psikopen

10
Nama : Willy Wijaya NIM : 5202414002 Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan Rombel : 33 1. Hakikat Psikologi Pendidikan dan Pendidik Sebagai Agen Pembelajaran I. Narasi Sewaktu dulu saat saya masih menjadi siswa di SMK Negeri Karangpucung prodi Teknik Kendaraan Ringan sekitar tahun 2013, saya mendapatkan suatu fakta bahwasannya guru yang selama ini mengajar olahraga ternyata adalah lulusan S-1 matematika. Hal tersebut saya dapat dari data guru yang terpasang di ruang guru. Memang saya sempat curiga juga terkait hal ini, pasalnya dalam melakukan pembelajaran olahraga guru tersebut terkesan masih belum bisa menguasai materi atau mata pelajaran yang tengah di ajarkan. Idealnya guru olahraga adalah mereka yang mengenyam jenjang pendidikan tinggi keolahragaan. Mungkin memang bisa jika guru itu mengajar lebih dari satu amata pelajaran, dengan catatan memang masih ada keterkaitan antar kedua

Upload: willy-wijaya

Post on 14-Feb-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Psikopen

Nama : Willy Wijaya

NIM : 5202414002

Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

Rombel : 33

1. Hakikat Psikologi Pendidikan dan Pendidik Sebagai Agen Pembelajaran

I. Narasi

Sewaktu dulu saat saya masih menjadi siswa di SMK Negeri

Karangpucung prodi Teknik Kendaraan Ringan sekitar tahun 2013, saya

mendapatkan suatu fakta bahwasannya guru yang selama ini mengajar

olahraga ternyata adalah lulusan S-1 matematika. Hal tersebut saya

dapat dari data guru yang terpasang di ruang guru. Memang saya

sempat curiga juga terkait hal ini, pasalnya dalam melakukan

pembelajaran olahraga guru tersebut terkesan masih belum bisa

menguasai materi atau mata pelajaran yang tengah di ajarkan. Idealnya

guru olahraga adalah mereka yang mengenyam jenjang pendidikan

tinggi keolahragaan. Mungkin memang bisa jika guru itu mengajar lebih

dari satu amata pelajaran, dengan catatan memang masih ada

keterkaitan antar kedua mata pelajaran tersebut misalnya matematika

dengan fisika, dan lain-lain.

Yang perlu ditekankan adalah ketersampaian materi pembelajaran ke

peserta didik itu kurang tersampaikan, sehingga pada saat evaluasi

masih bnayak peserta didik yang belum bisa menguasai materi yang

telah diajarkan.

Page 2: Psikopen

II. Teori

A. Pengertian

Psikologi pendidikan merupakan kajian tentang manusia belajar di latar

pendidikan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi pembelajaran,

dan psikologi sosial tentang sekolah sebagai organisasi.

Glover dan Ronning ( 1987 ) menyatakan bahwa psikologi mengkaji

tpoik tentang perkembangan, perbedaan individu, pengukuran, belajar

dan motivasi manusia.

Crow and Crow menyatakan bahwa psikologi pendidikan

mendeskripsikan dan menjelaskan pengalaman belajar individu mulai

dari lahir sampai usia tua.

Huitt ( 2001 ) menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan

disiplin ilmiah untuk memahami proses pembelajaran dan belajar yang

terjadi di lingkungan formal dan mengembangkan cara-cara dan

memperbaiki prosedur dan kegiatan belajar mengajar.

Dari berbagai pandangan tersebut dapat disimpulkan bahwa psokologi

pendidikan merupakan cabang psikologi yang mengkhususkan diri pada

cara memahami pembelajaran dalam lingkungan pendidikan.

B. Peranan Psikologi Pendidikan

Manfaat psikologi pendidikan dapat ditujukan dalam empat

komponen pokok dalam proses pendidikan, yaitu : tujuan

pembelajaran, karakteristik peserta didik, proses belajar, strategi

pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

1. Tujuan Pendidikan

Psikologi pendidikan memberikan bimbingan tentang cara-cara

merumuskan tujuan pembelajaran. Para pakar psikologi

pendidikan menyatakan apa yang peserta didik mampu lakukan

dan apa yang akan peserta didik itu lakukan jika mereka

diberikan kesempatan.

Page 3: Psikopen

2. Karaktristik peserta didik

Karakteristik dan perilaku yang diperoleh pesrta didik sebelum

mengikuti pembelajaran baru umumnya akan mempengaruhi

kesiapan belajar dan cara-cara mereka belajar. Dengan

memperhatikan pengaruh itu, psikologi pendidkan memberikan

kontribusi dengan cara membantu pendidik memperhatikan

karakteristik dan perilaku peserta didik sebelum pembelajaran

akan dimulai sampai akhir pembelajaran.

3. Proses belajar

Para pakar psokologi pendidikan menyatakan bahwa materi

pembelajaran yang dipelajari oleh peserta didik

mempersyaratkan adanya proses belajar yang berbeda. Seperti

halnya cara mempelajari konsep akan berbeda dengan cara

mempelajari prinsip ataupun fakta.

4. Strategi pembelajaran

Para pakar psikologi pendidikan menyatakan bahwa pemilihan

strategi pembelajaran adalah sama pentingnya dengan unsur-

unsur pembelajaran lainnya. Strategi pembelajaran ini berkaitan

dengan prosedur membantu pesrta didik bergerak dari kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dalam setiap

pembelajaran, sehingga peserta didik mencapai tujuan

pembeljaran.

5. Evaluasi pembelajaran

Berkenaan dengan evaluasi ini, psikologi pendidika memberikan

kontribusi tentang perumusan instrumen evaluasi, pelaksanaan

ujian, analisis hasil evaluasi, dan penafsiran hasil evaluasi.

Page 4: Psikopen

C. Pendidik sebagai Agen Pembelajaran

1. Hakekat Pendidik Profesional

Pendidik merupakan jabatan profesioanal dan memberikan

layanan ahli yang menuntut persyaratan kemampuan yang

secara akademik dan paedagogis maupun secara profesional

dapat diterima oleh pihak dimana pendidik bertugas, baik

penerima jasa layanan secara langsung maupun pihak lain

terhadap siapa pendidik bertanggung jawab.

Pendidik sebagai penyandang jabatan profesional harus

disiapkan melalui program pendidikan yang relatif panjang dan

dirancang berdasarkan standar kompetensi pendidik. Oleh

karena itu diperlukan waktu dan keahlian untuk membekali para

lulusannya dengan kompetensi, yaitu penguasaan bidang studi,

landasan keilmuan dari kegiatan mendidik, maupun strategi

menerapkannya seara profesional dilapangan.

Pendidik yang bermutu memungkinkan lulusannya :

a. Menunjukan seperangkat kompetensi sesuai dengan

standar yang berlaku

b. Mampu bekerja dengan menerapkan prinsip-prinsip

keilmuan dan teknologi dalam memberikan layanan seorang

ahli

c. Mematuhi kode etik profesi pendidik yang memintanya

bertindak sesuai norma kepatutan

d. Bekerja sengan penuh dedikasi

e. Membuat keputusan secara mandiri maupun secara

bersama

f. Menunjukan akuntabilitas kinerjany dengan pihak-pihak

terkait

g. Bekerjasam dengan sejawat dan pihak lain yang relevan

Page 5: Psikopen

h. Secara berkesinambungan mengembangkan diri baik secara

mandiri maupun melalui asosiasi profesi

2. Kompetensi pendidik

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar

nasional dan undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang

guru dan dosen menyatakan bahwa pendidik wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, pendidik,

sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

a. Kompetensi Paedagogik

Adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik

yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil

belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

b. Kompetensi Kepribadian

Merupakan kemampuan yang berkaitan dalam performans

pribadi seorang pendidik, seperti berpribadi mantap, stabil,

dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik,

dan berakhlak mulia.

c. Kompetensi Profesional

Merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi

yang ditetapkan dalam standar nasional.

d. Kompetensi Sosial

Merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara

efektif, dengan : peserta didik, sesama pendidik, tenaga

Page 6: Psikopen

kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat

sekitar.

Metode pembelajaran yang bisa menjadi oertimbangan :

1. Scaffoding, adalah teknik mengubah dukungan selama

pembelajaran.

2. Pembelajaran kooperatif, peserta didik bekerja sama

dengan kelompok kecil ( kelompok belajar untuk saling

membantu dalam belajar )

3. Pembelajaran resiprokal pengajaran ini mensyaratkan

pesrta didik mendiskusikan bagian yang kompleks,

berkolaborasi, serta berbagi keahlian dan perspektif

mereka tentang suatu topik.

III. Pembahasan

Berdasarkan teori yang telah dipaparkan diatas bahwasannya pendidik

profesional atau disini lebih kepada guru, ia harus bisa dalam

pengusaan bidang studi. Dengan kata lain harus ada relevansi antar

lulusan yang telah diterima nya dengan apa yang akan dia ajarkan ke

peserta didik. Dalam pengalaman saya diatas lulusan guru tersebut

tidak relevan dengan yang ia ajarkan saat ini.

Jika berkaca pada Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang

standar nasional dan undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang

guru dan dosen menyatakan bahwa pendidik wajib memiliki kualifikasi

akademik, kompetensi, sertifikasi pendidik, pendidik, sehat jasmani dan

rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional, disini berarti suadah tidak sesuai dengan

peraturan diatas, karena tidak memiliki kalifikasi akademik yang jelas, ia

lulusan matematika tapi harus mengajar olahraga. Bagi peserta didik hal

ini sangat merugikan, karena seharusnya mereka mendapatkan materi

Page 7: Psikopen

secara utuh ( substansi ) tapi hanya sebagian yang didapatkan karena

terkendala wawasan yang kurang dari guru tersebut

IV. Simpulan

Simpulan dari beberapa hal yang dibahas tadi adalah dalam

menjadi tenaga pendidik yang baik dan profesional haruslah adadnya

relevansi antara lulusan yang diraih dengan apa yang akan mereka

ajarkan nanti, karena ini menyangkut ketersampaian materi ke perserta

didik.