psak 57 (rev. 2009) provisi, liabilitas …xa.yimg.com/kq/groups/21741988/1535960985/name/ra… ·...
TRANSCRIPT
PSAK 57 (Rev. 2009)
PROVISI, LIABILITAS KONTINJENSI, DAN
ASET KONTINJENSI
Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)
Fakultas Ekonomi Universitas IndonesiaEdited by: Rahfiani Khairurizka
Departemen Akuntansi dan PPA FEUIWorkshop PSAK Terbaru dan Pengajaran Akuntansi
FEUI Depok, 6-9 Juni 2011
Hari 3 - Sesi 2
TUJUAN PSAK 57
2
• Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan dan
pengukuran:
o provisi,
o liabilitas kontinjensi, dan
o aset kontinjensi
serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
• Dengan demikian, para pengguna dapat memahami:
o sifat,
o waktu, dan
o jumlah
yang terkait dengan informasi tersebut.
Sumber : PPA - FEUI
PSAK 57 REVISI 2000 VS. REVISI 2009
3
Revisi 2000 Revisi 2009
R u a n g L i n g k u p
Kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul
dari instrumen keuangan yang dicatat dengan
nilai wajar, dan kontrak dengan pemegang polis
bagi entitas asuransi.
Lingkup tersebut dihilangkan
Instrumen keuangan (termasuk garansi) yang
tidak dicatat dengan nilai wajar.
Tidak berlaku untuk instrumen keu-
angan yang diatur dalam PSAK 55
Kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi, dan
aset kontinjensi entitas asuransi, kecuali
kewajiban diestimasi dan kontinjensi yang timbul
dari kontrak dengan pemegang polis.
Lingkup tersebut dihilangkan
K e t e n t u a n T r a n s i s i
Penjelasan ketentuan transisi untuk perubahan
kebijakan akuntansi yang tidak mengacu ke
PSAK 25.
Penjelasan tersebut dihilangkan
L a m p i r a n
Tidak diatur Terdapat contoh mengenai kebijakan
pengembalian dana (refund).
Sumber : PPA - FEUI
RUANG LINGKUP
4
• Pernyataan ini harus diterapkan oleh semua entitas dalam akuntansi untuk
provisi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi, kecuali yang timbul dari:
(a) kontrak eksekutori, kecuali jika kontrak tersebut bersifat memberatkan
(onerous);
(b) hal-hal yang telah dicakup dalam PSAK lain.
• Pernyataan ini tidak berlaku untuk instrumen keuangan (termasuk garansi)
yang termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55: Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran.
• Jumlah yang dicatat sebagai provisi dapat terkait dengan pengakuan
pendapatan, misalnya imbalan untuk pemberian garansi. Pernyataan ini tidak
mengatur pengakuan pendapatan sebagaimana telah diatur di PSAK 23:
Pendapatan.
• Istilah provisi juga digunakan dalam pos misalnya depresiasi, penurunan nilai
aset dan utang ragu-ragu: yang merupakan penyesuaian terhadap nilai
tercatat atas aset dan tidak dibahas dalam Pernyataan ini.
• Pernyataan ini tidak melarang ataupun mewajibkan kapitalisasi biaya ketika
provisi dibentuk.
Sumber : PPA - FEUI
DEFINISI
5
Aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya
menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih
pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.
Aset Kontinjensi
Kewajiban yang timbul dari:
(a) suatu kontrak (secara eksplisit atau implisit);
(b) peraturan perundang-undangan; atau
(c) pelaksanaan produk hukum lainnya.
Kewajiban Hukum
Kontrak yang biaya tidak terhindarkan untuk memenuhi kewajiban
kontraknya melebihi manfaat ekonomis yang akan diterima dari kontrak
tersebut.
Kontrak Memberatkan
Sumber : PPA - FEUI
DEFINISI (CONT’D)
6
Kewajiban yang timbul dari tindakan entitas yang dalam hal ini:
a) berdasarkan praktik baku masa lalu, kebijakan yang telah
dipublikasi atau pernyataan baru yang cukup spesifik, entitas telah
memberikan indikasi kepada pihak lain bahwa entitas akan
menerima tanggung jawab tertentu; dan
b) akibatnya, entitas telah menimbulkan ekspektasi valid kepada
pihak lain bahwa entitas akan melaksanakan tanggung jawab
tersebut.
Kewajiban Konstruktif
Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti.
Provisi diakui sebagai kewajiban (dengan asumsi dapat dibuat estimasi
andal) karena kewajiban diestimasi tersebut merupakan kewajiban masa
kini dan kemungkinan besar (probable) mengakibatkan arus keluar sumber
daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut.
Provisi
Sumber : PPA - FEUI
DEFINISI (CONT’D)
7
a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu
peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada
dalam kendali entitas; atau
b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi
tidak diakui karena:
i. tidak terdapat kemungkinan besar (not probable) entitas
mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomis (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk
menyelesaikan kewajibannya; atau
ii. jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
Liabilitas Kontinjensi
Istilah “liabilitas kontinjensi” digunakan untuk liabilitas yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan.
Sumber : PPA - FEUI
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
8
Akun Keterangan
Provisi Provisi diakui jika:
a) entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum
maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa
masa lalu;
b) kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber daya; dan
c) estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut
dapat dibuat.
Liabilitas
Kontinjensi
• Entitas tidak diperkenankan mengakui liabilitas kontinjensi
• Liabilitas kontinjensi diungkapkan, kecuali arus keluar
sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
kemungkinannya kecil.
Aset Kontinjensi • Entitas tidak diperkenankan mengakui aset kontinjensi
• Aset kontinjensi diungkapkan jika terdapat kemungkinan
besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh entitas
Sumber : PPA - FEUI
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
9
Faktor Pengukuran Keterangan
Estimasi Terbaik Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik
pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini
pada akhir periode pelaporan, yang dapat ditentukan dengan:o pertimbangan manajemen entitas,
o ditunjang dengan pengalaman mengenai transaksi serupa,
o dalam beberapa kasus dilengkapi dengan laporan ahli
independen
Resiko dan Ketidakpastian Dalam menentukan estimasi terbaik suatu provisi, entitas
mempertimbangkan berbagai risiko dan ketidakpastian.
Nilai kini Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka provisi
didiskontokan.
Peristiwa masa depan Peristiwa masa datang yang dapat mempengaruhi jumlah yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu kewajiban harus tercermin
dalam jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa itu
akan terjadi
Rencana Pelepasan Aset Keuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan aset tidak
boleh dipertimbangkan dalam menghitung suatu provisi
Sumber : PPA - FEUI
TABEL PROVISI & LIABILITAS KONTINJENSI
10
Terdapat kewajiban kini
yang kemungkinan besar
akan mengakibatkan
entitas mengeluarkan
sumber daya.
Terdapat kemungkinan
kewajiban atau kewajiban
kini yang kemungkinan,
tetapi tampaknya tidak, akan
mengakibatkan entitas
mengeluarkan sumber daya.
Terdapat kemungkinan
kewajiban atau kewajiban
kini sangat kecil
kemungkinannya entitas
mengeluarkan sumber daya.
Provisi diakui oleh entitas
(paragraf 14).
Provisi tidak diakui
(paragraf 27).
Provisi tidak diakui
(paragraf 27).
Dilakukan pengungkapan
mengenai Provisi tersebut
(paragraf 84 dan 85).
Dilakukan pengungkapan
mengenai liabilitas kontinjensi
tersebut
(paragraf 86).
Tidak diperlukan pengungkapan
(paragraf 86).
Sumber : PPA - FEUI
TABEL ASET KONTINJENSI
11
Arus masuk manfaat
ekonomis bagi entitas (pada
dasarnya) dapat dipastikan.
Kemungkinan besar akan
terjadi arus masuk manfaat
ekonomis, tetapi tidak bisa
dipastikan.
Tidak terdapat kemungkinan
besar akan terjadi arus masuk
manfaat ekonomis.
Aset tersebut bukan
merupakan aset kontinjensi
(paragraf 33).
Tidak ada aset yang diakui
(paragraf 31).
Tidak ada aset yang diakui
(paragraf 31).
Dilakukan pengungkapan
(paragraf 89).
Tidak diperlukan pengungkapan
(paragraf 89).
Sumber : PPA - FEUI
TABEL PENGGANTIAN OLEH PIHAK KETIGA
12
Entitas tidak mem-
punyai kewajiban
atas bagian pengelu-
aran yang akan
diganti oleh pihak
ketiga.
Kewajiban atas jumlah yang
diharapkan akan diganti tetap
berada pada entitas dan terdapat
kepastian bahwa penggantian
tersebut akan diterima apabila
entitas menyelesaikan provisinya.
Kewajiban atas jumlah yang diha-
rapkan akan diganti tetap berada
pada entitas dan tidak terdapat
kepastian bahwa penggantian
tersebut akan diterima apabila
entitas menyelesaikan provisinya.
Entitas tidak mempunyai
liabilitas atas jumlah
yang akan diganti
(paragraf 57).
Penggantian diakui sebagai aset
terpisah dalam neraca dan dapat
dikurangkan dari beban dalam
laporan laba rugi komprehensif.
Jumlah yang diakui atas penggantian
yang diharapkan tidak boleh melebihi
liabilitas (paragraf 53 dan 54).
Penggantian yang diharapkan
tersebut tidak diakui sebagai aset
(paragraf 53).
Tidak dilakukan
pengungkapanDilakukan pengungkapan mengenai
penggantian bersama dengan jumlah
yang diakui atas penggantian tersebut
(paragraf 85 (c)).
Dilakukan pengungkapan mengenai
penggantian yang diekspektasikan
(paragraf 85 (c)).
Sumber : PPA - FEUI
BAGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
13Sumber : PPA - FEUI
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN (CONT’D)
14
• Entitas menjual mesin dengan memberikan garansi/jaminan kepada
pelanggan untuk menanggung biaya perbaikan cacat pabrikasi yang
ditemukan dalam jangka waktu satu tahun setelah penjualan.
• Kerusakan ringan membutuhkan biaya perbaikan Rp 1 juta dan
kerusakan berat Rp 4 juta.
• Pengalaman entitas di masa lalu dan ekspektasi masa datang
memberikan indikasi bahwa dalam tahun mendatang 60% dari
produk terjual tidak mengandung cacat, 30% dari produk terjual
cacat ringan dan 10% dari produk yang terjual cacat berat.
• Nilai yang diharapkan untuk biaya perbaikan yang merupakan nilai
provisi garansi adalah:
= (60% x Rp 0) + (30% x Rp 1 juta) + (10% x Rp 4 juta)
= Rp 700.000
Estimasi Terbaik - contoh
Sumber : PPA - FEUI
PENERAPAN ATURAN PENGAKUAN & PENGUKURAN
15
• Suatu entitas mengoperasikan suatu pabrik yang
menguntungkan, yang disewa berdasarkan perjanjian
operating lease.
• Selama bulan Desember 20X0 entitas memindahkan
operasinya ke pabrik baru.
• Kontrak sewa pabrik lama masih akan berlaku selama 4
tahun ke depan.
• Kontrak tersebut tidak dapat dibatalkan dan pabrik tersebut
tidak dapat disewakan kembali kepada pihak ketiga.
Kontrak Memberatkan - contoh
Sumber : PPA - FEUI
PENERAPAN ATURAN PENGAKUAN & PENGUKURAN
16
• Kewajiban masa kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu
yang mengikat:
Peristiwa yang mengikat adalah penandatanganan kontrak sewa,
yang selanjutnya menimbulkan kewajiban hukum.
• Keluarnya sumber daya yang mengandung manfaat ekonomis
dalam rangka penyelesaian kewajiban:
Ketika kontrak sewa menjadi suatu hal yang memberatkan
entitas, timbul kemungkinan besar bahwa entitas akan
mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat
ekonomis.
• Simpulan:
Entitas mengakui provisi sebesar estimasi terbaik
atas pembayaran sewa yang tidak dapat dihindari.
Kontrak Memberatkan – contoh (lanjutan)
Sumber : PPA - FEUI
PENERAPAN ATURAN PENGAKUAN & PENGUKURAN
17
• Entitas A akan mengakuisisi Entitas B. Entitas A memutuskan
untuk menutup kantor pusat Entitas B dan memindahkan semua
karyawan entitas B ke kantor perwakilan entitas A. Entitas B akan
membayar biaya penutupan kantor tersebut sebesar Rp 120 juta.
• Entitas B akan membuat jurnal sebagai berikut:
Biaya restrukturisasi Rp 120 juta
Provisi restrukturisasi Rp 120 juta
• Enitas A akan memperhitungkan provisi restrukturisasi dalam
menentukan nilai wajar aktiva bersih entitas B yang diakuisisi.
Provisi Restrukturisasi – contoh
Sumber : PPA - FEUI
PENERAPAN ATURAN PENGAKUAN & PENGUKURAN
18
Sesudah suatu pesta pernikahan di tahun 20X0 berakhir, sepuluh
orang meninggal, kemungkinan disebabkan karena keracunan
makanan dari produk yang dijual oleh entitas. Proses tuntutan hukum
terhadap entitas sudah dimulai, tetapi entitas membantah bahwa
pihaknya bertanggung jawab atas peristiwa keracunan tersebut.
Sampai dengan tanggal persetujuan laporan keuangan untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 20X0, pengacara entitas berpendapat
bahwa kemungkinan besar entitas tidak akan divonis bersalah.
Namun ketika entitas menyusun laporan keuangan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 20X1, pengacara memberi nasihat bahwa
sehubungan dengan perkembangan kasus yang terjadi, terdapat
kemungkinan besar entitas akan divonis bersalah.
a) 31 Desember 20X0?
b) 31 Desember 20X1?
Perkara Pengadilan – contoh soal
Sumber: PSAK 57 (rev 2009)
PENERAPAN ATURAN PENGAKUAN & PENGUKURAN
19
Pada tanggal 18 Desember 200X, Direktur PT ABC memutuskan
untuk menutup salah satu cabangnya di Sumatera dan
memindahkannya ke Kalimantan tahun depan, dengan mengikuti
aturan restrukturisasi dalam PSAK 57. Informasi tersebut telah
disampaikan kepada Dewan Komisaris. Biaya restrukturisasi
diperkirakan akan mencapai Rp 500 juta. Bagaimana perlakuan PT
ABC terhadap proses restrukturisasi ini dalam laporan keuangan
tahun berjalan?
Penutupan cabang – contoh soal
Rencana restrukturisasi tersebut belum diumumkan
kepada pihak-pihak yang akan merasakan efek
restrukturisasi, karena itu belum muncul kewajiban
konstruktif. Karena itu, PT ABC cukup
mengungkapkan keputusan restrukturisasi dan
perkiraan biaya Rp 500 juta di catatan atas laporan
keuangan.
Sumber : PPA - FEUI
PENERAPAN ATURAN PENGAKUAN & PENGUKURAN
20
Entitas mengoperasikan ladang minyak lepas pantai yang persetujuan lisensi-
nya mengatur bahwa entitas harus membongkar konstruksi anjungan pengebor-
an minyak pada akhir masa produksi dan memulihkan dasar laut, yaitu pada 20
tahun mendatang. Biaya pada masa akhir produksi tersebut diperkirakan Rp
100.000.000 dengan tingkat diskonto 10%.
Jurnal pada saat pengakuan awal: (asumsi total biaya konstruksi adalah Rp 1
milyar)
Aset 1.014.864.362
Kas 1.000.000.000
Liabilitas 14.864.362
(Rp 100,000,000 ÷ (1 + 10%)20 = 14.864.362)
Jurnal pada akhir tahun pertama:
Beban keuangan 1.486.436 (10% x 14.864.362)
Liabilitas 1.486.436
Ladang minyak lepas pantai – contoh soal
Sumber: PSAK 57 (rev 2009) - dimodifikasi
PENGUNGKAPAN
21
• Untuk setiap jenis provisi, entitas harus mengungkapkan:
a) nilai tercatat pada awal dan akhir periode;
b) provisi tambahan yang dibuat dalam periode bersangkutan,
termasuk peningkatan jumlah pada provisi yang ada;
c) jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang terjadi dan
dibebankan pada provisi selama periode bersangkutan;
d) jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan selama
periode bersangkutan; dan
e) peningkatan, selama periode yang bersangkutan, dalam
nilai kini yang timbul karena berlalunya waktu dan dampak
dari setiap perubahan tingkat diskonto.
Pengungkapan: Provisi
Sumber : PPA - FEUI
PENGUNGKAPAN (CONT’D)
22
• Informasi komparatif tidak disyarat / diharuskan.
• Untuk setiap jenis provisi, entitas (juga) mengungkapkan:
a) uraian singkat mengenai karakteristik kewajiban dan
perkiraan saat arus keluar sumber daya terjadi;
b) indikasi mengenai ketidakpastian saat atau jumlah arus keluar
tersebut. Jika diperlukan dalam rangka menyediakan
informasi yang memadai, maka entitas mengungkapkan
asumsi utama yang mendasari prakiraan peristiwa masa
depan; dan
c) jumlah estimasi penggantian yang akan diterima dengan
menyebutkan jumlah aset yang telah diakui untuk estimasi
penggantian tersebut.
Pengungkapan: Provisi - lanjutan
Sumber : PPA - FEUI
PENGUNGKAPAN (CONT’D)
23
Latar belakang:
Pada saat penjualan, suatu produsen memberikan garansi atau
jaminan kepada pembeli ketiga lini produknya. Berdasarkan
garansi tersebut, produsen bersedia untuk memperbaiki atau
mengganti produk-produk yang gagal menunjukkan kinerja yang
memuaskan selama dalam dua tahun terhitung sejak tanggal
penjualan.
Pada tanggal neraca, diakui kewajiban diestimasi sebesar 60 juta.
Provisi tersebut tidak didiskontokan (dihitung nilai kininya) karena
dampak pendiskontoan tidak material.
Contoh Pengungkapan Provisi: Garansi
Sumber : PPA - FEUI
PENGUNGKAPAN (CONT’D)
24
Pengungkapan:
Entitas mengakui provisi sebesar 60 juta rupiah. Jumlah tersebut
adalah jumlah yang diperkirakan akan dikeluarkan entitas bagi
klaim atas garansi produk yang dijual selama tiga tahun buku
terakhir. Diperkirakan sebagian besar pengeluaran tersebut akan
terjadi dalam tahun buku mendatang, dan semua pengeluaran
akan terjadi dalam dua tahun sejak akhir periode pelaporan.
Contoh Pengungkapan Provisi: Garansi - lanjutan
Sumber : PPA - FEUI
PENGUNGKAPAN (CONT’D)
25
Entitas mengungkapkan uraian ringkas mengenai karakteristik tiap-tiap
liabilitas kontinjensi, dan jika praktis:
a) estimasi dari dampak finansialnya
b) indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau
waktu arus keluar sumber daya; dan
c) kemungkinan penggantian oleh pihak ketiga.
Pengungkapan: Liabilitas Kontinjensi
Entitas mengungkapkan uraian singkat mengenai karakteristik aset
kontinjensi pada akhir periode pelaporan dan, jika praktis, estimasi
dampak keuangannya.
Pengungkapan: Aset Kontinjensi
Sumber : PPA - FEUI
PENGUNGKAPAN (CONT’D)
26
Latar belakang:
Suatu entitas terlibat perselisihan dengan salah satu
pesaingnya, yang menuduh entitas telah melanggar
hak paten yang dimilikinya. Pesaing tersebut
menuntut ganti rugi sebesar 100 miliar. Entitas
mengakui provisi sebesar estimasi terbaik atas
kewajiban tersebut, namun entitas tidak
mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam
paragraf 84 dan 85 PSAK 57.
Contoh Pengecualian dalam Pengungkapan
Pengecualian dalam pengungkapan provisi, liabilitas kontinjensi, atau aset
kontinjensi diberikan bila diperkirakan dapat menyulitkan entitas dalam
perselisihan dengan pihak lain
Sumber : PPA - FEUI
PENGUNGKAPAN (CONT’D)
27
Pengungkapan:
Entitas sedang menghadapi proses litigasi sehubungan dengan
perselisihan dengan salah satu pesaing yang menuduh bahwa
entitas telah melanggar hak patennya, dan menuntut ganti rugi
sebesar 100 miliar rupiah. Informasi yang biasanya disyaratkan
dalam PSAK No. 57 tentang Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan
Aset Kontinjensi tidak diungkapkan karena dapat menimbulkan
prasangka yang memengaruhi hasil litigasi. Dewan direksi
berpandangan bahwa tuntutan tersebut akan dapat ditolak oleh
entitas.
Contoh Pengecualian dalam Pengungkapan - lanjutan
Sumber : PPA - FEUI
KETENTUAN TRANSISI DAN TANGGAL EFEKTIF
28
Par. 93
Dampak diterapkannya Pernyataan ini pada tanggal efektifnya
dilaporkan sebagai penyesuaian saldo laba awal pada periode
Pernyataan ini pertama kali diterapkan.
Entitas dianjurkan, tetapi tidak disyaratkan, untuk menyesuaikan
saldo laba awal dari periode sajian paling dini dan menyajikan
kembali informasi komparatif.
Jika informasi komparatif tersebut tidak disajikan kembali, maka
fakta tersebut harus diungkapkan.
Par. 94
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011
Sumber : PPA - FEUI