utilized up to 5 years since its occurence to be offset against future taxable profits of the entity in which the tax loss arose.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan

2014, manajemen berpendapat rugi fiskal yang dapat dikompensasi, dapat direalisasi sebagian sehingga Perusahaan dan entitas anaknya mengakui aset pajak tangguhan sebesar Rp26.313.754.060. Apabila Perusahaan dan entitas anaknya dapat mengakui seluruh aset pajak tangguhan yang belum diakui, maka rugi tahun berjalan akan berkurang sebesar Rp12.054.676.001.

As of December 31, 2015 and 2014, management was of the opinion that tax loss that can be compensated, will be able to partly realize therefore the Company and its subsidiary recognized deferred tax assets totaling Rp26,313,754,060. If the Company and its subsidiary is able to recognize all unrecognized deferred tax assets, the loss for the year will be decreased by Rp12,054,676,001.

Tidak terdapat konsekuensi pajak penghasilan

atas pembayaran deviden oleh entitas anak di Indonesia kepada Perusahaan.

There are no income tax consequences attached to the payment of dividends by the subsidiary in Indonesia to the Company.

Perusahaan tidak mengakui aset pajak

tangguhan terkait atas investasi pada entitas anak karena Perusahaan mengendalikan secara penuh entitas anak tersebut dan tidak mempunyai niat untuk melepaskannya.

The Company did not recognize related deferred tax assets on the investment in its subsidiary as the Company fully control the subsidiary and has no intention to dispose it.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

95

17. PERPAJAKAN (lanjutan) 17. TAXATION (continued)

h. Lain-lain h. Others

Akumulasi rugi fiskal Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2015 yang dapat dikompensasikan berdasarkan jadwal adalah sebagai berikut:

The Company and its subsidiary’s accumulated tax losses as of December 31, 2015 can be compensated based on the schedule as follows:

Rugi fiskal/ Jatuh Tempo Fiscal loss Due Date

Tahun 2018 45.158.172.350 Year 2018 Tahun 2019 68.344.449.969 Year 2019 Tahun 2020 39.971.097.926 Year 2020

Akumulasi rugi fiskal 153.473.720.245 Accumulated tax losses

Penghasilan Kena Pajak Perusahaan untuk

tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, sebagaimana disajikan dalam Laporan Keuangan ini, telah sesuai dengan Penghasilan Kena Pajak dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Total beban pajak penghasilan untuk tahun 2015 yang akan disajikan dalam SPT Perusahaan akan dihitung berdasarkan laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

The Company's taxable income for the year ended December 31, 2014, as presented in the consolidated financial statements is consistent with taxable income in the Annual Tax Report (“SPT”) which is submitted to the Tax Office. Total income tax expense for 2015 to be presented in the SPT will be calculated based on the Company's consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss for the year ended December 31, 2015.

Pada Desember 2015, Perusahaan

memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) atas pajak penghasilan pasal 26 tahun 2013 sebesar Rp5.920.315.000. Perusahan telah membayar kekurangan tersebut dan mengakuinya sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi - Beban Pajak” pada laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.

On December 2015, the Company received Tax Underpayment Assessment Letter (“SKPKB”) for 2013 income tax article 26 amounting to Rp5,920,315,000. The Company already paid such underpayment and charged as part of “General and Administration Expense - Tax Expenses” in current year of consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

96

18. BEBAN AKRUAL 18. ACCRUED EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consist of : 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Bunga bank 1.015.136.141 1.153.038.493 Interest expense Pemeliharaan 1.012.975.000 - Maintenance Jasa profesional 595.350.000 2.232.800.000 Professional fees Sewa 535.910.768 847.861.220 Rental Lainnya 978.397.689 1.084.707.623 Others

Total 4.137.769.598 5.318.407.336 Total

Beban akrual lainnya terdiri dari akrual atas biaya

penalti yang timbul akibat keterlambatan pembangunan menara dan biaya lainnya.

Other accrued expenses consist of accrued penalties expense arising from delays in the construction of the towers and other expenses.

19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA

PENDEK 19. SHORT-TERM EMPLOYEE BENEFITS

Akun ini merupakan akrual atas beban gaji, bonus

dan tunjangan karyawan yang akan dibayarkan dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 akun ini memiliki saldo masing-masing sebesar Rp5.096.683.521 dan Rp96.228.333.

This account represents accrued salaries, bonuses and employee benefits expense which will be paid within a period of 1 (one) year. As of December 31, 2015 and 2014, the balance of this account amounted to Rp5,096,683,521 and Rp96,228,333, respectively.

20. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 20. DEFERRED REVENUE Rincian pendapatan diterima di muka adalah

sebagai berikut: The details of deferred revenue are as follows :

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Saldo pendapatan diterima di muka 31.112.024.623 33.539.439.936 Balance of deferred revenue Dikurangi: pendapatan yang akan diakui Less: income which will be dalam 1 (satu) tahun (25.462.328.613) (22.599.651.143) recognized within 1 (one) year

Bagian jangka panjang 5.649.696.010 10.939.788.793 Long-term portion

Akun ini merupakan pendapatan yang diterima di

muka atas sewa dan pemeliharaan menara telekomunikasi dengan jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai dengan 12 (dua belas) tahun.

This account represents deferred revenue from telecommunication tower rental and maintenance, with terms ranging between 1 (one) year until 12 (twelve) years.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

97

21. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 21. CONSUMER FINANCING PAYABLES CMI, entitas anak, memperoleh fasilitas kredit

pembiayaan kendaraan dari PT Kencana Internusa Artha Finance, PT BII Finance, PT Oto Multiartha dan PT Mandiri Tunas Finance, pihak-pihak ketiga, dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal perjanjian. Berdasarkan perjanjian kredit fasilitas pembiayaan, Perusahaan dikenakan bunga efektif antara 8,59% sampai dengan 14,60%. Fasilitas ini dijamin dengan aset kendaraan yang diperoleh. CMI diwajibkan untuk mengasuransikan kendaraan selama masa pinjaman.

CMI, a subsidiary, obtained vehicle financing credit facilities from PT Kencana Internusa Artha Finance, PT BII Finance, PT Oto Multiartha and PT Mandiri Tunas Finance, third parties, with term of 36 (thirty six) months from agreement date. Based on the credit financing facility agreements, CMI is charged with effective interest ranging between 8.59% per annum to 14.60% per annum. The facilities are secured with the vehicles obtained using the facilities. CMI is also required to insure vehicles over the term of the facilities.

Rincian utang pembiayaan konsumen berdasarkan

pihak penyedia fasilitas: The details of consumer financing payables based

on facility providers are as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pihak-pihak ketiga Third parties PT Oto Multiartha 50.814.951 412.433.119 PT Oto Multiartha PT BII Finance 24.041.491 311.282.968 PT BII Finance PT Mandiri Tunas Finance 46.916.346 110.974.479 PT Mandiri Tunas Finance PT Kencana Internusa Artha Finance - 47.763.425 PT Kencana Internusa Artha Finance

Total 121.772.788 882.453.991 Total

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan

2014, jadwal pembayaran nilai kini utang konsumen berdasarkan tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the present values of the scheduled payments of the consumer financing payables by the year of maturity are as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Sampai dengan 1 tahun 125.067.200 811.359.000 Due in 1 year Lebih dari 1 tahun dan More than 1 year and kurang dari 3 tahun - 125.067.200 less than 3 years

Total 125.067.200 936.426.200 Total Dikurangi: beban bunga (3.294.412) (53.972.209) Less: interest

Nilai kini atas pembayaran cicilan Present value of minimum payments of utang pembiayaan konsumen 121.772.788 882.453.991 consumer financing payable Dikurangi: bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (121.772.788) (760.678.746) Less : current maturities

Bagian jangka panjang - 121.775.245 Long-term portion

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

98

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG

22. LONG-TERM EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY

Perusahaan dan entitas anaknya menyediakan

imbalan kerja untuk karyawannya yang mencapai usia pensiun pada usia 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja tersebut tidak didanai.

The Company and its subsidiary provide employee benefits to their employees who reach retirement age of 55 years old based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provision for the employee benefits is unfunded.

Estimasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dicatat berdasarkan penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tanggal 7 Maret 2016 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

Estimated employee benefits liability as of December 31, 2015 and 2014 were determined based on actuarial valuations performed by PT Bumi Dharma Aktuaria, an independent actuary, based on its reports dated March 7, 2016, using the "Projected Unit Credit" method.

Asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam

menghitung liabilitas imbalan kerja adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used in the valuation of employee benefits liability are as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Tingkat bunga per tahun 9,10% 8,30% Annual interest rate Tingkat kenaikan gaji per tahun 10,00% 10,00% Annual salary increase rate Tingkat pengunduran diri 2,00% 2,00% Resignation rate Tingkat kematian TMI-11 TMI-11 Mortality rate Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Retirement age

Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam

laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

Employee benefits expense recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss is as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Disajikan kembali/ As restated

2015 2014

Biaya jasa kini 1.401.199.947 1.779.042.440 Current service cost Biaya bunga 384.330.691 608.937.481 Interest cost

Biaya jasa lalu - 393.689 Past service cost

Beban imbalan kerja karyawan 1.785.530.638 2.388.373.610 Employee benefits expense

Beban imbalan kerja karyawan Employee benefits expense disajikan sebagai bagian dari: are presented as part of : Operasi yang dilanjutkan - Continued operation - beban umum dan general and administrative administrasi (Catatan 29) 1.785.530.638 1.622.629.522 expense (Note 29) Operasi yang dihentikan - 765.744.088 Discontinued operation

Beban imbalan kerja karyawan 1.785.530.638 2.388.373.610 Employee benefits expense

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

99

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

22. LONG-TERM EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued)

Mutasi liabilitas imbalan kerja adalah sebagai

berikut: The movement in long-term employee benefits

liability are as follows:

Disajikan kembali - Catatan 43/ As restated - Note 43

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Saldo awal 4.630.490.253 13.118.344.336 Beginning balance Beban imbalan kerja Employee benefits expense

selama tahun berjalan 1.785.530.638 2.388.373.610 for the year Pembayaran manfaat (579.425.315) (527.935.951) Benefits paid Jumlah yang diakui sebagai Amount recognized as penghasilan komprehensif lain (819.111.820) (1.042.052.129) other comprehensive income Pelepasan entitas anak dan Disposal of subsidiary and penyesuaian atas operasi adjustment on yang dihentikan - (9.306.239.613) discontinued operation

Saldo akhir 5.017.483.756 4.630.490.253 Ending balance

Perubahan nilai kini liabilitas imbalan kerja pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Changes in the present value of employee benefits liability as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Disajikan kembali - Catatan 43/ As restated - Note 43

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Saldo awal 4.630.490.253 13.118.344.336 Beginning balance Biaya jasa kini 1.401.199.947 1.779.042.440 Current service cost Biaya bunga 384.330.691 608.937.481 Interest cost Pembayaran manfaat (579.425.315) (527.935.951) Benefits paid Jumlah yang diakui sebagai Amount recognized as penghasilan komprehensif lain (819.111.820) (1.042.052.129) other comprehensive income Pelepasan entitas anak dan Disposal of subsidiary and penyesuaian atas operasi adjustment of yang dihentikan - (9.305.845.924) discontinued operation

Saldo akhir 5.017.483.756 4.630.490.253 Ending balance

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

100

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

22. LONG-TERM EMPLOYEES BENEFITS LIABILITY (continued)

Analisa sensitivitas kuantitatif untuk asumsi-asumsi

yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The quantitative sensitivity analysis for significant assumptions as of December 31, 2015 is as follows:

Pengaruh pada liabilitas imbalan pasti/ Impact on the net defined benefit obligations

Persentase/ Tingkat diskonto/ Kenaikan gaji/ Percentage Discount rate Salary increase

2015 2015 Kenaikan 1% (425.738.008) 475.626.235 Increase Penurunan (1%) 486.340.632 (424.472.688) Decrease

Jatuh tempo liabilitas imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The maturity profile of defined benefit obligation as of December 31, 2015 is as follows:

31 Desember 2015/ December 31, 2015

Dalam jangka waktu 12 bulan Within the next 12 months (periode pelaporan tahunan berikutnya) 215.050.000 (the next annual reporting period) Antara 2 dan 5 tahun - Between 2 and 5 years Antara 5 dan 10 tahun 16.170.523.823 Between 5 and 10 years Melebihi 10 tahun 142.126.868.476 Beyond 10 years

Jumlah 158.512.442.299 Total

Durasi rata-rata tertimbang di liabilitas imbalan kerja pada akhir periode adalah 17,78 tahun.

Weighted average duration of employees benefits liability at the end of period is 17.78 years.

23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh

oleh pemegang saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang disusun oleh PT Sinartama Gunita, selaku Biro Administrasi Efek, sebagai berikut:

The share capital which has been issued and fully paid by the shareholders as of December 31, 2015 and 2014 based on Shareholders Register which were compiled by PT Sinartama Gunita, the Shares Administration Bureau, is as follows:

31 Desember 2015/December 31, 2015

% Kepemilikan/ Total Saham/ Total Nilai Nominal/ % Ownership Total Shares Total Nominal Value Pemegang Saham: Shareholders: Clover Universal Enterprise Ltd. 59,42% 6.176.559.951 617.655.995.100 Clover Universal Enterprise Ltd. UBS AG Singapore Non-Treaty UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus 9,34% 970.994.500 97.099.450.000 Omnibus UOB Kay Hian Pte Ltd. 6,40% 665.210.000 66.521.000.000 UOB Kay Hilan Pte. Ltd. Masyarakat (persentase Public (percentage kepemilikan di bawah 5%) 24,84% 2.581.723.849 258.172.384.900 ownership below 5%) Total 100,00% 10.394.488.300 1.039.448.830.000 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

101

23. MODAL SAHAM (lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (continued)

Modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang disusun oleh PT Sinartama Gunita, selaku Biro Administrasi Efek, sebagai berikut: (lanjutan)

The share capital which has been issued and fully paid by the shareholders as of December 31, 2015 and 2014 based on Shareholders Register which were compiled by PT Sinartama Gunita, the Shares Administration Bureau, is as follows: (continued)

31 Desember 2014/December 31, 2014

% Kepemilikan/ Total Saham/ Total Nilai Nominal/ % Ownership Total Shares Total Nominal Value Pemegang Saham: Shareholders: Clover Universal Enterprise Ltd. 45,36% 3.367.879.000 336.787.900.000 Clover Universal Enterprise Ltd. UBS AG Singapore Non-Treaty UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus 13,41% 995.424.500 99.542.450.000 Omnibus UOB Kay Hian Pte Ltd. 12,19% 905.234.000 90.523.400.000 UOB Kay Hian Pte. Ltd. Masyarakat (persentase Public (percentage kepemilikan di bawah 5%) 29,04% 2.156.097.000 215.609.700.000 ownership below 5%) Total 100,00% 7.424.634.500 742.463.450.000 Total

Berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid,

S.H., M.Kn, No. 26 tanggal 5 November 2015, Perusahaan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui Penawaran Umum Terbatas II sebesar Rp296.985.380.000 sehingga modal ditempatkan dan disetor seluruhnya menjadi sebesar Rp1.039.448.830.000 (Catatan 1b).

Based on Notarial Deed No.26 of Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., dated November 5, 2015, the Company increased its issued and fully paid share capital through PUT II by Rp296,985,380,000 therefore, total issued and fully paid share capital became Rp1,039,448,830,000 (Note 1b).

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO 24. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL - NET Rincian perubahan tambahan modal disetor pada

tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The details of additional paid in capital as of December 31, 2015 and 2014 are as follows :

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/

December 31, 2015 December 31, 2014

Agio saham penawaran umum Share premium of initial perdana (tahun 2001) 2.500.000.000 2.500.000.000 public offering (year 2001) Biaya emisi saham (1.831.947.886) (1.831.947.886) Issuance costs

Sub-total 668.052.114 668.052.114 Sub-total Agio saham pelaksanaan waran Share premium on seri 1 (tahun 2002) 2.812.500 2.812.500 series 1 warrants (year 2002) Agio saham pelaksanaan waran Share premium on karyawan (tahun 2004) 500.000.000 500.000.000 employee warrants (year 2004) Biaya emisi saham terkait Issuance costs related to PUT I (tahun 2013) *) (6.451.922.890) (6.451.922.890) PUT I (year 2013) *) Rugi atas penjualan saham treasuri (427.453.450) (427.453.450) Loss on sale of treasury stock Agio saham terkait PUT II (tahun 2015) 148.492.690.000 - Share premium on PUT II (year 2015) Biaya emisi saham terkait Issuance costs related to PUT II (tahun 2015) *) (3.564.828.893) - PUT II (year 2015) *)

Total 139.219.349.381 (5.708.511.726) Total

*) setelah dikurangi dengan PPN masukan terkait yang dapat

dikreditkan *) After deducted with relevant VAT that can be credited.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

102

25. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM 25. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE Berdasarkan Akta Notaris Jimmy Tanal, S.H., No.

109 tanggal 12 Juni 2015 mengenai Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen untuk tahun 2014.

Based on Notarial Deed No.109 of Jimmy Tanal, S.H., dated June 12, 2015 regarding Annual General Shareholders Meeting, the shareholders decided not to distribute any dividend for year 2014.

Berdasarkan Surat Keterangan Notaris Johny

Dwikora Aron, S.H., No. 036/KET/VII/2011 tanggal 27 Juni 2014 mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, pemegang saham memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen untuk tahun 2013.

Based on Notarial Certificate No. 036/KET/VII/2011 of Johny Dwikora Aron, S.H., dated June 27, 2014 regarding Annual General Shareholders Meeting, the shareholders decided not to distribute any dividend for year 2013.

26. PENDAPATAN USAHA 26. REVENUE Pendapatan usaha Perusahaan dan entitas

anaknya berasal dari pendapatan sewa operasi dan pemeliharaan menara kepada operator telekomunikasi di berbagai lokasi di Indonesia.

Revenue of the Company and its subsidiary is derived from tower rental and maintenance services provided to telecommunication operators in various locations in Indonesia.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31

Desember 2015 dan 2014, saldo pendapatan sewa dan pemeliharaan menara masing-masing adalah sebesar Rp104.989.916.942 dan Rp75.330.678.966.

For the years ended as of December 31, 2015 and 2014, rental and tower maintenance revenues amounted to Rp104,989,916,942 and Rp75,330,678,966, respectively.

Rincian pendapatan usaha dari pelanggan yang

melebihi 10% dari total pendapatan usaha adalah sebagai berikut:

The details of revenues from customers that exceeded 10% of the total revenue are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Total/ Persentase/ Total Percentage

2015 2014 2015 2014

PT Hutchison 3 Indonesia 43.059.655.355 36.414.454.427 41,01% 48,34% PT Hutchison 3 Indonesia PT Telekomunikasi Selular 18.040.185.483 9.256.500.000 17,18% 12,29% PT Telekomunikasi Selular PT Internux 15.162.932.298 5.350.654.839 14,44% 7,10% PT Internux PT XL Axiata Tbk 12.117.489.232 11.844.444.926 11,54% 15,72% PT XL Axiata Tbk

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

103

27. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA 27. COST OF REVENUE Rincian beban pokok pendapatan usaha

konsolidasian adalah sebagai berikut: The details of cost of revenue are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Penyusutan (Catatan 11) 53.326.971.350 40.527.109.648 Depreciation (Note 11) Amortisasi sewa lahan untuk menara 21.630.275.181 16.566.315.888 Amortization of tower land lease Beban operasional dan Tower operation and pemeliharaan menara 5.498.993.093 2.578.789.839 maintenance expenses Beban listrik 2.316.345.227 1.174.086.381 Electrical expense Lain-lain (kurang dari Rp200 juta) 2.430.500.354 1.181.556.935 Others (less than Rp200 million)

Total 85.203.085.205 62.027.858.691 Total

Tidak terdapat pemasok dengan total pembelian

kumulatif individual yang melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

There were no suppliers with cumulative individual amount of purchase exceeding 10% of revenues for the years ended December 31, 2015 and 2014.

28. BEBAN PENJUALAN 28. SELLING EXPENSES Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: The details of selling expenses are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Iklan dan promosi 316.350.000 1.190.383.759 Advertising and promotion Transportasi dan percetakan 283.321.557 339.934.949 Transportation and printing Representasi dan jamuan 417.507.528 310.129.334 Representation and entertainment Lain-lain 4.856.600 3.540.002 Others

Total 1.022.035.685 1.843.988.044 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

104

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 29. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian beban umum dan administrasi adalah

sebagai berikut: The details of general and administrative expenses

are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Disajikan kembali (Catatan 43)/ As restated (Note 43)

2015 2014

Employees’ salaries, wages and Gaji, upah dan kompensasi karyawan 25.165.631.072 17.201.920.000 compensation Pajak 14.364.753.156 1.043.242.440 Taxes Jasa profesional 3.298.716.029 5.843.178.319 Professional fees Sewa 2.875.893.270 3.001.716.552 Rental Penyusutan (Catatan 12) 2.456.140.119 2.480.507.914 Depreciation (Note 12) Beban imbalan kerja karyawan (Catatan 22) 1.785.530.638 1.622.629.522 Employee benefits expense (Note 22) Utilitas 1.417.557.329 1.281.083.608 Utilities Biaya Hak Penyelenggaraan Telekomunikasi 1.100.946.835 - Concession expenses Perjalanan dinas 871.317.894 405.529.003 Travelling Penyisihan penurunan Provision for impairment losses nilai piutang 768.750.218 66.517.513 on receivables Amortisasi aset takberwujud Amortization of intangible assets (Catatan 13) 764.147.628 716.306.567 (Note 13) Perbaikan dan pemeliharaan 207.246.424 289.906.147 Repairs and maintenance Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 juta) 699.051.752 863.261.735 Others (each below Rp50 million)

Total 55.775.682.364 34.815.799.320 Total

30. PENDAPATAN LAINNYA 30. OTHER INCOME Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai

berikut: The details of other income are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Disajikan kembali (Catatan 43)/ As restated (Note 43)

2015 2014

Sewa 506.146.503 453.612.600 Rental Beban pajak final atas Final tax expense pendapatan sewa (50.000.000) (67.887.600) on rental income Laba penjualan aset tetap 44.768.757 - Gain on sale of fixed assets Lain-lain 1.727.229.271 150.560.485 Others

Total 2.228.144.531 536.285.485 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

105

31. BEBAN LAINNYA 31. OTHER EXPENSES Rincian beban lainnya adalah sebagai berikut: The details of other expenses are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Beban penalti 686.516.667 750.735.400 Penalty expense Rugi atas penghapusan Loss on write-off of properti investasi (Catatan 11) 692.632.501 - investment property (Note 11) Rugi selisih kurs 39.381.523 629.456.083 Loss on foreign exchange Lain-lain 211.510.693 466.618.784 Others

Total 1.630.041.384 1.846.810.267 Total

32. PENDAPATAN KEUANGAN 32. FINANCE INCOME Rincian pendapatan keuangan adalah sebagai

berikut: The details of finance income are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Pendapatan bunga 10.506.173.134 2.278.517.538 Interest income Keuntungan neto dari nilai wajar aset keuangan lancar lainnya yang Net gain on fair value of other diperdagangkan 33.280.067 786.363.157 current financial assets - trading

Total 10.539.453.201 3.064.880.695 Total

33. BEBAN KEUANGAN 33. FINANCE COST Rincian atas beban keuangan adalah sebagai

berikut: The details of finance cost are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Bunga pinjaman bank (Catatan 15) 17.113.688.052 1.153.038.493 Interest on bank loan (Note 15) Bunga utang pemegang saham Interest from due to a shareholder (Catatan 35b) 13.194.444.444 21.854.166.666 (Note 35b) Biaya provisi 403.290.901 74.684.431 Provision fees Bunga utang pembiayaan konsumen 50.677.797 130.056.224 Interest on consumer financing payable Lain-lain 31.002.588 417.428.266 Others

Total 30.793.103.782 23.629.374.080 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

106

34. RUGI PER SAHAM DASAR 34. LOSS PER SHARE

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Disajikan kembali (Catatan 43)/ As restated (Note 43)

2015 2014

RUGI PER SAHAM LOSS PER SHARE Rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Loss for the year attributable pemilik entitas induk (53.392.239.973) (42.698.156.828) to owner of the parent company Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of ditempatkan dan disetor penuh 8.913.629.693 7.424.634.500 issued and fully paid shares

Rugi per Saham (5,99) (5,75) Loss per share

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Disajikan kembali (Catatan 43)/ As restated (Note 43)

2015 2014

RUGI PER SAHAM DARI LOSS PER SHARE FROM OPERASI YANG DILANJUTKAN CONTINUED OPERATION Rugi tahun berjalan dari operasi Loss for the year from yang dilanjutkan yang dapat continued operation diatribusikan kepada attributable to owner pemilik entitas induk (53.392.239.973) (41.296.911.374) of the parent company

Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of ditempatkan dan disetor penuh 8.913.629.693 7.424.634.500 issued and fully paid shares

Rugi per Saham (5,99) (5,56) Loss per share

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

107

35. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

35. BALANCES, TRANSACTIONS AND RELATION WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan

Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Entitas dianggap sebagai pihak-pihak berelasi dari Perusahaan dan entitas anaknya berkaitan dengan kesamaan kepemilikan. Transaksi dengan pihak berelasi dilakukan berdasarkan harga dan kondisi lainnya yang setara dengan transaksi pihak ketiga.

In the normal course of business, the Company and its subsidiary engaged in transactions with related parties. The entities are considered related parties to the Company and its subsidiary in view of their common ownership. Transactions with related parties are conducted based on price and terms equal to third party transaction.

a. Saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi a. Significant balance with related parties.

Persentase terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Total/ Percentage to Total Total Consolidated Liabilities

31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31,

2015 2014 2015 2014

Utang lain-lain Other payables Entitas Induk Parent Entity Clover Universal Enterprise Ltd. - 101.111.111.111 - 42,36% Clover Universal Enterprise Ltd.

Clover Universal Enterprise Ltd. Clover Universal Enterprise Ltd.

Berdasarkan perjanjian pinjaman yang

ditandatangani oleh Perusahaan dan Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), pihak berelasi, pada tanggal 9 Januari 2014, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp100.000.000.000 dengan bunga sebesar 20% per tahun. Perusahaan wajib membayar kembali pinjaman pokok beserta bunganya dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah tanggal pencairan pinjaman. Perjanjian ini telah diubah beberapa kali, di mana perubahan terkhir adalah perjanjian tanggal 24 Desember 2014 untuk memperpanjang fasilitas hingga tanggal 8 Juni 2015.

Based on loan agreement which was signed by the Company and Clover Universal Enterprise Ltd., (“Clover”), a related party, on January 9, 2014, the Company obtained loan facility amounting to Rp100,000,000,000 with interest rate of 20% p.a. The Company is obligated to repay loan principal with its interest within 3 (three) months after the date of disbursement of the loan. This agreement has been amended several times, wherein the latest change was made on December 24, 2014 to extend the facility until June 8, 2015.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015, beban bunga yang timbul dari transaksi ini adalah sebesar Rp13.194.444.444 yang disajikan sebagai “Beban Keuangan - Bunga Utang Pemegang Saham” pada laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian (Catatan 33).

For the year ended December 31, 2015, interest expense inccurred from this transaction amounted to Rp13,194,444,444 which is presented as “Finance cost - Interest from due to a Shareholder” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss (Note 33).

Pada tanggal 9 Juli 2015, Perusahaan telah

melunasi seluruh pinjamannya kepada Clover. On July 9, 2015, the Company settled its loan

to Clover.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

108

35. SALDO, TRANSAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

35. BALANCES, TRANSACTIONS AND RELATION WITH RELATED PARTIES (continued)

b. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak

berelasi b. Significant transaction with related parties

Persentase terhadap Total Beban Keuangan Konsolidasian/ Total/ Percentage to Total Total Consolidated Finance Cost

Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ 31 Desember/ Year Ended December 31, Year Ended December 31,

2015 2014 2015 2014

Beban keuangan Finance cost Entitas Induk Parent Entity Clover Universal Enterprise Ltd. 13.194.444.444 21.854.166.666 42,85% 92,49% Clover Universal Enterprise Ltd.

c. Transaksi dengan personil manajemen kunci c. Transaction with key management personnel

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Imbalan jangka pendek: Short-term benefits: Direktur 2.870.000.000 3.442.937.906 Directors Komisaris 1.347.126.662 1.064.893.332 Commisioners

Total 4.217.126.662 4.507.831.238 Total

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat pembayaran imbalan paska kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak dan pembayaran berbasis saham kepada manajemen kunci.

For the year ended as of December 31, 2015 and 2014, there is no post employee benefit payments, other long-term employee benefits, severance payment and share-based payments to key management personnel.

d. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi

adalah sebagai berikut: d. The nature of relationships with related parties

are as follows:

Pihak berelasi/Related parties Hubungan Relasi/Relationship Sifat Transaksi/Nature

Clover Universal Enterprise Ltd. Entitas Induk/Parent Entity Pinjaman/loans (“Clover”)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

109

36. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

36. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan

2014, Perusahaan dan entitas anaknya memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Company and its subsidiary have monetary assets and liabilities in foreign currency as follows:

Setara dengan mata uang asing/ Rupiah/ Equivalent to foreign currencies Rupiah

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2015 December 31, 2014

Aset Assets Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kas dan setara kas 2.646 12.508 36.501.432 155.602.257 Cash and cash equivalent

Total Aset 2.646 12.508 36.501.432 155.602.257 Total Assets Liabilitas Liabilities Dolar Amerika Serikat United States Dollar Utang lain-lain - (76.930) - (957.010.516) Other payables Beban akrual - (120.000) - (1.492.800.000) Accrued expense

Total Liabilitas - (196.930) - (2.449.810.516) Total Liabilities

Neto 36.501.432 (2.294.208.259) Net

Pada tanggal 23 Maret 2016, kurs yang berlaku

adalah sebesar Rp13.167 terhadap AS$1. The prevailing exchange rate as of March 23, 2016

for US$1 is Rp13,167. Jika aset moneter neto dalam mata uang asing

pada tanggal 31 Desember 2015 dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 23 Maret 2016, maka aset moneter neto akan turun sebesar Rp1.661.550.

If net monetary assets in foreign currency as of December 31, 2015 were converted to Rupiah using the exchange rate as of March 23, 2016, the net monetary assets would have been decrease by Rp1,661,550.

37. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 37. SUPPLEMENTARY CASH FLOWS INFORMATION

Transaksi non kas yang signifikan Significant non-cash transactions

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Perolehan properti investasi Acquisition of investment property melalui utang usaha (2.490.251.775) 3.026.720.397 through trade payables Reklasifikasi uang muka pembelian Reclassification of advance for aset ke aset tetap 1.428.646.600 4.320.000.000 purchase of assets to fixed assets

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

110

38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

a. Manajemen risiko a. Risk management

Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan

entitas anaknya meliputi utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang bank dan utang pembiayaan konsumen. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk operasi Perusahaan dan entitas anaknya. Perusahaan dan entitas anaknya juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lain-lain dan aset keuangan tidak lancar lainnya.

The principal financial liabilities of the Company and its subsidiary consist of trade payables - third parties, other payables, accrued expenses, short-term employee benefits liability and consumer financing payables. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations and development of the Company and its subsidiary. The Company and its subsidiary also have various financial assets such as cash and cash equivalents, other current financial assets, trade receivables - third parties, other receivables and other non-current financial assets.

Risiko utama yang timbul dari instrumen

keuangan Perusahaan dan entitas anaknya adalah risiko tingkat suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko harga lain. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan seiring perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Manajemen senior Perusahaan dan entitas anaknya menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini:

The main risks arising from the Company and its subsidiary’s financial instruments are interest rate risk, credit risk, liquidity risk and other price risk. The importance of managing these risks have significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company and its subsidiary’s senior management reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:

a. Risiko tingkat suku bunga a. Interest rate risk

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko di

mana arus kas di masa depan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan dan entitas anaknya terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan penempatan kas dan setara kas, aset keuangan lancar lainnya - deposito, utang lain-lain - pihak berelasi dan utang bank dengan suku bunga mengambang. Perusahaan mengelola risiko ini dengan melakukan penempatan pada bank yang dapat memberikan tingkat suku bunga yang lebih baik dan senantiasa memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar yang berlaku dan mengelola ketersediaan arus kas yang digunakan untuk melunasi pinjaman dan modal kerja.

Interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and its subsidiary are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to cash and cash equivalents, other current financial assets - time deposit, other payables - related party and bank loan with floating interest rates. The Company manages this risk by placement of funds in banks that can provide better interest rate and constant monitoring of the movement of interest rates prevailing in the market and managing the availability of cash flow used to repay loan and working capital.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

111

38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen risiko (lanjutan) a. Risk management (continued)

a. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) a. Interest rate risk (continued)

Tabel berikut ini menunjukkan sensitivitas

kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap. Dampak terhadap laba sebelum beban pajak adalah sebagai berikut:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with other variables held constant. The effect on income before income tax expense is as follows:

Kenaikan/ Dampak penurunan terhadap dalam laba sebelum satuan poin/ beban pajak/ Increase/ Effect on decrease income before in basis point tax expense

31 Desember 2015 December 31, 2015 Rupiah +100 1.112.500.000 Rupiah Rupiah -100 (1.112.500.000) Rupiah

b. Risiko kredit b. Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh

Perusahaan dan entitas anaknya berasal dari operasi terkait penyewaan menara. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perusahaan dan entitas anaknya di mana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perusahaan dan entitas anaknya memberikan jangka waktu kredit sampai jangka waktu tertentu dari faktur yang diterbitkan. Perusahaan dan entitas anaknya memiliki kebijakan di mana batas kredit untuk pelanggan tertentu. Saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

The Company has credit risk arising from the Company and its subsidiary’s operations related to tower lease. To alleviate this risk, the Company and its subsidiary have policies in place to ensure that transactions are made only to creditworthy customers with proven track records and good credit history. It is the Company and its subsidiary’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subjected to credit verification procedures. The Company and its subsidiary may grant their customers certain credit terms from the issuance of invoice. The Company and its subsidiary have policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer. Receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

112

38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen risiko (lanjutan) a. Risk management (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan

pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Perusahaan dan entitas anaknya akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan entitas anaknya akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perusahaan dan entitas anaknya, cadangan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, Perusahaan dan entitas anaknya akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the granted period, the Company and its subsidiary will contact the customer to act on overdue receivable. If the customer does not settle the overdue receivable within a reasonable time, the Company and its subsidiary will proceed with legal actions. Depending on the Company and its subsidiary’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible. To mitigate its credit risk, the Company and its subsidiary will cease the supply of all products to customers in the event of payment default.

Sehubungan dengan risiko kredit yang

timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas dan deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan, risiko kredit yang dihadapi timbul karena wanprestasi dari pihak terkait. Perusahaan dan entitas anaknya memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimum eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5.

Regarding credit risk arising from other financial assets which comprise cash and cash equivalents and time deposits with maturity of more than 3 (three) months, credit risk arises from default of the counterparty. The company and its subsidiary have a policy not to place investments in instruments that have high credit risk and to put investments only in banks with high credit ratings. The maximum value of exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above mentioned financial assets as disclosed in Note 5.

Sebagai tambahan, saldo piutang

dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.

In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of receivables as shown in Note 7. There is no concentration of credit risk.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

113

38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen risiko (lanjutan) a. Risk management (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan dan entitas anak pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following table sets out the total credit risk and risk concentration of the Company and subsidiary as of December 31, 2015 and 2014:

31 Desember 2015/December 31, 2015

Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired

Lancar dan Tidak Telah Jatuh Mengalami Tempo Dan/Atau Penurunan Mengalami Nilai/Neither Lebih dari 90 Penurunan Nilai/ Past Due nor 1 - 30 hari/ 31 - 60 hari/ 61 - 90 hari/ hari/More than Past Due and/or Total Impaired 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 90 days Impaired

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents 346.922.378.517 346.922.378.517 - - - - - Piutang usaha/ Trade receivable Pihak-pihak ketiga/ Third parties 20.660.687.388 10.616.773.529 678.823.750 520.906.116 218.686.568 8.625.497.425 - Piutang lain-lain/ Other receivable Pihak-pihak ketiga/ Third parties 2.530.257.227 2.208.932.436 62.846.689 33.561.724 - 158.398.865 66.517.513 Aset keuangan tidak lancar lainnya/Other non-current financial assets 7.506.945.899 406.173.463 - - - 6.332.022.218 768.750.218 Total/Total 377.620.269.031 360.154.257.945 741.670.439 554.467.840 218.686.568 15.115.418.508 835.267.731

31 Desember 2014/December 31, 2014

Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired

Lancar dan Tidak Telah Jatuh Mengalami Tempo Dan/Atau Penurunan Mengalami Nilai/Neither Lebih dari 90 Penurunan Nilai/ Past Due nor 1 - 30 hari/ 31 - 60 hari/ 61 - 90 hari/ hari/More than Past Due and/or Total Impaired 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 90 days Impaired

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents 37.919.458.220 37.919.458.220 - - - - - Aset keuangan lancar lainnya/ Other current financial assets 3.576.534.308 3.576.534.308 - - - - - Piutang usaha/ Trade receivable Pihak-pihak ketiga/ Third parties 11.125.714.911 8.456.009.144 926.126.667 1.210.718.563 4.600.000 528.260.537 - Piutang lain-lain/ Other receivable Pihak-pihak ketiga/ Third parties 7.209.841.001 830.331.317 - - - 6.312.992.171 66.517.513 Aset keuangan tidak lancar lainnya/Other non-current financial assets 621.352.161 620.852.161 - - - 500.000 -

Total/Total 60.452.900.601 51.403.185.150 926.126.667 1.210.718.563 4.600.000 6.841.752.708 66.517.513

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

114

38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen risiko (lanjutan) a. Risk management (continued)

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Dalam mengelola risiko likuiditas,

Perusahaan dan entitas anaknya memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasi Perusahaan dan entitas anaknya dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan dan entitas anaknya juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit.

In the management of liquidity risk, the Company and its subsidiary monitor and maintain a level of cash and cash equivalent deemed adequate to finance the Company and its subsidiary’s operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Company and its subsidiary also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including its long-term loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available.

Tabel di bawah ini merupakan jadwal

jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (tidak termasuk pembayaran bunga):

The tables below summarize the maturity profile of the Company and its subsidiary’s financial liabilities as of December 31, 2015 and 2014 based on contractual undiscounted payments to be made (excluding interest payments):

31 Desember 2015/December 31, 2015

Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 - 2 tahun/ 3 - 5 tahun/ Total/ 1 year 1 - 2 years 3 - 5 years Total

Utang bank 20.625.000.000 84.375.000.000 33.750.000.000 138.750.000.000 Bank loan Utang usaha 28.827.436.384 - - 28.827.436.384 Trade payables Utang lain-lain 1.103.333.225 - - 1.103.333.225 Other payables Beban akrual 4.137.769.598 - - 4.137.769.598 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee benefits jangka pendek 5.096.683.521 - - 5.096.683.521 liability Utang pembiayaan Consumer financing konsumen 121.772.788 - - 121.772.788 payables

Total 59.911.995.516 84.375.000.000 33.750.000.000 178.036.995.516 Total

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

115

38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Manajemen risiko (lanjutan) a. Risk management (continued)

c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini merupakan jadwal

jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (tidak termasuk pembayaran bunga): (lanjutan)

The tables below summarize the maturity profile of the Company and its subsidiary’ financial liabilities as of December 31, 2015 and 2014 based on contractual undiscounted payments to be made (excluding interest payments): (continued)

31 Desember 2014/December 31, 2014

Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 - 2 tahun/ 3 - 5 tahun/ Total/ 1 year 1 - 2 years 3 - 5 years Total

Utang bank 4.295.632.226 22.910.038.539 30.069.425.582 57.275.096.347 Bank loan Utang usaha 26.337.184.609 - - 26.337.184.609 Trade payables Utang lain-lain 104.732.643.349 - - 104.732.643.349 Other payables Beban akrual 5.318.407.336 - - 5.318.407.336 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee benefit jangka pendek 96.228.333 - - 96.228.333 liability Utang pembiayaan Consumer financing konsumen 760.678.746 121.775.245 - 882.453.991 payables

Total 141.540.774.599 23.031.813.784 30.069.425.582 194.642.013.965 Total

b. Manajemen modal b. Capital management

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan

dan entitas anaknya adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha, pemeringkat pinjaman yang kuat dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Company and its subsidiary’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support their business, strong credit ratings and maximize shareholder value.

Perusahaan dan entitas anaknya disyaratkan

untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Perusahaan dan entitas anaknya telah memenuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal.

The Company and its subsidiary are required to maintain certain level of capital by loan agreements. The Company and its subsidiary have complied with all externally imposed capital requirements.

Selain itu, Perusahaan dan entitas anaknya

juga telah disyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Perusahaan dan entitas anaknya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

In addition, the Company and its subsidiary are also required by the Corporate Law No. 40 Year 2007, effective August 16, 2007, to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. These externally imposed capital requirements are considered by the Company and its subsidiary at Annual General Shareholders’ Meeting.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

116

38. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

b. Manajemen modal (lanjutan) b. Capital management (continued)

Perusahaan dan entitas anaknya mengelola

struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dan entitas anaknya dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.

The Company and its subsidiary manage capital structure and make adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company and its subsidiary may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing.

Rasio utang terhadap ekuitas (perbandingan

utang dengan bunga terhadap total ekuitas) adalah rasio yang dimonitor oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur modal dan mengkaji efektivitas utang Perusahaan dan entitas anaknya. Perusahaan dan entitas anaknya memonitor tingkat utangnya untuk meyakinkan bahwa rasio utang terhadap ekuitas sebesar maksimum 2. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio utang terhadap ekuitas adalah sebagai berikut:

Debt to equity ratio (the ratio of debt to total equity interest) is a ratio that is monitored by management to evaluate capital structure and assesses the effectiveness of the Company and its subsidiary’s debt. The Company and its subsidiary monitor the debt level to ensure that the debt to equity ratio amounted to a maximum of 2. As of December 31, 2015 and 2014, the ratio of debt to equity is as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/

December 31, 2015 December 31, 2014

Rasio utang terhadap ekuitas 0,20 kali/time 0,35 kali/time Debt to equity ratio 39. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan adalah

nilai di mana instrumen dapat dipertukarkan/ diselesaikan antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm's length transaction), yang bukan berasal dari penjualan yang dipaksakan atau likuidasi.

The fair value of the financial assets and liabilities is the amounts at which the instruments could be exchanged or settled in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's length transaction, other than in a forced or liquidation sale.

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang

digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anaknya:

The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Company and its subsidiary’s financial instruments:

1. Kas dan setara kas, aset keuangan lancar

lainnya - deposito berjangka, piutang usaha - pihak-pihak ketiga, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain - pihak-pihak ketiga, beban akrual, liabilitas imbalan jangka pendek dan utang pembiayaan konsumen mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

1. Cash and cash equivalents, other current financial assets - time deposits, trade receivables - third parties, other receivables, trade payables - third parties, other payables - third parties, accrued expenses, short-term employee benefits liability and consumer financing payables approximate their carrying values due to their short term maturities.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

117

39. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang

digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anaknya: (lanjutan)

The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Company and its subsidiary’ financial instruments: (continued)

2. Nilai wajar aset keuangan tidak lancar lainnya

diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman dengan persyaratan, risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa. Namun karena selisih antara nilai yang tercatat dengan nilai wajarnya tidak material, maka tidak dilakukan penyesuaian.

2. The fair value of other non-current financial assets is estimated by discounting the future cash flows using current interest rates for loans with similar terms, credit risk and remaining maturities similar. However, the difference between the carrying values and fair values are not material, these are no longer adjusted.

3. Aset keuangan lancar lainnya - surat-surat berharga yang diperdagangkan dinyatakan pada nilai wajarnya dengan menggunakan kuotasi harga pasar.

3. Other current financial assets - securities traded are stated at fair value using quoted market prices.

4. Nilai tercatat dari utang bank mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang tergantung penyesuaian oleh pihak bank.

4. The carrying amounts of bank loan approximate its fair value due to the floating interest rates which are subject to adjustments by the bank.

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang

mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of the Company and its subsidiary’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2015 and 2014:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/

December 31, 2015 December 31, 2014

Aset Keuangan Lancar Current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas 346.922.378.517 37.919.458.220 Cash and cash equivalents Aset keuangan lancar lainnya - Other current financial assets - deposito berjangka - 3.420.939.308 time deposits Piutang usaha - pihak ketiga 20.660.687.388 11.125.714.911 Trade receivables - third parties Piutang lain-lain - pihak ketiga - neto 2.463.739.714 7.143.323.488 Other receivables - third parties - net Nilai wajar melalui laba rugi Fair value through profit and loss Aset keuangan lancar lainnya - Other current financial assets - surat-surat berharga - 155.595.000 marketable securities

Total Aset Keuangan Lancar 370.046.805.619 59.765.030.927 Total Current Financial Assets

Aset Keuangan Tidak Lancar Non-current Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Aset keuangan tidak lancar lainnya - Other non-current financial assets - jaminan dan piutang 6.588.195.681 471.352.161 warranties and receivables Aset keuangan tersedia untuk dijual Financial assets available for sale Aset keuangan tidak lancar lainnya - Other non-current financial assets - investasi jangka panjang 150.000.000 150.000.000 long-term investment

Total Aset Keuangan Tidak Lancar 6.738.195.681 621.352.161 Total Non-current Financial Assets

Total Aset Keuangan 376.785.001.300 60.386.383.088 Total Financial Assets

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

118

39. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang

mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anaknya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: (lanjutan)

The following tables set forth the fair values, which approximate the carrying amounts, of the Company and its subsidiary’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2015 and 2014: (continued)

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/

December 31, 2015 December 31, 2014

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Current Financial Liabilities Liabilitas yang dicatat pada Liabilities at biaya yang diamortisasi amortized cost Utang bank 20.186.252.041 3.836.317.360 Bank loan Utang usaha Trade payables Pihak-pihak ketiga 28.827.436.384 26.337.184.609 Third parties Utang lain-lain Other payables Pihak-pihak ketiga 1.103.333.225 3.621.532.238 Third parties Pihak berelasi - 101.111.111.111 Related party Beban akrual 4.137.769.598 5.318.407.336 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 5.096.683.521 96.228.333 benefits liability Utang pembiayaan konsumen 121.772.788 760.678.746 Consumer financing payables

Total Liabilitas Keuangan Jangka Pendek 59.473.247.557 141.081.459.733 Total Current Financial Liabilities

Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Non-current Financial Liabilities Liabilitas yang dicatat pada Liabilities at biaya yang diamortisasi amortized cost Utang bank 117.541.723.291 52.013.463.418 Bank loan Utang pembiayaan konsumen - 121.775.245 Consumer financing payables

Total Liabilitas Keuangan 177.014.970.848 193.216.698.396 Total Financial Liabilities

Neto 199.770.030.452 (132.830.315.308) Net

Hirarki Nilai Wajar Fair Value Hierarchy Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan secara

keseluruhan berdasarkan tingkat terendah dari masukan (input) yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar. Penilaian dampak signifikan dari suatu input tertentu terhadap pengukuran nilai wajar membutuhkan pertimbangan dan dapat mempengaruhi penilaian dari aset dan liabilitas yang diukur dan penempatannya dalam hirarki nilai wajar.

Financial assets and liabilities are classified in their entirety based on the lowest level of input that is significant to the fair value measurements. The assessment of the significance of a particular input to the fair value measurements requires judgment, and may affect the valuation of the assets and liabilities being measured and their placement within the fair value hierarchy.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

119

39. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Hirarki Nilai Wajar (lanjutan) Fair Value Hierarchy (continued) Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga yang

dikuotasikan (quoted prices) dalam sebuah pasar yang aktif. Jika pasar untuk sebuah instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajar dengan menggunakan metode penilaian. Tujuan dari penggunaan metode penilaian adalah untuk menetapkan harga transaksi yang terbentuk pada tanggal pengukuran dalam sebuah transaksi pertukaran yang wajar dengan pertimbangan bisnis normal. Metode penilaian termasuk penggunaan harga dalam transaksi pasar yang wajar (arm’s length) terakhir antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan, jika tersedia, referensi kepada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskontokan dan model harga opsi (option pricing models).

The best evidence of fair value is quoted prices in an active market. If the market for a financial instrument is not active, an entity establishes fair value by using a valuation technique. The objective of using a valuation technique is to establish what the transaction price would have been on the measurement date in an arm's length exchange motivated by normal business considerations. Valuation techniques include using recent arm's length market transactions between knowledgeable and willing parties, if available, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis and option pricing models.

Jika terdapat metode penilaian yang biasa

digunakan oleh para peserta pasar untuk menentukan harga dari instrumen dan metode tersebut telah didemonstrasikan untuk menyediakan estimasi yang handal atas harga yang diperoleh dari transaksi pasar yang aktual, entitas harus menggunakan metode tersebut. Metode penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimum dari input pasar dan bergantung sedikit mungkin atas input yang spesifik untuk entitas (entity-specific inputs). Metode tersebut memperhitungkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh peserta pasar dalam menentukan sebuah harga dan selaras dengan metode ekonomis untuk penilaian sebuah instrumen keuangan. Secara berkala, Perusahaan menelaah metode penilaian dan mengujinya untuk validitas dengan menggunakan harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi dan pengemasan kembali) atau berdasarkan data pasar yang tersedia dan dapat diobservasi.

If there is a valuation technique commonly used by market participants to price the instrument and that technique has been demonstrated to provide reliable estimates of prices obtained in actual market transactions, the entity uses that technique. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs and relies as little as possible on entity-specific inputs. It incorporates all factors that market participants would consider in setting a price and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Periodically, the Company calibrates the valuation technique and tests it for validity using prices from any observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on any available observable market data.

Perusahaan dan entitas anaknya menggunakan

hirarki di bawah untuk menentukan dan menyajikan nilai wajar dari instrumen keuangan dalam melakukan pengukuran: Level 1: harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik; Level 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga); dan Level 3: input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

The Company and its subsidiary use the hierarchy to determine and present the fair value of financial instruments to measure: Level 1: price quotations (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities; Level 2: inputs other than price quotations included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (e.g. price) or indirectly (e.g. derivation of prices); and Level 3: inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

120

39. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

39. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Hirarki Nilai Wajar (lanjutan) Fair Value Hierarchy (continued) Hirarki nilai wajar Perusahaan dan entitas anaknya

pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Fair value hierarchy of the Company and its subsidiary as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:

31 Desember 2015/ December 31, Level 1/ Level 2/ Level 3/ 2015 Level 1 Level 2 Level 3

Aset diukur pada nilai wajar Assets measured at fair value

Tersedia untuk dijual Available for sale Aset keuangan tidak lancar lainnya - Other non-current financial assets - investasi jangka panjang 150.000.000 - - 150.000.000 long-term investment

Total 150.000.000 - - 150.000.000 Total

31 Desember 2014 December 31, Level 1/ Level 2/ Level 3/ 2014 Level 1 Level 2 Level 3

Aset diukur pada nilai wajar Assets measured at fair value Aset keuangan diukur pada Financial assets measured at nilai wajar melalui laba rugi fair value through profit or loss Aset keuangan lancar lainnya - Other current financial assets - surat-surat berharga 155.595.000 155.595.000 - - marketable securities Tersedia untuk dijual Available for sale Aset keuangan tidak lancar lainnya - Other non-current financial assets - investasi jangka panjang 150.000.000 - - 150.000.000 long-term investment

Total 305.595.000 155.595.000 - 150.000.000 Total

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan

2014, tidak terdapat pengalihan antara pengukuran nilai wajar level 1 dan level 2.

As of December 31, 2015 and 2014, there is no transfer between measurement of fair value of level 1 and level 2.

40. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN

KONTIJENSI 40. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS

AND CONTINGENCIES Perusahaan The Company

a. Pada tanggal 1 Juli 2013, Perusahaan telah menandatangani amandemen atas perjanjian pinjaman kepada CMI, entitas anak, berdasarkan “Novation Deed for The Facility Agreement” tanggal 27 Februari 2013. Berdasarkan amandemen tersebut, kedua belah pihak setuju untuk mengubah fasilitas pinjaman tersebut dari mata uang Dolar Amerika Serikat menjadi Rupiah dengan nilai kurs sebesar Rp9.934 per Dolar Amerika dan tingkat suku bunga sebesar 8,25% per tahun. Nilai pokok fasilitas pinjaman setelah perubahan tersebut menjadi sebesar Rp298.020.000.000.

a. On July 1, 2013, the Company signed amendments of loan agreement with CMI, a subsidiary, based on the "Novation Deed for The Facility Agreement" dated February 27, 2013. Under the amendment, both parties agree to change the loan facility from United States Dollars to became Rupiah at the exchange rate of Rp9.934 per US Dollar and at interest rate of 8.25% per year. The principal value of the loan facility after the amendment amounted to Rp298,020,000,000.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

121

40. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

40. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Pada tanggal 7 Maret 2013, Perusahaan telah menandatangani perjanjian pemberian pinjaman kepada CMI, entitas anak. Perusahaan memberikan pinjaman dalam mata uang Rupiah maksimal sebesar Rp238.000.000.000. Atas pinjaman ini, CMI dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun. Jangka waktu perjanjian adalah 10 (sepuluh) tahun sejak perjanjian ini ditandatangani. Pada tanggal 31 Desember 2014, CMI telah menggunakan pinjaman sebesar Rp238.000.000.000 dari fasilitas ini.

On March 7, 2013, the Company entered into a loan agreement with CMI, a subsidiary. The Company provided loan facility denominated in Rupiah at maximum amount of Rp238,000,000,000. On this loan, CMI is charged with interest of 5.75% per annum. Term of this agreement is 10 (ten) years after the agreement was signed. On December 31, 2014, CMI utilized Rp238,000,000,000 from this facility.

Pada tanggal 27 Desember 2013, Perusahaan

telah menandatangani perjanjian pemberian pinjaman kepada CMI. Perusahaan memberikan pinjaman dalam mata uang Rupiah maksimal sebesar Rp500.000.000.000. Atas pinjaman ini, CMI dikenakan bunga sebesar 7,5% per tahun. Jangka waktu perjanjian adalah 10 (sepuluh) tahun sejak perjanjian ini ditandatangani. Pada tanggal 31 Desember 2014, CMI telah menggunakan pinjaman sebesar Rp125.500.000.000 dari fasilitas ini.

On December 27, 2013, the Company entered into a loan agreement with CMI. The Company provided loan facility denominated in Rupiah at maximum amount of Rp500,000,000,000. On this loan, CMI is charged with interest of 7.5% per annum. Term of this agreement is 10 (ten) years after the agreement was signed. On December 31, 2014, CMI utilized Rp125,500,000,000 from this facility.

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Edaran Pemegang Saham CMI sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 8 April 2015, yang diaktakan dalam Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H., No. 2, para pemegang saham CMI menyetujui:

Based on CMI’s Statement of Shareholder Circular Decision as a subtitute for the General Meeting of Shareholders dated April 8, 2015, which was legalized by Notarial Deed No. 2 of Dwi Yulianti, S.H., CMI’s shareholders agreed to:

i) Meningkatkan modal dasar dari

Rp40.000.000.000 menjadi Rp2.000.000.000.000 yang terbagi atas 2.000.000 saham yang masing-masing bernilai nominal Rp1.000.000.

i) Increase authorized share capital from Rp40,000,000,000 to become Rp2,000,000,000,000 which consisted of 2,000,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share.

ii) Menyetujui mengkonversi pinjaman CMI sebesar Rp625.074.892.510 yang terdiri dari utang pokok, utang bunga dan tambahan modal disetor menjadi setoran modal, dengan skema konversi sebesar Rp625.074.000.000 dikonversi menjadi setoran modal, dan Rp892.510 dilunasi dengan kas.

ii) Approve to convert CMI’s debts amounting to Rp625,074,892,510, consisting of principal, interest payable and additional paid-in capital into paid-in capital, with conversion scheme of Rp625,074,000,000 to be converted into paid-in capital, and Rp892,510 to be repaid in cash.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

122

40. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

40. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Edaran Pemegang Saham CMI sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 8 April 2015, yang diaktakan dalam Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H., No. 2, para pemegang saham CMI menyetujui: (lanjutan)

Based on CMI’s Statement of Shareholder Circular Decision as a subtitute for the General Meeting of Shareholders dated April 8, 2015, which was legalized by Notarial Deed No. 2 of Dwi Yulianti, S.H., CMI’s shareholders agreed to: (continued)

iii) Menyetujui batas waktu penghentian

perhitungan uang pokok, bunga dan tambahan modal disetor, yaitu pada tanggal 31 Desember 2014.

iii) Approve the termination of the time limit for calculating the principal, interest and additional paid-in capital, which was December 31, 2014.

iv) Menyetujui perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 625.075 saham dengan nilai Rp625.075.000.000, yang telah diambil bagian oleh Perusahaan sebanyak 625.074 saham dengan nilai Rp625.074.000.000 dan Rahendrawan sebanyak 1 saham dengan nilai Rp1.000.000.

iv) Approve the changes in issued and fully paid share capital into 625,075 shares amounting to Rp625,075,000,000, of which 625,074 shares amounting to Rp625,074,000,000 was taken up by the Company and 1 share amounting to Rp1,000,000 was taken up by Rahendrawan.

Akta di atas telah disetujui oleh Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0928227 tanggal 29 April 2015.

These have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0928227 dated April 29, 2015.

Berdasarkan Berita Acara Rapat tanggal

28 Mei 2015, para pemegang saham CMI setuju untuk mengubah Pernyataan Keputusan Edaran Pemegang Saham tanggal 8 April 2015 di atas menjadi untuk melaksanakan konversi utang pokok menjadi sebesar Rp561.79.000.000. Perusahaan telah melaksanakan konversi utang pokok tersebut dan menerima pelunasan bunga sebesar Rp63.084.892.510 dari CMI pada tanggal 7 Agustus 2015.

Based on Minutes of Meetings dated May 28, 2015, CMI’s shareholder agreed to change the Statement of Shareholder Circular Decision above dated April 8, 2015 to convert its loan principal to be Rp561,790,000,000. The Company has been convert the loan principal and receipt interest payment amounting to Rp63,084,892,510 from CMI on August 7, 2015.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

123

40. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

40. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”) PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)

b. CMI menandatangani perjanjian sewa menyewa infrastruktur menara telekomunikasi dengan beberapa operator telekomunikasi - pihak ketiga, di antaranya PT Bakrie Telekom Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Telekomunikasi Seluler, PT Axis Telekom Indonesia, PT Smartfren Telecom Tbk, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Hutchison 3 Indonesia, PT Indosat Tbk dan PT Internux. Jangka waktu sewa lokasi berkisar antara 10 (sepuluh) sampai dengan 12 (dua belas) tahun yang berakhir antara tahun 2018 sampai dengan 2027.

b. CMI has entered into telecomunication tower indfrastructure lease agreements with several telecomunication operators - third parties, among others, PT Bakrie Telekom Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Telekomunikasi Seluler, PT Axis Telekom Indonesia, PT Smartfren Telecom Tbk, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Hutchison 3 Indonesia, PT Indosat Tbk and PT Internux. The rental period is ranging between 10 (ten) to 12 (twelve) years and will be ending between 2018 to 2027.

Jumlah minimum dari piutang sewa di masa

depan yang akan diterima CMI dari transaksi sewa infrastruktur menara telekomunikasi berdasarkan perjanjian di atas pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The estimated future minimum lease receivables that will be received by CMI from the telecommunication tower infrastructure lease transactions based on above agreements as of December 31, 2015 are as follows :

31 Desember 2015/ December 31, 2015

Dalam satu tahun 182.850.945.132 Within one year Di atas satu tahun tetapi tidak melebihi lima tahun 370.898.114.424 More than one year to five years Di atas lima tahun 159.085.837.892 More than five years

Total 712.834.897.448 Total

c. Perusahaan melakukan Kontrak Kerja

Engineering, Procurement and Construction (“EPC”) dengan beberapa perusahaan kontraktor - pihak ketiga yaitu PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical, PT Arshadi Jaya Perkasa, PT Bach Multi Global, PT Cipta Ekasari Mandiri, PT Citras Mandiri Sentosa, PT Duta Buana Karya, PT Intisel Prodaktifakom, PT Juvisk Tri Swarna, PT Karya Shinta Manarito, PT Menara Kutilang Paksi Mas, PT Mitraselaras Inti Prima, PT Menara Primasel, PT Pratama Jaya Sakti, PT Protech Mitra Perkasa, PT Tjurba Raya, PT Fisto Miratama dengan total nilai kontrak adalah sebesar Rp228.604.255.824.

c. The Company has entered into Engineering, Procurement and Construction ("EPC") Employment Contract with several contractors - third parties, among others, PT Adyawinsa Telecommunication & Electrical, PT Arshadi Jaya Perkasa, PT Bach Multi Global, PT Cipta Ekasari Mandiri, PT Citras Mandiri Sentosa, PT Duta Buana Karya, PT Intisel Prodaktifakom, PT Juvisk Tri Swarna, PT Karya Shinta Manarito, PT Menara Kutilang Paksi Mas, PT Mitraselaras Inti Prima, PT Menara Primasel, PT Pratama Jaya Sakti, PT Protech Mitra Perkasa, PT Tjurba Raya and PT Fisto Miratama with total contract value of Rp228,604,255,824.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

124

40. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

40. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)

(lanjutan) PT Centratama Menara Indonesia (“CMI”)

(continued)

d. Pada tanggal 12 Desember 2012, CMI telah mengadakan perjanjian sewa-menyewa dengan PT Graha Sarana Performa, pihak ketiga, untuk sewa ruangan kantor atas dasar sewa operasi di Pinang 22 Building, Jakarta. Masa sewa ini berlaku selama 6 (enam) tahun dari tanggal 1 Mei 2013 dengan biaya sewa sebesar Rp147.000.000 per bulan. CMI diwajibkan untuk membayar uang deposit atas sewa ruang dan fasilitas telepon sejumlah Rp708.000.000 (Catatan 14). Uang deposit tersebut akan dikembalikan pada akhir masa sewa.

d. On December 12, 2012, CMI entered into a lease agreement with PT Graha Sarana Performa, a third party, to rent an office space under operating lease at Pinang 22 Building, Jakarta. The lease period would be 6 (six) years starting from May 1, 2013 with rental payments amounting to Rp147,000,000 per month. CMI was required to pay security deposits for space rental and telephone facilities amounting to Rp708,000,000 (Note 14). The deposits will be refunded at the end of lease period.

e. Pada tanggal 28 Maret 2014, CMI telah

mengadakan perpanjangan perjanjian sewa-menyewa dengan PT Geo Dipa Energi (Persero), pihak ketiga, di mana Perusahaan menyewakan Furniture and Fixture atas dasar sewa operasi kepada PT Geo Dipa Energi (Persero). Perusahaan dan PT Geo Dipa Energi (Persero) sepakat untuk memperpanjang jangka waktu masa sewa menjadi tanggal 1 April 2014 hingga 30 Maret 2015. Harga sewa yang disepakati adalah sebesar Rp524.586.000.

e. On of March 28, 2014, CMI entered into a lease agreement extension with PT Geo Dipa Energi (Persero), a third party, where CMI rented furniture and fixtures under operating lease to PT Geo Dipa Energi (Persero). The Company and PT Geo Dipa Energi (Persero) agreed to extend the lease period from April 1, 2014 to March 30, 2015. The agreed rental payments amounted to Rp524,586,000.

Berdasarkan perjanjian perpanjangan tanggal

31 Maret 2015, jangka waktu sewa menjadi tanggal 1 April 2015 hingga 30 Maret 2016 dengan harga sewa sebesar Rp500.000.000.

Based on extension agreement dated March 31, 2015, the rental period will be from April 1, 2015 until March 30, 2016 with total rental fee amounting to Rp500,000,000.

f. Pada tanggal 8 Juli 2015, CMI, telah

mengadakan perjanjian sewa - menyewa dengan PT Sugih Berkat, pihak ketiga, untuk sewa ruangan kantor atas dasar sewa operasi di Menara Citicon, Jakarta. Masa sewa ini berlaku selama 3 (tiga) tahun sejak tanggal 4 Januari 2016 dengan biaya sewa sebesar Rp211.265.000 per bulan. CMI diwajibkan untuk membayar uang deposit atas sewa ruang sejumlah Rp633.795.000 (Catatan 14). Uang deposit tersebut akan dikembalikan pada akhir masa sewa.

f. On of July 8, 2015, CMI, has entered into a Lease Proposal with PT Sugih Berkat, a third party, to rent an office space under operating lease at Menara Citicon, Jakarta. The lease period would be 3 (three) years starting from January 4, 2016 with rental payments amounting to Rp211,265,000 per month. CMI was required to pay security deposits for space rental facilities amounting to Rp633,795,000 (Note 14). The deposits will be refunded at the end of lease period.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

125

40. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

40. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Masalah hukum Legal Issue

g. Pada tanggal 26 Mei 2009, Perusahaan telah mengajukan gugatan wanprestasi terhadap PT MBM Telesindo Prima Lestari, Muhamad Indra Nazarudin dan Zainal Mutaqin Burhan masing-masing sebagai Tergugat 1, Tergugat 2 dan Tergugat 3 di Pengadilan Negeri Bandung terkait dengan keterlambatan pembayaran pinjaman sebesar Rp500.000.000. Perusahaan menggugat para tergugat secara tanggung renteng untuk melakukan pembayaran atas pokok pinjaman sebesar Rp500.000.000, beserta bunga dan denda keterlambatan terhitung sejak tanggal 7 Juli 2008 sampai dengan tanggal terlaksananya pembayaran, kerugian imateriil sebesar Rp1.000.000.000 serta melakukan sita jaminan.

g. On May 26, 2009, the Company filed a default lawsuit againts PT MBM Telesindo Prima Lestari, Muhamad Indra Nazarudin and Zainal Mutaqin Burhan as the 1st Defendant, 2nd Defendant and 3rd Defendant, respectively at Bandung District Court related to default payment of loan amounting to Rp500,000,000. The Company filed that the Defendants jointly pay the loan principal amounting to Rp500,000,000, including interest and late penalty fee from July 7, 2008 until the date of realization of payments, immaterial losses amounting to Rp1,000,000,000 and to confiscate guarantee.

Berdasarkan Surat Putusan

No. 166/PDT.G/2009/PN.BDG tanggal 24 Februari 2010, Pengadilan Negeri Bandung mengabulkan sebagian gugatan Perusahaan, yaitu atas pembayaran pokok pinjaman, bunga dan denda keterlambatan. Atas keputusan ini, para Tergugat telah mengajukan banding pada tanggal 24 Maret 2010.

Based on the Decision Letter No. 166/PDT.G/2009/PN.BDG dated February 24, 2010, the Bandung District Court granted part of the lawsuit of the Company, for the payment of principal, interest and late payment penalty. Under this decision, the Defendants has filed an appeal on March 24, 2010.

Berdasarkan Surat Putusan

No. 156/PDT/2011/PT.Bdg tanggal 14 Juli 2011, Pengadilan Tinggi Jawa Barat memperbaiki keputusan Pengadilan Negeri Bandung di atas dengan menolak permohonan gugatan Perusahaan atas pembayaran denda keterlambatan. Atas keputusan ini, Perusahaan telah mengajukan kasasi, berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan Kasasi No. 60/Pdt/KS/2011/PN.Bdg tanggal 12 Oktober 2011.

Based on Decision Letter No. 156/PDT/2011/PT.Bdg dated July 14, 2011, West Java High Court amended Bandung District Court’s decision by rejecting the Company’s lawsuit for the request for the late payment fee. Based on that decision, the Company has filed an appeal through Cassation Statement Deed No. 60/Pdt/KS/2011/PN.Bdg dated October 12, 2011.

Permohonan kasasi Perusahaan terkait

gugatan Perusahaan atas pembayaran denda keterlambatan, telah ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Putusan No. 1177 K/Pdt/2012 tanggal 24 Oktober 2012.

The Company’s appeal related to the lawsuit for the late payment fee has been rejected by the Supreme Court in Decision Letter No. 1177/K/Pdt/2012 dated October 24, 2012.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

126

40. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTIJENSI (lanjutan)

40. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

Masalah hukum (lanjutan) Legal Issue (continued)

Pada tanggal 16 Desember 2013, Perusahaan telah mengajukan Memori Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung terhadap surat putusan tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Mahkamah Agung belum mengeluarkan keputusan terhadap Memori Peninjauan Kembali yang diajukan Perusahaan.

On December 16, 2013, the Company filed Memory Reconsideration to the Supreme Court against the decision letter above. As of the date of the consolidated financial statements, the Supreme Court has not yet issued a decision on the Memory Reconsideration submitted by the Company.

Pada tahun 2013, Perusahaan telah membuat

cadangan penuh penyisihan atas piutang tersebut. Hal ini disebabkan karena ketidakjelasan waktu pelunasan pembayaran piutang tersebut serta persetujuan Mahkamah Agung atas tuntutan Perusahaan terkait bunga dan denda keterlambatan.

In 2013, the Company provided full allowance for doubtful accounts against the receivable amount. This is due to the uncertainty on the time of payment of these receivables as well as the approval of the Supreme Court on charges related to the Company’s interest and late penalties.

Perusahaan telah mengalihkan hak tagih atas

pinjaman dan upaya hukum lanjutan terkait dengan pinjaman ke PT MBM Telesindo kepada PT Centrin Online Prima. Pengalihan ini dilakukan bersama-sama dengan pengalihan atas aset dan liabilitas Perusahaan berdasarkan Perjanjian untuk Melakukan Pengalihan Aset dan Liabilitas antara Perusahaan dan COP tanggal 25 Juni 2014 (Catatan 4).

The Company has transferred the right to collect on loans and continued legal efforts associated with the loan from PT MBM Telesindo to PT Centrin Online Prima. This transfer was carried out together with the transfer of the assets and liabilities of the Company under the Agreement to Conduct the transfer of assets and liabilities between the Company and the COP dated June 25, 2014 (Note 4).

41. INFORMASI SEGMEN USAHA 41. BUSINESS SEGMENT INFORMATION Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009),

“Pelaporan Segmen’’, informasi segmen berikut adalah berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen usaha dan menentukan pengalokasian sumber daya. Manajemen melakukan evaluasi kinerja Perusahaan dan entitas anaknya berdasarkan segmen usaha.

In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), "Segment Reporting'', the following segment information is based on information used by management in evaluating the performance of each business segment and determining the allocation of resources. Management evaluates the performance of the Company and its subsidiary based on the business segment.

Informasi Segmen Usaha Business Segment Information Perusahaan dan entitas anaknya

mengklasifikasikan aktivitas usaha dalam 1 (satu) segmen usaha utama, yaitu sewa menara.

The Company and its subsidiary classify the business activity into 1 (one) main business segment, namely tower segment.

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

127

41. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 41. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued)

Informasi Segmen Usaha (lanjutan) Business Segment Information (continued) Informasi mengenai segmen usaha tersebut adalah

sebagai berikut: Information on business segment are as follows :

Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/ As of December 31, 2015 and For the Year Ended December 31, 2015 Sewa Menara/ Total Tower lease Total

Pendapatan usaha 104.989.916.942 104.989.916.942 Revenue Beban pokok pendapatan usaha (85.203.085.205) (85.203.085.205) Cost of revenue

Hasil segmen 19.786.831.737 19.786.831.737 Segment result

Beban usaha (56.199.614.902) Operating expenses Beban keuangan - neto (22.074.579.783) Finance cost - net Manfaat pajak penghasilan - neto 5.095.122.975 Income tax benefit - net

Rugi tahun berjalan dari Loss for the year operasi yang dilanjutkan (53.392.239.973) from continued operation

Aset segmen 1.293.012.666.277 Segment assets Liabilitas segmen 215.416.998.122 Segment liabilities Informasi lainnya Other information Belanja modal 80.374.187.737 Capital expenditure Amortisasi dan penyusutan 78.177.534.278 Amortization and depreciation Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan kembali - Catatan 43)/ As of December 31, 2014 and For the Year Ended December 31, 2014 (As restated - Note 43) Sewa Menara/ Total/ Tower lease Total

Pendapatan usaha 75.330.678.966 75.330.678.966 Revenue Beban pokok pendapatan usaha (62.027.858.691) (62.027.858.691) Cost of revenue

Hasil segmen 13.302.820.275 13.302.820.275 Segment result

Beban usaha (37.970.312.146) Operating expenses Beban keuangan - neto (21.017.321.839) Finance cost - net Manfaat pajak penghasilan - neto 4.387.902.336 Income tax benefit - net

Loss for the year Rugi tahun berjalan dari operasi yang dilanjutkan (41.296.911.374) from continued operation

Aset segmen 927.167.905.372 Segment assets Liabilitas segmen 238.707.572.216 Segment liabilities Informasi lainnya Other information Belanja modal 175.490.472.253 Capital expenditure Amortisasi dan penyusutan 60.290.240.017 Amortization and depreciation

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

128

42. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 42. SUBSEQUENT EVENT Berdasarkan Pernyataan Keputusan Edaran

Pemegang Saham CMI sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 4 Januari 2016, yang diaktakan dalam Akta Notaris Dwi Yulianti, S.H., No. 2, para pemegang saham CMI, Entitas Anak, menyetujui peningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp591.790.000.000 menjadi Rp1.061.790.000.000. Peningkatan sebesar Rp470.000.000.000 tersebut diambil bagian dan disetor penuh oleh Perusahaan. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0004118 tanggal 19 Januari 2016.

Based on CMI’s Statement of Shareholders Circular Decision as a substitute of General Meeting of Shareholders which was legalized by Notarial Deed No. 2 of Dwi Yulianti, S.H., dated January 4, 2016, the shareholders of CMI, a subsidiary, approved the increase in issued and fully paid share capital from Rp591,790,000 to become Rp1,061,790,000,000. The increase of Rp470,000,000,000 will be taken up and fully paid by the Company. The changes has been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0004118 dated January 19 ,2016.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015,

Perusahaan telah membayar setoran modal kepada CMI sebesar Rp195.000.000.000.

Until December 31, 2015, the Company has paid the paid in capital amounting Rp195,000,000,000.

43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

43. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Ikhtisar laporan posisi keuangan konsolidasian

tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sebelum dan setelah penyajian kembali adalah sebagai berikut:

The summary of the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss for the year ended December 31, 2014, before and after the restatement are as follows:

Tanggal 31 Desember 2014/As of December 31, 2014

Dilaporkan Penyesuaian sebelumnya/ penyajian kembali/ As previously Restatement Disajikan kembali/ reported adjustments As restated

ASET ASSETS ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Properti investasi (a) - 562.024.913.139 562.024.913.139 Investment property (a) Aset tetap (a) 569.176.298.605 (562.024.913.139) 7.151.385.466 Fixed assets (a) Aset pajak tangguhan (b) 18.510.327.641 25.893.381 18.536.221.022 Deferred tax assets (b) LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas imbalan kerja jangka panjang (b) 4.526.916.730 103.573.523 4.630.490.253 Long-term employee benefits liability (b) EKUITAS EQUITY Penghasilan komprehensif lain (b) - 402.252.294 402.252.294 Other comprehensive income (b) Saldo laba (b) Retained earnings (b) Belum ditentukan penggunaannya (49.716.924.976) (479.932.436) (50.196.857.412) Unappropriated s

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

129

43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

43. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

Ikhtisar laporan posisi keuangan konsolidasian

tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sebelum dan setelah penyajian kembali adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The summary of the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 and the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss for the year ended December 31, 2014, before and after the restatement are as follows: (continued)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Year Ended December 31, 2014

Dilaporkan Penyesuaian sebelumnya/ penyajian kembali/ As previously Restatement Disajikan kembali/ reported adjustments As restated

OPERASI YANG DILANJUTKAN CONTINUED OPERATION Beban umum dan General and administrasi (b,d) (34.284.070.430) (531.728.890) (34.815.799.320) administrative expenses (b,d) Pendapatan lainnya (d) 604.173.085 (67.887.600) 536.285.485 Other operating income (d) Pendapatan keuangan (d) 2.612.052.241 452.828.454 3.064.880.695 Finance income (d) Pajak final atas pendapatan keuangan (d) - (452.828.454) (452.828.454) Final tax on final income (d) Manfaat pajak penghasilan - neto (b) 4.137.196.646 250.705.690 4.387.902.336 Income tax benefit - net (b) OPERASI YANG DIHENTIKAN DISCONTINUED OPERATION Rugi dari operasi yang Loss from discontinued dihentikan, setelah pajak (b) (2.712.454.653) 1.311.209.199 (1.401.245.454) operation, net of tax (b) RUGI KOMPREHENSIF LAIN (b,c) OTHER COMPREHENSIVE LOSS (b,c) Pos yang tidak akan direklasifikasi ke Item not to be reclassified to profit laba rugi periode berikutnya: or loss in subsequent periods: Pengukuran kembali program Remeasurement defined imbalan pasti, setelah pajak - 1.042.052.129 1.042.052.129 benefits plan, net of tax Pajak penghasilan terkait Income tax relating to pengukuran kembali program remeasurement defined imbalan pasti, setelah pajak - (260.513.032) (260.513.032) benefits plan, net of tax Rugi tahun berjalan yang dapat Loss for the year diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent Entity Rugi tahun berjalan dari Loss for the year from operasi yang dilanjutkan (40.948.000.574) (348.910.800) (41.296.911.374) continued operation Rugi tahun berjalan dari Loss for the year from operasi yang dihentikan (2.712.454.653) 1.311.209.199 (1.401.245.454) discontinued operation Total rugi komprehensif tahun berjalan Total comprehensive loss yang dapat diatribusikan kepada: for the year attributable to: Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent Entity Total rugi komprehensif Total comprehensive loss tahun berjalan dari for the year from operasi yang dilanjutkan (40.948.000.574) 432.628.297 (40.515.372.277) continued operation Total rugi komprehensif Total comprehensive loss tahun berjalan dari for the year from operasi yang dihentikan (2.374.986.952) 1.311.209.199 (1.063.777.753) discontinued operation RUGI PER SAHAM YANG LOSS PER SHARE DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF PEMILIK INDUK (angka penuh) (b) (5,88) 0,13 (5,75) THE PARENT ENTITY (full amount) (b) RUGI PER SAHAM DASAR DARI OPERASI YANG LOSS PER SHARE DILANJUTKAN YANG FROM CONTINUED OPERATION DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF PEMILIK INDUK (angka penuh) (b) (5,52) (0,04) (5,56) THE PARENT ENTITY (full amount) (b)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK AND ITS SUBSIDIARY

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

As of December 31, 2015 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

130

43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

43. RESTATEMENT OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

Ikhtisar laporan posisi keuangan konsolidasian

tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sebelum dan setelah penyajian kembali adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The summary of the consolidated statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 and the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss for the year ended December 31, 2014, before and after the restatement are as follows: (continued)

Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013/ As of January 1, 2014/December 31, 2013

Dilaporkan Penyesuaian sebelumnya/ penyajian kembali/ As previously Restatement Disajikan kembali/ reported adjustments As restated

ASET ASSETS ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Properti investasi (a) - 428.674.246.301 428.674.246.301 Investment property (a) Aset tetap (a) 459.231.674.089 (428.674.246.301) 30.557.427.788 Fixed assets (a) Aset pajak tangguhan (b) 15.157.906.554 170.852.722 15.328.759.276 Deferred tax assets (b) LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas imbalan kerja jangka panjang (b) 10.298.700.820 2.819.643.516 13.118.344.336 Long-term employee benefits liability (b) Liabilitas pajak tangguhan (b) 2.222.949.858 (534.058.157) 1.688.891.701 Deferred tax liabilities (b) EKUITAS EQUITY Rugi komprehensif lain (b) - (634.985.200) (634.985.200) Other comprehensive loss (b) Saldo laba (b) Retained earnings (b) Belum ditentukan penggunaannya (6.056.469.749) (1.524.000.139) (7.580.469.888) Unappropriated Kepentingan nonpengendali (b) 174.053.143 (293.214.999) (119.161.856) Non-controlling interest (b) Laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan

dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disajikan kembali untuk memenuhi ketentuan sebagai berikut:

The consolidated statements of financial position of the Company and its subsidiaries as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive loss for the year ended December 31, 2014 have been restated in conformity with requirement as follows:

a. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan

No. 027/SEOJK.04/2015, “Perlakuan Akuntansi atas Aset Menara Telekomunikasi yang Disewakan”

a. Circular Letter of Financial Service Authority No. 027/SEOJK.04/2015 “Accounting Treatment of Assets Telecommunication Tower Leased”

b. PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” b. PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee

Benefit” c. PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan

Keuangan” c. PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of

Financial Statement” d. PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak

Penghasilan” d. PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”

Lampiran i Appendix i The original supplementary financial information included

herein are in the Indonesian language.

i

Berikut ini adalah Informasi Keuangan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Entitas Induk”), yang terdiri dari laporan posisi keuangan tersendiri Entitas Induk tanggal 31 Desember 2015 serta laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain Entitas Induk, laporan perubahan ekuitas Entitas Induk, dan laporan arus kas tersendiri Entitas Induk untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Informasi keuangan Entitas Induk ini merupakan informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

The following is the PT Centratama Telekomunikasi Indonesia’s (the “Parent Entity”) Financial Information, consisting of the statements of financial position of the Parent Entity as of December 31, 2015 and the related statement of profit or loss and other comprehensive loss, changes in equity, and cash flows of the Parent Entity for the year then ended. The Parent Entity Financial Information is presented as supplementary information to the consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended.

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI

INDONESIA TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN

ENTITAS INDUK Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY

As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 31 Desember 2014 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali - Catatan D)/ Catatan D)/ January 1, 2014/ December 31, 2014 December 31, 2013 31 Desember 2015/ (As restated - (As restated - December 31, 2015 Note D) Note D)

ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 302.153.898.870 11.088.249.456 12.147.220.326 Cash and cash equivalents Aset keuangan lancar lainnya - 3.576.534.308 17.985.825.046 Other current financial assets Piutang usaha - Trade receivables - Pihak-pihak ketiga - neto - - 1.568.199.885 Third parties - net Pihak-pihak berelasi - - 7.817.381.035 Related parties Piutang lain-lain - Other receivables - pihak-pihak ketiga - neto 1.495.890.411 6.407.500.604 218.927.508 third parties - net Persediaan - - 90.846.823 Inventories Pajak dibayar dimuka 181.347.450 - - Prepaid taxes Biaya dibayar di muka - Prepaid expenses - bagian lancar 7.575.758 7.575.684 336.727.824 current portion Uang muka - Advances - pihak-pihak ketiga - - 145.956.649 third parties

TOTAL ASET LANCAR 303.838.712.489 21.079.860.052 40.311.085.096 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Investasi pada entitas anak dan Investment in subsidiary and entitas asosiasi 903.843.133.251 237.731.844.126 220.092.417.556 associated company Aset tetap - neto - - 11.605.251.287 Fixed assets - net Klaim atas restitusi pajak 678.125.000 - - Claim for tax refund Aset keuangan tidak lancar lainnya Other non-current financial assets Pihak-pihak ketiga - neto 5.713.272.000 150.000.000 396.681.415 Third parties - net Pihak berelasi - 606.339.880.622 496.636.142.746 Related party Aset pajak tangguhan - 29.896.418.684 14.766.223.743 Deferred tax assets

TOTAL ASET TIDAK LANCAR 910.234.530.251 874.118.143.432 743.496.716.747 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

TOTAL ASET 1.214.073.242.740 895.198.003.484 783.807.801.843 TOTAL ASSETS

Lampiran i Appendix i The original supplementary financial information included

herein are in the Indonesian language.

ii

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY (continued)

As of December 31, 2015 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 31 Desember 2014 (Disajikan kembali - (Disajikan kembali - Catatan D)/ Catatan D)/ January 1, 2014/ December 31, 2014 December 31, 2013 31 Desember 2015/ (As restated - (As restated - December 31, 2015 Note D) Note D)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha - Trade payables - Pihak ketiga - - 2.883.974.186 Third party Pihak berelasi - - 6.255.023 Related party Utang lain-lain - Other payables - Pihak ketiga 6.857.700 189.983.700 1.314.487.401 Third party Pihak berelasi - 101.111.111.111 - Related party Beban akrual - 2.364.859.278 1.100.296.314 Accrued expenses Utang pajak 83.223.136 4.622.345.768 1.041.570.344 Taxes payable Uang muka penjualan 34.667.984 33.887.409 698.298.116 Advance from customers Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek - - 230.279.865 benefits liability

TOTAL LIABILITAS TOTAL JANGKA PENDEK 124.748.820 108.322.187.266 7.275.161.249 CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang - - 6.929.885.957 benefits liability

TOTAL LIABILITAS TOTAL JANGKA PANJANG - - 6.929.885.957 NON-CURRENT LIABILITIES

TOTAL LIABILITAS 124.748.820 108.322.187.266 14.205.047.206 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp100 per saham Rp100 par value per share Modal dasar - Authorized capital - 29.698.538.000 saham dan 29,698,538,000 shares and 25.500.000.000 saham 25,500,000,000 shares pada tanggal - tanggal as of December 31, 31 Desember 2015 dan 2014 2015 and 2014 Modal ditempatkan dan Issued and disetor penuh - fully paid capital - 10.394.488.300 saham dan 10,394,488,300 shares and 7.424.634.500 saham 7,424,634,500 shares pada tanggal - tanggal as of December 31, 31 Desember 2015 dan 2014 1.039.448.830.000 742.463.450.000 742.463.450.000 2015 and 2014 Tambahan modal disetor - neto 139.219.349.381 (5.708.511.726) (5.708.511.726) Additional paid-in capital - net Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 33.780.314.539 48.620.877.944 32.257.321.231 Unappropriated Rugi komprehensif lain - - (909.504.868) Other comprehensive loss

TOTAL EKUITAS 1.213.948.493.920 786.875.816.218 769.602.754.637 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.214.073.242.740 895.198.003.484 783.807.801.843 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lampiran i Appendix i The original supplementary financial information included

herein are in the Indonesian language.

iii

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

LAPORAN LABA RUGI DAN RUGI KOMPREHENSIF LAIN

ENTITAS INDUK Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE LOSS

PARENT ENTITY For the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Disajikan kembali (Catatan D)/ As restated (Note D)

2015 2014

OPERASI YANG DILANJUTKAN CONTINUED OPERATION PENDAPATAN USAHA - - REVENUE BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA - - COST OF REVENUE

LABA BRUTO - - GROSS PROFIT BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES Beban umum dan administrasi (14.986.766.958) (4.959.027.781) General and administrative expenses Pendapatan lainnya 749.927.463 242.048.696 Other income Beban lainnya (75.391.966) (884.796.508) Other expenses

RUGI USAHA (14.312.231.461) (5.601.775.593) LOSS FROM OPERATION Pendapatan keuangan 13.768.032.073 48.768.715.723 Finance income Pajak final atas pendapatan keuangan (1.429.200.156) (411.847.163) Final tax on finance income Beban keuangan (13.196.982.136) (21.959.138.483) Finance cost

(RUGI) LABA DARI OPERASI YANG (LOSS) INCOME FROM CONTINUED DILANJUTKAN SEBELUM OPERATION BEFORE BEBAN PAJAK PENGHASILAN (15.170.381.680) 20.795.954.484 INCOME TAX EXPENSES Manfaat pajak penghasilan - neto 329.818.275 2.666.022.189 Income tax benefit - net

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN INCOME (LOSS) FOR THE YEAR DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN (14.840.563.405) 23.461.976.673 FROM CONTINUED OPERATION OPERASI YANG HENTIKAN DISCONTINUED OPERATION Rugi dari operasi yang dihentikan, Loss from discontinued setelah pajak - (6.684.084.153) operation, net of tax

TOTAL LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (14.840.563.405) 16.777.892.520 INCOME (LOSS) FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos yang tidak akan direklasifikasi ke Item not to be reclassified to profit laba rugi periode berikutnya: or loss in subsequent periods: Pengukuran kembali program Remeasurement defined imbalan pasti - 660.225.415 benefit plan Pajak penghasilan terkait Income tax relating to pengukuran kembali program remeasurement defined imbalan pasti - (165.056.354) benefit plan

TOTAL PENGHASILAN (RUGI) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN (14.840.563.405) 17.273.061.581 (LOSS) FOR THE YEAR

Lampiran i Appendix i The original supplementary financial information included

herein are in the Indonesian language.

iv

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY PARENT ENTITY

For the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Modal Saham Saldo Laba/ Ditempatkan Tambahan Retained Earnings Penghasilan dan Disetor Modal Disetor Komprehensif Penuh/ - Neto/ Belum Telah Lain/ Share Capital Additional Ditentukan Ditentukan Other Issued and Paid-in Capital Penggunaannya/ Penggunaannya/ Comprehensive Total Ekuitas/ Fully Paid - Net Unappropriated Appropriated Income Total Equity

Saldo tanggal 1 Januari 2014/ Balance as of January 1, 2014/ 31 Desember 2013 December 31, 2013 (Dilaporkan sebelumnya) 742.463.450.000 (5.708.511.726 ) 32.949.990.836 1.500.000.000 - 771.204.929.110 (As previously reported) Dampak penyesuaian atas Effect of atas penerapan adoption of PSAK No. 24 PSAK No. 24 (Revisi 2013) - - (692.669.605) - (909.504.868) (1.602.174.473 ) (Revised 2013)

Saldo tanggal 1 Januari 2014/ Balance as of January 1, 2014/ 31 Desember 2013 December 31, 2013 (Disajikan kembali - (As restated - Catatan D) 742.463.450.000 (5.708.511.726 ) 32.257.321.231 1.500.000.000 (909.504.868) 769.602.754.637 Note D) Total laba komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan - - 16.777.892.520 - 495.169.061 17.273.061.581 for the year Transfer ke saldo laba - - (414.335.807) - 414.335.807 - Transferred to retained earnings

Saldo tanggal 31 Desember 2014 Balance as of December 31, 2014 (Disajikan kembali - (As restated - Catatan D) 742.463.450.000 (5.708.511.726 ) 48.620.877.944 1.500.000.000 - 786.875.816.218 Note D) Penambahan modal dari PUT II 296.985.380.000 148.492.690.000 - - - 445.478.070.000 Additional share from PUT II Biaya emisi saham PUT II (3.564.828.893 ) - - - (3.564.828.893 ) Stock issuance cost from PUT II Total rugi komprehensif Total comprehensive loss tahun berjalan - - (14.840.563.405) - - (14.840.563.405 ) for the year

Saldo tanggal Balance as of 31 Desember 2015 1.039.448.830.000 139.219.349.381 33.780.314.539 1.500.000.000 - 1.213.948.493.920 December 31, 2015

Lampiran i Appendix i The original supplementary financial information included

herein are in the Indonesian language.

v

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

STATEMENT OF CASH FLOW PARENT ENTITY

For the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIES Pembayaran beban operasi (7.562.653.368) (4.163.624.691) Payment of operating expenses Pembayaran kepada karyawan (548.224.538) (1.096.274.657) Payment to employees

Kas yang digunakan untuk operasi (8.110.877.906) (5.259.899.348) Cash used in operations Pembayaran pajak penghasilan (685.026.525) (1.006.686.595) Payment of income tax Penerimaan bunga 5.716.900.756 1.758.859.178 Receipt of interest Pembayaran beban keuangan (14.308.093.247) (20.570.249.594) Payment of finance cost Pembayaran tagihan pajak (5.290.315.000) - Payment of tax assessment

Kas neto digunakan untuk Net cash used in aktivitas operasi (22.677.411.922) (25.077.976.359) operating activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Penambahan investasi entitas anak (195.000.000.000) - Additional investment in subsidiary Hasil pelepasan operasi yang dihentikan - 20.034.529.663 Proceeds from discontinued operation Realisasi investasi jangka pendek 3.609.814.375 15.195.653.895 Realization of short-term investment Hasil penjualan aset tetap - 9.651.345.637 Proceeds from sale of fixed assets Hasil pelepasan entitas anak - 4.670.000.000 Proceeds from disposal of subsidiary Penerimaan dari (pembayaran untuk) Receipt from (payment to) pinjaman pihak berelasi 163.220.005.854 (125.500.000.000) loan from related parties Acquisition of fixed assets and Perolehan aset tetap dan penempatan placement of advance for uang muka pembelian aset tetap - (34.983.815) puchase of fixed assets

Kas neto digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (28.170.179.771) (75.983.454.620) investing activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROM AKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES (Pembayaran untuk) penerimaan dari (Payment to) receipt from utang pemegang saham (100.000.000.000) 100.000.000.000 shareholder loan Penambahan modal disetor melalui PUT II 445.478.070.000 - Additional pain-in capital through PUT II Pembayaran biaya pelaksanaan PUT II (3.564.828.893) - Payment of stock issuance cost of PUT II

Kas neto diperoleh dari Net cash provide by aktivitas pendanaan 341.913.241.107 100.000.000.000 financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO NET INCREASE (DECREASE) IN KAS DAN SETARA KAS 291.065.649.414 (1.061.430.979) CASH AND CASH EQUIVALENTS DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECT OF NILAI TUKAR ATAS EXCHANGE RATE ON KAS DAN SETARA KAS - 2.460.109 CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 11.088.249.456 12.147.220.326 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 302.153.898.870 11.088.249.456 AT END OF YEAR

Lampiran i Appendix i The original supplementary financial information included

herein are in the Indonesian language.

vi

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK

Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY

As of December 31, 2015 and For the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

A. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

A. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Tersendiri

Basis Preparation of Separated Financial Statements

Perusahaan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” yang mengatur dalam hal entitas induk memilih untuk menyajikan laporan keuangan tersendiri maka laporan tersebut hanya dapat disajikan sebagai informasi tambahan dalam laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan oleh entitas induk yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.

The Company adopted PSAK No. 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements”, which provides that when a parent entity chose to present the separate financial statements, such financial statements should only be presented as supplementary information to the consolidated financial statements. Separate financial statements are those presented by a parent, in which the investments in the subsidiary, associate and jointly controlled entity are accounted for on the basis of the direct equity interest rather than on the basis of the reported results and net assets of the investees.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk investasi pada entitas anak. Investasi pada entitas anak dicatat pada biaya perolehan. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak sebagai laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.

The accounting policies adopted by the Company in the preparation of the parent entity financial statements are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investment in subsidiary. Investment in subsidiary is accounted for at acquisition cost. The parent entity recognizes dividends from subsidiary in profit or loss in its separate financial statements when its right to receive the dividend is established.

B. INVESTASI PADA ENTITAS ANAK DAN

ENTITAS ASOSIASI B. INVESTMENT IN SUBSIDIARY AND

ASSOCIATED ENTITY

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015, entitas induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak berikut:

As of December 31, 2015, the parent entity has the following investment in shares of stock of subsidiary:

Tanggal 31 Desember 2015/

As of December 31, 2015

Persentase Biaya Biaya Kepemilikan/ Perolehan Awal/ Perolehan akhir/ Percentage Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Ownership Cost Addition Deduction Cost

Enitas anak Subsidiary PT Centratama Menara Indonesia 99,99% 237.731.844.126 666.111.289.125 - 903.843.133.251 PT Centratama Menara Indonesia

Neto 237.731.844.126 666.111.289.125 - 903.843.133.251 Net

,

Lampiran i Appendix i The original supplementary financial information included

herein are in the Indonesian language.

vii

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY (continued) As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

B. INVESTASI PADA ENTITAS ANAK DAN

ENTITAS ASOSIASI (lanjutan) B. INVESTMENT IN SUBSIDIARY AND

ASSOCIATED ENTITY (continued)

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014, entitas induk memiliki penyertaan saham pada entitas anak dan entitas asosiasi berikut:

As of December 31, 2014, the parent entity has the following investment in shares of stock of subsidiaries and associated entity:

Tanggal 31 Desember 2014/

As of December 31, 2014

Persentase Biaya Biaya Kepemilikan/ Perolehan Awal/ Perolehan akhir/ Percentage Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending Ownership Cost Addition Deduction Cost

Enitas anak Subsidiary PT Centratama Menara Indonesia 99,99% 200.123.832.618 37.608.011.508 - 237.731.844.126 PT Centratama Menara Indonesia PT Centrin Online Prima - 10.834.902.894 - 10.834.902.894 - PT Centrin Online Prima PT Centrin Nuansa Teknologi - 2.970.000.000 - 2.970.000.000 - PT Centrin Nuansa Teknologi Centrin Technology Pte., Ltd. - 1.013.589.864 - 1.013.589.864 - Centrin Technology Pte., Ltd. Centrin Communication Ltd. - 92.180 - 92.180 - Centrin Communication Ltd.

Sub-total 214.942.417.556 37.608.011.508 14.818.584.938 237.731.844.126 Sub-total Enitas asosiasi Associated entity PT Centrin Multi Media - 5.150.000.000 - 5.150.000.000 - PT Centrin Multi Media

Neto 220.092.417.556 37.608.011.508 19.968.584.938 237.731.844.126 Net

Pada tanggal 23 Juni 2014, Perusahaan telah melepaskan kepemilikan saham di COP, CNT, CCOM dan CMM kepada UG (Catatan 4). Perusahaan telah menutup kegiatan usaha Centrin Technology Pte., Ltd. pada Februari 2014. Penambahan investasi pada CMI berasal dari saldo penyesuaian atas selisih nilai wajar pinjaman, yang dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas pada saat pengakuan awal, dengan jumlah pokok pinjaman yang diterima dari Perusahaan setelah dikurangi pajak.

On June 23, 2014, the Company disposed ownership in COP, CNT, CCOM and CMM to UG (Note 4). The Company closed Centrin Technology Pte., Ltd. business in February 2014. Additional investment in CMI was derived from fair value adjustment of loan calculated using discounted cash flow method at the initial recognition with principal amount received from the Company net of tax.

C. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS C. SUPPLEMENTARY CASH FLOWS

INFORMATION Transaksi non kas yang signifikan Significant non-cash transactions

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Penambahan investasi melalui Addition investment through konversi piutang pihak berelasi 561.790.000.000 - conversion of related party receivable

Lampiran i Appendix i The original supplementary financial information included

herein are in the Indonesian language.

viii

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY (continued) As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

D. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

ENTITAS INDUK D. RESTATEMENT OF THE PARENT ENTITY’S

FINANCIAL STATEMENTS Ikhtisar laporan posisi keuangan entitas induk

tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sebelum dan setelah penyajian kembali adalah sebagai berikut:

The summary of the parent entity’s statements of financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive loss for the year ended December 31, 2014, before and after the restatement are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 Year Ended December 31, 2014

Dilaporkan Penyesuaian sebelumnya/ penyajian kembali/ As previously Restatement Disajikan kembali/ reported adjustments As restated

OPERASI YANG DILANJUTKAN CONTINUED OPERATION Pendapatan keuangan (c) 48.356.868.560 411.847.163 48.768.715.723 Finance income (c) Pajak final atas pendapatan keuangan (c) - (411.847.163) (411.847.163) Final tax on final income (c) Manfaat pajak penghasilan - neto (a) 2.625.187.140 40.835.049 2.666.022.189 Income tax benefit - net (a) OPERASI YANG DIHENTIKAN DISCONTINUED OPERATION Rugi dari operasi yang Loss from discontinued dihentikan, setelah pajak (a) (7.750.254.516) 1.066.170.363 (6.684.084.153) operation, net of tax (a) RUGI KOMPREHENSIF LAIN (a,b) OTHER COMPREHENSIVE LOSS (a,b) Pos yang tidak akan direklasifikasi ke Item not to be reclassified to profit laba rugi periode berikutnya: or loss in subsequent periods: Pengukuran kembali program Remeasurement defined imbalan pasti, setelah pajak - 660.225.415 660.225.415 benefits plan, net of tax Pajak penghasilan terkait Income tax relating to pengukuran kembali program remeasurement defined imbalan pasti, setelah pajak - (165.056.354) (165.056.354) benefits plan, net of tax Tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013/ As of January 1, 2014/December 31, 2013

Dilaporkan Penyesuaian sebelumnya/ penyajian kembali/ As previously Restatement Disajikan kembali/ reported adjustments As restated

ASET ASSETS ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset pajak tangguhan (a) 14.232.165.586 534.058.157 14.766.223.743 Deferred tax assets (a) LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Liabilitas imbalan kerja karyawan (a) 4.793.653.327 2.136.232.630 6.929.885.957 Employee benefits liability (a) EKUITAS EQUITY Penghasilan komprehensif lain (a) - (909.504.868) (909.504.868) Other comprehensive income (a) Saldo laba (a) Retained earnings (a) Belum ditentukan penggunaannya 32.949.990.836 (692.669.605) 32.257.321.231 Unappropriated

Lampiran i Appendix i The original supplementary financial information included

herein are in the Indonesian language.

ix

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ENTITAS INDUK (lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2015 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT CENTRATAMA TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS PARENT ENTITY (continued) As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

D. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

ENTITAS INDUK (lanjutan) D. RESTATEMENT OF THE PARENT ENTITY’S

FINANCIAL STATEMENTS (continued) Laporan posisi keuangan Perusahaan tanggal

1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan rugi komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disajikan kembali untuk memenuhi ketentuan sebagai berikut:

The statements of financial position of the Company as of January 1, 2014/December 31, 2013 and the statements of profit or loss and other comprehensive loss for the year ended December 31, 2014 have been restated in conformity with requirement as follows:

a. PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” a. PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee

Benefit” b. PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan

Keuangan” b. PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of

Financial Statement” c. PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak

Penghasilan” c. PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”