psikologi sosial

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi-situasi sosial. Dari berbagai pendapat tokoh-tokoh tentang pengertian psikologi sosial dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya dengan situasi sosial. Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama. Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah 1

Upload: hariyatunnisa-ahmad

Post on 29-Jul-2015

37 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi Sosial

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi sosial merupakan perkembangan ilmu pengetahuan yang baru

dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu

tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya

dengan situasi-situasi sosial. Dari berbagai pendapat tokoh-tokoh tentang

pengertian psikologi sosial dapat disimpulkan bahwa psikologi sosial adalah suatu

studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam

hubungannya dengan situasi sosial.

Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,

mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang

mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan

kerjasama.

Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat

dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban,

keadilan, mencegah terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk

menjamin bahwa adanya kepastian hukum dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Psikologi Sosial, Politik dan Hukum?

2. Bagaimana konsep-konsep dalam psikologi sosial?

3. Bagaimana konsep-konsep dalam politik?

4. Apa saja bidang-bidang hukum?

1

Page 2: Psikologi Sosial

BAB II

PEMBAHASAN

1. Psikologi Sosial

1. Pengertian Psikologi Sosial

Interaksi sosial manusia di masyarakat, baik itu antar individu, antara

individu dengan kelompok atau antar kelompok, tidak dapat dilepaskan dari

fenomena kejiwaan. Reaksi emosional, sikap, kemauan, perhatian, motivasi, harga

diri dan sebangsanya sebagai fenomena kejiwaan yang tercermin pada perilaku

orang perorang serta kelompok, merupakan fenomena yang melekat pada

kehidupan berbudaya dan bermasyarakat. Perilaku kejiwaan manusia dalam

konteks sosial ini, merupakan objek kajian psikologi sosial.

Psikologi sosial sebagai salah satu bidang ilmu sosial, menurut Harold A.

Phelps (Fairchild, H.P., dkk.: 1982:290) “Psikologi sosial adalah suatu studi

ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial”. Dengan demikian,

objek yang dipelajari oleh psikologi sosial itu, meliputi perilaku manusia dalam

konteks sosial yang terungkap pada perhatian, minat, kemauan, sikap mental,

reaksi emosional,  harga diri, kecerdasan, penghayatan, kesadaran, dan demikian

seterusnya.

Secara singakat, Krech, Crutfield dan Ballachey (1982:5) mengemukakan

“Psikologi sosial dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang peristiwa perilaku antar

personal”. Ungkapan ini tidak berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh

Phelps. Titik berat perhatian kajiannya itu tertuju pada perilaku manusia dalam

hubungan sosialnya. Antara psikologi sosial dengan sosiologi, sangat erat

kaitannya, dikatakan sebagai ilmu yang dwitunggal. Pada kenyataannya, interaksi

sosial antar warga masyarakat, tidak dapat selalu dilandasi oleh dorongan

kejiwaan.

2

Page 3: Psikologi Sosial

Kondisi emosional selalu menyertai proses yang kita sebut interaksi

sosial. Selanjutnya, dorongan untuk berinteraksi sosial itu juga tidak hanya

dipengaruhi oleh kondisi proses kejiwaan saja, melainkan dipengaruhi juga oleh

faktor lingkungan (Krech, Crutfield, Baltachey (1982: 478-483). Kedalam faktor

lingkungan, termasuk manusia di sekitarnya (lingkungan sosial), nilai, norma,

peraturan yang berlaku (lingkungan budaya), dan kondisi cuaca, pepohonan,

sumber daya air, ketinggian dari permukaan laut (lingkungan alam).

Lingkungan-lingkungan itu sangat berpengaruh terhadap kebanggaan,

harga diri, sikap mental, dorongan berprestasi, etos kerja, semangat hidup,

kesadaran seseorang ataupun kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Betapa

bermaknanya keluarga sebagai lingkungan sosial terhadap dorongan berprestasi

seorang anggotanya.  Demikian pula peranan lingkungan sosial lainnya, seperti

teman sepermainan, teman  sejawat dalam pekerjaan atas dorongan kepada

seseorang untuk tetap hidup bersemangat, berprestasi, dan akhirnya mencapai

keberhasilan.

Sebagai satu kesatuan mental-psikologi dengan fisik-biologis fenomena

kejiwaan seseorang, terpadu dalam  dirinya sebagai kepribadian. Pada kesatuan

kepribadian ini, kita dapat mengamati dan menelaah hubungan antara faktor

dalam  diri seseorang (potensi mental psikologis dan fisik biologis) dengan faktor

luar yang disebut lingkungan (sosial, budaya, alam). Keunikan kepribadian

seseorang yang terpencar pada perilakunya, merupakan hasil perpaduan kerja

sama antara potensi dari  dalam diri dengan rangsangan dari lingkungan (hukum

konvergensi). Psikologi sebagai salah satu bidang ilmu sosial, berperan strategis

dalam mengamati, menelaah, menganalisis, menarik kesimpulan dan memberikan

arahan alternatif terhadap masalah sosial yang merupakan ungkapan aspek

kejiwaan. Patologi sosial yang pernah didiskusikan pada waktu membicarakan

sosiologi, juga menjadi salah satu garapan psikologi sosial.

3

Page 4: Psikologi Sosial

2. Konsep-konsep Psikologi Sosial

Konsep-konsep dasar psikologi sosial yang menjadi salah satu bagian dan

kajian ilmu sosial sebagai berikut:

a. Emosi terhadap objek sosial

b. Perhatian

c. Minat

d. Kemauan

e. Motivasi

f. Kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial

g. Penghayatan

h. Kesadaran

i. Harga diri

j. Sikap mental

k. Kepribadian

Tiap individu yang normal, memiliki potensi psikologis yang

berkembang dan dapat dikembangkan. Kadar potensinya bervariasi antara

seseorang dengan yang lainnya bergantung pada kondisi kesehatan, mauppun

mental-psikologisnya. Mereka yang kesehatan jasmani dan rohaninya prima,

peluang pengembang potensi psikologisnya lebih baik daripada mereka yang

kurang sehat. Selain daripada itu, faktor lingkungan dalam anti yang seluas-

luasnya juga sangat berpengaruh. Ketajaman emosi dan reaksi emosional

seseorang, sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Emosi dan reaksi

emosional dengan pengendaliannya, sangat penting kedudukannya dalam

kehidupan sosial termasuk dalam interaksi sosial. Emosi dengan reaksi emosional,

merupakan konsep dasar psikologi sosial yang peranannya besar dalam

mengembangkan potensi psikologis lainnya. Tinggi-rendahnya, terkendali-

tidaknya emosi seseorang, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial yang

bersangkutan.

4

Page 5: Psikologi Sosial

Oleh karena itu, emosi sebagai suatu potensi  kepribadian wajib diberi

santapan dengan berbagai pembinaan psikologis, termasuk santapan keagamaan.

Dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), khususnya

berkenaan dengan peningkatan kualitas kemampuan intelektual, perhatian dan

minat tersebut, memegang peranan yang sangat bermakna. Tanpa perhatian dan

minat dari SDM yang bersangkutan, pengembangannya mustahil tercapai secara

optimum.

Kemauan sebagai konsep dasar psikologi sosial, merupakan suatu potensi

pendorong dan dalam diri individu untuk memperoleh dan mencapai suatu yang

diinginkan. Kemauan yang kuat. merupakan modal dasar yang berharga dalam

memperoleh suatu prestasi. Ada ungkapan “di mana ada kemauan, di situ ada

jalan”. Kemauan yang terbina dan termotivasi pada diri seseorang termasuk pada

diri Anda serta kita semua, menjadi landasan yang kuat mencapai sesuatu,

terutama mencapai cita-cita luhur yang menjadi idaman masing-masing. Orang-

orang yang kemauannya lemah, bagaimanapun sukar mencapai prestasi yang

tinggi.

Motivasi sebagai suatu konsep dasar, selain timbul dari dalam diri

individu masing-masing, juga dapat datang dari lingkungan, khususnya

lingkungan sosial dan budaya. Seperti telah dikemukakan di atas, motivasi diri itu

juga merupakan kekuatan yang mampu mendorong kemauan. Jika kita semua

memiliki motivasi diri yang kuat, mempunyai harapan yang kuat juga berkemauan

keras mencapai suatu cita-cita.

Kecerdasan sebagai potensi psikologis bagi seorang individu, merupakan

modal dasar mencapai suatu prestasi akademis yang tinggi dan untuk

memecahkan permasalahan sosial. Kecerdasan sebagai unsur kejiwaan dan aset

mental, tentu saja tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan dengan unsur-

unsur serat potensi psikologis lainnya. Dibandingkan dengan potensi psikologis

yang lain, kecerdasan ini relatif lebih mudah dipantau, dievaluasi dari ungkapan

perilaku individu. Potensi dan realisasi kecerdasan yang karakternya kognitif,

relatif lebih mudah diukur. Sedangkan potensi dan realisasi mental yang sifatnya

afektif, lebih sukar dievaluasi dibandingkan dengan aspek kecerdasan. Kecerdasan

5

Page 6: Psikologi Sosial

sebagai konsep dasar psikologi sosial, memiliki makna yang mendalam bagi

seorang individu, karena kecerdasan tersebut menjadi unsur utama kecendekiaan.

Sedangkan kecendekiaan; merupakan modal yang sangat berharga bagi SDM

menghadapi kehidupan yang penuh masalah dan tantangan seperti yang kita alami

dewasa ini.

Proses kejiwaan yang sifatnya mendalam dan menuntut suasana yang

tenang adalah penghayatan. Proses ini tidak hanya sekadar merasakan,

memperhatikan, dan menikmati, melainkan lebih jauh daripada itu. Hal-hal yang

ada di luar diri Anda dan kita masing-masing, menjadi perhatian yang mendalam,

dirasakan serta diikuti dengan tenang sehingga menimbulkan kesan yang juga

sangat mendalam pada diri kita masing-masing. Proses penghayatan ini tidak

dapat dilepaskan dari kondisi diri kita yang penuh kesadaran. Tanpa kesadaran,

penghayatan itu sukar terjadi atau sukar kita lakukan.

Harga diri dan sikap mental, merupakan dua konsep dasar yang

mencirikan manusia sebagai makhluk hidup yang bermartabat. Oleh karena itu,

harga diri ini jangan dikorbankan hanya untuk sesuatu yang secara moral tidak

berarti. Harga diri yang terbina serta terpelihara, merupakan martabat

kemanusiaan kita masing-masing yang selalu akan diperhitungkan oleh pihak atau

orang lain. Harga diri yang dikorbankan sampai kita tidak memiliki harga diri di

mata orang lain, akan  menjatuhkan martabat kita yang tidak jarang dimanfaatkan

orang lain untuk memperoleh keuntungan.

Masalah ini wajib disadari dan dihayati oleh tiap orang yang ingin

mempertahankan martabatnya. Selanjutnya, sifat atau sikap mental, merupakan

reaksi yang timbul dari diri kita masing-masing jika ada rangsangan yang datang

kepada kita. Reaksi mental atau sikap mental dapat bersifat positif, negatif dan

juga netral, bergantung pada kondisi diri kita masing-masing serta bergantung

pula pada sifat rangsangan yang datang.

Konsep dasar yang merupakan komprehensif adalah kepribadian. Secara

singkat, Brown & Brown (1980:149) mengemukakan bahwa “kepribadian tidak

lain adalah pola karakteristik, sifat atau atribut yang dimiliki individu yang ajeg

6

Page 7: Psikologi Sosial

dari waktu ke waktu”. Sedangkan Honnel Hart (Fairchild, H.P. dkk.: 1982:218)

secara lebih rinci mengemukakan:

Kepribadian yaitu organisasi gagasan yang dinamika, sikap, dan

kebiasaan yang dibina secara mendasar oleh potensi biologis yang diwariskan

melalui mekanisme psiko-fisikal organisme tunggal dan yang secara sosial

ditransmisikan melalui pola budaya, serta yang terpadu dengan semua

penyesuaian, motif, kemauan dan tujuan individu berdasarkan keperluan serta

kemungkinan dari lingkungan sosialnya.

Konsep dasar kepribadian yang dikemukakan oleh Brown & Brown

hanya sebagai ungkapan denotatif, sedangkan yang diketengahkan oleh Hart

dalam pengertian konotatif yang lebih komprehensif. Kepribadian itu bersifat unik

yang memadukan potensi internal sebagai warisan biologis dengan faktor

eksternal berupa  lingkungan yang terbuka. Pada kondisi kehidupan yang

demikian terbuka terhadap pengaruh yang sedang mengarus secara global, faktor

lingkungan itu sangat kuat. Oleh karena itu, pendidikan sebagai salah satu faktor

lingkungan, wajib terpanggil dan berperan aktif memberikan pengaruh positif

aktif-kreatif terhadap pembinaan kepribadian.

Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda yang menjadi subjek

pembangunan masa yang akan datang, wajib memiliki kepribadian yang kukuh-

kuat, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, agar selalu siap

serta sigap menghadapi masalah-tantangan persaingan. Secara ideal SDM yang

memiliki kepribadian yang demikian itu, dapat diandalkan sebagai penyelamatan

kehidupan yang telah makin menyimpang dan kebenaran yang hakiki yang

“mengorbankan nilai-nilai moral demi mencapai tujuan material semata”.

Panggilan dan tugas pendidikan memang berat, namun sangat mulia.

7

Page 8: Psikologi Sosial

2. Politik

1. Pengertian Politik

Kita selaku masyarakat berbangsa dan bernegara tidak dapat dilepas oleh

dua aspek kehidupan sosial berpolitik dan berpemerintahan.

Menurut Mildred Parten ( Fairchild, H.P,dkk.: 1982: 224 )

mengemukakan bahwa ilmu politik adalah teori, kiat dan praktik pemerintah.

Sedangkan menurut Brown & Brown ( 1980 : 304 ) mengemukakan bahwa ilmu

politik adalah proses dilaksanakan nya kekuasaan mencapai tujuan tertentu. Jadi

secara garis besar ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan

negara, mempelajari negara melakukan tugas nya mencapai tujuan tertentu sesuai

dengan tugas tersebut, mempelajari kekuatan kekuasaan sebagai penyelenggara

negara, mempelajari kekuasaan kekuatan memerintah negara. Dalam definisi

tersebut terdapat konsep “ kekuasaan, negara, pemerintahan, sifat dan tujuan

negara “.

Sedangkan pengerttian pemerintahan menurut Brown & Brown ( 1980 :

304 ) pemerintahan adalah semua aparat dan proses yang melaksanakan

penyelenggaraan aktivitas negara. Menurut Charles J. Bushnell (Fairchild,

H.P.dkk:1982:132). Pemerintah adalah Organisasi penjelmaan suatu negara,

pemerintahan adalah negara dalam penampilan praktisnya pemerintahan sebagai

suatu proses merupakan pelaksanaan fungsi negara dalam segala aspeknya. Oleh

karena itu tentu saya menyangkut tugas dan fungsi aparat serta instansi yang

menyelenggarakan pekerjaan yang menjadi bahan kewajiban negara.

2. Konsep-konsep Politik

Setelah mengetahui arti dari politik dan pemerintahan selanjutnya kita

akan mengkaji konsep-konsep dasarnya antara lain:

1. Kekuasaan

2. Negara

8

Page 9: Psikologi Sosial

3. Undang undang

4. Hakikat

5. Dewan Perwakilan Rakyat

6. Dewan pertimbangan agung

7. Mahkamah Agung

8. Kepemimpinan

9. Demokrasi

10. Wilayah

11. Kedaulatan Rakyat

12. Otoriter

13. Monarki

14. Republik

Indonesia merupakan suatu negara dan negara mempunyai beberapa kriteria

antara lain:

a.       Wilayah

Luas wilayah daratan Indonesia adalah 2.027.087 km2 sedangkan luas

wilayah perairannya mencapai 6.090.163 km2 . Jadi luas seluruh wilayah

NKRI adalah 8.117.250 km2. Kenyataan ini telah diakui negara lain.

b.      Penduduk

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1990, wilayah Indonesia

berpenduduk 179.194.223 jiwa. Dan laju pertumbuhan pertahun1,98. Pada

tahun2010, diperkirakan mencapai 250 juta jiwa. Berdasarkan jumlahnya ,

Indonesia menempati peringkat 4 di dunia setelah Cina, India, dan AS. Hal

tersebut menuntut perhatian, kepedulian dan kesadaran penduduk

Indonesia.

c.       Pemerintah

Berdasarkan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 pada alenia

keempat ditegaskan bahwa Indonesia memiliki pemerintahan yaitu

Pemerintahan Negara Republik Indonesia.

9

Page 10: Psikologi Sosial

d.      Kedaulatan

Dari rumusan pembukaa undang undang dasar alenia empat juga

ditegaskan tentang kedaulatan negara yang dinyatakan sbg kedaulatan

rakyat.

Konsep dasar yang berkaitan dengan ilmu politik dan sangat melekat

adalah kekuasaan. Miriam budiardjo(1991:35) mengemukakan “ Kekuasaan

adalah suatu kemampuan seseorang/ kelompok manusia untuk mempengaruhi

tingkah laku seseorang atau kelompok lain sehingga tingkah laku itu menjadi

sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu.

Kekuasaan disini dapat dinyatakan juga sebagai kepemimpinan

kekuasaan. Kenegaraan dan pemerintahan itu terkait dalam suatu situasi dan

proses dalam wadah yang disebut negara. Pelaksanaan kepemimpinan kekuasaan

ada yang dengan cara demokrasi yang kekuatan ada di tangan rakyat. Kepala

pemerintahan/ kepala negara hanya mendapat wewenang dari rakyat.

Terselenggaranya suatu negara dengan baik dann tertib karena adanya

peraturan yang disusun bersama , disepakati bersama serta dipatuhi bersama.

Peraturan suatu negara atau pemerintahan tersusun dalam bentuk undang undang

pokok di Indonesia adalh Undang Undang Dasar 1945.

3. Hukum

1. Pengertian Hukum

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian

kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang

politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai

perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi

dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat

menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi

10

Page 11: Psikologi Sosial

penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan

politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih. Administratif

hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari pemerintah, sementara

hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam kegiatan

mulai dari perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer. filsuf

Aristotle menyatakan bahwa "Sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik dari

pada dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela."

2. Bidang Hukum

a. Hukum Pidana

Hukum pidana termasuk pada ranah hukum publik. Hukum pidana adalah

hukum yang mengatur hubungan antar subjek hukum dalam hal perbuatan

- perbuatan yang diharuskan dan dilarang oleh peraturan perundang -

undangan dan berakibat diterapkannya sanksi berupa pemidanaan dan/atau

denda bagi para pelanggarnya.

Dalam hukum pidana dikenal 2 jenis perbuatan yaitu kejahatan dan

pelanggaran.

1. Kejahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan

peraturan perundang - undangan tetapi juga bertentangan dengan nilai

moral, nilai agama dan rasa keadilan masyarakat. Pelaku pelanggaran

berupa kejahatan mendapatkan sanksi berupa pemidanaan, contohnya

mencuri, membunuh, berzina, memperkosa dan sebagainya.

2. Sedangkan pelanggaran ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh

peraturan perundangan namun tidak memberikan efek yang tidak

berpengaruh secara langsung kepada orang lain, seperti tidak

menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman dalam

berkendaraan, dan sebagainya.

Di Indonesia, hukum pidana diatur secara umum dalam Kitab Undang-

undang Hukum Pidana (KUHP), yang merupakan peninggalan dari zaman

penjajahan Belanda, sebelumnya bernama Wetboek van Straafrecht (WvS).

KUHP merupakan lex generalis bagi pengaturan hukum pidana di

11

Page 12: Psikologi Sosial

Indonesia dimana asas-asas umum termuat dan menjadi dasar bagi semua

ketentuan pidana yang diatur di luar KUHP (lex specialis).

b. Hukum Perdata

Salah satu bidang hukum yang mengatur hubungan-hubungan antara

individu-individu dalam masyarakat dengan saluran tertentu. Hukum

perdata disebut juga hukum privat atau hukum sipil. Salah satu contoh

hukum perdata dalam masyarakat adalah jual beli rumah atau kendaraan .

Hukum perdata dapat digolongkan antara lain menjadi:

1. Hukum keluarga

2. Hukum harta kekayaan

3. Hukum benda

4. Hukum Perikatan

5. Hukum Waris

c. Hukum Acara

Untuk tegaknya hukum materiil diperlukan hukum acara atau sering juga

disebut hukum formil. Hukum acara merupakan ketentuan yang mengatur

bagaimana cara dan siapa yang berwenang menegakkan hukum materiil

dalam hal terjadi pelanggaran terhadap hukum materiil. Tanpa hukum

acara yang jelas dan memadai, maka pihak yang berwenang menegakkan

hukum materiil akan mengalami kesulitan menegakkan hukum materiil.

Untuk menegakkan ketentuan hukum materiil pidana diperlukan hukum

acara pidana, untuk hukum materiil perdata, maka ada hukum acara

perdata. Sedangkan, untuk hukum materiil tata usaha negara, diperlukan

hukum acara tata usaha negara. Hukum acara pidana harus dikuasai

terutama oleh para polisi, jaksa, advokat, hakim, dan petugas Lembaga

Pemasyarakatan.

Hukum acara pidana yang harus dikuasai oleh polisi terutama hukum acara

pidana yang mengatur soal penyelidikan dan penyidikan, oleh karena tugas

pokok polisi menrut hukum acara pidana (KUHAP) adalah terutama

12

Page 13: Psikologi Sosial

melaksanakan tugas penyelidikan dan penyidikan. Yang menjadi tugas

jaksa adalah penuntutan dan pelaksanaan putusan hakim pidana. Oleh

karena itu, jaksa wajib menguasai terutama hukum acara yang terkait

dengan tugasnya tersebut. Sedangkan yang harus menguasai hukum acara

perdata. termasuk hukum acara tata usaha negara terutama adalah advokat

dan hakim. Hal ini disebabkan di dalam hukum acara perdata dan juga

hukum acara tata usaha negara, baik polisi maupun jaksa (penuntut umum)

tidak diberi peran seperti halnya dalam hukum acara pidana. Advokatlah

yang mewakili seseorang untuk memajukan gugatan, baik gugatan perdata

maupun gugatan tata usaha negara, terhadap suatu pihak yang dipandang

merugikan kliennya. Gugatan itu akan diperiksa dan diputus oleh hakim.

Pihak yang digugat dapat pula menunjuk seorang advokat mewakilinya

untuk menangkis gugatan tersebut.

Tegaknya supremasi hukum itu sangat tergantung pada kejujuran para

penegak hukum itu sendiri yang dalam menegakkan hukum diharapkan

benar-benar dapat menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan kejujuran.

Para penegak hukum itu adalah hakim, jaksa, polisi, advokat, dan petugas

Lembaga Pemasyarakatan.

Jika kelima pilar penegak hukum ini benar-benar menegakkan hukum itu

dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah disebutkan di atas, maka

masyarakat akan menaruh respek yang tinggi terhadap para penegak

hukum. Dengan semakin tingginya respek itu, maka masyarakat akan

terpacu untuk menaati hukum.

13

Page 14: Psikologi Sosial

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia

sebagai makhluk sosial. Konsep-konsep dasar psikologi sosial yang menjadi salah

satu bagian dan kajian ilmu sosial sebagai berikut:

1. Emosi terhadap objek sosial

2. Perhatian

3. Minat

4. Kemauan

5. Motivasi

6. Kecerdasan dalam menanggapi persoalan sosial

7. Penghayatan

8. Kesadaran

9. Harga diri

10. Sikap mental

11. Kepribadian

Politik adalah kegiatan suatu bangsa yang bertujuan untuk membuat,

mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang

mengatur kehidupannya. Konsep-konsep dasar politik yang menjadi salah satu

bagian dan kajian ilmu sosial sebagai berikut:

1. Kekuasaan

2. Negara

3. Undang undang

4. Hakikat

5. Dewan Perwakilan Rakyat

14

Page 15: Psikologi Sosial

6. Dewan pertimbangan agung

7. Mahkamah Agung

8. Kepemimpinan

9. Demokrasi

10. Wilayah

11. Kedaulatan Rakyat

12. Otoriter

13. Monarki

14. Republik

Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian

kekuasaan kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang

politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai

perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi

dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat

menuntut pelaku dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi

penciptaan hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan

politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.

Bidang-bidang hukum yaitu hukum pidana, hukum perdata dan hukum

acara.

B. Saran

Hendaknya kita sebagai warga Negara Indonesia turut berpartisipasi dalam

kegiatan politik dan pemerintahan dinegara kita dengan adil dan jujur.

Memahami psikologi sosial dalam mengenal pemimpin pun sangatlah penting,

agar nantinya kita tidak salah dalam memilih pemimpin yang dapat mengatur

dan memimpin Negara kita.

15