psa

92

Upload: awal-mavia

Post on 11-Sep-2015

250 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

kuliah baiturrahmah

TRANSCRIPT

  • PROSEDUR PSA:PREPARASI AKSESDEBRIDEMENTPENGUKURAN PANJANG KERJAPREPARASI BIOMEKANISDRESSING / MEDIKASI / MEDIKAMEN SALURAN AKAROBTURASIRESTORASI

  • 1. PREPARASI AKSES

  • Akses kavitasPreparasi akses kavitas:Bersihkan gigi pasta profilaksisPotong dentin (high speed)Siapkan daerah perawatan yang sterilRubber dam, pada gigi yang dirawatOleskan antiseptik

    Buka kamar pulpa, buang atap pulpa dan tanduk pulpaPenyelesaian akses

  • Insisivus sentralis maksila (11)

  • Insisivus Lateralis Maksila (12)

  • Caninus Maksila (13)

  • Penyelesaian akses a. Pembuangan pulpa koronal b. Instrumentasi garis lurus

    Prinsip preparasi intrakanal: a. Preparasi hrs selalu di dlm saluran b. Preparasi hrs berakhir di penyempitan apikal

  • 2. DEBRIDEMENT

  • I. BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR Tujuan irigasi saluran akar- mengeluarkan debris- melarutkan jaringan dan smear layer- antibakteri- pelumas

  • Syarat bahan irigasiMampu membunuh mikroorganismedapat melarutkan sisa jar. pulpa tidak merusak jar. dentin dapat berkontak dg permukaan saluran akar tidak iritasi jar. periapikal

  • Fungsi Irigasi:Membuat lingkungan basah dentin dpt dikeluarkan ke kmr pulpaCairan irigasi dpt memasuki kanal asesorisSpy file tidak mudah patah

  • Keberhasilan irigasi tergantungVolume irigan yang dipakailama irigan berkontak dg jaringandaerah irigasi yang terkenakedalaman penetrasi jarum irigasibesar dan tipe jarum irigasifrekuensi irigasiumur larutan irigan: NaOCl 5,2% 10 mg 2,6% 1 mg

  • BAHAN IRIGASI

    LARUTAN SALINELARUTAN ANASTESIHIDROGEN PEROKSIDA 3%SODIUM HIPOKLORITASAM SITRAT 6-50%ASAM FOSFAT 50%CHELATING AGENT

  • SODIUM HIPOKLORIT(NaOCl)Bahan irigasi yang plg sering dipakai, menurut Grossman NaOCl 5,2 % paling efektif Konsentrasi lain 1%, 2,5%agensia pereduksi, lar.jernih, warna jerami, hrs disimpan di tempat teduhdapat berfungsi sbg : debridement, pelumas, anti mikroba, melarutkan jar. lunak, smear layer

  • Daya antibakteri NaOCl:merusak bakteri dlm 2 fase : a. penetrasi ke sel bakteri b. kombinasi kimiawi dg protoplasma-> hancur

  • HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) - Konsentrasi 2,5% - Punya 2 jenis aksi: * Menimbulkan buih pada larutan ketika kontak dg bhn kimiawi ttt scr fisik mengeluarkan debris sal.akar * Membebaskan oksigen yg dpt mematikan MO an aerob

  • Kombinasi NaOCl dan H2O2:-Reaksi buih/busa menimbulkan gelembung, scr mekanis mendorong keluar debris dan MO-NaOCl melarutkan debris organik,jar.pulpa-NaOCl dan H2O2 berfungsi sbg desinfeksi dan pemutih

  • 3. PENGUKURAN PANJANG KERJA

  • PENGUKURAN PANJANG KERJAMetode Observasi LangsungDengan Radiograf

  • Gunakan radiograf diagnostik yang baik / gunakan panjang gigi rata-rataAkses ke kamar pulpa baik Instrumen harus dapat masuk SA dgn mudah sepanjang yang telah diperkirakan tanpa ditekanInstrumen tdk boleh terlalu longgar yg berakibat dapat menembus foramen apikalSediakan penggaris endodontik (endoblock)Tentukan titik referensi diinsisal/oklusal

  • CARAUkur panjang gigi pd radiograf diagnostik (mis. 23 mm)Kurangi 1 mm utk mengimbangi kemungkinan distorsi atau perbesaran (22mm)Atur rubber stop pd panjang instrumen yg telah diperkirakan (22mm)Masukkan instrumen dalam SA, rubber stop pada titik referensi. Apabila pasien merasa sakit, kurangi panjang alat seperlunyaAmbil radiograf dan diproses

  • 6. Ukur panjang instrumen . Apabila pd radiograf terlihat ujung instrumen tidak sampai / melebihi ujung akar, tambah / kurani panjang instrumen dengan jarak antara apeks dan ujung instrumen7. Observasi langsung ini dianggap akurat bila ujung instrumendlm radiograf tidak lbh panjang / pendek sebesar 2 mm dari penyempitan foramen apikal8. Kurangi panjang instrumen 1 mm utk perkiraan letak penyempitan foramen apikal

  • Kelebihan metode observasi langsung:Panjang yg diukur kecil, kesalahan pengukuran dan distorsi minimalTitik referensi insisal / oklusal tidak harus terlihat dalam radiografApabila gigi mempunyai akar bengkok, tidak perlu mengukur keliling pembengkokan

  • PENGUKURAN PK DG PROPEX

  • PROSEDUR PEMAKAIAN PROPEXSEBELUM PSA

    Pre-radiografi didapat Estimasi Working length (WL) dari gigi M2= 18mmAmbil K-File #08/#10/#15 dst, atur WL K-File=18-3=15mmIrigasikan sebanyak mungkin lar NaOCl ke dalam SAKeringkan kamar pulpa dengan cotton pelletPenetrasikan K-File #10 ke dalam SA hingga WL=15 mmCantolkan flip ke bibir pasienCantolkan Hook atau sentuhkan batang panjang besi ke K-File

  • 8. Lihat ke layar Propex8a. Jika lampu status ProPex berwarna kuning pertanda sal akar terlalu kering, sehingga tidak ada medium penghantar listrik dan ProPex tidak berfungsi, ulangi Langkah no. 38b. Jika lampu status propex berwarna hijau pertanda SA siap diukur8c. Lampu status Hijau dan gambar kedua muncul: pertanda File telah berada 2-3 mm dari foramen apikal

  • 8d. Lampu Status Hijau dan Gambar ketiga muncul: pertanda File-nya telah berada 2 mm dari foramen apikalPenetrasikan lebih dalam secara perlahan-lahan K-File tsb hingga muncul gambar ketiga dan berhenti di 0,5 bagian (= 1 mm dari foramen apikal)Atur kembali stopper K-File dan keluarkan serta ukur hasil WL berdasarkan Apex Locator (ProPex)

  • PROBLEM YANG SEING DITEMUISAL AKAR KERINGCAIRAN IRIGASI MENGGENANGI KAMAR PULPA, SOLUSINYA: KERINGKAN DENGAN COTTON PELLETTIDAK MUNCUL GAMBAR KETIGA karena apex Locator tidak bisa mengidentifikasi Foramen Apikal jika tidak menyentuh dinding dentin Foramen ApikalSOLUSINYA: ganti ukuran K-File dengan yang lebih besar

  • Pemakaian propex pasca PSAGunakan K-File terakhir yang dipakai dalam PSA sebelumnya atau senomor lebih kecil

  • 4. PREPARASI BIOMEKANIS

  • PREPARASI SA = CLEANING AND SHAPINGCleaning yaitu kombinasi proses kimiawi dan mekanikal.Instrumentasi dilakukan untuk menghilangkan substansi-substansi dari SAIrigasi untuk membersihkan atau mengeluarkan debris, dilakukan sebelum preparasi, dan setiap penggantian alatKimiawi untuk melarutkan bagian-bagian yang dikehendaki

    Shaping: proses mekanikalMelebarkan SAMenghaluskan dinding dentin SA

  • Tujuan cleaning and shaping:Membersihkan dan desinfeksi sistem SA dari benda-benda asing, sisa-sisa jaringan pulpa, dentin yang lunak atau terinfeksiMenghilangkan sumbatan / rintangan dalam pengisian SAMemperlebar SA sehingga dapat menerima medikamen atau antibiotikaUntuk menghaluskan dinding SA supaya ada kontak yang lebih baik antara medikamen dengan dinding SA yang terinfeksiMempersiapkan dinding SA untuk memberikan fasilitas bagi bahan pengisi SA agar pengisian dapat sempurna

  • Preparasi SA adalah: melebarkan SA sesuai dengan bentuk aslinya dan membentuk SA agar siap diisi.

    Tindakan preparasi saluran akar meliputi:Mengeluarkan seluruh jaringan pulpaMembersihkan semua jaringan nekrotik dan kotoran-kotoran lainnyaMelebarkan dan membentuk saluran akarMenghaluskan dinding saluran akar

  • Syarat-syarat preparasi saluran akar:Jalan masuk langsung harus diperoleh sepanjang garis lurusPanjang gigi harus diukur dengan telitiInstrumen yang digunakan dalam urutan berkala yaitu dari nomer kecil ke besar. Rekapitulasi adalah kembali ke ukuran kecil untuk menghindari rintangan dan penonjolanInstrumen digerakkan sampai putaran, ditarik dengan pull strokeBarbed broach digunakan secara hati-hati waktu insersi dan rotasi tanpa broach terjepitInstrumen harus dipasang stoperBila terjepit, instrumen jangan dipaksa

  • Instrumen harus selalu diperiksa atau jika perlu digantiInstrumentasi pada SA yang basahDebris tidak boleh terdorong ke arah apikalInstrumen disesuaikan dengan panjang saluran akar (panjang kerja)

  • Metode Preparasi Saluran Akar:KonvensionalCaranya : PK = PG 1 mmHingga selesai preparasi panjang kerja permulaan sampai dengan nomer terakhir tetapKelemahannya: bagian dentin apikal menjadi tipis sehingga bisa pecah atau fraktur

    Step-BackPedoman preparasi step-back:PK file awal sampai MAF = PGS 1 mmTiap penambahan nomer file s/d 3 nomer lebih besar daripada MAF, PK file 1 mm lebih pendek daripada panjang file sebelumnya

  • PREPARASI STEP BACKKeuntungan Metode Step Back dibandingkan MetodeKonvensional:

    Jarang menyebabkan trauma periapikalMemudahkan pengambilan lebih banyak debrisMemudahkan prosedur obturasiMencegah terjadinya over filling pada obturasi SADapat digunakan tekanan kondensasi yang lebih besar pada pengisian saluran akarMenghindari ledge, zipMencegah pecahnya apeks akar, karena dengan preparasi konvensional dinding ujung akar menjadi tipis

  • 5. DRESSING

  • Utk PSA multi kunjungan .Strerilisasi sal akar dpt dicapai dg 3 cara:Sterilisasi kimiawiSterilisasi fisis dgn UV, panasSterilisasi kombinasi fisis dan kimiawi pngabungan obt dgn arus searah disebut electro sterilisation: ionisation .Yang plg sering adlh sterilisasi scr kimiawi yg dikenal sbg BAHAN STERILISASI SALURAN AKAR

  • Disinifeksi saluran akar= medikasi intrakanal= antiseptic medication=intracanal dressing : yaitu pemberian bhn-bhn kimiawi/ bhn antiseptic pd rongga pulpa utk mhlgkan sisa-sisa mikro organisme yg msh tdpt stlah prosedur preparasi slesai.Medikasi intrakanal dianjurkan, krn:- Pd cleaning& shaping tdk mngkin menghilangkan smua mikroorganisme yg ada- Pemakaian tumpatan smentara diantara wktu knjngan, msh memungkinkan msknya mikroorganisme.

  • Maksud dan tujuan disinfeksi saluran akar:Utk memelihara keadaan steril saluran akar stlh dlakukan preparasi& mmbnh smua mikroorganisme yg ada.Utk mngurangi smua mikroflora dlm tub dentinalis yg tdk terjangkau instrumen& bhn irigasi stlh preparasi dan mmbnh sisa mikroorganisme yg msh ada.Mencegah tjdna infksi ulang/ mmprkcl resiko bkmbgnya bakt yg msh ada.

  • Syarat-syarat desinfektan sal akar=Harus suatu germisida & fungisida yg efektifTdk mengiritasi jar periapikalTetap stabil dalam larutanMempunyai efek antimikrobial yg lamaTtp aktif dgn adanya darah, serum dan derivat protein jar.Tegangan permukaan rendahTidak menggangu perbaikan jaringan priapikalTidak menodai struktur gigiHarus mmpu dinonaktifkan dlm medium biakanTdk menginduksi respon imun sel

  • Cara kerja antiseptik dlm mrusak sel mikroorganisme al:Denaturasi protein shg metabolisme turun. Mis : eugenol, fenol, thymol, cresolMerusak sifat kimiawi dan fisik membran sel. Mis : detergenMenghambat kerja enzim. mis: iodine, chlorine, lgm brt.Kompetitior substart shgga tdk tjd mtbolsme. Mis : cyanides, sulfanoid

  • Desinfektan saluran akr dibg dlm bbrp golMinyak esensial, sifat desinfektan lemah mis : eugenolHalogen, mis: iodine potassium iodide iritasi rendahGaram logam berat, mis: mercurophen, methapenDetergents kationik, mis: Salvizol

  • Kompoun Fenol (Phenolic Compund) mis:- Fenol(C6 H5OH): asam karbolik lbh efktif pd konsentrsi 1% s/d 2% -Para Chlorofenol(C6 H40H C1): mono chlorophenol(MCP) -Champorated chloropenol (para kloro fenol berkamper) : CMCP: ChKm bakterisid, toksis pd sel2 mns - Cresol(C6 H4 0H CH3- methyl phenol) - Glutaraldehid - Cresatin

  • 6. Formaldehyde : mis Formocresol , antibakteri anaerob, tetapi iritasi thd jar periapikal,embriositotoksik , teratogenik7. Chlorhexidine gluconat: antimikroba, mampu menetrasi tubuli dentinalis, toksisitas thd jar periapikal kecilMasa Aktif: Iod: 1 hariCamphorated phenol dan cresatin: 1 s/d 5 hariFormokresol: 1 mgg

    Bahan-bahan disinfektan tsb disebut juga bahan disinfektan konvensional.Sudah banyak ditinggalkan karena toksisitasnya

  • Ca(OH)2 Sbg medikasi intrakanal

    Mempunyai efek bakterisidalSebagai bahan medikasi intrakanal terutama direkomendasikan pd keadaan: - belum selesainya cleaning and shaping - gigi simtomatik - kunjungan yg tertunda-tunda - ada infeksi periapikal - flare-ups* Bentuk sediaan : pasta non setting

  • * Cara aplikasi: - diinjeksi - dimasukkan dg lentulo spiral - dg file - dg paper point Sebelum aplikasi smear layer harus dihilangkan dulu karena mengganggu difusi Ca(OH)2 ke dlm tub dentinalis (bakteri lipopolysakarida banyak tdp di tub dentinalis) * efek : 1 sd 2 mgg (optimum 1 mgg) *Cara mengeluarkan : diirigasi dg NaOCl

  • Cara kerja Ca(OH)2

    Menghidrolisa bag dr lemak bakt lipopolysakarida sehingga toksisitas, pyrogenisitas, aktivasi makrofag dan aktivasi komplemennya menurunKemungkinan akan mengabsorpsi karbon dioksida (karbonasi) yg mrpk makanan bagi bakt di sal akar Ca(OH)2 + CO2 = CaCO3 + 2H2OPH nya yg tinggi (> 11), mampu membunuh sp. Bacteroides (banyak pd flare-up).

  • Juga mampu melarutkan jar lunak, jar nekrotik (denaturasi protein) shg memudahkan sodium hipoklorid bekerjaMenutup/menyumbat sal akar, shg meminimalkan jalannya pertukaran eksudat jar yg mrpk sumber utama makanan bakt yg masih adaMenetralkan asamSifat yg lain: - sedikit larut dalam air - tidak larut dalam alkohol

  • Contoh produk: - Vitapex (Neo Dental, Japan) pasta non setting Komposisi: Ca(OH)2, Iodoform, Silicon Oil Iodoform : bactericidal, lebih radiopak Silicon oil: memperpanjang self life, mudah dimanipulasi, kekentalan bagus dan mencegah setting bahan - Pasta non setting bisa dibuat sendiri dengan mencampur serbuk Ca(OH)2 dengan air destilasi.Penggunaan lain: apeksifikasi, perawatan fraktur, perawatan resorpsi internal

  • Sedian lain Kalsium Hidroksida:Suspensi Ca(OH)2 dalam larutan fisiologis (Calxyl, Calisept). Dalam penyimpanan air fisiologis kadang menguap dan dapat menebabkan Ca(OH)2 mengerasCa(OH)2 + metil selulose= pasta non setting (Pulpdent, Calcipulp)Ca(OH)2 + hidroksi metil selulose = pasta non setting (Hypocal)Ca(OH)2 + CMCP/CHKm + khlortimol= pasta non setting (multical)

  • OBTURASI SALURAN AKARTUJUAN OBTURASI:Adalah memasukkan suatu bahan pengisi pengganti (inert) kedalam ruangan yang sebelumnya ditempati oleh jaringan pulpa guna mencegah infeksi berulangsehingga tercipta suatu penutupan apikal yang rapat

    Fungsi bahan pengisi saluran akar:Mengobturasi saluran akarMenutup jalan masuk antara periodonsium dengan saluran akar

    Menurut Ingle (1994): 60% kegagalan PSA adalah karena pengisian yang tidak baik

  • Saluran akar siap untuk diobturasi apabila (Cohen dan Burns, 1994):Gigi asimptomatik: tidak ada rasa sakit, tidak periodontitisSaluran akar yang telah kering: tidak ada eksudatTidak ada fistula: fistula telah menutupTidak ada bau: bau terjadi karena infeksi residual atau kebocoranBahan tumpatan sementara masih bagus

    Menurut Grossman, 1988:Gigi asimptomatikSaluran akar keringTes bakteri negatifFistula telah menutup

  • Apabila saluran akar telah terisi dengan hermetis, maka:Mencegah kebocoran eksudat periapikal ke dalam SAMencegah terjadinya infeksi ulangMenciptakan lingkungan yang menunjang penyembuhan

    Syarat-syarat bahan pengisi SATipe-tipe bahan pengisi SAKeuntungan gutapercaSyarat-syarat sealer / semen SAContoh sealer SA

  • Guta perca sebagai bahan obturasi sal akar tidak dapat beradaptasi dg dinding sal akar, sehingga memerlukan siler (sealer) atau semen sal akar

    I.SILER SAL AKAR Terbagai atas bbrp gol:Semen seng oksid eugenol - Serbuk: seng oksid, likuid: eugenol - Radiopasitasnya sedikit dibawah guta perca Dalam sediaanya sering ditambahkan dg beberapa bahan:

  • paraformaldehyde: antimikroba, efek mengawetkan (mummifying effect).Paling sering digunakan. Formaldehide membuat nekrosis ujung saraf sehingga menutupi proses radang.Bahan germicides: antiseptikRosin (hampir 90% tdr atas resin acid) atau canada balsam: menambah sifat adhesinya. Resin acid menyebabkan kelarutan seng oksid eugenol lebih kecil.Corticosteroid: antiinflamasi- Semen seng oksid eugenol murni dalam waktu 180 hari akan larut 11%

  • Contoh produk:Rickerts sealerProco-SolGrosmanns sealerWach sealerTubli-sealEndomethasoneN2

  • 2. Siler Kalsium HidroksidaDipromosikan krn efek terapi dr kalsium hidroksidMudah larut, sehingga kerapatannya tidak bagusCohesive strengthnya tdk bagusNot a practical choice of material- Contoh produk: Sealapex, CRCS, Apexit

  • 3. Siler dengan bahan dasar Polymer -Produk2 terbaru siler sebagian besar merupakan polymer. -Contoh produk: Endofill, AH26, AH-plus,DiaketAH-26: - berbahan dasar epoxy resin - good flow, beradaptasi sgt baik dg dentin, working time lama - radiopasitas hampir sama dg guta perca -sangat toksik pd permulaan, dan menurun dg cepat selama waktu setting.Toksisitasnya karena ada formaldehyde yg dilepaskan

  • - Setelah 24 jam, merupakan siler yang toksisitasnya paling kecil dibanding siler lainnya.Diaket : - merupakan polyketone compound yang mengandung vinyl polymer dicampur dg seng oksid dan bismuth phosphate.Settingnya cepat dlm temperatur tubuhKelarutannya rendahToksisitasnya tinggi dan menyebabkan nekrosis jaringan

  • 4. Siler semen ionomer kacaContoh produk: Ketac EndoToksisitas dan iritasi thd jaringan kecil.Tidak banyak dilaporkan dlm jurnalKualitasnya dipertanyakan krn adanya laporan kegagalan adhesi siler dg dentin

    5. Siler yang mengandung paraformaldehydeBanyak siler yg bahan tambahan utamanya paraformaldehydeContoh produk: Endomethasone, Kri Paste, Riebler,s paste, N2

  • N2 walaupun kandungan utamanya seng oksid eugenol, tetapi kandungan formaldehydenya cukup tinggi (6-8%)Riset in vitro: Toksisitasnya tinggi menyebabkan nekrosis koagulasi kurang dr 3 hr.

  • II. GUTA PERCAKomposisi guta perca guta percha : 19-22% zinc Oxide : 59-75% heavy metal salt: 1- 17% wax or resin : 1- 4 %Guta perca sebagai bahan obturasi sal akar terbagi atas: * core = sebagai master cone * auxiliary = sebagai guta perca tambahan pd kondensasi lateral

  • Standarisasi gp * sesuai dg instrumen endo, tetapi toleransinya lebih rendah (sekitar 0,05 mm) shg dg nomer yang sama mungkin perbedaanya sampai 0,07mm lebih besar pd gp * Untuk gp tambahan : fine, fine medium, medium fine, medium, medium large

  • -ABGP = Antibacteri guta percha mengandung 10% iodoform, di kembangkan oleh MartinAkan teraktivasi apabila berkontak dg cairan jaringan, adanya kebocoran, eksudat atau saliva dan akan melepas iodine bebas sbg antibakteri

  • Mensterilkan kembali guta perca: Dicelup dalam sodium hipoklorit 1 menit, dan dicusi dg ethyl alkohol untuk membersihkan crystal sodium hipoklorit yang menempel

  • III. MINERAL TRIOXIDE AGREGATE (MTA)- Serbuk lembut warna abu2, penggunaannya dicampur dg air steril, salin atau anestesi lokal dg perbandingan 3 : 1, di atas glass slab.Serbuk trioksid kombinasi dg mineral hidrofilik partikel, yang akan mengkristal dlm lingkungan yg basahKomponen utama: tricalcium silikat, tricalcium aluminate, trikalsium oksid dan silicat oksid dg sejumlah kecil mineral oksid lainnya, mis: bismuth oksid (membuat radiopaque)

  • Dikembangkan oleh Torabinejad dkk di Lomalinda UniversityBila dicampur air akan menghasilkan gel koloidal yang akan mengeras dalam waktu < 3 jam (2jam, 45 menit, 2,5 jam)Compressive strength 40 mpa setelah setting dan naik menjadi 70 mpa setelah 21 hrpH tinggi( 12,5) kemungkinan menginduksi jaringan keras, atau mungkin karena sesuatu yg belum diketahui dpt mengaktifkan cementogenesis shg dapat digunakan utk perawatan perforasi (akar, bifurcatio)

  • Keuntungan: * mudah manipulasinya * krn hidrofili, lingkungan tidak harus betul betul kering * mudah mengambil kelebihan bahanKerugian: * setting time lama * letaknya mudah bergeser

  • Hasil penelitian: Biokompatibel dan kerapatannya bagusPenggunaan klinis: kaping pulpa, pulpotomi, apeksifikasi, perforasi akar dan bifurkasio, tumpatan retrograd

  • TEKNIK PENGISIAN SA DENGAN GUTAPERCAMenurut Cohen dan Burns, 1994:Single-cone methodMetode Kondensasi lateralMetode kondensasi lateral dan vertikalMetode kondensasi lateral dengan pemanasanMetode seksional

    Menurut Grossman, 1988:Kondensasi lateralKondensasi vertikal (Gutaperca panas)Kondensasi seksionalKompaksi (Teknik Mc.Spadden)

  • Single-cone methodTeknik ini digunakan: (Cohen dan Burns, 1994)Apabila dinding SA agak paralel dan conus utama pas pada 1/3 apikal SASA terlalu lebar sehingga konus gutaperca yang tersedia tidak pas dgn SA

    Teknik pengisian (Grossman, 1988):Pilih gutaperca dengan ukuran = ukuran instrumen SA yang terakhir digunakanPotong sesuai ukuran, cobakan dalam SA. Biasanya ujung yang tajam / lancip dipotong sehingga ujung dapat menutup foramen apikal dengan baikAduk semen sebaik-baiknya kemudian masukkan ke SA dengan lentulo

  • Gutaperca diolesi dengan semen / sealer apikalMasukkan gutaperca ke dalam SA. Kelebihan semen yg keluar harus dibersihkanPangkal gutaperca harus dipotong dengan memanaskan instrumen dan dikenakan pada gutaperca secara hati-hati sampai pada dasar kamar pulpa atau sedikit dibawah kamar pulpaBersihkan dengan kapas steril dan sementasi (ZnPO4) + tumpatan sementara

    Menurut Cohen dan Burns, 1994:Membentuk konus gutaperca sesuai kebutuhanTiga atau lebih konus gutaperca dipanaskan bersama pada nyala api dan ditekan serta pelintir secara bersama-sama membentuk suatu ikatan. Dalam keadaan hangat dibentuk dengan menggelindingkan diantara 2 glass slab sesuai diameter yg diinginkan

  • Setelah dingin ujung apikalnya dilunakkan dengan pelarut dan diinsersikan sehingga mencapai panjang kerjaSetelah pas lalu disemen dan diinsersikan pelan-pelan agar tidak terdorong ke apikalKadang-kadang terdapat bagian yang tidak terisi didaerah oklusal dan pengisian dapat diselesaikan secara kondensasi lateral dengan menambahkan beberapa konus gutaperca kecil

  • Kondensasi lateralSebuah Master cone dipaskan pada SA sesuai PK. Harus pas dan adanya tahanan waktu pengambilan (TUG-BACK)Rontgen, hasilnya master gutap harus pas sekali dan menutup saluran apikal kira-kira 1 mm kurang dari pertemuan pulpoperiapikal. Bila pada penyesuaian master cone kurang 2 atau 3 mm dari apeks maka harus diganti master cone baru atau preparasi ulangSetelah pas, master cone dikeluarkan kemudian SA dikeringkan lagi. Dinding SA harus diolesi selapis tipis sealer / semen menggunakan lentuloMasukkan master cone ke SA, kemudian masukkan spreader disisi master cone dan ditekan ke arah apikal

  • Gutaperca tambahan dimasukkan ke dalam ruang yang sebelumnya ditempati oleh spreader. Hal ini dilakukan seterusnya sampai terisi penuh

  • Kondensasi VertikalSyarat-syarat cleaning and shaping untuk kondensasi vertikal,yaitu:Harus terdapat suatu corong meruncing yang kontinyu dari orifice Sa ke apeks akarSA harus dipreparasi sedemikian sehingga mempunyai kontinuitas dengan bentuk asli saluranBentuk foramen apikal tidak boleh diubah atau dipindahForamen apikal harus kecil sehingga kelebihan gutaperca tidak terdorong melalui foramen pada waktu kondensasi vertikal

  • Cara kerja Kondensasi Vertikal:Paskan kerucut gutaperca (master cone) TUG-BACK. Diperiksa dengan radigrafUkur / paskan 3 jenis / ukuran plugger dalam SA. Plugger besar digunakan pada kedalaman 10 mm. Plugger middle digunakan pada kedalaman 15 mm. Plugger kecil digunakan pada kedalaman 3-4 mm dari apeksIrigasi lagi SA dengan NaOClOlesi SA dengan semen sealer menggunakan lentulo, begitu juga dengan 1/3 master cone kemudian insersikan ke SA secara hati-hatiPotong kelebihan gutaperca dengan ekskavator panas pada bagian servikal atau dengan carrierGutaperca didorong menggunakan plugger terbesar kearah apikal

  • Kemudian masukkan carrier selama 2 3 detik, setelah itu ditarik dan akan ada gutaperca yang terambilSegera setelah itu masukkan plugger middle, tekan dengan arah vertikal. Lalu masukkan carrier lagi dan akan ada lagi gutaperca yang terambilSegera masukkan plugger terkecil. Prosedur apikal down pack telah selesai. Bila akan dipasang pasak tidak perlu diisi gutaperca lagiBila akan diobturasi penuh lanjutkan dengan Back Packing secara seksional.

  • Metode SeksionalSuatu master cone yang kira-kira sama ukurannya dengan SA yang telah dipreparasi dipotong menjadi beberapa bagian, masing-masing 3 atau 4 mmDinding SA diolesi sealer SASuatu plugger SA yg dapat dimasukkan ke dalam SA sampai 3 atau 4 mm dari apeks dipanaskan dalam sterilisator garam panas selama 10 menitPotongan apikal ditempelkan pada plugger yang telah dipanasi, masukkan ke dalam SA pada kedalaman yang sebelumnya telah diukur dan ditekan kearah vertikal. Lepaskan plugger secara hati-hatiBuat rontgen foto. Bagian berikutnya dimasukkan dalam Eukaliptol, dipanaskan dalam nyala api dan ditambahkan pada bagian sebelumnya dengan tekanan vertikal. Untuk mahkota pasak dikerjakan hanya pada bagian pertama

  • EVALUASI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PERAWATAN SALURAN AKAR

  • *Metode EvaluasiPenentuan berhasil atau tidaknya perawatan diambil dari:klinis (tanda dan gejala)Radiografispemeriksaan histologis, merupakan alat penelitian

  • *Kriteria klinis keberhasilan perawatan yang disusun oleh Bennet dkk. adalah : Tidak adanya nyeri atau pembengkakan.Hilangnya saluran sinus.Tidak ada fungsi yang hilang.Tidak ada bukti kerusakan jaringan lunak termasuk tidak adanya sulkus yang dalam pada pemeriksaan dengan sonde periodontium

  • *Penyebab Kegagalan EndodontikSecara umum, penyebab kegagalan adalah : Kesalahan dalam diagnosis dan rencana perawatan.Kebocoran tambalan di mahkota.Kurangnya pengetahuan dalam anatomi pulpa.Debridement yang tidak memadai.Kesalahan selama perawatan.Kesalahan dalam obturasi. Proteksi tambalan yang tidak cukup.Fraktur akar vertikal.

  • *Berbagai prosedur yang terkait dengan perawatan saluran akar dibagi menjadi tiga fase : praperawatan, selama perawatan, dan pascaperawatan.

  • *Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan atau Kegagalan Dalam Semua Kasus Terapi EndodontikInterpretasi radiografikanatomi sistem saluran akar dan akar eksternalketelitian debridement dan tingkat instrumentasi apikaltingkat penutup apikal pada pertemuan sementum-dentintingkat penutup koronal dan kualitas restorasi koronalasepsis daerah perawatankesehatan dan status sistemik pasienketerampilan dan keahlian operator.

  • *Secara klinis dapat berhasil : tidak peka terhadap perkusi atau palpasimobilitas normaltidak ada fistula atau penyakit periodontal yang berhubungan dengan gigigigi fungsionaltidak ada tanda-tanda infeksi atau pembengkakantidak ada bukti ketidaknyamanan subyektif.

  • *Secara radiografik berhasil Ruang ligamentum periodontal normal sampai agak menebal (< 1 mm). Hilangnya rarefaksi yang sebelumnya ada.Lamina dura normal dalam hubungannya dengan gigi tetangga Tidak ada bukti resorpsi. Padat, obturasi tiga-dimensi dari saluran akar yang tampak didalam batasbatas rongga saluran akar, meluas sampai pertemuan sementum-dentin (sekitar 1 mm dari apeks anatomis).

  • *Secara histologis berhasil Tidak ada inflamasiRegenerasi serabut periodontal yang terletak disebelah atau tersisip dalam sementum sehat (serabut sharpey).Pelapisan atau perbaikan sementum dengan sementum baru di dalam atau di seberang foramen apikal ( jarang).Perbaikan tulang jelas bersama sama dengan osteoklas sehat disekitar tulang yang baru terbentuk.Tidak ada resorbsi gigi, daerah resorpsi sebelumnya menunjukan endapan sementum.

    *