annual report2004

102
Annual Report 2004

Upload: putera-sampoerna-foundation

Post on 12-May-2015

3.012 views

Category:

News & Politics


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: Annual report2004

Annua lRepor t

2004

Page 2: Annual report2004

An

nu

al R

ep

ort

2004

Lap

ora

n T

ah

un

an

2004

Plaz

a Bap

indo, M

andiri

Tow

er 1

5th

flo

or

Jl. Je

nd. Su

dirm

an K

av. 54 -

55 J

akar

ta 1

2190 In

dones

iaTe

l. : +62 2

1 5

26 6

287

F

ax. : +62 2

1 5

27 8

085

E-m

ail :

info

@sa

mpoer

naf

oundat

ion.o

rgw

ww

.sam

poer

naf

oundat

ion.o

rgAnnual Report 2004Laporan Tahunan 2004 Sampoerna Foundation

Page 3: Annual report2004

CO

NTEN

TS

Ab

ou

tSam

po

ern

a F

ou

nd

ati

on

Vis

ion

, M

issi

on

an

d V

alu

es

Sam

po

ern

a F

ou

nd

ati

on

Pro

gra

ms

Lett

er

fro

m t

he F

ou

nd

er

Mess

ag

e f

rom

th

e M

an

ag

em

en

t

Part

ners

hip

Fin

an

cial H

igh

lig

hts

Fin

an

cial St

ate

men

ts

Ind

on

esi

a E

du

cati

on

in

a G

lan

ce 2

004

Meet

the B

oard

2 7

11

15

41

47

51

55

61

73

DA

FTA

R I

SI

Ten

tan

g

Sam

po

ern

a F

ou

nd

ati

on

Vis

i, M

isi,

dan

No

rma

Pro

gra

m-P

rog

ram

Sam

po

ern

a F

ou

nd

ati

on

Su

rat

dari

Pen

dir

i

Sep

ata

h K

ata

dari

Man

aje

men

Kem

itra

an

In

tisa

ri L

ap

ora

n K

eu

an

gan

Lap

ora

n K

eu

an

gan

Seki

las

Pen

did

ikan

d

i In

do

nesi

a t

ah

un

2004

Dew

an

Pen

ase

hat

2 7

11

15

41

47

51

55

61

73

Page 4: Annual report2004

2 Annua lRepor t

2004

Setelah lebih dari lima tahun semenjak krisis multi dimensi melanda Indonesia di penghujung tahun 1997, situasi pendidikan Indonesia masih jauh dari ideal.

Five years after the multi-dimensional crisis hit Indonesia at the end of 1997, the educational sector in this country is still far from ideal.

Suramnya situasi pendidikan dan sumber

daya manusia Indonesia terlihat dari berbagai

laporan internasional, di antaranya adalah Laporan

Pembangunan Manusia 2004 (HD Report 2004)

dengan salah satu faktor utama dalam penyusunan

indeks tersebut berupa tingkat pendidikan masyarakat.

Dari laporan tersebut, ternyata posisi

Indonesia tidak banyak berubah dari tahun sebelumnya

dan jauh di bawah negara-negara tetangga yang

sebelumnya juga mengalami krisis ekonomi.

Dalam HD Report 2004, untuk Human

Development Index (Indeks Pembangunan Manusia),

Indonesia berada di posisi 111 naik setingkat dari

tahun sebelumnya. Negara ASEAN yang berada di

bawah posisi Indonesia adalah Vietnam (112),

Myanmar (132), Papua Nugini (133), dan Timor Leste

(158). Perlu usaha ekstra keras agar Indonesia dapat

sejajar dengan Malaysia yang sebelumnya adalah

"murid" Indonesia. Kini, dari sudut HDI, Malaysia

berada di posisi jauh di atas Indonesia yaitu nomor

59. Bahkan Filipina, negara tetangga yang sering

dilanda kerusuhan politik pun kini berada di atas

Indonesia menduduki posisi ke-83.

The troubled educational sector and human

resources development in Indonesia can be seen in

many international journals, such as the Human

Development Report 2004 (HD Report 2004), in

which one of the main factors as indicator in the

index being the educational level of the people.

In the above mentioned report, Indonesia

is still in relatively the same position as the year before

and far below its neighboring countries, which also

suffered from the economic crisis.

In the HD Report 2004, Indonesia rose

one notch up from 112th position the year before

to 111th. Of the ASEAN countries, there are only

four countries positioned below Indonesia, Vietnam

(112), Myanmar (132), Papua New Guinea (133),

and Timor Leste (158). It will take a lot of extra work

for Indonesia to be on the same level as Malaysia,

which was once considered Indonesia's "pupil", and

is now ranked 59th by HDI, well above Indonesia.

Even the Philippines, a country that has gone

through a lot of political turmoil, is now

in the 83rd position.

SEKILAS PENDIDIKAN DI INDONESIA TAHUN 2004

INDONESIA 'S EDUCATION IN 2004 AT A GLANCE

Penentu utama dari mutu pendidikan adalah

kualitas guru. Menurut data dari Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2004, ada

991.243 guru sekolah dasar, menengah pertama,

dan menengah atas yang tidak memenuhi syarat

kual i f ikas i pendid ikan yang d ibutuhkan.

Jumlah tersebut adalah 45,96% dari total jumlah guru

tingkat pendidikan dasar dan menengah.

Kualitas Guru

The main aspect that can improve the

quality of education is the quality of teachers.

According to the Directorate General of Primary and

Secondar y Educa t ion o f the M in i s t r y

of National Education, in 2004 there were

991,243 elementary, junior high, and senior high

school teachers, or 45.96% of the total number

of teachers, who did not meet the degree

qualifications.

Teacher's Quality

Page 5: Annual report2004

3Annua lRepor t

2004

The main aspect that can improve the quality of education

is the quality of teachers.

Penentu utama dari mutu

pendidikan adalah kualitas guru.

Jumlah guru yang tidak memenuhi

syarat semakin banyak di tingkat pendidikan

pra-sekolah, yaitu 119.470 atau 78,05%

dari 153.062.

Sementara guru SD yang tidak memenuhi

kualifikasi pendidikan minimal sebesar 391.507

dari total 1.150.554 guru (34%). Dari jumlah

391.507 itu, yang menyandang ijazah SMA

sebanyak 378.740, ijazah D1 sebanyak 12.767.

Padahal, berdasarkan UU No. 20 tahun 2003,

kualifikasi minimal guru SD adalah D2.

Di t ingkat SMP, guru yang t idak

memenuhi kual if ikasi pendidikan minimal

mencapai angka 317.112 dari total 445.175 guru

(71,2%). Guru -guru SMP mas ih banyak

yang menyandang gelar D1 (130.753 orang)

dan D2 (82.788), padahal kualifikasi minimal

guru SMP adalah D3 atau S1. Sementara,

guru SMA yang tidak memenuhi kualifikasi sebesar

87.133 dari total 187.000 guru (46,6%).

Sebanyak 164 guru SMA masih menyandang gelar

D1, 15.589 gelar D2, dan 71.380 gelar D3. Padahal,

mengacu undang-undang, guru SMA minimal

mengantungi gelar S1.

The figure is worse at the pre-school level.

The number of pre-school teachers who do

not meet the minimum degree qualifications

reaches 119,470 or 78.05% of a total of 153,062.

At the elementary school level, there are

391,507 under qualified teachers, or 34% from the

total of 1,150,554. While the law No. 20, 2003,

mandates the minimum universit y degree

qualification for elementary school teachers is D2

(2-year diploma), 378,740 (32.9%) teachers only

hold high-school diploma and 12,767 (1.1%)

teachers with D1 (1-year diploma) qualification.

And at the junior high-school level, the

number of under qualified teachers is up to 317,112

or 71.2% from the total of 445,175 teachers. There

are still plenty of junior high school teachers who only

hold D1 (130,753 persons) and D2 degrees (82,788

persons), while the minimum degree requirement for

junior high school teachers is D3 or S1. There are also

87,133 or 46.6% under qualified senior high school

teachers from a total of 187,000 teachers. As many

as 164 high school teachers are D1 degree holders,

15,589 are D2 degree holders, and 71,380 are the

holders of D3 degrees. While the law says that high

school teachers must have a S1 degree at minimum. Di pendidikan SMK, guru yang tidak

memenuhi kual if ikasi pendidikan minimal

sebanyak 70.595 dari total 211.624 (33,4 persen).

Di pendidikan SLB, guru yang tidak memenuhi

kualifikasi sebesar 5.426 dari total 9.181 guru

(59,1 persen). Secara nasional jumlah guru

mata pelajaran SMP, SMA, dan SMK yang

mismatch (mengajar mata pelajaran yang

bukan bidang keahliannya) di seluruh Indonesia

pada tahun 2003 mencapai 60.027 guru.

Jumlah ini terdiri dari 31.821 guru mismatch

di SMP, 17.663 guru di SMA, dan 10.543 orang

guru di SMK.

As for the Vocational Schools or Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), there are 70,595 or

33.4 % under qualified teachers from a total of

211,624. And in Sekolah Luar Biasa (school for children

with special needs), the number of under qualified

teachers is as big as 5,426 or 59.1% of the total of

9,181 teachers. In 2003, nationally there were 60,027

teachers of junior and senior high school, as well as

SMK, per province in Indonesia, who were teaching

subjects that were not in their area of expertise.

This number consists of 31,821 junior high school

teachers, 17,663 senior high school teachers, and

10,543 SMK teachers.

Page 6: Annual report2004

4 Annua lRepor t

2004

Jumlah Guru yang Tidak Memenuhi Kualifikasi PendidikanNumber of Under Qualified Teachers

Under qualified

Qualified

Data yang berhasil dihimpun Badan

Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Departemen

Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Badan Pusat

Statistik, menunjukkan pada tahun 2003/ 2004, angka

putus sekolah masih tinggi, di tingkat SD mencapai

650.000 siswa, sedangkan angka tidak melanjutkan

mencapai 500.000 siswa. Sementara di tingkat

SMP/MTs, jumlah putus sekolah mencapai 100.000

dan SMA/MA jumlah putus sekolah mencapai

45.000 siswa.

Angka Putus Sekolah Drop-Out Rate

Data obtained by the Research and

Development Division of the Ministry of National

Education and Central Bureau of Statistics indicate

that in 2003/2004 the school drop-out rates are:

650,000 students at elementary school level, 100,000

junior high school/Madrasah Tsanawiyah students

and 45,000 senior high school/Madrasah Alliyah

students. Meanwhile, 500,000 students who

completed their elementary school education did not

continue to junior high school.

Fakta Penting Pendidikan Tinggi

Dari tingkat pendidikan tinggi, fakta menarik

yang perlu diketahui, antara lain adalah rata-rata

waktu tunggu lulusan perguruan tinggi sebelum

memperoleh pekerjaan dan rasio mahasiswa eksakta

dan non-eksakta.

Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

(Dikti) pada tahun 2004, lulusan perguruan tinggi

Indonesia perlu menunggu tiga sampai enam bulan

sebelum mereka mendapat pekerjaan tetap dan di

Malaysia, alumni mereka juga perlu menunggu empat

hingga enam bulan (sumber: www.mohr.gov.my).

Sementara itu, dari 22 juta mahasiswa

Indonesia, 1,6 juta di antaranya kuliah di perguruan

tinggi swasta. Dan dari total seluruh mahasiswa

Indonesia, 78 % dari mereka belajar ilmu-ilmu sosial,

12 % mengambil bidang studi utama teknologi, dan

sisanya (10 %) belajar ilmu pengetahuan alam (Pikiran

Rakyat, 2 November 2004).

Important Facts on Tertiary Education

On the tertiary education level, there are

two interesting facts to be noted, the average

period for graduates to get a job and the ratio

between science majors and non-science students.

According to the Directorate General

of High Education of the Ministry of National

Education, in 2004 Indonesian universit y

graduates had to wait 3 to 6 months before

they got a permanent job, while in Malaysia,

graduates also need to wait 4 to 6 months

(source: www.mohr.gov.my).

Of the 22 million university students

in Indonesia, 1.6 million of them go to private

universities. And of all Indonesian university

students, 78% are studying social sciences,

12% take technology majors, and the rest (10%)

are studying natural sciences (Pikiran Rakyat,

2 November 2004).

Data:Source:Directorate General of Primary and Secondary Education of the Ministry of National Education.

Pre-SchoolTeachers

78.05%

46,6%

34%

Elementary School Teachers

71,2%

Junior High School Teachers

Senior High School Teachers

34%

Vocational SchoolTeachers

Page 7: Annual report2004

dari total seluruh mahasiswa Indonesia,

78 % dari mereka belajar ilmu-ilmu sosial, 12 %

mengambil bidang studi utama teknologi, dan sisanya (10 %) belajar

ilmu pengetahuan alam.

(Pikiran Rakyat, 2 November 2004).

of all Indonesian university students, 78% are studying

social sciences, 12% take technology majors, and

the rest (10%) are studying natural sciences.

Page 8: Annual report2004

6 Annua lRepor t

2004

Engineering/Natural Science Non - Engineering

Untuk menilai apakah rasio eksakta vs. non-

eksakta (ilmu sosial) di atas sesuai dengan kebutuhan

Indonesia yang sedang membangun industri mengejar

ketinggalan dari negara-negara tetangganya, mari

kita lihat rasio yang sama dari negara tetangga

Malaysia dan Korea Selatan sebagai negara industri

di Asia yang tumbuh cepat mengejar Jepang. Beberapa

ahli berpendapat bahwa untuk membangun industri

perlu lebih banyak lulusan eksakta dibanding lulusan

ilmu-ilmu sosial.

Di Filipina rasionya adalah 49% untuk

ilmu-ilmu alam dan 51% untuk ilmu sosial (NSCB

Education Statistics), sedangkan di Korea Selatan

perbandingannya adalah 47,3% untuk ilmu eksakta

dan 52,7% non-eksakta untuk mahasiswa S1

serta 65,7% untuk ilmu non-eksakta dan 34,3% untuk

ilmu eksakta di tingkat S2 (berdasarkan data

dari Departemen Pendidikan Korea Selatan).

Di Malaysia 35,4% mahasiswa mengambil

jurusan bisnis dan hukum, disusul oleh ilmu alam

(22,6%) dan ilmu pendidikan sebesar 15,4%

(berdasarkan sensus sosial Malaysia tahun 2000).

Ternyata perbedaan perbandingan antara

lulusan eksakta dan lulusan ilmu-ilmu non-eksakta

di ketiga negara tersebut tidaklah sebesar di Indonesia.

Mungkin inilah yang menyebabkan negara seperti

Korea Selatan, Malaysia, dan Filipina mampu pulih

dari kris is dengan cepat dan menduduki

posisi HDI di atas Indonesia, karena memiliki

lebih banyak sumber daya manusia untuk

pembangunan dunia industrinya.

To see whether the above ratio between

Indonesian students studying the technology/natural

sciences and the social sciences already reflects the

country,s needs to develop the industry and to catch

up with its neighbouring countries, it is advisable to

look at the ratio in the neighbouring Malaysia and

also in South Korea _ as an Asian industrial country

that has succeeded in competing with Japan. Some

experts believe that in order for a country to build

its industry, it needs more graduates from the

technology and sciences fields than from the

humanities (social sciences).

In the Philippines the ratio is 49% for

engineering and natural sciences and 51% for social

sciences (NSCB Education Statistics), while in South

Korea the ratio is 47.3% and 52.7% for undergraduate

students and 65.7% social students and 34.3%

engineering/natural students for graduate level

(based on Ministry of Education and HRD of

South Korea government).

In Malaysia 35.4% of the students are

majoring in business and law, followed by engineering

(22.6%) and education (15.4%) (based on Malaysia

social census, 2000).

The differences between the numbers of

graduates of engineering/natural sciences and social

sciences in the three countries are not as big as in

Indonesia. It is quite possible that this ratio is the

reason behind the ability of South Korea, Malaysia,

and the Philippines to recover from the crisis faster

and to achieve a higher HDI than Indonesia. They

have more human resources to develop their industries.

Comparison of Field of Study for Undergraduate ProgramPerbandingan Bidang Studi untuk Program S1

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%

The PhilippinesIndonesia South Korea Malaysia

Data:Source:

1.Ê Indonesia:Pikiran Rakyat, 2 November 2004.

2.Ê Malaysia: Malaysia Press Statement- Education and SocialCharacteristics of the Population and Housing Census 2000,August 2002.

3.Ê The Philippines: NSCB-EducationStatistics 2002-2003.

4. South Korea: 2003 Brief Statistics on Korean Education by Ministry of Education & Human Resources Development.

Page 9: Annual report2004

A n n u a l

R e p o r t

2004

AboutSampoernaFoundation

TentangSampoernaFoundation

Page 10: Annual report2004

8 A n n u a l

R e p o r t

2004

TENTANG SAMPOERNA FOUNDATION01 ABOUT SAMPOERNA FOUNDATION

Sampoerna Foundation didirikan pada 1 Maret 2001 atas inisiatif Putera Sampoerna dan perusahaan publik, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Sampoerna Foundation adalah organisasi nirlaba yang mengabdi untuk peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain dengan membuka peluang bagi anak bangsa yang berprestasi akademik cemerlang namun kurang mampu secara finansial, agar mereka dapat menyelesaikan studi.

Sampoerna Foundation was established on March 1, 2001, at the initiative of Putera Sampoerna and the publicly listed company PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Sampoerna Foundation is a non-profit organization serving to improve the quality of education in Indonesia by, among other things, providing scholarships for academically excellent but financially disadvantaged young people to enable them to pursue their studies.

Sampoerna Foundation menyelenggarakan

berbagai program dan kegiatan, selaras keyakinan

bahwa pendidikan merupakan pra-syarat bagi

terciptanya kestabilan sosial dan politik di Indonesia.

Dengan bekal pendidikan yang cukup, generasi muda

negeri ini dapat membangun masa depan bangsa

yang lebih baik.

Di samping menyediakan dukungan finansial

yang memadai, program-program beasiswa

Sampoerna Foundation dirancang khusus untuk

membentuk karakter para penerima beasiswa.

Pembentukan karakter menjadi pokok perhatian,

sebab sebagai tunas bangsa kelak para penerima

beasiswa diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin

di dalam komunitas mereka. Adanya nilai tambah

bagi para penerima beasiswa tersebut membuat

program-program beasiswa Sampoerna Foundation

selangkah lebih maju dibandingkan program-program

beasiswa lainnya.

Sampoerna Foundation carries out a number

of programs and activities on the basis of the

conviction that education is a prerequisite for the

creation of sociopolitical stability in Indonesia.

With adequate education, the younger generation

of this country will be able to build a better future.

Besides providing adequate financial

support, the Sampoerna Foundation scholarship

programs are especially designed to form and

build the characters of all scholarship recipients.

Character building is the focus of attention

because as budding members of society the

scholarship recipients are expected to take on

leadership roles in their communities in the

future. This added value for the scholarship

recipients makes the Sampoerna Foundation

scholarship programs a step ahead compared to

other scholarship programs.

Page 11: Annual report2004

Andresto, penerima beasiswa Sampoerna Foundation - Fulbright angkatan 2005, membantu anak-anak di Sekolah Darurat Ibu Kembar saat belajar.

Programs & Alumni Affairs Department (left to right): Ida Bagus Gede Werdhi Putra, Aji Suryanto, Claudia Mayasari, Dewi Anna Ningrum, Lily Napitupulu, Deviana, Nita Larasati, Hesti Handayani, Rosul Ibnu Rusud.Andresto, 2005 Sampoerna Foundation - Fulbright scholar, helps kids in Ibu Kembar

Emergency School with their lessons.

Para penerima beasiswa Sampoerna Foundation dalam sebuah kegiatan sosial di Bandung.Sampoerna Foundation scholars in a social activity in Bandung.

Salah satu kegiatan membangun kerja kelompok dalam Annual Gathering 2004.

One of the team building activities in Annual Gathering 2004.

General & Administration Affairs Department and Research Department (left to right): Tatok Indriyanto, Irpan, Yuyun Yunengsih, Puja Hegartika, Shinta Sarah Tumade, Hari Sancoko, Irawati Soerjono.

Marketing and Communications Department (left to right): Liza A. Djohan, Thuke Wulandari, Yosafat Erie Setianto, Hendri B. Satrio.

9A n n u a l

R e p o r t

2004

Page 12: Annual report2004

1 0 A n n u a l

R e p o r t

2004

As a fully responsible, transparent

organization, Sampoerna Foundation publishes

periodic reports. Every three months a quarterly

report is published describing core activities

and providing financial statements for the

preceding period. Our Annual Report, audited by

Ernst and Young, then sets out in detail the various

activities undertaken, the progress achieved,

and the developments occurring within the

Foundation's programs.

Sampoerna Foundation's financial reports

are based on generally accepted standards and

practices, including the Indonesian Accounting and

Financial Standards Guidelines (Pedoman Standar

Akuntansi Keuangan Indonesia - PSAK 45), existing

regulations of Financial Reportage by Non-profit

Organizations, and in line with the General Public

Accounting Principles of Indonesia (Prinsip-Prinsip

Akuntansi Yang Berlaku Umum di Indonesia - GAAP).

Sampoerna Foundation has established a

stringent financial monitoring and control within its

daily operations. This system was designed in order

to consistently and strictly implement the policies set

out by the management for all operational levels of

the Foundation, from top to bottom.

Sampoerna Foundation distributes its

scholarship funds on the basis of the BBB Wise

Giving Alliance standards, which are the acceptable

international reference for the regulation and

operational management of non-profit organizations.

The advancement of education in the

archipelago is no easy task, and not something that

can be accomplished in the blink of an eye. Well

aware of this challenge, Sampoerna Foundation

participates actively in pioneering the expansion of

concern and interest within the private sector - either

individual or corporate - toward working together

cooperatively to improve the quality of the system

of education in Indonesia. Sampoerna Foundation

seeks out the most effective way of creating and

facilitating renewal every step it takes toward making

improvements in the world of education in Indonesia.

If you are moved by and possess a similar vision,

we would like to invite you with open arms to join

us in creating a better future for this nation.

Sebagai organisasi transparan dan

bertanggung jawab penuh, Sampoerna Foundation

mempublikasikan laporan-laporan secara berkala.

Setiap tiga bulan, laporan kuartal yang memuat

berbagai kegiatan utama dan laporan keuangan

pada periode sebelumnya dipubl ikasikan.

Laporan Tahunan kami yang mengungkapkan

secara rinci berbagai kegiatan dan perkembangan

program-program Sampoerna Foundation diaudit oleh

Ernst and Young.

Laporan keuangan Sampoerna Foundation

dibuat berdasarkan standar umum yang berlaku,

termasuk Pedoman Standar Akuntansi Keuangan

Indonesia (PSAK 45), peraturan untuk Laporan

Keuangan bagi Organisasi Nirlaba, dan sesuai

dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku

Umum di Indonesia (GAAP).

Sampoerna Foundation menerapkan

sistem pengawasan keuangan internal yang

ketat dalam kegiatan operasional sehari-hari.

Sistem ini dirancang untuk melaksanakan

kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan

oleh manajemen, di semua tingkat operasional

dari atas hingga bawah.

Sampoerna Foundation melakukan

pendistribusian dana beasiswanya berdasarkan

Standar untuk Pertanggungjawaban Derma

(BBB Wise Giving Alliance), yang diakui sebagai

pedoman internasional untuk pengaturan dan

operasional bagi organisasi-organisasi nirlaba.

Memajukan pendidikan di Tanah Air

bukan pekerjaan ringan dan sekejap. Menyadari

hal itu, Sampoerna Foundation berpartisipasi

secara aktif memelopori tumbuhnya minat sektor

swasta - baik individual maupun perusahaan -

untuk bersama-sama meningkatkan sistem

pendidikan Indonesia. Dalam setiap ayunan

langkahnya, Sampoerna Foundation senantiasa

mencari cara efekt i f untuk menciptakan

pembaruan di dunia pendidikan Indonesia.

Jika Anda tergerak dan memiliki kesamaan visi,

dengan tangan terbuka kami mengajak Anda

bergabung bersama kami untuk menciptakan

hari depan negeri ini yang lebih baik.

Page 13: Annual report2004

A n n u a l

R e p o r t

2004

Vision, Mission and Values

Visi, Misi, dan Norma

Page 14: Annual report2004

02 VISI, MISI, dan NORMA

VISION, MISSION and VALUES

VISI

VISION

Mengadakan program beasiswa guna

member i akses pend id ikan yang

bermanfaat kepada generasi muda

Indonesia yang kurang mampu secara

finansial, dan untuk memberi kontribusi

nyata yang berarti bagi perbaikan masa

depan Indonesia melalui perbaikan sistem

pendidikan negeri ini.

Berperan aktif dalam mendorong dan

memimpin minat sektor swasta yang

lebih luas untuk memperbaiki sistem

pendidikan Indonesia.

To maintain a robust scholarship program

that will provide financially deserving young

Indonesians with access to a meaningful

education and make a meaningful material

contribution to the betterment of Indonesia,s’’’’’’’’’’’’’

future through improvement of the

country’’’,s educational system.

kami percaya bahwa menyediakan pendidikan

yang berkualitas bagi anak bangsa merupakan

tanggung jawab bersama setiap warga Indonesia

di seluruh Nusantara....

we believe that the provision of good quality education for the young people of the country is the responsibility of every Indonesian citizen throughout the archipelago....

1 2 A n n u a l

R e p o r t

2004

Taking an active role in stimulating and

leading broader private sector interest in

improving Indonesia’,s educational system.

Page 15: Annual report2004

MISSION1 3A n n u a l

R e p o r t

2004

MISI

Kami menyambut dan akti f mencari

partisipasi, kerjasama, dan bantuan dari

organisasi-organisasi swasta maupun

publik, domestik atau internasional, yang

peduli terhadap kerja kami;

Kami berkomitmen membantu pendidik-

pendidik Indonesia menghasilkan warga

negara yang akan berguna secara efektif

dan etis di lingkungan global;

Kami percaya bahwa menyediakan

pendidikan yang berkualitas bagi anak

bangsa merupakan tanggung jawab

bersama set iap warga Indones ia

di seluruh Nusantara;

Kami memahami bahwa upaya kami

memberi sumbangsih penting bagi

kemakmuran dan kesejahteraan bangsa

Indonesia. Inilah keyakinan yang

memandu kami dalam menjalankan

kegiatan sehari-hari.

We believe that the provision of

good quality education for the young

people of the country is the respon-

sibility of every Indonesian citizen

throughout the archipelago;

We commit ourselves to assisting the

educators of Indonesia in order to produce

citizens who will be ethical, effective and

useful in the global environment;

We greet and actively seek the participation,

cooperation and assistance of both state

institutions and private sector organizations,

whether domestic or international, who are

interested in our work;

We understand that our efforts can make

an important contribution toward the

welfare and prosperity of the people of

Indonesia. This conviction is what guides

us in carrying out our daily activities.

Sampoerna Foundation bertekad untuk memajukan pendidikan di Indonesia melalui program-programnya.

Sampoerna Foundation aims to make advancements in Indonesia,s educational sector through its programs.

Page 16: Annual report2004

NORMA

VALUES1 4 A n n u a l

R e p o r t

2004

Sampoerna Foundation meyakini dan

mengamalkan:

Sampoerna Foundation adheres to and

puts into practice the following values:

Kejujuran, integritas, transparansi, dan

per tanggung jawaban atas standar

internasional tertinggi, dan memenuhi

komitmen serta tanggung jawab sosial

kepada masyarakat;

I n d e p e n d e n s i , k e m a n d i r i a n ,

profesionalisme, dan transparansi ;

Penyusunan dan penerapan kebijakan-

kebi jakan yang ditargetkan pada

pencapaian Visi dan Misi dengan cara yang

paling efektif dan efisien, serta kegiatan-

kegiatan kami dikelola selaras cara-cara

seperti dalam bisnis;

Komitmen pada pengadaan lingkungan

kreatif yang menumbuhkan keinginan

u n t u k b e l a j a r d a n m e n e t a p ka n

keterampilan yang pent ing bag i

staf dan manajemen;

Menghargai kerja tim, toleransi, dan

menghargai satu sama lain;

Percaya bahwa keterlibatan konstruktif

pihak-pihak lain dalam mendukung

program kami akan menc iptakan

sinergi positif bagi kemajuan pendidikan

di Indonesia.

Upaya inovatif dan konsisten dalam

mengadakan dan mengembangkan

pengalaman-pengalaman yang paling

berar ti dan relevan bagi penerima

beasiswa dan alumni;

Honest y, integrit y, transparenc y,

and responsibil it y of the highest

international standards, the fulfillment

of commitments and obl igat ions

to society;

I n d e p e n d e n c e , s e l f - s u f f i c i e n c y ,

professionalism, and transparency;

Innovat i venes s and cons i s tence

in the provision and development

o f m e a n i n g f u l a n d r e l e v a n t

experiences for scholarship recipients

and alumni;

Formulation and enforcement of policies

targeted at the realization of our Vision

and Mission in the most efficient and

effective manner possible, and the

implementation and management of all of

our activities in a businesslike manner;

Commitment to the provis ion of

a creative environment that can give rise to

the desire to learn and to assimilate

impor tant ski l ls among our staf f

and managers;

Respect toward our work teams, and the

instilling of a sense of tolerance and respect

among one another;

Confidence that the construc t ive

involvement of other parties in support

of our programs will create positive

synergy for the advancement of education

in Indonesia.

Page 17: Annual report2004

A n n u a l

R e p o r t

2004

Sampoerna Foundation Programs

Program-Program Sampoerna Foundation

Page 18: Annual report2004

03 PROGRAM-PROGRAM SAMPOERNA FOUNDATION

SAMPOERNA FOUNDATION PROGRAMS

16 A n n u a l

R e p o r t

2004

Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam pengembangan

sumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan akan menciptakan sumber

daya manusia yang berkualitas tinggi dan mempercepat proses pembangunan

nasional. Sampoerna Foundation memiliki misi yang jelas untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pendidikan, penelitian, dan

pengembangan sumber daya manusia.

Education is the most important aspect in the development of human resources.

The improvement of the quality of education will create high quality human resources

and accelerate the process of national development. Sampoerna Foundation has

the clear mission of improving the welfare of the people of Indonesia through the

education, research, and development of human resources.

These goals can be achieved by providing

opportunities for high school and university

students to achieve academic prestige, so that they

can fulfill their potential as the future leaders of

this developing nation.

Since the inception of its scholarship

program, Sampoerna Foundation has provided

3,000 scholarships for students at public senior high

schools every year. This has been followed up with

the National Bachelor,s Degree (S1) scholarship

program in economics and the National Master,s

Degree (S2) program in the field of management.

In its efforts to expand and broaden

its support of the educational sector and in line with

its vision, Sampoerna Foundation has now started

providing scholarships in the fields of science

and applied technology. This step was taken

starting in 2003 through the provision of

scholarships to the gold medal winners of the

National and International Science Olympiads

held annually. In supporting the 2004 science

olympiads events, Sampoerna Foundation awarded

the 25 gold medal winners of the national level

competition with scholarships to study at top national

universities, while 2 medal winners from Indonesia

in the international event receive scholarships for

Bachelor's degree programs overseas.

Tujuan tersebut dapat dicapai melalui

penyediaan peluang pendidikan bagi para siswa

sekolah menengah dan mahasiswa yang berprestasi

akademik cemerlang, agar mereka dapat mencapai

potensi penuh mereka sebagai para pemimpin

masa depan bangsa yang tengah berkembang.

Sampoerna Foundation mengawali

program beasiswanya dengan menyediakan 3.000

beasiswa Sekolah Menengah Atas Negeri setiap tahun.

Kemudian menyusu l , program beas i swa

S2 Dalam Negeri bidang Manajemen dan program

beasiswa S1 Dalam Negeri bidang Ekonomi.

Dalam upaya memperluas dukungan

dan bersandar pada visinya, Sampoerna Foundation

k in i mulai menyediakan beasiswa dalam

bidang ilmu pengetahuan dan teknik terapan.

Langkah ini dimulai pada tahun 2003 dengan

memberikan beasiswa kepada para pemenang

medali emas Olimpiade Sains Nasional dan

Internasional setiap tahun. Untuk mendukung

perlombaan olimpiade sains di tahun 2004, Sampoerna

Foundation menganugerahkan beasiswa untuk studi

di universitas dalam negeri terkemuka kepada 25

pemenang medali emas di ajang lomba tingkat

nasional, sedangkan 2 pemenang dari Indonesia di

tingkat internasional mendapatkan beasiswa studi S1

di luar negeri.

Page 19: Annual report2004

17A n n u a l

R e p o r t

2004

Sampoerna Foundation not only values

educational achievements. It also firmly believes that

what is achieved in the classroom must be

complemented by the development and imbuement

of basic life values, such as integrity, kindness, honesty,

self-confidence, and a sense of social responsibility.

This is the key factor that differentiates Sampoerna

Foundation from other institutions that grant

scholarships. Sampoerna Foundation not only provides

financial support, but also takes action to motivate,

nurture, and develop a sense of concern for the

surrounding community.

Within these efforts to develop the whole

character and person of scholarship recipients,

every year Sampoerna Foundation holds various

activities, such as the Annual Gathering, Regional

Social Activities, and programs for personal

and professional development. All Sampoerna

Foundation scholarship recipients are required

to participate in these mandatory activities.

It is expected that through these activities,

the scholarship recipients will accumulate life

experiences that can help them face the challenges

to come, whether professional or personal.

Sampoerna Foundation tidak hanya

menghargai pencapaian pendidikan. Sampoerna

Foundation percaya, prestasi di ruang kelas harus

dilengkapi dengan pengembangan nilai-nilai dasar

kehidupan, seperti integritas, kebaikan, kejujuran,

keyakinan diri, dan tanggung jawab sosial. Inilah kunci

yang membedakan antara Sampoerna Foundation

dengan lembaga-lembaga pemberi beasiswa lain.

Sampoerna Foundation tidak hanya memberi

dukungan finansial, tetapi juga bertindak

menumbuh kembangkan dan membina kepedulian

sosial terhadap masyarakat sekitar.

Dalam mengembangkan kepribadian utuh

para penerima beasiswanya, setiap tahun Sampoerna

Foundation menyelenggarakan berbagai kegiatan

seperti Pertemuan Tahunan, Kegiatan Sosial Regional,

dan program pengembangan pribadi maupun

profesional. Semua penerima beasiswa Sampoerna

Foundation dituntut berpartisipasi dalam kegiatan

wajib tersebut. Melalui kegiatan-kegiatan ini,

diharapkan para penerima beasiswa akan memperoleh

keterampilan hidup yang dapat membantu mereka

menghadapi dan menjawab tantangan-tantangan,

baik secara profesional maupun pribadi.

Program Beasiswa SMP Negeri.

Program Beasiswa SMA Negeri.

Program Beasiswa S1 Dalam Negeri bidang

Ekonomi.

Program Beasiswa S2 Dalam Negeri bidang

Manajemen.

Program Beasiswa MBA Luar Negeri, yang

terdiri dari:

MBA di Amerika Serikat;

MBA di Amerika Serikat (bekerjasama dengan

Fulbright Foundation),

MBA di Australia (bekerjasama dengan

Australian Education International atau AEI),

MBA di Perancis (bekerjasama dengan

Le Service de Coopéeration et d'Action

Culturelle atau SCAC), dan

MBA di Inggris (bekerjasama dengan British

Council).

Program Beasiswa Sampoerna Foundation -

United World Colleges (UWC).

Program Beasiswa bagi Pemenang Olimpiade

Sains

Public Junior High School (SMP) Scholarship

Program.

Public High School (SMA) Scholarship Program.

National Bachelor's Degree in Economic

Scholarship Program.

National Master's Degree in Management

Scholarship Program.

Overseas MBA Scholarship Program, which

includes:

MBA in the US,

MBA in the US (in association with

Fulbright Foundation),

MBA in Australia (in association with

Australian Education International or AEI),

MBA in France (in association with Le Service

de Coopeération et d'Action Culturelle

or SCAC), and

MBA in UK (in association with British

Council).

Sampoerna Foundation - United World Colleges

(UWC) Scholarship Program.

Scholarship Program for the Winners of Science

Olympiads.

In 2004, Sampoerna Foundation conducts

the following scholarship programs:

Di tahun 2004, Sampoerna Foundation

mengadakan program-program beasiswa berikut:

Page 20: Annual report2004

18 A n n u a l

R e p o r t

2004

Kartika is one of Sampoerna Foundation's scholars

with a handful of achievements. She had won the second

place at LKIR (youth scientific project competition) and got the

fourth position in Chemistry Olympiad in the region level.

Although Kartika is showing an excellent academic record,

her family's unfortunate economic condition didn't allow her to

continue her study to the higher level.

"When I graduated from Junior High School,

I challenged my father. I said that I would pursue my study

anywhere it takes as long as he supports me financially.

He was proud to see my determination, but with his condition

it would be almost impossible to support me. But now, with

the scholarship from Sampoerna Foundation I am able to continue

my study. My parents can save money for the education of my

other siblings," says Kartika.

Kartika Puspita Sari

Kartika Puspita Sari

Penerima Beasiswa Sampoerna Foundation,

Angkatan Tahun Akademis 2002SMUN 2 Wonosari, Yogyakarta

Sampoerna Foundation Scholar, 2002 Intake

SMUN 2 Wonosari, Yogyakarta

Pendidikan telah menjadi salah satu sektor

yang paling terpukul, ketika krisis ekonomi melanda

Indonesia pada pertengahan tahun 1997.

Menurut data dari Departemen Pendidikan

Nasional, di tahun 2003 banyaknya siswa SMA

hanya 5.243.483 atau 13,58% dari jumlah

total pelajar di Indonesia.

Education was one of the sectors hardest

hit by the economic crisis that swept Indonesia in

1997. According to the data from the Ministry of

National Education, in 2003 there were 5,243,483

students or only 13.58% of the total number of

students in Indonesia, who attended high school.

Kartika adalah salah satu penerima beasiswa Sampoerna

Foundation yang memiliki banyak prestasi. Di antaranya ia pernah

menjadi juara dua Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) serta juara

harapan satu di Olimpiade Kimia di tingkat kabupaten. Tapi

keadaan ekonomi keluarga tidak mendukung cita-citanya untuk

bersekolah setinggi mungkin.

"Waktu naik dari SMP ke SMA, saya menantang bapak.

Saya bilang bahwa saya mau sekolah ke mana pun, sampai tua

pun, asal bapak membiayai. Beliau senang dengan semangat

saya, tapi dengan keadaan ekonomi keluarga yang seperti ini,

tentu sulit sekali. Tapi dengan beasiswa dari Sampoerna

Foundation saya bisa bersekolah dengan tenang. Sekarang

orang tua saya bisa lebih fokus mencari biaya sekolah untuk

adik," Kartika berkisah.

Realizing that a lot of scholarships were

already being provided for primary education,

Sampoerna Foundation focused its scholarship

program on higher educational level by providing

scholarships for high school students. This program

is implemented in cooperation with the Directorate

of Secondary Education, under the direction of the

Directorate General for Primary and Secondary

Education. And, in order to distribute the scholarship,

Sampoerna Foundation has partnered with

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk.

Menyadari beasiswa untuk jenjang

pendidikan dasar telah banyak tersedia, Sampoerna

Foundation memfokuskan program beasiswanya

kepada tingkat pendidikan lanjutan, yakni siswa-

s iswa SMA. Program ini diselenggarakan

bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan

Menengah Umum, di bawah Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar. Sedangkan untuk penyaluran dana

beasiswa, Sampoerna Foundation bermitra dengan

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk.

Public High School Scholarship ProgramProgram Beasiswa SMA Negeri

Page 21: Annual report2004

19A n n u a l

R e p o r t

2004

For the first 3 years since the establishment

of this scholarship program in 2001, the

Foundation has granted scholarships to 9,110

public high school students from needy families

across the country.

In 2004, the Foundation renewed

i t s commitment to suppor t add i t iona l

9,000 students (3,000 students annually for

the following 3 years). This brings the total

o f suppor ted s tudents at the end of

2004 to 12,110.

Selama 3 tahun pertama sejak dimulainya

program beasiswa ini pada tahun 2001, Sampoerna

Foundation telah menganugerahkan beasiswa

kepada 9.110 pelajar SMA Negeri dari keluarga

kurang mampu di seluruh pelosok tanah air.

Di tahun 2004, Sampoerna Foundation

memperbaharui komitmennya dengan memberi

bantuan kepada 9.000 siswa baru (3.000 siswa per

tahun untuk 3 tahun ke depan). Sehingga sampai

dengan akhir tahun 2004, total jumlah pelajar

yang mendapat bantuan adalah 12.110 siswa.

Intake 2003by Province

Tahun Ajaran 2003menurut Propinsi

SumateraFemale = 892

Male = 453

Bali & Nusa TenggaraFemale = 188

Male = 90

JawaFemale = 1,322

Male = 682

KalimantanFemale = 151

Male = 83

SulawesiFemale = 271

Male = 143

Maluku dan GorontaloFemale = 48

Male = 23PapuaFemale = 27

Male = 12

Note : = 50 females

= 50 males

Total : = 2,899

= 1,486

Distribusi Beasiswa Sampoerna Foundation untuk Siswa SMA NegeriDistribution of Sampoerna Foundation Scholarship for Public Senior High School

Page 22: Annual report2004

20 A n n u a l

R e p o r t

2004

Pendidikan sarjana (S1) adalah kualifikasi

akademik minimal yang diperlukan untuk memasuki

dunia kerja dan mengejar karier profesional.

Sampoerna Foundation memfokuskan dukungannya

dengan menyediakan beasiswa penuh selama

maksimal 4 (empat) tahun bagi 20 (dua puluh)

generasi muda Indonesia yang berprestasi dan

membutuhkan bantuan finansial untuk menekuni

studi S1 di beberapa universitas terkemuka di

Indonesia. Individu-individu yang terpilih diharapkan

dapat memberi sumbangsih dalam mempercepat

pembangunan ekonomi di negeri ini setelah mereka

menamatkan studi.

Hingga akhir tahun 2004, Sampoerna

Foundation telah memberikan beasiswa kepada

70 pelajar di program ini. Saat ini mereka sedang

menjalankan studi di Universitas Indonesia (Jakarta),

Universitas Padjadjaran (Bandung), Universitas Gadjah

Mada (Yogyakarta), dan Universitas Airlangga (Surabaya).

17 pelajar dari angkatan tahun 2001 diharapkan akan

menyelesaikan program studi mereka di tahun 2005.

A Bachelor's degree is the minimal

academic leve l necessar y for enter ing

the job market with an eye toward a professional

career. Sampoerna Foundat ion focuses

its support on providing full 4-year scholarships

to 20 (twenty) outstanding young Indonesians

who require financial assistance in order

to study at top universities in Indonesia.

The selected individuals are expected to

make a contribution to the acceleration

of economic development in the countr y

once they have completed their studies.

Up to the end of 2004, the Foundation

has granted scholarships to 70 students

in this program. They are currently studying

at University of Indonesia (Jakarta), Padjadjaran

University (Bandung), Gadjah Mada University

(Yogyakar ta ) and A i r l angga Un iver s i t y

(Surabaya). 17 students of the 2001 intake

are expected to graduate in 2005.

Distribution of Sampoerna Foundation Scholarships for UndergraduateDistribusi Beasiswa Sampoerna Foundation untuk S1

Program Beasiswa S1 Dalam Negeri

bidang Ekonomi

National Bachelor's Degree in Economics

Scholarship Program

20032002

0

10

20

30

40

2004

20

40

20

Page 23: Annual report2004

21A n n u a l

R e p o r t

2004

The support provided was initially

limited to studies in the field of economics.

Th is was meant to br ing for th h igh ly

competent individuals to accelerate the pace

of economic development in Indonesia.

However, in its efforts to more fully realize

its vision, in 2005 Sampoerna Foundation

will also open up opportunities for those

wanting to study in the fields of applied

science and technology at several of Sampoerna

Foundat ion 's recommended univer s i t ies .

Dukungan yang diberikan awalnya

terbatas pada bidang studi yang berkaitan dengan

ekonomi. Ini dimaksudkan untuk melahirkan

individu-individu sangat kompeten yang akan

membantu percepatan proses pembangunan

ekonomi di Indonesia. Namun, dalam rangka

memperluas perwujudan visinya, mulai tahun 2005

Sampoerna Foundation juga akan membuka peluang

bagi mereka yang berminat pada bidang ilmu

pengetahuan dan teknik terapan di beberapa

universitas negeri yang dirujuk Sampoerna Foundation.

Ratna lives in Berkas Village, Segara Bay, Bengkulu.

Her father had always wanted her to have a university

degree even though there is no one in her family who

studied in university.

"My father really wants me to pursue my study to the

university level. But due to financial limitation, he can only pay

for my tuition fee and living cost if I went to study in Bengkulu.

I have never imagined that one day I will be studying in the

faculty of economics in University of Indonesia. My father is very

proud of me and I am very happy as well, thanks to Sampoerna

Foundation scholarship," Ratna stated.

Ratna Juwita Ratna berasal dari Desa Berkas, Teluk Segara, Bengkulu.

Di keluarganya belum ada yang meneruskan pendidikan ke tingkat

universitas. Tapi sang ayah selalu bercita-cita untuk menyekolahkan

Ratna hingga jadi sarjana.

"Keinginan ayah untuk menyekolahkan saya ke universitas

sangat kuat. Tapi karena kemampuan finansial yang terbatas,

ayah hanya bisa membiayai jika saya kuliah di Bengkulu. Tidak

pernah terbayang saya bisa kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas

Indonesia, seperti sekarang. Ayah sangat bangga dan saya senang

sekali. Semua ini bisa terjadi karena beasiswa dari Sampoerna

Foundation," kata Ratna.

Ratna Juwita

Penerima Beasiswa Sampoerna Foundation,Angkatan Tahun Akademis 2004

Jurusan Manajemen-Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia

Sampoerna Foundation Scholar, 2004 Intake Faculty of Economics

University of Indonesia

Sampoerna Foundation percaya bahwa

manajemen dan bisnis adalah bidang studi yang

sangat penting dalam dunia modern, membekali

orang dengan perangkat untuk mengelola dan

bersinergi mencapai tujuan bersama, yakni

masyarakat yang lebih baik dan makmur.

Dengan latar belakang pemikiran itulah,

Sampoerna Foundation mengawali pemberian

beasiswa S2 sejak 2001 dengan menyediakan paket

beasiswa penuh bagi 20 (dua puluh) generasi

muda Indonesia terbaik yang membutuhkan

dukungan finansial, memiliki prestasi akademik

Sampoerna Foundation believes that

business and management are vital fields

of study in this modern world, as they provide

the basic infrastructure for synergic efforts

toward the common goal of bringing forth a better

and more prosperous nation.

Wi th th i s in mind , Sampoerna

Foundation started providing Master's degree

(S2) scholarships in 2001 to 20 (twenty)

of Indonesia's best young scholars of good character,

who need financial assistance, have proven academic

National Master's Degree in

Management Scholarship Program

Program Beasiswa S2 Dalam Negeri

Bidang Manajemen

Page 24: Annual report2004

22 A n n u a l

R e p o r t

2004

Jumlah penerima beasiswa program ini

semakin bertambah dari tahun ke tahun. Sampai

dengan akhir tahun 2004, Sampoerna Foundation

telah memberikan beasiswa program ini kepada 93

individu untuk melanjutkan kuliah di Universitas

Indonesia (Jakarta), Institut Teknologi Bandung,

Universitas Padjadjaran (Bandung), Universitas

Gadjah Mada (Yogyakarta), dan IPMI (Jakarta).

The number of the scholarship recipients

of this program has increased from year to year.

Up to the end of 2004, the Foundation has

granted such scholarships to 93 individuals

to study at University of Indonesia (Jakarta),

Bandung Institute of Technology, Padjadjaran

University (Bandung), Gadjah Mada University

(Yogyakarta), and IPMI (Jakarta).

Sampoerna Foundation menyediakan

beasiswa komprehensif, yang bertujuan memberi

keseimbangan antara pengembangan pribadi dan

profesional setiap penerima beasiswanya. Selama

masa studi, mereka akan ambil bagian dalam berbagai

kegiatan pengembangan diri, seperti kursus bahasa

Inggris dan kegiatan sosial. Kegiatan yang disebut

belakangan itu diadakan setiap kuartal, mewajibkan

para penerima beasiswa menentukan kegiatan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi komunitas

tertentu, dengan demikian menanamkan rasa

kepedulian dan tanggung jawab sosial.

Sampoerna Foundat ion prov ides

comprehensive scholarships meant to create a balance

between personal and professional development for

each scholarship recipient. Throughout their periods

of study, they take part in a variety of self-development

activities, such as English language courses and social

activities. Recently, these activities have been held

every quarter, with scholarship recipients required to

determine the activity they will undertake to assist

any given community over come specific problems

there are facing. In this way a sense of social concern

and responsibility is imbued in the scholars.

cemerlang, profesional, berkepribadian, dan

berjiwa kepemimpinan, untuk melanjutkan studi

pasca sarjana dalam bidang bisnis atau manajemen

selama masa studi maksimal 2 (dua) tahun

di universitas-universitas terkemuka dalam negeri yang

direkomendasikan Sampoerna Foundation.

track records, and a sense of professionalism,

with the potential for leadership, to continue

their post-graduate studies for a maximum of

two years in the fields of business or management

at top national universities recommended

by Sampoerna Foundation.

Number of Recipients of Sampoerna Foundation Scholarship for Graduate LevelJumlah Penerima Beasiswa Sampoerna Foundation untuk tingkat S2

0

10

20

30

2001 2002 2003 2004

20

22

24

27

Page 25: Annual report2004

23A n n u a l

R e p o r t

2004

Krisis ekonomi Indonesia menuntut perlunya

tindakan strategis dari para pemimpin dan pengusaha

yang berkual itas untuk memacu program

pemulihan ekonomi. Latar belakang pengetahuan

dan pendidikan yang kuat di bidang ekonomi,

manajemen, dan bisnis akan menjadi aset berharga

untuk mendukung proses tersebut. Pemimpin di

masa depan harus memiliki wawasan internasional

yang diperoleh dari pengalaman dan motivasi yang

kuat untuk mengembangkan kemampuan mereka.

Pada tahun 2002, Sampoerna Foundation

mulai menawarkan beasiswa penuh kepada para

individu yang layak untuk melanjutkan studi

Master of Business Administration (MBA) di sekolah-

sekolah bisnis terkemuka di luar negeri. Program ini

diluncurkan dengan harapan dapat menghasilkan

pemimpin masa depan yang mampu membentuk

dan mendorong laju pembangunan di Indonesia.

Indonesia's lingering economic crisis requires

strategic actions on the part of national leaders and

businesspeople of quality in order to facilitate

economic recovery programs. Strong educational

backgrounds and knowledge of the fields of

economics, business and management will constitute

invaluable assets within that recovery process. The

leaders of tomorrow must have an international

awareness gained through experience and the superior

motivation to develop their skills.

In 2002, Sampoerna Foundation started to

offer full scholarships for deserving individuals

to study for Master of Business Administration

(MBA) degree at top business schools abroad.

This program is launched with the expectation that

this effort would lead to the development of national

leaders for the future who would be capable of

shaping and propelling forward the pace of

development in Indonesia.

Hingga akhir tahun 2004, 59 penerima

beasiswa program ini telah menyelesaikan program

studi mereka dan sudah bekerja atau pun mulai

berwiraswasta. Di antara mereka adalah: Adhi Setyo

Tamtomo (Program Manager di Swanetwork), Andi

Rizaldi (Area Manager di PT Kawan Lama), Dicky

Adinda Sukarmadji (Commercial Support Manager di

PT L'Oreal Indonesia), Afrie Dhian Novidriawati (Quality

Assurance Senior Supervisor di PT Nestle Indonesia),

Hary Wibowo (Senior Engineer di PT Alstom Power

Energy Systems Indonesia), Herdik Herlambang

(Production Plan Superintendent di PT Smurfit-Stone

Container Indonesia), Muhammad Yunus (pemilik

Orange Elektrocell dan dosen di Universitas Indonesia),

Gideon (Direktur PT Semarang Transport), Nurman

Numeiri (General Manager - Sales & Marketing di PT

Pena Jasa Teknologi Informasi).

Para penerima beasiswa Sampoerna

Foundation adalah indiv idu- indiv idu yang

berprestasi akademik cemerlang sekaligus

memiliki tanggung jawab sosial. Mereka memiliki

visi dan semangat yang sama dengan Sampoerna

Foundation, dan akan membantu melanjutkan

misi kami. Setelah menamatkan studi, para penerima

beasiswa Sampoerna Foundation tingkat universitas

akan memberi sumbangsih dengan menjadi

sponsor bagi orang lain, seperti mereka sendiri, agar

dapat meneruskan studi.

At the end of 2004, 59 scholarship recipients

of this program have completed their studies and

have since joined the workforce or started their own

businesses. Among them are: Adhi Setyo Tamtomo

(Program Manager at Swanetwork), Andi Rizaldi

(Area Manager at PT Kawan Lama), Dicky Adinda

Sukarmadji (Commercial Support Manager at

PT L'Oreal Indonesia), Afrie Dhian Novidriawati (Quality

Assurance Senior Supervisor at PT Nestle Indonesia),

Hary Wibowo (Senior Engineer at PT Alstom Power

Energy Systems Indonesia), Herdik Herlambang

(Production Plan Superintendent at PT Smurfit-Stone

Container Indonesia), Muhammad Yunus (owner of

Orange Elektrocell and lecturer at University of

Indonesia), Gideon (Director at PT Semarang

Transport), Nurman Numeiri (General Manager - Sales

& Marketing at PT Pena Jasa Teknologi Informasi).

Sampoerna Foundation scholarship

recipients are individuals with fine academic

standings and a strong sense of responsibility

toward their society. They share the vision and

spirit of the Foundation, and will help to carry

out our mission. After finishing their studies,

the tertiary level scholarship recipients are

expected to make a contribution by sponsoring

other students, as they were once sponsored,

in order that other needy individuals can also

continue their studies.

Overseas MBA Scholarship ProgramProgram Beasiswa MBA Luar Negeri

Page 26: Annual report2004

24 A n n u a l

R e p o r t

2004

Mythia Bachsin Mythia adalah lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan

Teknologi Informasi tahun 2000 dan telah bekerja di Citigroup

sebagai Treasury Corporate Sales and Structuring Manager.

Bekerja di bidang keuangan sangat cocok untuknya, tapi Mythia

tak punya banyak pengetahuan dan pengalaman tentang

perbankan investasi yang diminatinya."Biaya sekolah terbaik di

Amerika mahal, hanya beasiswa yang memungkinkan saya

bersekolah di sana," kenang Mythia. Apalagi ayahnya seorang

pensiunan dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

"Terpaan terhadap pengetahuan tentang manajerial

umum, pengetahuan keuangan, interaksi antarbudaya, dan

pengalaman kompetisi internasional yang kolaboratif selama dua

tahun mengikuti program MBA di luar negeri akan menambah

nilai saya ketika kembali bekerja dan memimpin usaha konsultan

bisnis milik sendiri. Mungkin efeknya tidak terasa secara langsung,

tapi kita harus terus berusaha dan harus berhasil. Kontribusi

merupakan ikatan seumur hidup. Semuanya untuk Indonesia

yang lebih baik," tegasnya.

Mythia graduated from the Faculty of Information

Technology at Bandung Institute of Technology in 2000 and had

worked in Citigroup as Treasury Corporate Sales and Structuring

Manager. She feels finance works are suitable for her, but she

only has a little knowledge and experience in investment banking

- the field she is interested in. "The best schools available in USA

are expensive and only accessible for me through scholarship,"

she recalled. Moreover, her father is retired from the office and

her mother is a housewife.

"Exposure on solid business knowledge of general

management, finance skills, cross cultural interaction and

collaborative international competition experiences in a two year

MBA overseas will add values when I reenter the workforce and

lead my own financial consulting business. We may not have a

sudden impact, not this year or next, and perhaps for many

years to come. But struggle we shall and succeed we must, as

the contribution would be a long life engagement. All for the

better life of Indonesia," she stated firmly.

Sampoerna Foundation Scholar, 2004 Intake Overseas MBA,

Stephen M. Ross School of Business, University of Michigan-Ann Arbor, USA

Penerima Beasiswa Sampoerna Foundation, Angkatan Tahun Akademis 2004

Program MBA di Luar Negeri, Stephen M. Ross School of Business

University of Michigan-Ann Arbor, USA

Mythia Bachsin

The Sampoerna Foundation Overseas

MBA Scholarship Program is a tool for developing

Indonesian business leaders for the future.

Sampoerna Foundation has thus far funded the

program for up to 5 (five) carefully selected

candidates who require financial assistance

to earn their MBA degrees over a maximum period

of two years in top universities overseas.

These scholarship recipients are expected to return

to Indonesia immediately after their studies

are completed in order to share their newly

gained knowledge with their colleagues in their

specific fields of expertise.

Program Beasiswa MBA Luar Negeri

Sampoerna Foundat ion in i ada lah a la t

untuk mengembangkan pemimpin-pemimpin bisnis

Indonesia di masa mendatang. Setiap tahunnya,

Sampoerna Foundation membiayai sebanyak-

banyaknya 5 (lima) kandidat terpilih yang secara

finansial kurang mampu untuk meraih gelar MBA

di sekolah bisnis terkemuka di luar negeri selama

maksimal 2 (dua) tahun. Penerima beasiswa

diharapkan segera kembal i ke Indonesia

dan menyalurkan pengetahuan yang mereka miliki

kepada para rekan-rekan lainnya melalui profesi

yang mereka tekuni.

Page 27: Annual report2004

25A n n u a l

R e p o r t

2004

In 2004, Sampoerna Foundation awarded

the prestigious Overseas MBA scholarship to

Mythia Bachsin of Bandung. She has begun studying

at the Stephen M. Ross School of Business,

the University of Michigan.

Besides running its own MBA scholarship

program, Sampoerna Foundation has expanded its

reach in the channeling of MBA scholarships through

partnerships with a number of prestigious educational

institutions of various countries.

This cooperation began with partnerships

with the Fulbright Program of the United States and

with Australian Education International (AEI).

Towards the end of 2004, Sampoerna Foundation

also linked up with Le Service de Cooperation

et d'Action Culturelle (SCAC) and the British Council

in order to open up opportunities for students to

study at top business schools in France and the United

Kingdom respectively.

For each of those partnership overseas

scholarship programs, Sampoerna Foundation will

grant full scholarships to up to 2 individuals who

will be selected through a very rigorous process

conducted together with the respective partner.

Di tahun 2004, Sampoerna Foundation

menganugerahkan beasiswa MBA Luar Negeri

yang prestisius ini kepada Mythia Bachsin dari Bandung.

Dia telah memulai studinya di Stephen M. Ross School

of Business, University of Michigan.

Selain menyelenggarakan program

beasiswa MBA sendiri, Sampoerna Foundation

memperluas jangkauannya dalam menya-

lurkan beasiswa MBA melalui jalinan kemi-

traan dengan sejumlah institusi pendidikan

terkemuka mancanegara.

Diawali kerjasama dengan Program

Fulbright - Amerika Serikat dan Australian Education

International (AEI). Menjelang akhir 2004

Sampoerna Foundation menggandeng Le Service de

Coopeération et d'Action Culturelle (SCAC) dan

British Council untuk turut membuka kesempatan

studi bisnis di Perancis dan Inggris.

Untuk masing-masing program beasiswa

kerjasama MBA luar negeri tersebut, Sampoerna

Foundat ion memberikan beasiswa penuh

kepada maksimum 2 individu yang dipilih melalui

proses yang sangat ketat secara bersama

dengan masing-masing mitra.

Sampoerna Foundation berkomitmen

untuk mempromosikan program pengembangan

pendidikan yang akan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia dalam sektor bisnis

dan manajemen. Hal ini diwujudkan melalui

jalinan kerjasama dengan Fulbright Foundation

Sampoerna Foundation is committed

to promoting its educational development

programs, which will improve the quality of human

resources in the business and management

sectors. This has been put into action through

a partnership with the Fulbright Foundation

In 2004, the two 2002 Intake recipients

of the scholarship program have successfully

completed their studies and subsequently

returned to Indonesia. Nadia Chiarina who

graduated from the Wharton School of Business,

Universit y of Pennsylvania and named as

a Palmer Scholar for finishing at top 5% and

Lamtiurida Hutabarat who went to Kellogg

School of Management, Northwestern University,

are now serving with their newly gained

knowledge as consultants at The Boston

Consulting Group Jakarta.

The 2003 intake scholars: Adi Iskandar

(Stephen M. Ross School of Business, University

of Michigan), Edwin Utama (Kellogg School

of Management), and Yulius (Kelley School of

Business, Indiana University) are expected to

complete their studies in 2005.

Di tahun 2004, kedua penerima beasiswa

program ini untuk angkatan 2002 telah berhasil

menyelesaikan program studi mereka dengan baik

dan telah kembali ke Indonesia. Nadia Chiarina yang

lulus dari Wharton School of Business, University of

Pennsylvania dan menerima penghargaan sebagai

Palmer Scholar atas prestasinya masuk dalam 5%

lulusan terbaik, dan Lamtiurida Hutabarat yang lulus

dari Kellogg School of Management, Northwestern

University kini mengabdikan pengetahuannya

dengan menjadi konsultan di The Boston

Consulting Group Jakarta.

Para penerima beasiswa angkatan 2003:

Adi Iskandar (Stephen M. Ross School of Business,

University of Michigan), Edwin Utama (Kellogg

School of Management), dan Yulius (Kelley School of

Business, Indiana University) akan menyelesaikan

program studi mereka di tahun 2005.

Fulbright - Sampoerna Foundation MBA

Scholarship Program

Program Beasiswa MBA Fulbright -

Sampoerna Foundation

Page 28: Annual report2004

26 A n n u a l

R e p o r t

2004

Through this international cooperation with

the prestigious Fulbright Program, Sampoerna

Foundation expects to participate actively in

promoting understanding between the two countries

(Indonesia and the United States) through partnership

in the field of education, specifically in business

and management.

This scholarship program provides funds

for 2 (two) Indonesian students annually to take part

in MBA programs in top schools in the United States.

In the selection process conducted in 2004 for 2005

Intake, Andreas Sylverius of Bandung and Andresto

Budijanto of Magelang were chosen from among

dozens of candidates. Both of these scholars are

expected to begin their studies in the fall of 2005.

Melalui program kerjasama internasional

dengan Program Fulbright yang prestisius ini,

Sampoerna Foundation berharap dapat berpartisipasi

secara aktif dalam mempromosikan hubungan saling

pengertian antar kedua negara (Indonesia dan Amerika

Serikat) melalui kerjasama pendidikan, khususnya di

bidang bisnis dan manajemen.

Program beasiswa ini menyediakan dana

bagi 2 (dua) mahasiswa Indonesia setiap tahun

untuk mengambil studi MBA di sekolah terkemuka

di Amerika Serikat. Dalam seleksi perdana tahun 2004

untuk angkatan 2005, terpilih Andreas Sylverius

dari Bandung dan Andresto Budijanto dari Magelang

dari antara puluhan kandidat. Keduanya

diharapkan akan memulai kul iahnya pada

musim gugur 2005.

On August 26, 2004, the Australian

Education International (AEI) signed an agreement

with Sampoerna Foundation to provide a Master of

Business Administration (MBA) scholarship

program for 2 (two) prestigious Indonesian scholars

for study in Australia.

Th i s program annua l ly prov ides

opportunities for 2 (two) Indonesian university

students with potential to continue their

studies in MBA programs in top business schools in

Australia. After a stringent selection process, two

scholarship recipients, Ira Rahmawati and Rinto

Muhammadsyah - both of Jakarta - were selected as

winners and will begin their MBA studies in January

2005 at Melbourne Business School.

Australian Education International (AEI) - Sampoerna Foundation MBA Scholarship Program

Program Beasiswa Australian Education International (AEI) - Sampoerna Foundation untuk MBA di Australia

Australian Education International (AEI)

pada 26 Agustus 2004 menandatangani kesepakatan

kerjasama dengan Sampoerna Foundation untuk

menyelenggarakan program beasiswa Master of

Business Administration (MBA) bagi 2 (dua)

mahasiswa Indonesia berprestasi untuk menekuni

studi di Australia.

Program ini membuka peluang setiap tahun

bagi 2 (dua) mahasiswa Indonesia yang potensial,

untuk menekuni studi MBA di sekolah bisnis terkemuka

di Australia. Setelah melalui seleksi ketat, terpilih

Ira Rahmawati dan Rinto Muhammadsyah - keduanya

dari Jakarta - yang akan memulai studi MBA di

Januari 2005 di Melbourne Business School.

(yang diwakili di Indonesia oleh AMINEF - American-

Indonesian Exchange Foundation) sebuah lembaga

nirlaba dari Amerika Serikat dengan misi memberikan

bantuan finansial bagi pelajar berprestasi

bersekolah di Amerika Serikat.

(represented in Indonesia by AMINEF - American-

Indonesian Exchange Foundation), which is a non-

profit organization based in the United States with

the mission of providing financial assistance for

students with prestigious academic standings to be

able to study in America.

On November 30, 2004, Sampoerna

Foundation together with the French Embassy,

represented by Le Service de Coopéeration et d'Action

Culturelle (SCAC) - the embassy's cooperation

and cultural department, launched an MBA in

France scholarship program.

Ambassade de France en Indoneésie - Sampoerna Foundation MBA in France Scholarship Program

Pada tanggal 30 November 2004,

Sampoerna Foundation bersama dengan Kedutaan

Besar Perancis di Indonesia, melalui Le Service de

Coopeération et d'Action Culturelle (SCAC) atau

departemen kerjasama dan kebudayaan, meluncurkan

program beasiswa MBA di Perancis.

Program Beasiswa Kedutaan Besar Perancis di Indonesia - Sampoerna Foundation untuk MBA di Perancis

Page 29: Annual report2004

27A n n u a l

R e p o r t

2004

Destination Countries of Sampoerna Foundation Overseas MBA Scholarship Program

Negara Tujuan Pengiriman Program Beasiswa MBA Luar Negeri Sampoerna Foundation

Through the partnership program,

Sampoerna Foundation wil l grant up to

2 scholarships annually for MBA study at

top business schools in France, such as INSEAD,

HEC, ESCP-EAP, etc. The program's first batch

of students (2006 intake) will be selected in 2005.

Melalui program kerjasama ini, Sampoerna

Foundation akan memberikan maksimum

2 beasiswa penuh setiap tahunnya untuk program

studi MBA di universitas-universitas terkemuka di

Perancis, seperti INSEAD, HEC, ESCP-EAP, dsb.

Angkatan pertama program ini (angkatan 2006)

akan dipilih di tahun 2005.

United States of America

Australia

2002:

2003:

2004:

2005:

Proses seleksi untuk program beasiswa MBA ke Inggris dan Perancis akan dimulai di tahun 2005. Sampoerna Foundation akan memberikan maksimum

2 beasiswa untuk setiap negara tersebut.

(2 Females)

(3 Males)

(1 Female)

(1 Female, 1 Male)

The selection process for the MBA scholarship programs in

the United Kingdom and France will start in 2005. Sampoerna Foundation will grant up to

2 scholarships to each of the two countries.

Page 30: Annual report2004

28 A n n u a l

R e p o r t

2004

This scholarship program will be started

in 2005. Winners will be selected through a

rigorous process which will take into account the

candidates' academics competencies, characters,

sense of social responsibilities, potentials and

financial background. Successful individuals will

have opportunities to study at world class

universities such as London Business School, Oxford

University and University of Cambridge with a full

scholarship for up to 2 years.

Program beasiswa ini akan dimulai pada

tahun 2005. Pemenang akan disaring melalui

proses seleksi ketat, yang melihat faktor kemampuan

akademis, karakter, tanggung jawab sosial,

potensi, dan latar belakang finansial. Individu yang

terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk

bersekolah di universitas tingkat dunia, seperti

London Business School, Oxford University,

dan University of Cambridge dengan beasiswa

selama maksimum 2 tahun.

Many young outstanding Indonesian

students can not reach to their full potential due to

lack of opportunies and financial constraints.

For the past few years Sampoerna Foundation

have observed some of its high school scholarship

recipients who have exceptional academics

standing, strong characters and drive to excel in

whatever they do, have to succumb to either low

quality of education or worse to not being able to

continue to higher education.

In 2003, a 2nd year Sampoerna Foundation

senior high school scholarship recipient was

successfully selected as one of only 2 recipients

of the United World Colleges (UWC) scholarship

to study at the International Baccalaureate

(IB) based UWC of the Pacific Lester B. Pearson

College in Canada. Tya Arizona of SMAN 5 Palembang,

South Sumatera will complete her 2 year IB diploma

program at the school in 2005.

Sampoerna Foundation - United World Colleges (UWC) Scholarship Program

Banyak pelajar Indonesia yang berprestasi

tidak bisa mencapai potensi mereka secara maksimal

karena tidak adanya kesempatan, dan karena

kekurangan dana. Beberapa tahun terakhir, Sampoerna

Foundation melihat bahwa beberapa penerima beasiswa

tingkat SMA yang memiliki nilai akademis yang sangat

baik, karakter yang kuat, dan berkeinginan untuk

menjadi yang terbaik di bidang pilihannya, harus

menyerah dan masuk ke sekolah yang berkualitas rendah

atau bahkan tidak bisa melanjutkan perguruan tinggi.

Di tahun 2003, seorang siswa kelas

2 penerima beasiswa Sampoerna Foundation tingkat

SMA berhasil terpilih sebagai satu dari hanya 2 orang

penerima beasiswa United World Colleges (UWC) untuk

bersekolah di UWC of the Pacific Lester B. Pearson

College di Canada, yang berbasis kurikulum International

Baccalaureate (IB). Tya Arizona dari SMAN 5 Palembang,

Sumatera Selatan akan menyelesaikan program diploma

IB 2 tahun tersebut di tahun 2005.

Program Beasiswa Sampoerna Foundation - United World Colleges (UWC)

British Council - Sampoerna Foundation MBA in United Kingdom Scholarship Program

Program Beasiswa British Council - Sampoerna Foundation untuk MBA di Inggris

Pada tanggal 10 December 2004, Sampoerna

Foundation menjalin kerjasama dengan British Council

untuk mensponsori 2 individu dari Indonesia setiap

tahunnya untuk melanjutkan program studi MBA di

sekolah-sekolah bisnis terkemuka di Inggris.

On December 10, 2004, Sampoerna

Foundation forged a partnership with the

British Council to sponsor 2 individuals from

Indonesia annually to study MBA program at top

business schools in the United Kingdom.

Page 31: Annual report2004

29A n n u a l

R e p o r t

2004

The commitment of Sampoerna Foundation

to the future of education in Indonesia has once

again been expressed through its assistance to the

Ministry of National Education in promoting the

participation of Indonesian students in both national

and international level Science Olympiads.

The annually-held National Science

Olympiad is organized by the Directorate General for

Primary and Secondary Education. It is aimed to

promote and select Indonesian students who excel

in the field of science.

The winners of the National Science

Olympiad also go on to represent Indonesia in

International Science Olympiads.

Sampoerna Foundation started its support

for this event in 2003 which was held in

Balikpapan, East Kalimantan, by awarding

scholarships to the gold medal winners of the

Senior High School level.

The 2004 National Science Olympiads

was held in Pekanbaru, Riau. Sampoerna

Foundation provided more than Rp. 1 billion

in scholarships to the 25 gold medal winners from

5 subjec t f ie lds (Mathemat ics , Phys ics ,

Chemistry, Biology and Informatics) at the senior

high school level. The scholarship can be used

by the recipients to finance their undergraduate

studies at top universities in Indonesia in the

fields of applied science and technology,

as well as economics.

National Science Olympiad

Komitmen Sampoerna Foundation kepada

masa depan pendidikan di Indonesia kembali

ditunjukkan dengan membantu Departemen

Pendidikan Nasional mempromosikan keterlibatan

pelajar-pelajar Indonesia dalam ajang olimpiade sains

tingkat nasional dan internasional.

Olimpiade Sains Nasional yang diadakan

secara tahunan yang diselenggarakan oleh

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kompetisi ini ditujukan untuk mempromosikan dan

menyaring pelajar -pelajar Indonesia yang

berprestasi di bidang ilmu sains.

Pemenang dari Olimpiade Sains Nasional

ini juga akan mewakili Indonesia ke ajang Olimpiade

Sains Internasional.

Sampoerna Foundat ion memula i

dukungannya terhadap Olimpiade Sains Nasional

sejak tahun 2003, saat diadakan di Balikpapan,

Kalimantan Timur, dengan memberikan beasiswa

kepada para pemenang medali emas untuk

tingkat SMA.

Di Olimpiade Sains Nasional 2004

yang berlangsung di Pekanbaru, Riau, Sampoerna

Foundation menyediakan beasiswa dengan total

nilai lebih dari Rp. 1 milyar bagi 25 peraih

medali emas dari 5 bidang (Matematika, Fisika,

Kimia, Biologi, dan Informatika) di tingkat SMA.

Beasiswa ini bisa digunakan untuk membiayai

pendidikan S1 mereka di universitas-universitas

terkemuka di Indonesia di bidang ilmu pengetahuan

dan teknik terapan serta ekonomi.

Olimpiade Sains Nasional

In 2004, Sampoerna Foundation and

UWC came to an agreement to co-sponsor another

Sampoerna Foundation high school scholar who

was successfully selected to be one of the

2 representatives from Indonesia in that year to

receive the scholarship. Gerald Kaseger from

SMAN 1 Balikpapan, East Kalimantan was selected

as the recipient of the Sampoerna Foundation -

UWC scholarship to study the IB diploma

for 2 years at the Pacific in Victoria, Canada,

from September 2004.

With the sponsorship, many more

outstanding young Indonesians in the future will

be able to realize their dreams to become the

best they can.

Scholarship Program for Winners of Science Olympiads

Program Beasiswa bagi Pemenang Olimpiade Sains

Di tahun 2004, Sampoerna Foundation dan

UWC setuju untuk bersama mensponsori seorang

pelajar penerima beasiswa Sampoerna Foundation

tingkat SMA yang terpilih sebagai salah satu dari

2 wakil dari Indonesia di tahun tersebut untuk

mendapatkan beasiswa. Gerald Kaseger dari

SMAN 1 Balikpapan, Kalimantan Timur terpilih menjadi

penerima beasiswa Sampoerna Foundation - UWC

untuk mengikuti program sekolah diploma IB selama

2 tahun di UWC of the Pacific di Victoria, Kanada,

mulai dari September 2004.

Dengan adanya program ini, akan lebih

banyak lagi siswa-siswi berprestasi cemerlang

dari Indonesia yang bisa mewujudkan mimpi

mereka untuk meraih cita-cita setinggi mungkin.

Page 32: Annual report2004

30 A n n u a l

R e p o r t

2004

Hingga saat ini delegasi Indonesia yang

bertanding di ajang olimpiade sains internasional

selalu kembali ke Tanah Air dengan hasil

membanggakan. Di tahun 2004, beberapa medali

emas, perak, dan perunggu berhasil diboyong oleh

pelajar-pelajar Indonesia. Hal ini menunjukkan

bahwa negara ini mempunyai banyak generasi muda

yang berbakat, yang bila dibina dengan tepat dan

diberi kesempatan untuk berkembang, akan bisa

menjadi generasi penerus untuk pembangunan

dan kemajuan bangsa.

Di tahun 2004, Sampoerna Foundation

memulai dukungannya untuk acara internasional ini

dengan menawarkan 2 (dua) beasiswa penuh selama

maksimal 4 (empat) tahun untuk belajar ilmu

pengetahuan dan teknik terapan di universitas luar

negeri yang direkomendasikan Sampoerna

Foundation. Penerima beasiswa akan dipilih dari para

pemenang medali emas, perak, dan perunggu.

David Santoso dan Derianto Kusuma,

keduanya dari Jakarta, yang berhasil memenangkan

medali perak di kompetisi International Informatics

Olympiad 2004 yang diadakan di Athena, Yunani,

telah dipilih sebagai penerima beasiswa dari

Sampoerna Foundation.

Up to now, the Indonesian delegation

who competed at the international science

o lympiad events have a lways returned

home with results that make the nation proud.

In 2004, Indonesian students won several gold,

silver and bronze medals. This shows that

the count r y has many ver y potent ia l

young generation. With proper education and given

the opportunities develop, they will become

the next generation who wil l bui ld and

develop the country.

In 2004, Sampoerna Foundation initiated

its support to the international event by offering

2 (two) full scholarships for up to 4 (four) years

of university study in the fields of applied

science and technology at foreign universities

recommended by Sampoerna Foundation.

The recipients will be selected from the gold,

silver and bronze medal winners.

David Santoso and Derianto Kusuma,

both from Jakarta, who won silver medals at

the 2004 International Informatics Olympiad

in Athens, Greece, have been selected as the 2004

recipients of Sampoerna Foundation scholarship.

International Science OlympiadOlimpiade Sains Internasional

Ten of the previous year winners who

have completed their high school education took

the scholarship offer and are now pursuing

their undergraduate degree at 4 top state

universities in Java. They are (Scholar Name, University):

1. Muhammad Arief Fadli, IPB

2. Niko Chandra, ITB

3. Harry Djon Hansemit, UGM

4. Roberto Eliantono, ITB

5. Robbi Kurniawan, ITB

6. Buddy Hermawan Saputra, ITB

7. Endrawan Tan, ITB

8. Alif Kartika, ITB

9. Budi Christanto, UNAIR

10. Setya Perwira Putra, ITB

Other past year winners have either

opted to decline the offer, or are still finishing their

high school education.

Sepuluh pemenang tahun lalu yang sudah

menyelesaikan sekolah mereka mengambil tawaran

beasiswa ini dan saat ini mengambil kuliah S1 di

4 universitas negeri terkemuka di Jawa. Mereka adalah

(Nama, Universitas):

1. Muhammad Arief Fadli, IPB

2. Niko Chandra, ITB

3. Harry Djon Hansemit, UGM

4. Roberto Eliantono, ITB

5. Robbi Kurniawan, ITB

6. Buddy Hermawan Saputra, ITB

7. Endrawan Tan, ITB

8. Alif Kartika, ITB

9. Budi Christanto, UNAIR

10. Setya Perwira Putra, ITB

Pemenang-pemenang tahun lalu lainnya ada

yang tidak mengambil tawaran beasiswa, dan ada juga

yang sedang menyelesaikan pendidikan SMA.

Page 33: Annual report2004

31A n n u a l

R e p o r t

2004

Bawah : Para pemenang medali emas di Olimpiade Sains Nasional 2004

di Pekanbaru, Riau.

Below : The gold medal winners at the 2004 National Science Olympics

in Pekanbaru, Riau.

Kanan : Delegasi dari Indonesia di Olimpiade Informatika Internasional 2004,

di Athena, Yunani.

Right : Indonesian delegates posed at the 2004 International Informatics

Olympiads in Athens, Greece.

Kanan atas : Para pelajar melakukan uji laboratorium di bidang kimia di Olimpiade

Sains Nasional 2004.

Top right : Students performing a laboratory test in chemistry during the 2004

National Science Olympiads.

Kiri atas : Elan Merdy (Sampoerna Foundation) dan Indra Djati Sidi

(Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen

Pendidikan Nasional RI) menandatangani MOU untuk pemberian

beasiswa kepada pemenang Olimpiade Sains Nasional 2004.

Top Left : Elan Merdy (Sampoerna Foundation) and Indra Djati Sidi

(Director General for Primary and Secondary Education, Ministry of

National Education) signed MOU on scholarships provision for the

winners of 2004 National Science Olympiads.

Page 34: Annual report2004

32 A n n u a l

R e p o r t

2004

KEGIATAN PARA PENERIMA BEASISWA

SCHOLARSHIP RECEPIENT ACTIVITIES

The Annual Gathering is a very important

event for the scholarship recipients and for Sampoerna

Foundation itself. Sampoerna Foundation's Annual

Gathering is designed to provide the opportunity for

scholarship recipients to gather together to gain

a greater understanding of the values embraced by

Sampoerna Foundation, to further develop their

character, a spirit of leadership, and to foster greater

social awareness, while developing a familial

relationship among all participants and members of

the scholarship programs. This gathering strengthens

the bonds among the current scholarship recipients,

program alumni and the other members of

Sampoerna Foundation's "big family".

Attendance at the Annual Gathering, is

mandatory for all Sampoerna Foundation's tertiary

education scholarship recipients. Carried out over a

period of three days, this event is a forum in which

the scholarship recipients can share their experiences

and develop network contacts among their fellow

scholars from other cities and universities for their

own individual purposes, as well as developing

personal skills through the training sessions and

discussions held.

Social activities is also an integral part of

the gathering in which the scholarship recipients can

express their social concerns, by actually performing

activities that help the people in a community near

where the event is held.

The gathering which began in 2002 involves

all higher level education scholarship recipients of

the Sampoerna Foundation. This important event

covers professional development programs, such as

motivational seminars, various sharing and

discussion forums, as well as outdoors activities.

Besides this, the community visits, and other social-

welfare activities held, instill a sense of community

service in the participants.

The 2004 Annual Gathering was held in

Yogyakarta on July 23-25, at the Prambanan Temple

compound. More than 150 Sampoerna Foundation

Bachelor's degree and Master's degree scholarship

recipients and 20 Sampoerna Foundation's High

School scholars participated in this event.

Annual Gathering

Pertemuan Tahunan adalah acara penting

baik bagi para penerima beasiswa maupun

Sampoerna Foundation. Pertemuan Tahunan

Sampoerna Foundation dirancang untuk memberi

kesempatan berkumpul dan memperoleh pemahaman

lebih baik tentang nilai-nilai Sampoerna Foundation,

mengembangkan karakter, jiwa kepemimpinan,

memupuk kesadaran sosial para penerima beasiswa,

dan keakraban sebagai keluarga. Acara ini

memperkokoh ikatan di antara para penerima beasiswa

dan alumni serta semua anggota "keluarga besar"

Sampoerna Foundation lainnya.

Kehadiran dalam pertemuan tahunan ini,

merupakan kewajiban bagi semua penerima

beasiswa Sampoerna Foundation tingkat pendidikan

tinggi (S1 & S2). Diadakan selama tiga hari,

acara ini menjadi sarana bagi para penerima

beasiswa untuk berbagi pengalaman dan membangun

jaringan kontak dengan rekan-rekan dari perguruan

tinggi dan kota lain dalam mencapai tujuan mereka,

maupun mengembangkan keterampilan pribadi

melalui pelatihan dan diskusi yang diadakan.

Kegiatan sosial juga menjadi bagian

penting, di mana para penerima beasiswa

dapat menunjukkan kepedulian sosial mereka

dengan melakukan kegiatan nyata membantu

masyarakat di lingkungan di sekitar tempat

berlangsungnya acara tersebut.

Program yang dimulai diadakan tahun

2002 melibatkan semua penerima beasiswa tingkat

pendidikan tinggi Sampoerna Foundation.

Acara penting ini mencakup program pengem-

bangan profesional dan pribadi, seperti seminar

yang membangkitkan motivasi, forum berbagi

dan diskusi, serta kegiatan luar ruang. Selain itu,

program kegiatan sosial juga diselenggarakan

untuk menanamkan nilai memberi sumbangsih

kepada masyarakat.

Pertemuan Tahunan 2004 diselenggarakan

di Yogyakarta pada 23-25 Juli, berlokasi di pelataran

Candi Prambanan. Lebih dari 150 penerima beasiswa

S1 dan S2 Sampoerna Foundation dan 20 wakil

penerima beasiswa SMAN Sampoerna Foundation

berpartisipasi dalam acara ini.

Pertemuan Tahunan

Page 35: Annual report2004

33A n n u a l

R e p o r t

2004

Berbagai kegiatan Pertemuan Tahunan 2004 yang diadakan di Yogyakarta, termasuk acara Gala Dinner yang dihadiri Sri Sultan Hamengku Buwono X (ketiga dari kanan, gambar kanan bawah).

Several activities in the 2004 Annual Gathering which was held in Yogyakarta, including the Gala Dinner which was attended by Sri Sultan Hamengku Buwono X (third from right, bottom right picture).

Page 36: Annual report2004

34 A n n u a l

R e p o r t

2004

As with the past years' events, social

activities were also organized this year to assist

2 local communities. Sampoerna Foundation

scholarship recipients provided assistance to the

people of a village near the Prambanan Temple

complex. They helped the local people renovate their

irrigation system and to install new water pumps.

More than 300 families now have water for their rice

fields as a result of this activity.

The scholars also took the opportunity to

visit the Bokoharjo public elementary school.

They repaired the classrooms there, donated

textbooks, and conducted fun activities with the

students at that grade school.

Sampoerna Foundation attempts to

maintain a strong sense of social awareness in the

hearts and minds of the individual scholarship

recipients through holding and supporting the carrying

out of various community social-welfare activities.

These social activities are an important element of

the scholarship program because, through such

activities, it is expected that the scholarship recipients

will gain greater social awareness and develop and

define personal values concerning the benefit and

importance of social/community service in their lives,

as well as gaining a deeper respect for social-welfare

initiatives in general.

In order to raise the awareness of the

scholarship recipients in relation to social issues,

Sampoerna Foundation requires all higher education

scholarship recipients to involve themselves in social-

welfare activities in the cities where they are studying

-- Jakarta, Bandung, Yogyakarta, and Surabaya --

every quarter. Sampoerna Foundation believes that

in this way, its scholarships programs take on special

meaning in relation to developing the potential of

the younger generation for service to society.

Regional Social Activities

Sampoerna Foundat ion berusaha

memelihara kesadaran sosial yang kuat dalam diri

para penerima beasiswanya melalui penyelenggaraan

dan dukungan terhadap berbagai kegiatan sosial.

Kegiatan-kegiatan sosial merupakan bagian penting

dalam program beasiswa, sebab melalui kegiatan-

kegiatan seperti ini diharapkan para penerima beasiswa

mempunyai pemahaman lebih baik tentang manfaat

pengembangan kesadaran sosial dan nilai-nilai

kepribadian mereka, pentingnya pelayanan sosial

dalam kehidupan mereka, serta penghargaan atas

inisiatif-inisiatif kegiatan sosial.

Untuk meningkatkan kesadaran para

penerima beasiswa akan masalah-masalah sosial,

Sampoerna Foundation mewajibkan para penerima

beasiswa tingkat pendidikan tinggi menyelenggarakan

kegiatan sosial setiap kuartal di kota tempat

mereka menuntut ilmu: Jakarta, Bandung , Yogyakarta,

dan Surabaya. Sampoerna Foundation percaya,

program-program beasiswanya memiliki arti

penting dalam membantu generasi muda

mengembangkan potensi-potensi mereka seperti

member i sumbangs ih bag i masyarakat .

Seperti tradisi tahun-tahun sebelumnya, dalam

Pertemuan Tahunan selalu diadakan acara bakti sosial

untuk masyarakat setempat. Kali ini, para penerima

beasiswa Sampoerna Foundation mengarahkan

bantuannya pada sebuah desa di dekat kompleks

Prambanan. Mereka membantu penduduk merenovasi

sistem irigasi dan memasang pompa air baru. Dengan

adanya sistem pengairan ini, lebih dari 300 keluarga

mendapat air dan dapat mengelola sawah mereka.

Para penerima beasiwa juga menyempatkan

diri berkunjung ke SD Negeri Bokoharjo. Mereka

memperbaiki ruangan-ruangan kelas, menyumbang

buku-buku pelajaran, dan bercengkrama dengan

murid-murid SD itu.

Kegiatan Sosial Regional

Para penerima beasiswa Sampoerna Foundation dan alumni penerima beasiswa Sampoerna Foundation bekerja sama dengan penduduk setempat merenovasi

sistem irigasi dan memasang pompa air baru saat Pertemuan Tahunan 2004 di Yogyakarta.

The Sampoerna Foundation scholars and alumni worked together with the villagers to renovate the water irrigation system and to install new water pump during the 2004 Annual Gathering in Yogyakarta.

Page 37: Annual report2004
Page 38: Annual report2004

36 A n n u a l

R e p o r t

2004

Throughout 2004, the Bachelor's and

Master's degree scholarship recipients of Sampoerna

Foundation carried out a number of charitable social

activities in the communities in which their were

pursuing their studies.

Among these activities were Small &

Medium Business Enterprise Business Support

conducted by SFSC Yogyakarta. The program was

executed in form of visiting and giving out the analysis

or problem solving to the selected small and medium

enterprises in Yogyakarta. While the SFSC Surabaya

organized a program called Education for the Orphans,

in which the scholars provided assistance to orphanage

children to prepare themselves for school final exam

through delivering extra lessons and preparation

materials. In Bandung, the SFSC established a reading

centre where they provided literatures, book shelves,

and reading class for urban poor children, as well as

dropped out elementary and secondary students.

After the program was done the maintenance of the

program was to be carried on by the local youth

centre. And the SFSC Jakarta held a program titled

"Show the world to Them" where the scholars assist

blind children by providing reading materials through

transforming the regular text books into Braille format.

Some scholars with certain type of voice also helped

recording the "talking books".

Sampoerna Foundation MBA overseas

scholars were also taking part by joining several local

communities' social activities, such as the Kellogg

Corps, a non-profit organization whose mission is to

make opportunities available for second year students

to volunteer their time and energy in bringing

business skills and management expertise to

non-profit organizations in developing countries

throughout the world.

In the meantime, Sampoerna Foundation's

High School level scholarship recipients were

determined not to be left behind by their seniors in

relation to social service. The high school students

are not required by the program to undertake social

activities, however, when the Sampoerna Foundation

staff visits them, it seems that they have always

spontaneously organized some activities for the

benefit of their local communities.

Sepanjang tahun 2004, para penerima

beasiswa S1 dan S2 Sampoerna Foundation telah

mengadakan sejumlah kegiatan sosial di kota-kota

tempat mereka menuntut ilmu.

SFSC Yogyakarta mengadakan Small &

Medium Business Enterprise Business Support.

Program ini mencakup kunjungan serta pemberian

analisa dan pemecahan masalah dari beberapa

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Yogyakarta

yang telah dipilih. Sementara itu SFSC Surabaya

mengadakan program Pendidikan untuk Anak

Yatim Piatu, di mana para penerima beasiswa

membantu anak-anak yatim piatu mempersiapkan

diri dalam menghadapi ujian akhir. Bantuan

tersebut diberikan dengan cara memberikan

pelajaran tambahan serta menyediakan buku-buku

bacaan yang bisa membantu anak-anak tersebut

menghadapi ujian. Di Bandung, SFSC mendirikan

taman bacaan yang dilengkapi buku-buku, rak-rak

buku, dan kelas untuk belajar membaca bagi

anak-anak yang tidak lulus SD dan SMP. Setelah

selesai, program tersebut diteruskan oleh karang

taruna setempat. Kemudian SFSC Jakarta mengadakan

program berjudul "Show the world to Them".

Para penerima beasiswa membantu anak-anak

tuna netra membaca dengan membuat buku-buku

dengan huruf braille. Beberapa penerima beasiswa

bahkan menjadi pengisi suara untuk merekam

"buku berbicara".

Penerima beasiswa MBA Sampoerna

Foundation di luar negeri juga ambil bagian

dalam kegiatan sosial dengan bergabung dengan

organisasi sosial lokal, seperti Kellogg Corps,

sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan

kesempatan bagi mahasiswa tahun kedua

mencurahkan waktu dan pemikirannya untuk

membantu organisasi nirlaba yang berada

negara-negara berkembang.

Sementara para penerima beasiswa SMAN

Sampoerna Foundation pun tak mau ketinggalan.

Meski bukan merupakan suatu kewajiban bagi

mereka untuk menyelenggarakan kegiatan sosial,

namun jika staf Sampoerna Foundation berkunjung

ke tempat mereka, dengan spontan mereka berinisiatif

menggelar kegiatan sosial.

Page 39: Annual report2004

37A n n u a l

R e p o r t

2004

The social-welfare activities carried out by

the recipients of High School level scholarships from

Sampoerna Foundation throughout 2004 included

conducting a renovation on a high school building

in Blitar that had been damaged by the flood.

The scholars cleansed the school from dirt and

repainted the school. They also helped rearrange

the books in the library.

Sampoerna Foundation is convinced that

a great deal of valuable experience relating to

humanitarianism can be gleaned by the scholarship

recipients from the social activities organized. And

that, in the future, this experience will enrich their

spirits and strengthen their characters, so that they

will become whole and complete human beings of

intelligence and emotional maturity.

The Sampoerna Foundation Bachelor's

and Master's degree program scholarship recipients,

during their course of study, must participate in an

internship as a part of their professional development.

The Sampoerna Foundation Scholar

Internship Program (SF-SIP) which was launched in

2004, is an example of the Foundation's efforts to

provide opportunities for professional development

through work experience.

The program which usually lasts from one

to four months provides the opportunity for the

scholarship recipients to work at various prominent

local and multinational companies in order that

they can assimilate knowledge and experience in

the workplace that will give them an edge in

securing employment once they have graduated.

Sampoerna Foundation will help the scholars

to match up their qualifications with the requests by

and availability at the internship facilitating companies.

Several companies within the country and

abroad have agreed to become partners of Sampoerna

Foundation in providing internship opportunities for

the Foundation's scholarship recipients. The list of

partner companies will grow in the future. The

scholarship recipients are permitted and in fact

encouraged to proactively seek for companies where

they can perform the internship.

Once the program is completed, an

evaluation is done by Sampoerna Foundation, the

facilitating company and the scholarship recipients.

Internship Program for Scholarship Recipients

Para penerima beasiswa Sampoerna

Foundation tingkat pendidikan tinggi (S1 dan S2),

selama masa program studi mereka, harus

berpartisipasi dalam program magang sebagai bagian

pengembangan profesional mereka.

Program Magang Penerima Beasiswa

Sampoerna Foundation (SF-SIP) yang diluncurkan di 2004,

merupakan upaya Foundation dalam memberi kesempatan

pembangunan karir melalui pengalaman kerja.

Program ini yang biasanya berkisar 1-4 bulan,

memberi kesempatan bagi para pelajar untuk bekerja

di berbagai perusahaan terkemuka dalam negeri

maupun multinasional, agar langsung memperoleh

pengetahuan dan pengalaman di dunia kerja,

sehingga meningkatkan peluang mereka memperoleh

pekerjaan yang sesuai setelah menamatkan studi.

Sampoerna Foundation akan membantu

untuk menempatkan para penerima beasiswa sesuai

dengan kualifikasi mereka, ketersediaan, dan

kebutuhan kerja magang perusahaan tersebut.

Beberapa perusahaan baik di dalam maupun

di luar negeri telah menjadi mitra Sampoerna

Foundation untuk memberi kesempatan kerja magang

bagi para penerima beasiswa. Daftar ini akan terus

bertambah di masa mendatang. Para penerima

beasiswa diperbolehkan dan dianjurkan untuk secara

pro-aktif mencari perusahaan sebagai tempat magang.

Setelah program selesai, evaluasi akan

dilakukan oleh Sampoerna Foundation, perusahaan

pemberi kerja magang, dan penerima beasiswa.

Beberapa kegiatan sosial yang dilakukan

para penerima beasiswa SMAN Sampoerna

Foundation selama tahun 2004 meliputi merenovasi

gedung SMA di Blitar yang hancur karena banjir. Para

penerima beasiswa membersihkan lumpur dan

mengecat ulang sekolah tersebut. Mereka juga menata

ulang perpustakaan sekolah tersebut.

Sampoerna Foundation yakin, banyak

pengalaman kemanusiaan berharga akan diperoleh

para penerima beasiswa melalui kegiatan-kegiatan

sosial yang diselenggarakan. Kelak, pengalaman

tersebut akan menambah kekayaan batin mereka

dan memperkokoh kepribadian mereka, sehingga

terbentuk manusia utuh dengan kecerdasan

pemikiran dan emosional.

Program Magang Bagi Penerima Beasiswa

Page 40: Annual report2004

38 A n n u a l

R e p o r t

2004

The recipients of Bachelor's and Master's

degree level scholarships from Sampoerna Foundation

are strongly urged to take part in courses and

training programs that complement their academic

studies, in order to better prepare them with the skills

they will need in their future professional careers.

For example, because the ability to

communicate in English is required in today's

business world, then all of Sampoerna Foundation's

National Bachelor's and Master's degree scholarship

recipients are required to take English language

courses during their study program.

The scholars take the English courses

at various levels according to their levels

of proficiency, at a recognized training institution

in their area. The courses are financed by

Sampoerna Foundation

In 2004, the scholarship recipients for

Bachelor's and Master's degree level in Jakarta

and Bandung took English language training at

TBI, while those in Surabaya took theirs at IALF.

In Yogyakarta, the scholars took part in English

language training at Sanata Dharma.

Para penerima beasiswa tingkat pendidikan

tinggi (S1 dan S2) Sampoerna Foundation sangat

didukung mengambil kursus atau pelatihan tambahan

yang dapat melengkapi studi akademik mereka,

untuk membekali mereka dengan keterampilan yang

dibutuhkan agar berhasil dalam karier profesional

mereka di masa depan.

Sebagai contoh, karena kemampuan

berkomunikasi dalam bahasa Inggris menjadi

kebutuhan dasar dalam dunia saat ini, maka semua

penerima beasiswa program S1 dan S2 dalam negeri

wajib mengikuti kursus pelatihan bahasa Inggris

selama masa studi mereka.

Para pelajar mengikuti kursus bahasa Inggris

di tingkat yang berbeda-beda sesuai dengan

kecakapan mereka, di pusat pelatihan yang terkemuka

di daerah mereka. Kursus ini dibiayai oleh

Sampoerna Foundation.

Di tahun 2004, para penerima beasiswa

S1 dan S2 di Jakarta dan Bandung mengikuti kursus

bahasa Inggris di TBI. Sedangkan para pelajar di Surabaya

mengambil kursus di IALF. Di Yogyakarta, kursus

bahasa Inggris diselenggarakan di Sanata Dharma.

Scholars Professional Development Program

Program Pengembangan Profesional Penerima Beasiswa

Bagi perusahaan pemberi kerja magang,

program ini juga memberikan kesempatan

bagi mereka untuk memantau kinerja kerja

para penerima beasiswa sebagai "calon karyawan".

Perusahaan pemberi kerja magang walau

tidak ada ikatan namun diperbolehkan untuk

menawarkan pekerjaan kepada penerima kerja

magang jika diinginkan.

Sepanjang tahun 2004, sejumlah penerima

beasiswa S1 dan S2 Sampoerna Foundation telah

mengikuti program magang. Di antaranya adalah:

Nancy Wijaya (Program S1, angkatan 2002)

magang di The Boston Consulting Group, Jakarta.

Irhan Farhan (Program S1, angkatan 2002) di

The Boston Consulting Group, Jakarta.

Yulius (Program MBA Luar Negeri, 2003 intake)

di The Boston Consulting Group, Jakarta.

Edwin Utama (Program MBA Luar Negeri, 2003

intake) di The Boston Consulting Group, Jakarta.

Inggrid Gunawan (Program S1, angkatan 2002)

di PT Dexa Medica, Jakarta.

For the internship providing companies,

the program also allows them to observe and assess

the work performance of the scholars who may

potentially become their employees. The internship

providing companies, although are not obligated,

but are permitted to place a job offer to the scholarship

recipient if desired.

Throughout 2004, a number of Bachelor's

and Master's degree program scholarship

recipients took part in the internship program.

Among them were:

Nancy Wijaya (Undergraduate Program

2002 intake) performed internship at The Boston

Consulting Group, Jakarta.

Irhan Farhan (Undergraduate Program, 2002

intake) at The Boston Consulting Group, Jakarta.

Yulius (Overseas MBA Program, 2003 intake) at

The Boston Consulting Group, Jakarta.

Edwin Utama (Overseas MBA Program, 2003

intake) at The Boston Consulting Group, Jakarta.

Inggrid Gunawan (Undergraduate Program,

2002 intake) at PT. Dexa Medica, Jakarta.

Page 41: Annual report2004

Selain kemampuan akademik yang baik, ketrampilan berkomunikasi juga diperlukan agar berhasil di karier profesional.

Besides excellent academic record, communication skill is also essential in order to succeed in the professional career.

Page 42: Annual report2004

40 A n n u a l

R e p o r t

2004

The recipients of Sampoerna Foundation

scholarships are individuals of brilliant academic

accomplishment, with a high level sense of

responsibility toward society. They fully share

the vision and the spirit of the Foundation and

carry on its mission.

Six months after finishing their studies, the

recipients of Sampoerna Foundation Bachelor's and

Master's degree scholarships will make cash

contributions, which will be used collectively to provide

support to another student, who like themselves will

have the opportunity to enjoy the chance to further

their education in the future.

The source of funds may be their own

personal contribution or funds collected through their

individual initiative in line with their personal policy

and values. Sampoerna Foundation is proud of its

scholarship recipients, especially in relation to their

service in the provision of opportunities for others

to continue their educations. With their support,

Sampoerna Foundation can continue to grow and

expand its assistance to more and more university

students who require f inancial support.

Alumni's Social Contributions

Para penerima beasiswa Sampoerna

Foundation adalah individu-individu yang berprestasi

akademik cemerlang, sekaligus memiliki tanggung

jawab sosial yang tinggi. Mereka mewarisi visi dan

semangat yang sama dengan Foundation, dan akan

membantu melanjutkan mis i Foundation.

Enam bulan setelah menamatkan studi,

para penerima beasiswa S1 dan S2 Sampoerna

Foundation akan memberi sumbangsih dana, yang

secara kolektif digunakan untuk membiayai mahasiswa

lain, seperti mereka sendiri, agar dapat menikmati

kesempatan studi di masa mendatang.

Sumber dana ini dapat berasal dari

sumbangsih mereka pribadi atau melalui inisiatif

pengumpulan dana sesuai kebijaksanaan mereka.

Sampoerna Foundation bangga terhadap para

penerima beasiswanya, terutama akan komitmen dan

dedikasi mereka dalam membantu menyediakan

peluang pendidikan bagi semua. Dengan dukungan

mereka, Sampoerna Foundation dapat terus

bertumbuh dan memperluas bantuannya bagi lebih

banyak mahasiswa berprestasi cemerlang yang

membutuhkan dukungan finansial.

Sumbangsih Sosial Alumni

Sampoerna Foundation

tidak hanya memberi

dukungan finansial,

tetapi juga bertindak

menumbuh kembangkan

dan membina kepedulian

sosial terhadap

masyarakat sekitar.

Sampoerna Foundation

not only provides financial

support, but also takes

action to motivate,

nurture, and develop a

sense of concern for the

society in which the

scholar exists.

Page 43: Annual report2004

A n n u a l

R e p o r t

2004

Letter fromthe Founder

Surat dari Pendiri

Page 44: Annual report2004

04 SURAT DARI PENDIRI

LETTER FROM THE FOUNDER

42 A n n u a l

R e p o r t

2004

There are many kinds of catastrophe that can befall a nation.

Certainly, one of the worst imaginable is the devastating earthquake and tsunami that ravaged Aceh and Northern Sumatera in December 2004. In just a few short minutes, several hundred thousand Indonesians perished, and hundreds of thousands more were left homeless and starving. Coastlines changed beyond recognition, and entire cities, towns and villages disappeared as if they never existed.

One small statistic among all this

unimaginable death and destruction is the

number of schools that were destroyed. In the

15 districts affected by the tsunami, more

than 1,595* primary schools, representing more

than 20% of all schools in the area, were

wiped out or severely damaged. A similar

proportion of the region's high schools and

institutions of higher learning were also

destroyed or damaged.

This is a terrible toll. But it does

not end here.

As a result of the 26 December earthquake

and tsunami, 1,823** teachers in the area are

missing or dead (9.59%** of the pre-tsunami total)

and 17,228** students perished (9.84%** of

the pre-tsunami total).

Dari data statistik yang terhimpun

dapat ter l ihat jumlah bangunan sekolah

yang hancur. Di 15 daerah yang terkena

tsunami, sekitar 1.595* sekolah dasar, atau

lebih dari 20% dari jumlah sekolah yang ada

di sana, lenyap tersapu air atau rusak parah.

Jumlah yang kurang lebih sama juga terjadi

pada bangunan seko lah menengah dan

sekolah tinggi.

Ini adalah keadaan yang mengenaskan.

Tapi itu belum semuanya.

Gempa bumi dan t sunami yang

terjadi pada tanggal 26 Desember lalu telah

mengakibatkan 1.823** guru atau 9,59%** dari

jumlah guru secara keseluruhan sebelum tsunami,

hilang atau meninggal dan 17.228** pelajar,

yaitu 9,84%** dari jumlah total pelajar, lenyap.

Ada bermacam bencana yang bisa menimpa sebuah negara.

Gempa bumi dan tsunami yang memporak-poranda Aceh dan Sumatera Utara di bulan Desember 2004 lalu adalah salah satunya. Hanya dalam beberapa menit, ratusan ribu rakyat Indonesia hilang tersapu ombak, dan ribuan orang kehilangan rumah serta menderita kelaparan. Garis pantai berubah, membuatnya tak dapat dikenali lagi, seluruh kota dan desa lenyap seperti tak pernah ada sebelumnya.

Page 45: Annual report2004

43A n n u a l

R e p o r t

2004

(PUTERA SAMPOERNA)

No amount of aid or reconstruction

can bring these selfless teachers or martyred

students back to life. They are gone forever

and with them has vanished a significant share

of Sumatera ' s most prec ious resource,

its human and intellectual capital.

But natural disasters like the recent tsunami

are not the only type of catastrophe that

can bring a modern nation to its knees.

There are other types of disaster that are just as

devastating, or more so.

Unfortunately, because such disasters

unfold slowly and silently, they are not always

as obvious as a tsunami or an earthquake.

These catastrophes almost never make the

headlines. . . until it is too late to respond to them.

Right now, for example, fewer than

half the eligible children in Indonesia (43%)***

who could attend high schools, actually do.

If the world communit y considers

the tsunami-generated loss of almost 10% of

North Sumatera's students a devastating blow

to the future of the region, than how would it

characterize the loss of more than 50% of

all of the high school students in Indonesia?

Surely, in terms of the economic and

social loss for our nation, this is a tragedy on an

even grander and more frightening scale than

last December's tsunami.

Kita membutuhkan mitra untuk

membangun landasan pendidikan yang

kuat bagi masa depan Indonesia.

Ini adalah tugas yang ambisius.

Tapi kami optimis. Kami harus optimis,

karena harga yang harus dibayar untuk

sebuah kegagalan terlalu mahal.

We require partners to build

a strong and robust educational

foundation for Indonesia's future.

It is an ambitious undertaking.

But, we are optimistic.

We have to be. The price of failure -

or worse, inaction - is simply too high.

Ta k a d a b a n t u a n ya n g d a p a t

mengembalikan j iwa para guru dan murid

yang hilang itu. Mereka telah pergi untuk selamanya

dan itu berarti hilang pula harta yang paling

berharga, yaitu sumber daya manusia dan

kekayaan intelektual.

Tapi tsunami bukanlah satu-satunya

bencana yang dapat meluluh-lantakkan sebuah

negara. Ada lagi beberapa jenis musibah yang juga

bersifat menghancurkan.

Yang lebih menakutkan, bencana tersebut

terjadi sedikit demi sedikit dan tidak terlihat sejelas

tsunami atau gempa bumi. Bencana seperti ini tak

pernah dimuat di koran sebagai berita utama...…

sampai semuanya terlambat sudah.

Sebaga i contoh, saat in i hanya

43%*** atau kurang dari separuh anak-anak di

Indonesia yang bisa melanjutkan sekolah hingga

tingkat menengah.

Jika dunia menganggap hilangnya hampir

10% pelajar di Aceh dan Sumatera Utara akibat

tsunami sebagai pukulan telak terhadap masa depan

daerah tersebut, lalu bagaimana dengan masa

depan negara in i , yang leb ih dar i 50%

tunas bangsanya tidak bisa mengenyam pendidikan

hingga sekolah menengah?

Tentu saja dari segi kerugian ekonomi dan

sosial, ini adalah tragedi yang lebih besar dan lebih

menakutkan bagi bangsa Indonesia daripada

tsunami di bulan Desember lalu.

Page 46: Annual report2004

44 A n n u a l

R e p o r t

2004

Indonesia's national education statistics

reveal an even more chilling crisis when we look at

higher education.

Of those few students who do complete

high school, only 13.63%*** go on to any kind of

university-level education and less than 1.92%***

actually graduate with an undergraduate degree.

The utter chaos that was inflicted

by the recent tsunami on the education system

in Aceh and Northern Sumatera is actually

less dramatic than the damage that is being

inflicted on the national education system

by 50 years of poverty, neglect, corruption

and ineptitude.

The terrible wave of invisible destruction

that is sweeping through ever y school,

on every one of the 17,500*** islands that stretch

across our 1,904,000 km2*** archipelago, has

important implications for virtually every aspect

of life in Indonesia.

Many of Indonesia's social ills are directly

linked to a shortage of effective leadership

in business and government, and the dearth of

good leadership, in turn, is directly linked to the

quality of education.

Our schools shape the personality and

character of every one of our leaders-to-be.

This means that right now, in schools

across the nation, the future leaders of

Indonesia are being trained.

What lessons are they being taught?

With this understanding, we can see

the terrible economic, political and social

cost our nat ion is now paying for i ts

neglect of education.

It is tempting to blame various

governments, past and present, for the woeful

condition that our education system now finds

itself in. But this would be simplistic and unfair.

A l l Indones ians - bus inessmen,

politicians, social leaders, parents, and families -

share equal responsibility for the current state

of our nation's education system. And, because

we all share responsibility for the problem,

we must all work together to fix it.

How can we turn back the terrible tide

of destruction that is drowning our educational

system today?

Sta t i s t i k pend id ikan nas iona l d i

Indonesia menunjukkan krisis yang lebih men-

cemaskan jika kita lihat keadaan di tingkat

perguruan tinggi.

Dari semua siswa yang tamat SMA, hanya

13,63%*** melanjutkan ke tingkat universitas dan

kurang dari 1,92%*** lulus dengan gelar S1.

Kekacauan pada dunia pendidikan

d i A c e h d a n S u m a te r a U t a r a y a n g

disebabkan oleh tsunami sebenarnya tidaklah

sedramatis kehancuran pendidikan nasional

yang disebabkan oleh kemiskinan, kelalaian,

korupsi, dan ketidak pedulian, yang terjadi selama

50 tahun terakhir.

Bencana ini terjadi di semua sekolah

di 17.500*** pulau yang tersebar di negara

yang seluas 1.904.000 km2*** ini. Dan ini

menimbulkan dampak nyata pada tiap aspek

kehidupan di Indonesia.

Banyak sekali permasalahan sosial di

Indonesia yang bersumber dari kurangnya

kepemimp inan yang e fek t i f d i b idang

bisnis dan pemerintahan. Dan hal ini tentu

ada hubungannya dengan kualitas pendidikan.

Sekolah membentuk kepribadian dan

karakter dari setiap calon pemimpin.

Artinya, saat ini di semua sekolah

di seluruh tanah air, para calon pemimpin bangsa

Indonesia tengah digembleng.

Pendidikan apakah yang diajarkan

pada mereka?

Dari sini, kita bisa melihat bahwa

keadaan ekonomi, politik, dan sosial bangsa

yang saat ini terpuruk adalah akibat dari

terlantarnya dunia pendidikan di Indonesia.

Memang akan sangat mudah untuk

menya lahkan pemer intah yang la lu dan

sekarang untuk kondisi s istem pendidikan

yang parah saat ini. Tapi itu tidaklah adil.

Semua orang Indonesia - baik pengusaha,

pemimpin, orang tua, maupun keluarga -

mem i l i k i t anggung j awab yang s ama

t e r h a d a p s i s t e m p e n d i d i ka n b a n g s a .

Oleh sebab itu, k ita harus bekerja sama

untuk membenahinya.

Bagaimana caranya membebaskan

diri dari kehancuran yang melanda sistem

pendidikan kita?

Page 47: Annual report2004

This is the goal of the Sampoerna

Foundation. We want to help provide Indonesia's

youth with the intellectual and moral tools

they need to make Indonesia a safer, fairer,

more prosperous place to live, work and raise a

family -- for themselves and for their neighbors

and fellow countrymen.

This task requires more than just

making sure that all of Indonesia's children

can attend the schools that already exist in

their communities, or upgrading the facilities

in those schools.

45A n n u a l

R e p o r t

2004

Ini adalah tujuan dari Sampoerna

Foundation. Kami ingin menyediakan bekal

kecerdasan in te lektua l dan mora l yang

dibutuhkan kaum muda untuk menciptakan

Indonesia yang lebih aman, adil, dan makmur

sebaga i tempat untuk t ingga l , beker ja ,

dan membangun keluarga.

Tugas ini lebih dari sekedar memas-

tikan semua anak Indonesia dapat bersekolah

atau memperbaiki fasilitas sekolah yang ada.

Masalah ini harus segera dituntaskan.

Untuk menciptakan pemimpin yang

efekt i f , ter lebih dahulu k i ta harus men-

ciptakan sistem pendidikan yang mengajarkan

keahl ian, komitmen, dan ni la i -n i la i et ika

kepada semua generasi muda, le laki dan

perempuan, di perkotaan maupun pedesaan,

kaya ataupun miskin.

The need is obvious.

To create effective leaders we must first

create an education system that imparts

expertise, commitment and ethical values

to all the young people who go through it --

male or female, urban or rural, rich or poor.

Kekacauan pada dunia pendidikan

di Aceh dan Sumatera Utara

yang disebabkan oleh tsunami

sebenarnya tidaklah sedramatis

kehancuran pendidikan nasional

yang disebabkan oleh kemiskinan,

kelalaian, korupsi, dan ketidak

pedulian, yang terjadi selama

50 tahun terakhir.

The utter chaos that was inflicted

by the recent tsunami on the

education system in Aceh and

Northern Sumatera is actually

less dramatic than the

damage that is being inflicted on

the national education system

by 50 years of poverty, neglect,

corruption and ineptitude.

Page 48: Annual report2004

46 A n n u a l

R e p o r t

2004

Pendiri/Pembina Sampoerna Foundation

PUTERA SAMPOERNA

Founder/Advisor Sampoerna Foundation

Our responsibility even extends beyond

the building of new schools that our communities

so desperately need.

If we are going to succeed, we must also

confront the 'soft' issues that bedevil our

educational system.

We must upgrade the skills of our

teachers, at every level of the educational

system, to ensure that they can educate

and inspire their students. And, we must

recruit and train new teachers, to ensure that

there are a sufficient number of them to

provide students with the individual attention

they deserve.

We must also modernize and expand

curricula, to ensure that Indonesia's graduates,

at all levels, possess intellectual, professional

and moral skills that are relevant for the

21st century.

These are not tasks we at the Sampoerna

Foundation can or want to perform alone.

If we are to succeed, we will require

partners from all quarters of the nation to join

in our efforts to build a strong and robust

educational foundation for Indonesia's future.

It is an ambitious undertaking. But, we are

optimistic. We have to be. The price of failure -

or worse, inaction - is simply too high.

In closing, I invite you, personally,

to join with us to help build an educational

system worthy of a nation as great as Indonesia.

Tanggung jawab kami bahkan lebih

dari membangun gedung-gedung sekolah

yang sangat dibutuhkan masyarakat kita.

Jika ingin berhasil, kita harus mengatasi masalah

'non-f is ik ' dalam s istem pendidikan k i ta.

Kita harus meningkatkan kemampuan

para guru di set iap t ingkat pendidikan,

agar mereka dapat mengajar dan menjadi

inspirasi bagi siswa-siswanya. Kita juga harus

mengangkat dan melatih guru-guru baru hingga

jumlah pengajar yang ada cukup untuk memberikan

perhat ian yang diper lukan set iap s iswa.

Kita juga perlu membenahi kurikulum,

supaya semua lulusan di Indonesia, di setiap

tingkatan, memiliki kecerdasan intelektual,

profesional, dan moral yang sesuai untuk

kemajuan abad 21.

Tugas ini tidak dapat diemban sendiri oleh

Sampoerna Foundation.

Jika ingin berhasil, kita membutuhkan

mitra dari seluruh penjuru tanah air untuk

bergabung bersama membangun landasan

pendidikan yang kokoh bagi masa depan

Indonesia. Ini adalah tugas yang ambisius.

Tapi kami optimis. Kami harus optimis, karena harga

yang harus dibayar untuk sebuah kegagalan

terlalu mahal.

Sebagai penutup, saya secara pribadi,

mengajak Anda bergabung bersama kami

u n t u k m e m b a n t u m e m b a n g u n s i s te m

pendidikan yang layak untuk sebuah bangsa

sebesar Indonesia.

Sumber Data Statistik:Source of Statistic Data:

* Aceh blue print 2005 from Bappenas (National Development Planning Board)** www.eduforaceh.org (a website created by the Ministry of National Educational)*** Biro Pusat Statistik (Central Bureau of Statistics)

Page 49: Annual report2004

A n n u a l

R e p o r t

2004

Message from the Management

Sepatah kata dari Manajemen

Page 50: Annual report2004

05 SEPATAH KATA DARI MANAJEMEN

MESSAGE FROM THE MANAGEMENT

48 A n n u a l

R e p o r t

2004

Dinamika dunia pendidikan Indonesia di tahun 2004 kami imbangi dengan berbagai strategi penguatan manajemen di tubuh kami. Di sisi sumber daya, kami perkenalkan dua anggota direksi kami yang baru bergabung di tahun 2004, Eddy Franciscus Henry sebagai Direktur Program dan Hubungan Alumni serta Sapto Handoyo Sakti sebagai Direktur Pemasaran dan Komunikasi. Kehadiran dua profesional ini terbukti mampu menambah daya pecut langkah Sampoerna Foundation menuju kesuksesan.

We were able to keep up with the dynamics of the world of education in Indonesia in 2004 with a number of various strategies to strengthen the management of our organization. In relation to human resources, we would like to introduce two new directors who joined us in 2004, Eddy Franciscus Henry, as Director of Programs and Alumni Affairs, and Sapto Handoyo Sakti, as Director of Marketing and Communications. The presence of these two professionals has already spurred Sampoerna Foundation forward toward excellence.

Hingga akhir tahun 2004, kami telah

memberikan beasiswa kepada 12.110 siswa Sekolah

Menengah Atas (SMA) yang berasal dari 2.197 SMA

di seluruh Indonesia, 1.000 siswa Sekolah Menengah

Pertama (SMP) yang berasal dari lebih 300 SMP

di seluruh Indonesia, 57 mahasiswa S1 universitas

negeri di Indonesia, 93 mahasiswa S2 dalam negeri,

dan 6 mahasiswa MBA luar negeri. Saat ini,

sudah 1.300 siswa yang lulus SMA serta 55 mahasiswa

yang juga telah menyelesaikan pendidikannya dan

telah bekerja baik sebagai pegawai di perusahaan

tingkat nasional atau multinasional maupun yang

memilih berwiraswasta.

Up to the end of 2004, Sampoerna

Foundation has provided 12,110 scholarships to

students from 2,197 high schools (Sekolah Menengah

Atas - SMA), 1,000 students at 300 junior high schools

(Sekolah Menengah Pertama - SMP), 57 bachelor's

degree program students and 93 master's degree

program students at national universities throughout

Indonesia, as well as 6 MBA scholars studying abroad.

1,300 high school scholarship recipients have

completed their study, and 55 university level

scholarship recipients have graduated and begun

working in domestic and multinational companies,

or have even started their own business.

Page 51: Annual report2004

49A n n u a l

R e p o r t

2004

.

Untuk keberhasi lan ini kami juga

mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada para mitra kerja atas

kepercayaan bergabung bersama kami untuk

meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kemitraan yang kami mulai di tahun 2004 terbukti

mampu membawa Sampoerna Foundation

berkembang secara positif mendekati cita-cita dan

komitmen kala dibentuk tahun 2001 lalu. Dukungan

mitra kerja kami dalam penyediaan beasiswa

membantu kami mengembangkan sayap hingga ke

dunia Internasional, yaitu Amerika Serikat, Australia,

Perancis, dan Inggris Raya.

Selain itu mitra kami dalam menyediakan

program magang bagi penerima beasiswa S1 dan S2

telah mempermudah langkah mereka memasuki

dunia kerja. Pijakan kemitraan juga digunakan para

penerima beasiswa dan alumni kami dalam

mewujudkan tanggungjawab sosial mereka kepada

masyarakat. Melalui kegiatan sosial mereka membina

kemitraan dengan masyarakat dan lembaga-lembaga

sosial lainnya.

For this success we would also like to express

our appreciation and our heartfelt gratitude to our

partners who have joined us to work at improving

the quality of education in Indonesia. The partnerships

we initiated in 2004 have proven to be able to carry

Sampoerna Foundation to greater positive

advancement toward fulfilling the aspirations and

commitments we set out in 2001. The support of

our working partners in the provision of scholarships

has assisted us to spread our wings internationally,

to as far as the United States, Australia, France and

the United Kingdom.

In addition, our internship program

partners have made it so much easier for our bachelor's

degree and master's degree graduates to enter the

workforce. Our scholarship recipients and alumni

have also been able to use the partnerships as a

media to express their sense of social responsibility

to the society. Through their charitable and other

social activities, the scholars have been able to develop

their own partnerships with the communities and

social-welfare organizations.

Sampoerna Foundation,s executives (left to right): Niken K. Rachman, Tjandra Bachtiar, Michelle Sampoerna, Sapto H. Sakti, Elan Merdy, Eddy F. Henry.

Page 52: Annual report2004

50 A n n u a l

R e p o r t

2004

Kendati kami merasa banyak kemajuan yang

telah dicapai selama hampir empat tahun berkiprah,

semuanya akan terasa kecil tanpa dukungan dan

kemitraan dengan pihak lain. Oleh karena itu kami

akan terus mengembangkan kemitraan hingga cita-

cita dan komitmen kami terhadap Indonesia tercapai.

Although we feel there have been much

improvements and achievements over these past four

years of effort, we are aware that these achievements

could not have been managed without the support

of our partners and others. Because of that, we will

continue to expand our partnership programs until

our aspirations and commitment to Indonesia have

been fully realized.

PENGURUSEXECUTIVE

MICHELLE SAMPOERNA

Executive Director of Sampoerna FoundationFormerly Manager of Communications at PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and Director of Sampoerna Jones Designs.

Direktur Eksekutif Sampoerna FoundationSebelumnya adalah Manajer Komunikasi PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Direktur Sampoerna Jones Designs.

NIKEN K. RACHMAD

Sampoerna Foundation DirectorHead of Corporate Communications for the Sampoerna family of Companies. Formerly Managing Director of Ogilvy PR, Indonesia.

Direktur Sampoerna FoundationPimpinan Corporate Communications untuk kelompok usaha Sampoerna. Sebelumnya Direktur Pelaksana Ogilvy PR, Indonesia.

ELAN MERDY

Chief Operating Officer of Sampoerna FoundationFormerly Manager of Business and Financial Consulting Division at Arthur Andersen-Prasetio Strategic Consulting.

Chief Operating Officer Sampoerna FoundationSebelumnya Manager Divisi Konsultasi Bisnis dan Keuangan di Arthur Andersen-Prasetio Strategic Consulting.

Sampoerna Foundation DirectorCorporate Secretary PT HM Sampoerna Tbk. Pengajar di Universitas Indonesia untuk mata kuliah sistem pengendalian manajemen dan manajemen akutansi.

Direktur Sampoerna FoundationCorporate Secretary for PT HM Sampoerna Tbk. Lecturer at the University of Indonesia in management control system and management accounting.

TJANDRA BACHTIAR

EDDY F. HENRY

Programs and Alumni Affairs Director of Sampoerna FoundationFormerly CEO of a software company wich focused in developing and implementing human resources management system and is the National Coordinator for United World Colleges (UWC) Selection Committee and its Alumni Association in Indonesia.

Direktur Program dan Alumni Sampoerna Foundation

Sebelumnya bekerja sebagai CEO di sebuah perusahaan piranti lunak yang bergerak di bidang pengembangan sistem manajemen sumber daya manusia, sekaligus Koordinator Nasional Komite Penyeleksi dan Perhimpunan Alumni United World Colleges (UWC) di Indonesia.

Marketing and Communications Director of Sampoerna FoundationFomerly Senior Manager of Communications and Outreach at WWF Indonesia, one of the largest conservation organizations in the world.

Direktur Pemasaran dan Komunikasi Sampoerna Foundation

Sebelumnya adalah Senior Manager Communications and Outreach di WWF Indonesia, salah satu organisasi pelestarian lingkungan terbesar di dunia.

SAPTO H. SAKTI

Page 53: Annual report2004

Annua lRepor t

2004

Meet the Board

Dewan Pengurus

Page 54: Annual report2004

06 DEWAN PENGURUS

MEET THE BOARD

52 Annua lRepor t

2004

Peraturan Sampoerna Foundation menjabarkan struktur serta menetapkan

tanggung jawab dan kewenangan bagi manajemen strategis maupun operasional.

Pembina menentukan kebijakan dan membuat keputusan-

keputusan penting.

Pengawas memberi bimbingan dan pengawasan terhadap hal-hal

strategis yang penting.

Pengurus, yang dipimpin oleh Direktur Eksekutif, menjalankan

operasional yayasan.

Sampoerna Foundation beroperasi secara transparan dengan pedoman

keuangan yang ketat, guna menjamin program-program diterapkan secara efektif

dan efisien sesuai anggaran yang dialokasikan. Pembukuan Sampoerna Foundation

diperiksa oleh Ernst & Young, Prasetio, Sarwoko & Sanjaja, dan hasilnya dipublikasikan

melalui laporan tahunan yang membuat data terperinci tentang aktivitas

operasional dan keuangan.

The Foundation’’ ’ ’ ’ ’’s chapter defines a structure and sets clear responsibilites

and accountabi l it ies for both strategic and day-to-day management.

Patrons devise policy and make key decisions.

Supervisors provide guidance and oversight on strategically

important issues.

Executives, led by an Executive Director, manage the operation

of the Foundation.

Sampoerna Foundation operates transparently within strict financial guidelines

to ensure that programs are implemented effectively and efficiently within allocated

budgets. Sampoerna Foundation is audited by Ernst & Young, Prasetio, Sarwoko &

Sanjaja, and a publicly available annual report provides comprehensive details of

the Foundation’s operations and finance activities.

Page 55: Annual report2004

53Annua lRepor t

2004

.

ARIEF TARUNAKARYA SUROWIDJOJO, SH, L.LMPEMBINAPATRON

Pengajar Senior di Fakultas Hukum Universitas Indonesia; Direktur Program

Pendidikan Hukum Pasar Modal Lanjutan; Redaktur Indonesia di penerbitan Asia

Business Law Review; Pendiri dan Anggota Dewan Komisaris Masyarakat Transparansi

Indonesia (MTI); Pendiri dan Ketua Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia

(PSHKI); Pendiri dan Anggota Dewan Indonesia Institute for Corporate Governance;

Pendiri dan Anggota Dewan Komisaris Transparancy International Indonesia;

Anggota Dewan Komisaris World Wide Fund for Nature Indonesia.

Senior lecture at the Factulty of Law at University of Indonesia; Director

of the Capital Market Continuing Legal Education Program; Indonesian Editor of

tha Asia Business Law Review; Founder and Member of the Board of Trustees of

the Indonesian Transparency Society (MTI); Founder and Chairperson of the

Indonesian Law and Policy Study Center (PSHKI); Founder and Member of the

Board of the Indonesian Institute for Corporate Governance; Founder and Member

of the Board of Trustees of Transparency International Indonesia; Member of the

Board of Trustees of the Indonesian World Wide Fund for Nature.

JOHN A. PRASETIOPEMBINAPATRON

Pimpinan Prasetio Utomo (afiliasi Ernst and Young International);

Kepala Departemen Investasi; Anggota Komite Pemulihan Ekonomi Nasional serta

Kamar Dagang dan Industri Indonesia; Anggota Dewan Pacific Basin Economic

Council, World Wide Fund for Nature, Yayasan Palang Merah, dan Dewan Ahli

Perusahaan Publik di Indonesia; Anggota Dewan Komisaris PT Bimantara Citra.

Chairman of Prasetio Utomo (an affiliate of Ernst & Young International);

Head of the Department of Investment; Member of the National Economic

Recovery Committee of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry;

Member of the Board of the Pacific Basin Economic Council, the World Wide Fund

for Nature, the Red Cross Foundation and the Expert Council of Public Companies

in Indonesia; Member of the Board of Commissioners of PT Bimantara Citra.

DR. NURCHOLISH MADJIDPEMBINAPATRON

Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia; Anggota Dewan Penasihat

Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI); Ketua Yayasan Paramadina

dan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta; Penulis sejumlah buku dan

publikasi bertema Islam dan kemanusiaan, serta komunitas intelektual.

Member of the National Commission for Human Right; Member of the

Advisory Board of ICMI (Indonesian Association of Muslim Intellectuals);

Chairman of Paramadina Foundation and Rector of Paramadina University,

Jakarta; Author of books and publications on Islam, humanism, and the

intellectual community.

Page 56: Annual report2004

54 Annua lRepor t

2004

DRS. EKADHARMAJANTO KASIHPENGAWASSUPERVISOR

Komisaris PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.; Direktur sejumlah divisi

usaha dalam kelompok Sampoerna, termasuk Direktur Pelaksana Sampoerna

International Finance Company di Belanda.

Commissioner of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.; Director of

a number of businesses within the Sampoerna group, including Managing

Director of Sampoerna International Finance Company in the Netherlands.

MARZUKI USMAN, SE, MA.PENGAWASSUPERVISOR

Menteri Pariwisata (1998-1999); Menteri Negara untuk Investasi (1999);

Menteri Kehutanan (2001); Anggota Dewan Pertimbangan Agung (1997-1998

dan 1999-2001); Anggota Dewan Penasihat International, Pusat Konservasi

Hutan Tropis International.

Minister of Tourism (1998-1999); State Minister for Investment (1999);

Minister of Forestry (2001); Supreme Advisory Council (1997-1998 and

1999-2001); Member of the International Advisory Board, Centre for Tropical

Forest Conservation.

JOHN N. MEEKSSUKARELAWAN - AMERIKA SERIKATVOLUNTEER - UNITED STATES

Memiliki pengalaman menetap di Indonesia, termasuk sebagai relawan

untuk kegiatan kemanusiaan. Pengetahuannya tentang Indonesia serta dedikasinya

pada sesama menjadikan beliau orang yang tepat untuk membantu para penerima

beasiswa Sampoerna Foundation di Amerika Serikat. Beliau juga menjadi sumber

informasi bagi para pihak di Amerika Serikat yang tertarik untuk mengetahui lebih

banyak mengenai visi, misi, dan program Sampoerna Foundation.

Has many years of residence in indonesia, including as volunteers in

humanitarian cause. His familiarity with Indonesia and dedication to others will

enable him to assist Sampoerna Foundation MBA scholars at U.S. universities.

He will also be the point of contact in the United States for any parties interested

in learning more about the Foundation’,s vision, mission and programs.

Page 57: Annual report2004

Annua l

Repor t

2 004

Partnership

Kemitraan

Page 58: Annual report2004

07 KEMITRAAN

PARTNERSHIP

56 Annua l

Repo r t

2004

Sepanjang tahun 2004 Sampoerna Foundation telah membuat sejumlah terobosan signifikan dalam memperluas kerjasama dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri. Perluasan kerjasama ini selaras dengan salah satu visi Sampoerna Foundation untuk berperan aktif mendorong dan memelopori keterlibatan sektor swasta yang lebih luas bagi peningkatan sistem pendidikan di Indonesia.

Throughout 2004 Sampoerna Foundation made a number of significant breakthroughs in expanding cooperation with various institutions in Indonesia and abroad. This expansion of cooperation is in line with Sampoerna Foundation's vision of playing the role of active motivator and pioneer in instigating the more extensive involvement of the private sector in improving the quality of the systems of education in Indonesia.

Sebagai organisasi nirlaba yang bergerak

dalam bidang pendidikan, program-program yang

ditawarkan Sampoerna Foundation merupakan

jantung dari organisasi ini. Karena itu, dalam menjalin

kemitraan, Sampoerna Foundation selalu berupaya

mengembangkan program-program pendidikannya,

agar sesuai dengan kebutuhan anak-anak bangsa di

era globalisasi ini. Kemitraan tersebut secara garis

besar dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni kemitraan

dalam menyediakan beasiswa bagi para pelajar di

Indonesia mulai tingkat Sekolah Dasar hingga Pasca

Sarjana dan kemitraan dalam menampung penerima

beasiswa Sampoerna Foundation tingkat S1 dan S2

untuk menjadi peserta magang di perusahaan yang

bersangkutan.

As a non-profit organization active in the

field of education, the various program Sampoerna

Foundation is the core of the Foundation. For this

reason, in carrying out its partnership programs,

Sampoerna Foundation always makes an effort to

develop its education programs so that they meet

the needs of the young people of Indonesia in this

globalization era. In general the partnership can be

classified into two categories: those being partnerships

for the provision of scholarships for Indonesian

students from elementary school to post graduate

programs, and partnerships for internships for

Sampoerna Foundation,s tertiary education scholarship

recipients at the bachelor's and master's degree levels

in participant companies.

Page 59: Annual report2004

57Annua l

Repo r t

2004

Sampoerna Foundation akan terus berusahan secara

proaktif mengajak segenap komponen masyarakat

Indonesia dan dunia untuk senantiasa memajukan

dunia pendidikan di Tanah Air, melalui kemitraan yang

saling menguntungkan ini.

Sampoerna Foundation will continue to proactively

invite and encourage various components of

Indonesian society and the international community

to take an active role in the advancement of the

educational sector in the Indonesia through mutually

beneficial partnerships.

Mitra Pemberi Beasiswa

Data pendidikan di Indonesia menunjukkan

banyak anak usia sekolah tidak mengenyam

Pendidikan, terutama karena tidak ada biaya.

Kenyataan yang memprihatinkan ini mendorong

Sampoerna Foundation untuk berperan nyata

menyediakan beasiswa bagi anak-anak bangsa.

Untuk menghidupkan program-program

beasiswanya, Sampoerna Foundation menarik simpati

berbagai kalangan untuk membantu memberi

beasiswa bagi anak-anak yang membutuhkan.

Pada tahun 2004 ini, para mitra yang turut

menunjang program-program beasiswa Sampoerna

Foundation adalah: Departemen Pendidikan Nasional

(Depdiknas), Yayasan Fulbright, PT Bank Rakyat

Indonesia Tbk. (BRI), PT Siemens Indonesia,

PT Suryamas Duta Makmur Tbk., Computer Associates

Indonesia (CA), Australian Education International

(AEI), Bank Indonesia (BI), Le Service de Coopeération

et d'Action Culturelle (SCAC), dan British Council.

Scholarship Provision Partnerships

Data on education in Indonesia indicates

that many school-age children do not benefit form

educations due to lack of funds. It is this deplorable

situation that has motivated the Sampoerna

Foundation to plan a concrete role in providing

scholarships to Indonesian children.

In support its scholarship programs,

Sampoerna Foundation struck a sympathetic chord

among various quarters to channel scholarship funds

to the needy younger generation.

In 2004, the following partners have been

involved in supporting Sampoerna Foundation's

scholarship programs: Ministry of National Education

(Depdiknas), Fulbright Foundation, PT Bank Rakyat

Indonesia Tbk. (BRI), PT Siemens Indonesia, PT

Suryamas Duta Makmur Tbk., Computer Associates

Indonesia (CA), Australian Education International

(AEI), Bank Indonesia (BI), Le Service de Coopéeration

et d'Action Culturelle (SCAC), and British Council.

Michelle Sampoerna signed the partnership MOU with his Excellency the Australian Ambassador to Indonesia, David Ritchie, accompanied by Tony Mitchener, the Counsellor for Education, Science and Training of AEI - International Education Network of the Australian Government.

Elan Merdy signed the partnership MOU with Mike Hardy, the Director of British Council Indonesia, accompanied by

Marzuki Usman, Supervisor of Sampoerna Foundation.

Page 60: Annual report2004

58 Annua l

Repo r t

2004

Mitra Pemberi Program Magang

Program magang adalah salah satu program

wajib bagi para penerima beasiswa S1 dan S2

Sampoerna Foundation. Program ini bertujuan untuk

memberi bekal pengalaman kerja bagi mereka,

sebelum memasuki dunia kerja nyata yang penuh

kompetisi. Dengan magang di salah satu perusahaan

yang bermitra dengan Sampoerna Foundation selama

1 hingga 4 bulan, penerima beasiswa S1 dan S2

diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mereka

dan mencapai keberhasilan di masa depan.

Perusahaan yang telah menjadi mitra

Sampoerna Foundation dalam program magang

adalah: The Boston Consulting Group (BCG),

Credit Suisse First Boston (CSFB), PT Dexa Medica,

MarkPlus & Co, PT CIMB Niaga Securities, dan

PT Abdi Bangsa Tbk.

Internships Provision Partnerships

Partnerships are mandatory for recipients

of Sampoerna Foundation's bachelor's and master's

degree level scholarships. This program was designed

to provide work experience for the scholars before

they enter the real, highly competitive workforce.

Through the one to four - month internships at

companies partnering with Sampoerna Foundation,

the bachelor's and master's degree level scholarship

recipients are expected to increase their competence

and achieve success in the future.

The companies that have became

Sampoerna Foundation's partners in the partnerships

program are: The Boston Consulting Group (BCG),

Credit Suisse First Boston (CSFB), PT Dexa Medica,

MarkPlus & Co, PT CIMB Niaga Securities, and

PT Abdi Bangsa Tbk.

Sampoerna Foundation,s tertiary

level scholars can perform internship work at any of the Foundation

,s partner companies.

Clockwise from top left: Erick Tohir (Executive Director, PT Abdi Bangsa Tbk.), M. Juanita Handojo (Personnel Executive, PT MarkPlus Indonesia), Indri K. Hidayat (HR Director, PT Dexa Medica) and Machmudi Rodis (Branch Manager, PT CIMB Niaga Securities, Surabaya).

In 2004, Sampoerna Foundation formed partnerships with various institution and organizations in improving its scholarship provision. Clockwise from top left: Ir. Rudjito (Director of PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.), Richard L. Carhart (Executive Director of Fulbright-Aminef), Gilles Garachon (Counsellor of Cooperations and Cultural Affairs of the Embassy of France in Indonesia) and Dr. Ir. Indradjati Sidi (Director General of the Primary and Secondary Education, Ministry of National Education).

Page 61: Annual report2004

59Annua l

Repo r t

2004

THE AUSTRALIAN GOVERNMENT

International Education Network

British Council

Turnamen Golf Piala Gubernur Bank Indonesia

Australian Education International (AEI)

Computer Associates Indonesia (CA)

PT Siemens Indonesia

Fulbright Foundation

Ministry of National Education

The Fulbright Foundation which was established in 1946 partnered up with Sampoerna Foundation in providing scholarships to 2 Indonesians to study for MBA degree in the United States.

Yayasan Fulbright yang didirikan di tahun 1946, bekerja sama dengan Sampoerna Foundation untuk memberikan beasiswa bagi 2 orang Indonesia untuk bersekolah MBA di Amerika Serikat.

Departemen Pendidikan Nasional adalah mitra utama Sampoerna Foundation dalam proses rekrutmen dan seleksi calon penerima beasiswa tingkat SMP dan SMA.

Ministry of National Education is a major partner of Sampoerna Foundation in the recruitment and selection process for the Foundation,s Junior and Senior High School scholarship programs.

Sampoerna Foundation mengelola program PT Siemens Indonesia untuk menyalurkan bantuan beasiswa penuh kepada beberapa pelajar SMA di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sampoerna Foundation manages PT Siemens Indonesia,s program to grant full scholarships to several senior high school students in Banjarmasin, South Kalimantan.

Sampoerna Foundation and Australian Education International (AEI) bekerja sama mengirim 2 mahasiswa Indonesia setiap tahun untuk belajar di sekolah MBA terkemuka di Australia.

Sampoerna Foundation and Australian Education International (AEI) agreed to send 2 outstanding Indonesian students to attend prestigious MBA schools in Australia every year.

Computer Associates, perusahaan IT international terkemuka, bersedia menyediakan 3 beasiswa bagi pela jar SMA . Sampoerna Foundat ion ditun juk untuk mengelola program tersebut.

Computer Associates, a leading worldwide IT provider, agreed to grant 3 scholarships to senior high school students. Sampoerna Foundation has been appointed to manage the program.

Melalui Turnamen Golf Piala Gubernur Bank Indonesia yang diikuti semua bank nasional, Bank Indonesia mengorganisir penggalangan dana untuk disumbangkan melalui program beasiswa. Dan Sampoerna Foundation bertindak sebagai mitra administratif yang mengelolanya.

Bank Indonesia through Govenor of Bank Indonesia Golf Tournament in which all national banks participate is organizing a fund collecting from the event to be donated for scholarships program, Sampoerna Foundation acts as an administrative partner to manage the distribution.

Sampoerna Foundation and British Council, sebagai organisasi yang juga bergerak di dunia pendidikan bekerja sama menyediakan program beasiswa bidang studi MBA kepada pelajar Indonesia untuk bersekolah di universitas terkemuka di Inggris.

Sampoerna Foundation and The British Council, who is also educational organization, work together to provide MBA scholarship program for Indonesian students to study at top universities in the United Kingdom.

PT Bank Rakyat Indonesia

PT Bank Rakyat Indonesia sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia membantu Sampoerna Foundation untuk menyalurkan dana beasiswa bagi para penerima beasiswa tingkat SMP dan SMA.

PT Bank Rakyat Indonesia as the bank with the widest network in Indonesia facilities the distributions of individual grants for Sampoerna Foundation,s junior high and senior high school scholars.

Liberte Egalite Fraternite

‘ “‘

‘ ‘

REPUBLIQUE FRANCAISE,

Mitra Pemberi Beasiswa / Scholarship Provision Partners

Le Service de Coop éeration et d'Action Culturelle (SCAC)

Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Perancis untuk memperbaiki kualitas SDM di Indonesia, Sampoerna Foundation dan Le Service de Cooperation et d

,Action Culturelle (SCAC) bekerja

sama menyediakan beasiswa penuh program S2 di Peranc is untuk program studi MBA .

As a form of support from France Government to improve the quality of human resources in Indonesia, Sampoerna Foundation and Le Service de Cooperation et d

,Action Culturelle (SCAC)

agreed to give full Masters Degree scholarships in France for the MBA study program.

Page 62: Annual report2004

60 Annua l

Repo r t

2004

The Boston Consulting Group (BCG)

Credit Suisse First Boston (CSFB)

MarkPlus & Co

PT CIMB Niaga Securities

PT Abdi Bangsa Tbk.

First State Investment

PT HM Sampoerna Tbk.

The Boston Consulting Group (BCG) adalah perusahaan konsultan strategi dan manajemen internasional yang memiliki komitmen untuk membangun tim konsultan kelas internasional untuk melayani kebutuhan para kliennya. Di 2004, 4 penerima beasiswa Sampoerna Foundat ion t ingkat perguruan t inggi melakukan magang di BCG Indonesia.

The Boston Consulting Group is a prominent international strategy and general management consulting firm that is committed to build a world-class consulting team to serve the long-term interests of its many clients. In 2004, 4 Sampoerna Foundation,stertiary scholars performed their internship at BCG Indonesia.

MarkPlus & Co adalah penasihat strategi terkemuka yang menangani klien perusahaan multinasional, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan juga perusahaan lokal. Pada 26 Oktober 2004, MarkPlus & Co menjalin kerjasama dengan Sampoerna Foundation sebagai mitra pemberi program magang.

MarkPlus & Co is a leading strategy advisor to multinational, state-owned and local enterprises. On 26 October 2004, MarkPlus & Co agreed to become a Sampoerna Foundation,s internship provision partner.

CIMB Niaga Securities adalah perusahaan sekuritas yang berbasis di Malaysia dan telah menjadi salah satu mitra Sampoerna Foundation dalam program magang bagi para penerima beasiswa, khususnya yang berada di Surabaya.

CIMB Niaga Securities is a Malaysia-based securities company which has agreed to participate in the internship program of Sampoerna Foundation specially for the Foundation,s scholars in Surabaya.

PT Abdi Bangsa Tbk. adalah perusahaan pemilik surat kabar Republika, Radio One, dan beberapa majalah di Indonesia. Perusahaan tersebut menjadi mitra penyedia program magang Sampoerna Foundation pada 30 Desember 2004.

PT Abdi Bangsa TBk. is a publicly listed company which owns Republika daily newspaper, Radio One, as well as several magazines in Indonesia. It become a Sampoerna Foundation,sinternship provision partner on December 30, 2004.

Credit Suisse First Boston adalah sebuah bank investasi yang melayani klien institusi internasional, perusahaan, pemerintah, dan individu sebagai perantara keuangan.

Credit Suisse First Boston is an investment bank which serves global institutional, corporate, government and individual clients in its role as financial intermediary.

PT HM Sampoerna Tbk. (HMS) adalah perusahaan rokok Indonesia yang terkenal akan rokok

,kretek

,nya, yang terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh. Para

penerima beasiswa Sampoerna Foundation tingkat perguruan tinggi bisa melakukan kerja magang di kantor-kantor HMS yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.

PT HM Sampoerna Tbk. is an Indonesian cigarette company famous for its ,kretek

,

cigarette, which made of tobacco and clove shavings mixture. Sampoerna Foundation,stertiary level scholars may be able to perform their internships at the company ,soffices across Indonesia.

First State Investments adalah anak perusahaan Commonwealth Bank of Australia (CBA), salah satu organisasi pelayanan perbankan terbesar di Australia, yang bergerak di bidang bisnis manajemen investasi internasional.

First State Investments is the international investment management business of the Commonwealth Bank of Australia (CBA), one of Australia,s largest financial services organizations.

PT Dexa Medica

Tanggal 2 September 2004 PT Dexa Medica, perusahaan farmasi nasional terbesar kedua di Indonesia, menjadi mitra program magang bagi penerima beasiswaSampoerna Foundation.

In September 2, 2004 PT Dexa Medica, the second largest national pharmaceutical company in Indonesia, became a partner in Sampoerna Foundation,s Scholar Internship Program.

Mitra Pemberi Program Magang / Internships Provision Partners

THE BOSTON CONSULTING GROUP

CREDITSUISSE

FIRSTBOSTON

CIMBSecurities

MarkPlus&Co

Page 63: Annual report2004

Annua l

Repo r t

2004

Financial Highlights

Intisari Laporan Keuangan

Page 64: Annual report2004

Sebagai organisasi nirlaba, Sampoerna Foundation berkewajiban memberikan laporan keuangan yang bertanggung jawab kepada para dermawan. Tujuan utama pembuatan laporan ini bukan hanya sebagai informasi aktivitas keuangan hari per hari tetapi juga untuk transparansi, relevansi, saling pengertian dan bukti aktivitas keuangan yang dibuat oleh Sampoerna Foundation.

Laporan keuangan Sampoerna Foundation dibuat berdasarkan standar umum yang berlaku, termasuk Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK 45), peraturan untuk Laporan Keuangan bagi Organisasi Nirlaba, dan sesuai dengan Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum di Indonesia (GAAP).

Sampoerna Foundat ion juga melakukan pendistr ibusian dana beasiswanya berdasarkan Standar untuk Pertanggungjawaban Derma (BBB Wise Giving Alliance), yang diterima sebagai pedoman internasional untuk pengaturan dan operasional bagi organisasi-organisasi nirlaba.

Untuk menun jukkan pertumbuhan kual itas program kami dan juga menun jukkan deta i l tampilan operasional, kami berikan intisari laporan keuangan yang memuat pendapatan dan penghasilan, alokasi pendapatan dan penghasi lan, b iaya program beasiswa, b iaya umum dan admin istrasi, serta alokasi aktiva bersih.

INTISARI LAPORAN KEUANGAN

62 Annua l

Repo r t

2004

08

Figur 1 : Pendapatan dan Penghasilan –Telah Diaudit

Total pendapatan dan penerimaan penghasilan sedikit meningkat dari Rp 35,25 milyar di tahun 2003, menjadi Rp 42,67 milyar pada tahun 2004. (Lihat Figur 1).

Pendapatan dan Penghasilan

Sampoerna Foundation berusaha mengidentifikasi setiap dermawan yang telah mendonasikan uangnya kepada kami. Untuk membantu kami melakukannya, mohon bubuhkan identitas anda saat melakukan transfer ke rekening bank kami.

24,99%

67,07%

6,17%1,74%0,03%

Kontribusi Perorangan

Kontribusi Institusional

Anonim

Pendapatan Bunga

Pendapatan lain-lain

Page 65: Annual report2004

63Annua l

Repo r t

2004

Rincian pendapatan dan penghasilan yang diterima adalah sebagai berikut :

Donatur utama Yayasan ialah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMS). HMS telah berkomitmen untuk menyumbangkan sampai dengan 2% dari pendapatan bersihnya setiap tahun. Total kontribusi HMS pada tahun 2004 adalah sebesar Rp 28 milyar.

Keterangan Jumlah dalam Rp Persentase

Kontribusi Perorangan

Kontribusi Institusi

Anonim

Pendapatan Bunga

Pendapatan Lain-lain

Total Donasi dan Pendapatan Lain-lain

10.662.729.720

28.662.347.861

10.464.127

2.632.911.232

743.709.842

42.672.162.781

24,99

67,07

0,03

6,17

1,74

100,00

Dari bulan Januari sampai dengan Desember 2004, Sampoerna Foundation mengalokasikan pendapatan dan penghasilan yang diterima untuk membiayai pengeluaran program sejumlah Rp 14,31 milyar dan juga membiayai pengeluaran umum dan administrasi sebesar Rp 3,90 milyar. Sisanya sebesar Rp 24,46 milyar dialokasikan untuk memperkuat aktiva bersih (peningkatan aktiva bersih). (Lihat Figur 2)

Figur 2 Alokasi Pendapatan dan Penghasilan Bunga – Telah Di audit

Alokasi Pendapatan dan Penghasilan

Biaya Dukungan terhadap Program merupakan biaya-biaya tak langsung yang dikeluarkan untuk mendukung program-program

beasiswa Yayasan.Sampoerna.

Figur 3: Biaya Program - Belum diaudit

Biaya-biaya Program

Sampoerna Foundation mencatat peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada dana beasiswa yang didistribusikan, dari Rp 8,51 milyar pada tahun 2003 menjadi Rp 14,31 milyar di tahun 2004. (Lihat Figur 3).

Pengeluaran Program

Umum & Administrasi

Peningkatan Asset Bersih

Beasiswa SMP

Beasiswa SMU

Beasiswa S1 Nasional

Beasiswa S2 Nat Nasional

Beasiswa S2 luar negeri

Biaya Dukungan Program

Non Beasiswa

39,55%

4,20% 16,12%

18,48%

17,48%2,61%1,56%

33,53%

9,14%

57,33%

Page 66: Annual report2004

64 Annua l

Repo r t

2004

Keterangan Jumlah dalam Rp Persentase

Beasiswa SMP

Beasiswa SMU

Beasiswa S1 Nasional

Total Pengeluaran Program

222.600.000

5.659.367.751

601.667.413

2.305.917.184

14.309.057.580

1,56

39,55

4,20

16,12

18,48

100,00

Beasiswa S2 Nasional

Beasiswa S2 Luar Negeri

Non Beasiswa

Biaya Dukungan program

2.664.075.220

373.857.093

2.501.572.919

2,61

17,48

Rincian pengeluaran untuk program adalah sebagai berikut:

Pengeluaran untuk dukungan terhadap program mencakup kompensasi bagi staf program, promosi program, dukungan untuk para penerima beasiswa, acara tahunan, perlengkapan program, serta program komunikasi dan monitoring.

Sementara untuk Non beasiswa terdiri dari acara olimpiade ilmiah nasional, program perbaikan kualitas sekolah, dan kegiatan-kegiatan ikatan alumni Yayasan.

Biaya Umum dan Administrasi

Pada tahun fiskal 2004, Sampoerna Foundation mencatat biaya Umum dan Administrasi sebesar Rp 3,90 milyar, sementara pada tahun sebelumnya Sampoerna Foundation mencatat Rp 2,43 milyar.(Lihat Figur 4)

Figur 4 : Umum dan Administrasi Telah diaudit

Keterangan Jumlah dalam Rp Persentase

Biaya Gaji Karyawan

Promosi dan Iklan

Jasa Profesional

Perjalanan Dinas

Perlengkapan Kantor

Pengeluaran Lain-lain

1.734.208.396

772.877.494

553.750.302

197.355.423

111.208.699

528.762.515

44,49

19,83

14,21

5,06

2,85

13,56

Total Umum & Administrasi 3.898.162.829 100,00

Penjabaran biaya Umum dan Administrasi sebagai berikut:

44,49%

19,83%

14,21%

2,85%

13,56%

5,06%

Biaya Gaji Karyawan

Promosi dan Iklan

Jasa Profesional

Perjalanan Dinas

Perlengkapan kantor

Pengeluaran Lain-lain

Page 67: Annual report2004

65Annua l

Repo r t

2004

Peningkatan Aset Bersih

Pada akhir tahun 2004, aset bersih Sampoerna Foundation meningkat signifikan dari Rp 40,90 milyar pada tahun 2003 menjadi Rp 65,37 milyar di tahun 2004. Lihat Figur 5

Figur 5 : Peningkatan Aset Bersih -Telah Diaudit

Penjabaran peningkatan aset bersih per tahun adalah sebagai berikut:

No Jumlah dalam Rp

1 Aset bersih tahun 2001

2 Aset bersih tahun 2002

3 Aset bersih tahun 2003

4 Aset bersih tahun 2004

Keterangan

1.548.601.108

16.596.579.483

40.904.171.330

65.369.113.702

Aset Bersih

30

40

70

10

20

50

60

2001Aset Bersih

2002Aset Bersih

2003Aset Bersih

2004

Da

lam

Milya

r R

upia

h

Page 68: Annual report2004

66 Annua l

Repo r t

2004

Alokasi Aset Bersih

Pada tahun 2004, Sampoerna Foundation mengalokasikan aset bersihnya sebesar 88,85% untuk ditempatkan di time deposit, 0,21% untuk mengakusisi aktiva tetap, 10% berada di cash on hand dan 0,94% ditempatkan pada aset lancar lainnya. (Lihat Figur 6)

Figur 6: Alokasi Aset Bersih - Telah Diaudit

Catatan:Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, nilai tukar mata uang Dollar Amerika Serikat yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.290 dan Rp 8.465, dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003.

Aset lancar lainnya terdiri dari piutang, bunga yang masih harus diterima, pembayaran uang muka dan biaya dibayar dimuka.

88,85%

0,21%

10,00%

0,94%

Deposito

Akuisisi Aset Tetap

Kas

Aset Lainnya

Page 69: Annual report2004

67Annua l

Repo r t

2004

As a not-for-profit organization, Sampoerna Foundation has the obligation to provide a reliable financial report to its donors. The main purpose is not just to provide donors with a look at the Foundation ’s day-to-day financial activities, but also to enhance the transparency, understandability, relevance and comparability of financial statements issued by the Foundation.

The Foundation has adopted standard accounting policies and presents all of its Financial Reports based on the Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK 45), the rules for Financial Reporting for Non-Profit Organizat ions, and the General ly Accepted Accounting Principles (GAAP) .

Sampoerna Foundation also applies the Standard for Charitable Accountability (The BBB Wise Giving Alliance), which is accepted as the international guideline for governance and operation of a non-profit organization and the disbursement and distribution of all grants.

The following are the Financial Highlights, which consist of the summary of statement activities, including revenue and earnings, revenue and earnings allocation, program expenses, general and administrative expenses and net asset allocation. The purpose of this report is to provide our donors with a detail report demonstrating the improvement of the quality of our program, as well as the stability of our operational performance.

FINANCIAL HIGHLIGHTS08

Total revenue and earnings received increased slightly from US$ 4.16 million in 2003 to US$ 4.59 million in 2004. (See Figure 1).

Revenue and Earnings

Figure 1 : Revenue and Earnings Audited

Sampoerna Foundation seeks to acknowledge each of our invaluable donors. To help us do so, please provide information on your identity in any transfers made to our bank account.

24.99%

67.07%

6.17%1.74%

0.03%

Personal Contributor

Institusional Contributor

Anonymous

Interest Income

Other Income

Page 70: Annual report2004

68 Annua l

Repo r t

2004

In the period from January to December 2004, Sampoerna Foundation allocated its revenue and earnings received to support program expenses amounted US$ 1.5 million and also general and administrative expenses amounted US$ 419,608. The remaining balance of US$ 2.6 million is allocated to strengthen Sampoerna Foundation net asset (increase in net asset). (See Figure 2).

Revenue and Earnings Allocation

Figure 2 : Revenue and Earnings Allocation –Audited

The breakdown of revenue and earnings received is as follows:

The main donor of the Foundation is PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) that is committed to contribute up to 2% of its net income each year. Total contribution of HMS in 2004 was US$ 3 million.

Description Amount in USD Percentage

Personal Contributors

Institutional Contributors

Anonymous

Interest Income

Other Income

Total Donation & Interest Income

1,147,764

3,080,985

1,127

283,413

80,055

4,593,344

24.99

67.07

0.03

6.17

1.74

100.00

Program Scholarship

General & Administrative

Net Asset Allocation

33.53%

9.14%

57.33%

Page 71: Annual report2004

69Annua l

Repo r t

2004

The breakdown of respective program expenses is as follows:

Program support expenses consist of program staff compensation, program promotions, scholar support, annual events, program merchandise, and program communication and monitoring.

In addition to that, non scholarship expenses consist of school quality improvement program (SQIP), national science olympic and alumni association.

Description Amount in USD Percentage

Junior High School Scholarship

Senior High School Scholarship

National Undergraduate Scholarship

Total Program Expenses

1.56

39.55

4.20

16.12

18.48

100.00

Overseas MBA Scholarship

Non Scholarship

Program Support

2.61

17.48

National graduate Scholarship

23,961

609,189

64,765

248,215

1,540,265

284,615

40,243

269,277

Figure 3 : Program Expenses - Audited

Sampoerna Foundation posted an immensely increased compared to previous year in the value of grants distributed, from US$ 1.0 million in 2003 to US$ 1.5 million in 2004 respectively. (See Figure 3).

Program support expenses represent indirect costs incurred to support the Foundation ’s scholarship programs.

Program Expenses

Junior High School Scholarship

Senior High School Scholarship

National Undergraduate Scholarship

National Graduate Scholarship

Overseas MBA Scholarship

Program Support

Non Scholarship

39.55%

4.20% 16.12%

18.48%

17.48%2.61%1.56%

Page 72: Annual report2004

70 Annua l

Repo r t

2004

General & Administrative Expenses

In fiscal year 2004, Sampoerna Foundation recorded US$ 419,608 in General & Administrative expenses, while in the previous year Sampoerna Foundation recorded US$ 287 ,655 . (See Figure 4).

The breakdown of respective General and Administrative expenses is as follows:

Description Amount in USD Percentage

Office Salary

Advertising & Promo

Profesional Fee

Travel & Accomodation

Office Supplies

Other Expense

186,675

83,195

59,607

21,244

11,971

56,916

44.49

19.83

14.21

5.06

2.85

13.56

Total General & Adm. Expenses 419,608 100.00

Figure 4 : General & Administrative Audited

Office Salary

Advertising & Promo

Professional Fee

Travel and Accommodation

Office Supplies

Other Expense

44.49%

19.83%

14.21%

2.85%

13.56%

5.06%

Page 73: Annual report2004

71Annua l

Repo r t

2004

Increase in Net Assets

Figure 5 : Increase in Net Assets - Audited

The breakdown of respective net assets each year is as follows:

By year's end 2004, Sampoerna Foundation,s net assets had increased tremendously from US$ 4.8 million in 2003 to US$ 7.0 million in 2004. (See Figure 5).

No Amount in USD

1 Net Assets 2001

2 Net Assets 2002

3 Net Assets 2003

4 Net Assets 2004

Description

148,903.95

1,856,440.66

4,832,152.55

7,036,503.09

Net Asset

30

40

70

10

20

50

60

2001Net Asset

2002Net Asset

2003Net Asset

2004

In t

ho

usa

nd

US

D

Page 74: Annual report2004

72 Annua l

Repo r t

2004

Net Asset Allocation

Figure 6 : Net Asset Allocation –Audited

In 2004, Sampoerna Foundation allocated 88.85% of its net assets to time deposit, 0.21% to acquisition of fixed assets, 10% to cash on hand and 0.94% to other current assets. (See Figure 6).

Note:As of December 31, 2004 and 2003, the exchange rates used were IDR 9,290 and IDR 8,465 to US$1, respectively computed by taking the average of the transaction exchange rates of Bank Indonesia as of December 31, 2004 and 2003

Other current assets consist of accounts receivable, interest receivable, advance payments and prepaid expenses.

Time Deposit

Acquisition of Fixed Asset

Cash On Hand

Other Current Asset

88.85%

0.21%10.00%

0.94%

Page 75: Annual report2004

Annua l

Repo r t

2004

FinancialStatements

LaporanKeuangan

Dengan Laporan Auditor Independen Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2004 dan 2003

with Independent Auditor’s ReportYears Ended December 31, 2004 And 2003

Page 76: Annual report2004

Pembina, Pengawas dan PengurusYayasan Sampoerna

Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Yayasan Sampoerna ’ (,,’’” ’Yayasan

,,) tanggal 31 Desember 2004 dan

2003, serta laporan aktivitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab pengurus Yayasan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh pengurus, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Yayasan Sampoerna tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, serta hasil aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Prasetio, Sarwoko & Sandjaja

Dra. Juanita BudijaniIzin Akuntan Publik No. 00.1.0714

25 Februari 2005

Laporan No. RPC-3919

74 Annua l

Repo r t

2004

LAPORAN KEUANGAN09

Page 77: Annual report2004

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

Catatan 2004 2003

AKTIVA

AKTIVA LANCARKas dan setara kas 2,3

Tidak terikat 41.562.208.908 30.247.601.226Terikat temporer 328.000.952 -

Investasi jangka pendek 2,4 25.750.000.000 - Bunga yang masih harus diterima 493.879.966 - Aktiva lancar lainnya 2 117.450.842 32.996.604

Jumlah Aktiva Lancar 68.251.540.668 30.280.597.830

AKTIVA TIDAK LANCAR Investasi dalam obligasi pemerintah 2,5 - 10.701.000.000 Peralatan kantor - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 46.313.841 pada tahun 2004 dan Rp 10.573.721 pada tahun 2003 2 138.353.612 107.446.684

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 138.353.612 10.808.446.684

JUMLAH AKTIVA 68.389.894.280 41.089.044.514

KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIHKEWAJIBAN LANCARHutang pajak 191.993.237 96.105.115 Beban masih harus dibayar 6 2.723.205.341 88.768.069

Jumlah Kewajiban Lancar’’’’ 2.915.198.578 184.873.184

PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN 2,7 105.582.000 -AKTIVA BERSIH 8Tidak terikat 65.041.112.750 40.904.171.330 Terikat temporer 328.000.952 -

Jumlah Aktiva Bersih 65.369.113.702 40.904.171.330

JUMLAH KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH 68.389.894.280 41.089.044.514

75Annua l

Repo r t

2004

YAYASAN SAMPOERNALAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

Page 78: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNALAPORAN AKTIVITAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

Catatan 2004 2003

PERUBAHAN AKTIVA BERSIH TIDAK TERIKATPendapatan dan Penghasilan 2Sumbangan 9 38.656.742.709 33.639.326.200Penghasilan bunga 2.632.911.232 2.110.533.212

Jumlah Pendapatan dan Penghasilan Tidak Terikat 41.289.653.941 35.749.859.412

Beban 2Beban beasiswa

Sekolah Menengah Atas 10,14 5.642.512.752 2.400.438.400Pasca sarjana 11 4.669.219.357 4.165.919.677Sarjana 596.072.413 313.431.255Sekolah Menengah Pertama 10,14 210.000.000 -Doktoral 5.025.000 15.050.000

Beban non beasiswa Olimpiade ilmiah nasional 15 247.655.800 170.317.070Program perbaikan kualitas sekolah 64.162.164 -Ikatan alumni 15 62.039.129 340.000

Beban dukungan program 7,12,15 2.501.572.919 1.440.942.939Beban manajemen dan umum 7,13 3.898.162.829 2.435.001.745

Jumlah Beban 17.896.422.363 10.941.441.086

Beban (Penghasilan) Lain-lain - bersih 2 (743.709.842) 500.826.479

KENAIKAN AKTIVA BERSIH TIDAK TERIKAT 24.136.941.420 24.307.591.847

PERUBAHAN AKTIVA BERSIH TERIKAT TEMPORERPendapatan 2Sumbangan 9 638.798.998 -Beban 2Beban beasiswa

Pasca sarjana 11 275.748.047 -Sekolah Menengah Atas 10 16.854.999 -

Sekolah Menengah Pertama 10 12.600.000 - Sarjana 5.595.000 -

Jumlah Beban 310.798.046 -

KENAIKAN AKTIVA BERSIH TERIKAT TEMPORER 328.000.952 -

KENAIKAN AKTIVA BERSIH 24.464.942.372 24.307.591.847

AKTIVA BERSIH AWAL TAHUN 40.904.171.330 16.596.579.483

AKTIVA BERSIH AKHIR TAHUN 65.369.113.702 40.904.171.330

76 Annua l

Repo r t

2004

Page 79: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNALAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari:

Sumbangan 9 39.149.633.844 33.044.894.700Penghasilan bunga 2.139.031.266 2.110.533.212

Pembayaran untuk: Program beasiswa (8.796.427.568) (6.853.439.332)Dukungan program (2.355.665.056) (1.398.837.239)Program non beasiswa (373.857.093) (170.657.070)Honorarium tenaga ahli (553.750.302) (453.953.698)Pemasok dan karyawan (2.712.830.740) (1.111.683.031)Aktivitas operasional lainnya (185.878.669) (354.145.399)

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 26.310.255.682 24.812.712.143

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenjualan (pembelian) obligasi pemerintah 5 11.149.000.000 (11.145.000.000)Penempatan investasi jangka pendek 4 (25.750.000.000) -Perolehan peralatan kantor (66.647.048) (118.020.405)

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (14.667.647.048) (11.263.020.405)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 11.642.608.634 13.549.691.738

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 30.247.601.226 16.697.909.488

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 41.890.209.860 30.247.601.226

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Sumbangan dalam bentuk barang 9 145.907.863 594.431.500

Catatan 2004 2003

77Annua l

Repo r t

2004

Page 80: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

1. UMUM

Yayasan Sampoerna ("Yayasan") didirikan di Indonesia pada tanggal 1 Maret 2001 berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 1 Akta pendirian tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara No. 64, Tambahan No. 161 tanggal 10 Agustus 2001. Anggaran Dasar Yayasan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto S.H., No. 68 tanggal 15 September 2003 sehubungan dengan penyesuaian terhadap Undang-undang No. 16 Tahun 2001 tentang "Yayasan". Perubahan tersebut telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6, Tambahan No. 13 tanggal 20 Januari 2004. Berdasarkan perubahan terakhir Anggaran Dasar, jumlah kekayaan bersih awal Yayasan adalah sebesar Rp 28,8 miliar yang terdiri atas sumbangan dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) sebesar Rp 27,0 miliar dan sumbangan dari Putera Sampoerna sebesar Rp 1,8 miliar.

Kegiatan Yayasan meliputi, antara lain, pendidikan dan penelitian termasuk penyediaan beasiswa dan mendukung kegiatan-kegiatan sosial. Yayasan memberikan Program Beasiswa bagi para pelajar yang memenuhi syarat untuk Pendidikan Doktoral, Pendidikan Pasca Sarjana (Lokal dan Luar Negeri), Pendidikan Sarjana, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Pertama. Yayasan berkedudukan di Jakarta.

Donatur utama dari Yayasan adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) yang berkomitmen untuk memberikan sumbangan maksimum sampai dengan 2% dari laba bersih HMS setiap tahun.

Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, susunan Pembina, Pengawas dan Pengurus Yayasan berdasarkan perubahan Anggaran Dasar yang diaktakan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 79 tanggal 20 Mei 2003, adalah sebagai berikut:

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Yayasan menerapkan kebijakan-kebijakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45, "Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba", dan prinsip serta praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk investasi dalam obligasi pemerintah yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas menyajikan dan mengelompokan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi dan investasi dengan menggunakan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

78 Annua l

Repo r t

2004

Putera Sampoerna *) Ekadharmajanto Kasih *) Jacqueline Michelle Sampoerna

PEMBINA PENGAWAS PENGURUS

Arief T. Surowidjojo Marzuki Usman Niken K. Rachmad

John A. Prasetio Tjandra Bachtiar

Nurcholis Madjid

*) Komisaris HMS

Page 81: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

Kas dan Setara Kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan pinjaman diklasifikasikan sebagai "Setara Kas".

Investasi Jangka Pendek

Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan sejak tanggal penempatan diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek.

Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa

Yayasan melakukan transaksi dengan pihak tertentu yang diklasifikasikan sebagai pihak hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa".

Biaya Dibayar Di Muka

Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya.

Peralatan Kantor

Peralatan kantor dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yaitu empat tahun.

Investasi dalam Obligasi Pemerintah

Investasi dalam obligasi pemerintah dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi dalam investasi tersebut diakui dalam laporan aktivitas sebagai kenaikan atau penurunan dari aktiva bersih tidak terikat kecuali penggunaannya terikat secara temporer atau permanen oleh persyaratan eksplisit dari donatur atau berdasarkan hukum.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dar i donatur d iaku i pada saat pener imaan sumbangan dan beban d iaku i pada saat ter jadinya .

Penyisihan Imbalan Kerja Karyawan

Pada tahun 2004, Yayasan menerapkan lebih awal PSAK No. 24 (Revisi 2004) mengenai "Imbalan Kerja". Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), nilai kini kewajiban manfaat pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang timbul ketika program pensiun manfaat pasti pertama kali diterapkan

atau perubahan atas manfaat terhutang pada program manfaat pasti yang ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan manfaat tersebut menjadi hak pekerja (vested).

Pengaruh atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tersebut tidak signifikan dan dibebankan langsung pada usaha tahun berjalan.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

79Annua l

Repo r t

2004

Page 82: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

3. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari: 2004 2003

Tidak terikatKas Dolar Amerika Serikat 692.105 4.867.375 Rupiah 3.019.898 18.909.365

BankDolar Amerika Serikat

ABN-AMRO Bank N.V. 8.511.628.146 709.976.988ABN-AMRO Bank N.V., Singapura 69.472.942 63.557.336

RupiahABN-AMRO Bank N.V. 396.477.587 411.791.092PT Bank Central Asia Tbk. 245.306.223 586.481.608PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 1.725.485 -

Setara kasRupiah

Deposito berjangka PT Bank Bukopin 21.912.194.848 10.000.000.000ABN-AMRO Bank N.V. - 12.250.000.000

Overnight deposits - ABN-AMRO Bank N.V. 10.421.691.674 6.202.017.462

Jumlah Kas dan Setara Kas Tidak Terikat 41.562.208.908 30.247.601.226

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aktiv dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat yang digunakan masing-masing adalah Rp 9.290 dan Rp 8.465, dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003.

Pajak Penghasilan

Sesuai dengan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000, sumbangan dan kontribusi yang tidak terkait dengan usaha, kepemilikan atau pengendalian antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dikenakan pajak penghasilan. Sumbangan yang diterima Yayasan dari para donatur tidak dikenakan pajak penghasilan sebagaimana ditegaskan dalam surat dari Direktorat Jenderal Pajak No. S-729/PJ.42/2001 tanggal 29 November 2001.

Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan pengurus untuk menetapkan estimasi dan asumsi-asumsi yang berpengaruh pada jumlah yang dilaporkan di dalamnya. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dengan jumlah estimasi.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

80 Annua l

Repo r t

2004

Page 83: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

2004 2003

Terikat temporerBankDolar Amerika Serikat

ABN-AMRO Bank N.V. 215.690.953 -Rupiah

ABN-AMRO Bank N.V. 2.304.999 -PT Bank Central Asia Tbk. 110.005.000 -

Jumlah Kas di Bank Terikat Temporer 328.000.952 -

Kas di bank sebesar Rp 328,0 juta merupakan kas yang berasal dari sumbangan yang dibatasi penggunaannya oleh donatur untuk membiayai beasiswa sekolah menengah atas, beasiswa sarjana dan beasiswa pasca sarjana luar negeri dengan syarat-syarat khusus dari donatur.

Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut :

4. INVESTASI JANGKA PENDEK

Akun ini terdiri dari deposito berjangka pada PT Bank Bukopin dengan jangka waktu enam bulan dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp 15,0 miliar dan Rp 10,75 miliar. Suku bunga dari deposito berjangka tersebut adalah 7,35% dan akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 8 Maret 2005 dan 9 Maret 2005.

5. INVESTASI DALAM OBLIGASI PEMERINTAH

Pada bulan Juni 2003, Yayasan membeli obligasi pemerintah, FR0002, dengan nilai nominal Rp 10,0 miliar dengan harga sebesar 111,45%.Pada tanggal 31 Desember 2003, obligasi tersebut dinyatakan sebesar nilai wajar berdasarkan nilai pasar obligasi yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 30 Desember 2003. Kerugian yang belum terealisasi sebesar Rp 444,0 juta yang timbul karena penurunan nilai wajar obligasi dibukukan pada laporan aktivitas tahun 2003.

Pada bulan April 2004, Yayasan menjual seluruh obligasi pemerintah tersebut dengan harga pasar sebesar 111.50%. Keuntungan dari penjualan tersebut sebesar Rp 448,0 juta (setelah dikurangi pajak) dibukukan dalam laporan aktivitas tahun 2004.

Yayasan menerima penghasilan bunga (setelah dikurangi pajak) masing-masing sebesar Rp 376,4 juta dan Rp 511,0 juta pada tahun 2004dan 2003.

2004 2003

(%) (%)

Deposito berjangka 6,11 - 7,25 5,10 - 12,00

Overnight deposits 5,20 - 7,00 4,30 - 7,30

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

81Annua l

Repo r t

2004

Page 84: Annual report2004

6. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri atas:

2004 2003Beban beasiswaSekolah Menengah Atas 2.215.500.000 -Pasca Sarjana 211.700.000 -Sekolah Menengah Pertama 210.000.000 -Lain-lain 86.005.341 88.768.069

Jumlah 2.723.205.341 88.768.069

7. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perhitungan atas penyisihan imbalan kerja karyawan didasarkan pada penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 24 Februari 2005 yang mencakup tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2004, menggunakan metode Projected Unit Credit. Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang digunakan dalam laporan aktuaris independen tersebut:

Tingkat diskonto tahunan : 12%Tingkat kenaikan gaji tahunan : 10%Usia pensiun normal : 55 tahun Usia pensiun dini : 46 tahunTabel tingkat kematian : CSO'80 - US Table of Mortality

Jumlah biaya imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2004

Biaya jasa kini 76.458.000Biaya bunga 7.704.000Amortisasi bersih tahun berjalan 2.172.000Pengaruh penerapan PSAK No. 24

pada usaha tahun berjalan (Catatan 2) 19.248.000

Biaya imbalan kerja karyawan 105.582.000

Mutasi penyisihan imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut :2004

Saldo awal tahun -Penyisihan tahun berjalan 105.582.000Pembayaran tahun berjalan -

Saldo akhir tahun 105.582.000

Pada tahun 2003, Yayasan tidak melakukan perhitungan atas imbalan kerja karyawan karena jumlahnya yang tidak signifikan.

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

82 Annua l

Repo r t

2004

Page 85: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

8. AKTIVA BERSIH

Aktiva Bersih Yayasan dikelompokkan sebagai "Tidak Terikat" dan "Terikat Temporer". Aktiva Bersih tidak terikat adalah sebesar Rp. 65,0 miliar, dimana para donatur Yayasan tidak membatasi penggunaan sumbangan mereka dan untuk Aktiva Bersih terikat temporer sebesar Rp 328,0 juta, penggunaannya dibatasi oleh para donatur untuk membiayai beasiswa sekolah menengah atas, beasiswa sarjana dan beasiswa pasca sarjana luar negeri dengan syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh donatur.

9. SUMBANGAN

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2004 2003

Tidak TerikatDalam Rupiah 28.229.115.880 30.206.655.440Dalam Dolar Amerika Serikat 10.281.718.966 2.838.239.260Dalam bentuk barang 145.907.863 594.431.500

Jumlah Sumbangan Tidak Terikat 38.656.742.709 33.639.326.200

Terikat TemporerDalam Rupiah 147.359.998 -Dalam Dolar Amerika Serikat 491.439.000 -

Jumlah Sumbangan Terikat Temporer 638.798.998 -

Pendapatan Yayasan terutama berasal dari sumbangan HMS masing-masing sebesar Rp 28,0 miliar dan Rp 30,0 miliar pada tahun 2004 dan 2003 (Catatan 1).

10. BEBAN BEASISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Akun ini terutama terdiri dari uang sekolah, buku-buku dan uang saku serta biaya terkait lainnya dari para peserta program beasiswa sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama.

Tidak Terikat

Yayasan mengadakan kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) (Catatan 14) dimana, berdasarkan program ini, Depdiknas memberikan informasi mengenai para pelajar yang membutuhkan dukungan keuangan untuk melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas. Kemudian, Yayasan akan menyeleksi dan memberikan beasiswa kepada para pelajar yang berhak dan berprestasi berdasarkan catatan akademis mereka. Pada tahun 2004, Yayasan juga mengadakan kerjasama sejenis untuk pelajar sekolah menengah pertama.

Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, Yayasan memiliki masing-masing 10.796 dan 9.110 pelajar sekolah menengah atas serta 1.000 pelajar sekolah menengah pertama pada tahun 2004 dari seluruh Indonesia. Untuk membagikan beasiswa kepada para pelajar, Yayasan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Pos Indonesia (Catatan 14).

Pada tahun 2004 dan 2003, beban beasiswa sekolah menengah atas masing-masing adalah sebesar Rp 5,5 miliar dan Rp 2,4 miliar, sedangkan beban beasiswa sekolah menengah pertama adalah sebesar Rp 210,0 juta pada tahun 2004.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

83Annua l

Repo r t

2004

Page 86: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

10. BEBAN BEASISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (lanjutan)

Di samping itu, Yayasan bekerja sama dengan United World Colleges di Kanada untuk membiayai uang sekolah penerima beasiswa di United World Colleges tersebut. Pada tahun 2004, beban beasiswa untuk program ini adalah sebesar Rp 127,1 juta.

Terikat Temporer

Yayasan juga memberikan beasiswa khusus kepada pelajar-pelajar sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama yang dananya berasal dari sumbangan terikat temporer dari donatur. Beban beasiswa sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama yang berasal dari sumbangan terikat temporer adalah masing-masing sebesar Rp 16,9 juta dan Rp 12,6 juta pada tahun 2004.

11. BEBAN BEASISWA PASCA SARJANA

Beban beasiswa pasca sarjana terdiri dari pengeluaran untuk program berikut ini:

2004 2003

Tidak TerikatLuar Negeri 2.368.327.173 1.863.043.841Lokal 2.300.892.184 2.302.875.836

Jumlah tidak terikat 4.669.219.357 4.165.919.677

Terikat TemporerLuar Negeri 275.748.047 -

a. Program Beasiswa Pasca Sarjana Lokal

Akun ini terutama terdiri dari uang sekolah, buku-buku dan biaya penelitian, biaya hidup dan biaya terkait lainnya dari para peserta program ini.

Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, Yayasan memiliki masing-masing 51 dan 40 peserta program ini.

b. Program Beasiswa Pasca Sarjana Luar Negeri

Akun ini terutama terdiri dari uang sekolah, buku-buku dan biaya penelitian, biaya hidup dan biaya terkait lainnya dari para peserta program ini.

Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, Yayasan memiliki masing-masing 4 dan 5 peserta program ini.

Para pemohon yang memenuhi syarat untuk menerima beasiswa dalam Program Beasiswa Pasca Sarjana lokal dan luar negeri merupakan para pemohon yang telah memenuhi persyaratan umum dan telah melalui seluruh tahapan proses seleksi seperti ujian masuk perguruan tinggi (dan GMAT serta TOEFL untuk program pasca sarjana luar negeri), tes psikologis, dan wawancara. Tes psikologis dan wawancara dilakukan oleh tenaga ahli independen yang ditunjuk oleh Yayasan.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

84 Annua l

Repo r t

2004

Page 87: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

12. BEBAN DUKUNGAN PROGRAM

Akun ini merupakan biaya tidak langsung yang timbul untuk mendukung program beasiswa Yayasan. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2004 2003

Gaji dan tunjangan lainnya 1.039.096.252 347.017.300Promosi program 640.580.040 417.251.983Acara tahunan 423.451.423 273.909.750Program dukungan pelajar 325.597.023 274.103.406

Barang promosi sehubungan dengan program 63.346.676 128.660.500Lain-lain

9.501.505 - Jumlah 2.501.572.919 1.440.942.939

13. BEBAN MANAJEMEN DAN UMUM

Beban manajemen dan umum terdiri dari: 2004 2003

Gaji dan tunjangan lainnya 1.734.208.396 511.729.829Iklan dan promosi 772.877.494 157.404.075Honorarium tenaga ahli 553.750.302 481.888.198Perjalanan dinas 197.355.423 253.141.216Perlengkapan kantor 111.208.699 100.765.250Beban sewa dan jasa - 590.167.235Lain-lain 528.762.515 339.905.942

Jumlah 3.898.162.829 2.435.001.745

14. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN

Pada tanggal 29 Mei 2001, Yayasan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), dimana Yayasan menyatakan komitmennya untuk memberikan beasiswa kepada 3.000 pelajar yang mengalami kesulitan keuangan setiap tahun untuk membantu mereka menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas. Yayasan akan memberikan Rp 30.000 per bulan kepada setiap pelajar untuk biaya sekolah dan uang buku.

Yayasan akan memberikan beasiswa untuk tiga tahun akademis secara berturut-turut dimulai sejak tahun 2001/2002 hingga 2003/2004. Setiap pemberian beasiswa akan mencakup tiga tahun pendidikan sekolah menengah atas bagi pelajar-pelajar yang terpilih. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu lima tahun dan akan berakhir pada saat dilakukannya pembayaran beasiswa tahap ketiga pada akhir tahun akademis 2005/2006.

Yayasan dan Depdiknas juga mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Pos Indonesia dengan jangka waktu yang sama dalam hal pembagian dana beasiswa kepada pelajar penerima beasiswa di seluruh Indonesia. Yayasan dibebani biaya sebesar Rp 8.000 untuk setiap pembayaran yang dilakukan kepada para pelajar.

Pada tanggal 1 Juni 2004, Yayasan dan Depdiknas memperbaharui perjanjian ini, dimana Yayasan akan memberikan beasiswa kepada 3.000 pelajar sekolah menengah atas dengan biaya sekolah sebesar Rp 50.000 per bulan kepada setiap pelajar dan kepada 1.000 pelajar sekolah menengah pertama dengan biaya sekolah sebesar Rp 35.000 per bulan kepada setiap pelajar.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

85Annua l

Repo r t

2004

Page 88: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 (Disajikan dalam Rupiah)

14. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

Yayasan akan memberikan beasiswa untuk tiga tahun akademis secara berturut-turut dimulai sejak tahun 2004/2005 hingga 2006/2007. Setiap pemberian beasiswa akan mencakup tiga tahun pendidikan sekolah menengah atas dan sekolah menengah pertama bagi pelajar-pelajar yang terpilih. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu lima tahun dan akan berakhir pada saat dilakukannya pembayaran beasiswa tahap ketiga pada akhir tahun akademis 2008/2009.

Sehubungan dengan pembagian dana beasiswa, Yayasan dan Depdiknas tidak lagi menggunakan PT Pos Indonesia tetapi mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Yayasan dibebani biaya sebesar Rp 2.500 untuk setiap pembayaran yang dilakukan kepada para pelajar.

15. REKLASIFIKASI AKUN

Akun "Olimpiade Ilmiah Nasional" sebesar Rp 170,3 juta dan Akun "Ikatan Alumni" sebesar Rp 340 ribu yang disajikan sebagai bagian dari beban dukungan program dalam laporan keuangan 2003 telah direklasifikasi ke akun "Olimpiade Ilmiah Nasional" dan "Ikatan Alumni" sebaga i bagian dar i beban non -beasiswa agar sesua i dengan penya j ian akun dalam laporan keuangan 2004 .

16. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengurus Yayasan bertanggung jawab dalam mempersiapkan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Februari 2005.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

86 Annua l

Repo r t

2004

Page 89: Annual report2004

The Patrons, Supervisors and ExecutivesSampoerna Foundation

We have audited the accompanying statements of financial position of Sampoerna Foundation (the ,,Foundation

,,)

as of December 31, 2004 and 2003, and the related statements of activities and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Foundation's executives. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits.

We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by executives, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.

In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of Sampoerna Foundation as of December 31, 2004 and 2003, and the results of its activities and its cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.

Prasetio, Sarwoko & Sandjaja

Dra. Juanita BudijaniPublic Accountant License No. 00.1.0714

February 25, 2005

Report No. RPC-3919

The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of activities and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.

87Annua l

Repo r t

2004

FINANCIAL STATEMENTS09

Page 90: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNASTATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONDecember 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

ASSETS

CURRENT ASSETSCash and cash equivalents 2,3

Unrestricted 41,562,208,908 30,247,601,226Temporary restricted 328,000,952 -

Short-term investments 2,4 25,750,000,000 -Interest receivable 493,879,966 -Other current assets 2 117,450,842 32,996,604

Total Current Assets 68,251,540,668 30,280,597,830

NON-CURRENT ASSETSInvestment in government bond 2,5 - 10,701,000,000Office equipment - net of accumulated

depreciation of Rp 46,313,841 in 2004 and Rp 10,573,721 in 2003 2 138,353,612 107,446,684

Total Non-Current Assets 138,353,612 10,808,446,684

TOTAL ASSETS 68,389,894,280 41,089,044,514

LIABILITIES AND NET ASSETSCURRENT LIABILITIESTaxes payable 191,993,237 96,105,115Accrued expenses 6 2,723,205,341 88,768,069

Total Current Liabilities 2,915,198,578 184,873,184

PROVISION FOR EMPLOYEE SERVICE ENTITLEMENTS 2,7 105.582.000 -

NET ASSETS 8Unrestricted 65,041,112,750 40,904,171,330Temporary restricted 328,000,952 -

Total Net Assets 65,369,113,702 40,904,171,330

TOTAL LIABILITIES AND NET ASSETS 68,389,894,280 41,089,044,514

Notes 2004 2003

88 Annua l

Repo r t

2004

Page 91: Annual report2004

CHANGES IN UNRESTRICTED NET ASSETS

Revenue and Earnings 2Contributions 9 38,656,742,709 33,639,326,200Interest income 2,632,911,232 2,110,533,212

Total Unrestricted Revenues and Earnings 41,289,653,941 35,749,859,412

Expenses 2Scholarship expenses

Senior high school 10,14 5,642,512,752 2,400,438,400Graduate 11 4,669,219,357 4,165,919,677Undergraduate 596,072,413 313,431,255Junior high school 10,14 210,000,000 -Post graduate 5,025,000 15,050,000

Non scholarship expenses National sciense olympic 15 247,655,800 170,317,070School quality improvement program 64,162,164 -Alumni association 15 62,039,129 340,000

Program support expenses 7,12,15 2,501,572,919 1,440,942,939Management and general expenses 7,13 3,898,162,829 2,435,001,745

Total Expenses 17,896,422.363 10,941,441.086

Other Charges (Income) - net 2 (743,709,842) 500,826,479

INCREASE IN UNRESTRICTED NET ASSETS 24.136.941.420 24.307.591.847

CHANGES IN TEMPORARY RESTRICTED ASSETSRevenues 2Contributions 9 638.798.998 -

Expenses 2Scholarship expenses

Graduate 11 275.748.047 -Senior high school 10 16.854.999 -Junior high school 10 12.600.000 -Undergraduate 5.595.000 -

Total Expenses 310.798.046 -

INCREASE IN TEMPORARY RESTRICTED NET ASSETS 328.000.952 -

INCREASE IN NET ASSETS 24.464.942.372 24.307.591.847

NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR 40.904.171.330 16.596.579.483

NET ASSETS AT END OF YEAR 65.369.113.702 40.904.171.330

Notes 2004 2003

YAYASAN SAMPOERNASTATEMENTS OF ACTIVITIES

Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

89Annua l

Repo r t

2004

Page 92: Annual report2004

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

YAYASAN SAMPOERNASTATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Cash receipts from : Contributions 9 39,149,633,844 33,044,894,700Interest income 2,139,031,266 2,110,533,212

Cash payments for : Scholarship programs (8,796,427,568) (6,853,439,332)Program support (2,355,665,056) (1,398,837,239)Non scholarship programs (373,857,093) (170,657,070)Professional services (553,750,302) (453,953,698)Suppliers and employees (2,712,830,740) (1,111,683,031)Other operating activities (185,878,669) (354,145,399)

Net Cash Provided by Operating Activities 26,310,255,682 24,812,712,143

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Proceed from (placement in) government bond 5 11,149,000,000 (11,145,000,000)Placement of short-term investment 4 (25,750,000,000) -Acquisitions of office equipment (66,647,048) (118,020,405)

Net Cash Used in Investing Activities (14,667,647,048) (11,263,020,405)

NET INCREASE INCASH AND CASH EQUIVALENTS 11,642,608,634 13,549,691,738

CASH AND CASH EQUIVALENTSAT BEGINNING OF YEAR 30,247,601,226 16,697,909,488

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR 3 41,890,209,860 30,247,601,226

Non-cash activities: Contributions in kind 9 145,907,863 594,431,500

Notes 2004 2003

90 Annua l

Repo r t

2004

Page 93: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)

1. GENERAL

Yayasan Sampoerna (the "Foundation") was established in Indonesia on March 1, 2001 based on Notarial Deed No. 1 of Sutjipto, S.H. The Deed of Establishment was published in Supplement No. 161 of State Gazette No. 64 dated August 10, 2001. The Articles of Association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 68 of Sutjipto, S.H., dated September 15, 2003, to comply with Law No. 16 Year 2001 regarding the "Foundation". The amendment was published in Supplement No. 13 of State Gazette No. 6, dated January 20, 2004. Based on the latest amendment of Articles of Association, the initial net worth (kekayaan bersih) of the Foundation was Rp 28.8 billion consisting of contributions from PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) of Rp 27,0 billion and contributions from Putera Sampoerna of Rp 1,8 billion, respectively.

The scope of activities of the Foundation comprises of, among others, education and research including providing scholarship and supporting social activities. The Foundation awards qualified students under its Scholarship Programs for Post Graduate Studies, Graduate Studies (Local and Overseas), Undergraduate Studies and High School. The Foundation is domiciled in Jakarta.

The main donor of the Foundation is PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) that is committed to contribute at a maximum of 2% of its net income each year.

As of December 31, 2004 and 2003, the members of the Foundation's Patrons, Supervisors and Executives based on the amendment of Articles of Association as notarized by Notarial Deed No. 79 of Sutjipto, S.H., dated May 20, 2003, are as follows:

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Basis of Financial Statements

The Foundation adopted the accounting policies and presented the financial statements based on the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 45, "Financial Reporting for Non-Profit Organizations", and the principles and practices generally accepted in Indonesia.

The financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for investment in government bond that is stated at fair value. These financial statements are prepared using accrual basis, except for the statements of cash flows.

The statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating and investing activities using the direct method.

The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah.

Cash and Cash Equivalents

Time deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans are considered as "Cash Equivalents".

Putera Sampoerna *) Ekadharmajanto Kasih *) Jacqueline Michelle Sampoerna

PATRONS SUPERVISORS EXECUTIVES

Arief T. Surowidjojo Marzuki Usman Niken K. Rachmad

John A. Prasetio Tjandra Bachtiar

Nurcholis Madjid

*) HMS' commissioners

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

91Annua l

Repo r t

2004

Page 94: Annual report2004

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Short Term Investment

Time deposits with maturities of more than three months at the time of placement are considered as "Short-Term Investment".

Transactions with Related Party

The Foundation has transactions with an entity that is regarded as having special relationship as defined under Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7, "Related Party Disclosures".

Prepaid Expenses

Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.

Office Equipment

Office equipment is stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets which are four years.

Investment in Government Bond

Investment in government bond is stated at fair value. Unrealized gain or loss on such investment is reported in the statement of activities as increase or decrease in unrestricted net assets unless their use is temporarily or permanently restricted by explicit donor stipulations or by law.

Revenue and Expense Recognition

Revenue from donors is recognized upon receipts of contributions, and is considered as unrestricted contributions. Expenses are recognizedas incurred.

Provision for Employee Service Entitlements

In 2004, the Foundation resolved to apply an early adoption of PSAK No. 24 (Revised 2004) regarding "Employee Benefits". Under PSAK No. 24 (Revised 2004), present value of benefit obligation, current service cost and past service cost are determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded between 10% of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service cost arising from the introduction of a benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.

The effect of the implementation of PSAK No. 24 (Revised 2004) is not significant and charged to current operation.

Foreign Currency Transactions and Balances

Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the date of statements of financial position, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the Bank Indonesia's middle rate of exchange at such date. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

92 Annua l

Repo r t

2004

Page 95: Annual report2004

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Foreign Currency Transactions and Balances (continued)

As of December 31, 2004 and 2003, the exchange rate used were Rp 9,290 and Rp 8,465 to US$1, respectively, computed by taking the average of transaction exchange rates of Bank Indonesia as of December 31, 2004 and 2003.

Income Tax

In accordance with Income Tax Law No. 17 Year 2000, donations and contributions not related to business, ownership or control between related parties are not subject to income tax. Contributions received from donors by the Foundation are not subject to income tax as confirmed by a letter from the Directorate General of Taxation No. S-729/PJ.42/2001 dated November 29, 2001.

Use of Estimates

The preparation of the financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires executives to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts, which differ from those estimates.

3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

This account consists of: 2004 2003

UnrestrictedCash on hand

In US Dollar 4,867,375In Rupiah 3,019,898 18,909,365

Cash in bankIn US Dollar

ABN-AMRO Bank N.V. 8,511,628,146 709,976,988ABN-AMRO Bank N.V., Singapore 69,472,942 63,557,336

In RupiahABN-AMRO Bank N.V. 396,477,587 411,791,092PT Bank Central Asia Tbk. 245,306,223 586,481,608PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 1,725,485 -

Cash equivalentsIn Rupiah

Time depositsPT Bank Bukopin 21,912,194,848 10,000,000,000ABN-AMRO Bank N.V. - 12,250,000,000

Overnight deposits - ABN-AMRO Bank N.V. 10,421,691,674

Total Unrestricted Cash and Cash Equivalents 41,562,208,908 30,247,601,226

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

6,202,017,462

93Annua l

Repo r t

2004

692,105

Page 96: Annual report2004

3. CASH AND CASH EQUIVALENTS (countinued)

2004 2003

Temporary RestrictedCash in bankIn US Dollar

ABN-AMRO Bank N.V. 215,690,953 -Rupiah

ABN-AMRO Bank N.V. 2,304,999 -PT Bank Central Asia Tbk. 110,005,000 -

Total Temporary Restricted Cash in Bank 328,000,952 -

Cash in bank amounting to Rp 328,0 million is derived from donations restricted for funding senior high school, undergraduate and overseas graduate scholarship with certain conditions from its donors.

The cash equivalents bear annual interest rates as follows:2004 2003 (%) (%)

Time deposits 6.11 - 7.25 5.10 - 12.00Overnight deposits 5.20 - 7.00 4.30 - 7.30

4. SHORT-TERM INVESTMENTS

This account consists of time deposits in PT Bank Bukopin with maturities of six months with nominal value of Rp 15,0 billion and Rp 10,75billion, which will be due in March 8, 2005 and March 9, 2005, respectively. The investments bear annual interest rate of 7.35%.

5. INVESTMENT IN GOVERNMENT BOND

In June 2003, the Foundation purchased a government bond, FR0002, with nominal value of Rp 10,0 billion at the rate of 111.45%. As of December 31, 2003, the bond was stated at fair value that was based on the recap bond rate published by Bank Indonesia on December 31, 2003. Unrealized loss amounting to Rp 444,0 million incurred due to the decrease in the fair value of the bond is recorded in the 2003 statement of activities.

In April 2004, the Foundation sold the government bond at the rate of 111.50%. Gain from sale of government bond amounting to Rp 448,0 million (net of tax) is recorded in the 2004 statement of activities.

In 2004 and 2003, the Foundation received interest income (net of tax) of Rp 376,4 million and Rp 511,0 million, respectively.

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

94 Annua l

Repo r t

2004

Page 97: Annual report2004

6. ACCRUED EXPENSES

This account consists of accrued for:

2004 2003Scholarship expenses

High School 2,215,500,000 -Graduate 211,700,000 -Junior School 210,000,000 -

Others 86,005,341 88,768,069

Total 2,723,205,341 88,768,069

7. PROVISION FOR EMPLOYEE SERVICE ENTITLEMENTS

Provision for employee service entitlements was determined based on the actuarial valuations by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, an independent actuary, in its report dated February 24, 2005 covering the year ended December 31, 2004 using the "Projected Unit Credit" method. The significant assumptions used by the actuary are as follows:

Annual discount rate : 12%Annual salary increases : 10%Retirement age : 55 years Early retirement age : 46 yearsMortality table : CSO'80 - US Table of Mortality

Total provision for employee service entitlements is as follows:

2004

Current service cost 76,458,000Interest cost 7,704,000Net amortization during the year 2,172,000Effect of PSAK No. 24 implementation on current year operation (Note 2) 19,248,000

Employee service entitlements expense 105,582,000

The movements of the provision for employee service entitlements is as follows:2004

Balance at the beginning of year -Provision during the year 105,582,000Payment during the year -

Balance at the end of year 105,582,000

In 2003, the Foundation did not calculate the provision for employee service entitlements since the amount is not significant.

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

95Annua l

Repo r t

2004

Page 98: Annual report2004

8. NET ASSETS

Net assets of the Foundation are classified as "Unrestricted" and "Temporary Restricted". Unrestricted net assets of Rp 65,0 billion does not have any restrictions from the donors and the temporary restricted net assets of Rp 328,0 million is restricted for funding high school, undergraduate and overseas graduate scholarship with certain conditions from its donors.

9. CONTRIBUTIONS

The account consist of accrued for :

2004 2003UnrestrictedIn Rupiah 28,229,115,880 30,206,655,440In US Dollar 10,281,718,966 2,838,239,260In Kind 145,907,863 594,431,500

Total Unrestricted Contributions 38,656,742,709 33,639,326,200

Temporary RestrictedIn Rupiah 147,359,998 -In US Dollar 491,439,000 -

Total Temporary Restricted Contributions 638,798,998 -

The Foundation's revenue is mainly derived from contributions of HMS of Rp 28,0 billion and Rp 30,0 billion in 2004 and 2003, respectively(Note 1).

10. SENIOR HIGH SCHOOL AND JUNIOR HIGH SCHOOL SCHOLARSHIP EXPENSES

This account represents tuition fees, books and allowances and related expenses of the scholars under high school scholarship program.

Unrestricted

The Foundation entered into cooperation agreement with the Ministry of National Education (Depdiknas) (Note 14) whereas, under this program, Depdiknas provides information about the students in need of financial support to continue their high school secondary education. Then, the Foundation will select and award the scholarship to the deserving and outstanding students based on their academic records. In 2004, the Foundation has entered the same agreement with Depdiknas to fund the junior high school scholarship.

As of December 31, 2004 and 2003, the Foundation has about 10,796 and 9,110 senior high school scholars, respectively, and 1,000 junior high school scholars in 2004 all over Indonesia under these programs. To distribute the scholarship grants to high school scholars, the Foundation entered into agreements with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. and PT Pos Indonesia (Note 14).

In 2004 and 2003, senior high school scholarship expenses are Rp 5,5 billion and Rp 2,4 billion, respectively. Junior high school expense is Rp 210,0 million in 2004.

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

96 Annua l

Repo r t

2004

Page 99: Annual report2004

10. SENIOR HIGH SCHOOL AND JUNIOR HIGH SCHOOL SCHOLARSHIP EXPENSES (continued)

Unrestricted (continued)

The Foundation is also in cooperation with United World College in Canada to fund tuition fee for scholars in the United World College.In 2004, scholarship expense due to this program amounted to Rp 127,1 million.

Temporary Restricted

The Foundation granted special scholarships to certain high school and junior high school scholars using the fund derived from temporary restricted contributions from donors. The high school and junior high scholarship expenses funded by the temporary restricted contributions amounted to Rp 16,9 million and Rp 12,6 million, in 2004, each.

11. GRADUATE SCHOLARSHIP EXPENSES

Expenses on graduate scholarship comprise of expenses on program as follows:

2004 2003

UnrestrictedOverseas 2,368,327,173 1,863,043,841Local 2,300,892,184 2,302,875,836

Total unrestricted 4,669,219,357 4,165,919,677

Temporary RestrictedOverseas 275,748,047 -

a. Local Graduate Scholarships Program

This account mainly comprises of tuition fees, books and research costs, cost of living and other related expenses of the scholars under this program.

As of December 31, 2004 and 2003, the Foundation has 51 and 40 scholars, respectively, under this program.

b. Overseas Graduate Scholarships Program

This account mainly comprises of tuition fees, books and research costs, cost of living and other related expenses of the scholars under this program.

As of December 31, 2004 and 2003, the Foundation has 4 and 5 scholars, respectively, under this program.

Scholar applicants eligible for scholarships under the local and overseas Graduate Scholarships Programs are the ones who meet the general requirements and pass all stages of selection process such as university entrance test (as well as GMAT and TOEFL for overseas graduate program), psychological test and interview. The psychological test and interview are conducted by independent professionalsappointed by the Foundation.

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2004 and 2003 (Expressed in Rupiah)

97Annua l

Repo r t

2004

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

Page 100: Annual report2004

Sampoerna FoundationNOTES TO FINANCIAL STATEMENTSYears Ended December 31, 2004 and 2003

(Expressed in Rupiah)

13. MANAGEMENT AND GENERAL EXPENSES

Management and general expenses consist of:

2004 2003

Salaries and other fringe benefits 1,734,208,396 511,729,829Advertising and promotion 772,877,494 157,404,075Professional fees 553,750,302 481,888,198Traveling 197,355,423 253,141,216Office supplies 111,208,699 100,765,250Rental and service charge - 590,167,235Others 528,762,515 339,905,942

Total 3,898,162,829 2,435,001,745

12. PROGRAM SUPPORT EXPENSES

This account represents indirect expenses incurred to support the Foundation ’s scholarship programs. The details of this account are as follows:

2004 2003

Program support compensation 1,039,096,252 347,017,300Program promotion 640,580,040 417,251,983Annual event 423,451,423 273,909,750Scholar support program 325,597,023 274,103,406Program merchandise 63,346,676 128,660,500Others 9,501,505 -

Total 2,501,572,919 1,440,942,939

14. SIGNIFICANT AGREEMENTS

On May 29, 2001, the Foundation entered into an agreement with the Ministry of National Education (Depdiknas), whereby the Foundation is committed to grant scholarships to 3,000 students with financial difficulties each year to help them complete their secondary education(high school). The Foundation will provide Rp 30,000 per month to each student for tuition fees and books allowances.

The Foundation will grant scholarship for three consecutive academic year starting 2001/2002 until 2003/2004. Each grant will cover a three-year high school education of selected students. The agreement is valid for five years and is terminated upon payment of the third phase scholarships at the end of academic year of 2005/2006.

The Foundation and Depdiknas also entered into cooperation agreement with PT Pos Indonesia in distributing the scholarship funds to the students all over Indonesia. The Foundation is charged Rp 8,000 for each payment made to the students.

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

98 Annua l

Repo r t

2004

Page 101: Annual report2004

Sampoerna FoundationCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003(Disajikan dalam Rupiah)

14. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

On June 1, 2004, the Foundation and Depdiknas renewed the agreement, whereby the Foundation is committed to grant scholarshipsto 3,000 senior high school students Rp 50,000 per month each and 1,000 junior high school students Rp 35,000 per month each.

The Foundation will grant scholarship for three consecutive academic year starting 2004/2005 until 2006/2007. Each grant will cover a three - year high school education of selected students. The agreement is valid for five years and is terminated upon payment of the third phase scholarships at the end of academic year of 2008/2009.

In distributing the fund, the Foundation and Depdiknas no longer use the service of PT ÊPos Indonesia. The Foundation and Depdiknas entered into cooperation agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. The Foundation is charged by Rp 2,500 for each payment madeto the scholars.

15. RECLASSIFICATIONS OF ACCOUNT

National Science Olympic ” account of Rp 170,3 million and “Alumni Association ” account of Rp 340 Ê thousand, which was presented as part of program support expenses in the 2003 financial statements, has been reclassified to “National Science Olympic ” and “Alumni Association ” account as part of non-scholarship expenses to conform with the presentation of accounts in the 2004 financial statements.

16. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

The Executives of the Foundation is responsible for the preparation of these financial statements that were completed on February 25, 2005.

The accompanying notes from an integral part of these financial statements.

99Annua l

Repo r t

2004

Page 102: Annual report2004

This page has been intentionally left blank

Annua l

Repo r t

2004