annual report2004
TRANSCRIPT
Annua lRepor t
2004
An
nu
al R
ep
ort
2004
Lap
ora
n T
ah
un
an
2004
Plaz
a Bap
indo, M
andiri
Tow
er 1
5th
flo
or
Jl. Je
nd. Su
dirm
an K
av. 54 -
55 J
akar
ta 1
2190 In
dones
iaTe
l. : +62 2
1 5
26 6
287
F
ax. : +62 2
1 5
27 8
085
E-m
ail :
info
@sa
mpoer
naf
oundat
ion.o
rgw
ww
.sam
poer
naf
oundat
ion.o
rgAnnual Report 2004Laporan Tahunan 2004 Sampoerna Foundation
CO
NTEN
TS
Ab
ou
tSam
po
ern
a F
ou
nd
ati
on
Vis
ion
, M
issi
on
an
d V
alu
es
Sam
po
ern
a F
ou
nd
ati
on
Pro
gra
ms
Lett
er
fro
m t
he F
ou
nd
er
Mess
ag
e f
rom
th
e M
an
ag
em
en
t
Part
ners
hip
Fin
an
cial H
igh
lig
hts
Fin
an
cial St
ate
men
ts
Ind
on
esi
a E
du
cati
on
in
a G
lan
ce 2
004
Meet
the B
oard
2 7
11
15
41
47
51
55
61
73
DA
FTA
R I
SI
Ten
tan
g
Sam
po
ern
a F
ou
nd
ati
on
Vis
i, M
isi,
dan
No
rma
Pro
gra
m-P
rog
ram
Sam
po
ern
a F
ou
nd
ati
on
Su
rat
dari
Pen
dir
i
Sep
ata
h K
ata
dari
Man
aje
men
Kem
itra
an
In
tisa
ri L
ap
ora
n K
eu
an
gan
Lap
ora
n K
eu
an
gan
Seki
las
Pen
did
ikan
d
i In
do
nesi
a t
ah
un
2004
Dew
an
Pen
ase
hat
2 7
11
15
41
47
51
55
61
73
2 Annua lRepor t
2004
Setelah lebih dari lima tahun semenjak krisis multi dimensi melanda Indonesia di penghujung tahun 1997, situasi pendidikan Indonesia masih jauh dari ideal.
Five years after the multi-dimensional crisis hit Indonesia at the end of 1997, the educational sector in this country is still far from ideal.
Suramnya situasi pendidikan dan sumber
daya manusia Indonesia terlihat dari berbagai
laporan internasional, di antaranya adalah Laporan
Pembangunan Manusia 2004 (HD Report 2004)
dengan salah satu faktor utama dalam penyusunan
indeks tersebut berupa tingkat pendidikan masyarakat.
Dari laporan tersebut, ternyata posisi
Indonesia tidak banyak berubah dari tahun sebelumnya
dan jauh di bawah negara-negara tetangga yang
sebelumnya juga mengalami krisis ekonomi.
Dalam HD Report 2004, untuk Human
Development Index (Indeks Pembangunan Manusia),
Indonesia berada di posisi 111 naik setingkat dari
tahun sebelumnya. Negara ASEAN yang berada di
bawah posisi Indonesia adalah Vietnam (112),
Myanmar (132), Papua Nugini (133), dan Timor Leste
(158). Perlu usaha ekstra keras agar Indonesia dapat
sejajar dengan Malaysia yang sebelumnya adalah
"murid" Indonesia. Kini, dari sudut HDI, Malaysia
berada di posisi jauh di atas Indonesia yaitu nomor
59. Bahkan Filipina, negara tetangga yang sering
dilanda kerusuhan politik pun kini berada di atas
Indonesia menduduki posisi ke-83.
The troubled educational sector and human
resources development in Indonesia can be seen in
many international journals, such as the Human
Development Report 2004 (HD Report 2004), in
which one of the main factors as indicator in the
index being the educational level of the people.
In the above mentioned report, Indonesia
is still in relatively the same position as the year before
and far below its neighboring countries, which also
suffered from the economic crisis.
In the HD Report 2004, Indonesia rose
one notch up from 112th position the year before
to 111th. Of the ASEAN countries, there are only
four countries positioned below Indonesia, Vietnam
(112), Myanmar (132), Papua New Guinea (133),
and Timor Leste (158). It will take a lot of extra work
for Indonesia to be on the same level as Malaysia,
which was once considered Indonesia's "pupil", and
is now ranked 59th by HDI, well above Indonesia.
Even the Philippines, a country that has gone
through a lot of political turmoil, is now
in the 83rd position.
SEKILAS PENDIDIKAN DI INDONESIA TAHUN 2004
INDONESIA 'S EDUCATION IN 2004 AT A GLANCE
Penentu utama dari mutu pendidikan adalah
kualitas guru. Menurut data dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2004, ada
991.243 guru sekolah dasar, menengah pertama,
dan menengah atas yang tidak memenuhi syarat
kual i f ikas i pendid ikan yang d ibutuhkan.
Jumlah tersebut adalah 45,96% dari total jumlah guru
tingkat pendidikan dasar dan menengah.
Kualitas Guru
The main aspect that can improve the
quality of education is the quality of teachers.
According to the Directorate General of Primary and
Secondar y Educa t ion o f the M in i s t r y
of National Education, in 2004 there were
991,243 elementary, junior high, and senior high
school teachers, or 45.96% of the total number
of teachers, who did not meet the degree
qualifications.
Teacher's Quality
3Annua lRepor t
2004
The main aspect that can improve the quality of education
is the quality of teachers.
Penentu utama dari mutu
pendidikan adalah kualitas guru.
Jumlah guru yang tidak memenuhi
syarat semakin banyak di tingkat pendidikan
pra-sekolah, yaitu 119.470 atau 78,05%
dari 153.062.
Sementara guru SD yang tidak memenuhi
kualifikasi pendidikan minimal sebesar 391.507
dari total 1.150.554 guru (34%). Dari jumlah
391.507 itu, yang menyandang ijazah SMA
sebanyak 378.740, ijazah D1 sebanyak 12.767.
Padahal, berdasarkan UU No. 20 tahun 2003,
kualifikasi minimal guru SD adalah D2.
Di t ingkat SMP, guru yang t idak
memenuhi kual if ikasi pendidikan minimal
mencapai angka 317.112 dari total 445.175 guru
(71,2%). Guru -guru SMP mas ih banyak
yang menyandang gelar D1 (130.753 orang)
dan D2 (82.788), padahal kualifikasi minimal
guru SMP adalah D3 atau S1. Sementara,
guru SMA yang tidak memenuhi kualifikasi sebesar
87.133 dari total 187.000 guru (46,6%).
Sebanyak 164 guru SMA masih menyandang gelar
D1, 15.589 gelar D2, dan 71.380 gelar D3. Padahal,
mengacu undang-undang, guru SMA minimal
mengantungi gelar S1.
The figure is worse at the pre-school level.
The number of pre-school teachers who do
not meet the minimum degree qualifications
reaches 119,470 or 78.05% of a total of 153,062.
At the elementary school level, there are
391,507 under qualified teachers, or 34% from the
total of 1,150,554. While the law No. 20, 2003,
mandates the minimum universit y degree
qualification for elementary school teachers is D2
(2-year diploma), 378,740 (32.9%) teachers only
hold high-school diploma and 12,767 (1.1%)
teachers with D1 (1-year diploma) qualification.
And at the junior high-school level, the
number of under qualified teachers is up to 317,112
or 71.2% from the total of 445,175 teachers. There
are still plenty of junior high school teachers who only
hold D1 (130,753 persons) and D2 degrees (82,788
persons), while the minimum degree requirement for
junior high school teachers is D3 or S1. There are also
87,133 or 46.6% under qualified senior high school
teachers from a total of 187,000 teachers. As many
as 164 high school teachers are D1 degree holders,
15,589 are D2 degree holders, and 71,380 are the
holders of D3 degrees. While the law says that high
school teachers must have a S1 degree at minimum. Di pendidikan SMK, guru yang tidak
memenuhi kual if ikasi pendidikan minimal
sebanyak 70.595 dari total 211.624 (33,4 persen).
Di pendidikan SLB, guru yang tidak memenuhi
kualifikasi sebesar 5.426 dari total 9.181 guru
(59,1 persen). Secara nasional jumlah guru
mata pelajaran SMP, SMA, dan SMK yang
mismatch (mengajar mata pelajaran yang
bukan bidang keahliannya) di seluruh Indonesia
pada tahun 2003 mencapai 60.027 guru.
Jumlah ini terdiri dari 31.821 guru mismatch
di SMP, 17.663 guru di SMA, dan 10.543 orang
guru di SMK.
As for the Vocational Schools or Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), there are 70,595 or
33.4 % under qualified teachers from a total of
211,624. And in Sekolah Luar Biasa (school for children
with special needs), the number of under qualified
teachers is as big as 5,426 or 59.1% of the total of
9,181 teachers. In 2003, nationally there were 60,027
teachers of junior and senior high school, as well as
SMK, per province in Indonesia, who were teaching
subjects that were not in their area of expertise.
This number consists of 31,821 junior high school
teachers, 17,663 senior high school teachers, and
10,543 SMK teachers.
4 Annua lRepor t
2004
Jumlah Guru yang Tidak Memenuhi Kualifikasi PendidikanNumber of Under Qualified Teachers
Under qualified
Qualified
Data yang berhasil dihimpun Badan
Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Departemen
Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Badan Pusat
Statistik, menunjukkan pada tahun 2003/ 2004, angka
putus sekolah masih tinggi, di tingkat SD mencapai
650.000 siswa, sedangkan angka tidak melanjutkan
mencapai 500.000 siswa. Sementara di tingkat
SMP/MTs, jumlah putus sekolah mencapai 100.000
dan SMA/MA jumlah putus sekolah mencapai
45.000 siswa.
Angka Putus Sekolah Drop-Out Rate
Data obtained by the Research and
Development Division of the Ministry of National
Education and Central Bureau of Statistics indicate
that in 2003/2004 the school drop-out rates are:
650,000 students at elementary school level, 100,000
junior high school/Madrasah Tsanawiyah students
and 45,000 senior high school/Madrasah Alliyah
students. Meanwhile, 500,000 students who
completed their elementary school education did not
continue to junior high school.
Fakta Penting Pendidikan Tinggi
Dari tingkat pendidikan tinggi, fakta menarik
yang perlu diketahui, antara lain adalah rata-rata
waktu tunggu lulusan perguruan tinggi sebelum
memperoleh pekerjaan dan rasio mahasiswa eksakta
dan non-eksakta.
Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Dikti) pada tahun 2004, lulusan perguruan tinggi
Indonesia perlu menunggu tiga sampai enam bulan
sebelum mereka mendapat pekerjaan tetap dan di
Malaysia, alumni mereka juga perlu menunggu empat
hingga enam bulan (sumber: www.mohr.gov.my).
Sementara itu, dari 22 juta mahasiswa
Indonesia, 1,6 juta di antaranya kuliah di perguruan
tinggi swasta. Dan dari total seluruh mahasiswa
Indonesia, 78 % dari mereka belajar ilmu-ilmu sosial,
12 % mengambil bidang studi utama teknologi, dan
sisanya (10 %) belajar ilmu pengetahuan alam (Pikiran
Rakyat, 2 November 2004).
Important Facts on Tertiary Education
On the tertiary education level, there are
two interesting facts to be noted, the average
period for graduates to get a job and the ratio
between science majors and non-science students.
According to the Directorate General
of High Education of the Ministry of National
Education, in 2004 Indonesian universit y
graduates had to wait 3 to 6 months before
they got a permanent job, while in Malaysia,
graduates also need to wait 4 to 6 months
(source: www.mohr.gov.my).
Of the 22 million university students
in Indonesia, 1.6 million of them go to private
universities. And of all Indonesian university
students, 78% are studying social sciences,
12% take technology majors, and the rest (10%)
are studying natural sciences (Pikiran Rakyat,
2 November 2004).
Data:Source:Directorate General of Primary and Secondary Education of the Ministry of National Education.
Pre-SchoolTeachers
78.05%
46,6%
34%
Elementary School Teachers
71,2%
Junior High School Teachers
Senior High School Teachers
34%
Vocational SchoolTeachers
dari total seluruh mahasiswa Indonesia,
78 % dari mereka belajar ilmu-ilmu sosial, 12 %
mengambil bidang studi utama teknologi, dan sisanya (10 %) belajar
ilmu pengetahuan alam.
(Pikiran Rakyat, 2 November 2004).
of all Indonesian university students, 78% are studying
social sciences, 12% take technology majors, and
the rest (10%) are studying natural sciences.
6 Annua lRepor t
2004
Engineering/Natural Science Non - Engineering
Untuk menilai apakah rasio eksakta vs. non-
eksakta (ilmu sosial) di atas sesuai dengan kebutuhan
Indonesia yang sedang membangun industri mengejar
ketinggalan dari negara-negara tetangganya, mari
kita lihat rasio yang sama dari negara tetangga
Malaysia dan Korea Selatan sebagai negara industri
di Asia yang tumbuh cepat mengejar Jepang. Beberapa
ahli berpendapat bahwa untuk membangun industri
perlu lebih banyak lulusan eksakta dibanding lulusan
ilmu-ilmu sosial.
Di Filipina rasionya adalah 49% untuk
ilmu-ilmu alam dan 51% untuk ilmu sosial (NSCB
Education Statistics), sedangkan di Korea Selatan
perbandingannya adalah 47,3% untuk ilmu eksakta
dan 52,7% non-eksakta untuk mahasiswa S1
serta 65,7% untuk ilmu non-eksakta dan 34,3% untuk
ilmu eksakta di tingkat S2 (berdasarkan data
dari Departemen Pendidikan Korea Selatan).
Di Malaysia 35,4% mahasiswa mengambil
jurusan bisnis dan hukum, disusul oleh ilmu alam
(22,6%) dan ilmu pendidikan sebesar 15,4%
(berdasarkan sensus sosial Malaysia tahun 2000).
Ternyata perbedaan perbandingan antara
lulusan eksakta dan lulusan ilmu-ilmu non-eksakta
di ketiga negara tersebut tidaklah sebesar di Indonesia.
Mungkin inilah yang menyebabkan negara seperti
Korea Selatan, Malaysia, dan Filipina mampu pulih
dari kris is dengan cepat dan menduduki
posisi HDI di atas Indonesia, karena memiliki
lebih banyak sumber daya manusia untuk
pembangunan dunia industrinya.
To see whether the above ratio between
Indonesian students studying the technology/natural
sciences and the social sciences already reflects the
country,s needs to develop the industry and to catch
up with its neighbouring countries, it is advisable to
look at the ratio in the neighbouring Malaysia and
also in South Korea _ as an Asian industrial country
that has succeeded in competing with Japan. Some
experts believe that in order for a country to build
its industry, it needs more graduates from the
technology and sciences fields than from the
humanities (social sciences).
In the Philippines the ratio is 49% for
engineering and natural sciences and 51% for social
sciences (NSCB Education Statistics), while in South
Korea the ratio is 47.3% and 52.7% for undergraduate
students and 65.7% social students and 34.3%
engineering/natural students for graduate level
(based on Ministry of Education and HRD of
South Korea government).
In Malaysia 35.4% of the students are
majoring in business and law, followed by engineering
(22.6%) and education (15.4%) (based on Malaysia
social census, 2000).
The differences between the numbers of
graduates of engineering/natural sciences and social
sciences in the three countries are not as big as in
Indonesia. It is quite possible that this ratio is the
reason behind the ability of South Korea, Malaysia,
and the Philippines to recover from the crisis faster
and to achieve a higher HDI than Indonesia. They
have more human resources to develop their industries.
Comparison of Field of Study for Undergraduate ProgramPerbandingan Bidang Studi untuk Program S1
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
The PhilippinesIndonesia South Korea Malaysia
Data:Source:
1.Ê Indonesia:Pikiran Rakyat, 2 November 2004.
2.Ê Malaysia: Malaysia Press Statement- Education and SocialCharacteristics of the Population and Housing Census 2000,August 2002.
3.Ê The Philippines: NSCB-EducationStatistics 2002-2003.
4. South Korea: 2003 Brief Statistics on Korean Education by Ministry of Education & Human Resources Development.
A n n u a l
R e p o r t
2004
AboutSampoernaFoundation
TentangSampoernaFoundation
8 A n n u a l
R e p o r t
2004
TENTANG SAMPOERNA FOUNDATION01 ABOUT SAMPOERNA FOUNDATION
Sampoerna Foundation didirikan pada 1 Maret 2001 atas inisiatif Putera Sampoerna dan perusahaan publik, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Sampoerna Foundation adalah organisasi nirlaba yang mengabdi untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain dengan membuka peluang bagi anak bangsa yang berprestasi akademik cemerlang namun kurang mampu secara finansial, agar mereka dapat menyelesaikan studi.
Sampoerna Foundation was established on March 1, 2001, at the initiative of Putera Sampoerna and the publicly listed company PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Sampoerna Foundation is a non-profit organization serving to improve the quality of education in Indonesia by, among other things, providing scholarships for academically excellent but financially disadvantaged young people to enable them to pursue their studies.
Sampoerna Foundation menyelenggarakan
berbagai program dan kegiatan, selaras keyakinan
bahwa pendidikan merupakan pra-syarat bagi
terciptanya kestabilan sosial dan politik di Indonesia.
Dengan bekal pendidikan yang cukup, generasi muda
negeri ini dapat membangun masa depan bangsa
yang lebih baik.
Di samping menyediakan dukungan finansial
yang memadai, program-program beasiswa
Sampoerna Foundation dirancang khusus untuk
membentuk karakter para penerima beasiswa.
Pembentukan karakter menjadi pokok perhatian,
sebab sebagai tunas bangsa kelak para penerima
beasiswa diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin
di dalam komunitas mereka. Adanya nilai tambah
bagi para penerima beasiswa tersebut membuat
program-program beasiswa Sampoerna Foundation
selangkah lebih maju dibandingkan program-program
beasiswa lainnya.
Sampoerna Foundation carries out a number
of programs and activities on the basis of the
conviction that education is a prerequisite for the
creation of sociopolitical stability in Indonesia.
With adequate education, the younger generation
of this country will be able to build a better future.
Besides providing adequate financial
support, the Sampoerna Foundation scholarship
programs are especially designed to form and
build the characters of all scholarship recipients.
Character building is the focus of attention
because as budding members of society the
scholarship recipients are expected to take on
leadership roles in their communities in the
future. This added value for the scholarship
recipients makes the Sampoerna Foundation
scholarship programs a step ahead compared to
other scholarship programs.
Andresto, penerima beasiswa Sampoerna Foundation - Fulbright angkatan 2005, membantu anak-anak di Sekolah Darurat Ibu Kembar saat belajar.
Programs & Alumni Affairs Department (left to right): Ida Bagus Gede Werdhi Putra, Aji Suryanto, Claudia Mayasari, Dewi Anna Ningrum, Lily Napitupulu, Deviana, Nita Larasati, Hesti Handayani, Rosul Ibnu Rusud.Andresto, 2005 Sampoerna Foundation - Fulbright scholar, helps kids in Ibu Kembar
Emergency School with their lessons.
Para penerima beasiswa Sampoerna Foundation dalam sebuah kegiatan sosial di Bandung.Sampoerna Foundation scholars in a social activity in Bandung.
Salah satu kegiatan membangun kerja kelompok dalam Annual Gathering 2004.
One of the team building activities in Annual Gathering 2004.
General & Administration Affairs Department and Research Department (left to right): Tatok Indriyanto, Irpan, Yuyun Yunengsih, Puja Hegartika, Shinta Sarah Tumade, Hari Sancoko, Irawati Soerjono.
Marketing and Communications Department (left to right): Liza A. Djohan, Thuke Wulandari, Yosafat Erie Setianto, Hendri B. Satrio.
9A n n u a l
R e p o r t
2004
1 0 A n n u a l
R e p o r t
2004
As a fully responsible, transparent
organization, Sampoerna Foundation publishes
periodic reports. Every three months a quarterly
report is published describing core activities
and providing financial statements for the
preceding period. Our Annual Report, audited by
Ernst and Young, then sets out in detail the various
activities undertaken, the progress achieved,
and the developments occurring within the
Foundation's programs.
Sampoerna Foundation's financial reports
are based on generally accepted standards and
practices, including the Indonesian Accounting and
Financial Standards Guidelines (Pedoman Standar
Akuntansi Keuangan Indonesia - PSAK 45), existing
regulations of Financial Reportage by Non-profit
Organizations, and in line with the General Public
Accounting Principles of Indonesia (Prinsip-Prinsip
Akuntansi Yang Berlaku Umum di Indonesia - GAAP).
Sampoerna Foundation has established a
stringent financial monitoring and control within its
daily operations. This system was designed in order
to consistently and strictly implement the policies set
out by the management for all operational levels of
the Foundation, from top to bottom.
Sampoerna Foundation distributes its
scholarship funds on the basis of the BBB Wise
Giving Alliance standards, which are the acceptable
international reference for the regulation and
operational management of non-profit organizations.
The advancement of education in the
archipelago is no easy task, and not something that
can be accomplished in the blink of an eye. Well
aware of this challenge, Sampoerna Foundation
participates actively in pioneering the expansion of
concern and interest within the private sector - either
individual or corporate - toward working together
cooperatively to improve the quality of the system
of education in Indonesia. Sampoerna Foundation
seeks out the most effective way of creating and
facilitating renewal every step it takes toward making
improvements in the world of education in Indonesia.
If you are moved by and possess a similar vision,
we would like to invite you with open arms to join
us in creating a better future for this nation.
Sebagai organisasi transparan dan
bertanggung jawab penuh, Sampoerna Foundation
mempublikasikan laporan-laporan secara berkala.
Setiap tiga bulan, laporan kuartal yang memuat
berbagai kegiatan utama dan laporan keuangan
pada periode sebelumnya dipubl ikasikan.
Laporan Tahunan kami yang mengungkapkan
secara rinci berbagai kegiatan dan perkembangan
program-program Sampoerna Foundation diaudit oleh
Ernst and Young.
Laporan keuangan Sampoerna Foundation
dibuat berdasarkan standar umum yang berlaku,
termasuk Pedoman Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia (PSAK 45), peraturan untuk Laporan
Keuangan bagi Organisasi Nirlaba, dan sesuai
dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku
Umum di Indonesia (GAAP).
Sampoerna Foundation menerapkan
sistem pengawasan keuangan internal yang
ketat dalam kegiatan operasional sehari-hari.
Sistem ini dirancang untuk melaksanakan
kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan
oleh manajemen, di semua tingkat operasional
dari atas hingga bawah.
Sampoerna Foundation melakukan
pendistribusian dana beasiswanya berdasarkan
Standar untuk Pertanggungjawaban Derma
(BBB Wise Giving Alliance), yang diakui sebagai
pedoman internasional untuk pengaturan dan
operasional bagi organisasi-organisasi nirlaba.
Memajukan pendidikan di Tanah Air
bukan pekerjaan ringan dan sekejap. Menyadari
hal itu, Sampoerna Foundation berpartisipasi
secara aktif memelopori tumbuhnya minat sektor
swasta - baik individual maupun perusahaan -
untuk bersama-sama meningkatkan sistem
pendidikan Indonesia. Dalam setiap ayunan
langkahnya, Sampoerna Foundation senantiasa
mencari cara efekt i f untuk menciptakan
pembaruan di dunia pendidikan Indonesia.
Jika Anda tergerak dan memiliki kesamaan visi,
dengan tangan terbuka kami mengajak Anda
bergabung bersama kami untuk menciptakan
hari depan negeri ini yang lebih baik.
A n n u a l
R e p o r t
2004
Vision, Mission and Values
Visi, Misi, dan Norma
02 VISI, MISI, dan NORMA
VISION, MISSION and VALUES
VISI
VISION
Mengadakan program beasiswa guna
member i akses pend id ikan yang
bermanfaat kepada generasi muda
Indonesia yang kurang mampu secara
finansial, dan untuk memberi kontribusi
nyata yang berarti bagi perbaikan masa
depan Indonesia melalui perbaikan sistem
pendidikan negeri ini.
Berperan aktif dalam mendorong dan
memimpin minat sektor swasta yang
lebih luas untuk memperbaiki sistem
pendidikan Indonesia.
To maintain a robust scholarship program
that will provide financially deserving young
Indonesians with access to a meaningful
education and make a meaningful material
contribution to the betterment of Indonesia,s’’’’’’’’’’’’’
future through improvement of the
country’’’,s educational system.
kami percaya bahwa menyediakan pendidikan
yang berkualitas bagi anak bangsa merupakan
tanggung jawab bersama setiap warga Indonesia
di seluruh Nusantara....
we believe that the provision of good quality education for the young people of the country is the responsibility of every Indonesian citizen throughout the archipelago....
1 2 A n n u a l
R e p o r t
2004
Taking an active role in stimulating and
leading broader private sector interest in
improving Indonesia’,s educational system.
MISSION1 3A n n u a l
R e p o r t
2004
MISI
Kami menyambut dan akti f mencari
partisipasi, kerjasama, dan bantuan dari
organisasi-organisasi swasta maupun
publik, domestik atau internasional, yang
peduli terhadap kerja kami;
Kami berkomitmen membantu pendidik-
pendidik Indonesia menghasilkan warga
negara yang akan berguna secara efektif
dan etis di lingkungan global;
Kami percaya bahwa menyediakan
pendidikan yang berkualitas bagi anak
bangsa merupakan tanggung jawab
bersama set iap warga Indones ia
di seluruh Nusantara;
Kami memahami bahwa upaya kami
memberi sumbangsih penting bagi
kemakmuran dan kesejahteraan bangsa
Indonesia. Inilah keyakinan yang
memandu kami dalam menjalankan
kegiatan sehari-hari.
We believe that the provision of
good quality education for the young
people of the country is the respon-
sibility of every Indonesian citizen
throughout the archipelago;
We commit ourselves to assisting the
educators of Indonesia in order to produce
citizens who will be ethical, effective and
useful in the global environment;
We greet and actively seek the participation,
cooperation and assistance of both state
institutions and private sector organizations,
whether domestic or international, who are
interested in our work;
We understand that our efforts can make
an important contribution toward the
welfare and prosperity of the people of
Indonesia. This conviction is what guides
us in carrying out our daily activities.
Sampoerna Foundation bertekad untuk memajukan pendidikan di Indonesia melalui program-programnya.
Sampoerna Foundation aims to make advancements in Indonesia,s educational sector through its programs.
NORMA
VALUES1 4 A n n u a l
R e p o r t
2004
Sampoerna Foundation meyakini dan
mengamalkan:
Sampoerna Foundation adheres to and
puts into practice the following values:
Kejujuran, integritas, transparansi, dan
per tanggung jawaban atas standar
internasional tertinggi, dan memenuhi
komitmen serta tanggung jawab sosial
kepada masyarakat;
I n d e p e n d e n s i , k e m a n d i r i a n ,
profesionalisme, dan transparansi ;
Penyusunan dan penerapan kebijakan-
kebi jakan yang ditargetkan pada
pencapaian Visi dan Misi dengan cara yang
paling efektif dan efisien, serta kegiatan-
kegiatan kami dikelola selaras cara-cara
seperti dalam bisnis;
Komitmen pada pengadaan lingkungan
kreatif yang menumbuhkan keinginan
u n t u k b e l a j a r d a n m e n e t a p ka n
keterampilan yang pent ing bag i
staf dan manajemen;
Menghargai kerja tim, toleransi, dan
menghargai satu sama lain;
Percaya bahwa keterlibatan konstruktif
pihak-pihak lain dalam mendukung
program kami akan menc iptakan
sinergi positif bagi kemajuan pendidikan
di Indonesia.
Upaya inovatif dan konsisten dalam
mengadakan dan mengembangkan
pengalaman-pengalaman yang paling
berar ti dan relevan bagi penerima
beasiswa dan alumni;
Honest y, integrit y, transparenc y,
and responsibil it y of the highest
international standards, the fulfillment
of commitments and obl igat ions
to society;
I n d e p e n d e n c e , s e l f - s u f f i c i e n c y ,
professionalism, and transparency;
Innovat i venes s and cons i s tence
in the provision and development
o f m e a n i n g f u l a n d r e l e v a n t
experiences for scholarship recipients
and alumni;
Formulation and enforcement of policies
targeted at the realization of our Vision
and Mission in the most efficient and
effective manner possible, and the
implementation and management of all of
our activities in a businesslike manner;
Commitment to the provis ion of
a creative environment that can give rise to
the desire to learn and to assimilate
impor tant ski l ls among our staf f
and managers;
Respect toward our work teams, and the
instilling of a sense of tolerance and respect
among one another;
Confidence that the construc t ive
involvement of other parties in support
of our programs will create positive
synergy for the advancement of education
in Indonesia.
A n n u a l
R e p o r t
2004
Sampoerna Foundation Programs
Program-Program Sampoerna Foundation
03 PROGRAM-PROGRAM SAMPOERNA FOUNDATION
SAMPOERNA FOUNDATION PROGRAMS
16 A n n u a l
R e p o r t
2004
Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam pengembangan
sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan akan menciptakan sumber
daya manusia yang berkualitas tinggi dan mempercepat proses pembangunan
nasional. Sampoerna Foundation memiliki misi yang jelas untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pendidikan, penelitian, dan
pengembangan sumber daya manusia.
Education is the most important aspect in the development of human resources.
The improvement of the quality of education will create high quality human resources
and accelerate the process of national development. Sampoerna Foundation has
the clear mission of improving the welfare of the people of Indonesia through the
education, research, and development of human resources.
These goals can be achieved by providing
opportunities for high school and university
students to achieve academic prestige, so that they
can fulfill their potential as the future leaders of
this developing nation.
Since the inception of its scholarship
program, Sampoerna Foundation has provided
3,000 scholarships for students at public senior high
schools every year. This has been followed up with
the National Bachelor,s Degree (S1) scholarship
program in economics and the National Master,s
Degree (S2) program in the field of management.
In its efforts to expand and broaden
its support of the educational sector and in line with
its vision, Sampoerna Foundation has now started
providing scholarships in the fields of science
and applied technology. This step was taken
starting in 2003 through the provision of
scholarships to the gold medal winners of the
National and International Science Olympiads
held annually. In supporting the 2004 science
olympiads events, Sampoerna Foundation awarded
the 25 gold medal winners of the national level
competition with scholarships to study at top national
universities, while 2 medal winners from Indonesia
in the international event receive scholarships for
Bachelor's degree programs overseas.
Tujuan tersebut dapat dicapai melalui
penyediaan peluang pendidikan bagi para siswa
sekolah menengah dan mahasiswa yang berprestasi
akademik cemerlang, agar mereka dapat mencapai
potensi penuh mereka sebagai para pemimpin
masa depan bangsa yang tengah berkembang.
Sampoerna Foundation mengawali
program beasiswanya dengan menyediakan 3.000
beasiswa Sekolah Menengah Atas Negeri setiap tahun.
Kemudian menyusu l , program beas i swa
S2 Dalam Negeri bidang Manajemen dan program
beasiswa S1 Dalam Negeri bidang Ekonomi.
Dalam upaya memperluas dukungan
dan bersandar pada visinya, Sampoerna Foundation
k in i mulai menyediakan beasiswa dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknik terapan.
Langkah ini dimulai pada tahun 2003 dengan
memberikan beasiswa kepada para pemenang
medali emas Olimpiade Sains Nasional dan
Internasional setiap tahun. Untuk mendukung
perlombaan olimpiade sains di tahun 2004, Sampoerna
Foundation menganugerahkan beasiswa untuk studi
di universitas dalam negeri terkemuka kepada 25
pemenang medali emas di ajang lomba tingkat
nasional, sedangkan 2 pemenang dari Indonesia di
tingkat internasional mendapatkan beasiswa studi S1
di luar negeri.
17A n n u a l
R e p o r t
2004
Sampoerna Foundation not only values
educational achievements. It also firmly believes that
what is achieved in the classroom must be
complemented by the development and imbuement
of basic life values, such as integrity, kindness, honesty,
self-confidence, and a sense of social responsibility.
This is the key factor that differentiates Sampoerna
Foundation from other institutions that grant
scholarships. Sampoerna Foundation not only provides
financial support, but also takes action to motivate,
nurture, and develop a sense of concern for the
surrounding community.
Within these efforts to develop the whole
character and person of scholarship recipients,
every year Sampoerna Foundation holds various
activities, such as the Annual Gathering, Regional
Social Activities, and programs for personal
and professional development. All Sampoerna
Foundation scholarship recipients are required
to participate in these mandatory activities.
It is expected that through these activities,
the scholarship recipients will accumulate life
experiences that can help them face the challenges
to come, whether professional or personal.
Sampoerna Foundation tidak hanya
menghargai pencapaian pendidikan. Sampoerna
Foundation percaya, prestasi di ruang kelas harus
dilengkapi dengan pengembangan nilai-nilai dasar
kehidupan, seperti integritas, kebaikan, kejujuran,
keyakinan diri, dan tanggung jawab sosial. Inilah kunci
yang membedakan antara Sampoerna Foundation
dengan lembaga-lembaga pemberi beasiswa lain.
Sampoerna Foundation tidak hanya memberi
dukungan finansial, tetapi juga bertindak
menumbuh kembangkan dan membina kepedulian
sosial terhadap masyarakat sekitar.
Dalam mengembangkan kepribadian utuh
para penerima beasiswanya, setiap tahun Sampoerna
Foundation menyelenggarakan berbagai kegiatan
seperti Pertemuan Tahunan, Kegiatan Sosial Regional,
dan program pengembangan pribadi maupun
profesional. Semua penerima beasiswa Sampoerna
Foundation dituntut berpartisipasi dalam kegiatan
wajib tersebut. Melalui kegiatan-kegiatan ini,
diharapkan para penerima beasiswa akan memperoleh
keterampilan hidup yang dapat membantu mereka
menghadapi dan menjawab tantangan-tantangan,
baik secara profesional maupun pribadi.
Program Beasiswa SMP Negeri.
Program Beasiswa SMA Negeri.
Program Beasiswa S1 Dalam Negeri bidang
Ekonomi.
Program Beasiswa S2 Dalam Negeri bidang
Manajemen.
Program Beasiswa MBA Luar Negeri, yang
terdiri dari:
MBA di Amerika Serikat;
MBA di Amerika Serikat (bekerjasama dengan
Fulbright Foundation),
MBA di Australia (bekerjasama dengan
Australian Education International atau AEI),
MBA di Perancis (bekerjasama dengan
Le Service de Coopéeration et d'Action
Culturelle atau SCAC), dan
MBA di Inggris (bekerjasama dengan British
Council).
Program Beasiswa Sampoerna Foundation -
United World Colleges (UWC).
Program Beasiswa bagi Pemenang Olimpiade
Sains
Public Junior High School (SMP) Scholarship
Program.
Public High School (SMA) Scholarship Program.
National Bachelor's Degree in Economic
Scholarship Program.
National Master's Degree in Management
Scholarship Program.
Overseas MBA Scholarship Program, which
includes:
MBA in the US,
MBA in the US (in association with
Fulbright Foundation),
MBA in Australia (in association with
Australian Education International or AEI),
MBA in France (in association with Le Service
de Coopeération et d'Action Culturelle
or SCAC), and
MBA in UK (in association with British
Council).
Sampoerna Foundation - United World Colleges
(UWC) Scholarship Program.
Scholarship Program for the Winners of Science
Olympiads.
In 2004, Sampoerna Foundation conducts
the following scholarship programs:
Di tahun 2004, Sampoerna Foundation
mengadakan program-program beasiswa berikut:
18 A n n u a l
R e p o r t
2004
Kartika is one of Sampoerna Foundation's scholars
with a handful of achievements. She had won the second
place at LKIR (youth scientific project competition) and got the
fourth position in Chemistry Olympiad in the region level.
Although Kartika is showing an excellent academic record,
her family's unfortunate economic condition didn't allow her to
continue her study to the higher level.
"When I graduated from Junior High School,
I challenged my father. I said that I would pursue my study
anywhere it takes as long as he supports me financially.
He was proud to see my determination, but with his condition
it would be almost impossible to support me. But now, with
the scholarship from Sampoerna Foundation I am able to continue
my study. My parents can save money for the education of my
other siblings," says Kartika.
Kartika Puspita Sari
Kartika Puspita Sari
Penerima Beasiswa Sampoerna Foundation,
Angkatan Tahun Akademis 2002SMUN 2 Wonosari, Yogyakarta
Sampoerna Foundation Scholar, 2002 Intake
SMUN 2 Wonosari, Yogyakarta
Pendidikan telah menjadi salah satu sektor
yang paling terpukul, ketika krisis ekonomi melanda
Indonesia pada pertengahan tahun 1997.
Menurut data dari Departemen Pendidikan
Nasional, di tahun 2003 banyaknya siswa SMA
hanya 5.243.483 atau 13,58% dari jumlah
total pelajar di Indonesia.
Education was one of the sectors hardest
hit by the economic crisis that swept Indonesia in
1997. According to the data from the Ministry of
National Education, in 2003 there were 5,243,483
students or only 13.58% of the total number of
students in Indonesia, who attended high school.
Kartika adalah salah satu penerima beasiswa Sampoerna
Foundation yang memiliki banyak prestasi. Di antaranya ia pernah
menjadi juara dua Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) serta juara
harapan satu di Olimpiade Kimia di tingkat kabupaten. Tapi
keadaan ekonomi keluarga tidak mendukung cita-citanya untuk
bersekolah setinggi mungkin.
"Waktu naik dari SMP ke SMA, saya menantang bapak.
Saya bilang bahwa saya mau sekolah ke mana pun, sampai tua
pun, asal bapak membiayai. Beliau senang dengan semangat
saya, tapi dengan keadaan ekonomi keluarga yang seperti ini,
tentu sulit sekali. Tapi dengan beasiswa dari Sampoerna
Foundation saya bisa bersekolah dengan tenang. Sekarang
orang tua saya bisa lebih fokus mencari biaya sekolah untuk
adik," Kartika berkisah.
Realizing that a lot of scholarships were
already being provided for primary education,
Sampoerna Foundation focused its scholarship
program on higher educational level by providing
scholarships for high school students. This program
is implemented in cooperation with the Directorate
of Secondary Education, under the direction of the
Directorate General for Primary and Secondary
Education. And, in order to distribute the scholarship,
Sampoerna Foundation has partnered with
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk.
Menyadari beasiswa untuk jenjang
pendidikan dasar telah banyak tersedia, Sampoerna
Foundation memfokuskan program beasiswanya
kepada tingkat pendidikan lanjutan, yakni siswa-
s iswa SMA. Program ini diselenggarakan
bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan
Menengah Umum, di bawah Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar. Sedangkan untuk penyaluran dana
beasiswa, Sampoerna Foundation bermitra dengan
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk.
Public High School Scholarship ProgramProgram Beasiswa SMA Negeri
19A n n u a l
R e p o r t
2004
For the first 3 years since the establishment
of this scholarship program in 2001, the
Foundation has granted scholarships to 9,110
public high school students from needy families
across the country.
In 2004, the Foundation renewed
i t s commitment to suppor t add i t iona l
9,000 students (3,000 students annually for
the following 3 years). This brings the total
o f suppor ted s tudents at the end of
2004 to 12,110.
Selama 3 tahun pertama sejak dimulainya
program beasiswa ini pada tahun 2001, Sampoerna
Foundation telah menganugerahkan beasiswa
kepada 9.110 pelajar SMA Negeri dari keluarga
kurang mampu di seluruh pelosok tanah air.
Di tahun 2004, Sampoerna Foundation
memperbaharui komitmennya dengan memberi
bantuan kepada 9.000 siswa baru (3.000 siswa per
tahun untuk 3 tahun ke depan). Sehingga sampai
dengan akhir tahun 2004, total jumlah pelajar
yang mendapat bantuan adalah 12.110 siswa.
Intake 2003by Province
Tahun Ajaran 2003menurut Propinsi
SumateraFemale = 892
Male = 453
Bali & Nusa TenggaraFemale = 188
Male = 90
JawaFemale = 1,322
Male = 682
KalimantanFemale = 151
Male = 83
SulawesiFemale = 271
Male = 143
Maluku dan GorontaloFemale = 48
Male = 23PapuaFemale = 27
Male = 12
Note : = 50 females
= 50 males
Total : = 2,899
= 1,486
Distribusi Beasiswa Sampoerna Foundation untuk Siswa SMA NegeriDistribution of Sampoerna Foundation Scholarship for Public Senior High School
20 A n n u a l
R e p o r t
2004
Pendidikan sarjana (S1) adalah kualifikasi
akademik minimal yang diperlukan untuk memasuki
dunia kerja dan mengejar karier profesional.
Sampoerna Foundation memfokuskan dukungannya
dengan menyediakan beasiswa penuh selama
maksimal 4 (empat) tahun bagi 20 (dua puluh)
generasi muda Indonesia yang berprestasi dan
membutuhkan bantuan finansial untuk menekuni
studi S1 di beberapa universitas terkemuka di
Indonesia. Individu-individu yang terpilih diharapkan
dapat memberi sumbangsih dalam mempercepat
pembangunan ekonomi di negeri ini setelah mereka
menamatkan studi.
Hingga akhir tahun 2004, Sampoerna
Foundation telah memberikan beasiswa kepada
70 pelajar di program ini. Saat ini mereka sedang
menjalankan studi di Universitas Indonesia (Jakarta),
Universitas Padjadjaran (Bandung), Universitas Gadjah
Mada (Yogyakarta), dan Universitas Airlangga (Surabaya).
17 pelajar dari angkatan tahun 2001 diharapkan akan
menyelesaikan program studi mereka di tahun 2005.
A Bachelor's degree is the minimal
academic leve l necessar y for enter ing
the job market with an eye toward a professional
career. Sampoerna Foundat ion focuses
its support on providing full 4-year scholarships
to 20 (twenty) outstanding young Indonesians
who require financial assistance in order
to study at top universities in Indonesia.
The selected individuals are expected to
make a contribution to the acceleration
of economic development in the countr y
once they have completed their studies.
Up to the end of 2004, the Foundation
has granted scholarships to 70 students
in this program. They are currently studying
at University of Indonesia (Jakarta), Padjadjaran
University (Bandung), Gadjah Mada University
(Yogyakar ta ) and A i r l angga Un iver s i t y
(Surabaya). 17 students of the 2001 intake
are expected to graduate in 2005.
Distribution of Sampoerna Foundation Scholarships for UndergraduateDistribusi Beasiswa Sampoerna Foundation untuk S1
Program Beasiswa S1 Dalam Negeri
bidang Ekonomi
National Bachelor's Degree in Economics
Scholarship Program
20032002
0
10
20
30
40
2004
20
40
20
21A n n u a l
R e p o r t
2004
The support provided was initially
limited to studies in the field of economics.
Th is was meant to br ing for th h igh ly
competent individuals to accelerate the pace
of economic development in Indonesia.
However, in its efforts to more fully realize
its vision, in 2005 Sampoerna Foundation
will also open up opportunities for those
wanting to study in the fields of applied
science and technology at several of Sampoerna
Foundat ion 's recommended univer s i t ies .
Dukungan yang diberikan awalnya
terbatas pada bidang studi yang berkaitan dengan
ekonomi. Ini dimaksudkan untuk melahirkan
individu-individu sangat kompeten yang akan
membantu percepatan proses pembangunan
ekonomi di Indonesia. Namun, dalam rangka
memperluas perwujudan visinya, mulai tahun 2005
Sampoerna Foundation juga akan membuka peluang
bagi mereka yang berminat pada bidang ilmu
pengetahuan dan teknik terapan di beberapa
universitas negeri yang dirujuk Sampoerna Foundation.
Ratna lives in Berkas Village, Segara Bay, Bengkulu.
Her father had always wanted her to have a university
degree even though there is no one in her family who
studied in university.
"My father really wants me to pursue my study to the
university level. But due to financial limitation, he can only pay
for my tuition fee and living cost if I went to study in Bengkulu.
I have never imagined that one day I will be studying in the
faculty of economics in University of Indonesia. My father is very
proud of me and I am very happy as well, thanks to Sampoerna
Foundation scholarship," Ratna stated.
Ratna Juwita Ratna berasal dari Desa Berkas, Teluk Segara, Bengkulu.
Di keluarganya belum ada yang meneruskan pendidikan ke tingkat
universitas. Tapi sang ayah selalu bercita-cita untuk menyekolahkan
Ratna hingga jadi sarjana.
"Keinginan ayah untuk menyekolahkan saya ke universitas
sangat kuat. Tapi karena kemampuan finansial yang terbatas,
ayah hanya bisa membiayai jika saya kuliah di Bengkulu. Tidak
pernah terbayang saya bisa kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia, seperti sekarang. Ayah sangat bangga dan saya senang
sekali. Semua ini bisa terjadi karena beasiswa dari Sampoerna
Foundation," kata Ratna.
Ratna Juwita
Penerima Beasiswa Sampoerna Foundation,Angkatan Tahun Akademis 2004
Jurusan Manajemen-Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia
Sampoerna Foundation Scholar, 2004 Intake Faculty of Economics
University of Indonesia
Sampoerna Foundation percaya bahwa
manajemen dan bisnis adalah bidang studi yang
sangat penting dalam dunia modern, membekali
orang dengan perangkat untuk mengelola dan
bersinergi mencapai tujuan bersama, yakni
masyarakat yang lebih baik dan makmur.
Dengan latar belakang pemikiran itulah,
Sampoerna Foundation mengawali pemberian
beasiswa S2 sejak 2001 dengan menyediakan paket
beasiswa penuh bagi 20 (dua puluh) generasi
muda Indonesia terbaik yang membutuhkan
dukungan finansial, memiliki prestasi akademik
Sampoerna Foundation believes that
business and management are vital fields
of study in this modern world, as they provide
the basic infrastructure for synergic efforts
toward the common goal of bringing forth a better
and more prosperous nation.
Wi th th i s in mind , Sampoerna
Foundation started providing Master's degree
(S2) scholarships in 2001 to 20 (twenty)
of Indonesia's best young scholars of good character,
who need financial assistance, have proven academic
National Master's Degree in
Management Scholarship Program
Program Beasiswa S2 Dalam Negeri
Bidang Manajemen
22 A n n u a l
R e p o r t
2004
Jumlah penerima beasiswa program ini
semakin bertambah dari tahun ke tahun. Sampai
dengan akhir tahun 2004, Sampoerna Foundation
telah memberikan beasiswa program ini kepada 93
individu untuk melanjutkan kuliah di Universitas
Indonesia (Jakarta), Institut Teknologi Bandung,
Universitas Padjadjaran (Bandung), Universitas
Gadjah Mada (Yogyakarta), dan IPMI (Jakarta).
The number of the scholarship recipients
of this program has increased from year to year.
Up to the end of 2004, the Foundation has
granted such scholarships to 93 individuals
to study at University of Indonesia (Jakarta),
Bandung Institute of Technology, Padjadjaran
University (Bandung), Gadjah Mada University
(Yogyakarta), and IPMI (Jakarta).
Sampoerna Foundation menyediakan
beasiswa komprehensif, yang bertujuan memberi
keseimbangan antara pengembangan pribadi dan
profesional setiap penerima beasiswanya. Selama
masa studi, mereka akan ambil bagian dalam berbagai
kegiatan pengembangan diri, seperti kursus bahasa
Inggris dan kegiatan sosial. Kegiatan yang disebut
belakangan itu diadakan setiap kuartal, mewajibkan
para penerima beasiswa menentukan kegiatan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi komunitas
tertentu, dengan demikian menanamkan rasa
kepedulian dan tanggung jawab sosial.
Sampoerna Foundat ion prov ides
comprehensive scholarships meant to create a balance
between personal and professional development for
each scholarship recipient. Throughout their periods
of study, they take part in a variety of self-development
activities, such as English language courses and social
activities. Recently, these activities have been held
every quarter, with scholarship recipients required to
determine the activity they will undertake to assist
any given community over come specific problems
there are facing. In this way a sense of social concern
and responsibility is imbued in the scholars.
cemerlang, profesional, berkepribadian, dan
berjiwa kepemimpinan, untuk melanjutkan studi
pasca sarjana dalam bidang bisnis atau manajemen
selama masa studi maksimal 2 (dua) tahun
di universitas-universitas terkemuka dalam negeri yang
direkomendasikan Sampoerna Foundation.
track records, and a sense of professionalism,
with the potential for leadership, to continue
their post-graduate studies for a maximum of
two years in the fields of business or management
at top national universities recommended
by Sampoerna Foundation.
Number of Recipients of Sampoerna Foundation Scholarship for Graduate LevelJumlah Penerima Beasiswa Sampoerna Foundation untuk tingkat S2
0
10
20
30
2001 2002 2003 2004
20
22
24
27
23A n n u a l
R e p o r t
2004
Krisis ekonomi Indonesia menuntut perlunya
tindakan strategis dari para pemimpin dan pengusaha
yang berkual itas untuk memacu program
pemulihan ekonomi. Latar belakang pengetahuan
dan pendidikan yang kuat di bidang ekonomi,
manajemen, dan bisnis akan menjadi aset berharga
untuk mendukung proses tersebut. Pemimpin di
masa depan harus memiliki wawasan internasional
yang diperoleh dari pengalaman dan motivasi yang
kuat untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Pada tahun 2002, Sampoerna Foundation
mulai menawarkan beasiswa penuh kepada para
individu yang layak untuk melanjutkan studi
Master of Business Administration (MBA) di sekolah-
sekolah bisnis terkemuka di luar negeri. Program ini
diluncurkan dengan harapan dapat menghasilkan
pemimpin masa depan yang mampu membentuk
dan mendorong laju pembangunan di Indonesia.
Indonesia's lingering economic crisis requires
strategic actions on the part of national leaders and
businesspeople of quality in order to facilitate
economic recovery programs. Strong educational
backgrounds and knowledge of the fields of
economics, business and management will constitute
invaluable assets within that recovery process. The
leaders of tomorrow must have an international
awareness gained through experience and the superior
motivation to develop their skills.
In 2002, Sampoerna Foundation started to
offer full scholarships for deserving individuals
to study for Master of Business Administration
(MBA) degree at top business schools abroad.
This program is launched with the expectation that
this effort would lead to the development of national
leaders for the future who would be capable of
shaping and propelling forward the pace of
development in Indonesia.
Hingga akhir tahun 2004, 59 penerima
beasiswa program ini telah menyelesaikan program
studi mereka dan sudah bekerja atau pun mulai
berwiraswasta. Di antara mereka adalah: Adhi Setyo
Tamtomo (Program Manager di Swanetwork), Andi
Rizaldi (Area Manager di PT Kawan Lama), Dicky
Adinda Sukarmadji (Commercial Support Manager di
PT L'Oreal Indonesia), Afrie Dhian Novidriawati (Quality
Assurance Senior Supervisor di PT Nestle Indonesia),
Hary Wibowo (Senior Engineer di PT Alstom Power
Energy Systems Indonesia), Herdik Herlambang
(Production Plan Superintendent di PT Smurfit-Stone
Container Indonesia), Muhammad Yunus (pemilik
Orange Elektrocell dan dosen di Universitas Indonesia),
Gideon (Direktur PT Semarang Transport), Nurman
Numeiri (General Manager - Sales & Marketing di PT
Pena Jasa Teknologi Informasi).
Para penerima beasiswa Sampoerna
Foundation adalah indiv idu- indiv idu yang
berprestasi akademik cemerlang sekaligus
memiliki tanggung jawab sosial. Mereka memiliki
visi dan semangat yang sama dengan Sampoerna
Foundation, dan akan membantu melanjutkan
misi kami. Setelah menamatkan studi, para penerima
beasiswa Sampoerna Foundation tingkat universitas
akan memberi sumbangsih dengan menjadi
sponsor bagi orang lain, seperti mereka sendiri, agar
dapat meneruskan studi.
At the end of 2004, 59 scholarship recipients
of this program have completed their studies and
have since joined the workforce or started their own
businesses. Among them are: Adhi Setyo Tamtomo
(Program Manager at Swanetwork), Andi Rizaldi
(Area Manager at PT Kawan Lama), Dicky Adinda
Sukarmadji (Commercial Support Manager at
PT L'Oreal Indonesia), Afrie Dhian Novidriawati (Quality
Assurance Senior Supervisor at PT Nestle Indonesia),
Hary Wibowo (Senior Engineer at PT Alstom Power
Energy Systems Indonesia), Herdik Herlambang
(Production Plan Superintendent at PT Smurfit-Stone
Container Indonesia), Muhammad Yunus (owner of
Orange Elektrocell and lecturer at University of
Indonesia), Gideon (Director at PT Semarang
Transport), Nurman Numeiri (General Manager - Sales
& Marketing at PT Pena Jasa Teknologi Informasi).
Sampoerna Foundation scholarship
recipients are individuals with fine academic
standings and a strong sense of responsibility
toward their society. They share the vision and
spirit of the Foundation, and will help to carry
out our mission. After finishing their studies,
the tertiary level scholarship recipients are
expected to make a contribution by sponsoring
other students, as they were once sponsored,
in order that other needy individuals can also
continue their studies.
Overseas MBA Scholarship ProgramProgram Beasiswa MBA Luar Negeri
24 A n n u a l
R e p o r t
2004
Mythia Bachsin Mythia adalah lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan
Teknologi Informasi tahun 2000 dan telah bekerja di Citigroup
sebagai Treasury Corporate Sales and Structuring Manager.
Bekerja di bidang keuangan sangat cocok untuknya, tapi Mythia
tak punya banyak pengetahuan dan pengalaman tentang
perbankan investasi yang diminatinya."Biaya sekolah terbaik di
Amerika mahal, hanya beasiswa yang memungkinkan saya
bersekolah di sana," kenang Mythia. Apalagi ayahnya seorang
pensiunan dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.
"Terpaan terhadap pengetahuan tentang manajerial
umum, pengetahuan keuangan, interaksi antarbudaya, dan
pengalaman kompetisi internasional yang kolaboratif selama dua
tahun mengikuti program MBA di luar negeri akan menambah
nilai saya ketika kembali bekerja dan memimpin usaha konsultan
bisnis milik sendiri. Mungkin efeknya tidak terasa secara langsung,
tapi kita harus terus berusaha dan harus berhasil. Kontribusi
merupakan ikatan seumur hidup. Semuanya untuk Indonesia
yang lebih baik," tegasnya.
Mythia graduated from the Faculty of Information
Technology at Bandung Institute of Technology in 2000 and had
worked in Citigroup as Treasury Corporate Sales and Structuring
Manager. She feels finance works are suitable for her, but she
only has a little knowledge and experience in investment banking
- the field she is interested in. "The best schools available in USA
are expensive and only accessible for me through scholarship,"
she recalled. Moreover, her father is retired from the office and
her mother is a housewife.
"Exposure on solid business knowledge of general
management, finance skills, cross cultural interaction and
collaborative international competition experiences in a two year
MBA overseas will add values when I reenter the workforce and
lead my own financial consulting business. We may not have a
sudden impact, not this year or next, and perhaps for many
years to come. But struggle we shall and succeed we must, as
the contribution would be a long life engagement. All for the
better life of Indonesia," she stated firmly.
Sampoerna Foundation Scholar, 2004 Intake Overseas MBA,
Stephen M. Ross School of Business, University of Michigan-Ann Arbor, USA
Penerima Beasiswa Sampoerna Foundation, Angkatan Tahun Akademis 2004
Program MBA di Luar Negeri, Stephen M. Ross School of Business
University of Michigan-Ann Arbor, USA
Mythia Bachsin
The Sampoerna Foundation Overseas
MBA Scholarship Program is a tool for developing
Indonesian business leaders for the future.
Sampoerna Foundation has thus far funded the
program for up to 5 (five) carefully selected
candidates who require financial assistance
to earn their MBA degrees over a maximum period
of two years in top universities overseas.
These scholarship recipients are expected to return
to Indonesia immediately after their studies
are completed in order to share their newly
gained knowledge with their colleagues in their
specific fields of expertise.
Program Beasiswa MBA Luar Negeri
Sampoerna Foundat ion in i ada lah a la t
untuk mengembangkan pemimpin-pemimpin bisnis
Indonesia di masa mendatang. Setiap tahunnya,
Sampoerna Foundation membiayai sebanyak-
banyaknya 5 (lima) kandidat terpilih yang secara
finansial kurang mampu untuk meraih gelar MBA
di sekolah bisnis terkemuka di luar negeri selama
maksimal 2 (dua) tahun. Penerima beasiswa
diharapkan segera kembal i ke Indonesia
dan menyalurkan pengetahuan yang mereka miliki
kepada para rekan-rekan lainnya melalui profesi
yang mereka tekuni.
25A n n u a l
R e p o r t
2004
In 2004, Sampoerna Foundation awarded
the prestigious Overseas MBA scholarship to
Mythia Bachsin of Bandung. She has begun studying
at the Stephen M. Ross School of Business,
the University of Michigan.
Besides running its own MBA scholarship
program, Sampoerna Foundation has expanded its
reach in the channeling of MBA scholarships through
partnerships with a number of prestigious educational
institutions of various countries.
This cooperation began with partnerships
with the Fulbright Program of the United States and
with Australian Education International (AEI).
Towards the end of 2004, Sampoerna Foundation
also linked up with Le Service de Cooperation
et d'Action Culturelle (SCAC) and the British Council
in order to open up opportunities for students to
study at top business schools in France and the United
Kingdom respectively.
For each of those partnership overseas
scholarship programs, Sampoerna Foundation will
grant full scholarships to up to 2 individuals who
will be selected through a very rigorous process
conducted together with the respective partner.
Di tahun 2004, Sampoerna Foundation
menganugerahkan beasiswa MBA Luar Negeri
yang prestisius ini kepada Mythia Bachsin dari Bandung.
Dia telah memulai studinya di Stephen M. Ross School
of Business, University of Michigan.
Selain menyelenggarakan program
beasiswa MBA sendiri, Sampoerna Foundation
memperluas jangkauannya dalam menya-
lurkan beasiswa MBA melalui jalinan kemi-
traan dengan sejumlah institusi pendidikan
terkemuka mancanegara.
Diawali kerjasama dengan Program
Fulbright - Amerika Serikat dan Australian Education
International (AEI). Menjelang akhir 2004
Sampoerna Foundation menggandeng Le Service de
Coopeération et d'Action Culturelle (SCAC) dan
British Council untuk turut membuka kesempatan
studi bisnis di Perancis dan Inggris.
Untuk masing-masing program beasiswa
kerjasama MBA luar negeri tersebut, Sampoerna
Foundat ion memberikan beasiswa penuh
kepada maksimum 2 individu yang dipilih melalui
proses yang sangat ketat secara bersama
dengan masing-masing mitra.
Sampoerna Foundation berkomitmen
untuk mempromosikan program pengembangan
pendidikan yang akan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dalam sektor bisnis
dan manajemen. Hal ini diwujudkan melalui
jalinan kerjasama dengan Fulbright Foundation
Sampoerna Foundation is committed
to promoting its educational development
programs, which will improve the quality of human
resources in the business and management
sectors. This has been put into action through
a partnership with the Fulbright Foundation
In 2004, the two 2002 Intake recipients
of the scholarship program have successfully
completed their studies and subsequently
returned to Indonesia. Nadia Chiarina who
graduated from the Wharton School of Business,
Universit y of Pennsylvania and named as
a Palmer Scholar for finishing at top 5% and
Lamtiurida Hutabarat who went to Kellogg
School of Management, Northwestern University,
are now serving with their newly gained
knowledge as consultants at The Boston
Consulting Group Jakarta.
The 2003 intake scholars: Adi Iskandar
(Stephen M. Ross School of Business, University
of Michigan), Edwin Utama (Kellogg School
of Management), and Yulius (Kelley School of
Business, Indiana University) are expected to
complete their studies in 2005.
Di tahun 2004, kedua penerima beasiswa
program ini untuk angkatan 2002 telah berhasil
menyelesaikan program studi mereka dengan baik
dan telah kembali ke Indonesia. Nadia Chiarina yang
lulus dari Wharton School of Business, University of
Pennsylvania dan menerima penghargaan sebagai
Palmer Scholar atas prestasinya masuk dalam 5%
lulusan terbaik, dan Lamtiurida Hutabarat yang lulus
dari Kellogg School of Management, Northwestern
University kini mengabdikan pengetahuannya
dengan menjadi konsultan di The Boston
Consulting Group Jakarta.
Para penerima beasiswa angkatan 2003:
Adi Iskandar (Stephen M. Ross School of Business,
University of Michigan), Edwin Utama (Kellogg
School of Management), dan Yulius (Kelley School of
Business, Indiana University) akan menyelesaikan
program studi mereka di tahun 2005.
Fulbright - Sampoerna Foundation MBA
Scholarship Program
Program Beasiswa MBA Fulbright -
Sampoerna Foundation
26 A n n u a l
R e p o r t
2004
Through this international cooperation with
the prestigious Fulbright Program, Sampoerna
Foundation expects to participate actively in
promoting understanding between the two countries
(Indonesia and the United States) through partnership
in the field of education, specifically in business
and management.
This scholarship program provides funds
for 2 (two) Indonesian students annually to take part
in MBA programs in top schools in the United States.
In the selection process conducted in 2004 for 2005
Intake, Andreas Sylverius of Bandung and Andresto
Budijanto of Magelang were chosen from among
dozens of candidates. Both of these scholars are
expected to begin their studies in the fall of 2005.
Melalui program kerjasama internasional
dengan Program Fulbright yang prestisius ini,
Sampoerna Foundation berharap dapat berpartisipasi
secara aktif dalam mempromosikan hubungan saling
pengertian antar kedua negara (Indonesia dan Amerika
Serikat) melalui kerjasama pendidikan, khususnya di
bidang bisnis dan manajemen.
Program beasiswa ini menyediakan dana
bagi 2 (dua) mahasiswa Indonesia setiap tahun
untuk mengambil studi MBA di sekolah terkemuka
di Amerika Serikat. Dalam seleksi perdana tahun 2004
untuk angkatan 2005, terpilih Andreas Sylverius
dari Bandung dan Andresto Budijanto dari Magelang
dari antara puluhan kandidat. Keduanya
diharapkan akan memulai kul iahnya pada
musim gugur 2005.
On August 26, 2004, the Australian
Education International (AEI) signed an agreement
with Sampoerna Foundation to provide a Master of
Business Administration (MBA) scholarship
program for 2 (two) prestigious Indonesian scholars
for study in Australia.
Th i s program annua l ly prov ides
opportunities for 2 (two) Indonesian university
students with potential to continue their
studies in MBA programs in top business schools in
Australia. After a stringent selection process, two
scholarship recipients, Ira Rahmawati and Rinto
Muhammadsyah - both of Jakarta - were selected as
winners and will begin their MBA studies in January
2005 at Melbourne Business School.
Australian Education International (AEI) - Sampoerna Foundation MBA Scholarship Program
Program Beasiswa Australian Education International (AEI) - Sampoerna Foundation untuk MBA di Australia
Australian Education International (AEI)
pada 26 Agustus 2004 menandatangani kesepakatan
kerjasama dengan Sampoerna Foundation untuk
menyelenggarakan program beasiswa Master of
Business Administration (MBA) bagi 2 (dua)
mahasiswa Indonesia berprestasi untuk menekuni
studi di Australia.
Program ini membuka peluang setiap tahun
bagi 2 (dua) mahasiswa Indonesia yang potensial,
untuk menekuni studi MBA di sekolah bisnis terkemuka
di Australia. Setelah melalui seleksi ketat, terpilih
Ira Rahmawati dan Rinto Muhammadsyah - keduanya
dari Jakarta - yang akan memulai studi MBA di
Januari 2005 di Melbourne Business School.
(yang diwakili di Indonesia oleh AMINEF - American-
Indonesian Exchange Foundation) sebuah lembaga
nirlaba dari Amerika Serikat dengan misi memberikan
bantuan finansial bagi pelajar berprestasi
bersekolah di Amerika Serikat.
(represented in Indonesia by AMINEF - American-
Indonesian Exchange Foundation), which is a non-
profit organization based in the United States with
the mission of providing financial assistance for
students with prestigious academic standings to be
able to study in America.
On November 30, 2004, Sampoerna
Foundation together with the French Embassy,
represented by Le Service de Coopéeration et d'Action
Culturelle (SCAC) - the embassy's cooperation
and cultural department, launched an MBA in
France scholarship program.
Ambassade de France en Indoneésie - Sampoerna Foundation MBA in France Scholarship Program
Pada tanggal 30 November 2004,
Sampoerna Foundation bersama dengan Kedutaan
Besar Perancis di Indonesia, melalui Le Service de
Coopeération et d'Action Culturelle (SCAC) atau
departemen kerjasama dan kebudayaan, meluncurkan
program beasiswa MBA di Perancis.
Program Beasiswa Kedutaan Besar Perancis di Indonesia - Sampoerna Foundation untuk MBA di Perancis
27A n n u a l
R e p o r t
2004
Destination Countries of Sampoerna Foundation Overseas MBA Scholarship Program
Negara Tujuan Pengiriman Program Beasiswa MBA Luar Negeri Sampoerna Foundation
Through the partnership program,
Sampoerna Foundation wil l grant up to
2 scholarships annually for MBA study at
top business schools in France, such as INSEAD,
HEC, ESCP-EAP, etc. The program's first batch
of students (2006 intake) will be selected in 2005.
Melalui program kerjasama ini, Sampoerna
Foundation akan memberikan maksimum
2 beasiswa penuh setiap tahunnya untuk program
studi MBA di universitas-universitas terkemuka di
Perancis, seperti INSEAD, HEC, ESCP-EAP, dsb.
Angkatan pertama program ini (angkatan 2006)
akan dipilih di tahun 2005.
United States of America
Australia
2002:
2003:
2004:
2005:
Proses seleksi untuk program beasiswa MBA ke Inggris dan Perancis akan dimulai di tahun 2005. Sampoerna Foundation akan memberikan maksimum
2 beasiswa untuk setiap negara tersebut.
(2 Females)
(3 Males)
(1 Female)
(1 Female, 1 Male)
The selection process for the MBA scholarship programs in
the United Kingdom and France will start in 2005. Sampoerna Foundation will grant up to
2 scholarships to each of the two countries.
28 A n n u a l
R e p o r t
2004
This scholarship program will be started
in 2005. Winners will be selected through a
rigorous process which will take into account the
candidates' academics competencies, characters,
sense of social responsibilities, potentials and
financial background. Successful individuals will
have opportunities to study at world class
universities such as London Business School, Oxford
University and University of Cambridge with a full
scholarship for up to 2 years.
Program beasiswa ini akan dimulai pada
tahun 2005. Pemenang akan disaring melalui
proses seleksi ketat, yang melihat faktor kemampuan
akademis, karakter, tanggung jawab sosial,
potensi, dan latar belakang finansial. Individu yang
terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk
bersekolah di universitas tingkat dunia, seperti
London Business School, Oxford University,
dan University of Cambridge dengan beasiswa
selama maksimum 2 tahun.
Many young outstanding Indonesian
students can not reach to their full potential due to
lack of opportunies and financial constraints.
For the past few years Sampoerna Foundation
have observed some of its high school scholarship
recipients who have exceptional academics
standing, strong characters and drive to excel in
whatever they do, have to succumb to either low
quality of education or worse to not being able to
continue to higher education.
In 2003, a 2nd year Sampoerna Foundation
senior high school scholarship recipient was
successfully selected as one of only 2 recipients
of the United World Colleges (UWC) scholarship
to study at the International Baccalaureate
(IB) based UWC of the Pacific Lester B. Pearson
College in Canada. Tya Arizona of SMAN 5 Palembang,
South Sumatera will complete her 2 year IB diploma
program at the school in 2005.
Sampoerna Foundation - United World Colleges (UWC) Scholarship Program
Banyak pelajar Indonesia yang berprestasi
tidak bisa mencapai potensi mereka secara maksimal
karena tidak adanya kesempatan, dan karena
kekurangan dana. Beberapa tahun terakhir, Sampoerna
Foundation melihat bahwa beberapa penerima beasiswa
tingkat SMA yang memiliki nilai akademis yang sangat
baik, karakter yang kuat, dan berkeinginan untuk
menjadi yang terbaik di bidang pilihannya, harus
menyerah dan masuk ke sekolah yang berkualitas rendah
atau bahkan tidak bisa melanjutkan perguruan tinggi.
Di tahun 2003, seorang siswa kelas
2 penerima beasiswa Sampoerna Foundation tingkat
SMA berhasil terpilih sebagai satu dari hanya 2 orang
penerima beasiswa United World Colleges (UWC) untuk
bersekolah di UWC of the Pacific Lester B. Pearson
College di Canada, yang berbasis kurikulum International
Baccalaureate (IB). Tya Arizona dari SMAN 5 Palembang,
Sumatera Selatan akan menyelesaikan program diploma
IB 2 tahun tersebut di tahun 2005.
Program Beasiswa Sampoerna Foundation - United World Colleges (UWC)
British Council - Sampoerna Foundation MBA in United Kingdom Scholarship Program
Program Beasiswa British Council - Sampoerna Foundation untuk MBA di Inggris
Pada tanggal 10 December 2004, Sampoerna
Foundation menjalin kerjasama dengan British Council
untuk mensponsori 2 individu dari Indonesia setiap
tahunnya untuk melanjutkan program studi MBA di
sekolah-sekolah bisnis terkemuka di Inggris.
On December 10, 2004, Sampoerna
Foundation forged a partnership with the
British Council to sponsor 2 individuals from
Indonesia annually to study MBA program at top
business schools in the United Kingdom.
29A n n u a l
R e p o r t
2004
The commitment of Sampoerna Foundation
to the future of education in Indonesia has once
again been expressed through its assistance to the
Ministry of National Education in promoting the
participation of Indonesian students in both national
and international level Science Olympiads.
The annually-held National Science
Olympiad is organized by the Directorate General for
Primary and Secondary Education. It is aimed to
promote and select Indonesian students who excel
in the field of science.
The winners of the National Science
Olympiad also go on to represent Indonesia in
International Science Olympiads.
Sampoerna Foundation started its support
for this event in 2003 which was held in
Balikpapan, East Kalimantan, by awarding
scholarships to the gold medal winners of the
Senior High School level.
The 2004 National Science Olympiads
was held in Pekanbaru, Riau. Sampoerna
Foundation provided more than Rp. 1 billion
in scholarships to the 25 gold medal winners from
5 subjec t f ie lds (Mathemat ics , Phys ics ,
Chemistry, Biology and Informatics) at the senior
high school level. The scholarship can be used
by the recipients to finance their undergraduate
studies at top universities in Indonesia in the
fields of applied science and technology,
as well as economics.
National Science Olympiad
Komitmen Sampoerna Foundation kepada
masa depan pendidikan di Indonesia kembali
ditunjukkan dengan membantu Departemen
Pendidikan Nasional mempromosikan keterlibatan
pelajar-pelajar Indonesia dalam ajang olimpiade sains
tingkat nasional dan internasional.
Olimpiade Sains Nasional yang diadakan
secara tahunan yang diselenggarakan oleh
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kompetisi ini ditujukan untuk mempromosikan dan
menyaring pelajar -pelajar Indonesia yang
berprestasi di bidang ilmu sains.
Pemenang dari Olimpiade Sains Nasional
ini juga akan mewakili Indonesia ke ajang Olimpiade
Sains Internasional.
Sampoerna Foundat ion memula i
dukungannya terhadap Olimpiade Sains Nasional
sejak tahun 2003, saat diadakan di Balikpapan,
Kalimantan Timur, dengan memberikan beasiswa
kepada para pemenang medali emas untuk
tingkat SMA.
Di Olimpiade Sains Nasional 2004
yang berlangsung di Pekanbaru, Riau, Sampoerna
Foundation menyediakan beasiswa dengan total
nilai lebih dari Rp. 1 milyar bagi 25 peraih
medali emas dari 5 bidang (Matematika, Fisika,
Kimia, Biologi, dan Informatika) di tingkat SMA.
Beasiswa ini bisa digunakan untuk membiayai
pendidikan S1 mereka di universitas-universitas
terkemuka di Indonesia di bidang ilmu pengetahuan
dan teknik terapan serta ekonomi.
Olimpiade Sains Nasional
In 2004, Sampoerna Foundation and
UWC came to an agreement to co-sponsor another
Sampoerna Foundation high school scholar who
was successfully selected to be one of the
2 representatives from Indonesia in that year to
receive the scholarship. Gerald Kaseger from
SMAN 1 Balikpapan, East Kalimantan was selected
as the recipient of the Sampoerna Foundation -
UWC scholarship to study the IB diploma
for 2 years at the Pacific in Victoria, Canada,
from September 2004.
With the sponsorship, many more
outstanding young Indonesians in the future will
be able to realize their dreams to become the
best they can.
Scholarship Program for Winners of Science Olympiads
Program Beasiswa bagi Pemenang Olimpiade Sains
Di tahun 2004, Sampoerna Foundation dan
UWC setuju untuk bersama mensponsori seorang
pelajar penerima beasiswa Sampoerna Foundation
tingkat SMA yang terpilih sebagai salah satu dari
2 wakil dari Indonesia di tahun tersebut untuk
mendapatkan beasiswa. Gerald Kaseger dari
SMAN 1 Balikpapan, Kalimantan Timur terpilih menjadi
penerima beasiswa Sampoerna Foundation - UWC
untuk mengikuti program sekolah diploma IB selama
2 tahun di UWC of the Pacific di Victoria, Kanada,
mulai dari September 2004.
Dengan adanya program ini, akan lebih
banyak lagi siswa-siswi berprestasi cemerlang
dari Indonesia yang bisa mewujudkan mimpi
mereka untuk meraih cita-cita setinggi mungkin.
30 A n n u a l
R e p o r t
2004
Hingga saat ini delegasi Indonesia yang
bertanding di ajang olimpiade sains internasional
selalu kembali ke Tanah Air dengan hasil
membanggakan. Di tahun 2004, beberapa medali
emas, perak, dan perunggu berhasil diboyong oleh
pelajar-pelajar Indonesia. Hal ini menunjukkan
bahwa negara ini mempunyai banyak generasi muda
yang berbakat, yang bila dibina dengan tepat dan
diberi kesempatan untuk berkembang, akan bisa
menjadi generasi penerus untuk pembangunan
dan kemajuan bangsa.
Di tahun 2004, Sampoerna Foundation
memulai dukungannya untuk acara internasional ini
dengan menawarkan 2 (dua) beasiswa penuh selama
maksimal 4 (empat) tahun untuk belajar ilmu
pengetahuan dan teknik terapan di universitas luar
negeri yang direkomendasikan Sampoerna
Foundation. Penerima beasiswa akan dipilih dari para
pemenang medali emas, perak, dan perunggu.
David Santoso dan Derianto Kusuma,
keduanya dari Jakarta, yang berhasil memenangkan
medali perak di kompetisi International Informatics
Olympiad 2004 yang diadakan di Athena, Yunani,
telah dipilih sebagai penerima beasiswa dari
Sampoerna Foundation.
Up to now, the Indonesian delegation
who competed at the international science
o lympiad events have a lways returned
home with results that make the nation proud.
In 2004, Indonesian students won several gold,
silver and bronze medals. This shows that
the count r y has many ver y potent ia l
young generation. With proper education and given
the opportunities develop, they will become
the next generation who wil l bui ld and
develop the country.
In 2004, Sampoerna Foundation initiated
its support to the international event by offering
2 (two) full scholarships for up to 4 (four) years
of university study in the fields of applied
science and technology at foreign universities
recommended by Sampoerna Foundation.
The recipients will be selected from the gold,
silver and bronze medal winners.
David Santoso and Derianto Kusuma,
both from Jakarta, who won silver medals at
the 2004 International Informatics Olympiad
in Athens, Greece, have been selected as the 2004
recipients of Sampoerna Foundation scholarship.
International Science OlympiadOlimpiade Sains Internasional
Ten of the previous year winners who
have completed their high school education took
the scholarship offer and are now pursuing
their undergraduate degree at 4 top state
universities in Java. They are (Scholar Name, University):
1. Muhammad Arief Fadli, IPB
2. Niko Chandra, ITB
3. Harry Djon Hansemit, UGM
4. Roberto Eliantono, ITB
5. Robbi Kurniawan, ITB
6. Buddy Hermawan Saputra, ITB
7. Endrawan Tan, ITB
8. Alif Kartika, ITB
9. Budi Christanto, UNAIR
10. Setya Perwira Putra, ITB
Other past year winners have either
opted to decline the offer, or are still finishing their
high school education.
Sepuluh pemenang tahun lalu yang sudah
menyelesaikan sekolah mereka mengambil tawaran
beasiswa ini dan saat ini mengambil kuliah S1 di
4 universitas negeri terkemuka di Jawa. Mereka adalah
(Nama, Universitas):
1. Muhammad Arief Fadli, IPB
2. Niko Chandra, ITB
3. Harry Djon Hansemit, UGM
4. Roberto Eliantono, ITB
5. Robbi Kurniawan, ITB
6. Buddy Hermawan Saputra, ITB
7. Endrawan Tan, ITB
8. Alif Kartika, ITB
9. Budi Christanto, UNAIR
10. Setya Perwira Putra, ITB
Pemenang-pemenang tahun lalu lainnya ada
yang tidak mengambil tawaran beasiswa, dan ada juga
yang sedang menyelesaikan pendidikan SMA.
31A n n u a l
R e p o r t
2004
Bawah : Para pemenang medali emas di Olimpiade Sains Nasional 2004
di Pekanbaru, Riau.
Below : The gold medal winners at the 2004 National Science Olympics
in Pekanbaru, Riau.
Kanan : Delegasi dari Indonesia di Olimpiade Informatika Internasional 2004,
di Athena, Yunani.
Right : Indonesian delegates posed at the 2004 International Informatics
Olympiads in Athens, Greece.
Kanan atas : Para pelajar melakukan uji laboratorium di bidang kimia di Olimpiade
Sains Nasional 2004.
Top right : Students performing a laboratory test in chemistry during the 2004
National Science Olympiads.
Kiri atas : Elan Merdy (Sampoerna Foundation) dan Indra Djati Sidi
(Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen
Pendidikan Nasional RI) menandatangani MOU untuk pemberian
beasiswa kepada pemenang Olimpiade Sains Nasional 2004.
Top Left : Elan Merdy (Sampoerna Foundation) and Indra Djati Sidi
(Director General for Primary and Secondary Education, Ministry of
National Education) signed MOU on scholarships provision for the
winners of 2004 National Science Olympiads.
32 A n n u a l
R e p o r t
2004
KEGIATAN PARA PENERIMA BEASISWA
SCHOLARSHIP RECEPIENT ACTIVITIES
The Annual Gathering is a very important
event for the scholarship recipients and for Sampoerna
Foundation itself. Sampoerna Foundation's Annual
Gathering is designed to provide the opportunity for
scholarship recipients to gather together to gain
a greater understanding of the values embraced by
Sampoerna Foundation, to further develop their
character, a spirit of leadership, and to foster greater
social awareness, while developing a familial
relationship among all participants and members of
the scholarship programs. This gathering strengthens
the bonds among the current scholarship recipients,
program alumni and the other members of
Sampoerna Foundation's "big family".
Attendance at the Annual Gathering, is
mandatory for all Sampoerna Foundation's tertiary
education scholarship recipients. Carried out over a
period of three days, this event is a forum in which
the scholarship recipients can share their experiences
and develop network contacts among their fellow
scholars from other cities and universities for their
own individual purposes, as well as developing
personal skills through the training sessions and
discussions held.
Social activities is also an integral part of
the gathering in which the scholarship recipients can
express their social concerns, by actually performing
activities that help the people in a community near
where the event is held.
The gathering which began in 2002 involves
all higher level education scholarship recipients of
the Sampoerna Foundation. This important event
covers professional development programs, such as
motivational seminars, various sharing and
discussion forums, as well as outdoors activities.
Besides this, the community visits, and other social-
welfare activities held, instill a sense of community
service in the participants.
The 2004 Annual Gathering was held in
Yogyakarta on July 23-25, at the Prambanan Temple
compound. More than 150 Sampoerna Foundation
Bachelor's degree and Master's degree scholarship
recipients and 20 Sampoerna Foundation's High
School scholars participated in this event.
Annual Gathering
Pertemuan Tahunan adalah acara penting
baik bagi para penerima beasiswa maupun
Sampoerna Foundation. Pertemuan Tahunan
Sampoerna Foundation dirancang untuk memberi
kesempatan berkumpul dan memperoleh pemahaman
lebih baik tentang nilai-nilai Sampoerna Foundation,
mengembangkan karakter, jiwa kepemimpinan,
memupuk kesadaran sosial para penerima beasiswa,
dan keakraban sebagai keluarga. Acara ini
memperkokoh ikatan di antara para penerima beasiswa
dan alumni serta semua anggota "keluarga besar"
Sampoerna Foundation lainnya.
Kehadiran dalam pertemuan tahunan ini,
merupakan kewajiban bagi semua penerima
beasiswa Sampoerna Foundation tingkat pendidikan
tinggi (S1 & S2). Diadakan selama tiga hari,
acara ini menjadi sarana bagi para penerima
beasiswa untuk berbagi pengalaman dan membangun
jaringan kontak dengan rekan-rekan dari perguruan
tinggi dan kota lain dalam mencapai tujuan mereka,
maupun mengembangkan keterampilan pribadi
melalui pelatihan dan diskusi yang diadakan.
Kegiatan sosial juga menjadi bagian
penting, di mana para penerima beasiswa
dapat menunjukkan kepedulian sosial mereka
dengan melakukan kegiatan nyata membantu
masyarakat di lingkungan di sekitar tempat
berlangsungnya acara tersebut.
Program yang dimulai diadakan tahun
2002 melibatkan semua penerima beasiswa tingkat
pendidikan tinggi Sampoerna Foundation.
Acara penting ini mencakup program pengem-
bangan profesional dan pribadi, seperti seminar
yang membangkitkan motivasi, forum berbagi
dan diskusi, serta kegiatan luar ruang. Selain itu,
program kegiatan sosial juga diselenggarakan
untuk menanamkan nilai memberi sumbangsih
kepada masyarakat.
Pertemuan Tahunan 2004 diselenggarakan
di Yogyakarta pada 23-25 Juli, berlokasi di pelataran
Candi Prambanan. Lebih dari 150 penerima beasiswa
S1 dan S2 Sampoerna Foundation dan 20 wakil
penerima beasiswa SMAN Sampoerna Foundation
berpartisipasi dalam acara ini.
Pertemuan Tahunan
33A n n u a l
R e p o r t
2004
Berbagai kegiatan Pertemuan Tahunan 2004 yang diadakan di Yogyakarta, termasuk acara Gala Dinner yang dihadiri Sri Sultan Hamengku Buwono X (ketiga dari kanan, gambar kanan bawah).
Several activities in the 2004 Annual Gathering which was held in Yogyakarta, including the Gala Dinner which was attended by Sri Sultan Hamengku Buwono X (third from right, bottom right picture).
34 A n n u a l
R e p o r t
2004
As with the past years' events, social
activities were also organized this year to assist
2 local communities. Sampoerna Foundation
scholarship recipients provided assistance to the
people of a village near the Prambanan Temple
complex. They helped the local people renovate their
irrigation system and to install new water pumps.
More than 300 families now have water for their rice
fields as a result of this activity.
The scholars also took the opportunity to
visit the Bokoharjo public elementary school.
They repaired the classrooms there, donated
textbooks, and conducted fun activities with the
students at that grade school.
Sampoerna Foundation attempts to
maintain a strong sense of social awareness in the
hearts and minds of the individual scholarship
recipients through holding and supporting the carrying
out of various community social-welfare activities.
These social activities are an important element of
the scholarship program because, through such
activities, it is expected that the scholarship recipients
will gain greater social awareness and develop and
define personal values concerning the benefit and
importance of social/community service in their lives,
as well as gaining a deeper respect for social-welfare
initiatives in general.
In order to raise the awareness of the
scholarship recipients in relation to social issues,
Sampoerna Foundation requires all higher education
scholarship recipients to involve themselves in social-
welfare activities in the cities where they are studying
-- Jakarta, Bandung, Yogyakarta, and Surabaya --
every quarter. Sampoerna Foundation believes that
in this way, its scholarships programs take on special
meaning in relation to developing the potential of
the younger generation for service to society.
Regional Social Activities
Sampoerna Foundat ion berusaha
memelihara kesadaran sosial yang kuat dalam diri
para penerima beasiswanya melalui penyelenggaraan
dan dukungan terhadap berbagai kegiatan sosial.
Kegiatan-kegiatan sosial merupakan bagian penting
dalam program beasiswa, sebab melalui kegiatan-
kegiatan seperti ini diharapkan para penerima beasiswa
mempunyai pemahaman lebih baik tentang manfaat
pengembangan kesadaran sosial dan nilai-nilai
kepribadian mereka, pentingnya pelayanan sosial
dalam kehidupan mereka, serta penghargaan atas
inisiatif-inisiatif kegiatan sosial.
Untuk meningkatkan kesadaran para
penerima beasiswa akan masalah-masalah sosial,
Sampoerna Foundation mewajibkan para penerima
beasiswa tingkat pendidikan tinggi menyelenggarakan
kegiatan sosial setiap kuartal di kota tempat
mereka menuntut ilmu: Jakarta, Bandung , Yogyakarta,
dan Surabaya. Sampoerna Foundation percaya,
program-program beasiswanya memiliki arti
penting dalam membantu generasi muda
mengembangkan potensi-potensi mereka seperti
member i sumbangs ih bag i masyarakat .
Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, dalam
Pertemuan Tahunan selalu diadakan acara bakti sosial
untuk masyarakat setempat. Kali ini, para penerima
beasiswa Sampoerna Foundation mengarahkan
bantuannya pada sebuah desa di dekat kompleks
Prambanan. Mereka membantu penduduk merenovasi
sistem irigasi dan memasang pompa air baru. Dengan
adanya sistem pengairan ini, lebih dari 300 keluarga
mendapat air dan dapat mengelola sawah mereka.
Para penerima beasiwa juga menyempatkan
diri berkunjung ke SD Negeri Bokoharjo. Mereka
memperbaiki ruangan-ruangan kelas, menyumbang
buku-buku pelajaran, dan bercengkrama dengan
murid-murid SD itu.
Kegiatan Sosial Regional
Para penerima beasiswa Sampoerna Foundation dan alumni penerima beasiswa Sampoerna Foundation bekerja sama dengan penduduk setempat merenovasi
sistem irigasi dan memasang pompa air baru saat Pertemuan Tahunan 2004 di Yogyakarta.
The Sampoerna Foundation scholars and alumni worked together with the villagers to renovate the water irrigation system and to install new water pump during the 2004 Annual Gathering in Yogyakarta.
36 A n n u a l
R e p o r t
2004
Throughout 2004, the Bachelor's and
Master's degree scholarship recipients of Sampoerna
Foundation carried out a number of charitable social
activities in the communities in which their were
pursuing their studies.
Among these activities were Small &
Medium Business Enterprise Business Support
conducted by SFSC Yogyakarta. The program was
executed in form of visiting and giving out the analysis
or problem solving to the selected small and medium
enterprises in Yogyakarta. While the SFSC Surabaya
organized a program called Education for the Orphans,
in which the scholars provided assistance to orphanage
children to prepare themselves for school final exam
through delivering extra lessons and preparation
materials. In Bandung, the SFSC established a reading
centre where they provided literatures, book shelves,
and reading class for urban poor children, as well as
dropped out elementary and secondary students.
After the program was done the maintenance of the
program was to be carried on by the local youth
centre. And the SFSC Jakarta held a program titled
"Show the world to Them" where the scholars assist
blind children by providing reading materials through
transforming the regular text books into Braille format.
Some scholars with certain type of voice also helped
recording the "talking books".
Sampoerna Foundation MBA overseas
scholars were also taking part by joining several local
communities' social activities, such as the Kellogg
Corps, a non-profit organization whose mission is to
make opportunities available for second year students
to volunteer their time and energy in bringing
business skills and management expertise to
non-profit organizations in developing countries
throughout the world.
In the meantime, Sampoerna Foundation's
High School level scholarship recipients were
determined not to be left behind by their seniors in
relation to social service. The high school students
are not required by the program to undertake social
activities, however, when the Sampoerna Foundation
staff visits them, it seems that they have always
spontaneously organized some activities for the
benefit of their local communities.
Sepanjang tahun 2004, para penerima
beasiswa S1 dan S2 Sampoerna Foundation telah
mengadakan sejumlah kegiatan sosial di kota-kota
tempat mereka menuntut ilmu.
SFSC Yogyakarta mengadakan Small &
Medium Business Enterprise Business Support.
Program ini mencakup kunjungan serta pemberian
analisa dan pemecahan masalah dari beberapa
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Yogyakarta
yang telah dipilih. Sementara itu SFSC Surabaya
mengadakan program Pendidikan untuk Anak
Yatim Piatu, di mana para penerima beasiswa
membantu anak-anak yatim piatu mempersiapkan
diri dalam menghadapi ujian akhir. Bantuan
tersebut diberikan dengan cara memberikan
pelajaran tambahan serta menyediakan buku-buku
bacaan yang bisa membantu anak-anak tersebut
menghadapi ujian. Di Bandung, SFSC mendirikan
taman bacaan yang dilengkapi buku-buku, rak-rak
buku, dan kelas untuk belajar membaca bagi
anak-anak yang tidak lulus SD dan SMP. Setelah
selesai, program tersebut diteruskan oleh karang
taruna setempat. Kemudian SFSC Jakarta mengadakan
program berjudul "Show the world to Them".
Para penerima beasiswa membantu anak-anak
tuna netra membaca dengan membuat buku-buku
dengan huruf braille. Beberapa penerima beasiswa
bahkan menjadi pengisi suara untuk merekam
"buku berbicara".
Penerima beasiswa MBA Sampoerna
Foundation di luar negeri juga ambil bagian
dalam kegiatan sosial dengan bergabung dengan
organisasi sosial lokal, seperti Kellogg Corps,
sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan
kesempatan bagi mahasiswa tahun kedua
mencurahkan waktu dan pemikirannya untuk
membantu organisasi nirlaba yang berada
negara-negara berkembang.
Sementara para penerima beasiswa SMAN
Sampoerna Foundation pun tak mau ketinggalan.
Meski bukan merupakan suatu kewajiban bagi
mereka untuk menyelenggarakan kegiatan sosial,
namun jika staf Sampoerna Foundation berkunjung
ke tempat mereka, dengan spontan mereka berinisiatif
menggelar kegiatan sosial.
37A n n u a l
R e p o r t
2004
The social-welfare activities carried out by
the recipients of High School level scholarships from
Sampoerna Foundation throughout 2004 included
conducting a renovation on a high school building
in Blitar that had been damaged by the flood.
The scholars cleansed the school from dirt and
repainted the school. They also helped rearrange
the books in the library.
Sampoerna Foundation is convinced that
a great deal of valuable experience relating to
humanitarianism can be gleaned by the scholarship
recipients from the social activities organized. And
that, in the future, this experience will enrich their
spirits and strengthen their characters, so that they
will become whole and complete human beings of
intelligence and emotional maturity.
The Sampoerna Foundation Bachelor's
and Master's degree program scholarship recipients,
during their course of study, must participate in an
internship as a part of their professional development.
The Sampoerna Foundation Scholar
Internship Program (SF-SIP) which was launched in
2004, is an example of the Foundation's efforts to
provide opportunities for professional development
through work experience.
The program which usually lasts from one
to four months provides the opportunity for the
scholarship recipients to work at various prominent
local and multinational companies in order that
they can assimilate knowledge and experience in
the workplace that will give them an edge in
securing employment once they have graduated.
Sampoerna Foundation will help the scholars
to match up their qualifications with the requests by
and availability at the internship facilitating companies.
Several companies within the country and
abroad have agreed to become partners of Sampoerna
Foundation in providing internship opportunities for
the Foundation's scholarship recipients. The list of
partner companies will grow in the future. The
scholarship recipients are permitted and in fact
encouraged to proactively seek for companies where
they can perform the internship.
Once the program is completed, an
evaluation is done by Sampoerna Foundation, the
facilitating company and the scholarship recipients.
Internship Program for Scholarship Recipients
Para penerima beasiswa Sampoerna
Foundation tingkat pendidikan tinggi (S1 dan S2),
selama masa program studi mereka, harus
berpartisipasi dalam program magang sebagai bagian
pengembangan profesional mereka.
Program Magang Penerima Beasiswa
Sampoerna Foundation (SF-SIP) yang diluncurkan di 2004,
merupakan upaya Foundation dalam memberi kesempatan
pembangunan karir melalui pengalaman kerja.
Program ini yang biasanya berkisar 1-4 bulan,
memberi kesempatan bagi para pelajar untuk bekerja
di berbagai perusahaan terkemuka dalam negeri
maupun multinasional, agar langsung memperoleh
pengetahuan dan pengalaman di dunia kerja,
sehingga meningkatkan peluang mereka memperoleh
pekerjaan yang sesuai setelah menamatkan studi.
Sampoerna Foundation akan membantu
untuk menempatkan para penerima beasiswa sesuai
dengan kualifikasi mereka, ketersediaan, dan
kebutuhan kerja magang perusahaan tersebut.
Beberapa perusahaan baik di dalam maupun
di luar negeri telah menjadi mitra Sampoerna
Foundation untuk memberi kesempatan kerja magang
bagi para penerima beasiswa. Daftar ini akan terus
bertambah di masa mendatang. Para penerima
beasiswa diperbolehkan dan dianjurkan untuk secara
pro-aktif mencari perusahaan sebagai tempat magang.
Setelah program selesai, evaluasi akan
dilakukan oleh Sampoerna Foundation, perusahaan
pemberi kerja magang, dan penerima beasiswa.
Beberapa kegiatan sosial yang dilakukan
para penerima beasiswa SMAN Sampoerna
Foundation selama tahun 2004 meliputi merenovasi
gedung SMA di Blitar yang hancur karena banjir. Para
penerima beasiswa membersihkan lumpur dan
mengecat ulang sekolah tersebut. Mereka juga menata
ulang perpustakaan sekolah tersebut.
Sampoerna Foundation yakin, banyak
pengalaman kemanusiaan berharga akan diperoleh
para penerima beasiswa melalui kegiatan-kegiatan
sosial yang diselenggarakan. Kelak, pengalaman
tersebut akan menambah kekayaan batin mereka
dan memperkokoh kepribadian mereka, sehingga
terbentuk manusia utuh dengan kecerdasan
pemikiran dan emosional.
Program Magang Bagi Penerima Beasiswa
38 A n n u a l
R e p o r t
2004
The recipients of Bachelor's and Master's
degree level scholarships from Sampoerna Foundation
are strongly urged to take part in courses and
training programs that complement their academic
studies, in order to better prepare them with the skills
they will need in their future professional careers.
For example, because the ability to
communicate in English is required in today's
business world, then all of Sampoerna Foundation's
National Bachelor's and Master's degree scholarship
recipients are required to take English language
courses during their study program.
The scholars take the English courses
at various levels according to their levels
of proficiency, at a recognized training institution
in their area. The courses are financed by
Sampoerna Foundation
In 2004, the scholarship recipients for
Bachelor's and Master's degree level in Jakarta
and Bandung took English language training at
TBI, while those in Surabaya took theirs at IALF.
In Yogyakarta, the scholars took part in English
language training at Sanata Dharma.
Para penerima beasiswa tingkat pendidikan
tinggi (S1 dan S2) Sampoerna Foundation sangat
didukung mengambil kursus atau pelatihan tambahan
yang dapat melengkapi studi akademik mereka,
untuk membekali mereka dengan keterampilan yang
dibutuhkan agar berhasil dalam karier profesional
mereka di masa depan.
Sebagai contoh, karena kemampuan
berkomunikasi dalam bahasa Inggris menjadi
kebutuhan dasar dalam dunia saat ini, maka semua
penerima beasiswa program S1 dan S2 dalam negeri
wajib mengikuti kursus pelatihan bahasa Inggris
selama masa studi mereka.
Para pelajar mengikuti kursus bahasa Inggris
di tingkat yang berbeda-beda sesuai dengan
kecakapan mereka, di pusat pelatihan yang terkemuka
di daerah mereka. Kursus ini dibiayai oleh
Sampoerna Foundation.
Di tahun 2004, para penerima beasiswa
S1 dan S2 di Jakarta dan Bandung mengikuti kursus
bahasa Inggris di TBI. Sedangkan para pelajar di Surabaya
mengambil kursus di IALF. Di Yogyakarta, kursus
bahasa Inggris diselenggarakan di Sanata Dharma.
Scholars Professional Development Program
Program Pengembangan Profesional Penerima Beasiswa
Bagi perusahaan pemberi kerja magang,
program ini juga memberikan kesempatan
bagi mereka untuk memantau kinerja kerja
para penerima beasiswa sebagai "calon karyawan".
Perusahaan pemberi kerja magang walau
tidak ada ikatan namun diperbolehkan untuk
menawarkan pekerjaan kepada penerima kerja
magang jika diinginkan.
Sepanjang tahun 2004, sejumlah penerima
beasiswa S1 dan S2 Sampoerna Foundation telah
mengikuti program magang. Di antaranya adalah:
Nancy Wijaya (Program S1, angkatan 2002)
magang di The Boston Consulting Group, Jakarta.
Irhan Farhan (Program S1, angkatan 2002) di
The Boston Consulting Group, Jakarta.
Yulius (Program MBA Luar Negeri, 2003 intake)
di The Boston Consulting Group, Jakarta.
Edwin Utama (Program MBA Luar Negeri, 2003
intake) di The Boston Consulting Group, Jakarta.
Inggrid Gunawan (Program S1, angkatan 2002)
di PT Dexa Medica, Jakarta.
For the internship providing companies,
the program also allows them to observe and assess
the work performance of the scholars who may
potentially become their employees. The internship
providing companies, although are not obligated,
but are permitted to place a job offer to the scholarship
recipient if desired.
Throughout 2004, a number of Bachelor's
and Master's degree program scholarship
recipients took part in the internship program.
Among them were:
Nancy Wijaya (Undergraduate Program
2002 intake) performed internship at The Boston
Consulting Group, Jakarta.
Irhan Farhan (Undergraduate Program, 2002
intake) at The Boston Consulting Group, Jakarta.
Yulius (Overseas MBA Program, 2003 intake) at
The Boston Consulting Group, Jakarta.
Edwin Utama (Overseas MBA Program, 2003
intake) at The Boston Consulting Group, Jakarta.
Inggrid Gunawan (Undergraduate Program,
2002 intake) at PT. Dexa Medica, Jakarta.
Selain kemampuan akademik yang baik, ketrampilan berkomunikasi juga diperlukan agar berhasil di karier profesional.
Besides excellent academic record, communication skill is also essential in order to succeed in the professional career.
40 A n n u a l
R e p o r t
2004
The recipients of Sampoerna Foundation
scholarships are individuals of brilliant academic
accomplishment, with a high level sense of
responsibility toward society. They fully share
the vision and the spirit of the Foundation and
carry on its mission.
Six months after finishing their studies, the
recipients of Sampoerna Foundation Bachelor's and
Master's degree scholarships will make cash
contributions, which will be used collectively to provide
support to another student, who like themselves will
have the opportunity to enjoy the chance to further
their education in the future.
The source of funds may be their own
personal contribution or funds collected through their
individual initiative in line with their personal policy
and values. Sampoerna Foundation is proud of its
scholarship recipients, especially in relation to their
service in the provision of opportunities for others
to continue their educations. With their support,
Sampoerna Foundation can continue to grow and
expand its assistance to more and more university
students who require f inancial support.
Alumni's Social Contributions
Para penerima beasiswa Sampoerna
Foundation adalah individu-individu yang berprestasi
akademik cemerlang, sekaligus memiliki tanggung
jawab sosial yang tinggi. Mereka mewarisi visi dan
semangat yang sama dengan Foundation, dan akan
membantu melanjutkan mis i Foundation.
Enam bulan setelah menamatkan studi,
para penerima beasiswa S1 dan S2 Sampoerna
Foundation akan memberi sumbangsih dana, yang
secara kolektif digunakan untuk membiayai mahasiswa
lain, seperti mereka sendiri, agar dapat menikmati
kesempatan studi di masa mendatang.
Sumber dana ini dapat berasal dari
sumbangsih mereka pribadi atau melalui inisiatif
pengumpulan dana sesuai kebijaksanaan mereka.
Sampoerna Foundation bangga terhadap para
penerima beasiswanya, terutama akan komitmen dan
dedikasi mereka dalam membantu menyediakan
peluang pendidikan bagi semua. Dengan dukungan
mereka, Sampoerna Foundation dapat terus
bertumbuh dan memperluas bantuannya bagi lebih
banyak mahasiswa berprestasi cemerlang yang
membutuhkan dukungan finansial.
Sumbangsih Sosial Alumni
Sampoerna Foundation
tidak hanya memberi
dukungan finansial,
tetapi juga bertindak
menumbuh kembangkan
dan membina kepedulian
sosial terhadap
masyarakat sekitar.
Sampoerna Foundation
not only provides financial
support, but also takes
action to motivate,
nurture, and develop a
sense of concern for the
society in which the
scholar exists.
A n n u a l
R e p o r t
2004
Letter fromthe Founder
Surat dari Pendiri
04 SURAT DARI PENDIRI
LETTER FROM THE FOUNDER
42 A n n u a l
R e p o r t
2004
There are many kinds of catastrophe that can befall a nation.
Certainly, one of the worst imaginable is the devastating earthquake and tsunami that ravaged Aceh and Northern Sumatera in December 2004. In just a few short minutes, several hundred thousand Indonesians perished, and hundreds of thousands more were left homeless and starving. Coastlines changed beyond recognition, and entire cities, towns and villages disappeared as if they never existed.
One small statistic among all this
unimaginable death and destruction is the
number of schools that were destroyed. In the
15 districts affected by the tsunami, more
than 1,595* primary schools, representing more
than 20% of all schools in the area, were
wiped out or severely damaged. A similar
proportion of the region's high schools and
institutions of higher learning were also
destroyed or damaged.
This is a terrible toll. But it does
not end here.
As a result of the 26 December earthquake
and tsunami, 1,823** teachers in the area are
missing or dead (9.59%** of the pre-tsunami total)
and 17,228** students perished (9.84%** of
the pre-tsunami total).
Dari data statistik yang terhimpun
dapat ter l ihat jumlah bangunan sekolah
yang hancur. Di 15 daerah yang terkena
tsunami, sekitar 1.595* sekolah dasar, atau
lebih dari 20% dari jumlah sekolah yang ada
di sana, lenyap tersapu air atau rusak parah.
Jumlah yang kurang lebih sama juga terjadi
pada bangunan seko lah menengah dan
sekolah tinggi.
Ini adalah keadaan yang mengenaskan.
Tapi itu belum semuanya.
Gempa bumi dan t sunami yang
terjadi pada tanggal 26 Desember lalu telah
mengakibatkan 1.823** guru atau 9,59%** dari
jumlah guru secara keseluruhan sebelum tsunami,
hilang atau meninggal dan 17.228** pelajar,
yaitu 9,84%** dari jumlah total pelajar, lenyap.
Ada bermacam bencana yang bisa menimpa sebuah negara.
Gempa bumi dan tsunami yang memporak-poranda Aceh dan Sumatera Utara di bulan Desember 2004 lalu adalah salah satunya. Hanya dalam beberapa menit, ratusan ribu rakyat Indonesia hilang tersapu ombak, dan ribuan orang kehilangan rumah serta menderita kelaparan. Garis pantai berubah, membuatnya tak dapat dikenali lagi, seluruh kota dan desa lenyap seperti tak pernah ada sebelumnya.
43A n n u a l
R e p o r t
2004
(PUTERA SAMPOERNA)
No amount of aid or reconstruction
can bring these selfless teachers or martyred
students back to life. They are gone forever
and with them has vanished a significant share
of Sumatera ' s most prec ious resource,
its human and intellectual capital.
But natural disasters like the recent tsunami
are not the only type of catastrophe that
can bring a modern nation to its knees.
There are other types of disaster that are just as
devastating, or more so.
Unfortunately, because such disasters
unfold slowly and silently, they are not always
as obvious as a tsunami or an earthquake.
These catastrophes almost never make the
headlines. . . until it is too late to respond to them.
Right now, for example, fewer than
half the eligible children in Indonesia (43%)***
who could attend high schools, actually do.
If the world communit y considers
the tsunami-generated loss of almost 10% of
North Sumatera's students a devastating blow
to the future of the region, than how would it
characterize the loss of more than 50% of
all of the high school students in Indonesia?
Surely, in terms of the economic and
social loss for our nation, this is a tragedy on an
even grander and more frightening scale than
last December's tsunami.
Kita membutuhkan mitra untuk
membangun landasan pendidikan yang
kuat bagi masa depan Indonesia.
Ini adalah tugas yang ambisius.
Tapi kami optimis. Kami harus optimis,
karena harga yang harus dibayar untuk
sebuah kegagalan terlalu mahal.
We require partners to build
a strong and robust educational
foundation for Indonesia's future.
It is an ambitious undertaking.
But, we are optimistic.
We have to be. The price of failure -
or worse, inaction - is simply too high.
Ta k a d a b a n t u a n ya n g d a p a t
mengembalikan j iwa para guru dan murid
yang hilang itu. Mereka telah pergi untuk selamanya
dan itu berarti hilang pula harta yang paling
berharga, yaitu sumber daya manusia dan
kekayaan intelektual.
Tapi tsunami bukanlah satu-satunya
bencana yang dapat meluluh-lantakkan sebuah
negara. Ada lagi beberapa jenis musibah yang juga
bersifat menghancurkan.
Yang lebih menakutkan, bencana tersebut
terjadi sedikit demi sedikit dan tidak terlihat sejelas
tsunami atau gempa bumi. Bencana seperti ini tak
pernah dimuat di koran sebagai berita utama...…
sampai semuanya terlambat sudah.
Sebaga i contoh, saat in i hanya
43%*** atau kurang dari separuh anak-anak di
Indonesia yang bisa melanjutkan sekolah hingga
tingkat menengah.
Jika dunia menganggap hilangnya hampir
10% pelajar di Aceh dan Sumatera Utara akibat
tsunami sebagai pukulan telak terhadap masa depan
daerah tersebut, lalu bagaimana dengan masa
depan negara in i , yang leb ih dar i 50%
tunas bangsanya tidak bisa mengenyam pendidikan
hingga sekolah menengah?
Tentu saja dari segi kerugian ekonomi dan
sosial, ini adalah tragedi yang lebih besar dan lebih
menakutkan bagi bangsa Indonesia daripada
tsunami di bulan Desember lalu.
44 A n n u a l
R e p o r t
2004
Indonesia's national education statistics
reveal an even more chilling crisis when we look at
higher education.
Of those few students who do complete
high school, only 13.63%*** go on to any kind of
university-level education and less than 1.92%***
actually graduate with an undergraduate degree.
The utter chaos that was inflicted
by the recent tsunami on the education system
in Aceh and Northern Sumatera is actually
less dramatic than the damage that is being
inflicted on the national education system
by 50 years of poverty, neglect, corruption
and ineptitude.
The terrible wave of invisible destruction
that is sweeping through ever y school,
on every one of the 17,500*** islands that stretch
across our 1,904,000 km2*** archipelago, has
important implications for virtually every aspect
of life in Indonesia.
Many of Indonesia's social ills are directly
linked to a shortage of effective leadership
in business and government, and the dearth of
good leadership, in turn, is directly linked to the
quality of education.
Our schools shape the personality and
character of every one of our leaders-to-be.
This means that right now, in schools
across the nation, the future leaders of
Indonesia are being trained.
What lessons are they being taught?
With this understanding, we can see
the terrible economic, political and social
cost our nat ion is now paying for i ts
neglect of education.
It is tempting to blame various
governments, past and present, for the woeful
condition that our education system now finds
itself in. But this would be simplistic and unfair.
A l l Indones ians - bus inessmen,
politicians, social leaders, parents, and families -
share equal responsibility for the current state
of our nation's education system. And, because
we all share responsibility for the problem,
we must all work together to fix it.
How can we turn back the terrible tide
of destruction that is drowning our educational
system today?
Sta t i s t i k pend id ikan nas iona l d i
Indonesia menunjukkan krisis yang lebih men-
cemaskan jika kita lihat keadaan di tingkat
perguruan tinggi.
Dari semua siswa yang tamat SMA, hanya
13,63%*** melanjutkan ke tingkat universitas dan
kurang dari 1,92%*** lulus dengan gelar S1.
Kekacauan pada dunia pendidikan
d i A c e h d a n S u m a te r a U t a r a y a n g
disebabkan oleh tsunami sebenarnya tidaklah
sedramatis kehancuran pendidikan nasional
yang disebabkan oleh kemiskinan, kelalaian,
korupsi, dan ketidak pedulian, yang terjadi selama
50 tahun terakhir.
Bencana ini terjadi di semua sekolah
di 17.500*** pulau yang tersebar di negara
yang seluas 1.904.000 km2*** ini. Dan ini
menimbulkan dampak nyata pada tiap aspek
kehidupan di Indonesia.
Banyak sekali permasalahan sosial di
Indonesia yang bersumber dari kurangnya
kepemimp inan yang e fek t i f d i b idang
bisnis dan pemerintahan. Dan hal ini tentu
ada hubungannya dengan kualitas pendidikan.
Sekolah membentuk kepribadian dan
karakter dari setiap calon pemimpin.
Artinya, saat ini di semua sekolah
di seluruh tanah air, para calon pemimpin bangsa
Indonesia tengah digembleng.
Pendidikan apakah yang diajarkan
pada mereka?
Dari sini, kita bisa melihat bahwa
keadaan ekonomi, politik, dan sosial bangsa
yang saat ini terpuruk adalah akibat dari
terlantarnya dunia pendidikan di Indonesia.
Memang akan sangat mudah untuk
menya lahkan pemer intah yang la lu dan
sekarang untuk kondisi s istem pendidikan
yang parah saat ini. Tapi itu tidaklah adil.
Semua orang Indonesia - baik pengusaha,
pemimpin, orang tua, maupun keluarga -
mem i l i k i t anggung j awab yang s ama
t e r h a d a p s i s t e m p e n d i d i ka n b a n g s a .
Oleh sebab itu, k ita harus bekerja sama
untuk membenahinya.
Bagaimana caranya membebaskan
diri dari kehancuran yang melanda sistem
pendidikan kita?
This is the goal of the Sampoerna
Foundation. We want to help provide Indonesia's
youth with the intellectual and moral tools
they need to make Indonesia a safer, fairer,
more prosperous place to live, work and raise a
family -- for themselves and for their neighbors
and fellow countrymen.
This task requires more than just
making sure that all of Indonesia's children
can attend the schools that already exist in
their communities, or upgrading the facilities
in those schools.
45A n n u a l
R e p o r t
2004
Ini adalah tujuan dari Sampoerna
Foundation. Kami ingin menyediakan bekal
kecerdasan in te lektua l dan mora l yang
dibutuhkan kaum muda untuk menciptakan
Indonesia yang lebih aman, adil, dan makmur
sebaga i tempat untuk t ingga l , beker ja ,
dan membangun keluarga.
Tugas ini lebih dari sekedar memas-
tikan semua anak Indonesia dapat bersekolah
atau memperbaiki fasilitas sekolah yang ada.
Masalah ini harus segera dituntaskan.
Untuk menciptakan pemimpin yang
efekt i f , ter lebih dahulu k i ta harus men-
ciptakan sistem pendidikan yang mengajarkan
keahl ian, komitmen, dan ni la i -n i la i et ika
kepada semua generasi muda, le laki dan
perempuan, di perkotaan maupun pedesaan,
kaya ataupun miskin.
The need is obvious.
To create effective leaders we must first
create an education system that imparts
expertise, commitment and ethical values
to all the young people who go through it --
male or female, urban or rural, rich or poor.
Kekacauan pada dunia pendidikan
di Aceh dan Sumatera Utara
yang disebabkan oleh tsunami
sebenarnya tidaklah sedramatis
kehancuran pendidikan nasional
yang disebabkan oleh kemiskinan,
kelalaian, korupsi, dan ketidak
pedulian, yang terjadi selama
50 tahun terakhir.
The utter chaos that was inflicted
by the recent tsunami on the
education system in Aceh and
Northern Sumatera is actually
less dramatic than the
damage that is being inflicted on
the national education system
by 50 years of poverty, neglect,
corruption and ineptitude.
46 A n n u a l
R e p o r t
2004
Pendiri/Pembina Sampoerna Foundation
PUTERA SAMPOERNA
Founder/Advisor Sampoerna Foundation
Our responsibility even extends beyond
the building of new schools that our communities
so desperately need.
If we are going to succeed, we must also
confront the 'soft' issues that bedevil our
educational system.
We must upgrade the skills of our
teachers, at every level of the educational
system, to ensure that they can educate
and inspire their students. And, we must
recruit and train new teachers, to ensure that
there are a sufficient number of them to
provide students with the individual attention
they deserve.
We must also modernize and expand
curricula, to ensure that Indonesia's graduates,
at all levels, possess intellectual, professional
and moral skills that are relevant for the
21st century.
These are not tasks we at the Sampoerna
Foundation can or want to perform alone.
If we are to succeed, we will require
partners from all quarters of the nation to join
in our efforts to build a strong and robust
educational foundation for Indonesia's future.
It is an ambitious undertaking. But, we are
optimistic. We have to be. The price of failure -
or worse, inaction - is simply too high.
In closing, I invite you, personally,
to join with us to help build an educational
system worthy of a nation as great as Indonesia.
Tanggung jawab kami bahkan lebih
dari membangun gedung-gedung sekolah
yang sangat dibutuhkan masyarakat kita.
Jika ingin berhasil, kita harus mengatasi masalah
'non-f is ik ' dalam s istem pendidikan k i ta.
Kita harus meningkatkan kemampuan
para guru di set iap t ingkat pendidikan,
agar mereka dapat mengajar dan menjadi
inspirasi bagi siswa-siswanya. Kita juga harus
mengangkat dan melatih guru-guru baru hingga
jumlah pengajar yang ada cukup untuk memberikan
perhat ian yang diper lukan set iap s iswa.
Kita juga perlu membenahi kurikulum,
supaya semua lulusan di Indonesia, di setiap
tingkatan, memiliki kecerdasan intelektual,
profesional, dan moral yang sesuai untuk
kemajuan abad 21.
Tugas ini tidak dapat diemban sendiri oleh
Sampoerna Foundation.
Jika ingin berhasil, kita membutuhkan
mitra dari seluruh penjuru tanah air untuk
bergabung bersama membangun landasan
pendidikan yang kokoh bagi masa depan
Indonesia. Ini adalah tugas yang ambisius.
Tapi kami optimis. Kami harus optimis, karena harga
yang harus dibayar untuk sebuah kegagalan
terlalu mahal.
Sebagai penutup, saya secara pribadi,
mengajak Anda bergabung bersama kami
u n t u k m e m b a n t u m e m b a n g u n s i s te m
pendidikan yang layak untuk sebuah bangsa
sebesar Indonesia.
Sumber Data Statistik:Source of Statistic Data:
* Aceh blue print 2005 from Bappenas (National Development Planning Board)** www.eduforaceh.org (a website created by the Ministry of National Educational)*** Biro Pusat Statistik (Central Bureau of Statistics)
A n n u a l
R e p o r t
2004
Message from the Management
Sepatah kata dari Manajemen
05 SEPATAH KATA DARI MANAJEMEN
MESSAGE FROM THE MANAGEMENT
48 A n n u a l
R e p o r t
2004
Dinamika dunia pendidikan Indonesia di tahun 2004 kami imbangi dengan berbagai strategi penguatan manajemen di tubuh kami. Di sisi sumber daya, kami perkenalkan dua anggota direksi kami yang baru bergabung di tahun 2004, Eddy Franciscus Henry sebagai Direktur Program dan Hubungan Alumni serta Sapto Handoyo Sakti sebagai Direktur Pemasaran dan Komunikasi. Kehadiran dua profesional ini terbukti mampu menambah daya pecut langkah Sampoerna Foundation menuju kesuksesan.
We were able to keep up with the dynamics of the world of education in Indonesia in 2004 with a number of various strategies to strengthen the management of our organization. In relation to human resources, we would like to introduce two new directors who joined us in 2004, Eddy Franciscus Henry, as Director of Programs and Alumni Affairs, and Sapto Handoyo Sakti, as Director of Marketing and Communications. The presence of these two professionals has already spurred Sampoerna Foundation forward toward excellence.
Hingga akhir tahun 2004, kami telah
memberikan beasiswa kepada 12.110 siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang berasal dari 2.197 SMA
di seluruh Indonesia, 1.000 siswa Sekolah Menengah
Pertama (SMP) yang berasal dari lebih 300 SMP
di seluruh Indonesia, 57 mahasiswa S1 universitas
negeri di Indonesia, 93 mahasiswa S2 dalam negeri,
dan 6 mahasiswa MBA luar negeri. Saat ini,
sudah 1.300 siswa yang lulus SMA serta 55 mahasiswa
yang juga telah menyelesaikan pendidikannya dan
telah bekerja baik sebagai pegawai di perusahaan
tingkat nasional atau multinasional maupun yang
memilih berwiraswasta.
Up to the end of 2004, Sampoerna
Foundation has provided 12,110 scholarships to
students from 2,197 high schools (Sekolah Menengah
Atas - SMA), 1,000 students at 300 junior high schools
(Sekolah Menengah Pertama - SMP), 57 bachelor's
degree program students and 93 master's degree
program students at national universities throughout
Indonesia, as well as 6 MBA scholars studying abroad.
1,300 high school scholarship recipients have
completed their study, and 55 university level
scholarship recipients have graduated and begun
working in domestic and multinational companies,
or have even started their own business.
49A n n u a l
R e p o r t
2004
.
Untuk keberhasi lan ini kami juga
mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada para mitra kerja atas
kepercayaan bergabung bersama kami untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Kemitraan yang kami mulai di tahun 2004 terbukti
mampu membawa Sampoerna Foundation
berkembang secara positif mendekati cita-cita dan
komitmen kala dibentuk tahun 2001 lalu. Dukungan
mitra kerja kami dalam penyediaan beasiswa
membantu kami mengembangkan sayap hingga ke
dunia Internasional, yaitu Amerika Serikat, Australia,
Perancis, dan Inggris Raya.
Selain itu mitra kami dalam menyediakan
program magang bagi penerima beasiswa S1 dan S2
telah mempermudah langkah mereka memasuki
dunia kerja. Pijakan kemitraan juga digunakan para
penerima beasiswa dan alumni kami dalam
mewujudkan tanggungjawab sosial mereka kepada
masyarakat. Melalui kegiatan sosial mereka membina
kemitraan dengan masyarakat dan lembaga-lembaga
sosial lainnya.
For this success we would also like to express
our appreciation and our heartfelt gratitude to our
partners who have joined us to work at improving
the quality of education in Indonesia. The partnerships
we initiated in 2004 have proven to be able to carry
Sampoerna Foundation to greater positive
advancement toward fulfilling the aspirations and
commitments we set out in 2001. The support of
our working partners in the provision of scholarships
has assisted us to spread our wings internationally,
to as far as the United States, Australia, France and
the United Kingdom.
In addition, our internship program
partners have made it so much easier for our bachelor's
degree and master's degree graduates to enter the
workforce. Our scholarship recipients and alumni
have also been able to use the partnerships as a
media to express their sense of social responsibility
to the society. Through their charitable and other
social activities, the scholars have been able to develop
their own partnerships with the communities and
social-welfare organizations.
Sampoerna Foundation,s executives (left to right): Niken K. Rachman, Tjandra Bachtiar, Michelle Sampoerna, Sapto H. Sakti, Elan Merdy, Eddy F. Henry.
50 A n n u a l
R e p o r t
2004
Kendati kami merasa banyak kemajuan yang
telah dicapai selama hampir empat tahun berkiprah,
semuanya akan terasa kecil tanpa dukungan dan
kemitraan dengan pihak lain. Oleh karena itu kami
akan terus mengembangkan kemitraan hingga cita-
cita dan komitmen kami terhadap Indonesia tercapai.
Although we feel there have been much
improvements and achievements over these past four
years of effort, we are aware that these achievements
could not have been managed without the support
of our partners and others. Because of that, we will
continue to expand our partnership programs until
our aspirations and commitment to Indonesia have
been fully realized.
PENGURUSEXECUTIVE
MICHELLE SAMPOERNA
Executive Director of Sampoerna FoundationFormerly Manager of Communications at PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and Director of Sampoerna Jones Designs.
Direktur Eksekutif Sampoerna FoundationSebelumnya adalah Manajer Komunikasi PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Direktur Sampoerna Jones Designs.
NIKEN K. RACHMAD
Sampoerna Foundation DirectorHead of Corporate Communications for the Sampoerna family of Companies. Formerly Managing Director of Ogilvy PR, Indonesia.
Direktur Sampoerna FoundationPimpinan Corporate Communications untuk kelompok usaha Sampoerna. Sebelumnya Direktur Pelaksana Ogilvy PR, Indonesia.
ELAN MERDY
Chief Operating Officer of Sampoerna FoundationFormerly Manager of Business and Financial Consulting Division at Arthur Andersen-Prasetio Strategic Consulting.
Chief Operating Officer Sampoerna FoundationSebelumnya Manager Divisi Konsultasi Bisnis dan Keuangan di Arthur Andersen-Prasetio Strategic Consulting.
Sampoerna Foundation DirectorCorporate Secretary PT HM Sampoerna Tbk. Pengajar di Universitas Indonesia untuk mata kuliah sistem pengendalian manajemen dan manajemen akutansi.
Direktur Sampoerna FoundationCorporate Secretary for PT HM Sampoerna Tbk. Lecturer at the University of Indonesia in management control system and management accounting.
TJANDRA BACHTIAR
EDDY F. HENRY
Programs and Alumni Affairs Director of Sampoerna FoundationFormerly CEO of a software company wich focused in developing and implementing human resources management system and is the National Coordinator for United World Colleges (UWC) Selection Committee and its Alumni Association in Indonesia.
Direktur Program dan Alumni Sampoerna Foundation
Sebelumnya bekerja sebagai CEO di sebuah perusahaan piranti lunak yang bergerak di bidang pengembangan sistem manajemen sumber daya manusia, sekaligus Koordinator Nasional Komite Penyeleksi dan Perhimpunan Alumni United World Colleges (UWC) di Indonesia.
Marketing and Communications Director of Sampoerna FoundationFomerly Senior Manager of Communications and Outreach at WWF Indonesia, one of the largest conservation organizations in the world.
Direktur Pemasaran dan Komunikasi Sampoerna Foundation
Sebelumnya adalah Senior Manager Communications and Outreach di WWF Indonesia, salah satu organisasi pelestarian lingkungan terbesar di dunia.
SAPTO H. SAKTI
Annua lRepor t
2004
Meet the Board
Dewan Pengurus
06 DEWAN PENGURUS
MEET THE BOARD
52 Annua lRepor t
2004
Peraturan Sampoerna Foundation menjabarkan struktur serta menetapkan
tanggung jawab dan kewenangan bagi manajemen strategis maupun operasional.
Pembina menentukan kebijakan dan membuat keputusan-
keputusan penting.
Pengawas memberi bimbingan dan pengawasan terhadap hal-hal
strategis yang penting.
Pengurus, yang dipimpin oleh Direktur Eksekutif, menjalankan
operasional yayasan.
Sampoerna Foundation beroperasi secara transparan dengan pedoman
keuangan yang ketat, guna menjamin program-program diterapkan secara efektif
dan efisien sesuai anggaran yang dialokasikan. Pembukuan Sampoerna Foundation
diperiksa oleh Ernst & Young, Prasetio, Sarwoko & Sanjaja, dan hasilnya dipublikasikan
melalui laporan tahunan yang membuat data terperinci tentang aktivitas
operasional dan keuangan.
The Foundation’’ ’ ’ ’ ’’s chapter defines a structure and sets clear responsibilites
and accountabi l it ies for both strategic and day-to-day management.
Patrons devise policy and make key decisions.
Supervisors provide guidance and oversight on strategically
important issues.
Executives, led by an Executive Director, manage the operation
of the Foundation.
Sampoerna Foundation operates transparently within strict financial guidelines
to ensure that programs are implemented effectively and efficiently within allocated
budgets. Sampoerna Foundation is audited by Ernst & Young, Prasetio, Sarwoko &
Sanjaja, and a publicly available annual report provides comprehensive details of
the Foundation’s operations and finance activities.
53Annua lRepor t
2004
.
ARIEF TARUNAKARYA SUROWIDJOJO, SH, L.LMPEMBINAPATRON
Pengajar Senior di Fakultas Hukum Universitas Indonesia; Direktur Program
Pendidikan Hukum Pasar Modal Lanjutan; Redaktur Indonesia di penerbitan Asia
Business Law Review; Pendiri dan Anggota Dewan Komisaris Masyarakat Transparansi
Indonesia (MTI); Pendiri dan Ketua Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia
(PSHKI); Pendiri dan Anggota Dewan Indonesia Institute for Corporate Governance;
Pendiri dan Anggota Dewan Komisaris Transparancy International Indonesia;
Anggota Dewan Komisaris World Wide Fund for Nature Indonesia.
Senior lecture at the Factulty of Law at University of Indonesia; Director
of the Capital Market Continuing Legal Education Program; Indonesian Editor of
tha Asia Business Law Review; Founder and Member of the Board of Trustees of
the Indonesian Transparency Society (MTI); Founder and Chairperson of the
Indonesian Law and Policy Study Center (PSHKI); Founder and Member of the
Board of the Indonesian Institute for Corporate Governance; Founder and Member
of the Board of Trustees of Transparency International Indonesia; Member of the
Board of Trustees of the Indonesian World Wide Fund for Nature.
JOHN A. PRASETIOPEMBINAPATRON
Pimpinan Prasetio Utomo (afiliasi Ernst and Young International);
Kepala Departemen Investasi; Anggota Komite Pemulihan Ekonomi Nasional serta
Kamar Dagang dan Industri Indonesia; Anggota Dewan Pacific Basin Economic
Council, World Wide Fund for Nature, Yayasan Palang Merah, dan Dewan Ahli
Perusahaan Publik di Indonesia; Anggota Dewan Komisaris PT Bimantara Citra.
Chairman of Prasetio Utomo (an affiliate of Ernst & Young International);
Head of the Department of Investment; Member of the National Economic
Recovery Committee of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry;
Member of the Board of the Pacific Basin Economic Council, the World Wide Fund
for Nature, the Red Cross Foundation and the Expert Council of Public Companies
in Indonesia; Member of the Board of Commissioners of PT Bimantara Citra.
DR. NURCHOLISH MADJIDPEMBINAPATRON
Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia; Anggota Dewan Penasihat
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI); Ketua Yayasan Paramadina
dan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta; Penulis sejumlah buku dan
publikasi bertema Islam dan kemanusiaan, serta komunitas intelektual.
Member of the National Commission for Human Right; Member of the
Advisory Board of ICMI (Indonesian Association of Muslim Intellectuals);
Chairman of Paramadina Foundation and Rector of Paramadina University,
Jakarta; Author of books and publications on Islam, humanism, and the
intellectual community.
54 Annua lRepor t
2004
DRS. EKADHARMAJANTO KASIHPENGAWASSUPERVISOR
Komisaris PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.; Direktur sejumlah divisi
usaha dalam kelompok Sampoerna, termasuk Direktur Pelaksana Sampoerna
International Finance Company di Belanda.
Commissioner of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.; Director of
a number of businesses within the Sampoerna group, including Managing
Director of Sampoerna International Finance Company in the Netherlands.
MARZUKI USMAN, SE, MA.PENGAWASSUPERVISOR
Menteri Pariwisata (1998-1999); Menteri Negara untuk Investasi (1999);
Menteri Kehutanan (2001); Anggota Dewan Pertimbangan Agung (1997-1998
dan 1999-2001); Anggota Dewan Penasihat International, Pusat Konservasi
Hutan Tropis International.
Minister of Tourism (1998-1999); State Minister for Investment (1999);
Minister of Forestry (2001); Supreme Advisory Council (1997-1998 and
1999-2001); Member of the International Advisory Board, Centre for Tropical
Forest Conservation.
JOHN N. MEEKSSUKARELAWAN - AMERIKA SERIKATVOLUNTEER - UNITED STATES
Memiliki pengalaman menetap di Indonesia, termasuk sebagai relawan
untuk kegiatan kemanusiaan. Pengetahuannya tentang Indonesia serta dedikasinya
pada sesama menjadikan beliau orang yang tepat untuk membantu para penerima
beasiswa Sampoerna Foundation di Amerika Serikat. Beliau juga menjadi sumber
informasi bagi para pihak di Amerika Serikat yang tertarik untuk mengetahui lebih
banyak mengenai visi, misi, dan program Sampoerna Foundation.
Has many years of residence in indonesia, including as volunteers in
humanitarian cause. His familiarity with Indonesia and dedication to others will
enable him to assist Sampoerna Foundation MBA scholars at U.S. universities.
He will also be the point of contact in the United States for any parties interested
in learning more about the Foundation’,s vision, mission and programs.
Annua l
Repor t
2 004
Partnership
Kemitraan
07 KEMITRAAN
PARTNERSHIP
56 Annua l
Repo r t
2004
Sepanjang tahun 2004 Sampoerna Foundation telah membuat sejumlah terobosan signifikan dalam memperluas kerjasama dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri. Perluasan kerjasama ini selaras dengan salah satu visi Sampoerna Foundation untuk berperan aktif mendorong dan memelopori keterlibatan sektor swasta yang lebih luas bagi peningkatan sistem pendidikan di Indonesia.
Throughout 2004 Sampoerna Foundation made a number of significant breakthroughs in expanding cooperation with various institutions in Indonesia and abroad. This expansion of cooperation is in line with Sampoerna Foundation's vision of playing the role of active motivator and pioneer in instigating the more extensive involvement of the private sector in improving the quality of the systems of education in Indonesia.
Sebagai organisasi nirlaba yang bergerak
dalam bidang pendidikan, program-program yang
ditawarkan Sampoerna Foundation merupakan
jantung dari organisasi ini. Karena itu, dalam menjalin
kemitraan, Sampoerna Foundation selalu berupaya
mengembangkan program-program pendidikannya,
agar sesuai dengan kebutuhan anak-anak bangsa di
era globalisasi ini. Kemitraan tersebut secara garis
besar dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni kemitraan
dalam menyediakan beasiswa bagi para pelajar di
Indonesia mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Pasca
Sarjana dan kemitraan dalam menampung penerima
beasiswa Sampoerna Foundation tingkat S1 dan S2
untuk menjadi peserta magang di perusahaan yang
bersangkutan.
As a non-profit organization active in the
field of education, the various program Sampoerna
Foundation is the core of the Foundation. For this
reason, in carrying out its partnership programs,
Sampoerna Foundation always makes an effort to
develop its education programs so that they meet
the needs of the young people of Indonesia in this
globalization era. In general the partnership can be
classified into two categories: those being partnerships
for the provision of scholarships for Indonesian
students from elementary school to post graduate
programs, and partnerships for internships for
Sampoerna Foundation,s tertiary education scholarship
recipients at the bachelor's and master's degree levels
in participant companies.
57Annua l
Repo r t
2004
Sampoerna Foundation akan terus berusahan secara
proaktif mengajak segenap komponen masyarakat
Indonesia dan dunia untuk senantiasa memajukan
dunia pendidikan di Tanah Air, melalui kemitraan yang
saling menguntungkan ini.
Sampoerna Foundation will continue to proactively
invite and encourage various components of
Indonesian society and the international community
to take an active role in the advancement of the
educational sector in the Indonesia through mutually
beneficial partnerships.
Mitra Pemberi Beasiswa
Data pendidikan di Indonesia menunjukkan
banyak anak usia sekolah tidak mengenyam
Pendidikan, terutama karena tidak ada biaya.
Kenyataan yang memprihatinkan ini mendorong
Sampoerna Foundation untuk berperan nyata
menyediakan beasiswa bagi anak-anak bangsa.
Untuk menghidupkan program-program
beasiswanya, Sampoerna Foundation menarik simpati
berbagai kalangan untuk membantu memberi
beasiswa bagi anak-anak yang membutuhkan.
Pada tahun 2004 ini, para mitra yang turut
menunjang program-program beasiswa Sampoerna
Foundation adalah: Departemen Pendidikan Nasional
(Depdiknas), Yayasan Fulbright, PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk. (BRI), PT Siemens Indonesia,
PT Suryamas Duta Makmur Tbk., Computer Associates
Indonesia (CA), Australian Education International
(AEI), Bank Indonesia (BI), Le Service de Coopeération
et d'Action Culturelle (SCAC), dan British Council.
Scholarship Provision Partnerships
Data on education in Indonesia indicates
that many school-age children do not benefit form
educations due to lack of funds. It is this deplorable
situation that has motivated the Sampoerna
Foundation to plan a concrete role in providing
scholarships to Indonesian children.
In support its scholarship programs,
Sampoerna Foundation struck a sympathetic chord
among various quarters to channel scholarship funds
to the needy younger generation.
In 2004, the following partners have been
involved in supporting Sampoerna Foundation's
scholarship programs: Ministry of National Education
(Depdiknas), Fulbright Foundation, PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk. (BRI), PT Siemens Indonesia, PT
Suryamas Duta Makmur Tbk., Computer Associates
Indonesia (CA), Australian Education International
(AEI), Bank Indonesia (BI), Le Service de Coopéeration
et d'Action Culturelle (SCAC), and British Council.
Michelle Sampoerna signed the partnership MOU with his Excellency the Australian Ambassador to Indonesia, David Ritchie, accompanied by Tony Mitchener, the Counsellor for Education, Science and Training of AEI - International Education Network of the Australian Government.
Elan Merdy signed the partnership MOU with Mike Hardy, the Director of British Council Indonesia, accompanied by
Marzuki Usman, Supervisor of Sampoerna Foundation.
58 Annua l
Repo r t
2004
Mitra Pemberi Program Magang
Program magang adalah salah satu program
wajib bagi para penerima beasiswa S1 dan S2
Sampoerna Foundation. Program ini bertujuan untuk
memberi bekal pengalaman kerja bagi mereka,
sebelum memasuki dunia kerja nyata yang penuh
kompetisi. Dengan magang di salah satu perusahaan
yang bermitra dengan Sampoerna Foundation selama
1 hingga 4 bulan, penerima beasiswa S1 dan S2
diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mereka
dan mencapai keberhasilan di masa depan.
Perusahaan yang telah menjadi mitra
Sampoerna Foundation dalam program magang
adalah: The Boston Consulting Group (BCG),
Credit Suisse First Boston (CSFB), PT Dexa Medica,
MarkPlus & Co, PT CIMB Niaga Securities, dan
PT Abdi Bangsa Tbk.
Internships Provision Partnerships
Partnerships are mandatory for recipients
of Sampoerna Foundation's bachelor's and master's
degree level scholarships. This program was designed
to provide work experience for the scholars before
they enter the real, highly competitive workforce.
Through the one to four - month internships at
companies partnering with Sampoerna Foundation,
the bachelor's and master's degree level scholarship
recipients are expected to increase their competence
and achieve success in the future.
The companies that have became
Sampoerna Foundation's partners in the partnerships
program are: The Boston Consulting Group (BCG),
Credit Suisse First Boston (CSFB), PT Dexa Medica,
MarkPlus & Co, PT CIMB Niaga Securities, and
PT Abdi Bangsa Tbk.
Sampoerna Foundation,s tertiary
level scholars can perform internship work at any of the Foundation
,s partner companies.
Clockwise from top left: Erick Tohir (Executive Director, PT Abdi Bangsa Tbk.), M. Juanita Handojo (Personnel Executive, PT MarkPlus Indonesia), Indri K. Hidayat (HR Director, PT Dexa Medica) and Machmudi Rodis (Branch Manager, PT CIMB Niaga Securities, Surabaya).
In 2004, Sampoerna Foundation formed partnerships with various institution and organizations in improving its scholarship provision. Clockwise from top left: Ir. Rudjito (Director of PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.), Richard L. Carhart (Executive Director of Fulbright-Aminef), Gilles Garachon (Counsellor of Cooperations and Cultural Affairs of the Embassy of France in Indonesia) and Dr. Ir. Indradjati Sidi (Director General of the Primary and Secondary Education, Ministry of National Education).
59Annua l
Repo r t
2004
THE AUSTRALIAN GOVERNMENT
International Education Network
British Council
Turnamen Golf Piala Gubernur Bank Indonesia
Australian Education International (AEI)
Computer Associates Indonesia (CA)
PT Siemens Indonesia
Fulbright Foundation
Ministry of National Education
The Fulbright Foundation which was established in 1946 partnered up with Sampoerna Foundation in providing scholarships to 2 Indonesians to study for MBA degree in the United States.
Yayasan Fulbright yang didirikan di tahun 1946, bekerja sama dengan Sampoerna Foundation untuk memberikan beasiswa bagi 2 orang Indonesia untuk bersekolah MBA di Amerika Serikat.
Departemen Pendidikan Nasional adalah mitra utama Sampoerna Foundation dalam proses rekrutmen dan seleksi calon penerima beasiswa tingkat SMP dan SMA.
Ministry of National Education is a major partner of Sampoerna Foundation in the recruitment and selection process for the Foundation,s Junior and Senior High School scholarship programs.
Sampoerna Foundation mengelola program PT Siemens Indonesia untuk menyalurkan bantuan beasiswa penuh kepada beberapa pelajar SMA di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sampoerna Foundation manages PT Siemens Indonesia,s program to grant full scholarships to several senior high school students in Banjarmasin, South Kalimantan.
Sampoerna Foundation and Australian Education International (AEI) bekerja sama mengirim 2 mahasiswa Indonesia setiap tahun untuk belajar di sekolah MBA terkemuka di Australia.
Sampoerna Foundation and Australian Education International (AEI) agreed to send 2 outstanding Indonesian students to attend prestigious MBA schools in Australia every year.
Computer Associates, perusahaan IT international terkemuka, bersedia menyediakan 3 beasiswa bagi pela jar SMA . Sampoerna Foundat ion ditun juk untuk mengelola program tersebut.
Computer Associates, a leading worldwide IT provider, agreed to grant 3 scholarships to senior high school students. Sampoerna Foundation has been appointed to manage the program.
Melalui Turnamen Golf Piala Gubernur Bank Indonesia yang diikuti semua bank nasional, Bank Indonesia mengorganisir penggalangan dana untuk disumbangkan melalui program beasiswa. Dan Sampoerna Foundation bertindak sebagai mitra administratif yang mengelolanya.
Bank Indonesia through Govenor of Bank Indonesia Golf Tournament in which all national banks participate is organizing a fund collecting from the event to be donated for scholarships program, Sampoerna Foundation acts as an administrative partner to manage the distribution.
Sampoerna Foundation and British Council, sebagai organisasi yang juga bergerak di dunia pendidikan bekerja sama menyediakan program beasiswa bidang studi MBA kepada pelajar Indonesia untuk bersekolah di universitas terkemuka di Inggris.
Sampoerna Foundation and The British Council, who is also educational organization, work together to provide MBA scholarship program for Indonesian students to study at top universities in the United Kingdom.
PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia membantu Sampoerna Foundation untuk menyalurkan dana beasiswa bagi para penerima beasiswa tingkat SMP dan SMA.
PT Bank Rakyat Indonesia as the bank with the widest network in Indonesia facilities the distributions of individual grants for Sampoerna Foundation,s junior high and senior high school scholars.
Liberte Egalite Fraternite
‘ “‘
‘ ‘
REPUBLIQUE FRANCAISE,
Mitra Pemberi Beasiswa / Scholarship Provision Partners
Le Service de Coop éeration et d'Action Culturelle (SCAC)
Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Perancis untuk memperbaiki kualitas SDM di Indonesia, Sampoerna Foundation dan Le Service de Cooperation et d
,Action Culturelle (SCAC) bekerja
sama menyediakan beasiswa penuh program S2 di Peranc is untuk program studi MBA .
As a form of support from France Government to improve the quality of human resources in Indonesia, Sampoerna Foundation and Le Service de Cooperation et d
,Action Culturelle (SCAC)
agreed to give full Masters Degree scholarships in France for the MBA study program.
‘
‘
‘
60 Annua l
Repo r t
2004
The Boston Consulting Group (BCG)
Credit Suisse First Boston (CSFB)
MarkPlus & Co
PT CIMB Niaga Securities
PT Abdi Bangsa Tbk.
First State Investment
PT HM Sampoerna Tbk.
The Boston Consulting Group (BCG) adalah perusahaan konsultan strategi dan manajemen internasional yang memiliki komitmen untuk membangun tim konsultan kelas internasional untuk melayani kebutuhan para kliennya. Di 2004, 4 penerima beasiswa Sampoerna Foundat ion t ingkat perguruan t inggi melakukan magang di BCG Indonesia.
The Boston Consulting Group is a prominent international strategy and general management consulting firm that is committed to build a world-class consulting team to serve the long-term interests of its many clients. In 2004, 4 Sampoerna Foundation,stertiary scholars performed their internship at BCG Indonesia.
MarkPlus & Co adalah penasihat strategi terkemuka yang menangani klien perusahaan multinasional, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan juga perusahaan lokal. Pada 26 Oktober 2004, MarkPlus & Co menjalin kerjasama dengan Sampoerna Foundation sebagai mitra pemberi program magang.
MarkPlus & Co is a leading strategy advisor to multinational, state-owned and local enterprises. On 26 October 2004, MarkPlus & Co agreed to become a Sampoerna Foundation,s internship provision partner.
CIMB Niaga Securities adalah perusahaan sekuritas yang berbasis di Malaysia dan telah menjadi salah satu mitra Sampoerna Foundation dalam program magang bagi para penerima beasiswa, khususnya yang berada di Surabaya.
CIMB Niaga Securities is a Malaysia-based securities company which has agreed to participate in the internship program of Sampoerna Foundation specially for the Foundation,s scholars in Surabaya.
PT Abdi Bangsa Tbk. adalah perusahaan pemilik surat kabar Republika, Radio One, dan beberapa majalah di Indonesia. Perusahaan tersebut menjadi mitra penyedia program magang Sampoerna Foundation pada 30 Desember 2004.
PT Abdi Bangsa TBk. is a publicly listed company which owns Republika daily newspaper, Radio One, as well as several magazines in Indonesia. It become a Sampoerna Foundation,sinternship provision partner on December 30, 2004.
Credit Suisse First Boston adalah sebuah bank investasi yang melayani klien institusi internasional, perusahaan, pemerintah, dan individu sebagai perantara keuangan.
Credit Suisse First Boston is an investment bank which serves global institutional, corporate, government and individual clients in its role as financial intermediary.
PT HM Sampoerna Tbk. (HMS) adalah perusahaan rokok Indonesia yang terkenal akan rokok
,kretek
,nya, yang terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh. Para
penerima beasiswa Sampoerna Foundation tingkat perguruan tinggi bisa melakukan kerja magang di kantor-kantor HMS yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
PT HM Sampoerna Tbk. is an Indonesian cigarette company famous for its ,kretek
,
cigarette, which made of tobacco and clove shavings mixture. Sampoerna Foundation,stertiary level scholars may be able to perform their internships at the company ,soffices across Indonesia.
First State Investments adalah anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia (CBA), salah satu organisasi pelayanan perbankan terbesar di Australia, yang bergerak di bidang bisnis manajemen investasi internasional.
First State Investments is the international investment management business of the Commonwealth Bank of Australia (CBA), one of Australia,s largest financial services organizations.
PT Dexa Medica
Tanggal 2 September 2004 PT Dexa Medica, perusahaan farmasi nasional terbesar kedua di Indonesia, menjadi mitra program magang bagi penerima beasiswaSampoerna Foundation.
In September 2, 2004 PT Dexa Medica, the second largest national pharmaceutical company in Indonesia, became a partner in Sampoerna Foundation,s Scholar Internship Program.
Mitra Pemberi Program Magang / Internships Provision Partners
THE BOSTON CONSULTING GROUP
CREDITSUISSE
FIRSTBOSTON
CIMBSecurities
MarkPlus&Co
Annua l
Repo r t
2004
Financial Highlights
Intisari Laporan Keuangan
Sebagai organisasi nirlaba, Sampoerna Foundation berkewajiban memberikan laporan keuangan yang bertanggung jawab kepada para dermawan. Tujuan utama pembuatan laporan ini bukan hanya sebagai informasi aktivitas keuangan hari per hari tetapi juga untuk transparansi, relevansi, saling pengertian dan bukti aktivitas keuangan yang dibuat oleh Sampoerna Foundation.
Laporan keuangan Sampoerna Foundation dibuat berdasarkan standar umum yang berlaku, termasuk Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK 45), peraturan untuk Laporan Keuangan bagi Organisasi Nirlaba, dan sesuai dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia (GAAP).
Sampoerna Foundat ion juga melakukan pendistr ibusian dana beasiswanya berdasarkan Standar untuk Pertanggungjawaban Derma (BBB Wise Giving Alliance), yang diterima sebagai pedoman internasional untuk pengaturan dan operasional bagi organisasi-organisasi nirlaba.
Untuk menun jukkan pertumbuhan kual itas program kami dan juga menun jukkan deta i l tampilan operasional, kami berikan intisari laporan keuangan yang memuat pendapatan dan penghasilan, alokasi pendapatan dan penghasi lan, b iaya program beasiswa, b iaya umum dan admin istrasi, serta alokasi aktiva bersih.
INTISARI LAPORAN KEUANGAN
62 Annua l
Repo r t
2004
08
Figur 1 : Pendapatan dan Penghasilan –Telah Diaudit
Total pendapatan dan penerimaan penghasilan sedikit meningkat dari Rp 35,25 milyar di tahun 2003, menjadi Rp 42,67 milyar pada tahun 2004. (Lihat Figur 1).
Pendapatan dan Penghasilan
Sampoerna Foundation berusaha mengidentifikasi setiap dermawan yang telah mendonasikan uangnya kepada kami. Untuk membantu kami melakukannya, mohon bubuhkan identitas anda saat melakukan transfer ke rekening bank kami.
24,99%
67,07%
6,17%1,74%0,03%
Kontribusi Perorangan
Kontribusi Institusional
Anonim
Pendapatan Bunga
Pendapatan lain-lain
63Annua l
Repo r t
2004
Rincian pendapatan dan penghasilan yang diterima adalah sebagai berikut :
Donatur utama Yayasan ialah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMS). HMS telah berkomitmen untuk menyumbangkan sampai dengan 2% dari pendapatan bersihnya setiap tahun. Total kontribusi HMS pada tahun 2004 adalah sebesar Rp 28 milyar.
Keterangan Jumlah dalam Rp Persentase
Kontribusi Perorangan
Kontribusi Institusi
Anonim
Pendapatan Bunga
Pendapatan Lain-lain
Total Donasi dan Pendapatan Lain-lain
10.662.729.720
28.662.347.861
10.464.127
2.632.911.232
743.709.842
42.672.162.781
24,99
67,07
0,03
6,17
1,74
100,00
Dari bulan Januari sampai dengan Desember 2004, Sampoerna Foundation mengalokasikan pendapatan dan penghasilan yang diterima untuk membiayai pengeluaran program sejumlah Rp 14,31 milyar dan juga membiayai pengeluaran umum dan administrasi sebesar Rp 3,90 milyar. Sisanya sebesar Rp 24,46 milyar dialokasikan untuk memperkuat aktiva bersih (peningkatan aktiva bersih). (Lihat Figur 2)
Figur 2 Alokasi Pendapatan dan Penghasilan Bunga – Telah Di audit
Alokasi Pendapatan dan Penghasilan
Biaya Dukungan terhadap Program merupakan biaya-biaya tak langsung yang dikeluarkan untuk mendukung program-program
beasiswa Yayasan.Sampoerna.
Figur 3: Biaya Program - Belum diaudit
Biaya-biaya Program
Sampoerna Foundation mencatat peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada dana beasiswa yang didistribusikan, dari Rp 8,51 milyar pada tahun 2003 menjadi Rp 14,31 milyar di tahun 2004. (Lihat Figur 3).
Pengeluaran Program
Umum & Administrasi
Peningkatan Asset Bersih
Beasiswa SMP
Beasiswa SMU
Beasiswa S1 Nasional
Beasiswa S2 Nat Nasional
Beasiswa S2 luar negeri
Biaya Dukungan Program
Non Beasiswa
39,55%
4,20% 16,12%
18,48%
17,48%2,61%1,56%
33,53%
9,14%
57,33%
64 Annua l
Repo r t
2004
Keterangan Jumlah dalam Rp Persentase
Beasiswa SMP
Beasiswa SMU
Beasiswa S1 Nasional
Total Pengeluaran Program
222.600.000
5.659.367.751
601.667.413
2.305.917.184
14.309.057.580
1,56
39,55
4,20
16,12
18,48
100,00
Beasiswa S2 Nasional
Beasiswa S2 Luar Negeri
Non Beasiswa
Biaya Dukungan program
2.664.075.220
373.857.093
2.501.572.919
2,61
17,48
Rincian pengeluaran untuk program adalah sebagai berikut:
Pengeluaran untuk dukungan terhadap program mencakup kompensasi bagi staf program, promosi program, dukungan untuk para penerima beasiswa, acara tahunan, perlengkapan program, serta program komunikasi dan monitoring.
Sementara untuk Non beasiswa terdiri dari acara olimpiade ilmiah nasional, program perbaikan kualitas sekolah, dan kegiatan-kegiatan ikatan alumni Yayasan.
Biaya Umum dan Administrasi
Pada tahun fiskal 2004, Sampoerna Foundation mencatat biaya Umum dan Administrasi sebesar Rp 3,90 milyar, sementara pada tahun sebelumnya Sampoerna Foundation mencatat Rp 2,43 milyar.(Lihat Figur 4)
Figur 4 : Umum dan Administrasi Telah diaudit
Keterangan Jumlah dalam Rp Persentase
Biaya Gaji Karyawan
Promosi dan Iklan
Jasa Profesional
Perjalanan Dinas
Perlengkapan Kantor
Pengeluaran Lain-lain
1.734.208.396
772.877.494
553.750.302
197.355.423
111.208.699
528.762.515
44,49
19,83
14,21
5,06
2,85
13,56
Total Umum & Administrasi 3.898.162.829 100,00
Penjabaran biaya Umum dan Administrasi sebagai berikut:
44,49%
19,83%
14,21%
2,85%
13,56%
5,06%
Biaya Gaji Karyawan
Promosi dan Iklan
Jasa Profesional
Perjalanan Dinas
Perlengkapan kantor
Pengeluaran Lain-lain
65Annua l
Repo r t
2004
Peningkatan Aset Bersih
Pada akhir tahun 2004, aset bersih Sampoerna Foundation meningkat signifikan dari Rp 40,90 milyar pada tahun 2003 menjadi Rp 65,37 milyar di tahun 2004. Lihat Figur 5
Figur 5 : Peningkatan Aset Bersih -Telah Diaudit
Penjabaran peningkatan aset bersih per tahun adalah sebagai berikut:
No Jumlah dalam Rp
1 Aset bersih tahun 2001
2 Aset bersih tahun 2002
3 Aset bersih tahun 2003
4 Aset bersih tahun 2004
Keterangan
1.548.601.108
16.596.579.483
40.904.171.330
65.369.113.702
Aset Bersih
30
40
70
10
20
50
60
2001Aset Bersih
2002Aset Bersih
2003Aset Bersih
2004
Da
lam
Milya
r R
upia
h
66 Annua l
Repo r t
2004
Alokasi Aset Bersih
Pada tahun 2004, Sampoerna Foundation mengalokasikan aset bersihnya sebesar 88,85% untuk ditempatkan di time deposit, 0,21% untuk mengakusisi aktiva tetap, 10% berada di cash on hand dan 0,94% ditempatkan pada aset lancar lainnya. (Lihat Figur 6)
Figur 6: Alokasi Aset Bersih - Telah Diaudit
Catatan:Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, nilai tukar mata uang Dollar Amerika Serikat yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.290 dan Rp 8.465, dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003.
Aset lancar lainnya terdiri dari piutang, bunga yang masih harus diterima, pembayaran uang muka dan biaya dibayar dimuka.
88,85%
0,21%
10,00%
0,94%
Deposito
Akuisisi Aset Tetap
Kas
Aset Lainnya
67Annua l
Repo r t
2004
As a not-for-profit organization, Sampoerna Foundation has the obligation to provide a reliable financial report to its donors. The main purpose is not just to provide donors with a look at the Foundation ’s day-to-day financial activities, but also to enhance the transparency, understandability, relevance and comparability of financial statements issued by the Foundation.
The Foundation has adopted standard accounting policies and presents all of its Financial Reports based on the Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK 45), the rules for Financial Reporting for Non-Profit Organizat ions, and the General ly Accepted Accounting Principles (GAAP) .
Sampoerna Foundation also applies the Standard for Charitable Accountability (The BBB Wise Giving Alliance), which is accepted as the international guideline for governance and operation of a non-profit organization and the disbursement and distribution of all grants.
The following are the Financial Highlights, which consist of the summary of statement activities, including revenue and earnings, revenue and earnings allocation, program expenses, general and administrative expenses and net asset allocation. The purpose of this report is to provide our donors with a detail report demonstrating the improvement of the quality of our program, as well as the stability of our operational performance.
FINANCIAL HIGHLIGHTS08
Total revenue and earnings received increased slightly from US$ 4.16 million in 2003 to US$ 4.59 million in 2004. (See Figure 1).
Revenue and Earnings
Figure 1 : Revenue and Earnings Audited
Sampoerna Foundation seeks to acknowledge each of our invaluable donors. To help us do so, please provide information on your identity in any transfers made to our bank account.
24.99%
67.07%
6.17%1.74%
0.03%
Personal Contributor
Institusional Contributor
Anonymous
Interest Income
Other Income
68 Annua l
Repo r t
2004
In the period from January to December 2004, Sampoerna Foundation allocated its revenue and earnings received to support program expenses amounted US$ 1.5 million and also general and administrative expenses amounted US$ 419,608. The remaining balance of US$ 2.6 million is allocated to strengthen Sampoerna Foundation net asset (increase in net asset). (See Figure 2).
Revenue and Earnings Allocation
Figure 2 : Revenue and Earnings Allocation –Audited
The breakdown of revenue and earnings received is as follows:
The main donor of the Foundation is PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) that is committed to contribute up to 2% of its net income each year. Total contribution of HMS in 2004 was US$ 3 million.
Description Amount in USD Percentage
Personal Contributors
Institutional Contributors
Anonymous
Interest Income
Other Income
Total Donation & Interest Income
1,147,764
3,080,985
1,127
283,413
80,055
4,593,344
24.99
67.07
0.03
6.17
1.74
100.00
Program Scholarship
General & Administrative
Net Asset Allocation
33.53%
9.14%
57.33%
69Annua l
Repo r t
2004
The breakdown of respective program expenses is as follows:
Program support expenses consist of program staff compensation, program promotions, scholar support, annual events, program merchandise, and program communication and monitoring.
In addition to that, non scholarship expenses consist of school quality improvement program (SQIP), national science olympic and alumni association.
Description Amount in USD Percentage
Junior High School Scholarship
Senior High School Scholarship
National Undergraduate Scholarship
Total Program Expenses
1.56
39.55
4.20
16.12
18.48
100.00
Overseas MBA Scholarship
Non Scholarship
Program Support
2.61
17.48
National graduate Scholarship
23,961
609,189
64,765
248,215
1,540,265
284,615
40,243
269,277
Figure 3 : Program Expenses - Audited
Sampoerna Foundation posted an immensely increased compared to previous year in the value of grants distributed, from US$ 1.0 million in 2003 to US$ 1.5 million in 2004 respectively. (See Figure 3).
Program support expenses represent indirect costs incurred to support the Foundation ’s scholarship programs.
Program Expenses
Junior High School Scholarship
Senior High School Scholarship
National Undergraduate Scholarship
National Graduate Scholarship
Overseas MBA Scholarship
Program Support
Non Scholarship
39.55%
4.20% 16.12%
18.48%
17.48%2.61%1.56%
70 Annua l
Repo r t
2004
General & Administrative Expenses
In fiscal year 2004, Sampoerna Foundation recorded US$ 419,608 in General & Administrative expenses, while in the previous year Sampoerna Foundation recorded US$ 287 ,655 . (See Figure 4).
The breakdown of respective General and Administrative expenses is as follows:
Description Amount in USD Percentage
Office Salary
Advertising & Promo
Profesional Fee
Travel & Accomodation
Office Supplies
Other Expense
186,675
83,195
59,607
21,244
11,971
56,916
44.49
19.83
14.21
5.06
2.85
13.56
Total General & Adm. Expenses 419,608 100.00
Figure 4 : General & Administrative Audited
Office Salary
Advertising & Promo
Professional Fee
Travel and Accommodation
Office Supplies
Other Expense
44.49%
19.83%
14.21%
2.85%
13.56%
5.06%
71Annua l
Repo r t
2004
Increase in Net Assets
Figure 5 : Increase in Net Assets - Audited
The breakdown of respective net assets each year is as follows:
By year's end 2004, Sampoerna Foundation,s net assets had increased tremendously from US$ 4.8 million in 2003 to US$ 7.0 million in 2004. (See Figure 5).
No Amount in USD
1 Net Assets 2001
2 Net Assets 2002
3 Net Assets 2003
4 Net Assets 2004
Description
148,903.95
1,856,440.66
4,832,152.55
7,036,503.09
Net Asset
30
40
70
10
20
50
60
2001Net Asset
2002Net Asset
2003Net Asset
2004
In t
ho
usa
nd
US
D
72 Annua l
Repo r t
2004
Net Asset Allocation
Figure 6 : Net Asset Allocation –Audited
In 2004, Sampoerna Foundation allocated 88.85% of its net assets to time deposit, 0.21% to acquisition of fixed assets, 10% to cash on hand and 0.94% to other current assets. (See Figure 6).
Note:As of December 31, 2004 and 2003, the exchange rates used were IDR 9,290 and IDR 8,465 to US$1, respectively computed by taking the average of the transaction exchange rates of Bank Indonesia as of December 31, 2004 and 2003
Other current assets consist of accounts receivable, interest receivable, advance payments and prepaid expenses.
Time Deposit
Acquisition of Fixed Asset
Cash On Hand
Other Current Asset
88.85%
0.21%10.00%
0.94%
Annua l
Repo r t
2004
FinancialStatements
LaporanKeuangan
Dengan Laporan Auditor Independen Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2004 dan 2003
with Independent Auditor’s ReportYears Ended December 31, 2004 And 2003
Pembina, Pengawas dan PengurusYayasan Sampoerna
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Yayasan Sampoerna ’ (,,’’” ’Yayasan
,,) tanggal 31 Desember 2004 dan
2003, serta laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab pengurus Yayasan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh pengurus, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Yayasan Sampoerna tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, serta hasil aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
Dra. Juanita BudijaniIzin Akuntan Publik No. 00.1.0714
25 Februari 2005
Laporan No. RPC-3919
74 Annua l
Repo r t
2004
LAPORAN KEUANGAN09
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Catatan 2004 2003
AKTIVA
AKTIVA LANCARKas dan setara kas 2,3
Tidak terikat 41.562.208.908 30.247.601.226Terikat temporer 328.000.952 -
Investasi jangka pendek 2,4 25.750.000.000 - Bunga yang masih harus diterima 493.879.966 - Aktiva lancar lainnya 2 117.450.842 32.996.604
Jumlah Aktiva Lancar 68.251.540.668 30.280.597.830
AKTIVA TIDAK LANCAR Investasi dalam obligasi pemerintah 2,5 - 10.701.000.000 Peralatan kantor - setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 46.313.841 pada tahun 2004 dan Rp 10.573.721 pada tahun 2003 2 138.353.612 107.446.684
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 138.353.612 10.808.446.684
JUMLAH AKTIVA 68.389.894.280 41.089.044.514
KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIHKEWAJIBAN LANCARHutang pajak 191.993.237 96.105.115 Beban masih harus dibayar 6 2.723.205.341 88.768.069
Jumlah Kewajiban Lancar’’’’ 2.915.198.578 184.873.184
PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN 2,7 105.582.000 -AKTIVA BERSIH 8Tidak terikat 65.041.112.750 40.904.171.330 Terikat temporer 328.000.952 -
Jumlah Aktiva Bersih 65.369.113.702 40.904.171.330
JUMLAH KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH 68.389.894.280 41.089.044.514
75Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNALAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
YAYASAN SAMPOERNALAPORAN AKTIVITAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Catatan 2004 2003
PERUBAHAN AKTIVA BERSIH TIDAK TERIKATPendapatan dan Penghasilan 2Sumbangan 9 38.656.742.709 33.639.326.200Penghasilan bunga 2.632.911.232 2.110.533.212
Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat 41.289.653.941 35.749.859.412
Beban 2Beban beasiswa
Sekolah Menengah Atas 10,14 5.642.512.752 2.400.438.400Pasca sarjana 11 4.669.219.357 4.165.919.677Sarjana 596.072.413 313.431.255Sekolah Menengah Pertama 10,14 210.000.000 -Doktoral 5.025.000 15.050.000
Beban non beasiswa Olimpiade ilmiah nasional 15 247.655.800 170.317.070Program perbaikan kualitas sekolah 64.162.164 -Ikatan alumni 15 62.039.129 340.000
Beban dukungan program 7,12,15 2.501.572.919 1.440.942.939Beban manajemen dan umum 7,13 3.898.162.829 2.435.001.745
Jumlah Beban 17.896.422.363 10.941.441.086
Beban (Penghasilan) Lain-lain - bersih 2 (743.709.842) 500.826.479
KENAIKAN AKTIVA BERSIH TIDAK TERIKAT 24.136.941.420 24.307.591.847
PERUBAHAN AKTIVA BERSIH TERIKAT TEMPORERPendapatan 2Sumbangan 9 638.798.998 -Beban 2Beban beasiswa
Pasca sarjana 11 275.748.047 -Sekolah Menengah Atas 10 16.854.999 -
Sekolah Menengah Pertama 10 12.600.000 - Sarjana 5.595.000 -
Jumlah Beban 310.798.046 -
KENAIKAN AKTIVA BERSIH TERIKAT TEMPORER 328.000.952 -
KENAIKAN AKTIVA BERSIH 24.464.942.372 24.307.591.847
AKTIVA BERSIH AWAL TAHUN 40.904.171.330 16.596.579.483
AKTIVA BERSIH AKHIR TAHUN 65.369.113.702 40.904.171.330
76 Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNALAPORAN ARUS KAS
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari:
Sumbangan 9 39.149.633.844 33.044.894.700Penghasilan bunga 2.139.031.266 2.110.533.212
Pembayaran untuk: Program beasiswa (8.796.427.568) (6.853.439.332)Dukungan program (2.355.665.056) (1.398.837.239)Program non beasiswa (373.857.093) (170.657.070)Honorarium tenaga ahli (553.750.302) (453.953.698)Pemasok dan karyawan (2.712.830.740) (1.111.683.031)Aktivitas operasional lainnya (185.878.669) (354.145.399)
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 26.310.255.682 24.812.712.143
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenjualan (pembelian) obligasi pemerintah 5 11.149.000.000 (11.145.000.000)Penempatan investasi jangka pendek 4 (25.750.000.000) -Perolehan peralatan kantor (66.647.048) (118.020.405)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (14.667.647.048) (11.263.020.405)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 11.642.608.634 13.549.691.738
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 30.247.601.226 16.697.909.488
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 41.890.209.860 30.247.601.226
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Sumbangan dalam bentuk barang 9 145.907.863 594.431.500
Catatan 2004 2003
77Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
1. UMUM
Yayasan Sampoerna ("Yayasan") didirikan di Indonesia pada tanggal 1 Maret 2001 berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 1 Akta pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara No. 64, Tambahan No. 161 tanggal 10 Agustus 2001. Anggaran Dasar Yayasan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto S.H., No. 68 tanggal 15 September 2003 sehubungan dengan penyesuaian terhadap Undang-undang No. 16 Tahun 2001 tentang "Yayasan". Perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6, Tambahan No. 13 tanggal 20 Januari 2004. Berdasarkan perubahan terakhir Anggaran Dasar, jumlah kekayaan bersih awal Yayasan adalah sebesar Rp 28,8 miliar yang terdiri atas sumbangan dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) sebesar Rp 27,0 miliar dan sumbangan dari Putera Sampoerna sebesar Rp 1,8 miliar.
Kegiatan Yayasan meliputi, antara lain, pendidikan dan penelitian termasuk penyediaan beasiswa dan mendukung kegiatan-kegiatan sosial. Yayasan memberikan Program Beasiswa bagi para pelajar yang memenuhi syarat untuk Pendidikan Doktoral, Pendidikan Pasca Sarjana (Lokal dan Luar Negeri), Pendidikan Sarjana, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Pertama. Yayasan berkedudukan di Jakarta.
Donatur utama dari Yayasan adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) yang berkomitmen untuk memberikan sumbangan maksimum sampai dengan 2% dari laba bersih HMS setiap tahun.
Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, susunan Pembina, Pengawas dan Pengurus Yayasan berdasarkan perubahan Anggaran Dasar yang diaktakan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 79 tanggal 20 Mei 2003, adalah sebagai berikut:
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Yayasan menerapkan kebijakan-kebijakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45, "Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba", dan prinsip serta praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk investasi dalam obligasi pemerintah yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas menyajikan dan mengelompokan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi dan investasi dengan menggunakan metode langsung.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
78 Annua l
Repo r t
2004
Putera Sampoerna *) Ekadharmajanto Kasih *) Jacqueline Michelle Sampoerna
PEMBINA PENGAWAS PENGURUS
Arief T. Surowidjojo Marzuki Usman Niken K. Rachmad
John A. Prasetio Tjandra Bachtiar
Nurcholis Madjid
*) Komisaris HMS
YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
Kas dan Setara Kas
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan pinjaman diklasifikasikan sebagai "Setara Kas".
Investasi Jangka Pendek
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatan diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek.
Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa
Yayasan melakukan transaksi dengan pihak tertentu yang diklasifikasikan sebagai pihak hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa".
Biaya Dibayar Di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya.
Peralatan Kantor
Peralatan kantor dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yaitu empat tahun.
Investasi dalam Obligasi Pemerintah
Investasi dalam obligasi pemerintah dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi dalam investasi tersebut diakui dalam laporan aktivitas sebagai kenaikan atau penurunan dari aktiva bersih tidak terikat kecuali penggunaannya terikat secara temporer atau permanen oleh persyaratan eksplisit dari donatur atau berdasarkan hukum.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dar i donatur d iaku i pada saat pener imaan sumbangan dan beban d iaku i pada saat ter jadinya .
Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan
Pada tahun 2004, Yayasan menerapkan lebih awal PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai "Imbalan Kerja". Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), nilai kini kewajiban manfaat pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang timbul ketika program pensiun manfaat pasti pertama kali diterapkan
atau perubahan atas manfaat terhutang pada program manfaat pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan manfaat tersebut menjadi hak pekerja (vested).
Pengaruh atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tersebut tidak signifikan dan dibebankan langsung pada usaha tahun berjalan.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
79Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari: 2004 2003
Tidak terikatKas Dolar Amerika Serikat 692.105 4.867.375 Rupiah 3.019.898 18.909.365
BankDolar Amerika Serikat
ABN-AMRO Bank N.V. 8.511.628.146 709.976.988ABN-AMRO Bank N.V., Singapura 69.472.942 63.557.336
RupiahABN-AMRO Bank N.V. 396.477.587 411.791.092PT Bank Central Asia Tbk. 245.306.223 586.481.608PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 1.725.485 -
Setara kasRupiah
Deposito berjangka PT Bank Bukopin 21.912.194.848 10.000.000.000ABN-AMRO Bank N.V. - 12.250.000.000
Overnight deposits - ABN-AMRO Bank N.V. 10.421.691.674 6.202.017.462
Jumlah Kas dan Setara Kas Tidak Terikat 41.562.208.908 30.247.601.226
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aktiv dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.290 dan Rp 8.465, dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003.
Pajak Penghasilan
Sesuai dengan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000, sumbangan dan kontribusi yang tidak terkait dengan usaha, kepemilikan atau pengendalian antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dikenakan pajak penghasilan. Sumbangan yang diterima Yayasan dari para donatur tidak dikenakan pajak penghasilan sebagaimana ditegaskan dalam surat dari Direktorat Jenderal Pajak No. S-729/PJ.42/2001 tanggal 29 November 2001.
Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan pengurus untuk menetapkan estimasi dan asumsi-asumsi yang berpengaruh pada jumlah yang dilaporkan di dalamnya. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dengan jumlah estimasi.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
80 Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
2004 2003
Terikat temporerBankDolar Amerika Serikat
ABN-AMRO Bank N.V. 215.690.953 -Rupiah
ABN-AMRO Bank N.V. 2.304.999 -PT Bank Central Asia Tbk. 110.005.000 -
Jumlah Kas di Bank Terikat Temporer 328.000.952 -
Kas di bank sebesar Rp 328,0 juta merupakan kas yang berasal dari sumbangan yang dibatasi penggunaannya oleh donatur untuk membiayai beasiswa sekolah menengah atas, beasiswa sarjana dan beasiswa pasca sarjana luar negeri dengan syarat-syarat khusus dari donatur.
Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut :
4. INVESTASI JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari deposito berjangka pada PT Bank Bukopin dengan jangka waktu enam bulan dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 15,0 miliar dan Rp 10,75 miliar. Suku bunga dari deposito berjangka tersebut adalah 7,35% dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 8 Maret 2005 dan 9 Maret 2005.
5. INVESTASI DALAM OBLIGASI PEMERINTAH
Pada bulan Juni 2003, Yayasan membeli obligasi pemerintah, FR0002, dengan nilai nominal Rp 10,0 miliar dengan harga sebesar 111,45%.Pada tanggal 31 Desember 2003, obligasi tersebut dinyatakan sebesar nilai wajar berdasarkan nilai pasar obligasi yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 30 Desember 2003. Kerugian yang belum terealisasi sebesar Rp 444,0 juta yang timbul karena penurunan nilai wajar obligasi dibukukan pada laporan aktivitas tahun 2003.
Pada bulan April 2004, Yayasan menjual seluruh obligasi pemerintah tersebut dengan harga pasar sebesar 111.50%. Keuntungan dari penjualan tersebut sebesar Rp 448,0 juta (setelah dikurangi pajak) dibukukan dalam laporan aktivitas tahun 2004.
Yayasan menerima penghasilan bunga (setelah dikurangi pajak) masing-masing sebesar Rp 376,4 juta dan Rp 511,0 juta pada tahun 2004dan 2003.
2004 2003
(%) (%)
Deposito berjangka 6,11 - 7,25 5,10 - 12,00
Overnight deposits 5,20 - 7,00 4,30 - 7,30
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
81Annua l
Repo r t
2004
6. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri atas:
2004 2003Beban beasiswaSekolah Menengah Atas 2.215.500.000 -Pasca Sarjana 211.700.000 -Sekolah Menengah Pertama 210.000.000 -Lain-lain 86.005.341 88.768.069
Jumlah 2.723.205.341 88.768.069
7. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN
Perhitungan atas penyisihan imbalan kerja karyawan didasarkan pada penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 24 Februari 2005 yang mencakup tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2004, menggunakan metode Projected Unit Credit. Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:
Tingkat diskonto tahunan : 12%Tingkat kenaikan gaji tahunan : 10%Usia pensiun normal : 55 tahun Usia pensiun dini : 46 tahunTabel tingkat kematian : CSO'80 - US Table of Mortality
Jumlah biaya imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2004
Biaya jasa kini 76.458.000Biaya bunga 7.704.000Amortisasi bersih tahun berjalan 2.172.000Pengaruh penerapan PSAK No. 24
pada usaha tahun berjalan (Catatan 2) 19.248.000
Biaya imbalan kerja karyawan 105.582.000
Mutasi penyisihan imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut :2004
Saldo awal tahun -Penyisihan tahun berjalan 105.582.000Pembayaran tahun berjalan -
Saldo akhir tahun 105.582.000
Pada tahun 2003, Yayasan tidak melakukan perhitungan atas imbalan kerja karyawan karena jumlahnya yang tidak signifikan.
YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
82 Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
8. AKTIVA BERSIH
Aktiva Bersih Yayasan dikelompokkan sebagai "Tidak Terikat" dan "Terikat Temporer". Aktiva Bersih tidak terikat adalah sebesar Rp. 65,0 miliar, dimana para donatur Yayasan tidak membatasi penggunaan sumbangan mereka dan untuk Aktiva Bersih terikat temporer sebesar Rp 328,0 juta, penggunaannya dibatasi oleh para donatur untuk membiayai beasiswa sekolah menengah atas, beasiswa sarjana dan beasiswa pasca sarjana luar negeri dengan syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh donatur.
9. SUMBANGAN
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2004 2003
Tidak TerikatDalam Rupiah 28.229.115.880 30.206.655.440Dalam Dolar Amerika Serikat 10.281.718.966 2.838.239.260Dalam bentuk barang 145.907.863 594.431.500
Jumlah Sumbangan Tidak Terikat 38.656.742.709 33.639.326.200
Terikat TemporerDalam Rupiah 147.359.998 -Dalam Dolar Amerika Serikat 491.439.000 -
Jumlah Sumbangan Terikat Temporer 638.798.998 -
Pendapatan Yayasan terutama berasal dari sumbangan HMS masing-masing sebesar Rp 28,0 miliar dan Rp 30,0 miliar pada tahun 2004 dan 2003 (Catatan 1).
10. BEBAN BEASISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Akun ini terutama terdiri dari uang sekolah, buku-buku dan uang saku serta biaya terkait lainnya dari para peserta program beasiswa sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama.
Tidak Terikat
Yayasan mengadakan kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) (Catatan 14) dimana, berdasarkan program ini, Depdiknas memberikan informasi mengenai para pelajar yang membutuhkan dukungan keuangan untuk melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas. Kemudian, Yayasan akan menyeleksi dan memberikan beasiswa kepada para pelajar yang berhak dan berprestasi berdasarkan catatan akademis mereka. Pada tahun 2004, Yayasan juga mengadakan kerjasama sejenis untuk pelajar sekolah menengah pertama.
Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, Yayasan memiliki masing-masing 10.796 dan 9.110 pelajar sekolah menengah atas serta 1.000 pelajar sekolah menengah pertama pada tahun 2004 dari seluruh Indonesia. Untuk membagikan beasiswa kepada para pelajar, Yayasan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Pos Indonesia (Catatan 14).
Pada tahun 2004 dan 2003, beban beasiswa sekolah menengah atas masing-masing adalah sebesar Rp 5,5 miliar dan Rp 2,4 miliar, sedangkan beban beasiswa sekolah menengah pertama adalah sebesar Rp 210,0 juta pada tahun 2004.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
83Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
10. BEBAN BEASISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (lanjutan)
Di samping itu, Yayasan bekerja sama dengan United World Colleges di Kanada untuk membiayai uang sekolah penerima beasiswa di United World Colleges tersebut. Pada tahun 2004, beban beasiswa untuk program ini adalah sebesar Rp 127,1 juta.
Terikat Temporer
Yayasan juga memberikan beasiswa khusus kepada pelajar-pelajar sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama yang dananya berasal dari sumbangan terikat temporer dari donatur. Beban beasiswa sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama yang berasal dari sumbangan terikat temporer adalah masing-masing sebesar Rp 16,9 juta dan Rp 12,6 juta pada tahun 2004.
11. BEBAN BEASISWA PASCA SARJANA
Beban beasiswa pasca sarjana terdiri dari pengeluaran untuk program berikut ini:
2004 2003
Tidak TerikatLuar Negeri 2.368.327.173 1.863.043.841Lokal 2.300.892.184 2.302.875.836
Jumlah tidak terikat 4.669.219.357 4.165.919.677
Terikat TemporerLuar Negeri 275.748.047 -
a. Program Beasiswa Pasca Sarjana Lokal
Akun ini terutama terdiri dari uang sekolah, buku-buku dan biaya penelitian, biaya hidup dan biaya terkait lainnya dari para peserta program ini.
Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, Yayasan memiliki masing-masing 51 dan 40 peserta program ini.
b. Program Beasiswa Pasca Sarjana Luar Negeri
Akun ini terutama terdiri dari uang sekolah, buku-buku dan biaya penelitian, biaya hidup dan biaya terkait lainnya dari para peserta program ini.
Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, Yayasan memiliki masing-masing 4 dan 5 peserta program ini.
Para pemohon yang memenuhi syarat untuk menerima beasiswa dalam Program Beasiswa Pasca Sarjana lokal dan luar negeri merupakan para pemohon yang telah memenuhi persyaratan umum dan telah melalui seluruh tahapan proses seleksi seperti ujian masuk perguruan tinggi (dan GMAT serta TOEFL untuk program pasca sarjana luar negeri), tes psikologis, dan wawancara. Tes psikologis dan wawancara dilakukan oleh tenaga ahli independen yang ditunjuk oleh Yayasan.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
84 Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
12. BEBAN DUKUNGAN PROGRAM
Akun ini merupakan biaya tidak langsung yang timbul untuk mendukung program beasiswa Yayasan. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2004 2003
Gaji dan tunjangan lainnya 1.039.096.252 347.017.300Promosi program 640.580.040 417.251.983Acara tahunan 423.451.423 273.909.750Program dukungan pelajar 325.597.023 274.103.406
Barang promosi sehubungan dengan program 63.346.676 128.660.500Lain-lain
9.501.505 - Jumlah 2.501.572.919 1.440.942.939
13. BEBAN MANAJEMEN DAN UMUM
Beban manajemen dan umum terdiri dari: 2004 2003
Gaji dan tunjangan lainnya 1.734.208.396 511.729.829Iklan dan promosi 772.877.494 157.404.075Honorarium tenaga ahli 553.750.302 481.888.198Perjalanan dinas 197.355.423 253.141.216Perlengkapan kantor 111.208.699 100.765.250Beban sewa dan jasa - 590.167.235Lain-lain 528.762.515 339.905.942
Jumlah 3.898.162.829 2.435.001.745
14. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN
Pada tanggal 29 Mei 2001, Yayasan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), dimana Yayasan menyatakan komitmennya untuk memberikan beasiswa kepada 3.000 pelajar yang mengalami kesulitan keuangan setiap tahun untuk membantu mereka menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas. Yayasan akan memberikan Rp 30.000 per bulan kepada setiap pelajar untuk biaya sekolah dan uang buku.
Yayasan akan memberikan beasiswa untuk tiga tahun akademis secara berturut-turut dimulai sejak tahun 2001/2002 hingga 2003/2004. Setiap pemberian beasiswa akan mencakup tiga tahun pendidikan sekolah menengah atas bagi pelajar-pelajar yang terpilih. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu lima tahun dan akan berakhir pada saat dilakukannya pembayaran beasiswa tahap ketiga pada akhir tahun akademis 2005/2006.
Yayasan dan Depdiknas juga mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Pos Indonesia dengan jangka waktu yang sama dalam hal pembagian dana beasiswa kepada pelajar penerima beasiswa di seluruh Indonesia. Yayasan dibebani biaya sebesar Rp 8.000 untuk setiap pembayaran yang dilakukan kepada para pelajar.
Pada tanggal 1 Juni 2004, Yayasan dan Depdiknas memperbaharui perjanjian ini, dimana Yayasan akan memberikan beasiswa kepada 3.000 pelajar sekolah menengah atas dengan biaya sekolah sebesar Rp 50.000 per bulan kepada setiap pelajar dan kepada 1.000 pelajar sekolah menengah pertama dengan biaya sekolah sebesar Rp 35.000 per bulan kepada setiap pelajar.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
85Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)
14. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
Yayasan akan memberikan beasiswa untuk tiga tahun akademis secara berturut-turut dimulai sejak tahun 2004/2005 hingga 2006/2007. Setiap pemberian beasiswa akan mencakup tiga tahun pendidikan sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama bagi pelajar-pelajar yang terpilih. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu lima tahun dan akan berakhir pada saat dilakukannya pembayaran beasiswa tahap ketiga pada akhir tahun akademis 2008/2009.
Sehubungan dengan pembagian dana beasiswa, Yayasan dan Depdiknas tidak lagi menggunakan PT Pos Indonesia tetapi mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Yayasan dibebani biaya sebesar Rp 2.500 untuk setiap pembayaran yang dilakukan kepada para pelajar.
15. REKLASIFIKASI AKUN
Akun "Olimpiade Ilmiah Nasional" sebesar Rp 170,3 juta dan Akun "Ikatan Alumni" sebesar Rp 340 ribu yang disajikan sebagai bagian dari beban dukungan program dalam laporan keuangan 2003 telah direklasifikasi ke akun "Olimpiade Ilmiah Nasional" dan "Ikatan Alumni" sebaga i bagian dar i beban non -beasiswa agar sesua i dengan penya j ian akun dalam laporan keuangan 2004 .
16. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Pengurus Yayasan bertanggung jawab dalam mempersiapkan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Februari 2005.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
86 Annua l
Repo r t
2004
The Patrons, Supervisors and ExecutivesSampoerna Foundation
We have audited the accompanying statements of financial position of Sampoerna Foundation (the ,,Foundation
,,)
as of December 31, 2004 and 2003, and the related statements of activities and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Foundation's executives. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.
We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by executives, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of Sampoerna Foundation as of December 31, 2004 and 2003, and the results of its activities and its cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.
Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
Dra. Juanita BudijaniPublic Accountant License No. 00.1.0714
February 25, 2005
Report No. RPC-3919
The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of activities and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
87Annua l
Repo r t
2004
FINANCIAL STATEMENTS09
YAYASAN SAMPOERNASTATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONDecember 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
ASSETS
CURRENT ASSETSCash and cash equivalents 2,3
Unrestricted 41,562,208,908 30,247,601,226Temporary restricted 328,000,952 -
Short-term investments 2,4 25,750,000,000 -Interest receivable 493,879,966 -Other current assets 2 117,450,842 32,996,604
Total Current Assets 68,251,540,668 30,280,597,830
NON-CURRENT ASSETSInvestment in government bond 2,5 - 10,701,000,000Office equipment - net of accumulated
depreciation of Rp 46,313,841 in 2004 and Rp 10,573,721 in 2003 2 138,353,612 107,446,684
Total Non-Current Assets 138,353,612 10,808,446,684
TOTAL ASSETS 68,389,894,280 41,089,044,514
LIABILITIES AND NET ASSETSCURRENT LIABILITIESTaxes payable 191,993,237 96,105,115Accrued expenses 6 2,723,205,341 88,768,069
Total Current Liabilities 2,915,198,578 184,873,184
PROVISION FOR EMPLOYEE SERVICE ENTITLEMENTS 2,7 105.582.000 -
NET ASSETS 8Unrestricted 65,041,112,750 40,904,171,330Temporary restricted 328,000,952 -
Total Net Assets 65,369,113,702 40,904,171,330
TOTAL LIABILITIES AND NET ASSETS 68,389,894,280 41,089,044,514
Notes 2004 2003
88 Annua l
Repo r t
2004
CHANGES IN UNRESTRICTED NET ASSETS
Revenue and Earnings 2Contributions 9 38,656,742,709 33,639,326,200Interest income 2,632,911,232 2,110,533,212
Total Unrestricted Revenues and Earnings 41,289,653,941 35,749,859,412
Expenses 2Scholarship expenses
Senior high school 10,14 5,642,512,752 2,400,438,400Graduate 11 4,669,219,357 4,165,919,677Undergraduate 596,072,413 313,431,255Junior high school 10,14 210,000,000 -Post graduate 5,025,000 15,050,000
Non scholarship expenses National sciense olympic 15 247,655,800 170,317,070School quality improvement program 64,162,164 -Alumni association 15 62,039,129 340,000
Program support expenses 7,12,15 2,501,572,919 1,440,942,939Management and general expenses 7,13 3,898,162,829 2,435,001,745
Total Expenses 17,896,422.363 10,941,441.086
Other Charges (Income) - net 2 (743,709,842) 500,826,479
INCREASE IN UNRESTRICTED NET ASSETS 24.136.941.420 24.307.591.847
CHANGES IN TEMPORARY RESTRICTED ASSETSRevenues 2Contributions 9 638.798.998 -
Expenses 2Scholarship expenses
Graduate 11 275.748.047 -Senior high school 10 16.854.999 -Junior high school 10 12.600.000 -Undergraduate 5.595.000 -
Total Expenses 310.798.046 -
INCREASE IN TEMPORARY RESTRICTED NET ASSETS 328.000.952 -
INCREASE IN NET ASSETS 24.464.942.372 24.307.591.847
NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR 40.904.171.330 16.596.579.483
NET ASSETS AT END OF YEAR 65.369.113.702 40.904.171.330
Notes 2004 2003
YAYASAN SAMPOERNASTATEMENTS OF ACTIVITIES
Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
89Annua l
Repo r t
2004
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
YAYASAN SAMPOERNASTATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Cash receipts from : Contributions 9 39,149,633,844 33,044,894,700Interest income 2,139,031,266 2,110,533,212
Cash payments for : Scholarship programs (8,796,427,568) (6,853,439,332)Program support (2,355,665,056) (1,398,837,239)Non scholarship programs (373,857,093) (170,657,070)Professional services (553,750,302) (453,953,698)Suppliers and employees (2,712,830,740) (1,111,683,031)Other operating activities (185,878,669) (354,145,399)
Net Cash Provided by Operating Activities 26,310,255,682 24,812,712,143
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Proceed from (placement in) government bond 5 11,149,000,000 (11,145,000,000)Placement of short-term investment 4 (25,750,000,000) -Acquisitions of office equipment (66,647,048) (118,020,405)
Net Cash Used in Investing Activities (14,667,647,048) (11,263,020,405)
NET INCREASE INCASH AND CASH EQUIVALENTS 11,642,608,634 13,549,691,738
CASH AND CASH EQUIVALENTSAT BEGINNING OF YEAR 30,247,601,226 16,697,909,488
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR 3 41,890,209,860 30,247,601,226
Non-cash activities: Contributions in kind 9 145,907,863 594,431,500
Notes 2004 2003
90 Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)
1. GENERAL
Yayasan Sampoerna (the "Foundation") was established in Indonesia on March 1, 2001 based on Notarial Deed No. 1 of Sutjipto, S.H. The Deed of Establishment was published in Supplement No. 161 of State Gazette No. 64 dated August 10, 2001. The Articles of Association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 68 of Sutjipto, S.H., dated September 15, 2003, to comply with Law No. 16 Year 2001 regarding the "Foundation". The amendment was published in Supplement No. 13 of State Gazette No. 6, dated January 20, 2004. Based on the latest amendment of Articles of Association, the initial net worth (kekayaan bersih) of the Foundation was Rp 28.8 billion consisting of contributions from PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) of Rp 27,0 billion and contributions from Putera Sampoerna of Rp 1,8 billion, respectively.
The scope of activities of the Foundation comprises of, among others, education and research including providing scholarship and supporting social activities. The Foundation awards qualified students under its Scholarship Programs for Post Graduate Studies, Graduate Studies (Local and Overseas), Undergraduate Studies and High School. The Foundation is domiciled in Jakarta.
The main donor of the Foundation is PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) that is committed to contribute at a maximum of 2% of its net income each year.
As of December 31, 2004 and 2003, the members of the Foundation's Patrons, Supervisors and Executives based on the amendment of Articles of Association as notarized by Notarial Deed No. 79 of Sutjipto, S.H., dated May 20, 2003, are as follows:
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Basis of Financial Statements
The Foundation adopted the accounting policies and presented the financial statements based on the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 45, "Financial Reporting for Non-Profit Organizations", and the principles and practices generally accepted in Indonesia.
The financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for investment in government bond that is stated at fair value. These financial statements are prepared using accrual basis, except for the statements of cash flows.
The statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating and investing activities using the direct method.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah.
Cash and Cash Equivalents
Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans are considered as "Cash Equivalents".
Putera Sampoerna *) Ekadharmajanto Kasih *) Jacqueline Michelle Sampoerna
PATRONS SUPERVISORS EXECUTIVES
Arief T. Surowidjojo Marzuki Usman Niken K. Rachmad
John A. Prasetio Tjandra Bachtiar
Nurcholis Madjid
*) HMS' commissioners
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
91Annua l
Repo r t
2004
YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Short Term Investment
Time deposits with maturities of more than three months at the time of placement are considered as "Short-Term Investment".
Transactions with Related Party
The Foundation has transactions with an entity that is regarded as having special relationship as defined under Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7, "Related Party Disclosures".
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
Office Equipment
Office equipment is stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets which are four years.
Investment in Government Bond
Investment in government bond is stated at fair value. Unrealized gain or loss on such investment is reported in the statement of activities as increase or decrease in unrestricted net assets unless their use is temporarily or permanently restricted by explicit donor stipulations or by law.
Revenue and Expense Recognition
Revenue from donors is recognized upon receipts of contributions, and is considered as unrestricted contributions. Expenses are recognizedas incurred.
Provision for Employee Service Entitlements
In 2004, the Foundation resolved to apply an early adoption of PSAK No. 24 (Revised 2004) regarding "Employee Benefits". Under PSAK No. 24 (Revised 2004), present value of benefit obligation, current service cost and past service cost are determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded between 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service cost arising from the introduction of a benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
The effect of the implementation of PSAK No. 24 (Revised 2004) is not significant and charged to current operation.
Foreign Currency Transactions and Balances
Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the date of statements of financial position, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the Bank Indonesia's middle rate of exchange at such date. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
92 Annua l
Repo r t
2004
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Foreign Currency Transactions and Balances (continued)
As of December 31, 2004 and 2003, the exchange rate used were Rp 9,290 and Rp 8,465 to US$1, respectively, computed by taking the average of transaction exchange rates of Bank Indonesia as of December 31, 2004 and 2003.
Income Tax
In accordance with Income Tax Law No. 17 Year 2000, donations and contributions not related to business, ownership or control between related parties are not subject to income tax. Contributions received from donors by the Foundation are not subject to income tax as confirmed by a letter from the Directorate General of Taxation No. S-729/PJ.42/2001 dated November 29, 2001.
Use of Estimates
The preparation of the financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires executives to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts, which differ from those estimates.
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS
This account consists of: 2004 2003
UnrestrictedCash on hand
In US Dollar 4,867,375In Rupiah 3,019,898 18,909,365
Cash in bankIn US Dollar
ABN-AMRO Bank N.V. 8,511,628,146 709,976,988ABN-AMRO Bank N.V., Singapore 69,472,942 63,557,336
In RupiahABN-AMRO Bank N.V. 396,477,587 411,791,092PT Bank Central Asia Tbk. 245,306,223 586,481,608PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 1,725,485 -
Cash equivalentsIn Rupiah
Time depositsPT Bank Bukopin 21,912,194,848 10,000,000,000ABN-AMRO Bank N.V. - 12,250,000,000
Overnight deposits - ABN-AMRO Bank N.V. 10,421,691,674
Total Unrestricted Cash and Cash Equivalents 41,562,208,908 30,247,601,226
YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
6,202,017,462
93Annua l
Repo r t
2004
692,105
3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (countinued)
2004 2003
Temporary RestrictedCash in bankIn US Dollar
ABN-AMRO Bank N.V. 215,690,953 -Rupiah
ABN-AMRO Bank N.V. 2,304,999 -PT Bank Central Asia Tbk. 110,005,000 -
Total Temporary Restricted Cash in Bank 328,000,952 -
Cash in bank amounting to Rp 328,0 million is derived from donations restricted for funding senior high school, undergraduate and overseas graduate scholarship with certain conditions from its donors.
The cash equivalents bear annual interest rates as follows:2004 2003 (%) (%)
Time deposits 6.11 - 7.25 5.10 - 12.00Overnight deposits 5.20 - 7.00 4.30 - 7.30
4. SHORT-TERM INVESTMENTS
This account consists of time deposits in PT Bank Bukopin with maturities of six months with nominal value of Rp 15,0 billion and Rp 10,75billion, which will be due in March 8, 2005 and March 9, 2005, respectively. The investments bear annual interest rate of 7.35%.
5. INVESTMENT IN GOVERNMENT BOND
In June 2003, the Foundation purchased a government bond, FR0002, with nominal value of Rp 10,0 billion at the rate of 111.45%. As of December 31, 2003, the bond was stated at fair value that was based on the recap bond rate published by Bank Indonesia on December 31, 2003. Unrealized loss amounting to Rp 444,0 million incurred due to the decrease in the fair value of the bond is recorded in the 2003 statement of activities.
In April 2004, the Foundation sold the government bond at the rate of 111.50%. Gain from sale of government bond amounting to Rp 448,0 million (net of tax) is recorded in the 2004 statement of activities.
In 2004 and 2003, the Foundation received interest income (net of tax) of Rp 376,4 million and Rp 511,0 million, respectively.
YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
94 Annua l
Repo r t
2004
6. ACCRUED EXPENSES
This account consists of accrued for:
2004 2003Scholarship expenses
High School 2,215,500,000 -Graduate 211,700,000 -Junior School 210,000,000 -
Others 86,005,341 88,768,069
Total 2,723,205,341 88,768,069
7. PROVISION FOR EMPLOYEE SERVICE ENTITLEMENTS
Provision for employee service entitlements was determined based on the actuarial valuations by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent actuary, in its report dated February 24, 2005 covering the year ended December 31, 2004 using the "Projected Unit Credit" method. The significant assumptions used by the actuary are as follows:
Annual discount rate : 12%Annual salary increases : 10%Retirement age : 55 years Early retirement age : 46 yearsMortality table : CSO'80 - US Table of Mortality
Total provision for employee service entitlements is as follows:
2004
Current service cost 76,458,000Interest cost 7,704,000Net amortization during the year 2,172,000Effect of PSAK No. 24 implementation on current year operation (Note 2) 19,248,000
Employee service entitlements expense 105,582,000
The movements of the provision for employee service entitlements is as follows:2004
Balance at the beginning of year -Provision during the year 105,582,000Payment during the year -
Balance at the end of year 105,582,000
In 2003, the Foundation did not calculate the provision for employee service entitlements since the amount is not significant.
YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
95Annua l
Repo r t
2004
8. NET ASSETS
Net assets of the Foundation are classified as "Unrestricted" and "Temporary Restricted". Unrestricted net assets of Rp 65,0 billion does not have any restrictions from the donors and the temporary restricted net assets of Rp 328,0 million is restricted for funding high school, undergraduate and overseas graduate scholarship with certain conditions from its donors.
9. CONTRIBUTIONS
The account consist of accrued for :
2004 2003UnrestrictedIn Rupiah 28,229,115,880 30,206,655,440In US Dollar 10,281,718,966 2,838,239,260In Kind 145,907,863 594,431,500
Total Unrestricted Contributions 38,656,742,709 33,639,326,200
Temporary RestrictedIn Rupiah 147,359,998 -In US Dollar 491,439,000 -
Total Temporary Restricted Contributions 638,798,998 -
The Foundation's revenue is mainly derived from contributions of HMS of Rp 28,0 billion and Rp 30,0 billion in 2004 and 2003, respectively(Note 1).
10. SENIOR HIGH SCHOOL AND JUNIOR HIGH SCHOOL SCHOLARSHIP EXPENSES
This account represents tuition fees, books and allowances and related expenses of the scholars under high school scholarship program.
Unrestricted
The Foundation entered into cooperation agreement with the Ministry of National Education (Depdiknas) (Note 14) whereas, under this program, Depdiknas provides information about the students in need of financial support to continue their high school secondary education. Then, the Foundation will select and award the scholarship to the deserving and outstanding students based on their academic records. In 2004, the Foundation has entered the same agreement with Depdiknas to fund the junior high school scholarship.
As of December 31, 2004 and 2003, the Foundation has about 10,796 and 9,110 senior high school scholars, respectively, and 1,000 junior high school scholars in 2004 all over Indonesia under these programs. To distribute the scholarship grants to high school scholars, the Foundation entered into agreements with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. and PT Pos Indonesia (Note 14).
In 2004 and 2003, senior high school scholarship expenses are Rp 5,5 billion and Rp 2,4 billion, respectively. Junior high school expense is Rp 210,0 million in 2004.
YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
96 Annua l
Repo r t
2004
10. SENIOR HIGH SCHOOL AND JUNIOR HIGH SCHOOL SCHOLARSHIP EXPENSES (continued)
Unrestricted (continued)
The Foundation is also in cooperation with United World College in Canada to fund tuition fee for scholars in the United World College.In 2004, scholarship expense due to this program amounted to Rp 127,1 million.
Temporary Restricted
The Foundation granted special scholarships to certain high school and junior high school scholars using the fund derived from temporary restricted contributions from donors. The high school and junior high scholarship expenses funded by the temporary restricted contributions amounted to Rp 16,9 million and Rp 12,6 million, in 2004, each.
11. GRADUATE SCHOLARSHIP EXPENSES
Expenses on graduate scholarship comprise of expenses on program as follows:
2004 2003
UnrestrictedOverseas 2,368,327,173 1,863,043,841Local 2,300,892,184 2,302,875,836
Total unrestricted 4,669,219,357 4,165,919,677
Temporary RestrictedOverseas 275,748,047 -
a. Local Graduate Scholarships Program
This account mainly comprises of tuition fees, books and research costs, cost of living and other related expenses of the scholars under this program.
As of December 31, 2004 and 2003, the Foundation has 51 and 40 scholars, respectively, under this program.
b. Overseas Graduate Scholarships Program
This account mainly comprises of tuition fees, books and research costs, cost of living and other related expenses of the scholars under this program.
As of December 31, 2004 and 2003, the Foundation has 4 and 5 scholars, respectively, under this program.
Scholar applicants eligible for scholarships under the local and overseas Graduate Scholarships Programs are the ones who meet the general requirements and pass all stages of selection process such as university entrance test (as well as GMAT and TOEFL for overseas graduate program), psychological test and interview. The psychological test and interview are conducted by independent professionalsappointed by the Foundation.
YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)
97Annua l
Repo r t
2004
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
Sampoerna FoundationNOTES TO FINANCIAL STATEMENTSYears Ended December 31, 2004 and 2003
(Expressed in Rupiah)
13. MANAGEMENT AND GENERAL EXPENSES
Management and general expenses consist of:
2004 2003
Salaries and other fringe benefits 1,734,208,396 511,729,829Advertising and promotion 772,877,494 157,404,075Professional fees 553,750,302 481,888,198Traveling 197,355,423 253,141,216Office supplies 111,208,699 100,765,250Rental and service charge - 590,167,235Others 528,762,515 339,905,942
Total 3,898,162,829 2,435,001,745
12. PROGRAM SUPPORT EXPENSES
This account represents indirect expenses incurred to support the Foundation ’s scholarship programs. The details of this account are as follows:
2004 2003
Program support compensation 1,039,096,252 347,017,300Program promotion 640,580,040 417,251,983Annual event 423,451,423 273,909,750Scholar support program 325,597,023 274,103,406Program merchandise 63,346,676 128,660,500Others 9,501,505 -
Total 2,501,572,919 1,440,942,939
14. SIGNIFICANT AGREEMENTS
On May 29, 2001, the Foundation entered into an agreement with the Ministry of National Education (Depdiknas), whereby the Foundation is committed to grant scholarships to 3,000 students with financial difficulties each year to help them complete their secondary education(high school). The Foundation will provide Rp 30,000 per month to each student for tuition fees and books allowances.
The Foundation will grant scholarship for three consecutive academic year starting 2001/2002 until 2003/2004. Each grant will cover a three-year high school education of selected students. The agreement is valid for five years and is terminated upon payment of the third phase scholarships at the end of academic year of 2005/2006.
The Foundation and Depdiknas also entered into cooperation agreement with PT Pos Indonesia in distributing the scholarship funds to the students all over Indonesia. The Foundation is charged Rp 8,000 for each payment made to the students.
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
98 Annua l
Repo r t
2004
Sampoerna FoundationCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003(Disajikan dalam Rupiah)
14. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
On June 1, 2004, the Foundation and Depdiknas renewed the agreement, whereby the Foundation is committed to grant scholarshipsto 3,000 senior high school students Rp 50,000 per month each and 1,000 junior high school students Rp 35,000 per month each.
The Foundation will grant scholarship for three consecutive academic year starting 2004/2005 until 2006/2007. Each grant will cover a three - year high school education of selected students. The agreement is valid for five years and is terminated upon payment of the third phase scholarships at the end of academic year of 2008/2009.
In distributing the fund, the Foundation and Depdiknas no longer use the service of PT ÊPos Indonesia. The Foundation and Depdiknas entered into cooperation agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The Foundation is charged by Rp 2,500 for each payment madeto the scholars.
15. RECLASSIFICATIONS OF ACCOUNT
National Science Olympic ” account of Rp 170,3 million and “Alumni Association ” account of Rp 340 Ê thousand, which was presented as part of program support expenses in the 2003 financial statements, has been reclassified to “National Science Olympic ” and “Alumni Association ” account as part of non-scholarship expenses to conform with the presentation of accounts in the 2004 financial statements.
16. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
The Executives of the Foundation is responsible for the preparation of these financial statements that were completed on February 25, 2005.
The accompanying notes from an integral part of these financial statements.
99Annua l
Repo r t
2004
This page has been intentionally left blank
Annua l
Repo r t
2004