ps ukk 4 pabrik tempe delai jaya cilegon - ergonomi
DESCRIPTION
PS FK UKRIDA 2012HOME INDUSTRY TEMPE DELAI JAYACILEGONUKK 4TRANSCRIPT
ERGONOMI
I. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, sehingga peralatan sudah menjadi
kebutuhan pokok pada lapangan pekerjaan. Artinya peralatan dan teknologi merupakan
salah satu penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk
berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu, akan terjadi dampak negatifnya bila kita kurang
waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin akan timbul. Hal ini tentunya dapat
di cegah dengan adanya antisipasi berbagai resiko. Antara lain kemungkinan terjadinya
penyakit akibat kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan
akibat kerja yang dapat menyebkan kecacataan dan kematian. Antisipasi ini harus
dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan
lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomic.
Dalam dunia kerja terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang
ketenagakerjaan yaitu Undang-Undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan
pokok tenaga kerja merupakan subyek dan obyek pembangunan. Ergonomic yang
bersasaran akhir efisiensi dan keserasian kerja memiliki arti penting bagi tenaga kerja,
baik sebagai subyek maupun obyek. Akan tetapi sering kali suatu tempat kerja
mengesampingkan aspek ergonomic bagi para pekerjanya, hal ini tentunya sangat
merugikan para pekerja itu sendiri.
II. Pembahasan
Ergonomi yaitu ilmu yang penerapanya berusaha untuk menyerasikan pekerjaan
dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas
dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan factor manusia seoptimal-
optimalnya. Ergonomi adalah komponen kegiatan dalam ruang lingkup hiperkes yang
antara lain meliputi penyerasian pekerjaan terhadap tenaga kerja secara timbal balik
untuk efisiensi dan kenyamanan kerja.
Ergonomi mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan
manusia. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan
dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress atau tekanan yang akan
dihadapi. Salah satu upaya yang dilakukan antara lain menyesuaikan ukuran tempat kerja
dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembapan.
Hal ini bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada salah satu definisi
yang menyebutkan bahwa ergonomi bertujuan untuk “fitting the job to the worker”.
Ergonomi juga bertujuan sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan
ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja
yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya.
Tujuan Ergonomi
Adapun tujuan penerapan ergonomic adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan meniadakan beban kerja
tambahan (fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan
kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan social dengan jalan meningkatkan kualitas kontak
sesama pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan system
kebersamaan dalam tempat kerja.
3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi,
antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkatkan
efisiensi sistem manusia-mesin.
Ruang Lingkup Ergonomi
Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi:
1. Tekhnik
2. Fisik
3. Pengalaman psikis
4. Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan
persendian
5. Sosiologi
6. Fisiologi, kaitanya dengan temperature tubuh, oxygen up take, dan aktifitas otot
7. Desain, dll
Manfaat Ergonomi
Manfaat ergonomi, antar lain:
1. Menurunnya angka kesakitan akibat kerja
2. Menurunnya kecelakaan kerja
3. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang
4. Stress akibat kerja berkurang
5. Produktivitas membaik
6. Alur kerja bertambah baik
7. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera
8. Kepuasan kerja meningkat
Pengembangan Penerapan Ergonomi
PROSES KERJA
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan
sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat
dan timur.
MENGANGKAT BEBAN
Bermacam cara dalam mengangkat beban yakni dengan kepala, bahu, tangan, punggung ,
dll. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot
dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan mengangkat dan mengangkut
adalah sebagai berikut:
a. Beban yang diperkenakan, jarak angkut dan intensitas pembebanan
b. Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan medan yang licin, kasar, naik turun dll
c. Keterampilan bekerja
d. Peralatan kerja beserta keamanannya
Cara-cara mengangkut dan mengangkat yang baik harus memenuhi 2 prinsip kinetis,
yaitu:
a. Beban diusahakan menekan pada otot tungkai yang keluar dan sebanyak mungkin
otot tulang belakang yang lebih lemah dibebaskan dari pembebanan.
b. Momentum gerak badan dimanfaatkan untuk mengawali gerakan.
Penerapan:
Pegangan harus tepat
Lengan harus berada sedekatnya pada badan dan dalam posisi lurus
Punggung harus diluruskan
Dagu ditarik segera setelah kepala bisa di tegakkan lagi seperti pada permulaan
gerakan
Posisi kaki di buat sedemikian rupa sehingga mampu untuk mengimbangi
momentum yang terjadi dalam posisi mengangkat
Beban diusahakan berada sedekat mungkin terhadap garis vertical yang melalui
pusat grafitas tubuh
Keluhan-keluhan di Tempat Kerja yang Berkaitan dengan Ergonomi
Ketidaktepatan kursi kerja, menyebabkan keluhan kepala, leher, bahu, pinggang,
bokong, lengan, tangan, lutut, kaki, dan paha.
Kelelahan fisik
Kelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat
dikompensasi dan diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tidak
terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yang cukup.
o Kelelahan yang sumber utamanya adalah mata (kelelahan visual)
Mata merupakan indera yang mempunyai peranan penting dalam
penyelesaian pekerjaan.
o Kebisingan
Pengaruh kebisingan secara keseluruhan adalah:
- Kerusakan pada indera pendengaran
- Gangguan komunikasi dan timbulnya salah pengertian
- Pengaruh faal seperti gangguan psikomotor, gangguan tidur dan efek-
efek saraf otonom
- Efek psikologis
Kelelahan yang patologis
Kelelahan ini tergabung dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba-
tiba dan berat gejalanya.
Psikologis dan emotional fatique
Kelelahan ini adalah bentuk yang umum. Kemungkinan merupakan sejenis
“mekanisme melarikan diri dari kenyataan” pada penderita psikosomatik.
Semangat yang baik dan motivasi kerja akan mengurangi angka kejadiannya
di tempat kerja.
Sebab –sebab kelelahan:
1. Monotomi
2. Beban dan lama kerja
3. Lingkungan
4. Faktor kejiwaan
5. Sakit, rasa sakit, dan gizi
Daftar Pustaka
1. Suma’mur. Ergonomi untuk produktivitas kerja. Jakarta: PT Temprint Cermin Dunia
Kedokteran; 2007.
2. Niam W. Analisis aspek kompetensi penerepan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
kegiatan pemanenan kayu di KPH Nganjuk Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Bogor:
Fahutan IPB; 2009.
3. Mardiman S. Kumpulan Makalah Pelatihan. Sindroma nyeri pinggang. Jakarta:
Fisioterapi, Sasana Husada Pro–Fisio; 2001.